fluoresensi ppt
Post on 29-Nov-2015
368 Views
Preview:
TRANSCRIPT
PendahuluanFotoluminesensi :
Peristiwa dimana suatu senyawa kimia dapat dieksitasikan oleh cahaya dan kemudian memancarkan kembali sinar dengan panjang gelombang yang sama atau berbeda dengan panjang gelombang semula (panjang gelombang eksitasi)
LuminescenceEmission of radiation, which occurs during returning
of excitated molecules to ground stateFluorescence, phosphorescence – excitation is
caused by absorption of radiation Chemiluminiscence – excitation is caused by
chemical reaction
Teori Fluoresensi dan Fosforesensi
Bila dua atom saling berikatan menjadi suatu molekul maka pasangan elektron yang membentuk ikatan antara kedua atom dianggap menempati suatu orbital molekul yang terbentuk sebagai hasil tumpang tindih dua buah orbital atom pembentum molekul.
Dari hasil kombinasi ini akan terbentuk dua macam orbital molekul yaitu orbital ikatan dan orbital anti ikatan
Teori Fluoresensi dan FosforesensiOrbital ikatan yang mempunyai energi
lebih rendah akan ditempati elektron elektron ikatan dengan keadaan azas (ground state)
Dan pada orbital ikatan dan anti ikatan disuperposisikan juga tingkat energi vibrasim sehingga jika molekul menyerap energi sinar maka akan terjadi transisi dari tingkat energi ikatan dan anti ikatan yang diikuti oleh transisi energi vibrasi
Hukum PauliBahwa molekul mempunyai jumlah
elektron genap dan bila molekul tersebut dalam keadaan azas maka elektron elektron tersebut akan menempati berbagai orbital.
Menurut Pauli, elektron yang berpasangan harus harus mempunyai spin yang berlawanan
(↑↓)
Tingkat EnergiTingkat energi di dalam molekul yang spin
elektronnya berpasangan disebut tingkat energi elektron singlet
Bila salah satu elektron keadaan singlet azas menyerap energi cahaya (tereksitasi) maka ada dua kemungkinan :a. Transisi ke tingkat energi elektron tereksitasi
singlet (S) yang mana spin elektron yang tereksitasi masih
dalam arah yang berlawananb. Transisi ke tingkat energi elektron tereksitasi triplet (T) yang
mana spin elektron berubah dari semula berlawanan
menjadi searah
Singlet state dan Triplet State
S0 S1 T1
E
Singlet state - spins of two electrons are paired
Triplet state - spins of two electrons are unpaired
Perbedaan sifat molekul singlet dan triplet
Molekul dalam keadaan singlet bersifat diamagnetik (berpasangan), keadaan triplet bersifat paramagnetik
Kemungkinan terjadinya transisi singlet → triplet lebih kecil dari pada transisi singlet → singlet , akibatnya usia rata rata (life time) eksitasi triplet lebih lama dibanding rata rata eksitasi singlet
Jika transisi terjadi dari singlet → triplet, maka peristiwa ini disebut lintasan antar sistem (Inter System Crossing) → yang mendasari FOSFORESENSI
Energy level diagram for photoluminescent molecules
Radiationless transitions:
VR –vibrational relaxationIC- internal conversionISC –intersystem crossing
E
Radiation transitions:
Fluorescence - transition to the ground state with the same multiplicity S1S0
probability of fluorescence is higher than phosphorescence
PhosphorescencePhosphorescence – – transition between states with different multiplcity Ttransition between states with different multiplcity T11SS00
Stokes´ shift
Wavelength of emitted radiation is longer because its energy is lower
E = h . c/
Stokes´ shift
Wavelength difference between absorption (excitation) and fluorescence (emission) maximum
http://psych.lf1.cuni.cz/fluorescence/soubory/principy.htm
Quantitative fluorescent measurement
If = f .Ia = f (I0 - It) It = I0 .10-cd
If = f .I0(1- 10-cd)
cd < 0,01 10-cd ln10.(1- cd)
If = 2,3.f.d.c = .c
I0 It
If
intensity of fluorescence If
intensity of absorption Ia
f = =
Ia = I0 - It
sample
Fluorescence efficiency (f ) is the fraction of the incident radiation which is emitted as fluorescencef < 1
top related