formulasi kebijakan pres
Post on 02-Jun-2018
250 Views
Preview:
TRANSCRIPT
-
8/10/2019 Formulasi Kebijakan Pres
1/36
Berbagai Pendekatan
Dalam Formulasi kebijakan
-
8/10/2019 Formulasi Kebijakan Pres
2/36
*Proses formulasi Kebijakan
Proses awaldalam policy proses
Aktivitas: Perumusan masalah, agendasetting, penyusunan alternatif, seleksi
alternatif, penetapan alternatif terbaik Formulasi kebijakan yg baik harus
berorientasi pada implementasi dan
evaluasi Perlu langkah yang hati-hati dalam
formulasi kebijakan
-
8/10/2019 Formulasi Kebijakan Pres
3/36
Formulasi kebijakan pada dasarnyamerupakan uraian konseptual yangmenunjuk kecermatan membaca
realitas sosialyang terjadi di masyarakat
Realitas sosial sering menimbulkan konflik
Perlu pendekatan dalam mengkaji prosesformulasi kebijakan
-
8/10/2019 Formulasi Kebijakan Pres
4/36
Berbagai pendekatan dalam
formulasi kebijakan
Pendekatan yang umum: politik danrasionalitas
Parsons (1997)menyebut ada 4
pendekatan, yaitu :a. Pendekatan kekuasaan
b. Pendekatan rasionalitas
c. Pendekatan pilihan publikd. Pendekatan yang berkaitan denganaspek personalitas dan informasi
-
8/10/2019 Formulasi Kebijakan Pres
5/36
Turne & Hulme,( 1997): Di negarasedang berkembang sering terdapat duapendekatan, yaitu :
a. Society centered approach
b. State centered approach
-
8/10/2019 Formulasi Kebijakan Pres
6/36
Pendekatan politik
Lebih menekankan pada munculnyavariabel-variabel politik dalam formulasikebijakan
Variabel politik : aktor politik dan prosespolitik
Aktor politik : yang ada dalam pemerintah
maupun di luar pemerintah Proses politik : negosiasi, kompromi,
bergaining dsb
-
8/10/2019 Formulasi Kebijakan Pres
7/36
Pendekatan rasionalitas
Lebih menekankan pada upaya rasionaldalam formulasi kebijakan
Melalui pengumpulan informasi yang
akurat, analisis situasi problematis danprosedur yang rasional
Biasanya ini dilakukan dalam rangka
memperoleh kebijakan yang berkwalitasAda rasionalitas ekonomis dan ada
rasionalitas terbatas (terkungkung)
-
8/10/2019 Formulasi Kebijakan Pres
8/36
Power approach
(pendekatan kekuasaan)
Proses formulasi ditentukan oleh faktorkekuasaan
Formulasi kebijakan ditentukan oleh siapa
yang berkuasa dan seberapa besarkekuasaannya
Sumber kekuasaan : kelas sosial,
birokrasi, pendidikan, profesionalisme,kaum pengusaha dsb
Identik dengan pendekatan politik
-
8/10/2019 Formulasi Kebijakan Pres
9/36
Pendekatan kekuasaan dapat dibagidalam:
a. Elitism
b. Pluralism
c. Marxism
d. Corporatism
e. Profesionalism
f. Technocracy
-
8/10/2019 Formulasi Kebijakan Pres
10/36
Elitism
Diprakarsai oleh Mosca dan Pareto
Kekuasaan ada ditangan elit penguasa
Formulasi kebijakan di tangan elit
Kebijakan merupakan pencerminan keinginanelit (mengalir dari atas ke bawah)
Demokrasi hanya ada di kalangan elit, sehingga
kesempatan untuk berpartisipasi dalamperumusan kebijakan hanya dimiliki oleh elit.
-
8/10/2019 Formulasi Kebijakan Pres
11/36
Pluralism
Bertumpu pada peran sub-sub sistem yang ada dalamsistem demokrasi
Kekuasaan merupakan atribut individu dalam hub dgindividu yang lain dalam proses pemb keputusan
Hubungan tersebut tidak berlangsung selamanya ttplebih dibentuk dalam rangka membuat keputusan-keputusan khusus
Tak ada pembedaan yang ketat antara elit denganmassa
Tak ada kelompok tunggal yang mendominasi pembkeputusan Kompetisi dilakukan di tingkat pemimpin Kebijakan publik dipandang merefleksikan kompromi dan
tawar menawar
-
8/10/2019 Formulasi Kebijakan Pres
12/36
Marxism
Pada umumnya di banyak negara Semuakebijakan publik adalah untuk kaumkapitalis yang biasanya berkuasa dalam
pemerintahan.
Marxism berupaya menghilangkandominasi kaum kapitalis dengan
melibatkan kaum proletar dalampembuatan kebijakan
Kaum proletar harus dilibatkan dalam
pembuatan kebijakan
-
8/10/2019 Formulasi Kebijakan Pres
13/36
Corporatism
Diilhami oleh pandangan Schmitter bahwa dalamnegara otoriter, model korporatisme negarasangat efektif dalam melaksanakanpemerintahan.
Korporatism adalah praktek politik yangmenekankan adanya konspirasi beberapa elit ygtertata dg rapi, namun tetap ada figur yangterkuat (diktatornya)
Mereka yang berada disekitar orang kuat inilahyang berperanan dalam perumusan kebijakanpublik
-
8/10/2019 Formulasi Kebijakan Pres
14/36
Profesionalism
Suatu negara akan maju jika banyakdidominasi oleh kaum profesional
Pembuatan kebijakan ditentukan olehkaum profesional
Kaum profesional cenderung membuatkebijakan yang menguntungkankepentingan profesionalitasnya daripadakepentingan publik
-
8/10/2019 Formulasi Kebijakan Pres
15/36
Technocracy
Pengaturan negara akan menjadi lebihbaik jika terdapat eksplorasi ilmiah dalamkehidupan kenegaraannya
Pandangan-pandangan ilmiah sangatbermanfaat, shg peran tehnokrat penting
Pembuatan kebijakan perlu melibatkan
kaum teknokrat sebanyak mungkin agardapat memberikan pertimbangan yangobyektif dan ilmiah.
-
8/10/2019 Formulasi Kebijakan Pres
16/36
Rationality and Policy Making
Pembuatan kebijakan lebih mengarahpada dua konsep rasionalitas, yaiturasionalitas ekonomis (konsep efisiensi)
dan rasionalitas administratif (konsepkepuasan)
Pendekatan ini menghasilkann modelrasionalitas komprehensif, rasionalitasterbatas (Simon), inkremental model,mixed scanning (Etzioni) dan optimalmodel (Dror)
-
8/10/2019 Formulasi Kebijakan Pres
17/36
Public Choice Approach
Lahir sebagai kritik atas model kekuasaan Diprakarsai oleh Gordon Tullock, Niskanen,
Anthony Downs Kecenderungan para birokrat melayani
kepentingan sendiri menjadi penyebab lahirnyapendekatan ini.
Perlu privatisasi, kompetisi dan liberalisasilembaga pemerintah agar peran publik
meningkat Dalam pendekatan ini perumusan kebijakan
bertumpu pada mekanisme pasar (apa yangmenjadi kemauan dan kebutuhan publik)
-
8/10/2019 Formulasi Kebijakan Pres
18/36
Personality, cognition in Policy
making Pembuatan kebijakan lebih dipandang dari aspek psikologis dan
informasi Pembuatan kebijakan terkonsentrasi pada apa yang ada dalam pikiran
pembuat kebijakan. Pendekatan ini dikelompokkan pada dua kelompok :
a. Yg terfokus pada aspek emosi manusia, personalitas,kepribadian, motivasi serta hubungan antar personal(pembkebijakan adalah kegiatan analisis personal, kepribadian, budaya danidiologi yang dianut pembuat)
b. Yang terfokus pada respon yang dilakukan pembuat kebijakanterhadap yang terjadi pada lingkungan (proses formulasi dilihatdari bagaimana pembuat kebijakan mengenali masalah, menentukanalternatif, memproses informasi dari realitas sosial yang ada). DKLbagaimana menggunakan rasio, kognisi dan inf sbg dasar pengambilankebijkan.
Ini dikembangkan oleh Karl Deutsch dengan Cybernetic government(bahwa informasi merupakan bagian integral dalam sistem politik.Sistem politik adalah suatu jaringan komunikasi, shg proses peng.
Kebijakan harus mengakomodir dan melibatkan elemen dalam masy ygmenjadi sasaran kebijakan.
-
8/10/2019 Formulasi Kebijakan Pres
19/36
Society centered approach
Dibagi kedalam Social class analysis, pluralism dan publicchoice model
Dalam Social class analysiskebijakan dipandangsebagai perwujudan dari usaha kelas yang dominan
untuk mempertahankan dan melindungi kepentingannyaterhadap kelas bawah. Perumusan kebijakan harus dicariyg membela kaum lemah dari dominasi kelas atas.
Dalam pluralism,kebijakan dipandang sebagai hasilkonflik, tawar menawar dan koalisi antar kelompok
masyarakat Dalam public choicekelompok masyarakat berupaya
untuk memiliki akses dalam pembuatan kebijakan
-
8/10/2019 Formulasi Kebijakan Pres
20/36
State centered approach
Dibagi dalam : rasional actor, bureaucratic politics danState interests
Rational actor; para aktor berlaku selayaknya pemilihyang rasional dalam menentukan alternatif kebijakan.
Kebijakan ditentukan para aktor Bureaucratic politics: peran birokrasi sangat besar
State interest: kebijakan dipandang sebagai suatuperspektif umum dimana negara memiliki otonomi danmerumuskan hakekat masalah-masalah publik sertamencari solusinya (peran negara sangat besar dalamperumusan kebijakan)
-
8/10/2019 Formulasi Kebijakan Pres
21/36
Metodologi dalam Formulasi
kebijakan Publik
Formulasi kebijakan adalah proses yangkompleks
Perlu dirumuskan metode perumusan
Metode : Kualitatif & kuantitatif
-
8/10/2019 Formulasi Kebijakan Pres
22/36
Metode kualitatif
Tehnik scenario Writing : mencobamembuat gambaran apa yg terjadi dilingkungan, sehingga bisa diprediksi
konsekwensi dan kemungkinan yg akanterjadi
Tehnik Simulasi: dg membuat simulasi.Variabel aktor, kepentingan dan aksi sertalingkungannya dibuat seperti senyatanyaterjadi
-
8/10/2019 Formulasi Kebijakan Pres
23/36
-
8/10/2019 Formulasi Kebijakan Pres
24/36
Metode Kuantitatif
Cost benefit analysis (analisa beayamanfaat)
Economis forecasting (perkiraan ekonomi)
Financial planning (perencanaan finansial)
Operation research
Social indicator Impact asesstment (dampak sosial)
-
8/10/2019 Formulasi Kebijakan Pres
25/36
Model perumusan Kebijakan
Perumusan kebijakan adalah proses yangrumit dan kompleks
Dikembangkan model untukmemudahkan pemahaman
Tidak ada model yang dianggap palingbaik
Antara model satu dengan yang lain takdapat diperbandingkan
-
8/10/2019 Formulasi Kebijakan Pres
26/36
Yehezkel Dror membagi model :
Pure rationality model
Economically Rational model
Sequental decision model Satisficing model
Incremental model
Extra rational model Optimal model
-
8/10/2019 Formulasi Kebijakan Pres
27/36
Nicholas Henry membagi kedalam
Model Deskriptif: mendiskripsikanbagaimana suatu kebijakan dibuat
Termasuk model ini : Model institusional,
model kelompok, elit massa, model sistem Model Preskriptif: Bagaimana membuat
kebijakan yang bermutu/ berkwalitas
Termasuk model ini : Model rasionalkomprehensive, model inkremental,Satisficing model, Mixed scanning model
-
8/10/2019 Formulasi Kebijakan Pres
28/36
Model institusional
Proses pembuatan kebijakan ada ditanganlembaga-lembaga pemerintah
Model ini menjelaskan peran lembaga
pemerintah dalam perumusan kebijakan Kebijakan publik adalah hasil dari aktivitas
lembaga pemerintah
Hanya terpaku pada peran lembaga tetapikurang menjelaskan hubungan antar lembagadengan kebijakan publik yang dibuatnya
-
8/10/2019 Formulasi Kebijakan Pres
29/36
Model Kelompok
Prose perumusan kebijakan adalah prosesperjuangan antar kelompok kepentingan
Kebijakan publik adalah hasil perjuangankelompok
Yang dijelaskan dalam model ini adalahkelompok mana yang terlibat dalam
perumusan kebijakan, sebrapa besarketerlibatannya/pengaruhnya
-
8/10/2019 Formulasi Kebijakan Pres
30/36
Model Elit-massa
Banyak digunakan di negara otoriter
Negara terdiri dari dua kelompok yaitu elit danmassa
Kebijakan publik merupakan pencerminankeinginan elit yang berkuasa
Kebijakan publik mengalir dari elt ke massa
Model ini menekankan pentingnyakepemimpinan dalam perumusan kebijakan
Perubahan kebijakan jarang dilakukan
-
8/10/2019 Formulasi Kebijakan Pres
31/36
Model Sistem
Didasari pada konsep teori sistem
Kebijakn publik merupakan respon suatusistem politik terhadap tuntutanlingkungan
Proses kebijakan publik dipengaruhi olehinput, konversi, output dan feed back
-
8/10/2019 Formulasi Kebijakan Pres
32/36
Model Rasional komprehensive
Diadopsi dari konsep manusia ekonomi
Rsionalitas identik dengan efisiensi
Untuk memperoleh kebijakan yang baikmaka tergantung pada kelengkapaninformasi dan keahlian pengambilkeputusan
-
8/10/2019 Formulasi Kebijakan Pres
33/36
Bounded Ratinality/ Satisficing
model
Dikembangkan oleh Herbert Simon
Berangkat dari kritikan pada modelrasional komprehansif
Pengambil kebijakan tak perlumempertimbangkan keseluruhanalternatif, cukup yang dianggap lebih
cocok atau memuaskan saja.
-
8/10/2019 Formulasi Kebijakan Pres
34/36
Model Inkremental
Dikembangkan oleh Charles Lindblom
Lahir karena kritikan atas model rasionalkomprehensif
Pembuatan kebijakan dilakukan denganmelakukan perubahan yang sedikit ataskebijakan yang sudah ada untuk
menghasilkan kebijakan yang berkualitas Kebijakan publik merupakan kelanjutan
kegiatan Pemerintah di masa lalu
-
8/10/2019 Formulasi Kebijakan Pres
35/36
Mixed scanning model
Dikembangkan oleh Amitae Etzioni
Menggabungkan model rasional komprehensifdengan model inkremental dengan melihat
keputusan yang akan diambil Jika keputusan itu merupakan keputusan
mendasar maka digunakan model rasionalkomprehensif
Jika keputusan itu inkremental digunakan modelinkremental
-
8/10/2019 Formulasi Kebijakan Pres
36/36
Model Optimum/ Normative
optimum model Oleh Yehezkel Dror Perumusan kebijakan dibagi kedalam dua level
yaitu level atas dan bawah Untuk yang dilevel bawah maka model
inkremental bisa digunakan karena pada level iniyang dipentingkan adalah kontinuitas,kelangsungan dan kelancaran
Pada level atas maka model rasional
komprehensiv yang lebih tepat, karenamemerlukan gagasan yang segar dan kreatifuntuk melakukan perubahan yg progresif
top related