full day school (fds) dari sudut pandang pendidikan...
Post on 30-Jan-2018
215 Views
Preview:
TRANSCRIPT
17/04/2012
1
METODE PENULISAN DAN PENYAJIAN ILMIAH
Alfiasari
Departemen Ilmu Keluarga dan Konsumen, FEMA IPB
2012
http://alfiasari.staff.ipb.ac.id
Review Bahan UTS: Struktur Penulisan Skripsi
Suatu kalimat singkat yang menggambarkan keseluruhan isi dari suatu penelitian
Judul penelitian dapat berbentuk:
a. Judul variabelistis yang terdiri dari dua atau lebih variabel yang saling berkaitan atau berpengaruh SKRIPSI/TESIS/DISERTASI
b. Judul yang verbalistis/normatif yang terdiri dari dua atau lebih variabel yang tidak saling berkaitan atau berpengaruh Artikel Populer
c. Judul spurious/ngambang, biasanya untuk judul buku atau diktat. Contoh: “Kualitas Keluarga, Kualitas Bangsa”
Review Bahan UTS: Struktur Penulisan Skripsi
Latar BelakangAlasan ilmiah (scientific reasons) mengapa penelitian itu penting dilakukan, menggambarkan alasan yang rasional untuk menjustifikasi untuk melakukan penelitian yang dimaksud.
Sumber: hasil penelitian sebelumnya, kebijakan pemerintah yang ada, informasi dari berbagai sumber, buah pemikiran penulis.
Perumusan MasalahUraian argumentatif tentang bagaimana masalah yang dimunculkan dalam latar belakang betul-betul merupakan masalah penelitian serta bagaimana masalah itu dipecahkan dalam penelitian ini
Review Bahan UTS: Struktur Penulisan Skripsi
Tujuan PenelitianHal-hal yang perlu diperhatikan:
Relevansi tujuan dengan permasalahan penelitian
Relevansi tujuan dengan pengembangan teori
Relevansi tujuan dengan kepentingan kebijakan
Tujuan penelitian merupakan proses sebagai bagian dari seluruh rangkaian penulisan skripsi/tesis/disertasi
Harus dijawab dengan menggunakan analisis data
Tujuan harus konsisten dengan kesimpulan
17/04/2012
2
Review Bahan UTS: Struktur Penulisan Skripsi
Review informasi pendukungSumber: buku, working paper (atau tulisan ilmiah lainnya)
Review hasil-hasil penelitian sebelumnyaSumber: artikel jurnal ilmiah, disertasi, tesis, skripsi
Tujuan Penulisan Tinpus:
Bukan kliping informasiUntuk membangun hipotesis
Untuk mendukung hipotesisi yang dirumuskan secara konsisten dengan tujuan penelitian
Untuk mendukung expected results penelitian
Review Bahan UTS: Struktur Penulisan Skripsi
Berdasarkan kajian dalam tinjauan pustaka maka peneliti harus dapat menentukan variabel-variabel yang akan diteliti
KP harus dapat mengidentifikasi variabel-variabel penting yang sesuai dengan permasalahan penelitian dan secara logis mampu menjelaskan keterkaitan antar variabel
Dalam Bab KP, selain disajikan dalam bentuk gambar, keterkaitan antar variabel harus dapat dinarasikan
Kerangka Pemikiran Teoritis → Kerangka Pemikiran Operasional Skripsi Dept. IKK
PERUMUSAN DAN PENULISAN BAB ”METODE PENELITIAN”
Alfiasari
Departemen Ilmu Keluarga dan Konsumen, FEMA IPB
2012
http://alfiasari.staff.ipb.ac.id
Pengertian dan Orientasi
Metode Penelitian
Cara yang tepat untuk melakukan sesuatu
Pemikiran yang sistematis mengenai berbagai jenis masalahyang pemecahannya memerlukan pengumpulan danpenafsiran fakta-fakta (David H. Penny)
Usaha untuk menemukan, mengembangkan, dan mengujikebenaran suatu pengetahuan (Sutrisno Hadi)
Memahami sesuatu melalui penyelidikan atau usaha mencaribukti-bukti yang muncul sehubungan dengan masalah itu, yang dilakukan secara hati-hati sehingga diperoleh pemecahannya(Mohammad Ali)
Rianse & Abdi (2009) :
17/04/2012
3
Metode Penelitian → cara-cara
melaksanakan penelitian berdasarkan fakta-fakta atau gejala-gejala secara ilmiah yang mencakup kegiatan
Mencari
Mencatat
Merumuskan
Menganalisis
Menyusun laporan
Usaha-usaha untuk menemukan, mengembangkan, dan menguji kebenaran dalam suatu proses penelitian harus dilakukan dengan menggunakan metode ilmiah
Langkah-langkah yang perlu dilakukan dalam metode ilmiah:
1. Memilih dan mendefinisikan masalah
2. Membangun jawaban deduktif dari teori dalam suatu kerangka berpikir yang jernih dan logis
3. Menyusun hipotesis
4. Menyusun desain pengumpulan dan analisis data
5. Membuat interpretasi, generalisasi, dan kesimpulan
6. Melaporkan suatu temuan (mempublikasikan)
Metode Penelitian Sosial
• Penelitian ilmu-ilmu sosial
Obyek dari ilmu pengetahuan sosial adalah manusia dan fenomena-fenomena manusiawi
Cabang-cabang ilmu sosial a.l. antropologi, ekonomi, sejarah, ilmu politik, psikologi, psikologi sosial, sosiologi
Berbeda dengan kajian pada ilmu-ilmu pengetahuan alam yang didasarkan pada obyektivitas gejala alam, kajian pada ilmu-ilmu pengetahuan sosial tidak bisa melepaskan diri dari subyektifitas → tidak hanya menerangkan gejala-gejala sosial saja namun juga memberikan penilaian dan kualifikasi yang bersumber dari faktor-faktor subyektif
Dalam penelitian social sciences → paradigma penelitian kuantitatif dan kualitatif
Aspek Penelitian Kualitatif Penelitian Kuantitatif
Masalahyang diteliti
Menekankan pada semuavariabel, jika dimungkinkandijadikan permasalahan yang diteliti lebih mendalam
Menekankan pada beberapavariabel
Tujuan Mengembangkan kepekaankonsep dan penggambaranrealitas yang tidak tunggal
Menguji teori dan menegakkanfakta-fakta
Pola Ke lapangan → mencari danmenemukan data → datadicocokkan dengan teori → teoribersifat buttom up
Ada masalah → landasan teori → berhipotesis → ke lapangan → mencari dan mengumpulkandata → menguji hipotesis → teoribersifat top down
Sifat Deskriptif Deskriptif, komparatif, asosiatif
Desainpenelitian
Studi kasus Survei, studi kasus, eksperimen
Beberapa perbedaan mendasar paradigma penelitian kualitatif dan kuantitatif menurut Reichard dan Cock (1979) dalam Rianse & Abdi (2009)
17/04/2012
4
Aspek Penelitian Kualitatif Penelitian Kuantitatif
Responden dancontoh
Diambil secara purposive,umumnya jumlah contohkecil
Biasanya diambil secararandom/acak, jumlah contohbesar, biasanya melibatkankelompok kontrol untuk mengujihipotesa
Kedekatanpeneliti denganresponden/ informan
Sangat dekat, penelitimengikuti aktivitaskeseharianresponden/informan
Agak jauh, peneliti mengambiljarak dengan responden yang diteliti
Metodepengumpulandata
Lebih menekankan padawawancara dan observasi
Angket, kuesioner, wawancara, observasi
Bentuk data Berupa kata-kata, kalimat, gambar, perilaku
Berupa angka atau data kualitatifyang dikuantitatifkan (data nominal dan ordinal)
Analisis Tidak menguji hipotesis, tetapi menjawab masalah
Menguji hipotesis untukmenjawab masalah
Hasil Tidak dapat digeneralisasi Dapat digeneralisasi
Berbagai Metode dan Macam Penelitian
• Berdasarkan tujuannya, penelitian dapat dibedakan mjd:
a. Penelitian yang bersifat eksploratif dengan tujuan untuk memperdalam pengetahuan mengenai gejala tertentu, memperoleh ide-ide baru mengenai gejala-gejala tertentu. Penelitian jenis ini biasanya menggunakan metode sejarah, metode kasus, metode komparatif, dan metode grounded research
b. Penelitian yang bersifat deskriptif dengan tujuan menggambarkan secara tepat sifat-sifat suatu individu, keadaan, gejala atau hal-hal yang khusus dalam masyarakat. Metode yang biasanya digunakan adalah studi kasus, survei, penelitian pengembangan, dan penelitian lanjutan.
Berbagai Metode dan Macam Penelitian
c. Penelitian yang bersifat menerangkan dengan tujuan untuk menguji hipotesis-hipotesis tentang adanya hubungan sebab akibat antara berbagai variabel yang diteliti. Tujuan penelitian ini adalah menguji beberapa hipotesis untuk memperkuat penerimaan terhadap teori, dalil, atau hukum-hukum yang menjadi landasan berpikir yang telah diuraikan dalam kerangka berpikir teoritis.
Aspek Utama Bab “Metode Penelitian”
1. Desain, Lokasi, dan Waktu Penelitian (Research Designs)
2. Populasi dan Contoh Penelitian
3. Metode Pengumpulan Data
4. Definisi/Konseptualisasi dan Pengukuran Variabel
5. Metode Analisis Data
6. Definisi Operasional
17/04/2012
5
Desain Penelitian
Penelitian cross-sectional → pengukuran variabel-variabel penelitian dilakukan dalam satu kali waktu secara bersamaan pada obyek yang berbeda
Penelitian longitudinal → pengukuran variabel-variabel penelitian dilakukan dalam rentang waktu yang berbeda pada obyek penelitian yang sama
Penelitian retrospective → pengukuran variabel-variabel penelitian dengan melakukan recall atas kejadian yang sudah terjadi
Dapat ditambahkan informasi mengenai metodenya, apakah metode survei, studi kasus, eksperimental (ilmu sosial menggunakan kuasi-eksperimental)
Lokasi Penelitian
Menguraikan tempat penelitian, misalnya negara, propinsi, kabupaten, kecamatan, kelurahan/desa, perusahaan, lembaga pemerintah atau swasta, laboratorium
Hal yang perlu diuraikan:
Apakah pemilihan lokasi dilakukan secara purposive(dengan sengaja) atau dengan kriteria tertentu, misalnya atas pertimbangan keterwakilan (representatives)
Waktu Penelitian
Tujuannya agar proses penelitian dapat dikendalikan dan selesai dalam waktu yang telah dilakukan
Diuraikan bulan dan tahun
Contoh Penulisan “Desain, Lokasi, dan Waktu Penelitian” (1)– penulisan proposal penelitian
Penelitian ini menggunakan desain penelitian cross-
sectional dengan metode survei. Penelitian ini akan dilaksanakan di
SMA Negeri Ragunan Jakarta. Lokasi penelitian dipilih secara
sengaja dengan pertimbangan SMA Negeri Ragunan adalah
sekolah khusus untuk mendidik para atlet muda Indonesia dan
berasal dari beragam budaya (suku bangsa). Waktu penelitian
termasuk pengumpulan data, pengolahan, analisis data akan
dilakukan selama delapan bulan mulai Juni 2010 sampai dengan
Januari 2011.
Contoh Penulisan “Desain, Lokasi, dan Waktu Penelitian” (2) – penulisan hasil penelitian
Desain penelitian yang digunakan dalam penelitian ini
adalah cross-sectional study. Cross-sectional study dilakukan
untuk mengidentifikasi dan menganalisis karakteristik
sosiodemografi, karakteristik ekonomi, modal sosial, ketahanan
pangan rumah tangga, kualitas pengasuhan balita, dan status
gizi balita pada rumah tangga dan komunitas miskin yang diteliti,
dalam sekali waktu pengukuran pada obyek penelitian yang
berbeda-beda. Penelitian dilakukan di wilayah Kota Bogor yaitu
di Kelurahan Kedung Jaya, Kecamatan Tanah Sareal dan
Kelurahan Tajur, Kecamatan Bogor Timur. Penetapan kedua
kelurahan tersebut sebagai lokasi penelitian dilakukan secara
purposive yang didasarkan pada jumlah penduduk miskin dan
insiden status gizi kurang maupun buruk pada balita. Penelitian
ini dilaksanakan selama lima bulan pada bulan April sampai
Agustus 2006.
17/04/2012
6
Contoh Penulisan “Desain, Lokasi, dan Waktu Penelitian” (3) – penulisan proposal penelitian
Desain penelitian yang akan digunakan dalam penelitian ini adalah “longitudinalkuasi eksperimental” untuk memfokuskan analisis pada: (i) kualitas pengasuhan pada
keluarga, kualitas karakter anak pada keluarga perdesaan, serta peranan nilai-nilai budaya(kearifan lokal) dalam pembentukan karakter anak; (ii) pemberian intervensi sesuai metode
sosialiasi nilai-nilai karakter yang dikembangkan, dan (iii) penilaian dampak intervensi
terhadap kualitas pengasuhan dan pembentukan karakter anak pada keluarga petani. Desainlongitudinal dipilih karena penelitian ini diarahkan untuk dilakukan selama tiga tahun secara
berkelanjutan. Sementara itu, eksperimental dipilih sebagai desain karena sasaran akandiberikan eksperimen dalam bentuk intervensi pada tahun kedua, dan kuasi mencirikan
eksperimen yang dilakukan pada penelitian sosial tidak bisa dilakukan secara murni. Berbagaifaktor sosial kadangkala muncul dan tidak dapat mengontrol secara murni eksperimen
(intervensi) yang diberikan.Penelitian akan dilakukan di dua desa yang merepresentasikan tipe masyarakat
pertanian yang berbeda. Kedua lokasi penelitian dipilih secara purposive sesuai dengantujuan penelitian. Lokasi pertama yang dipilih menjadi lokasi penelitian adalah Kampung Adat
Urug yang berlokasi di Kecamatan Sukajaya Kabupaten Bogor sebagai representasi wilayahperdesaan dengan masyarakat tradisional yang masih memegang nilai-nilai adat nenek
moyang. Lokasi kedua adalah Kelurahan Situ Gede, Kecamatan Bogor Barat, Kota Bogoryang merepresentasikan wilayah perdesaan dalam kategori sub urban area karena posisinya
yang dekat dengan pusat kota. Contoh penelitian akan dipilih secara acak dari kerangka
contoh dari populasi di kedua lokasi penelitian. Penelitian direncanakan akan dilaksanakanmulai bulan Maret 2012 hingga November 2015.
Populasi adalah keseluruhan obyek penelitian yang ingin peneliti generalisir hasil penelitiannya untuk bisa menetapkan populasi: peneliti harus mengetahui karakteristik yang mengidentifikasikan anggota populasi
Contoh: sebuah penelitian yang mengkaji keterlibatan peserta TPA dalam penggunaan fasilitas TPA maka populasi adalah “semua anak berusia di bawah 6 tahun yang menghabiskan minimam 30 jam seminggu di TPA yang minimum mempunyai peserta 60 anak”
Kerangka Contoh (Sampling Frame) adalah sekelompok unit yang mengandung karakteristik obyek penelitian yang secara faktual akan diteliti
Contoh: untuk populasi di atas, kerangka contoh bisa ditentukan setelah peneliti mempunyai daftar TPA mana saja yang akan diteliti dan ditarik contohnya
Contoh adalah sebagian yang diambil dari seluruh obyek yang diteliti yang dianggap mewakili terhadap seluruh populasi dan diambil dengan menggunakan teknik tertentu (teknik sampling)
Random sampling/probability sampling
Simple random sampling
Systematic sampling → unsur pertama saja dari contoh yang diacak, selanjutnya dipilih secara sistematis menurut suatu pola tertentu
Stratified random sampling → apabila populasi makin heterogen, mempunyai lapisan-lapisan
Simple Cluster Sampling → apabila kerangka contoh yang digunakan untuk dasar pemilihan contoh tidak tersedia atau tidak lengkap → unit-unit analisa dalam populasi digolongkan ke dalam gugus-gugus/kelompok-kelompok (cluster) yang akan menjadi satuan-satuan darimana contoh akan diambil
Multi Stage Random Sampling → apabila populasi tersebar secara geografis, sehingga sangat sulit untuk mendatangkan kerangka contoh dari semua unsur-unsur yang terdepat dalam populasi
17/04/2012
7
Non-probability sampling → berdasarkan pertimbangan-pertimbangan tertentu
Purposive sampling → contoh dipilih berdasarkan pertimbangan-pertimbangan tertentu berdasarkan tujuan penelitian
Convinience sampling → penentuan contoh berdasarkan kriteria atau pertimbangan tertentu. Pada teknik ini peneliti memilih contoh secara spontanitas atau siapa saja yang dianggap mewakili populasi berdasarkan kriteria yang telah ditetapkan
Snowball sampling → tidak tersedia data jumlah populasi. Dengan teknik ini, peneliti mula-mula mencari responden yang sesuai dengan kriteria yang ditetapkan, kemudian dari responden ini akan menunjuk atau mengajak teman yang lain untuk dijadikan contoh
Penggunaan kata “Contoh”
Penggunaan kata “Contoh” cukup di bagian Metode saja. Pencantuman di
hasil, usahakan TIDAK MENGGUNAKAN kata “contoh”. Bisa diganti dengan
“partisipan” atau langsung menyebutkan “subyek penelitian”
Contoh Penulisan “Populasi dan Contoh Penelitian” (1) –penulisan proposal penelitian
Populasi dari penelitian adalah siswa SMA Negeri Ragunan
Jakarta yang berjumlah 323 orang. Sementara itu, kerangka contohpenelitian ini adalah siswa kelas XI SMA Negeri Ragunan Jakarta dan
terdiri dari satu kelas IPA (38 siswa) dan dua kelas IPS (79 siswa).
Kerangka contoh ditetapkan siswa kelas XI dikarenakan siswa padatingkat tersebut telah memiliki pengalaman belajar di SMA relatif cukup
lama dibandingkan dengan kelas X dan tidak disibukkan dengan
persiapan Ujian Akhir Nasional seperti kelas XII.Contoh penelitian dihitung menggunakan formula Slovin (1960), diacu
dalam Umar (2003) yaitu sebagai berikut:
n = N1+ Ne2
Dimana:
N = populasi penelitian
n = jumlah contoh penelitian
Ne = persen kelonggaran ketidaktelitian karena kesalahan
pengambilan contoh yang masih dapat ditolerir atau
diinginkan, yaitu 10 persen.
Berdasarkan perhitungan, jumlah minimal contoh penelitian
ini adalah 76 orang. Jumlah contoh yang akan diambil untuk penelitianini adalah 85 orang dengan pertimbangan penambahan sepuluh
persen dari jumlah minimal contoh. Pengambilan contoh akan
dilakukan secara random sampling di ketiga kelas yang ada di kelas XISMA Negeri Ragunan Jakarta.
17/04/2012
8
Contoh Penulisan “Populasi dan Contoh Penelitian” (2) –tanpa penetapan kerangka contoh
Populasi penelitian ini adalah seluruh rumah tangga miskin di
Kota Bogor yang mempunyai anak balita. Unit analisis terkecil dilakukanpada rumah tangga untuk variabel-variabel karakteristik sosio demografi,
karakteristik ekonomi, modal sosial, ketahanan pangan rumah tangga, dan
kualitas pengasuhan balita. Sementara itu, unit analisis untuk variabelstatus gizi balita dilakukan pada tingkat individu balita anggota rumah
tangga responden.
Pada saat penjajagan awal, data tentang nama-nama keluargadan penduduk miskin serta balita dengan status gizi kurang dan gizi buruk
secara lengkap tidak tersedia. Hal ini dikarenakan adanya keterbatasan
pencatatan data pada instansi-instansi yang terkait. Berdasarkan haltersebut, penarikan contoh dalam penelitian ini akan menggunakan teknik
cluster sampling. Cluster sampling merupakan teknik penarikan contoh
yang bermanfaat ketika daftar secara lengkap tidak tersedia dari populasi(Agresti & Finlay 1997).
Berdasarkan data sekunder yang diperoleh, dua kelurahan yang
akan diambil sebagai lokasi penelitian mewakili dua cluster dengankarakteristik berbeda. Berdasarkan data sekunder yang diperoleh dari
instansi terkait, Kelurahan Kedung Jaya, Kecamatan Tanah Sareal akan
dipilih untuk mewakili cluster dengan karakteristik persentase keluarga danpenduduk miskin relatif rendah namun insiden gizi kurang dan buruk relatif
tinggi. Sementara itu, Kelurahan Tajur, Kecamatan Bogor Timur akan
mewakili cluster dengan karakteristik persentase keluarga dan pendudukmiskin relatif tinggi namun status gizi kurang dan buruk rendah.
Kecamatan Tanah Sareal dipilih sebagai representasi dari bagian utara
Kota Bogor dan Kecamatan Bogor Timur dipilih sebagai representasi daribagian selatan Kota Bogor. Selanjutnya, keluarga miskin yang mempunyai
minimal satu anak balita yang ada di masing-masing cluster akan dipilih
secara acak sebanyak 50 keluarga untuk menentukan contoh terpilih. Olehkarenanya, penelitian ini akan melibatkan 100 keluarga miskin yang
mempunyai minimal satu anak balita sebagai contoh penelitian.
Aspek utama yang perlu dijelaskan
Jenis data yang digunakan
Data primer (diperoleh dari responden)
Siapa yang akan jadi responden/unit analisis penelitian perlu dijelaskan
Data sekunder (data yang sudah tercatat dalam lembaga tertentu)
Perlu diterangkan darimana sumber data yang diperoleh
Cara pengumpulan data
Observasi/pengamatan
Wawancara
Angket/kuesioner
Pencatatan
Lainnya
Jenis data (tergantung darimana seseorang memandang data tersebut)
Menurut penggolongan: (i) data diskrit : nominal; (ii) data kontinum : ordinal, interval, skala
Menurut pengukurannya: (i) kualitatif : dinyatakan dalam bentuk kalimat, simbol, dan data lainnya yang bentuknya bukan angka; (ii) kuantitatif : data dinyatakan dalam bentuk angka
Menurut derajat sumbernya: (i) data primer; (ii) data sekunder
Cara pengumpulan data
Observasi/pengamatan : alat pengumpulan data yang dilakukan dengan cara mengamati dan mencatat secara sistemik gejala-gejala yang diselidiki → diuraikan juga alat-alat yang digunakan
Wawancara : kegiatan mencari bahan melalui tanya jawab dengan responden → menggunakan panduan wawancara
Angket/kuesioner : suatu daftar yang berisikan rangkaian pertanyaan mengenai suatu masalah/bidang yang diteliti
17/04/2012
9
Definisi/konseptualisasi variabel → terpisah ke dalam Definisi Operasional
Pengukuran variabel
Bagaimana variabel-variabel yang digunakan diukur
Dijelaskan secara rinci untuk setiap variabel. Bisa disajikan dalam bentuk tabel dan atau narasi
Sebutkan sumber dalam mengembangkan instrumen untuk mengukur variabel
Tambahkan informasi mengenai reliabilitas dan validitas instrumen
Variabel adalah sesuatu yang mempunyai lebih dari satu nilai, dan nilai tersebut dapat dalam bentuk kata-kata ataupun angka
Variabel merupakan segala sesuatu yang akan menjadi obyek pengamatan penelitian
Menurut fungsinya, variabel dapat dibedakan:
Variabel bebas (independent variable): kondisi-kondisi atau karakteristik yang oleh peneliti dimanipulasikan dalam rangka untuk menerangkan hubungan-hubungan dengan fenomena yang diobservasi → mempengaruhi variabel-variabel lain
Variabel tidak bebas (dependent variable): kondisi atau karakteristik yang berubah atau muncul ketika penelitian mengintroduksi, mengubah, atau mengganti variabel bebas
Variabel intervening: berfungsi menghubungkan variabel satu dengan yang lain
Variabel moderating: ikut mempengaruhi variabel tidak bebas serta memperjelas hubungan variabel bebas dengan variabel tidak bebas
Variabel kendali: membatasi atau mewarnai variabel moderator, berfungsi sebagai kontrol thd variabel lain terutama variabel moderator
Variabel diukur dengan indikator-indikator
Indikator dijelaskan oleh nilai
Dalam pengukuran, diputuskan nilai mana yang harus dicatat
Ukuran variabel bisa berupa satuan tertentu (rupiah, tahun, kilogram) atau berupa skor atau berupa skala (skala Likert, skala Guttman, dll.)
Contoh Penulisan Metode Pengumpulan dan Pengukuran Data
17/04/2012
10
Berisi perumusan atau model-model (matematik, statistik, atau ekonometrik) yang dapat menjelaskan cara menjawab tujuan penelitian yang telah dirumuskan
Dalam penulisan bagian ini tidak perlu dicantumkan versi software yang digunakan
Menjelaskan bagaimana cara menganalisis data sesuai dengan tujuan penelitian
Misalnya, metode analisis statistik:
Statistik deskriptif: mean, median, modus, standar deviasi, dll
Statistik inferensia: uji beda, uji korelasi, uji regresi
Contoh Penulisan “Metode Analisis Data” (1)
Contoh Penulisan “Metode Analisis Data” (2)
Konseptualisasi variabel bagaimana variabel dibaca dari sisi konsep untuk menghindari interpretasi yang salah atau keliru
Membuat DEFINISI OPERASIONAL membuat definisi dari variabel-variabel yang digunakan dalampenelitian yang dilakukanTanpa operasionalisasi variabel, peneliti akan mengalami kesulitan dalam menentukan pengukuran hubungan antarvariabel yang masih bersifat konseptual
Mengapa DEFINISI OPERASIONAL perlu disusun ?????
Variabel yang diteliti seringkali sifatnya abstrak, tidak jelas wujud dan ukurannya, ex: motivasi, kepuasan, perkembangan sosial emosi, ketahanan keluarga, dll
17/04/2012
11
Oleh karenanya, dalam menuliskan DEFINISI OPERASIONAL sebaiknya mengandung:
1. Definisi konseptual2. Dimensi 3. Skor pengukuran4. Skala pengukuran (jenis data)
Contoh Definisi Operasional (1)
Contoh Definisi Operasional (2)
• Setiap mahasiswa menyusun Bab Metode Penelitian sesuai dengan Judul yang telah diajukan pada Periode UTS
• Bab Metode Penelitian yang disusun mencakup:
1. Desain, Lokasi, dan Waktu Penelitian
2. Populasi dan Contoh Penelitian
3. Metode Pengumpulan Data
4. Definisi/Konseptualisasi dan Pengukuran Variabel
5. Metode Analisis Data
6. Definisi Operasional
17/04/2012
12
• Metode Penelitian yang telah disusun dikirim ke mppiikk@gmail.com paling lambat Senin, 23 April 2012 pukul 15.00.
• Selasa, 24 April 2012 (sesi siang) dan Selasa, 1 Mei 2012 (sesi siang) akandilaksanakan Praktikum di kelas dalam bentuk presentasi dan peer review
• Peer review akan ditetapkan dosen sesuai dengan kelompok topik penelitian yang disusun
top related