fungsi pendidikan kewarganegaran (pkn) dalam...
Post on 08-Mar-2019
222 Views
Preview:
TRANSCRIPT
FUNGSI PENDIDIKAN KEWARGANEGARAN (PKn)DALAM MEMBENTUK KEPRIBADIAN PESERTA DIDIK
Studi KaslIs MTs AI Bahri Jakatta Timur
SkripsiDiajukan untuk Memenuhi Persyaratan Memperoleh
Gelar Satjana Pendidikan Islam (S.Pd.I)
OlehCacih Nurhayati
NI11: 805011001435
JURUSAN PENDIDIKAN AGAMA ISLAMFAKULTAS ILMU TARBIYAH DAN KEGURUAN
UNIVERSITAS ISLAM NEGERISYARIF HIDAYATULLAH
JAKARTA1428 Hl2008 M.
.,
Lembar Persetujuan Pembimbing
FUNGSI PENDIDIKAN KEWARGANEGARAAN ( PKn ) DALAMMEMBENTUK KEPRIBADIAN PESERTA DIDIK
SkripsiDiajllkan kepaela FakuItas Tarbiyah
Untuk Memenllhi Persyaratan MemperolehGelar Sarjana Penelielikan Islam ( S.Pel.I. )
OlehCacih Nurhayati
NIM: 805011001435
Pembimbing I,
Drs. Abdul Rozak, M.Si.
PROGRAM STUDI PENDIDIKAN AGAMA ISLAMFAKULTAS TARBIYAH
UNIVERSITAS ISLAM NEGERIJAKARTA
1427 H. 120Ml M.
PENGESAHAN PANITIA UJIAN
Slaipsi beljudul FUNGSI PENDIDIKAN KEWARGANEGARAN ( PKn )DALAM MEMBENTUK KEPRIBADIAN PESERTA DIDIK telah diujikandalam sidang munaqasyah Fakultas !lmu Tarbiyah dan Keguruan UIN SyarifHidayatullah Jakarta pada tanggal 9 Januari 2008. Skripsi ini telah diterimasebagai salah satu syarat memperoleh gelar Sarjana Pendidikan Islam (S.Pd.I)pada Program Studi Pendidikan Agama Islam.
Jakarta, 9 Januari 2008
Sidang Munaqasyah
Ketua Panitia (Ketua Jurusan I Program Studi PTTM)
Dra. Hj. Eri Rosatria M.AgNIP: 150 007 513
Penguji 1Drs. A . Syafii M.AgNIP: 150 268 584
Penguji IIDra. Hj. Eri Rosatria M.AgNIP: 150 007 513
Mengetahui
Dekan
ABSTRAK
Cacib NurbayatiFungsi Pendidikan Kcwargancgaraan (PKn) dalam MembentukKepJ'ibadian Anak Didik
Pendidikan Kewarganegaraan merupakan pendidikan yang memuat materimateri penting dalam berbagai hal, diantaranya: Etika, Nilai Ketuhanan, NilaiKemanusiaan, Nilai Persatuan, Nilai Keadilan, Nilai Religius, Nilai Spiritual danNilai Sosial Budaya.
Dalam Tujuan Pendidikan Nasional Mata pelajaran PKn berisi tentangbeberapa macam kompetensi yang harus dikuasai anak didik, setelah melaluiproses pembelajaran.
Pendidikan Kewarganegaraan (PKn) mengharuskan anak didik mampumemahami hal-hal berikut ini:
I. Proses Pembentukan Kepribadian Manusia2. Peraturan Perundang-undangan Nasional3. Hak Asasi Manusia (HAM)4. Kemerclekaan Berpenclapat5. Berpartisipasi dalam Era Globalisasi6. Kedaulatan Rakyat7. Icleologi Pancasila8. Buclaya Demokrasi9. Fungsi Hukum10. Pengaclilan NasionalII. Hukum Warga Negara
Oleh karena itu Pencliclikan Kewarganegaraan sangat berfungsi bagipembentukan kepribadian anak didik clan clapat merealisasikannya secara nyatadalam kehidupan bermasyarakat, berbangsa, dan bertanah air.
Dalam kajian ini ternyata fungsi Penclidikan Kewarganegaraan ini dapatmerubah, membina, clan membentuk kepribadian anak clidik yang bermoral,berkebangsaan, beljiwa sosial, serta mempunyai kepribadian yang mantap clanmancliri.
KATA PENGANTAR
Puji dan syukur saya panjatkan kehadirat Allah SWT, atas segala limpahan
rahmat dan hidayah-Nya sehingga saya dapat menyelesaikan penyusunan skripsi
1111.
Salawat serta salam semoga tetap tercurahkan kepada Nabi Muhammad
SAW, keluarganya, para sahabatnya dan umatnya, sampai akhir zaman.
Skripsi ini tersusun atas usaha dan bantuan berbagai pihak, baik moral
maupun materiil, oleh karenanya penulis sampaikan terimakasih kepada:
I. Bapak Prof. Dr. Dede Rosyada M..A, Dekan Fakultas Tarbiyah
Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta.
2. Bapak Drs. Sapiuddin Sidiq M. Ag Sekertaris Jurusan PAl
3. Ibu Hj. Eri Rosatria M. Ag, Ketlla Program PTTM / POMI Universitas
Islam Negeri SyarifHidayatuliah Jakmia.
4. Bapak Drs. Abdul Rozak M. Si. Sebagai pembimbing Skripsi ini.
5. Perpustakaan UIN Syarif I-lidayatullah
6. Para Dosen dan semua oihak yang telah membantu penulis dalam
penyusunan skripsi ini.
7. Kedua orang tua, Bapak Ruhayat dan Ibu Cicin Komariah
(Almarhumah)
8. Sllami Acep Purnawan yang banyak membantll dalam penyelesaian
skripsi ini.
9. Keillarga Besar Hery Khoiriah, dan Siti Farijah yang telah banyak
memberi motivasi dan dllkungan dalanl pembllatan skripsi ini
Mengingat dan menyadari keterbatasan pengetahuan yang penulis miliki,
maka sudah barang tentu dalam skripsi ini terdapat banyak kekurangan dan
kesalahan. Oleh km·ena itu, kekurangan dan kesalahan dalam shipsi ini menjadi
tanggung jawab penulis.
Kemlldian demi perbaikan dan penyempllrnaan skripsi ini, maka penlliis
sangat mengharapkan adanya kritikan dan saran yang bersifat konstruktif dari
semlla pihak yang menyempatkan diri lIntuk membacanya.
Akhirnya penlliis berharap, semoga skripsi ini dapat bergllna dan menjadi
sllmbangan yang berarti bagi perkembangan ilmll pengetahllan dan bagi
pendidikan di Indonesia.
Jakarta, Desember 2007
Penlliis
Cacih Nurhayati
DAFTARISI
LEMBAR JUDUL
LEMBAR PENGESAHAN PEMBIMBING
LEMBAR PENGESAHAN PANITIA UJIAN
LEMBARPERNYATAAN
ABSTRAK v
KATA PENGANTAR................................................................................. vi
DAFTAR lSI...... viii
BAB I PENDAHULUAN
A. LataI' Belakang Masalah ..
B. Pel11batasan dan PerUl1111san Masalah 5
C. TlIjllan Penelitian 6
D. Manfaat penelitian 6
BAB II PENDIDIKAN KEWARGANEGARAAN (PKn) DALAM
MEMBENTUK KEPRIBADIAN PESERTA DIDII(
A. Pengertian Pendidikan Kewarganegaraan.............................. 7
I. Pengeltian Pendidikan.................................................... 7
2. Pengertian Kewarganegaraan 9
3. Ruang Lingkllp Mata Pelajaran PKn 10
4. Standar KOl11petensi Mata Pelajaran PKn Bagi Peserta
Didik............................................................................. 12
B. Kepribadian Peselta Didik...................................................... 15
1. Pengertian Kepribadian 15
a. Pengeltian kepribadian......... 15
b. Pengertian Peserta Didik................................................ 20
2. Aspek-aspek Kepribadian Peserta Didik............................ 21
3. Faktor Pembentllkan Kepribadian Peserta Didik............... 24
BABI
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah
Pendidikan kewarganegaraan (PKn) diberikan atau diajarkan mulai
dari kelas I sampai dengan kelas VI (SD dan MI) dan kelas VII sampai
dengan kelas IX (SMP dan MTS). Melalui mata pelajaran kewarganegaraan
(PKn) peserta didik diarahkan, dibimbing dan dibantu untuk menjadi warga
Negara Indonesia dan warga dunia serta muslim yang baik karena masyarakat
global selalu mengalami perubahan besar setiap saat. Oleh bu'ena itu
pendidikan kewarganegaraan (PKn) dirancang tmtuk membangun dan
merefleksikan kemampuan peserta didik dalam kehidupan masyarakat yang
berubah dan berkembang terus menerus. Pendidikan kewarganegaraan
merupakan seperangkat fakta, peristiwa, konsep dan generalisasi yang
berkaitan dengan perilaku dan tindakan manusia untuk membangun dirinya,
masyarakatnya, bangsanya, dan lingkungannya berdasarkan pada pengalaman
masa yang akan datang.
Pendidikan adalah usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan
suasana belajar dan proses pembelajaran agar peselia didik secara aktif
mengembangkan potensi dirinya untuk memiliki kekuatan spiritual
keagamaan, pengendalian diri, kepribadian, kecerdasan, ahklak mulia, serta
ketrampilan yang diperlukan dirinya, masyarakat, bangsa dan Negara.!
Pendidikan di Indonesia diharapkan dapat mempersiapkan peserta
didik menjadi warga negara yang memiliki komitmen kuat dan konsisten
untuk mempertahankan Negara Kesatuan Republik Indonesia. Hakikat negara
kesatuan republik Indonesia adalah negara kebangsaan modern. Negara
kebangsaan modern adalah, negara yang pembentukannya didasarkan pada
semangat kebangsaan atau nasionalisme. Yaitu tekad suatu masyarakat untuk
2
membangun masa depan bersama di bawah satu negara yang sarna walaupun
warga masyarakat tersebut berbeda agama, ras, etnik atau golongan. Negara
Kesatuan Republik Indonesia adalah Negara yang berkedaulatan rakyat
dengan berdasarkan kepada Ketuhanan Yang Maha Esa, kemanusiaan yang
adil dan beradab, persatuan Indonesia dan kerakyatan yang dipimpin oleh
hikmat kebijaksanaan dalam permusyawaratan perwakilan, serta dengan
mewujudkan suatu keadilan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia.
Berkenaan dengan hal-hal yang diuraikan diatas, sekolah memiliki
peranan dan tanggung jawab yang sangat penting dan strategis dalam
mempersiapkan warga Negara yang memiliki komitmen Imat dan konsisten
untuk mempertahankan negara kesatuan Republik Indonesia, upaya yang
dapat dilakukan adalah menyelenggarakan program pendidikan yang
memberikan berbagai kemampuan sebagai seorang warga negara melalui mata
pelajaran pendidikan kewarganegaraan.
Mata pelajaran pendidikan kewarganegaraan merupakan mata
pelajaran yang memfokuskan pada pembentukan warga Negara yang mampu
memahami dan mampu melaksanakan hak-hak dan kewajibannya untuk
menjadi warga Negara Indonesia yang cerdas, trampil, dan berkarakter
sebagaimana di amanatkan oleh Pancasila dan UUD 1945.2
Dengan demikian, sesuai dengan latar belakang di atas maka penulis
terobsesi ingin mengetahui seberapa besar fungsi pendidikan
kewarganegaraan dalam membentuk kepribadian siswa sebagai peserta didik
melalui lembaga-Iembaga sekolah sebagai sarana pendidikan formal,yang
memiliki cita-eita terhadap pembentukan manusia agar menjadi warga yang
baik, yang einta tanah air, einta persatuan dan kesatuan serta memiliki rasa
tenggang rasa dan tanggung jawab seeara bersama-sama sebagai cerminan
budaya masyarakat yang demokratis.
Dan adakah perubahan yang teljadi pada peserta didik yang sudah
mendapatkan ilmu tentang kewarganegaraan, setelah menerimanya melalui
3
sekolah dan kurikulum KBK (Kurikulum Berbasis Kompetensi) serla program
pendidikan penunjang yang di kenai dengan KTSP (Kurikulum Tingkat
Satuan Pendidikan).
Mengajar mala pe1ajaran PKn adalah tugas yang mulia yaitu mendidik
peserta didiknya agar menjadi manusia yang memiliki nilai-nilai kebangsaan
dan kenegaraan sehingga cinla dan bangga akan tanah airnya. Sesuai dengan
cita-cita bangsa Indonesia, yang terlulis di dalam UUD Negara Republik
Indonesia lahun 1945.
Salah salu aspek yang diperhatikan dalam pendidikan
kewarganegaraan adalah adanya proses perubahan sikap dari seliap peserla
didik yang lelah mengalami proses pembelajaran tentang Pendidikan
Kewarganegaraan yang diinlegrasikan melalui beberapa sikap dan tingkallaku
dalam kehidupan sehari-hari, karena pendidikan merupakan perubahan yang
harus dicapai dan diusahakan oleh proses pendidikan atau usaha gum sebagai
lenaga pendiclik, baik pacla tingkah laku individu maupun kehiclupan
pribadinya clalam kehidupan bermasyarakat, berbangsa dan bertanah air.
Aclapun Pendiclikan Nasional berlujuan untuk berkembangnya potensi
peserla diclik agar menjadi manusia yang beriman, bertaqwa kepada Tuhan
YME, berakhlak mulia, cakap, kreatif, mandiri, dan menjadi warga Negara
yang demokratis serta berlanggungjawab.3
Negara sebagai lembaga nasional adalah organisasi untuk mewujuclkan
selumh cita-cita nasianal yang meliputi sosial, politik, ekonomi, pertahanan
keamanan, kebuclayaan dan pendidikan. Tetapi untuk menjamin eksistensi
bangsa secaJ'a kontinue, dan clemi identitas nasional dan cita-cita nasional,
maka lembaga penclidikan adalah sarana objektif yang paling efeklif untuk
membangun kepribadian yang dinamis yaitu masyrakat madani.
Untuk itulah negara mengatur tentang pelaksanaan sistem pendidikan
kewarganegaraan, yang membentuk nilai-nilai moral suatu bangsa, sehingga
nilai kepribaclian merupakan salah satu aspek Yang sangat penting dan
4
mendasar yang perlu ditanamkan dalam diri peserta didik, karena pendidikan
kewarganegaraan bukan hanya pengetahuan saj a, akan tetapi aplikasi dan
pengintegrasiannya dalam pembentukan kepribadian secara konkrit dan
menyeluruh mulai dari pengetahuan agama, social budaya, kewarganegaraan,
dan pengetahuan umum lainnya yang erat kaitannya dengan pembentukan
silmp pribadi anak, baik yang menyangkut hubungan manusia dengan Tuhan,
manllsia dengan manllsia lain, manllsia dengan alam, serta manusia dengan
dirinya sendiri.
Untuk mewujudkan terbentuknya kepribadian anak tersebut, maka
penekanannya dititik beratkan melalui pendidikan kewarganegaraan,
sebagaimana terdapat dalam tujuan pendidikan nasional, pada bab II pasal 3
yang menyatakan pengintegrasiannya dilakukan melalui materi-materi yang
ada dalam mata pelajaran PKn khususnya yang erat kaitannya dengan materi
materi akhlak dan budi pekerti.
Hal ini sesuai dengan fungsi dan tujuan pendidikan nasional
sebagaimana yang tercantum dalan Undang-undang Sistem Pendidikan
Nasional No. 20 tahun 2003 pada bab II pasal 3, menyatakan bahwa:
"Pendidikan nasional berfungsi mengembangkan kemampuan dan
membentuk watak serta peradaban bangsa yang bermartabat dalam rangka
mencerdaskan kehidupan bangsa, bertujuan untuk berkembangnya potensi
peselia didik agar menjadi manusia yang beriman dan bertaqwa kepada Tuhan
Yang Maha Esa, berakhlak mulia, sehat, berilmu, cakap, kreatif, mandiri, dan
menjadi warga negara yang demkratis serta bertanggungjawab".4
Berdasarkan penjelasan di atas, dapat disimpulkan bahwa fungsi
pendidikan kewarganegaraan sangat besar perannya dalam membentuk
kepribadian peserta didik, khususnya anak usia 12-17 tahun. Karena dalam
usia tersebut sangat memerlukan pendidikan dan pengetahuan tentang cara
cara menjadi warga yang baik dan berakhlak dan berkepribadian yang baik
pula. Dalam hal ini paling tidak sekolah sebagai sarana belajar harus dapat
5
terkandung dalam mata pelajaran pendidikan kewarganegaraan, sehingga
peserta didik dapat mengaplikasikannya secara menyeluruh dalanl kehidupan
bermasyarakat, berbangsa dan bernegara.
Faktor lain juga yang periu dicermati berkaitan dengan hal ini adalah
beriringnya teori dan praktek. Sungguh disayangkan kalau dalam praktek atau
penerapan prilakunya tidak dapat mencerminkan nilai - nilai moral yang luhur.
Artinya peran guru selaku pendidik tidak hanya sekedar menjelaskan kepada
anak tentang makna kewarganegaraan dan teori yang diajarkannya. Namun,
haruslah juga memperkenalkan dan mengaplikasikannya kepada peserta didik,
melalui suri tauladan dan akhlak yang baik dari gurunya sendiri.
Dengan demikian tercapailah fungsi pendidikan kewarganegaraan,
yakni membentuk watak atau karakter peserta didik menjadi pribadi yang
paham dan mengamalkannya seCal'a menyelumh dalam kehidupan sehari-hari.
Inilah yang menjadi alasan utama penulis sehingga tertarik untuk
membahasnya clan menuangkannya clalam bentuk skripsi, dengan judul :
"FUNGSI PENDIDIKAN KEWARGANEGARAAN (PKn) DALAM
MEMBENTUK KEPRIBADIAN PESERTA DIDIK". Studi Kasus MTs
Al Bahri Jakarta Timur.
B. Pembatasan dan Perumusan Masalah
I. Pembatasan Masalah
Untuk memperjelas dan menghindari kesalahpahamall serta
penafsiran yang luas dalam kajian skripsi ini, malca pernlasalahan dibatasi
pada persoalan fungsi pendidikan kewarganegaraan (PKn) dalam
membentuk kepribadian peserta didik. Seclangkan yang dimal(sud peserta
didik disini adalah anak didik (siswa yang berusia 12-17 tahun).
Adapun masa1ah yang akan dikaji dan dibahas dalam skripsi ini
adalah:
a. Patriotisme dalam kehidupan sehari-hari peserta didik
6
d. Pengendalian diri
e. Budi pekerti
2. Petumusan Masalah
Berdasarkan petumusan masalah diatas, maka masalah pokok yang
akan dikaji dapat ditumuskan sebagai berikut:
a. Bagaimana fungsi pendidikan kewarganegaraan dalam membentuk
kepribadian peserta didik?
b. Apa upaya guru pendidikan kewarganegaraan dalam membentuk
kepribadian peserta didik?
C. Tujuan Penelitian
Berdasarkan tumusan di atas, tl\juan penelitian dari skripsi ini adalah
ingin memperoleh hasil dari data yang diperoleh penulis yang dilakukan
melalui beberapa cara. Dalam hal ini penulis ingin mendapatkan data-data
mengenai hal-hal sebagai berikut:
a. Fungsi Pendidikan Kewarganegaraan dalam mengembangkan kepribadiam
peserta didik
b. Upaya Guru PKn dalam rangka mengembangkan pembentukan
kepribaclian peserta didik.
c. Urgensi Penclidikan Kewarganegaraan clalam rangka mengembangkan
pembentukan kepribadian peserta cliclik.
D. Manfaat Penelitian
Setelah melalui beberapa tahapan clalam penelitian ini secara umum
penulis ingin mengambil beberapa manfaat yang sangat penting untuk
dijaclikan pedoman clalam kehiclupan berbangsa clan bernegara. Melalui
pencliclikan kewarganegaraan kita clapat menelaclani sikap dan sifat yang baik,
fungsi pendidikan sangat penting untuk kita terapkan clan aktualisasikall
tetutama untuk pese11a clidik, supaya peranan dan fungsi pencliclikan tersebut
BABII
PENDIDIKAN KEWARGANEGARAAN DALAM
MEMBENTUK KEPRIBADIAN PESERTA DIDIK
A. Pengertian Pendidikan kewarganegaraan
I. Pengertian Pendidikan
Dalam kehidupan suatu bangsa pendidikan mempunyai peranan
yang sangat penting untuk menjamin perkembangan dan kelangsungan
kehidupan bangsa yang bersangkutan, oleh karena itu diperlukan
peningkatan dan penyelenggaraan pendidikan, baik itu yang sifatnya
mendasar maupun nasional sebagai upaya mencerdaskan kehidupan
bangsa dan meningkatkan kualitas manusia dalam mewujudkan
masyarakat yang maju, adil dan malanur.
Pendidikan dapat diartikan dalam dua pengertian yaitu:
I. Pendidikan secara luas mengandung arti cakupan seluruh proses hidup
dan segenap bentuk interaksi individu dan lingkungannya, baik seCaI'a
formal, non formal, maupun informal dalam rangka mewujudkan
dirinya sesuai dengan tahapan tugas perkembangannya secara optimal
sehingga ia mencapai suatu tahap kedewasaan tertentu. 1
2. Pendidikan secara sempit merupakan salah satu proses interaksi belajar
mengajar dalaITI bentuk formal yang yang dikenal sebagai pengajaran.
Dalam konteks ini guru harus mempersiapkan apa yang dilakukan
dalam kegiatan PBM dan bertanggungjawab sebagai:
I. Planner (perencana) dimana guru tersebut hams mempersiapkan apa
yang ada dalam proses KBM
2. Organizer (pelaksana) yang harus bisa menciptakan situasi,
merangsang, memimpin, menggerakkan dan mengarahkan KBM
sesuai dengaIl rencana, ia bertindak sebagai orang, sumber (resource
8
person), konsultan kepemimpinan yang bijaksana dalam arti
demokratis dan humanistis selam proses KBM berlangsung.
3. Penilai (evaluator) yang harus mengumpulkan, menganalisis,
menafsirkan, dan akhimya akhimya harus memberikan pertimbangan
atas tingkat keberhasilan KBM, berdasarkan kriteria yang di tetapkan
baik mengenai keefektivan prosesnya maupun kualipikasi produknya.
Dalam konsep dasar psikologis, khususnya dalam pandangan
behaviorisme, kita dapat menyatakan bahwa praktek pendidikan itu pada
hakekatnya merupakan usaha penciptaan seperangkat stimulus yang
diharapkan pula menghasilkan pola-pola perilaku ( seperangkat respon
tertentu iAdapun Pendidikan Islam menurut para ahli adalah:
I. H.M. Arifin mengatakan pendidikan islam adalah " suatu sistem
kependidikan yang mencakup seluruh aspek kehidupan yang
dibutuhkan oleh hamba Allah, oleh karena itu islam mempedomi
seluruh aspek kehidupan manuisa muslim baik dunia maupun
Ukhrawi.3
Pendidikan yang terbaik adalah apa yang diberikan di waktu kecil,
sebab bila seorang anak di biarkan saja maka ia akan tumbuh sesuai
dengan tabiatnya atau sifat-sifatnya sendiri, maim ia akan terbiasa dengan
sikapnya sendiri dan akan sukar merubahnya bila ia sudah besar.
Jadi Pengertian Pendidikan adalah proses pertumbuahan yang
berlangsung berkat dilakukannya perbuatan-perbuatan belajar, dengan
kata lain pendidikan adalah proses seluruh perubahan kepribadian
seseorang karena proses belajar. Dan pendidikan itu sendiri memerlukan
proses dan waktu yang lebih panjang daripada pengajaran.
9
2. Pengertian Kewarganegaraan
Kewarganegaraan memiliki arti keanggotaan yang menunjukkan
hubungan atau ikatan antara Negara dengan wraga Negara.4
Pendidikan Kewarganegaraan adalah pendidikan yang cakupannya
lebih luas dari pendidikan demokrasi dan pendidikan hak asasi manusia.
Karena mencakup kaj ian dan pembahasan tentang pemerintah, konstitusi,
lembaga-lembaga demokrasi rule of law, hak dan kewajiban warga negara,
proses demokrasi dan partisipasi keterlibatan warga Negara.5
Pendidikan kewarganegaraan adalah pendidikan demokrasi yang
bertujuan untuk mempersiapkan warga masyarakat yang berfikir kritis,
dan bertindak, demokratis melalui aktivitas menanamkan kesadaran
kepada generasi baru bahwa demokrasi adalah bentuk kehidupan
masyarakat yang paling menjamin hak-hak warga masyarakat.6
a. Pengertian Warga Negara
Warga Negara adalah peserta, anggota dan warga dari suatu
Negara, yakni peserta dari suatu persekutuan yang di dirikan dengan
kekuatan bersama, atas dasar tanggung jawab bersama dan untuk
kepentingan bersama.
b. Asas Kewarganegaraan
Sebagaimana di jelaskan di muka bahwa warga Negara
merupakan anggota sebuah Negara yang mempunyai tanggung jawab
dan hubungan timbal balik terhadap negaranya. Seseorang yang diakui
sebagai warga Negara dalam suatu Negara haruslah ditentukan
berdasarkan ketentuan yang telah disepakati dalam Negara tersebut.
Ketentuan itu menjadi azas atau pedoman untuk menentukan
status kewarganrgaraan seseorang. Setiap Negara mempunyai
kebebasan dan kewenangan untuk menentukan azas kewarganegaraan
seseorang.
10
Dalam menerapkan asas kewarganegaraan ini, dikenal dengan
dua pedoman, yaitu asas kewarganegaraan berdasarkan kelahiran dan
asas kewarganegaraan berdasarkan perkawinan.
Dalam pembahasan ini yang akan dibahas bukan cakupan
mengenai kewarganegaraan akan tetapi akan membahas dan mengkaji
mengenai mata pelajaran PKn. (Pendidikan Kewarganegaraan) di
sekolah menengah pertama.
Pendidikan kewarganegaraan adalah program pendidikan yang
berintikan demokrasai politik yang diper/uas dengan sumber-sumber
pengetahuan lainnya, pengamh-pengaruh positif dari pendidikan
sekolah masyarakat dan orang tua yang kesemua itu diproses guna
melatih para siswa untuk berfikir kritis, analitis bersikap dan
bertindak, demokratis dalam mempersiapakan hidup demokratis yang
berdasarkan pancasila dan UUD 1945.7
Jadi pendidikan kewarganegaraan yang di integrasikan dalam
mata pelajaran PKn mengandung arti pendidikan yang mencakup
Perubahan tingkah laku dan penanaman nilai-nilai moralitas suatu
bangsa memberikan modal dasar kepada peserta didik agar dapat
menjadi manusia yang memiliki sikap dan prilaku yang cinta kepada
tanah airnya (Nasionalisme) sekaligus menjadi warga Negara yang
memiliki intelektualitas dalam rangka membangun sumber daya
manusia yang maju, dan memiliki sikap kepribadian yang baik sebagai
budaya dan karekteristik masyarakat dan bangsa Indonesia
3. Ruang lingkup lsi pelajaran Pendidikan Kewarganegaraan (PKn)
Masih banyak yang bertanya apakah Civic Education atau
Pendidikan Kewarganegaraan (PKn) itu merupakan ilmu? Apa isinya,
metodenya dan ruang lingkupnya? Mata Pelajaran PKn adalah mata
pelajaran di sekolah yang sering kali dianggap sebagai mata pelajaran
yang biasa-biasa saja, padahal sesungguhnya pelajaran PKn itu merupakan
11
proses daripada pembentukan karakter anak didik sebagai seorang warga
Negara yang nantinya harus merealisasikan segala sesuatu yang berkaitan
dengan kewarganegaraan terutama dalam pola perubahan sikap individu
yang hakiki.
Bahwasannya sekarang Pkn sudah menjadi ilmu yang tersendiri
sudah pula diakui oleh para sarjana, karena yang dimaksud dengan ilmu
disini adalah ilmu yang sesuai dengan persyaratan ilmu bi~logi, ilmu alam,
kimia, maka tidak satupun dalam ihnu-ilmu sosial yang dianggap
memenuhi persyaratan ilmu. Karena persyaratan ilmu dalam biologi,
kimia, dan ilmu alam meminta ketepatan, maka sulitlah bagi ilmu-ilmu
social untuk mencapai kesepakatan seperti yang dimaksudkan dalam ilmu
pengetahuan alam atau matematika. Jadi kriteria tentang ilmu tergantung
kepada dari mana orang memandangnya. Dalam ilmu-ilmu sosial yang
dimaksud dengan ilmu itu apabila manusia berusaha dengan teliti,
sistematis, analitis dapat memperkaya "body of knowledge.s
Objek studi PKn adalah warga Negara dalam hubungannya dengan
organisasi kemasyarakatan, sosial, ekonomi, agama, kebudayaan, Negara,
tingkah laku, tipe pertumbuhan berpikir, potensi yang ada dalam setiap
diri warga Negara, hak dan kewajiban, cita-cita dan aspirasi, tanggung
jawab, kesadaran ( patriotisme, nasionalisme, pengertian internasional,
moral pancasila), partisipasi, dan tanggung jawab.
Jadi PKn bukan semata-mata hanya mata pelajaran yang
mengajarkan pasal-pasal dan UUD akan tetapi aplikasinya dalam
masyarakat. Hal tersebut memang perlu sekali untuk mencerminkan
hubungan perilaku warga Negara dalam kehidupan sehari-hari dengan
manusia lain dan alam sekitarnya. Karena itu, materi PKn hendaknya
memasukkan unsur-unsur lingkungan fisik, sosial, pendidikan, kesehatan,
ekonomi keuangan, politik hokum, pemerintahan, agama, etika, Ilmu
pengetahuan dan teknologi.9
12
Ruang Iingkup mata pelajaran PKn di SLTP meliputi:
a. Persatuan dan Kesatuan Bangsa, yang meliputi: Hidup rukun dalam
perbedaan, cinta lingkungan, kebanggan sebagai bangsa Indonesia,
sumpah pemuda, partisipasi dala pembelaaan Negara, keterbukaan dan
jaminan keadilan.
b. Norma hukum, peraturan, kepribadian meliputi: tata teliib dalam
kehidupan keluarga, tata tertib di sekolah, norma yang berlaku
dimasyarakat, perda, norma-norma dalam kehidupan berbangsa dan
bernegara, system hokum dan peradilan nasional, hokum dan peradilan
internasional.
c. Hak Asasi Manusia meliputi: hak dan kewajibananak, hak dan
kewajiban anggota masyarakat, instrumen nasional dan internasional.
d. Pancasila
e. Kebutuhan Warga Negara meliputi: Demokrasi, hidup bergotong
royong, kebebasan berpendapat, kebebasan berorganisasi, menghargai
keputusan bersama, persamaan kedudukan warga Negara
f. Konstitllsi Negara
g. Kekuasaan dan politik
h. Globalisasi. 1o
4. Standar Kompetensi Pelajaran PKn Bagi Peserta Didik
Undang-llndang NomoI' 2 1989 Tentang Sistem Pendidikan
Nasional menjelaskan bahwa"Pendidikan Kewarganegaraan merupakan
liSaha untuk membekali peserta didik dengan pengetahuan dan
kemampuan dasar berkenaan dengan hubungan antara warga Negara
dengan negara agar menjadi warga yang dapat diandalkan oleh bangsa dan
negara kesatuan Repllblik Indonesia.
Kompetensi diartikan sebagai seperangkat tindakan cerdas penuh
rasa tanggung jawab yang harus dimiliki oleh seorang warga Negara agar
ia mampu melaksanakan tugas-tugasnya dalam bidang pekerj an tertentu.
13
Berdasarkan konsep di atas, bahwa pendidikan kewarganegaraan
(PKn) yang berhasil akan membuahkan sikap mental yang cerdas, penuh
rasa tanggung jawab, dari peserta didik, dengan mencerminkan perilaku,
beriman dan bertaqwa terhadap Tuhan YME, menghayati nilai-nilai
falsafah bangsa, berbudi pekerti luhur, berdisiplin dalam belmasyarakat,
berbangsa, dan bernegara, rasional, dinamis, dapat mengendalikan dirinya,
profesional, dan aktif memanfaatkan IPTEK serta seni untuk kepentingan
kemanusiaan, bangsa dan negara.
Standar kompetensi bahan kajian ilmu-ilmu social dan
kewarganegaraan adalah sebagai berikut:
a. Kemampuan mell1ahami fakta konsep-konsep dan generalisasi tentang
sistem sosial dan budaya
b. Mengembangkan sikap kritis dalam situasi social yang timbul sebagai
akibat perbendaan yang adadi masyarakat.
I) Menentukan sikap terhadap proses perkembangan dan perubahan
sosial budaya.
2) Menghargai keanekaragall1an social budaya dalam masyarakat
multikultural dan multi agama.
c. Kemampuan memahami fakta konsep dan generalisasi tentang
manusia, tempat dan lingkungan selia menerapkannya untuk:
1) Menganalisis proses kej adian interaksi dan saling ketergantungan
antara gejala alam dan kehidupan di muka bumi dalam dimensi,
ruang dan waktu.
2) Terampil dalam mell1perolch, lI1engolah, dan lI1enyajikan inforll1asi
geografis.
d. Kell1all1puan lI1ell1ahall1i fakta, konsep dan generalisasi tentang
perilaku ekonomi dan kesejahteraan serta lI1enerapkannya untuk:
1) Berperilaku yang rasional dan lI1anusiawi dalall1 lI1emanfaatkan
sumber daya ekonoll1i.., ., ,
14
4) Terampil dalam praktek usaha ekonomi sendiri.
e. Kemampuan memahami Fakta, konsep dan generalisasi tentang waktu,
keberlanjutan dan perubahan serta menerapkannya untuk :
1) Menganalisis keterkaitan antara manusia, waktu, tempat dan
kejadian.
2) Merekontruksi masa lalu, memaknai masa kini, dan mempredik
masadepan.
f. Kemampuan memahall1i dan ll1enginternalisasi system berbangsa dan
bernegara serta menerapkmillya untuk :
1) Mewujudkan persatuan bangsa berdasarkan UUD 1945
2) Membiasakan untuk, mematuhi norma menegakkan, hukum, dan
menjalankan peraturan.
3) Berpartisipasi dalall1 ll1ewujudkan masyarakat dml pemerintahan
yang demokratis, selia menjunjung tinggi, melaksanakan dan
menghargai HAM. I I
Setelah melalui proses belajar PKn siswa di harapkan dapat
merealisasikan dan melakukan perubahan sikap tingkah lalm dalam
kehidupan sehari-hari, agar setelah ll1empelajari mata pelajaran tersebut
dapat difungsikan dengan sebaik-baiknya supaya tujuan yang hendak
diinginkan bisa tercapai.
Jadi pendidikan kewm'gmlegaraan adalah lisaha sadar dan
terencana untuk mewujudkan suasmla belajar dan proses pembelajaran
agar peserta didik secara aktif mengembangkan patensi dirinya untuk
memiliki, kekuatan spiritual keagamaan, pengendalian diri, kepribadian,
kecerdasan, akhlak mulia, selia keterampilan yang diperlukan dirinya,
masyarakat, bangsa dan negara.
15
B. Kepribadian peserta didik
1. Pengertian Kepribadian
a. Pengertian Kepribadian
Kata kepribadian dalam bahasa Inggris disebut 'Personality'
dan asal mulanya clari bahasa latin 'Personare' yang berarti suara
tembus".
Istilah ini dipergunakan untuk menggambarkan suatu
percakapan seorang aktor melalui topeng, yaitu tutup muka yang
sering clipakainya, yang maksudnya untuk mengganlbarkan perilaku
watak seseorang.
Kepribadian itu sendiri dari kata pribadi artinya manusia
sebagai perseorangan. Sedangkan arti kepribaclian aclalah keaclaan
manusia sebagai perseorangan, keseluruhan sifat- sifat yang
merupakan watak orang atau dapat dikatakan juga sil<ap hakiki yang
tercermin pada silcap seseorang yang membedakan clari orang lain.
Menurut Zuhairini kepribaclian manusia adalah " suatu
perwujudan keseluruhan manusia clari segi manusiawinya yang unik
baik lahir maupun batin dalam hubungan dengan kehiclupan social clan
inclividunya".12
Kepribadian aclalah ranah kajian psikologi yang
pembahasannya mengenai pemahaman tingkah laku, pikiran, perasaan,
kegiatan manusia, memakai metocle dan rasional psikologik.
Kepribadian aclalah jiwa yang membangun keberadaan
manusia menjadi satu kesatua, tidak terpecah-pecah dalam fungsi
fungsi. 13
William James, dengan pendekatan pragmatismenya
mengatakan bahwa "manusia adalah kumpulan potensi-potensi
16
sedangkan kepribadian adalah aktualisasi potensi dan bagaimana
potensi itu digunakan dalam kehidupan sehari-hari".14
Manusia mamiliki macam atau jenis potensi yang sama ketika
dilahirkan, namun dengan tigkat kualitas yang berbeda-beda, ketika
potensi itu mengaktulkan dalam kepribadiannya dan akan segera
tampak bahwa tidak ada dua orang mempunyai kepribadian yang
sama.
Hingga saat ini, masih belum ada batasan formal tentang
personality yang mendapat pengakuan atau kesepakatan luas
dilingkungan ahli kepribadian, tetapi definisi itu membatasi konsep
yang berbeda, sebab masing-masing pakar kepribadian membuat
definisi sendiri-sendiri yang di sesuaikan dengan paradigma yang
mereka yakini dari teori yang mereka kembangkan. Berikut beberapa
definisi kepribadian :
1) Kepribadian adalah nilai sabagai stimulus sosial, kemampuan
menampilkan diri secm·a mengesankan (Hiigar & Marquis)
2) Kepribadian adalah kehidupan seseorang secara keseluruhan,
individu, unik, usaha mencapai tujuan, kemampuannya bertallap
dan membuka diri kemampuannya untuk memperoleh pengalamall
(Stern)
3) Kepribadian adalah Organisasi dillamika dalam sistem
psikofisiologik seseorang yang menentukan model pellyesuaiannya
yang unik dengan lingkungannya (Allport)
4) Kepribadian adalah pola trait-trait yang unik dari seseorang
(Guilford)
5) Kepribadian adalah seluruh km·ekteristik seseorang atau sifat
umum kebanyakan orang mengakibatkan pola yang menetap dalam
merespon suatu situasi (Pervin)
6) Kepribadian adalah seperangkat karalcteristik dan kecendenmgan
17
laku psikologik (berpikir, merasa dan gerakan) dari seseorang
dalam waktu yang panjang dan tidak dapat dipahami seCal'a
sederhana sebagai hasil dari tekanan sosial dan tekanan biologis
saat itu (Maddy atau BUli)
7) Kepribadian adalah suatu lembaga yang mengatur organ tubuh
sejak lahir samai mati tidak pemah berhenti terlibat dlam
pengubahan kegiatan fungsional (Murray).
8) Kepribadian adalah pola khas dari fikiran, perasaan dan tingkah
laku yang membedakan orang satu dengan yang lainnya adan tidak
berubah lintas waktu dan situasi (Phares)
Namun sesungguhnya dari berbagai definisi itu, ada lima
persamaan yang menjadi ciri bahwa definisi kepribadian, sebagai
berikut :
I) Kepribadian bersifat Umum: Kepribadian menunjukan kepada sifat
umum seseorang, fakir, kegiatan dan perasaan yang berpengaruh
secar'a sistematik terhadap keseluruhan tingkah laku.
2) Kepribadian bersifat khas: kepribadian yang dipakai untuk
menjelaskan sifat individu yang membedakan dia dengan orang
lain, semacam tanda tangan atau sidik jari, psikologik bagaimana
individu berbeda dengan Oral1g lain.
3) Kepribadian berjangka lama: Kepribadian dipakai untuk
menggambarkan sifat individu yang awet, tidak mudah berubah
sepanjang hayat, kalau teljadi perubahan biasanya bersifat beliahap
atau akibat merespon sesuatu kejadian yang luar biasa.
4) Kepribadian bersifat kesatuan: Kepribadian di pakai untuk
memandang diri sebagai unit tunggal, struktm atau organisasi
intemal hipotitik yang membentuk kesatuan dan konsisten.
5) Kepribadian bisa berfungsi baik atau berfungsi bun!le, kepribadian
adalah cara bagaimana orang berada di dunia , apakah dia tampil
18
kepribadiannya menyimpang atau lemah, ciri kepribadian sering
dipakai untuk menjelaskan bagaimana dan mengapa orang senang
dan mengapa susah, berhasil atau gagal berfungsi penuh atau
berfungsi sekedarnya. 15
Kepribadian bersifat psikofisik yang berarti baik faktor rohani
individu itu sarna-sarna berperan penting di dalan1 membentuk
kepribadian seseorang. Di samping itu juga kepribadian bersifat unik,
yang artinya kepribadian seseorang sifatnya khusus atau khas, yang
mempunyai ciri-ciri tertentu yang membedakan dari individu yang
lainnya, kepribadian itu bersifat dinamis, yang menunjukan bentuk
tingkah laku yang terintegrasi dan menggambarkan suatu interaksi
antara potensial-potensial yang diperoleh dari 1ahir dan berbagai
pengaruh dari lingkungan dimana ia hidup.
Masa anak adalah masa yang peka yang mudah dipengaruhi
oleh sesuatu yang datang dari luar. Oleh karena itu kepribadian anak
adalah kesatuan organisasi seluruh sifat-sifat anak yang l11asih l11udah
clipengaruhi oleh faktor clari luar clirinya yang akan l11enentukan
penyesuaian dirinya yang unik atau khas terhaclap lingkungmmya,
sehingga kel11ampuan clasar yang dimiliki sejak lahir belum tmnpak
akan berkel11bangan secm·a optimal kelak setelah ia clewasa. Namun
anak aclalah anak, bukan lilin atau tanah liat yang clapat kita bentuk
sekehenclak hati kita . anak aclalah pribadi yang kecil clalam konteks
belum mempunyai banyak hal yang dialaminya.
Jacli clalam setiap cliri peserta didik mel11punyai pembentukan
watak, selia karakter yang berbecla-beda antara yang satu clengan yang
lail111ya.
Psikologi kepribadian membantu mengembangkan kepribadian
guru, untuk mengenal kepribaclian peserta didik dan memanfaatkan
untuk mengoptimalkan prestasi pendiclikan kewarganegaraan dan
19
melakukan penyesuaJan kebutuhan sekolah dengan tuntutan
masyarakat juga dapat membantu menngkatkan motivasi sehat /
semaJlgat hidup bagi orang yang saldt dan membantu rumah sakit dan
dokter yang menangani pasiennya.
Pasti masih banyak ranah lain yang membutuhkan aplikasi
psikologi kepribadian, juga bisa dikatakan ranah dimana terlibat
aktivitas manusia di dalamnya pada tingkatan tertentu - psikologi
kepribadian dapat menyumbangkan karya profesionalnya.
Pribadi manusia itu dapat berubah-ubah, hal ini berarti bahwa
manusia itu mudah atau dapat dipengaruhi oleh sesuatu. "Faktor-faktor
yang mempengaruhi kepribadian itu meliputi:
I) Faktor biologis
2) Faktor sosial
3) Faktor kebudayaan,,16
Untuk lebih jelasnya akan penulis jelaskan tentang faktor
faktor yang mempengaruhi perkembangan anak.
I) Faktor biologis, yaitu factor yang berhubungan dengan keadaan
jasmani atau seringkali disebut factor fisiologi. Faktor ini
mengenai masalah konstitusi tubuh yang meliputi keadaan tentang
besar, tinggi, berat badan dan lain sebagainya. Keadaan jasmani
setiap orang ada yang diperoleh dari keturunan, dan ada pula yang
merupakan pembawaan anak/orang itu masing-masing. Keadaan
fisik tubuh yang berlainan itu menyebabkan sikap, sifat-sifat serta
temperamennya yang berbeda-beda pula.
2) Faktor sosial, yang dimaksud faktor sosial adalah masyarakat,
yakni manusi-manusia lain yang ada di sekitar individu yang
mempengaruhi individu tersebut. Yang termasuk ke dalam factor
ini adalah adapt istiadat, norma-norma atau kaidah-kaidah social
danagama.
20
3) Faktor kebudayaan, beberapa aspek kebudayaan yang sangat
mempengaruhi perkembangan dan pembentukan kepribadian
antara lain:
a) Nilai-nilai di dalam masyarakat terdapat nilai-nilai hidup dan
kebudayaan yang harus dijunjung tinggi oleh manusia-manusia
yang hidup di dalam masyarakat tersebut.
b) Pengetahuan dan keterampilan, pengetahuan yang dimiliki
seseorang sangat mempengaruhi sikap dan tindakannya. Tinggi
rendall dari pengetalman dan keterampilan seseorang atau suatu
masyarakat dicerminkan pula oleh tinggi rendahnya
kebudayaan tersebut yang merupalmn aspek kebudayaan juga
merupakan salah sam factor-faktor yang turut menentukan ciri
ciri khasa dari suatu kebudayaan. Adapun hubungan yang erat
antara bahasa dan kepribadian manusia disebabkan karena:
(I) Bahasa merupakan alat komunikasi antara individu yang
sangat penting.
(2) Bahasa adalah alat berfikir bagi manusia.
Sejak dahulu memang sudah disepaldi bailwa pribadi setiap
orang tumbuh atas dua kekuatan yaitu kekuatan dari dalanl, yang
sudah dibawa sejal( lahir, yang sering disebut dengan kemampuan
kemapuan dasar dan kekuatan dari faktor luar lingkungan.
Patut diakui di sini bahwa manusia belajar, tumbuh dan
berkembang dari pengalaman yang diperolehnya melaui kehidupan
keluarganya. Utamanya sampai pada penemuan bagaiman ia
menempatkan di dalam keseluruhan kehidupannya. Anaklpeselia didik
dilahirkan dalam perbedaan minat, bakat, kemampuan dan potensi
potensi yang berbeda.
b. Pengertian Peserta Didik
Peserta didik adalah suatu organisme yang hidup senantiasa
21
perkembangan, baik jasmani maupun rohani secara terus menerus
dalam usaha menyesuaikan diri dengan lingkungan.
Pada dasarnya pertumbuhan dan perkembangan peserta didik
tergantung pada dua unsur yang saling mempengaruhi, yakni bakat,
yang telah dimiliki oleh peselia didik sejak ia lahir akan tumbuh dan
berkembang berkat pengaruh lingkungan, dan sebaliknya lingkungan
akan akan lebih bermakna apabila terarah pada bakat yang telah ada,
kendati pun tidak dapat ditolak tentang adanya kemingkinan di mana
pertllmbuhan dan perkembangan itu semata-mata hanya disebabkan
oleh factor bakat saja atau lingkungan saja. 17
ladi Kepribadian peserta didik adalah kesatuan organisasi
selurllh sifat-sifat anak yang masih mudah dipengaruhi oleh faktor dari
luar dirinya yang akan menentukan penyesuaian dirinya yang unik
atau khas terhadap lingkllngaunya, setelah mengalami proses
pembelajaran melalui pendidikan yang telah diselesaikannya.
Sehingga kemampuan dasar yang dimiliki sejak lahir tampak dan
berkembangan secara optimal dalam kehidupan sehari-harinya.
2. Aspek-aspek Kepribadian Peserta Didik
I. Karakteristik Peselia Didik
Sebagaimana mata pelajaran, peserta didik juga memiliki
karakteristik tersendiri yang bisa dibedakannya dari suatu jenjang
pendidikan dengan jenjang pendidikan lainnya. Karakteristik tersebut
dapat dilihat dari tingkat perkembangan tiga aspek yang didasarkan
pada taksonomi Bloom dalam Psikologi, yakni aspek kognitif, aspek
afektif dan aspek psikomotor. Selanjutnya ketiga aspek ini akan
diuraikan satu persatu sehingga terlihat terlihat karakteristik peserta
didik di jenjang sekolah Lanjutan Pertama.
Menurut Ludwig l(lagen " Kepribadian itu terdiri dari tiga
aspek, yaitu:
22
a. Materi atau bahan
b. Struktur
c. Kualitas (system dorong-dorongan)18
Untuk lebih jelasnya penulis akan menjelaskan tentang aspek
aspek kepribadian tersebut.
a. Materi atau bahan
Materi atau bahan yang merupakan salah satu aspek
daripada kepribadian peserta didik adalah berisikan segala semua
kemampuannya pembawaan talenta-talentanya dan potensi yang
dimilikinya secara individual yang dimilikinya secara hakiki.
Materi ini merupakan aspek yang pertama yang disediakan
oleh kodrat untuk dipergunakan dan dipertimbangkan oleh
manusia.
b. Struktur
Mengenai struktur ini Klagen bermula dengan memberikan
pengertian tentang istilah struktur. Istilah ini adalah sebagai
pelengkap daripada istilah materi. Bila materi dipandang sebagai
sifat-sifat isi bahan, maka struktur dipandang sebagai sifat-sifat
bentuknya atau sifat-sifat formalnya. Memllutnya teljadi
perubahan tingkah laku seseorang itll harns ditinjall dari slldut
adanya dua kekuatan yang saling berhadapan satu sarna lain. Dua
kekuatan itu adalah kekuatan pendorong dan kekuatan
penghambat. Perinmbangall alltara kedua kekuatan inilah· yang
menentukan tingkah lalm seseorang. Menurutnya lagi ada tiga
bagian dalam struktur ini:
1) Temperament, yaitu sebagai sufat daripada struktnr. Karena itu
perbedaan-perbedaan temperament berakar pada perimbangan
antara kedua kekuatan itu, yaitu kekuatan pendorong dan
penghambat.
23
.:. Di dalam liap perasaan lerletak kegiatan batin, yaitu daya
unluk membeda-bedakan keinginan yang terkandung dalam
perasaan.
•:. Di dalam liap perasaan lerdapat corak perasaan, yaitu laraf
larar kejelasannya.
c. Daya ekspresi
Manusia mempunyai dorongan-dorongan nafsu. Dorongml
nafsu ini adalah proses jiwa; dorongan-dorongan itu baru dapat
clisaksikan kalau telah menampakkan diri dalam proses-proses
jasmaniah, seperli; perubahm detak jmtung, perubahan pernapasan
dan sebagainya. Pernyataan proses-proses kejiwaan ini disebut
secara telmis 'ekspresi'.
Ekspresi inipun sebagai sifat struktur tergmltung kepada
kedua kekuatan yang saling berlawanan, yaitu keadaan perangsmg
dan hambatan unluk ekspresi.
d. Kualilas ( sistem dorong-clorongm)
Antara kemauan dm perasaan teljadilah perlawanan atau
kebaikan yang sedalam-dalamnya. Perlawanan inilah ymg menjadi
dasar daripada sislem dorong-dorongan.
Seclangkan menurut Ahmad D. Marimba aspek-aspek
kepribadian ilu di golongkan dalam liga hal:
I) Aspek-aspek jasmaniah, meliputi tingkah laku yang nampak
dad luar, misalnya cara berbicara.
2) Aspek-aspek kejiwaan, meliputi aspek-aspek yang tidak dapat
segera dilihat dari lum', misalnya sikap , cara berpikir, minat,
dan sebagainya.
3) Aspek-aspek kerohanian yang luhur, meliputi aspek-aspek
kejiwaan yang lebih abstrak yailu filsafat hidup dan
kepercayaan. 19
24
3. Faktor Pembentukan kepribadian peserta didil,
a. Pembentukan Kepribadian Peserta didik melalui Pembiasaan
Dalam pembahasan ini, ada baiknya apabila terlebih dahulu
penulis menjelaskan pengertian pembiasaan. Dalam kamus Umum
bahasa Indonesia 'biasa' diartikan dengan "sediakala", sudah lazim,
sudah umum (dimana-mana), sudah menjadi adat, telah kerap kaH
melakukan dan sebagainya".20
Berdasarkan Pengertian kata 'biasa' tersebut di atas, malca
dapat diambil pengertian inti bahwa 'biasa' beralii sesuatu yang sudah
umum.
Kemudian awalan 'pem' pada kata pembiasaan dialiikan
proses, cara, perbuatan membiasakan. Sedangkan akhiran 'an'
dialiikan "hasil, perolehan, akibat, yang dikenai".21
Sedangkan pembiasaan menurut istilah adalah "suatu bentuk
perbuatan latihan dan pengulangan",22
Pembiasaan awalnya mempakan suatu paksaan, apabila
pembiasaan ini telah berlangsung lama, maka paksaan itu sudah tidak
terasa lagi sebagai paksaan. Dengan demikian pembiasaan dapat
diartikan suatu bentuk perbuatan yang selalu dilatih dan diulang-ulang
yang pada awlanya memerlukan paksaall.
Pembiasaan dalam kaitannya dengan kepribadian adalah
"Upaya praktis dalam pembentukan dan persiapan anak alean prinsip
prinsip kebaikan"
"Pembiasaan hanya bisa dilalmkan dengan cara memberikan
latihan-Iatihan secara terus menerus sehingga menjadi terbiasa dan
menjadi melekat dalam diri mereka dan dengal1 spontan mereka
20 W.J.S, Poerwadimanto, Kamus umum Bahasa Indonesia ( Jakat1a: Salai Pustaka.
25
melakukan kegiatan-kegiatan tersebut dengan enteng tanpa banyak
kehilangan tenaga dan tanpa banyak menemukan kesulitan".23
Mengingat masa anak usia sekolah (remaja) merupakan masa
pencarian jati diri, yaitu masa ingin melakukan sesuatu tmtuk
menunjulckan bahwa mereka mampu seperti orang dewasa, maka
penerapan mata pelajaran PKn dengan membiasakan mereka berperan
aktif langsung dalam suatu kegiatan-kegiatan yang positif.
Tanggung jawab yang diberikan sekolah pada anak didik dapat
menumbuh kembangkan rasa percaya diri mereka, seperti
mengikutseliakan mereka dalam kegiatan-kegiatan (kepanitian) Hari
hari besar nasional maupun hari-hari besar Islam, secara tidak
lamgsung kegiatan ini membentuk dan membiasakan mereka untuk
menj adi peserta didik yang sangat berguna di dalam berbangsa dan
bernegara.
I) Tujuan pembiasaan bagi peserta didik
Tujuan pembiasaan di sini adalah "Penanaman kecakapan
kecakapan berbuat dan mengucapkan sesuatu agar cara-cara yang
tepat dapat dikuasai oleh si terdidik,,24
Jadi pembiasaan itu dapat merubah berbagai macam
kebiasaan yang baik dengan menghilangkan segala unsure-unsur
kebiasaan yang buruk sedikit demi sedikit namun terus diupayakan
dan dilakukan secara kontinu.
2) Cara Atau Usaha Untuk Membentuk Kebisasaan
Cara yang dilakukan dalam rangka membentuk kepribadian
anak yang baik adalah "dengan cara mengontrol gerak-gerik
mereka dan mempergunakan tenaga-tenaga kejasmanian terutama
dengan bantuan tenaga-tenaga kejiwaan, kita membiasakan si
26
terdidik dalam amalan-amalan yang dikerjakan dan yang
diucapkan sesuai dengan rangka-rangka pembinaan Islam".25
Manusia ditakdirkan untuk mengenal nilai-nilai dan untuk
mengenal mana yang baik dan mana yang buruk menurut tarafnya;
untuk memudahkan pelaksanaannya maim pembentukan kebiasaan
tersebut memerlukan alat dalam pelaksanaannya.
Adapun alat tersebut dikelompokkan kedalam dua
kelimpok golongan, yaitu:
a) Alat yang langsung.
Alat yang langsung adalah alat yang secm·a garls
besarnya searah dengan maksud pembentukan. Alat-alatnya
sebagai berikut:
(1) Teladan
(2) Anjuran
(3) Latihan
(4) Hadiah dan sej enisnya
(5) Kompetensi
b) Alat-alat tidak langsung.
Alat-alat tidak langsung bersifat pencegah, penekan
hal-hal yang akan merugikan maksud pembentukan. Alat
alatnya adalah sebagai berikut:
(I) Pemeriksaan dan Pengawasan
(2) Laranga-Iarangan dan sejenisnya
(3) Hukuman dan sejenisnya
Untuk lebih jelasnya penulis akan memaparkan satu
persatu tentang alat-alat dan pembiasaan tersebut.
27
Alat-alat langsung, antara lain:
(1) Teladan
Teladan ini adalah alat pendidikan lngsung, dimana dalam
pendidikan melaui teladan tersebut menjadi obyeknya adlah
si pendidik iti sendiri.
Oleh sebab itu pendidik sebagai seorang guru harns
mempunyai gaya dan trik, cara mendidik kepribadian
peserta didiknya. Di dalam pembahasannya materi dan
ruang lingkup PKn memang dapat diajarkan kepada peserta
didik melalui teladan dari si pendidik, yaitu:
(a) Seorang pendidik harus dapat bersikap dan bertingkah
laku sesuai norma, sehingga secara tidak lansung
peserta didik dapat menirunya.
(b) seorang pendidik harus kreatif, inovatif, dan fleksibel
dalam menyampaikan hal-hal yang bewrkaitan dengan
pembentukan kepribadian siswa.
(c) Seorang pendidik harus bijaksan dalam menyikapi
setiap mesalah yang dihadapi peserta didiknya.
(d) Seorang guru harus berkepribadian yang baik supaya
moralitas bangsa dapat terjaga.
(e) Pendidik harns bersedia menerima kritikan, sekalipun
dari peserta didik
(t) Seorang pendidik harus objektif dalam segala hal.
(2) Anjuran, suruhan dan perintah
Anjuran, suruhan dan perintah berbeda dengan teladan,
karena dalam anjuran, suruhah dan perintah anak didik
hanya melihat apa yang telah dilakukan oleh pendidiknya.
Anjuran, suruhan dan perintah merupakan pembentuk
disiplin secara positif karena, karena disiplin sangat perlu
28
merupakan saran untuk melakukan sesuatu yang baik dan
berguna.
(3) Latihan.
Latihan bertujuan untuk menguasai gerakan-gerakan dan
menghafal ucapan (ilmu pengetahuan).
(4) Hadiah dan sej enisnya.26
Badiah disini tidak mesti berbentuk barang, akan tetapi bisa
dilakukan dalam bentuk-bentuk pujian kepada peserta didik
(5) Kompetensi.
Yang dimaksud kompetensi disini adalah persaingan yang
sehat yang ada hubungannya dengan pendidikan agar Ia
lebih percaya diri dan berani.
Alat yang tidak langsung, antara lain:
(I) Koreksi dan Pengawasan.
Mengingat karena manusia tidak ada yang sempurna, maka
tidak akan ada yang luput dari kesalahan dan perbuatan
khilaf lainnya. Oleh karena itu sebelum kesalahan itu
berlanjut dan menjadi kebiasaan, disini diperlukan koreksi
dan pengawasan, karena dengan adanya dua komponen
tersebut mereka akana cepat menyadari kesalahan tersebut
dan berhati-hati agar tidak pernah mengalaminya kembali.
(2) Larangan
Larangan itu sebagai alat pendidikan untuk
menghindari terdidik dari sutu perbuatan yang
menjerumuskan ke dalam hal-hal yang melanggar norma
norma telientu. Larangan sifatnya kebalikan dari perintah.
Sedangkan "perintah" mengandung kewajiban untuk
mematuhinya sedangkan "Im'angan" mengandung perintah
untuk menjauhinya.
29
(3) Hukuman.
Hukuman atau sanksi merupakan satu usaha untuk
menyadarkan peserta dididik, tapi hukuman disisni harus
disesuaikan dengan kesalahan siswa, kepribadian siswa dan
dengan kondisi yang ada. Seorang pendidik tidak boleh
memberikan hukuman yang melnggar norma-norma
tertentu sehingga dapar mengakibatkan hukuman tersebut
tidak bennanfaat. Seorang pendidik dalarn menghukum
siswanya harus dengan unsure mendidik. Contoh,
menyuruh sisiwa menghafal pasal-pasal tentang
pendidikan, dan lain sebagainya.
Dari penjelasan di atas, maka pembiasaan
merupakan usaha/upaya pendidikan terutanla pendidikan
yang sifatnya social seperti pendidikan agam, PKn, IPS dan
lain sebagainya yang beliujuan untuk melakukan perubahan
pada diri peserta didik dan mengarnalkannnya dalam
kehidupan sehari-hari dengan penuh kesadaran dan atas
kemauan diri sendiri tanpa adanya paksaan dari siapapun
dan melaksanaknnya dengan penuh tanggung jawab.
b. Pembentukan Kepribadian Peserta Didik Melalui Minat dan Motivasi.
Membentuk minat dan motivasi merupakan tahapan kedua
setelah pembiasaan. Tujuannya adalah untuk menarik agar peserta
didik mau memahami dam mendalarni ajaran pendidikan yang telah
diperolehnya dan sangat penting bagi mereka.
Pendidikan telah mengadakan suatu upaya dan usaha yaitu
dengan cara membentuk minat dan motivasi yang akan melahirkan
suatu kesadaran sendiri tanpa paksaan. Pembentukan melalui tahap ini
terbagi kedalam tiga kelompok sifat, yaitu:
30
I) Pembentukan yang bersifat formil.
Pel11bentukan formil dilaksanakan dengan latihan-Iatihan cara
berfikir, penanal11an minat yang kuat dan sikap (pendirian) yang
tepa!. TlIjllannya adalah:
a) Terbentuknya cara-cara berfikir yang bailc
b) Mel11bentuk l11inat yang kuat, sehingga menimbulkan sutu
kesadaran untuk l11elaksanakannya tanpa paksaan dari luar.
c) Membentuk sikap yang tepat, yang sesuai dengan norma
agan1a dan lain sebagainya.27
2) Pembentukan yang bersifat Materil
Pembentukan materi itu hanya memberikan kemal11puan dan
pengetahuan saja yang di dalamnya berisi tentang ajaran-ajaran
yang bersifat abstrak, dan dapat terintegarasi kalau dapat
diterapkan dalam kehidupan yang nyata, supaya l11ereka lebih
mel11ahami dan mengerti sehinnga tujuan yang akan dicapai dalam
pel11bentukan ini dapat tercapai.
3) Pembentukan yang bersifat Intensif
Pel11bentukan yang bersifat intensif berupa pengarahan. Peserta
didik yang sudah diisi kemudian diarahkan kepada tujuan yang
hendak dicapai yaitu kearah terbentuknya kepribadian peserta
clidik yang baik seCat'a intensif.
c. Pel11bentukan Kepribadian Peserta Didik Melalui Kerohanian
Rohani adalah unsur intrinsik yang sangat urgen dalam
membentuk pribadi tiap manusia karena denag rohani itu seluruh alam
saling berhubungan dan memelihara kehidupan manusia untuk
menuntut kepacla kebenaran. Singkatnya unsure ini merupakan
hubungan veliical manusia dengat1 Penciptanya ( Allah SWT).
Dengan penjelasan l11engenai tahapan-tahapan dalam
membentuk kepribadian anak diatas, maim pembentukan kepribadian
31
rangka membentuk anak didik, dengan menggunakan sarana
pendidikan dan pembinaan yang terprogram dan berkesinanlbungan
secara konsekuen, konsisten, fleksibel dan menyeluruh.
Pembentukan kepribadian anak didik ini dilakukan berdasarkan
asumsi bahawa kepribadian itu sendiri adalah hasil usaha pembinaan,
bukan teljadi dengan proses alami. Segala potensi yang ada dalam diri
manusia , termasuk di dalamnya akal, hawa nafsu,dan intuisi dibina
secara optimal dengan cara pendekatan yang tepa!.
Dari penjelasan dan pembahasan di atas dapat disimpulkan
bahwa kepribadian itu dapat dibina melalui berbagai cara dan metode
penddikan yang dilaksanakan seCal'a sistematik atau dalam pengertian
psikologi bahwa pembinaan itu dilakukan berdasarkan urutan usia
anak didik.
C. Flingsi Pendidikan Kewarganegaraan (PKn) Dalam
Membentllk Kepribadian Peserta Didik.
Bahwasannya tidak dapat dipungkiri bahwa pendidikan merupakan
salah satu cara yang sangat penting dalam rangka membangun manusia yang
seutuhnya, tanpa adanya pendidikan kenyataan membuktikan bahwa
masyarakat yang tidak mengalal11i proses ajar akan terbelakang dan
ketingagalan dengan orang, bangsa dan Negara lain. Selain itu manusia yang
tidak mengalami proses ajal' tidak akan berkembang dan mengembangkan
potensi yang dimilikinya. Hal ini berlaku di Negara-negara berkembang
maupun di Negara-negara maju. Namun walaupun demikian penguasaan ilmu
pengetahuahn harus dibarengi dengan pembentukan kepribadiannya yang
terkonsep dengan sendirinya melalui proses ajar yang telah dialaminya,
namun kenyatannya terkadang manusia memiliki ilmu pengetahuan tetapi
moral maupun ahklah dan tingkah lakunya tidak mencerminkan bahwa dia
berpendidikan. Terkadang manusia bangga dengan ilmu yang dimilikinya
32
mengkaji berdasarkan fakta-fakta dan pengalaman pribadi sebagai seorang
pendidik (guru) dengan beberapa cara, diantaranya mengkaji dari sikap
kesehari-harian anak berdasarkan dari pengalarnan pribadi penulis sebagai
guru mata pelajaran PKn.
Kepribadian adalah pola keseluruhan tingkah laku seseorang yang
nampak dalarn bentuk tingkah laku, meliputi: pola pikir, cara mengemukakan
pendapat, dan bentuk-bentuk aktivitas lainnya.28
Peserta didik adalah anggota masyarakatyang berusaha
mengembangkan potensi diri melalui proses pembelajaran yang tersedia pada
jalur,jenjang, danjenis pendidikan tertentu.29
Sebagaimana di muka telah dikemukakan bahwa dalam membentuk
pribadi anak didik khususnya diperlukan beberapa tahapan-tahapan yang
harus dilalui, diantaranya:
I. Pembentukan Kepribadian melalui Pembiasaan.
2. Pembentukan Kepribadian Melalui Minat dan Motivasi.
3. Pembentukan Kepribadian Melalui Kerohanian.
Berdasarkan tahapan-tahapan tersebut, penulis ingin mengkaji dan
memperoleh arahan atau pandangan yang jelasa daripada manfaat, fungsi atau
hasil dari mata pelaj aran PKn yang sangat besar manfaatnya bagi
pembentukan kepribadian manusia, khususnya yang terintegrasi dan terperinci
melalui proses dari hasil pembelajaran PKn di sekolah.
Dalam hal ini penulis akan memaparkan bebarapa manfaat dan fungsi
dari pada mata pelajaran PKn yang terprogram melalui kurikulum berbasis
kompet ensi (KBK) maupun yang terprogram didalarn kurikulum tingkat
satuan pendidikan (KTSP).
Menurut Kurikulum berbasis kompetensi mata pelajaran PK.ll
dimasukan ke dalam mata pelajaran umum di sekolah agar peserta didik
mempunyai kemampuan-kemampuan, sebagai berikut:
33
1. Memahami Proses Pembentukan Kepribadian Manusia Memahami
Peraturan Perundang-undangan
2. Memahami HAM
3. Kemerdekaan Mengemukakan Pendapat.
4. Berpartisipasai dalam usaha pembelaan Negara
Standar kompetensi bahan kajian ilmu-ilmu social dan
kewarganegaraan adalah sebagai berikut:
I. Kemampuan memahami fakta konsep-konsep dsan generalisasi tentang
sistem sosial dan budaya serta menerapkannya untuk:
a. Mengembangkan sikap kritis dalam situasi sosial yang timbul sebagai
akibat perbendaan yang adadi masyarakat.
b. Menentukan sikap terhadap proses perkembangan dan perubahan
social budaya.
c. Menghargai keanekaragaman. social budaya dalam masyarakat
multikultural dan multi agama.
2. Kemal11puan memahami fakta konsep dan generalisasi tentang manusia,
tempat dan lingkungan serta menerapkannya untuk:
a. Menganalisis proses kejadian interaksi dan saling ketergantungan
antara gej ala alam dan kehidupan di muka bumi dalam dimensi, ruang
dan waktu.
b. Terampil dalam memperoleh, mengolah, dan menyajikan informasi
geografis.
3. Kemampuan memahami fakta, konsep dan generalisasi tentang perilaku
ekonomi dan kesejahteraan serta menerapkannya untuk;
a. Berperilaku yang rasional dan manusiawi dalal11 l11el11anfaatkan
sumber daya ekonomi.
b. Menumbuhkan jiwa sikap dan perilaku kewirausahaan
c. Menganalis system informasi lembaga-lembaga ekonomi
d. Terampil dalam praktek usaha ekonomi sendiri.
34
a. Menganalisis keterkaitan antara manusia, waktu, tempat dan kejadian.
b. Merekontruksi masa lalu, mengenai masa kini, dan memprediksi masa
depan.
c. Menghargai berbagai perbedaan serta keragaman sosial, kultural,
agama, etnis dan politik dalam masyarakat dari pengalaman peristiwa
sejarah.
5. Kemampllan memahami dan menginternalisasi sistem berbangsa dan
bernegara serta menerapkannya untuk :
a. Mewujudkan persatuan bangsa berdasarkan UUD 1945
b. Membiasakan lIntuk, mematllhi norma menegakkan, hllkum, dan
menjalankan peraturan.
c. Berpartisipasi dalam mewujudkan masyarakat dan pemerintahan yang
demokratis, serta menjunjung tinggi, melaksanakan dan menghargai
HAM.
Pendidikan Kewarganegaraan (PKn) dalam KBK dimasukkan ke
dalam Mata pelajaran Pengetahuan sosial. Sedangkan dalam KTSP fungsi dan
manfaat PKn bagi perkembangan peserta didik dikelompokan kedalam tujllan
dasar dan menengah yaitu:
I. Meletakan dasar kecerdasan
2. Pengetahuan
3. Kepribadian
4. Akhlak mulia
5. Keterampilan lIntuk hidup mandiri
6. Peningkatan iman dan takwa
7. Peningkatan potensi, kecerdasan dan minat sesuai dengan tingkat
perkembangan dan kemampuan peserta didik
8. Keragaman potensi dan karakteristik daerah dan lingkungan
9. Perkembangan IPTEK
10. Agama
35
Setelah mempelajari PKn, peserta didik diharapkan dapat
memfungsikan ilmu yang telah diperolehnya. Pendidikan Kewarganegaraan
berfungsi bagi peserta didik untuk:
I. Menanamkan, memupuk, dan mengembangkan rasa beragama dengan
berbakti kepada Tuhan YME dan saling menghormati sesame insan
beragama.
2. Memupuk dan mengembangkan rasa kekeluargaan dalam hidup sebagai
anggota masyarakatdan kasih sayang terhadap sesama manusia.
3. Memupuk dan mengembangkan rasa bangga dan cinta terhadap bangsa,
Negara dan tanah air.
4. Memupuk dan mengembangkan kemampuan peserta didik untuk menjadi
warga Negara yang demokratis yang berbudi luhur, cakap, berkepribadian
baik, belianggung jawab terhadap kesejahteraan bangsa dan Negara serta
mendahulukan kewajiban daripada haknya.
5. Menanamkan, memupuk, dan mengembangkan sifat dan sikap kewiraan
(keberanian berdasarkan kebenaran dan keadilan)
Berdasarkan pengalaman, fakta, dan kompetensi yang harns dicapai
peserta didik maim penulis menyimpulkan, bahwa Mata Pelajaran Pendidikan
Kewarganegaraan banyak mengandung manfaat dan fungsi yang dapat
menentukan perkembangan peserta didik.
D. Upaya Guru Peudidikan Kewarganegaraan (PKn) dalam
Membentuk Kepribadian Peserta Didik.
Dalam kehidupan modern dan menghadapi era globalisasi banyak
sekali muatan lokal yang di integrasikan melalui pelajaran-pelajaran telientu
sesuai dengan kurikulum yang digunakan pada saat ini. Beberapa upaya
pendidikan dilakukan melalui beberapa mata pelajaran yang dialokasikan bagi
peselia didik.
Teknik-teknik yang diupayakan dalam proses pembelajaran PKn
36
1. Pendidikan melalui teladan
2. Pendidikan melalui nasehat
3. Pendidikan melalui hukuman
4. Pendidikan melalui cerita
5. Pendidikan melalui pembiasaan
6. Pendidikan melalui peristiwa-peristiwa
Pendidikan kewarganegaraan PKn, di Indonesia berupaya untuIc
1. Pembentukan kepribadian anak didiklpeserta didik
2. Pembinaan mental pancasila
3. Pembinaan Persatuan dan kesatuan
4. Pembinaan hak-hak asasi manusia
5. Pembinaan rule oflaw, yaitu berbuat atas dasar hokum
6. Pembinaan hidup rasional, efektif, efesien dan produktif
7. Pembinaan IPTEK
Perincian dan gambaran di atas merupakan tonggak-tonggak yang
diperlukan guna pembentukan manusia Indonesia seutuhnya. Mata pelajaran
di sekolah yang memuat tentang pembentukan sifat, watak dan karakter
(kepribadian) dikelompokkan ke dalam ilmu-ilmu social, seperti :
1. Mata pelajaran PKn
2. Mata pelajaran IPS
3. Mata pelajaran sosiologi
4. Mata pelajaran PLBJ
5. Mata pelajaran Akidah akhlak
Dalam pembahasan ini penulis mencoba mengkaji dan membahas
kllUsus tentang mata pelajaran PKn. Adapun upaya yang diintergrasikan
melalui pelajaran PKn untuk pembentukan kepribadian peserta didik adalah:
1. Menanamkan kepada peserta didik akan hale dan kewajiban sebagai warga
Negara
2. Menanamkan dan menumbuhkembangkan sikap patritisme peserta didik,
37
3. Memupuk rasa persatuan dan kesatuan.
4. Menanamkan moral, etika dan tingkah laku yang baik bagi peserta didik.
5. Membentuk pribadi yang peka terhadap keadaan lingkungan sekitar,
seperti: membantu korban bencana alam, toleransi antar umat beragama
dan beljiwa social yang tinggi.
6. Membentuk pribadi yang kJ'etif, inovatif, kritis dan bertanggung jawab
terhadap bangsa dan negaranya.
Adapun konsep-konsep Dasar tentang perkembangan peserta didik.
Konsep-konsep dasar yang berkenaan dengan perkembangan peserta didik
adalah:
I. pertumbuhan
2. kematangan
3. kedewasaan
4. perkembangan,dan
5. perkembangan yang normal.
Berikut ini akan dijelaskan satu persatu mengenai konsep itu.
I. Pertumbuhan
Pertumbuhan ialah pertambahan seCat'a kualitatif dari substansi
atau struktur yang umumnya ditandai dengan perubahan-perubahan
biologis pada diri seseorang yang menuju kea rah kematangan.
Pertumbuhan fisik berjalan dengan cara yang berbeda-beda.
2. Kematangan
Kematangan adalah tingkat atau keadaan yang harus dicapai dalatn
proses perkembangan perorangan sebelum ia dapat melakukan sebagai
mana mestinya pada bermacam-macatn tingkat pertumbuhan mental, fisik,
social dan emosional.
3. Perkembangan
Perkembangan perubahan kualitas dan abiJitas dalam diri
seseorang yakni, adanya perubahan dalatn struktur, kapasitas, fungs! dan
38
4. Perkembangan normal
Pengertian perkembangan ini dapat ditinjau dari dua segi, yakni:
I. Perkembangan normal dilihat dari segi pola perkembangan individu.
2. perkembangan normal dilihat dari segi usia kronologis. Tingkat usia
peserta didik dijadikan dasar untuk menentukan normal atau tidaknya
perkembangan seorang peserta didik. Perkembangan yang normal
dilihat bahwa pada tingkat umur tertentu peserta didik telah dapat
mengerjakan sesuatu yang belum dianggap tidak norma1.30
Adapun cara yang lebih kongkrit dalam upaya menanamkan
kepribadian kepada anak adalah melalui metode pembiasaan dan suri tauladan
yang clilakukan oleh pendicliknya (guru) biasanya peserta clidik cenderung
akan mencontoh perbuatan sikap dan tingkah laku dari gurunya selaku
penclidik mereka.
Demikianlah upaya -upaya yang cliintegrasikan melalui pendidikan
kewarganegaraan (PKn) dalam rangka membentuk kepribadian peserta diclik.
BAB III
METODOLOGI PENELITIAN
A. Waktu dan Tempat Penelitian
Penelitian ini direncanakan selama 3 bulan yaitu dari bulan Oktober
sid Desember 2007. Karena sesuatu hal, penelitian ini baru dapat diselesaikan
pada bulan Januari 2008. Adapun tempat penelitiannya di MTs Al Bahri
Jakarta Timur.
B. Tujnan Penelitian
Adapun tujuan penelitian adalah untuk mengetahui periman dan fungsi
pendidikan kewarganegaraan PKn dalam pembentukan kepribadian peserta
didik
C. Populasi dan Sampel Penelitian
Yang menjadi populasi dalam penelitian ini adalah siswa -siswi MTs
al Bahri Jakarta Timur yang beljumlah 90 orang dengan rincian sebagai
berikut:
Ke1as I = L 13 + P 17 = 30
Kelas 2 = L II + P 14 = 25
Kelas3=L 15+P20=35
Jumlah = 90
Adapun penentllan poplllasi dan sample disini menggllnakan jllmlah
selurllh populasi yang ada tanpa mengambil sample, karena jumlah populasi
yang ada kllrang dari 100 Orang, dengan pedoman jika populasi bersifat
homogen di bawah 1000 dapat diambil sebagai sample 10 % dan jika
populasinya kllrang dari 100 dapat dijadikan sample semuanya. Atas dasar itu
penlllis menetapkan seluruh poplllasi yang ada yaitll sejumlah sel11ruh murid
dari kelas I sid kelas 3.Yang masing- masing kelas mendapat kesempatan
40
kepribadian peserta didik, sehingga dapat di evaluasi penguasaan ilmunya,
yang nampak dalam perilaku sehari-hari baik di sekolab maupun di
Iingkungan masyarakat.
D. Metode Penelitian
Dalam penulisan skripsi penelitian merupakan suatu yang harns
dilakukan. Penelitian ini harus di sesuaikan dengan objek penelitian agar
dapat keterangan positif dan relevan dengan permasalahan yang di teliti serta
di pertanggung jawabkan. Dalam memperoleh data yang memadai tentang
penelitian ini penulis menggunakan dua metode penelitian, yaitu :
I. Metode penelitian Iapangan (Field Research), yaitu suatu penyelidikan
yang diadakan untuk memperoleh .fakta dari gejala-gejaia yang ada pada
siswa/i Madrasah Tsanawiyah Al Bahri Jakarta Timur.
2. Metode penelitian kepustakaan (Librmy Research), yaitu suatu
penyelidikan yang diadakan dalam rangka l11emperoleh data dan fakta
fakta meIaIui kajian pustaka dan dokul11en yang relevan dengan masaIah
l11asalah yang sedang diteliti.
E. Teknik Pengumpulan Data
Adapun alasan penulis menggunakan angket tertutup adalah agar Iebih
mudah menganalisa karena dijabarkan dengan rumus tujuan penelitian
sehingga data yang diperoleh mengenai sasaran dan mengaruh kepada
maksud penelitian. Dalam penelitian ini digunakan tehnik pengumpulan data
sebagai berikut:
I. Angket adalah pertanyaan-pertanyaan yang telah tersusun secara
kronologis dari yang umum l11engarah pada yang khusus untuk diberikan
pada responden atau informan yang umumnya merupakan daftar
pertanyaan.
41
F. Telmik Analisa Data
Teknik analisa data yang digunakan adalah distribusi frekuensi dengan
rumus sebagai berikut:
P=Fx 100 %
N
Dimana: P = Angka persentase
F Frekuensi yang dicari persentasenya
N = Jumlah Responden
BABIV
HASIL PENELITIAN
A. Penelitian
Penelitian ini dilaksanakan di daerah Kebon Nanas, Cipinang Cempedak
Jakarta Timur. Tepatnya di jalan Dr. Panjaitan No.IO Kecamatan Jatinegara.
Madrasah Tsanawiyah AL Bahri merupakan sekolah yang sederhana, didirikan
oleh Yayasan Pendidikan Islam Al Bahri pada tanggal I JanuaI'i tahun 1980 oleh
Keluarga besar Hj. Siti Suadah.
Unit-unit pendidikan di YPI Al Bahri terdiri atas : TaI11an Pendidikan AI
Qur'an (TPA), Taman Kanak-kanak Roudhatul Athfal (HURA), Madrasah
Ibtidaiyah (MI), dan Madrasah Tsanawiyah (MTS).
Fasilitas-fasilitas yang dimiliki oleh YPI Al Bahri sebagai berikut :
I. Gedung
a. Gedung lantai I terdiri dari 6 lokal
b. Gedung lantai 2 terdiri dari 6 lokal
2. Lapangan Upacara dan Olah raga
3. Laboratorium Komputer
4. Koperasi
5. Masjid AI-Bahri
Penelitian yang dilakukan oleh penulis dalam kajian ini adalah dengan
cara menyebar angket tertutup yang disebarkan kepada sejumlah populasi siswa
yang ada yaitu 90 orang.
Dari angket yang disebarkan dan setelah diperiksa tidak ada satu angket
pun yang batal karena seluruh responden menjawab sesuai dengan petunjuk dan
dianggap sah untuk diolah.
Data tabel yang disebar kepada responden tertera dalam tabel-tabel berikut
1111:
43
B. Hasil Penelitian
Lampiran I
Tabel I
Tabel Pembentukan Kepribadian peselia didik
Apakah setiap warga negara wajib dan berhak ikut serta dalam usaha pembelaan
negara
No Alternatif Jawaban Frekuensi Prosentase
I Ya 70 77%
2 Tidak 15 17%
3 Kadang-kadang 5 6%
Jumlah 90 100%
Dari data tabel ini menyatakan bahwa hampir 70 % dari semlla peserta
didik mempunyai rasa patriotisme yang tinggi, sehingga dengan demikian
kepribadian peserta didik dapat tercipta dengan baile
Tabel2
Sebagian wilayah RI diakui oleh negara Malasyia, apakah menulUtmu setuju
No Alternatif Jawaban Frekuensi Prosentase
I Ya 3 77%
2 Kadang-kadang 7 17%
3 Tidak 80 77%
Jumlah 90 100%
Berdasarkan data pada tabel ini, pada umumnya hamper 1/3 dari seluruh
siswa mencintai negaranya dan tidak rela kalau sebagian wilayah kekuasaan RI
diakui oleh negara lain.
44
Tabel3
Pada waktu pemilihan ketua OSIS, apakah kamu dapat berperan serta dengan aktif
dalam pemilihan tersebut.
No Alternatif Jawaban Frekuensi Prosentase
I Ya 60 67%
2 Kadang-kadang 20 22%
3 Tidak 10 11%
Jumlah 90 100%
Data pada tabel tersebut, menjelaskan bahwa pada waktu pemilihan ketua
OSIS, siswa/siswi dapat berperan dengan aktif ini terbukti dengan prosentase
jawaban siswa yang menjawab ya, di atas rata-rata.
Tabel4
Apakah kamu selahl mengukuti upacara bendera dengan khidmat
No Alternatif Jawaban Frekuensi Prosentase
I Ya 55 61 %
2 Kadang-kadang 20 22%
" Tidak 15 17%.J
Jumlah 90 100%
Pada tabel ini tergambar bahwa sebagian besar Slswa melaksanakan
upacara bendera dengan tertib dan Idlidmat.
Tabel5
Memperingati hari-hari besar nasional harus dilandasi dengan sikap rela
berkorban, contohnya menyumbangkan sebagian tenaga untuk acara tersebut.
No Alternatif Jawaban Frekuensi Prosentase
I Ya 70 77%
2 Kadang-kadang 15 17 %
3 Tidak 5 6%
T" ....... l,,'h 00 1 f\(\ 01
45
Tabel tersebut menunjukan bahwa fungsi PKn dapat berfungsi dengan
baik, ini terbukti dengan data yang diperoleh dari pemyataan tersebut melebihi
rata-rata.
Tabel6
Apakah kamu selalu mengisi waktu luang dengan kegiatan yang berguna
No Alternatif Jawaban Frekuensi Prosentase
I Ya 73 81 %--:c--
2 Kadang-kadang 11 12 %
3 Tidak 6 7%
Jumlah 90 100%
Data pada tabel 6, menyatakan bahwa kepribadian siswa nampak pada
usaha yang dilakukan siswa dalam mengisi waktu luang dengan kegiatan yang
berguna, ini terbukti sebagian besar siswa yang menjawab positif.
Tabel7
Ketika adikmu sedang asyik bermain, kamu tidak boleh mengganggunya.
No Alternatif Jawaban Frekuensi Prosentase
I Ya 75 83 %
2 Kadang-kadang II 13%
3 Tidak 4 4%
Jumlah 90 100%
Pada umumnya sikap toleransi siswa cukup tinggi, 1m dilihat daripada
hasil yang dicapai melibihi di atas rata-rata.
46
Tabel8
Kamu harus bersikap jujur dan berani mengakui kesalahan sekecil apapun.
No Alternatif Jawaban Frekuensi Prosentase
1 Ya 70 77%
2 Kadang-kadang 14 16%
3 Tidak 6 7%
Jumlah 90 100%
Berdasarkan tabel ini, jelas tergambar bahwa fungsi pendidikan
kewarganegaraan dapat membentuk kepribadian peserta didik.Hal ini terbukti
denganjawaban mereka yang menjawab positif diatas 75 %.
Tabel9
Dimanapun kita berada kita harus bersiakap sopan santun dan lemah lembut.
No Alternatif Jawaban Frekuensi Prosentase
1 Ya 84 93 %
2 Kadang-kadang 5 6%
3 Tidak 1 1%
Jumlah 90 100 %
Dari tabel ini dapat disimpulkan bahwa setiap peserta didik di Mts Al
Bahri mempunyai kepribadian yang baik dalam kehidupan sehari-hari ini terbukti
dengan nyata bahwa Pkn dapat membentuk kepribadian yang baik bagi setiap
peserta didik.
47
Tabel 10
Apakah kamu akan menerima masuknya budaya asing dari negara lain, asalkan
sesuai dengan pancasila dan undang-undang yang ada di negara kita.
No Alternatif Jawaban Frekuensi Prosentase
I Ya 70 77%
2 Kadang-kadang 15 17 %
3 Tidak 5 6%
Jumlah 90 100%
Berdasarkan tabel ini dijelaskan bahwa siswa-siswi dapat menerima
budaya asing yang sesuai dengan kepribadian bangsa Indonesia dan Pancasila.
Dengan hal ini terbukti dengan jelas bahwa mata peIajaran PKn banyalc
mengambil hal poisitif dalam pembentukan kepribadian peselia didik.
BABV
PENUTUP
A. Kesimpulan
Setelah penulis mengadakan penelitian dan pengolahan selia
penginterpretasian terhadap data yang telah dikumpulkan dalam penelitian ini,
maka dapat penulis kemukakan beberapa kesimpulan sebagai berikut :
1. Terdapat fungsi dan peranan yang sangat penting dari setiap mata
pelajaran yang diajarkan di sekolah terutama dalam hal ini adalah mata
pelajaran PKn.
2. Hasil penelitian ini menjelaskan dan mengemukakan bahwa pendidikan
kewarganegaraan sangat berfungsi dalam membentuk kepribadian peserta
didik.
3. Dari hasil penelitian ini dapat tergambar dengan jelas dalam
setiaptabelnya, bahwa hal-hal positif yang diperoleh dalam penelitian ini,
hasilnya diatas rata-rata.
4. Mata pelajaran PKn yang diajarkan melalui struktur pendidikan memiliki
fungsi dan peranan dalam mencetak potensi manusia yang berbudaya
social dan nasional yang dapat membentuk cirri khas dan dapat mewamai
kepribadianjiwa bangsa dan rakyat Indonesia dimata dunia.
B. Saran
Pada bagian ini penlliis ingin menyampaikan saran-saran yang
mungkin dapat berguna dan bermanfaat bagi guru bidang studi PKn , sekolah,
masyarakat dan bagi penlliis sendiri sebagai berikut :
I. Kepada guru bidang studi PKn dalam melaksanakan KBM di sekolah agar
lebih mengarahkan orientasinya pada segi pendidikan akhlaknya, bukan
hanya segi pengajarannya saja. Dan agar lebih meningkatkan upaya dalam
menanamkan segi penghayatannya serta pengamalan siswa terhadap
49
pendidikan akhlak yang harus ada, karena orang yang tidak memiliki
akhlak bagaikan sebuah pohon yang tidak berbuah.
2. Kepada semua guru harus dapat mengenal karakteristik peserta didiknya,
harus bersikap jujur, bijaksana dalanl setiap menghadapi masalah anak
didik, harus menjadi suri tauladan yang baik, harus dapat bekerjasama
dengan orang tua murid dalam rangka membentuk kepribadian peserta
didik.
3. Kepada semua guru harus memiliki beraneka macam metode yang dapat
digunakan dalam proses belajar mengajar, sehingga peselia didik tidak
cepat bosan dengan materi yang sedang diajarkan.
4. Kepada pihak sekolah agar membentuk persatuan orang tua murid dan
guru (POMO) untuk menciptakan sebuah kelja sarna dan hubungan timbal
balik antara sekolah dan rumah, sehingga perkembangan pendidikan dan
kepribadian serta perilaku anak dapat lebih dimonitor atau dikontrol selia
lebih terkoordinir dengan baik agar tidak terpengaruh dengan hal-hal yang
negatif.
5. Kepada masyarakat agar tetap mempunyai kepribadian yang baik dan
akhlak yang mulia serta aqidah yang kokoh agar tidak mudah digoyahkan
dari negara luar.
6. Kepada seluruh siswa-siswi Madrasah Tsanawiyah Al Bahri agar selalu
patuh terhadap apa yang telah diajarkan dan mengamalkan ajaran agama
Islam untuk bekal di hari tua nanti.
DAFTAR PUSTAKA
Abudinata, Filsafat Pendidikan Islam. Jakarta:Logos Wacana Ilmu, 1997.
A1wiso1, Psikologi Kepribadian. Malang: VMM Pres, 2006.
Anahlawi, Abdurahman. Prinsip-prinsip dan Metode Pendidikan Islam dalamKeluaraga Di Sekolah dan Masyarakat. Bandung: CV Diponegoro, 1989.
Azra, Azyumardi. Pendidikan Kewarganegaraan. Jakarta: Tim ICCE UIN, 2003.
Barata, Sumardi Surya. Psikologi Kependidikan. Jakarta: Rajawali Pres,1990.
Depag, Direktorat Jendral Bimbaga Islam Wawasan Tugas Guru Dan TenagaKependidikan. Jakarta, 2005.
Depdikbud, Kamus Besar Bahasa Indonesia. Jakalia: Balai Pustaka, 1998.
Bahan Dasar Peningkatan Wawasan Pendidikan Guru Agama Islam.Jakarta,1994.
Permendiknas Sistem Nasional Dan Peraturannya. Jakarta, 2006.
Kurikulum 2004.Depagri Direktorat Jenderal Bimbaga Islam.JakaIia,2004.
Buku PKN SLTP .Pt Tiga Serangkai, 2004.
Malcmun, Abin Samsudin. Psikologi Kependidikan. Bandung: Pt Rosdakarya,2005.
Marimba, Ahmad D. Pengantar Filsafat Pendidikan. Bandung: Al rna arif, 1986.
Purwadimanto, WJS. Kamus Umum Bahasa Indonesia. Jakarta: Balai Pustaka,1976.
Purwanto, Ngalim. Psikologi Pendidikan. Bandung: Remaja Rosdakarya,1995.
Qutbh, Muhamad. Sisten Pendidikan Islam. Bandung: Pt AI rna arif,1984.
Saleh, Abduralunan. Madrasah dan Pendidikan Anak Bangsa. Jalcarta: RajawaliPres, 2005.
Sapriadi, Pendidikan Agama Islam. Jakarta: Grafika Utama, 2001.
Sujanto, Agus. Psikologi Kepribadian. Jakarta: Bumi Aksara,1991.
51
Sumantri, Muhamad Numan. Menggagas Pembahasan Pendidikan IPS. Bandung:Pt Rosdakarya, 2001.
Undang-Undang Guru Dan Dosen, dan Sisdiknas. Jakmta: Wacana Intelektual,2005.
UURI, UU TentangPendidikan Sistem Nasional dan Pelaksanaannya. Jakarta:Cemerlang,2003.
Winarno, Pendidikan Kewarganegaraan. Surakarta: Bumi Aksara, 2006.
Zuhairini, Filsafat pendidikan Islam. Jakarta:Bumi Aksara,1992.
Lampiran 1
DAFTAR RIWAYAT HIDUP
Nama : CACIH NURHAYA1'1
1'empat 1'anggal/Lahir : Sukabumi, 08 maret 1980
Jenis Kelamin : Perempuan
Status : Menikah
Pekelj aan : Guru
Alamat : Jalan Batu Ampar I Gg. H. Nusi Rt 04/02 Kramat Jati
Jakarta 1'imur.
Pendidikan :
I. Sekolah Dasar Negeri Pasir Biru Sumedang, lulus tahun 1992 berijazah.
2. Sekolah Madrasah 1'sanawiyah/ MTs Al Kahfi Jakarta Timur, lulus tahun
1996 berijazah
3. Sekolah Menengah Kejuruan Wijaya Kusuma Jakarta 1'imur, luhls tahun
2000 berijazah.
4. Universitas Negeri Jakarta Program Penyetaraan D II, Luhls tahun 2003
berijazah
5. LBIQ Program Pengajaran Alqu'ran tingkat menengah- tingkat tartil lulus
tahun 2005 berijazah
Lampiran 2
Angket Penelitian
FUNGSI PENDIDIKAN KEWARGANEGARAAN DALAM MEMBENTUK
KEPRIBADIAN PESERTA DIDIK
A. Identitas responden
Nama siswa .
Kelas .
Sekolah .
Alamat .
B. Petunjuk Pengisian
I. Isilah pertanyaan dan pernyataan di bawah ini menurut jawaban kamu
dengan memilih salah satu pilihan ya, kadang-kadang & tidak, yang sesuai
dengan pilihan dan pendapatmu secara jujur dan objektif.
2. Angket ini bertujuan ilmiah untuk mengukur peranan dan fungsi mata
pelajaran Pkn dalam membentuk kepribadian peserta didik yang cliambil
dalam juclul Skripsi ini.
3. Terima kasih atas bantuan dan partisipasinya telah memberikan penclapat
dalam mengisi angket ini.
I. Apakah setiap warga negara wajib dan berhak ikut serta clalam usaha
pembelaan negara?
a. Ya
b. kaclang-kadang
c. tidak
2. Sebagian wilayah RI cliakui oleh Negara Malasyia, apakh kamu setuju?
a. Ya
b. Kaclang-kadang
c. Ticlak
3. Pada waktu pemilihan ketua OSIS, kamu dapat berperan serta dengan baik
dalam pemilihan tersebut.
a. Ya
b. Kadang-kadang
c. Tidak
4. Apakah kamu selalu mengikuti upacara bendera dengan khidmat?
a. Ya
b. Kadang-kadang
c. Tidak
5. Memperingati hari-hari besar nasional hams clilandasi dengan si!eap rela
berkorban, contohnya menyumbangkan sebagian tenaga untuk acara tersebut.
a. Ya
b. kadang-kadang
c. tidak
6. Apakah kamu selalu mengisi waktu luang dengan kegiatan yang
berguna,contohnya membaca buku?
a. Ya
b. kaclang-kadang
c. ticlak
7. Ketika adikmu sedang asyik bermain, kamu tidak boleh mengganggunya.
a. Ya
b. kadang-kadang
c. ticlak
8. Kamu hams bersikap jujur clan berani mengakui kesalahan sekecil apaplin.
a. Ya
b. kadang-kadang
c. ticlak
9. Dimanapun kila berada kila harus bersikap sopan sanlun dan berlulur kala
yang lemah lembut.
a. Ya
b. kadang-Icadang
c. lidak
10. Apakah kamu akan menenma masulcnya budaya dari Negara lain asallcan
lidak berlenlangan dengan dengan kepribadian bangsa, pancasila dan undang
undang yang ada di negara Indonesia.
top related