gadarketoasidosisdiabetik-131022025746-phpapp01
Post on 14-Oct-2015
15 Views
Preview:
DESCRIPTION
TRANSCRIPT
-
5/24/2018 gadarketoasidosisdiabetik-131022025746-phpapp01
1/26
1
BAB IPENDAHULUAN
A Latar BelakangDiabetic ketoacidosis adalah kondisi medis darurat yang dapat mengancam jiwa bila
tidak ditangani secara tepat. lnsiden kondisi ini bisa terus meningkat, dan tingkat
mortalitas 1-2 persen telah dibuktikan sejak tahun 1970 - an. Diabetic ketoacidosis
paling sering terjadi pada pasien penderita diabetes tipe 1 (yang pada mulanya disebut
insulin-dependent diabetes mellitus), akan tetapi keterjadiannya pada pasien
penderita diabetes tipe 2 (yang pada mulanya disebut non-insulin dependent diabetes
mellitus), terutama pasien kulit hitam yang gemuk adalah tidak sejarang yang diduga.
Penanganan pasien penderita Diabetic ketoacidosis adalah dengan memperolehriwayat menyeluruh dan tepat serta melaksanakan pemeriksaan fisik sebagai upaya
untuk mengidentifikasi kemungkinan faktor faktor pemicu. Pengobatan utama
terhadap kondisi ini adalah rehidrasi awal (dengan menggunakan isotonic saline)
dengan pergantian potassium serta terapi insulin dosis rendah. Penggunaan
bikarbonate tidak direkomendasikan pada kebanyakan pasien. Cerebral edema,
sebagai salah satu dari komplikasi Diabetic ketoacidosis yang paling langsung, lebih
umum terjadi pada anak anak dan anak remaja dibandingkan pada orang dewasa.
Follow-up paisen secara kontinu dengan menggunakan algoritma pengobatan dan
flow sheets dapat membantu meminimumkan akibat sebaliknya. Tindakan tindakan
preventif adalah pendidikan pasien serta instruksi kepada pasien untuk segera
menghubungi dokter sejak dini selama terjadinya penyakit. Oleh karena itu pada
askep ini kami akan mencoba membahas Konsep Penyakit dan Konsep Askep
mengenai Ketoasidosis diabetic.
B TujuanAdapun tujuan dari pembuatan askep ini yaitu :
Tujuan umum :
Untuk memperoleh pengalaman dan pengetahuan mengenai pembuatan AsuhanKeperawatan Keperawatan Gawat Darurat dengan Gangguan Sistem Endokrin :
Diabetic ketoacidosis
Tujuan khusus :
Mampu melakukan pengkajian pada pasien dengan Gangguan Sistem Endokrin :Diabetic ketoacidosis
Mampu melakukan diagnose pada pasien dengan Gangguan Sistem Endokrin :Diabetic ketoacidosis
-
5/24/2018 gadarketoasidosisdiabetik-131022025746-phpapp01
2/26
2
Mampu melakukan perencanaan pada pasien dengan Gangguan Sistem Endokrin :Diabetic ketoacidosis
Mampu melakukan implementasi pada pasien dengan Gangguan Sistem Endokrin :Diabetic ketoacidosis
Mampu melakukan evaluasi pada pasien dengan Gangguan Sistem Endokrin :Diabetic ketoacidosis
C Rumusan MasalahPada askep ini beberapa masalah yang kami bahas yaitu :
Konsep Medis- Bagaimana Defenisi dari Ketoasidosis diabetik ?- Bagaimana Anatomi Fisiologi dari Sistem Endokrin ?- Bagaimana Etiologi dari Ketoasidosis diabetik ?- Bagaimana Manifestasi Klinis dari Ketoasidosis diabetik ?- Bagaimana Patofisiologi dari Ketoasidosis diabetik ?- Bagaimana Komplikasi dari Ketoasidosis diabetik ?- Bagaimana Penyimpangan KDM dari Ketoasidosis diabetik ?- Bagaimana Pemeriksaan Diagnostik dari Ketoasidosis diabetik ?- Bagaimana Penatalaksanaan Medis dari Ketoasidosis diabetik ?
Konsep Askep- Bagaimana Pengkajian dari Ketoasidosis diabetik ?- Bagaimana Diagnosa Keperawatan dari Ketoasidosis diabetik ?- Bagaimana Implementasi dari Ketoasidosis diabetik ?- Bagaimana Evaluasi dari Ketoasidosis diabetik ?
D Metode PenulisanPada askep ini metode pembuatan yang kami gunakan adalah Library Resarch
Method, di mana sebelum kami membuat makalah ini terlebih dahulu kami menyadur
informasi-informasi yang relevan dari berbagai sumber buku atau pustaka juga dengan
menggunakan media elektronik (internet).
E Sistematika penulisanKATA PENGANTAR
DAFTAR ISI
BAB I : PENDAHULUANA. Latar belakang
-
5/24/2018 gadarketoasidosisdiabetik-131022025746-phpapp01
3/26
3
B. TujuanC. Rumusan MasalahD. Metode PenulisanE. Sistematika penulisan
BAB II : TINJAUAN MEDIS PADA KLIEN DENGAN GANGGUAN SISTEM
ENDOKRIN : KETOASIDOSIS DIABETIK
A. DefenisiB. Anatomi fisiologiC. EtiologiD. Manifestasi KlinisE. PatofisiologiF. KomplikasiG. Penyimpangan KDMH. Pemeriksaan PenunjangI. Penatalaksanaan Medis
BAB III : TINJAUAN ASUHAN KEPERAWATAN PADA KLIEN DENGAN
GANGGUAN SISTEM ENDOKRIN : KETOASIDOSIS DIABETIK
A. PengkajianB. Diagnose KeperawatanC. PerencanaanD. ImplementasiE. Evaluasi
BAB IV : PENUTUP
A. KesimpulanB. Saran/Rekomendasi
DAFTAR PUSTAKA
-
5/24/2018 gadarketoasidosisdiabetik-131022025746-phpapp01
4/26
4
BAB IITINJAUAN MEDIS PADA KLIEN DENGAN GANGGUAN SISTEM
ENDOKRIN KETOASIDOSIS DIABETIK
A Defenisi- Ketoasidosis diabetik merupakan akibat dari defisiensi berat insulin dan
disertai gangguan metabolisme protein, karbohidrat dan lemak. Keadaan ini
terkadang disebut akselerasi puasa dan merupakan gangguan metabolisme
yang paling serius pada diabetes ketergantungan insulin. (Keperawatan
Medikal Bedah Edisi 8 Vol.2 , EGC)
-Ketoasidosis diabetik (KAD) adalah keadaan dekompensasi metabolik yangditandai oleh hiperglikemia, asidosis dan ketosis, terutama disebabkan oleh
defisiensi insulin absolut atau relative. (http://putrisayangbunda.blog.com )
- Ketoasidosis diabetik (KAD) merupakan komplikasi akut diabetes melitus yangditandai dengan dehidrasi , kehilangan elektrolit dan asidosi.
(http://hidayat2.wordpress.com )
- Ketoasidosis diabetic merupakan akibat dari defisiensi berat insulin dan disertaigangguan metabolisme protein, karbohidrat dan lemak. Keadaan ini
merupakan gangguan metabolisme yang paling serius pada diabetes
ketergantungan insulin. (http://hermaninton.blogspot.com )
Berdasarkan penjelasan tersebut dapat di simpulkan bahwa Ketoasidosis
diabetic adalah komplikasi akut diabetes dan berhubungan dengan gangguan
keseimbangan pada gula darah yang disebabkan oleh tidak adanya insulin/tidak
cukupnya insulin dalam jumlah insulin yang nyata.
B Anatomi fisiologi System EndokrinKelenjar tanpa saluran atau kelenjar buntu digolongkan bersama di bawah namaorgan endokrin, sebab sekresi yang di buat tidak meninggalkan kelenjarnya
melalui suatu saluran, tetapi langsung masuk ke dalam darah yang beredar di
dalam jaringan kelenjar. Kata endokrin berasal dari bahasa Yunani yang berarti
sekresi ke dalam: zat aktif utama dari sekresi interna ini disebut hormone, dari
kata Yunani yang berarti merangsang . Beberapa dari organ endokrin
menghasilkan satu hormone tunggal, sedangkan yang lain lagi dua atau beberapa
jenis hormone : misalnya kelenjar hipofisis menghasilkan beberapa Janis hormone
yang mengendalikan kegiatan banyak organ lain. Organ-organ endokrin tersebut
yaitu : Kelenjar hipofisis, lobus anterior dan posterior, Kelenjar tiroid danparatiroid, Kelenjar suprarenal, kortex, medulla, dan kelenjar timusdan juga badan
http://nursingbegin.com/askep-diabetik-ketoasidosis/http://nursingbegin.com/askep-dm/http://putrisayangbunda.blog.com/http://hidayat2.wordpress.com/http://hermaninton.blogspot.com/http://hermaninton.blogspot.com/http://hidayat2.wordpress.com/http://putrisayangbunda.blog.com/http://nursingbegin.com/askep-dm/http://nursingbegin.com/askep-diabetik-ketoasidosis/ -
5/24/2018 gadarketoasidosisdiabetik-131022025746-phpapp01
5/26
5
pineal. Pembentukan sekresi interna adalah suatu fungsi penting, juga pada dan
organ dan kelenjar lain, seperti insulindari Kepulauan Langerhans di dalam
pangkreas, gastrin di dalam lambung, progesterone di dalam ovarium dan
testoteron di dalam testis.
C EtiologiKetoasidosis terjadi bila tubuh sangat kekurangan insulin. Karena dipakainya
jaringan lemak untuk memenuhi kebutuhan energi, maka akan terbentuk keton.
Bila hal ini dibiarkan terakumulasi, darah akan menjadi asam sehingga jaringan
tubuh akan rusak dan bisa menderita koma. Hal ini biasanya terjadi karena tidak
mematuhi perencanaan makan, menghentikan sendiri suntikan insulin, tidak tahu
bahwa dirinya sakit diabetes mellitus, mendapat infeksi atau penyakit berat
lainnya seperti kematian otot jantung, stroke, dan sebagainya.
D Manifestasi Klinis70-90% pasien KAD telah diketahui menderita DM sebelumnya. Sesuai dengan
patofisiologi KAD akan dijumpai psien dengan keadaan seperti :
- Pernapasan cepat dan dalam ( KUSSMAUL )- Dehidrasi ( turgor kulit berkurang, lidah dan bibir dan bibir kering )-
Polidipsi dan Poliuri seringkali mendahului KAD- Muntah- Nyeri perut- Bau aseton dari hawa panas, tidak selalu mudah tercium- Kesadaran pasien bervariasi mulai dari compos mentis sampai dengan koma
E PatofisiologiKekurangan insulin
Dipakainya jaringan lemak untuk memenuhi kebutuhan energi
Terbentuk keton
Menurunnya transport glukosa kedalam jaringan jaringan tubuh akan menimbulkan
hiperglikemia yang meningkatkan glukosuria
Apabila jumlah insulin berkurang, jumlah glukosa yang memasuki sel akan berkurang
juga . Disamping itu produksi glukosa oleh hati menjadi tidak terkendali
Menimbulkan hiperglikemi
-
5/24/2018 gadarketoasidosisdiabetik-131022025746-phpapp01
6/26
6
Asam lemak bebas akan diubah menjadi badan keton oleh hati
Ketoasidosis diabetik
F KomplikasiKomplikasi dari ketoasidoisis diabetikum dapat berupa:
- Ginjal diabetik ( Nefropati Diabetik )Nefropati diabetik atau ginjal diabetik dapat dideteksi cukup dini. Bila penderita
mencapai stadium nefropati diabetik, didalam air kencingnya terdapat protein.
Dengan menurunnya fungsi ginjal akan disertai naiknya tekanan darah. Pada
kurun waktu yang lama penderita nefropati diabetik akan berakhir dengan gagal
ginjal dan harus melakukan cuci darah. Selain itu nefropati diabetik bisa
menimbulkan gagal jantung kongesif.
- Kebutaan ( Retinopati Diabetik )Kadar glukosa darah yang tinggi bisa menyebabkan sembab pada lensa mata.
Penglihatan menjadi kabur dan dapat berakhir dengan kebutaan. Tetapi bila tidak
terlambat dan segera ditangani secara dini dimana kadar glukosa darah dapat
terkontrol, maka penglihatan bisa normal kembali
- Syaraf ( Neuropati Diabetik )Neuropati diabetik adalah akibat kerusakan pada saraf. Penderita bisa stres,
perasaan berkurang sehingga apa yang dipegang tidak dapat dirasakan (mati rasa).
Telapak kaki hilang rasa membuat penderita tidak merasa bila kakinya terluka,
kena bara api atau tersiram air panas. Dengan demikian luka kecil cepat menjadibesar dan tidak jarang harus berakhir dengan amputasi.
- Kelainan Jantung.Terganggunya kadar lemak darah adalah satu faktor timbulnya aterosklerosis pada
pembuluh darah jantung. Bila diabetesi mempunyai komplikasi jantung koroner
dan mendapat serangan kematian otot jantung akut, maka serangan tersebut tidak
disertai rasa nyeri. Ini merupakan penyebab kematian mendadak. Selain itu
terganggunya saraf otonom yang tidak berfungsi, sewaktu istirahat jantung
berdebar cepat. Akibatnya timbul rasa sesak, bengkak, dan lekas lelah.
- Hipoglikemia.Hipoglikemia terjadi bila kadar gula darah sangat rendah. Bila penurunan kadarglukosa darah terjadi sangat cepat, harus diatasi dengan segera. Keterlambatan
dapat menyebabkan kematian. Gejala yang timbul mulai dari rasa gelisah sampai
berupa koma dan kejang-kejang.
- Impotensi.Sangat banyak diabetisi laki-laki yang mengeluhkan tentang impotensi yang
dialami. Hal ini terjadi bila diabetes yang diderita telah menyerang saraf. Keluhan
ini tidak hanya diutarakan oleh penderita lanjut usia, tetapi juga mereka yang
masih berusia 35 40 tahun. Pada tingkat yang lebih lanjut, jumlah sperma yang
ada akan menjadi sedikit atau bahkan hampir tidak ada sama sekali. Ini terjadikarena sperma masuk ke dalam kandung seni (ejaculation retrograde). Penderita
-
5/24/2018 gadarketoasidosisdiabetik-131022025746-phpapp01
7/26
7
yang mengalami komplikasi ini, dimungkinkan mengalami kemandulan. Sangat
tidak dibenarkan, bila untuk mengatasi keluhan ini penderita menggunakan obat-
obatan yang mengandung hormon dengan tujuan meningkatkan kemampuan
seksualnya. Karena obat-obatan hormon tersebut akan menekan produksi hormon
tubuh yang sebenarnya kondisinya masih baik. Bila hal ini tidak diperhatikanmaka sel produksi hormon akan menjadi rusak. Bagi diabetes wanita, keluhan
seksual tidak banyak dikeluhkan. Walau demikian diabetes millitus mempunyai
pengaruh jelek pada proses kehamilan. Pengaruh tersebut diantaranya adalah
mudah mengalami keguguran yang bahkan bisa terjadi sampai 3-4 kali berturut-
turut, berat bayi saat lahir bisa mencapai 4 kg atau lebih, air ketuban yang
berlebihan, bayi lahir mati atau cacat dan lainnya.
- Hipertensi.Karena harus membuang kelebihan glokosa darah melalui air seni, ginjal penderita
diabetes harus bekerja ekstra berat. Selain itu tingkat kekentalan darah pada
diabetisi juga lebih tinggi. Ditambah dengan kerusakan-kerusakan pembuluh
kapiler serta penyempitan yang terjadi, secara otomatis syaraf akan mengirimkan
signal ke otak untuk menambah takanan darah.
G Penyimpangan KDMKekurangan Insulin
Penggunaan glukosa oleh otot, Pemecahan lemak
Lemak dan hati
produksi glukosa oleh hati Asam-asam lemak
Hiperglikemi Badan keton
A
Asidosis
Penglihatan
yang kaburUrinary /
Poliuri
DehidrasiKelemahan
Rasa haus /
PolidipsiSakit kepala
Nafas Aseton
Selera makan
yang buruk/
anoreksia
Mual
Muntah
Nyeri
Abdomen
Respirasi
Deficit volume
cairan
Pola napas
tidak efektif
Perubahan nutrisi
kurang dari
kebutuhan tubuhAnsietas
-
5/24/2018 gadarketoasidosisdiabetik-131022025746-phpapp01
8/26
8
H Pemeriksaan DiagnostikCriteria diagnosis KAD yaitu :
- Kadar glukosa > 250 mg%- pH < 7,35- HCO3 rendah (< 15 meq/L)- Anion gap yang tinggi- Keton serum positif
I PenatalaksanaanPrinsip pengobatan KAD adalah :
1. Penggatian cairan dan garam yang hilang2. Menekan lipolisis pada sel lemak dan glukoneogenesis pada sel hati dengan
pemberian insulin
3. Mengatasi stress sebagai pencetus KAD4. Mengembalikan keadaan fisiologi yang normal dan menyadari pentingnya
pemantauan serta penyesuaian pengobatan
Pengobatan umum meliputi anti biotic yang adekuat, oksigen PO2
-
5/24/2018 gadarketoasidosisdiabetik-131022025746-phpapp01
9/26
9
BAB IIITINJAUAN ASKEP PADA KLIEN DENGAN GANGGUAN SISTEM
ENDOKRIN KETOASIDOSIS DIABETIK
1 Pengkajian Pengumpulan Data
Pengkajian primer
* AirwayTakikardia dan takipnea pada keadaan istirahat atau aktifitas
Letargi/disorientasi, penurunan kekuatan otot, syok hipovolemik,sianosis
* BreathingFrekuensi pernapasan meningkat, merasa kekurangan oksigen, sakit
kepala, penglihatan kabur,
* SirculationGejala : Mungkin adanya riwayathipertensi,IM akut Klaudikasi, kebas
dan kesemutan pada ekstremitas Ulkus pada kaki, penyembuhan yang
lama, TakikardiaTanda : Perubahan tekanan darah postural, hipertensi,sesak .Nadi yang
menurun/tidak ada, Disritmia Krekels, Distensi vena jugularis, Kulit
panas, kering, dan kemerahan, bola mata cekung
* DisabilityLemah, letih, sulit bergerak/berjalan Kram otot, tonus otot menurun,
gangguan istirahat/tidur, takipnea, Wajah meringis dengan palpitasi,
Frekuensipernapasan meningkat .
Pengkajian sekuder
(Menurut pengumpulan data base oleh Doengoes)
* Aktivitas / IstirahatLook : Lemah, letih, sulit bergerak/berjalan Kram otot, tonus otot
menurun, gangguan istirahat/tidur
Listen : Takikardia dan takipnea pada keadaan istirahat atau aktifitas
Letargi/disorientasi,koma , Penurunan kekuatan otot
* Sirkulasi
http://nursingbegin.com/proses-respirasi/http://nursingbegin.com/terapi-oksigen/http://nursingbegin.com/askep-hipertensi/http://nursingbegin.com/ulkus-dekubitus/http://nursingbegin.com/cara-mengukur-denyut-nadi/http://nursingbegin.com/proses-respirasi/http://nursingbegin.com/tingkat-kesadaran/http://nursingbegin.com/tingkat-kesadaran/http://nursingbegin.com/proses-respirasi/http://nursingbegin.com/cara-mengukur-denyut-nadi/http://nursingbegin.com/ulkus-dekubitus/http://nursingbegin.com/askep-hipertensi/http://nursingbegin.com/terapi-oksigen/http://nursingbegin.com/proses-respirasi/ -
5/24/2018 gadarketoasidosisdiabetik-131022025746-phpapp01
10/26
10
Look : kesemutan pada ekstremitas Ulkus pada kaki, penyembuhan
yang lama, kemerahan, bola mata cekung.
Listen : Takikardia, Nadi yang menurun/tidak ada, Disritmia, Krekels,
Distensi vena jugularis.
Feel : Kulit panas, kering.
* Integritas/ EgoLook : Stress, tergantung pada orang lain, Masalah finansial yang
berhubungan dengan kondisi, Ansietas.
Feel : peka rangsang
* EliminasiLook : Perubahan pola berkemih (poliuria), nokturia, kesulitan
berkemih (infeksi), ISSK baru/berulang, Urine encer,
Listen : Bising usus lemah dan menurun, hiperaktif (diare), Bising usus
lemah dan menurun, hiperaktif (diare), Abdomen keras, adanya asites.
Feel : Rasa nyeri/terbakar, Nyeri tekan abdomen.
* Nutrisi/CairanLook : Hilang nafsu makan, Mual/muntah, peningkattan masukan
glukosa/karbohidrat, Penurunan berat badan lebih dari beberapa
hari/minggu, penggunaan diuretik (Thiazid), Kulit kering/bersisik,
turgor jelek, muntah, Pembesaran tiroid (peningkatan kebutuhan
metabolik dengan peningkatangula darah)Listen : Kekakuan/distensi abdomen
Feel : Haus, bau halisitosis/manis, bau buah (napas aseton).
* NeurosensoriLook : Disorientasi, mengantuk, alergi,stupor/koma (tahap lanjut).
Listen : Refleks tendon dalam menurun (koma)
Feel : Pusing/pening, sakit kepala, Kesemutan, kebas, kelemahan pada
otot, parestesia, Gangguan penglihatan
* Nyeri/kenyamananLook : Wajah meringis dengan palpitasi, tampak sangat berhati-hati
Listen : Abdomen yang tegang/nyeri (sedang/berat)
* PernapasanLook : batuk dengan/tanpa sputum purulen, Frekuensi pernapasan
meningkat
Listen : frekuensi pernapasan meningkat
Feel : Merasa kekuranganoksigen
*
KeamananLook : Kulit kering, gatal, ulkus kulit, Kulit rusak, lesi/ulserasi
http://nursingbegin.com/ulkus-dekubitus/http://nursingbegin.com/cara-mengukur-denyut-nadi/http://nursingbegin.com/askep-pada-klien-dengan-striktur-uretra/http://nursingbegin.com/askep-pada-klien-dengan-striktur-uretra/http://nursingbegin.com/asuhan-keperawatan-pada-klien-dengan-gastroenteritis/http://nursingbegin.com/asuhan-keperawatan-pada-klien-dengan-gastroenteritis/http://nursingbegin.com/saat-tidak-ada-timbangan-yang-tepat/http://nursingbegin.com/askep-dm/http://nursingbegin.com/tingkat-kesadaran/http://nursingbegin.com/proses-respirasi/http://nursingbegin.com/terapi-oksigen/http://nursingbegin.com/terapi-oksigen/http://nursingbegin.com/proses-respirasi/http://nursingbegin.com/tingkat-kesadaran/http://nursingbegin.com/askep-dm/http://nursingbegin.com/saat-tidak-ada-timbangan-yang-tepat/http://nursingbegin.com/asuhan-keperawatan-pada-klien-dengan-gastroenteritis/http://nursingbegin.com/asuhan-keperawatan-pada-klien-dengan-gastroenteritis/http://nursingbegin.com/askep-pada-klien-dengan-striktur-uretra/http://nursingbegin.com/askep-pada-klien-dengan-striktur-uretra/http://nursingbegin.com/cara-mengukur-denyut-nadi/http://nursingbegin.com/ulkus-dekubitus/ -
5/24/2018 gadarketoasidosisdiabetik-131022025746-phpapp01
11/26
11
Listen : diaforesis,
Feel : Demam, Menurunnya kekuatan, umum/rentang erak,
Parestesia/paralisis otot termasuk otot-otot pernapasan (jika kadar
kalium menurun dengan cukup tajam)
* Penyuluhan/pembelajaranLook : Faktor resiko keluarga DM, jantung, stroke, hipertensi.
Penyembuhan yang, Lambat, penggunaan obat sepertii steroid, diuretik
(thiazid), dilantin dan fenobarbital (dapat meningkatkan kadar glukosa
darah). Mungkin atau tidak memerlukan obat diabetik sesuai pesanan.
* Rencana pemulanganLook : Mungkin memrlukan bantuan dalam pengatuan diet,
pengobatan, perawatan diri, pemantauan terhadap glukosa darah.
Klasifikasi DataDs :
- Klien mengeluh mengalami peningkatan rasa haus ( poliuri dan polidipsi )- Klien mengeluh sakit kepala- Klien mengeluh mual muntah- Klien mengeluh nyeri abdomen- Klien mengeluh penglihatan kabur- Klien mengeluh cemas , tergantung pada orang lain, masalah finansial yang
berhubungan dengan kondisi
Do :
- Kelemahan- Takikardia- Penurunan kekuatan otot- Kulit kering, dan kemerahan, bola mata cekung- Turgor kulit buruk- Sesak- Nyeri tekan abdomen- Penurunanberat badan- Wajah meringis dengan palpitasi- Frekuensipernapasan meningkat- Ansietas
http://nursingbegin.com/saat-tidak-ada-timbangan-yang-tepat/http://nursingbegin.com/proses-respirasi/http://nursingbegin.com/proses-respirasi/http://nursingbegin.com/saat-tidak-ada-timbangan-yang-tepat/ -
5/24/2018 gadarketoasidosisdiabetik-131022025746-phpapp01
12/26
12
Analisa DataNo Symptom Etiologi Problem
1. Ds :
- Klien mengeluh sakitkepala
- Klien mengeluhpenglihatan kabur
Do :
- Kelemahan- Takikardia- Frekuensi pernapasan
meningkat
- Sesak
Kekurangan Insulin
Pemecahan lemak
meningkat
Pemecahan lemak
(lipolisis) menjadi asam-
asam lemak bebas dan
gliserol
Asam lemak bebas akan
diubah menjadi badan
keton oleh hati
Asidosis
Respirasi meningkat
Pola napas tidak efektif
Pola napas tidak
efektif
2. Ds :
- Klien mengeluhmengalami
peningkatan rasa haus
(poliuri dan polidipsi)
- Klien mengeluh sakitkepala
- Klien mengeluh mualmuntah
Do :
- Kelemahan- Kulit kering, dan
kemerahan, bola mata
cekung
- Turgor kulit buruk
Kekurangan Insulin
Dipakainya jaringan lemak
untuk memenuhi
kebutuhan energi
Maka akan terbentuk
keton,glikosuria
Glikosuria akan
menyebabkan diuresisosmotik, yang
menimbulkan kehilangan
air dan elektrolit seperti
sodium, potassium,
kalsium, magnesium, fosfat
dan klorida
Deficit volume cairan
Deficit volume
cairan
3. Ds :- Klien mengeluh Kekurangan Insulin
http://nursingbegin.com/proses-respirasi/http://nursingbegin.com/proses-respirasi/ -
5/24/2018 gadarketoasidosisdiabetik-131022025746-phpapp01
13/26
13
mengalami
peningkatan rasa haus
(poliuri dan polidipsi)
- Klien mengeluh mualmuntah
- Klien mengeluh nyeriabdomen
Do :
- Kulit kering, dankemerahan, bola mata
cekung
- Turgor kulit buruk- Penurunan kekuatan
otot
- Penurunanberatbadan
Dipakainya jaringan lemak
untuk memenuhi
kebutuhan energi
Menurunnya transportglukosa kedalam jaringan
tubuh
Menimbulkan
hiperglikemia yang
meningkatkan glukosuria
Menimbulkan kehilangan
air dan elektrolit
Ketidakcukupan insulin,
penurunan masukan oral,
status hipermetabolisme
Perubahan nutrisi kurang
dari kebutuhan tubuh
Perubahannutrisi kurang
dari kebutuhan
tubuh
4. Ds :
- Klien mengeluh nyeriabdomen
- Klien mengeluh sakitkepala
- Klien mengeluh mualmuntah
Do:
- Nyeri tekan abdomen-
Wajah meringisdengan palpitasi
Kekurangan Insulin
Menurunnya transport
glukosa kedalam jaringan
tubuh
Menimbulkan
hiperglikemia yang
meningkatkan glukosuria
Glikosuria akanMenyebabkan diuresis
osmotic
Menimbulkan kehilangan
air dan elektrolit
Menimbulkan syok
hipovolemik
Refleks mual dan muntah
Nyeri
http://nursingbegin.com/saat-tidak-ada-timbangan-yang-tepat/http://nursingbegin.com/saat-tidak-ada-timbangan-yang-tepat/http://nursingbegin.com/saat-tidak-ada-timbangan-yang-tepat/http://nursingbegin.com/saat-tidak-ada-timbangan-yang-tepat/ -
5/24/2018 gadarketoasidosisdiabetik-131022025746-phpapp01
14/26
14
Nyeri pada abdomen
Nyeri
5. Ds :
- Klien mengeluhcemas , tergantungpada orang lain,
masalah finansial
yang berhubungan
dengan kondisi
Do :
- Ansietas- Kelemahan
Adanya penyakit
Ketergantungan pada
orang lain dan pengobatan
yang di berikan
Stressor bagi klien
Ansietas
Ansietas
2 Diagnosa Keperawatan1. Pola napas tidak efektif berhubungan dengan asidosis dan respirasi yang
meningkat, ditandai dengan :
Ds :
Klien mengeluh sakit kepala Klien mengeluh penglihatan kaburDo :
Kelemahan Takikardia Frekuensipernapasan meningkat Sesak
2. Defisit volume cairan berhubungan dengan diuresis osmotik akibathiperglikemia, pengeluaran cairan berlebihan : muntah; pembatasan intake
akibat mual, ditandai dengan :
Ds :
Klien mengeluh mengalami peningkatan rasa haus (poliuri dan polidipsi) Klien mengeluh sakit kepala Klien mengeluh mual muntahDo :
Kelemahan
Kulit kering, dan kemerahan, bola mata cekung Turgor kulit buruk
3. Perubahan nutrisi : kurang dari kebutuhan berhubungan denganketidakcukupan insulin, penurunan masukan oral, status hipermetabolisme,
di tandai dengan :
Ds :
Klien mengeluh mengalami peningkatan rasa haus (poliuri dan polidipsi) Klien mengeluh mual muntah Klien mengeluh nyeri abdomenDo :
Kulit kering, dan kemerahan, bola mata cekung
http://nursingbegin.com/proses-respirasi/http://nursingbegin.com/proses-respirasi/ -
5/24/2018 gadarketoasidosisdiabetik-131022025746-phpapp01
15/26
15
Turgor kulit buruk Penurunan kekuatan otot Penurunanberat badan
4. Gangguan rasa nyaman nyeri berhubungan dengan reflex mual dan muntah,nyeri abdomen, ditandai dengan :Ds :
Klien mengeluh nyeri abdomen Klien mengeluh sakit kepala Klien mengeluh mual muntahDo :
Nyeri tekan abdomen Wajah meringis dengan palpitasi
5. Ansietas berhubungan dengan ketergantungan pada orang lain, pengobatanyang di berikan, masalah finansial yang berhubungan dengan kondisi, di tandai
dengan :
Ds :
Klien mengeluh cemas , tergantung pada orang lain, masalah finansial yangberhubungan dengan kondisi
Do :
Ansietas Kelemahan
3 PerencanaanNo Tujuan Intervensi Rasional
1. Tupan :Setelah diberikan
tindakan
keperawatan
selama 5 hari
Gangguan pola
napas tidak efektif
dapat teratasi
Tupen :
Setelah diberikantindakan
keperawatan
selama 3 hari
gangguan pola
napas tidak efektif
berangsur-angsur
membaik
Kriteria Hasil :
- Kebutuhanoksigen
menurun
1. Kaji kebutuhan optimaloksigen klien
2. Berikan posisi yangnyaman bagi klien
3. Berikan oksigen sesuaiindikasi
4. Evaluasi irama,kedalaman, dan
frekuensi pernapasan
1. Menilai danmengobservasi sejauh
mana tingkat
kebutuhan okigen
klien
2. Membantu klien agardapat
mengoptimalkan pola
napas dan retraksi
dada yang optimal3. Membantu dalampenyelasaian pola
napas klien yang
tidak efektif agar
dapat bernapas
dengan optimal
4. Mengobservasisejauh mana tingkat
permasalahan dan
perkembangan pola
napas klien
http://nursingbegin.com/saat-tidak-ada-timbangan-yang-tepat/http://nursingbegin.com/saat-tidak-ada-timbangan-yang-tepat/ -
5/24/2018 gadarketoasidosisdiabetik-131022025746-phpapp01
16/26
16
- Nafas spontan,adekuat
- Tidak sesak- Tidak ada
retraksi2. Tupan :
Setelah diberikan
tindakan
keperawatan
selama 5 hari
deficit volume
cairan dapat
teratasi
Tupen :
Setelah diberikan
tindakan
keperawatan
selama 3 hari
deficit volume
cairan berangsur-
angsur membaik
Kriteria Hasil :- TTV dalam
batas normal
- Pulse periferdapat teraba
- Turgor kulitdan capillary
refill baik
- Keseimbanganurin output
- Kadarelektrolit
normal
1. Kaji riwayatdurasi/intensitas mual,
muntah dan berkemih
berlebihan
2. Monitor vital sign danperubahan tekanan
darah orthostatik
3. Monitor perubahanrespirasi: kussmaul, bau
aceton
4. Observasi kulaitas nafas,penggunaan otot asesori
dan cyanosis
5. Observasi ouput dankualitas urin.
6. Pertahankan cairan 2500ml/hari jika
diindikasikan
7. Ciptakan lingkunganyang nyaman,
perhatikan perubahan
emosional
8. Catat hal yangdilaporkan seperti mual,
nyeri abdomen, muntah
dan distensi lambung
9. Obsevasi adanyaperasaan kelelahan yangmeningkat, edema, nadi
tidak teratur dan adanya
distensi pada vaskuler
10.Kolaborasi:* Pemberian NS
dengan atau tanpa
dextrosa
* Albumin, plasma,dextran
* Pertahankan kateterterpasang
1. Membantumemperkirakan
pengurangan volume
total. Proses infeksi
yang menyebabkan
demam dan status
hipermetabolik
meningkatkan
pengeluaran cairan
insensibel.
2. Hypovolemia dapatdimanifestasikan
oleh hipotensi dan
takikardia.
3. Hipovolemiaberlebihan dapat
ditunjukkan dengan
penurunan TD lebih
dari 10 mmHg dariposisi berbaring ke
duduk atau berdiri.
4. Pelepasan asamkarbonat lewat
respirasi
menghasilkan
alkalosis respiratorik
terkompensasi pada
ketoasidosis.5. Napas bau acetondisebabkan
pemecahan asam
keton dan akan
hilang bila sudah
terkoreksi
6. Peningkatan bebannafas menunjukkan
ketidakmampuan
untuk berkompensasi
terhadap asidosis
-
5/24/2018 gadarketoasidosisdiabetik-131022025746-phpapp01
17/26
17
* Pantau pemeriksaanlab :
Hematokrit BUN/Kreatinin
Osmolalitas darah Natrium Kalium
* Berikan Kaliumsesuai indikasi
* Berikan bikarbonatjika pH
-
5/24/2018 gadarketoasidosisdiabetik-131022025746-phpapp01
18/26
18
optimal 4. Berikan makanan yangmengandung nutrien
kemudian upayakan
pemberian yang lebih
padat yang dapatditoleransi
5. Libatkan keluarga pasienpada perencanaan sesuai
indikasi
6. Observasi tandahipoglikemia
7. Kolaborasi : Pemeriksaan GDA
dengan finger stick
Pantau pemeriksaanaseton, pH dan
HCO3
Berikan pengobataninsulin secara teratur
sesuai indikasi
Berikan larutandekstrosa dan
setengah salin
normal
4. Pemberian makananmelalui oral lebih
baik jika pasien sadar
dan fungsi
gastrointestinal baik5. Memberikan
informasi pada
keluarga untuk
memahami
kebutuhan nutrisi
pasien
6. Hipoglikemia dapatterjadi karena
terjadinya
metabolisme
karbohidrat yang
berkurang sementara
tetap diberikan
insulin , hal ini
secara potensial dapat
mengancam
kehidupan sehingga
harus dikenali
7. Fungsi kolaborasi : Memantau gula
darah lebih
akurat daripada
reduksi urine
untuk mendeteksi
fluktuasi
Memantauefektifitas kerja
insulin agar tetapterkontrol
Mempermudahtransisi pada
metabolisme
karbohidrat dan
menurunkan
insiden
hipoglikemia
Larutan glukosasetelah insulim
dan cairan
-
5/24/2018 gadarketoasidosisdiabetik-131022025746-phpapp01
19/26
19
membawa gula
darah kira-kira
250 mg/dl.
Dengan
mertabolismekarbohidrat
mendekati
normal
perawatan harus
diberikan untuk
menhindari
hipoglikemia
4. Tupan :
Setelah diberikan
tindakan
keperawatan
selama 5 hari nyeri
dapat teratasi
Tupen :
Setelah diberikan
tindakan
keperawatan
selama 3 hari nyeri
berangsur-angsurmembaik
Kriteria Hasil :
- Ekspresi wajahpasien relaks.
1. Tanyakan pada pasiententang nyeri
2. Observasi dan catatlokasi beratnya (skala 0-
5) dan karakter nyeri
(menetap, hilang,
timbul, kolik)3. Catat kemungkinan
penyebab nyeri.4. Anjurkan pemakaian
obat dengan benar untukmengontrol nyeri
5. Ajarkan tehnik relaksasi
1. Mengkonfirmasitentang keluhan
nyeri klien
2. Mengetahui levelkeluhan nyeri klien
3. Analisa penyebabdari nyeri klien
4. Mengatasi keluhannyeri klien
5. Meningkatkanistrahat,memusatkan
kembali perhatian
klien
5. Tupan :
Setelah diberikantindakan
keperawatan
selama 3 hari
ansietas dapat
teratasi
Tupen :
Setelah diberikan
tindakan
keperawatan
selama 1 hari
ansietas
1. Ajarkan untukmengekspresikanperasaan
2. Berikan informasitentang kondisi
penyakit, pengobatan
dan perawatan di rumah
3. Ajarkan keluarga untukberpartisipasi dalam
perawatan pasien
1. Membatu untukmengetahui tingkatkecemasan
2. Mengurangikecemasan keluarga
3. Agar keluarga dapatmengobservasi
keadaan klien dan
mengantisipasi
kecemasn
-
5/24/2018 gadarketoasidosisdiabetik-131022025746-phpapp01
20/26
20
berangsur-angsur
membaik
Kriteria Hasil :
- Keluarga danklienmengekspresik
an perasaan
dan
pemahaman
terhadap
kebutuhan
intervensi
perawatan dan
pengobatan.
4. Berikan pujian padakeluarga saat
memberikan perawatan
pada pasien.
5. Jelaskan kebutuhanterapi IV, NGT,
pengukuran tanda
tanda vital dan
pengkajian.
4. Memberikanmotivasi dan
kebangaan keluarga
untuk perawatan
klien dan perasaanberarti
5. Mengurangi tingkatkecemasan dan
meningkatkan
antisipasi klien dan
keluarga
4 ImplementasiNo Hari/Tanggal No.
Dx
Waktu/Jam Implementasi Paraf
1. Jumat 30
September
2011
I 08.30 1. Mengkaji kebutuhanoptimal oksigen klien
Hasil :
Klien masih membutuhkan
bantuan berupa oksigenasi
2. Memberikan posisi yangnyaman bagi klienHasil :
Posisi semi fowler nyaman
untuk klien
3. Memberikan oksigen sesuaiindikasi
Hasil :
Klien diberikan bantuan
oksigenasi maksimal 5 l/m
4.
Mengevaluasi irama,kedalaman, dan frekuensi
pernapasan
Hasil :
Frekuensi napas cepat,
Takipnea
2. Jumat 30
September
2011
II 09.30 1. Mengkaji riwayatdurasi/intensitas mual,
muntah dan berkemih
berlebihan
Hasil :
-
5/24/2018 gadarketoasidosisdiabetik-131022025746-phpapp01
21/26
21
Klien masih mual muntah,
poliuri dan polidipsi
2. Memonitor vital sign danperubahan tekanan darah
orthostatikHasil :
Tekanan darah belum
optimal
3. Memonitor perubahanrespirasi: kussmaul, bau
aceton
Hasil ;
Napas bau aseton, respirasi
kussmaul
4. Mengobservasi kulaitasnafas, penggunaan otot
asesori dan cyanosis
Hasil :
Penggunaan otot bantu
pernapasan, sianosis
5. Mengobservasi ouput dankualitas urin.
Hasil :
Haluaran output dan inputurine belum optimal
6. Mempertahankan cairan2500 ml/hari jika
diindikasikan
Hasil :
Mengoptimalkan kondisi
klien
7. Menciptakan lingkunganyang nyaman, perhatikanperubahan emosional
Hasil :
Klien nyaman dan dapat
beristirahat dengan optimal
8. Mencatat hal yangdilaporkan seperti mual,
nyeri abdomen, muntah
dan distensi lambung
Hasil ;
Terjadi mual muntah dan
distensi abdomen
-
5/24/2018 gadarketoasidosisdiabetik-131022025746-phpapp01
22/26
22
9. Mengobsevasi adanyaperasaan kelelahan yang
meningkat, edema, nadi
tidak teratur dan adanya
distensi pada vaskulerHasil :
Takikardi, lemah, lelah
10.Berkolaborasi:* Pemberian NS dengan
atau tanpa dextrosa
* Albumin, plasma,dextran
* Pertahankan kateterterpasang
* Pantau pemeriksaan lab: Hematokrit BUN/Kreatinin Osmolalitas darah Natrium Kalium
* Berikan Kalium sesuaiindikasi
* Berikan bikarbonat jikapH
-
5/24/2018 gadarketoasidosisdiabetik-131022025746-phpapp01
23/26
23
yang belum dicerna,
pertahankan puasa sesuai
indikasi
Hasil :
Bising usus tidak optimal4. Memberikan makanan yang
mengandung nutrien
kemudian upayakan
pemberian yang lebih padat
yang dapat ditoleransi
Hasil ;
Dapat mngoptimalkan
kondisi klien
5. Melibatkan keluarga pasienpada perencanaan sesuai
indikasi
Hasil :
Keluarga dapat berkolaborsi
dengan baik
6. Mengbservasi tandahipoglikemia
Hasil ;
Terdapat tanda
hipoglikemia7. Berkolaborasi :
Pemeriksaan GDAdengan finger stick
Pantau pemeriksaanaseton, pH dan HCO3
Berikan pengobataninsulin secara teratur
sesuai indikasi
Berikan larutandekstrosa dan setengah
salin normal
4. Jumat 30
September
2011
IV 11.00 1. Menanyakan pada pasiententang nyeriHasil :
Nyeri yang dirasakan terasa
sekitar area abdomen dan
dada/thorax2. Mengobservasi dan catat
lokasi beratnya (skala 0-5)
dan karakter nyeri
-
5/24/2018 gadarketoasidosisdiabetik-131022025746-phpapp01
24/26
24
(menetap, hilang, timbul,
kolik)Hasil ;
Nyeri skala 3, hilang timbul3.
Mencatat kemungkinanpenyebab nyeri.Hasil :
Karena mual dan muntah
dan sesak yang di alami4. Mengajurkan pemakaian
obat dengan benar untuk
mengontrol nyeriHasil :
Pemakaian obat analgesik5. Jumat 30
September
2011
V 11.20 1. Menganjurkan untukmengekspresikan perasaan
Hasil :
Klien dapat
mengekspresikan perasaan
tentang rasa cemasnya
2. Memberikan informasitentang kondisi penyakit,
pengobatan dan perawatan
di rumahHasil ;
Klien dan keluarga dapat
mengerti dan berkolaborasi
dalam pengobatan dan
perawatan
3. Mengajarkan keluargauntuk berpartisipasi dalam
perawatan pasien
Hasil ;Keluarga dapat berpatisipasi
dengan baik
4. Memberikan pujian padakeluarga saat memberikan
perawatan pada pasien.
Hasil :
Memotivasi klien dan
keluarga berkolaborasi
dalam pengobatan dan
perawatan
-
5/24/2018 gadarketoasidosisdiabetik-131022025746-phpapp01
25/26
25
5 EvaluasiNo Hari/Tanggal No.Dx Waktu/Jam Evaluasi Paraf1. Jumat 30
September
2011
I 09.00 S = Klien mengatakan masih
Sesak
O=Takipnue, Peningkatan
Frekuensi bernapas
A= Tujuan belum tercapai
P = Lanjutkan intervensi 1 - 4
2. Jumat 30
September
2011
II 09.45 S = Klien masih mengeluh
Rasa haus,
O= polidipsi dan Poliuri
A= Tujuan belum tercapai
P= Lanjutkan intervensi 1 - 10
3. Jumat 30
September
2011
III 10.30 S = Klien mengeluh mual
Dan muntah
O= Turgor kulit buruk
A= Tujuan belum tercapai
P= Lanjutkan intervensi 1 7
4. Jumat 30
September
2011
IV 11.15 S = Nyeri yag diraskan klien
Mulai berkurang
O= skala 2, hilang timbulA= Tujuan belum tercapai
P= Lanjutkan intervensi 1 - 4
5. Jumat 30
September
2011
V 11.30 S = Klien mengatakan cemas
Mulai brkurang
O= wajah rileks
A= Tujuan tercapai
P= pertahankan intervensi 1 - 4
-
5/24/2018 gadarketoasidosisdiabetik-131022025746-phpapp01
26/26
26
BAB IVPENUTUP
A Kesimpulan Ketoasidosis diabetik merupakan akibat dari defisiensi berat insulin dan disertai
gangguan metabolisme protein, karbohidrat dan lemak. Keadaan ini terkadang
disebut akselerasi puasa dan merupakan gangguan metabolisme yang paling
serius padadiabetes ketergantungan insulin. (Keperawatan Medikal Bedah Edisi 8
Vol.2 , EGC)
Ketoasidosis terjadi bila tubuh sangat kekurangan insulin. Karena dipakainyajaringan lemak untuk memenuhi kebutuhan energi, maka akan terbentuk keton.
Bila hal ini dibiarkan terakumulasi, darah akan menjadi asam sehingga jaringan
tubuh akan rusak dan bisa menderita koma
Criteria diagnosis KAD yaitu :- Kadar glukosa > 250 mg%- pH < 7,35- HCO3 rendah (< 15 meq/L)-
Anion gap yang tinggi- Keton serum positif
B SaranAdapun saran yang dapat kami sampaikan pada askep ini yaitu :
Dengan adanya askep mengenai Ketoasidosis Diabetik ini dapat membukacakrawala berfikir khususnya bagi calon-calon perawat pemula.
Dengan adanya askep ini dapat mempermudah pemahaman mengenai gangguanKetoasidosisi Diabetik dan dapat di manfaatkan dalam pengkajian keperawatan
lebih lanjut.
http://nursingbegin.com/askep-diabetik-ketoasidosis/http://nursingbegin.com/askep-dm/http://nursingbegin.com/askep-dm/http://nursingbegin.com/askep-diabetik-ketoasidosis/
top related