gangguan hemodinamik {30!3!2009}
Post on 26-Dec-2015
73 Views
Preview:
TRANSCRIPT
Ajik Azmijah drh. SU
GANGGUAN HEMODINAMIK
GANGGUAN HEMODINAMIK- PENGANTAR 1
PENGANTAR
UNICELLULER ORGANISM MULTICELLULER ORGANISM
ENVIRONMENT
SISTEMSIRKULASI
SISTEM SIRKULASI : Adalah sistem yang berfungsi untuk mendistribusikan bhn yangdibutuhkan sel tubuh dan mengeluarkan sisa-sisa metabolisme
GANGGUAN HEMODINAMIK- PENGANTAR 2
Sub. Sistem :
DARAH JANTUNG PEMBULUH DARAH SISTEM LIMFATIK
GANGGUAN HEMODINAMIK- PENGANTAR 4Pulmunary circulation
sinister dexter
Substrat & gas exchange
GANGGUAN HEMODINAMIK- PENGANTAR 5
JANTUNG
GANGGUAN HEMODINAMIK- PENGANTAR 3
SUBSISTEM SIRKULASI DAN FUNGSINYA
SUB SISTEM FUNGSIDARAH : SEL-SEL DARAH DAN CAIRAN DARAH/PLASMA
-MEMBAWAH NUTRISI /GAS/METABOLIT
-MENENTUKAN TEKANAN OSMOTIK
JANTUNG MEMOMPA DARAH
PEMBULUH DARAH ;
ARTERI :
MIKROSIRKULASI (KAPILER) :
VENA ;
- DISTRIBUSI
- PERTUKARAN BAHAN MAKANAN DAN
GAS
SISTEM LIMFATIK ABSORBSI CAIRAN DI RUANG INTERSISIAL
GANGGUAN HEMODINAMIK- PENGANTAR 7
PEMBULUH DARAH
Arteri besar
Arteri sedang
Arteri kecil
Arteriole
Arteriole precapiler
Vena besar
Vena sedang
Vena kecil
Venule
Venule postcapilercapiler
Microcirculation
Nutrition; gas and wasteexchange
GANGGUAN HEMODINAMIK- PENGANTAR 8
MICROCIRCULATION DAN SISTEM LIMFATIK
GANGGUAN HEMODINAMIK- PENGANTAR 4
DARAH ; SEL-SEL DARAH DAN PLASMA
ERITROSIT
GAS TRANSPORT
PLASMA
NUTRITION SOURCELEUKOSIT
IMMUNITY
GANGGUAN HEMODINAMIK- PENGANTAR 9
CAPILER
GANGGUAN HEMODINAMIK- PENGANTAR 10
KAPILER
RUANGINTERSISIAL SEL
LINTASAN NUTRISI ; CAIRAN DAN GAS DARI KAPILER KE SEL
MEMBRAN SELDINDING ENDOTEL
MATRIKS INTERSELLULERTERDIRI DARI :
kolagen tipe I glycosaminaglycans
proteoglycans
SIFAT DAN FUNGSI ;1. ADHESIVE (PEREKAT)
2. ABSORBTIF (MENYERAP AIR DAN SENYAWA
TERLARUT) 3. RESEPTOR
Max 1 mm
GANGGUAN HEMODINAMIK- PENGANTAR 11
BEBERAPA MODEL DISTRIBUSI (cairan, nutrisi, dan metabolit) DIANTARA
KETIGA KOMPARTEMEN (KAPILER, INTERSISIAL dan SEL)
Senyawa laurt lemak nonpolar misal : O2 ,CO2 dan asam lemak
BEBAS (PERBEDAAN KONSENTRASI)
Molekul polar seperti : elektrolit; glukosa dan asam amino
TRANSPORT KHUSUS
1
2
AIR TEKANAN HIDROSTATIK
TEKANAN OSMOTIK
3
GANGGUAN HEMODINAMIK- PENGANTAR 13
GANGGUAN HEMODINAMIK atau GANGGUAN VASKULAR : Adalah semua bentuk kelainan yg timbul akibat adanya Gangguan pada sistem sirkulasi
MELIPUTI :
HIPEREMIAKONGESTIEDEMAHEMORRHAGETHROMBOSISEMBOLISME INFARKSHOCK
GANGGUAN HEMODINAMIK- HIPEREMIA 14
HIPEREMIA
Adalah meningkatnya aliran darah pd mikrosirkulasi yang terjadi secara aktif akibat rangsangan tertentu
Penyebab :1. Respon fisiologis normal2. Patologis
1. Merupakan respon fisiologis normal misal : - pada kulit → setelah aktivitas fisik berlebih - pada gastrointestinal → setelah makan mekanisme : aktivitas metabolisme → metabolit/CO2 → vasodilatasi → aliran darah (hiperemia)
GANGGUAN HEMODINAMIK- HIPEREMIA 15
2. Patologis misal : - pada semua proses peradangan
mekanisme : Senyawa vasoaktif (histamin; prostaglandin) pada daerah peradangan → a. aktivasi mediator inflamasi → b. vasodilatasi → aliran darah (hiperemia)
MAKROSKOPIS : Jaringan memerah ; lebih menonjol dan lebih hangat dibandingkan daerah sekitaranya
MiKROSKOPIS : Arteriole dan kapiler melebar
GANGGUAN HEMODINAMIK- HIPEREMIA 16
Outflow normal /
GANGGUAN HEMODINAMIK- KONGESTI 17
KONGESTI
Adalah meningkatnya aliran darah pd mikrosirkulasi yang terjadi secara pasif akibat lambatnya aliran darah yang keluar Sering disebut : Kongesti pasif
Inflow normal
Bentuk :
1. Akut (acute passive congestion)
2. Kronis (Chronic passive
congestion)
GANGGUAN HEMODINAMIK- KONGESTI 18
1. Kongesti Akut (acute passive congestion) Contoh : a. akibat euthanasia (barbiturat) relaksasi otot polos → tekanan pada pembuluh drh mikrosirkulasi → dilatasi → kongesti b. Gagal jantung akut → dilatasi mikrosirkulasi (terutama pada paru- paru dan hepar
2. Kongesti Kronis (chronic passive congestion) - lebih sering terjadi - Bersifat : a. Lokal Causa : obstruksi pada vena (misal : akibat neoplasia ; thrombus; inflamasi; displacement organ; pertumbuhan jaringan fibrosis) pertumbuhan b. General Causa : - gagal jantung : kanan → kongesti hepar kiri → kongesti paru-paru - fibrosis paru-paru
Kongesti sistemik
GANGGUAN HEMODINAMIK- KONGESTI 19
Dampak klinis : Kongesti kronis : mengakibatkan nekrosis fibrosis jaringan
MAKROSKOPIS : Jaringan merah gelap; edema dan lebih dingin dibandingkan daerah sekitaranya
MiKROSKOPIS : - mikrosirkulasi dilatasi dan dipenuhi darah - edema jaringan sekitar - kadang-kadang hemorrhage
GANGGUAN HEMODINAMIK- KONGESTI 20
Kongesti hepar akut pada anjing
GANGGUAN HEMODINAMIK- KONGESTI 21
Kongesti paru-paru
Cairan edema
GANGGUAN HEMODINAMIK- HEMORRHAGE 48
Adalah keluarnya eritrosit dari pembuluh darah, masuk dalam jaringan tubuh,
rongga tubuh atau diluar tubuh.
Causa :
- Akibat terganggunya satu atau lebih faktor-faktor hemostasis (endotel ;
pembuluh darah ; platelet ; faktor pembekuan)
Cara :
per - rhexis
per - diapedesis
HEMORRHAGE
A. Jejas pada sel endotel, dpt menyebabkan exstravasasi, dengan cara :
1. per - rhexis ( kelukaan / kerusakan ddg pembuluh ) penyebabnya :
* trauma phisik, erosi pembuluh drh skbt reaksi inflamasi , invasi neoplasma---------- hemorrhage local.
2. per – diapedesis (dia = through ; pedian = leap ,perembesan ), bbrp penyebabnya :
*Endotoxemia, lebih sering sbg penyebab jejas kecil, dibeberapa tempat pembuluh darah, shg terjadi perdarahan menyebar luas di bbrp organ.
Akibat infeksi : bakteri ( Clostridium sp, Streptococci virus ( penyebab Hog Cholera, perkembangannya pd pembuluh darah.
* agen-2 chemis ( uremic toxins, komplekimmunoglobulin yang terperangkap diantara sel endotel.
B. Penurunan jumlah platelet ( hrombositopenia) atau ggan fungsi .Penyebabnya :
- penurunan produksi ,krn kerusakan megakaryosit akibat radiasi, toxin virus ,dsb.
C. Penurunan konsentrasi ,& fungsi dr bbrp faktor koagulasi, dapat menybbkan hemorrhage.
Gambaran hemorrhage, tergantung pada : kausa, lokasi dan keparahan.
Gambaran makroskopis dalam jaringan berdasarkan luas akumulasi :
1. Ptechiae : 1 2 mm
2. Ecchymoses : > 2 - 3 cm
3. Suffusive hemorrhage, lebih berat dari ecchymoses, area lebih luas.
4. Hematoma atau hematocyst : perdarahan lokal, berbatas jelas dan menonjol kepermukaan. Dengan ukuran bervariasi.
Lokasi : 1. hemorrhagi external
a. epistaxis : perdarahan keluar mell hidung
b. hemopthysis : melalui muntahan
c. metorrhagia : perdarahan pd uterus
d. melena : feces berwarna hitam, krn bercampur darah yg telah terdigesti.
2. hemorrhagi internal :
a.hemothorax : perdarahan dlm cavum thorax.
b. hemoperitonium : perdarahan dlm cavun peritonii.
c. hemopericardium : perdrhan dlm pericardii.
GANGGUAN HEMODINAMIK- HEMORRHAGE 49
GANGGUAN HEMODINAMIK- HEMORRHAGE 50
Hematoma pada lien kuda, akibat trauma, ------ kerusakan pa pulpa merah & pembuluh darah , shg
terjadi perdarahan dlm parenchim lien .
GANGGUAN HEMODINAMIK- HEMORRHAGE 52
GANGGUAN HEMODINAMIK- HEMORRHAGE 51
GANGGUAN HEMODINAMIK- HEMOSTASIS 38
HEMOSTASISHEMOSTASIS
Adl Adl : berhentinya perdarahan : berhentinya perdarahan ,akibat ,akibat respon fisiologis terhadap kerusakan respon fisiologis terhadap kerusakan
pembuluh darah, pembuluh darah, dengan dengan cara menutup (menambal) bagian yang luka (bocorcara menutup (menambal) bagian yang luka (bocor))
hingga mencegah keluarnya darah (hemo = darah; stasis = berhenti, melambat)hingga mencegah keluarnya darah (hemo = darah; stasis = berhenti, melambat)
Hemostasis merupakan proses yang terutama melibatkan Hemostasis merupakan proses yang terutama melibatkan interaksi antara interaksi antara
endotelium; platelet (trombosit) atau butir-butir darah; dan faktor-faktor endotelium; platelet (trombosit) atau butir-butir darah; dan faktor-faktor
koagulasi (bekuan)koagulasi (bekuan)
Secara normal, hemostasis hanya terjadi pada bagian yang mengalami cederaSecara normal, hemostasis hanya terjadi pada bagian yang mengalami cedera
tanpa mengganggu kelancaran aliran darah pada bagian pembuluh darah tanpa mengganggu kelancaran aliran darah pada bagian pembuluh darah
yang normalyang normal
Gangguan terhadap keseimbangan hemostasis dapat mengakibatkan Gangguan terhadap keseimbangan hemostasis dapat mengakibatkan
keadaan patologis, berupa perdarahan keadaan patologis, berupa perdarahan hemorrhagehemorrhage atau pembentukan atau pembentukan
thrombus yang tidak semestinya (abnormal) atau thrombus yang tidak semestinya (abnormal) atau thrombosisthrombosis
GANGGUAN HEMODINAMIK- THROMBOSIS 39
PROSES HEMOSTASISPROSES HEMOSTASIS
Luka
Vasokontriksi dan aggregasi platelet
Pembentukan plag platelet
Koagulasi membentuk masa fibrin
Fibrinolisis untuk membuang plag platelet/fibrin
Perbaikan jaringan pada daerah yang luka
Hemostasis Primer
Hemostasis Sekunder
Counter regulatory
GANGGUAN HEMODINAMIK- hemostasis 40
fibronectin
Hemostasis Primer
endothelin
GANGGUAN HEMODINAMIK- hemostasis 41
Hemostasis Primer
Von Willebrands Factors (vWF)
Thromboxan (TXA2)
GANGGUAN HEMODINAMIK- hemostasis 43
Counter regulatory
Pembentukan tissue plasminogen activator (tPA) → pembentukan trombus berhenti dan dihancurkan
GANGGUAN HEMODINAMIK- THROMBOSIS 42
Hemostasis Sekunder
Pembentukan benang fibrin
GANGGUAN HEMODINAMIK- EDEMA 22
EDEMA
Adalah akumulasi cairan pada ruang intersisial akibat terganganggunya keseimbangan distribusi cairan diantara plasma darah, ruang intersisial dan sel
SEBAB-SEBAB TERBENTUKNYA EDEMA :
1. AKIBAT MENINGKATNYA PERMEABILITAS MIKROVASKULAR
2. AKIBAT MENINGKATNYA TEKANAN HIDROSTATIK INTRAVASKULAR
3. AKIBAT MENURUNNYA TEKANAN OSMOTIK INTRAVASKULAR
4. AKIBAT MENURUNNYA DRAINASE LIMFATIK
GANGGUAN HEMODINAMIK- EDEMA 23
1. AKIBAT MENINGKATNYA PERMEABILITAS MIKROVASKULAR
- Causa : inflamasi atau respon immun- Biasanya berifat lokal- rangsangan berhenti → Cairan edema hilang - Mekanisme :
inflamasi atau respon immun
histamin, bradikinin, leukotrin, dan substansi P
sitokine
kontraksi endotel
celah interendotelial melebar
interleukin-1 (IL-1), tumor necrosis faktor (TNF-α) γ- interferon
Pergerakan cairan Ruang intersisial Edema
GANGGUAN HEMODINAMIK- EDEMA 24
GANGGUAN HEMODINAMIK- EDEMA 25
2. AKIBAT MENINGKATNYA TEKANAN HIDROSTATIK INTRAVASKULAR
Tek. Hidrostatik intravaskular (microcirculasi)
Volume darah
Filtrasi
ruang intersisial
terhambat
Absorbsi
ruang intravaskuler
Edema
?
GANGGUAN HEMODINAMIK- EDEMA 26
akan terbentuk edema yang bersifat lokal. Pada kasus gagal jantung, kongesti dan peningkatan tekanan hidrostatik dapat terjadi pada pembuluh vena yang lebih luas. Gagal jantung bagian kanan (antrium dan ventrikel kanan) dapat mengakibatkan ascites, dan gagal jantung bagian kiri akan mengakibatkan edema paru-paru. Apabila kedua bagian jantung mengalami kegagalan maka akan terjadi edema umum. Edema umum dapat mengakibatkan turunya volume plasma dan akan mengaktivasi sejumlah respon kompensasi yang mengatur volume plasma. Plasma volume dapat ditingkatkan antara lain melalui retensi sodium yang diinduksi dengan terakativasinya jalur renin-angiotensin-aldosteron dan retensi air yang diperantarai oleh antidiuretic hormome (ADH) yang dikendalikan oleh volume darah dan reseptor tekanan pada pembuluh darah.
kompresi vena lokal
hiperemia radang akut.
kongesti gagal jantung (heart failure)
Obstruksi vena lokal
Volume darah microsirkulasi
filtrasi
absorbsi
GANGGUAN HEMODINAMIK- EDEMA 27
Pada kasus gagal jantung, kongesti dan peningkatan tekanan hidrostatik dapat terjadi pada pembuluh vena yang lebih luas. Gagal jantung bagian kanan (antrium dan ventrikel kanan) dapat mengakibatkan ascites, dan gagal jantung bagian kiri akan mengakibatkan edema paru-paru. Apabila kedua bagian jantung mengalami kegagalan maka akan terjadi edema umum. Edema umum dapat mengakibatkan turunya volume plasma dan akan mengaktivasi sejumlah respon kompensasi yang mengatur volume plasma. Plasma volume dapat ditingkatkan antara lain melalui retensi sodium yang diinduksi dengan terakativasinya jalur renin-angiotensin-aldosteron dan retensi air yang diperantarai oleh antidiuretic hormome (ADH) yang dikendalikan oleh volume darah dan reseptor tekanan pada pembuluh darah.filtrasi
absorbsi
kompresi vena lokal
Obstruksi vena lokaledema lokalGambaran Klinis
GANGGUAN HEMODINAMIK- EDEMA 28
, dan gagal jantung bagian kiri akan mengakibatkan edema paru-paru. Apabila kedua bagian jantung mengalami kegagalan maka akan terjadi edema umum. Edema umum dapat mengakibatkan turunya volume plasma dan akan mengaktivasi sejumlah respon kompensasi yang mengatur volume plasma. Plasma volume dapat ditingkatkan antara lain melalui retensi sodium yang diinduksi dengan terakativasinya jalur renin-angiotensin-aldosteron dan retensi air yang diperantarai oleh antidiuretic hormome (ADH) yang dikendalikan oleh volume darah dan reseptor tekanan pada pembuluh darah.
Gambaran Klinis
GANGGUAN HEMODINAMIK- EDEMA 34
3. AKIBAT MENURUNNYA TEKANAN OSMOTIK INTRAVASKULAR
konsetrasi protein-protein plasma darah albumin
Hipoalbumenia
Tekanan osmotik intravaskular
Filtrasi
Tek. osmotik intersisial
Edema umum
Tekanan osmotik intravaskular
Ditentukan oleh
GANGGUAN HEMODINAMIK- EDEMA 35
Hipoalbumenia
Causa :
- kurangnya asupan protein
- malnutrisi atau terganggunya fungsi absorbsi usus
- kerusakan sel-sel heaptosit → hepatitis
- albumin losses → - infeksi parasit (haemochus trycostrongilosis) pd domba
- nefritis
- gastro enteropaty
- Keracunan air (water intoxication)
→
GANGGUAN HEMODINAMIK- EDEMA 29
Gambaran Klinis
ascites
gagal jantung
antrium dan ventrikel kanan
kongesti
edema paru-paru
gagal jantung
antrium dan ventrikel kiri
kongesti
hidrotoraks
Edema sistemik/umum
GANGGUAN HEMODINAMIK- EDEMA 30
Edema usus
GANGGUAN HEMODINAMIK- EDEMA 31
GANGGUAN HEMODINAMIK- EDEMA 32
Ascites pada anjing
transudat
GANGGUAN HEMODINAMIK- EDEMA 33
normal
edema
GANGGUAN HEMODINAMIK- EDEMA 36
- akumulasi cairan ektraselluler akibat gangguan absobsi sistem limfatik- Causa → tumor/kanker; obstruksi - Edema bersifat lokal
4. AKIBAT MENURUNNYA DRAINASE LIMFATIK
GANGGUAN HEMODINAMIK- EDEMA 37
CIRI-CIRI MORFOLOGIS DAN PROGNOSA EDEMA
- Secara morfologis edema ditandai dengan adanya penumpukan cairan yang jernih hingga kekuningan (karena adanya protein) pd ruang intersisial
- Bila terjadi pada jaringan yang letaknya berdekatan dengan suatu lumen atau rongga, seperti lumen alveoli, maka peningkatan cairan yang terjadi pada ruang intersisial dapat memasuki dan terakumulasi pada lumen atau rongga tubuh tersebut
Lumen alveolaris edema paru-paruRongga dada hidrothoraksRongga perut hidroperitonium atau ascites Kantung pericardium hidropericardium
- Dampak Klinis ; Umumnya tidak membahayakan; kecuali yang terjadi pada rongga dada; kepala dan kantung jantung cairan edema menjadi sbr tekanan yang menggangu fungsi organ hingga mengakibatkan kematian
GANGGUAN HEMODINAMIK- THROMBOSIS 44
AdalahAdalah proses pembentukkan thrombus yang abnormal pada dinding pemb. proses pembentukkan thrombus yang abnormal pada dinding pemb.
darah ; limfe ; jantung maupun yang pd ruang bebas (thromboembolus)darah ; limfe ; jantung maupun yang pd ruang bebas (thromboembolus)
Thrombus / koagulum (bekuanThrombus / koagulum (bekuan)) merupakan suatu massa yang terdiri dari merupakan suatu massa yang terdiri dari
platelet, fibrin, leukosit, dan eritrosit yang menempel pada saluran (dinding platelet, fibrin, leukosit, dan eritrosit yang menempel pada saluran (dinding ) )
pembuluh darah ; limfe ataupun jantung pembuluh darah ; limfe ataupun jantung akibat terganggunnya fungsiakibat terganggunnya fungsi
hemostasis normal tubuh hemostasis normal tubuh
THROMBOSIS
GANGGUAN HEMODINAMIK- THROMBOSIS 45
Pemicu terbentuknya thrombus :Pemicu terbentuknya thrombus :
1 Jejas pada sel endothel 1 Jejas pada sel endothel - hipertensi - hipertensi - akibat toksin bakteri - akibat toksin bakteri - hiperkolesterolemia - hiperkolesterolemia
2. Turbulensi2. Turbulensi mengakibatkan ; - Stress didning arteri mengakibatkan ; - Stress didning arteri - memperlambat aliran factor pembekuan - memperlambat aliran factor pembekuan - mempermudah pembentukan agregasi trombosit - mempermudah pembentukan agregasi trombosit dan mulai timbulnya fibrindan mulai timbulnya fibrin
3. Hiperkoagulasi3. Hiperkoagulasi penyebab primer ( genetic); - mutasi factor V, penyebab primer ( genetic); - mutasi factor V, defisiensi antithrombin, defisiensi antithrombin, defisiensi protein C dan S dan defect fibrinolisisdefisiensi protein C dan S dan defect fibrinolisis penyebab sekunder : infark myocardial; kerusakan jaringan ( fraktur, penyebab sekunder : infark myocardial; kerusakan jaringan ( fraktur, luka bakar, akibat operasi ) dan kankerluka bakar, akibat operasi ) dan kanker
GANGGUAN HEMODINAMIK- THROMBOSIS 46
Morfologi Thrombus
Terdiri dari gabungan : trombosit, fibrin yang diendapkan, sel darah merah dan putih yang tersangkut ( garis Zahn.)
Thrombi arteriBersifat kering, rapuh, terdiri dari massa keabu-abuan pada irisan tampak garis abu-abu gelap yang terdiri dari thrombus dan fibrin ( lapisan ini disebut garis Zahn ), sehingga thrombi ini disebut thr. putih / thr. konglutinasi.
Thrombi vena
Disebut juga flebothrombosis bersifat oklusif karena terbentuk sepanjang lumen vena ( bentuk silinder). Karena aliran pada vena lebih lambat, maka thrombi kaya eritrosit, sehingga disebut thr. Merah kebiru-biruan, koagulatif atau stasis ( seperti darah membeku ). 90% di vena daerah ekstremitas bawah seperti v. fibialis, v. iliaka dan v. femoralis.
GANGGUAN HEMODINAMIK- THROMBOSIS 47
AKHIR DARI THROMBUSAKHIR DARI THROMBUS
1 . Propagation1 . Propagation
akumulasi fibrin dan platelet yang solid dapat menyebakan obstruksi akumulasi fibrin dan platelet yang solid dapat menyebakan obstruksi
terutama pada vena.terutama pada vena.
2 Embolizasion2 Embolizasion..
Thrombi lepas dan ikut aliran darah menjadi emboli (thromboemboli) Thrombi lepas dan ikut aliran darah menjadi emboli (thromboemboli)
3. Dissolution3. Dissolution..
Thrombi akan hilang akibat fibrinolitik. Thrombi akan hilang akibat fibrinolitik.
4. Organization and recanalization4. Organization and recanalization
thrombi mengalami inflamasi dan terbentuk fibrosis ( organization) atau thrombi mengalami inflamasi dan terbentuk fibrosis ( organization) atau
terbentuk saluran dalam thrombi ( recanalizasi )terbentuk saluran dalam thrombi ( recanalizasi )
GANGGUAN HEMODINAMIK- THROMBOSIS 47
EMBOLISM Definisi : massa yang bergerak dalam pembuluh darah pada individu yang hidup. - thrombi yang pecah , pecahan fragmen dariartherosclerosis ( 95%)- gelembung gas- partikel dari lemak / bone marrow akibat trauma- benda asing / sel tumor- parasit : larva dari cacing ascaris, ancylostoma dsb
INFARKAdalah kematian jaringan atau organ akibat
gangguan suplai sirkulasi darah / iskemia , paling sering akibat oklusi dalam suplai arterial ( 97 % ),
jarang akibat obstruksi drainase vena, paling sering terjadi pada organ yang tidak mempunyai saluran by
pass (ovarium, testis)
Morfologi 99 % infark disebabkan oleh thromboemboli.
Pada dasarnya, ada 2 jenis infark : putih (anemic ) dan merah (hemoragik) baik pada arteri atau vena.
Infark Merah ( infark hemoragis)
Terjadi pada ; 1. Aliranvena yg terbatas pd P.drh yg tersumbat dan tidak dpt membentuk sal.baru, contoh : torsio ovarium ,dan testes. 2. Pada jaringan yang longgar seperti paru-paru, sehingga darah mudah terkumpul di area infark tsb. 3. Jaringan dengan system sirkulasi rangkap ( usus) sehingga pembuluh darah yang tidak buntu dapat masuk ke daerah nekrotik.
Infark Putih ( pucat )
Terjadi pada gangguan arteri , atau pada organ padat dan dengan end arteries seperti ginjal,
jantung dan lien. Sehingga sedikit darah yang masuk ke daerah nekrose.
Pada organ yang solid, relativ sedikit perdarahan, Karena eritrosit yang lisis sedikit, maka infark
menjadi lebih pucat dan terang.
DEHIDRASI
Adalah : berkurangnya cairan tubuh dalam jumlah yang banyak , dan hampir selalu diikuti oleh
perubahan elektrolit dalam sel.
Secara klinis, yang paling tampak adalah adanya penuranan berat badan yang nyata,
elastisitas kulit berkurang, mata cekung.
Gejala dehidrasi bentuk ini ;
berkurangnya volume darah, diikuti dengan penurunan tekanan darah, akan mengakibatkan
kegagalan fungsi ginjal, rasa haus , vol. urin tidak berubah nyata.
Gejala Klinis : penuranan berat badan yang nyata,
elastisitas kulit berkurang, mata cekung.
SHOCK
Definisisebagai akibat hipoperfusi ,suatu keadaan
berkurangnya oksigenasi jaringan , sel, akibat volume darah yang bersirkulasi tidak adekuat.
Bahaya syok adalah kurangnya oksigen ke jaringan atau tidak adekuatnya aliran darah ke
jaringan ,sehingga terjadi ggan metabolisme sel.
GANGGUAN HEMODINAMIK- infark dan shock 55
Shock kardiogenikShock kardiogenik : gagalnya pompa akibat kerusakan otot : gagalnya pompa akibat kerusakan otot
jantung ( infark), aritmia, atau obstruksi aliran keluarjantung ( infark), aritmia, atau obstruksi aliran keluar
Shock hipovolemik / hemoragikShock hipovolemik / hemoragik : kehilangan banyak plasma : kehilangan banyak plasma
(kombusio berat) atau darah (kibat traumatik)(kombusio berat) atau darah (kibat traumatik)
Shock septikShock septik paling banyak terjadi paling banyak terjadi → → krn infeksi bakteri ( krn infeksi bakteri (
shock endotoksik)shock endotoksik)
Shock neurogenikShock neurogenik Anestesi,jejas medula sp, vasodilatasi Anestesi,jejas medula sp, vasodilatasi
perifer disertai penimbunan darah. perifer disertai penimbunan darah.
Jenis Shock
SEKIANSELAMAT BELAJAR
top related