gati gayatri badan litbang sdm kementerian komunikasi dan …-pendayagunaan-tik-d… · badan...
Post on 20-Jun-2020
18 Views
Preview:
TRANSCRIPT
GATI GAYATRI
Badan Litbang SDM
Kementerian Komunikasi dan Informatika
Internet Conference – APJIIBalai Kartini Jakarta, 24 November 2016
Kurang memiliki akses pada media dan TIK
Kurang memiliki posisi pembuat keputusan di bidang media dan TIK
Kurang memiliki pengaruh dalam tata kelola dan pengembangan media dan TIK
Rentan terhadap pelecehan, penghinaan, dan kekerasan dalam media online serta sering menerima pesan dan gambar-gambar yang memperkuat tekanan dan stereotip yang patut diduga berbasis jender
WEF, 24 Aug 2016
No. Country Value Rank HDI
1 Singapore 0,088 13 Very High HD
2 Brunei Darussalam .. .. Very High HD
3 Malaysia 0,209 42 High HD
4 Viet Nam 0,308 60 Medium HD
5 Thailand 0,380 76 High HD
6 Myanmar 0,413 85 Low HD
7 Philippines 0,420 91 Medium HD
8 Cambodia 0,477 104 Medium HD
9 Indonesia 0,494 110 Medium HD
10 Lao PDR .. .. Medium HD
* Timor Leste .. .. Medium HD
UNDP, 2015 HDR
Meningkatkan kesetaraan akses dan penggunaan saluran informasi dan komunikasi dan TIK, termasuk program-program pendidikan dan pelatihan.
Meningkatkan program-program media yang memberi perhatian memadai pada kebutuhan dan kepentingan perempuan, serta penggambaran yang seimbang dan tidak bersifat stereotip tentang perempuan.
Susenas, 2010
Total Penduduk237.5 Juta
L P
50.17% 49.83%
L P
Kota 49.98% 50.2%
Desa 50.37% 49.63%
Industri informal 60% 40%
Industri formal 68% 32%
Kesenjangan upah sebesar 19% diantara buruh laki-laki dan buruh perempuan.
Buruh perempuan hanya menerima 81% dari upah buruh laki-laki, meskipun memiliki tingkat pendidikan yang sama.
ILO Jakarta, 2012
... Terdapat indikasi bahwa para isteri yang suaminya kehilangan pekerjaan (umumnya di industri konstruksi) dan kembali ke desa mereka selama krisis ekonomi telah dengan sukarela mengambil peran suami untuk mencari uang dengan bekerja di kota atau menjadi pekerja migran.
Pelanggaran kontrak kerja
Kondisi lingkungan kerja dan hidup yang sangat buruk
Kebebasan yang sangat terbatas
Pelecehan & kekerasan
Resiko kesehatan dan keamanan
Kurangnya perlindungan sosial
Kerja paksa
Jeratan hutang
Pemasaran Permodalan
Pengembangan SDM
Teknologi
Aset produksi
Terdapat lebih dari 30 juta UKM, 60% diantaranya dikelola oleh perempuan
Masalah yang dihadapi perempuan dalam mengelola UKM
1. Kurangnya akses pada informasi mengenai pasar dan teknologi
2. Kurangnya akses pada permodalan
3. Kurangnya pengembangan kapasitas SDM
4. Kurang efektifnya koordinasi antar lembaga dan jejaring
5. Kurangnya sensitivitas jender diantara para pemangku kepentingan
Kementerian PP&PA, Kebijakan dan Strategi PPEP, 2012: 13-18
Leading sector: Kementerian Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak
Kebijakan utama: Peningkatan Productivitas Ekonomi Perempuan (PPEP)
Sasaran: Meningkatkan kualitas hidup, kesehatan, pendidikan, dan menghapus kekerasan terhadap perempuan dan anak
• Program Terpadu “Peningkatan Peranan Wanita Menuju Keluarga Sehat dan Sejahtera” (P2WKSS)
• Dilaksanakan sejak 1979
• Pelaksana: Kementerian PPPA
• Fokus: Keluarga yang tidak mampu memenuhi kebutuhan dasar
• Dianggap strategis untuk pengembangan SDM, dan pemeliharaan sumber daya alam dan lingkungan
Program “Pemberdayaan Perempuan dalam Pengembangan Ekonomi Lokal” (P3EL)
Pilot project tahun 2000
Pelaksana: Kementerian PPPA
Lokasi di 5 provinsi dan 10 kabupaten
Tujuan: memberikan alternatif cara pemberdayaan perempuan melalui aktivitas ekonomi produktif
Tabungan Keluarga Sejahtera (Takesra) & Kredit Usaha Keuarga Sejahtera (Kukesra), BKKBN
Kredit Pengembangan Kemitraan Usaha (KPKU)
Kelompok Usaha Bersama (KUBE), Kemsos, since 1994
Pemberdayaan Petani Pemakai Air (P3A)
Pemberdayaan Sosial-Ekonomi Masyarakat Pesisir (PEMP)
Usaha Peningkatan Pendapatan Keluarga (UP2K)
etc
Bimtek TIK bagi Perempuan Wirausaha
Bimtek TIK bagi Pekerja Perempuan Migran
Beasiswa S2 LN
Sertifikasi Kompetensi TIK
Program Prioritas “1000 start-ups”
Program 1 Juta Domain Gratis untuk UKM
TAHUN KATEGORI ∑ PESERTA
2008 Ibu Rumahtangga 60
2009 Ibu Rumahtangga 60
2010 - -
2011 - -
2012 Ibu Rumahtangga 120
2013 Ibu Rumahtangga 120
2014 Ibu Rumahtangga 200
2015 Ibu Rumahtangga, UKM Perempuan 400
2016 Ibu Rumahtangga, Perempuan Pekerja Migran 400
TOTAL 1.360
* Level : Basic Skills
Program unggulan UN-APCICT, diluncurkan pada Juni 2016, modul pelatihan TIK untuk tujuan pemberdayaan perempuan melalui pengembangan kewirausahaan berbasis TIK;
Tujuan utama:1. Memperkuat kapasitas wirausahawati yang ada dan
yang berpotensi di Asia Pasifik dalam memanfaatkan TIK, dan
2. Memperkuat kapasitas para pejabat pemerintah dan pembuat kebijakan dalam menciptakan lingkungan yang mendukung wirausahawati yang berbasis TIK
www.unapcict.org/wifi
CORE CONTENTModule 1: Women’s Empowerment, SDGs and ICTModule 2: Enabling Role of ICT for Women Entrepreneurs
WOMEN ENTREPRENEURS TRACKModule 1: Planning a Business Using ICTModule 2: Managing a Business Using ICT
POLICYMAKERS TRACKModule 1: An Enabling Environment for Women Entrepreneurs
WiFI InfoBankPlatform untuk sharing sumber-sumber pelatihan, studi kasus, dan
aplikasi TIK untuk membantu perempuan dalam mengembangkan prospek bisnisnya.
UN-ESCAP. (2013). Enabling Entrepreunership for Women’s Economic Empowerment in Asia and the Pacific. Bangkok: UN Publication
UN-ESCAP. (2014). Empowering Women Economically –Illustrative Case Studies from Asia. Bangkok: UN Publication
UN-ESCAP. (2015). Report of the Asia and Pacific Conference on Gender Equality and Women’s Empowerment: Beijing+ 20 Review. Bangkok, 17-20 November 2014. Bangkok: UN Publication
UN-ESCAP. (2015). Gender Equality and Women’s Empowerment in Asia and the Pacific. Bangkok: UN Publication
top related