glibenclamide
Post on 15-Dec-2015
76 Views
Preview:
DESCRIPTION
TRANSCRIPT
Glibenclamide sebagai Anti-Diabetik Tipe II
Here comes your footer Page 2
Kelompok 2
1. Virdo Novian F. 09700209
2. Kanti Sari S. 09700211
3. Vendy Dwi P. 09700218
4. Ketut Aditya R. 09700224
5. Roudhotul Jannah 09700231
6. Dwi Setiawan H. 09700232
Pembimbing: dr. Haryanto Husein, MS., AFK.
Here comes your footer
First drug choice untuk DM tipe II
Obat utama yang digunakan untuk pengobatan DM tipe II
berasal dari golongan sulfonilurea, yang salah satunya
adalah Glibenclamide.
Page 3
Here comes your footer
Obat apakah Glibenclamide itu?
Glibenclamide merupakan salah satu senyawa dari
golongan sulfonilurea generasi kedua yang digunakan
sebagai obat antidiabetik secara peroral yang berperan
menurunkan konsentrasi glukosa darah.
Page 4
Here comes your footer
Lanjutan...
Glibenclamide merupakan serbuk tabur, putih atau hampir
putih, tidak berbau atau hampir tidak berbau, tidak larut
dalam air atau dalam eter. (Handoko dan Suharto, 2004)
Page 5
Here comes your footer
Rumusan masalah
Apakah terdapat efek samping dari penggunaan jangka
panjang Glibenclamide pada penderita DM
Page 6
Here comes your footer
Keterangan umum dari Glibenclamide
Golongan : Sulfonilurea
Bentuk Sediaan : Kaplet 5 mg, Tablet 2,5 dan 5 mg
Dosis : Pemberian awal 2,5-5 mg ditingkatkan
perlahan tidak lebih dari 2,5 mg dengan
interval 1 minggu, maksimal: 20 mg/hari
Nama Dagang di Indonesia : Daonil ® dari Sanofi Aventis
Glidanil® dari Mersifarma TM
Glimel® dari Merck
Gluconic® dari Nicholas
Page 7
Here comes your footer
Farmasi-Farmakologi Glibenclamide
Page 8
Here comes your footer
Khasiat dari Glibenclamide
Sebagai Antidiabetik tipe II
Page 9
Here comes your footer
Indikasi penggunaan Glibenclamide
Diabetes melitus ringan atau sedang, tanpa komplikasi, dan tidak
responsif dengan diet (non-farmakologi).
Page 10
Here comes your footer
Kontra Indikasi penggunaan Glibenclamide
Diabetes melitus dengan komplikasi
Wanita hamil
Penderita yang mengalami gangguan fungsi hati dan ginjal yang parah
Diabetes melitus tipe I
Page 11
Here comes your footer
Mekanisme kerja Glibenclamide
Glibenclamide bekerja dengan cara merangsang sekresi insulin
dari granul sel-sel β langerhans pankreas dan menimbulkan
depolarisasi membran yang akan membuka kanal Ca, selanjutnya
ion Ca++ akan masuk sel β dan merangsang granula yang berisi
insulin sehingga terjadi sekresi insulin dengan jumlah yang
ekuivalen dengan peptida-C.
Page 12
Here comes your footer
Pola ADME
• Glibenclamide diabsorbsi di saluran cerna.
• Kadarnya dalam plasma sekitar 90-99%
• Metabolismenya di hepar.
• 25% diekskresi melalu urin, sisanya melalui empedu.
Page 13
Here comes your footer
Waktu paruh Glibenclamide
Waktu paruh Glibenclamide adalah sekitar 3-5 jam.
Page 14
Here comes your footer
Interaksi Obat
Obat yang dapat meningkatkan risiki hipoglikemia sewaktu penggunaan
glibenclamde ialah insulin, alkohol, fenformin, sulfonamid, salisilat dosis
besar, fenilbutazon, oksifenbutazon, probenazid, kloramfenikol,
guanetidin, anabolik steroid, dan klofibrat.
Propanolol dan beta blocker menghambat reaksi takikardia, berkeringat
dan tremor pada hipoglikemia, sehingga deteksi dini pada hipoglikemia
sulit dilakukan.
Page 15
Here comes your footer
Toksisitas dari Glibenclamide
Efek samping dari golongan sulfonilurea antara lain: gangguan saluran
cerna dan gangguan susunan syaraf pusat.
Gangguan saluran cerna berupa mual, diare, sakit perut, dan
hipersekresi asam lambung.
Gangguan SSP berupa sakit kepala, vertigo, ataksia, dan lain
sebagainya.
Page 16
Here comes your footer
Lanjutan...
Gejala hematologik termasuk leukopenia, trombositopenia,
agranulositosis, dan anemia aplastik juga dapat terjadi.
Hipoglikemia sering diakibatkan oleh masa penggunaan
yang panjang dari glibenclamide.
Page 17
Here comes your footer
Beberapa penelitian tentang Glibenclamide
1. Ratimanjari, Dianda Andina (2011). Dalam penelitiannya yang
berjuduli Pengaruh Pemberian Infusa Herba Sambiloto ( Andrographis
paniculata NEES ) Terhadap Glibenklamide dalam Menurunkan Kadar
Glukosa Darah Tikus Putih Jantan yang Dibuat Diabetes.
2. Hardi,Elsi Ramadhani, Winarto dan Fauzia Dina. Dalam penelitiannya
yang mengenai Pengaruh Kombinasi Glibenklamid dan Minyak Buah
Merah (Pandanus conoideus lam) Terhadap Tingkat Kerusakan
Tubulus Renalis Pada Tikus Jantan Galur Wistar Diabetes
Page 18
Here comes your footer
Lanjutan...
3.Kanon, Muharli Qadri, Fatimawati & Bodhi,Widdhi. Dalam penelitian
yang berjudul Uji Efektivitas Kulit Buah Salak (Salacca zalacca (Gaertn)
Voss) dan Glibenclamide terhadap Penurunan Kadar Gula Darah Tikus
Putih Jantan Galur Wistar yang Diinduksi Sukrosa.
4.Faridah Baroroh, dkk. Dalam penelitiannya mengenai Uji Efek
Antihiperglikemik Ekstrak Etanol Daun Kacapiring (Gardenia augusta,
Merr) dan GlibenclamidePada Tikus Putih Jantan Galur Wistar.
Page 19
Here comes your footer
Pembahasan
Dari rumusan masalah diatas apakah terdapat efek samping dari
penggunaan jangka panjang Glibenclamide pada penderita DM,
didapatkan dari berbagai referensi bahwa penggunaan glibenclamid
jangka panjang mengakibatkan hipoglikemi, dan efek samping lainnya
seperti mual, muntah, diare, gejala hematologik, gangguan SSP,
gangguan mata.
Page 20
Here comes your footer
Lanjutan...
Hipoglikemi dapat terjadi pada pasien yang tidak mendapat dosis tepat,
tidak makan dengan cukup dan memiliki gangguan fungsi hepar atau
ginjal. Oleh karena itu, selain memperhatikan dosis yang tepat,
penggunaan Glibenclamide harus memperhatikan kondisi hepar dan
ginjal pasien. Dan juga memperhatikan interaksi obat yang
meningkatkan risiko hipoglikemia sewaktu penggunaan glibenclamide,
yaitu: insulin, alkohol, fenformin, sulfonamid, dan lain-lain.
Page 21
Here comes your footer
Ringkasan dan Kesimpulan
1. Glibenclamide merupakan senyawa golongan sulfonylurea generasi
kedua dan digunakan sebagai obat antidiabetik oral yang merupakan
pilihan pengobatan awal untuk diabetes militus tipe II.
2. Glibenclamide diabsorbsi dengan baik di saluran cerna,
dimetabolisme di hepar, dan diekskresi melalui urin.
3. Efek samping penggunaan jangka panjang dapat menyebabkan
hipoglikemia jika dosis yang diberikan tidak tepat dan asupan
makanan yang kurang pada penderita.
Page 22
Here comes your footer Page 23
Terima Kasih
top related