gypsum disko i
Post on 03-Jul-2015
1.290 Views
Preview:
TRANSCRIPT
1
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Gipsum adalah mineral yang ditambang dari berbagai belahan dunia. Gipsum juga
merupakan produk samping dari beberapa proses kimia. Secara kimiawi, gipsum yang
dihasilkan untuk tujuan kedokteran gigi adalah kalsium sulfat dihidrat (CaSO4 . 2H2O)
murni. Berbagai bentuk gipsum yang berbeda telah digunakan selama beberapa abad untuk
tujuan konstruksi.
Produk gipsum digunakan dalam kedokteran gigi untuk membuat model studi dari
rongga mulut serta struktur maksilo-fasial dan sebagai piranti penting untuk pekerjaan
laboratorium kedokteran gigi yang melibatkan pembuatan protesa gigi. Berbagai jenis
plaster digunakan untuk membuat cetakan dan model dimana protesa dan restorasi
kedokteran gigi dibuat.
Penggunaan gipsum dalam kedokteran gigi telah meluas. Penggunaan bahan
tersebut dapat diperlihatkan dalam membuat model untuk gigi tiruan. Misalnya, campuran
plaster of Paris dan air ditempatkan dalam sendok cetak dan ditekan pada jaringan rahang.
Plaster dibiarkan mengeras, dan kemudian cetakan dikeluarkan. Dokter gigi sekarang
memiliki bentuk negatif dari jaringan yang dibuat dalam rongga mulut. Bila jenis plaster
lain yang dikenal sebagai stone gigi, sekarang diaduk dengan air, dituang ke dalam
cetakan, dan dibiarkan mengeras, cetakan plaster yang mengeras tersebut berfungsi sebagai
mold untuk membentuk model positif, atau model plaster. Pada model inilah gigi tiruan
dibuat tanpa diperlukan kehadiran pasien.
B. Rumusan Masalah
1. Apa Pengertian dari gypsum?
2. Apa saja Komposisi gypsum?
3. Apa Fungsi gypsum?
4. Apa saja Macam & sifat dari masing-masing tipe gypsum?
5. Bagaimana cara Pengolahan/ Manipulasi gypsum?
2
6. Faktor yang mempengaruhi hasil pengolahan gypsum:
· Manipulasi
· Setting time
C. Tujuan
1. Agar kita dapat mengetahui pengertian gipsum.
2. Agar kita dapat mengetahui komposisi gipsum.
3. Agar kita dapat mengetahui fungsi gipsum di kedokteran gigi.
4. Agar kita dapat mengetahui jenis dan sifat gipsum.
5. Agar kita dapat mengetahui cara memanipulasi gipsum yang baik.
6. Agar kita dapat mengatahui proses setting gipsum beserta dengan reaksi yang terjadi.
7. Agar kita dapat mengetahui faktor-faktor yang dapat mempengaruhi setting time &
manipulasi.
3
BAB II
PEMBAHASAN
A. Pengertian Gypsum
Gypsum adalah mineral yang ditambang dari berbagai belahan dunia, merupakan
produk samping dari beerapa proses kimia. Secara kimiawi, gypsum yang dihasilkan untuk
tujuan kedokteran gigi adalah kalsium sulfat dihidrat. Gypsum pada kedokteran gigi
digunakan untuk membuat model studi dari rongga mulut serta struktur maksilo-fasial dan
sebagai piranti penting untuk pekerjaan laboratorium kedokteran gigi yang melibatkan
pembuatan protesa gigi. Gips adalah kalsium sulfat dihidrat,CaSO4.2H2O. Saat mengeras,
dimana suhunya cukup tinggi untuk menghilangkan kadar airnya, gips berubah menjadi
kalsium sulfat hemihidrat, (CaSO4)2.H2O,dan pada temperatur lebih tinggi.
B. Sifat-sifat Gypsum
1. Kekuatan kompresi (paling umum digunakan untuk mengukur kekuatan gips)
yang baik. Besarnya Kekuatan kompresi dari beberapa produk gipsum berkisar (12
MPa- 38 MPa).
2. Kekuatan tarik, tergantung pada penggunaan. Bila digunakan untuk membuat piranti
restorasi maka dibutuhkan kekuatan tarik yang lebih besar diubanding bila digunakan
untuk model studi.
3. Kekerasan dan ketahanan abrasi. Kekerasan dan ketahanan abrasi permukaan gipsum
harus baik.
4. Produksi detail permukaan. Dapat memberikan detail permukaan yang tajam.
C. Syarat-syarat Gypsum
1. Sifat mekanis baik, artinya harus kuat sehingga tidak mudah rusak atau tergores selama
proses pembuatan piranti restorasi atau saat ukir malam, dll.
2. Dapat mereproduksi detail yang halus dengan batas yang tajam.
3. Memiliki stabilitas dimensional yang baik (menunjukkan perubahan dimensi yang
sangat kecil saat setting dan hendaknya cukup stabil).
4
4. Kompatibel dengan bahan cetak, tidak terjadi interaksi antara permukaan cetakan
dengan permukaan model, die.
5. Murah dan mudah dipergunakan.
D. Komposisi Gypsum
Komposisi dari gypsum adalah :
1. Calcium sulfate hemihydrat merupakan konstitusi utama dari gypsum yang digunakan di
kedokteran gigi
2. Gypsum cetak sama seperti di atas dengan bahan tambahan seperti natrium
sulphate,borax,dan zat pewarna
3. Hexagonal calcium sulphate,bila terdapat,akan mengalami hydrasi dengan cepat
4. Orthorhombic calcium sulphate,yang dapat dihasilkan dari gypsum yang terlalu banyak
overheating sewaktu pembuatan,bereaksi sangat lambat dengan air (dikenal dengan
gypsum gosong atau “dead burnt” plaster)
5. Adanya impurity lain,baik yang didapati dari bahan baku gypsum maupun yang terjadi
selama proses pembuatan
6. Bahan akselerator dan retardus yang ditambahkan
· Akselerator (bisa mempercepat waktu setting)
Contoh:
Natrium sulfat bertindak sebagai akselerator dengan cara mempercepat
pembentukan larutan kalsium sulfat hemihydrat
· Retardus (bisa memperlambat waktu setting)
Contoh :
Natrium citrate,bahan ini mengurangi kecepatan pelarutan hemihydrat dan juga
terabsorbsi ke dalam inti kristalisasi sehingga “meracuni” inti dan menyebabkannya
tidak efektif.
E. Sifat Fisik Gypsum
Gipsum secara umum mempunyai kelompok yang terdiri dari gypsum batuan,gipsit
alabaster, satin spar dan selenit. Gipsum juga dapat diklasifikasikan berdasarkantempat
terjadinya, yaitu endapan danau garam, berasosiasi dengan belerang, terbentuk sekitar
5
fumarol vulkanik, efflorescence pada tanah atau gua-gua kapur, tuduh kubahgaram,
penudung oksida besi (gossan) pada endapan pirit di daerah batu gamping.
Gypsum alami
Butiran Gypsum
F. Fungsi Gypsum untuk Kedokteran Gigi
1.Memperoleh cetakan yang akurat jaringan rongga mulut.
2.Restorasi.
3.Piranti orthodonti.
4.Impression Plaster, digunakan dalam pengambilan cetakan untuk rahangyang edentulous
(tidak ada gigi).
5.Plaster of Paris
a)Mounting atau pemasangan model pada artikulator atauokludator
b)Sebagai bahan study model.
c)Sebagai bahan tanam pada proses flasking.
d)Sebagai bahan impression (impression material) yangdimodifikasi dengan bahan kimia
6
6.Dental stone
a)Sebagai bahan pembuatan model dan die.
b)Sebagai binder bagi bahan investment yang sesuai untuk penuangan alloy pada suhu
dibawah 1200 derajat celcius.
7.Investment Gips untuk Prosedur Inlay Casting, bahan ini digunakanuntuk memperoleh
mold dalam proses casting, pada pembuatan inlay,crown dan bridge
8.Investment Gips untuk Chrom Cobalt
Base Alloy, bahan ini digunakansebagai bahan tanam dalam prosedur casting pada
pembuatan metalprothesa, partial prothesa dan bridge.
G. Viskositas
Viskositas adalah sebuah ukuran penolakan sebuah fluid terhadap perubahanbentuk
di bawah tekanan shear.Biasanya diterima sebagai "kekentalan", ataupenolakan terhadap
penuangan.Viskositas berkisar 21.000-101.000 centipoises (cp)y
Perbandingan dari dental stone high strength diaduk dengan tangan dan dengan
vacuum
7
Viskositas dari dental stone high strength dan impression plaster
H. Compressive Strength
Kekuatan kompresi atau biasa disebut compressive strength, merupakan kekuatan
yang diperoleh bila kelebihan air yang dibutuhkanuntuk hidrasi hemihidrat tertinggal
dalam contoh bahan uji. Besarnya kekuatan kompresi dari beberapa produk gipsum yang
paling rendah ialah 12MPa dan yang paling tinggi 38 MPa atau sekitar 7000psi.
Berikut datakekuatan kompresi dari macam-macam gipsum :
Plaster cetak (type I) memiliki kekukatan kompresi 580 290psi
Plaster model (type II) memiliki kekuatan kompresi 1300 psi
Stone type III memiliki kekuatan kompresi minimal 1 jam 20,7Mpa atau sekitar 3000
psi, tetapi tidak melebihi 34,5 Mpa atausekitar 5000psi
Type IVmemiliki kekuatan kompresi 34,5 Mpa atau sekitar 5000 psi
Ini merupakan produk gypsum yang dibuat akhir akhir ini, danmemiliki kekuatan
kompresi yang lebih tinggi dibandingkans t o n e g i g i t y p e I V, kekuatan kompresi
typeV i n i s e k i t a r 7000psi. Kekuatan yang ditingkatkan ini diperoleh
denganm e n u r u n k a n l e b i h j a u h r a s i o W / P Compressive strength ini
berhubungan dengan rasio W/P danpengadukan. Jika air yang digunakan lebih banyak,
maka compressive strengthn y a t u r u n .
Berikut ialah compressive strength dari 3 tipe gypsum yang berbeda1 jam setelah
pengerasan :
Model Plaster 12,5 MPa
Dental Stone 31 MPa
8
Dental Stone High strength 45 MPa
I. Setting Expansion
Semua produk gips mengalami setting expansion (perubahan
dimensi/ekspansiselama proses pengerasan). Ekspansi pada dental plaster biasanya 0,00%-
0,30%. Padadental stone 0,00%-0,20%, dental stone high strength 0,00%-0,10%, dan pada
dentalstone high strength high expansion adalah 0,10%-0,30%.Setting expansion bisa
dikontrol dengan memanipulasi variable. Campuranyang kental dan cara pengadukan yang
cepat bisa meningkatkan jumlah settingexpansion, sedangkan campuran yang lebih encer
atau cair dan cara pengadukan yanglambat dapat mengurangi jumlah setting expansion.
J. Jenis Produk Gypsum
Kriteria pemilihan produk gipsum tergantung pada penggunaannya serta sifat fisik
tertentu penggunaan tertentu. Misalnya, stone kedokteran gigi merupakan materi yang
buruk untuk digunakan sebagai bahan cetak, karena apabila ada gigi-geligi tidaklah
mungkin, mengeluarkan cetakan melalui undercut pada gigi tanpa melukainya dikarenakan
kekuatan stone (α-hemihidrat). Sebaliknya, bila hasil cor yang kuat dibutuhkan untuk
membuat protesa, kita tidak boleh memilih plaster yang lemah (β-hemihidrat). Dengan kata
lain, tidak ada produk gypsum gigi yang dapat digunakan untuk semua tujuan. Ada 5 jenis
gypsum yang terdaftar oleh spesifikasi ADA No.25 yaitu :
Table perubahan dimensi selama pengerasan gypsum
9
1. Plaster cetak ( type I )
Bahan cetak ini terdiri dari plaster of paris yang ditambahkan zat tambahan untuk
mengatur waktu pengerasan dan ekspansi pengerasan. Plaster jenis ini jarang digunakan
lagi dalam Kedokteran Gigi karena telah digantikan oleh bahan yang kurang kaku seperti
hidrokoloid dan elastomer. Plaster terbatas digunakan untuk cetakan akhir, atau wash ,
dalam pembuatan gigi tiruan penuh. Plaster cetak ( type I ) ini memiliki kekuatan kompresi
580 + 290 psi.
2. Plaster model ( type II )
Plaster model ini atau plaster laboratorium tipe II sekarang digunakan untuk
mengisi kuvet dalam pembuatan protesa bila ekspansi pengerasan tidaklah penting dan
kekuatan cukup. Biasanya dipasarkan dalam warna putih alami, jadi terlihat kontras
dengan stone yang umumnya berwarna. Plaster model ( type II ) ini memiliki kekuatan
kompresi 1300 psi.
3. Stone gigi ( type III )
Stone type III memiliki kekuatan kompresi minimal 1 jam 20,7 Mpa (3000 psi),
tetapi tidak melebihi 34,5 Mpa (5000psi). Bahan ini ditujukan untuk pengecoran dalam
membentuk gigi tiruan penuh yang cocok dengan jaringan lunak. Stone ini lebih disukai
untuk pembuatan model yang digunakan pada konstruksi protesa, karena stone tersebut
memiliki kekuatan yang cukup untuk tujuan itu serta protesa lebih mudah dikeluarkan
setelah proses selesai.
4. Stone gigi, kekuatan tinggi ( IV )
10
Persyaratan utama bagi bahan stone untuk pembuatan die adalah kekuatan,
kekerasan, dan ekspansi pengerasan minimal. Untuk memperoleh sifat ini, digunakan α-
hemihidrat dari jenis “Densite”. Partikel partikel berbentuk kuboidal serta daerah
permukaan yang lebih kecil menghasilkan sifat tersebut tanpa menyebabkan pengentalan
adukan. Type IV ini memiliki kekuatan konpresi 5000psi. Kekerasan permukaan
meningkat lebih cepat bila dibandingkan dengan kekuatan kompresi, karena permukaan
lebih cepat mengering. Ini merupakan keunggulan nyataa, dimana permukaannya tahan
terhadap abrasi sementara inti die cukup liat dan kurang terpaparkan terhadap patah tanpa
disengaja.
5. Stone gigi, kekuatan tinggi ekspansi tinggi ( V )
Ini merupakan produk gypsum yang dibuat akhir akhir ini, dan memiliki kekuatan
kolpresi yang lebih tinggi dibandingkan stone gigi type IV, kekuatan kompresi type V ini
sekitar 7000psi. Kekuatan yang ditingkatkan ini diperoleh dengan menurunkan lebih jauh
rasio W:P. Ekspansi pengerasan ditingkatkan dari maksimal 0,10% - 0,30%. Alasan
peningkatan batasan ekspansi pengerasan disebabkan karena logam campur yang baru,
seperti basis logam, memiliki pengerutan pengecoran yang lebih besardibandingkan logam
campur mulia konvensional. Jadi, dibutuhkan ekspansi lebih tinggi pada stone yang
digunakan untuk die untuk mengimbangi pengerutan pemadatan logam campur.
K. Pengolahan Gypsum
1. Manipulasi Gypsum
a. Penyimpanan
Untuk mencegah terjadinya reaksi dengan kelembaban atmosfer yang dapat
mempercepat setting time, sehingga kekuatan gypsum berkurang.
b. Kontaminasi
Untuk mencegah agar tidak bercampur dengan bekas-bekas gypsum yang telah diset
atau bahan impurity lainnya.
c. Rasio air dan powder yang tepat (penakaran)
W:P optimal ditentukan, takaran yang sama harus selalu digunakan. Air dan powder
harus diukur dengan menggunakan silinder pengukur volume air yang akurat dan
menimbang kesetaraannya untuk powder.
d. Mencegah tersentaknya udara di dalam campuran
11
Masukkan powder ke dalam air dan diaduk sedemikian rupa agar udara jangan
terperangkap ke dalam bahan. Untuk mencegah terjadinya porous.
e. Cara pengadukan dan waktu pengadukan
Terjebaknya udara ke dalam adonan harus dihindari untuk mencegah porous yang dapat
menyebabkan kelemahan dan ketidakakuratan permukaan. Pengadukan harus terus
berlangsung sampai diperoleh adonan yang halus, biasanya dalam 1 menit. Semakin
lama waktu pengadukan berarti mengurangi waktu kerja, khususnya untuk menuang
model.
f. Vibrator
Untuk membantu mengalirkan adonan ke dalam cetakan dan mempermudah terlepasnya
gelembung udara. Vibrasi hendaknya jangan sampai berlebih, untuk mencegah
ditorsinya bahan cetak.
2. Reaksi Setting
Reaksi setting
(Ca SO4) 2 H2O + 3H2O → 2CaSO4 2H2O + panas
Setting time→ waktu yang diperlukan bahan untuk setting sampai menjadi rigid
Proses setting:
1. Kalsium sulfat hemihidrat larut dan bereaksi dengan air membentuk Kalsium
sulfat dihidrat .
2. Terjadi presipitasi kristal kalsium sulfat dihidrat→ bahan menjadi kaku tetapi
tidak keras, dapat diukir tetapi tdk dapat dibentuk, ekspansi thermis dan
panas masih berlangsung→ INITIAL SETTING
3. Bahan keras,kaku, ekspansi thermis dan panas sudah berakhir→ FINAL
SETTING
3. Faktor yang Mempengaruhi Setting Time
1. Komposisi gips atau stone, sebagaimana yang telah disediakan oleh pabrik:
a. Gypsum
Bila terdapat (misalnya, disebabkan karena adanya dehydrasi yang tidak sempurna sewaktu
proses pembuatan) akan mempercepat setting time.
b. Hexagonal calcium sulphate
12
Bila terdapat hexagonal calcium sulphate akan mengalami hydrasi dengan cepat.
c. Orthorombic calcium sulphate
Orthorombic calcium sulphate, yang dapat dihasilkan dari gypsum yang terlalu banyak
overheating sewaktu pembuatan, bereaksi sangat lambat dengan air (dikenal dengan gips
gosong atau ‘dead burnt’ plaster).
d. Adanya impurity lain
Adanya impurity lain, baik yang didapati dari bahan baku gypsum maupun yang terjadi
selama proses pembuatan.
e. Bahan akselerator dan retardus
Bahan akselerator dan retardus yang ditambahkan, yaitu:
i. Bahan akselerator
Contoh:
1. Natrium sulfat bertindak sebagai akselerator dengan cara mempercepat pembentukan
larutan kalsium sulfat hemihydrat.
2. Gypsum mempersiapkan inti bagi pertumbuhan Kristal dihydrate yang terbentuk lebih
lanjut.
ii. Bahan retardus
Contoh: Natrium citrate dan borax, bahan ini mengurangi kecepatan pelarutan
hemihydrate dan juga terabsorbsi ke dalam inti kristalisasi sehingga ‘meracuni’ inti dan
menyebabkannya tidak efektif.
2. Bentuk fisis dari gips atau stone
Bentuk fisis dari gips atau stone, sewaktu pembuatan sering dilakukan penumbukan setelah
proses dehydrasi. Ini mempercepat waktu setting:
i. Karena sebagian dari kristal yang ditumbuk dapat menjadi inti pertumbuhan Kristal
sewaktu setting.
ii. Dilakukannya penumbukan menambah luas permukaan hemihydrate yang terbuka ke air
sehingga mempercepat laju pelarutan hemihydrate.
3. Suhu dan konsentrasi
Suhu pencampuran, suhu sampai 50oC mempunyai pengaruh sangat kecil, misalnya seperti
pada hasil pengujian satu batch dental stone. Ini berbeda dengan kebanyakan reaksi kimia
yang umumnya dipercepat oleh adanya kenaikan suhu. Hal ini dapat dijelaskan dengan
13
asumsi bahwa laju reaksi tergantung pada kecepatan difusi random ion Ca2+ dan SO4 2-
ke Kristal-kristal dehydrate yang terbentuk. Kecepatan difusi ion-ion dalam larutan
tergantung tidak hanya pada bentuk ion tetapi juga pada suhu dan konsentrasi ion.
i. Suhu
Suhu, dapat diperlihatkan bahwa kecepatan diffusi ion-ion Ca2+ dan SO4 2- pada suhu
50oC
adalah kira-kira dua kali lipat kecepatan diffuse pada suhu 5oC.
ii. Konsentrasi
Kecepatan diffusi ion-ion berbanding lurus dengan konsentrasinya. Kelarutan hemihydrate
pada suhu 5oC adalah 0,8% sedangkan pada suhu 50oC menjadi sebesar 0,4%. Jadi pada
suhu yang lebih tinggi kecepatan diffusi semakin lambat disebabkan oleh karena
menurunnya konsentrasi. Faktor (i) dan (ii) diatas berlawanan satu dengan lainnya kira-kira
serupa sehingga antara suhu 5oC sampai 50oC. Faktor suhu hanya member pengaruh yang
relative kecil terhadapkecepatan reaksi. Pada suhu yang lebih tinggi terjadi retardasi
hydrasi, dan pada suhu
100oC sama sekali tidak terjadi dehydrasi, pada suhu sekitar ini hemihydrate dan dihydrate
mempunyai daya larut yang sama.
4. Perbandingan air/powder
Perbandingan air/puder ini mempunyai pengaruh sangat kecil terhadap laju hydrasi
hemihydrate, meskipun peningkatan jumlah air dalam adonan menghasilkan waktu setting
lebih lambat sebagaimana hasil pengujian dengan jarum Vicat dan Gillmore. Hal ini
disebabkan karena pada bahan dengan perbandingan air/puder yang lebih tinggi terdapat
lebih sedikit pertumbuhan kristal dehydrate per satuan volume adonan. Jadi pada adonan
yang lebih encer perlu terjadi lebih banyak pertumbuhan kristal sampai terdapat cukup
banyak kristal yang berkontak sehingga bahan menjadi cukup kaku untuk sanggup
menahan penetrasi jarum pengukur pada waktu setting.
5. Waktu pengadonan
Peningkatan waktu pengadonan dapat mempercepat terjadinya set. Pengadonan
dapat merusak sebagian Kristal dihydrate yang gtelah terbentuk sehingga menghasilkan
lebih banyak inti kristalisasi.
14
4. Faktor yang Berpengaruh Terhadap Proses Mannipulasi
Manipulasi dipengaruhi oleh hal hal sebagai berikut :
- Pemilihan
Untuk proses awal, harus dilakukan pemilihan gips berdasarkan aplikasi yang akan dibuat.
- Perbandingan ( rasio air/bubuk)
Perbandingan air dan bubuk yang tepat akan sangat menentukan proses manipulasi dan
juga
setting reaksi, misalnya apabila terlalu banyak kandungan air dalam gips maka waktu
setting
akan lebih cepat dan diperoleh hasil gips yang lunak.
- Pengadukan
Pengadukan sebaiknya dilakukan 1 menit sampai halus dan homogen
- Initial setting time-working time
Setelah dicampur selama 1 menit,working time dimulai.Selama viscositas dari campuran
bertambah, bahan tidak lagi mengalir dan mulai megeruh. Saat mulai mengeruh berarti
campuran telah mencapai initial setting. Atau bisa dilihat pada awal campuran dimana
bahan menjadi kaku tetapi tidak keras dan tidak dapat dibentuk serta terjadi ekspansi
termis atau adanya panas. Pada umumnya, initial setting terjadi selama 8 –10 menit mulai
dari awal pengadukan.
- Finnal setting
Finnal setting dicapai saat bahan dapat dengan aman dibentuk, tetapi memiliki kekuatan
dan
resistensi yang minimal. Saat final setting reaksi kimia selesai dan model terasa dingin saat
disentuh.Sebagian besar pabrik merekomendasikan 1 jam sampai akhirnya bahan bias
dengan aman dilepas dari cetakan.
- Penyimpanan
Gips dapat menyerap air dari lingkungan.Kelembaban dan tempat yang delat dengan
sumber
air akan berpengaruh buruk pada powdernya..Hal ini akan mempengruhi waktu setting,
sehingga gips sebaiknya disimpan dalam kontainer tertutup.
- Kebersihan
15
Peralatan manipulasi gips harus dijaga kebersihannya. Seperti yang disebut diatas waktu
setting gips akan lebih cepat karena pengadukan. Bowl, spatula, dan vibrator harus segera
dibersihkan segera sebelum setelah menipulasi, sehingga tidak terkontaminasi bahn lain.
(Hatrich dkk,2003)
- Pemberian bahan separator
Sebelum dilakukan pencetakan dengan gips sebaiknya pola diberi bahan separasi seperti
Vaseline. Hal ini bertujuan agar setelah gips setting maka akan mudah dilepas. Namun
tidak
boleh terlalu berlebihan karena akan membuat permukaan menjadi lebik lunak.
- Hindari terjebaknya udara
Adanya kandungan udara dalam pencampuran gips akan dapat menyebabkan porositas
pada
hasil akhir dari gips. Sehingga terlebih dulu menuangkan air ke dalam wadah setelah itu
memasukkan powder.
BAB III
PENUTUP
16
3.1. Kesimpulan
Dari pembahasan diatas, maka penulis dapat menyimpulkan bahwa :
Gypsum adalah mineral yang ditambang dari berbagai belahan dunia, merupakan
produk samping dari beerapa proses kimia. Secara kimiawi, gypsum yang dihasilkan untuk
tujuan kedokteran gigi adalah kalsium sulfat dihidrat. Gypsum pada kedokteran gigi
digunakan untuk membuat model studi dari rongga mulut serta struktur maksilo-fasial dan
sebagai piranti penting untuk pekerjaan laboratorium kedokteran gigi yang melibatkan
pembuatan protesa gigi.
3.2. Saran
Dengan selesainya makalah ini merupakan tanggung jawab saya sebagai
mahasiswa FKG Baiturrahmah untuk dapat mengambil dan menyerap yang ada dalam
makalah ini. Mungkin dengan adanya makalah ini dapat membantu penlis serta teman-
teman untuk bisa membangun di masa yang mendatang. Dalam pembuatan makalah ini
pasti masih banyak kekurangannya, Maka dari pada itu penulis memohon dan meminta
agar pembaca dapat mengkritik dan memberi saran dalam karya tulis ini. Agar karya tulis
ini bermanfaat bagi pembaca dan dapat membantu dalam pembangunan di masa yang
mendatang.
3.3. Hambatan
Dalam penyelesaian karya tulis ini penulis mendapatkan banyak hambatan, yaitu :
1. Terkendala dalam mencari data.
2. Susahnya mencari waktu yang tepat untuk diskusi bersama.
3.4. Sumber Informasi
Informasi mengenai dasar-dasar epidemiologi ini di peroleh dari Internet, dengan
situs w ww. google .com dan www.wikipedia.co.id.
17
DAFTAR PUSTAKA
18
Annusavice, Kenneth J. 2003. Philips:Buku Ajar Ilmu Bahan Kedokteran Gigi. Jakarta: EGC.
Combe, EC. 1992. Sari Dental Material. Penerjemah: Slamet Tarigan. Jakarta: Balai Pustaka.
Harty, F.J dan R. Ogston. 1995. Kamus Kedokteran Gigi. Jakarta: EGC.
top related