hanna rizka aji w. 115080400111033
Post on 14-Jul-2016
20 Views
Preview:
DESCRIPTION
TRANSCRIPT
TUGAS TAKEHOME KEWIRAUSAHAAN PERIKANAN
BUSSINESS PLAN ABON IKAN PEDAS
HANNA RIZKA AJI W.
115080400111033
A03
FAKULTAS PERIKANAN DAN ILMU KELAUTAN
UNIVERSITAS BRAWIJAYA
MALANG
2014
BAB I PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Indonesia adalah negara kepulauan (archipelagic state) terbesar di dunia. Sebagian
besar wilayah Indonesia berupa perairan dengan luas wilayah laut mencapai 5,8 juta km dan
garis pantai sepanjang 81.000 km. Potensi perairan tersebut dapat menghasilkan ± 6,7 juta
ton ikan per tahun. Produk Domestik Bruto (PDB) selama periode 2000-2003, sub sektor
perikanan meningkat sebesar 26,04 persen, jauh lebih tinggi dibandingkan peningkatan PDB
total yang sebesar 12,14 persen (DKP, 2004). Oleh sebab itu, perikanan merupakan sub
sektor yang sangat potensial untuk dikembangkan dalam pembangunan di Indonesia. Ikan
sebagai komoditi utama di sub sektor perikanan merupakan salahsatu bahan pangan yang
kaya protein. Manusia sangat memerlukan protein ikan karena selain mudah dicerna, pola
asam amino protein ikan pun hampir sama dengan pola asam amino yang terdapat dalam
tubuh manusia (Afrianto dan Liviawaty, 1989). Di samping itu, kadar lemak ikan yang
rendah sangat bermanfaat bagi kesehatan tubuh manusia.
Tabel 1. 1. Komposisi Ikan Segar per 100 gram Bahan
Uraian Komponen Kadar (%)
Kandungan air 76,00
Protein 17,00
Lemak 4,50
Mineral dan Vitamin 2,52 – 4,50
Namun demikian, ikan merupakan komoditi yang cepat mengalami pembusukan
(perishable food). Pembusukan disebabkan oleh enzim, baik dari ikan itu sendiri maupun
mikroba dan proses ketengikan (rancidity). Kadar air ikan segar yang tinggi mempercepat
proses perkembangbiakan mikroorganisme pembusuk yang terdapat di dalamnya. Daya
tahan ikan segar yang tidak lama, menjadi kendala dalam usaha perluasan pemasaran hasil
perikanan. Bahkan sering menimbulkan kerugian besar pada saat produksi ikan melimpah.
Oleh karena itu, sejak lama masyarakat berusaha melakukan berbagai macam proses
pengolahan pascapanen ikan guna meminimalkan kendala tersebut.
Pada dasarnya proses pengolahan pascapanen ikan bertujuan untuk mengurangi
kadar air dalam daging ikan. Penurunan kadar air ini bisa menghambat perkembangbiakan
mikroorganisme dalam daging ikan sehingga produk olahan ikan akan memiliki daya tahan
lebih lama dibandingkan daging ikan segarnya. Terdapat bermacam-macam cara
pengolahan pascapanen ikan, mulai dari cara tradisional sampai modern. Salah diantara
produk olahan ikan adalah abon ikan. Abon merupakan produk olahan yang sudah cukup
dikenal luas oleh masyarakat. Dewan Standarisasi Nasional (1995) mendefinisikan abon
sebagai suatu jenis makanan kering berbentuk khas yang terbuat dari daging yang direbus,
disayat-sayat, dibumbui, digoreng dan dipres. Pembuatan abon menjadi alternatif
pengolahan ikan dalam rangka penganekaragaman produk perikanan dan mengantisipasi
melimpahnya tangkapan ikan di masa panen.
Abon ikan merupakan jenis makanan olahan ikan yang diberi bumbu, diolah dengan
cara perebusan dan penggorengan. Produk yang dihasilkan mempunyai bentuk lembut, rasa
enak, bau khas, dan mempunyai daya awet yang relatif lama. Sementara menurut Karyono
dan Wachid (1982), abon ikan adalah produk olahan hasil perikanan yang dibuat dari daging
ikan, melalui kombinasi dari proses penggilingan, penggorengan, pengeringan dengan cara
menggoreng, serta penambahan bahan pembantu dan bahan penyedap terhadap daging
ikan. Seperti halnya produk abon yang terbuat dari daging ternak, abon ikan cocok pula
dikonsumsi sebagai pelengkap makan roti ataupun sebagai lauk-pauk. Proses pembuatan
abon ikan relatif mudah sehingga bisa langsung dikerjakan oleh anggota keluarga sendiri.
Peralatan yang dibutuhkan pun relatif sederhana sehingga untuk memulai usaha ini relatif
tidak memerlukan biaya investasi yang besar. Oleh sebab itu, usaha pengolahan abon ikan
ini bisa dilakukan dalam skala usaha kecil. Hal ini membuat usaha ini sangat berpotensi
untuk dikembangkan di banyak wilayah di Indonesia yang memiliki sumberdaya perikanan
laut yang melimpah.
1.2 Maksud dan Tujuan
Proposal business plan ini dibuat untuk membantu pelaku industri abon ikan dalam
mengatasi masalah permodalan dan aspek manajemen dalam rangka mengembangkan
usaha pengolahan abon ikan yang sejalan dengan upaya menumbuh-kembangkan UMKM
(Usaha Mikro, Kecil dan Menengah).
BAB II ASPEK PEMASARAN
Wilayah Pemasaran : 250 kg/bln untuk bali, 500 kg/bln untuk jawa, 200 kg/bln untuk
kalimantan, dan 500 kg/bln untuk sulawesi.
Gambaran Umum Pasar :
1. Jenis Produksi yang dipasarkan
CV. Petruk Jaya Group memasarkan produk abon ikan dengan rasa pedas manis,
rasa extra pedas, dan rasa original.
2. Wilayah Pemasaran yang dicakup
Wilayah pemasaran yang dituju oleh CV. Petruk Jaya Group adalah Wilayah Pulau
Jawa, Bali, Sulawesi, dan Kalimantan.
A. Permintaan1. Jumlah Permintaan Produk
a. Jumlah Konsumen
Diasumsikan 1% dari jumlah seluruh penduduk dari empat Provinsi
mengkonsumsi abon ikan
Pulau Jawa : 40.983.177
Pulau Bali : 1.167.228
Pulau Kalimantan : 4.136.350
Pulau Sulawesi : 5.211.535
Total Konsumen : 51.498.290Sehingga total konsumen abon ikan adalah : 514.923 penduduk
b. Jumlah kebutuhan per konsumen per satuan waktu
Diasumsikan tiap orang mengkonsumsi abon ikan sebanyak 0,5 kg/thn
c. Total kebutuhan per tahun
Sehingga total kebutuhan per tahunnya adalah sebesar 257.492 kg.
2. Proyeksi Permintaan(kenaikan 2% / tahun, sesuai pertumbuhan penduduk)
Tahun Proyeksi Permintaan (unit)
2011 257.492
2012 262.642
2013 267.895
2014 273.253
B. Penawaran
1. Produk sejenis di pasar
Nama Perusahaan Kapasitas Produksi / tahun (kg)
BACK 40.000
Boronang Abon 30.000
Sari Laut 50.000
2. Proyeksi Penawaran selama 4 tahun mendatang(kenaikan 8%, sesuai pertumbuhan ekonomi)
Tahun Proyeksi Penawaran (kg)
2011 120.000
2012 129.600
2013 139.968
2014 151.165
C. Peluang
TahunPermintaan
( A )
Penawaran
(B )
Peluang
( A-B )
2011 257.492 120.000 137.492
2012 262.642 129.600 133.042
2013 267.895 139.968 127.927
2014 273.253 151.165 122088
D. Rencana penjualan dan pangsa pasar
TahunPenawaran
(B )
Peluang
( C )
Rencana
Penjualan
( D )
Pangsa Pasar
E= CB+D
x 100%
2011 120.000 137.492 30.000 91,66%
2012 129.600 133.042 33.000 81,82%
2013 139.968 127.927 36.300 72,58%
2014 151.165 122088 39.930 63,89%
E. Strategi Pemasaran Pesaing
1. Produk Produk abon ikan yang dihasilkan dikemas dengan kemasan berukuran
250 gram, 500 gram, dan 1 kg. Ukuran kemasan yang bervariasi ini memungkinkan
bagi konsumen untuk mempunyai banyak pilihan dalam membeli. Teknik
pengemasan yang baik telah dipenuhi oleh beberapa perusahaan pesaing dalam
usaha abon ikan. Seperti kemasan yang terbuat dari alumunium foil dan kemudian
memiliki label baik label halal, tanggal kadaluarsa, dan juga label kemasan.
2. Harga ProdukHarga yang ditawarkan cukup sepadan dengan melihat dari beberapa
bagian yang dianggap cukup banyak membutuhkan biaya, khususnya dari jumlah
biaya dalam pengadaan bahan baku utama dan bahan penolong. Umumnya harga
abon ikan di Kabupaten Kota Kendari ditentukan oleh produsen yang dimana
berkisar antara Rp. 95.000,00/kg – Rp. 100.000,00/kg bergantung seberapa jauh
jarak antara bahan baku dengan tempat produksi. Sedangkan untuk kemasan 250
gram dijual dengan harga 27.000,00 dan untuk kemasan 500 gram dijual dengan
harga Rp. 55.000,00.
3. Rantai Pemasaran
Jalur penjualan dilakukan dengan membuka beberapa outlet (penjualan
langsung) untuk pasar lokal sedangkan untuk antar Provinsi dilakukan pengiriman
berdasarkan pesanan (permintaan).
4. PeriklananPeriklanan dilakukan dengan menggunakan media cetak (pamflet) dan
juga media elektronik lokal.
F. Strategi Pemasaran Perusahaan
1. ProdukProduk abon ikan CV. Petruk Jaya Group memiliki kemasan yang relatif
sama dengan perusahaan lain hanya saja ada sedikit perbedaan dari segi teknik
pengemasan dan ukuran kemasan. Teknik pengemasan yang dilakukan oleh CV.
Petruk Jaya Group menggunakan teknik pengemasan vakum hal ini bertujuan untuk
menjaga kondisi produk agar tetap awet (tidak berjamur). CV. Petruk Jaya Group
memproduksi abon ikan dengan ukuran 100 gram, 250 gram, 500 gram, dan 1 kg.
CV. Petruk Jaya Group menawarkan kemasan yang lebih beragam ukurannya
dibandingkan dengan perusahaan lainnya sehingga segementasi pasar CV. Petruk
Jaya Group dapat menjangkau segala kalangan masyarakat.
Jenis produk yang dihasilkan adalah abon ikan yang dijual dalam kemasan
100 gram (30 persen), 250 gram (30 persen), 500 gram (20 persen) dan kemasan 1
kg (20 persen). Tabel di bawah menyajikan komposisi kandungan gizi dalam 100
gram abon ikan.
No. Zat Kandungan (gram)
1. Air 4,132. Lemak 24,313. Karbohidrat 13,414. Protein 31,225. Mineral 15,87
Produk abon ikan yang kami hasilkan secara terus-menerus
mempertahankan mutu produksi sehingga dari keawetan, rasa, dan mutu terus
terjaga dan memenuhi seleran konsumen baik masyarakat kalangan menengah ke
atas hingga masyarakat kalangan menengah ke bawah.
2. Harga ProdukHarga bersih yang ditetapkan oleh CV. Petruk Jaya Group cukup
bersaing dengan beberapa pesaing. Harga produk yang ditawarkan oleh CV. Petruk
Jaya Group adalah sebagai berikut :
Kemasan Harga100 gram Rp. 10.000,00250 gram Rp. 20.000,00500 gram Rp. 45.000,00
1 kg Rp. 85.000,00 Harga yang tertera sudah termasuk dengan pajak.
3. Rantai PemasaranRantai pemasaran menggambarkan bagaimana suatu produk
didistribusikan sehingga bisa sampai ke tangan konsumen. CV. Petruk Jaya Group
melakukan distribusi produk dengan menggunakan tiga jalur, yaitu :
1. Dibeli langsung konsumen ke lokasi produsenKonsumen yang biasanya membeli langsung di pabrik antara lain :
masyarakat sekitar, konsumen langganan, rombongan tamu sejumlah instansi,
dan para wisatawan yang berwisata atau melalui outlet-outlet yang dimiliki oleh
CV. Petruk Jaya Group.
2. Dijual oleh produsen kepada toko pengecer lokalSejumlah tempat yang menjadi tempat penjualan abon ikan CV. Petruk
Jaya Group adalah toko pengecer, pasar swalayan, hotel, restoran, terminal, dan
tempat-tempat wisata di kota/kabupaten setempat. Pada jalur distribusi ini,
produk abon ikan diantar pihak produsen ke sejumlah tempat tersebut dengan
biaya transportasi ditanggung oleh produsen.
3. Dijual oleh produsen ke pedagang besar / perantara di luar kotaSecara umum penjualan yang dilakukan diawali dengan tahap
pemesanan (partai besar) oleh pedagang besar/perantara langganan. Kemudian
pihak produsen akan mengantar langsung produk abon ikan ke lokasi pedagang
Konsumen
Produsen
Pedagang Besar Toko Pengecer
dengan biaya transportasi ditanggung sepenuhnya oleh pihak pedagang besar
yang bersangkutan.
Namun CV. Petruk Jaya Group secara berkala (dalam bulan yang berbeda) akan
memproduksi secara kontinu untuk konsumen yang berada di Provinsi Lain
( Jawa, Bali, dan Kalimantan ). Pihak CV. Petruk Jaya Group akan mengirim
produk abon ikan ke pedagang besar yang berada pada wilayah yang telah
ditetapkan oleh CV. Petruk Jaya Group dengan biaya pengiriman ditanggung
sepenuhnya oleh pihak CV. Petruk Jaya Group.
4. Periklanan
Periklanan yang dilakukan oleh CV. Petruk Jaya Group tidak hanya
menggunakan media cetak (berupa pamflet) dan media elektronik lokal (radio
Pemkot sehingga tidak dipungut biaya dan menggunakan sarana internet
(blogspot.com) maupun intranet dari Kementerian Perindustrian), namun juga
menggunakan teknik pemasaran dengan menawarkan contoh barang ke pihak
konsumen untuk mencoba produk sebelum membeli.
Hal yang paling mendasar yang dilakukan oleh CV. Petruk Jaya Group
adalah dengan terlebih dahulu memasarkan produknya baik lokal maupun antar
Provinsi kepada pedagang yang telah menjadi pelanggan tetap dan loyal
terhadap CV. Petruk Jaya Group yang dimana hal ini dianggap menjadi bagian
dari strategi periklanan yang sederhana yang dilakukan oleh CV. Petruk Jaya
Group.
Kemasan 100 gram
Kemasan 250 gram
Kemasan 500 gram
BAB IV ASPEK PRODUKSI DAN TEKNOLOGI
A. Produksi a. Uraian Ciri-ciri Produk (bentuk, berat, warna, dan rasa)
Rasa Bentuk Berat Warna
Pedas Manis Berserat100 gram, 250 gram, 500 gram, 1 kg
Kuning Kecoklatan
Extra Pedas Berserat100 gram, 250 gram, 500 gram, 1 kg
Coklat Kemerahan
Original berserat100 gram, 250 gram, 500 gram, 1 kg
Kuning Keemasan
b. Gambar Produk
Kemasan 1kg
Daging Ikan
Air LimbahAir
Bumbu
Penggorengan
Spinner
Minyak
Minyak
Sisa Kemasan Plastik
B. Proses Produksi
Pengukusan
Daging Ikan
Pencucian
Pencacahan
Pencampuran Bumbu
Pengemasan dan Pelabelan
Pendinginan
C. Kapasitas Produksi
1. Kapasitas Produksi/tahun : 30.000 kg.
2. Rencana jumlah produksi (yang dijual) selama 4 tahun mendatang
Tahun Rencana produksi (kg)
2011 30.000
2012 33.000
2013 36.300
2014 39.930
D. Tanah
Harga tanah : Rp. 100.000,-/m2
Dengan ukuran : 35 m x 15 m
Total luas tanah : 525 m 2
Harga total tanah : 525 m2 x Rp. 100.000,-/m2 = Rp. 52.500.000,-
E. Bangunan
Ukuran bangunan : 20 m x 10 m = 200 m2
Harga bangunan : Rp. 300.000.000,-
Pemasangan instalasi listrik : Rp. 2.000.000,-
Pemasangan instalasi air (PDAM) : Rp. 1.200.000,-
Pemasangan instalasi telepon : Rp. 1.000.000,-
Total biaya : Rp. 305.700.000,-
Produk
F. Mesin dan Peralatan
No NamaSpesifikasi
alatGambar
Jml (unit)
Harga BeliJumlah harga
1. Kukusan Kapasitas 50 kg 2 200.000 400.000
2. Baskom
Terbuat dari
bahan plastik
dengan
kapasitas 25
liter
4 75.000 300.000
3. LoyangUkuran : 100 x
50 cm5 25.000 125.000
4. Pisau
Pisau terbuat
dari stainless
steel dan
gagang terbuat
dari plastik/
kayu
10 5.000 50.000
5. Blender SHARP Merk
BL-350
Tegangan
Listrik 220-240
50Hz
1 125.000 250.000
Daya Listrik
600w
6. WajanWajan terbuat
dari stainles steel
Kapasitas 25 kg
4 700.000 2.800.000
7. Solet
Solet terbuat
dari stainless
steel dan
gagang terbuat
dari kayu.
8 2.500 2.500
8.Kompor
gas
Kompor gas
tungku satu5 88.900 444.500
9.
Mesin
spinner
( peniris
minyak)
Dimensi : 65x60x75
cm
Daya listrik : 1/2 HP
Putaran poros :
700-900 rpm
1 5.500.000 5.500.000
10.Mesin
sealer
Daya 400 watt/ 220
volt
Panjang seal 30 cm
Dimensi 465 x 107
x 190 mm
Teal sealer 2 mm
Bobot 4,5 kg
4 160.000 640.000
11.
Mesin
pemarut
kelapa
Dimensi mesin
28 x 22 x 34 cm
Listrik 120
watt/220 volt
1 450.000 450.000
12.Timbanga
n
Kapasitas 20 kg
Merk FiveGoat2 135.000 270.000
Total Biaya Mesin dan Peralatan 11.232.000
G. Kendaraan (untuk usaha)
1. Beli
NoNama
kendaraanMerk Jml (unit)
Harga beli satuan
Jumlah harga beli(Rp)
1 Mobil boxDaihatsu Gran Max
2 75.000.000 150.000.000
Total Biaya 150.000.000
H. Bahan Baku & Bahan pembantu
1. Bahan baku utama & bahan pembantu yang diperlukan sesuai rencana produksi 1 tahun
Nama bahan baku / bahan pembantu
Merk Jumlah ( unit ) Harga Beli satuanJumlah harga
Beli ( Rp )
1. Daging ikan - 30.000 Kg Rp. 10.000 Rp. 300.000.000
2. Minyak goreng Sania 15.000 liter Rp. 10.000 / liter Rp. 15.000.000
3. Ketumbar - 10 Kg Rp.20.000 Rp. 200.000
4. Batang Serai - 10 Kg Rp. 2000 / Kg Rp.20.000
5. Kelapa - 80.000 butir Rp. 500 / butir Rp. 40.000.000
6. Daun salam - 10 Kg Rp. 5000 / Kg Rp. 50.000
7. Gula merah - 4000 Kg Rp. 16.000 Kg Rp. 64.000.000
8. Lengkuas - 10 Kg Rp. 2000 Rp.20.000
9. Bawang merah - 8000 Kg Rp. 20.000 Rp. 160.000.000
10. Bawang putih - 3000 Kg Rp. 15.000 Rp.45.000.000
Total harga beli bahan baku dan bahan pembantu = Rp.624.290.000
2. Persyaratan pembelian :
a. Kontrak pembelian :
CV. Petruk Jaya Group melakukan pembelian bahan baku ikan cakalang dari
nelayan, dengan kualitas bahan baku yang segar. Dengan ciri ciri :
b. Kualitas Bahan :
Daging ikan : berasal dari daging ikan cakalang yang segar
Minyak goreng : dibeli dari swalayan / pasar terdekat
Bumbu : dipilih bahan yang segar yang terdapat di pasar tradisional
3. Ketersediaan / Kesinambungan Bahan Baku :
Kota Kendari yang memiliki banyak pantai, menyebabkan ketersediaan bahan baku ikan
banyak. Sehingga tidak sulit untuk memperoleh bahan baku. Begitu juga untuk bahan
penolong ( bumbunya ) banyak diperoleh di pasar pasar tradisional di Kota Kendari.
I. Tenaga Produksi ( tenaga kerja langsung ) Sistem harian
Jenis KegiatanTarif/upah
per hari
Jumlah
tenaga
kerja
Jumlah hari
kerja/tahunJumlah (Rp)
1. Sortir daging ikan,
pencucian,pengukusanRp 10.000 1 288 hari Rp 2.880.000
2. Pencacahan daging,
pencampuran bumbuRp 10.000 1 288 hari Rp 2.880.000
3. Penggorengan dan
penirisanRp 10.000 1 288 hari Rp 2.880.000
4. pengemasan Rp 10.000 1 288 hari Rp 2.880.000
5. supir Rp. 20.000 2 288 hari Rp 11.520.000
6. kernet Rp. 10.000 2 288 hari Rp 5.760.000
Sistem borongan
Jenis KegiatanTarif/upah
per hari
Jumlah
tenaga kerja
Jumlah hari
kerja/tahunJumlah (Rp)
1. Sortir daging
ikan,
pencucian,penguk
usan
Rp 7.000 1 300 hari Rp 2.100.000
2. Pencacahan
daging,
pencampuran
bumbu
Rp 7.000 1 300 hari Rp 2.100.000
3. Penggorengan
dan penirisanRp 7.000 1 300 hari Rp 2.100.000
4. pengemasan Rp 7.000 1 300 hari Rp 2.100.000
J. Biaya Umum PabrikBiaya yang diperlukan dalam menunjang kegiatan produksi
No.
Jenis Biaya Umum Pabrik Jumlah biaya / tahun
1. Pemeliharaan mesin dan peralatan Rp. 1.000.000,-
2. Suku cadang, bahan bakar, oli Rp. 2.000.000,-
3. Rekening listrik, listrik, telpon Rp. 1.500.000,-
4. Pemeliharaan bangunan Rp. 2.000.000,-
5. Pengendalian limbah Rp. 1.500.000,-
Total Biaya Rp. 8.000.000,-
K. Kualitas Limbah, Cara Pengelolaan dan Cara Pembuangannya
1. Karakteristik Limbah CV. Petruk Jaya Group
ParameterBaku Mutu Lingkungan
(Kadar Maks)Kadar Limbah Hasil
Produksi
BOD5 150 kg / ton 500 kg / ton
TSS 100 kg / ton 250 kg / ton
Minyak dan Lemak 33 kg / ton 65 kg /ton
pH 6 - 9 6
Sumber : Kepmen LH Tahun 2004
2. Kualitas Limbah
Kualitas limbah cair yang dimiliki oleh CV. Petruk Jaya Group masih dengan kualitas yang
buruk sebab dari limbah yang dihasilkan, beberapa parameter penting yang dipersyaratkan
belum memenuhi baku mutu lingkungan untuk dibuang ke lingkungan. Oleh karena itu CV.
Petruk Jaya Group perlu melakukan pengolahan terlebih dahulu sebelum dibuang ke badan
lingkungan. Sedangkan untuk limbah padat tidak dihasilkan sebab CV. Petruk Jaya Group
mengorder bahan baku dalam keadaan bersih.
3. Pengolahan Limbah CV. Petruk Jaya Groupa. Limbah Cair
Bak 1 Ekualisasi
Bak ekualisasi merupakan suatu proses pengolahan untuk meningkatkan
efektivitas dari proses pengolahan selanjutnya. Bak ini diperlukan untuk membagi dan
meratakan volume influent, menyamakan aliran dan tekanan limbah,serta untuk
memperhitungkan berapa banyak limbah dalam tiap satuan waktu yang dihasilkan oleh
sekali kegiatan produksi.
Bak 2 Flotasi
Unit pengolahan ini digunnakan untuk menurunkan kadar minyak dan lemak
pada limbah cair dengan cara meniupkan udara ke dalam fluida sehingga minyak dan
lemak akan terapung untuk kemudian ditangkap dengan alat penangkap minyak dan
lemak. Pada bagian ini dapat menghilangkan minyak dan lemak hingga 80%.
Bak 3 Aerasi
Pada bak ini dilakukan pengolahan secara aerobik, dimana pengolahan ini
menggunakan bantuan lumpur aktif hal ini berfungsi untuk menurunkan kadar BOD dan
TSS. Pada Pengolahan ini kadar BOD dapat turun sebesar 90% dan TSS sebesar 30%.
Bak 4 Sedimentasi
Pengolahan ini digunakan untuk menurunkan kadar TSS dari limbah cair
yang dihasilkan dengan penambahan bahan kimia berupa alum, FeCl3, atau kapur
dengan dosis tertentu sesuai percobaan Jartest. Pengolahan ini dapat menurunkan
kadar TSS hingga 90% dan juga BOD hingga 30%. Pada bagian ini juga sekalian
mengendapkan lumpur aktif yang terikut saat pemindahan limbah ke proses ini.
Bak 5 Kolam Pengecekan Biologis
Kolam pengecekan biologis digunakan hanya untuk sebagai pemantauan
kualitas limbah yang telah diolah dan juga untuk memastikan apakah limbah yang telah
diolah dapat langsung dibuang ke badan lingkungan.
Karakteristik Limbah yang dihasilkan setelah pengolahan dan dibandingkan
dengan baku mutu lingkungan.
ParameterBaku Mutu Lingkungan
(Kadar Maks)Kadar Limbah Hasil
Pengolahan IPAL
BOD5 150 kg / ton 35 kg / ton
TSS 100 kg / ton 17,5 kg / ton
Minyak dan Lemak 33 kg / ton 13 kg /ton
pH 6 - 9 6
Sehingga dapat dilihat kualitas limbah yang memenuhi persyaratan untuk
dibuang ke badan lingkungan yang limbah cairnya telah melalui proses pengolahan
yang sesuai.
IPALToilet wanitatoiletPria wanita
Toilet Pria
L. Tata Letak Usaha PabrikBahan baku dari pemasok
10m
4m 3,5 m 3m
3,5m 3,5m
2m
2m
3 m
2m
20 m
4m 10m
3m 3m
1,5 m 1,5 m
Ruang Kantor / administrasi
Gudang Bahan baku
Ruang Pencucian
Ruang Pengukusan dan Pencacahan
Ruang Pencampuran Bumbu dan Penggorengan
Ruang Spinner dan Pendinginan
Ruang Pengemasan dan Pengepakan
Gudang produk
Mushola + r.istrahat karyawan
1,5 1,5m
BAB III ASPEK KEUANGAN
ASUMSI DASAR KEUANGANINVESTASI TETAP Modal Sendiri Pinjaman1. Lahan 31.500 21.0002. Bangunan 183.420 122.2803. Mesin dan Peralatan 6.739 4494. Perlengkapan Kantor 4.380 2.9205. Sarana Transportasi 90.000 60.0006. Dll 1.200 800INVESTASI PRA-OPERASIONAL
1. Perencanaan Business 150
2. Perijinan dan pendaftaran 8.5003. Kursus Manajemen dan ketrampilan 2.0004. Biaya Percobaan Produksi 2005. Dll 2.500MODAL KERJABIAYA LANGSUNG 1. Biaya Bahan Baku 624.290 2. Tenaga Kerja Langsung 37.200 3. Biaya Overhead 8.000BIAYA TAK LANGSUNG 1. Gaji Pemilik 12.000 2. Gaji Staf Marketing 16.800 3. Gaji Staf Produksi 16.800 4. Gaji Staf Adm. & Keuangan 16.800 5. Biaya Pemasaran dan Penjualan 2.000 6. Alat Tulis Kantor 5.680 7. Biaya Sewa - 8.Biaya Lain2 -ASUMSI2Siklus Produksi (bulanan) 1,00% Pinjaman Modal Kerja (dalam decimal) -Penjualan untuk Thn 1 1.050.000,00Pertumbuhan Penjualan 1,10Peningkatan Biaya Tahunan 1,10Tingkat Suku Bunga (Dalam decimal) 0,20Jangka Waktu Pinjaman (Tahun) 5,00
Penjualan Tunai (Dalam Decimal) 0,80Tingkat Pajak (Dalam Decimal) 0,15Mata Uang: Rp '000s
RENCANA INVESTASI (Rp '000s)
INVESTASI TETAPJumlah Modal
Sendiri Pinjaman
1. Lahan 52500 31500 210002. Bangunan 305700 183420 1222803. Mesin dan Peralatan 7188,4 6739,2 449,24. Perlengkapan Kantor 7300 4380 29205. Sarana Transportasi 150000 90000 60000. Dll 2000 1200 800Jumlah Investasi Tetap 524688,4 317239,2 207449,2INVESTASI PRA-OPERASIONAL1. Perencanaan Business 150 1502. Perijinan dan pedaftaran 8500 85003. Kursus Manajemen dan ketrampilan 2000 20004. Biaya Percobaan Produksi 200 2005. Dll 2500 2500Jumlah Investasi Pra-Operasional (POI) 13350 13350JUMLAH INVESTASI 538038,4 330589,2 207449,2MODAL KERJABIAYA LANGSUNG 1. Biaya Bahan Baku 624290 2. Tenaga Kerja Langsung 37200 3. Biaya Overhead 8000 Jumlah Biaya Langsung 669490BIAYA TAK LANGSUNG 1. Gaji Pemilik 12000 2. Gaji Staf Marketing 16800 3. Gaji Staf Produksi 16800 4. Gaji Sta Adm. & Keuangan 16800 5. Biyaya Pemasaran dan Penjualan 2000 6. Alat Tulis Kantor 5680 7. Biaya Sewa 0
1. Biaya Lain2 0 Jumlah Biaya Tak Langsung 70080JUMLAH BIAYA OPERASI TAHUNAN 739570MODAL KERJA YG DIBUTUHKAN 61630,83 61630,83333 0JUMLAH BIAYA PROYEK 599669,2 392220,0333 207449,2RATIO PINJAMAN TERHADAP MODAL (%) 100% 65% 35%
RUGI LABARp '000s Tahun 1 Tahun 2 Tahun 3 Tahun 4 Tahun 5PENJUALAN 1050000 1155000 1270500 1397550 1537305BIAYA LANGSUNG 1. Biaya Bahan Baku 624290 2. Tenaga Kerja Langsung 37200 3. Biaya Overhead 8000 Jumlah Biaya Langsung 669490 736439 810082,9 891091,2 980200,3PENDAPATAN KOTOR 380510 418561 460417,1 506458,8 557104,7BIAYA TAK LANGSUNG 1. Gaji Pemilik 12000 2. Gaji Staf Marketing 16800 3. Gaji Staf Produksi 16800 4. Gaji Sta Adm. & Keuangan 16800 5. Biaya Pemasaran dan Penjualan 2000 6. Alat Tulis Kantor 5680 7. Biaya Sewa 0 8. Biaya Lain2 0JUMLAH BIAYA OPERASIONAL SBLM PENYUSUTAN DAN POI
70080 77088 84796,8 93276,48 102604,1
9. Penyusutan 33582,68 33582,68 33582,68 33582,68 33582,68 10. Amortisasi Investasi Pra-Operasional
2670 2670 2670 2670 2670
JUMLAH BIAYA TAK LANGSUNG 106332,68 113340,7 121049,5 129529,2 138856,8KEUNTUNGAN OPERASIONAL 274177,32 305220,3 339367,6 376929,7 418247,9BUNGA 33192 24894 16596 8298 0PENDAPATAN SBLM PAJAK 240985 280326 322772 368632 418248PAJAK 36147,817 42048,96 48415,75 55294,75 62737,18PENDAPATAN SESUDAH PAJAK 204838 238277 274356 313337 355511BREAKEVEN POINT 28% 27% 26% 26% 25%
DEPRECIATION CALCULATOR Value (Rp)
Period (Yrs)
Annual Dep’n
1. Building 305700 20 152852. Machinery & Equipment 7188,4 5 1437,683. Office Equipment 7300 5 14604. Vehicles 150000 10 150005. Others 2000 5 400TOTAL 33582,68
DEPRECIATION CALCULATOR Value Period Amort. /
(Rp) (Yrs) Year1. Pre-Operating Investment 13350 5 2670
ALIRAN KASRp '000s
Thn 0 Thn 1 Thn 2 Thn 3 Thn 4 Thn 5Penjualan 1050000 1155000 1270500 1397550 1537305Kas Masuk1. Penjualan Tunai 840000 924000 1016400 1118040 12298442. Penerimaan 210000 231000 254100 2795103. Modal Sendiri 3922204. Pinjaman Investasi Tetap 207449,25. Pinjaman Modal Kerja 06. Neraca Awal 61630,83 51231,3 263271,6 509290,4 791980,1Jumlah Kas Masuk 599669,2 901630,8 1185231 1510672 1881430 2301334Kas Keluar1. Jumlah Investasi 538038,42. Biaya Langsung 669490 736439 810082,9 891091,2 980200,3Jumlah Biaya Operasional Sblm Penyusutan & POI 70080 77088 84796,8 93276,48 102604,1
4. Bunga 33192 24894 16596 8298 05. Pajak 36147,82 42048,96 48415,75 55294,75 62737,18Jumlah Kas Keluar 538038,4 808909,7 880469,9 959891,4 1047960 1145542Kas Bersih 61630,83 92721,14 304761,4 550780,2 833470 1155793Pembayaran Pinjaman1. Angsuran Pinjaman Investasi Tetap 41489,84 41489,84 41489,84 41489,84 41489,84
2. Angsuran Pinjaman Modal Kerja 0 0 0 0 0
Jumlah Angsuran Pinjaman 41489,84 41489,84 41489,84 41489,84 41489,84Neraca Akhir 61630,83 51231,3 263271,6 509290,4 791980,1 1114303
NERACARp '000s
Thn 0 Thn 1 Thn 2 Thn 3 Thn 4 Thn 5HARTAHARTA LANCAR1. Kas 61630,83 51231,3 263271,6 509290,4 791980,1 11143032. Penerimaan 210000 231000 254100 279510 3074613. PersediaanJumlah Harta Lancar 61630,83 261231,
3494271,6 763390,4 1071490 1421764
HARTA TETAP1. Lahan 525002. Bangunan 3057003. Mesin dan Peralatan 7188,44. Perlengkapan Kantor 73005. Sarana Transportasi 1500006. Dll 2000Jumlah Harta Tetap 524688,4 524688,
4524688,4 524688,4 524688,4 524688,4
Akumulasi Penyusutan 33582,68
67165,36 100748 134330,7 167913,4
Nilai Buku Harta Tetap 524688,4 491105,7
457523 423940,4 390357,7 356775
Investasi Pra-Operasional 13350 13350 13350 13350 13350 13350Akumulasi Investasi Pra-Operasional
2670 5340 8010 10680 13350
Nilai Buku Pra-Operasional 13350 10680 8010 5340 2670 0JUMLAH HARTA 599669,2 763017 959804,6 1192671 1464518 1778539HUTANG DAN MODALHUTANG LANCAR1. Pembayaran2. Pembayaran Pinjaman Modal Kerja
0 0 0 0 0 0
Jumlah Hutang Lancar 0 0 0 0 0 0HUTANG JANGKA PANJANG1. Pinjaman Investasi Tetap 207449 165959 124470 82980 41490 0Jumlah Pinjaman Jangka Panjang 207449 165959 124470 82980 41490 03. MODAL1. Modal Sendiri 392220 392220 392220 392220 392220 3922202. Keuntungan Periode Sblmnya 204838 443115 717471 10308083. Keuntungan Sekarang 204838 238277 274356 313337 355511Jumlah Modal Sendiri 392220 597057, 835335,1 1109691 1423028 1778539
7JUMLAH HUTANG DAN MODAL 599669 763017 959805 1192671 1464518 1778539ROA= (Profit/Total Assets)x100% 26,8 24,8 23,0 21,4 20,0CHECK 0 0 0 0 0 0
BAB IV PENUTUP
6.1 Kesimpulan
Abon ikan merupakan produk yang prospektif untuk dikembangkan. Hal ini karena
relatif masih terbatasnya produksi abon ikan di Indonesia sehingga peluang pasar abon ikan
ini masih sangat besar, baik di dalam maupun di luar negeri (ekspor) selain itu, usaha
pengolahan abon ikan pada umumnya berskala kecil dan bersifat padat tenaga kerja. Oleh
sebab itu, jenis teknologi yang cocok digunakan adalah teknologi semi-mekanik dan proses
pembuatan abon ikan yang relatif mudah dan peralatan yang dibutuhkan pun relatif
sederhana sehingga untuk memulai usaha ini tidak memerlukan biaya investasi yang besar.
Beroperasinya usaha abon ikan yang bersifat padat karya akan membantu menyerap
tenaga kerja bagi masyarakat setempat sehingga akan membantu peningkatan pendapatan
dan kesejahteraan. Unit usaha pengolahan abon ikan tidak menghasilkan limbah berbahaya,
baik bagi manusia maupun lingkungan sekitarnya, sehingga dapat dikatakan usaha ini
ramah lingkungan (green business).
top related