hd jawa barat
Post on 29-Nov-2015
52 Views
Preview:
TRANSCRIPT
Gambaran Target IPM Jawa Barat 80 pada tahun 2015
Capaian IPM Jawa Barat hingga tahun 2008
Program dan Kegiatan di Kabupaten/Kota dalam rangka Mengakselerasi Pencapaian IPM 80
Tantangan dan Isu-isu dalam Agenda Pembangunan Manusia di Jawa Barat.
Kebijakan Provinsi untuk Pencapaian Tujuan Pembangunan Manusia
70,7 71,3 72,4 73,5 74,7 75,9 77,2 78,5 80,0 80,3 80,5 80,8 81,1 81,4 81,7 81,9 82,2 82,5 82,8
80,2
71,0
60,9
80,7 82,0 83,5 85,0 86,6 88,3 90,1 92,0 92,4 92,8 93,2 93,6 94,0 94,4 94,9 95,3 95,8 96,2
71,9 72,8 73,8 74,8 76,0 77,2 78,5 80,0 80,3 80,6 81,0 81,3 81,6 82,0 82,3 82,6 83,083,3
61,4 62,3 63,3 64,2 65,2 66,1 67,0 68,0 68,1 68,2 68,3 68,4 68,5 68,6 68,7 68,8 68,8 68,9
0,0
20,0
40,0
60,0
80,0
100,0
120,0
2005 2006 2007 2008 2009 2010 2011 2012 2013 2014 2015 2016 2017 2018 2019 2020 2021 2022 2023 2024 2025
IPM
IDB
IK
IP
RPJMDI2005-2008
RPJMDII2008-2013
RPJMDIII2013-2018
RPJMDIII2018-2023
RPJMDIII2023-2025
IP IP-est IK IK-est IDB IDB-est IPM IPM-est2001 76,9 66,3 55,0 66,1 2002 77,7 66,6 58,1 67,5 2003 78,4 66,6 58,6 67,9 2004 79,0 67,2 58,8 68,4 2005 79,6 69,3 59,2 69,4 2006 79,8 70,1 60,3 70,3 2007 80,2 71,0 60,9 70,7 2008 81,6 71,4 60,5 71,162009 82,0 72,8 62,3 72,42010 83,5 73,8 63,3 73,52011 85,0 74,8 64,2 74,72012 86,6 76,0 65,2 75,92013 88,3 77,2 66,1 77,22014 90,1 78,5 67,0 78,52015 92,0 80,0 68,0 80,02016 92,4 80,3 68,1 80,32017 92,8 80,6 68,2 80,52018 93,2 81,0 68,3 80,82019 93,6 81,3 68,4 81,12020 94,0 81,6 68,5 81,42021 94,4 82,0 68,6 81,72022 94,9 82,3 68,7 81,92023 95,3 82,6 68,8 82,22024 95,8 83,0 68,8 82,52025 96,2 83,3 68,9 82,8
70,7 71,3 72,4 73,5 74,6 75,8 77,1 78,4 80,0
80,2
71,0
60,9
80,7 82,0 83,5 85,0 86,6 88,3 90,1 92,0
71,9 72,8 73,8 74,8 76,0 77,2 78,5 80,0
61,4 62,3 63,3 64,2 65,2 66,1 67,0 68,0
0,0
10,0
20,0
30,0
40,0
50,0
60,0
70,0
80,0
90,0
100,0
2005 2006 2007 2008 2009 2010 2011 2012 2013 2014 2015
IPM
IDB
IK
IP
RPJMDI2005-2008
RPJMDII2008-2013
RPJMDIII2013-2015
7,467,467,50
0,00
2,00
4,00
6,00
8,00
10,00
12,00
14,00
Ta
hu
n
RATA-RATA LAMA SEKOLAH (RLS)
92,00
93,00
94,00
95,00
96,00
97,00
98,00
99,00
%
ANGKA MELEK HURUF (AMH)
600.000
610.000
620.000
630.000
640.000
650.000
660.000
Rp
.
PARITAS DAYA BELI
62,00
64,00
66,00
68,00
70,00
72,00
74,00
20052006200720082009201020112012201320142015
Ta
hu
n
ANGKA HARAPAN HIDUP (AHH)
7,467,467,50
0,00
2,00
4,00
6,00
8,00
10,00
12,00
14,00
Ta
hu
n
RATA-RATA LAMA SEKOLAH (RLS)
92,00
93,00
94,00
95,00
96,00
97,00
98,00
99,00
%
ANGKA MELEK HURUF (AMH)
600.000
610.000
620.000
630.000
640.000
650.000
660.000
Rp
.
PARITAS DAYA BELI
62,00
64,00
66,00
68,00
70,00
72,00
74,00
20052006200720082009201020112012201320142015
Ta
hu
n
ANGKA HARAPAN HIDUP (AHH)
62,00
64,00
66,00
68,00
70,00
72,00
74,00
Ta
hu
n
ANGKA HARAPAN HIDUP (AHH)
0,00
2,00
4,00
6,00
8,00
10,00
12,00
14,00
Ta
hu
n
RATA-RATA LAMA SEKOLAH (RLS)
Posisi Jawa Barat di Indonesia (2002 dan 2004)
2002
2004
IPMJabar
IPM Jabar
65,80
69,10
Ranking 19 Nasional
Ranking 14 Nasional
Naik 3,3 poindan naik
5 peringkat
Kenaikan IPM 2004-2005
(Data BPS Jabar)0,99 Poin
Kenaikan IPM tahunan yang tertinggisejakdicanangkannya IPM sebagaiIndikator utamaPemb. J abar (2001)
Perbandingan
IPM J atim2002-2004IPM Banten2002-2004
IPM J ateng 2002-2004
IPM DKI J akarta 2002-2004
Naik 3,1 Poin
Naik 2,9 Poin
Naik 2 Poin
Naik 0,2 Poin
Ranking naik dari 26 ke 23 (9 Peringkat di bawah Jabar)
Ranking Turun dari 16 ke 17
Ranking Turun dari 11 ke 20
Tetap Ranking 1
17
25 ke 238
13 ke17
Naik 2,6 poin
Naik 1,3 poin
Naik 0,2 poin
3
POSISI IPM JAWA BARAT DI INDONESIA
2005 2006
• IPM DKI Jakarta = 76,1 (no. 1)• IPM Sumsel = 70,2 (no 13)• IPM Jawa Barat = 69,9 (no 14)• IPM Jawa Tengah = 69,8 (no 16)• IPM Jawa Timur = 68,4 (no 22)• IPM Banten = 68,8 (no 20)• IPM Papua = 62,1 (no 33)
• IPM DKI Jakarta = 76,3 (no. 1)• IPM Sumsel = 71,1 (no 13)• IPM Jawa Barat = 70,3 (no
14)• IPM Jawa Tengah = 70,3 (no 15)• IPM Jawa Timur = 69,2 (no 20)• IPM Banten = 69,1 (no 21)• IPM Papua = 62,8 (no 33)
IPM Jawa Barat dan Komponennya Hingga Tahun 2008
NO INDIKATORTAHUN
2006 2007 2008
1 IPM 70,31 70,71 71,16*)
2 Indeks Pendidikan 79,93 80,21 81,64*)
Angka Melek Huruf (%) 94,90 95,32 96,10*)
Rata-rata Lama Sekolah (tahun)
7,50 7,50 7,91*)
3 Indeks Kesehatan 70,13 71,03 71,37*)
Angka Harapan Hidup (tahun) 67,40 67,58 67,82*)
4 Indeks Daya Beli 60,34 60,90 60,48*)
Purchasing Power Parity (Rp) 621.100,00 623.640,00621.710,00*
)
* Angka perhitungan khusus Jawa Barat, BPS Provinsi Jawa Barat, Maret 2009
LATAR BELAKANG PPK-IPMdan mengapa harus kompetisi ?
Visi Jabar untuk menjadi Provinsi Termaju di Indonesia tahun 2025.Competitiveness (tingkat kompetisi) Provinsi Jawa Barat yang masih perlu ditingkatkan. Akselerasi dengan dana terbatas.
1 Tujuan : Meningkatkan IPM Jabar
3 Strategi : Seleksi yang obyektif, Pendampingan yang intensif, Monev dan pengendalian yang sistemik
10 Karakter Kegiatan :1. Mengungkit IPM (Indikator terukur)2. Menjawab akar masalah3. Inovatif & Kreatif4. Tidak charity5. Peran serta multistakeholders & lintas
sektor secara sinergis
6. Akuntabel dan berkualitas – peran & mekanisme MONEV7. Activity based - performance based8. Mission budget (Kluster 1, 2, 3)9. Capacity building & Komitmen institusi10. Berkelanjutan
IMPLEMENTASI KEBIJAKAN, PROGRAM DAN KEGIATAN PEMBANGUNAN BERBASIS IPM DI JAWA BARAT
2001 Melalui Perda No. 1 Tahun 2001 ditetapkan Visi Jawa Barat : “Dengan
Iman dan Taqwa Jawa Barat sebagai Provinsi Termaju di Indonesia danMitra terdepan Ibukota Negara Tahun 2010”
Untuk mengukur keberhasilan pencapaian Visi Jawa Barat tersebutditetapkan 14 Indikator Makro yang bermuara pada target pencapaian IPM 80 pada tahun 2010.
2002
Untuk mendukung upaya peningkatan IPM tersebut, alokasi AnggaranSektor Pendidikan, Kesehatan dan Peningkatan Daya Beli mendapatkenaikan secara signifikan dalam APBD Provinsi Jawa Barat
2003
Untuk memperkuat upaya peningkatan IPM khususnya di tingkat Desadigulirkan Program RAKSA DESA untuk mendorong perekonomianperdesaan melalui pemberian bantuan permodalan bergulir danpembangunan/perbaikan infrastruktur perdesaan.
Untuk peningkatan aspek pendidikan dan kesehatan digulirkan jugaProgram DESA CERDAS dan DESA SEHAT, meskipun implementasinyakurang optimal;
Upaya-upaya lain
Mengembangkan kerjasama dengan berbagai stakeholders pembangunan IPM seperti ormas-ormas Islam, MUI, Dewan MasjidIndonesia, Dewan Pendidikan, lembaga-lembaga sosial seperti RumahZakat Indonesia, asosiasi-asosiasi profesi, dunia usaha, pers, dll, dalam rangka melaksanakan berbagai kegiatan yang berkaitan denganbidang pendidikan, kesehatan, dan peningkatan daya beli masyarakat.
Akselerasi IPM Generasi ke-1 : Leading Sector oleh Pemerintah Desa berbasis kelompok masyarakat
IMPLEMENTASI KEBIJAKAN, PROGRAM DAN KEGIATAN PEMBANGUNAN BERBASIS IPM DI JAWA BARAT
2005
Mulai digulirkan Program Pendanaan Kompetisi Akselerasi PeningkatanIPM (PPK-IPM) Jawa Barat diawali dengan kegiatan seleksi terhadapProposal Kabupaten/Kota dan dalam Tahun 2006 dimulai impelementasinyadan seleksi batch 2
2006
Diterapkan kebijakan 10 Kabupaten dengan IPM terendah, yakni memberiperhatian khusus kepada 10 Kabupaten dengan IPM terendah dengan jalanmemprioritaskan program/& kegiatan sektoral yang terkait dengan IPM untukdiarahkan ke 10 Kabupaten tersebut.
Akselerasi IPM Generasi ke-2: Leading Sector oleh Pemkab/Pemkot berbasis multistakeholders
Akan didisain Akselerasi IPM Generasi ke-3 mulai 2009 / 2010 : Leading Sector oleh ormas (model 1), perguruan tinggi (model 2), organisasi kemahasiswaan (model 3), dunia usaha (model 4)
VISI & MISI JABAR
Kebijakan Gub. Jabar tentang IPM
Program berbasis aktivitas dengan pelibatan multi
stakeholders
PPK-IPM JABAR
AKSELERASI PENCAPAIAN
IPM JABARTAHUN 2015
[IPM = 80]
SKPDterkait
Komitmen dana pendamping min 5%
& pengawasan legislatifdari DPRD kab/kota
Masyarakat sasaran
LSM setempat
Perguruan Tinggi
setempat
Pihaklain
Tataran Kab/kota
Tataran Provinsi
PPK-IPM Kab/Kota sesuai target Prov Jabar berbasis evaluasi diri dgn paradigma baru “ACTIVITY BASED” dan melibatkan MULTI-STAKEHOLDERS terintegrasi
Swasta/Perusahaan
setempat
1. Kab. Ciamis2. Kota Sukabumi3. Kota Cirebon
Kluster 1 (Rp. 25 M)
1. Kab. Subang2. Kab. Bandung
3. Kab. Tasikmalaya4. Kota Tasikmalaya
5. Kab. Cianjur
Kluster 2 (Rp. 20 M)
1. Kab. Indramayu
Kluster 3 (Rp. 15 M)
Hasil seleksi
Hasil seleksi PPK-IPM Batch I TA. 2006 & 2007Dan Batch II TA. 2007 & 2008
1. Kota Bekasi2. Kota Depok
1. Kab. Kuningan2. Kab. Sukabumi3. Kab. Sumedang
1. Kab. Karawang
Batch I
Batch II
Kabupaten BandungKegiatan Pemberdayaan Kelompok Peternakan CIRI INOVASIPeternakan menggunakan teknologi tinggi dan pengetahuan manajemen peternakan moderen untuk meningkatkan pendapatan dan mengatasi kelangkaan pakan ternak pada musim kemarau.
BIDANG KESEHATANKEGIATAN OPTIMALISASI PERAN DAN FUNGSI POLINDES MANDIRI DALAM PELAYANAN KESEHATAN IBU DAN ANAK CIRI INOVASIMelibatkan seluruh komponen masyarakat dalam pelaksanaannya sehingga dapat terjadi kesadaran kolektif untuk menurunkan angka kematian ibu dan bayi
BIDANG PENDIDIKANKEGIATAN KEAKSARAAN FUNGSIONAL BERMUATAN LINGKUNGAN SEHATCiri InovasiDisinergikan dengan kegiatan-kegiatan di bidang daya beli dan kesehatan, dengan fokus pada bidang daya beli, sehingga diharapkan dengan upaya peningkatan indeks daya beli dapat mendorong indeks kesehatan dan pendidikan.
Kabupaten CiamisKegiatan Pengembangan Usaha Pertanian Terpadu.CIRI INOVASIDisain siklus usaha yang bersifat siklus tertutup. Adanya jaminan harga jual jagung dari petani dan harga beli jagung dari swasta yang stabil.
Kabupaten CianjurKegiatan Cerdas SeatapCIRI INOVASI· Mendekatkan akses pendidikan dasar ke masyarakat, sehingga memudahkan siswa ke lokasi belajar· Meringankan beban biaya transportasi dari rumah ke sekolah· Kegiatan belajar untuk siswa SMP dengan menggunakan sarana/bangunan milik SD· Memanfaatkan tenaga pengajar yang ada di sekitar lokasi SMP Cerdas Seatap· Tempat belajar dan pakaian siswa tidak harus formal - Dalam kegiatan perencanaan dan monitoring melibatkan multi stakeholders.
Kabupaten IndramayuKegiatan Pengolahan Bandeng Tanpa Duri. CIRI INOVASIMelalui kegiatan usaha rumah tangga pengolah bandeng tanpa duri ini dapat meningkatkan Indeks Daya Beli Masyarakat sasaran yaitu masyarakat pesisir. Masyarakat yang menjadi sasaran diutamakan keluarga pembudidaya tambak dan keluarga nelayan yang berpenghasilan rendah. Kegiatan ini juga dapat memberdayakan para ibu rumah tangga untuk lebih berkontribusi kepada kesejahteraan keluarga. Kegiatan ini juga menggunakan siklus usaha yang bersifat siklus tertutup.
Kegiatan Pusat Pelayanan Informasi dan Konseling Kesehatan Repoduksi remaja.CIRI INOVASIKegiatan ini menggunakan kader-kader yang berusia muda yang umumnya memiliki pengaruh baik ke lingkungan. Penanganan penyuluhan dapat lebih optimal karena para penyuluhnya adalah teman sebayanya.
Kegiatan Penyelenggaraan Kejar Paket C Terpadu.CIRI INOVASISistem pembelajaran mengikuti pola mata pencarian masyarakat. Selain itu, kegiatan ini diselenggarakandi SMK negeri atau pun swasta yang ada di tingkat kecamatan. Peserta dari kecamatan yang tidak memiliki SMK, bergabung di kecamatan yang memiliki SMK. Penyiapan SMK agar siap menampung peserta kegiatan ini juga dapat ditekan seminimal mungkin. Pemberian keterampilan yang bersertifikat juga dapat menjadi daya tarik sendiri, mengingat keterampilan yang akan memerlukan biaya tinggi dari peserta, telah dibiayai oleh dana PPK-IPM dan APBD.
Kabupaten IndramayuKegiatan Kejar Paket A Keaksaraan Fungsional (KF). CIRI INOVASISistem pembelajaran mengikuti pola mata pencarian masyarakat. Selain itu diselenggarakan razia buta huruf untuk menjaring masyarakat yang belum dapat calistung agar dapat diarahkan untuk mengikuti kegiatan ini.
Kabupaten Subang Penguatan KUKM CIRI INOVASIDalam hal pengembalian kredit dan jaminan dikembangkan melalui system gotong royong dan tanggung renteng. Hal ini dilakukan agar peserta memiliki tanggung jawab dalam menjalankan usahanya.
Kabupaten TasikmalayaKegiatan Bersanding (Bersih dengan Sanitasi Dasar dan lingkungan). CIRI INOVASIKegiatan ini menggunakan pendekatan gabungan antara kegiatan yang sifatnya kegiatan keagamaan, pelibatan guru sekolah dan aparatur desa membuat penyuluhan lebih efektif.
Kota CirebonKegiatan Rumah Sakit Berbasis Masyarakat. CIRI INOVASI· Adanya transfer of knowledge dan audit medis dari dokter spesialis anak dan kandungan Rumah Sakit kepada tenaga medis di Puskesmas wilayah binaan.· Adanya rujukan balik yang dapat terlaksana dan berjalan semestinya.· Peran serta RS Swasta, pemerintah, dokter spesialis pediatric social dan obsetri social, laboratorium swasta dan PT ASKES dapat dilaksanakan secara optimal.Kemampuan Satlak PPK-IPM Kota Cirebon dalam menggalang stakeholders dalam bidang kesehatan perlu diapresiasi.
Kota SukabumiKegiatan Penguatan Permodalan KUKM.CIRI INOVASI· Mekanisme seleksi yang diserahkan ke pihak bank.· Kerugian yang ditanggung bersama dalam suatu kelompok sasaran, sehingga masing-masing peserta bertanggungjawab terhadap pinjamannya.
Kota TasikmalayaKegiatan Perkuatan Permodalan KUKM. CIRI INOVASI· Mekanisme seleksi yang diserahkan ke pihak bank.· Kerugian yang ditanggung bersama dalam suatu kelompok sasaran, sehingga masing-masing peserta bertanggungjawab terhadap pinjamannya.
Kabupaten KarawangKegiatan Keaksaraan Fungsional (KF-32 Hari) CIRI INOVASI1. Melaksanakan pembelajaran keaksaraan fungsional model 32 hari 2. Menjalin kemitraan dengan stakeholders pondok pesantren, LSM dan Perguruan Tinggi.3. Memberikan tambahan keterampilan bagi masyarakat khususnya di bidang lifeskills yang mendorong kepada peningkatan pendapatan dan budaya hidup sehat/ pola integratif PPK-IPM.4. Melakukan diversifikasi layanan pembelajaran melalui lumbung sumber daya yang berorientasi basis komunitas dan potensi setempat yang mungkin dikembangkan.
Kabupaten KuninganKegiatan Intensifikasi Budidaya Ubi Jalar CIRI INOVASIKegiatan ini merupakan salah satu contoh kegiatan dengan siklus tertutup kerjasama dengan dunia usaha dan petani ubi jalar. Kerjasama ini selain MoU juga dikuatkan dengan peraturan daerah (perda) mengenai tata niaga ubi jalar. Perda ini dibuat untuk mengikat harga ubi jalar di berbagai musim.
Kabupaten KuninganKegiatan Penguatan Kelembagaan dan Pemberdayaan Bank Darah Desa CIRI INOVASISatlak kab/kota telah membina kerjasama dengan PMI Ranting Kecamatan, PMI cabang/UTDC PMI Kabupaten Kuningan, Bidan di desa/Puskesmas, BRSUD 45 Kuningan, RS Wijaya Kusumah, RS Sekarkamulyan, RS Juanda, RS Assyifa, dan RSB Citra Ibu. Adanya penghubung yang berdedikasi untuk menghubungkan antara keluarga penderita dengan Bank Darah Desa. Pengelola Bank Darah telah memiliki database pendonor dan golongan darahnya.
Kabupaten SukabumiKegiatan Pasca Sekolah Lapang Akselerasi Ekonomi Produktif (SL AEP). CIRI INOVASISL AEP adalah kegiatan bidang ekonomi diselenggarakan seiring dengan pelaksanaan sekolah lapang yang diselenggarakan oleh bidang Pendidikan yang melaksanakan kegiatan penyetaraan KF, Paket A, Paket B dan Paket C. dilaksanakan sejak tahun 2007.
Kabupaten SumedangKegiatan Pemberdayaan Paguyuban Keluarga Sehat Gembira Aman dan Rikat (Segar) CIRI INOVASISebagai forum masyarakat Desa dalam bidang kesehatan akan berperan dalam mendorong m indset keluarga untuk berperilaku hidup sehat, mendorong terciptanya lingkungan yang sehat dan mendorong kapasitas keluarga dalam menciptakan insentif kesehatan melalui pemanfaatan lahan pekarangan/halaman sebagai peningkatan tambahan pendapatan keluarga.
BIDANG PENDIDIKAN-KEGIATAN KEAKSARAAN FUNGSIONAL BERBASIS USAHACIRI INOVASIKurikulum program atau muatan lokal disesuaikan dengan kondisi dan kebutuhan lingkungan alam, lingkungan sosial dan budaya masyarakat setempat, yang memuat sekurang-kurangnya:• Analisa lingkungan• Kewirausahaan• Keterampilan produksi barang dan jasa• Pengelolaan usaha• Pengelolaan keuangan• Pemasaran hasil usaha
KOTA BEKASIKegiatan Pengembangan Usaha Boneka
CIRI INOVASIIndustri rumahan yang terbentuk kemudian diklasifikasikan menjadi lokomotif penghela (inti) dan gerbong plasma (plasma). Lokomotif penghela memiliki kemampuan pembuatan boneka dengan kualitas baik untuk pasar lokal, regional maupun ekspor, telah berusaha selama minimal 5 tahun, memiliki tempat usaha sendiri, memiliki tenaga kerja minimal 40 orang, omzet penjualan minimal 100 juta/bulan dan terdaftar dalam himpunan industri kecil boneka (HIKIB) minimal selama 1 tahun. Sedangkan gerbong plasma adalah mereka yang tergolong pekerja, pengrajin/pembuat boneka yang memproduksi boneka di tempat tinggalnya dengan skala kecil.
BIDANG PENDIDIKAN-KEGIATAN PENDIDIKAN KESETARAAN PAKET A,B, DAN C PLUS CIRI INOVASIPada penyelenggaraan kegiatan ini diberikan bekal keterampilan untuk menarik minat peserta dan peserta dapat memiliki kompetensi yang dibuktikan dengan keterangan kelulusan keterampilan (sertifikat keterampilan), keterampilan yang diajarkan pada kesetaraan paket A adalah kerajinan tangan/handycraft,Paket B ditambah keterampilan menjahit dan service hand phone, sedangkan untuk paket C ditambah keterampilan bordir dan montir sepeda motor.
Kota DepokKegiatan Penuntasan Buta Aksara Latin & Al-Qur’an dengan menggunakan Metode “MIQRO” (Mirip Iqro) CIRI INOVASI· Pemberantasan Buta Aksara dan Al-Qur’an tetap diintegrasikan dengan Al-Qur’an dan dilaksanakan dengan metode “MIQRO” (Miri Iqro), dengan metode Iqro yang selama ini dilaksanakan ternyata lebih cepat dicerna oleh otak, sehingga pelaksanaan pembelajaran Huruf latinpun dapat dilaksanakan dengan metode iqro ternyata juga lebih cepat dicerna oleh masyarakat. · Pendekatan langsung dibaca tanpa dieja, langsung berhadapan/tatap muka Pembelajaran aktif, sistematis, tematis, fleksibel, pendekatan asistensi, calistung, bimbingan kerohanian, bimbingan keterampilanWaktu pelaksanaan pembelajaran diperpendek dari 6 bulan menjadi 4 bulan saja.
SOSIAL BUDAYA DAN KEHIDUPAN BERAGAMA
PERSAINGAN GLOBAL MENGHARUSKAN PEMBANGUNAN PENDIDIKAN PERLU MENCAPAI DIMENSI KUALITATIF SUMBERDAYA MANUSIA YANG MEMILIKI KETERAMPILAN BERDASARKAN PENCAPAIAN PROSES AKADEMIS, PENGUASAAN ILMU PENGETAHUAN DAN TEKNOLOGI, SERTA MENJUNJUNG TINGGI NILAI-NILAI AGAMA DAN BUDAYA DAERAH; TINGGINYA KESENJANGAN STATUS KESEHATAN DAN RENDAHNYA AKSES TERHADAP PELAYANAN KESEHATAN ANTARWILAYAH SERTA PENGGUNAAN TEKNOLOGI DI BIDANG KESEHATAN
EKONOMI MENINGKATKAN PERTUMBUHAN EKONOMI YANG CUKUP TINGGI SECARA BERKELANJUTAN DAN BERKUALITAS UNTUK MEWUJUDKAN SECARA NYATA PENINGKATAN KESEJAHTERAAN SEKALIGUS MENGURANGI KEMISKINAN DAN KESENJANGAN EKONOMI SERTA PENGANGGURAN
ILMU PENGETAHUAN DAN TEKNOLOGI
PENINGKATAN KEMAMPUAN IPTEK YANG DITUNJANG OLEH SDM YANG BERKUALITAS; PENINGKATAN SARANA DAN PRASARANA, MENUJU MASYARAKAT BERBASIS PENGETAHUAN, TEKNOLOGI INFORMASI DAN KOMUNIKASI
POLITIK, HUKUM, APARATUR
PENYELENGGARAAN PROSES KOMUNIKASI MASSA, KOMUNIKASI SOSIAL, DAN KOMUNIKASI POLITIK YANG BERORIENTASI PADA PENYELENGGARAAN PROSES DEMOKRATISASI YANG HARMONIS; MENGEMBANGKAN BERBAGAI ALTERNATIF UNTUK MENGUATKAN SISTEM, KEPASTIAN DAN PENEGAKAN HUKUM; DISHARMONI ANTARTINGKAT PEMERINTAHAN BERKAITAN DENGAN PENGELOLAAN KEWENANGAN PEMERINTAHAN SERTA PENYELENGGARAAN MANAJEMEN YANG EFEKTIF DAN EFISIEN
KETENTRAMAN DAN KETERTIBAN MASYARAKAT
TERJADINYA FRIKSI DAN KONFLIK SOSIAL TERKAIT DENGAN MENURUNNYA DAYA DUKUNG LAHAN, AIR, DAN LINGKUNGAN DALAM PROSES PEMBANGUNAN; LAMBANNYA PENCAPAIAN KESEIMBANGAN JUMLAH PENDUDUK DAN LAPANGAN PEKERJAAN; SERTA KEJAHATAN TRANSNASIONAL
SARANA DAN PRASARANA
PENGEMBANGAN ANGKUTAN UMUM MASSAL; PENGEMBANGAN JARINGAN JALAN TOL DAN ARTERI, JARINGAN REL KERETA API, JARINGAN AIR BAKU, JARINGAN LISTRIK SERTA JARINGAN TELEKOMUNIKASI YANG EFEKTIF DAN EFISIEN; MENGEMBANGKAN DAN MENINGKATKAN SARANA, PRASARANA SERTA PELAYANAN BANDARA, PELABUHAN DAN TERMINAL; PENYEDIAAN AIR BERSIH UNTUK PEMUKIMAN; MENAMBAH KAPASITAS ENERGI; PENGEMBANGAN PENGELOLAAN SAMPAH BERSKALA REGIONAL
TATA RUANG DAN PENGEMBANGAN WILAYAH
KONSISTENSI ANTARA PERENCANAAN, PEMANFAATAN, DAN PENGENDALIAN TATA RUANG; MENGURANGI KESENJANGAN PEMBANGUNAN ANTARWILAYAH DI PERKOTAAN DAN PERDESAAN, SELATAN JAWA BARAT, MENYEIMBANGKAN PUSAT KEGIATAN NASIONAL, PUSAT KEGIATAN WILAYAH DAN PUSAT KEGIATAN LOKAL; MENYEDIAKAN KEBUTUHAN LAHAN UNTUK KAWASAN PERMUKIMAN; PEMBANGUNAN KAWASAN PERKOTAAN YANG BERKELANJUTAN; DAN PENGENDALIAN ALIH FUNGSI LAHAN PERTANIAN PRODUKTIF
SUMBER DAYA ALAM DAN LINGKUNGAN HIDUP
MEMULIHKAN DAN MENGUATKAN KEMBALI DAYA DUKUNG LINGKUNGAN; SERTA MEMINIMALISASI RESIKO BENCANA
TANTANGAN DAN ISU PEMBANGUNAN DI JAWA BARAT
AKSELERASI INDEKS PENDIDIKANTARGET
KOMPONEN IPM TAHUN
2015
TARGET OPERASIONAL KEGIATAN PRIORITAS
1.Meningkatkan AMH Menjadi 98%
2.Meningkatkan Rata-rata Lama Sekolah (RLS) Menjadi 12 Tahun
A. Jumlah Siswa SMU/SMK/MA/Paket C Minimal 80%
B. Penduduk Usia di Atas 15 Tahun Minimal 85% Berpendidikan SMU /SMK dan Yang Sederajat
C. Kegiatan Prioritas Beasiswa Paket B dan C, Secara Masal
D. Peningkatan Daya Tampung Berupa Perbaikan Sarana/Prasarana
E. Pendidikan 9 Tahun (Mulai Kelas 1 dan Lulus Pada Kelas 9)
F. Segmentasi role sharing jenjang pendidikan, misalnya: pemkab/kota menangani SD, pemprov menangani SMP dan SMK.
1. Penuntasan Pemberantasan Buta Aksara pada Tahun 2010 melalui Keaksaraan Fungsional Program 32 Jam
2. Tahap Pembinaan dan Pelestarian, Pasca Penuntasan Buta Aksara
3. Bantuan Operasional Siswa (BOS) Tingkat Provinsi
4. Peningkatan Daya Tampung melalui Perbaikan dan Penyediaan Sarana dan Prasarana Sekolah
5. Pencanangan Wajib Belajar 12 Tahun di Seluruh Kabupaten/Kota se Jawa Barat
6. Beasiswa Pendidikan Menengah dan Tinggi Bagi Siswa/Mahasiswa Berprestasi dari Keluarga Tidak Mampu
7. Program Pendidikan Kelas 1 s.d. 9 dalam Rangka Jabar Bebas Putus Jenjang Sekolah
8. Penyelenggaraan Paket B dan C Secara Massal
AKSELERASI INDEKS KESEHATANTARGET
KOMPONEN IPM TAHUN
2015
TARGET OPERASIONAL KEGIATAN PRIORITAS
Meningkatkan Angka Harapan Hidup (AHH) Menjadi 72,98 Tahun
A.Pelayanan Persalinan Oleh Tenaga Kesehatan (Linakes) Sebesar 100% Pada Tahun 2015
B.Pelayanan Neo Natus Sebesar 100% Pada Tahun 2019
C.Semua Puskesmas Harus Sudah Dapat Melaksanakan Pelayanan Obstetri Neonatus Emergensi Dasar (PONED)
D.Semua Rumah Sakit di Kabupaten dan Kota Mampu Melaksanakan Pelayanan Obstetri Neonatus Emergensi Komprehensif (PONEK)
1. Pelayanan kesehatan ibu bersalin.
2. Pelayanan kesehatan bayi dan balita
3. Pencegahan dan penanggulangan gizi buruk
4. Pelayanan kesehatan masyarakat miskin
5. Penyediaan dan penempatan tenaga kesehatan strategis
6. Pemenuhan Ketersediaan obat
AKSELERASI INDEKS DAYA BELITARGET
KOMPONEN IPM TAHUN
2015
TARGET OPERASIONAL KEGIATAN PRIORITAS
Meningkatkan Paritas Daya Beli Menjadi Rp 654.250,00
A.Mendorong Pencapaian Laju Pertumbuhan Ekonomi (LPE) yang berkisar antara 7 – 8 % (asumsi rasional)
B.Meningkatkan Pemahaman Masyarakat Mengenai Konsumsi Terhadap 27 Komoditas Yang Menjadi Indikator Utama Indeks Daya Beli, Misal: Beras Lokal, Komoditas Sayuran (Bayam) Dan Buah-buahan (Pepaya)
1. Pengembangan Perberasan di Jawa Barat melalui West Java Rice Center
2. Ketahanan pangan3. Gerakan Multi Aktivitas
Agribisnis (GEMAR)4. Gerakan Pengembangan
Perikanan Muara Selatan dan Pantai Utara (GAPURA)
5. Gerakan Pengembangan dan Perlindungan Pasar tradisional (GEMPITA)
6. Peningkatan Daya Saing, Industri Kreatif, Industri Agro, Penguatan KUKM
7. Pusat Perdagangan Komoditi Agro
8. West Java BoI9. Pariwisata dan jasa unggulan10.Hutan dan perkebunan
rakyat
Termaju Komponen 2005 - 2008
2008 - 2013
2013 - 2018 2018 - 2023 2023 - 2025
SDM • Produktivitas• Penguasaan
IPTEK
Ekonomi • Industri manufaktur
• pertanian• Pariwisata• Energi • Infrastruktur
Pemerintahan
• Tingkat partisipasi demokrasi
• e-government• Pelayanan
Publik
Sosial Budaya
• Kerukunan hidup beragama
• Pelestarian nilai-nilai budaya
Lingkungan Hidup
• Proporsi kawasan lindung
• Tingkat Pencemaran Udara dan Air
TARGET CAPAIAN PROVINSI JAWA BARAT TERMAJU BERDASARKAN RPJPD 2005 - 2025
top related