herlinda tugas praktikum pengamatan morfologis mikroba
Post on 26-Jun-2015
685 Views
Preview:
TRANSCRIPT
LAPORAN AKHIR PRAKTIKUM MIKROBIOLOGIPENGENALAN PERALATAN PRAKTIKUM
Diajukan untuk memenuhi tugas praktikum mikrobiologi
Disusun Oleh :
Herlinda : 230110090016
UNIVERSITAS PADJADJARANFAKULTAS PERIKANAN DAN ILMU KELAUTAN
PROGRAM STUDI PERIKANAN 2010
1
KATA PENGANTAR
Puji dan syukur kami panjatkan kehadirat Allah SWT karena dengan rahmat dan karunia-
Nya saya dapat menyelesaikan laporan Akhir Praktikum pengenalan peralatan praktikum yang
merupakan bagian dari tugas Mata Kuliah mikrobiologi. Saya mengucapkan terima kasih
kepada Dosen mata kuliah mikrobiologi, yang telah membantu dan membimbing kami selama
penyusunan Laporan Akhir Praktikum ini. Tidak lupa teman-teman, Asisten Laboratorium dan
semua pihak yang ikut berpartisipasi dalam menyelesaikan tugas laporan ini.
Dalam penulisan laporan ini mungkin masih terdapat banyak kesalahan, oleh karena itu
kritik dan saran sangat diperlukan untuk memperbaiki kesalahan agar dapat lebih baik lagi
kedepannya. Saya berharap semoga laporan ini dapat berguna bagi semua civitas akademika
yang membutuhkannya.
Jatinangor, 16 November 2010
Penulis
2
Daftar Isi
KATA PENGANTAR......................................................................................................................... 2
Daftar Isi........................................................................................................................................ 3
I.PENDAHULUAN............................................................................................................................4
Latar Belakang........................................................................................................................... 4
II. TUJUAN PRAKTIKUM..................................................................................................................5
III. LANDASAN TEORI......................................................................................................................6
1. Mikroskop...........................................................................................................................7
2. Inkubator.......................................................................................................................... 13
Sejarah Penemuan Mikroba.....................................................................................................15
IV. ALAT DAN BAHAN...................................................................................................................19
4.1. Alat....................................................................................................................................19
4.2. Bahan................................................................................................................................19
V. PROSEDUR KERJA.....................................................................................................................20
VI. Hasil dan Pembahasan............................................................................................................21
VI. Pembahasan...........................................................................................................................22
VII. Pendalaman...........................................................................................................................23
VIII. Daftar Pustaka...................................................................................................................... 24
3
I.PENDAHULUAN
Latar Belakang
Mikroba terdapat dimana-mana dalam alam. Mikroba dapat ditemui mulai dari dasar
lautan yang paling dalam sampai ke puncak gunung yang paling tinggi. Mikroba ada yang hidup
dalam air dingin, juga ada yang tahan hidup dalam air panas pada suhu tinggi bahkan ada yang
sampai 250 derajat Celcius. (extremophilic). Tanah yang kita injak dipenuhi oleh mikroba.
Mikroba dapat terbawa bersama aliran air ke sungai, danau dan laut. Mikroba dapat ditemui
dimana mereka menemukan makanan, kelembaban (air), dan suhu yang cocok untuk
pertumbuhan dan perkembangbiakannya. Karena kondisi yang cocok untuk kehidupan manusia
juga cocok bagi mikroba maka tidak dapat dihindari bila kita hidup berdampingan dengan
mikroba.
Tiap jenis mikroba mempunyai tempat hidup yang tidak sama, sesuai dengan
ketersediaan nutrisi yang dibutuhkannya, di samping kondisi yang cocok untuk tumbuh dan
berkembang biak bagi mereka. Beberapa jenis mikroba antara lain bakteri, sianobakteri, virus,
kamir, kapang, protozoa, dan alga. Tetapi mikroba yang dominan terdapat pada ikan segar
adalah bakteri. Hal ini disebabkan ikan mengandung protein dan air dalam jumlah relatif tinggi
sehingga menjadi media yang cocok untuk bakteri tumbuh dan berkembang biak.
Untuk mengidentifikasi mikroba, kita memerlukan alat-alat dan bahan yang diperlukan .
contohnya mikroskop, kca pembesar (LUP), petri disk dan media tumbuh yang digunakan
bermacam-macam yang kita gunakan saat praktikum ini adalah NA (nutrient agar-agar)
4
II. TUJUAN PRAKTIKUM
Praktikum ini bertujuan meningkatkan pengetahuan penggunaan peralatan praktikum
yang nantinya akan digunakan untuk praktikum mikrobiologi selanjutnya, untuk praktikum kali
ini, praktikan akan mencoba mengamati mikroba dengan kaca pembesar (LUP) Dan mikroskop.
Kaca pembesar (LUP) akan digunakan untuk mengamati bentuk koloni mikroba yang
terdapat dalam petri disk, Dan menghitung jumlah koloni mikroba. Sedangkan mikroskop
digunakan untuk melihat wujud asli mikroba.
5
III. LANDASAN TEORI
Penggunaan mikroskop untuk mengamati mikroba memiliki empat fungsi utama,
yaitu :
1) mengamati aktivitas mikroba;
2) mengamati morfologis mikroba,
3) mengukur mikroba dan
4) menghitung mikroba.
Ada beberapa hal yang harus diperhatikan selama mengamati morfologi mikroba.
1. Koloni mikroba digambar dengan bantuan perbesaran mikroskop 40X, namun sebelumnya
diamati tanpa bantuan mikroskop.
2. Koloni mikroba digambar dari bagian bawah cawan petri. Penggambaran dengan membuka
tutup cawan petri tidak disarankan.
3. Diameter koloni ditentukan berdasarkan koloni tunggal yang tumbuh sendirian, maksudnya
tidak tumbuh berdesak-desakan
4. Margin koloni ditentukan dari pola tepian koloni tunggal.
5. Elevasi dan sifat permukaan koloni dapat diketahui dengan memantulkan cahaya lampu ke
cawan.
6
1. Mikroskop
Mikroskop adalah alat yang dapat memperbesar tampilan suatu benda sehingga mudah
untuk diamati. Perkembangan mikroskop sendiri sangat menarik untuk diikuti. Dari mulai
mikroskop yang sangat sederhana, orang terus berupaya mengembangkannya hingga dihasilkan
mikrokop elektron.
Pada tahun 1590, seorang pembuat lensa berbangsa Belanda, Zaccharias Janssen
bersama-sama anak lelakinya Hans, mengamati bahwa setiap objek yang berdekatan dengan
lensanya menjadi besar dengan mendadak. Asas penemuan oleh Zaccharias ini telah menjadi
pelopor penciptaan mikroskop dan teleskop yang terdapat pada hari ini.
Mikroskop (bahasa Yunani: micron = kecil dan scopos = tujuan) merupakan alat yang
digunakan untuk melihat objek-objek mikro yang tidak dapat dilihat oleh mata kasar. Mikroskop
yang sederhana pertama kali ditemukan oleh Antony van Leeuwenhoek pada tahun 1674
(Gambar 1). Mikroskop ini dianggap sebagai cikal bakal mikroskop modern.
Mikroskop yang dibuat dan digunakan oleh Leeuwenhoek sangat berbeda dengan
mikroskop yang kita kenal sekarang. Mikroskop ini memiliki hanya satu lensa yang kecil dan
bentuknya hampir menyerupai bola. Lensa diletakkan diantara dua pelat logam tipis. Sampel
yang akan diamati diletakkan pada suatu pasak tumpul yang terikat pada bagian belakang pelat
logam. Pengaturan jarak agar sampel tersebut masuk ke dalam fokus lensa dilakukan dengan
memutar dua buah sekerup. Pengaturan dilakukan sedemikian rupa sehingga diperoleh gambar
sampel yang jelas sampelnya.
7
Mikroskop telah berkembang pesat. Saat ini dikenal mikroskop cahaya (monokuler dan
bonokuler), mikroskop stereo, mikroskop elektron, mikroskop fase kontras, mikroskop
interferensi, mikroskop polarisasi, mikroskop medan gelap, mikroskop konfokal, mikroskop
ultraviolet, mikroskop pendar. Berdasarkan pada kenampakan obyek yang diamati, mikroskop
dapat dibedakan menjadi mikroskop dua dimensi (mikroskop cahaya) dan mikroskop tiga
dimensi (mikroskop stereo). Berdasarkan sumber cahayanya, mikroskop dapat dibedakan
menjadi mikroskop cahaya, mikroskop stereo, dan mikroskop elektron.
Mikroskop cahaya (Light Microscope, LM) memiliki tiga sistem lensa, yaitu lensa
obyektif, lensa okuler, dan kondensor. Lensa obyektif dan lensa okuler terletak pada kedua
ujung tabung mikroskop. Lensa okuler dapat berupa lensa tunggal (monokuler) atau ganda
(binokuler).
8
Prinsip kerja mikroskop cahaya adalah melewatkan berkas cahaya agar melalui sampel
dan kemudian menembus lensa kaca. Lensa ini akan merefraksi (membelokan) cahaya
sedemikian rupa sehingga bayangan sampel terlihat lebih besar sewaktu diproyeksikan ke
mata. Mikroskop cahaya didesain untuk memperbesar obyek hingga ukuran sekitar 0,2 mikro
meter karena dibatasi oleh panjang gelombang cahaya tampak yang digunakan untuk
menerangisampelnya. Mikroskop cahaya dapat memperbesar objek hingga 1000 kali ukuran
sebenarnya; pembesaran lebih lanjut akan meningkatkan kekaburan.
Mikroskop stereo memiliki dua lensa objektif dan dua lensa okuler sehingga akan
menghasilkan gambaran tiga dimensi. Mikroskop stereo digunakan untuk pengamatan benda
yang tidak terlalu kecil, dapat tebal maupun tipis, transparan maupun tidak.
Mikroskop elektron digunakan untuk melihat sampel yang berukuran mikro, tidak
berwarna dan jernih. Mikroskop ini memiliki kemampuan memperbesar sampel lebih dari 2 juta
kali.
Mikroskop ini dibuat berdasarkan penemuan bahwa lapangan magnetik atau
elektrostatik dapat beraksi pada berkas elektron seperti halnya lensa pada sinar biasa. Dengan
mengunakan elektron sebagai sumber sinar dan suatu seri elektromagnetik sebagai alat yang
dapat digunakan untuk memfokuskan dan memperbesar, memungkinkan mikroskop elektron
untuk menghasilkan gambar objek sangat jelas hingga pembesaran yang tinggi. Mikroskop
elektron modern secara teoritis dapat mencapai resolusi (penguraian) kira-kira 0,1 nanometer
(nm). Satu nano meter = sepermilyar meter.
Pada prinsipnya, setiap mikroskop memiliki struktur dan kelengkapan relatif sama yaitu
untuk memperbesar tampilan sampel (mikroba) sehingga mudah untuk dipelajari. Sebelum
menggunakan mikroskop untuk mengamati mikroba, sebaiknya dipelajari terlebih dahulu
bagian dan komponen mikroskop sebagai berikut :
9
1. Stand atau base (alas atau dasar mikroskop) adalah sebagai pondasi yang akan
memberikan stabilitas pada mikroskop.
2. Handle atau arm (lengan mikroskop) adalah bagian yang dipegang sewaktu
mikroskop akan dibawa atau dipindahkan.
3. Stage (meja obyek) adalah alas horizontal yang berlubang di bagian tengahnya.
Lubang ini merupakan tempat meletakkan object glass berisi sampel yang akan
diamati. Stage clips (jepitan) adalah alat penjepit yang terletak diatas meja untuk
menahan object glass. Jepitan dapat digerakkan sehingga tetap dapat menahan objek
glass.
4. Illuminator (beberapa mikroskop menggunakan reflector atau cermin), adalah sumber
cahaya yang terpasang di bawah meja obyek dan dapat diubah posisinya, untuk
memantulkan sinar pada obyek yang akan diamati agar terlihat jelas. Bila
menggunakan cermin, salah satu permukaan cermin berbentuk datar dan sebelahnya cekung.
Bagian yang datar digunakan jika sumber cahaya cukup terang dan bagian cekung digunakan
jika cahaya kurang terang.
10
5. Kondensor (Condensor) adalah lensa yang terletak di bawah meja obyek yang
berguna untuk memfokuskan sinar ke obyek yang akan diamati.
6. Diafragma Iris (Iris diaphragm) adalah alat yang diletakkan di bawah kondensor
untuk mengatur jumlah sinar yang masuk ke kondensor (dalam beberapa mikroskop
terdapat juga alat seperti ini yang diletakkan tepat di bawah meja objek).
7. Eyepiece tube atau Body Tube (tabung atau tubus mikroskop) adalah tabung
berbentuk silinder yang kosong dimana sinar dari lensa obyektif di bagian bawah
akan menuju ke lensa okuler (eyepiece) di bagian atas, sehingga terjadi pembesaran
obyek yang diamati. Body tube ini dilengkapi dengan "draw tube" yang dapat
digerakkan untuk mengatur jarak antara lensa okuler dengan lensa obyektif.
11
8. Nosepiece atau revolver adalah cakram (disk) yang terletak di bagian bawah body
tube. Revolver berfungsi sebagai tempat memasang lensa obyektif dan dapat digerakkan
sedemikian rupa sehingga dapat memilih lensa objektif mana yang akan
digunakan.
9. Lensa Obyektif (objective lenses) adalah lensa kecil untuk membesarkan obyek yang diamati
pertama kali. Pada umumnya terdapat 3 buah lensa obyektif yang masingmasing mempunyai
jarak fokus 16, 4 dan 1,8 mm, pembesarannya masing-masing adalah 10, 44 dan 95 kali garis
tengah obyek yang diamati. Lensa 16 mm dan 4 mm dapat digunakan secara kering, sedangkan
lensa 1,8 mm penggunaannya harus dicelupkan ke dalam minyak imersi yang mempunyai
indeks refraksi yang sama dengan gelas, agar dapat meneruskan sinar sebanyak mungkin.
10. Lensa okuler (eyepiece) adalah lensa yang diletakkan di bagian atas body tube untuk
memperbesar obyek yang dilihat kedua kalinya (setelah diperbesar oleh lensa obyektif). Pada
umumnya terdapat 4 buah lensa okuler yang digunakan yaitu masingmasing dapat
memperbesar 5; 7,5; 10 dan 12,5 kali.
11. Pengatur kasar atau coarse adjustment(focus) knob adalah alat mekanis (sekerup) yang
berguna untuk menaik-turunkan body tube beserta lensanya dengan cepat, agar sampel yang
diamati masuk ke dalam fokus lensa.
12. Pengatur halus atau fine adjustment (focus) knob adalah alat mekanis (sekerup) untuk
menaik-turunkan body tube secara lambat, agar sampel yang diamati betul-betul masuk ke
dalam fokus lensa.
12
2. Inkubator
Salah satu tahapan penting dalam mempelajari mikroba adalah menumbuhkan mikroba
tersebut dalam media khusus. Berdasarkan mikroba yang tumbuh dapat diperoleh informasi
berupa jumlah populasi mikroba, deskripsi morfologis dan sifat biologisnya. Mikroba dapat
ditumbuhkan dalam lingkungan yang stabil, terutama suhu. Pengendalian suhu lingkungan akan
meningkatkan peluan keberhasilan menumbuhkan mikroba.
Inkubator adalah wadah yang dapat dikendalikan suhunya, sehingga dapat digunakan
untuk tempat menumbuhkan dan menyimpan biakan mikroba. Prinsip kerjanya sama seperti
oven, tetapi kisaran suhu inkubator lebih rendah. Suhu yang dihasilkan oleh elemen pemanas
yang terletak dibagian bawah inkubator berkisar antara suhu kamar dan 50oC.
Pengendalian suhu inkubator dilakukan oleh termostat yang secara otomatis akan
memutuskan hubungan pada saat temperatur telah melebihi kebutuhan, sehingga suhu akan
menurun. Termostat akan menghubungkan arus listrik kembali apabila temperatur berada lebih
rendah, sehingga suhu akan meningkat kembali sesuai kebutuhan.
Inkubator dilengkapi ventilasi dan pintu. Ventilasi inkubator berupa lubang di dinding
sebelah kiri dan kanan. Ventilasi ini berfungsi untuk mempertahankan kelembaban udara di
dalam inkubator. Inkubator juga dilengkapi pintu. Inkubator yang digunakan untuk
menginkubasi mikroba memiliki dua pintu. Pintu bagian dalam terbuat dari kaca sehingga isi
inkubator dapat dilihat tanpa membuka pintunya. Pada inkubator pengaduk hanya memiliki
satu pintu terbuat dari kaca, sehingga mudah untuk melihat isinya.
13
3. Colony Counter, adalah alat untuk menghitung jumlah mikroba.
4. Jarum ose, berfungsi untuk memindahkan mikroba dari satu media ke media lainnya.
5. Lampu Bunsen (spirtus), berfungsi untuk sterilisasi lingkungan dan peralatan kerja di
laboratorium mikrobiologi.
6. Cawan Petri (petri disk), merupakan tempat inokulasi mikroba.
7. Tabung Reaksi, berfungsi tempat untuk pengenceran dan inokulasi mikroba.
8. Pipet, berfungsi untuk mengambil cairan.
14
Sejarah Penemuan Mikroba
Mikroba didefenisikan sebagai ilmu yang mempelajari tentang organisme mikroskopis.
Mikrobiologi berasal dari bahasa Yunani, mikros=kecil, bios=hidup dan logos=ilmu. Ilmuwan
menyimpulkan bahwa mikroorganisma muncul kurang lebih 4 juta tahun yang lalu dari senyawa
organik kompleks di lautan, atau mungkin dari gumpalan awan yang sangat besar yang
mengelilingi bumi. Sebagai makhluk hidup pertama di bumi, mikroorganisma diduga
merupakan nenk moyang dari semua makhluk hidup.
Mikroorganisme atau mikroba adalah organisme mikroskopik yang sebagian besar
berupa satu sel yang terlalu kecil untuk dapat dilihat menggunakan mata telanjang. Mikroba
berukuran sekitar seperseribu milimeter (1 mikrometer) atau bahkan kurang, walaupun ada
juga yang lebih besar dari 5 mikrometer. Karenanya, mikroba hanya bisa dilihat dengan
menggunakan alat bantu berupa mikroskop.
Zoologis Jerman, EH Haeckel (1866) mengklasifikasikan makhluk hidup menjadi tiga
dunia, yaitu dunia tanaman, hewan, dan protista. Protista atau mikro organisme yang bukan
hewan dan tanaman ini sebagian besar terdiri dari hanya satu sel. Kedalam golongan protista ini
termasuklah bakteri, alga, fungi (kapang dan khamir), dan protozoa. Virus tidak termasuk
protista karena bukan makhluk satu sel.
Mikroba ada di mana-mana pada lapisan biosfer. Mikroba hadir di biosfer karena ia
makhluk hidup. Mereka terdapat pada makanan, air minum (terutama yang sudah
terkontaminasi), alat memasak, alat tulis, juga di lantai, pakaian, sepatu, ataupun tas kita.
Dipermukaan kulit, dalam mulut, hidung dan setiap lubang pada tubuh, serta dalam saluran
pernafasan dan pencernaan. Bahkan udara yang kita hirup untuk bernapas pun mengandung
berbagai jenis mikroba.
15
Awal mula munculnya ilmu mikrobiologi pada pertengahan abad 19 pada waktu
ilmuwan telah membuktikan bahwa mikroorganisma berasal dari mikroorganisma sebelumnya
bukan dari tanaman ataupun hewan yang membusuk. Selanjutnya ilmuwan menunjukkan
bahwa mikroorganisma bukan berasal dari proses fermentasi tetapi merupakan penyebab
proses fermentasi buah anggur menjadi anggur dapat berubah. Ilmuwan juga menemukan
bahwa mikroba tertentu menyebabkan penyakit tertentu. Pengetahuan ini merupakan awal
pengenalan dan pemahaman akan pentingnya mikroorganisma bagi kesehatan dan
kesejahteraan manusia.
Selama awal abad 20 ahli mikrobiologi telah meneliti bahwa mikroorganima mampu
menyebabkan berbagai macam perubahan kimia baik melalui penguraian maupun sintesis
senyawa organik yang baru. Hal inilah yang disebut dengan ‘biochemical diversity’ atau
keaneka ragaman biokimia yang menjadi ciri khas mikroorganisma. Disamping itu, yang penting
lainnya adalah bahwa mekanisma perubahan kimia oleh mikroorganisma sangat mirip dengan
yang terjadi pada organisma tingkat tinggi. Konsep ini dikenal dengan ‘unity in biochemistry’
yang artinya bahwa proses biokimia pada mikroorganisma adalah sama dengan proses biokimia
pada semua makhluk hidup termasuk manusia. Bukti yang lebih baru menunjukan bahwa
informasi genetik pada semua organisma dari mikroba hingga manusia adalah DNA.
Karena sifatnya yang sederhana dan perkembangbiakan yang sangat cepat serta adanya
berbagai variasi metabilma, maka mikroba digunakan sebagai model penelitian di bidang
genetika. Saat ini mikroorganisma diteliti secara intensif untuk mengetahui dasar fenomena
biologi. Mikroorganisma juga muncul sebagai sumber produk dan proses yang menguntungkan
masyarakat, misalnya: alkohol yang dihasilkan melalui proses fermentasi dapat digunakan
sebagai sumber energi (gasohol). Strain-strain baru dari mikroorganima yang dihasilkan melalui
proses rekayasa genetika dapat menghasilkan bahan yang penting bagi kesehatan manusia
seperti insulin. Sebelumnya hanya insulin yang diekstrak dari pancreas lembu yang dapat
menerimanya. Sekarang, insulin manusia dapat diproduksi dalam jumlah yang tak terhingga
oleh bakteri yang telah direkayasa.
16
Beberapa diantaranya bersifat patogen bagi manusia, hewan maupun tumbuhan.
Beberapa dapat menyebabkan lapuknya kayu dan besi. Tetapi banyak diantaranya berperan
penting dalam lingkungan sebagai dekomposer. Beberapa diantaranya digunakan dalam
menghasilkan (manufacture) substansi yang penting di bidang kesehatan maupun industri
makanan.
Jenis-jenis Mikroba
Ada dua jenis mikroba dilihat dari manfaatnya, yaitu mikroba baik dan mikroba "jahat".
Mikroba yang baik bagi manusia diantaranya adalah mikroba pangan dan industri yang
membantu manusia dalam pembuatan keju, yoghurt, tempe, oncom, kecap, tape, ragi roti,
asam amino, asam organik, pelarut organik, enzim, obat-obatan, dan sebagainya.
Mikroba juga membantu mendekomposisi (menghancurkan) bahan organik seperti
sampah-sampah organik sehingga mengurangi jumlah sampah dan bisa pula menjadi pupuk
bagi tanaman. Tetapi mikroba yang tidak baik juga tidak kurang jumlahnya yaitu mikroba yang
menyebabkan berbagai penyakit pada manusia serta mikroba yang mengakibatkan basi atau
kerusakan bahan makanan dan minuman.
Dalam konteks makanan halal, salah satu mikroba yang cukup kontroversi akhir-akhir
ini, yaitu mikroba dari jenis bifidobacteria. Mikroba ini adalah bakteri yang banyak ditemukan
dalam usus bayi yang hanya mengkonsumsi ASI. Bifidobacteria menjadi penting karena
merupakan salah satu probiotik yang dapat menekan pertumbuhan mikroba patogen lain
dalam usus bayi dan merangsang kekebalan tubuh bayi.
17
Karena berfungsi sebagai probiotik maka ilmuwan dari industri mengisolasinya pertama
kali dari kotoran bayi sehat yang hanya mengkonsumsi air susu ibu. Setelah diisolasi, bakteri ini
dimurnikan berkali-kali agar tidak terkontaminasi oleh bakteri lain. Pemurnian dilakukan
dengan melarutkannya dalam air garam sampai ratusan ribu kali, kemudian ditumbuhkan pada
media agar, diisolasi lagi, dan ditumbuhkan lagi berkali-kali sampai ratusan kali.
Bifidobacteria yang dipakai sekarang adalah isolat yang sudah berumur sekitar 35 tahun
sejak diisolasi pertama kali tersebut. Setelah dibersihkan dan dimurnikan berkali-kali dan telah
35 tahun sejak diisolasi pertama kali.
18
IV. ALAT DAN BAHAN
4.1. Alat
Peralatan utama yang dibutuhkan dalam pengamatan morfologis mikroba adalah :
a. Mikroskop
b. Kaca pembesar
c. Petri Disk
4.2. Bahan
Bahan utama yang digunakan dalam pengamatan morfologi mkiroba adalah adalah
Kultur Mikroba
19
V. PROSEDUR KERJA
Prosedur kerja pengamatan morfologis mikroba adalah sebagai berikut :
1. Siapkan mikroskop atau kaca pembesar
2. Ambil petri disk. Letakkan dalam posisi terbalik
3. Amati bagian pinggir (tepi) koloni dengan menggunakan mikroskop
4. Amati elevasi permukaan mikroba menggunakan kaca pembesar
Gambar 1. Beberapa Margin Koloni Bakteri
20
VI. Hasil dan Pembahasan
Dari hasil pengamatan yang kami lakukan sesuai prosedur kerja praktikum, maka hasil yang
didapatkan yaitu :
1. Koloni yang besar berjumlah 42
2. Mikroba yang berkoloni kecil berjumlah 84
Bentuk permukaan kolom yang didapatka pada mikroba dalam petri disk adalah Bentuk
umbonate dan convex
Gambar-gambar yang kami dapatkan dari pengamatan mikroba menggunakan
mikroskop
33 spesies 15 spesies 14 spesies
10 spesies 19 spesies 12 spesies
19 spesies 14 spesies
21
VI. Pembahasan
Buat pembahasan mengenai kegiatan praktikum yang saudara kerjakan. Kesimpulan apa
yang Saudara dapatkan?
1. menghitung koloni mikroba yang ada dalam petridisk dengan melihatnya dari bawah
petridisk dengan menggunakan kaca pembesar (lup).
2. Melihat lebih jelas Bentuk koloni dari samping petridisk dan dengan bantuan cahaya
3. Melihat mikroba dengan menggunakan mikroskop dan menggambarnya
Kesimpulan
Mikroba hidup dalam media yang berbeda-beda, maka untuk menginokulasi dan
menidentifikasinya memakai cara yang berbeda pula. Alat yang digunakan pun berbagai
macam, sesuai fungsinya alat-alat yang dipakai dalam praktikum ini berfungsi berbeda-beda
misalnya
1. Kaca pembesar : untuk menghitung jumlah koloni mikroba
2. Mikroskop : untuk melihat mikroba dengan lebih spesifik
3. Petri disk : tempat untuk tumbuhnya mikroba dan untuk menjaga mikroba agar tidak
terkontaminasi
4. Nutrient Agar-agar : media yang dipakai untuk menumbuhkan mikroba
22
VII. Pendalaman
a. Mengapa pengamatan morfologis dilakukan dari bagian bawah petri disk?
Karena media tumbuh yang digunakan adalah NA (nutrient agar) yang mengendap dibawah
petridisk maka mikrobanyapun berada pada dasar petri disk.
Nutrient Agar
Nutrien agar adalah medium umum untuk uji air dan produk dairy. NA juga digunakan
untuk pertumbuhan mayoritas dari mikroorganisme yang tidak selektif, dalam artian
mikroorganisme heterotrof. Media ini merupakan media sederhana yang dibuat dari ekstrak
beef, pepton, dan agar. Na merupakan salah satu media yang umum digunakan dalam
prosedur bakteriologi seperti uji biasa dari air, sewage, produk pangan, untuk membawa stok
kultur, untuk pertumbuhan sampel pada uji bakteri, dan untuk mengisolasi organisme dalam
kultur murni.
Untuk komposisi nutrien adar adalah eksrak beef 10 g, pepton 10 g, NaCl 5 g, air desitilat
1.000 ml dan 15 g agar/L. Agar dilarutkan dengan komposisi lain dan disterilisasi dengan
autoklaf pada 121°C selama 15 menit. Kemudian siapkan wadah sesuai yang dibutuhkan.
b. Mengapa selama pengamatan morfologis mikroba tidak diperkenankan membuka tutup
petri disk ?
untuk menghindari terjadinya kontaminasi dengan mikroba lain yang berada pada udara dan
lingkungan sekitar
23
VIII. Daftar Pustaka
1. Prawirohartono. Slamet dan Suharyono Hadisumarto. 1999. Sains Biologi 2b. Jakarta:
Bumi Aksara.
2. Saktiyono. 1999. Seribu pena Biologi SMU Kelas 2. Jakarta. Erlangga.
3. Afrianti, Eddy dan avi liviawaty. 2010. Petunjuk Praktikum Mikrobiologi Perikanan,
Jatinangor
24
top related