herpes zoster dan nyeri pasca herpes by dr prasna
Post on 07-Jul-2015
418 Views
Preview:
DESCRIPTION
TRANSCRIPT
HERPES ZOSTERDAN NYERI PASCA
HERPES
dr. Prasna Pramita,SpPD,MARS,FINASIM
Bogor, 2 November 2014
Curriculum Vitae
Pendidikan
1986 - 1993 : Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia, Jakarta
2000 – 2006 : Program Pendidikan Penyakit Dalam I, FK - Universitas
Indonesia, Jakarta
2009 – 2011 : Program Pasca Sarjana Manajemen Rumah Sakit, Universitas
Respati Indonesia, Jakarta
Juni 2012 – now : Program Pendidikan Penyakit Dalam II- Subspesialis Alergi
Imunologi, FK - Universitas Indonesia, Jakarta
Posisi Sekarang
2007 – sekarang : Dokter Penyakit Dalam di Brawijaya Women and Children
Hospital, Jakarta
2007 – sekarang : Dokter Penyakit Dalam di RS Puri Cinere, Depok
2013 - sekarang : Dokter Penyakit Dalam di RS Mayapada, Jakarta
Foto
HERPES ZOSTER
penyakit pada kulit yang merupakan reaktivasi dari
virus cacar air (Virus Varicella).
Reaktivasi
Lebih sering
pada orang tua:
10x usia muda
Perjalanan penyakit Herpes Zoster
Cohen KR et al, P&T 2013, 38(4):217-27
Varisela
Laten Dalam Ganglion
Reaktivasi
Herpes Zoster
Herpes Zoster Key Facts
Bahkan saat usia 85 tahun, 1 dari 2 orang akan berisiko
mengalami Herpes Zoster
98% orang
pernah
terinfeksi
(varicella)
1 dari 3 orang berisiko
terkena Herpes
Zoster semasa
hidupnya
Immunosenesce
nce
Kenneth Schmader. Herpes Zoster in Older
Adults. Aging And Infectious Disease.
Clinical Infectious Diseases 2001; 32:1481–6.
Proses menua
penurunan f/
organ pernafasan
Penurunan
sistem imunitas
Komorbiditas-
multipatologi
Penurunan status
fungsional; imobilisasi
INFEKSI
Gangguan nutrisi
Penyakit Yang Berhubungan Dengan Penurunan Sistim Imun Karena Penuaan
Meningkatnya kejadian tumor dan kanker Meningkatnya kejadian infeksi karena :
E. ColiStreptococcus pneumoniaMycobacterium tuberculosisPseudomonas aeruginosa
Herpes virusGastroenteritis, bronchitis, dan influenza
Reaktivasi infeksi virus laten
Penyakit Autoimmune dan infllamasi:ArtritisDiabetesOsteoporosisDemensia
VZV=varicella-zoster virus.
1. From N Engl J Med, Arvin A, Aging, immunity, and the varicella-zoster virus, Vol 352, p 2266-2267, © 2005
Massachusetts Medical Society. Reprinted with permission from Massachusetts Medical Society.
VZ
V M
em
ory
T C
ells
Usia
Infeksi Varisela Herpes zoster
Ambang
imunitas
terhadap
Herpes
zoster
Paparan
varisela
Dari luar
Silent
reactivation?
Vaksinasi
Herpes zoster
Immunitas Seluler Yang Spesifik Mencegah Reaktivasi Virus
Varisela Akan Menurun Sejalan Usia
Usia ~50 tahun
Risiko Herpes Zoster Meningkat Pada Usia ≥ 50 Tahun
(Worldwide)
1. Brisson M et al. Epidemiol Infect. 2001;127:305–314. 2. Choi WS et al. J Clin Virol. 2010;47:325–329. 3. Gonzalez Chiappe S et
al. Vaccine. 2010;28:7933–7938. 4. Hope-Simpson RE. Proc R Soc Med. 1965;58:9–20. 5. Insinga RP et al. J Gen Intern Med.
2005;20:748–753. 6. Jih JS et al. Acta Derm Venereol. 2009;89:612–616. 7. Stein AN et al. Vaccine. 2009;27:520–529. 8. Ultsch B et
al. BMC Infect Dis. 2011;11:173. 9. Yawn BP et al. Mayo Clin Proc. 2007;82:1341–1349.
•Puncak kasus HZ terjadi pada
usia 45-64 : 851 (38.12 % dari
total kasus HZ)
•prevalensi ≥ usia 45 terjadi
55.77%
•Tren HZ cenderung terjadi pada
usia yang lebih muda
•Gender : Wanita cenderung
mempunyai prevalensi lebih
tinggi
Data Epidemiologi Herpes Zoster Dari 13 RS Pendidikan (2011-2013)
Data 2232 pasien herpes zoster pada 13 rumah sakit pendidikan di
Indonesia (2011-2013)
0.4%1.8%
8.6%
24.59%
38.12%
17.65%
0
100
200
300
400
500
600
700
800
900
<5 5-14 15-24 25-44 45-64 >65
Prevalensi Herpes Zoster Berdasarkan Usia
Pria 961
Wanita 1110
Total 2232
Indonesia HZ Study Group. Publication On Indonesia Herpes Zoster Book 2014
Faktor Yang Meningkatkan Risiko Terkena Herpes Zoster
• Riwayat cacar air sebelumnya
• Pasien dengan kekebalan seluler terganggu misal usia tua,
diabetes, penyakit kronis,trauma dan pembedahan
• Immunokompromais– Pasien kanker terutama leukimia dan limfoma
– Pasien dengan HIV
– Pasien yang menjalani transplantasi sumsum tulang atau organ
– Pasien dengan terapi immunosupresan : high steroid (>20mg/hari selam
2mgg), kemoterapi, obat penekan imun lain (MTX, Azathioprine,dll)
Morbidity and Mortality Weekly Report. Prevention of Herpes Zoster
Recommendations of the Advisory Committee on Immunization Practices (ACIP).
June 6, 2008 / Vol. 57 / RR-5
Gambaran Klinis HZ pada Usia Lanjut
Photo/MN Oxman, University of California, San Diego
Nyeri sebelum muncul lesi herpes lebih hebat dan lebih lama
Nyeri akut lebih hebat
Ruam kulit dapat tidak khas: lebih berat, meluas, mengenailebih dari satu bagian Persarafan
Perjalanan penyakit lebih panjang
Sering berulang
Komplikasi lebih sering terjadi (50%)
Neurologis
• Vertigo
• Paresis saraf otak
• Tuli
• Ensefalitis, meningitis
• Neuropati motor dll.
• Nyeri Pasca Herpes
Dermatologis
• Diseminata
• Infeksi sekunder dll.
Oftalmik
• Keratitis
• Buta
• Ptosis
• Skleritis dll.
Viseral
• Pneumonia
• Hepatitis
• Miokarditis
• perikarditis
• Miositis dll.
Johnson RW et al. BMC Medicine 2010;8:37
Komplikasi lebih sering terjadi pada usia lanjut (50%)
Perjalanan Penyakit Herpes Zoster
PHN=postherpetic neuralgia; VZV=varicella zoster virus.
Fase Prodromal
1 -5 hari
Acute Phase
Lesi 7-10 hari
Ruam 2-4 minggu
Complications
Resolves
photophobia akut, nyeri,
sakit kepala, malaise
karakteristik ruam
dermatomal
(unilateral), peningkatan
sensitivitas terhadap
sentuhan dan nyeri
Dapat terjadi atau tidak;
komplikasi umum : PHN1. Weaver BA. J Am Osteopath Assoc. 2009;109(6 suppl 2):S2–S6.
2. Harpaz R et al. MMWR. 2008;57(RR–5):1–30.
3. Gnann JW Jr, Whitley RJ. Herpes zoster. N Engl J Med. 2002;347:340–346.
4. Lycka BAS, Williamson D, Sibbald RG. Dermatologic aspects of herpes zoster. In: Watson CPN, Gershon AA, eds. Herpes Zoster and Postherpetic Neuralgia, 2nd Revised and Enlarged
Edition. Vol 11. Amsterdam, The Netherlands: Elsevier Science BV; 2001:97–106.
5. Straus SE, Oxman MN. Varicella and herpes zoster. In: Freedberg IM, Eisen AZ, Wolff K, et al, eds. Fitzpatrick’s Dermatology in General Medicine. Vol 2. 5th ed. New York, NY: McGraw–Hill;
1999:2427–2450.
6. Oxman MN. Varicella-Zoster Virus: Virology and Clinical Management. Cambridge University Press; 2000:246–275.
7. Watson CPN et al. Pain. 1991;46:195–199.
Kerusakan saraf
dapat mulai terjadi
saat fase prodromal
Nyeri Pada Herpes Zoster
Nyeri
Akut
60-90%
Prodromal
90%
NPHUsia lanjut
>60%
Mekanisme Nyeri Akut Herpes Zoster1,2
VZV=varicella-zoster virus.
1. Schmader K et al. J Infect Dis. 2008;197 Suppl 2:S207–S215.
2. Gershon AA et al. Clin Microbiol Rev. 2013;26:728–743.
Dorsal root
ganglion
Ruam
Herpes
zoster
Skin
Spinal cord
Herpes Zoster
(Shingles)
Virus Varisela yg laten bereplikasi di saraf
dorsalis, menyebabkan inflamasi berat dan
kematian sel saraf Virus Varisela berjalan ke saraf
sensorik , menyebabkan inflamasi
yang berat
Nyeri inflamasi pada saraf dorsalis dan
saraf sensorik saat replikasi virus varisela
V1
V3
V2
Ruam Herpes Zoster Mengikuti Distribusi Saraf di Kulit
© Phototake.
© Dr. P. Marazzi / Photo Researchers, Inc.
© Phototake.
C=cervical; L=lumbar; S=sacral; T=thoracic; V (roman numeral 5)=trigeminal (5th) cranial nerve.Netter illustration from www.netterimages.com. © Elsevier Inc. All rights reserved.
Nyeri Pasca Herpes
Definisi: Nyeri yang masih menetap selama 3 bulan atau lebih
setelah ruam kulit menghilang.
Dapat berlangsung sampai berbulan-bulan ataumenahun.
NPH meningkat 27 kali lipat pada umur > 50 tahun(usia >60 tahun meningkat 40%)
Walaupun mendapat terapi antivirus, NPH tetap terjadi pada 10-20% pasien HZ
Bouhasira D et al. Pain 2012;153:342-9
• PHN=postherpetic neuralgia.1. Watson CPN et al. In: Watson CPN, Gershon AA, eds. Herpes Zoster and Postherpetic Neuralgia, 2nd Revised and Enlarged Edition. Vol 11.
Amsterdam, The Netherlands: Elsevier Science BV; 2001:167–182.
Reprinted from Schmader K et al, The epidemiological, clinical, and
pathological rationale for the herpes zoster vaccine, J Infect Dis, 2008,
Vol 197, Suppl 2, p S207-S215, by permission of Oxford University
Press on behalf of the Infectious Diseases Society of America.
90% AllodyniaNyeri yang diprovokasi oleh stimulus
yang normalnya tidak menyebabkan
nyeri , seperti sentuhan tangan ,
sentuhan dengan sprei
Postherpetic scarringBerkurangnya sensasi
terhadap suhu dan sentuhan
75% nyeri (tajam, terbakar)
Gambaran dan Faktor Risiko Neuralgia Post Herpetik
Risiko terjadinya NPH
• Usia > 50 tahun
• Nyeri prodromal lebih lama dan lebih hebat
• Nyeri hebat saat erupsi kulit
• Lesi kulit hebat, luas dan berlangsung lama
• Risiko lain
• Distribusi di daerah oftalmik
• Ansietas, depresi, kurangnya kepuasan
hidup
• Wanita
• Diabetes
21
Neuralgia pasca herpetika terjadi akibat
kerusakan saraf ireversible akibat
inflamasi berat pada ganglion saraf
dorsalis
B
A
Skin
Spinal cord
Dorsal root ganglion
A, B: Reprinted from Herpes Zoster and Postherpetic Neuralgia, 2nd Revised and Enlarged Edition. Vol 11.
Watson CPN, Oaklander AL, Deck JH, The neuropathology of herpes zoster with particular reference to postherpetic
neuralgia and its pathogenesis, pp167–182, 2001, with permission from Elsevier.
Mekanisme Nyeri Pasca Herpes kronis
Tingkat Nyeri Akut dan Neuralgia Pasca Herpes
Keadaan nyeri akut
Keadaan Nyeri Kronik
Nyeri Ringan
Nyeri berat
HisterektomiAbdominal
Sakit kepala Akut
Herpes zoster
Nyeri melahirkan
Nyeri paska operasi
Radang Mukosa
Angioplasty sheath removal
Nyeri Pasca Herpes
Nyeri pada kanker kronik
Fibromyalgia
Rheumatoid arthritis
Artritis/osteoarthritis
Nyeri otot dan tulang
Nyeri wajah Atipikal
*SF-MPQ : Short-Form McGill Pain Questionnaire Katz J & Melzack R. Measurement of Pain. Surgical
Clinics North America. 1999;79(2):231-252.
Tingkat Nyeri Akut
dan Nyeri
neuralgia pasca
Herpes Tergolong
Nyeri Berat
“Nyeri Akut HZ
lebih nyeri dari
sakit melahirkan”
96% Pasien Herpes Zoster Mengalami
Nyeri Akut
Dalam Sebuah studi pada
tahun 2004 yang dirancang
menggambarkan rasa nyeri
akut Zoster dan menilai
dampaknya terhadap pasien (
N=110) 96% mengalami nyeri
akut pada Pasien ini :
45% dilaporkat mengalami
nyeri setiap hari.
42% dilaporkan nyeri yang
mereka alami adalah sangat
berat atau sangat menyiksa
Pasien lansia lebih
mungkin untuk
mengalami nyeri pasca
herpes yang lebih berat
dengan durasi yang lebih
lama
Data Epidemiologi NPH Dari 13 RS Pendidikan (2011-2013)
Data 2232 pasien herpes zoster pada 13 rumah sakit
pendidikan di Indonesia (2011-2013)
0 0.8%
4.2%
16.1%
42%
23.6%
0
50
100
150
200
250
300
<5 5-14 15-24 25-44 45-64 >65
Prevalensi NPH Berdasarkan Usia
Male 287
Female 306
Total 593
Total kasus NPH adalah 593
kasus (26.5% dari total kasus HZ)
Puncak kasus NPH pada usia
45-64 yaitu 250 kasus NPH (42%
dari total kasus NPH)
65.7% terjadi pada usia ≥ 45
tahun
Indonesia HZ Study Group. Indonesian Herpes Zoster Book 2014
Komplikasi Serius Pada Mata
50-72% akan mengalami gangguan
mata kronis dan hilang penglihatan
PHN=postherpetic neuralgia.1. Pavan-Langston D. In: Arvin AM et al, eds. Varicella-Zoster Virus: Virology and Clinical Management. Cambridge, UK:
Cambridge University Press; 2000:276–298. Pavan-Langston D, Ophthalmic zoster, In: Arvin AM, Gershon AA, eds,
Varicella-Zoster Virus: Virology and Clinical Management, 276–298, © 2000 Cambridge University Press. Reprinted with
permission.
Acute Zoster Ophthalmicus 2 bulan Post Acute Zoster
Ophthalmicus
Prevalensi Komplikasi Herpes Zoster Pada Mata : 83% Terjadi Pada Usia ≥ 45 Tahun
Dermatology Department of Prof. Dr. R.D. KandouHospital, Sam Ratulangi University, Medical Faculty in
Menado 2008-2013
Persentase HZ Opthalmicus di Kandou Hospital (39/224) 17.41% (kedua terbanyak sesudah HZ Thorakalis)
Sama insidensinya antara mata kanan vs kiri
Hampir 2 kali lipat insidensinya pada wanita
83% terjadi pada usia ≥ 45 tahun.
Insidensi tertinggi 45-64 tahun (48%) dan ≥65 tahun (35%)
Indonesia HZ Study Group. Indonesian Herpes Zoster Guide Book 2014
Komplikasi Pada THT dan Kulit
HZ=herpes zoster.
Image courtesy of Manolette Roque, MD, Ophthalmic
Consultants Philippines Co, EYE REPUBLIC
Ophthalmology Clinic. Image courtesy of University of
Washington, HIV Web Study (www.hivwebstudy.org),
http://depts.washington.edu/hivaids/derm/case4/discus
sion.html
Ramsay Hunt Syndromeperipheral facial nerve palsy disertai
zoster vesicles di telinga, langit-langit
mulut, atau lidah
Super Infeksi Bakteri
Nyeri , vertigo, Hilang Pendengaran,
Sensitivitas terhadap suara, tinnitus,
hilang kemampuan mengecap
1. Harpaz R et al. MMWR. 2008;57(RR–5):1–30.
HZ dan NPH Mempengaruhi 4
Kualitas Hidup11
HZ=herpes zoster; PHN=postherpetic neuralgia. 1. Johnson RW et al. BMC Medicine. 2010;8:37–49.
2. Langan SM, Minassian C, Smeeth L, et al. Risk of stroke following herpes zoster: a self-controlled case –series study. Clin Infect Dis.2014;59(11);1497-1503
FISIK
SOSIAL
PSIKOLOGIS
AKTIVITAS SEHARI-HARI TERGANGGU
Kelelahan
Susah Makan
Penurunan Berat badan
Susah Tidur
Keterbatasan Gerak
Meningkatnya Risiko Stroke
Depresi
Gelisah
Tekanan Emosional
Susah Berkonsentrasi
Menarik Diri dari Lingkungan
Kurang Percaya Diri
Perubahan Peran Sosial
Penurunan Aktivitas Sosial
Berpakaian
Mandi
Makan
Berpergian
Pekerjaan Rumah
Berbelanja, dll
Kesimpulan
Angka kejadian HZ meningkat pada usia lanjut
Gejala nyeri HZ pada Usia Lanjut lebih hebat
Komplikasi HZ lebih sering terjadi pada usia lanjut (NPH,Mata)
Disabilitas karena HZ dan NPH menyebabkan morbiditas bermakna dan biaya tinggi
Pencegahan Herpes Zoster Lebih Baik
Lansia lebih retan terhadappenyakit infeksi , seperti Herpes Zoster (shingles), flu & pneumonia
Penyakit-penyakit tersebutdapat dicegah dengan vaksinasiuntuk menurunkanAngka kejadianMorbiditas (keparahan
penyakit)Mortalitas (angka kematian)
Mengapa Lansia Perlu Mendapat Vaksinasi untukinfeksi tertentu ?
Why Adult vaccinations?
Data di Amerika, kematian pada Dewasa/Lansia akibat penyakit yang
sebenarnya dapat dicegah dengan vaksinasi = 60,000/tahun
Angka ini 200 kali lebih besar dibanding kematian akibat infeksi pada anak-anak (300 kematian anak akibat infeksi )).)
From: IOM, Calling the Shots: Immunization Finance Policies and Practices, 2000.
Pentingnya Vaksinasi PadaDewasa
Vaksinasi Herpes Zoster Dapat Mengurangi
Beban dan Biaya Kesehatan
Proyeksi Pengurangan Beban dan
Biaya Kesehatan
Vaksinasi pada 1,000,000 lansia usia > 60 thn di Amerika dapat menurunkan :
−11,685 hospitalisasi
−11,251 kunjungan ke unit gawat darurat
−359,581 kunjungan rawat jalan
−24,529 kasus NPH
References: Pellissier JM et al. Vaccine. 2007;25:8326-37.
Hemat US$ 82 juta sampaiUS$ 103 jutabiayakesehatan
Riwayat alergi terhadap komponen vaksin gelatin, neomisin dll
Penekanan/penurunan sistim imun
Tuberkulosis aktif yang tidak diterapi
Kehamilan
Vaksinasi Herpes Zoster
Vaksinasi untuk individu usia 50 tahun dan keatas
Pencegahan Herpes Zoster (HZ)
Pencegahan Nyeri Pasca Herpes (NPH)Indikasi
Kontra-indikasi
1 kali vaksinasi di lengan atas secara subkutan
Durasi perlindungan sampai saat ini sudah diteliti sampai10 tahun sesudah vaksinasi
Sediaan :
Sediaan bentuk serbuk terlipofilisasi dari VZV anak yang
terkena varicella secara alamiah
Saat akan digunakan direkonstitusi/dilarutkan dengan
pelarut yang disediakan
14-kali lebih poten dari Vaksin Varicella
Penyimpanan : 2-8˚C, masa kadaluarsa 18 bulan
34
Vaksinasi Zoster (OKA/MERCK) Meningkatkan Kekebalan Seluler
Spesifik untuk Virus Varicella Lebih Tinggi dari Respon Imun Infeksi
Alamiah
1. Siegrist C-A et al. In: Vaccines. 5th ed. Elsevier; 2008:17–36. 2. Patterson-Bartlett J et al. Vaccine.
2007;25:7087–7093.
Menimbulkan respon imun innate lebih
tinggi, antigen yang lebih tinggi sesudah
replikasi dan keberadaan antigen lebih
bertahan lama
Menginduksi keberadaan sel T
memori dalam jangka panjang
Secara signifikan meningkatkan
cell-mediated immunity spesifik
VZV2
Sel T memori : bertahan seumur hidup
bahkan tanpa paparan antigen1
Indikasi Kontraindikasi ZOSTAVAX™(Zoster
Vaccine Live[Oka/Merck])
Kontraindikasi
Riwayat reaksi anafilaksis/anakfilatoid terhadap
gelatin, neomisin atau komponen lain dari vaksin
Imunosupresi atau imunodefisiensi
Tuberculosis aktif yang tidak diterapi
Indikasi
Imunisasi individu usia 50 tahun atau lebih untuk :
-Pencegahan herpes zoster (shingles)
-Pencegahan postherpetic neuralgia (PHN)
Hasil Utama Dari ke-2 Studi :
Efikasi ZOSTAVAX™ Mengurangi Insiden
HZ & PHN
Nu
mb
er
of
HZ
Nu
mb
er
of
HZ
Ca
se
s
Placebo
(n=11,228)
ZOSTAVAX
(n=11,211)Placebo
(n=19,247)ZOSTAVAX
(n=19,254)
Overall Incidence of
Herpes Zoster (HZ)
In patients ≥60 y.o.2
Overall Incidence of
Herpes Zoster (HZ)
In patients 50-59 y.o.1
51%Reduction
95%(CI: 44-58)
70%Reduction
95%(CI: 54-80)
•ZOSTAVAX ™ memiliki profil keamanan3
Insiden Kejadian Tidak Diinginkan (KTD) yang serius setara dengan plasebo
KTD yang paling umum adalah nyeri pada daerah injeksi
Hasil pemeriksaan antibodi gpELISA VZV (GMT) secara signifikan lebih
tinggi pada kelompok ZVX dibanding plasebo setelah 6 minggu pemberian
vaksinasi.
•
* ZOSTAVAX is not indicated for prevention of PHN
Placebo
(n=19,247)
ZOSTAVAX
(n=19,254)
Overall Incidence of
Postherpetic Neuralgia
(PHN)
In patients > 60 y.o.2
67%Reduction
References. 1. Schmader KE et al. Clin Infect Dis, 2012;54:922–928. 2. Oxman MN et al. N Engl J Med, 2005;352:2271–2284. 3. ZOSTAVAX US Prescribing Infromation,
Merck & Co., Inc.
ZOSTAVAX™ (Zoster Vaccine Live [Oka/Merck])
Mengurangi Beban Kesakitan (BOI*) HZShingles Prevention Study
6
4
8
2
2
3
0
2
4
6
8
10
Vaksin menurunkan beban kesakitan herpes zoster mencapai 61%
Efek beban kesakitan sedikit lebih dirasakan pada kelompok usia yang lebih muda
(66% pada orang usia 60-69 tahun, 55% pada orang usia > 70 tahun)Oxman MN et al. N Engl J Med, 2005;352:2271–2284
• * Burden of Illness (BOI) – adalah gabungan pengukuran keparahan ,
durasi dari total nyeri dan ketidaknyamanan terkait HZ.
Reduction in Burden of Illness (BOI)*
61%(95% CI: 51–69)
66%(95% CI: 52–76)
BO
I S
co
re
All Subjects 60-69 Yrs 70+ Yrs
55%(95% CI: 40–67)
Placebo ZOSTAVAX Placebo ZOSTAVAX Placebo ZOSTAVAX
Durasi Proteksi ZOSTAVAX™ Diteliti Sudah Mencapai 10 Tahun
Tidak Butuh Booster
CI=confidence interval; HZ=herpes zoster; LTPS=Long-term Persistence Study; PHN=postherpetic neuralgia; SPS=Shingles Prevention Study; STPS=Short-term
Persistence Study. In the clinical study, protection was demonstrated through 4 years of follow-up according to Indonesian labelaResults from LTPS are not directly comparable to those from SPS or STPS.
1. Schmader KE et al. Clin Infect Dis. 2012;55:1320–1328. Adapted with permission from Schmader KE et al, Persistence of the efficacy of zoster vaccine in the
Shingles Prevention Study and the Short-Term Persistence Substudy, Clinical Infectious Diseases, 2012, vol. 55, issue 10, pg. 1320–1328, by permission of Oxford
University Press and the Infectious Diseases Society of America.
Zo
ste
r V
acc
ine
Eff
ica
cy
(9
5%
CI)
(n=38,546)
Years 0–4.9
0
20
40
60
80
100
SPS STPS LTPS
HZ Incidence PHN Incidence HZ Burden of Illness
(n=14,270)
Years 3.3–7.8(n=6,687)
Years 7–10
1 1 a
Rekomendasi Pencegahan Herpes Zoster dari
Kelompok Studi Herpes Indonesia 2014
(Diadopsi Oleh SATGAS IMUNISASI DEWASA)
Perlu dilakukan tindakan pencegahan denganvaksinasi.
Strategi vaksinasi direkomendasikan kepadasemua orang yang immunokompeten, berusia ≥ 50 tahun, dengan atau tanpaepisode zoster sebelumnya, dan tanpa perludilakukan pemeriksaan antibodi sebelumnya.
Vaksinasi Pada Pasien Dengan RiwayatHerpes Sebelumnya
US ACIP/CDC* : Dapat Diberikan1
Aus ATAGI*: Dapat diberikan 1 tahun
sesudah episode Herpes Zoster3
Slide 41
•1. Harpaz R et al. MMWR Recomm Rep. 2008;57(RR-5):1–30; 2. National Advisory Committee on Immunization. CCDR. 2010;36:1–19; 3. Australian Technical Advisory Group on Immunization. Zoster (herpes zoster). Australian Immunization Handbook. 9th ed. Australian Government. 2008:296–304. 4.
The Immunization Action Coalition. Ask the Experts . http://www.immunize.org/askexperts/experts_zos.asp
•*ACIP : Advisory Committee on Immunization Practices, *CDC : Centers for Disease Control and Prevention *IAC : Immunization Action Coalition * NACI : National Advisory Committee on Immunization, *ATAGI : Australian Technical Group on Immunization
Cara Rekonstitusi & Pemberian
SC, pada lengan atas Harus segera disuntikkan ke pasien setelah dilarutkan( tidak boleh lebih dari 30 Menit setelah dilarutkan ). Tindakan asepsis dengan NaCL atau air hangat, jangan menggunakan alkohol Tunda Vaksinasi Zostavax bila ada demam > 38.5˚C Dosis tunggal, 0.65 ml/dosis, satu kali injeksi, tidak butuh
booster
CARA PEMBERIAN ZOSTAVAX™(Zoster Vaccine
Live[Oka/Merck])
Kejadian Ikutan
Pasca
Imunisasi yang
sering
ditemukan
Eritema, nyeri, pembengkakan,
hematoma, pruritus, panas, reaksi lokal
(inflamasi di tempat injeksi)
Interaksi Obat •Hentikan pemberian antiviral 24 jam
sebelum vaksinasi dan 14 hari sesudah
vaksinasi
•Bisa diberikan bersamaan dengan
vaksin influenza trivalent inaktif dan
vaksin pneumokokus polisakarida
Pencegahan Herpes Zoster pada pasien yang mendapat immunosupresant
Individu yang akan menerima terapi imunosupresi dapat
diberikan 14 hari sebelum terapi diberikan dan 1 bulan
sesudah terapi imunosupresi dihentikan
Kontraindikasi pada pasien yang mendapat terapi immunosupresif
Pasien yang mendapat high-dose kortikosteroid (≥20 mg/day prednisone
atau ekivalen) selama≥ 2 minggu atau terapi agen biologis (adalimumab,
etanarcept, infliximab,dll)
Pasien-pasien tersebut dapat divaksin 1 bulan sesudah high-dose
steroid atau agen biologis dihentikan.
Catatan :
Pasien dengan Methotrexate dosis rendah (≤0.4 mg/Kg/minggu),
azathioprine dosis rendah (≤3.0 mg/Kg/hari), atau 6-mercaptopurine
(≤1.5 mg/Kg/hari) dapat divaksinasi.
Pencegahan Herpes Zoster pada imunokompromais :
Vaksin herpes zoster merupakan vaksin virus hidup sehingga
penggunaannya pada penderita imunokompromais harus
dilakukan secara hati-hati
Kontraindikasi :
pasien dengan riwayat imunodefisiensi (misal :leukemia; limfoma atau
tipe lain, atau neoplasma maligna lainnya)
Pasien AIDS atau HIV dengan kadar CD4 T-Limfosit ≤ 200/mm3 atau ≤15
% dari limfosit total ;
Catatan :
Pasien leukemia yang sudah remisi dan tidak mendapat kemoterapi atau
radiasi selama 3 bulan dapat diberikan vaksin herpes zoster;
Pasien yang menjalani Transplantasi Stem Sel Hematopoietic boleh
divaksin 24 bulan sesudah transplantasi;
Vaksinasi pada pasien imunokompromais dilakukan oleh
spesialis yang kompeten dan berpengalaman
1Caro G, et al. Headache 1998;38:602–72Unson CG, et al. J Womens Health (Larchmt) 2003;12:1037–453Rosenthal SL et al. Vaccine. 2011;29:890–895.
Rekomendasi Dokter1 Pilihan dan Keyakinan
Pasien 2
Keputusan
Terapi yang Sukses /Keputusan pasien dipengaruhi oleh keyakinan
dan pengetahuan pasien bahwa keputusan yang
diambilnya adalah penting1
Pasien ~4 kali lebih banyak melakukan Vaksinasi Dewasa
Jika Dokter Memberikan Rekomendasi Yang Kuat3
Lebih Baik Mencegah
Herpes Zoster dan NPH
Mencegah lebih baik daripada mengobati
top related