hidrolisa pati (repaired)
Post on 17-Sep-2015
254 Views
Preview:
DESCRIPTION
TRANSCRIPT
LABORATORIUM SATUAN PROSESSEMESTER GENAP TAHUN AJARAN 2014
Oleh
Kelompok : 2
Nama
: 1. Caesaria Rizky Kinanti(NIM 131424007)
2. Diah Nurul Sayekti(NIM 131424008)
3. Fauzi Kurnia Shaleh(NIM 131424010)
Kelas
: 2 A TKPB
Pembimbing : Rintis Manfaati , ST.,MT
PROGRAM STUDI D IV TEKNIK KIMIA PRODUKSI BERSIH
JURUSAN TEKNIK KIMIA
POLITEKNIK NEGERI BANDUNG
2014I. Judul Praktikum: Hidrolisa Pati (Starch) Menjadi Glukosa
II. Tanggal Praktikum: Selasa, 23 September 2014III. Dosen Pembimbing: Rintis Manfaati , ST.,MT
IV. Nama Mahasiswa: Caesaria Rizky Kinanti
Diah Nurul Sayekti
Fauzi Kurnia ShalehV. Tujuan Praktikum: Melakukan proses hidrolisa pati dengan menggunakan katalisator asam klorida (HCl)
Melakukan analisa glukosa hasil hidrolisis secara kualitatif
VI. Dasar Teori
Karbohidrat merupakan sumber kalori utama bagi hampir seluruh penduduk dunia, khususnya bagi penduduk negara yang sedang berkembang. Walaupun jumlah kalori yang dihasilkan oleh satu gram karbohidrat hanya 4 kkal bila dibandingkan protein dan lemak, karbohidrat merupakan sumber kalori yang murah. Selain itu beberapa golongan karbohidrat menghasilkan serat-serat fiber (dietry fiber) yang berguna bagi pencernaan.Di samping merupakan sumber energi bagi makhluk hidup, senyawa-senyawa karbohidrat memiliki kegunaan yang luas dalam bidang industri, misalnya pada pembuatan serat pakaian, kertas film, industri fermentasi, industri gula, dan sebagainya.Glukosa merupakan monosakarida yang terpenting, kadang-kadang disebut gula darah (karena terdapat dalam darah), gula anggur (karena terdapat dalam anggur), atau dekstrosa (karena memutar bidang polarisasi ke kanan).Binatang menyusui (mamalia) dapat mengubah sukrosa, laktosa (gula susu), maltosa, dan pati menjadi glukosa yang kemudian dapat digunakan sebagai energi oleh organisme itu sendiri, atau disimpan sebagai glikogen (suatu polisakarida). Bila organisme itu memerlukan energi, glikogen diubah lagi menjadi glukosa. Karbohidrat yang berlebih dapat diubah menjadi glukosa.
Jika dari delapan satuam monosakarida diperoleh dari hasil hidrolisis, maka karbohidrat itu disebut polisakarida. Satuan polisakarida adalah senyawa dimana molekul-molekul mengandung banyak satuan monosakarida yang dipersatukan dengan ikatan glikosida. Hidrolisis lengkap akan mengubah polisakarida menjadi monosakarida.Contoh polisakarida adalah pati (C6H10O5)n, pati dapat diperoleh dari berbagai macam tumbuh-tumbuhan terutama dari jagung, sagu, padi, gandum. Meskipun bentuk kristalnya berbeda-beda, dalam banyak hal pati dapat saling mengganti. Bahan ini penting dalam industri pangan, lem, tekstil, gula, dekstrosa, high fructose syrup, fermentasi dan lain-lain.
Pati disebut juga amilum atau tepung, dapat ditemukan dalam semua tumbuh-tumbuhan. Ia tersimpan dalam semua biji dan umbi. Oleh karena pati mudah terhidrolisis menghasilkan glukosa-glukosa maka pati banyak digunakan sebagai bahan makanan pokok.Pati dipisahkan menjadi dua fraksi utama berdasarkan kelarutan bila dibubur atau (triturasi) dengan air panas, sekitar 20% pati adalah amilosa(larut) dan 80% sisanya ialah amilopektin (tidak larut).Hidrolisis adalah mekanisme reaksi penguraian suatu senyawa oleh air atau asam dan basa. Dalam hal ini molekul air (H2O) menguraikan molekul pati yang tersusun atas 2 fraksi. Kedua fraksi tersebut dapat dipisahkan dengan air panas. Fraksi terlarut disebut amilosa dan fraksi tidak terlarut disebut amilopektin.Keduanya merupakan polimer yang apabila diuraikan akan menghasilkan monomer-monomer yaitu glukosa. Secara umum reaksi hidrolisisnya dapat ditulis sebagai berikut :
H2O
H2O
H2OPati (Dekstrin(Maltosa+Isomaltosa(D-Glukosa Dari reaksi di atas dapat dilihat bahwa reaksi hidrolisis tersebut berlangsung secara bertahap. Pati terurai terlebih dahulu menjadi dekstrin (suatu oligosakarida), kemudian menjadi campuran maltosa dan isomaltosa (suatu disakarida) dan akhirnya menjadi D-Glukosa. Tetapi reaksi tersebut dapat disederhanakan menjadi :
H2O , H+(C6H10O5)n
(nC6H12O6
Pati
glukosa(suatu polisakarida) (suatu monosakarida)Reaksi hidrolisis pada umumnya merupakan reaksi endoterm atau reaksi yang memerlukan panas. Untuk mempercepat jalannya reaksi hidrolisis pati dibutuhkan suatu katalis HCl. Jalannya proses hidrolisis pati tapioca secara kimiawi dengan menggunakan katalis HCl sangat berkaitan erat dengan mekanisme kerja dari katalis tersebut. Secara mikro, mekanisme kerja katalis dapat dijelaskan sebagai terjadinya tumbukan antar elektron yang mengakibatkan adanya perubahan konfigurasi elektron sehingga didapat unsur baru yang pada akhirnya menghasilkan senyawa baru.VII. Alat dan Bahan
7.1 tabel alat yang dibutuhkan
Nama alatSpesifikasiJumlah
Neraca analitik-1
Penangas air-1
Termometer distilasi-1
Motor pengaduk-1
Pengaduk jangkar -1
Gelas kimia1000 mL1
Gelas kimia500 mL1
Gelas ukur250mL1
Pipet ukur 5 mL3
Pipet tetes-1
Labu buchner-1
Kondensor-1
Tabung CaCl2-1
Labu leher 4-1
Botol semprot-1
Tabung reaksi-12
Hot plate-1
7.2 tabel bahan yang dibutuhkan
Nama BahanJumlah
Pati ketela pohon36 gram
HCl 25%10 mL
Reagen Benedict12 mL
Aquadest-
Glukosa 2 gram
Kalium Iodida5 mL
VIII. Diagram Alir KerjaA. Proses Hidrolisis Pati
B. Analisis Glukosa dengan Larutan Benedict
C. Analisis Glukosa dengan Larutan Kalium Iodida
IX. Data PercobaanA. PersiapanBahan Volume Konsentrasi Massa molekulRumus kimiaIndeks biasBerat jenis
Pati 200 mL18%-(C6H10O5)n--
Asam klorida10 mL25%36,5 g/molHCl-1,18 gr/mL
Glukosa100 mL20 %180,16g/molnC6H12O6-
B. Proses Hidrolisis
1. Volume larutan induk: 200 mL
2. Jumlah katalis HCl: 10 mL
3. Konsentrasi HCl: 25%
4. Waktu operasi: 70 menit
5. Konsentrasi Pati: 18 % b/vC. Analisa Glukosa dengan larutan Benedict
Langkah kerjaPejelasanGambar
Memasukan 1 mL larutan sampel dari dalam reaktor ke dalam tabung reaksiLarutan sampel berwarna putih keruh dan dari tabung sebelah kiri ke sebelah kanan larutan semakin encer dan sedikit kecoklatan
Menambahkan 2 mL larutan pereaksi benedict ke dalam setiap tabungLarutan sampel menjadi berwarna biru jernih setelah ditambahkan pereaksi benedict
Memanaskan larutan sampel dengan memasukan tabung reaksi dalam penangas air selama 5 menitLarutan sampel berubah warna dari biru jernih menjadi merah bata yang menandakan adanya kandungan glukosa pada sampel. Teteapi pada tabung pertama terjadi perubahan dari biru jernih menjadi hijau keruh yang menandakan dalam sampel tidak terdapat kandungan glukosa
D. Analisis Glukosa dengan larutan Kalium Iodida
Langkah kegiatanPenjelasanGambar
Memasukan 1 mL larutan sampel dari dalam reaktor ke dalam tabung reaksiLarutan sampel berwarna putih keruh dan dari tabung sebelah kiri ke sebelah kanan larutan semakin encer dan sedikit kecoklatan
Menambahkan 2 tetes larutan kalium iodida ke dalam setiap tabung reaksiLarutan sampel berubah warna dari putih keruh menjadi biru tua. Warna biru tua yang dihasilkan menunjukan bahwa terdapat amilum pada sampel tersebut
X. Pengolahan Data
A. Analisa Indeks Bias dan BrixNoKonsentrasi glukosa (b/v)Indeks Bias% Brix
120%1,355214,7
215%1,351512,4
310%1,34367,2
48%1,33974,6
55%1,33743,0
62%1,33541,7
7sampel1.348110.2
B. Kurva Standarisasi Glukosa
Praktikum : 23 September 2014
Penyerahan Laporan : 30 September 2014
18 gr pati ketela pohon
100 mL air suling
12,5 %
12,5
_1474170251.xlsChart1
1.7
3
4.6
7.2
12.4
14.7
Series 1
konsentrasi glukosa b/v
%brix
Kurva kalibrasi glukosa terhadap %brix
Sheet1
Series 1
2%1.7
5%3
8%4.6
10%7.2
15%12.4
20%14.7
To resize chart data range, drag lower right corner of range.
_1474170248.xlsChart1
1.3354
1.3374
1.3397
1.3436
1.3515
1.3552
Series 1
konsentrasi glukosa b/v
indeks bias
Kurva kalibrasi konsentrasi glukosa terhadap indeks bias
Sheet1
Series 1
2%1.3354
5%1.3374
8%1.3397
10%1.3436
15%1.3515
20%1.3552
To resize chart data range, drag lower right corner of range.
top related