hubungan antara bruxism dan nyeri atau kaku sendi
Post on 17-Jan-2017
243 Views
Preview:
TRANSCRIPT
HUBUNGAN ANTARA BRUXISM DAN NYERI ATAU KAKU
SENDI TEMPOROMANDIBULA
SKRIPSI
Untuk memenuhi salah satu syarat guna memperoleh gelar akademis
Sarjana Kedokteran Gigi
Yansen 0204000989
Departemen Prostodonsia
Fakultas Kedokteran Gigi
Unversitas Indonesia
Jakarta
2007
Fakultas Kedokteran Gigi Universitas Indonesia
Fakultas Kedokteran Gigi Universitas Indonesia
Fakultas Kedokteran Gigi Universitas Indonesia
iii
KATA PENGANTAR
Puji syukur dan terima kasih penulis panjatkan kepada Tuhan YME atas berkat dan
karunia yang telah diberikan sehingga akhirnya penulis dapat menyelesaikan penelitian
ini, sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar Sarjana Kedokteran Gigi UI.
Penelitian dan penulisan karya ilmiah ini dapat diselesaikan berkat bantuan dari berbagai
pihak, karena itu penulis menyampaikan rasa terima kasih kepada semua pihak yang telah
membantu menyelesaikan tugas ini. Dengan segala kerendahan hati, penulis
mengucapkan terima kasih kepada:
1. Prof. Laura Susanti Himawan, drg. Sp. Pros. (K), sebagai pembimbing pertama yang
memberikan kepercayaan, dorongan, bantuan, bimbingan dan masukan yang sangat
berarti bagi penulisan karya ilmiah ini.
2. Henni Koesmaningati, drg. Sp. Pros. (K), sebagai pembimbing kedua yang
memberikan arahan, semangat, bantuan, bimbingan dan dukungan yang berguna untuk
penulisan karya ilmiah ini.
3. Dr. Lindawati S. Kusdhany, drg. Sp. Pros. (K), yang turut memberikan saran dan
masukan dalam cara pengolahan data dan analisis statistik yang digunakan sehingga
penulis dapat menyelesaikan karya ilmiah ini.
4. Chaidar Masulili, drg. Sp. Pros. (K), sebagai Ketua Departemen Prostodonsia yang
memberikan kesempatan bagi penulis membuat karya ilmiah di bidang prostodonsia,
dan juga sebagai Ketua Penguji yang memberikan kritik dan saran mengenai karya
ilmiah ini.
5. Ira Tanti, drg. Sp.Pros (K) sebagai Anggota Penguji yang memberikan kritik dan saran
mengenai karya ilmiah ini.
6. Keluarga yang memberikan dukungan dalam penulisan karya ilmiah ini
7. Teman-teman dan sahabat yang selalu memberikan semangat serta dukungan kepada
penulis
8. Teman-teman mahasiswa FKG UI yang terlibat dalam penelitian ini atas kesediaannya
menjadi subjek penelitian, sehingga karya ilmiah ini dapat diselesaikan tepat pada
waktunya
Fakultas Kedokteran Gigi Universitas Indonesia
iv
9. Semua pihak yang berperan dan membantu dalam penulisan karya ilmiah ini namun
tidak dapat penulis sebutkan satu persatu.
Jakarta, Desember 2007
Penulis
Fakultas Kedokteran Gigi Universitas Indonesia
v
DAFTAR ISI LEMBAR PERSETUJUAN i LEMBAR PENGESAHAN UJIAN ii KATA PENGANTAR iii DAFTAR ISI v DAFTAR GAMBAR vii DAFTAR DIAGRAM iix DAFTAR TABEL ix DAFTAR LAMPIRAN x ABSTRAK xi ABSTRACT xii BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah 1 1.2 Rumusan Masalah 2 1.3 Tujuan Penelitian 2 1.4 Manfaat Penelitian 2 BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Embriologi dan Anatomi STM 3 2.2 Otot STM 6 2.2.1 Otot Maseter 6 2.2.2 Otot Temporalis 7 2.2.3 Otot Pterigoideus Medialis 7 2.2.4 Otot Pterigoideus Lateralis 8 2.2.5 Otot Digastrikus 8 2.3 Pergerakan Mandibula 9 2.4 Etiologi Gangguan STM 11 2.4.1 Faktor Struktural/ Fungsional 11 2.4.2 Faktor Sistemik 12 2.4.3 Faktor Psikososial 12 2.5 Gejala-gejala Gangguan STM 12 2.6 Nyeri STM 12 2.7 Bruxism 15 2.7.1 Etiologi Bruxing 16 2.7.2 Aktifitas Bruxing Nocturnal 17 2.7.3 Akibat Bruxism 17 BAB 3 KERANGKA KONSEP DAN HIPOTESIS 3.1 Kerangka Konsep 19 3.2 Hipotesis 19 BAB 4 METODE PENELITIAN 4.1 Rancangan Penelitian 20 4.2 Subyek Penelitian 20 4.3 Waktu dan Tempat Penelitian 21 4.4 Definisi Operasional 21 4.5 Alat dan Bahan 21
Fakultas Kedokteran Gigi Universitas Indonesia
vi
4.6 Langkah-langkah Penelitian 21 4.7 Alur Penelitian 22 4.8 Analisis Data 23 BAB 5 HASIL PENELITIAN
5.1 Distribusi Frekuensi Subyek Penelitian Berdasarkan 24 Jenis Kelamin
5.2 Distribusi Frekuensi Bruxism 25 5.3 Distribusi Frekuensi Subyek Penelitian Dengan Gejala Nyeri 25
atau Kaku STM 5.4 Distribusi Frekuensi Subyek Penelitian yang Mengalami 26
Kaku Sesaat di Sekitar STM pada Pagi Hari saat Bangun Tidur 5.5 Uji Hubungan Bruxism dan Gejala Nyeri atau Kaku STM 26 5.6 Uji Hubungan Bruxism dan Kaku Sesaat di Sekitar STM 27
pada Pagi Hari saat Bangun BAB 6 PEMBAHASAN
6.1 Pembahasan Hasil Penelitian 28 6.2 Kelemahan Penelitian 29
BAB VII SIMPULAN DAN SARAN 31 DAFTAR PUSTAKA LAMPIRAN
Fakultas Kedokteran Gigi Universitas Indonesia
vii
Daftar Gambar
Gambar 2.1 - Relasi Kondilus mandibula(1) terhadap Fosa artikularis(2) dan
Eminensia artikularis(3) pada saat gigi berada pada posisi interkaspal
Gambar 2.2 - Diskus artikularis dan struktur di sekitarnya
Gambar 2.3 - Otot Temporalis(T) melewati bagian medial arkus zigomatikus dan
insersio di prosesus koronoideus. Otot Maseter(M) insersi di bagian
angulus dan lateral pada mandibula
Gambar 2.4 - Lokasi dan orientasi otot Pterigoideus Medialis(PM) dan
Pterigoideus Lateralis(PL) dapat dilihat setelah otot-otot yang
menutupinya dan sebagian kecil mandibula diangkat.
Gambar 2.5 - Otot-otot leher dari pandangan anterior
Gambar 2.6 - Titik temu informasi dari sendi, kulit, otot dan higher center adalah
pada interneurons dan trigeminal motorneurons
Fakultas Kedokteran Gigi Universitas Indonesia
viii
Daftar Diagram
Diagram 5.1 - Distribusi frekuensi jenis kelamin mahasiswa pendidikan program
akademik FKG-UI tahun 2007/2008 yang menjadi subyek penelitian
Diagram 5.2 - Distribusi frekuensi subyek penelitian yang melakukan bruxism
Diagram 5.3 - Distribusi frekuensi subyek penelitian yang mengalami gejala nyeri
atau kaku STM
Diagram 5.4 - Distribusi frekuensi subyek penelitian yang sering mengalami kaku
sesaat di sekitar STM pada pagi hari saat bangun tidur
Fakultas Kedokteran Gigi Universitas Indonesia
ix
Daftar Tabel
Tabel 2.1 - Obat-obat yang dapat menyebabkan bruxism
Tabel 5.1 - Hasil uji Fisher hubungan antara bruxism dengan gejala nyeri atau
kaku STM
Tabel 5.2 - Hasil uji Fisher hubungan antara bruxism dan kaku sesaat di sekitar
STM pada pagi hari saat bangun tidur
Fakultas Kedokteran Gigi Universitas Indonesia
x
Daftar Lampiran
Lampiran 1 – Lembar Inform Consent
Lampiran 2 – Surat Pernyataan Kesediaan Menjadi Subyek Penelitian
Lampiran 3 – Kuesioner Riwayat Penyakit
Lampiran 4 – Tabel Hasil Pengumpulan Data Kuesioner
Lampiran 5 – Surat Keterangan Lolos Etik
Fakultas Kedokteran Gigi Universitas Indonesia
top related