hubungan motivasi ekstrinsik dari orang tua …digilib.unila.ac.id/30487/15/skripsi tanpa bab...
Post on 02-Mar-2019
221 Views
Preview:
TRANSCRIPT
HUBUNGAN MOTIVASI EKSTRINSIK DARI ORANG TUADENGAN PRESTASI BELAJAR SISWA KELAS IVSD NEGERI 1 KOTA BARU BANDAR LAMPUNG
(Skripsi)
Oleh
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKANUNIVERSITAS LAMPUNG
BANDAR LAMPUNG2018
Ratna Permata Sari
ii
ABSTRAK
Oleh
RATNA PERMATA SARI
Masalah dalam penelitian ini adalah prestasi belajar siswa masih rendah. Tujuandalam penelitian ini adalah untuk mengetahui hubungan antara motivasi ekstrinsikdari orang tua dengan prestasi belajar siswa. Jenis penelitian ini adalah penelitiankuantitatif deskriptif. Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh siswa kelas IVSD Negeri 1 Kota Baru sebanyak 45 siswa yang merupakan penelitian populasi.Variabel bebas dalam penelitian ini adalah motivasi ekstrinsik dari orang tua (X)sedangkan variabel terikatnya adalah prestasi belajar siswa (Y). Teknikpengumpulan data dalam penelitian ini menggunakan kuesioner (angket) dandokumentasi. Hasil dari teknik analisis data yang menggunakan rumus korelasiproduct moment diperoleh r hitung= 0,546 yang berarti korelasi tersebut positif.Selain itu, lebih besar dari atau 3,660 > 2,017 sehingga, H0 ditolakdan Ha yang berbunyi ada hubungan yang positif antara motivasi ekstrinsik dariorang tua dengan prestasi belajar siswa diterima.
Kata kunci: motivasi ekstrinsik, orang tua, prestasi.
HUBUNGAN MOTIVASI EKSTRINSIK DARI ORANG TUADENGAN PRESTASI BELAJAR SISWA KELAS IVSD NEGERI 1 KOTA BARU BANDAR LAMPUNG
iii
ABSTRACT
THE RELATIONSHIP OF PARENT’S EXTRINSIC MOTIVATIONAGAINST THE STUDIES ACHIEVEMENT OF ELEMENTARY SCHOOL
SDN 1 GRADE IV STUDENT AT KOTA BARU BANDAR LAMPUNG
By
RATNA PERMATA SARI
The main problem in this research is the student’s learning achievementconsidered still low. The research purpose is to obtain the relationship betweenparent’s extrinsic motivation against learning achievement of the students. Typeof the research is descriptive quantitative. Population of the research is all studentgrade IV of elementary school SD Negeri 1 Kota Baru with 45 students as theresearch population. Independent Variable in this study is extrinsic motivation ofparents (X) while dependent variable is the student’s learning achievement (Y).The data collection technique is using questionnaire and documentation. Result ofdata analysis technique uses correlation formula product moment obtaining rcalculation= 0,546 which means the correlation is positive. While, isbigger than or 3,660 > 2,017 resulting, H0 rejected and Ha whichdescribed as there is a positive relationship between extrinsic motivation of theparents against the student’s learning achievement be accepted.
Key Word: extrinsic motivation, parent’s, achievement.
Skripsi
Sebagai Salah Satu Syarat untuk Mencapai GelarSARJANA PENDIDIKAN
Pada
Program Studi Pendidikan Guru Sekolah DasarJurusan Ilmu Pendidikan
Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Lampung
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKANUNIVERSITAS LAMPUNG
BANDAR LAMPUNG2018
HUBUNGAN MOTIVASI EKSTRINSIK DARI ORANG TUADENGAN PRESTASI BELAJAR SISWA KELAS IVSD NEGERI 1 KOTA BARU BANDAR LAMPUNG
Oleh
RATNA PERMATA SARI
viii
RIWAYAT HIDUP
Penulis bernama Ratna Permata Sari, dilahirkan di Bandar
Lampung pada tanggal 15 Februari 1996, sebagai anak
kesembilan dari 9 bersaudara dari pasangan Bapak H.
Sjarifuddin Basri dan Ibu Hj. Zubaidah.
Penulis mengawali pendidikan formal di TK Aisyiah Bustanul Athfal I Bandar
Lampung pada tahun 2000 hingga tahun 2001. Penulis melanjutkan pendidikan di
SD Negeri 2 Rawa Laut pada tahun 2001 hingga tahun 2007. Kemudian penulis
melanjutkan pendidikan di SMP Utama 3 Bandar Lampung pada tahun 2007
hingga tahun 2009. Penulis melanjutkan pendidikan di SMA Negeri 8 Bandar
Lampung pada tahun 2009 hingga tahun 2010 dan pindah ke SMA Negeri 10
Bandar Lampung pada tahun 2011 hingga tahun 2013. Pada tahun 2013 penulis
diterima sebagai mahasiswa Pendidikan Guru Sekolah Dasar Universitas
Lampung melalui jalur Seleksi Bersama Mahasiswa Perguruan Tinggi Nasional
(SBMPTN).
Pada semester tujuh, penulis melaksanakan Kuliah Kerja Nyata (KKN) di desa
Fajar Asri Kecamatan Seputih Agung Kabupaten Lampung Tengah dan
melaksanakan Program Pengalaman Lapangan (PPL) di SD Negeri 1 Fajar Asri
Kecamatan Seputih Agung Kabupaten Lampung Tengah.
ix
PERSEMBAHAN
Dengan mengucap puji syukur atas kehadirat Allah SWT,Skripsi sederhanaku ini kupersembahkan untuk kedua orang
tuaku tercinta yang selalu menyayangiku dan selalumendo’akan keberhasilanku demi tercapainya cita-citaku.
Kakak dan keponakan yang telah memberikan dukunganselama ini dan seluruh keluarga besarku.
Para Guru dan Dosen yang telah berjasa memberikanbimbingan dan ilmu yang sangat berharga melalui ketulusan
dan kesabaranmu.
Semua Sahabat yang begitu tulus menyayangiku dengansegala kekuranganku dan selalu memberikan support terbaik-
nya.
Almamater tercinta.
x
MOTTO
“Aku tidak bersaing dengan siapapun dalam meraihkeberhasilan. Saingan terberat adalah diriku sendiri, yang
harus lebih baik dari kemarin”
“Ketika Anda hampir menyerah, pandangilah mereka yangAnda sayangi yang sedang menunggu kesuksesan Anda”
“Jika Anda ingin berhasil, maka lakukanlah hal sekecilapapun dari sekarang, karena untuk mencapai sesuatu kita
harus berani memulai”
xi
SANWACANA
Puji syukur kehadirat Allah SWT Yang Maha Pengasih dan Maha Penyayang
yang telah melimpahkan rahmat dan karunia-Nya sehingga penulis dapat menye-
lesaikan penyusunan skripsi yang berjudul “Hubungan Motivasi Ekstrinsik dari
Orang Tua dengan Prestasi Belajar Siswa Kelas IV SD Negeri 1 Kota Baru
Bandar Lampung Tahun Ajaran 2017/2018”.
Penulis menyadari sepenuhnya bahwa terselesaikannya skripsi ini tidak terlepas
dari bantuan berbagai pihak. Penulis ingin mengucapkan terimakasih kepada:
1. Bapak Prof. Dr. Ir. Hasriadi Mat Akin, M.P., selaku Rektor Universitas
Lampung beserta staff dan jajarannya.
2. Bapak Dr. Muhammad Fuad, M.Hum., selaku Dekan FKIP Universitas Lam-
pung beserta staff dan jajarannya.
3. Ibu Dr. Riswanti Rini, M.Si., selaku Ketua Jurusan Pendidikan Ilmu
Pendidikan FKIP Universitas Lampung dan selaku Pembahas telah mem-
berikan pengarahan dan bantuan kepada penulis dalam menyelesaikan skripsi
ini.
4. Bapak Drs. Maman Surahman, M.Pd., selaku Ketua Program Studi Pendidikan
Guru Sekolah Dasar FKIP Universitas Lampung.
xii
5. Bapak Dr. Sulton Djasmi, M.Pd., selaku Pembimbing I atas kesediaannya
memberikan bimbingan, motivasi, ilmu yang berharga, saran, dan kritik baik
selama penyusunan skripsi sehingga skripsi ini menjadi lebih baik.
6. Bapak Drs. Riyanto M.Taruna, M.Pd., selaku Pembimbing II atas kesediaan-
nya memberikan bimbingan, motivasi, ilmu yang berharga, saran, dan kritik
baik selama penyusunan skripsi sehingga skripsi ini menjadi lebih baik.
7. Bapak dan Ibu Dosen serta Staff Pendidikan Guru Sekolah Dasar di Fakultas
Keguruan dan Ilmu Pendidikan yang telah memberikan bekal ilmu
pengetahuan, motivasi, dan pandangan hidup yang baik kepada penulis.
8. Ibu Endang Maria, S.Pd., selaku Kepala SD Negeri 1 Kota Baru Bandar
Lampung yang telah memberikan izin dan bantuan selama penelitian.
9. Ibu Marzalena dan Ibu Meynani, S.Pdi. selaku Wali kelas untuk kelas IV A
dan IV B yang telah memberikan izin dan bantuan selama penelitian.
10. Kedua orang tuaku, Papi H. Sjarifuddin Basri dan Mami Hj. Zubaidah. Terima
kasih atas do’a dan kasih sayang serta dukungan motivasi yang telah diberikan
sehingga penulis mampu menyelesaikan skripsi ini.
11. Kakakku, Uan komardy, ajeng lita, paduka suryadi, atu enny, uda wawan, ahi
azis, bung yuli, dan den eko beserta keponakan tercinta. Terima kasih atas
semua do’a, kasih sayang serta dukungan motivasi yang telah diberikan dalam
penyelesaian skripsi ini.
12. Sahabat-sahabat yang selalu mendukungku yaitu teteh ena santiana, iyay
julian sari, dan ayuk reisyha maya idzzati (sahabat seperjuangan dari awal
masuk kampus).
13. Sahabat seperjuangan di PGSD 2013.
xiii
14. Teman-teman KKN dan PPL di desa Fajar Asri yaitu yusrifa, may, lia, tia
ratna, dan robert.
15. Terima kasih untuk teman hidup yang senantiasa selalu mendampingi dari
awal masuk kuliah sampai sekarang r.fauzie.
16. Semua pihak yang telah membantu dalam penyusunan skripsi ini.
Semoga dengan bantuan dan dukungan yang diberikan mendapat balasan pahala
di sisi Allah SWT dan semoga skripsi ini bermanfaat. Amin.
Bandar Lampung, Februari 2018
Penulis,
Ratna Permata Sari
xiv
DAFTAR ISI
Halaman
ABSTRAK ..................................................................................................... iiHALAMAN JUDUL ...................................................................................... ivLEMBAR PERSETUJUAN ........................................................................... vLEMBAR PENGESAHAN ........................................................................... viSURAT PERNYATAAN ............................................................................... viiRIWAYAT HIDUP ........................................................................................ viiiPERSEMBAHAN .......................................................................................... ixMOTTO ......................................................................................................... xSANWACANA .............................................................................................. xiDAFTAR ISI .................................................................................................. xivDAFTAR TABEL .......................................................................................... xviiDAFTAR GAMBAR ..................................................................................... xviiiDAFTAR LAMPIRAN .................................................................................. xix
I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah ..................................................................... 1B. Identifikasi Masalah ........................................................................... 6C. Pembatasan Masalah .......................................................................... 7D. Rumusan Masalah .............................................................................. 7E. Tujuan Penelitian ............................................................................... 7F. Manfaat Penelitian ............................................................................. 7
1. Manfaat Teoritis ........................................................................... 72. Manfat Praktis .............................................................................. 8
II TINJAUAN PUSTAKA
A. Teori Belajar ....................................................................................... 101. Teori Belajar Kognitif .................................................................. 102. Teori Belajar Behaviorisme ......................................................... 11
B. Motivasi .............................................................................................. 121. Pengertian Motivasi ...................................................................... 12
xv
2. Jenis-Jenis Motivasi ...................................................................... 14C. Motivasi Ekstrinsik ............................................................................ 15
1. Pengertian Motivasi Ekstrinsik ………………………………… 15D. Motivasi Belajar ……………………………………………….... ..... 17
1. Pengertian Motivasi Belajar ……………………………….... ..... 17E. Orang Tua ........................................................................................... 19
1. Pengertian Orang Tua .................................................................... 192. Tanggung Jawab Orang Tua …………………………………….. 21
F. Prestasi Belajar ................................................................................... 221. Pengertian Prestasi Belajar ……………………………………..... 222. Macam-Macam Prestasi Belajar …………………………………. 233. Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Prestasi Belajar …………….. 25
G. Penelitian yang Relevan ……………………………………………. 27H. Kerangka Pikir …………………………………………………........ 28I. Hipotesis Penelitian ……………………………………………........ 29
III METODE PENELITIAN
A. Tempat dan Waktu Penelitian ............................................................ 30B. Jenis Penelitian ……………………………………………………... 30C. Populasi Penelitian ............................................................................. 31
1. Populasi Penelitian ....................................................................... 31D. Variabel Penelitian ............................................................................. 32E. Definisi Konseptual dan Operasional Variabel .................................. 33
1. Definisi Konseptual Variabel ………………………………….. . 332. Definisi Operasional Variabel …………………………………. . 34
F. Metode Pengumpulan Data ................................................................ 361. Kuesioner (Angket) ...................................................................... 362. Dokumentasi ................................................................................ 36
G. Rumus Uji Persyaratan Instrumen ...................................................... 361. Uji Validitas Pedoman Kuesioner ................................................ 362. Uji Reliabilitas Pedoman Kuesioner ............................................ 38
H. Teknik Analisis Data .......................................................................... 39I. Rumus Uji Hipotesis .......................................................................... 41
IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
A. Gambaran Lokasi Penelitian .............................................................. 421. Sejarah Berdirinya Sekolah .......................................................... 422. Visi, Misi dan Tujuan Sekolah ..................................................... 43
a. Visi Sekolah ............................................................................ 43b. Misi Sekolah ........................................................................... 43
xvi
c. Tujuan Sekolah ....................................................................... 433. Situasi dan Kondisi Sekolah ......................................................... 44
a. Identitas Sekolah .................................................................... 44b. Keadaan Siswa ........................................................................ 44c. Keadaan Guru ......................................................................... 45
B. Hasil Uji Instrumen Angket ............................................................... 451. Uji Validitas Angket .................................................................... 452. Uji Reliabilitas Angket ................................................................. 46
C. Deskripsi Data Penelitian ................................................................... 48D. Hasil Analisis Data ............................................................................. 52E. Hasil Uji Hipotesis Penelitian ............................................................ 55F. Pembahasan Hasil Penelitian ............................................................. 57
V KESIMPULAN DAN SARAN
A. Kesimpulan ......................................................................................... 60B. Saran ................................................................................................... 61
DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN
xvii
DAFTAR TABEL
Tabel Halaman
1. Nilai UTS Semester Ganjil Siswa Kelas IV................................................. 5
2. Jumlah Orang Tua Siswa Kelas IV SD Negeri 1 Kota Baru ....................... 32
3. Kisi-Kisi Instrumen Variabel (X) dan Variabel ( Y) ................................. 35
4. Daftar Interpretasi Koefisien ...................................................................... 39
5. Skor Jawaban Pedoman................................................................................ 40
6. Jumlah Siswa SD Negeri 1 Kota Baru ....................................................... 44
7. Hasil Uji Validitas Angket Motivasi Ekstrinsik dari Orang Tua ............ 46
8. Hasil Uji Reliabilitas Angket Motivasi Ekstrinsik dari Orang Tua ........ 47
9. Distribusi Frekuensi Motivasi Ekstrinsik dari Orang Tua Kelas I
SD Negeri 1 Kota Baru .......................................................................... 49
10. Distribusi Frekuensi Kualitatif Motivasi Ekstrinsik dari Orang Tua ..... 50
11. Distribusi Frekuensi Prestasi Belajar Siswa ............................................ 51
12. Distribusi Frekuensi Kualitatif Prestasi Belajar Siswa ............................ 51
xviii
DAFTAR GAMBAR
Gambar Halaman
1. Arah Kerangka Pikir Hubungan Motivasi Ekstrinsik dari Orang Tua denganPrestasi Belajar Siswa ................................................................................... 29
2. Arah Hubungan antara Variabel (X) dan Variabel (Y) ............................... 31
xix
DAFTAR LAMPIRAN
Lampiran Halaman
1. Kisi-Kisi Pedoman Wawancara Motivasi Ekstrinsik dari Orang Tua ..... 66
2. Kuesioner Motivasi Ekstrinsik dari Orang Tua ....................................... 67
3. Hasil Uji Validitas Angket ......................................................................... 70
4. Hasil Uji Reliabilitas Angket ..................................................................... 71
5. Data Orang Tua Siswa Kelas IV SD Negeri 1 Kota Baru ……………… 72
6. Hasil Data Angket ...................................................................................... 74
7. Rekapitulasi Nilai Semester Ganjil Kelas IV A SDN 1 Kota Baru ........... 76
8. Rekapitulasi Nilai Semester Ganjil Kelas IV B SDN 1 Kota Baru............ 77
9. Hasil Perhitungan Korelasi X dan Y.......................................................... 78
1
I. PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah
Pendidikan merupakan upaya peningkatan kualitas peserta didik setelah
melalui usaha-usaha belajar guna mencapai tujuan tertentu. Tujuan yang
diharapkan adalah agar peserta didik mampu mengembangkan potensi yang
ada pada dirinya sehingga dapat berguna bagi diri sendiri maupun orang lain.
Hal ini tercantum dalam Undang-undang Repulik Indonesia Nomor 20 tahun
2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional Pasal 1 ayat 1 yang menjelaskan
bahwa:
Pendidikan adalah usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan suasanabelajar dan proses pembelajaran agar peserta didik secara aktifmengembangkan potensi dirinya untuk memiliki kekuatan spiritualkeagamaan, pengendalian diri, kepribadian, kecerdasan, akhlak mulia, sertaketerampilan yang diperlukan dirinya, masyarakat, bangsa, dan negara.
Pendidikan memegang peranan penting dalam mencerdaskan kehidupan
bangsa. Oleh karena itu, pendidikan menuntut orang-orang yang terlibat di
dalamnya untuk bekerja sama secara maksimal, penuh rasa tanggung jawab
dan loyalitas tinggi dalam meningkatkan mutu pendidikan. Pendidikan juga
merupakan salah satu faktor yang sangat penting dalam menunjang ilmu
pengetahuan dan teknologi yang berkembang saat ini. Sejalan dengan tujuan
pendidikan nasional tersebut, maka untuk mewujudkannya diperlukan peran
[
T
y
p
e
a
q
u
o
t
e
f
r
o
m
t
h
e
d
o
c
u
m
e
n
t
o
r
t
h
e
s
2
dari berbagai pihak yaitu guru, pemerintah, sarana prasarana, dan orang tua.
Salah satu yang sangat penting adalah terkait peran orang tua.
Teori belajar adalah upaya untuk menggambarkan bagaimana orang belajar,
sehingga membantu kita memahami proses pembelajaran. Di sebuah keluarga
peran orang tua sangat penting bagi anak, terlebih lagi ketika anak memasuki
usia sekolah dan usia menempuh pendidikan. Namun pada kasus yang terjadi
banyak orang tua yang masih belum memahami dan menyadari perannya
dalam pendidikan anak termasuk dengan motivasi belajar siswa.
Orang tua yang tidak tahu peran mereka dalam membantu siswa atau anaknya
dalam pendidikan, sehingga terkadang orang tua hanya mengetahui dan
bertanggungjawab sekedar menyekolahkan anaknya tetapi mengabaikan
pendidikan dari orang tua itu sendiri, termasuk dorongan dan motivasi belajar
bagi anak tersebut. Padahal seperti yang diketahui bahwa pendidikan yang
pertama kali dikenal oleh anak adalah dari keluarga dan orang tua berperan
penting didalamnya. Motivasi dari orang tua yang diharapkan untuk kemajuan
perkembangan anak jarang untuk dilaksanakan.
Motivasi merupakan salah satu pernyataan penting dalam belajar. Menurut
Sardiman (2008: 75) dijelaskan bahwa “Motivasi dapat dikatakan sebagai
serangkaian usaha untuk menyediakan kondisi-kondisi tertentu sehingga
seseorang itu mau dan ingin melakukan sesuatu”. Pendapat tersebut
3
menunjukkan betapa pentingnya peranan motivasi didalam belajar. Dengan
demikian motivasi yang erat kaitannya dengan proses belajar mengajar.
Prestasi belajar di sekolah yaitu tingkat keberhasilan siswa yang telah
diperoleh setelah ia mencapai tujuan yang telah ditetapkan dan menjadi tolak
ukur untuk melihat berhasil atau tidak nya siswa dalam mencapai
pembelajaran yang telah didapatkan di sekolah. Seperti pendapat yang
dikemukakan Menurut Syah (2012: 139) bahwa prestasi belajar adalah tingkat
keberhasilan siswa mencapai tujuan yang telah ditetapkan dalam sebuah
program.
Prestasi belajar juga dapat dikatakan hasil akhir yangdiperoleh siswa pada
setiap proses pembelajaran dan Menurut Djamarah (2008: 54) prestasi belajar
pada hakekatnya adalah hasil akhir dari sebuah proses belajar. Penelitian ini
dilakukan untuk melihat seberapa besar kontribusi motivasi ekstrinsik dari
orang tua dengan prestasi belajar anak di sekolah, apakah motivasi ekstrinsik
dari orang tua siswa tersebut dapat mempengaruhi tingkat keberhasilan siswa
untuk mendapat prestasi belajar yang baik. Untuk mengetahui prestasi belajar
seorang siswa tentunya terdapat bermacam-macam jenis tes yang dapat
dilakukan disekolah, hal ini seperti yang dikemukakan Menurut Djamarah dan
Zain (2010: 106) mengungkapkan bahwa untuk mengukur dan mengevaluasi
tingkat keberhasilan belajar dapat dilakukan melalui tes prestasi belajar.
4
Prestasi belajar seperti yang kita ketahui terdapat 3 macam prestasi belajar
lebih lanjut dinyatakan oleh Djamarah dan Zain (2010: 106-107) bahwa
berdasarkan tujuan dan ruang lingkupnya tes prestasi belajar dapat
digolongkan ke dalam jenis penilaian diantaranya : tes formatif, tes
subsumatif, dan tes sumatif.
Berdasarkan pendapat tersebut maka penelitian kali ini akan mengukur
prestasi belajar siswa melihat dari hasil tes sumatif yang telah dilaksanakan
oleh siswa meliputi ujian tengah semester dan ujian akhir semester. Prestasi
belajar yang dicapai seorang siswa didapatkan melalui faktor yang
mempengaruhinya baik itu faktor internal dan eksternal. Faktor yang
mempengaruhi prestasi belajar Menurut Ahmadi dan Supriyono (2004: 138)
prestasi belajar yang dicapai ada berbagai faktor yang mempengaruhinya baik
dari dalam diri (faktor internal) maupun dari luar diri (faktor eksternal)
individu.
Yang tergolong faktor internal adalah : faktor jasmaniah, psikologis dan faktor
kematangan fisik. Sedangkan yang tergolong faktor eksternal ialah : faktor
sosial, faktor budaya, dan faktor lingkungan. Motivasi ekstrinsik dari orang
tua termasuk dalam faktor sosial yaitu salah satu faktor yang dapat
mempengaruhi prestasi belajar siswa.
5
Berdasarkan penelitian pendahuluan yang dilakukan oleh penulis di kelas IV
SD Negeri 1 Kota Baru Bandar Lampung Tahun Ajaran 2017/2018 diperoleh
data prestasi belajar siswa yang telah dilaksanakan pada semester ganjil, yaitu
sebagai berikut.
Tabel 1. Nilai UTS Semester Ganjil Siswa Kelas IV
KelasJumlahSiswa
NilaiKKM
JumlahKetuntasan
PersentaseKetuntasan
Keterangan
IV A 25 ≥ 65 9 36 % Tuntas≤ 65 16 64 % Belum Tuntas
IV B 20 ≥ 65 8 40 % Tuntas≤ 65 12 60 % Belum Tuntas
Sumber: Dokumentasi nilai UTS Semester Ganjil siswa kelas IV
Berdasarkan data nilai UTS, diketahui bahwa sebanyak 28 siswa kelas IV A
dan IV B SD Negeri 1 Kota Baru nilai ketuntasan siswanya masih di bawah
standar KKM (Kriteria Ketuntasan Minimum) yaitu <65. Sedangkan siswa
yang memperoleh nilai rata-rata di atas KKM yaitu >65 adalah sebanyak 17
siswa kelas IV SD Negeri 1 Kota Baru. Sehingga, dapat disimpulkan sebanyak
28 siswa dari jumlah siswa, prestasi belajarnya masih rendah atau masih
berada di bawah standar KKM yaitu <65.
Berdasarkan hasil penelitian pendahuluan yang dilakukan dengan
mewawancarai guru kelas IV SD Negeri 1 Kota Baru Bandar Lampung,
diketahui bahwa peran dan bimbingan orang tua siswa dalam belajar di rumah
masih kurang dilihat dari buku kunjungan orang tua/wali murid di sekolah dari
45 siswa hanya 5 wali murid atau sebesar 11,11% yang berkunjung kesekolah
berkaitan dengan permasalahan anak nya di sekolah.
6
Melalui penelitian pendahuluan yang telah dilakukan oleh peneliti, diketahui
banyak faktor yang menyebabkan prestasi belajar siswa dalam ranah kognitif
masih rendah di sekolah, di antara faktor tersebut yaitu orang tua tidak
berkomunikasi dan bekerjasama dengan baik untuk berkonsultasi dengan guru
dalam mengawasi perkembangan belajar anak nya di sekolah. Peneliti pun
mendapatkan informasi di SD Negeri 1 Kota Baru melalui guru di kelas
tersebut bahwa beberapa anak memiliki potensi yang lemah dalam hal
memahami setiap pembelajaran yang diberikan dan pembelajaran pun berjalan
secara pasif, sehingga hal itu berpengaruh dengan prestasi belajar yang siswa
dapatkan menjadi rendah.
Menurut Djamarah (2004: 31) menurut beliau mendidik anak adalah tanggung
jawab orang tua dalam keluarga. Oleh karena itu, karena mendidik anak
adalah tanggung jawab orang tua maka motivasi dan bimbingan orang tua
untuk membantu anak dalam belajar di rumah pun sangat diperlukan untuk
membantu anak agar dapat memperoleh prestasi belajar yang baik.
Sehubungan dengan permasalahan tersebut peneliti tertarik untuk melakukan
penelitian mengenai “Hubungan Motivasi Ekstrinsik dari Orang Tua dengan
Prestasi Belajar Siswa Kelas IV SD Negeri 1 Kota Baru Bandar Lampung
Tahun Ajaran 2017/2018”.
B. Identifikasi Masalah
Berdasarkan informasi yang penulis dapatkan di SD Negeri 1 Kota Baru,
maka masalah dalam penelitian ini dapat diidentifikasikan sebagai berikut:
7
1. Orang tua masih kurang dalam hal bekerjasama dengan guru di sekolah
berkaitan dengan perkembangan belajar anaknya.
2. Adanya beberapa siswa yang memiliki potensi cukup lemah dalam
memahami setiap pembelajaran yang diberikan oleh guru.
3. Kegiatan belajar siswa pasif.
4. Prestasi belajar siswa masih rendah.
C. Pembatasan Masalah
Berdasarkan latar belakang dan identifikasi masalah, maka masalah dalam
penelitian ini dibatasi pada kajian “Motivasi ekstrinsik dari orang tua (X) dan
prestasi belajar siswa (Y)”.
D. Rumusan Masalah
Rumusan masalah pada penelitian ini adalah: “Apakah ada hubungan antara
motivasi ekstrinsik dari orang tua dengan prestasi belajar siswa?”
E. Tujuan Penelitian
Tujuan penelitian ini adalah untuk: “Mengetahui hubungan antara motivasi
ekstrinsik dari orang tua dengan prestasi belajar siswa”.
F. Manfaat Penelitian
1. Manfaat Teoritis
Memberikan gambaran yang jelas tentang hubungan motivasi orang tua
dengan prestasi belajar siswa.
8
2. Manfaat Praktis
Manfaat praktis berikut akan ditujukan pada :
a. Kepala Sekolah
Menambah informasi bagi kepala sekolah tentang hubungan motivasi
ekstrinsik dari orang tua dengan prestasi belajar siswa sehingga kepala
sekolah dapat bekerjasama dengan orang tua murid agar mampu
memberikan dorongan belajar sehingga prestasi belajar yang diperoleh
siswa dapat lebih baik.
b. Guru
Memberikan informasi dengan guru tentang hubungan motivasi
ekstrinsik dari orang tua dengan prestasi belajar dan guru dapat
bekerjasama dengan wali murid untuk dapat saling membantu siswa
dalam belajar serta memperhatikan perkembangan belajar anak nya.
c. Siswa
Berguna untuk mendapatkan motivasi belajar dari orang tua yang baik
dalam membentuk ketercapaian prestasi belajar di sekolah dengan baik
pula.
d. Orang Tua
Penulis mengharapkan agar dengan adanya penelitian ini orang tua
dapat lebih baik lagi dalam membimbing serta mengarahkan anak nya
untuk belajar di rumah sehingga peran orang tua dapat dirasakan anak
9
untuk membantu nya dalam kegiatan belajar, sehingga di harapkan hal
itu dapat membantu memotivasi anak untuk dapat prestasi belajar yang
baik di kelas dan di sekolah nya tersebut.
e. Peneliti Lainnya
Hasil penelitian ini diharapkan dapat mendukung penelitian-penelitian
sejenis dalam mengkaji dan mengembangkan ilmu di bidang
pendidikan.
10
II. TINJAUAN PUSTAKA
A. Teori Belajar
Teori belajar pada dasarnya merupakan penjelasan mengenai bagaimana
terjadinya belajar atau bagaimana informasi diproses di dalam pikiran siswa.
Berdasarkan suatu teori belajar, diharapkan suatu pembelajaran dapat lebih
meningkatkan perolehan siswa sebagai hasil belajar.
1. Teori Belajar Kognitif
Perkembangan kognitif anak akan maju apabila melalui beberapa
tahapan. Perkembangan kognitif bergantung pada seberapa jauh anak
aktif memanipulasi dan berinteraksi dengan lingkungannya. Hal ini
mengindikasikan bahwa lingkungan dimana anak belajar sangat
menentukan proses perkembangan kognitif anak. Menurut Piaget dalam
Komalasari (2015: 19), menyebutkan bahwa:
bagaimana seseorang memperoleh kecakapan intelektual, padaumumnya akan berhubungan dengan proses mencari keseimbanganantara apa yang ia rasakan dan ketahui pada satu sisi dengan apayang ia lihat sebagai suatu fenomena baru sebagai pengalaman danpersoalan.
Adapun menurut ahli jiwa aliran kognitifis dalam Dalyono (2005: 34-35),
menyatakan bahwa tingkah laku seseorang didasarkan pada kognisi, yaitu
11
tindakan mengenal atau memikirkan situasi dimana tingkah laku itu
terjadi.
Jadi, dapat disimpulkan bahwa teori belajar kognitif berhubungan dengan
proses usaha untuk mencari keseimbangan pola berpikir melalui
fenomena, pengalaman, dan persoalan yang dihadapi yang didasarkan
pada kognisi untuk memperoleh suatu perubahan tingkah laku. Proses
perubahan tersebut dapat terjadi setelah mengalami beberapa tahapan
perkembangan kognitif. Tiap-tiap tahap ditandai dengan munculnya
kemampuan-kemampuan intelektual baru yang memungkinkan seorang
anak memahami dunia dengan cara yang semakin kompleks.
2. Teori Belajar Behaviorisme
Behaviorisme adalah teori perkembangan perilaku yang dapat diukur,
diamati dan dihasilkan oleh respons pelajar terhadap rangsangan.
Tanggapan terhadap rangsangan dapat diperkuat dengan umpan balik
positif atau negatrif terhadap perilaku kondisi yang diingingkan. Menurut
Skinner hubungan antara stimulus dan respons yang terjadi melalui
interaksi dengan lingkungannya, yang kemudian menimbulkan
perubahan tingkah laku, tidaklah sesederhana yang dikemukakan oleh
tokoh-tokoh sebelumnya. Akan ada beberapa konsekuensi yang nantinya
mempengaruhi munculnya perilaku, seperti Menurut Slavin (2000)
respon yang diterima seseorang tidak sesederhana itu, karena stimulus-
stimulus yang dihasilkan. Respon yang diberikan ini memiliki
konsekuensi-konsekuensi.
12
Jadi, dapat disimpulkan bahwa teori belajar behaviorisme berhubungan
dengan perubahan tingkah laku sebagai akibat adanya stimulus dan
respon, dengan kata lain belajar merupakan bentuk perubahan yang
dialami siswa dalam hal kemampuannya untuk bertingkah laku dengan
cara yang baru sebagai hasil interaksi antara stimulus dan respon.
Seseorang dianggap telah belajar sesuatu jika ia dapat menunjukkan
perubahan pada tingkah lakunya.
B. Motivasi
1. Pengertian Motivasi
Istilah motivasi berasal dari kata motif yang dapat diartikan sebagai
kekuatan yang terdapat dalam diri individu. Motif tidak dapat diamati
secara langsung, tetapi dapat diinterpretasikan dalam tingkah lakunya,
berupa rangsangan, dorongan, atau pembangkit tenaga munculnya
suatu tingkah laku tertentu, seperti yang diungkapkan Menurut
Winkel (dalam Uno 2016: 3) motif adalah daya penggerak dalam diri
seseorang untuk melakukan aktivitas tertentu, demi mencapai tujuan
tertentu. Berdasarkan sudut sumber yang menimbulkannya, motif
dibedakan dua macam, yaitu motif intrinsik dan motif ekstrinsik.
Manusia adalah makhluk individu dan makhluk sosial. Dalam
hubungannya dengan manusia sebagai makhluk sosial, terkandung
suatu maksud bahwa manusia bagaimanapun juga tidak terlepas dari
individu yang lain. Secara kodrati manusia akan selalu hidup bersama.
13
Hidup bersama antar manusia akan berlangsung dalam berbagai
macam bentuk komunikasi dan situasi. Dalam kehidupan semacam
inilah terjadi yang namanya interkasi antar manusia, lebih lanjut
dinyatakan Menurut Sardiman (2008: 5) manusia pada hakikatnya
merupakan mahluk individu dan sosial, yang hidupnya ditandai
dengan saling interaksi. Berbagai macam interaksi itu ada interaksi
yang disengaja, yakni interaksi edukatif. Secara khusus interaksi
edukatif sebagai interaksi belajar-mengajar yang berintikan pada
kegiatan motivasi.
Menurut beberapa ahli psikologi, pada diri seseorang terdapat
penentuan tingkah laku yang bekerja untuk mempengaruhi tingkah
laku itu. Faktor penentu tersebut adalah motivasi dan Menurut
Wahosumidjo (dalam Uno 2016: 8) menyatakan bahwa motivasi
merupakan dorongan dan kekuatan dalam diri seseorang untuk
melakukan tujuan tertentu yang ingin dicapainya.
Siswa perlu diberikan rangsangan agar tumbuh motivasi pada dirinya
sehingga seseorang siswa itu malu melakukan pekerjaan yang
seharusnya dilakukan, yakni belajar. Atau singkatnya perlu diberikan
motivasi, sedangkan Menurut Mulyasa (2013: 15) motivasi adalah
tenaga pendorong atau penarik yang menyebabkan adanya tingkah
laku ke arah suatu tujuan tertentu. Peserta didik akan bersungguh-
14
sungguh karena memiliki motivasi yang tinggi. Seorang siswa akan
belajar bila ada faktor pendorongnya yang disebut motivasi, dan
Sardiman (2008: 75) menyatakan bahwa motivasi dapat juga
dikatakan serangkaian usaha untuk menyediakan kondisi-kondisi
tertentu, sehingga seseorang mau dan ingin melakukan sesuatu.
Berdasarkan pendapat para ahli di atas, peneliti menyimpulkan bahwa
motivasi adalah dorongan yang diperoleh seseorang agar dapat
memiliki kekuatan dan perubahan energi dalam diri sehingga
seseorang ingin melakukan sesuatu dan dapat mencapai tujuan yang
peserta didik harapkan.
2. Jenis-Jenis Motivasi
Ada beberapa ahli yang menggolongkan beberapa jenis motivasi
dilihat dari berbagai sudut pandang. Dengan demikian, motivasi atau
moti-motif yang aktif itu sangat bervariasi, lebih lanjut dinyatakan
Menurut Uno (2016: 4) dari sudut sumber yang menimbulkannya,
motif dibedakan dua macam, yaitu motif intrinsik dan motif
ekstrinsik, dan Menurut Sardiman (2008: 89-91) motivasi ada dua,
yaitu:
a. Motivasi Intrinsik. Jenis motivasi ini timbul dari dalam diri individu
sendiri tanpa ada paksaan dorongan orang lain, tetapi atas dasar
kemauan sendiri. misalnya keinginan untuk mendapat keterampilan
15
tertentu, memperolah informasi dan pengertian, mengembangkan
sikap untuk berhasil, menyenangi kehidupan, keinginan diterima oleh
orang lain.
b. Motivasi Ekstrinsik. Jenis motivasi ini timbul sebagai akibat
pengaruh dari luar individu, apakah karena adanya ajakan, suruhan,
atau paksaan dari orang lain sehingga dengan keadaan demikian
siswa mau melakukan sesuatu atau belajar. Seperti hadiah, pujian,
ajakan, suruhan, atau paksaan dari orang lain sehingga dengan
keadaan demikian orang mau melakukan sesuatu.
Berdasarkan pendapat para ahli di atas, peneliti menyimpulkan bahwa
jenis-jenis motivasi ada 2 yaitu : motivasi intrinsik yang berasal dari
diri individu sendiri dan motivasi ekstrinsik yang berasal dari luar
individu.
C. Motivasi Ekstrinsik
1. Pengertian Motivasi Ekstrinsik
Motivasi ekstrinsik dapat dikatakan sebagai bentuk motivasi yang di
dalamnya aktifitas belajar dimulai dan diteruskan berdasarkan
dorongan dari luar yang tidak secara mutlak berkaitan dengan
aktivitas belajar, lebih lanjut dinyatakan Menurut Sardiman (2008:
90-91) motivasi ekstrinsik adalah motif-motif yang aktif dan
berfungsinya karena adanya perangsang dari luar, sedangkan
16
Menurut Supandi (2011: 61) motivasi ekstrinsik adalah motivasi
yang timbul manakala terdapat rangsangan dari luar individu.
Motivasi ekstrinsik merupakan suatu dorongan yang timbul oleh
adanya rangsangan dari dalam maupun dari luar sehingga seseorang
berkeinginan untuk mengadakan perubahan tingkah laku/aktivitas
tertentu lebih baik dari keadaan sebelumnya, dan Menurut Thomas
(2010: 39) motivasi ekstrinsik adalah motivasi penggerak atau
pendorong dari luar yang diberikan dari ketidakmampuan individu
sendiri. Motivasi belajar dapat timbul karena adanya faktor intrinsik
dan faktoer ekstrinsik. Sedangkan faktor ekstrinsiknya adalah adanya
penghargaan, lingkungan belajar yang kondusif, dan kegiatan belajar
yang menarik. Oleh karena itu Menurut Djamarah (2008: 91) dalam
kegiatan belajar-mengajar tetap penting. Sebab kemungkinan besar
keadaan siswa itu dinamis, berubah-ubah, dan juga mungkin
komponen-komponen lain dalam proses belajar-mengajar ada yang
kurang menarik bagi siswa, sehingga diperlukan motivasi ekstrinsik.
Berdasarkan pendapat para ahli di atas, peneliti menyimpulkan
bahwa motivasi ekstrinsik adalah motif yang timbul jika ada
perangsang dan pendorong dari luar dan motivasi ekstrinsik
diperlukan jika proses belajar-mengajar ada yang kurang menarik
bagi siswa.
17
D. Motivasi Belajar
1. Pengertian Motivasi Belajar
Motivasi belajar adalah keseluruhan daya penggerak di dalam diri
peserta didik yang menimbulkan kegiatan belajar menjamin
kelangsungan dan memberikan arah pada kegiatan belajar sehingga
tujuan yang dikehendaki dapat tercapai. Motivasi belajar dorongan
merupakan kekuatan mental untuk melakukan kegiatan dalam rangka
pemenuhan harapan dan dorongan dalam hal ini adalah pencapaian
tujuan.
Hakikat motivasi belajar adalah dorongan internal dan eksternal pada
pelajar yang sedang belajar untuk mengadakan perubahan tingkah
laku, pada umumnya dengan beberapa indikator atau unsur yang
mendukung. Hal itu mempunyai peranan besar dalam keberhasilan
seseorang dalam belajar. Motivasi dan belajar merupakan dua hal
yang saling mempengaruhi, dan diungkapkan Menurut Uno (2016:
23) motivasi belajar dapat timbul karena faktor intrinsik, berupa
hasrat dan keinginan belajar, harapan akan cita cita. Sedangkan, faktor
ekstrinsiknya adalah adanya penghargaan, lingkungan belajar yang
kondusif, dan kegiatan belajar yang menarik.
Hakikat motivasi belajar adalah dorongan internal dan eksternal pada
pelajar yang sedang belajar untuk mengadakan perubahan tingkah
18
laku, pada umumnya dengan beberapa indikator atau unsur yang
mendukung, sedangkan Menurut Sardiman (2008: 75) motivasi
belajar adalah merupakan faktor psikis yang bersifat non-intelektual.
Peranannya khas adalah dalam hal penumbuhan gairah, merasa
senang dan semangat untuk belajar. Siswa yang memiliki motivasi
kuat, akan mempunyai banyak energi untuk melakukan kegiatan
belajar.
Hakikat motivasi belajar adalah dorongan internal dan eksternal pada
siswa-siswi yang sedang belajar untuk mengadakan perubahan
tingkah laku, pada umumnya dengan beberapa indikator atau unsur
yang mendukung. Hal itu mempunyai peranan besar dalam
keberhasilan seseorang dalam belajar. Berikut ini indikator motivasi
belajar diklasifikasikan Menurut Uno (2016: 23) sebagai berikut :
adanya hasrat dan keinginan berhasil, adanya dorongan dan
kebutuhan dalam belajar, adanya harapan dan cita-cita masa depan,
adanya penghargaan dalam belajar, adanya kegiatan yang menarik
dalam belajar, dan adanya lingkungan belajar yang kondusif, sehingga
memungkinkan seseorang siswa dapat belajar dengan baik.
Berdasarkan pendapat para ahli di atas, peneliti menyimpulkan bahwa
motivasi belajar dapat timbul karena adanya faktor intrinsik dan
ekstrinsik. Motivasi belajar juga merupakan faktor psikis dan
19
mmemiliki indikator yang dapat mendukung perubahan tingkah laku
dari seorang siswa tersebut.
E. Orang Tua
1. Pengertian Orang Tua
Komunikasi dalam keluarga dapat berlangsung secara timbal balik
dan silih berganti. Komunikasi berpola stimulus dan respons adalah
model komunikasi yang masih terlibat dalam kehidupan
keluarga.komunikasi seperti ini terjadi pada saat orang tua mengasuh
anaknya saat masih kecil. Orang tua lebih aktif memberikan stimulus
(rangsangan), sementara anak kecil akan berusaha memberikan
respons (tanggapan) Menurut Djamarah (2004: 2) pola komunikasi
yang di bangun akan mempengaruhi pola asuh orang tua dan pola
komunikasi yang baik diharapkan akan tercipta pola asuh yang baik.
Hasil penelitian telah membuktikan bahwa betapa pentingnya pola
asuh orang tua dalam keluarga dalam upaya untuk mendidik anak.
Kegiatan pengasuhan anak akan berhasil dengan baik jika pola
komunikasi yang tercipta dilambari dengan cinta dan kasih sayang
dengan memposisikan anak sebagai subjek yang harus dibina,
dibimbing, dan dididik, dan bukan sebagai objek semata.
Keluarga adalah sebuah instusi pendidikan yang utama dan bersifat
kodrati sehingga ahli berpendapat Menurut Purwanto (2007: 80)
20
menyatakan orang tua adalah pendidik sejati, pendidik karena
kodratnya. Sedangkan menurut Daradjat (2004:35), orang tua
merupakan pendidik yang pertama dan utama bagi anak-anak mereka
karena dari merekalah anak mula-mula menerima pendidikan.
Bentuk pertama dari pendidikan terdapat dalam kehidupan keluarga.
Keteladanan dan kebiasaan yang orang tua tampilkan dalam bersikap
dan berperilaku tidak terlepas dari perhatian dan pengamatan anak.
Menurut Djamarah (2004: 24) pendidikan dalam keluarga memiliki
nilai strategis dalam pembentukan kepribadian anak. Sejak kecil
anak sudah mendapat pendidikan dari kedua orang tuanya melalui
keteladanan dan kebiasaan hidup sehari-hari dalam keluarga. Baik
tidaknya keteladanan yang diberikan dan bagaimana kebiasaan hidup
orang tua sehari-hari dalam keluarga akan mempengaruhi
perkembangan jiwa anak. Orang tua dan anak adalah satu ikatan
dalam jiwa.
Meniru kebiasaan hidup orang tua adalah suatu hal yang sering anak
lakukan, karena memang pada masa perkembangannya, anak selalu
ingin menuruti apa yang orang tua lakukan. Anak selalu ingin
meniru dalam pendidikan dikenal dengan istilah anak belajar melalui
imitasi, hal tersebut sejalan dengan pendapat Menurut Mardiya
21
(2000) yang berpendapat bahwa orang tua adalah ayah dan ibu
adalah figur atau contoh yang akan selalu ditiru oleh anak-anaknya.
Berdasarkan pendapat para ahli di atas, peneliti menyimpulkan
bahwa orang tua adalah orang yang pertama, utama, dan pendidik
sejati bagi anak-anaknya dan memiliki peranan penting bagi
perkembangan anak nya baik dalam membentuk karakter dan juga
dalam pendidikan anak nya karena orang tua adalah figur yang akan
selalu ditiru oleh anak-anaknya.
2. Tanggung Jawab Orang Tua
Tanggung jawab orang tua terhadap anaknya tampil dalam bentuk
yang bermacam-macam, berikut ini akan dijelaskan beberapa
tanggung jawab orang tua Menurut Djamarah (2004: 28-29) secara
garis besar adalah memperlakukan dengan lembut dan kasih sayang,
menanamkan rasa cinta sesama anak, memperhatikan teman anak,
memberi hiburan, menempatkan dalam lingkungan yang baik,
memperkenalkan kerabat kepada anak, mendidik bertetangga dan
bermasyarakat. Konteksnya dengan tanggung jawab orang tua dalam
pendidikan, maka orang tua adalah pendidik pertama dan utama
dalam keluarga. Bagi anak orang tua adalah model yang harus ditiru
dan diteladani.
22
Orang tua adalah model yang harus ditiru dan diteladani. Sebagai
model, orang tua seharusnya memberikan contoh yang terbaik bagi
anak dalam keluarga, berikut ini adalah tanggung jawab yang perlu
disadarkan dan dibina oleh kedua orang tua terhadap anak antara lain
Menurut Ihsan (2011: 63) mengungkapkan sebagai berikut:
a. Memelihara dan membesarkannya.b. Melindungi dan menjamin kesehatannya.c. Mendidiknya dengan berbagai ilmu pengetahuan dan keterampilan.d. Membahagiakan anak.
Djamarah (2004: 31) menyatakan bahwa mendidik anak adalah
tanggung jawab orang tua dalam keluarga. Sesibuk apa pun
pekerjaan yang harus diselesaikan, meluangkan waktu demi
pendidikan anak adalah lebik baik.
Berdasarkan pendapat para ahli di atas, peneliti menyimpulkan
bahwa tanggung jawab orang tua sangat penting terutama pada
pendidikan anak dan orang tua bertanggung jawab dalam
memelihara dan membesarkan anak, melindungi, mendidik dan
membahagiakan anak.
F. Prestasi Belajar
1. Pengertian Prestasi Belajar
Prestasi belajar merupakan kemampuan seorang dalam pencapaian
berfikir yang tinggi. Prestasi belajar adalah hasil pencapaian
maksimal menurut kemampuan anak pada waktu tertentu terhadap
sesuatu yang dikerjakan, dipelajari, difahami dan diterapkan.
23
Tingkat keberhasilan siswa akan diperoleh setelah ia mencapai
tujuan yang telah ditetapkan, tujuan tersebut akan menjadi tolak ukur
yang sebenarnya, siswa telah berhasil atau belum seperti yang
dikemukakan Menurut Syah (2012: 139) “prestasi belajar adalah
tingkat keberhasilan siswa mencapai tujuan yang telah ditetapkan
dalam sebuah program”. Sedangkan menurut pendapat Djamarah
(2008: 54), prestasi belajar pada hakekatnya adalah hasil akhir dari
sebuah proses belajar.
Prestasi belajar dikatakan sempurna apabila memenuhi tiga aspek
yaitu kognitif, afektif, dan psikomotorik, sebaliknya dikatakan
prestasi kurang memuaskan jika seseorang belum memenuhi target
dalam kriteria tersebut dan Menurut Nasution (2009: 54) menyatakan
bahwa prestasi belajar adalah kesempurnaan yang dicapai seseorang
dalam berpikir, merasa dalam berbuat.
Berdasarkan uraian di atas, peneliti menyimpulkan prestasi belajar
adalah tingkat keberhasilan siswa dan kesempurnaan yang dicapai
seseorang dalam mengikuti proses belajar.
2. Macam-macam Prestasi Belajar
Untuk menilai prestasi siswa diperlukan adanya beberapa tes. Seperti
yang diungkapkan Mulyasa (2008:208-209) yang mengemukakan
bahwa: “penilaian prestasi belajar tingkat kelas adalah penilaian yang
dilakukan oleh guru atau pendidik secara langsung. Penilaian prestasi
24
belajar pada dasarnya merupakan suatu kegiatan untuk mengukur
perubahan perilaku peserta didik”.
Tes prestasi berdasarkan tujuan dan ruang lingkupnya, tes dapat
digolongkan kedalam jenis penilaian seperti yang dikemukakan
Djamarah (2010:106-107) berpendapat sebagai berikut:
1) Tes Formatif
Penilaian ini dilakukan untuk mengukur satu atau beberapa pokok
bahasan tertentu dan bertujuan untuk memperoleh gambaran
tentang daya serap siswa terhadap pokok bahasan tersebut. Hasil
tes ini dimanfaatkan untuk memperbaiki proses belajar mengajar
bahan/pokok bahasan dalam waktu tertentu juga dimanfaatkan guru
untuk mengetahui keberhasilan proses belajar mengajar.
2) Tes Subsumatif
Tes ini meliputi sejumlah bahan pengajaran/sejumlah pokok
bahasan tertentu yang telah diajarkan dalam waktu tertentu.
Tujuannya adalah untuk memperoleh gambaran daya serap siswa
terhadap sejumlah pokok bahasan yang telah diajarkan, untuk
meningkatkan prestasi belajar siswa. Hasil tes ini dimanfaatkan
untuk memperbaiki proses belajar mengajar dan diperhitungkan
dalam menentukan nilai raport.
25
3) Tes Sumatif
Tes ini diadakan untuk mengukur daya serap siswa terhadap bahan
pokok-pokok bahasan yang telah diajarkan selama satu semester
atau dua tahun pelajaran. Tujuannya adalah untuk menetapkan
tingkat atau taraf keberhasilan dalam suatu periode belajar tertentu.
Tes ini meliputi ujian akhir semester, tes kenaikan kelas, ujian
akhir sekolah dan ujian akhir nasional. Hasil dari tes ini
dimanfaatkan untuk kenaikan kelas, menyusun peringkat atau
sebagai ukuran mutu sekolah. Tes prestasi belajar akan
menggambarkan sejauh mana siswa telah mencapai hasil yang
diharapkan dari proses belajar mengajar dan prestasi yang telah
dicapai siswa.
Berdasarkan pendapat ahli tersebut, peneliti menyimpulkan bahwa
dalam proses pembelajaran untuk mengetahui prestasi belajar
sebagai tolak ukur prestasi belajar yang dicapai peserta didik kita
dapat mengukur dan mengevaluasi tingkat keberhasilan belajar
dengan menggunakan tes prestasi belajar berupa tes formatif,
subsumatif, dan sumatif.
3. Faktor-faktor yang Mempengaruhi Hasil Belajar
Berhasil atau tidaknya seseorang dalam belajar disebabkan beberapa
faktor yang mempengaruhi pencapaian prestasi belajar yaitu berasal
dari orang yang belajar dan adapula dari luar dirinya. Ada faktor-
26
faktor yang menentukan pencapaian prestasi belajar seperti yang
dikemukakan Menurut Ahmadi dan Supriyono (2004: 138) prestasi
belajar yang dicapai seorang individu merupakan hasil interaksi
antara berbagai faktor yang mempengaruhinya baik dari dalam diri
(faktor internal) maupun dari luar diri (faktor eksternal) individu.
Yang tergolong faktor internal adalah:
1. Faktor jasmaniah (fisiologis) baik yang bersifat bawaanmaupun yang diperoleh. Yang termasuk faktor ini misalnyapenglihatan, pendengaran, struktur tubuh, dan sebagainya.
2. Faktor psikologis baik yang bersifat bawaan maupun yangdiperoleh yang terdiri atas:a. Faktor intelektif yang meliputi:
1) Faktor potensial yaitu kecerdasan dan bakat.2) Faktor kecakapan nyata yaitu prestasi yang telah
dimiliki.b. Faktor non intelektif, yaitu unsur-unsur kepribadian tertentu
seperti sikap, kebiasaan, minat, kebutuhan, motivasi, emosi,penyesuaian diri.
3. Faktor kematangan fisik maupun psikis.
Yang tergolong faktor eksternal, ialah:
1. Faktor sosial yang terdiri atas:a. Lingkungan keluargab. Lingkungan sekolahc. Lingkungan masyarakatd. Lingkungan kelompok
2. Faktor budaya seperti adat istiadat, ilmu pengetahuan,teknologi, kesenian.
3. Faktor lingkungan fisik seperti fasilitas rumah, fasilitas belajar,iklim.
4. Faktor lingkungan spiritual atau keamanan.
Berdasarkan pendapat ahli tersebut, peneliti menganilisa bahwa yang
menjadi faktor-faktor yang mempengaruhi hasil belajar terdiri dari
faktor internal dan faktor eksternal.
27
G. Penelitian yang Relevan
Penelitian ini didukung dengan penelitian terdahulu yang relevan yaitu :
1. Penelitian yang telah dilakukan oleh Andi (2007) di Surakarta tentang
Hubungan Motivasi Orang Tua dan Kedisiplinan Belajar Siswa Terhadap
Prestasi Belajar, dan dengan hasil : Ada hubungan positif antara motivasi
orang tua dan kedisplinan terhadap prestasi belajar IPA siswa kelas IV SD
Negeri Tanggel Winong Pati Tahun Ajaran 2006/2007. Penulis
menjadikan referensi pada variabel (X) yaitu motivasi ekstrinsik dari orang
tua, namun terdapat perbedaan pada variabel dan teknik analisis data.
2. Penelitian yang telah dilakukan oleh Sunyar (2014) di Yogyakarta
tentang Hubungan antara Motivasi Orang Tua dan Minat Anak terhadap
Prestasi Belajar, dan dengan hasil : motivasi orang tua berhubungan positif
dan signifikan terhadap prestasi belajar tari. Penulis menjadikan referensi
pada variabel (X) yaitu motivasi ekstrinsik dari orang tua, namun terdapat
perbedaan pada instrument test.
3. Penelitian yang telah dilakukan oleh Maharani (2014) di Lampung
tentang Hubungan Antara Motivasi Orang Tua dan Aktivitas Belajar, dan
dengan hasil terdapat hubungan yang positif antara motivasi orang tua dan
aktivitas belajar.
4. Jurnal internasional oleh Lemos (2014) tentang The Relationship
Between Intrinsic Motivation, Extrinsic Motivation and Achievement
28
Along Elementary School dan dengan hasil Ada hubungan positif antara
motivasi instrinsik dan motivasi ekstrinsik dikaitkan dengan pencapaian
prestasi siswa pada sekolah dasar.
5. Jurnal internasional oleh Fen dan Poh (2015) yang dilakukan di
Malaysia tentang A Review of Intrinsic and Extrinsic Motivations, dan
dengan hasil bahwa motivasi merupakan faktor penting dalam
mempelajari bahasa kedua dan dipengaruhi oleh variabel seperti
kepribadian dan sikap peserta didik, gaya belajar dan hubungan kekuasaan
antar bahasa.
H. Kerangka Pikir
Adapun yang dimaksud kerangka pemikiran dalam penilitian ini adalah
sebagai berikut : motivasi adalah daya penggerak dan pendorong dalam
diri seseorang untuk melakukan aktivitas tertentu, demi mencapai tujuan
tertentu. Penelitian ini motivasi yang akan di fokuskan oleh peneliti yaitu
motivasi ekstrinsik (motivasi yang berasal dari luar individu seseorang).
Motivasi ekstrinsik pun dapat berasal dari keluarga, teman dan lingkungan
sekitar. Hasil penelitian telah membuktikan bahwa betapa pentingnya pola
asuh orang tua dalam keluarga dalam upaya untuk mendidik anak, karena
keluarga adalah sebuah institusi pendidikan yang utama dan bersifat
kodrati. Konteksnya dengan tanggung jawab orang tua dalam pendidikan,
maka orang tua adalah pendidik pertama dan utama dalam keluarga, oleh
29
karena itu peneliti ingin memfokuskan motivasi ekstrinsik yang berasal
dari keluarga dalam hal ini adalah orang tua siswa.
Pemberian motivasi harus dikontrol secara berkesinambungan sehingga
pengaruh pemberian itu dirasakan terus oleh anak, oleh karena itu orang
tua harus membantu belajar anak di rumah sebab salah satu kemungkinan
lemahnya belajar anak adalah karena potensi yang dimiliki anak sangat
lemah. Melalui bantuan yang diberikan oleh orang tua maka anak akan
timbul kepercayaan dirinya untuk dapat bersaing dengan kawan-
kawannya. Jika hal ini dimiliki, didasari dan dilaksanakan di SD Negeri 1
Kota Baru, dimungkinkan akan dapat mempengaruhi prestasi belajar siswa
di kelas IV.
Peneliti memperjelas kerangka pemikiran yang telah di uraikan tersebut,
maka akan divisualisikan seperti bagan di bawah ini :
Gambar 1. Arah kerangka pikir hubungan motivasi ekstrinsik dariorang tua dengan prestasi belajar siswa
I. Hipotesis Penelitian
Hipotesis yang diajukan dalam penelitian ini adalah : Ada hubungan yang
positif antara motivasi ekstrinsik dari orang tua dengan prestasi belajar
siswa kelas IV SD Negeri 1 Kota Baru Bandar Lampung Tahun Ajaran
2017/2018.
Motivasi Ekstrinsik dariOrang Tua (X)
Prestasi Belajar Siswa(Y)
III. METODE PENELITIAN
A. Tempat dan Waktu Penelitian
1. Tempat Penelitian
Penelitian dilaksanakan di SD Negeri 1 Kota Baru Kecamatan Tanjung
Karang Timur Kota Bandar Lampung.
2. Waktu Penelitian
Penelitian dilaksanakan pada tahun ajaran 2017/2018.
B. Jenis Penelitian
Metode penelitian menurut Sugiyono (2012: 2) metode penelitian adalah
sebagai cara ilmiah untuk mendapatkan data dengan tujuan dan kegunaan
tertentu dan metode penelitian pendidikan diartikan sebagai sebagai cara
ilmiah untuk mendapatkan data yang valid dengan tujuan dapat ditemukan,
dikembangkan, dan dibuktikan, suatu pengetahuan tertentu sehingga pada
gilirannya dapat digunakan untuk memahami, memecahkan, dan
mengantisipasi masalah dalam bidang pendidikan.
Sedangkan menurut Suharsimi (2006: 149) metode penelitian yang digunakan
dalam penelitian ini adalah penelitian korelasi, yang bertujuan untuk
31
menemukan ada tidaknya hubungan dan apabila ada, berapa eratnya hubungan
serta berarti atau tidaknya hubungan itu.
Jenis penelitian ini adalah kuantitatif deskriptif dengan arah hubungan antara
variabel (X) motivasi ekstrinsik dari orang tua dan variabel (Y) prestasi belajar
siswa sebagai berikut :
Gambar 2. Arah hubungan antara variabel X dengan variabel Y
C. Populasi Penelitian
1. Populasi Penelitian
Menurut Sukardi (2010: 53) populasi adalah semua anggota kelompok
manusia, binatang, peristiwa, atau benda yang tinggal bersama dalam satu
tempat dan secara terencana menjadi target kesimpulan dan hasil akhir
suatu penelitian.
Menurut Suharsimi (2006: 173) populasi adalah ke-seluruhan dari subjek
penelitian. Sedangkan, menurut Sugiyono (2012: 80) populasi adalah
wilayah generalisasi yang tediri atas: obyek/subyek yang mempunyai
kualitas dan karakteristik tertentu yang ditetapkan oleh peneliti untuk
dipelajari dan kemudian ditarik kesimpulannya.
Motivasi ekstrinsik dariorang tua dalam belajar
(X)
Prestasi belajarsiswa (Y)
32
Berdasarkan pendapat ahli tersebut, maka populasi penelitian ini adalah
seluruh orang tua siswa kelas IV SD Negeri 1 Kota Baru Kota Bandar
Lampung Tahun Ajaran 2017/2018 yang berjumlah 45 orang tua
siswa/wali murid. Pada penelitian ini, sampling tidak dipergunakan kerena
semua populasi dijadikan subyek penelitian (total samping)
Tabel 2. Jumlah Orang Tua Siswa Kelas IV SD Negeri 1 Kota Baru
NO Kelas Jumlah Orang Tua Siswa
1 IV A 25
2 IV B 20
Jumlah 45Sumber: Tata Usaha SD Negeri 1 Kota Baru
D. Variabel Penelitian
Menurut Sugiyono (2012: 38) variabel penelitian adalah suatu atribut atau
sifat nilai dari orang, obyek atau kegiatan yang mempunyai variasi tertentu
yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari dan kemudian ditarik
kesimpulannya.
Penelitian menurut Sugiyono (2012: 39) terdapat dua variabel, yaitu
variabel independen (variabel bebas) dan variabel dependen (variabel
terikat).
1. variabel independen (variabel bebas) merupakan variabel yang
mempengaruhi atau yang menjadi sebab perubahannya atau timbulnya
variabel dependen (terikat).
2. variabel dependen (variabel terikat) merupakan variabel yang dipengaruhi
atau yang menjadi akibat, karena adanya variabel bebas.
33
Adapun variabel yang terdapat dalam penelitian ini adalah sebagai berikut:
a. Variabel Bebas
Pada penelitian ini variabel bebasnya adalah motivasi orang tua yang
dilambangkan dengan (X).
b. Variabel Terikat
Variabel terikat dalam penelitian ini adalah prestasi belajar siswa yang
dilambangkan dengan (Y).
E. Definisi Konseptual dan Operasional Variabel
1. Definisi Konseptual variabel
a. Menurut Sardiman (2008: 90-91) motivasi ekstrinsik adalah motif-
motif yang aktif dan berfungsinya karena adanya perangsang dari
luar. Motivasi ekstrinsik pun bisa berasal dari lingkungan keluarga,
lingkungan masyarakat maupun teman dekat. Penelitian ini penulis
ingin memfokuskan motivasi ekstrinsik pada lingkungan keluarga
dalam hal ini yaitu orang tua. Karena menurut Djamarah (2004: 3)
keluarga adalah sebuah institusi pendidikan yang utama dan
bersifat kodrati. Oleh karena itu motivasi ekstrinsik dari orang tua
dalam belajar sangatlah penting dalam hal memberikan bimbingan
dan perhatian yang diberikan oleh orang tua dalam belajar kepada
anaknya agar dapat menjadi pribadi yang mandiri, pribadi yang
mengatasi dan menyelesaikan berbagai permasalahan yang
dihadapi dalam kegiatan belajarnya serta mampu mendapatkan
hasil belajar yang baik pula.
34
b. Menurut Djamarah (2008: 54), prestasi belajar pada hakekatnya
adalah hasil akhir dari sebuah proses belajar. Selanjutnya, Nasution
(2009: 54) menyatakan bahwa prestasi belajar adalah
kesempurnaan yang dicapai seseorang dalam berpikir, merasa
dalam berbuat.
2. Definisi Operasional Variabel
a. Menurut Sardiman (2008: 92-94) ada beberapa bentuk dan cara
untuk menumbuhkan motivasi dalam kegiatan belajar diantaranya
yaitu : hadiah, mengetahui hasil, pujian dan hukuman.
Oleh karena itu pada motivasi ekstrinsik dari orang tua dari
pendapat ahli serta observasi yang telah penulis lakukan telah
disusun indikator dan sub indikator variabel (X) motivasi ekstrinsik
dari orang tua diantaranya yaitu : hadiah, mengetahui hasil, pujian,
hukuman, dan bimbingan & perhatian yang dibutuhkan siswa agar
bersemangat dalam belajar, sehingga hasil belajar dapat diperoleh
dengan hasil yang baik.
Penelitian ini untuk mengetahui data motivasi ekstrinsik dari
orang tua di rumah, peneliti melakukan kuesioner dengan orang tua
siswa yang berpedoman pada instrumen penelitian yaitu pedoman
kuesioner yang terdiri dari 25 pernyataan yang berhubungan
dengan segala bentuk dan cara yang dapat dilakukan orang tua agar
dapat menumbukan motivasi anak nya dalam belajar.
35
Penulis menyusun kisi-kisi instrumen untuk variabel (X) dan
variabel (Y) sebagai berikut :
Tabel 3. Kisi-Kisi Instrumen Variabel (X) dan Variabel (Y)
Variabel Dimensi Indikator NomorButir Soal
MotivasiEkstrinsikdari OrangTua (X)
1. MemberikanHadiah
2. Mengetahuihasil belajaranak
3. Memberikanpernyataanpenghargaansecara verbaldan nonverbal
4. Bimbingandan perhatian
1. Memberikan hadiahberupa barang
2. Memberikan hadiahjalan-jalan
3. Mengetahui hasilbelajar anak disekolah
4. Mengetahui hasilpekerjaan rumah (PR)anak di sekolah
5. Memberikan ucapanpujian kepada anak
6. Memberikanpenguatan berupagerakan tubuh yangmenunjukkanperhatian
7. Pemberian bimbinganbelajar di rumah dandi luar rumah
8. Menyediakanperlengkapan sekolahanak
1, 2, 3
4, 5, 6
7, 8, 9
10, 11, 12
13, 14, 15
16, 17, 18
19, 20, 21,22
23, 24, 25
PrestasiBelajar(Y)
Hasil nilai UTSsemester ganjilsiswa kelas IVSD Negeri 1Kota BaruBandar LampungTahun Ajaran2017/2018
Besarnya hasil nilai UTSpada semester ganjisiswa kelas IV SD Negeri1 Kota Baru BandarLampung Tahun Ajaran2017/2018
36
F. Metode Pengumpulan Data
Data bagi suatu penelitian merupakan bahan yang akan digunakan untuk
menjawab permasalahan penelitian. Oleh karena itu, data harus selalu ada
agar permasalahan penelitian itu dapat dipecahkan. Metode pengumpulan
data dari penelitian ini adalah:
1. Kuesioner (Angket)
Kuesioner/angket yang digunakan pada penelitian ini yaitu angket
anonim, untuk menggunakan angket tersebut diperlukan responden
yaitu sampel yang telah kita ambil pada saat penelitian.
2. Dokumentasi
Dokumentasi yang digunakan pada penelitian ini berupa catatan, arsip,
agenda dan lain sebagainya yang dapat diamati dan dilihat datanya,
dalam hal ini yang diamati bukan benda hidup tetapi benda mati,
sehingga dapat digunakan untuk mengumpulkan data terkait dengan
jumlah siswa, dan prestasi belajar siswa kelas IV SD Negeri 1 Kota
Baru Tahun Ajaran 2017/2018.
G. Rumus Uji Persyaratan Instrumen
1. Uji Validitas Pedoman Kuesioner
Menurut Suharsimi (2006: 211) validitas adalah suatu ukuran yang
menunjukkan tingkat-tingkat kevalidan atau kesahihan suatu
instrument. Menurut Sugiyono (2012: 222) instrumen yang valid
berarti alat ukur yang digunakan untuk mendapatkan data (mengukur)
37
itu valid. Valid berarti instrumen tersebut dapat digunakan untuk
mengukur apa yang seharusnya diukur. Untuk menguji validitas
instrumen digunakan rumus korelasi Product Moment yang
dikemukakan oleh Pearson dengan rumus:
= N∑XY − (∑X)(∑Y){N ∑X − ( ∑X) }{N∑Y (∑Y) }Keterangan:rxy = koefisien korelasi X dan YN = jumlah responden∑XY = total perkalian skor X dan Y∑Y = jumlah skor variabel Y∑X = jumlah skor variabel X∑X2 = total kuadrat skor variabel X∑X2 = total kuadrat skor variabel Y(Suharsimi, 2006: 213)Dengan kriteria pengujian jika korelasi antar butir dengan skor total
lebih dari 0,3 maka instrumen tersebut dinyatakan valid, atau
sebaliknya jika korelasi antar butir dengan skor total kurang dari 0,3
maka instrumen tersebut dinyatakan tidak valid. Dan jika r hitung > r
tabel dengan α ≤ 0,05 maka koefisien korelasi tersebut signifikan.
Menurut Masrun (dalam Sugiyono 2012: 188) butir yang mempunyai
korelasi positif dengan kriterium (skor total) serta korelasi yang tinggi,
menunjukkan bahwa butir tersebut mempunyai validitas yang tinggi
pula. Biasanya syarat minimum untuk dianggap memenuhi syarat
adalah kalau r= 0,3.
Uji validitas dalam penelitian ini dilakukan dengan manual dibantu
program Microsoft Excel 2007 dengan kriteria uji coba bila correlated
38
item – total correlation lebih besar dibandingkan dengan 0,3 maka
data merupakan construck yang kuat (valid).
2. Uji Reliabilitas Pedoman Kuesioner
Instrumen yang reliabel belum tentu valid. Instrumen yang reliabel
adalah instrumen yang bila digunakan beberapa kali untuk mengukur
objek yang sama, akan menghasilkan data yang sama. Menurut
Suharsimi (2006: 238) perhitungan untuk mencari harga reliabilitas
instrumen dapat digunakan rumus alpha, yaitu:
= − 1 1 − ∑Keterangan:
: Reliabilitas instrumen∑ : Skor tiap – tiap itemn : Banyaknya butir soal
: Varians total
Uji reliabilitas merupakan indeks yang menunjukkan sejauh mana alat
pengukuran dapat dipercaya atau diandalkan. Reliabilitas instrumen
diperlukan untuk mendapatkan data sesuai dengan tujuan pengukuran.
Untuk mencapai hal tersebut, dilakukan uji reliabilitas menggunakan
program Microsoft Excel 2007 dengan model Alpha Cronbach’s yang
diukur berdasarkan skala alpha cronbach’s 0 sampai 1.
39
Tabel 4. Daftar Interpretasi Koefisien r
Koefisien r Reliabilitas
0,800 – 1,000 Sangat Tinggi
0,600 – 0,799 Tinggi
0,400 – 0,599 Sedang/Cukup
0,200 – 0,399 Rendah
0,000 – 0,199 Sangat Rendah
Rusman (2012: 57)
H. Teknik Analisis Data
Teknik analisis data merupakan cara yang digunakan untuk menguraikan
keterangan-keterangan atau data yang diperoleh agar data tersebut dapat
dipahami bukan oleh orang yang mengumpulkan data saja, tapi juga oleh
orang lain.Adapun langkah-langkah yang ditempuh adalah sebagai berikut:
1. Editing
Dalam pengolahan data yang pertama kali harus dilakukan adalah
editing. Ini berarti bahwa semua pedoman wawancara harus diteliti
satu persatu tentang kelengkapan dan kebenaran pengisian pedoman
wawancara sehingga terhindar dari kekeliruan dan kesalahan
2. Scoring
Setelah melalui tahapan editing, maka selanjutnya penulis memberikan
skor terhadap pertanyaan yang ada pada pedoman wawancara. Adapun
pemberian skor untuk tiap-tiap jawaban adalah:
40
Tabel 5. Skor Jawaban Pedoman Wawancara
Kategori Skor
Selalu 4
Sering 3
Kadang-kadang 2
Tidak Pernah 1
Sumber: Penulis
Rumus dalam teknik analisis data yang digunakan untuk melihat hubungan
antara motivasi ekstrinsik dari orang tua dengan hasil belajar siswa adalah
dengan menggunakan korelasi product moment dari Pearson yang
merupakan salah satu teknik untuk mencari tingkat keeratan hubungan
antara dua variabel, yaitu variabel X dan variabel Y. Adapun rumusnya
adalah sebagai berikut:
= N∑XY − (∑X)(∑Y){N ∑X − ( ∑X) }{N∑Y (∑Y) }Keterangan:rxy = koefisien korelasi antara variabel X dan variabel YN = jumlah responden∑XY = total perkalian skor X dan Y∑Y = jumlah skor variabel Y∑X = jumlah skor variabel X∑X2 = total kuadrat skor variabel X∑X2 = total kuadrat skor variabel Y(Suharsimi, 2006: 213)
Rumus selanjutnya adalah untuk mencari besar kecilnya kontribusi
variabel X terhadap variabel Y dengan menggunakan rumus sebagai
berikut:
KD = r² x 100%
41
Keterangan:KD = Koefisien Determination (Kontribusi variabel X terhadap
variabel Y)r = Nilai Koefisien korelasi
I. Rumus Uji Hipotesis
Pengujian selanjutnya yaitu uji hipotesis yang berfungsi untuk mencari
makna hubungan antara variabel X terhadap Y, maka hasil korelasi
tersebut diuji dengan rumus :
√√ ²Keterangan:
= Nilai tr = Nilai Koefisien Korelasin = Jumlah Sampel
Dengan kriteria pengujian Jika thitung> ttabel, maka Hoditolak dan Ha
diterima dan jika thitung< ttabel Hoditerima dan Ha ditolak dimana dk = n-2
dengan mengambil taraf uji signifikansi 5%.
V. KESIMPULAN DAN SARAN
A. Kesimpulan
Berdasarkan data hasil penelitian diperoleh kesimpulan bahwa ada hubungan
yang positif antara motivasi ekstrisnik dari orang tua dengan prestasi belajar
siswa kelas IV SD Negeri 1 Kota Baru Bandar Lampung Tahun Ajaran
2017/2018. Hal ini diketahui dari hasil teknik analisis data sebagai berikut:
1. Nilai koofisien korelasi antara Variabel X (motivasi ekstrinsik dari orang
tua) dan Variabel Y (prestasi belajar siswa) sebesar 0,546 yang berarti
korelasi tersebut positif. Persentase Koefisien Determinasi menunjukkan
hasil 29,8% yang berarti Variabel X (motivasi ekstrinsik dari orang tua)
memberikan kontribusi terhadap Variabel Y (prestasi belajar siswa). Hasil
lebih besar dari atau 3,660 > 2,017, sehingga H0 ditolak dan
Ha yang berbunyi ada hubungan yang positif antara motivasi ekstrinsik
dari orang tua dengan prestasi belajar siswa kelas IV SD Negeri 1 Kota
Baru Bandar Lampung Tahun Ajaran 2017/2018 diterima.
61
B. Saran
Berdasarkan penelitian yang telah dilakukan maka penulis ingin
memberikan saran untuk :
1. Kepala sekolah, diharapkan hasil penelitian ini dapat menambah
informasi bagi kepala sekolah tentang hubungan motivasi ekstrinsik dari
orang tua dengan prestasi belajar siswa sehingga kepala sekolah dapat
bekerjasama dengan orang tua murid agar mampu memberikan dorongan
belajar sehingga prestasi belajar yang diperoleh siswa dapat lebih baik.
2. Guru, diharapkan dapat memberikan informasi tentang hubungan
motivasi ekstrinsik dari orang tua dengan prestasi belajar dan guru dapat
bekerjasama dengan wali murid untuk dapat saling membantu siswa
dalam belajar serta memperhatikan perkembangan belajar anak nya.
3. Siswa, diharapkan berguna untuk mendapatkan motivasi belajar dari
orang tua yang baik dalam membentuk ketercapaian prestasi belajar di
sekolah dengan baik pula.
4. Orang tua, diharapkan dengan adanya penelitian ini orang tua dapat lebih
baik lagi dalam membimbing serta mengarahkan anak nya untuk belajar
di rumah sehingga peran orang tua dapat dirasakan untuk membantu nya
dalam kegiatan belajar, sehingga diharapkan hal itu dapat membantu
memotivasi anak untuk dapat prestasi belajar yang baik di kelas dan di
sekolah nya tersebut.
5. Peneliti lain atau berikutnya yang akan melakukan penelitian dibidang ini,
diharapkan dapat mendukung penelitian-penelitian sejenis dalam
mengkaji dan mengembangkan ilmu di bidang pendidikan.
62
DAFTAR PUSTAKA
Andi, Agus P. 2007. Hubungan Motivasi Orang Tua dan Kedisiplinan BelajarSiswa terhadap Prestasi Belajar IPA Siswa Kelas IV SD Negeri TanggelWinong Pati Tahun Ajaran 2006/2007. Universitas Sebelas Maret:Surakarta. https://eprints.uns.ac.id/6646/1/55460906200910481.pdftanggal 18 Januari 2017 pukul 19.30 WIB
Ahmadi, Abu dan Supriyono, Widodo. 2004. Psikologi Belajar. PT Rineka Cipta.Jakarta.
Dalyono, M. 2005. Psikologi Pendidikan. Rineka Cipta: Jakarta
Daradjat, Zakiahdkk. 2004. Ilmu Pendidikan Islam: Grafindo.Jakarta.
Djamarah, Syaiful Bahri. 2004. Pola Komunikasi Orang Tua dan Anak dalamKeluarga. Rineka Cipta. Jakarta.
Djamarah, Syaiful Bahri. 2008. Psikologi Belajar Cet II. PT Rineka Cipta.Jakarta.
Djamarah, Syaiful Bahri dan Zain, Aswan. 2010. Strategi Belajar Mengajar.Rineka Cipta. Jakarta.
Fen, Chiew dan Poh Kiat. 2015. A Review of Intrinsic and Extrinsic Motivationsof ESL Learners. Universitas Putra Malaysia. Malaysia.http://www.ijlll.org/index.php?m=content&c=index&a=show&catid=36&id=303.tanggal 8 Februari 2018 pukul 11.00 WIB
Ihsan, Fuad. 2011. Dasar-Dasar Kependidikan: PT Rineka Cipta. Jakarta.
Kasinu, Akhmad. 2007. Metodelogi Penelitian Sosial Konsep, Prosedur danAplikasi: CV. Janggala Pustaka Utama. Kediri.
Komalasari, Kokom. 2015. Pembelajaran Kontekstual. Refika Aditama. Bandung.
Lemos, Marina S. 2014. The Relationship Between Intrinsic Motivation, ExtrinsicMotivation and Achievement Along Elementary School.https://www.sciencedirect.com/science/article/pii/S1877042814012683.tanggal 8 Februari 2018 pukul 11.00 WIB.
Maharani, Dwi Indah. 2014. Hubungan Antara Motivasi Orang Tua dan AktivitasBelajar. Universitas Lampung. Lampung.
63
http://jurnal.fkip.unila.ac.id/index.php/pgsd/article/view/5515tanggal 8 Februari 2018 pukul 11.00 WIB.
Mardiya. 2000. Kiat-kiat Khusus Membangun Keluarga Sejahtera. BKKBNPusat. Jakarta.
Mulyasa, E. 2013.Kurikulum Berbasis Kompetensi. Remaja Rosdakarya.Bandung.
Nasution, S. 2009. Didaktik Asas – asas Mengajar. BumiAksara: Jakarta.
Purwanto,Ngalim Erwan Agus dan Sulistyastuti, Dyah Ratih.2007. MetodePenelitian Kuantitatif, Untuk Admnisitrasi Publik, dan Masalah – masalahSosial: Gaya Media. Surabaya.
Purwanto, Ngalim. 2007. Ilmu Pendidikan Teoritis dan Praktis.PT RemajaRosdakarya. Bandung.
Rusman, dkk.2012. Pembelajaran Berbasis Teknologi Informasi danKomunikasi.PT Raja Grafindo Persada. Jakarta.
Sardiman, A.M. 2008. Interaksi dan Motivasi Belajar Mengajar.Grafindo.Jakarta.
Slavin, R.E. 2000. Educational Psychology: Theory and Practice. Sixth Edition.Allyn and Bacon: Boston.
Sudjana, Nana. 2005. Penilaian Hasil Proses Belajar Mengajar. RemajaRosdakarya: Bandung.
Sugiyono. 2012. Metode Penelitian Pendidikan Pendekatan Kuantitatif, Kualitatifdan R&D. Alfabeta. Bandung.
Suharsimi, Arikunto. 2006. Prosedur Penelitian : Suatu Pendekatan Praktik(Edisi Revisi). Rineka Cipta. Jakarta.
Sukardi. 2010. Metodologi Penelitian Pendidikan.,Kompetensi dan Praktiknya.PT Bumi Aksara. Jakarta.
Sunyar, Rianti Murdianing. 2014. Hubungan antara Motivasi Orang Tua danMinat Anak terhadap Prestasi Belajar Tari di Sanggar Tari KembangSore, Sorogenen Kalasan Yogyakarta. Universitas Negeri Yogyakarta:Yogyakarta. http://eprints.uny.ac.id/20760/1/RinantiMurdianinSunya2010209244001.pdf tanggal 18 Januari 2017 pukul 19.30 WIB
Supandi. 2011. Menyiapkan Kesuksesan Anak Anda. PT Gramedia PustakaUtama: Jakarta.
Syah, Muhibbin. 2012. Psikologi Belajar. Raja Grafindo Persada: Jakarta
64
Thomas, Kristo M. 2010. Andalah Para Orang Tua Motivator Terbaik BagiRemaja. PT Alex Media Komputindo: Jakarta.
Undang-undang Republik Indonesia Nomor 20 tahun 2003.Tentang SistemPendidikan Nasional. Kemendikbud: Jakarta.
Uno, Hamzah B. 2016. Teori Motivasi dan Pengukurannya. Bumi Aksara. Jakarta
top related