hubungan pelaksanaan pembelajaran daring dengan minat
Post on 03-Oct-2021
5 Views
Preview:
TRANSCRIPT
RADIANT Journal of Applied, Social and Education Studies Volume 2, No. 1, April 2021, E-ISSN: 2723-4614, hal. 51-69
51
HUBUNGAN PELAKSANAAN PEMBELAJARAN DARING DENGAN MINAT BELAJAR SISWA SMP NEGERI 4
COMAL DI MASA PANDEMI
SOEATINI1 SMP Negeri 4 Comal, Jl. Raya Tumbal, Kecamatan Comal, Kabupaten Pemalang1
suatinichuldori@gmail.com1
Abstrak Pelaksanaan pembelajaran daring menjadi salah satu sarana dalam belajar
mengajar di masa pandemic sekarang ini. Upaya dalam mengurangi penyebaran virus covid-19 guru di tuntut untuk bisa dalam memberikan
materi mata pelajaran nya melalui media elektronik. Adapun hubungan pelaksanaan pembelajaran daring di lihat dari minat belajar siswa
terutama siswa SMP Negeri 4 Comal. Penelitian ini dibuat untuk mengetahui bagaimana pelaksanaan pembelajaran dan dampak apa saja
yang mempengaruhi minat belajar siswa. Bagaimana hubungan pelaksana
pembelajaran daring dengan minat belajar siswa selama masa pandemic. Penelitian ini menggunakan metode kuantitatif dalam memahami
hubungan antara variabel independen yakni pelaksanaan pembelajaran daring IPS dengan variable dependen yakni minat belajar siswa.
Kata kunci: pembelajaran daring; covid-19; minat siswa
THE RELATIONSHIP BETWEEN ONLINE LEARNING IMPLEMENTATION AND STUDENTS’ LEARNING
INTEREST IN SMP NEGERI 4 COMAL IN PANDEMIC
PERIOD
Abstract The implementation of online learning is one of the means of teaching and
learning in the current pandemic. The teachers are required to be able to
provide subject matter through electronic media and this is the efforts to reduce the spread of the Covid-19 virus. The relationship between the
implementation of online learning is seen from the students' interest in learning, especially students of SMP Negeri 4 Comal. This research was
made to determine how the implementation of learning and what impacts affect student interest in learning. How do online learning implementers
relate to student learning interest during a pandemic. This study uses
quantitative methods in understanding the relationship between the independent variables, namely the implementation of social studies online
learning with the dependent variable, namely students' interest in learning.
Keywords: online learning; covid-19; student interest
RADIANT Journal of Applied, Social and Education Studies Volume 2, No. 1, April 2021, E-ISSN: 2723-4614, hal. 51-69
52
PENDAHULUAN
Coronavirus Disease (Covid-19) atau lebih dikenal sebagai virus corona yang
melanda di seluruh dunia ini berawal dari Negara Wuhan (Cina). Covid-19 tersebut
mengakibatkan lumpuh nya semua sektor kegiatan dari dunia hiburan, industri
perfilman, per pabrikan hingga dunia pendidikan.
Corona membawa dampak buruk di setiap kehidupan, khususnya dalam bidang
perekonomian. Banyak karyawan-karyawan pabrik di PHK karena perusahaan tidak
mampu lagi membiayai upah para pekerja, bahkan dunia hiburan seperti permusikan
atau orkes, wayang, dan campur sari sepi dan dilarang pentas untuk sementara waktu.
Pendidikan di Indonesia pun tidak luput dari akibat penyebaran virus covid-19,
akibatnya sekolah-sekolah dan kegiatan pembelajaran ditutup, sehingga perekonomian
di Indonesia menjadi lesu, banyak orang menjadi pengangguran karena kehilangan
pekerjaan, sementara harga barang-barang kebutuhan menjadi mahal.
Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia, Nadiem Anwar Makarim
menerbitkan Surat Edaran Nomor 4 Tahun 2020 Tentang Pelaksanaan Kebijakan
Pendidikan Dalam Masa Darurat Penyebaran Coronavirus Disease (Covid-19). Berkaitan
dengan KBM Daring Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Provinsi Jawa Tengah melalui
SE Kepala Dinas Nomor 443.2/08991 tanggal 15 Maret 2020 mengeluarkan kebijakan
yang, bahwa proses pembelajaran dialihkan secara mandiri di rumah masing-masing
dengan sampai batas waktu yang belum ditentukan.
Belajar adalah suatu proses usaha yang dilakukan oleh seseorang untuk
memperoleh perubahan tingkah laku yang baru secara keseluruhan sebagai hasil
pengalamannya sendiri dalam interaksi dengan lingkungan (Slameto, 2003).
Pembelajaran merupakan pusat kegiatan belajar mengajar, yang di dalam nya terdiri
dari guru dan siswa, yang bermuara pada pematangan intelektual, kedewasaan
emosional, ketinggian spiritual, kecakapan hidup, dan keagungan moral. Sebagian besar
waktu anak dihabiskan untuk menjalani rutinitas pembelajaran setiap hari. Bahkan
dalam ekstrakurikuler pun, pembelajaran masih terus berlangsung. Relasi guru dan
pembelajaran ini sangat menentukan keberhasilan pembelajaran yang dilakukan
(Mamur, 2015)
Aktivitas belajar merupakan unit instruksional yang bermakna. Hal ini secara
konseptual merupakan sesuatu yang harus dilakukan oleh peserta didik selama proses
belajar. Sebuah aktivitas belajar artinya menyediakan sumber daya pembelajaran (aset
atau obyek pembelajaran) kepada peserta didik (Bilfaqih & Qomarudin, 2015).
RADIANT Journal of Applied, Social and Education Studies Volume 2, No. 1, April 2021, E-ISSN: 2723-4614, hal. 51-69
53
Akan tetapi di tahun 2020 sampai dengan tahun sekarang 2021 covid-19
menyebabkan kegiatan belajar mengajar berubah total, yang semula dilakukan secara
tatap muka sekarang berubah menjadi daring. Dalam pembelajaran tatap muka antara
siswa dan guru bertemu dalam suatu kelas sehingga guru dapat secara langsung
mengetahui perkembangan anak didik nya. Sedangkan dengan daring guru hanya dapat
memantau lewat hand phone (HP) sehingga susah diamati, apakah siswa tersebut benar-
benar mengikuti pembelajaran atau tidak. Hal ini senada dengan artikel yang berjudul
Dampak Pandemi Covid-19 terhadap Pembelajaran Daring di Sekolah Dasar. Artikel
tersebut menjelaskan bagaimana dampak yang terjadi di saat sekolah harus
menghadapi covid-19 dengan membuat siswa sekolah dasar untuk belajar dari rumah
guna menghindari penyebaran virus covid-19 (Hanifah Nurazkiyah, Nurul Agustin, Dian
Trihartini, Intan Maelanajimah, 2021)
Sedangkan dampak lainnya menurut Wahyu Aji (2020) selain dihadapi oleh siswa
juga dirasakan oleh orang tua siswa, ini dikarenakan kebutuhan kuota yang meningkat
mengingat pembelajaran siswa melalui kelas online, sehingga kuota internet sering
habis dan dapat mengganggu pembelajaran siswa.
Pembelajaran daring adalah pembelajaran yang diselenggarakan melalui jaringan
web. Setiap mata kuliah/ pelajaran menyediakan materi dalam bentuk rekaman video
atau slideshow, dengan tugas- tugas mingguan yang harus dikerjakan dengan batas
waktu pengerjaan yang telah ditentukan dan beragam sistem penilaian (Bilfaqih &
Qomarudin, 2015).
SMP Negeri 4 Comal memberlakukan sistem pembelajaran daring dimulai pada
tanggal 20 Juli 2020 yang sebelumnya diadakan pertemuan atau rapat antara orang tua
murid/wali murid dalam undangan sosialisasi pembelajaran daring oleh Komite
Sekolah. Dalam pertemuan tersebut telah disepakati bahwa siswa selama pandemic
corona belajar dari rumah (BDR) dengan model daring sedangkan gurunya bekerja di
sekolah. Dalam pembelajaran daring guru dituntut untuk bisa menguasai teknologi,
karena pembelajaran menggunakan jaringan internet. Guru harus mampu
menggunakan media pembelajaran seperti Google meet, Google drive, WhatsApp, dan lain
sebagainya. Dalam pembelajaran daring tersebut sering terdapat kendala diantaranya
jaringan internet sering trouble sehingga tidak bisa connecting, siswa tidak punya HP
android, siswa tidak mampu membeli kuota internet, disamping itu pula banyak orang
tua murid/wali murid yang tidak mengerti teknologi dalam HP atau gagap teknologi, dan
masih banyak kendala yang lainnya lagi.
Corona telah banyak mengundang berbagai masalah terhadap dunia pendidikan
pada umumnya, terlebih lagi terhadap siswa atau pelajar khususnya siswa SMP Negeri 4
RADIANT Journal of Applied, Social and Education Studies Volume 2, No. 1, April 2021, E-ISSN: 2723-4614, hal. 51-69
54
Comal Kecamatan Comal, Kabupaten Pemalang, Jawa Tengah. Pada awal pelaksanaan
pembelajaran daring siswa masih bersemangat dalam mengikuti pembelajaran yang
diberikan oleh guru terbukti dengan presensi yang dilakukannya yaitu jumlah siswa
satu kelas nya 30 siswa yang tidak presensi dikarenakan lupa jadwal pembelajaran nya
paling hanya dua sampai 3 anak. Dan yang mengumpulkan tugas pun juga masih
banyak. Setelah pertengahan pembelajaran mulai dirasakan ada kejenuhan, terbukti
yang tidak presensi bertambah menjadi sepuluh bahkan mencapai separo dari jumlah
siswa keseluruhan. Ini membuktikan bahwa siswa mulai merasakan jenuh. Pada waktu
dilaksanakan ulangan harian, penilaian tengah semester (PTS) dengan cara
menggunakan Google drive siswa juga mengerjakannya asal-asalan terbukti dari hasil
perolehan nilainya masih jauh dari KKM yang ditentukan pada tiap-tiap mata pelajaran
yang ditentukan.
Corona membawa dampak yang sangat buruk terhadap hasil belajar siswa
sehingga upaya yang dilakukan guru dengan memberikan pengarahan secara online pun
tidak menghasilkan harapan yang sesuai. Siswa bila ditegur lewat WhatsApp (WA) grup
menunjukkan berbagai alasan yang sengaja dibuat untuk menutupi kesalahannya. Bila
dibiarkan berlarut-larut dampaknya semakin fatal. Di setiap kelas pasti ada siswa yang
bosan mengikuti pembelajaran daring, bahkan sampai ada siswa yang keluar atau putus
sekolah.
METODE PENELITIAN
Dalam melakukan penelitian terhadap hasil belajar siswa di masa pandemi Covid-19
yang penulis lakukan adalah dengan teknik pengumpulan data penelitian. Teknik
pengumpulan data merupakan cara untuk mengungkap atau menjaring informasi dari
responden. Instrument penelitian yang penulis gunakan adalah:
1. Tes
Instrumen Tes digunakan untuk mengukur ada atau tidaknya serta besarnya
kemampuan obyek yang kita teliti. Dalam hal ini tes yang penulis lakukan sebagai
alat untuk mengumpulkan bukti-bukti diantaranya adalah hasil yang diperoleh
siswa pada waktu mengikuti Ulangan Harian (UH), Penilaian Tengah Semester (PTS)
dan Penilaian Akhir Semester (PAS).
2. Observasi
Observasi adalah pengamatan dan pencatatan secara sistematik terhadap gejala
yang tampak pada obyek.
3. Angket
RADIANT Journal of Applied, Social and Education Studies Volume 2, No. 1, April 2021, E-ISSN: 2723-4614, hal. 51-69
55
Menurut Sugiyono (2013) angket adalah teknik pengumpulan data dengan
memberikan beberapa pertanyaan atau pernyataan tertulis kepada korespondensi
untuk dijawab sesuai dengan apa pendapat mereka.
4. Analisis Dokumen
Analisis dokumen lebih mengarah pada bukti konkret. Dengan instrumen ini,
penulis dapat menganalisis isi dari dokumen-dokumen yang mendukung penelitian,
contohnya Analisis Ulangan Harian (UH), Analisis Penilaian Tengah Semester (PTS)
dan Analisis Penilaian Akhir Semester (PAS) dan bukti-bukti lain misalnya
mengerjakan soal- soal di buku LKS (Lembar Kerja Siswa), serta tugas-tugas yang
dikumpulkan siswa selama daring.
Instrument penelitian di atas tersebut penulis lakukan guna untuk mengetahui
tingkat hasil belajar siswa selama daring, apakah mengalami kenaikan atau bahkan
menurun secara drastis. Sehingga dengan diadakan penelitian ini akan penulis cari
permasalahannya mengapa hasil belajar siswa naik atau menurun. Apabila hasil belajar
siswa naik pasti tidak lepas dari dukungan orang tua, guru dan teman-temannya serta
dukungan dari diri sendiri untuk meningkatkan hasil belajarnya. Dan apabila menurun
hasil belajarnya ini banyak sekali hal-hal yang mempengaruhi diantaranya masalah
kuota internet, jaringan internet yang susah, kemampuan teknologi informasi (TI) nya
yang belum begitu mengerti perihal komputer-komputer, dan masih banyak yang lain.
Pada instrument pertama yaitu dengan cara melakukan tes pengetahuan yang
akan digunakan penulis adalah pelaksanaan ulangan harian dengan menggunakan
Google drive, hasil-hasil perolehan nilai tersebut penulis lihat di eksplisit dan terus
dicetak agar dapat dijadikan bukti yang lebih akurat. Selain ulangan harian penulis juga
mengumpulkan hasil PTS (Penilaian Tengah Semester) yang dilaksanakan tiap
pertengahan semester pertama dan hasil PAS (Penilaian Akhir Semester) yang baru saja
dilaksanakan di akhir semester pertama yaitu tepatnya pada bulan desember tahun
2020. Hasil tes pengetahuan siswa tersebut penulis kumpulkan.
Kedua adalah observasi yaitu melakukan pengamatan, dalam hal ini pengamatan
yang dilakukan penulis adalah dengan cara melihat hasil pekerjaan siswa pada Google
drive berapa jumlah anak yang memperoleh nilai sesuai dengan KKM dan berapa anak
yang belum tuntas KKM, lalu dicatat agar mempermudah dalam pencarian data-data
yang dibutuhkan.
Ketiga yaitu dengan cara membuat angket yang berisi pertanyaan-pertanyaan
yang mudah untuk menghasilkan sejumlah data yang dibutuhkan penulis tentang
tingkat pemahaman dan pengetahuan siswa dalam melaksanakan proses pembelajaran
secara daring tersebut. Isi pertanyaannya sangat sederhana tentang pelaksanaan
RADIANT Journal of Applied, Social and Education Studies Volume 2, No. 1, April 2021, E-ISSN: 2723-4614, hal. 51-69
56
pembelajaran secara daring di masa pandemi Corona, siswa tinggal menjawab dengan
cara memilih jawaban yang sudah di sediakan. Pada penelitian ini peneliti menggunakan
instrument penelitian angket tertutup, yaitu angket yang menyajikan pertanyaan dan
pilihan jawaban saja sehingga responden hanya bisa memberikan jawaban yang sudah
di tentukan saja. Kemudian indikator tersebut dijadikan tolak ukur untuk menyusun
instrument yang dapat berupa pertanyaan atau pernyataan. Data yang digunakan
berbentuk kuantitatif dengan setiap jawaban responden diberikan skor atau nilai.
Tabel 1. Skor Alternatif Jawaban
Jawaban Skor
A 4
B 3
C 2
D 1
Pada indikator di atas, dimasukkan ke dalam angket variable pelaksanaan mata
pelajaran IPS dan variable minat belajar siswa. Instrument penelitian yang peneliti buat
mengacu pada variable berikut ini:
a. Variabel X
Angket ini digunakan untuk mengetahui minat dari para siswa dalam
pembelajaran daring yang mencakup indikator:
1) Kualitas pembelajaran
2) Keselarasan dengan tujuan pembelajaran
3) Teknik pembelajaran daring
b. Variabel Y
1) Motivasi
2) Respect
3) Resitasi
Instrument keempat dan yang terakhir adalah analisis dokumen, dokumen-
dokumen yang sudah ada dipersiapkan untuk dibuat analisis diantaranya dokumen
tentang hasil ulangan harian, hasil penilaian tengah semester dan hasil ulangan akhir
semester yang sudah di laksana-kan dari awal semester pertama.
RADIANT Journal of Applied, Social and Education Studies Volume 2, No. 1, April 2021, E-ISSN: 2723-4614, hal. 51-69
57
Untuk mengetahui data pelaksanaan pembelajaran secara daring di SMP Negeri 4
Comal, maka dilakukan input data terlebih dahulu kemudian lalu menentukan interval
nya dengan menggunakan rumus:
I= (R+1)
K
Keterangan:
I= Interval
R= Range atau batas nilai tertinggi dikurangi nilai terendah
K= Jumlah kelas
Setelah diketahui ada berapa banyak siswa yang berada pada kategori sangat
tinggi, rendah, tinggi atau sedang. Kemudian dicari persentase masing-masing kategori
dengan rumus seperti dibawah ini:
P= F 100
N
Keterangan:
P= persentase
F= frekuensi
N= jumlah sample
Untuk mengetahui hubungan antara variabel X (pelaksanaan pembelajaran
daring) dengan variabel Y (minat belajar siswa), maka variabel X dan variabel Y
dimasukkan dalam rumus korelasi product moment dari Karl Pearson sebagai berikut:
Keterangan:
r = koefisien korelasi r person
N = jumlah sampel X = jumlah dari variabel X (independent)
Y = jumlah dari variabel Y (dependent)
X2 = kuadrat jumlah variabel X Y2 = kuadrat jumlah variabel Y
HASIL DAN PEMBAHASAN
SMP Negeri 4 Comal di dirikan pada tahun 1997 yang terletak di Jalan Raya
Tumbal 52363 Kecamatan Comal Kabupaten Pemalang Provinsi Jawa Tengah, dengan
nomor telpon (0285) 4475657 serta NSS/NSM/NDS: 021032712500. Luas Tanah SMP
RADIANT Journal of Applied, Social and Education Studies Volume 2, No. 1, April 2021, E-ISSN: 2723-4614, hal. 51-69
58
Negeri 4 Comal 6.970 m2 dengan luas seluruh bangunan 1.951 m2 dengan jenjang
akreditasi B. Keadaan Guru, Karyawan dan Siswa SMP Negeri 4 Comal memiliki guru
sebanyak 53 orang. Personil guru IPS dapat dilihat pada tabel berikut ini:
Daftar Nama Guru IPS SMP Negeri 4 Comal
Tahun Pelajaran 2020/2021
No. Nama Guru Mata
Pelajaran
Mengampu di kelas
1. Soeatini, S.Pd. IPS IX E, F, G
2. Kusniyati, S.Pd. IPS IX A, B, C, D dan VIII F, G
3. Totok Sutrisno, S.Pd. IPS VII A, B, C dan VIII C, D, E
4. Dra. Nurwati IPS VII D, E, F, G dan VIII A, B
Jumlah siswa SMP Negeri 4 Comal pada tahun pelajaran 2020/2021 secara
lengkap dapat dilihat pada tabel berikut ini:
No. Kelas Laki-laki Perempuan Jumlah
1. VII A 14 15 29
2. VII B 15 14 29
3. VII C 14 14 28
4. VII D 14 14 28
5. VII E 15 14 29
6. VII F 14 15 29
7. VII G 16 14 30
Jumlah 102 100 202
8. VIII A 15 16 31
9. VIII B 16 16 32
10. VIII C 16 16 32
11. VIII D 16 16 32
12. VIII E 16 16 32
RADIANT Journal of Applied, Social and Education Studies Volume 2, No. 1, April 2021, E-ISSN: 2723-4614, hal. 51-69
59
13. VIII F 14 18 32
14. VIII G 16 16 32
Jumlah 109 114 223
15. IX A 18 14 32
16. IX B 16 12 28
17. IX C 16 14 30
18. IX D 16 14 30
19. IX E 15 14 29
20. IX F 16 14 30
21. IX G 17 12 29
Jumlah 114 94 208
TOTAL 325 308 633
Dunia sedang dilanda virus yang dapat membuat sakit siapapun yang terjangkit
oleh nya, tidak terkecuali Indonesia. Covid-19 masuk ke Indonesia pada tahun 2020
bulan Maret hingga saat ini tahun 2021. Corona virus menyerang kekebalan tubuh
manusia, membuat imun seseorang drop dan korban nya akan sakit demam, batuk, flu,
dan sakit tenggorokan. Akibat virus ini banyak negara memutuskan untuk menutup
beberapa sekolah dan juga universitas guna menjaga para siswa dan juga mahasiswa
agar tidak terjangkit virus tersebut.
Pada masa sekarang ini, sekolah dan universitas di alihkan menjadi media daring
atau media dalam jaringan. Meskipun pembelajaran di alihkan ke rumah, siswa tetap di
harapkan masih terus belajar dengan bantuan guru ataupun orang tua para siswa.
Belajar mengajar di masa pandemic tetap berjalan hanya saja jam dan waktu nya sedikit
mengalami perubahan. Pembelajaran jarak jauh ini di harapkan agar siswa tetap berada
di rumah dan menjaga jarak juga menghindari kerumunan yang dapat menularkan
covid-19 dan juga salah satu upaya pemerintah dalam memutuskan mata rantai virus
tersebut.
Dari beberapa kelas, peneliti hanya fokus pada kelas IX F SMP Negeri 4 Comal
saja. Aktivitas belajar siswa pada masa Pandemi Covid-19 cukup rendah, kondisi
RADIANT Journal of Applied, Social and Education Studies Volume 2, No. 1, April 2021, E-ISSN: 2723-4614, hal. 51-69
60
tersebut dapat dilihat dari data hasil Ulangan Harian (UH), hasil Penilaian Tengah
Semester (PTS), dan hasil Penilaian Akhir Semester (PAS), akan tetapi pada penelitian
ini, peneliti hanya akan fokus pada hasil Penilaian Tengah Semester (PTS) siswa kelas IX
F SMP Negeri 4 Comal.
1. Hasil Pengamatan ke 1
Aktifitas Belajar Siswa Kelas IX F SMP Negeri 4 Comal (Tatap Muka)
Pengamatan aktifitas Belajar Siswa sebelum ujian tengah semester dan sebelum
kegiatan sekolah di alihkan menjadi daring/online pada tanggal 16 Maret 2020 dan
tahun 2019 di amati sebanyak 1 kali, dan setelah peneliti mengamati hasil belajar siswa
kelas IX F SMP Negeri 4 Comal di dapati hasil nilai PTS para siswa tersebut seperti tabel
berikut ini:
Tabel 2.Hasil Penilaian Tengah Semester (PTS) Mata Pelajaran IPS Kelas IX F Pada
Pembelajaran Sebelum Pandemi Covid-19 (Tatap Muka)
No. Nama Responden Hasil Penilaian Tengah Semester
(PTS)
1. Al Fatih Nur Rizki Saputra 75
2. Atiqoh Dinar 80
3. Chandra Noer Aditya 70
4. Cynthia Monica 80
5. Dandina Anggun Aulia 85
6. Deni Ramadan 75
7. Dharma Rastra Sewakotama 90
8. Dian Apriliana Dewi 75
9. Dimas Airlangga 75
10. Diva Yulianingsih 65
11. Eka Izhar Rivaldi 70
12. Elysia Fitriatun Anna 65
13. Faiq Setiawan 80
RADIANT Journal of Applied, Social and Education Studies Volume 2, No. 1, April 2021, E-ISSN: 2723-4614, hal. 51-69
61
14. Hadi Santoso 75
15. Ibnu Hadi Sucipto 60
16. Khalwa Sayyidatina 80
17. Larasati 75
18. Lutvi Andriyanto 90
19. Manda Aurellia Ramadhani 95
20. Mila Nur Azizah 80
21. Mohamad Adib Soleh 70
22. Nabilah Trinatasya 65
23. Nela Aninda 70
24. Novi Amalia 75
25. Rifki Maulana Fajar 80
26. Riyzal Permana 85
27. Sekar Kamaullah 80
28. Sintia Andini 90
29. Tiara Syaharani 85
30. Zaky Lutfian Madbuba 80
JUMLAH 2320
RATA-RATA 77,5
2. Hasil Pengamatan Ke 2
Minat belajar siswa muncul dari siswa itu sendiri dan guru hanyalah pendukung
dalam terus memberikan minat dan motivasi dalam belajar. Peran guru dalam
mendukung minat belajar siswa bisa dengan cara mengajar yang menyenangkan, dan
juga memberikan motivasi yang membangun untuk siswa. Berikut tabel yang di
kumpulkan dan hasil PTS siswa kelas IX F.
RADIANT Journal of Applied, Social and Education Studies Volume 2, No. 1, April 2021, E-ISSN: 2723-4614, hal. 51-69
62
Tabel 3. Hasil Penilaian Tengah Semester (PTS) Mata Pelajaran IPS Kelas IX F Pada Masa
Pandemic Covid-19 (Daring)
No. Nama Responden Hasil Penilaian Tengah Semester
(PTS)
1. Ahmad Sukron 70
2. Bagus Ardiansyah 65
3. Bagus Setiawan 68
4. Catur Pramesti 60
5. Diah Sukma Ayu 65
6. Dimas Saputra 70
7. Dina Yuliana 60
8. Diva Avrilia 65
9. Dzul Jalali Wal Ikhrom 70
10. Galang Firmansyah 75
11. Imam Maulana 70
12. Karina Amalia Novianti 65
13. Karina Yuni Amalia 60
14. Khoirunnisa 70
15. Krisdi Saputra 60
16. Kumala Sari 65
17. Labib Bul Ibad 50
18. Malik Maulana 55
19. Maya Khoerunnisa 45
20. Mohamad Lukman Yusuf 45
21. Muhamad Indra Prastyo 70
22. Muhammad Dimas Pramadi 65
23. Muhammad Iqbal Al Ghozi 68
RADIANT Journal of Applied, Social and Education Studies Volume 2, No. 1, April 2021, E-ISSN: 2723-4614, hal. 51-69
63
24. Muhammad Rudi 60
25. Nia Rahmadani 35
26. Riris Amanda 40
27. Sofiyani 50
28. Vivi Dian Amelia 60
29. Zahra Istiqomah 65
30. Zaifal Ramadanu 45
Jumlah 1811
Rata-Rata 57,5
Analisis
Dari hasil pengamatan ke 1 dan ke 2 di dapatkan bahwa hasil belajar siswa kelas
VII, VIII, dan IX mengalami penurunan terutama kelas IX F. Ini dapat dibuktikan dari
hasil perolehan nilai Ulangan Harian (UH) yang rendah, terutama nilai Penilaian Tengah
Semester (PTS) yang penulis amati juga mengalami penurunan secara drastis apabila
dibandingkan dengan perolehan nilai sebelum terjadi pandemic Covid-19. Keadaan yang
demikian ini membuat penulis ingin mengadakan penelitian. Setelah penulis amati
banyak siswa mengalami kendala bermacam-macam, diantaranya antara lain sebagai
berikut:
1. Jaringan yang susah, sinyal yang kadang hidup dan mati, sehingga pada waktu
mengerjakan sering terlambat atau sudah kehabisan waktu yang ditentukan oleh
sekolah.
2. Kehabisan kuota internet, walaupun pemerintah sudah meluncurkan bantuan kuota
internet kepada siswa dan guru, namun kuota bantuan tersebut susah digunakan
untuk mengerjakan soal-soal secara daring lewat Google form. Kuota internet
bantuan pemerintah tersebut hanya bisa digunakan untuk whatssapp-an saja, dan
itu pun sinyal nya susah didapat.
3. Siswa merasakan kesulitan untuk mengisi ataupun menjawab soal-soal yang
diberikan oleh guru, karena pembelajaran daring tidak seperti pembelajaran tatap
muka, apabila siswa merasa kesulitan untuk mengerjakan soal-soal ataupun materi
yang kurang dipahami bisa langsung dijawab oleh guru.
RADIANT Journal of Applied, Social and Education Studies Volume 2, No. 1, April 2021, E-ISSN: 2723-4614, hal. 51-69
64
4. Pembelajaran secara daring sering menyebabkan orang tua merasa kesulitan untuk
bertindak sebagai guru di rumah, mereka harus mengajari ketika anak mengalami
kesulitan akibatnya si orang tua sering marah-marah karena tidak bisa membantu
menyelesaikan kesulitan anaknya dalam mengikuti pembelajaran secara daring di
rumah. Terkadang anak malah menjadi sasaran kemarahan orang tua karena tidak
bisa membantu anaknya dalam mengerjakan tugas-tugas yang diberikan guru.
5. Handphone (HP) sering digunakan untuk pembelajaran secara daring terus menerus
sehingga kondisi HP tersebut sering mengalami masalah, dan akhirnya rusak.
Akibatnya siswa mengalami berbagai masalah dengan keberadaan HP yang rusak,
dan harus memberitahukan kepada pihak sekolah berkenaan dengan kondisi HP
yang rusak tersebut.
6. Sering siswa menyalahgunakan keberadaan pembelajaran daring ini sebagai alasan
saja, mereka sibuk dengan HP nya tidak untuk pembelajaran ataupun mengerjakan
soal-soal yang diberikan oleh guru, tapi malahan digunakan untuk bermain games.
Sehingga menyebabkan bertambahnya angka kemalasan siswa untuk melaksanakan
pembelajaran secara daring tersebut.
Upaya yang dilakukan oleh guru terhadap pembelajaran secara daring yang
mengakibatkan penurunan nilai siswa-siswi diantaranya dengan cara:
1. Guru memberikan tambahan waktu dalam pengerjaan soal dalam batas waktu yang
telah ditentukan, misal waktu yang ditentukan jam 09.00 terus diberikan
kelonggaran tiga puluh menit 09.30.
2. Guru membentuk kelompok-kelompok belajar, yang anggotanya tidak lebih dari 5
(Lima) siswa, dan dijadwalkan untuk kunjungan ke rumah-rumah, dengan demikian
siswa tidak bosan kalau belajar di rumah secara daring.
3. Pembelajaran daring tidak sekedar memberikan tugas-tugas dan dikumpulkan,
sehingga terkesan siswa terbebani dengan tugas-tugas tersebut.
4. Pemberian materi pembelajaran/tugas dengan video-video yang berdurasi waktu
pendek tapi cukup jelas bagi siswa, sehingga tidak banyak menghabiskan kuota
internet.
5. Guru selalu memberikan semangat kepada siswa, sehingga siswa merasa tenang dan
nyaman dalam mengikuti pembelajaran secara daring.
RADIANT Journal of Applied, Social and Education Studies Volume 2, No. 1, April 2021, E-ISSN: 2723-4614, hal. 51-69
65
Tabel 4. Nilai Hasil Belajar
No. X Y XY X₂ Y₂
1. 70 75 5250 4900 5625
2. 65 80 5200 4225 6400
3. 68 70 4760 4624 4900
4. 60 80 4800 3600 6400
5. 65 85 5525 4225 7225
6. 70 75 5250 4900 5625
7. 60 90 5400 3600 8100
8. 65 75 4875 4225 5625
9. 70 75 5250 4900 5625
10. 75 65 4875 5625 4225
11. 70 70 4900 4900 4900
12. 65 65 4225 4225 4225
13. 60 80 4800 3600 6400
14. 70 75 5250 4900 5625
15. 60 60 3600 3600 3600
16. 65 80 5200 4225 6400
17. 50 75 3750 2500 5625
18. 55 90 4950 3025 8100
19. 45 95 4275 2025 9025
20. 45 80 3600 2025 6400
21. 70 70 4900 4900 4900
22. 65 65 4225 4225 4225
23. 68 70 4760 4624 4900
24. 60 75 4500 3600 5625
25. 35 80 2800 1225 6400
RADIANT Journal of Applied, Social and Education Studies Volume 2, No. 1, April 2021, E-ISSN: 2723-4614, hal. 51-69
66
26. 40 85 3400 1600 7225
27. 50 80 4000 2500 6400
28. 60 90 5400 3600 8100
29. 65 85 5525 4225 7225
30. 45 80 3600 2025 6400
JUMLAH 1811 2320 138845 112373 181450
Persamaam Regresi
Y = a + b x
Dimana:
Y = Variabel Response atau Variabel Akibat (Dependent)
X = Variabel Predictor atau Variabel Faktor Penyebab (Independent)
a = konstanta
b = koefisien regresi (kemiringan); besaran Response yang ditimbulkan oleh Predictor.
Nilai-nilai a dan b dapat dihitung dengan menggunakan Rumus dibawah ini:
a = (Σy) (Σx²) – (Σx) (Σxy)
n(Σx²) – (Σx)²
= (2320) (112373) – (1811) (138845)
30 x 112373 – (1811) ²
= 260705360 – 251448295 3371190 – 3279721
= 9257065
91469
= 0,101439434
= 0,10
b = n(Σxy) – (Σx) (Σy)
n(Σx²) – (Σx)²
= 30 (138845) – (1811) (2320)
RADIANT Journal of Applied, Social and Education Studies Volume 2, No. 1, April 2021, E-ISSN: 2723-4614, hal. 51-69
67
30 x 112373 – (1811) ²
= 4165350 – 4201520 3371190 – 3279721
= – 36170
91469
= – 0,395434519
= – 0,39
Y = a + b x
= 0,10 + (– 0,39) x
Untuk x = 70
Y = a + b x
= 0,10 + (– 0,39) 70
= 0,10 + (– 27,3)
= – 27, 2 (Tidak Valid)
Untuk x = 65
Y = a + b x
= 0,10 + (– 0,39) 65
= 0,10 + (– 25,35)
= – 25, 25 (Tidak Valid)
Untuk x = 68
Y = a + b x
= 0,10 + (– 0,39) 68
= 0,10 + (– 26,562)
= – 26, 42 (Tidak Valid)
1. Jika variabel Daring meningkat dengan asumsi variabel semangat belajar dan
keteladanan guru/orang tua tetap, maka hasil belajar juga akan meningkat
2. Jika variabel Daring meningkat, dengan asumsi variabel semangat belajar dan
keteladanan guru/orang tua tetap, maka hasil belajar juga akan meningkat.
RADIANT Journal of Applied, Social and Education Studies Volume 2, No. 1, April 2021, E-ISSN: 2723-4614, hal. 51-69
68
3. Jika variabel Daring meningkat, dengan asumsi variabel semangat belajar dan
keteladanan guru/orang tua tetap, maka hasil belajar juga akan meningkat.
Dilihat dari minat belajar siswa pada tahun 2020, Setelah dilihat dari rumus di
atas adalah pada waktu pembelajaran dengan tatap muka hasil belajar siswa meningkat
dibandingkan dengan pembelajaran Daring/on-line, ini dikarenakan pembelajaran
Daring banyak menyita waktu karena sinyal kurang bagus, sering terputus-putus, pada
saat mengerjakan tugas atau mengikuti zoom meeting tiba-tiba sinyal hilang. Pada
pembelajaran daring banyak sekali tugas-tugas yang di bebankan kepada siswa.
Sehingga siswa mengalami kejenuhan dan beralih ke permainan games. Bapak, ibu guru
dan orang tua telah dibohongi siswa, siswa asyik dengan HP tidak mengerjakan tugas-
tugas dari guru tetapi malah asyik bermain games. Pada waktu mengumpulkan tugas
dari guru mengerjakannya juga asal-asalan sehingga nilainya baik itu nilai tugas, nilai
ulangan, nilai PTS maupun nilai PAS juga turun semua.
Pembelajaran Daring tidak dapat efektif, tujuan pembelajaran nya sering
mengalami kendala, baik itu proses pembelajaran nya maupun evaluasi nya. Sehingga
pelaksanaan banyak sekali kendala baik dari siswa, guru maupun orang tua siswa. Dari
siswa kendala nya kuota, sinyal, minat belajarnya berkurang, dari guru kendala nya
banyak sekali tugas-tugas guru yang harus dikerjakan, tidak hanya mengurusi tugas
siswa saja akan tetapi guru juga harus mengerjakan hal-hal lain yang berkaitan dengan
pekerjaannya misal, menyusun Dupak tahunan, SKP, PKG dan lain sebagainya. Kendala
dari orang tua misalnya, orang tua sudah kecapekan seharian bekerja masih harus
membantu anaknya mengerjakan tugas-tugas sekolah, menggantikan posisi guru di
rumah.
Walaupun begitu, hanya beberapa siswa saja yang mendapatkan nilai rendah,
dapat disimpulkan bahwa setelah sekian lama melakukan daring/on-line, siswa masih
bisa fokus dalam belajar. Terbiasa dalam belajar secara on-line membuat siswa sudah
terbiasa dengan materi atau tugas yang diberikan oleh guru secara on-line. Bantuan
dan juga dorongan oleh orang tua siswa juga sangat berpengaruh dalam kelancaran
pembelajaran dan membantu anak dalam belajar di rumah selama pandemik.
SIMPULAN
Pembelajaran daring sering membuat siswa menjadi bosan, banyak tugas
menumpuk yang harus dikerjakan, dan mereka tidak tahu harus minta bantuan siapa
untuk menjelaskan hal-hal yang dianggapnya tidak dimengerti, bertanya pada ibunya
RADIANT Journal of Applied, Social and Education Studies Volume 2, No. 1, April 2021, E-ISSN: 2723-4614, hal. 51-69
69
malah di marahi. Apabila guru memberikan tugas, selalu ditunda-tunda pengerjaan nya,
sehingga lama kelamaan tugas yang diberikan guru jadi menumpuk atau bertambah
banyaknya tugas tersebut. Jika siswa menemui kesulitan selalu kebingungan untuk
mencari penyelesaiannya, sehingga mengalihkan kepada permainan games biar tidak
stress.
Pembelajaran daring yang menjenuhkan tersebut membuat siswa semakin malas
berpikir, akibatnya dalam mengerjakan soal-soal nilai ulangan harian, penilaian tengah
semester dan penilaian akhir semester dikerjakan secara asal-asalan sehingga hasilnya
kurang memuaskan.
DAFTAR PUSTAKA
Bilfaqih, Y., & Qomarudin, M. N. (2015). Esensi Pengembangan Pembelajaran Daring. In
Deepublish (Vol. 1, Issue 1). http://digilib.esaunggul.ac.id/public/UEU-Journal-
3642-ari
pambudi.pdf%0Ahttp://ejournal.unikama.ac.id/index.php/jst/article/view/842%0
Ahttp://ilmukomputer.org
Hanifah Nurazkiyah, Nurul Agustin, Dian Trihartini, Intan Maelanajimah, R. U. (2021).
Dampak Pandemi Covid-19 Terhadap Pembelajaran Daring di Sekolah Dasar.
Mamur, A. J. (2015). Tips Menjadi Guru Kreatif Inspiratif dan Inovatif. Diva Press.
Slameto. (2003). Belajar dan Faktor-faktro yang Mempengaruhinya. Rineka Cipta.
Sugiyono. (2013). Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif, dan R & D (Cet.19).
ALFABETA, CV.
Wahyu Aji. (2020). Dampak Covid-19 Terhadap Implementasi Pembelajaran Daring di
Sekolah Dasar. Ilmu Pendidikan, 2(No 1 April).
top related