hubungan penerapan pembelajaran kurikulum 2013...
Post on 30-Jan-2021
5 Views
Preview:
TRANSCRIPT
-
1
HUBUNGAN PENERAPAN PEMBELAJARAN KURIKULUM 2013
TERHADAP MOTIVASI BELAJAR DAN HASIL
BELAJAR SISWA
SKRIPSI
Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat
Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan
Program Studi Pendidkan Ekonomi
Bidang Keahlian Khusus Pendidikan Akuntansi
Disusun Oleh :
Restituta Endra Svera
121334005
PROGRAM STUDI PENDIDIKAN EKONOMI BIDANG KEAHLIAN
KHUSUS PENDIDIKAN AKUNTANSI
JURUSAN PENDIDIKAN ILMU PENGETAHUAN SOSIAL
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS SANATA DHARMA
YOGYAKARTA
2019
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
-
ii
SKRIPSI
HUBUNGAN PENERAPAN PEMBELAJARAN KURIKULUM
2013 TERHADAP MOTIVASI BELAJAR DAN HASIL
BELAJAR SISWA
Penelitian dilakukan siswa-siswi kelas XI SMA di Kabupaten Bantul
Oleh :
Restituta Endra Svera
121334005
Telah disetujui oleh :
Pembimbing
Rita Eny Purwanti, S.Pd., M.Si. Tanggal : 5 Juli 2018
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
-
iii
SKRIPSI
HUBUNGAN PENERAPAN PEMBELAJARAN KURIKULUM 2013
TERHADAP MOTIVASI BELAJAR DAN HASIL
BELAJAR SISWA
Dipersiapkan dan ditulis oleh:
Restituta Endra Svera
NIM: 121334005
Telah dipertahankan di depan Panitia Penguji
pada tanggal 31 Mei 2019
dan dinyatakan telah memenuhi syarat
Susunan Panitia Penguji
Nama Lengkap Tanda Tangan
Ketua : Ignatius Bondan Suratno, S.Pd., M.Si. ..........................
Sekretaris : Natalina Premastuti Brataningrum, S.Pd., M.Pd. ...........................
Anggota : Rita Eny Purwanti, S.Pd., M.Si. ...........................
Anggota : Dr. S. Widanarto Prijowuntato, S.Pd., M.Si. ...........................
Anggota : Ignatius Bondan Suratno, S.Pd., M.Si. ...........................
Yogyakarta, 31 Mei 2019
Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan
Universitas Sanata Dharma
Dekan,
Dr. Yohanes Harsoyo, S.Pd., M.Si.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
-
iv
PERSEMBAHAN
Karya yang sederhana ini kupersembahkan bagi :
Tuhan Yesus Kristus dan Bunda Maria yang selalu memberkati saya
Kedua orang tuaku Bapak Stephanus Paena dan Ibu Maria Magdalena
Mariyam
Kakakku Richardus Naraswara,Intan Adiastya , Kakakku Maria Anna
Yessu Widyaswari , Dimas Aditya, dan Kakakku Oscar Megaswara
Teman hidupku Carolus Aprelio Ery Aryoko
Saudara/saudariku serta seluruh keluargaku
Temanku tercinta Pendidikan Akuntansi 2012
Almameter Program Pendidikan Ekonomi BKK Pendidikan Akuntansi
Universitas Sanata Dharma
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
-
v
MOTTO
“ Dan apa saja yang kamu minta dalam doa dengan penuh
kepercayaan, kamu akan menerimanya “
(Matius 21:22)
Sukses adalah saat persiapan dan kesempatan bertemu. ~Bobby Unser~
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
-
vi
PERNYATAAN KEASLIAN KARYA
Saya menyatakan dengan sesungguhnya bahwa skripsi yang saya tulis ini tidak
memuat karya atau bagian karya orang lain, kecuali yang telah disebutkan dalam
kutipan dan daftar pustaka, sebagaimana layaknya karya ilmiah.
Yogyakarta, 31 Mei 2019
Penulis
Restituta Endra Svera
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
-
vii
LEMBAR PERNYATAAN PERSETUJUAN
PUBLIKASI KARYA ILMIAH UNTUK KEPENTINGAN AKADEMIS
Yang bertanda tangan di bawah ini, saya mahasiswa Universitas Sanata Dharma:
Nama : Restituta Endra Svera
Nomor Mahasiswa : 121334005
Demi pengembangan ilmu pengetahuan, saya memberikan kepada Perpustakaan
Universitas Sanata Dharma karya ilmiah saya yang berjudul : Hubungan Penerapan
Pembelajaran Kurikulum 2013 terhadap Motivasi Belajar dan Hasil Belajar Siswa.
Dengan demikian saya memberikan kepada Perpustakaan Universitas Sanata Dharma
hak untuk menyimpan, mengalihkan dalam bentuk media lain, mengelolanya dalam
bentuk pangkalan data, mendistribusikan secara terbatas, dan mempublikasikannya
di internet atau media lain untuk kepentingan akademis tanpa perlu meminta ijin dari
saya maupun memberikan royalti kepada saya selama tetap mencantumkan nama
saya sebagai penulis.
Demikian pernyataan ini yang saya buat dengan sebenarnya.
Dibuat di Yogyakarta
Pada tanggal : 31 Mei 2019
Yang menyatakan
Restituta Endra Svera
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
-
viii
ABSTRAK
HUBUNGAN PENERAPAN KURIKULUM 2013 TERHADAP
MOTIVASI BELAJAR DAN HASIL BELAJAR SISWA
Restituta Endra Svera
Universitas Sanata Dharma
2019
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui: 1) hubungan positif dan
signifikan antara penerapan pembelajaran kurikulum 2013 dengan motivasi
belajar siswa SMA di Kabupaten Bantul; 2) hubungan positif dan signifikan
anatar penerapan pembelajaran Kurikulum 2013 dengan hasil belajar siswa SMA
di Kabupaten Bantul.
Jenis penelitian ini adalah studi kasus yang dilaksanakan bulan November
sampai Desember 2017. Populasi dalam penelitian ini adalah siswa XI IPS SMA
di Kabupaten Bantul. Sampel sebanyak 219 siswa diambil dengan teknik
Convience Sampling. Data dikumpulkan dengan kuesioner dan dianalisis dengan
teknik analisis korelasi.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa: 1) ada hubungan positif dan
signifikan antara penerapan pembelajaran kurikulum 2013 dengan motivasi
belajar siswa (Pearson Correlation = + 0,410; nilai sig. (1-tailed)) = 0,00 ; 2) ada
hubungan positif dan signifikan antara penerapan pembelajaran kurikulum 2013
dengan hasil belajar siswa (Pearson Correlation = +0,234 ; nilai sig. (1-tailed)) =
0,00.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
-
ix
ABSTRACT
THE RELATIONSHIP BETWEEN THE APPLICATION OF 2013
CURRICULUM AND LEARNING MOTIVATION AND
STUDENT LEARNING RESULTS
Restituta Endra Svera
Sanata Dharma University
2019
This study aims to find out whether there is : 1) a positive and significant
relationship between the application of the 2013 curriculum and learning
motivation of High School Students in Bantul Regency; 2) a positive and
significant relationship between the application of 2013 curriculum and student
learning result of High school student in Bantul Regency.
This research is a case study. This study was conducted from November to
December 2017. The population were the evelenth grades student of Social and
Sciences Department of High School Student in Bantul Regency. The samples
were 219 students taken by the Convience Sampling technique. Data were
analyzed by correlation analysis techniques.
The result shows that:1) there is positive and significant relationship
between the application of 2013 curriculum and student learning motivation
(Pearson Correlation = + 0,410; sig. (1-tailed)) value = 0,00; 2) there is positive
and significant relationship between the application of curriculum 2013 and
student learning results (Pearson Correlation = + 0,234; sig. (1-tailed)) value =
0,00.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
-
x
KATA PENGANTAR
Segala puji, syukur penulis persembahkan kepada Tuhan Yesus Kristus
atas segala berkat, rahmat, dan kasih-Nya penulis dapat menyelesaikan
penyusunan skripsi yang berjudul : “Hubungan Penerapan Pembelajaran
Kurikulum 2013 terhadap Motivasi Belajar dan Hasil Belajar Siswa”
Skripsi ini disusun sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar
Sarjana Pendidikan pada Program Studi Pendidikan Ekonomi Bidang Keahlian
Khusus Pendidikan Akuntansi, Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan,
Universitas Sanata Dharma Yogyakarta.
Dalam penyusunan skripsi ini penulis memperoleh banyak bantuan,
semangat, dan doa yang sangat mendukung penulis dalam penyelesaian skripsi
ini. Penulis mengucapkan terima kasih sebesar-besarnya kepada :
1. Bapak Dr.Yohanes Harsoyo, S.Pd., M.Si. selaku Dekan Fakultas Keguruan
dan Ilmu Pendidikan, Universitas Sanata Dharma Yogyakarta
2. Bapak Ignatius Bondan Suratno, S.Pd., M.Si selaku Ketua Jurusan
Pendidikan Ilmu Pengetahuan Sosial, Ketua Program Studi Pendidikan
Ekonomi Bidang Keahlian Khusus Pendidkan Akuntansi, Fakultas Keguruan
dan Ilmu Pendidikan Universitas Sanata Dharma Yogyakarta
3. Ibu Rita Eny Purwanti, S.Pd., M.Si selaku Dosen Pembimbing yang telah
banyak memberikan bimbingan, koreksi, dan saran dalam penulisan skripsi
ini.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
-
xi
4. Bapak dan Ibu Dosen pengajar Program Studi Pendidikan Ekonomi Bidang
Keahlian Khusus Pendidikan Akuntansi, Fakultas Keguruan dan Ilmu
Pendidikan, Universitas Sanata Dharma, Yogyakarta yang telah memberikan
bekal ilmu pengetahuan selama penulis menempuh kuliah.
5. Mbak Aris yang telah memberikan bantuan dan informasi selama proses
menempuh pendidikan.
6. Kepala Sekolah SMA Negeri 1 Kasihan, SMA Negeri 1 Jetis, dan SMA
Negeri 1 Sewon yang telah memberikan ijin dan kesempatan kepada penulis
untuk melakukan penelitian.
7. Guru pendamping kelas di SMA Negeri 1 Kasihan, SMA Negeri 1 Jetis dan
SMA Negeri 1 Sewon selaku Guru Pembimbing yang diminta oleh sekolah
untuk mendampingi penulis selama melaksanakan penelitian.
8. Seluruh keluarga besar di SMA Negeri 1 Kasihan , SMA Negeri 1 Jetis, SMA
Negeri 1 Sewon, yang telah memberikan kesempatan kepada penulis dalam
melaksanakan penelitian. Terimakasih banyak atas ijin dan bantuannya.
9. Kedua Orang Tuaku, Bapak Stephanus Paena dan Ibu Maria Magdalena
Mariyam yang telah memberikan doa, dukungan yang luar biasa untuk
penulis dalam penyusunan skripsi, dan memberikan kasih sayangnya
sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi ini.
10. Kakaku Richardus Naraswara, Kakakku Maria Anna Yessu Widyaswari,
Kakakku Oscar Megaswara. Kakak Iparku Intan Adiastya , Kakak Iparku
Stephanus Dimas Aditya yang selalu memberikan doa, semangat, dukungan
positif pada penulis.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
-
xii
11. Teman hidupku Carolus Aprelio Ery Aryoko yang selalu memberikan doa,
dukungan positif, semangat dan motivasi untuk penulis sehingga penulis
dapat menyelesikan skripsi ini.
12. Keluarga besarku yang telah memberikan dukungan spiritual maupun materi,
dan memotivasi penulis sampai akhirnya penulis dapat menyelesaikan
penyusunan skripsi ini.
13. Sahabat-sahabatku : Marsella Astuti Inatutok, Vinna Pratiwi, Birgitta Orlies,
Tiodoris Sidauruk, Cahyaning Apsari, Marselinus Tri, Lintang Sari, Violita
Stara dan sahabat – sahabatku yang lain.
14. Para sahabat dan teman-teman PAK 2012 yang telah banyak membantu,
mendoakan, memberikan semangat serta saling bekerja sama dengan baik
selama ini.
Dengan kerendahan hati, penulis menyadari bahwa skripsi ini masih jauh
dari sempurna, oleh karena itu berbagai saran, kritik, dan masukkan sangat
diharapkan demi perbaikan skripsi ini. Akhir kata, penulis berharap semoga
skripsi ini bermanfaat bagi semua pihak yang memerlukannya.
Yogyakarta,
Penulis
Restituta Endra Svera
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
-
xiii
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL ...................................................................................... i
HALAMAN PERSETUJUAN PEMBIMBING .......................................... ii
HALAMAN PENGESAHAN.................................................................iii
HALAMAN PERSEMBAHAN .................................................................... iv
HALAMAN MOTTO .................................................................................... v
PERNYATAAN KEASLIAN KARYA ........................................................ vi
LEMBAR PERNYATAAN PERSETUJUAN PUBLIKASI KARYA
ILMIAH UNTUK KEPENTINGAN AKADEMIS................................vii
ABSTRAK ...................................................................................................... viii
ABSTRACT ..................................................................................................... ix
KATA PENGANTAR .................................................................................... x
DAFTAR ISI .................................................................................................. xiii
DAFTAR TABEL .......................................................................................... xiv
DAFTAR LAMPIRAN .................................................................................. xv
BAB I PENDAHULUAN ............................................................................... 1
A. Latar Belakang Masalah ....................................................................... 1
B. Batasan Masalah................................................................................... 3
C. Rumusan Masalah ................................................................................ 4
D. Tujuan Penelitian ................................................................................. 4
E. Manfaat Penelitian ............................................................................... 4
BAB II KAJIAN PUSTAKA ......................................................................... 6
A. Tinjauan Teoritik .................................................................................. 6
1. Tinjauan Tentang Kurikulum 2013 ................................................ 6
a. Pengertian Kurikulum .............................................................. 6
b. Prinsip Pembelajaran Kurikulum 2013 .................................... 6
c. Penerapan Kurikulum 2013...................................................... 10
2. Motivasi Belajar ............................................................................. 18
a. Pengertian Motivasi ................................................................. 18
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
-
xiv
b. Faktor-faktor yang Mempengaruhi Motivasi Belajar .............. 19
1) Faktor Individual ................................................................ 19
2) Faktor Sosial ...................................................................... 20
3. Hasil Belajar ................................................................................... 22
a. Pengertian Hasil Belajar ........................................................... 22
b. Faktor – faktor yang Mempengaruhi Hasil Belajar.................. 23
c. Evaluasi Hasil Belajar………………………………………... 24
B. Penelitian yang Relevan ....................................................................... 25
C. Kerangka Berfikir................................................................................. 26
D. Rumusan Hipotesis .............................................................................. 27
E. Paradigma Penelitian…………………………………………………. 28
BAB III METODOLOGI PENELITIAN .................................................... 30
A. Jenis Penelitian ..................................................................................... 30
B. Lokasi dan Waktu Penelitian ............................................................... 30
C. Subjek dan Objek Penelitian ................................................................ 30
D. Populasi, Sampel, dan Penarikan Sampel ............................................ 31
E. Operasionalisasi Variabel..................................................................... 33
F. Teknik Pengumpulan Data ................................................................... 34
G. Teknik Pengujian Instrumen ................................................................ 36
1) Uji Validitas ................................................................................... 36
2) Uji Reliabilitas ............................................................................... 41
H. Teknik Analisis Data ............................................................................ 43
1) Analisis Deskriptif ......................................................................... 43
2) Pengujian Prasyarat Analisis .......................................................... 44
3) Pengujian Hipotesis dan Penarikan Kesimpulan............................ 47
BAB IV GAMBARAN UMUM SEKOLAH ................................................ 49
A. Sejarah SMA Negeri 1 Jetis ................................................................. 49
1) Visi Sekolah .................................................................................... 50
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
-
xv
2) Misi Sekolah ................................................................................... 51
3) Fasilitas Sekolah ............................................................................. 52
4) Struktur Organisasi ......................................................................... 53
B. Sejarah SMA Negeri 1 Sewon ............................................................. 54
1) Visi Sekolah ................................................................................... 55
2) Misi Sekolah .................................................................................. 55
3) Struktur Organisasi ........................................................................ 56
C. Sejarah SMA Negeri 1 Kasihan ........................................................... 57
1) Visi Sekolah ..................................................................................... 58
2) Misi Sekolah ................................................................................... 59
3) Struktur Organisasi .......................................................................... 60
BAB V ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN ...................................... 61
A. Deskripsi Data ...................................................................................... 61
1) Kurikulum 2013 ............................................................................. 61
2) Motivasi Belajar ............................................................................. 63
3) Hasil Belajar ................................................................................... 64
B. Pengujian Prasyarat Analisis Data ....................................................... 66
1) Pengujian Normalitas ..................................................................... 66
C. Pengujian Hipotesis .............................................................................. 68
1) Pengujian Hipotesis Pertama ......................................................... 69
2) Pengujian Hipotesis Kedua ............................................................ 70
D. Pembahasan .......................................................................................... 71
1) Hubungan yang Positif dan Signifikan Penerapan Pembelajaran
Kurikulum 2013 dengan Motivasi Belajar Siswa .......................... 72
2) Hubungan yang Positif dan Signifikan Penerapan Pembelajaran
Kurikulum 2013 dengan Hasil Belajar Siswa ................................ 72
BAB VI KESIMPULAN, SARAN DAN KETERBATASAN .................... 73
A. Kesimpulan .......................................................................................... 73
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
-
xvi
B. Keterbatasan Penelitian ........................................................................ 73
C. Saran ..................................................................................................... 74
DAFTAR PUSTAKA .................................................................................... 75
LAMPIRAN ................................................................................................... 76
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
-
xviii
DAFTAR TABEL
Tabel 3.3 Operasionalisasi Variabel Kurikulum 2013 .................................. 35
Tabel 3.4 Operasionalisasi Variabel Motivasi Belajar .................................. 36
Tabel 3.5 Hasil Pengujian Validitas I Variabel Kurikulum 2013 ................. 37
Tabel 3.6 Hasil Pengujian Validitas I Variabel Motivasi Belajar Siswa ....... 38
Tabel 3.7 Hasil Pengujian Validitas II Variabel Motivasi Belajar Siswa ..... 40
Tabel 3.9 Hasil Pengujian Reliabilitas Variabel Kurikulum 2013 ................ 43
Tabel 3.10 Hasil Pengujian Reliabilitas Variabel Motivasi Belajar Siswa ..... 43
Tabel 3.11 Tabel PAP Tipe II ......................................................................... 44
Tabel 3.12 Tabel Korelasi dan Kekuatan Hubungan ..................................... 47
Tabel 5.1 Distribusi Frekuensi Variabel Penerapan Kurikulum 2013 .......... 61
Tabel 5.2 Nilai – Nilai Statistik Variabel Penerapan Kurikulum 2013 ......... 62
Tabel 5.3 Distribusi Frekuensi Variabel Motivasi Belajar ............................ 63
Tabel 5.4 Nilai – Nilai Statistik Variabel Motivasi Belajar .......................... 64
Tabel 5.5 Distribusi Frekuensi Variabel Hasil Belajar.................................. 64
Tabel 5.6 Nilai – Nilai Statistik Variabel Hasil Belajar ................................ 65
Tabel 5.7 Hasil Normalitas Data Variabel Penerapan Kurikulum 2013
Dengan Motivasi Belajar Siswa .................................................... 67
Tabel 5.8 Hasil Normalitas Data Variabel Penerapan Kurikulum 2013
Dengan Hasil Belajar Siswa .......................................................... 68
Tabel 5.9 Hasil Uji Korelasi Variabel Penerapan Kurikulum 2013
Dengan Motivasi Belajar Siswa .................................................... 69
Tabel 5.10 Hasil Uji Korelasi Variabel Penerapan Kurikulum 2013
Dengan Hasil Belajar Siswa .......................................................... 70
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
-
xix
DAFTAR LAMPIRAN
Lampiran I Kuesioner Penelitian ....................................................... 75
Lampiran II Data Induk Penelitian ...................................................... 80
Lampiran III Pengujian Validitas dan Reliabilitas ............................... 97
Lampiran IV Deskripsi Data ................................................................. 101
Lampiran V Pengujian Normalitas ...................................................... 104
Lampiran VI Pengujian Hipotesis......................................................... 106
Lampiran VII Perhitungan PAP II ......................................................... 108
Lampiran VIII Tabel Statistika ................................................................ 112
Lampiran IX Surat Ijin Penelitian ......................................................... 113
Lampiran X Nilai Raport ..................................................................... 114
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
-
1
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah
Berdasarkan hasil survei dari Programme for International Study
Assessment (PISA) 2012 menempatkan Indonesia sebagai salah satu negara
dengan peringkat terendah dalam pencapaian mutu pendidikan. Pemeringkatan
tersebut dapat dilihat dari skor yang dicapai pelajar usia 15 tahun dalam
kemampuan membaca, matematika, dan sains (Toyudo, 2013). Menurut
UNESCO dalam dellasera (2013), pada tahun 2012 melaporkan bahwa
Indonesia berada di peringkat ke-64 dari 120 berdasarkan penilaian Education
Development Index (EDI) atau Indeks Pembangunan Pendidikan. Sementara
itu The United Nations Development Programme (UNDP) Tahun 2011 juga
telah melaporkan Indeks Pembangunan Manusia (IPM) atau Human
Development Index (HDI) Indonesia mengalami penurunan dari peringkat 108
pada 2010 menjadi peringkat 124 pada tahun 2012 dari 180 negara. Dan pada
14 Maret 2013 dilaporkan naik tiga peringkat menjadi urutan ke-121 dari 185
negara (Dellasera, 2013). Kondisi pendidikan tidak dapat direka-reka dan
diterka dengan suatu perkiraan. Pembangunan sektor pendidkan harus melalui
mekanisme yang jelas, karena kondisi pendidikan penuh dengan carut marut,
kusut masai, ibarat benang kusut, buah simalakama, ada lagi dikatakan
pendidikan rusak-rusakan (Isjoni, 2006: 30).
Proses pembelajaran yang terjadi selama ini masih kurang berfokus
pada keaktifan siswa. Masih banyak guru yang menggunakan metode ceramah
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
-
2
dalam melaksanakan proses pembelajaran di dalam kelas. Yang terjadi adalah
tidak adanya interaksi aktif antara guru dengan peserta didik. Pembelajaran
adalah proses transfer ilmu dua arah, antara guru sebagai pemberi informasi
dan siswa sebagai penerima informasi. Ada dua pihak yang harus bekerja
sama apabila proses pembelajaran ingin berhasil. Apabila kerjasama ini tidak
berjalan dengan mulus, proses pembelajaran yang dijalankan gagal (Chatib,
2009: 135). Dalam Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan, proses
pembelajaran disusun dan dikembangkan oleh tingkat satuan pendidikan
masing-masing atau dalam hal ini adalah sekolah masing-masing (Muslich,
2007: 17). Dari pengembangan itu proses evaluasi yang ditekankan adalah
aspek pengetahuan yang sifatnya hafalan. Adalah kurang bijaksana bila
pembelajaran yang menekankan proses siswa aktif, evaluasi yang dipilih
hanya menekankan aspek pengetahuan (hafalan). Merencanakan dan
merancang bentuk evaluasi dari pembelajarn siswa aktif yang konstruktivis
harus memberi ruang yang cukup bagi evaluasi terhadap proses belajar selain
hasil belajar siswa (Suparno dkk, 2002: 52).
Pemerintah melalui Kementrian Pendidikan dan Kebudayaan
melakukan peralihan kurikulum terdahulu yaitu Kurikulum Tingkat Satuan
Pendidikan menuju Kurikulum 2013. Perubahan ini merupakan hal wajar
karena perkembangan jaman menuntut output pendidikan dengan standar yang
semakin tinggi. Kurikulum senantiasa berubah sesuai kebutuhan melalui
serangkaian evaluasi yang mendalam dan menyeluruh. Kurikulum sebagai
instrumental input dalam mencapai tujuan pendidikan nasional dikembangkan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
-
3
secara dinamis sesuai dengan tuntutan dan perubahan yang terjadi dalam
masyarakat (Hidayat, 2013: 2). Kurikulum akan memuat rencana, tujuan, isi,
bahan ajar, serta cara dalam penyelenggaraan kegiatan. Melalui unsur-unsur
itulah tujuan pendidikan akan dicapai. Kurikulum ini dikembangkan berdasar
kebutuhan jaman mengikuti tujuan pendidikan yang dicanangkan. Oleh
karenanya, kurikulum akan senantiasa diganti menurut kebutuhan dan
kepentingan berdasar pada evaluasi yang menyeluruh terhadap pelaksanaan
kurikulum sebelumnya. Implementasi Kurikulum 2013 diharapkan dapat
menghasilkan insan yang produktif, kreatif, dan inovatif. Hal ini
dimungkinkan karena kurikulum berbasis karakter dan kompetensi, yang
secara konseptual memiliki beberapa keunggulan (Mulyasa, 2013: 163).
Berdasarkan latar belakang tersebut, penulis tertarik untuk melakukan
penelitian dengan judul “Hubungan Penerapan Pembelajaran Kurikulum
2013 terhadap Motivasi Belajar dan Hasil Belajar siswa-siswi di SMA
Bantul”.
B. Pembatasan Masalah
Berdasarkan latar belakang di atas peneliti membatasi masalah pada
hubungan penerapan pembelajaran Kurikulum 2013 terhadap motivasi belajar
dan hasil belajar siswa-siswi di Bantul.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
-
4
C. Rumusan Masalah
1. Apakah ada hubungan yang positif dan signifikan penerapan pembelajaran
Kurikulum 2013 terhadap motivasi belajar siswa- siswi SMA di kota
Bantul?
2. Apakah ada hubungan yang positif dan signifikan penerapan pembelajaran
Kurikulum 2013 terhadap hasil belajar siswa – siswi SMA di kota Bantul?
D. Tujuan Penelitian
1. Untuk mengetahui apakah ada atau tidaknya hubungan yang positif dan
signifikan penerapan pembelajaran Kurikulum 2013 terhadap motivasi
belajar siswa-siswi SMA di kota Bantul.
2. Untuk mengetahui apakah ada tidaknya hubungan yang positif dan
signifikan penerapan pembelajaran Kurikulum 2013 terhadap hasil belajar
siswa-siswi SMA di kota Bantul.
E. Manfaat Penelitian
Penelitian ini dilakukan dengan harapan mampu memberikan manfaat
kepada pihak yang bersangkutan. Adapun manfaat yang diperoleh dari
penelitian ini adalah sebagai berikut.
1. Bagi Universitas Sanata Dharma
Hasil penelitian ini memberikan tambahan referensi bahan bacaan atau
acuan yang digunakan oleh setiap mahasiswa dalam menyelesaikan tugas
kuliah ataupun tugas lainnya.
2. Bagi Sekolah
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
-
5
Hasil penelitian ini dapat dijadikan bahan pertimbangan bagi sekolah
dalam membangun dan mengembangkan Kurikulum 2013.
3. Bagi Penulis
Penulis memperoleh tambahan pengetahuan tentang hubungan
penerapan pembelajaran Kurikulum 2013.
4. Bagi Pembaca atau Peneliti Selanjutnya
Pembaca atau peneliti dapat mengetahui bahwa ada hubungan dalam
penerapan pembelajaran Kurikulum 2013.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
-
6
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
A. Landasan Teori
1. Kurikulum 2013
1.1 Pengertian Kurikulum
Hasan (1988) mengemukakan bahwa konsep kurikulum dapat
ditinjau dari empat dimensi, yaitu:
a) Kurikulum sebagai satu ide; yang dihasilkan melalui teori-teori dan
penelitian, khususnya dalam bidang kurikulum dan pendidikan.
b) Kurikulum sebagai suatu rencana tertulis, sebagai perwujudan dari
kurikulum sebagai suatu ide; yang didalamnya memuat tentang
tujuan, bahan, kegiatan, alat-alat, dan waktu.
c) Kurikulum sebagai suatu kegiatan, yang merupakan pelaksanaan
dari kurikulum sebagai suatu rencana tertulis; dalam bentuk praktik
pembelajaran.
d) Kurikulum sebagai suatu hasil yang merupakan konsekuensi dari
kurikulum sebagai suatu kegiatan, dalam bentuk ketercapaian
tujuan kurikulum yakni tercapainya perubahan perilaku atau
kemampuan tertentu dari peserta didik.
Dalam perspektif kebijakan pendidikan nasional pengertian
kurikulum dapat dilihat dalam Undang- Undang No.20 Tahun 2003
(SISDIKNAS) Pasal 1 ayat (9), ialah “ seperangkat rencana dan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
-
7
pengaturan mengenai tujuan, isi dan bahan pelajaran serta cara
yang digunakan sebagai pedoman penyelenggaraan kegiatan
pembelajaran untuk mencapai tujuan pendidikan tertentu”. Dengan
demikian, dapat dipahami bahwa Kurikulum 2013 adalah sebuah
kurikulum yang dikembangkan untuk meningkatkan dan
menyeimbangkan kemampuan soft skills dan hard skills yang
berupa sikap, keterampilan dan pengetahuan (Fadlillah, 2014: 15).
1.2 Prinsip Pembelajaran Kurikulum 2013
Pelaksanaan pembelajaran pada Kurikulum 2013 memiliki
karakteristik yang berbeda dari pelaksanaan kurikulum tahun 2006.
Berdasarkan analisis terhadap kondisi yang diharapkan, Sidiq (2013)
mengemukakan 14 prinsip utama yang perlu guru terapkan:
a) Dari siswa diberi tahu menuju siswa mencari tahu. Pembelajaran
mendorong siswa menjadi pembelajaran aktif, pada awal
pembelajaran guru tidak perlu memberi tahu siswa, karena itu
materi pembelajaran tidak disajikan dalam bentuk final. Pada awal
pembelajaran guru membangkitkan rasa ingin tahu siswa terhadap
suatu fenomena atau fakta, kemudian mereka merumuskan
ketidaktahuannya dalam bentuk pertanyaan. Jika biasanya kegiatan
dimulai dengan penyampain informasi dari guru sebagai sumber
belajar, maka dalam Kurikulum 2013 kegiatan inti dimulai dengan
siswa mengamati fenomena atau fakta tertentu. Oleh karena itu
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
-
8
guru selalu memulai dengan menyajikan alat bantu pembelajaran
untuk mengembangkan rasa ingin tahu siswa.
b) Dari guru sebagai satu-satunya sumber belajar menjadi belajar
berbasis aneka sumber; pembelajaran berbasis sistem lingkungan.
Dalam kegiatan pembelajaran membuka peluang kepada siswa
sumber belajar seperti informasi dari buku siswa, internet, koran,
majalah, referensi dari perpustakaan yang telah disiapkan. Pada
metode proyek, pemecahan masalah, atau inkuiri siswa dapat
memanfaatkan sumber belajar di luar kelas. Dianjurkan pula untuk
materi tertentu siswa memanfaatkan sumber belajar di sekitar
lingkungan sekolah.
c) Dari pendekatan tekstual menuju proses sebagai penguatan
penggunaan pendekatan ilmiah. Pergeseran ini membuat guru tidak
hanya memanfaatkan sumber belajar tertulis sebagai satu-satunya
sumber belajar siswa dan hasil belajar siswa hanya dalam bentuk
teks. Hasil belajar dapat diperluas dalam bentuk teks, desain
program, mind maping, gambar, diagram, tabel, dll.
d) Dari pembelajaran berbasis konten menuju pembelajaran berbasis
kompetensi. Pembelajaran tidak hanya dilihat dari hasil belajar,
tetapi dari aktivitas dalam proses pembelajaran.
e) Dari pembelajaran parsial menuju pembelajaran terpadu. Mata
pelajaran dalam pelaksanaan Kurikulum 2013 menjadi komponen
sistem yang terpadu. Semua materi pelajaran yang perlu diletakkan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
-
9
dalam sistem yang terpadu untuk menghasilkan kompetensi
lulusan.
f) Dari pembelajaran yang menekankan jawaban tunggal menuju
pembelajaran dengan jawaban yang kebenarannya multi dimensi.
Siswa belajar menerima kebenaran tidak tunggal.
g) Dari pembelajaran verbalisme menuju keterampilan aplikatif.
Pembelajaran tidak lagi selalu dalam bentuk lisan guru melalui
ceramah, disampaikan dalam bentuk informasi verbal. Sekarang
siswa harus melihat faktanya melalui panca indra yang lain bukan
sekedar pendengaran.
h) Peningkatan dan keseimbangan antara keterampilan fisikal
(hardskill) dan keterampilan mental (soft skill). Hasil belajar
disajikan dalam rapot tidak hanya menyajikan angka dalam bentuk
pengetahuannya, tetapi menyajikan informasi menyangkut
perkembangan sikap dan keterampilan.
i) Pembelajaran yang mengutamakan pembudayaan dan
pemberdayaan siswa sebagai pembelajaran sepanjang hayat.
Pembiasaan perlu dilakukan sejak dini terkait norma yang baik
sesuai dengan budaya masyarakat tempat. Dalam ruang lingkup
yang lebih luas siswa perlu mengembangkan kecakapan berpikir,
bertindak, berbudi sebagai bangsa, bahkan memiliki kemampuan
untuk menyesuaikan dengan kebutuhan beradaptasi dengan
lingkungan global.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
-
10
j) Pembelajaran yang menerapkan nilai-nilai dengan memberi
keteladanan (ing ngarso sung tuladha), membangun kemauan (ing
madya mangun karsa), dan mengembangkan kreatifitas siswa
dalam proses pembelajaran (tutwuri handayani).
k) Pembelajaran berlangsung disekolah, di rumah, dan di masyarakat.
Karena itu, pembelajaran dalam Kurikulum 2013 memerlukan
waktu yang lebih banyak serta memanfaatkan ruang dan waktu
secara integratif.
l) Pembelajaran menerapkan prinsip bahwa siap saja adalah guru,
siapa saja adalah siswa, dan dimana saja adalah kelas. Prinsip ini
menandakan bahwa ruang belajar tidak hanya dibatasi dengan
dinding kelas. Sekolah dan lingkungan sekitar adalah kelas besar
untuk siswa belajar.
m) Pemanfaatan teknologi informasi dan komunikasi (TIK) untuk
meningkatkan efisiensi dan efektifitas belajar.
n) Pengakuan atas perbedaan individual dan latar belakang siswa.
Seperti cita-cita, latar belakang keluarga, cara mendapatkan
pendidikan dirumah, cara pandang, cara belajar, cara berpikir, serta
keyakinan siswa yang berbeda-beda.
1.3 Penerapan Kurikulum 2013
Tema Kurikulum 2013 adalah menghasilkan insan Indonesia
yang produktif, kreatif, inovatif, afektif, melalui sikap, keterampilan
dan pengetahuan yang terintegrasi (Mulyasa, 2013: 99). Proses
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
-
11
pembelajaran Kurikulum 2013 untuk semua jenjang pendidikan
dilaksanakan dengan pendekatan ilmiah (scientific approach) dan
harus menyentuh tiga ranah, yaitu sikap (attitude), keterampilan (skill),
dan pengetahuan (konwledge). Proses pembelajaran scientific
merupakan perpaduan antar proses pembelajaran yang semula terfokus
pada eksplorasi, elaborasi, dan konfirmasi dilengkapi dengan
mengamati, menanya, menalar, mencoba, dan mengkomunikasikan
(Kemendikbud 2013). Dalam pelaksanaannya siswa dituntut untuk
aktif dan mencari sumber – sumber belajar yang relevan. Didalam
pembelajaran dengan pendekatan scientific, peserta didik
mengkontruksi pengetahuan bagi dirinya. Bagi peserta didik,
pengetahuan yang dimilikinya bersifat dinamis, berkembang dari
sederhana menuju kompleks, dari ruang lingkup dirinya dan sekitarnya
menuju ruang lingkup yang lebih luas, dan dari yang bersifat konkrit
menuju abstrak (Nasution, 2006). Untuk mewujudkan hal tersebut,
dalam implementasi kurikulum guru dituntut profesional merancang
pembelajaran yang efektif dan bermakna (menyenangkan),
mengorganisasikan pembelajaran, memilih pendekatan pembelajaran
yang tepat, menentukan prosedur pembelajaran dan pembentukan
kompetensi secara efektif serta menerapkan kriteria keberhasilan
(Mulyasa, 2013: 99).
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
-
12
a. Merancang pembelajaran efektif dan bermakna
Implementasi Kurikulum 2013 merupakan aktualisasi kurikulum
dalam pembelajaran dan pembentukan kompetensi serta karakter
peserta didik. Hal tersebut menentukan keaktifan guru dalam
menciptakan dan menumbuhkan berbagai kegiatan sesuai dengan
rencana yang telah diprogramkan. Dalam hal ini guru harus dapat
mengambil keputusan atas dasar penilaian yang tepat ketika peserta
didik belum dapat membentuk kompetensi dasar, apakah kegiatan
pembelajaran dihentikan, diubah metodenya, atau mengulang dulu
pembelajaran yang lalu. Guru harus menguasai prinsip- prinsip
pembelajaran, pemilihan dan penggunaan media pembelajaran,
keterampilan menilai hasil-hasil belajar peserta didik, serta
memilih dan menggunakan strategi serta pendekatan pembelajaran.
Kompetensi – kompetensi tersebut merupakan bagian yang integral
bagi seorang guru sebagai tenaga professional yang hanya dapat
dikuasai dengan baik melalui pengalaman praktik yang intensif.
Pembelajaran menyenangkan, efektif dan bermakna dapat
dirancang oleh semua guru, dengan prosedur sebagai berikut:
1. Pemanasan dan apersepsi
Pemanasan dan apersepsi perlu dilakukan untuk
menjajaki pengetahuan peserta didik, memotivasi peserta didik
dengan menyajikan materi yang menarik dan mendorong
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
-
13
mereka untuk mengetahui hal baru. Pemanasan dan apersepsi
ini dapat dilakukan dengan prosedur sebagai berikut:
a. Pembelajaran dimulai dengan hal-hal yang diketahui dan
dipahami oleh peserta didik.
b. Peserta didik dimotivasi dengan bahan ajar yang menarik
dan berguna bagi kehidupan mereka.
c. Peserta didik digerakkan agar tertarik dan bersemangat
untuk mengetahui hal-hal yang baru.
2. Eksplorasi
Eksplorasi merupakan tahap kegiatan pembelajaran
untuk mengenalkan bahan dan mengaitkannya dengan
pengetahuan yang telah dimilik peserta didik. Hal tersebut
dapat ditempuh dengan prosedur sebagai berikut:
a. Perkenalkan materi standar dan kompetensi dasar yang
harus dimiliki oleh peserta didik.
b. Kaitkan materi standar dan kompetensi dasar yang baru
dengan pengetahuan dan kompetensi yang sudah dimiliki
peserta didik.
c. Pilihlah metode yang paling tepat dan digunakan secara
bervariasi untuk meningkatkan penerimaan peserta didik
terhadap materi standar dan kompetensi baru.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
-
14
3. Konsolidasi pembelajaran
Konsolidasi merupakan kegiatan untuk mengaktifkan
peserta didik dalam pembentukan kompetensi dan karakter,
serta menghubungkan dengan kehidupan peserta didik.
Konsolidasi pembelajaran dapat diterapkan dengan prosedur
sebagai berikut:
a. Libatkan peserta didik secara aktif dalam proses pemecahan
masalah (problem solving), terutama dalam masalah-
masalah aktual.
b. Letakkan penekanan pada kaitan struktural, yaitu kaitan
antar materi standar dan kompetensi baru dengan berbagai
aspek kegiatan dalam kehidupan lingkungan masyarakat.
c. Pilihlah metode yang paling tepat sehingga materi standar
dapat diproses menjadi kompetensi dan karakter peserta
didik.
4. Pembentukan sikap, kompetensi dan karakter.
Pembentukan sikap, kompetensi dan karakter dapat
dilakukan dengan prosedur sebagai berikut:
a. Dorong peserta didik untuk menempatkan konsep,
pengertian, kompetensi, dan karakter yang dipelajarinya
dalam kehidupan sehari-hari.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
-
15
b. Praktikan pembelajaran secara langsung agar peserta didik
dapat membangun sikap, kompetensi, dan karakter baru
dalam kehidupan berdasar pengertian yang dipelajari.
c. Gunakan metode yang paling tepat agar terjadi perubahan
sikap, kompetensi, dan karakter peserta didik secara nyata.
5. Penilaian formatif
Penilaian formatif perlu dilakukan untuk perbaikan,
dapat dilakukan dengan carasebagai berikut:
a. Kembangkan cara-cara untuk menilai hasil belajar peserta
didik.
b. Gunakan hasil penilaian tersebut untuk menganalisis
kelemahan atau kekurangan peserta didik dan masalah-
masalah yang dihadapi guru dalam membentuk karakter
dan kompetensi peserta didik.
c. Pilih metodologi yang paling tepat sesuai dengan
kompetensi yang ingin dicapai.
b. Mengorganisasikan pembelajaran
Implementasi Kurikulum 2013 menuntut guru untuk
mengorganisasikan pembelajajaran secara efektif. Ada empat hal
yang perlu diperhatikan berkaitan dengan pengorganisasian
pembelajaran dalam implementasi Kurikulum 2013, yaitu
pelaksanaan pembelajaran, pengadaan dan pembinaan tenaga ahli,
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
-
16
pendayagunaan lingkungan dan sumber daya masyarakat, serta
perkembangan dan penataan kebijakan.
1. Pelaksanaan Pembelajaran
Pembelajaran dalam Kurikulum 2013 yang berbasis karakter
dan kompetensi, hendaknya dilaksanakan berdasarkan
kebutuhan dan karakteristik peserta didik, serta kompetensi
dasar pada umumnya.
2. Pengadaan dan Pembinaan Tenaga Ahli
Dalam implementasi Kurikulum 2013 diperlukan pengadaan
dan pembinaan tenaga ahli, yang memiliki sikap, pribadi,
kompetensi dan keterampilan yang berkaitan dengan
pembelajaran berbasis kompetensi dan karakter. Hal ini sangat
penting dilaksanakan, karena berkaitan dengan deskripsi kerja
yang akan dilakukan oleh masing-masing tenaga kependidikan.
3. Pendayagunaan Lingkungan Sebagai Sumber Belajar
Dalam rangka menyukseskan implementasi Kurikulum 2013,
perlu didayagunakan lingkungan sebagai sumber belajar secara
optimal. Untuk kepentingan tersebut, para guru fasilitator
dituntut untuk mendayagunakan lingkungan, baik lingkungan
fisik maupun lingkungan sosial serta menjalin kerjasama
dengan unsur-unsur terkait yang dipandang dapat menunjang
upaya pengembangan mutu dan kualitas pembelajaran.
4. Pengembangan Kebijakan Sekolah
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
-
17
Implementasi kurikulum perlu didukung kebijakan-kebijakan
kepala sekolah. Kebijakan yang jelas dan baik dapat
memberikan kelancaran dan kemudahan dalam implementasi
pembelajaran berbasis karakter dan kompetensi.
c. Melaksanakan Pembelajaran, Pembentukan Kompetensi, dan
Karakter
Pembelajaran dalam menyukseskan implementasi
Kurikulum 2013 merupakan keseluruhan proses belajar. Pada
umumnya kegiatan pembelajaran mencakup kegiatan awal atau
pembukaan, kegiatan inti atau pembentukan kompetensi dan
pembentukan karakter, serta kegiatan akhir atau penutup.
1. Kegiatan Awal atau Pembukaan
Kegiatan awal atau pembukaan pembelajaran berbasis
kompetensi dalam menyukseskan implementasi Kurikulum
2013 mencakup pembinaan keakraban dan pre-test.
2. Kegiatan Inti atau Pembentukan Kompetensi dan Karakter
Kegiatan inti pembelajaran antara lain mencakup penyampaian
informasi, membahas materi standar untuk membentuk
kompetensi dan karakter peserta didik, serta melakukan tukar
pengalaman dan pendapat dalam membahas materi standar atau
memcahkan masalah yang dihadapi bersama. Pembentukan
kompetensi dan karakter ini ditandai keikutsertaan peserta
didik dalam pengelolaan pembelajaran (participative teaching
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
-
18
and learning), berkaitan dengan tugas dan tanggung jawab
mereka dalam menyelenggarakan program pembelajaran.
3. Kegiatan Akhir atau Penutup
Kegiatan akhir pembelajaran atau penutup dapat dilakukan
dengan memberikan tugas, dan post tes. Tugas yang diberikan
merupakan tindak lanjut dari pembelajaran inti atau
pembentukan kompetensi, yang berkenaan dengan materi
standar yang telah dipelajari maupun materi yang akan
dipelajari berikutnya.
d. Menetapkan Kriteria Keberhasilan
Keberhasilan implementasi Kurikulum 2013 dalam
pembentukan kompetensi dan karakter dapat dilihat dari segi
proses dan dari segi hasil. Selain itu, keberhasilan implementasi
Kurikulum 2013 berbasis kompetensi dan karakter dapat dilihat
dalam jangka pendek, jangka menengah, dan jangka panjang.
2. Motivasi Belajar
2.1 Pengertian
Menurut Mc. Donald dalam Sardiman (1986:73), motivasi
adalah perubahan energi dalam diri seseorang yang ditandai dengan
munculnya “feeling” dan didahului dengan tanggapan terhadap adanya
tujuan. Menurut Luthans (2002 : 161) dalam Pujadi (2007), motivation
is a process that starts with a pshycological deficiency or need a drive
that is aimed at goal or incentive. Motivasi belajar dapat timbul karena
faktor intrinsik, berupa hasrat dan keinginan berhasil dan dorongan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
-
19
kebutuhan belajar, harapan akan cita-cita. Sedangkan faktor
ektrinsiknya adalah adanya penghargaan, lingkungan belajar yang
kondusif, dan kegiatan belajar yang menarik (Uno,2007:23). Motivasi
belajar adalah merupakan faktor psikis yang bersifat non-intelektual.
Perannya yang khas adalah dalam hal penumbuhan gairah, merasa
senang dan semangat untuk belajar. Siswa yang memiliki motivasi kua,
akan memiliki banyak energi utnuk melakukan kegiatan belajar
(Sardiman, 1986: 75). Jadi motivasi belajar adalah sebuah perasaan
senang dan semangat untuk belajar yang timbul karena faktor intrinstik
maupun faktor ekstrinstik dari dalam diri siswa.
2.2 Faktor – Faktor yang Mempengaruhi Motivasi Belajar
Menurut Purwanto (1999: 102) dalam Rustanto (2009: 16-17),
faktor-faktor yang mempengaruhi motivasi belajar adalah:
a. Faktor individual
Faktor individual merupakan faktor yang berada pada diri
indidvidu itu sendiri, yang termasuk kedalam faktor ini antara lain :
1. Kematangan atau pertumbuhan
Seseorang dapat memahami sesuatu yang baik jika orang
tersebut telah tumbuh dan matang sepenuhnya.
2. Kecerdasan
Semakin tinggi taraf intelegensi yang dimiliki oleh seseorang ,
maka akan membantu orang tersebut untuk dapat memecahkan
suatu permasalahan dengan lebih baik.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
-
20
3. Latihan
Untuk dapat memehami sesuatu dengan baik kitamemerlukan
suatu latihan tertentu. Sesuatu yang sering kita latih dan
dilakukan secara berulang- ulang akan membuat kita lebih
mampu dan memahami hal tersebut.
4. Motivasi
Motivasi sangat berperan penting dalam kegiatan belajar,
karena seseorang akan dapat lebih berusaha jika ia memiliki
dorongan untuk melakukannya.
5. Faktor pribadi
Faktor pribadi ini berkaitan dengan diri pribadi orang yang
bersangkutan. Hal ini menyangkut keadaan kesehatan fisik
seseorang.
b. Faktor sosial
Merupakan faktor yang berada di luar individu, antara lain : faktor
keluarga aatau keadaan rumah tangga , guru dan cara
pengajarannya, alat-alat yang diguanakan dalam belajar mengajar,
lingkungan dan kesempatan yang tersedia, dan motivasi sosial.
Menurut Rusyan, dkk (1992: 80) dalam Rustanto (2009: 18
– 19), faktor – faktor yang mempengaruhi motivasi belajar siswa
dalam usaha pencapaian prestasi belajar tersebut yaitu :
a. Faktor internal
Faktor internal ini meliputi tiga hal, yaitu :
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
-
21
1. Faktor jasmaniah (fisiologis) baik yang bersifat bawaan
maupun yang didapat dari lingkungan, faktor ini dapat
mempengaruhi semangat dan intesitas seseorang dalam
belajar.
2. Faktor psikologis terdiri atas :
a) Faktor intelektual yang terdiri dari :
(1) Faktor potensial : kecerdasan dan bakat.
(2) Faktor kecakapan nyata : prestasi yang dimiliki
b) Faktor non intelektual yaitu unsur-unsur kepribadian
tertentu, seperti sikap, kebiasaan, minat, kebutuahan,
motivasi, emosi, dan lain-lain.
3. Faktor kematangan fisik maupun psikis, karena
penyesuaian diri juga akan mempengaruhi motivasi belajar
pada siswa.
b. Faktor eksternal
Faktor ini meliputi empat hal sebagai berikut :
1) Faktor sosial, yang terdiri atas :
a) Lingkungan keluarga
Lingkungan keluarga juga akan dapat memberi dampak
baik ataupun buruk terhadap kegiatan belajar dan hasil
yang dicapai oleh seseorang, seperti pola asuh dan
komunikasi dalam keluarga.
b) Lingkungan sekolah
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
-
22
Lingkungan yang ada disekolah, seperti guru, para staf
administrasi dan teman – teman sekelas dapat
mempengaruhi semangat belajar siswa.
c) Lingkungan masyarakat dan tetangga
2) Faktor budaya seperti adat istiadat, ilmu pengetahuan,
teknologi dan kesenian.
3) Faktor lingkungan fisik seperti fasilitas rumah, fasilitas
belajar dan iklim.
4) Faktor lingkungan spiritual atau keagamaan.
6. Hasil Belajar
6.1 Pengertian
Menurut Purwanto (2009: 44), hasil belajar dapat
dijelaskan dengan memahami dua kata yang
membentuknya, yaitu hasil dan belajar. Pengertian hasil
(product) menunjuk pada suatu perolehan akibat
dilakukannya suatu aktivitas atau proses yang
mengakibatkan berubahnya input secara fungsional. Belajar
dilakukan untuk mengusahakan adanya perubahan perilaku
pada diri individu yang melakukan belajar. Perubahan
perilaku itu merupakan perolehan yang menjadi hasil besar.
6.2 Faktor – faktor yang Mempengaruhi Hasil Belajar
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
-
23
Menurut Rusman (2012 : 124), faktor-faktor yang
mempengaruhi hasil belajar anatara lain meliputi faktor
internal dan eksternal:
a. Faktor Internal
1. Faktor Fisiologis.
Secara umum kondisi fisiologis, seperti kesehatan
yang prima, tidak dalam keadaan lelah atau capek,
tidak dalam keadaan cacat jasmani dan sebagainya.
Hal tersebut dapat mempengaruhi peserta didik
dalam menerima materi pelajaran.
2. Faktor Psikologis.
Setiap individu dalam hal ini peserta didik pada
dasarnya memiliki kondisi psikologis yang berbeda-
beda, tentunya hal ini turut mempengaruhi hasil
belajarnya. Beberapa faktor psikologis meliputi
intelegensi (IQ), perhatian, minat, bakat, motif,
motivasi, kognitif dan daya nalar peserta didik.
b. Faktor Eksternal
1. Faktor Lingkungan.
Faktor lingkungan dapat mempengaruhi hasil
belajar. Faktor lingkungan ini meliputi lingkungan
fisik dan lingkungan sosial. Lingkungan alam
misalnya suhu, kelembaban dan lain-lain. Belajar
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
-
24
pada tengah hari di ruangan yang kurang akan
sirkulasi udara akan sangat berpengaruh dan akan
sangat berbeda pada pembelajaran pada pagi hari
yang kondisinya masih segar dengan ruangan yang
cukup untuk bernafas lega.
2. Faktor Instrumental.
Faktor – faktor instrumental adalah yang
keberadaan dan penggunaanya dirancang sesuai
dengan hasil belajar yang diharakan. Faktor – faktor
ini diharapkan dapat berfungsi sebagai sarana untuk
tercapainya tujuan-tujuan belajar yang
direncanakan. Faktor – faktor instrumental ini
berupa kurikulum, sarana dan guru.
6.3 Evaluasi Hasil Belajar
Program pengajaran perlu dievaluasi untuk mengetahui apakah
tujuan pembelajaran yang telah direncanakan dapat tercapai (Purwanto,
2009:5). Menurut Purwanto (2009), evaluasi selalu menyangkut
pemeriksaan ketercapaian tujuan yang ditetapkan. Pemeriksaan
dilakukan untuk mengetahui sejauh mana hasil dari proses kegiatan
dapat mencapai tujuannya.pengumpulan informasi hasil belajar dapat
ditempuh melalui dua cara yaitu:
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
-
25
a. Teknik Tes
Teknik tes biasanya dilakukan di sekolah – sekolah dalam rangka
mengikuti tahun ajaran atau semester.pada akhir tahun, sekolah
mengadakan tes akhir tahun. Menurut pola jawabannya tes dapat
diklasifikasikan menjadi tiga yaitu: tes objektif, tes jawaban singkat,
dan tes uraian.
b. Teknik Non Tes
Pengumpulan informasi atau pengukuran dalam evaluasi hasil
belajar dapat juga dilakukan melalui observasi, wawancara dan
angket. Teknik non tes lebih banyak digunakan untuk mengungkap
kemampuan psikomotorik dan hasil belajar efektif.
B. Hasil Penelitian yang Relevan
1. Laurencia Maytarani (2012), dalam penelitiannya yang berjudul
“Penerapan Model Problem Based Learning Untuk Meningkatkan
Motivasi, Sikap Kritis dan Mengembangkan Karakter Sosial Siswi Kelas
XI IPS 1 Mata Pelajaran Akuntansi”. Menurut hasil penelitian yang
dilakukan peneliti, menunjukkan bahwa penerapan PBL yang dilakukan
peneliti dapat meningkatkan motivasi belajar siswa dalam memahami
materi siklus akuntansi perusahaan jasa. Hal ini terbukti dari pencapaian
rata-rata motivasi belajar siswa pada awal penelitian = 74,35, siklus I =
74,26, siklus II = 80,9; rata-rata sikap kritis pada awal penelitian = 33,17,
siklus I = 37,82, siklus II = 40,79; dan rata-rat pengembangan karakter
sosial siswi pada awal penelitian = 35,0, siklus I = 37,64, siklus II = 44,70.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
-
26
2. Albertus Fajar (2011) dalam penelitiannya yang berjudul “Hubungan
Persepsi Siswa Terhadap Implementasi Pendekatan Scientific dengan
Motivasi Belajar dan Hasil Belajar Siswa pada Mata Pelajaran
Ekonomi”.Menurut hasil penelitian yang dilakukan peneliti, menunjukkan
bahwa: 1) ada hubungan positif dan dan signifikan persepsi siswa terhadap
implementasi pendekatan scientific dengan motivasi belajar siswa (sig. 1-
tailed = 0,00 < α = 0,05); 2) ada hubungan positif dan signifikan persepsi
siswa terhadap implementasi pendekatan scientific dengan hasil belajar
siswa dilihat dari keseluruhan aspek (sig. 1- tailed = 0,00 < α = 0,05);3)
ada hubungan positif dan signifikan persepsi siswa terhadap implementasi
pendekatan scientific dengan hasil belajar siswa dilihat dari aspek
pengetahuan (sig. 1- tailed = 0,00 < α = 0,05); 4) ada hubungan positif dan
signifikan persepsi siswa terhadap implementasipendekatan scientific
dengan hasil belajar siswa dilihat dari aspek sikap (sig. 1- tailed = 0,00 < α
= 0,05);5) ada hubungan positif dan signifikan persepsi siswa terhadap
implementasi pendekatan scientific dengan hasil belajar siswa dilihat dari
aspek keterampilan (sig. 1- tailed = 0,00 < α = 0,05).
C. Kerangka Berpikir
1. Hubungan Antara Penerapan Pembelajaran Kurikulum 2013
terhadap Motivasi Belajar Siswa
Pada dasarnya pembelajaran Kurikulum 2013 dapat dipahami bahwa
Kurikulum 2013 adalah sebuah kurikulum yang dikembangkan untuk
meningkatkan dan menyeimbangkan kemampuan soft skills dan hard skills
yang berupa sikap, keterampilan dan pengetahuan (Fadlillah, 2014: 15).
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
-
27
Sedangkan pengertian motivasi itu sendiri, menurut Mc. Donald dalam
Sardiman (1986:73), motivasi adalah perubahan energi dalam diri
seseorang yang ditandai dengan munculnya “feeling” dan didahului
dengan tanggapan terhadap adanya tujuan. Dalam hal ini hubungan
penerapan pembelajaran Kurikulum 2013 terhadap motivasi belajar siswa
yaitu ditandai dengan siswa yang memiliki motivasi yang kuat, akan
memiliki energi yang banyak untuk melakukan kegiatan belajar
(Sardiman, 1986: 75).
2. Hubungan Antara Penerapan Pembelajaran Kurikulum 2013
terhadap Hasil Belajar Siswa
Dalam proses pembelajaran saat ini, konsep Kurikulum 2013 adalah
memberikan pengalaman bagi siswa dalam menggali wawasan untuk
memperoleh hasil belajar yang baik. Menurut Marzano (2005) dalam
Rasydin (2009: 16), syarat untuk berhasil dalam belajar adalah persepsi
dan sikap positif siswa terhadap belajar serta kebiasaan berpikir siswa.
D. Rumusan Hipotesis
Menurut Suharsimi dalam Zuriah (2007: 162) “hipotesis dapat
diartikan sebagai alternatif suatu jawaban yang dibuat oleh peneliti bagi
problematika yang diajukan dalam penelitian”. Berdasarkan pendapat diatas
maka peneliti merumuskan hipotesis:
Hipotesis I
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
-
28
: Ada hubungan yang positif dan signifikan penerapan
pembelajaran Kurikulum 2013 dengan motivasi belajar siswa
SMA kelas XI di kabupaten Bantul.
: Tidak ada hubungan yang positif dan signifikan penerapan
pembelajaran Kurikulum 2013 dengan motivasi belajar siswa
SMA kelas XI di kabupaten Bantul.
Hipotesis II
: Ada hubungan yang positif dan signifikan penerapan
pembelajaran Kurikulum 2013 dengan hasil belajar siswa
SMA kelas XI di kabupaten Bantul.
: Tidak ada hubungan yang positif dan signifikan penerapan
pembelajaran Kurikulum 2013 dengan hasil belajar siswa
SMA kelas XI di kabupaten Bantul
E. Paradigma Penelitian
Berdasarkan tinjauan pustaka yang telah diuraikan, maka paradigma
penelitian adalah sebagai berikut :
Gambar 2.1
Paradigma Penelitian
X
Y1
Y2
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
-
29
Keterangan :
Y1 : Motivasi Belajar Siswa
Y2 : Hasil Belajar Siswa
X : Penerapan Pembelajaran Kurikulum 2013 SMA di kota Bantul
: Hubungan Penerapan Pembelajaran Kurikulum 2013 terhadap
Motivasi Belajar Siswa dan Hasil Belajar Siswa
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
-
30
BAB III
METODE PENELITIAN
A. Jenis Penelitian
Jenis penelitian yang dilakukan oleh peneliti adalah menggunakan
jenis penelitian Studi kasus. Menurut Arikunto (2010:3) penelitian studi kasus
adalah penelitian yang benar-benar hanya memaparkan apa yang terdapat atau
terjadi dalam sebuah lapangan atau wilayah tertentu. Setelah datanya lengkap
kemudian dibuat kesimpulan, sehingga kesimpulan yang diperoleh dari
penelitian ini hanya berlaku pada sekolah yang diteliti tidak berlaku di luar
populasi sasaran. Penelitian studi kasus ini menjelaskan tentang “Hubungan
Penerapan Pembelajaran Kurikulum 2013 terhadap Motivasi Belajar
dan Hasil Belajar Siswa”.
B. Tempat dan Waktu Penelitian
1. Lokasi
Penelitian ini dilaksanakan dengan mengambil lokasi Sekolah Menengah
Atas di Kabupaten Bantul Daerah Istimewa Yogyakarta.
2. Waktu Penelitian
Penelitian ini dilaksanakan pada bulan November- Desember 2017.
C. Subjek dan Objek Penelitian
1. Subjek Penelitian
Subjek yang diteliti adalah siswa-siswi kelas XI di SMA Negeri di
Kabupaten Bantul yang menerapkan Kurikulum 2013.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
-
31
2. Objek Penelitian
Objek yang diteliti adalah Penerapan Pembelajaran Kurikulum 2013, Motivasi
Belajar dan Hasil Belajar.
D. Populasi, Sampel dan Teknik Penarikan Sampel Penelitian
1. Populasi Penelitian
Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh siswa kelas XI SMA
yang mengikuti pembelajaran pada mata pelajaran akuntansi yang
menerapkan Kurikulum 2013 di Kabupaten Bantul. Jumlah populasi 500.
2. Sampel Penelitian
Menurut Sugiyono (2015: 136) sampel adalah bagian dari jumlah
dan karakteristik yang dimiliki oleh populasi tersebut. Sampel penelitian
adalah sebagian populasi yang diambil sebagai sumber data dan dapat
mewakili seluruh populasi. Menurut Muhadi (2011:33), dalam statistika
inferensial kita harus mengetahui mengenai karakteristik populasi, yang
pada umumnya dilakukan berdasarkan pada data sampel yang diambil dari
populasi yang bersangkutan. Untuk menentukan jumlah sampel ditentukan
berdasarkan rumus Solvin yaitu sebagai berikut (Siregar, 2014:61):
21 Ne
Nn
Keterangan:
n = jumlah sampel
N = jumlah populasi
e = batas toleransi kesalahan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
-
32
Sehingga berdasarkan rumus di atas dapat dihitung besarnya sampel pada
penelitian ini, yaitu sebesar :
Sampel = 2%)5(5001
500
Sampel = 222,2222
Jumlah sampel dalam penelitian ini adalah sebesar 230 responden, yang
akan dilaksanakan di SMA N 1 Jetis, SMA N 1 Sewon, dan SMA N 1
Kasihan. Nama sekolah dan jumlah responden setiap sekolah sebagai
berikut:
Tabel 3.3
Nama Sekolah dan Jumlah Responden
No Nama Sekolah Jumlah Responden
1 SMA N 1 Jetis 83
2 SMA N 1 Sewon 121
3 SMA N 1 Kasihan 51
Jumlah Responden 255
3. Teknik Penarikan Sampel Penelitian
Teknik penarikan sample yang digunakan dalam penelitian ini
adalah Convience Sampling. Convience Sampling termasuk dalam teknik
sampling Nonprobability sampling. Seperti diresume dari Sugiarto, dkk
(2001: 38-40) sebagai berikut:
Convience Sampling adalah pengambilan sampel didasarkan pada
ketersediaan elemen dan kemudahan untuk mendapatkannya. Sampel
diambil/terpilih karena sampel tersebut ada pada tempat dan waktu yang
tepat. Cara ini nyaris tidak dapat diandalkan, tapi paling murah dan cepat
dilakukan karena peneliti memiliki kebebasan untuk memilih siapa saja
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
-
33
yang mereka temui. Penarikan sampel ini bermanfaat pengunaannya pada
tahap awal penelitian eksploratif yang ditunjukkan untuk mencari petunjuk
awal tentang suatu kondisi yang menarik perhatian. Hasil yang diperoleh
dengan cara ini seringkali dapat menyediakan bukti-bukti yang cukup
melimpah sehingga terkadang pengambilan sampel yang lebih canggih
tidak diperlukan lagi. Dari segi biaya dan waktu yang diperlukan teknik
sampling ini merupakan metode yang termurah dan hemat waktu. Disini
terlihat bahwa sampling unitnya (responden) dapat diakses, mudah diukur
dan biasanya sangat membantu dan mau bekerjasama. Teknik sampling ini
sangat tepat untuk penelitian dengan kelompok yang terfokus, pengujian
awal angket-angket atau “pilot-study” dan penelitian eksploratif untuk
menimbulkan/mencari ide-ide maupun pengujian awal suatu hipotesis.
E. Variabel Penelitian dan Definisi Operasional Variabel
Variabel dalam penelitian ini yaitu penerapan pembelajaran Kurikulum
2013 terhadap motivasi belajar siswa dan hasil belajar siswa. Penerapan dalam
penelitian ini adalah penerapan pembelajaran Kurikulum 2013 terhadap siswa,
sementara motivasi dalam penelitian ini adalah motivasi belajar siswa dan
hasil belajar pada penelitian ini adalah hasil belajar siswa pada mata pelajaran
akuntansi.
1. Pengukuran Variabel
Variabel penerapan Kurikulum 2013, variable motivasi belajar dan
variabel hasilbelajar merupakan variabel interval dan diukur dengan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
-
34
menggunakan skala sikap dari Likert. Menurut Sugiyono (2011:93) skala
likert adalah skala yang digunakan untuk mengukur sikap, pendapat dan
persepsi seseorang/ kelompok orang tentang fenomena sosial. Skala Likert
yang digunakan telah dimodifikasi yaitu disedikan dalam empat opsi
jawaban untuk setiap pernyataan yaitu Sangat Setuju, Setuju, Tidak Setuju,
Sangat Tidak Setuju. Adapun penentuan skor dalam opsi jawaban sebagai
berikut:
Tabel 3.4
Skor Skala Likert dalam Kuesioner
Jawaban Skor
Pernyataan
Positif
Pernyataan
Negatif
Sangat Setuju (SS) 5 1
Setuju (S) 4 2
Ragu – ragu (RR) 3 3
Tidak Setuju (TS) 2 4
Sangat Tidak Setuju (STS) 1 5
(Siregar,2010)
F. Teknik Pengumpulan Data
1. Kuesioner
Dalam penelitian, teknik pengumpulan data merupakan faktor
penting demi keberhasilan penelitian. Hal ini berkaitan dengan bagaimana
cara mengumpulkan data, siapa sumbernya, dan apa alat yang digunakan.
Penelitian ini menggunakan teknik pengumpulan data non-tes yaitu
kuesioner/angket dengan tipe pertanyaan yang tertutup.
Angket/kuesioner adalah teknik pengumpulan data yang dilakukan
dengan cara memberikan seperangkat pertanyaan atau pernyataan kepada
orang lain yang dijadikan responden untuk dijawabnya (Sugiyono,
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
-
35
2011:192). Penelitian ini menggunakan angket atau kuesioner dengan
pertimbangan: (1)dapat menghemat tenaga, biaya, dan waktu;(2)
pengumpulan data lebih mudah karena banyak variabel penelitian yang
ingin diteliti; (3) tidak terlalu menggangu responden karena dapat dijawab
sesuai dengan waktu yang ada.
Tabel 3.3
Kisi-kisi kuisioner Variabel Penerapan Pembelajaran Kurikulum
2013
Variabel Indikator No.Butir
(+) (-)
Penerapan
Pembelajaran
Kurikulum 2013
Pemahaman
Pembelajaran
Kurikulum 2013
1,12,13,14,21,22,23,
24,25
Pelaksanaan
Pembelajaran
Kurikulum 2013
2,3,4,5,6,7,27,28,29,
30
Pendekatan
Pembelajaran
Kurikulum 2013
9,10,11,18,26
Sumber Belajar 8
Penilaian 15,16,17,19,20
Tabel 3.4
Kisi-kisi kuisioner Variabel Motivasi Belajar
Variabel Dimensi Indikator No.Butir
(+) (-)
Motivasi
Belajar
Intrinsik Perasaan senang jika
memiliki wawasan
dan pengetahuan yang
luas
31,32,33
Kemauan untuk
memperoleh nilai baik
35,36,38,39
,41,43,44,4
6
34,37,40,42
,45
Adanya minat dan
perhatian siswa
terhadap pembelajaran
47,48
Ekstrinsik Dorongan dari
orangtua
49 50
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
-
36
Dorongan dari teman 51
Adanya kegiatan yang
menarik dalam belajar
52,53 54
(sumber: skripsi Valleria dan Yuliana)
G. Teknik Pengujian Instrumen
Untuk menghasilkan instrumen yang memiliki validitas empiris dan
reliabel maka dilakukan uji coba terhadap kuesioner yang telah disusun yang
meliputi variabel Penerapan Pembelajaran Kurikulum 2013. Langkah
pengujian instrumen dengan melakukan uji validitas dan uji reliabilitas.
1. Uji Validitas
Menurut Azwar (2009:105) validitas adalah sejauh mana ketepatan
dan kecermatan suatu alat ukur dalam melakukan fungsi ukurnya. Suatu
tes atau instrumen pengukur dapat dikatakan mempunyai validitas tinggi
apabila alat tersebut menjalankan fungsi ukurnya, atau memberikan hasil
ukur, sesuai dengan maksud dilakukannnya pengukuran tersebut.
Untuk menguji kesahihan setiap butir pernyataan dilakukan dengan
cara mengkorelasikan antara skor tiap butir dengan skor total. Rumus yang
digunakan untuk nilai r tabel adalah korelasi Product Moment dari Pearson
(Arikunto, 2006:170) sebagai berikut:
rxy = ∑ ∑ ∑
√{ ∑ (∑ { ∑ ∑
Keterangan:
rxy = koefisien validitas butir
N = banyaknya siswa
X = skor tiap butir
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
-
37
Y = skor total tiap siswa
XY = Hasil perkalian antara X dan Y
Ketentuan untuk menentukan validitas atau tidaknya suatu sistem
pada instrumen sebagai berikut: jika nilai – nilai corrected ítem-total
correlation atau dengan nama lain rhitung setiap ítem lebih besar dari nilai
rtabel= 0,138, maka ítem pada instrumen dapat dikatakan valid. Sebaliknya,
jika nilai – nilai corrected ítem-total correlation atau rhitung setiap ítem
lebih kecil dari nilai rtabel= 0,138, maka ítem pada instrumen dapat
dikatakan tidak valid.
Pengujian validitas dilakukan dengan responden sebanyak 219
siswa. Berdasarkan responden tersebut, maka rtabel dapat dicari sebagai
berikut df = n – 2 = 219 – 2 = 217 dengan taraf signifikansi = 5%
diketahui bahwa rtabel= 0,138. Berikut ini disajikan hasil pengujian
validitas instrumen penelitian ini.
a. Variabel Kurikulum 2013
Hasil pengujian validitas ítem untuk instrumen variabel
Kurikulum 2013 disajikan pada Tabel 3.3 berikut ini.
Tabel 3.3
Hasil Pengujian Validitas I Instrumen
Variabel Kurikulum 2013
No Pertanyaan r tabel r hitung Keterangan
1 0.138 0.674 Valid
2 0.138 0.726 Valid
3 0.138 0.658 Valid
4 0.138 0.727 Valid
5 0.138 0.780 Valid
6 0.138 0.675 Valid
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
-
38
No Pertanyaan r tabel r hitung Keterangan
7 0.138 0.702 Valid
8 0.138 0.669 Valid
9 0.138 0.792 Valid
10 0.138 0.737 Valid
11 0.138 0.804 Valid
12 0.138 0.680 Valid
13 0.138 0.685 Valid
14 0.138 0.697 Valid
15 0.138 0.713 Valid
16 0.138 0.762 Valid
17 0.138 0.588 Valid
18 0.138 0.594 Valid
19 0.138 0.673 Valid
20 0.138 0.689 Valid
21 0.138 0.701 Valid
22 0.138 0.700 Valid
23 0.138 0.783 Valid
24 0.138 0.737 Valid
25 0.138 0.771 Valid
26 0.138 0.702 Valid
27 0.138 0.687 Valid
28 0.138 0.692 Valid
29 0.138 0.668 Valid
30 0.138 0.654 Valid
Tabel di atas menunjukkan hasil pengujian validitas terhadap
30 item. Pengambilan kesimpulan ini dengan membandingkan rhitung
dengan rtabel. Jumlah data (n) sebanyak 219 reponden dan α = 5%
diperoleh rtabel sebesar 0,138. Berdasarkan hasil perhitungan pada tabel
di atas terlihat bahwa 30 item memiliki rhitung lebih besar daripada
rtabel maka dapat disimpulkan semua ítem dikatakan valid.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
-
39
b. Variabel Motivasi Belajar Siswa
Hasil pengujian validitas ítem tahap 1 untuk instrumen variabel
Motivasi Belajar Siswa disajikan pada Tabel 3.6 berikut ini.
Tabel 3.6
Hasil Pengujian Validitas I Istrumen
Variabel Motivasi Belajar Siswa
No Pertanyaan r table r hitung Keterangan
31 0.138 0.443 Valid
32 0.138 0.481 Valid
33 0.138 0.320 Valid
34 0.138 0.445 Valid
35 0.138 0.522 Valid
36 0.138 0.513 Valid
37 0.138 0.318 Valid
38 0.138 0.544 Valid
39 0.138 0.482 Valid
40 0.138 0.606 Valid
41 0.138 0.506 Valid
42 0.138 0.513 Valid
43 0.138 0.491 Valid
44 0.138 0.510 Valid
45 0.138 0.539 Valid
46 0.138 0.455 Valid
47 0.138 0.590 Valid
48 0.138 0.615 Valid
49 0.138 0.511 Valid
50 0.138 0.360 Valid
51 0.138 0.112 Tidak Valid
52 0.138 0.514 Valid
53 0.138 0.474 Valid
54 0.138 0.474 Valid
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
-
40
Berdasarkan tabel di atas dapat dilihat bahwa hasil pengujian
validitas terhadap 24 item pada instrumen variabel motivasi belajar
siswa, terdapat 1 item yang tidak valid yaitu ítem 51. Pengambilan
kesimpulan ini dengan membandingkan rhitung dengan rtabel. Dengan
jumlah data (n) sebanyak 219 reponden dan α = 5% diperoleh rtabel
sebesar 0,138. Selanjutnya 1 item yang tidak valid dihapuskan atau
dihilangkan. Setelah 1 item yang tidak valid dihilangkan, dilakukan
pengujian ulang dengan menggunakan SPSS.
Tabel 3.7
Hasil Pengujian Validitas II Instrumen
Variabel Motivasi Belajar Siswa
No Pertanyaan r table r hitung Keterangan
31 0.138 0.446 Valid
32 0.138 0.490 Valid
33 0.138 0.321 Valid
34 0.138 0.438 Valid
35 0.138 0.530 Valid
36 0.138 0.524 Valid
37 0.138 0.307 Valid
38 0.138 0.550 Valid
39 0.138 0.488 Valid
40 0.138 0.610 Valid
41 0.138 0499 Valid
42 0.138 0.521 Valid
43 0.138 0.482 Valid
44 0.138 0.507 Valid
45 0.138 0.552 Valid
46 0.138 0.438 Valid
47 0.138 0.578 Valid
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
-
41
No Pertanyaan r table r hitung Keterangan
48 0.138 0.616 Valid
49 0.138 0.515 Valid
50 0.138 0.373 Valid
52 0.138 0.512 Valid
53 0.138 0.481 Valid
54 0.138 0.477 Valid
Tabel di atas menunjukkan hasil pengujian validitas terhadap 23
item. Pengambilan kesimpulan ini dengan membandingkan rhitung
dengan rtabel. Jumlah data (n) sebanyak 219 reponden dan α = 5%
diperoleh rtabel sebesar 0,138. Berdasarkan hasil perhitungan pada tabel
di atas terlihat bahwa 23 item memiliki rhitung lebih besar daripada
rtabel maka dapat disimpulkan semua ítem dikatakan valid.
2. Uji Reliabilitas
Menurut Siregar (2013:55) reliabilitas adalah untuk mengetahui
sejauh mana hasil pengukuran tetap konsisten apabila dilakukan
pengukuran dua kali atau lebih terhadap gejala yang sama dengan
menggunakan alat pengukur yang sama pula. Pengujian reliabilitas dalam
penelitian ini menggunakan Alpha Cronbach (Siregar, 2013:58):
r11 =[
] [
∑
]
Keterangan:
r11 = koefisien reliabilitas instrumen
k = jumlah butir pertanyaan
∑ = jumlah varians butir
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
-
42
= varians total
Sedangkan untuk mendapatkan varian digunakan rumus sebagai berikut:
∑ ∑
Keterangan:
= Varian skor butir
∑ = Jumlah kuadrat skor butir
∑ = Jumlah skor butir
= Banyaknya siswa
Selanjutnya nilai r11 diinterpretasikan dengan pedoman sebagai
berikut:
Tabel 3.8
Pedoman Untuk Memberikan Interpretasi Koefisien Korelasi
Koefisien Korelasi Interpretasi
0,800 – 1,000 Sangat Tinggi
0,600 – 0,799 Tinggi
0,400 – 0,599 Cukup
0,200 – 0,399 Rendah
0,000 – 0,199 Sangat Rendah
(Sugiyono, 2011:242)
Ketentuan untuk menilai reliabel atau tidaknya suatu instrumen
sebagai berikut: jika pada α = 5% koefisien reliabilitas (r11) lebih besar
dari 0,6 maka kuesioner tersebut reliabel, sebaliknya jika koefisien
reliabilitas (r11) kurang dari 0,6 maka kuesioner tersebut tidak reliabel
(Siregar, 2013:57).
Hasil pengujian reliabilitas kuesioner variabel Kurikulum 2013
ekonomi dan motivasi belajar siswa SMA sebagai berikut :
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
-
43
Tabel 3.9
Hasil Pengujian Reliabilitas Kuesioner
Variabel Kurikulum 2013
Reliability Statistics
Cronbach's
Alpha
Cronbach's
Alpha Based on
Standardized
Items
N of Items
.969 .969 30
Dari Tabel 3.9 menunjukkan bahwa kuesioner variabel kompetensi
guru adalah reliabel dimana koefisien Alpha Cronbach yaitu 0,969 yang
artinya lebih besar dari 0,600.
Tabel 3.10
Hasil Pengujian Reliabilitas Kuesioner
Variabel Motivasi Belajar Siswa
Reliability Statistics
Cronbach's
Alpha
Cronbach's
Alpha Based on
Standardized
Items
N of Items
.890 .895 23
Tabel 3.10 menunjukkan bahwa kuesioner variabel motivasi belajar
siswa adalah reliabel dimana koefisien Alpha Cronbach yaitu 0,890 yang
artinya lebih besar dari 0,600.
H. Teknik Analisis Data
1. Analisis Deskriptif
Pada bagian ini peneliti akan mendeskripsikan data dalam bentuk
distribusi frekuensi dan nilai-nilai statistika yang akan diinterpretasikan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
-
44
secara kualitatif. Untuk mendeskripsikan data penelitian variabel
Kurikulum 2013,variabel motivasi belajar siswa dan variabel hasil belajar
siswa menggunakan Penilaian Acuan Patokan (PAP) tipe II. Berikut
adalah tabel PAP tipe II (Masidjo, 1995:157):
Tabel 3.11
Penilaian Acuan Patokan (PAP) Tipe II
Tingkat Penguasaan
Kompetensi
Kategori Kecenderungan
Variabel
81% - 100% Sangat Baik
66% - 80% Baik
56% - 65% Cukup
46% - 55% Tidak Baik
Dibawah 46% Sangat Tidak Baik
PAP tipe II umumnya merupakan cara untuk menghitung prestasi
siswa dengan skor minimal 0 dan skor maksimal 10. Namun data
penelitian yang telah ditetapkan sebelumnya dengan skor terendah 1 dan
skor tertinggi 4, maka untuk mendeskripsikan kategori kecenderungan
variable penerapan Kurikulum 2013, motivasi belajar, dan hasil belajar
harus menentukan skor interval dengan memodifikasi rumus PAP tipe II
dengan rumus:
Skor terendah yang mungkin dicapai + {nilai persentase x (skor tertinggi
yang mungkin dicapai – skor terendah yang mungkin dicapai)}.
2. Pengujian Prasyarat Analisis
Pengujian hipotesis ini menggunakan analisi regresi sederhana.
Sebelum analisis regresi sederhana dilakukan uji prasyarat terlebih
dahulu yang meliputi uji normalitas. Pengujian normalitas digunakan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
-
45
untuk mengetahui apakah distribusi data normal atau tidak. Pengujian
normalitas menggunakan Kolomogorov Smirnov Test dengan bantuan
program SPSS versi 21.0 for Windows. Kriteria pengujian data adalah
jika nilai Asymptotic Sig. (2-tailed)> α 0,05 maka data distribusi normal.
a. Pengujian Hipotesis dan Penarikan Kesimpulan
1) Rumusan Hipotesis
Hipotesis I
: Data penerapan pembelajaran Kurikulum 2013
dengan motivasi belajar siswa SMA kelas XI di
kabupaten Bantul berdistribusi normal.
: Data penerapan pembelajaran Kurikulum 2013
dengan motivasi belajar siswa SMA kelas XI di
kabupaten Bantul berdistribusi tidak normal.
Hipotesis II
: Data penerapan pembelajaran Kurikulum 2013
dengan hasil belajar siswa SMA kelas XI di
kabupaten Bantul berdistribusi normal.
: Data penerapan pembelajaran Kurikulum 2013
dengan hasil belajar siswa SMA kelas XI di
kabupaten Bantul berdistribusi tidak normal.
b. Pengujian Hipotesis
Teknik pengujian hipotesis ini menggunakan Korelasi
Pearson atau sering disebut Korelasi Product Moment. Korelasi
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
-
46
Pearson digunakan untuk menguji hipotesis asosiatif (uji hubungan)
dua variabel bila datanya berskala interval atau rasio. Korelasi
Product Moment dikembangkan oleh Karl Pearson (Hasan,1999).
Langkah langkah yang digunakan untuk menguji hipotesis
adalah:
a) Mencari koefisien korelasi Product Moment.
Rumus korelasi:
rxy = ∑ ∑ ∑
√{ ∑ (∑ { ∑ ∑
Keterangan:
rxy = koefisien validitas butir
N = banyaknya siswa
X = skor tiap butir
Y = skor total tiap siswa
XY = Hasil perkalian antara X dan Y
Nilai koefisien korelasi adalah bilangan yang menyatakan
kekuatan hubungan antara dua variabel atau lebih atau juga dapat
menentukan arah dari kedua variabel. Nilai koefisien korelasi (rs)
= (-1≤ 0 ≤1).
Kriteria arah hubungan koefisien korelasi adalah bilangan yang
menyatakan kekuatan hubungan antara dua variabel atau lebih
serta menentukan arah hubungan dari kedua variabel. Berikut ini
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
-
47
adalah tabel tentang korelasi dan kekuatan hubungan menurut
Siregar (2013 : 251)
Tabel 3.12
Tabel Korelasi dan Kekuatan Hubungan
Nilai Korelasi Tingkat Hubungan
0,00 – 0,199 Sangat Lemah
0,200 – 0,399 Lemah
0,400 – 0,599 Cukup
0,600 – 0,799 Kuat
0,800 – 1,00 Sangat Kuat
3. Penarikan Kesimpulan
Penarikan kesimpulan dalam penelitian ini adalah sebagai berikut:
a. Hubungan Penerapan Pembelajaran Kurikulum 2013 dengan motivasi
belajar
Ho1 : Tidak ada hubungan yang positif dan signifikan antara
penerapan pembelajaran Kurikulum 2013 dengan motivasi
belajar.
Hα 1 : ada hubungan yang positif dan signifikan antara
pembelajaran Kurikulum 2013 dengan motivasi belajar.
b. Hubungan penerapan pembelajaran kurikulum 2013 dengan Hasil
belajar
Ho2 : Tidak ada hubungan yang positif dan signifikan antara
penerapan pembelajaran kurikulum 2013 dengan hasil
belajar
Hα 2 : Ada hubungan yang positif dan signifikan antara
pembelajaran kurikulum 2013 dengan hasil belajar siswa
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
-
48
Korelasi Product Moment Pearson digunakan untuk mengetahui
hubungan dua variabel atau lebih. Oleh karena itu, pengambilan
keputusan dalam penelitian ini menggunakan Korelasi Product Moment
Pearson dengan kriteria sebagai berikut :
Ketentuan dalam penarikan kesimpulan adalah sebagai berikut :
(a) jika nilai sig.(1-tailed) < α = 0,01 maka Ho1 ditolak, dan Hα1
diterima, artinya terdapat hubungan positif terhadap pembelajaran
Kurikulum 2013 dengan motivasi belajar siswa SMA kelas XI di
kabupaten Bantul. Sebaliknya, jika nilai sig.(1-tailed) > α = 0,01 maka
Ho1 diterima dan Hα1 ditolak, artinya tidak terdapat hubungan positif
terhadap pembelajaran Kurikulum 2013 dengan motivasi belajar siswa
SMA kelas XI di kabupaten Bantul.(b) jika nilai sig.(1-tailed) < α = 0,01
maka Ho2 ditolak dan Hα2 diterima, artinya terdapat hubungan positif
terhadap pembelajaran Kurikulum 2013 dengan hasil belajar siswa SMA
kelas XI di kabupaten Bantul. Sebaliknya, jika nilai sig.(1-tailed) > α =
0,01 maka Ho2 diterima dan Hα2 ditolak, artinya tidak terdapat
hubungan positif terhadap pembelajaran Kurikulum 2013 dengan hasil
belajar siswa SMA kelas XI di kabupaten Bantul.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
-
49
BAB IV
GAMBARAN UMUM
A. SMAN 1 Jetis
1. Sejarah SMAN 1 Jetis
SMA Negeri 1 Jetis berdiri pada tanggal 20 November 1984
berdasarkan Surat Keputusan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan RI
Nomor 0558/O/1984. Pada awal tahun ajaran 1984/1985 pengelolaan dan
pembinaan SMA Negeri 1 Jetis diserahkan kepada SMA Negeri 2 Bantul
dengan Kepala Sekolah saat itu adalah Drs Suhardjo. S
top related