hubungan persepsi siswa tentang pengelolaan...
Post on 28-Mar-2019
229 Views
Preview:
TRANSCRIPT
HUBUNGAN PERSEPSI SISWA TENTANG PENGELOLAAN
KELAS DENGAN HASIL BELAJAR EKONOMI DI SMAN 4
KOTA TANGGERANG SELATAN
Skripsi
Diajukan Untuk Memenuhi Salah Satu Persyaratan Memperoleh Gelar Sarjana
Pendidikan IPS Pada Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan
EKI PRAMUNINGDITA
106015000697
JURUSAN PENDIDIKAN ILMU PENGETAHUAN SOSIAL
FAKULTAS ILMU TARBIYAH DAN KEGURUAN
UNIVERSITAS ISLAM NEGERI
SYARIF HIDAYATULLAH
JAKARTA 2010
PERSETUJUAN PEMBIMBING
HUBUNGAN PERSEPSI SISWA TENTANG PENGELOLAAN KELAS
DENGAN HASIL BELAJAR EKONOMI DI SMAN 4 KOTA
TANGGERANG SELATAN
Skripsi
Diajukan Untuk Memenuhi Salah Satu Persyaratan Memperoleh Gelar Sarjana
Pendidikan IPS Pada Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan
Oleh:
EKI PRAMUNINGDITA
NIM: 105016000697
Pembimbing
Iwan Purwanto, M. Pd
NIP. 19730424 200801 1 012
JURUSAN PENDIDIKAN ILMU PENGETAHUAN SOSIAL
FAKULTAS ILMU TARBIYAH DAN KEGURUAN
UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH
JAKARTA
2010
ABSTRAK
Eki Pramuningdita. Jurusan Pendidikan IPS Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan. Hubungan Persepsi Siswa Tentang Pengelolan kelas Dengan Hasil Belajar Ekonomi Di SMAN 4 Kota Tangerang Selatan . Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan persepsi siswa tentang pengelolaan kelas terhadap hasil belajar ekonomi. Penelitian ini dilaksanakan di SMAN 4 Kota Tangerang Selatan dari bulan Juli 2010. Yang dijadikan sampel dalam penelitian ini adalah siswa/I SMAN 4 Kota Tangerang Selatan kelas XII IPS 1 dengan jumlah 41 orang. Ini merupakan sebagian dari populasi yang jumlahnya 164 orang siswa/I SMAN 4 Kota Tangerang Selatan. Data tentang kemampuan pengelolaan kelas di peroleh berdasarkan angket yang diisi oleh siswa/I SMAN 4 Kota Tangerang Selatan. Sedangkan hasil belajar di peroleh dari hasil tes soal. Metode analisis data yang digunakan adalah Korelasi Product Moment dari Person dengan taraf 5% adalah 0,366, berarti r hitung lebih besar dari pada r tabel. Dengan demikian hipotesis nol yang menyatakan tidak ada hubungan antara persepsi siswa tentang pengelolaan kelas dengan hasil belajar ditolak dan sebaliknya hipotesis alternatif yang menyatakan adanya hubungan antara persepsi siswa tentang pengelolaan kelas dengan hasil belajar siswa. Dari koefisien Product Moment sebesar 0,366% menghasilkan Koefisien Determinasi 13,4%. Ini berarti kemampuan persepsi siswa tentang pengelolaan kelas dengan hasil belajar ekonomi memberikan kontribusi sebesar 13,4%. sedangkan 87,6% hasil belajar ekonomi dipengaruhi faktor-faktor lain seperti kemampuan intelektual, minat, dan bakat siswa.
Kata kunci: Pengelolaan Kelas, Hasil Belajar , Ekonomi
ABSTRACT Eki Pramuningdita. Social Science Education Departement Faculty of Tarbiya and Teacher’s Training. The Relationship Between Classroom Management and Economy Achievement At SMAN 4 Tangerang,s Cities Sout. The aim of this research is to know significant relationship between students perception about classroom management toward the students achievement in learning economy. This research is carried out at SMAN 4 Tangerang,s Cities Sout starting from July 2010. The sample of this research is the students of XII IPS class of SMAN 4 Tangerang,S Cities Sout involving 41 students. That sample is taken out from the population which involves 164 students of SMAN 4 Tangerang,s Cities Sout. The data of this research were gathered through questionnaire related to classroom management. The questionnaire is filled by the students of SMAN 4 Tangerang,s Cities Sout. Meanwhile the students achievement gained from the result of last. In analyzing the data the writer used Pruduct Moment Corelation from person the significance 5% is 0,366, it means that rxy is bigger than tt table. So the null hypothesis that state there is no relation between students perception about classroom management and the students achievement is rejected in the other hand alternative hypothesis states that there is a relation between students perception about classroom management and student achievement is accepted. From the Product Moment coefisien is 0,366% is resulted Determination Coefisien is 13,4%. It means that the students perception about classroom management and the students achievement in studying economy give contribution is about 13,4% meanwhile 87,6% of students achievement in economy is affected by the other factors like Students intellectual, Interest and Talent.
Keyword: Classroom Management, Economy Achivement
KATA PENGANTAR
Dengan mengucapkan syukur Alhamdulilah, Segala puji dan syukur
penulis panjatkan kehadirat Allah SWT yang telah memberikan rahmat dan
hidayah-Nya. Shalawat dan salam senantiasa tercurah kepada Nabi Muhammad
SAW, kepada keluarga dan para sahabatnya, serta kepada seluruh muslimin dan
muslimat.
Alhamdulillahi rabbil ‘alamiin, senantiasa penulis panjatkan kepada-Nya.
Karena atas ridho-Nya penulis dapat menyelesaikan skripsi.
Penulis menyadari sepenuhnya bahwa dirinya adalah makhluk sosial yang
tidak mungkin dapat hidup mandiri. Begitu pula dengan proses pelaksanaan
penyusunan skripsi, penulis membutuhkan bimbingan, bantuan, dukungan, dan
do’a dari berbagai pihak. Sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi dengan
baik. Sebagai ungkapan rasa hormat yang teramat sangat, penulis menyampaikan
ucapan terima kasih kepada:
1. Bapak Prof. Dr. Dede Rosyada, MA, Dekan Fakultas Ilmu Tarbiyah dan
Keguruan Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta.
2. Bapak Drs. H. Nurochim, MM, Ketua Jurusan Pendidikan IPS Fakultas
Ilmu Tarbiyah dan Keguruan. Berkat jasa beliau, penulis dapat
menyelesaikan penulisan skripsi ini dengan baik, beliau juga yang
senantiasa memberikan yang terbaik untuk seluruh mahasiswa Pendidikan
IPS.
3. Bapak Dr. Iwan Purwanto, M. Pd, selaku dosen pembimbing. Berkat jasa
beliau, penulis dapat menyelesaikan penulisan skripsi ini dengan baik.
4. Bapak Drs. A. Nana Mahmur, MM. Pd, Kepala Sekolah SMAN 4 Kota
Tangerang Selatan.
5. Keluarga Besar SMAN 4 Kota Tangerang Selatan.
6. Seluruh civitas akademika Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah
Jakarta.
7. Ayah Bundaku tercinta, yang senantiasa memberikan kasih sayang serta
dukungan moril dan materil. Juga tak henti-hentinya memanjatkan do’a
i
ii
kepada-Nya untuk penulis, agar senantiasa mendapatkan ridho-Nya di
setiap langkah perjuangan dalam menempuh perjalanan yang berliku
untuk menggapai kesuksesan.
8. Adikku tersayang, Eka Pramuningdita, yang senantiasa memberikan
motivasi, do’a, dan canda tawa kepada penulis.
9. Sahabat sejatiku Erwita Fitri S, Pd, dan Istiqomah, S. Pd yang selalu
memberikan doa, bantuan, dukungan, dan menghibur penulis ketika
sedang gundah gulana.
10. Kawan-kawan seperjuangan Pendidikan IPS angkatan 2006, yang telah
memberikan banyak inspirasi kepada penulis.
11. Seorang yang selalu memberikan semangat, Tubagus Hasan, Terimakasih
atas segala energi positif yang telah diberikan dan do’a yang senantiasa
dipanjatkan kepada-Nya untuk kesuksesan penulis, serta memberikan
motivasi di setiap kondisi, baik suka maupun duka.
12. Semua pihak yang tidak dapat penulis sebutkan satu persatu, baik secara
langsung maupun tidak langsung yang turut memberikan do’a dan
dukungan selama proses penyusunan skripsi.
Penulis panjatkan do’a dan rasa syukur kepada Allah SWT, semoga jasa
yang telah mereka berikan menjadi amal shaleh dan mendapatkan balasan yang
jauh lebih baik dari-Nya. Amin.
Akhirul kalam, penulis memohon maaf yang sebesar-besarnya atas segala
kekurangan yang terdapat dalam skripsi ini, dan dengan kerendahan hati penulis
menerima kritik dan saran yang konstruktif. Besar harapan penulis, semoga
skripsi ini bermanfaat bagi semua pihak.
Jakarta, Oktober 2010
Penulis
Eki Pramuningdita
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR............................................................................................... i
DAFTAR ISI.............................................................................................................. iii
DAFTAR TABEL ..................................................................................................... vi
DAFTAR GAMBAR................................................................................................. vii
DAFTAR LAMPIRAN ............................................................................................. viii
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang .............................................................................. 1
B. Identifikasi Masalah...................................................................... 6
C. Pembatasan Masalah .................................................................... 6
D. Perumusan Masalah ...................................................................... 7
E. Manfaat Masalah........................................................................... 7
BAB II DESKRIPSI KERANGKA TEORITIS DAN PENGAJUAN
HIPOTESIS
A. Deskripsi Teori.............................................................................. 8
1. Hakikat Persepsi...................................................................... 8
a. Pengertian Persepsi ........................................................... 8
b. Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Persepsi ................... 10
2. Pengelolaan Kelas ................................................................... 12
a. Pengertian Pengelolaan Kelas ........................................... 12
b. Tujuan Pengelolaan Kelas................................................. 14
c. Komponen-Komponen Keterampilan Pengelolaan Kelas 16
d. Pengelolaan Kelas Yang Berorientasi Pada Siswa............ 21
3. Hakikat Ekonomi .................................................................... 22
a. Pengertian Ekonomi .......................................................... 22
b. Tujuan Ekonomi................................................................ 24
4. Hakikat Hasil Belajar .............................................................. 25
iii
a. Pengertian hasil belajar ..................................................... 25
b. Faktor-faktor yang mempengaruhi hasil belajar ............... 26
B. Hasil Penelitian Yang Relevan...................................................... 27
C. Kerangka Berfikir ......................................................................... 28
BAB III METODOLOGI PENELITIAN
A. Tempat dan Waktu Penelitian ....................................................... 30
B. Metode Penelitian ......................................................................... 30
C. Populasi dan Sampel ..................................................................... 30
D. Variabel Penelitian ........................................................................ 31
E. Teknik Pengumpulan Data............................................................ 33
1. Metode Pengumpulan Data ..................................................... 33
2. Instrumen Penelitian ............................................................... 33
F. Teknik Analisis Data..................................................................... 34
1. Deskripsi data ......................................................................... 34
2. Uji Validitas dan Reabilitas .................................................... 35
3. Uji Prasyarat Analisis Data ..................................................... 36
4. Pengujian Hipotesis................................................................. 38
a. Uji korelasi ........................................................................ 38
b. koefisien Determinasi........................................................ 39
G. Pengajuan Hipotesis ...................................................................... 39
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
A. Gambaran Umum Sekolah .......................................................... 40
B. Deskripsi Data............................................................................. 48
C. Uji Prasyarat Analisis Data ......................................................... 54
1. Uji Normalitas....................................................................... 54
2. Metode Suksesi Interval........................................................ 55
D. Pengujian Hipotesis dan Pembahasan......................................... 55
E. Pembahasan................................................................................. 57
iv
v
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN
A. Kesimpulan ................................................................................. 60
B. Saran............................................................................................ 61
DAFTAR PUSTAKA ........................................................................................ 62
LAMPIRAN
DAFTAR TABEL
Tabel Halaman
Tabel 1. Kisi-kisi Instrumen Varibel Tentang Hubungan Persepsi Siswa
Tentang Pengelolaan Kelas Dengan Hasil Belajar Ekonomi.............. 34
Tabel 2. Interprestasi Nilai r.............................................................................. 39
Tabel 3. Jumlah Tenaga kependidikan.............................................................. 44
Tabel 4. Jumlah Guru Administrasi .................................................................. 45
Tabel 5. Jumlah Peserta Didik dan Rombongan Belajar................................... 46
Tabel 6. Sarana dan Prasarana Sekolah............................................................. 46
Tabel 7. Deskripsi Statistik Pengelolaan Kelas (Varibel X) ............................. 48
Tabel 8. Frekuensi Skor Pengelolaan Kelas (Varibel X) .................................. 49
Tabel 9. Indek Tingkat Pengelolaan Kelas........................................................ 50
Tabel 10. Deskripsi Statistik Nilai Ekonomi....................................................... 52
Tabel 11. Distribusi Frekuensi Hasil Belajar Ekonomi ...................................... 53
Tabel 12. Tingkat Hasil Belajar .......................................................................... 53
Tabel 13 Hasil Uji Normalitas Data................................................................... 55
Tabel 14. Variables Entered/Removed................................................................ 56
Tabel 15. Hasil Perhitungan Korelasi Antara Pengelolaan Kelas Dan Hasil
Belajar ................................................................................................. 56
Tabel 16. Model Summary.................................................................................. 57
vi
DAFTAR GAMBAR
Gamabar Halaman
Gambar 1. Histogram Distribusi Frekuensi Pengelolaan Kelas (X) .................. 51
Gambar 2. Histogram Distribusi Frekuensi Hasil Belajar Ekonomi (Y) ........... 54
vii
viii
DAFTAR LAMPIRAN
LAMPIRAN 1 Uji Coba Instrumen Pengelolaan kelas
LAMPIRAN 2 Data Skor Hasil Uji Coba Instrumen Pengelolaan Kelas
LAMPIRAN 3 Data Skor Hasil Penelitian Pengelolaan Kelas
LAMPIRAN 4 Penghitungan Validitas Dan Reliabilitas SPSS 15.00
LAMPIRAN 5 Soal-Soal Tes Ekonomi
LAMPIRAN 6 Nilai Hasil Tes Ekonomi
LAMPIRAN 7 Uji Normalitas Data Varibel Pengelolaan Kelas (X)
LAMPIRAN 8 Uji Normalitas Data Varibel Hasil Belajar Ekonomi (Y)
LAMPIRAN 9 Tabel Metode Suksesi Interval
LAMPIRAN 10 Berita Wawancara
LAMPIRAN 11 Jawaban Soal Instrumen Uji Coba
LAMPIRAN 12 Uji Referensi
LAMPIRAN 13 Lembar Pengesahan Judul Skripsi
LAMPIRAN 14 Surat Bimbingan Skripsi
LAMPIRAN 15 Surat Permohonan izin Penelitian
LAMPIRAN 16 Surat Permohonan Izin Obserasi
LAMPIRAN 17 Surat Keterangan Riset
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah
Salah satu tujuan pembangunan nasional yang tercantum dalam
pembukaan UUD adalah mencerdaskan kehidupan bangsa. Upaya untuk
pencapaian tujuan tersebut adalah melalui dunia pendidikan. Pendidikan
adalah sesuatu hal yang dinamis, selalu bergerak maju mengikuti
perkembangan masyarakat dan kebudayaan bangsa. Oleh karena itu,
pendidikan perlu perhatian baik dalam usaha peningkatannya maupun
pengembangannya yang sesuai dengan tuntutan jaman.
Pendidikan itu sendiri bertujuan:
Mengembangkan kemampuan dan membentuk watak serta peradaban bangsa yang bermartabat dalam rangka mencerdaskan kehidupan bangsa, bertujuan untuk berkembangnya potensi peserta didik agar menjadi manusia yang beriman dan bertakwa pada Tuhan yang Maha Esa, berakhlak mulia, sehat, berilmu, cakap, kreatif, mandiri, dan menjadi warga Negara yang demokratis serta tanggung jawab.1
Upaya pencapaian cita-cita dari pendidikan nasional tersebut
diaplikasikan ke dalam dunia pendidikan di lembaga-lembaga yang bersifat
1 Undang-undang No.20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional, (Jakarta: CV,
Mini Jaya Abadi, 2003), h. 5
1
2
formal seperti universitas, institut, sekolah maupun lembaga-lembaga lain yang bersifat informal seperti kursus-kursus.
Sekolah sebagai lembaga pendidikan formal mempunyai tugas dan
tanggung jawab yang cukup berat, terlebih semakin meningkatnya tuntutan
masyarakat dan semakin kompleknya permasalahan pendidikan seiring
dengan kemajuan dan perubahan dalam kehidupan masyarakat.
Mengingat hal tersebut, sekolah senantiasa diarahkan untuk mampu
melaksanakan peranannya dalam menghasilkan manusia-manusia Indonesia
yang siap dan mampu menghadapi dinamika kehidupan, baik sekarang
maupun di masa yang akan datang.
Penyelenggaraan pendidikan sekolah di Negara kita lebih cenderung bersifat klasikal. Bentuk pengajaran klasikal berhasil menempatkan guru sebagai faktor dominan dan menjadi sangat urgen bagi siswa karena guru sering menjadi tokoh identifikasi diri. Oleh sebab itu, sangat bijaksana jika seorang guru memiliki perilaku serta talenta yang memadai untuk mengembangkan siswanya secara utuh.
Guru dituntut untuk dapat bekerja secara teratur, konsisten, dan kreatif
dalam menghadapi masalah yang terkait dengan tugasnya. Maka dari itu
hendaknya seorang guru membekali dirinya dengan kemampuan yang baik.
Guru professional akan bekerja sesuai dengan fungsi dan tugasnya serta
berusaha mencapai tujuan. Sedikitnya ada tiga kemampuan dasar yang harus
dimiliki oleh seorang guru yaitu: (1) Kemampuan menguasai bahan bidang
studi, (2) Kemampuan merencanakan program belajar mengajar, (3)
Kemampuan melaksanakan program belajar mengajar.
Ketiga kemampuan dasar tersebut merupakan kompetensi yang lazim dimiliki oleh seorang guru. Salah satunya, kemampuan melaksanakan program belajar mengajar yaitu kemampuan menciptakan interaksi belajar mengajar sesuai dengan situasi dan kondisi serta program yang telah ditentukan. Untuk menciptakan interaksi belajar mengajar seorang guru harus memiliki satu kemampuan yaitu kemampuan mengelola kelas.
Seperti ditegaskan oleh Wina Sanjaya, dalam bukunya yang sangat terkenal yaitu Strategi Pembelajaran Berorientasi Standar Proses Pendidikan, dalam mengoptimalkan peran guru dalam proses
3
pembelajaran maka guru disini harus menjadi pengelola, sebagai pengelola pembelajaran (learning manajer),guru berperan dalam menciptakan iklim belajar yang memungkinkan siswa dapat belajar secara nyaman. Melalui pengelolaan kealas yang baik guru dapat menjaga kelas agar tetap kondusif untuk terjadinya proses belajar seluruh siswa.2
Pengelolaan kelas dapat dipandang sebagai suatu usaha yang dilakukan
oleh seorang guru dalam berbagai macam aktivitas personal kelas yang berkaitan dengan kurikulum dan perkembangan siswa. Upaya yang dilakukan adalah dengan pemberian kepada siswa untuk melaksanakan kegiatan yang kreatif dan terarah.
Adapun Menurut Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Republik Indonesia Nomor 41 Tahun 2007 Tetang Standar Proses Untuk Satuan Pendidikan Dasar dan Menengah . Dalam Permendiknas No 41 Tahun 2007 bahwasannya pengelolaan kelas harus meliputi:
1. Guru mengatur tempat duduk sesuai dengan karakteristik peserta didik dan mata pelajaran, serta aktivitas pembelajaran yang akan dilakukan.
2. Volume dan intonasi suara guru dalam proses pembelajaran harus dapat didengar dengan baik oleh peserta didik
3. Tutur kata guru santun dan dapat di mengerti oleh peserta didik 4. Guru menyesuaikan materi pelajaran dengan kecepatan dan
kemampuan belajar peserta didik 5. Guru menciptakan ketertiban, kedisiplinan, kenyamanan,
keselamatan dan keputusan pada peraturan dalam menyelenggarakan proses pembelajaran
6. Guru memberikan penguatan dan umpan balik terhadap respon dan hasil belajar peserta didik selama proses pembelajaran berlangsung
7. Guru menghargai pendapat peserta didik 8. Guru memakai pakaian yang sopan, bersih dan rapih 9. Pada tiap awal semester, guru menyampaikan silabus mata
pelajaran yang dia punya 10. Guru memulai dan mengakhiri proses pembelajaran sesuai
dengan waktu yang dijadwalkan.3
2 Wina Sanjaya, Strategi Pembelajaran Berorientasi Standar proses Pendidikan, (Jakarta:
Kencana Prenada Media Group, 2008), Cet. 5, h. 22 3 Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Republik Indonesia Nomor 41 Tahun 2007
Tetang Standar Proses Untuk Satuan Pendidikan Dasar dan Menengah, Badan Standar Nasional Pendidikan Tahun 2007, .files.wordpress.com/.../01-permendiknas-no-41-tahun-2007-standar-proses-edit.doc - Tanggal 09-11-2010
4
Meskipun pengelolaan kelas berkedudukan penting seperti di jelaskan
di atas, namun pada kenyataannya banyak aspek pengelolaan kelas yang
diabaikan oleh guru. Sehingga hal itu mempunyai implikasi negatif terhadap
proses belajar siswa baik dari segi menurunnya motivasi belajar, menurunnya
kedisiplinan murid, serta hal-hal yang tidak diharapkan lainnya, masalah-
masalah tersebut hanya diorientasikan karena kurang memadainya sarana dan
prasarana belajar mengajar yang menunjang. Padahal terdapat kemungkinan
besar bahwa keadaan tersebut di sebabkan oleh ketidak mampuan seorang
guru dalam mengelola kelas secara efektif sehingga kegiatan belajar mengajar
menjadi membosankan.
Untuk meningkatkan hasil belajar ekonomi siswa, ini bisa diwujudkan
dengan pengelolaan kelas yang berorientasi pada siswa artinya guru harus
memberikan penekanan dan pengalaman secara langsung serta merancang
proses belajar mengajar di kelas yang memberi kesempatan yang banyak
kepada siswa untuk mengembangkan pengetahuan dan menerapkan hal-hal
yang telah dipelajarinya sehingga siswa mampu menggunakan fakta-fakta
yang sudah dipelajarinya untuk menjelaskan situasi atau untuk menerapkan
informasi pada situasi baru serta mampu mengembangkan pemikiran dan
keterampilan yang digunakannya serta dapat diterapkan dalam kehidupan
sehari-hari.
Dalam menerapkan konsep ini, siswa juga diharapkan menjadi peserta
yang aktif dan mandiri dalam proses belajarnya, yang bertanggung jawab dan
berinisiatif untuk mengenali kebutuhan belajarnya, yang menemukan sumber-
sumber informasi untuk menjawab pertanyaannya, dan yang membangun serta
mempersentasikan pengetahuannya berdasarkan kebutuhan serta sumber-
sumber yang didapatinya. Dengan batas-batas tertentu siswa dapat memilih
sendiri apa yang akan dipelajarinya. Dengan demikian pengelolaan kelas yang
berorientasi pada siswa adalah suatu langkah efektif dan efisien yang
mengembalikan serta menunjang cara belajar ke proses belajar yang aktif dari
setiap anak.
5
Di samping hal di atas, siswa perlu memiliki persepsi. Dalam buku
Psikologi Umum dan Perkembangan, persepsi adalah “menafsirkan stimulus itu
dalam otak”.4 Adapun pengertian lain tentang persepsi adalah “sebagai proses
menerima, menyeleksi, mengorganisasikan, mengartikan, menguji dan
memberikan reaksi kepada rangsangan pancaindra atau data”.5
Berdasarkan pengertian persepsi di atas dapat diketahui bahwa persepsi
terkait erat dengan panca indera karena persepsi terjadi setelah objek yang
bersangkutan melihat, mendengar atau merasakan sesuatu dan kemudian
mengorganisasi serta menginterpretasikannya sehingga timbullah persepsi.
Proses yang sama juga terjadi pada persepsi siswa terhadap pengelolaan kelas.
Menurut Bloom dengan Model Bloom’s Theory Os School Learning menyatakan bahwa hasil belajar dipengaruhi oleh karakteristik kognitif dan perilaku afektif siswa berpadu dengan kualitas kegiatan belajar mengajar dalam kelas. Selanjutnya dikatakan oleh Chavez bahwa di dalam kelas terjadi interaksi antara sesama siswa dan siswa dengan guru. Sedangkan Walberg mengklaim bahwa apapun yang terjadi dan kondisi yang terbentuk dalam kelas, akan memberikan iklim sosial tersendiri. Menurut Moos menyatakan bahwasannya seperti halnya manusia, lingkungan juga mempunyai kepribadian. Ia yakin bahwa lingkungan dapat memberikan kehangatan, semangat atau sebaliknya, kaku dan menghambat. Dalam dunia pendidikan Moos menyakini bahwa persepsi siswa mengenai lingkungan belajar, termasuk ruang kelas, dimana siswa menghabiskan sebagian besar waktunya, memberikan arti penting yang dapat mempengaruhi aktivitas belajar.6
Melihat uraian di atas, sangat jelas bahwa pentingnya kemampuan
seorang guru dalam mengelola kelas yang berorientasi pada siswa dengan
memaksimalkan potensi dan bakat siswa serta mengembalikan proses belajar
alami yang lebih mengacu pada kebutuhan, minat, kemampuan serta gaya
belajar siswa sesuai dengan tingkat perkembangannya sehingga dapat
diharapkan adanya peningkatan hasil belajar khususnya hasil belajar ekonomi.
4Akyas azhari , Psikologi Umum dan perkembangan, (Jakarta: Teraju PT Mizan Publika,
2004), h.106 5 Udai Pareek, Perilaku Organisasi, (Jakarta: PT Ikrar Mandiri, 1996), Cet. 3, h.13 6 Tarmidi & Lita Hadiati Wulandari, Prestasi Belajar Di Tinjau Dari Persepsi Siswa
Terhadap Iklim Kelas Pada Siswa Yang Mengikuti Program Percepatan Belajar, dalam http://www.scribd.com/doc/32233139/jurnal, 04 Agustus 2010. h. 22
6
Seperti ditegaskan oleh Mulyono Abdurrahman dalam bukunya yang sangat terkenal yaitu Pendidikan Bagi Anak Berkesulitan Belajar “Hasil belajar adalah kemampuan yang diperoleh anak setelah melalui kegiatan belajar”7
Berdasarkan pengertian diatas bahwasannya hasil belajar adalah peroses perubahan tingkah laku baik itu dalam aspek pengetahuannya, keterampilannya, maupun sikapnya. Yang tadinya ia tidak mengerti menjadi mengerti, yang tadinya tidak bisa menjadi bisa, dan yang tadinya ragu-ragu menjadi yakin. Sehingga semua itu adalah suatu proses perubahan kearah yang lebih baik.
Sedangkan pembelajaran ekonomi adalah pembelajaran yang mana di dalam pembelajarannya memiliki disiplin-disiplin ilmu (sejarah, geografi, ekonomi, sosiologi, antropologi dan sebagainya) adalah sumber utama pendidikan untuk ilmu-ilmu sosial. Materi pendidikan adalah apa yang dipelajari siswa untuk mencapai tujuan pendidikan, yaitu tujuan kurikulum ilmu-ilmu sosial, termasuk dalam pengertian materi ini adalah substansi dan proses yang berasal dari disiplin-disiplin ilmu sosial.
Dari sini maka dapat disimpulkan bahwa siswa akan membuat persepsi mengenai pengelolaan kelas yang berkaitan dengan kurikulum dan perkembangan siswa dari apa yang ditangkap oleh indranya, kemudian hasil persepsinya itu siswa akan bereaksi. Reaksi yang muncul dapat berupa tindakan-tindakan yang menunjang kearah tercapainya kemampuan dalam belajar, seperti menghafal, menghitung, menulis, membaca, dan lain-lain. Oleh karena itulah persepsi siswa dalam belajar mempunyai hubungan dengan kemampuan siswa dalam melihat kondisi kelas ketika belajar berlangsung sehingga itu semua sangat tergantung kepada persepsinya, sehingga dapat dikatakan ada hubungan yang sangat kuat antara persepsi siswa terhadap pengelolaan kelas dengan hasil belajar siswa dalam belajar.
Berawal dari masalah tersebut, penulis merasa tertarik untuk mengetahui apakah terdapat “Hubungan Persepsi Siswa Tentang Pengelolaan Kelas Dengan Hasil Belajar Ekonomi di SMA N 4 Kota Tangerang Selatan”
7 Mulyono Abdurrahman, Pendidikan Bagi Anak Berkesulitan Belajar, (Jakarta: PT
Rineka Cipta,1999), Cet.1, h. 37
7
B. Identifikasi Masalah
Dari uraian yang telah dipaparkan di atas, ada beberapa masalah yang
dapat diidentifikasi diantaranya yaitu:
1. Pengelolaan kelas yang masih belum efektif dan kondusif
2. Motivasi peserta didik yang masih rendah
3. Masih banyak pembelajaran yang bersifat konvensional
4. Hasil belajar dalam mata pelajaran ekonomi kurang maksimal
C. Pembatasan Masalah
Agar pembahasan tidak terlalu luas, maka perlu adanya pembatasan
masalah. Untuk itu penulis membatasi masalah sebagai berikut:
1. Pengelolaan kelas yang masih belum efektif dan kondusif
2. Hasil belajar dalam mata pelajaran ekonomi kurang maksimal
D. Perumusan Masalah
Berdasarkan pembatasan masalah di atas, maka masalah penelitian ini
dirumuskan sebagai berikut:
1. Apakah ada hubungan antara persepsi siswa tentang pengelolaan kelas
dengan hasil belajar ekonomi?
2. Bagaimana deskripsi persepsi siswa tentang pengelolaan kelas dengan
hasil belajar ekonomi?
E. Manfaat Penelitian
1. Hasil penelitian ini diharapkan dapat dijadikan sebagai bahan masukan
bagi para guru ketika mengajar di dalam kelas
2. Hasil penelitian ini diharapkan dapat dijadikan sebagai bahan pengetahuan
bagi pembaca terutama bagi lembaga pendidikan
3. Untuk menambah wawasan dan pengetahuan mahasiswa terutama
mahasiswa fakultas kependidikan dalam pengelolaan kegiatan belajar
mengajar.
BAB II
DESKRIPSI KERANGKA TEORITIS
DAN PENGAJUAN HIPOTESIS
A. Deskripsi Teori
1. Hakikat Persepsi
a. Pengertian Persepsi
Banyak ahli mendefenisikan persepsi dalam arti yang berbeda-
beda sesuai dengan pendapatnya masing-masing, tapi maksud dan
intinya sama, seperti beberapa pendapat ahli di bawah ini:
Dalam Kamus Inggris Indonesia Persepsi berasal dari kata
“Perception yang berarti penglihatan, tanggapan, daya memahami atau
menanggapi sesuatu”.1 Sedangkan dalam kamus psikologi kata
“Perception proses mengetahui atau mengenali objek dan kejadian
objektif dengan bantuan indera”.2
Menurut Bimo walgito persepsi Merupakan “keadaan yang
integrated dari individu terhadap stimulus yang diterimanya.”3
Stimulus yang diterima oleh individu diorganisasikan kemudian
diinterpretasikan sehingga individu menyadari, mengerti tentang apa
1 Jhon. M, Echol dan Hasan Sadily, Kamus Inggris Indonesia, (Jakarta: Gramedia, 2005),
Cet.26, h. 424 2 James P. Chaplia. Kamus Lengkap Psikologi, (Jakarta: PT Raja Grafindo Persada,
2006), Cet.7, h. 358 3 Bimo Walgito, Pengantar Psikologi Umum, (Yogjakarta: Andi Offset, 1989), Cet.1,
h.53
8
9
yang diterima oleh alat penginderanya, baik indera penglihat, indera
pendengar lainnya.
Alisuf Sabri menyatakan bahwa persepsi adalah “ proses dimana individu dapat mengenali objek-objek dan fakta - fakta objektif dengan menggunakan alat-alat indera.”4 Sementara itu, Jalaludin Rahmat berpendapat tentang persepsi dalam bukunya Psikologi Komunikasi bahwa persepsi adalah “pengalaman tentang objek, peristiwa, pengalaman atau hubungan-hubungan yang diperoleh dengan menyimpulkan informasi dan menafsirkan pesan.”5
Berdasarkan defenisi-defenisi persepsi yang diungkapkan para ahli di atas, dapatlah memberi sebuah gambaran bahwa persepsi adalah proses penerimaan, penyeleksian, pengorganisasian dan penafsiran dari stimulus yang diterima individu melalui alat-alat inderanya.
Dalam pegertian persepsi yang banyak dikemukakan oleh para ahli di atas, tercakup beberapa proses diantarnya yaitu: 1. Proses menerima rangsangan: proses pertama dalam persepsi ialah
menerima rangsangan atau data dari berbagai sumber kebanyakan data yang diterima melalui panca indera.
2. Proses menyeleksi rangsangan: setelah rangsangan diterima atau data diseleksi demi menghemat perhatian yang digunakan, rangsangan itu disaring dan diseleksi untuk proses lebih lanjut. Menurut Udai Pareek “ada dua faktor yang menentukan seleksi rangsangan yaitu: faktor intern dan faktor ekstern”.6 Faktor interen meliputi kebutuhan psikologis, latar belakang, pengalaman kepribadian, dan penerimaan diri sedangkan faktor ekstern meliputi intensitas, ukuran, kontras, gerakan dan ulangan
3. Proses pengorganisasian: setelah data rangsangan diterima selanjutnya diorganisasikan dalam suatu bentuk. Data atau
4 Alisuf Sabri, Pengantar Psikologi Umum Dan Perkembangan, (Jakarta: Pedoman Ilmu
Jaya, 2001), Cet. 3,h.46 5 Jalaludin Rahmat, Psikologi Komunikasi, (Bandung: Remaja Rosda Karya, 2005), Cet
.23, h. 51 6 Udai Pareek, Perilaku Organisasi, (Jakarta: PT Ikrar Mandiri, 1996), Cet. 3, h.14
10
rangsangan yang telah diterima disusun dan kelompokkan ke dalam suatu bentuk
4. Proses penafsiran: setelah data atau rangsangan yang telah diterima
diatur, sipenerima lalu menafsirkan data itu dengan berbagai cara.
Dikatakan telah terjadi persepsi pada pokoknya memberikan arti
kepada berbagai data dan informasi yang diterima.
5. Proses pengecekan: setelah data diterima dan ditafsirkan, si
penerima rangsang mengambil beberapa tindakan untuk mengecek
apakah penafsirannya benar atau salah. Pengecekan ini dapat
dilakukan dari waktu ke waktu untuk menegaskan apakah
penafsiran atau persepsi dibenarkan oleh data baru.
6. Proses reaksi: tahap terakhir dari proses perceptual ialah bertindak
sehubungan dengan apa yang telah diserap. Hal ini biasanya
dilakukan jika seseorang berbuat sesuatu dengan persepsi yang
baik atau buruk yang telah dibentuknya. Lingkaran persepsi itu
belum sempurna sebelum menimbulkan suatu tindakan, tindakan
itu bisa bersifat tersembunyi atau terbuka. Tindakan tersembunyi
bisa dengan pembentukan pendapat atau sikap sedangkan bentuk
tindakan yang terbuka berupa tindakan nyata tentang persepsi
tersebut.
b. Faktor-faktor yang mempengaruhi persepsi
Karena persepsi lebih bersifat psikologis dari pada merupakan proses pengindraan saja maka ada beberapa faktor yang mempengaruhi:
a. Perhatian yang selekif Dalam kehidupan manusia setiap saat akan menerima banyak sekali rangsang dari lingkungannya. Meskipun demikian, ia tidak harus menanggapi semua rangsang yang diterimanya untuk itu, individunya memusatkan perhatiannya pada rangsang-rangsang tertentu saja.
b. Ciri-ciri rangsang Rangsang yang bergerak di antara yang diam akan lebih menarik perhatian. Demikian juga rangsang yang paling
11
besar di antara yang kecil yang kontras dengan latar belakangnya dan intensitas rangsangnya paling kuat.
c. Nilai dan kebutuhan individu Seorang seniman tentu punya pola dan cita rasa yang berbeda dalam pengamatannya dibanding seorang bukan seniman.
d. Pengalaman dahulu Pengalaman-pengalaman terdahulu sangat memengaruhi bagaimana seseorang mempersepsi dunianya.7
Adapun faktor lain yang mempengaruhi persepsi menurut
singgih digagunarsa. Persepsi seseorang terhadap suatu objek tidak
berdiri sendiri melainkan dipengaruhi oleh berbagai faktor yang
berasal dari dalam diri (internal) maupun yang berasal dari luar
(eksternal).
Setiap orang memiliki persepsi yang berbeda-beda terhadap objek yang sama. Menurut Akyas Azhari faktor-faktor yang mempengaruhi perbedaan tersebut diantarnya yaitu:
a. Perhatian, biasanya kita tidak menangkap seluruh rangsangan yang ada di sekitar kita secara sekaligus, tetapi kita memfokuskan perhatian pada satu atau dua objek saja.
b. Set, adalah harapan seseorang tentang rangsangan yang akan timbul. Misalnya, pada seorang pelari yang siap di garis start terdapat set bahwa akan terdengar bunyi pistol di saat ia harus mulai lari.
c. Kebutuhan, kebutuhan-kebutuhan sesaat maupun yang menetap pada diri seseorang mempengaruhi persepsi orang tersebut.
d. Sistem nilai yang berlaku dalam suatu masyarakat berpengaruh pula terhadap persepsi
e. Ciri kepribadian juga mempengaruhi persepsi f. Gangguan kejiwaan dapat menimbulkan kesalahan
persepsi yang disebut halusinasi.8
Persepsi siswa yang dimaksud oleh penulis dalam skripsi ini
adalah sebuah proses penerimaan, penyeleksian, penggorganisasian
7 Abdul Rahman Shaleh, Psikologi Suatu Pengantar Dalam Perspektif Islam, (Jakarta:
Kencana Prenada Media Group, 2008), Cet. 3, h. 128-129 8 Akyas Azhari, Psikologi Umum dan Perkembangan, (Jakarta: Teraju PT Mizan Publika,
2004), h.108-109
12
dan penafsiran dari stimulus atau rangsangan yang diterima oleh siswa
melalui alat-alat inderanya. Dalam hal ini bagaimana siswa
menangggapi, menafsirkan serta memberikan perhatian dan penilian
tentang kinerja guru dalam melaksanakan program belajar mengajar
yaitu menciptakan interaksi belajar mengajar yang baik dengan
mengelola kelas yang berorientasi pada siswa.
Dengan adanya persepsi siswa yang positif tentang pengelolaan
kelas yang berorientasi pada siswa diharapkan adanya peningkatan
hasil belajar ekonomi siswa yang merupakan indikator terpenting
setelah proses pembelajaran.
2. Pengelolaan Kelas
a. Pengertian Pengelolaan Kelas
Dalam proses belajar mengajar di kelas, yang sangat urgen
untuk dilakukan oleh seseorang guru adalah mengupayakan atau
menciptakan kondisi belajar mengajar yang baik. Dengan kondisi
belajar mengajar yang baik diharapkan proses belajar mengajar akan
berlangsung baik pula. Proses pembelajaran yang baik akan
meminimalkan kemungkinan terjadinya kegagalan serta kesalahan
dalam pembelajaran. Maka dari itu penting sekali bagi seseorang guru
memiliki kemampuan menciptakan kondisi belajar mengajar yang
baik. Kemampuan tersebut yang kemudian disebut dengan kemampuan
mengelola kelas.
Untuk lebih memahami pengelolaan kelas dengan baik, terlebih
dahulu dipelajari tentang pengertian pengelolaan kelas tersebut.
Pengelolaan kelas merupakan suatu penyelenggaraan atau pengurusan
proses atau kegiatan belajar mengajar di kelas. Pengelolaan kelas juga
merupakan salah satu faktor yang menentukan baik buruknya
pelaksanaan proses atau kegiatan belajar mengajar. Banyak yang harus
dikelola dalam menciptakan suasana kelas yang dapat menunjang
keberhasilan belajar mengajar. Melihat betapa pentingnya pengelolaan
13
kelas, maka akan dikemukakan beberapa pengertian pengelolaan kelas
menurut pendapat para ahli. Secara etimologi, pengelolaan kelas dapat
diartikan secara terpisah, yaitu kata pengelolaan kelas.
Menurut Hamalik kelas adalah sekelompok orang yang melakukan kegiatan belajar bersama yang mendapat pengajaran dari guru. Sedangkan menurut Mulyana pengelolaan kelas merupakan keterampilan guru untuk menciptakan iklim pembelajaran yang kondusif, dan mengendalikannya jika terjadi gangguan dalam pembelajaran.9
Dari dua pengertian secara terpisah yang telah diungkapkan
diatas dapat ditarik kesimpulan bahwa pengelolaan kelas menyangkut
pada upaya atau usaha untuk menyelenggarakan suatu proses belajar
mengajar pada suatu tingkat kelompok tertentu. Hal ini tentunya
memberikan suatu pemahaman tersendiri yang sangat jelas bahwa
pengelolaan kelas ditujukan untuk menyelenggarakan proses atau
kegiatan belajar mengajar di kelas agar dapat berlangsung dengan baik
dan efektif serta dapat mencapai tujuan yang digariskan.
Pendapat lain menurut Suharsimi Arikunto mengemukakan pendapatnya tentang pengelolaan kelas, yaitu: pengelolaan kelas adalah suatu usaha yang dilakukan oleh penanggung jawab kegiatan belajar-mengajar atau yang membantu dengan maksud agar dicapai kondisi optimal sehingga terlaksana kegiatan belajar seperti yang diharapkan.10
Pengelolaan kelas menurut Iskandar merupakan kegiatan yang
terencana dan sengaja dilakukan oleh guru, dosen (pendidik) dengan
tujuan menciptakan dan mempertahankan kondisi yang optimal,
sehingga diharapkan proses belajar mengajar dapat berjalan secara
efektif dan efisien, sehingga tercapai tujuan pembelajaran.11
Beberapa pengertian pengelolaan kelas yang telah
dikemukakan oleh para ahli di atas, dapatlah memberi suatu gambaran
9 Martin Yamin & Maisah, Manajemen Pembelajarnn Kelas Strategi Meningkatkan Mutu Pembelajaran, (Jakarta:Gaung Persada Press 2009), Cet.1, h. 34
10 Suharsimi Arikunto, Pengelolaan Kelas dan Siswa, (Jakarta: PT Raja Grafindo persada, 1996), Cet. 4, h. 67
11 Iskandar, Psikologi Pendidikan Sebuah Orientasi Baru, (Jakarta: Gaung Persada Press, 2009), Cet.1, h. 211
14
serta pemahaman yang jelas bahwa pengelolaan kelas usaha
menyiapkan kondisi yang optimal agar proses atau kegiatan belajar
mengajar dapat berlangsung secara lancar. Pengelolaan kelas
merupakan masalah yang amat kompleks dan seorang guru
menggunakannya untuk menciptakan dan mempertahankan kondisi
kelas sedemikian rupa sehingga anak didik dapat mencapai tujuan
pembelajaran yang ditetapkan secara efektif dan efisien.
Pengelolaan kelas bukanlah suatu pekerjaan yang mudah,
terlebih lagi belum ada satu pun pendekatan belajar yang dikatakan
paling baik untuk mengatasi masalah-masalah yang ada di kelas.
Untuk membangun kondisi kelas yang kondusif dan mantap
sebenarnya tidak terlalu sulit, jika seorang guru kelas dapat
mengkondisikannya dengan baik. Sebaliknya pengelolaannya akan
sulit, jika seorang guru kelas kurang peduli dengan kondisi kelasnya.
Oleh karena itu, terciptanya kondisi kelas yang mantap dan kondusif
bagi pembelajaran yang efektif merupakan langkah awal bagi
terlaksannya proses belajar mengajar yang optimal. Dengan demikian
dapat dikatakan bahwa seorang guru kelas menempati posisi serta
peranan yang cukup penting bagi pengelolaan kelas.
Pandangan mengenai pengelolaan kelas sebagaimana telah
dikemukakan di atas oleh para pakar pada intinya memiliki
karakteristik yang sama, yaitu bahwa pengelolaan kelas merupakan
sebuah upaya yang real untuk mewujudkan suatu kondisi proses atau
kegiatan belajar mengajar yang efektif.
Dengan pengelolaan kelas yang baik diharapkan dapat
mendukung tercapainya tujuan pembelajaran di mana proses tersebut
memberikan pengaruh positif yang secara langsung menunjang
terselenggaranya proses belajar mengajar di kelas.
b. Tujuan Pengelolaan Kelas
Seperti telah dipaparkan di atas, bahwa pengelolaan kelas
merupakan suatu upaya untuk melancarkan proses belajar mengajar
15
agar berjalan dengan baik dan optimal. Pengelolaan kelas dimaksudkan
untuk menciptakan kondisi dalam kelompok kelas yang berupa
lingkungan kelas yang baik, yang memungkinkan seorang siswa
berbuat sesuai dengan keinginannnya. Dengan adanya pengelolaan
kelas diharapkan produk yang dihasilkan sesuai dengan tujuan yang
diharapkan. Tujuan pengelolaan kelas pada hakikatnya telah
terkandung pada tujuan pendidikan.
Suharsimi Arikunto mengemukakan tujuan pengelolaan kelas adalah agar tiap anak di kelas itu dapat bekerja dengan tertib sehingga segera tercapai tujuan pengajaran secara efektif dan efisien. Sebagai indikator dari sebuah kelas yang tertib adalah apabila:
a. Setiap anak terus bekerja, tidak macet, artinya tidak ada anak yang terhenti karena tidak tahu akan tugas yang harus dilakukan atau tidak dapat melakukan tugas yang diberikan kepadanya.
b. Setiap anak terus melakukan pekerjaan tanpa membuang waktu, artinya setiap anak akan bekerja secepatnya agar lekas menyelesaikan tugas yang diberikan kepadanya. Apabila ada anak yang walaupun tahu dan dapat melaksanakan tugasnya, tetapi mengerjakannya kurang bergairah dan mengulur waktu bekerja, maka kelas tersebut dikatakan tidak tertib. 12
Pendapat lain tentang Tujuan Pengelolaan Kelas dalam buku
Strategi Belajar Mengajar bahwasannya tujuan pengelolaan kelas
adalah penyediaan fasilitas bagi macam-macam kegiatan belajar siswa
dalam lingkungan sosial, emosional, dan intelektual dalam kelas.13
Dari beberapa penjelasan tentang tujuan pengelolaan kelas di
atas, dapat dilihat betapa pentingnya peranan pengelolaan kelas yang
baik terhadap kelancaran proses belajar mengajar. Maka perlu sekali
pengelolaan kelas diperhatikan oleh guru agar dapat mencapai tujuan
yang diharapkan.
12 Suharsimi Arikunto, Pengelolaan kelas dan Siswa…, h. 68 13 Syaiful Bahri Djamarah & Aswan Zain, Strategi Belajar Mengajar, (Jakarta: PT
Rineka Cipta, 2006), Cet. 3, h.178
16
c. Komponen-Komponen Keterampilan Pengelolaan Kelas
Komponen-komponen keterampilan pengelolaan kelas ini pada
umumnya di bagi menjadi dua bagian, yaitu “keterampilan yang
berhubungan dengan penciptaan dan pemeliharaan kondisi belajar
yang optimal (bersifat preventif) dan keterampilan yang berhubungan
dengan pengembangan kondisi belajar yang optimal”.14
1. Keterampilan yang berhubungan dengan penciptaan dan
pemeliharaan kondisi yang belajar yang optimal (bersifat
preventif).
Keterampilan ini berhubungan dengan kompetensi guru
dalam mengambil inisiatif dan mengendalikan pelajaran serta
aktivitas-aktivitas yang berkaitan dengan keterampilan sebagai
berikut:
a. Sikap Tanggap
Komponen ini ditunjukan oleh tingkah laku guru bahwa
ia hadir bersama mereka. Guru tahu kegiatan mereka, tahu ada
perhatian atau tidak ada perhatian, tahu apa yang mereka
kerjakan. Seolah-olah mata guru ada di belakang kepala,
sehingga guru dapat mengajar anak didik walaupun guru
sedang menulis di depan papan tulis. Sikap ini dapat dilakukan
dengan cara:
1. Memandang Secara Saksama
Memandang secara seksama dapat mengundang dan
melibatkan anak didik kontak pandang dalam pendekatan
guru untuk bercakap-cakap, bekerja sama, dan
menunjukkan rasa persahabatan.
2. Gerak Mendekati
Gerak guru dalam posisi mendekati kelompok kecil atau
individu menandakan kesiagaan, minat dan perhatian guru
14 Syaiful Bahri Djamarah & Aswan Zain, Strategi Belajar Mengajar...,h. 186
17
yang diberikan terhadap tugas serta aktivitas anak didik.
Gerak mendekati hendaklah dilakukan secara wajar, bukan
untuk menakut-nakuti, mengancam atau memberi kritikan
dan hukuman.
3. Memberi Pernyataan
Pernyataan guru terhadap sesuatu yang dikemukakan oleh
anak didik sangat diperlukan, baik berupa tanggapan,
komentar, ataupun yang lain. Akan tetapi, haruslah
dihindari hal-hal yang menunjukkan dominasi guru,
misalnya dengan komentar atau pernyataan yang
mengandung ancaman seperti: “ saya tunggu sampai
kalian diam!” atau “siapa yang tidak senang dengan
pelajaran saya, silakan ke luar!”
4. Memberi Reaksi Terhadap Gangguan dan Ketakacuhan
Kelas tidak selamanya tenang pasti ada gangguan. Hal ini
perlu guru sadari dan jangan dibiarkan. Teguran perlu
dilakukan oleh guru untuk mengembalikan keadaan kelas.
Teguran guru merupakan tanda bahwa guru ada bersama
anak didikan.
b. Membagi Perhatian
Pengelolaan kelas yang efektif terjadi bila guru mampu
membagi perhatiannya kepada beberapa kegiatan yang
berlangsung dalam waktu yang sama. Membagi perhatian dapat
dilakukan dengan cara:
1. Visual
Guru dapat mengubah pandangannya dalam memperhatikan
kegiatan pertama sedemikian rupa sehingga ia dapat melirik
ke giatan kedua, tanpa kehilangan perhatian pada kegiatan
pertama. kontak pandang ini bisa dilakukan terhadap
kelompok anak didik atau anak secara individual.
18
2. Verbal
Guru dapat memberi komentar, penjelasan, pernyataan, dan
sebagainya terhadap aktivitas anak didik pertama sementara
ia memimpin dan terlibat supervisi pada aktivitas anak
didik yang lain.
Dalam bukunya Pembelajaran Visioner Perpaduan
Indonesia-Malaysia, “penggunaan teknik visual maupun verbal
ini menunjukkan bahwa guru menguasai kelas, dan terutama
digunakan dalam mengajar kelompok kecil atau mengajar atas
dasar perbedaan individu”.15
c. Pemusatan perhatian kelompok
Guru mengambil inisiatif dan mempertahankan
perhatian anak didik dan memberitahukan (dapat dengan tanda-
tanda) bahwa ia bekerja sama dengan kelompok atau
subkelompok yang terdiri dari tiga sampai empat orang. Untuk
itu ada beberapa hal yang dapat guru lakukan, yaitu:
1. Memberi Tanda
Dalam memulai proses belajar mengajar guru
memusatkan pada perhatian kelompok terhadap suatu tugas
dengan memberi beberapa tanda, misalnya menciptakan
atau memberi beberapa tanda, misalnya menciptakan atau
membuat situasi tenang sebelum memperkenalkan objek,
pertanyaan, atau topik, dengan memilih anak didik secara
random untuk meresponnya.
2. Tanggung Jawab
Guru meminta pertanggungjawaban anak didik atas
kegiatan dan keterlibatannya dalam suatu kegiatan. Setiap
anak didik sebagai anggota kelompok harus bertanggung
jawab terhadap kegiatan sendiri, maupun kegiatan
kelompoknya. Misalnya dengan meminta kepada anak
15 Isjoni, Pembelajaran Visioner Perpaduan Indonesia-Malaysia, (Yogyakarta: Pustaka Pelajar, 2007), Cet.1, h.94
19
didik untuk meragakan, melaporkan hasil dan memberikan
tanggapan.
3. Pengarahan dan petunjuk yang jelas
Guru harus sering kali memberi pengarahan dan
petunjuk yang jelas dan singkat dalam memberikan
pelajaran kepada anak didik, sehingga tidak terjadi
kebingungan pada diri anak didik.
4. Penghentian
Tidak semua gangguan tingkah laku dapat dicegah
atau berhasil dihindari. Yang diperlukan di sini adalah guru
dapat menangani anak didik yang nyata-nyata melanggar
dan mengganggu dalam kegiatan di kelas. Bila anak didik
menyela kegiatan anak didik lain dalam kelompoknya, guru
secara verbal menegur atau menghentikan gangguan anak
didik itu.
5. Penguatan
Untuk menanggulangi anak didik tidak mengerjakan
tugas, dapat dilakukan dengan pemberian pengutan yang
dipilih sesuai dengan masalahnya. Penggunaan pengutan
untuk mengubah tingkah laku merupakan strategi remedial
untuk mengatasi anak didik yang terus mengganggu atau
yang tidak mengerjakan tugas.
6. Kelancaran
Kelancaran atau kemajuan anak didik dalam belajar
sebagai indikator bahwa anak didik dapat memusatkan
perhatiannya pada pelajaran yang diberikan di kelas.
7. Kecepatan
Kecepatan di sini diartikan sebagai tingkat
kemajuan yang dicapai anak didik dalam suatu pelajaran.
Yang perlu dihindari oleh guru adalah kesalahan menahan
kecepatan yang tidak perlu, atau menahan penyajian bahan
pelajaran yang sedang berjalan, atau kemajuan tugas.
20
Menurut Thomas Gordon ada beberapa resep yang bisa dimanfaatkan untuk mempertahankan kondisi kelas yang baik yakni: (1) Keterbukaan dan transparan, sehingga memungkinkan terjalinnya keterusterangan dan kejujuran siswa dalam pembelajaran; (2) Penuh perhatian, sehingga setiap pihak mengetahui bahwa dirinya dihargai oleh pihak lain; (3) Saling ketergantungan; (4) Keterpisahan, untuk membuka kemungkinan tumbuhnya keunikan, kreativitas, dan individualitas masing-masing; (5) Pemenuhan kebutuhan bersama sehingga tidak ada pihak yang merasa dikorbankan untuk memenuhi kepentingan pihak lain.16
Adapun menurut Walberg dan Greenberg dalam
bukunya Quantum Teaching dikatakan bahwa: “suasana kelas
adalah penentu psikologis utama yang mempengaruhi belajar
akademis”.17 Sehingga dalam suasana kelas menunjukkan
arena belajar yang dipengaruhi oleh emosi. Karena emosi
adalah hasil persepsi seseorang terhadap perubahan-perubahan
yang terjadi pada tubuh sebagai respon terhadap rangsangan-
rangsangan yang datang dari luar.
2. Keterampilan yang berhubungan dengan pengembangan kondisi
belajar yang optimal
Keterampilan ini berkaitan dengan tanggapan guru terhadap
gangguan anak didik yang berkelanjutan dengan maksud agar guru
dapat mengadakan tindakan remedial untuk mengembalikan
kondisi belajar yang optimal.
Namun pada tingkat tertentu guru dapat menggunakan
seperangkat strategi untuk tindakan perbaikan terhadap tingkah
laku anak didik yang terus-menerus menimbulkan gangguan dan
yang tidak mau terlibat dalam tugas di kelas. Strategi itu adalah:
16 Pupuh Fathurrohman&Sobry Sutikno, Strategi Belajar Mengajar Melalui Umum &
Konsep Islam, (Bandung :PT Refika Aditama, 2007), Cet.1, h.108 17 Bobbi DePorter, dkk, dkk., Quantum Teaching, ( Bandung: Kaifaa, 2000), h.19
21
a. Modifikasi tingkah laku
Guru menganalisis tingkah laku anak didik yang
mengalami masalah atau kesulitan dan berusaha memodifikasi
tingkah laku tersebut dengan mengaplikasikan pemberian
penguatan secara sistematis.
b. Pendekatan pemecahan masalah kelompok
Guru dapat menggunakan pendekatan pemecahan
masalah kelompok dengan cara: memperlancar tugas-tugas dan
memelihara kegiatan-kegiatan kelompok.
c. Menemukan dan memecahkan tingkah laku yang menimbulkan
masalah
Guru dapat menggunakan seperangkat cara untuk
mengendalikan tingkah laku keliru yang muncul, dan ia
mengetahui sebab-sebab dasar yang mengakibatkan ketidak
patuhan tingkah laku tersebut serta berusaha untuk menemukan
pemecahannya.
d. Pengelolaan Kelas yang Berorientasi pada Siswa
Agar siswa dapat meraih kompetensi, guru harus merancang
proses belajar mengajar di kelas yang memberi kesempatan kepada
siswa untuk mengembangkan pengetahuan dan menerapkan hal-hal
yang telah dipelajarinya. Siswa harus mampu menggunakan fakta-
fakta yang sudah dipelajarinya untuk menjelaskan situasi atau untuk
menerapkan informasi pada situasi baru. Mereka harus
mengembangkan pemikiran atau keterampilan yang digunakannya
dalam situasi tertentu atau mengembangkan suatu sikap/nilai yang
mereka dapat terapkan dalam kehidupan sehari-hari.
Keharmonisan hubungan guru dengan siswa mempunyai efek
terhadap pengelolaan kelas. Guru yang apatis terhadap siswa membuat
siswa menjauhinya. Siswa lebih banyak menolak kehadiran guru, rasa
tidak suka yang ada pada diri siswa menyebabkan materi pelajaran
22
sukar diterima dengan baik. Kecenderungan sikap siswa yang negatif
lebih dominan.
Lain halnya dengan guru yang selalu memperhatikan siswa,
selalu terbuka, tanggap terhadap keluhan siswa, mau mendengarkan
kesulitan belajar siswa, maupun selalu bersedia mendengarkan saran
dan kritik dari siswa adalah guru yang disenangi oleh siswa. Siswa
akan rindu dengan kehadirannya, siswa merasa nyaman di sisinya, dan
siswa merasa bahwa dirinya adalah keluarga bagi guru tersebut. Figur
yang demikian ini biasanya akan sedikit sekali menemui kesulitan
dalam mengelola kelas. Pengelolaan kelas yang dilakukan oleh guru
seperti inilah yang diyakini berkorelasi positif dengan perubahan
tingkah laku dan prestasi hasil belajar siswa. Dengan kata lain,
menciptakan iklim kelas yang yang baik merupakan salah satu cara
untuk meningkatkan efektifitas dan kualitas pembelajaran di kelas.
Thomas Gordon mengatakan bahwa hubungan guru dan siswa dikatakan baik apabila hubungan itu memiliki sifat-sifat sebagai berikut:
1. Keterbukaan, sehingga baik guru maupun siswa saling bersikap jujur dan membuka dari satu sama lain.
2. Tanggap bilamana seseorang tahu bahwa ia dinilai orang lain.
3. Saling ketergantungan antara satu dengan yang lain. 4. Kebebasan dalam mengembangkan kreativitasnya dan
kepribadiannya. 5. Saling memenuhi kebutuhan, sehingga tidak ada satu
orang pun yang tidak terpenuhi.18
3. Hakikat Ekonomi
a. Pengertian Ekonomi
Ilmu pengetahaun sosial yaitu bidang studi yang merupakan
panduan dari sejumlah mata pelajaran sosial. Mata pelajaran sosial
yaitu gografi, sejarah, ekonomi, sosiologi dan koperasi. Ilmu
pengetahuan sosial bertujuan untuk mengembangkan kemampuan
18 Thomas Gordon, Guru Yang Efektiv Cara Untuk Mengatasi Kesulitan Belajar,
(Jakarta: Raja Grafindo Persada, 1990), h. 26
23
berpikir, sikap dan nilai peserta didik sebagai individu maupun sebagai
sosial budaya. Maka dapat dikatakan bahwasannya ilmu pengetahaun
sosial dapat diartikan sebagai suatu studi masalah-masalah sosial yang
dipilih akan dikembangkan dengan menggunakan pendekatan
interdisipliner dan bertujuan agar masala-masalah sosial itu dapat
dipahami siswa.
Pengertian dari ilmu ekonomi adalah menganalisis setiap gerakan dan perubahan yang terjadi dalam keseluruhan ekonomi, seperti kecenderungan (trend) dalam harga, hasil produksi, pengangguran dan perdagangan di dalam dan diluar negeri. Begitu gejala-gejala tersebut dipahami, maka ilmu ekonomi dapat dimanfaatkan oleh pemerintah untuk mengembangkan kebijakan-kebijakan ekonomi dalam upaya keterbukaan perekonomiaan suatu bangsa.19
Secara konseptual tentang ilmu ekonomi pendidikan yang
dikemukakan oleh Elchanan Cohn bahwasannya “Ekonomi Pendidikan adalah suatu studi tentang bagaimana manusia, baik secara perorangan maupun di dalam kelompok masyarakatnya membuat keputusan dalam rangka mendayagunakan sumber-sumber daya yang terbatas agar dapat menghasilkan berbagai bentuk pendidikan dan latihan, pengembangan ilmu pengetahuan dan keterampilan, pendapatan, sikap dan nilai-nilai khususnya melalui pendiidikan formal, serta bagaimana mendiskusikannya secara merata (equal) dan adil (equality) di antara berbagai kelompok masyarakat.20
Ilmu Ekonomi merupakan pengajaran yang selalu berkenaan
dengan kehidupan nyata di masyarakat, yakni kegiatan usaha yang
dilakukan manusia dalam memenuhi kebutuhannya, mengatasi
masalah-masalah yang dihadapi, dan untuk memajukan kehidupannya.
Dan itu berarti bahwa ilmu ekonomi berkaitan dengan studi yang
mempelajari, menelaah dan mengkaji bagaimana memenuhi kebutuhan
hidupnya.
19 Nanang Fatah, Ekonomi & Pembiyaan Pendidikan, (Bandung: PT Remaja Rosdakarya,
2000), Cet.1, h. 11 20 Nanang Fatah, Ekonomi & Pembiyaan pendidikan…,h.18
24
b. Tujuan Ekonomi
Tujuan ilmu ini adalah untuk meramalkan berbagai peristiwa
ekonomi dan untuk membuat berbagai kebijakan yang akan mencegah
atau mengoreksi berbagai masalah seperti pengangguran, inflasi, atau
pemborosan dalam perekonomian.
Dari pengertian diatas maka dapat disimpulkan bahwasannya
tujuan ekonomi yaitu untuk meramalkan peristiwa ekonomi dan
masalah-masalah ekonomi serta cara penanggulangannya. Maka disini
siswa harus memiliki sikap sosial yang rasional dalam kehidupan
untuk dapat memahami dan selanjutnya mampu memecahkan masalah-
masalah sosial perlu ada pandangan terbuka dan rasional. Dalam
pandangan dan persepsi siswa maka akan dapat mempengaruhi hasil
belajar siswa, semakin baik maka semakin berprestasi. Tujuan ini juga
tentu tindak secara langsung tercipta tanpa campur tangan seorang
guru dalam membentuk karakter tersebut. Guru sangat berpengaruh
dalam hal ini mengembangkan kemampuan berpikir siswa, sikap dan
nilai diri siswa. Maka guru dituntut untuk dapat mengetahui
perkembangan siswanya, sejauh mana hasil belajar tersebut dapat
terlihat dalam kehidupan sehari-sehari siswa.
Penulis menyimpulkan bahwasannya ilmu ekonomi adalah
ilmu mengenai pilihan, yaitu bagaimana orang memilih dalam
menggunakan berbagai sumber daya yang relatif terbatas atau langka
(scarcity), seperti tenaga kerja, mesin dan peralatan, uang untuk
memproduksi atau menghasilkan berbagai komoditas (makanan,
pakaian, perumahan dan penyalurannya distribusi) kepada berbagai
kelompok masyarakat yang memakai atau mengkonsumsinya.
25
4. Hakikat Hasil Belajar
a. Pengertian Hasil Belajar
Seperti ditegaskan oleh Mulyono Abdurrahman dalam bukunya yaitu
Pendidikan Bagi Anak Berkesulitan Belajar “Hasil belajar adalah
kemampuan yang diperoleh anak setelah melalui kegiatan belajar”.21
Menurut Nana Sudjana hasil belajar adalah “kemampuan-
kemampuan yang dimiliki siswa setelah ia menerima pengalaman
belajarnya”.22
Dalam kegitan belajar yang terperogram dan terkontrol yang
disebut dengan kegiatan pembelajaran, tujuan belajar telah ditetapkan
terlebih dahulu oleh guru. Jadi, anak yang berhasil dalam belajar ialah
yang berhasil mencapai tujuan-tujuan pembelajaran.
Keberhasilan seseorang guru dari proses belajar mengajar
adalah ketika siswanya mengerti dan memahami atas apa yang
disampaikannya. Hal itu menunjukkan bahwa siswa mengalami
peningkatan dalam hasil belajar.
Untuk mencapai hasil belajar yang ideal, dituntut kemampuan
para pendidik untuk membimbing siswanya dalam proses belajar.
Seorang guru harus selalu siap dengan berbagai kondisi dalam
mengahadapi siswa dan lingkungannya, juga harus memiliki
kompetensi yang tinggi untuk dapat menjalankan kewajibannya
sebagai guru teladan, agar tercipta sumber daya manusia yang
berkualitas.
Oleh karena itu, kegiatan belajar akan lebih terarah dan
sistematis jika disertai dengan proses pembelajaran. Belajar dengan
proses pembelajaran akan lebih efektif, karena ada guru, bahan ajar,
metode, serta ada lingkungan yang kondusif yang sengaja diciptakan.
21 Mulyono Abdurrahman, Pendidikan Bagi Anak Berkesulitan Belajar, (Jakarta: PT
Rineka Cipta, 1999), Cet.1, h. 37 22 Nana Sudjana, Penilaian Hasil Proses Belajar Mengajar, (Bandung: PT Remaja
Rosdakarya, 2009), Cet. 14, h. 22
26
Di dalam Sistem Pendidikan Nasional mengenai rumusan
tujuan pendidikan menggunakan klasifikasi “hasil belajar dari
Benyamin S. Bloom secara garis besar mengacu kepada tiga arah,
yaitu kognitif, afektif, dan psikomotorik”.23
Menurut A.j. Romiszowski, “hasil belajar merupakan keluaran
(outputs) dari suatu sistem pemprosesan masukan (inputs). Masukan
dari sistem tersebut berupa macam-macam informasi sedangkan
keluarannya adalah perbuatan atau kinerja (Performance)”.24
Romiszowski menyatakan perbuatan merupakan petunjuk dari
proses belajar yang telah terjadi. Hasil belajarnya dapat
dikelompokkan menjadi dua macam, yaitu pengetahuan dan
keterampilan.
Romiszowski menyatakan pengetahuan terdiri dari empat kategori, yaitu: 1) Pengetahuan tentang fakta. 2) Pengetahuan tentang prosedur 3) Pengetahuan tentang konsep dan 4) Pengetahuan tentang prinsip
Keterampilan juga terdiri dari empat kategori, di antaranya: 1) Keterampilan untuk berfikir atau keterampilan kognitif 2) Keterampilan untuk bertindak atau keterampilan motorik 3) Keterampilan beraksi atau bersikap dan 4) Keterampilan berinteraksi.25
Horward Kingsley membagi tiga macam hasil belajar, yakni:
1) Keterampilan dan kebiasaan
2) Pengetahuan dan pengertian
3) Sikap dan cita-cita26
b. Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Hasil Belajar
Sebagai suatu proses pasti ada yang diproses (masukan atau
input) dan hasil dari pemprosesan (keluaran atau output). Ada
23 Mulyono Abdurrahman, Pendidikan...,h.38 24 Mulyono Abdurrahman, Pendidikan...,h.38 25 Mulyono Abdurrahman, pendidikan...,h.38 26 Nana Sudjana, Penilaian Hasil Proses Belajar Mengajar...,h.22
27
beberapa faktor yang dapat mempengaruhi proses dan hasil belajar, hal
ini ditinjau dari sudut pandangan analisis sistem.
Arden N. Fradensen mengatakan bahwa faktor psikologi yang mendorong prestasi belajar adalah:
1. Adanya sifat ingin tahu dan ingin menyelidiki dunia yang lebih luas
2. Adanya sifat kreatif yang ada pada manusia dengan keinginan untuk selalu lebih maju
3. Adanya keinginan untuk mendapat simpati orang tua, guru dan teman
4. Adanya keinginan untuk mendapat rasa aman bila menguasai pelajaran
5. Adanya ganjaran atau hukuman sebagai akhir dari pada pembelajaran27
Dalam proses belajar mengajar turut berpengaruh sejumlah
faktor lingkungan yang merupakan masukan lingkungan dan berfungsi
sejumlah faktor-faktor yang sengaja dirancang dan dimanipulasikan
yaitu: kurikulum atau bahan pelajaran, guru yang memberikan
pengajaran, sarana dan fasilitas, serta managemen yang berlaku di
sekolah.
Faktor lainnya yaitu: mengenai fisikologis dan psikologis yang merupakan karakteristik tertentu yang dimiliki siswa. Yang menyangkut fisiologis ialah bagaimana kondisi fisiknya, panca indranya, dan sebagainya. Sedangkan yang menyangkut psikologi ialah minatnya, tingkat kecerdasannya, bakatnya, motivasinya, kemampuan kognitifnya dan sebagainya.28
B. Hasil Penelitian Yang Relevan
1. Peran Guru Dalam Pengelolaan Kelas Guna Meningkatkan Motivasi
Belajar Siswa (Di MTs Muhammadiyah 1 Ciputat Tangsel, Oleh M
Royadi)
27 Sumadi Suryabrata, Psikologi Pendidikan, (Jakarta:CV. Raja Grafindo Perdasa,2002),
Cet. 11, h. 236-237 28 M. Ngalim Purwanto, Psikologi Pendidikan, (Bandung: Remaja Karya,1985), Cet. 2,
h.107
28
2. Hubungan Antara Persepsi Siswa Tentang Kemampuan Guru Dalam
Manajemen Kelas Dengan Motivasi Belajar Siswa (Di SMP PGRI 2
Ciputat, Oleh Khodijah)
3. Prestasi Belajar Ditinjau Dari Persepsi Siswa Terhadap Iklim Kelas Pada
Siswa Yang Mengikuti Program Percepatan Belajar (Di SMU Negeri 1
Medan, Oleh Tarmidi Dan Lita Hadiati Wulandari)
C. Kerangka Berpikir
Persepsi adalah pengamatan yang dilakukan manusia atau seseorang
dengan alat indranya, seperti indra penglihatan, indra penciuman dan indra
pendengaran yang kemudian diproses di dalam otak sehingga individu
tersebut dapat mengenali objek dan fakta objektif tentang sesuatu. Pengelolaan
kelas sebagai suatu usaha yang sangat penting dan harus mendapat prioritas
oleh seorang guru dalam berbagai macam aktivitas yang berkaitan dengan
kurikulum dan perkembangan siswa. Upaya yang dilakukan adalah dengan
memberikan pelatihan kepada siswa untuk melaksanakan kegiatan yang
kreatif dan terarah. Pengelolaan kelas yang efektif merupakan prasyarat yang
penting bagi kegiatan intruksional yang efektif agar seorang guru berhasil
mengelola kelas hendaklah ia mampu mengantisipasi tingkah laku siswa yang
salah dan mencegah tingkah laku demikian agar tidak terjadi.
Hasil belajar merupakan kemampuan-kemampuan yang dimiliki siswa
setelah ia menerima pengalaman belajarnya.29 Dengan adanya hasil seorang
siswa akan terus berusaha giat dalam belajar untuk mencapai hasil atau
prestasi yang diinginkan.
Dengan demikian persepsi siswa tentang pengelolaan kelas terhadap
hasil belajar dapat memungkinkan siswa merasa yang tadinya ia tidak
mengerti menjadi mengerti, yang tadinya tidak bisa menjadi bisa, dan yang
tadinya ragu-ragu menjadi yakin. Sehingga semua itu adalah suatu proses
perubahan kearah yang lebih baik. Dan hal itu ada hubungannya dengan hasil
29 Nana Sudjana, Penilaian Hasil Proses Belajar Mengajar, (Bandung: PT Remaja
Rosdakarya , 2009), Cet.14, h. 22
29
belajar. Hal itu tentunya tidak terlepas dari peran serta guru dalam mengelola
kelas. Maka dengan demikian dapat diduga terdapat hubungan antara persepsi
siswa tentang pengelolaan kelas dengan hasil belajar ekonomi siswa didalam
kelas.
Berdasarkan kerangka berpikir diatas, maka dapat diduga adanya
hubungan positif antara persepsi siswa tentang pengelolaan kelas dengan hasil
belajar. Artinya bahwa semakin baik pengelolaan kelas yang dilakukan oleh
guru maka semakin baik pula persepsi siswa dan sebaliknya bahwa semakin
jelek pengelolaan kelas yang dilakukan oleh guru maka semakin jelek pula
persepsi siswa. Dalam melihat, merasakan sesuatu yang ia rasakan maka ini
sangat mempengaruhi terhadap hasil belajar siswa.
BAB III
METODOLOGI PENELITIAN
A. Tempat dan Waktu Penelitian
Penelitian ini dilaksanakan di SMAN 4 Tangerang Selatan Pondok
Ranji yang berlokasi di Jln. Pertamina Pondok Ranji. Waktu pelaksanaan
penelitian ini direncanakan mulai bulan Juli sampai dengan selesai.
B. Metode Penelitian
Penelitian ini menggunakan metode survey melalui studi korelasional
yakni suatu penelitian yang dilakukan dengan terjun langsung ke obyek
penelitian, karena dalam penelitian ini memerlukan data yang valid agar dapat
dipertanggung jawabkan kebenarannya.
C. Populasi dan Sampel
Yang di maksud dengan populasi adalah “keseluruhan subjek
penelitian. Apabila seseorang ingin meneliti semua elemen yang ada wilayah
penelitian, maka penelitiannya merupakan penelitian populasi”.1
Populasi adalah unit tempat diperolehnya informasi. Elemen tersebut
bisa berupa individu, keluarga, rumah tangga, kelompok sosial, sekolah, kelas,
oragnisasi, dan lain-lain. Dengan kata lain populasi adalah “kumpulan dari
1 Suharsimi Arikunto, Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktik, (Jakarta: PT Rineka Cipta, 2006), Cet. 13, h.130
30
31
sejumlah elemen”.2 Dalam penelitian ini yang menjadi populasi adalah siswa
SMA N 4 Kota Tangerang Selatan, adapun yang menjadi objek penelitian
adalah kelas XII jurusan IPS dengan jumlah siswa 164 orang
Sampel adalah sebagian atau wakil populasi yang diteliti.3 Guna untuk
menyederhanakan proses pengumpulan dan pengolahan data, penulis
menggunakan teknik sampling. Dalam penelitian ini yang menjadi sampel
adalah sebanyak 25% dari populasi yang ada. Suharsimi Arikunto
mengemukakan pendapat bahwa jika objek penelitian lebih dari 100 orang,
maka sampel yang di ambil antara 10-15 % atau 20-25 % atau lebih. Namun
dalam penelitian ini penulis mengambil sampel sebanyak 41 orang dengan
system kelompok atau cluster sampling. Dengan cara seperti ini, maka
diharapkan setiap anggota dari populasi memiliki kemungkinan yang sama
untuk di pilih sebagai sampel penelitian.
Setelah angket yang diberikan kepada responden telah dikembalikan,
tahap berikutnya adalah penyuntingan (editing) yaitu memeriksa angket yang
telah dikembalikan oleh responden dalam tahap untuk mengelola data.
D. Variabel Penelitian
Variabel adalah objek penelitian atau apa yang menjadi titik perhatian
suatu penelitian. Penelitian ini melibatkan dua variabel, yaitu:
1. Variabel X sebagai Variabel Bebas (Independent Variabel), yaitu persepsi
siswa tentang pengelolahan kelas.
2. Variabel Y sebagai Variabel Terikat (Dependent Variabel), yaitu hasil
belajar ekonomi.
1. Persepsi siswa tentang pengelolaan kelas
a. Defenisi Konseptual
Secara konseptual yang dimaksud dengan pengelolaan kelas
adalah suatu usaha yang dilakukan oleh penanggung jawab kegiatan
belajar-mengajar atau yang membantu dengan maksud agar dicapai
2 Nana Sudjana, Penelitian dan Penilaian Pendidikan, (Bandung: PT Sinar Baru, 1989),Cet. 1, h. 84
3 Suharsimi Arikunto, Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktik …, h.131
32
kondisi optimal sehingga terlaksana kegiatan belajar seperti yang
diharapkan”.4
b. Defenisi Operasional Pengelolaan kelas adalah “keterampilan guru untuk menciptakan dan memelihara kondisi belajar yang optimal dan mengendalikan bila terjadi gangguan dalam proses belajar mengajar”.5 Adapun indikator pengelolaan kelas yang baik adalah: 1. Kondisi Belajar Yang Optimal, kondisi belajar yang nyaman,
tenang, sejuk sehingga sangat membantu perhatian siswa pada materi pelajaran.
2. Menunjukkan Sikap Tanggap, prilaku positif atau negatif yang muncul di dalam kelas harus dapat disikapi dengan baik sehingga dapat meningkatkan motivasi belajar siswa.
3. Memusatkan Perhatian Kelompok, dengan memusatkan perhatian secara terus menerus terhadap siswa dapat mempertahankan konsentrasi belajar siswa tersebut.
4. Memberikan Petunjuk Dan Tujuan Yang Jelas, sering terjadi kurangnya konsentrasi siswa disebabkan oleh ketidakpahaman siswa terhadap arah dan sasaran yang akan dicapai.
5. Memberikan Teguran Dan Penguatan, teguran diberikan untuk mengarahkan tingkah laku siswa, dan penguat perlu dilakukan untuk memberikan respon positif dengan cara memberikan pujian dan penghargaan
2. Hasil Belajar Ekonomi a. Defenisi Konseptual
Menurut A.j. Romiszowski, “hasil belajar merupakan keluaran (outputs) dari suatu sistem pemprosesan masukan (inputs). Masukan dari sistem tersebut berupa macam-macam informasi sedangkan keluarannya adalah perbuatan atau kinerja (Performance)”.6.
4 Suharsimi Arikunto, Pengelolaan Kelas dan Siswa, (Jakarta: PT Raja Grafindo persada,
1996). Cet. 4, h. 67 5 Syaiful Bahri Djamarah & Aswan Zain, Strategi Belajar Mengajar, (Jakarta: PT Rineka
Cipta, 2006), Cet. 3, h.187-190 6 Mulyono Abdurrahman, Pendidikan...,h.38
33
b. Defenisi Operasional
Ditegaskan oleh Nana Sudjana dalam bukunya yang terkenal
yaitu, Penilaian Hasil Proses Belajar Mengajar “hasil belajar ekonomi
adalah kemampuan-kemampuan yang dimiliki siswa setelah ia
menerima pengalaman belajarnya”.7
3. Teknik Pengumpulan Data
1. Metode Pengumpulan Data
Untuk memperoleh data yang diperlukan dalam penelitian ini maka
penulis menggunakan metode sebagai berikut:
a. Wawancara
Wawancara dilakukan untuk mendapatkan keterangan yang dapat
menguatkan informasi data yang diperoleh sebagai bahan penulisan
skripsi. Dalam penelitian ini penulis mengadakan wawancara
langsung dengan guru untuk mengetahui kemampuan guru dalam
pengelolaan kelas selama proses pembelajaran berlangsung.
b. Angket (Kuesioner)
Angket adalah pengumpulan data dengan menggunakan persamaan
atau pernyataan secara tertulis yang digunakan untuk memperoleh
data dan informasi dari responden. Dalam penelitian ini, metode
angket digunakan untuk memperoleh data tentang keterkaitan antara
pengelolaan kelas dengan hasil belajar siswa.
2. Instrumen Penelitian
Pada tahap awal adalah mendefinisikan variabel yang akan
dijadikan penelitian. Dalam penelitian ini menggunakan variabel presepsi
siswa tentang pengelolaan kelas dengan hasil belajar ekonomi. Adapun
kisi-kisi instrumennya sebagai berikut.
7 Nana Sudjana, Penilaian Hasil Proses Belajar Mengajar, (Bandung: PT Remaja Rosdakarya , 2009), Cet. 14, h. 22
34
Tabel 1
Kisi-kisi Instrument Variabel Tentang Hubungan Persepsi Siswa
Tentang Pengelolaan Kelas Dengan Hasil Belajar Ekonomi
Variabel Dimensi variabel Indikator Item Jumlah
Persepsi siswa tentang pengelolaan kelas
Memiliki kemampuan menciptakan dan memelihara kondisi belajar yang optimal
1. Menunjukkan sikap tanggap
2. Memberikan perhatian
3. Memusatkan perhatian kelompok
4. Memberikan petunjuk-petunjuk yang jelas
5. Menegur 6. Memberi
penguatan
1,2,3,19 4,5,17,18 6,7,8,20 9,10 11,13,15,16 12,14
4 4 4 2 4 2
Hasil belajar Hasil belajar adalah sesuatu kinerja yang diindikasikan sebagai suatu kemampuan yang telah diperoleh karena adanya proses belajar
Nilai Hasil Tes Soal
4. Teknik Analisis Data.
Setelah data selesai dikumpulkan dengan lengkap dari lapangan, tahap
berikutnya adalah tahap analisa data. Untuk mengelolah data penulis
menggunakan langkah-langkah sebagai berikut:
1. Deskiptif Data
Untuk menjelaskan gambaran dalam penelitian ini berikut akan
dijabarkan deskripsi data berupa rentang sekor, rata-rata, standar deviasi,
dan modus. Selain itu, data akan disajikan dalam bentuk distribusi
35
frekuensi dan histogram untuk memperjelas deskripsi masing-masing
variabel yang diteliti.
2. Uji Validitas dan Reliabilitas
Setelah data terkumpul makna dilakukan tahap analisis data yaitu,
peneliti berusaha untuk memberikan uraian mengenai hasil penelitiannya.
Dalam analisis data dilakukan beberapa tahapan yang meliputi:
a. Uji Validitas
Skala Pengelolaan kelas sebelum diujikan harus ditentukan
validitasnya. Validitas berasal dari kata Validity, dapat diartikan” tepat
atau sahih, yakni sejauh mana ketepatan dan kecamatan suatu alat ukur
dalam melakukan fungsi ukurnya”.8 Untuk memperoleh pengujian
hipotesis yang valid dan obyektif diperlukan data yang memiliki
validitas dan reliabilitas yang tinggi. Uji validitas dilakukan dengan
menghitung korelasi antara masing-masing pernyataan dengan skor
total dengan menggunakan rumus teknik korelasi Product Moment.
Rumus adalah sebagai berikut:9
Rxy = ])([)]([
)()(2222 yyNxxN
yxxyNrxy∑−∑∑−∑
∑∑−∑=
Keterangan:
rxy = Angka Indeks korelasi “r” Product Moment N = Number of Cases ∑XY = Jumlah hasil perkalian antara skor X dan Y ∑X = Jumlah seluruh skor X ∑Y = Jumlah seluruh skor Y
b. Reliabilitas
Setelah dilakukan standarisasi nilai instrument, kemudian
dilakukan penguji reliabilitas, instrument Pengelolaan kelas dengan
8 Ahmad Sofyan, dkk, Evaluasi Pembelajaran IPA Berbasis Kompetensi, (Jakarta: UIN
Jakarta Press, 2006), Cet. 1, h. 105 9 Anas Sudijono, Pengantar Statistik Pendidikan, (Jakarta: PT Raja Grafindo Persada,
2006), Cet. 16, h. 206
36
menggunakan rumus metode belah dua (Split Halp Method) sebagai
berikut:10
ryr
r xyhit +=
12
Nilai tersebut diperoleh dengan mencari terlebih dahulu nilai
rxy dengan menggunakan rumus “r” Product Moment, yaitu:
])([)]([)()(
2222 yyNxxNyxxyNrxy
∑−∑∑−∑
∑∑−∑=
Keterangan:
rxy = Koefisien Korelasi Antara Variable X dan Variable Y
N = Number of Cases
∑XY = Jumlah Perkalian X dan Y
∑X = Jumlah Skor dalam Distribusi X
∑Y = Jumlah Skor dalam Distribusi Y
∑X = Jumlah Kuadrat Dari X
∑Y = Jumlah Kuadrat Dari Y
Pengolahan data ini digunakan uji validitas dan reabilitas
dengan rumus teknik korelasi tersebut, dengan menggunakan Sofware
SPSS 15.00 For Windows dengan entre method.
3. Uji Prasarat Analisis Data
Dalam prasarat analisis data peneliti menggunakan asumsi korelasi Pearson Produk Momen (PPM), asumsi ataupun persyaratan yang harus dipenuhi dalam menggunakan korelasi PPM adalah:
1. Variabel yang dihubungkan mempunyai data yang berdistribusi normal
2. Variabel yang dihubungkan mempunyai data linier 3. Variabel yang dihubungkan mempunyai data yang dipilih
secara acak (random) 4. Variabel yang dihubungkan mempunyai pasangan sama
dari subjek yang sama pula (variasi skor variabel yang dihubungkan harus sama)
10 Khairul Anwar, Hubungan Kecerdasan Emosional Dengan Hasil Belajar Kimia Siswa
(Jakarta: FITK, Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta, Skripsi, 2010), h, 38
37
5. Variabel yang dihubungkan mempunyai data interval dan rasio.11
Dalam penelitian ini pengujian prasarat analisis yang digunakan
penulis adalah uji normalitas. Uji normalitas data dilakukan dengan
menggunakan statistik Kolmogorov-Smirnov (KS). Perhitungan data
tersebut dilakukan dengan menggunakan bantuan komputer yaitu program
SPSS 15.00.
1. Uji Normalitas Data
Uji normalitas merupakan uji prasyarat analisis data yang digunakan
untuk mengetahui apakah data yang diteliti berdistribusi normal atau
tidak. Pengujian dilakukan dengan menggunakan rumus Liliefors dan
pengambilan keputusan data normal atau tidak, dapat ditentukan
dengan mengunakan dua cara :
a. Dengan membandingkan skor KS hitung dengan KS tabel:
- Jika niali KS hitung < KS tabel, maka Ho ditolak dan Ha
diterima artinya data normal.
- Jika niali KS hitung > KS tabel, maka Ho diterima dan Ha
ditolak artinya data tidak normal.
b. Dengan teknik probabilitas:
- Jika nilai probabilitas 0,05 lebih kecil atau sama dengan nilai
probabilitas Sig atau (0,05 ≤ Sig), maka Ho ditolak dan Ha
diterima artinya data normal.
- Jika nilai probabilitas 0,05 lebih kecil atau sama dengan nilai
probabilitas Sig atau (0,05 ≥ Sig), maka Ho diterima dan Ha
ditolak artinya data tidak normal.
Pada penelitian ini pengambilan keputusan untuk uji normalitas
dengan menggunakan teknik probabilitas.
2. Metode Suksesi Interval
Metode ini di tujukan untuk menaikan data ordinal menjadi
interval. Ditegaskan oleh Riduwan bahwa untuk perhitungan ini
menggunakan rumus sebagai berikut:12
11 Husaini Usman & Purnomo Setiady Akbar, Pengantar Statistika, (Jakarta: PT Bumi Aksara, 2008), Cet. 3, h. 200
38
S)x(X1050T
~
ii
−+=
Dari perhitungan prasyarat analisis terbukti bahwa data itu
adalah normal dan sudah di tingkatkan menjadi interval maka penulis
menggunakan korelasi Product Moment
4. Pengujian Hipotesis
Uji hipotesis meliputi uji korelasi, uji signifikansi dan koefisien
determinasi. secra rinci dijabarkan sebagai berikut:
a. Uji Korelasi
Perhitungan korelasi menggunakan rumus “Product Moment
Correlation”, yaitu salah satu teknik untuk mencari korelasi antar dua
variabel yang kerap kali digunakan. Teknik ini dikembangkan oleh
“Karl Person”.13 Rumus Product Moment yaitu:
])([)]([)()(
2222 yyNxxNyxxyNrxy
∑−∑∑−∑
∑∑−∑=
Keterangan:
rxy = Angka Indeks korelasi “r” Product Moment
N = Number of Cases
∑XY = Jumlah hasil perkalian antara skor X dan Y
∑X = Jumlah seluruh skor X
∑Y = Jumlah seluruh skor Y
Pengolahan data digunakan teknik analisa korelasional dengan
rumus Product Moment tersebut, juga dilkukan dengan Software SPSS
15.00 For Windows 12 Riduwan, Belajar Mudah Penelitian Untuk Guru-Karyawan Dan Peneliti
Pemula,(Bandung: Alfabeta, 2007), Cet. 4, h.131 13 Anas Sudjiono, Pengantar Statistik Pendidikan,( Jakarta:PT. Raja Grafindo Persada,
2004), Cet.14, h.190
39
Tabel 2 Interprestasi Nilai r
Besarnya “r” Product Moment Interpretasi
0,800-1,00
0,600-0,800
0,400-0,600
0,200-0,400
0,000-0,200
Antara variabel X dan variabel Y terdapat korelasi, yang sangat tinggi. Antara variabel X dan variabel Y terdapat korelasi yang cukup. Antara Antara variabel X dan variabel Y terdapat korelasi yang agak rendah. Antara variabel X dan variabel Y terdapat korelasi yang rendah. Antara variabel X dan variabel Y terdapat korelasi akan tetapi korelasi itu sangat rendah atau sangat rendahnya sehingga korelasi itu diabaikan (dianggap tidak ada korelasi antara variabel X dan Y.
b. Koefesien Deteminasi Untuk mengetahui seberapa besar konstribusi variabel X
terhadap Y digunakan rumus sebagai berikut:
Rumus Koefesien Determinan
KD = R2 x 100%
Keterangan:
KD = Konstribusi variabel X terhadap variabel Y
R2 = Koefesien korelasi antara variabel X terhadap variabel Y Untuk mengetahui besarnya Koefesien Diterminasi (KD) dan
tingkat linieritas hubungan variabel X dan variabel Y juga menggunakan Software SPSS 15.00 For Windows
G. Pengujian Hipotesis
Ha : Terdapat hubungan yang positif dan signifikan antara persepsi siswa tentang pengelolaan kelas dengan hasil belajar ekonomi
Ho : Tidak terdapat hubungan yang positif dan signifikan antara persepsi siswa tentang pengelolaan kelas dengan hasil belajar ekonomi.
BAB IV
HASIL PENELITIAN
A. Gambaran Umum Sekolah
1. Letak Geografis SMAN 4 Kota Tangerang Selatan
SMA Negeri 4 Kota Tangerang Selatan terletak di Jalan WR.
Supratman Komp. PERTAMINA Kelurahan Pondok Ranji Kecamatan
Ciputat Timur Kota Tangerang Selatan Propinsi Banten.
Disebelah Utara : Perumahan Bintaro
Disebelah Selatan : Kampus UIN
Disebelah Barat : Perumahan Country Wood
Disebelah Timur : Gedung Arsip Nasional ESDM
Secara geografis letak SMA Negeri 4 Kota Tangerang Selatan
sangat strategis karena jauh dari keramaian / kebisingan dan terletak di
kota kecamatan yang mudah transportasinya karena dilalui jalur
transportasi umum.
2. Sejarah Berdirinya SMAN 4 Kota Tangerang Selatan
SMAN 4 Kota Tangerang Selatan didirikan sejak tahun 1994
berdasarkan S.K. Kepala Kantor Wilayah Departemen Pendidikan dan
Kebudayaan Propinsi Jawa Barat dengan Nomor Statistik Sekolah (N.S.S)
40
41
30.102,04.16.088. Untuk itu, maka pemerintah dalam hal ini Departemen
Pendidikan dan Kebudayaan memandang perlu untuk mendirikan sekolah
baru, sesuai dengan tuntutan masyarakat. Demikian juga dengan
masyarakat Ciputat, khususnya masyarakat komplek PERTAMINA
Pondok Ranji Ciputat dan sekitarnya, yang direalisasikan dalam bentuk
penghibahan sebagian tanah yang dimiliki pertamina kepada pemerintah
DEPDIKBUD untuk pendirian gedung sekolah baru. Adapun tanah hibah
tersebut luasnya 2 hektar, yang terbagi menjadi 12,000 m2 untuk SMAN 4
Ciputat dan 6000 m2 untuk Negari 10 Tangerang Selatan serta 6000 m2
lagi untuk perumahan guru.
3. Profil Sekolah SMAN 4 Kota Tangerang Selatan
Profil Sekolah merupakan suatu gambaran tentang peta lokasi,
kedudukan sekolah, sarana dan prasarana sekolah, program, guru, pegawai
dan staf tata laksana sekolah serta berbagai keadaan yang merupakan
kekuatan dan kelemahan sekolah.
Identitas Sekolah
Nama Sekolah : SMA Negeri 4 Kota Tangerang Selatan
NIS : 30.1.30.04.10.010
Alamat : Jl. WR. Supratman Komp. Pertamina Pondok Ranji
Ciputat Timur, Kota Tangerang Selatan
Website : www.sman2.com
e-mail : info@sman2.com
No. Telp/Faks : (021) 7423962/(021) 7426373
4. Visi , Misi dan Tujuan SMA Negeri 4 Kota Tangerang Selatan
a. Visi :
SMA Negeri 4 Kota Tangerang Selatan bertaraf internasional yang
religius, berakhlak mulia, inovatif, dan menguasai IPTEK.
42
Indikator Visi:
1. Sekolah dalam kesehariannya menggunakan Bahasa Inggris
2. Sekolah memenuhi standar nasional pendidikan diperkaya dengan
standar internasional pendidikan dari negara maju (salah satu
negara OECD).
3. Sekolah memperoleh sertifikat ISO 9001:2000 dan ISO 14000
4. Sekolah membina peserta didik untuk taat beribadat kepada Tuhan
Yang Maha Esa
5. Sekolah membina peserta didik agar memiliki sopan santun, taat
akan tata tertib sekolah, dan taat terhadap norma dan hukum yang
berlaku di masyarakat dan bangsa Indonesia.
6. Sekolah menghasilkan peserta didik yang mampu bersaing pada
perlombaan-perlombaan tingkat nasional dan internasional baik
yang bersifat akademik maupun non akademik
7. Sekolah dalam kegiatan sehari-hari berbasis teknologi informasi
dan komunikasi.
b. Misi :
1. Mengembangkan kemampuan penguasaan Bahasa Inggris
2. Mengembangkan muatan mata pelajaran kurikulum KTSP
diperkaya dengan muatan mata pelajaran internasional (salah satu
negara OECD).
3. Mengembangkan sistem manajemen mutu sesuai dengan ISO
9001: 2000 dan ISO 14000
4. Meningkatkan keimanan dan ketakwaan kepada Tuhan Yang Maha
Esa
5. Menjunjung tinggi persamaan hak, jujur, demokrastis, bersikap
efektif dan efisien
6. Menciptakan gagasan cemerlang
7. Meraih prestasi unggul di tingkat nasional dan internasional
8. Adaftif terhadap perkembangan teknologi informasi dan
komunikasi
43
c. Tujuan
1. Menghasilkan peserta didik yang mampu bersaing di era
globalisasi dengan dilandasi, semangat dan jiwa entrepreneuship,
patriotisme dan nasionalisme.
2. Menghasilkan peserta didik yang berkeyakinan kuat terhadap
Tuhan YME, taat beribadah dan beramal sholeh
3. Menghasilkan peserta didik yang mampu menghargai orang lain,
jujur, terbuka, cermat dan tepat dalam bertindak
4. Menghasilkan peserta didik yang kreatif, cerdas, mandiri,
partisipatif, inovatif, berprestasi tinggi di bidang akademik dan non
akademik di tingkat nasional dan internasional
5. Menghasilkan peserta didik yang dapat diterima di perguruan
tinggi ternama baik nasional maupun internasional
6. Menghasilkan peserta didik yang mampu bersaing dalam
perlombaan akademik maupun non akademik, baik tingkat nasional
maupun internasional.
7. Menghasilkan peserta didik yang mampu menerapkan
pendayagunaan IPTEK dengan optimal
5. Keadaan Guru dan Tenaga Administrasi, Siswa, Masyarakat dan
Fasilitas Sekolah.
a. Keadaan Guru dan Tenaga Administrasi
1. Tenaga Pendidik
Jumlah tenaga kependidikan SMA Negeri 4 Kota Tangerang
Selatan sebagai berikut :
Jumlah guru per Mata Pelajaran dan guru BK
44
Tabel 3
Jumlah Tenaga Kependidikan
No Nama NIP Mata
Pelajaran Status Guru
Pendidikan
Terakhir
1 Drs. A. Nana Mahmur, MM. Pd
19601030 198403 1005
Matematika PNS/KEP-SEK
S-2
2 Drs. Jamaluddin 130673798 Matematika PNS S-1 3 Sri Widayati Ismail,S.Pd. 130899057 Ekonomi/BK* PNS S-1 4 Dra. Herlina Dwi Rahayu 131911940 Pend.
Kewarganeg. PNS/WAKASEK S-1
5 Euis Wastiasih, S.Pd. 132085430 Fisika PNS S-1 6 Priono, S.Pd. 132138165 Fisika PNS/WAKASEK S-1 7 Drs. Deni Ahmad Hidayat 132005704 Penjasorkes PNS S-1 8 Drs. Agus Purwanto 132125484 Biologi/Mulok PNS S-1 9 Dra. Siti Nurhusna 150222823 Pend. Agama PNS S-1 10 Dra. Erna Shofiati 132125302 Ekonomi PNS S-1 11 Dra. Ita Rosita 132126975 Sosiologi PNS S-1 12 Drs. Dadang Rustandi 132142487 Geografi PNS S-1 13 Nurtohidah, S.Pd. 132138221 Kimia PNS S-1 14 Dra. Masruroh 132147596 Ekonomi PNS S-1 15 Dra. Wahyu Sri Anggara 132143803 Sejarah PNS S-1 16 Astuti Murtiningsih, S.Pd. 131897556 Kimia PNS S-1 17 Dra. Rismauli Hartati 132019585 Matematika PNS S-1 18 Umiyati, S.Pd. 132042173 Kimia PNS S-1 19 Hj. Dwi Novy Hardani,
S.Pd. 131874084 Kimia PNS S-1
20 M. Rislani, S.Pd. 132172658 Penjasorkes PNS S-1 21 Achmad Alwan F., S.Pd. 132085349 Fisika PNS S-1 22 Yaya Yudiansyah, S.Pd. - Bahasa
Indonesia HONORER S-1
23 Bayudha, S.Kom - TIK HONORER S-1 24 Nina Herlina, S.Pd. 900022065 Bahasa Inggris PNS S-1 25 Drs. Suyarto 131943942 pend. Agama PNS S-1 26 Dra. Halimah Sa'diah 131858624 Bahasa
Indonesia PNS S-1
27 R. Anne Agustiane S., S.Pd. 131431429 Seni
Rupa/BK* PNS S-1
28 Nyai Umsari, S.Pd. 132103412 Bahasa Indonesia PNS S-1
29 Dra. Anita Dardanela 132162989 Bahasa Inggris PNS S-1 30 Anni Mulyati, S.Pd. 900022187 Bahasa
Indonesia PNS S-1
31 Zulkifli Nasution, S.Pd. - Seni Musik Honorer S-1 32 M.Edisuharsongko,S.Ag. 150370814 Pend. Agama PNS S-1 33 RonnySyahlani, S.Kom. - Tik/Mulok HONORER S-1 34 Dedi Auron, S.Pd. - Matematika HONORER S-1 35 Arie Rachmawati H. - Bahasa Jepang HONORER S-1
45
36 Euis Nurmalasari, S.Pd. - Matematika HONORER S-1 37 Ibni Afan, S.Pd. 900014403 Bahasa Inggris PNS S-1 38 Siti Rukiah, S.Pd. 900015017 Bahasa
Indonesia PNS S-1
39 Susrita yanti, S.Pd. 900014010 Bahasa Indonesia PNS S-1
40 Dra. Erni Suryana BR. P 900025678 Matematika PNS S-1 41 Nurfaiqoh, S.Psi. - BK HONORER S-1 42 Tjhin Ming Ing - Bahasa
Mandarin HONORER
43 Nepo Jumiati,S.Sos 136162889 Bahasa Inggris PNS S-1 44 Ujiyanto,S.Pd - Geografi HONORER S-1 45 Dra. Sumartini 132143802 Sejarah PNS S-1 46 Drs. Sutrisno 132123189 Sejarah PNS S-1 47 Acep, S.Pd. 132215674 Pend.Kewarga
neg. PNS S-1
48 Mimid Indra Kosasih, S.Pd. 132198644 Matematika PNS S-1
49 Sukanta, S.Pd. 132166118 Bahasa Inggris PNS/WAKASEK S-1 50 Usman, S.Pd. 132120854 Sosiologi PNS/WAKASEK S-1 51 Sopingi, S.Pd. 900022423 Biologi PNS S-1 52 Dra. Sri handayani 132193985 Biologi PNS S-1 53 Ida Romauli S., S.Pd. 900022035 Bahasa Jerman PNS S-1 54 Drs. Suyanto 131792304 Penjasorkes PNS S-1
2. Tenaga Administrasi
Tabel 4
Jumlah Guru Administrasi
No. Tenaga Pendukung Jumlah
1.
2.
3.
4.
5.
6.
7.
Tenaga Keuangan
Tenaga Administrasi
Satpam
Tenaga Kebersihan
Laboran
Pustakawan
Teknisi
2 orang
5 orang
2 orang
8 orang
1 orang
1 orang
1 orang
b. Data Jumlah Peserta Didik dan Rombongan Belajar
46
Tabel 5
Jumlah Peserta Didik dan Rombongan Belajar
Kelas XI Kelas XII No Data Siswa
Kelas
X IPA IPS Jml. IPA IPS Jml.
Jml
Total
1. Jumlah Siswa 380 186 142 328 191 164 355 1063
2. Rombongan
Belajar 9 5 4 9 5 4 9 27
c. Sarana dan Prasarana Terdiri dari Tanah dan Gedung.
Tanah sekolah sepenuhnya milik Negara yang dihibahkan dari
PERTAMINA, adapun keadaan tanah, prasarana dan gedung sebagai
berikut:
Tabel 6
Jumlah Sarana dan Prasarana Sekolah
No Data Sarana dan Prasarana Keterangan 1 Luas Lahan 12000m2 2 Luas Bangunan 3.693m2 3 Lapangan Olahraga 4 buah 4 Jumlah Ruang Belajar 27 ruangan 5 Jumlah Ruang Penunjang :
a. Laboratorium Bahasa b. Laboratorium Kimia dan Biologi c. Laboratorium Fisika dan Matematika d. Laboratorium Komputer e. Perpustakaan f. Ruang Seni g. Ruang BK h. Ruang Kepala Sekolah i. Ruang Guru j. Ruang TU k. Ruang Wakasek l. Ruang Piket/Tamu/UKS m. Ruang Satpam n. Gudang o. Ruang Penggandaan p. Dapur q. Kamar Mandi r. Kantin
1 buah 1 buah
1 buah
4 buah 1 buah 1 buah 1 buah 1 buah 1 buah 1 buah 1 buah 1 buah 1 buah 4 buah 1 buah 1 buah
22 buah
47
s. Koperasi Siswa t. Ruang OSIS u. Ruang Ekskul v. Tempat Beribadah w. Garasi x. Tempat Parkir y. Taman
10 buah 1 buah 1 buah 2 buah 1 buah 1 buah 2 buah 2 buah
6 Jumlah Peralatan : a. Alat Studio dan Komunikasi b. Alat Kantor dan Rumah tangga c. Alat Laboratorium d. Mobil
10 buah
2.432 buah 10.796 buah
1 buah
6. Kerjasama Dengan Instansi Terkait.
Pada Tahun Pelajaran 2008/2009 SMA Negeri 4 Kota Tangerang
Selatan telah menandatangani perjanjian kerjasama bidang pendidikan
dengan menjalin hubungan Sister School dengan sekolah bertaraf
Internasional dari Luar Negeri (Negara OECD) yaitu Weeroona Collage
Bendigo Australia adapun tujuan program adalah :
1. Sister School Program Goals
• To strengthen relationships, understanding and appreciation
between people in West Java and the Weeroona College Bendigo
district.
• To deepen the understanding of and respect for each other’s
cultures
• To develop opportunities for students and teachers to develop skills
which enhance Australia – West Java relationships
• To support the teaching of Indonesia in Victoria and English in
Indonesia and to continue to teach the language
• To develop ties of friendship through regular communication
2. Sister School Activities
• The exchanges of information about curriculum, school policy and school events
• The exchange of teaching resources, course materials and teaching strategies
48
• The exchange of student work, letters, photos, student newspaper, etc. to promote mutual understanding
• Both school will endeavour to maintain a student, teacher and administrator exchange program to provide the opportunity to study, work and live in the sister school community
3. Kerja Sama dengan Lembaga-lembaga Pendidikan
Kerja sama dengan bimbingan belajar dan perguruan tinggi baik PTN maupun PTS dalam bentuk bimbingan belajar maupun TRY OUT untuk mempersiapkan siswa kelas XII dalam menghadapi Ujian Nasional (UN) maupun SNMPTN dan SPMB
B. Deskriptif Data
1. Deskripsi Data Pengelolaan kelas (Variabel X) Untuk menjelaskan gambaran dalam penelitian ini berikut akan dijabarkan deskripsi data berupa rentang skor, rata-rata, standar deviasi, dan modus. Selain itu, data akan disajikan dalam bentuk distribusi frekuensi dan histogram untuk memperjelas deskripsi dapat dilihat pada tabel 7 sebagai berikut.
Tabel 7
Deskripsi Statistik Pengelolaan Kelas (Variabel X)
Valid 41 N Missing 0
Mean 48,07 Median 47,00 Mode 41(a)
Std. Deviation 7,767 Minimum 34 Maximum 62
Berdasarkan tabel 5 tersebut di atas, menunjukan bahwa perolehan
skor angka dari 41 responden dengan perolehan data yang valid untuk
variabel (X) persepsi siswa tentang pengelolaan kelas pada mata pelajaran
ekonomi adalah nilai minimumnya adalah 34 maksimumnya 62 dan rata-
49
rata atau meannya adalah 48,07 mediannya 47,00 modenya 41 dengan
standar deviasi 7,767.
Jika dibuat rentang skor pengelolaan kelas dengan jumlah 41 orang
yang semuanya valid, maka dapat dilihat bahwa frekuensi dan presentasi
skor pengelolaan kelas yang memperoleh angka 34, 35, 36, 38, 42, 44, 45,
49, 50, 51, 53, 55, 56, 60, dan 61 masing-masing 1 orang (2,4%), angka
40, 43, 48,dan 59 masing-masing 2 orang (4,9%), angka 54, dan 61
masing-masing 3 orang (7,3%), dan angka 41, 46, dan 47 masing-masing 4
orang (9,8%). Untuk lebih jelasnya data tentang frekuensi dan persentasi
variabel bebas (X) Persepsi siswa tentang pengelolaan kelas pada mata
pelajaran ekonomi pada tabel 8 sebagai berikut:
Tabel 8
Frekuensi Skor Pengelolaan Kelas (Varibel X)
Frequency Percent Valid Percent
Cumulative Percent
Valid 34 1 2,4 2,4 2,4 35 1 2,4 2,4 4,9 36 1 2,4 2,4 7,3 38 1 2,4 2,4 9,8 40 2 4,9 4,9 14,6 41 4 9,8 9,8 24,4 42 1 2,4 2,4 26,8 43 2 4,9 4,9 31,7 44 1 2,4 2,4 34,1 45 1 2,4 2,4 36,6 46 4 9,8 9,8 46,3 47 4 9,8 9,8 56,1 48 2 4,9 4,9 61,0 49 1 2,4 2,4 63,4 50 1 2,4 2,4 65,9 51 1 2,4 2,4 68,3 53 1 2,4 2,4 70,7
50
54 3 7,3 7,3 78,0 55 1 2,4 2,4 80,5 56 1 2,4 2,4 82,9 59 2 4,9 4,9 87,8 60 1 2,4 2,4 90,2 61 3 7,3 7,3 97,6 62 1 2,4 2,4 100,0 Total 41 100,0 100,0
Jika dibuat tingkat atau level persepsi siswa tentang pengelolaan
kelas pada mata pelajaran ekonomi sebanyak 41 orang adalah sebagaimana
dapat dilihat pada tabel 9 sebagai berikut:
Tabel 9
Indek Tingkat Pengelolaan Kelas
No Rentang Perolehan skor pengelolaan
kelas
Level/ tingkat pengelolaan kelas
Jumlah siswa %
1 58-65 Sangat tinggi 7 17,07%
2 50-57 Tinggi 8 19,5%
3 42-49 Sedang 16 39,02%
4 34-41 Rendah 10 24,39%
Jumlah 41 100
Berdasarkan perhitungan perolehan rata-rata skor hasil belajar
siswa pada mata pelajaran IPS sebesar 48,07. Untuk lebih memperjelas
tabel 9, di bawah ini disajikan histogram data gambaran pengelolaan kelas.
Gambar 1 Histogram Distribusi Frekuensi Pengelolaan Kelas (X)
51
PENGELOLAAN KELAS7060504030
Freq
uenc
y8
6
4
2
0
Histogram
Mean =48.07�Std. Dev. =7.767�
N =41
Dari gambar di atas terlihat sekitar 17,07% siswa yang mendapat skor 58-65 dengan jumlah siswa sebanyak 7 orang dan tingkat pengelolaan kelas yang sangat tinggi, skor 50-57 sebesar 19,5% dengan jumlah siswa sebanyak 8 orang dan tingkat pengelolaan kelas yang tinggi, skor 42-49 sebesar 39,02% dengan jumlah siswa sebanyak 16 orang dan tingkat pengelolaan kelas yang sedang, skor 34-41 sebesar 24,39% dengan jumlah siswa sebanyak 10 orang dan tingkat pengelolaan kelas yang rendah. Maka persentase terbesar terdapat pada skor 42-49 yaitu 39,02% dengan jumlah siswa sebanyak 16 orang dan tingkat pengelolaan kelas yang sedang. Dengan demikian dapat diinterpretasikan bahwa skor yang berada pada interval 42-49 merupakan skor yang persentasenya paling banyak yaitu 39,02%.
2. Deskripsi Data Hasil Belajar Ekonomi ( Variabel Y) Deskripsi data hasil penelitian tentang hasil belajar siswa pada
mata pelajaran ekonomi penulis menggunakan hasil tes soal pada mata pelajaran ekonomi di SMAN 4 Kota Tangerang Selatan yaitu mencakup data tentang jumlah responden, perolehan skor dilihat dari minimum, maksimum, mean dan standar deviasinya dapat dilihat pada tabel 10 sebagai berikut:
Tabel 10
52
Deskripsi Statistik Nilai Ekonomi
HASIL TES
N Valid 41
Missing 0
Mean 51,95
Median 50,00
Mode 45
Std. Deviation 9,479
Minimum 35
Maximum 70
Berdasarkan tabel 10 tersebut di atas, menunjukkan bahwa
perolehan skor angka dari responden untuk variabel hasil belajar ekonomi
yang berjumlah 41 orang adalah nilai meannya adalah 51,95, mediannya
50,00, modenya 45, standar deviasinya 9,479, nilai minimumnya 35, dan
nilai maximumnya 70.
Jika dibuat rentang skor angka nilai hasil belajar mata pelajaran
ekonomi yang semuanya valid, maka dapat dilihat bahwa frekuensi dan
persentasi skor hasil belajar mata pelajaran ekonomi yang memperoleh
angka 70 sebanyak 1 orang (2,4%). Angka 35 masing-masing 2 orang
(4,9%). Angka 60 masing-masing 4 orang (9,8%). Angka 40,50 masing-
masing 5 orang (12,2%). Angka 65 masing-masing 7 orang (17,1%).
Angka 55 masing-masing 8 orang (19,5%). Dan angka 45 masing-masing
9 orang (22,0%). Untuk lebih jelasnya dapat divisualkan pada tabel 11
sebagai berikut:
Tabel 11
53
Distribusi Frekuensi Hasil Belajar Ekonomi (Variabel Y)
Frequency Percent Valid Percent Cumulative Percent
Valid 35 2 4,9 4,9 4,9 40 5 12,2 12,2 17,1 45 9 22,0 22,0 39,0 50 5 12,2 12,2 51,2 55 8 19,5 19,5 70,7 60 4 9,8 9,8 80,5 65 7 17,1 17,1 97,6 70 1 2,4 2,4 100,0 Total 41 100,0 100,0
Jika dibuat tingkat atau level hasil belajar siswa pada mata
pelajaran ekonomi sebanyak 41 orang adalah sebagaimana dapat dilihat
pada tabel 12 sebagai berikut:
Tabel 12
Tingkat Hasil Belajar
No Rentang Perolehan Nilai hasil belajar
Level/Tingkat Nilai Hasil
Jumlah siswa %
1 65-74 Sangat tinggi 8 19,5% 2 55-64 Tinggi 12 29,2% 3 45-54 Sedang 14 34,1% 4 35-44 Rendah 7 17,0%
Jumlah 41 100
Berdasarkan perhitungan perolehan rata-rata skor hasil belajar
siswa pada mata pelajaran ekonomi sebesar 51,95. Untuk lebih
memperjelas tabel 12, di bawah ini disajikan histogram data gambaran
hasil belajar ekonomi
Gambar 2
54
Histogram Distribusi Frekuensi Hasil Belajar Ekonomi (Y)
hasil tes807060504030
Frequ
ency
10
8
6
4
2
0
hasil tes
Mean =51.95�Std. Dev. =9.479�
N =41
Dari gambar di atas terlihat sekitar 19,5% siswa yang mendapat skor 65-74 dengan jumlah siswa sebanyak 8 orang dan tingkat nilai hasil yang sangat tinggi, skor 55-64 sebesar 29,2% dengan jumlah siswa sebanyak 12 orang dan tingkat nilai hasil yang tinggi, skor 45-54 sebesar 34,1% dengan jumlah siswa 14 orang dan tingkat nilai hasil yang sedang , skor 35-44 sebesar 17,0% dengan jumlah siswa sebanyak 7 orang dan tingkat nilai hasil yang rendah. Maka persentase terbesar terdapat pada skor 45-54 yaitu 34,1% dengan jumlah siswa sebanyak 16 orang dan tingkat nilai hasil yang sedang. Dengan demikian dapat diinterpretasikan bahwa skor yang berada pada interval 45-54 merupakan skor yang persentasenya paling banyak yaitu 34,1%.
C. Uji Prasyarat Analisis Data 1. Uji Normalitas
Dalam penelitian ini pengujian prasyarat analisis yang digunakan penulis adalah uji normalitas. Uji normalitas data dilakukan dengan menggunakan statistik Kolmogorov-Smirnov (KS). Perhitungan data tersebut dilakukan dengan menggunakan bantuan komputer yaitu program SPSS 15.00.
Hasil pengujian normalitas data dengan rumus liliefors untuk masing-masing variabel terlihat pada tabel 13 sebagai berikut:
Tabel 13
55
Hasil Uji Normlitas Data
Variabel Asymp.sig Taraf signifikansi 5% Keputusan Pengelolaan kelas 0,999 0,05% Normal
Hasil belajar 0,254 0,05% Normal
Pada tabel 13 diatas, dapat diketahui nilai probabilitas Sig untuk
variabel pengelolaan kelas sebesar 0,999 dan variabel untuk hasil belajar
sebesar 0,254 dengan demikian nilai probabilitas Sig dari kedua variabel
diatas (pengelolaan kelas terhadap hasil belajar) lebih besar dari nilai
probabilitas 0,05.
2. Metode Suksesi Interval
Metode ini di tujukan untuk menaikan data ordinal menjadi
interval. Untuk perhitungan ini menggunakan rumus sebagai berikut:1
S)x(X1050T
~
ii
−+=
Adapun perhitungannya dengan bantuan Microsoft Office Excel
2007 dan hasilnya terlampir dalam lampiran 9.
Dari perhitungan prasarat analisis terbukti bahwa data itu adalah
normal dan sudah di tingkatkan menjadi interval maka penulis
menggunakan korelasi Product Moment.
D. Pengujian Hipotesis Dan Pembahasan
Deskripsi data hasil korelasi antara pengelolaan kelas (Variabel X) dan
hasil belajar ekonomi (Variabel Y) yang di lakukan di SMAN 4 Kota
Tangerang Selatan dengan menggunakan bantuan Sofware SPSS 15.00 For
Windows dengan Teknik Enter Method, yaitu dengan cara memasukkan data
variabel X (Pengelolaan kelas) dan variabel Y (Hasil belajar ekonomi)
1 Riduwan, Belajar Mudah Penelitian Untuk Guru-Karyawan Dan Peneliti Pemula,
(Bandung: Alfabeta, 2007), Cet. 4, h.131
56
kedalam form yang tersedia pada program tersebut, seperti dapat dilihat pada
tabel 14 sebagai berikut:
Tabel 14
Variables Entered/Removed(b)
Model Variables Entered Variables Removed Method
1 Hasil belajar
ekonomi . Enter
a All requested variables entered. b Dependent Variable: Pengelolaan kelas
Setelah kedua variabel sebagaimana telah dideskripsikan pada
deskripsi data pengelolaan kelas dan hasil belajar ekonomi dienter
(dimasukkan) ke dalam program SPSS tersebut, maka menghasilkan keluaran
korelasi antara pengelolaan kelas (Variabel X) dan hasil belajar ekonomi
(variabel Y) .
Output data yang dihasilkan dari program SPSS For Windows ternyata
bahwa korelasi antara pengelolaan kelas (Variabel X) dan hasil belajar
ekonomi (varibel Y) maka memperoleh angka koefisien korelasi Person
Correlation dengan Rumus Product Moment sebesar 0,366 dengan tingkat
kepercayaan 13,4%. Hal ini dapat dilihat pada tabel 15 sebagai berikut ini :
Tabel 15
Hasil Perhitungan Korelasi Antara Pengelolaan Kelas Dan Hasil Belajar
Pengelolaan
Kelas Hasil Belajar
Ekonomi pengelolaan kelas Pearson Correlation 1 ,366(*) Sig. (2-tailed) ,018 N 41 41hasil tes Pearson Correlation ,366(*) 1 Sig. (2-tailed) ,018 N 41 41
* Correlation is significant at the 0.05 level (2-tailed).
57
Berdasarkan hasil perhitungan korelasi antara pengelolaan kelas dan
hasil belajar siswa pada mata pelajaran ekonomi menunjukkan dengan tingkat
korelasi R (rxy) sebesar 0,366, maka hasil perhitungan kontribusi (R
Square/Koefesien Diterminasi) atau pengaruh pengelolaan kelas (variabel X)
terhadap hasil belajar siswa pada mata pelajaran ekonomi (variabel Y) adalah
R2 X 100 % = 0,366 X 100%= 13,40 %.
Tabel 16
Model Summary
Model R R Square Adjusted R Square Std. Error of the Estimate
1 ,366(a) ,134 ,112 8,93174
a Predictors: (Constant), Y
E. Pembahasan
1. Pengelolaan kelas
Berdasarkan deskripsi data pengelolaan kelas siswa SMAN 4 Kota
Tangerang Selatan yang berjumlah 41 orang, menunjukkan bahwa skor
yang tertinggi pada posisi sedang sebanyak 39,02% dengan rentang nilai
42-49. Hal ini menggambarkan bahwa pengelolaan kelas belum cukup
baik oleh sebab itu diperlukan perencanaan pengelolaan kelas dengan lebih
baik.
2. Hasil Belajar Pada Mata Pelajaran Ekonomi
Berdasarkan deskripsi data hasil belajar siswa pada mata pelajaran
ekonomi diatas, menunjukkan bahwa skor prestasi belajar siswa pada
rentang 45-54 yaitu 34,1% dengan jumlah siswa sebanyak 16 orang yaitu
menunjukkan skor yang tertinggi pada posisi sedang. Hal ini menunjukkan
bahwa hasil belajar belum cukup baik dikarenakan belum tercapainya SK
dan KD sehingga perlu di tingkatkan kembali perencanaan kualitas
pendidikannya agar dapat lebih baik lagi.
58
3. Kontribusi Pengelolaan Kelas Terhadap Hasil Belajar Ekonomi
Berdasarkan hasil perhitungan korelasi antara pengelolaan kelas
(variabel X) dan hasil belajar siswa pada mata pelajaran ekonomi (variabel
Y) menunjukkan dengan tingkat korelasi R (rxy) sebesar 0,366% dan R
Square/(Koefesien Diterminasinya) adalah 13,4%
Di karenakan banyaknya faktor lain yang mempengaruhi hasil
belajar siswa, baik faktor internal maupun faktor eksternal. Faktor internal
sangat mempengaruhi hasil belajar seorang siswa walaupun tidak dapat
dipungkiri bahwa faktor eksternal mempunyai andil dalam menentukan
hasil belajar. Karena hasil belajar merupakan hasil dari usaha belajar yang
dilakukan oleh siswa yang meliputi ranah kognitif, afektif dan
psikomotorik.
Ditegaskan oleh Zikri Neni Iska dalam bukunya, Psikologi Pengantar Pemahaman Diri Dan Lingkungan, Salah satu hal dari faktor internal yang mempengaruhi hasil belajar ekonomi siswa adalah Fisiologi dan Psikologi, fisiologi yang terdiri dari kondisi fisik dan panca indera sedangkan psikologi yang terdiri dari bakat, minat, kecerdasan, motivasi dan kemampuan kognisi. Adapun faktor eksternalnya yakni terdiri dari Lingkungan dan Instrumental, lingkungan yang terdiri dari alam dan sosial sedangkan instrumental yang terdiri dari kurikulum, guru, sarana prasarana, administrasi dan manajemen.2 Dalam penelitian ini pengelolaan kelas berpengaruh terhadap hasil
belajar yaitu dengan berkorelasi rendah, diduga dengan rendahnya korelasi
pengelolaan kelas dengan hasil belajar dikarenakan terdapat faktor-faktor
lain yang lebih mempengaruhi hasil belajar ekonomi siswa seperti faktor
lain yang mempengaruhi hasil belajar siswa. Yang di peroleh dari peneliti
sebelumnya dengan di perkuat oleh Teori Elliot dkk. Bahwasannya ada 11
faktor yang berhubungan dengan hasil selain pengelolaan kelas yaitu:
presentasi instruksional, harapan guru terhadap siswa, kemampuan
2 Zikri Neni Iska, Psikologi Pengantar Pemahaman Diri Dan Lingkungan, (Jakarta: Kizi Brother’s 2006), Cet.1, h. 85
59
kognitif siswa, cara guru memotivasi siswa, latihan-latihan yang sesuai,
banyaknya waktu yang dihabiskan untuk belajar, umpan balik, instruksi
yang adaptif, evaluasi yang progresif, perencanaan cara pengajaran oleh
guru, kepahaman siswa terhadap pelajaran dan tugas yang diberikan.3
Sehingga dengan adanya faktor lain yang mempengaruhi hasil
belajar selain pengelolaan kelas maka ini menjadi kajian baru untuk
penelitian yang akan datang.
3 Tarmidi & Lita Hadiati Wulandari, Prestasi Belajar Di Tinjau Dari Persepsi Siswa
Terhadap Iklim Kelas Pada Siswa Yang Mengikuti Program Percepatan Belajar, dalam http://www.scribd.com/doc/32233139/jurnal, 04 Agustus 2010. h. 26
BAB V
PENUTUP
A. Kesimpulan
Berdasarkan data hasil penelitian yang telah di paparkan sebelumnya,
maka dapat dikemukakan beberapa temuan sebagai berikut:
1. Secara umum kemampuan pengelolaan kelas adalah suatu usaha yang
dilakukan oleh penanggung jawab kegiatan belajar-mengajar atau yang
membantu dengan maksud agar dicapai kondisi optimal sehingga
terlaksana kegiatan belajar seperti yang diharapkan. Adapun hasil yang di
peroleh dari pengelolaan kelas di SMAN 4 Kota Tangerang Selatan ini
ditunjukan dengan nilai rata-rata sekor dari penelitian untuk variabel
kemampuan pengelolaan kelas yang di peroleh sebesar 48,07%
2. Hasil belajar adalah kemampuan yang diperoleh anak setelah melalui
kegiatan belajar. Adapun hasil belajar siswa di SMAN 4 Kota Tangerang
Selatan hal ini di tunjukan dengan memperoleh nilai rata-rata skor
penelitian variabel hasil belajar yaitu sebesar 51,95%
3. Terdapat hubungan positif antara variabel X (pengelolaan kelas) dan
variabel Y (hasil belajar), dengan perolehan nilai koefisien korelasi
sebesar 0,366. dengan perolehan nilai tersebut hubungan kedua variabel
dikatagorikan sebagai hubungan positif signifikan dengan katagori rendah.
Hubungan yang positif tersebut dinyatakan dengan adanya kontribusi
60
61
variabel X (pengelolaan kelas) terhadap variabel Y ( hasil belajar) melalui
koefisien determinasi. Dari perhitungan koefisien determinasinya adalah
13,4% hal ini di cerminkan bahwa pengelolaan kelas hanya dapat
memberikan kontribusi atas hasil belajar siswa sebesar 13,4%.
Atas dasar temuan-temuan tersebut penulis menyimpulkan bahwa hasil
belajar siswa bisa ditingkatkan melalui peningkatan kemampuan pengelolaan
kelas di SMAN 4 Kota Tangerang Selatan. Namun tidak bisa hanya dari faktor
pengelolaan saja ada faktor lainnya yang harus di perhitungkan.
B. Saran
Berdasarkan hasil penelitian yang penulis lakukan, ada beberapa hal
yang penulis sarankan yaitu:
1. Untuk Kepala Sekolah sebagai manager sekolah hendaknya secara intensif
memberikan motiasi dan bimbingan kepada guru-guru untuk selalu lebih
meningkatkan managemen kelas atau pengelolaan kelas
2. Untuk guru di SMAN 4 Kota Tangerang Selatan, hendaknya lebih
memperhatikan lagi masalah tugas kelompok siswa. Hendaknya siswa
diberi tugas kelompok walaupun satu bulan sekali supaya emosional antar
siswa semakin erat satu sama lain, dan berilah perhatian yang sama pula
pada tiap-tiap kelompok. Supaya tidak terjadi kecemburuan antar
kelompok yang ada.
3. Untuk siswa-siswi SMAN 4 Kota Tangerang Selatan lebih tingkatkan lagi
belajar kalian. Boleh kita belajar untuk mendapat pujian, hadiah dan yang
lainnya. Tetapi, akan lebih baik belajarlah karena ingin mengetahui seluk
beluk suatu masalah selengkap-lengkapnya. Maka dari itu tanamkanlah
dalam diri kalian prinsip “Hidup Untuk Belajar”
Lampiran: 1
UJI COBA INSTRUMENT PENGELOLAAN KELAS PETUNJUK PENGISIN
1. Mohon dijawab semua pertanyaan di bawah ini dengan sejujurnya dengan mengisi jawaban sesuai dengan keadaan, untuk pertanyaan dalam bentuk pilihan mohon di jawab dengan member tanda silang (X) pada jawaban yang cocok dengan keadaan
2. Jawaban pada kuesioner ini tidak akan mempengaruhi nilai dan kegiatan sebagai siswa 3. Jawaban yang anda berikan pada daftar kuesioner ini merupakan indikator yang sangat
berharga bagi penelitian kami. Atas kesedian mengisi daftar isian ini kami mengucapkan terima kasih
DATA DIRI
1. Nama Lengkap : 2. Kelas :
Soal Pengelolaan Kelas :
1. Apakah guru anda memeriksa tugas –tugas sekolah siswa
a. Selalu c. kadang-kadang b. Sering d. tidak pernah
2. Apakah guru anda memperhatikan segala aktivitas siswa didalam kelas a. Selalu c. kadang-kadang b. Sering d. tidak pernah
3. Apakah guru anda memberikan komentar tertulis dalam buku latihan anda a. Selalu c. kadang-kadang b. Sering d. tidak pernah
4. Ketika menerangkan pelajaran, apakah guru anda memberikan perhatian yang sama kepada semua siswa di dalam kelas a. Selalu c. kadang-kadang b. Sering d. tidak pernah
5. Apakah guru anda memberikan perhatian secara individu siswa disaat mengajar di dalam kelas a. Selalu c. kadang-kadang b. Sering d. tidak pernah
6. Selain tugas individu, apakah guru anda juga memberikan tugas kelompok kepada siswannya a. Selalu c. kadang-kadang b. Sering d. tidak pernah
7. Pada saat mengerjakan tugas kelompok, apakah guru anda juga membagi perhatian yang sama kepada tiap-tiap kelompok a. Selalu c. kadang-kadang b. Sering d. tidak pernah
8. Ketika melakukan tugas kelompok, apakah anda mengarahkan untuk bertanggung jawab secara individual terhadap kelompoknya.
a. Selalu c. kadang-kadang b. Sering d. tidak pernah
9. Apakah guru anda memberikan tugas dengan petunjuk-petunjuk yang jelas a. Selalu c. kadang-kadang b. Sering d. tidak pernah
10. Apakh guru anda menyampaikan pelajaran dengan bahasa yang mudah di mengerti oleh siswa a. Selalu c. kadang-kadang b. Sering d. tidak pernah
11. Pada saat jam pelajaran sedang berlangsung, apakah guru anda memberi teguran kepada siswa yang kurang aktif mengikuti pelajaran a. Selalu c. kadang-kadang b. Sering d. tidak pernah
12. Apakah guru anda memberikan pujian terhadap siswa yang mampu mengikuti proses belajar secara efektif a. Selalu c. kadang-kadang b. Sering d. tidak pernah
13. Apakah guru anda memberi teguran kepada siswa yang menggangu pada saat jam pelajaran berlangsung a. Selalu c. kadang-kadang b. Sering d. tidak pernah
14. Apakah guru anda melakukan teguran di depan kelas sebagai contoh kepada siswa lain agar tidak melakukan hal yang sama a. Selalu c. kadang-kadang b. Sering d. tidak pernah
15. Apakah guru anda menegur hanya tertuju kepada siswa yang mengganggu pelajaran a. Selalu c. kadang-kadang b. Sering d. tidak pernah
16. Apakah teguran yang diberikan guru anda berdampak positip terhadap tingkah laku siswa a. Selalu c. kadang-kadang b. Sering d. tidak pernah
17. Apakah guru anda menjelaskan dan mengarahkan jika para siswa mengalami kesulitan dalam belajarnya a. Selalu c. kadang-kadang b. Sering d. tidak pernah
18. Apakah guru anda melibatkan siswanya untuk berpartisipasi aktif dalam proses belajar a. Selalu c. kadang-kadang b. Sering d. tidak pernah
19. Jika terjadi keributan dalam kelas, apakah guru anda menenangkan meminta siswa agar janganribut a. Selalu c. kadang-kadang b. Sering d. tidak pernah
20. Apakah guru anda meminta untuk menampilkan atau menceritakan hasil kerja kelompok siswa a. Selalu c. kadang-kadang b. Sering d. tidak pernah
Lampiran: 3
DATA SKOR HASIL PENELITIAN PENGELOLAAN KELAS
Responden 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 Jumlah1 2 4 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 4 4 4 4 2 44 2 3 3 1 2 2 2 3 3 3 2 3 2 3 2 2 3 2 41 3 2 3 1 3 4 2 1 4 4 4 4 2 3 4 4 4 4 53 4 3 3 2 2 3 3 3 4 2 2 3 2 2 4 3 2 4 47 5 2 4 2 4 4 3 3 3 3 3 2 4 3 2 4 4 4 54 6 2 2 1 2 3 2 2 2 2 2 3 2 2 2 2 3 2 36 7 2 2 2 2 2 3 2 3 3 3 2 3 2 2 2 3 2 40 8 4 4 2 3 4 4 4 4 4 4 4 2 2 4 4 4 4 61 9 4 4 3 4 3 4 4 3 4 3 4 3 4 3 4 3 4 61
10 2 3 2 1 3 4 2 3 2 4 2 2 4 3 4 3 2 46 11 3 3 2 4 3 3 4 4 4 3 3 2 2 4 4 3 4 55 12 2 2 1 2 2 2 2 4 2 2 2 2 2 2 2 2 2 35 13 2 4 2 4 2 2 4 2 4 4 4 4 4 2 4 4 4 56 14 2 3 1 2 3 2 2 2 3 1 4 2 2 2 2 3 4 40 15 4 4 4 2 4 4 4 2 2 2 2 2 4 4 4 4 2 54 16 2 3 2 4 2 4 4 3 2 1 3 2 2 4 2 3 3 46 17 4 4 2 3 3 4 4 4 4 3 4 4 3 4 4 4 4 62 18 2 2 2 3 4 3 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 60 19 2 2 2 3 2 2 2 3 4 3 3 4 2 1 4 4 3 46 20 2 2 2 2 3 3 3 3 3 3 4 2 3 2 3 3 4 47 21 3 3 3 2 4 2 3 2 3 4 2 2 4 2 2 2 4 47 22 2 2 1 2 2 2 2 4 4 1 2 1 4 2 4 4 4 43 23 4 4 2 2 3 3 3 2 4 4 4 4 4 4 4 4 4 59 24 4 4 2 4 2 4 4 4 3 4 4 2 2 4 4 4 4 59
25 2 4 2 4 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 38 26 3 2 2 3 3 2 2 3 2 2 2 3 2 2 3 2 3 41 27 2 4 1 2 3 3 2 2 3 2 3 3 2 2 3 4 4 45 28 2 4 2 2 2 3 2 4 2 4 2 2 3 4 4 4 4 50 29 2 4 2 4 2 4 4 4 2 3 4 4 1 4 4 4 2 54 30 2 3 1 3 4 2 2 4 3 4 4 2 3 2 3 3 2 47 31 2 4 2 4 2 2 2 2 3 4 1 4 3 2 2 4 3 46 32 2 2 2 1 2 3 3 2 2 1 2 2 2 2 2 2 2 34 33 4 4 3 3 3 4 4 4 3 3 4 3 4 4 3 4 4 61 34 2 2 2 2 2 2 4 4 2 4 4 4 2 2 2 4 4 48 35 2 2 1 2 3 2 2 2 3 3 4 3 2 2 2 3 3 41 36 2 2 2 2 2 2 4 3 2 3 2 4 2 2 2 3 2 41 37 3 2 2 2 2 2 4 2 3 2 4 3 2 2 3 2 3 43 38 2 2 2 2 2 2 2 4 2 2 4 2 2 4 2 2 4 42 39 3 3 1 2 2 3 3 3 2 4 4 3 1 4 4 3 4 49 40 2 2 1 2 4 4 2 4 2 2 4 2 4 4 4 4 4 51 41 2 2 2 3 4 2 3 4 3 3 2 4 2 2 3 4 3 48
1971
Lampiran: 4
PENGHITUNGAN VALIDITAS DAN RELIABILITAS
JUMLAH A1 Pearson Correlation Sig (2-tailed) N
,570** ,000 41
A2 Pearson Correlation Sig (2-tailed) N
,531** ,000 41
A3 Pearson Correlation Sig (2-tailed) N
,422** ,006 41
A4 Pearson Correlation Sig (2-tailed) N
,460** ,002 41
A5 Pearson Correlation Sig (2-tailed) N
,236 ,137 41
A6 Pearson Correlation Sig (2-tailed) N
,418** ,007 41
A7 Pearson Correlation Sig (2-tailed) N
,641** ,000 41
A8 Pearson Correlation Sig (2-tailed) N
,234 ,141 41
A9 Pearson Correlation Sig (2-tailed) N
,557** ,000 41
A10 Pearson Correlation Sig (2-tailed) N
,427** ,005 41
A11 Pearson Correlation Sig (2-tailed) N
,519** ,001 41
A12 Pearson Correlation Sig (2-tailed) N
,592** ,000 41
A13 Pearson Correlation Sig (2-tailed) N
,448** ,003 41
A14 Pearson Correlation Sig (2-tailed) N
,330* ,035 41
A15 Pearson Correlation ,405**
Sig (2-tailed) N
,009 41
A16 Pearson Correlation Sig (2-tailed) N
,595** ,000 41
A17 Pearson Correlation Sig (2-tailed) N
,699** ,000 41
A18 Pearson Correlation Sig (2-tailed) N
,635** ,000 41
A19 Pearson Correlation Sig (2-tailed) N
,572** ,000 41
A20 Pearson Correlation Sig (2-tailed) N
,301 ,056 41
Jumlah Pearson Correlation Sig (2-tailed) N
1
41
Lampiran: 6 NILAI HASIL TES EKONOMI
No Nama Nilai 1 Abdul latif Soleh 45 2 Agus Setiawan 45 3 Akbar Barkah Dwi Jayadi 40 4 Anton Kurniawan Syaputra 50 5 Arif Risky Amalia 55 6 Ayu Diah Nandini 50 7 Baharizky Muhammad 40 8 Besar Haryadi 65 9 Branco 65 10 Dea Satriani 50 11 Debby Frisilia Kailola 60 12 Dewi Irsyanti 45 13 Dini Ilya Utami 40 14 Faras Hidayati 65 15 Hermenti Srikandi 60 16 Hendrik 35 17 Irsan Noval 65 18 Juliano 65 19 Kevindra Dwi Nugroho 70 20 Marina Saraswati 55 21 Melati Priskila 55 22 Merdekawati Retno Saputri 55 23 Muhammad Angkasa 50 24 Muhammad Iqbal 55 25 Muhammad Reza Putra 60 26 Muhammad Yusuf 65 27 Nicky Dwiningrum 65 28 Putri Oktafiani 45 29 Rayendra Winalson Siregar 40 30 Reny Eka Hadiyanti 45 31 Riana Silvia 40 32 Risky Mulya Ananda 35 33 Sedewo Puggerastha 60 34 Sofiyudin Sitepu 55 35 Suci Dwi Cahyani 45 36 Taufiq Ismail 45 37 Teguh Pranoto 45 38 Thoatul Mahmudah 45 39 Ticho Mufida Naufal Ananda 50 40 Widya Intan Sari 55 41 Yoga Arief Widayanto 55
Lampiran : 9
Table metode suksesi interal
Responden Angket Interval Hasil Tes 1 44 44,76 45 2 41 40,90 45 3 53 56,34 40 4 47 48,62 50 5 54 57,63 55 6 36 34,47 50 7 40 39,61 40 8 61 66,64 65 9 61 66,64 65 10 46 47,34 50 11 55 58,92 60 12 35 33,18 45 13 56 60,21 40 14 40 39,61 65 15 54 57,63 60 16 46 47,34 35 17 62 67,93 65 18 60 65,35 65 19 46 47,34 70 20 47 48,62 55 21 47 48,62 55 22 43 43,47 55 23 59 64,07 50 24 59 64,07 55 25 38 37,04 60 26 41 40,90 65 27 45 46,05 65 28 50 52,48 45 29 54 57,63 40 30 47 48,62 45 31 46 47,34 40 32 34 31,89 35 33 61 66,64 60 34 48 49,91 55 35 41 40,90 45 36 41 40,90 45 37 43 43,47 45
38 42 42,19 45 39 49 51,20 50 40 51 53,77 55 41 48 49,91 55
0,36646989
Lampiran:2
DATA SKOR HASIL UJI COBA INSTRUMEN PENGELOLAAN KELAS Nomor Soal
No Responden 1 2 3 4 5 6 7 9 28 10 11 1 13 14 15 16 17 18 19 20 Jumlah
1 A1 2 4 2 2 2 2 2 2 02 2 2 2 2 2 4 4 4 4 2 2 5 2 A2 3 3 1 2 2 2 2 3 82 3 3 2 3 2 3 2 2 3 2 3 4 3 A3 2 3 1 3 2 4 2 1 23 4 4 4 4 2 3 4 4 4 4 4 6 4 A4 3 3 2 2 1 3 3 3 42 4 2 2 3 2 2 4 3 2 4 4 5 5 A5 2 4 2 4 2 4 3 3 33 3 3 3 2 4 3 2 4 4 4 4 6 6 A6 2 2 1 2 2 3 2 2 11 2 2 2 3 2 2 2 2 3 2 2 4 7 A7 2 2 2 2 3 2 3 2 93 3 3 3 2 3 2 2 2 3 2 3 4 8 A8 4 4 2 3 2 4 4 4 92 4 4 4 4 2 2 4 4 4 4 4 6 9 A9 4 4 3 4 4 3 4 4 13 3 4 3 4 3 4 3 4 3 4 3 7 10 A10 2 3 2 1 2 3 4 2 44 3 2 4 2 2 4 3 4 3 2 2 5 11 A11 3 3 2 4 2 3 3 4 21 4 4 3 3 2 2 4 4 3 4 4 6 12 A12 2 2 1 2 2 2 2 2 32 4 2 2 2 2 2 2 2 2 2 4 4 13 A13 2 4 2 4 1 2 2 4 12 2 4 4 4 4 4 2 4 4 4 2 6 14 A14 2 3 1 2 3 3 2 2 82 2 3 1 4 2 2 2 2 3 4 3 4 15 A15 4 4 4 2 2 4 4 4 24 2 2 2 2 2 4 4 4 4 2 2 6 16 A16 2 3 2 4 2 2 4 4 42 3 2 1 3 2 2 4 2 3 3 4 5 17 A17 4 4 2 3 1 3 4 4 81 4 4 3 4 4 3 4 4 4 4 4 6 18 A18 2 2 2 3 2 4 3 4 04 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 7 19 A19 2 2 2 3 1 2 2 2 32 3 4 3 3 4 2 1 4 4 3 4 5 20 A20 2 2 2 2 2 3 3 3 64 3 3 3 4 2 3 2 3 3 4 3 5
21 A21 3 3 3 2 2 4 2 3 43 2 3 4 2 2 4 2 2 2 4 2 5 22 A22 2 2 1 2 2 2 2 2 14 4 4 1 2 1 4 2 4 4 4 2 5 23 A23 4 4 2 2 2 3 3 3 72 2 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 6 24 A24 4 4 2 4 2 2 4 4 73 4 3 4 4 2 2 4 4 4 4 3 6 25 A25 2 4 2 4 1 2 2 2 32 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 4 26 A26 3 2 2 3 2 3 2 2 92 3 2 2 2 3 2 2 3 2 3 4 4 27 A27 2 4 1 2 2 3 3 2 32 2 3 2 3 3 2 2 3 4 4 4 5 28 A28 2 4 2 2 2 2 3 2 04 4 2 4 2 2 3 4 4 4 4 4 6 29 A29 2 4 2 4 4 2 4 4 31 4 2 3 4 4 1 4 4 4 2 4 6 30 A30 2 3 1 3 2 4 2 2 52 4 3 4 4 2 3 2 3 3 2 4 5 31 A31 2 4 2 4 2 2 2 2 44 2 3 4 1 4 3 2 2 4 3 2 5 32 A32 2 2 2 1 2 2 3 3 22 2 2 1 2 2 2 2 2 2 2 4 4 33 A33 4 4 3 3 4 3 4 4 13 4 3 3 4 3 4 4 3 4 4 3 7 34 A34 2 2 2 2 2 2 2 4 84 4 2 4 4 4 2 2 2 4 4 4 5 35 A35 2 2 1 2 1 3 2 2 72 2 3 3 4 3 2 2 2 3 3 3 4 36 A36 2 2 2 2 2 2 2 4 03 3 2 3 2 4 2 2 2 3 2 4 5 37 A37 3 2 2 2 3 2 2 4 92 2 3 2 4 3 2 2 3 2 3 1 4 38 A38 2 2 2 2 2 2 2 2 82 4 2 2 4 2 2 4 2 2 4 2 4 39 A39 3 3 1 2 2 2 3 3 52 3 2 4 4 3 1 4 4 3 4 2 5 40 A40 2 2 1 2 1 4 4 2 04 4 2 2 4 2 4 4 4 4 4 4 6 41 A41 2 2 2 3 2 4 2 3 62 4 3 3 2 4 2 2 3 4 3 4 5 JUMLAH 2290
Lampiran : 9 TABEL METODE SUKSESI INTERAL Responden Angket Interval Hasil Tes
1 44 44,76 45 2 41 40,90 45 3 53 56,34 40 4 47 48,62 50 5 54 57,63 55 6 36 34,47 50 7 40 39,61 40 8 61 66,64 65 9 61 66,64 65
10 46 47,34 50 11 55 58,92 60 12 35 33,18 45 13 56 60,21 40 14 40 39,61 65 15 54 57,63 60 16 46 47,34 35 17 62 67,93 65 18 60 65,35 65 19 46 47,34 70 20 47 48,62 55 21 47 48,62 55 22 43 43,47 55 23 59 64,07 50 24 59 64,07 55 25 38 37,04 60 26 41 40,90 65 27 45 46,05 65 28 50 52,48 45 29 54 57,63 40 30 47 48,62 45 31 46 47,34 40 32 34 31,89 35 33 61 66,64 60 34 48 49,91 55 35 41 40,90 45 36 41 40,90 45 37 43 43,47 45 38 42 42,19 45 39 49 51,20 50 40 51 53,77 55 41 48 49,91 55
0,36646989
Lampiran: 12
LEMBAR UJI REFERENSI
Nama : Eki Pramuningdita
NIM : 106015000697
Jurusan : Pendidikan IPS
Judul : “Hubungan Persepsi Siswa Tentang Pengelolaan Kelas Dengan
Hasil Belajar Ekonomi di SMAN 4 Kota Tanggerang Selata”
No Referensi Paraf
1 Abdurrahman, Mulyono, Pendidikan Bagi Anak Berkesulitan
Belajar, (Jakarta: PT Rineka Cipta,1999),Cet.1
2 Anwar, Khairul, Hubungan Kecerdasan Emosional Dengan
Hasil Belajar Kimia Siswa (Jakarta: FITK, Universitas Islam
Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta, Skripsi, 2010)
3 Arikunto, Suharsimi, Pengelolaan kelas dan Siswa, (Jakarta:PT
Raja Grafindo persada, 1996). Cet. 4
4 Arikunto, Suharsimi, Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan
Praktik ( Jakarta: PT Rineka Cipta, 2006), Cet 13
5 Azhari, Akyas, Psikologi Umum dan Perkembangan, ( Jakarta:
Teraju PT Mizan Publika, 2004)
6 Chaplia, James P.. Kamus Lengkap Psikologi, ( Jakarta: PT
Raja Grafindo Persada 2006), Cet.7
7 De Porter Bobbi, dkk, dkk., Quantum Teaching, (Bandung:
Kaifaa, 2000)
8 Djamarah, Syaiful Bahri & Zain Aswan, Strategi Belajar
Mengajar, (Jakarta: PT Rineka Cipta, 2006), Cet. 3
9 EchoJhon,. M, l dan Hasan Sadily, Kamus Inggris Indonesia
(Jakarta: Gramedia, 2005), Cet.26
10 Fatah, Nanang, Ekonomi & Pembiyaan Pendidikan, (Bandung:
PT Remaja Rosdakarya, 2000), Cet.1
11 Fathurrohman, Pupuh & Sutikno Sobry, Strategi Belajar
Mengajar Melalui Umum & Konsep Islam, (Bandung :Pt Refika
Aditama, 2007)Cet.1
12 Gordon, Thomas, Guru Yang Efektiv Cara Untuk Mengatasi
Kesulitan Belajar, (Jakarta: Raja Grafindo Persada, 1990)
13 Isjoni, Pembelajaran Visioner Perpaduan Indonesia-
Malaysia,(Yogyakarta: Pustaka Pelajar, 2007), Cet.1
14 Iskandar, Psikologi Pendidikan Sebuah Orientasi Baru,
(Jakarta: Gaung Persada Press, 2009). Cet.1
15 Iska, Zikri Neni, Psikologi: Pengantar Pemahaman Diri dan
Lingkungan, Jakarta: Kizi Brother’s, Cet. 1, 2006.
16 Pareek, Udai, Perilaku Organisasi, (Jakarta: PT Ikrar Mandiri,
1996), Cet.3.
17 Purwanto, M. Ngalim, Psikologi Pendidikan, (Bandung:
Remaja Karya, 1985), Cet.2.
18 Rahman, Shaleh Abdul, Psikologi Suatu Pengantar Dalam
Perspektif Islam, (Jakarta: Kencana Prenada Media Group,
2008), Cet. 3
19 Rahmat, Jalaludin, Psikologi Komunikasi, (Bandung: Remaja
Rosda Karya, 2005), Cet .23
20 Riduwan, Belajar Mudah Penelitian Untuk Guru-Karyawan
Dan Peneliti Pemula, (Bandung: Alfabeta 2007), Cet. 4
21 Sabri, Alisuf, Pengantar Psikologi Umum dan Perkembangan,
(Jakarta: Pedoman Ilmu Jaya, 2001), Cet. 3
22 Sanjaya, Wina, Strategi Pembelajaran Berorientasi Standar
Proses Pendidikan, (Jakarta: Kencana Prenada Media Group,
2008),Cet.5
23 Sofyan, Ahmad, dkk, Evaluasi Pembelajaran IPA Berbasis
Kompetensi, (Jakarta: UIN Jakarta Press, 2006), Cet. 1
24 Sudijono, Anas, Pengantar Statistik Pendidikan, (Jakarta: PT.
Raja Grafindo Persada, 2006), Cet. 16
25 Sudjana, Nana, Penelitian dan Penilaian Pendidikan,
(Bandung: PT Sinar Baru, 1989),Cet.1
26 Sudjana, Nana, Penilaian Hasil Proses Belajar Mengajar,
(Bandung: PT Remaja Rosdakarya, 2009), Cet. 1
27 Suryabrata, Sumadi, Psikologi Pendidikan, (Jakarta:CV. Raja
Grafindo Persada, 2002), Cet.11
28 Tarmidi & Wulandari Lita Hadiati, Prestasi Belajar Di Tinjau
Dari Persepsi Siswa Terhadap Iklim Kelas Pada Siswa Yang
Mengikuti Program Percepatan Belajar, dalam
http://www.scribd.com/doc/32233139/jurnal, 04 Agustus 2010
29 Undang-Undang No.20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan
Nasional, (Jakarta: CV. Mini Jaya Abadi, 2003)
30 Usman, Husaini & Purnomo Setiady Akbar, Pengantar
Statistika, (Jakarta: PT. Bumi Aksara 2008), Cet.3
31 Walgito, Bimo, Pengantar Psikologi Umum, (Yogyakarta: Andi
Offset, 1989), Cet.1
32 Yamin, Martin & Maisah, Manajemen Pembelajarnn Kelas
Strategi Meningkatkan Mutu Pembelajaran, (Jakarta: Gaung
Persada Press 2009), Cet.1
Mengetahui
Dosen Pembimbing
Dr. Iwan Purwanto, M.Pd NIP. 19730424 200801 1 012
Lampiran: 11
JAWABAN SOAL INSTRUMEN UJI COBA
1. D 11 D 2. C 12 E 3. E 13 A 4. D 14 C 5. C 15 A 6. E 16 A 7. E 17 A 8. E 18 C 9. B 19 B 10. A 20 A
Lampiran:7
Uji Normalitas Data Variabel Pengelolaan Kelas (X)
One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test
pengelolaan
kelas N 24
Mean 47,88Normal Parameters(a,b) Std. Deviation 8,420
Absolute ,073Positive ,052
Most Extreme Differences
Negative -,073Kolmogorov-Smirnov Z ,360Asymp. Sig. (2-tailed) ,999
a Test distribution is Normal. b Calculated from data.
Case Processing Summary
Cases Valid Missing Total
N Percent N Percent N Percent pengelolaan kelas 24 58,5% 17 41,5% 41 100,0%
Descriptives
Statistic Std.
Error Mean 47,88 1,719
Lower Bound 44,32 95% Confidence Interval for Mean
Upper Bound 51,43
5% Trimmed Mean 47,86 Median 47,50 Variance 70,897 Std. Deviation 8,420 Minimum 34 Maximum 62 Range 28 Interquartile Range 14 Skewness ,070 ,472
pengelolaan kelas
Kurtosis -,990 ,918
Tests of Normality
Kolmogorov-Smirnov(a) Shapiro-Wilk Statistic df Sig. Statistic df Sig. pengelolaan kelas ,073 24 ,200(*) ,966 24 ,581
* This is a lower bound of the true significance. a Lilliefors Significance Correction
Observed Value7060504030
Expe
cted
Nor
mal
2
1
0
-1
-2
Normal Q-Q Plot of pengelolaan kelas
Lampiran: 8
Uji Normalitas Data Variabel Hasil Belajar Ekonomi(Y)
One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test
hasil
belajar N 41
Mean 51,95Normal Parameters(a,b) Std. Deviation 9,479
Absolute ,159Positive ,159
Most Extreme Differences
Negative -,114Kolmogorov-Smirnov Z 1,015Asymp. Sig. (2-tailed) ,254
a Test distribution is Normal. b Calculated from data. Case Processing Summary
Cases Valid Missing Total
N Percent N Percent N Percent hasil belajar 41 100,0% 0 ,0% 41 100,0%
Descriptives
Statistic Std.
Error Mean 51,95 1,480
Lower Bound 48,96 95% Confidence Interval for Mean
Upper Bound 54,94
5% Trimmed Mean 52,03 Median 50,00 Variance 89,848 Std. Deviation 9,479 Minimum 35 Maximum 70 Range 35 Interquartile Range 15 Skewness ,074 ,369
hasil belajar
Kurtosis -1,027 ,724
Tests of Normality
Kolmogorov-Smirnov(a) Shapiro-Wilk Statistic df Sig. Statistic Df Sig. hasil belajar ,159 41 ,011 ,943 41 ,039
a Lilliefors Significance Correction
Observed Value807060504030
Expe
cted
Nor
mal
2
1
0
-1
-2
Normal Q-Q Plot of hasil belajar
PROFIL PENULIS
Eki pramuningdita. Lahir di Cilegon, 15 juni 1987 biasa
disapa akrab oleh teman-teman dengan panggilan Eki. Alamat Rumah Jln. Bojonegara Pasar
Baru Pegantungan Cilegon RT 01 RW 07 NO 10. Cilegon 42411. Pendidikannya dimulai dari
SD 9 Cilegon, lulus tahun 1999. Setelah menyelesaikan SD kemudian melanjutkan ke MTs
Turus Pandeglang, lulus tahun pada tahun 2002. Penulis melanjutkan jenjang pendidikan SMA di
Pondok Pesantren DAAR EL-QOLAM Gintung Jayanti Tanggerang dan lulus pada tahun 2006.
Setelah tamat SMA kemudian melanjutkan pendidikannya di Universitas Islam Negeri Syarif
Hidayatullah Jakarta Fakultas Ilmu Tarbiah dan Keguruan Jurusan Pendidikan IPS dengan
memilih konsentrasi Ekonomi. Sejak SMA penulis sudah senang berorganisasi dan dipercayai sebagai keamanan pusat di
Pesantren DAAR EL- QOLAM, kemudian saat kuliah pun penulis terlibat aktif dalam Himpunan
Mahasiswa Islam (HMI) Komisariat Tarbiyah, dan dalam organisasi intra kampus yaitu BEMJ
Pendidikan IPS dan Menjabat sebagai Sekretaris Jendral Priode 2008-2009.
DAFTAR PUSTAKA
Abdurrahman, Mulyono, Pendidikan Bagi Anak Berkesulitan Belajar, (Jakarta:
PT Rineka Cipta,1999),Cet.1 Anwar, Khairul, Hubungan Kecerdasan Emosional Dengan Hasil Belajar Kimia
Siswa (Jakarta: FITK, Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta, Skripsi, 2010)
Arikunto, Suharsimi, Pengelolaan kelas dan Siswa, (Jakarta: PT Raja Grafindo
persada, 1996). Cet. 4 ________________, Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktik ( Jakarta: PT
Rineka Cipta, 2006), Cet 13 Azhari, Akyas, Psikologi Umum dan Perkembangan, ( Jakarta: Teraju PT Mizan
Publika, 2004) Chaplia, James P.. Kamus Lengkap Psikologi, ( Jakarta: PT Raja Grafindo Persada
2006), Cet.7 De Porter Bobbi, dkk, dkk., Quantum Teaching, (Bandung: Kaifaa, 2000) Djamarah, Syaiful Bahri & Zain Aswan, Strategi Belajar Mengajar, (Jakarta: PT
Rineka Cipta, 2006), Cet. 3 EchoJhon,. M, l dan hasan Sadily, Kamus Inggris Indonesia, (Jakarta: Gramedia,
2005), Cet.26 Fatah, Nanang, Ekonomi & Pembiyaan pendidikan, (Bandung: PT Remaja
Rosdakarya, 2000), Cet.1 Fathurrohman, Pupuh & Sutikno Sobry, Strategi Belajar Mengajar Melalui
Umum & Konsep Islam, (Bandung: PT Refika Aditama, 2007) Cet.1 Gordon, Thomas, Guru yang Efektiv Cara Untuk Mengatasi Kesulitan Belajar,
(Jakarta: Raja Grafindo Persada, 1990) Isjoni, Pembelajaran Visioner Perpaduan Indonesia-Malaysia, (Yogyakarta:
Pustaka Pelajar, 2007), Cet.1 Iskandar, Psikologi Pendidikan Sebuah Orientasi Baru, (Jakarta: Gaung Persada
Press, 2009). Cet.1
62
63
Iska, Zikri Neni, Psikologi: Pengantar Pemahaman Diri dan Lingkungan, Jakarta: Kizi Brother’s, Cet. 1, 2006.
Pareek, Udai, Perilaku Organisasi, (Jakarta: PT Ikrar Mandiri, 1996), Cet.3. Purwanto, M. Ngalim, Psikologi Pendidikan, (Bandung: Remaja Karya, 1985),
Cet.2. Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Republik Indonesia Nomor 41 Tahun
2007 Tetang Standar Proses Untuk Satuan Pendidikan Dasar dan Menengah, Badan Standar Nasional Pendidikan Tahun 2007, .files.wordpress.com/.../01-permendiknas-no-41-tahun-2007-standar-proses-edit.doc - Tanggal 09-11-2010
Rahman, Shaleh Abdul, Psikologi Suatu Pengantar Dalam Perspektif Islam,
(Jakarta: Kencana Prenada Media Group, 2008), Cet. 3 Rahmat, Jalaludin, Psikologi Komunikasi, (Bandung: Remaja Rosda Karya,
2005), Cet .23 Riduwan, Belajar Mudah Penelitian Untuk Guru-Karyawan Dan Peneliti Pemula,
(Bandung: Alfabeta 2007), Cet. 4 Sabri, Alisuf, Pengantar Psikologi Umum dan Perkembangan, (Jakarta: Pedoman
Ilmu Jaya, 2001), Cet. 3 Sanjaya, Wina, Strategi Pembelajaran Berorientasi Standar Proses Pendidikan,
(Jakarta: Kencana Prenada Media Group, 2008),Cet.5 Sofyan, Ahmad, dkk, Evaluasi Pembelajaran IPA Berbasis Kompetensi, (Jakarta:
UIN Jakarta Press, 2006), Cet. 1 Sudijono, Anas, Pengantar Statistik Pendidikan, (Jakarta: PT. Raja Grafindo
Persada, 2006), Cet. 16 Sudjana, Nana, Penelitian dan Penilaian Pendidikan, (Bandung: PT Sinar Baru,
1989),Cet.1 Sudjana, Nana, Penilaian Hasil Proses Belajar Mengajar, (Bandung: PT Remaja
Rosdakarya, 2009), Cet. 14 Suryabrata, Sumadi, Psikologi Pendidikan, (Jakarta:CV. Raja Grafindo Persada,
2002), Cet.11
64
Tarmidi & Wulandari Lita Hadiati, Prestasi Belajar Di Tinjau Dari Persepsi Siswa Terhadap Iklim Kelas Pada Siswa Yang Mengikuti Program Percepatan Belajar, dalam http://www.scribd.com/doc/32233139/jurnal, 04 Agustus 2010
Undang-Undang No.20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional,
(Jakarta: CV. Mini Jaya Abadi, 2003) Usman, Husaini & Purnomo Setiady Akbar, Pengantar Statistika, (Jakarta: PT.
Bumi Aksara 2008), Cet.3 Walgito, Bimo, Pengantar Psikologi Umum, (Yogjakarta: Andi Offset, 1989),
Cet.1 Yamin, Martin & Maisah, Manajemen Pembelajaran Kelas Strategi
Meningkatkan Mutu Pembelajaran, (Jakarta: Gaung Persada Press 2009), Cet.1
top related