hubungan sel mast dengan nyeri kronik

Post on 31-Jul-2015

69 Views

Category:

Documents

12 Downloads

Preview:

Click to see full reader

TRANSCRIPT

HUBUNGAN SEL MAST DAN NYERI KRONIK

Pembimbing:

dr. Sugeng Budi Santosa, Sp.An

RESUME

Rizkiyani AstutiG0007224

PENDAHULUAN

I. SEL MAST- Ditemukan oleh Ehrlich

-Dinamakan sel mast karena sitoplasmanya penuh dengan granula.

-Tersebar luas dalam jaringan ikat, berkelompok kecil-kecil dekat pembuluh darah.

- Ø + 12 um, lonjong, tidak teratur dan memiliki pseudopodia pendek, menunjukkan mobilitasnya

yang lambat. I-Inti sel berbentuk bulat, relatif kecil dan berwarna

basofil/kebiruan, sering tertutup granula sitoplasma. -Granula bersifat refraktil dan larut dalam air

- Sitoplasma mengandung ribosom bebas, mitokondria dan glikogen

- Pada permukaan sel ada tonjolan-tonjolan yang tumpul dan tidak beraturan yang

merupakan reseptor untuk imunoglobulin pada waktu sel mast terangsang oleh suatu antigen

Ad. 1. Fungsi Sel Mast

Ad. 1. Mediator Sel Mast

• a. Mediator yang telah dibentuk sebelumnya (preformed)

dan dikeluarkan pada waktu aktivasi• b. Mediator yang baru disintesa pada waktu aktivasi

(newly synthesized)

II. NYERI

Merupakan mekanisme protektif yang dimaksudkan

untuk menimbulkan kesadaran bahwa telah

atau akan terjadi kerusakan pada jaringan

Rasa nyeri terutama merupakan mekanisme

pertahanan tubuh

Ad. 2. Klasifikasi Nyeri

Sumber

Cutaneus

Deep somatic

Visceral

Ad. 2. Reseptor Nyeri/NosiseptorNosiseptor

Jenis Nyeri

Mekanisme

Termal

Polimodal

Letak

Kutaneus

Deep somatic

Visceral

Reseptor A delta

Serabut C

Ad. 2. Mekanisme NyeriTRANSDUKSI: Proses dimana stimulus noksisus diubah menjadi aktifitas elektrik pada ujung saraf sensorik terkait.

TRANSMISI: Propagasi atau perambatan dari impuls tersebut pada sistem saraf sensorik

PERSEPSI: Adanya interaksi antara transduksi, transmisi, dan modulasi yang kemudian membentuk suatu pengalaman emosional yang subjektif

Ad. 3. Mekanisme Nyeri

Ad. 3 Hubungan Sel Mast dan Nyeri

•Sel mast terlibat dalam reaksi alergi dan berdegranulasi dalam beberapa menit setelah terjadinya reaksi inflamasi, sehingga terjadi pelepasan mediator histamin, bradikinin, dan lainnya yang berkontribusi dalam proses terjadinya vasodilatasi.

•Degranulasi sel mast memerlukan interaksi langsung antara sel mast dan bagian terminal dari saraf perifer, yang diperantarai oleh adhesi sel kalsium yang terikat dengan molekul N-cadherin

•Adanya N-caderin akan meningkatkan MT5-MMP, dan hal ini dapat mengakibatkan terjadinya peningkatan interaksi antara sel-sel mast dengan bagian terminal saraf, meningkatnya degranulasi sel mast dan sensitivitasnya akan menyebabkan peningkatan nyeri terhadap suhu (thermal hiperalgesia)

•Sel Mast ditemukan dekat dengan neuron nociceptive primer dan berkontribusi terhadap sensitivitas pada sejumlah nociceptor. Proses degranulasi sel mast juga berkontribusi pada onset cepat dari faktor pertumbuhan saraf yang disebabkan oleh thermal hyperalgesia.

III. PEMBAHASAN

Nyeri dimulai dari transduksi stimul akibat kerusakan jaringan dalam saraf sensorik menjadi aktivitas listrik kemudian ditransmisikan melalui serabut saraf bermielin A delta dan saraf tidak bermielin C ke kornu dorsalis medula spinalis, talamus, dan korteks serebri.

Fenomena nyeri timbul karena adanya kemampuan sistem saraf untuk mengubah berbagai stimuli mekanik, kimia, termal, elektris menjadi potensial aksi yang dijalarkan ke system saraf pusat.

IV. KESIMPULAN

Terdapat adanya keterlibatan sistem imun

dengan neuron

Hal ini diakibatkan adanya peran dari pada sistem imun,

salah satunya adalah sel mast dan sel glia

yang mensekresi mediator - mediator

inflamasi yang menyebabkan

timbulnya rasa nyeri

TERIMA KASIH

top related