hukum dasar stratigrafi kel 1
Post on 16-Feb-2016
233 Views
Preview:
DESCRIPTION
TRANSCRIPT
HUKUM DASAR STRATIGRAFIChaterine Surya Arsanti 111.140.094Chintya Meidina Azwar111.140.036Kintan Rizky Ramadhana B 111.140. 096Wike Rosalina 111.140.092Zoraida Hamdani 111.140.100
DEFINISI Stratigrafi
▫ asal dari kata strata (stratum) = lapisan (tersebar) yang berhubungan dengan batuan, dan
▫ grafi (graphic) = pemerian/ gambaran atau urut-urutan lapisan.
Stratigrafi adalah ilmu yang mempelajari pemerian perlapisan batuan pada kulit bumi. Secara luas stratigrafi merupakan salah satu cabang ilmu geologi yang membahas tentang urut-urutan, hubungan dan kejadian batuan di alam (sejarahnya) dalam ruang dan waktu geologi.
Hukum Superposisi (Nicholas Steno, 1669)
Dalam kondisi normal (belum mengalami
deformasi), perlapisan suatu batuan yang berada pada posisi paling bawah merupakan batuan yang pertama terbentuk dan tertua dibandingkan dengan lapisan batuan diatasnya.
Hukum Horisontalitas (Nicholas Steno, 1669)
Kedudukan awal pengendapan suatu lapisan batuan adalah horisontal, kecuali pada tepi cekungan memiliki sudut kemiringan asli (initial-dip) karena dasar cekungannya yang memang menyudut. Bila suatu batuan sedimen ditemukan dalam posisi miring atau terlipat maka batuan tersebut telah mengalami suatu deformasi setelah pengendapan akibat tektonik.
Hukum Original Continuity Nicholas Steno, 1669)
Lapisan sedimen diendapkan secara menerus dan bersinambungan (continuity), sampai batas cekungan sedimentasinya. Lapisan sedimen tidak mungkin terpotong secara tiba-tiba, dan berubah menjadi batuan lain dalam keadaan normal. Pada dasarnya hasil suatu pengendapan yakni bidang perlapisan, akan menerus walaupun tidak kasat mata.
https://daoezy.wordpress.com/2013/03/09/hukum-hukum-stratigrafi/
Uniformitarianism(James Hutton (1785))
=> yaitu proses-proses yang terjadi pada masa lampau mengikuti hukum yang berlaku pada proses-proses yang terjadi sekarang, atau dengan kata lain “masa kini merupakan kunci dari masa lampau” (“the present is the key to the past”). Maksudnya adalah bahwa proses-proses geologi alam yang terlihat sekarang ini dipergunakan sebagai dasar pembahasan proses geologi masa lampau.
Hukum Cross-cutting Relationship (A.W.R Potter & H. Robinson)
Suatu peristiwa yang menerobos peristiwa lain berumur lebih muda dibandingkan dengan peristiwa yang diterobos.
Hukum Faunal Succession (Abble Giraud-Soulavie, 1778)
Pada setiap lapisan yang berbeda umur geologinya akan ditemukan fosil yang berbeda pula. Secara sederhana bisa juga dikatakan Fosil yang berada pada lapisan bawah akan berbeda dengan fosil di lapisan atasnya.Fosil yang hidup pada masa sebelumnya akan digantikan (terlindih) dengan fosil yang ada sesudahnya, dengan kenampakan fisik yang berbeda (karena evolusi). Perbedaan fosil ini bisa dijadikan sebagai pembatas satuan formasi dalam lithostratigrafi atau dalam koreksi stratigrafi.
Hukum Strata Identified by Fosils (Smith, 1816)
Perlapisan batuan dapat dibedakan satu dengan yang lain dengan melihat kandungan fosilnya yang khas.
Didalam penyelidikan stratigrafi ada dua unsur penting pembentuk stratigrafi yang perlu di ketahui, yaitu:•Unsur batuan•Unsur Perlapisan
Unsur BatuanSuatu hal yang penting didalam unsur batuan adalah pengenalan dan
pemerian litologi. Seperti diketahui bahwa volume bumi diisi oleh batuan sedimen
5% dan batuan non-sedimen 95%. Tetapi dalam penyebaran batuan, batuan
sedimen mencapai 75% dan batuan non-sedimen 25%.
Unsur batuan terpenting pembentuk stratigrafi yaitu sedimen dimana sifat
batuan sedimen yang berlapis-lapis memberi arti kronologis dari lapisan yang ada
tentang urut-urutan perlapisan ditinjau dari kejadian dan waktu pengendapannya
maupun umur setiap lapisan. Dengan adanya ciri batuan yang menyusun lapisan
batuan sedimen, maka dapat dipermudah pemeriannya, pengaturannya, hubungan
lapisan batuan yang satu dengan yang lainnya, yang dibatasi oleh penyebaran ciri
satuan stratigrafi yang saling berhimpit, bahkan dapat berpotongan dengan yang
lainnya.
Unsur Perlapisan Unsur perlapisan merupakan sifat utama dari batuan sedimen yang
memperlihatkan bidang-bidang sejajar yang diakibatkan oleh proses-
proses sedimetasi. Mengingat bahwa perlapisan batuan sedimen dibentuk
oleh suatu proses pengendapan pada suatu lingkungan pengendapan
tertentu, maka Weimer berpendapat bahwa prinsip penyebaran batuan
sedimen tergantung pada proses pertumbuhaan lateral yang didasarkan
pada kenyataan, yaitu bahwa:
▫ Akumulasi batuan pada umumnya searah dengan aliran media transport,
sehingga kemiringan endapan mengakibatkan terjadinya perlapisan selang
tindih (overlap) yang dibentuk karena tidak seragamnya massa yang
diendapkannya.
▫ Endapan di atas suatu sedimen pada umumnya cenderung membentuk sudut
terhadap lapisan sedimentasi di bawahnya.
DAFTAR PUSTAKA •http://
stratigrafi.blogspot.co.id/2010/12/pengetahuan-da
•https://daoezy.wordpress.com/2013/03/09/hukum-hukum-stratigrafi/sar-stratigrafi.html
top related