i. pendahuluan 1.1 latar belakang - digilib.unila.ac.iddigilib.unila.ac.id/15245/14/bab...
Post on 14-Mar-2019
215 Views
Preview:
TRANSCRIPT
I. PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Aktivitas pada suatu organisasi tidak akan berjalan tanpa adanya keterlibatan
unsur manusia yang ada di dalamnya. Pemeliharaan pegawai yang dilakukan oleh
perusahaan merupakan unsur yang paling menentukan keberhasilan atau
kegagalan suatu organisasi. Penanganan sumber daya manusia menjadi prioritas
utama bagi perusahaan dengan memperhatikan berbagai hal yang dapat
mempengaruhi pelaksanaan tugas dan tanggung jawab masing-masing pegawai
agar tujuan organisasi dapat tercapai dengan efektif dan efisien.
Tingginya hasil kerja akan berdampak pada kinerja organisasi. Banyak faktor
yang mempengaruhi kinerja pegawai salah satunya adalah disiplin kerja yang
diterapkan. Hal ini ditegaskan dalam Peraturan Pemerintah No. 53 tahun 2010
tentang disiplin pegawai negeri sipil yang menyebutkan bahwa disiplin pegawai
negeri sipil untuk menaati kewajiban dan menghindari larangan yang ditentukan
dalam peraturan perundang-undangan dan atau peraturan kedinasan yang apabila
tidak ditaati atau dilanggar akan dijatuhi hukuman disiplin.
2
Disiplin kerja dapat mempengaruhi kinerja pegawai. Ini disebabkan karena
seorang pegawai akan mampu bekerja dengan optimal bila didukung oleh adanya
ketegasan dalam organisasi mengatur sistem kerja yang ada di organisasi tersebut.
Peningkatan kinerja pegawai dapat dicapai dengan optimal dengan adanya disiplin
kerja yang terarah. Mengaitkan kinerja kerja pegawai dengan disiplin kerja maka
disiplin kerja ditujukan agar para pegawai dapat melaksanakan pekerjaan dengan
tertib dan lancar karena adanya peraturan yang harus ditaati oleh seluruh pegawai.
Menurut Hasibuan (2007) kedisiplinan merupakan fungsi operatif manajemen
sumber daya manusia (MSDM) yang terpenting karena semakin baik disiplin
pegawai, semakin tinggi prestasi kerja yang dapat dicapainya. Tanpa disiplin
pegawai yang baik sulit bagi organisasi perusahaan untuk mencapai hasil yang
optimal.
Pendapat Hasibuan di atas menjelaskan bahwa kedisiplinan kerja merupakan
salah satu faktor utama yang perlu diperhatikan organisasi dalam mencapai
tujuannya. Prestasi kerja akan dapat dicapai apabila didahului dengan
melaksanakan tugas yang dibebankan sesuai dengan aturan dan konsekuensinya.
Pegawai dapat melaksanakan tugasnya secara maksimal antara lain ditentukan
oleh aturan disiplin yang diterapkan (Hasibuan, 2007).
Selain disiplin kerja, untuk meningkatkan kinerja agar lebih baik perlu ditunjang
dengan lingkungan kerja yang mendukung. Lingkungan yang menyenangkan dan
memberikan kepuasan serta rasa aman memiliki kecenderungan mempengaruhi
peningkatan kinerja, karena pegawai tidak merasa terganggu dalam melaksanakan
3
tugas-tugasnya, sehingga mereka lebih tenang, aktif, tekun dan serius menghadapi
tugas-tugasnya.
Zainun (2004) mengatakan bahwa kinerja pegawai ditentukan pula oleh faktor-
faktor lingkungan luar dan iklim kerja organisasi, bahkan kemampuan kerja dan
motivasi itu pun ditentukan pula oleh faktor-faktor lingkungan organisasi itu. Jika
lingkungan kerja menyenangkan, maka pegawai akan bekerja dengan bergairah
dan lebih serius.
Handoko (2003) mengatakan penciptaan lingkungan kerja yang sehat untuk
menjaga kesehatan para pegawai dari gangguan-gangguan penglihatan,
pendengaran, kelelahan dan lain-lain. Pengaturan penerangan yang baik
disesuaikan dengan keperluan, sebab sinar yang terang dengan lampu yang
banyak belum tentu menjamin efektivitas kerja tetapi justru sebaliknya ruangan
akan menjadi gerah, sehingga menyebabkan pegawai tidak senang, oleh karena itu
penerangan hendaknya secukup-nya sesuai dengan kebutuhan.
Lingkungan kerja menurut Sukanto dan Indriyo (2000) bahwa segala sesuatu yang
ada di sekitar pekerja yang dapat mempengaruhi kerja pegawai meliputi
pengaturan penerangan, pengontrolan suara gaduh, pengaturan kebersihan tempat
kerja dan pengaturan keamanan tempat kerja.
Secara garis besar lingkungan kerja berdasarkan definisi di atas terbagi menjadi
dua, yaitu lingkungan kerja fisik dan lingkungan kerja non fisik. Lingkungan
kerja fisik adalah semua keadaan yang berbentuk fisik yang terdapat disekitar
tempat kerja yang dapat memengaruhi pegawai baik secara langsung maupun
tidak langsung (Sedarmayanti, 2011).
4
Seorang pegawai diharapkan dapat mencapai hasil kerja yang berkualitas dan
bertanggung jawab dalam melaksanakan tugas sehari-hari di dalam pekerjaannya.
Ini sejalan dengan definisi kinerja yang diungkapkan oleh Mangkunegara (2005)
yang menyebutkan bahwa pengertian kinerja adalah hasil kerja secara kualitas dan
kuantitas yang dicapai oleh seorang pegawai dalam melaksanakan tugasnya sesuai
dengan tanggung jawab yang diberikan kepadanya.
Rivai dan Basri (2005) mengemukakan bahwa kinerja adalah hasil atau tingkat
keberhasilan seseorang secara keseluruhan selama periode tertentu di dalam
melaksanakan tugas dibandingkan dengan berbagai kemungkinan, seperti standar
hasil kerja, target atau sasaran atau kriteria yang telah ditentukan terlebih dahulu
dan telah disepakati bersama.
Menurut Prawirosentono (2008) kinerja adalah hasil kerja yang dapat dicapai
oleh seseorang atau sekelompok orang dalam organisasi, sesuai dengan
wewenang dan tanggung jawab masing-masing dalam rangka upaya mencapai
tujuan organisasi bersangkutan secara legal, tidak melanggar hukum dan
sesuai dengan moral maupun etika.
Indikator dari kinerja adalah sebagai berikut, (Prawirosentono, 2008) :
1. Efektifitas dan efisiensi
Efektifitas dari kelompok (organisasi) adalah bila tujuan kelompok tersebut
dapat dicapai sesuai dengan kebutuhan yang direncanakan. Sedangkan
efisiensi berkaitan dengan jumlah pengobanan yang dikeluarkan dalam
upaya mencapai tujuan.
5
2. Tanggung jawab
Merupakan bagian yang tak terpisahkan atau sebagai akibat
kepemilikan wewenang. Disiplin meliputi ketaatan dan hormat terhadap
perjajian yang dibuat antara organisasi dan pegawai.
3. Inisiatif
Disiplin adalah sikap dan kemauan mentaati berbagai peraturan pemerintah
maupun organisasi.
Dinas Pekerjaan Umum Kabupaten Tulang Bawang Barat didirikan pada bulan
September tahun 2009 dengan visi yakni terciptanya infrastruktur yang baik guna
mendukung terwujudnya masyarakat Tulang Bawang Barat yang maju, aman dan
sejahtera serta misi yaitu meningkatkan layanan infrastruktur, mengoptimalkan
pemanfaatan sumber daya alam dan meningkatkan kepercayaan publik. Kantor
Dinas Pekerjaan Umum Kabupaten Tulang Bawang Barat terletak di Jalan Radin
Intan Gg. PU Pulung Kencana Kabupaten Tulang Bawang Barat.
Dinas Pekerjaan Umum Kabupaten Tulang Bawang Barat pada tahun 2014
memiliki 66 pegawai negeri sipil dan beberapa pegawai tenaga kerja sukarela
(honorer), namun jumlah tersebut bisa berubah setiap tahunnya. Perubahan
jumlah pegawai bisa terjadi karena pensiun atau dipindahtugaskan ke dinas lain.
Adapun untuk mengetahui jabatan dan posisi pegawai pada Kantor Dinas
Pekerjaan Umum Kabupaten Tulang Bawang Barat, dapat dilihat pada gambar
struktur organisasi di bawah ini.
6
Gambar 1. Struktur Organisasi Dinas
Pekerjaan Umum Kabupaten
Tulang Bawang Barat
Kabid Kabid Kabid Kabid
Bina Cipta Pengairan Tata
Marga Karya Ruang
Sumber: Kantor Dinas Pekerjaan Umum Kabupaten Tulang Bawang Barat, 2015
KEPALA DINAS
KELOMPOK JABATAN
FUNGSIONAL
SEKRETARIS
KEPALA SEKSI
OPERASIONAL PENGENDALIAN,
PERALATAN & PERBEKALAN
KEPALA SEKSI
PEMELIHARAAN JALAN &
JEMBATAN
KEPALA SEKSI
PEMBANGUNAN JALAN &
JEMBATAN
KABID BINA MARGA
KABID CIPTA KARYA
KEPALA SEKSI
PERUMAHAN & PEMUKIMAN
KEPALA SEKSI
BANGUNAN & GEDUNG
KEPALA SEKSI
AIR MINUM & PENYEHATAN
LINGKUNGAN
KABID PENGAIRAN
KEPALA SEKSI
BINA MANFAAT
KABID TATA RUANG
KEPALA SEKSI
PERTAMBANGAN & ENERGI
Plh UPTD WILAYAH II
Plh UPTD WILAYAH III
Plh KEPALA SEKSI
KEPALA SEKSI
PERENCANAAN TATA RUANG
KEPALA SEKSI
PEMANFAATAN RUANG
KEPALA SEKSI
KONSERVASI & PEMANFAATAN
SDA
KEPALA SEKSI
OPERASI & PEMELIHARAAN SDA
KA. SUB BAGIAN
PERENCANAAN
KA. SUB BAGIAN
KEUANGAN
KA. SUB BAGIAN UMUM &
KEPEGAWAIAN
7
Gambar di atas menunjukkan bahwa struktur organisasi pada Kantor Dinas
Pekerjaan Umum Kabupaten Tulang Bawang Barat memiliki kelompok jabatan
(departemen) fungsional. Masing-masing kelompok jabatan dipimpin oleh kepala
bidang dan pengambilan keputusannya mengikuti rantai komando yang telah
ditetapkan.
Penjabaran jumlah pegawai yang terdapat dalam struktur organisasi tersebut dapat
dilihat pada tabel di bawah ini.
Tabel 1. Jumlah Pegawai Kantor Dinas Pekerjaan Umum Kabupaten Tulang
Bawang Barat Tahun 2014
NO. SUB BAGIAN /
BIDANG
GOL
I
GOL
II
GOL
III
GOL
IV TKS JUMLAH
1 Kepala Dinas - - - 1 - 1
2 Sekretaris - 3 4 1 9 17
3 Kepala Bidang Bina
Marga - - 4 1 12 17
4 Kepala Bidang Tata
Ruang - - 4 1 5 10
5 Kepala Bidang
Pengairan - 1 4 - 7 12
6 Kepala Bidang Cipta
Karya - 1 4 - 4 9
TOTAL 66
Sumber: Kantor Dinas Pekerjaan Umum Kabupaten Tulang Bawang Barat, 2015
Data di atas menunjukkan bahwa jumlah pegawai yang bekerja pada Kantor Dinas
Pekerjaan Umum Kabupaten Tulang Bawang Barat dalam rentang waktu Januari
– Desember 2014 beserta rincian posisi/jabatan masing-masing pegawai.
8
Kedisiplinan kerja pegawai pada Kantor Dinas Pekerjaan Umum Kabupaten
Tulang Bawang Barat dapat dilihat dari jam kerja dan tingkat kehadiran atau
tingkat absensi pegawainya. Berikut ini adalah tabel jam kerja pegawai Kantor
Dinas Pekerjaan Umum Kabupaten Tulang Bawang Barat.
Tabel 2. Jam Kerja Pegawai Kantor Dinas Pekerjaan Umum Kabupaten
Tulang Bawang Barat Tahun 2014
Hari Kerja Jam Masuk Kerja Istirahat Jam Keluar Kerja
Senin 08.00 12.00 – 12.30 15.00
Selasa 08.00 12.00 – 12.30 15.00
Rabu 08.00 12.00 – 12.30 15.00
Kamis 08.00 12.00 – 12.30 15.00
Jumat 08.00 11.30 – 12.30 15.30
Sumber: Kantor Dinas Pekerjaan Umum Kabupaten Tulang Bawang Barat, 2015
Tabel 2 di atas menunjukkan bahwa waktu bekerja pegawai dari hari Senin
sampai dengan hari Kamis sejumlah 6,5 jam perhari. Sedangkan pada hari Jumat
sejumlah 6 jam perhari. Oleh karena itu, dapat disimpulkan bahwa total jam kerja
selama satu bulan sejumlah 128 jam perbulan.
Menurut Sanusi (2010) untuk meninjau kedisiplinan kerja pegawai dapat di lihat
pada kedisiplinannya dalam bekerja. Kedisiplinan pegawai Kantor Dinas
Pekerjaan Umum Kabupaten Tulang Bawang Barat dalam bekerja dapat di lihat
pada tingkat kehadiran pegawai. Adapun data absensi pegawai pada Kantor Dinas
Pekerjaan Umum Kabupaten Tulang Bawang Barat dapat dilihat pada tabel di
bawah ini.
9
Tabel 3. Data Absensi Pegawai Kantor Dinas Pekerjaan Umum Kabupaten
Tulang Bawang Barat Tahun 2014
BULAN
Jumlah
Hari
Kerja
Jumlah
Pegawai
(Orang)
Total
Hari
Kerja
(Hari)
Hadir
(Hari)
Tidak
Hadir
(Hari)
Tingkat
Kehadiran
(Hari)
Absensi
Rate
(Hari)
(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8)
Januari 20 66 1320 1311 9 99,31 0,68
Februari 20 66 1320 1315 5 99,62 0,37
Maret 20 66 1320 1312 8 99,39 0,6
April 21 66 1386 1386 0 100 0
Mei 18 66 1188 1188 0 100 0
Juni 21 66 1386 1386 0 100 0
Juli 19 66 1254 1254 0 100 0
Agustus 20 66 1320 1299 21 98,40 1,59
September 22 66 1452 1452 0 100 0
Oktober 23 66 1518 1518 0 100 0
November 20 66 1320 1315 5 99,62 0,37
Desember 21 66 1386 1386 0 100 0
TOTAL 245 795 16170 16122 48 1196,34 3,61
Rata-rata 20,41 66 1347,5 1343,5 4 99,70 0,30
Sumber: Kantor Dinas Pekerjaan Umum Kabupaten Tulang Bawang Barat, 2015
Tabel 3 merupakan tabel jumlah absensi pegawai Kantor Dinas Pekerjaan Umum
Kabupaten Tulang Bawang Barat. Tabel 2 tersebut berisikan banyaknya hari pada
bulan-bulan di periode tahun 2014, jumlah pegawai tetap, total hari kerja perbulan
selama satu tahun, jumlah kehadiran, jumlah ketidakhadiran, tingkat kehadiran
dalam persen, dan jumlah tingkat absensi. Perhitungan pada Tabel 3 dapat dirinci
pada rumus berikut (Hasibuan, 2007) :
a. Total Hari Kerja : Kolom 2 x kolom 3
b. Hadir : Kolom 4 – kolom 6
c. Tingkat Kehadiran : Kolom 5 x 100 %
Kolom 4
d. Tidak Hadir : Jumlah Ketidakhadiran Pegawai selama 1 bulan
e. Tingkat Absensi : Kolom 6 x 100 %
Kolom 4
f. Jumlah Pegawai : Jumlah Pegawai (66)
10
Berdasarkan data pada Tabel 3, tingkat kehadiran pegawai Kantor Dinas
Pekerjaan Umum Kabupaten Tulang Bawang Barat pada umumnya cukup baik.
Hal ini dimungkinkan karena sistem absensi masih menggunakan sistem manual.
Sehingga, dengan sistem manual ini, memudahkan pegawai untuk melakukan
kecurangan dengan cara menitip absen atau memalsukan tanda tangan pegawai
lain. Selain itu, kontrol terhadap absensi manual masih sangat lemah, ditandai
dengan absensi yang hanya dilakukan pada jam masuk kerja yakni pukul 08.00
WIB. Sehingga, tidak dapat diketahui secara pasti apakah kehadiran pegawai di
Kantor Dinas Pekerjaan Umum Kabupaten Tulang Bawang Barat hingga jam
pulang kerja berakhir.
Lingkungan kerja pegawai terdiri dari lingkungan kerja fisik dan lingkungan kerja
psikologis (Sedarmayanti, 2011). Faktor lingkungan fisik adalah lingkungan yang
berada di sekitar pekerja itu sendiri. Sedangkan lingkungan kerja non fisik adalah
hal-hal yang menyangkut dengan hubungan sosial dan keorganisasian. Kondisi di
lingkungan kerja dapat mempengaruhi kepuasan kerja pegawai. Gambaran umum
lingkungan kerja fisik yang terdapat pada Kantor Dinas Pekerjaan Umum
Kabupaten Tulang Bawang Barat dapat dilihat dari fasilitas yang tersedia.
Adapun fasilitas yang terdapat pada lingkungan kerja pegawai di Kantor Dinas
Pekerjaan Umum Kabupaten Tulang Bawang Barat, dapat dilihat pada Tabel 4
berikut ini.
11
Tabel 4. Fasilitas Lingkungan Kerja Pegawai Kantor Dinas Pekerjaan
Umum Kabupaten Tulang Bawang Barat
NO. FASILITAS KETERANGAN
1. Gedung 1 Unit (Luas 625 M2)
2. Ruang Tamu Utama 1 Unit
- Kursi Sofa 1 Set
- AC 1 Unit
- Lemari Es 1 Buah
3. Ruang Kerja 1
Meja Kerja Pegawai 5 Buah
Kursi Kerja Pegawai 5 Buah
Kursi Lain 1 Buah
Lemari Arsip 1 Buah
Lemari Es 1 Buah
Ruang Kerja 2
Meja Kerja Pegawai 5 Buah
Kursi Kerja Pegawai 5 Buah
Kursi Lain 1 Buah
Lemari Arsip 1 Buah
Ruang Kerja 3
Meja Kerja Pegawai 6 Buah
Kursi Kerja Pegawai 6 Buah
Kursi Lain 2 Buah
Lemari Arsip 1 Buah
Ruang Kerja 4
Meja Kerja Pegawai 7 Buah
Kursi Kerja Pegawai 7 Buah
Kursi Lain 1 Buah
Lemari Arsip 1 Buah
Ruang Kerja 5
Meja Kerja Pegawai 5 Buah
Kursi Kerja Pegawai 5 Buah
Lemari Arsip 1 Buah
Ruang Kerja 6
Meja Kerja Pegawai 3 Buah
Kursi Kerja Pegawai 3 Buah
Lemari Arsip 1 Buah
Ruang Kerja 7
Meja Kerja Pegawai 4 Buah
Kursi Kerja Pegawai 4 Buah
Lemari Arsip 1 Buah
4. Dapur 1 Unit
5. Mess Pegawai 2 Unit
6. Kendaraan Dinas :
Roda Empat 5 Unit
Roda Dua 7 Unit
Sumber: Kantor Dinas Pekerjaan Umum Kabupaten Tulang Bawang Barat, 2015
12
Dari Tabel di atas, untuk kendaraan dinas terdapat 5 unit kendaraan roda empat
yang digunakan untuk Kepala Dinas, Sekretaris, 2 kepala bidang dan 1 kendaraan
operasional. Sedangkan untuk kendaraan dinas roda dua, terdapat 7 unit yang
digunakan oleh 7 kepala seksi.
Lingkungan kerja fisik pada Kantor Dinas Pekerjaan Umum Kabupaten Tulang
Bawang Barat dapat dilihat dari pewarnaan, penerangan, udara, suara bising,
ruang gerak, keamanan dan kebersihan (Sedarmayanti, 2011). Pewarnaan pada
Kantor Dinas Pekerjaan Umum Kabupaten Tulang Bawang Barat kurang baik,
dapat dilihat dari warna cat yang sudah memudar serta kusam. Penerangan Pada
Kantor Dinas Pekerjaan Umum Kabupaten Tulang Bawang Barat dinilai kurang
baik karena lampu pekerja yang masih redup dan jumlah lampu yang terbatas
menyebabkan pada penerangan kantor yang kurang baik.
Ruang gerak yang dimiliki untuk menampung 66 pegawai dalam sebuah gedung
berukuran 625 M2 dirasa masih terbatas atau sempit. Keamanan yang dimiliki
juga dinilai masih terbatas, karena tempat kerja yang masih berada di kawasan
perkebunan karet sehingga tingkat keamanan sangat rendah. Sedangkan untuk
suara bising, tidak terdapat suara bising yang dapat menghambat kinerja pegawai.
Untuk kebersihan sudah cukup baik, dilihat dari terdapatnya kotak sampah di
setiap ruang kerja pegawai
Lingkungan kerja non fisik adalah semua keadaan yang terjadi yang berkaitan
dengan hubungan kerja, baik hubungan dengan atasan, maupun hubungan dengan
sesama rekan kerja ataupun hubungan dengan bawahan.menurut Sedarmayanti
13
(2011) terdiri dari struktur kerja, tanggung jawab kerja, perhatian dan dukungan
pemimpin, kerjasama antar kelompok, kelancaran komunikasi.
Gambaran di atas mengenai lingkungan kerja fisik dan nonfisik pada Kantor
Dinas Pekerjaan Umum Kabupaten Tulang Bawang Barat dari pengamatan
sementara terdapat masalah pada lingkungan kerja pegawainya. Hal ini
memungkinkan ketidaknyamanan bagi pegawai dalam melakukan aktivitas
pekerjaan mereka sehingga akan berdampak pada kinerja pegawai Kantor Dinas
Pekerjaan Umum Kabupaten Tulang Bawang Barat.
Tabel 5 di bawah ini menunjukkan jumlah proyek yang ditangani di bawah
pengawasan pegawai Dinas Pekerjaan Umum Kabupaten Tulang Bawang Barat.
Tabel 5. Tabel Produktivitas Dinas Pekerjaan Umum Kabupaten Tulang
Bawang Barat Tahun 2014
NO. BIDANG
JUMLAH
PAKET
(proyek)
NILAI KONTRAK
(dalam Miliar)
1
Cipta Karya
- Konstruksi 211 52.310.270.000
- Konsultansi Perencanaan 21 2.740.846.000
- Konsultansi Pengawasan 15 1.622.962.000
Jumlah 247 56.674.078.000
2
Bina Marga
- Konstruksi 87 62.472.210.800
- Konsultansi Perencanaan 14 2.818.076.000
- Konsultansi Pengawasan 9 1.285.719.000
Jumlah 110 66.576.005.800
3
Pengairan
- Konstruksi 5 4.520.743.000
- Konsultansi Perencanaan 3 261.867.000
- Konsultansi Pengawasan 3 122.298.000
Jumlah 11 4.904.908.000
4
Tata Ruang
- Konstruksi 2 3.772.015.000
- Konsultansi Perencanaan 9 2.005.017.000
- Konsultansi Pengawasan 2 97.950.000
Jumlah 13 5.874.982.000
TOTAL 381 134.029.973.800
Sumber: Kantor Dinas Pekerjaan Umum Kabupaten Tulang Bawang Barat, 2015
14
Kinerja kerja pada Kantor Dinas Pekerjaan Umum Kabupaten Tulang Bawang
Barat, dapat dilihat pada Tabel 6 di bawah ini.
Tabel 6. Tabel Kinerja Pegawai Kantor Dinas Pekerjaan Umum Kabupaten
Tulang Bawang Barat pada Tahun 2014
No. Uraian Pekerjaan Standar
Kinerja
Realisasi
Kinerja
Persentase
(Standar /
Realisasi)
1 Pencairan Uang Muka
(Pengajuan uang muka, verifikasi
berkas, pembuatan berita acara uang
muka, tanda tangan dan proses
pencairan uang muka di Bendahara
dinas)
3 hari
5 hari
60 %
2 Pengajuan PHO
(Pemeriksaan hasil pekerjaan,
pembuatan berita acara PHO, tanda
tangan dan proses pencairan PHO di
Bendahara dinas)
5 hari
8 hari
62,5 %
3 Pengajuan FHO
(Pemeriksaan hasil pekerjaan,
pembuatan berita acara FHO, tanda
tangan dan proses pencairan FHO di
Bendahara dinas)
5 hari
8 hari
62,5 %
Sumber: Kantor Dinas Pekerjaan Umum Kabupaten Tulang Bawang Barat, 2015
Dari Tabel 6, terlihat bahwa umumnya kinerja pegawai Dinas Pekerjaan Umum
Kabupaten Tulang Bawang Barat masih rendah, ini terlihat dari persentase kinerja
pegawai yang masih di bawah 100 %. Hal ini dimungkinkan karena masih
rendahnya disiplin kerja dan lingkungan kerja di Kantor Dinas Pekerjaan Umum
Kabupaten Tulang Bawang Barat yang tidak mendukung sehingga pencapaian
kinerja tidak dapat terpenuhi secara optimal
15
Pencairan uang muka terdiri dari berbagai tahapan sesuai dengan target
penyelesaian. Namun pada realisasinya proses ini melewati target. Hal ini dapat
terjadi karena jumlah pegawai yang tidak sesuai dengan volume pekerjaan.
Kemudian masih banyaknya pegawai yang tidak ada di tempat kerja saat proses
verifikasi sehingga menyulitkan pihak rekanan (pemborong) dalam proses
pencairan uang muka, pengajuan PHO dan pengajuan FHO. Selain itu,
pemeriksaan lapangan tertunda dari hari yang sudah ditentukan karena tidak
adanya pendampingan dari pegawai Dinas Pekerjaan Umum Kabupaten Tulang
Bawang Barat.
Hal-hal yang diuraikan tersebut pada akhirnya berdampak pada efektivitas dan
efisiensi pegawai Dinas Pekerjaan Umum Kabupaten Tulang Bawang Barat.
Selain itu, hal ini juga menjelaskan bahwa tanggung jawab pegawai terhadap
pekerjaannya masih sangat rendah. Secara keseluruhan hal ini
mengidentifikasikan kinerja pegawai Dinas Pekerjaan Umum Kabupaten Tulang
Bawang Barat masih rendah.
Mengingat pentingnya pengaruh disiplin kerja dan lingkungan kerja dalam
meningkatkan kinerja pegawai Pegawai Negeri Sipil (PNS) pada suatu organisasi
maka penulis tertarik untuk melakukan penelitian dengan judul “Pengaruh
Disiplin Kerja Dan Lingkungan Kerja Terhadap Kinerja Pegawai (Studi
Pada Kantor Dinas Pekerjaan Umum Kabupaten Tulang Bawang Barat)”.
16
1.2 Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang yang telah diuraikan sebelumnya, maka perumusan
masalah pada penelitian ini adalah :
1. Apakah disiplin kerja memiliki pengaruh terhadap kinerja pegawai pada
Kantor Dinas Pekerjaan Umum Kabupaten Tulang Bawang Barat?
2. Apakah lingkungan kerja memiliki pengaruh terhadap kinerja pegawai
pada Kantor Dinas Pekerjaan Umum Kabupaten Tulang Bawang Barat?
3. Apakah disiplin kerja dan lingkungan kerja secara bersama sama memiliki
pengaruh terhadap kinerja pegawai pada Kantor Dinas Pekerjaan Umum
Kabupaten Tulang Bawang Barat?
1.3 Tujuan Penelitian
Berdasarkan permasalahan yang penulis kemukakan di atas, maka dapat
dijelaskan tujuan dari penelitian ini adalah:
1. Untuk mengetahui pengaruh disiplin kerja terhadap kinerja pegawai pada
Kantor Dinas Pekerjaan Umum Kabupaten Tulang Bawang Barat.
2. Untuk mengetahui pengaruh lingkungan kerja terhadap kinerja pegawai
pada Kantor Dinas Pekerjaan Umum Kabupaten Tulang Bawang Barat.
3. Untuk mengetahui pengaruh disiplin kerja dan lingkungan kerja secara
bersama-sama terhadap kinerja pegawai pada Kantor Dinas Pekerjaan
Umum Kabupaten Tulang Bawang Barat.
17
1.4 Manfaat Penelitian
Manfaat penelitian ini adalah sebagai berikut :
1. Penelitian ini diharapkan dapat membuktikan secara ilmiah Pengaruh
disiplin kerja dan lingkungan kerja terhadap kinerja pegawai pada Kantor
Dinas Pekerjaan Umum Kabupaten Tulang Bawang Barat.
2. Untuk memberikan masukan dan informasi kepada Kantor Dinas
Pekerjaan Umum Kabupaten Tulang Bawang Barat akan pengaruh disiplin
kerja dan lingkungan kerja terhadap kinerja pegawai, sehingga dapat
menjadi rujukan dalam memperbaiki kinerja pegawai Kantor Dinas
Pekerjaan Umum Kabupaten Tulang Bawang Barat.
3. Untuk meningkatkan pengalaman dan wawasan bagi peneliti sendiri dalam
menganalisis pengaruh disiplin kerja dan lingkungan kerja terhadap
kinerja pegawai pada Kantor Dinas Pekerjaan Umum Kabupaten Tulang
Bawang Barat. Selain itu penulisan skripsi ini merupakan salah satu syarat
bagi penulis untuk menyelesaikan studi pada Fakultas Ekonomi dan
Bisnis, Universitas Lampung.
top related