i. pengenalan€¦ · menurut hasil survei penetrasi dan perilaku pengguna internet indonesia pada...
Post on 24-Nov-2020
10 Views
Preview:
TRANSCRIPT
I. Pengenalan
Company Profile
Tokopedia merupakan salah satu online marketplace terkemuka di Indonesia yang
menyediakan sarana jual-beli antara Business-to-Business market (B2B), Business-to-Consumers
market (B2C), serta Consumers to Consumers market (C2C). Semua orang dapat membuka toko
online di Tokopedia dan melayani pembeli dari seluruh Indonesia untuk saling bertransaksi. Memiliki
misi “Mencapai pemerataan ekonomi secara digital”, dan melalui tagline #MulaiAjaDulu, Tokopedia
mengusung semangat bahwa semua dampak besar berawal dari sebuah langkah kecil. Setelah 10
tahun perjalanan bisnisnya, Tokopedia berkembang menjadi salah satu raksasa perusahaan teknologi
digital di Indonesia.
Saat ini, Tokopedia menjadi e-commerce terbesar di Indonesia dengan lebih dari 90 juta
pengguna aktif setiap bulannya dan total lebih dari 6,4 juta penjual serta sudah menjangkau 97%
kecamatan di seluruh Indonesia (Apendiks 1.1.1). Tokopedia menyediakan teknologi sebagai solusi
untuk memberdayakan jutaan penjual dan konsumen agar dapat berpartisipasi membangun masa
depan perdagangan. Dengan Marketplace yang berisikan 150 juta produk yang terdaftar dengan harga
yang transparan, Tokopedia juga menawarkan kemudahan dalam bertransaksi menggunakan 33
produk digital dan 50 jenis pembayaran yang semakin memanjakan penggunanya (Apendiks 1.1.2).
Inovasi-inovasi baru yang terus dikembangkan menjadi motor penggerak bagi Tokopedia
untuk dapat terus memberikan solusi terbaik yang berdampak langsung bagi kepuasan konsumen
mereka. Sebut saja melalui Tokopedia Center, Tokopedia Corner, Tokopedia AI Center, serta
TokoCabang. Selain itu Tokopedia berkomitmen penuh untuk membantu masyarakat khususnya di
area Disabilitas, Korban Bencana Alam, Pendidikan dan Teknologi serta Pemberdayaan Perempuan
melalui pemberdayaan sumber daya demi kehidupan mereka yang lebih baik.Melalui visi
“Membangun Indonesia yang lebih baik lewat internet” ada banyak sekali hal yang dapat terus
dikembangkan oleh Tokopedia. Program dukungan terhadap banyak para pelaku usaha kecil mikro
dan menengah (UMKM) di Indonesia menjadi salah satu kekuatan utama Tokopedia untuk dapat
terus mempertahankan dominasinya di pasar.
Walaupun Tokopedia telah mampu menguasai pasar Indonesia, ternyata ia bukan pemain satu
satunya di pasar e- commerce Indonesia. Tokopedia memiliki beberapa pesaing yang cukup besar
termasuk Bukalapak, Shopee, Lazada, Blibli, JD ID,Orami, dan Sociolla.
Selain itu, Tokopedia harus memastikan bahwa perusahaannya memiliki dana untuk
menjalankan operasional dan masa depan perusahaan. Jika Tokopedia hanya bergantung pada
investor, banyak faktor ketidakpastian yang mungkin terjadi.Hal ini disebabkan investasi dapat
sekali- kali ditarik oleh investornya apabila dianggap tidak profitable.
Maka, sangat penting bagi Tokopedia untuk meningkatkan kualitas dan eksistensinya. Maka
saat ini Tokopedia harus berinovasi dan mencari strategi yang tepat guna mempertahankan
eksistensinya di pasar e-commerce Indonesia. Dilema yang dihadapi Tokopedia ialah menentukan
strategi apa yang paling tepat untuk mempertahankan eksistensinya saat ini dan strategi apa yang
harus diambil untuk memperluas pasar Tokopedia.
Keadaan Tokopedia Saat Ini
Tokopedia saat ini menjadi penguasa dalam penjualan online di Indonesia, menurut data iPrice
kuartal 1 2019. Seperti yang diketahui bahwa Tokopedia ingin menyasar pada seluruh lapisan
masyarakat.Walaupun Tokopedia telah mampu menguasai pasar Indonesia, ternyata ia bukan pemain
satu satunya di pasar e- commerce Indonesia. Tokopedia memiliki beberapa pesaing yang cukup besar
termasuk Bukalapak, Shopee, Lazada, Blibli, JD ID,Orami, Sociolla.
Selama ini Tokopedia telah cukup berhasil di target pasar lelaki dan umur remaja/ dewasa
menurut data yang dikutip dari Kompas.com, berdasarkan hasil survei yang dilakukan melalui
Aplikasi Snapcart yang memanfaatkan teknologi Optical Character Recognition (OCR) pada 6.123
responden.
Namun Tokopedia tidak ingin berhenti berkembang dan terus berinovasi untuk memenuhi
semua kebutuhan target pasarnya. Saat ini Tokopedia menunjukkan keinginan untuk juga melayani
dan mengakuisisi pasar perempuan, ini terlihat dari kejutan yang baru saja diumumkan pada 7
Oktober 2019 kemarin dimana Tokopedia mengumumkan grup idol dari Korea Selatan yakni BTS
sebagai brand ambassador nya yang baru. Hal ini membuktikan keinginan Tokopedia untuk
memberikan pernyataan bahwa Tokopedia juga melayani target pasar wanita dan KPOPers (sebutan
untuk orang yang menyukai korean Pop). Kedepannya Tokopedia ingin memperluas jangkauan pasar
yang ia raih untuk meningkatkan eksistensi Tokopedia.
Di sisi lain, Tokopedia harus memastikan bahwa perusahaannya memiliki dana untuk
menjalankan operasional dan masa depan perusahaan. Saat ini Tokopedia, seperti startup lainnya,
menjalin kerjasama dengan investor sebagai rekan bisnis yang mendanai biaya operasionalnya.
Namun mengetahui banyaknya faktor ketidakpastian yang mungkin terjadi, Tokopedia telah
memikirkan berapa strategi untuk menjadi lebih stabil dalam hal keuangan untuk mempertahankan
Tokopedia di masa depan.
Saat ini Tokopedia telah melakukan monetisasi dengan mengenakan biaya ke seller
Tokopedia sebesar 1% untuk power merchant. Tokopedia mengenakan biaya tambahan sebesar 15%
bagi setiap transaksi yang terjadi oleh official store yang terdaftar di Tokopedia. Namun Tokopedia
tidak mengenakan biaya apapun pada reguler seller.
Maka saat ini dilema yang dihadapi Tokopedia ialah menentukan cara untuk membuat e-
commerce nya semakin unik, customer & seller friendly dalam rangka menjadi penguasa pasar e-
commerce Indonesia.
Keadaan Pasar yang Dihadapi Tokopedia
Menurut hasil survei penetrasi dan perilaku pengguna internet Indonesia pada tahun 2018
yang dirilis oleh Asosiasi Penyelenggara Jasa Internet Indonesia (APJII), penetrasi pengguna internet
di Indonesia pada tahun 2018 mencapai angka 64,8% dengan 171,17 juta jiwa dari total 264,16 juta
total populasi penduduk Indonesia telah menggunakan. Data tersebut menunjukan perkembangan jika
dibandingkan dengan survei yang dilakukan pada tahun 2017 di mana penetrasi pengguna internet
baru mencapai 54,68% (Apendiks 1.2.1). Dengan tren tersebut, jumlah pengguna internet
diperkirakan akan terus tumbuh dengan kisaran 10% per tahunnya (Apendiks 1.2.2). Pertumbuhan
pengguna internet yang pesat juga sebanding dengan pertumbuhan e-commerce di Indonesia.
Menurut lembaga riset asal Inggris, Merchant Machine, pertumbuhan e-commerce di Indonesia
merupakan yang tercepat di dunia pada tahun 2018 dengan pertumbuhan pada angka 78% (Apendiks
1.2.3).
II. ANALISIS TEORI
Tim Kusuka menggunakan empat teori analasis pada case Tokopedia. Teori analisis SWOT
untuk memahami keunggulan, kekurangan, peluang, serta ancaman yang dimiliki dan dihadapi oleh
Tokopedia. Teori analisis fishbone untuk memahami hambatan dan permalasalahan yang dihadapi
Tokopedia serta penyebabnya. Selain itu, kami juga menggunakan analisis key success factors dan
matriks PDB.
Analisis SWOT
Berdasarkan hasil analisis SWOT kami pada Apendiks 2.2.1, kami menemukan bahwa
Tokopedia memiliki reputasi yang baik di mata masyarakat Indonesia karena kemudahan, keamanan,
dan kenyamanan bertransaksi antara pembeli dengan penjual dengan fitur escrow account dan
resolution center yang dimiliki. Selain itu, jumlah pengguna internet serta pasar e-commerce di
Indonesia yang terus bertumbuh dengan pesat memberikan kesempatan yang besar bagi Tokopedia
untuk terus menambah jumlah pengguna dan pelanggannya. Namun, Tokopedia juga tetap harus
berhati-hati dengan ketatnya persaingan pada pasar e-commerce di Indonesia yang sangat sengit.
Analisis Fishbone
Berdasarkan analisis kami, telah kami kelompokkan penyebab yang mengakibatkan
timbulnya permasalahan yang dihadapi Tokopedia, yaitu pada model bisnis, strategi harga, kompetisi,
dan ketersediaan produk. Dari sisi model bisnis, kami menemukan bahwa model bisnis yang dimiliki
Tokopedia saat ini cenderung serupa dengan kompetitor lain yang menyediakan marketplace di pasar
e-commerce. Pada kategori stategi harga, produk yang ditawarkan di Tokopedia cenderung sangat
kompetitif walaupun target pasar sangat beragam jika dilihat dari sisi demografi. Jika melihat dari
kompetisi yang dihadapi Tokopedia, banyak sekali kompetitior yang dihadapi Tokopedia. Sedangkan
dari sisi ketersediaan produk, Tokopedia tidak memiliki kendali penuh terhadap ketersediaan produk
yang ditawarkan dan kepastian produk sampai sesuai dengan ekspektasi konsumen. Hal-hal tersebut
mengakibatkan timbulnya persaingan ketat akibat jumlah substitusi yang dihadapi Tokopedia;
membuat Tokopedia sulit untuk mempertahankan loyalitas konsumen (Apendiks 2.3.1)
Analisis Key Success Factors
Berdasarkan analisis kami, ada tiga key success factors yang dimiliki Tokopedia, yaitu jumlah
pengguna Tokopedia, peningkatan pada kepuasan konsumen, dan Peningkatan kepuasan mitra
penjual. Sebagai marketplace yang melayani bisnis B2B, B2C, dan C2C, kami percaya, peningkatan
pada jumlah pengguna, kepuasan konsumen, serta kepuasan mitra akan menjadi penentu pada nilai
yang dimiliki Tokopedia.
Analisis Matriks Positioning, Differentiation, dan Brand (Matriks PDB)
Berdasarkan analisis matriks PDB, yang pertama, positioning, Tokopedia mampu
menempatkan dirinya di benak pelanggan baik konsumen maupun mitra penjual dengan menawarkan
ide sebagai marketplace pelopor pemerataan ekonomi digital di Indonesia. Dari segi differentiation,
Tokopedia mampu mengubah perusahaannya menjadi unik dan menarik dengan mendukung
positioning yang sudah mereka lakukan. Tokopedia menawarkan metode transaksi escrow account,
yaitu dana transaksi dikirimkan kepada Tokopedia sebelum sampai ke tangan mitra penjual. Hal ini
bertujuan untuk menjamin keamanan dan kenyamanan bertransaksi di Tokopedia. Dari sisi brand,
bukan hanya melalui nama, logo, atau pun simbol, Tokopedia juga harus mampu memposisikan
dirinya secara jelas di dalam benak konsumen dan mitra penjual agar memiliki brand identity yang
jelas, yakni dengan tren #MulaiAjaDulu, Tokopedia berusaha mengajak dan meyakinkan
penggunanya untuk melakukan bisnis melalui media jual beli online, yaitu Tokopedia.
III. ISI
Objective
Melalui studi kasus ini, Kami ingin berusaha mencapai tujuan yang ingin diraih oleh Tokopedia
yaitu membuat e-commerce nya semakin menarik dan menjadi penguasa pasar e-commerce Indonesia
bagi berbagai target pasar. Objektif ini dapat diraih dari 3 pertanyaan utama:
1. Apa saja kekurangan yang dimiliki Tokopedia saat ini dari sisi konsumen dan produsen?
2. Dimana posisi Tokopedia saat ini dan bagaimana Tokopedia dapat meningkatkan layanannya
untuk konsumen dan produsen?
3. Apa produk atau inovasi yang dapat dilakukan Tokopedia dalam rangka memenuhi
permintaan seluruh target pasarnya?
Untuk memastikan rekomendasi kualitas kami, kami mengawasi kualitas dari rekomendasi kami
dengan beberapa key success factors:
1. Jumlah pengguna Tokopedia saat ini berjumlah lebih dari 90 juta pengguna dari 267 juta
penduduk Indonesia, atau lebih dari 33 persen. Dengan proposal ini, kami ingin Tokopedia
mencapai 50 persen dari total penduduk Indonesia dalam 2 tahun ke depan.
2. Peningkatan kepuasan konsumen
3. Peningkatan kepuasan mitra penjual
Tokopedia sebagai salah satu marketplace terbesar di Indonesia tentunya ingin menambah jumlah
penggunanya dan meningkatkan jumlah penjualan yang terjadi di Tokopedia. Namun dalam
menjalankan bisnisnya, terdapat banyak pesaing yang menyediakan marketplace serupa. Oleh sebab
itu, penting bagi Tokopedia untuk menarik dirinya semakin ke lingkaran terluar dalam lingkaran Five
Product Levels
Sebagai marketplace pada umumnya, Tokopedia telah menyediakan core benefit yaitu tempat
bertemunya penjual dan pembeli. Sama seperti banyak pesaing yang lain.
Dalam analisis basic product, Tokopedia memberikan fitur marketplace pada umumnya yang itu
kesempatan untuk membuat akun dan melakukan jual beli dengan mudah( posting barang dengan
mudah, membeli dan mencari barang dengan mudah).
Pada analisis Expected product, pembeli dan penjual yang menggunakan produk marketplace
mengharapkan adanya keamanan dalam transaksi yang mereka lakukan. Tokopedia juga telah
mencapai level ini. Tokopedia telah mengadopsi escrow account. Ini menjadi salah satu keuntungan
dan perbedaan yang ditawarkan Tokopedia dibandingkan dengan marketplace yang lain.
Namun kelebihan tersebut juga menjadi kelemahan yaitu transaksi keuangan cukup lama sampai
ke tangan penjual dari tangan pembeli. Selain itu, dari berbagai survey, terbukti masih dapat terjadi
keterlambatan pencatatan pembatalan. Misalnya pembeli melakukan pembatalan pembelian, karena
kurangnya customer service online, ketika pembeli melakukan pembatalan, sering terjadi
keterlambatan untuk konfirmasi pembatalan ke penjual. Hal ini membuat barang telah terkirim ke
pembeli padahal telah di batalkan. Ini
Untuk mengatasi permasalahan diatas, kami ingin Tokopedia untuk memperbaiki hal tersebut dan
dapat menarik level produknya menjadi augmented produk. Dengan ini, Tokopedia akan memberikan
pelayanan lebih bagi konsumen, yaitu meningkatkan fungsi customer service online yang selalu dapat
menjawab dan menghubungkan pembeli dan penjual dalam online real time sehingga tidak ada
keterlambatan konfirmasi dari pembeli dan penjual. Untuk mempertahankan biaya yang terjangkau,
Tokopedia dapat membuat sistem dengan perusahaan penyedia chatbot yang menjadi sistem
penghubung, namun juga tetap didukung dengan menambahkan jumlah customer service untuk
menyelesaikan masalah yang tidak dapat diselesaikan oleh sistem chatbot. Dengan fitur yang lebih
jauh ini dapat lebih menguntungkan penjual dan pembeli dan menghindari kesalahan dalam transaksi.
Lebih jauh lagi, untuk menjadi potential product, Tokopedia memberikan layanan lebih pada
seller, dengan memberikan gambaran potensial produk yang cocok menjadi spesifikasi seller tersebut.
Tokopedia juga menyediakan fitur pembangunan usaha dan menjadi usaha yang bekerjasama dengan
Tokopedia dan menjadi asuhan Tokopedia. Tokopedia meningkatkan partidipasi UMKM dengan
program #TokopediaPartner. Bagi konsumen, Tokopedia memberikan keuntungan privilege bagi
pembeli untuk menukarkan poin pembeliannya dengan berbagai produk yang diinginkan. Tidak
hanya voucher potongan pembelian.
IV. Kesimpulan dan Saran
Revolusi industry 4.0 telah membawa banyak perubahan di peradaban manusia, tidak
terkecuali perubahan di sektor bisnis dan layanan jual beli. Era digital memberikan banyak
kesempatan dan peluang bagi pelaku bisnis serta konsumen untuk dapat mencapai titik
ekuilibriumnya masing masing. Saat ini, bisnis jual beli online di Indonesia dikuasai oleh segelintir
perusahaan rintisan atau yang biasa kita kenal dengan sebutan startup, seperti Tokopedia, Bukalapak,
dan Shopee.
Tokopedia, saat ini menjadi market leader dengan jumlah pengguna aktif bulanan lebih dari
90 juta. Dengan lebih dari 90 juta pengguna aktif bulanan, lebih dari 6,4 juta penjual, dan telah
mencapai penetrasi pasar sebesar 97% di seluruh Indonesia (Apendiks 1.1.1).
Saat ini, masih banyak perbaikan yang dapat dilakukan oleh Tokopedia. Permasalahan umum
yang saat ini dihadapi perusahaan e-commerce di Indonesia, termasuk Tokopedia, adalah model
bisnis yang serupa, yakni konsep marketplace yang berfokus pada B2B, B2C, serta C2C. Kesamaan
model bisnis ini, menjadikan persaingan bisnis sangat kompetitif, dan masing masing kompetitor
memiliki keunggulannya masing-masing. Strategi harga, serta permasalahan pada strategi supply
chain memberikan tantangan tersendiri bagi seluruh marketplace di Indonesia untuk dapat meraih
hati konsumen.
Untuk mengatasi permasalahan diatas, kami ingin Tokopedia untuk memperbaiki hal tersebut
dan dapat menarik level produknya menjadi augmented produk. Dengan ini, Tokopedia akan
memberikan pelayanan lebih bagi konsumen, yaitu meningkatkan fungsi customer service online
yang selalu dapat menjawab dan menghubungkan pembeli dan penjual dalam online real time
sehingga tidak ada keterlambatan konfirmasi dari pembeli dan penjual. Untuk mempertahankan biaya
yang terjangkau, Tokopedia dapat membuat sistem dengan perusahaan penyedia chatbot yang
menjadi sistem penghubung, namun juga tetap didukung dengan menambahkan jumlah customer
service untuk menyelesaikan masalah yang tidak dapat diselesaikan oleh sistem chatbot. Dengan fitur
yang lebih jauh ini dapat lebih menguntungkan penjual dan pembeli dan menghindari kesalahan
dalam transaksi.
V. DAFTAR PUSTAKA
"Critical success factors (CSF)". www.businessdictionary.com. BusinessDictionary. Retrieved 10
October 2019.
Mesly, Olivier (2017). Project feasibility – Tools for uncovering points of vulnerability. New York,
NY:Taylor and Francis, CRC Press, 546 pages, ISBN 9 781498 757911.
"Fishbone Diagram – How to Make and Use a Fishbone Diagram". www.lbspartners.ie. LBSPartners.
Retrieved 10 October 2019.
"About Tokopedia". www.tokopedia.com. Retrieved 10 October 2019.
"Tokopedia remains most visited local e-commerce site: Report". The Jakarta Post. Retrieved October
30, 2019.
"Tokopedia.com Site Info". Alexa Internet. Amazon.com. Retrieved October 30, 2019
"Tokopedia raises $1.1b from SoftBank, Alibaba to evolve into infrastructure-as-a-service".
TechinAsia. Retrieved October 30, 2019.
VII. APENDIKS
Apendiks 1.1.1 – Data dan fakta yang dirilis Tokopedia melalui laman websitenya terkait
jangkauan Tokopedia terhadap masyarakat Indonesia
Apendiks 1.1.2 – Data yang dirilis Tokopedia melalui laman websitenya terkait marketplace
yang ditawarkan Tokopedia
Apendiks 1.2.1 – Hasil Survei Penetrasi Pengguna Internet di Indoesia pada tahun 2018 (APJII)
Apendiks 1.2.2 – Hasil Survei Pertumbuhan Pengguna Internet di Indonesia pada tahun 2018
(APJII)
Apendiks 1.2.3 – Hasil riset Merchant Machine terkait pertumbuhan e-commerce di dunia pada
tahun 2018 (dirilis oleh Katadata)
Apendiks 2.2.1 – Analisis SWOT
Strength Opportunity
1. Sudah dikenal masyarakat Indonesia
(lebih dari 90 juta pengguna aktif per
bulan)
2. Memberikan keamanan dan kenyamanan
bertransaksi bagi pembeli dan penjual
dengan penggunaan escrow account.
3. Berbagai pilihan sistem pembayaran dan
pengiriman produk.
4. Memberikan kompilasi berbagai statistik
sehingga memudahkan pembeli untuk
memilih penjual dengan reputasi yang
baik.
5. Menyediakan resolution center bagi
penjual dan pembeli untuk menyelesaikan
1. Pertumbuhan pasar yang pesat
(tingkat pertumbuhan 78% pada e-
commerce Indonesia di tahun 2018)
2. Pengguna internet di Indonesia yang
mencapai 171,17 juta jiwa dari total
populasi penduduk Indonesia
sejumlah 261,16 juta jiwa (penetrasi
pengguna internet 64,8% pada tahun
2018)
3. Persentase pertumbuhan pengguna
per tahun sebesar 10,12%.
masalah dalam bertransaksi apabila
diperlukan.
Weakness Threat
1. Sistem open marketplace menyebabkan
kualitas produk yang diperdagangkan sulit
untuk dikontrol.
2. Ketentuan yang mengharuskan pembeli
mengkonfirmasi penerimaan barang yang
sudah sampai tujuan mengakibatkan uang
penjual masih tertahan di escrow account
jika pembeli belum mengkonfirmasi.
3. Banyaknya barang yang identik dijual
oleh penjual yang berbeda dengan harga
yang beragam (persaingan harga)
1. Persaingan yang sangat ketat dengan
perusahaan e-commerce lain baik
yang memiliki model bisnis serupa
maupun berbeda.
Apendiks 2.3.1 – Analisis Fishbone
Apendiks 2.4.1 – Analisis Matriks Positioning, Differentiation, dan Brand (PDB Matrix)
Apendiks 3.1 – Five Product Levels
top related