icd 10-els
Post on 28-Nov-2015
817 Views
Preview:
DESCRIPTION
TRANSCRIPT
ICD – 10International Statistical Classification of diseases and Related Health Problem
Elise Garmelia(Disadur dari Dr. Mayang, Retno)
INTERNATIONAL CLASSIFICATION OF DISEASES AND HEALTH RELATED PROBLEMS 10TH REVISION(ICD-10, WHO)
Sejak tahun 1996-1997-1998 ICD-10th rev. diharuskan digunakan di Indonesia oleh Depkes R.I. untuk menggantikan ICD-9th rev. (yang telah digunakan sebelumnya) bagi kepentingan pelaporanSistem Informasi Rumah Sakit di Indonesia yang merupakan revisi
dari Sistem Pelaporan Rumah Sakit di Indonesia.
Beda dengan ICD-9 yang terdiri hanya dari 2 Volume, ICD-10 terdiri dari 3 volume: Volume 1, 2 dan 3.
ICD-10 Volume 1 adalah daftar tabulasi lengkap penyakit, dan ICD-10 Volume 3 adalah daftar indeks alfabetis. sedangkan ICD-10 Volume 2 adalah buku khusus yang merupakan manualpedoman cara coding (pengkodean) dengan menggunakan ICD-10, yang pada ICD-9 digabung di Volume 1.
STRUKTUR ICD-10 Volume 1
Daftar Isi Halaman
- Pengantar ……………………………………..…. 1
- Pengakuan …………………………………………5
- Pusat Kolaborasi Klasifikasi Penyakit …………… 7
- Laporan hasil pertemuan internasional
berkaitan dengan Revisi ke 10 ICD ………….. 9
- Daftar kategori 3-digits ………………….. 29
- Daftar tabulasi istilah yang termasuk dan
subkategori 4-karakter……………………………105
- Bab I s/d XXI …………………...1071175
- Morfologi neoplasma …………………………..1177
- Daftar tabulasi khusus mortalitas &
morbiditas ……………………………………1205
- Definisi-definisi …………………………….........1233
- Regulasi berkaitan dengan nomenklatur …..1239
Bab-Bab di Volume 1 ICD-10A-Z (kecuali U), halaman 107 - 1175
No: (alfabet) Judul Bab Halaman(A-B) Penyakit Infeksi dan Parasitik tertentu 107(C-D) Neoplasma 181 (D) Penyakit Darah dan Organ Pembentuk Darah dan
gangguan yang melibatkan Mekanisme Imunitas 249(E) Penyakit Endokrin, Nutrisional dan Metabolik 271(F) Gangguan Mental dan Prilaku 311(G) Penyakit Sistem Saraf 389(H) Penyakit Mata dan Adneksa Mata 429(H) Penyakit Telinga dan Prosesus Mastoid 459( I ) Penyakit Sistem Sirkulasi 471(J) Penyakit Sistem Respirasi 515(K) Penyakit Sitsem Digestif 549(L) Penyakit Kulit & Jaringan Bawah Kulit 597 (M) Penyakit Otot-Kerangka Tulang & Jaringan Ikat 627
Bab-Bab di Volume 1 ICD-10A-Z (kecuali U), halaman 107 - 1175
No: (alfabet) Judul Bab HalamanXIV (N) Penyakit Sistem Genitourinaria 679XV (O) Kehamilan, persalinan-kelahiran dan nifas 721XVI (P) Kondisi-kondisi tertentu dimulai dalam periode
perinatal 765XVII (Q) Malformasi, deformasi dan abnormalitas
kromosomal yang kongenital 795XVIII. (R) Simtoma, tanda-tanda dan temuan klinis, laboratoris
yang abnormal, NEC (Not elserwhere classified)(tidak terklasifikasi di bab/bagian lain) 853
XIX. (S-T) Cedera, keracunan dan konsekuensi-konsekuensi lain akibat sebab luar 891
XX. (V-W-X-Y) Sebab-sebab luar Mortalitas dan Morbiditas 1101XXI. (Z) Faktor-faktor yang mempengaruhi status kesehatan
dan kontak dengan fasiltas pelayanan kesehatan 1125
KLASIFIKASI PENYAKIT
Informasi klinis kandungan rekam medis tidak berguna banyak bagi ilmu medis
apabila disimpan tanpa ditunjang oleh suatu sistem pengambilan kembali (retrieval) yang baik Manajemen RM-IK
Komparasi data asuhan kesehatan antara fasilitas, daerah dalam satu negara, antar negara-2 adalah vital bagi pengembangan, penyebarluasan informasi medis ke seluruh bagian dunia SIRS/RL
PENGENALAN KLASIFIKASI PENYAKIT (Lanjutan-1)
Pemanfaatan bersama informasi statistik morbiditas dan mortalitas tidak akan berarti apabila tanpa ditunjang oleh
penerapan standard pengidentifikasian dan sistem klasifikasi penyakit yang sama.
Di rumah sakit di Indonesia, umumnya data penyakit dan operasi dimanfaatkan profesi rekam medis hanya untuk memenuhi kepentingan pelaporan
Morbiditas dan Mortalitis model Sistem Pelaporan Rumah Sakit ke Dirjen-Yanmed DepKes ketimbang untuk memenuhi keperluan riset, edukasi, manajemenasuhan medis ataupun manajemen keuangan unit pelaksana pelayanan.
TUJUAN PEMANFAATAN KLASIFIKASI PENYKAIT
Para peneliti medis mendambakan adanya suatu
sistem klasifikasi penyakit yang sangat spesifik
sesuai kebutuhan masing bidang spesialisnya
Meningat bahwa:
Apabila terlalu banyak penyakit digrupkan ke satu code penyakit (pengkategorian penyakit), maka para spesialis akan mengalami kesulitan karena memerlukan terlalu banyak rekam medis dalam file yang harus dicek untuk menemukan penyakit yang sedang di teliti.
TUJUAN PEMANFAATAN ICD (Lanjutan-1)
Sebaliknya, WHO ingin menggunakan data
klasifikasi penyakit untuk kebutuhan studi:
- statistis,
- demografis dan
- epidemiologis.
Untuk inilah dilakukan tatanan pengelompokkan
(pengkategorian) penyakit, mengingat klasifikasi
yang terlalu spesifik akan terlalu meluas untuk
dapat memenuhi analisis statistis
Oleh karenanya:
TUJUAN PEMANFAATAN ICD (Lanjutan-2)
Diputuskan suatu perpaduan disain sistem
klasifikasi yang memenuhi kebutuhan
rumah sakit dan pengumpulan statistis tersusunlah tatanan dengan judul
International Classification of Diseases (ICD)
Klasifikasi cikal bakal ICD pada mulanya hanya diperuntukan bagi keperluan analisis sebab kematian, dikembangkan WHO menjadi klasifikasi statistik penyakit dan masalah terkait kesehatan yang memenuhi kebutuhan analisis
morbiditas dan mortalitas.
KLASIFIKASI STATISTIK
Persyaratan Klasifikasi Penyakit WHO:
Klasifikasi statistik hendaknya mencakup jumlah yang terbatas dari kategori mutually eksclusive (saling ekslusip) yang mampumemintas segenap kondisi morbid.
Kategori harus dipilih untuk dapat memfasilitasi:- Studi statistik fenomena penyakit- Kesatuan penyakit khusus yang penting
dalam kesehatan masyarakat- Kategori hendaknya mewakili grup kondisi yang terpisah.
KLASIFIKASI STATISTIK (Lanjutan)
- Setiap penyakit/kondisi morbid, di dalam daftar kategori, harus menduduki tempat dengan
rincian yang jelas.
Konsekuensi: akan ada kategori sisa untuk kondisi yang miscellaneous (serba aneka, kurang pasti) yang tidak mungkin dikelom- pokkan ke kategori spesifik (khusus),
oleh karenanya diperlukan:
Tatanan yang harus sedemikian rupa sehingga sesedikit mungkin kondisi yang akan
terklasifikasi ke kategori sisa.
STRUKTUR BAB
BAB BLOK GRUP KATEGORI KATEGORI (3-digit) SUB-KATEGORI (digits ke 4 di belakang titik), dan kadang untuk nomor kode tertentu ada tambahan nomor sebagai digit ke-5 (dicacat pada kolom tersendiri)Klasifikasi ganda dengan tanda dagger(!, sangkur) dan
asterisk(*, bintang).Kode tambahan untuk nomor kode tertentuKode primer dan kode sekunderKode morfologi tumor (M. ----/-)Kode digit ke-5 (untuk site lokasi gangguan dsb.)Peraturan/konvensi arti tanda-tanda baca: (:), (), [ ], }
(.-) yang mengikuti, mengurung kode atau perintah yang harus dilaksanakan sebelum pilihan kode diputuskan.
STRUKTUR ICD-VOLUME 2
1. Penjelasan
2. Deskripsi ICD-102.1 Tujuan dan pengaplikasiannya2.2 Konsep keluarga besar ICD
2.2.1 Diagnosis-related classifications2.2.2 Non-diagnostic classification2.2.3 Information support to primary health care2.2.4 International Nomenclature of Diseases2.2.5 The role of WHO
2.3 Prinsip umum klasifikasi penyakit
STRUKTUR ICD-VOLUME 2 (Lanjutan)
2.4 Struktur dasar dan kekhususan klasifikasi ICD
2.4.1 Volume-2
2.4.2 Bab-bab
2.4.3 Blok kategori-2
2.4.4 Kategori-2 3 karakter
2.4.5 Kategori-2 4 karakter
2.4.6 Supplementary subdivisions for use at the
fifth or subsequent character level
2.4.7 Kode “U” yang belum dimanfaatkan.
3. Cara menggunakan ICD
4. Rules dan pedoman pengkodean mortalitas dan morbiditas
5. Presentasi statistis
6. Riwayat perkembangan ICD
7. Referensi
8. Index
STRUKTUR ICD VOLUME 3
PenjelasanSusunan umum indeksKonvensi-konvensi yang berlaku pada indeks
Seksi I. Indeks alfabetis penyakit dan bentuk alamiah cedera
Seksi II. Sebab-sebab luar suatu cedera
Seksi III. Tabel nama generik obat-obat dan zat-zat kimia
Corrigenda beberapa isi di Volume 1
RUNTUNAN TINDAKAN CARA MENGGUNAKAN ICD-10UNTUK MENCARI KODE YANG DIPERLUKAN
PENGKODEAN SECARA UMUM
1. Baca dan pelajari isi buku manual/pedoman Coding ICD-10, Volume 2 (perhatikan makna dari berbagai tanda baca yang mempunyai arti khusus pada ICD-10, (.-) (:) ( ), [ ], { kata and, with, or dan sebagainya.
2. Pilih kata/istilah yang akan digunakan sebagai ‘Lead-term’ untuk memandu ‘coder’ mencari istilah yang sama beserta nomor kode yang mengikuti di belakangnya, pada Volume 3 ICD-10.
3. Perhatikan perintah yang ada di dalam kurung ( ), di belakang istilah diagnosis yang ditemukan, dan juga perintah yang dilengkapi dengan kata (see, see also …) dan jalankan perintah yang dimaksud.
4. Perhatikan ada atau tidak Note: … di atas atau di bawah istilah berikut kode yang akan dipilih. Ada
kemungkinan ada perintah untuk menambah digit di belakang digit ke-3, ke-4 atau membatasi cara penerapan kode yang akan dipilih.
RUNTUNAN TINDAKAN CARA MENGGUNAKAN ICD-10UNTUK MENCARI KODE YANG DIPERLUKAN (Lanjutan)
5. Kontrol kode yang dipilih dengan yang tertera di Volume 1.Perhatikan:
1. penjelasan pada Note: … di bawah Bab atau di bawah kategori, sub-kategori yang umumnya
mengatur batasan pemanfaatan kode yang terkait;
2. includes dan excludes yang ada di bawah Bab, Kategori atau Subkategori yang membatasi jenis yang termasuk dan atau tidak termasuk.
3. adanya kalimat dalam kurung [ ] atau ( ), jalankan perintah yang tersebut di dalam kurung, yang umumnya akan lebih merinci informasi yang akan dihasilkan.
RUNTUNAN TINDAKAN CARA MENGGUNAKAN ICD-10UNTUK MENCARI KODE YANG DIPERLUKAN (Lanjutan)
6. Apabila semuanya sudah cocok dan tidak melanggar aturan yang ditetapkan. Pilih code tersebut sebagai code diganosesatau masalah terkait kesehatan tersebut sebagai masukan ke
sistem perekaman dan informasi yang dikembangkan.
7. Simpan code yang telah dipilih dalam format kartu indeksistilah diagnosis terkait secara manual ataupun komputer.
8. Code data diagnoses: Kebidanan, metode persalinan dannifas serta bayi neonatal/perinatal, sebab luar cedera, neoplasma, memerlukan desain format perekaman code khusus.
9. Yang tidak kalah penting adalah:* rubahlah dulu ejaan istilah dalam bahasa Indonesia ke
ejaan bahasa Inggeris sebelum mencarinya di Volume 3.* Adakan analisis kualitatif dan kuantitatif Rekam Medis
sebelum proses coding dimulai.
CARA MEMANFAATKAN INDEKS ALFABETIS UNTUK MENCARI ISTILAH DIAGNOSIS YANG AKURAT
1. - Sakit kepala (Headache)Cari di Alfabet H halaman 253 Headache R51- Sakit kepala akibat emosiHeadache - emotional F45.4- Sakit kepala kronik post cedera kepalaHeadache
- post-traumatic, chronic G44.3
Sakit kepala migrain (253) Headache migrain (type) G43.9atau cari di Migrain (358) Migrain (idiopathic) G43.9
Sakit kepala akibat tegang (253) Headache tension ( )( ) G44.2 atau cari di Tension (531) Tension headache G44.2
CARA PEMANFAATAN VOLUME 3 ICD-10
“Lead Term” Harus Ejaan Amerika
Contoh: oesophagus esophagus
labour labor
CARA MEMANFAATKAN INDEKS ALFABETIS UNTUK MENCARI ISTILAH DIAGNOSIS YANG AKURAT (Lanjutan-1)
2. Pharyngitis acute suppurative dengan influenzaHamalan (437)Pharyngitis (acute)(catarrhal)(gangrenous)(infective)
(subacute)(suppurative)(ulcerative) J02.9- with influenza, flu or gripe (see also Influenza, with,
respiratory manifestation) J11.1Faringitis kronik (437)Pharyngitis
- chronic (atrophic)(granular)(hypertrophhic) J31.2Pharyngitis diphtheritic A36.0Pharyngitis purulunt J02.9Pharyngitis Tb A16.8Pharyngitis Tb dengan kepastian pemeriksaan bakteri A15.8
Berapa kode ICD-10 untuk Flu burung?
CARA MEMANFAATKAN INDEKS ALFABETIS UNTUK MENCARI ISTILAH DIAGNOSIS YANG AKURAT (Lanjutan-2)
3. Dermatitis dengan ujud kemerahan terlokalisasi di kulit punggung, akibat makanan obat dari dokter Dermatitis
due to ingestion of drugs (correct substance properly administered) localized skin eruption.
Cari di Dermatitis (152 153)
- due to – continued
- - - wrong dst.
- - dst.
- - ingestion, ingested substance
- - - drugs and medicaments (correct substance properly adminstered) (generalized) (see also Dermatitis, due to, drugs) L27.0
- - - - localized skin eruption L27.1
CARA MENCARI NOMOR KODE MELALUI VOLUME 3
1. Anemia akut akibat kehilangan darah
Anemia secondary to blood loss (acute) (1) (2) (3) (4)
Halaman (42 45) No: D62
2. Disentri baksiler shigela A Dysentry bacillary Shigella group
A
Halaman (191) No: A03.0 (1) (2) (3) (4)
3. Infeksi usus karena virus Infection virus intestine
Halaman (298) No: A08.4 (1) (2) (3)
Enteritis viral Rotavirus (1) (2) (3)
Halaman (208) 209 No: A08.4
Coding morbidity Bab XVIII, XIX
Elise Garmelia
Simtoma, Tanda-3 & Temuan Klinis & Laboratori Abnormal, yang Tidak Terklasifikasi di tempat/Bab Lain
Bab ini meliput simtoma, tanda-2, hasil klinis atau pemeriksaan lain yang abnormal, juga kondisi-sakit tanpa ada pernyataan kepastian diagnose yang terklasifikasi di tempat/Bab lain.
Tanda-2 dan simtoma yang mengarah ke suatu diagnose yang telah diakui, akan ditemukan sebagai kategori di Bab klasifikasi ICD-10 ini.
Secara umum, kategori-2 dalam Bab, termasuk kondisi yang kurang terdefinisi jelas dan simtoma kasus yang tanpa harus dikaji untuk memastikan diagnose finalnya, akan mengarah ke dua atau lebih penyakit, atau mungkin juga ke dua atau lebih sistem tubuh.Secara praktis semua kategori-2 dalam Bab ini akan terkelompok ke “NOS” , “Unknown etiology” atau “transient”.
Coder harus menelusuri lewat ICD-Volume 3, Indeks Alfabetik, untuk memastikan mana simtoma dan tanda-2 yang teralokasi di Bab ini, dan mana yang akan dijumpai di Bab lain.
Kategori residual dengan nomor code .8 umumnya adalah untuk simtoma-2 lain yang relevans dan tidak mungkin diklasifikasikan di tempat lain dalam klasifikasi yang ada.
Contoh:
Gastralgia R10.1 [243]
- psychogenic F45.4
Gangrene, gangrenous (dry) (moist) (skin) (ulcer) RO2 [242]
- with DM - code to E10.- E14.- with fourth charater .5
- abdomen (wall) R02
- alveolar K10.3
- appendix K35.9
Bagaimana bila tidak ditegakkan diagnose oleh dokternya?
Untuk ini gejala utama, temuan abnormal atau masalah terkait kesehatan harus dipilih sebagai kondisi utama (setelah tidak bisa menghubungi dokter terkait!). (Nomor kode ICD-10 untuk kondisi ini beralfabet R atau Z)
Uncertain Diagnoses or Symptoms
Bila sampai akhir suatu episode pelayanan tidak ada diagnoses yang definitif, maka informasi yang mencakup kekhususan dan keadaan tentang kondisiyang memerluknan asuhan atau yang memerlukaninvestigasi harus direkam.
Sebutkan saja simtom, temuan abnormal atau masalah yang ada, namun jangan menggunakan istilah: “kemungkinan” atau
“suspected” atau “questionable”
bila itu sudah dipertimbangkan namun belum tertegakkan.
Uncertain Diagnoses or Symptoms (cont.-)
Contoh:SGOT meningkat No: R74.0Kesemutan No: R20.2Mata kedutan No: R25.3Tachycardia No: R00.0 Intracranial space-occupying lesion (SOL) No: R90.0Coin lesion No: R91Hasil PAP smear vaginal abnormal R87.6Precordial pain R07.2Meninggal mendadak R96.0Hasil ECG abnormal R94.3Hasil echocardiogram abnormal R93.1
DSS DHF + Shock
R57 Shock, not elsewhere classifiedExcludes: shock (due to): anaesthesia (T88.2) anaphylactic (due to):
NOS (T78.2) adverse food reaction (T78.0) serum (T80.5)
complicating or following abortion or ectopic or molar pregnancy (O00–O07, O08.3) electric (T75.4) lightning (T75.0) obstetric (O75.1) postoperative (T81.1) psychic (F43.0) septic (A41.9) traumatic (T79.4)toxic shock syndrome (A48.3)
R57.0 Cardiogenic shockR57.1 Hypovolaemic shockR57.8 Other shock
Endotoxic shockR57.9 Shock, unspecified
CARA PEMENFAATKAN VOLUME 3 ICD-10
“Lead Term” Harus Ejaan Amerika
Contoh: oesophagus esophagus
labour labor
CARA MEMANFAATKAN INDEKS ALFABETIS UNTUK MENCARI ISTILAH DIAGNOSIS YANG AKURAT
1. - Sakit kepala (Headache)Cari di Alfabet H halaman 253 Headache R51- Sakit kepala akibat emosiHeadache - emotional F45.4- Sakit kepala kronik post cedera kepalaHeadache
- post-traumatic, chronic G44.3
Sakit kepala migrain (253) Headache migrain (type) G43.9atau cari di Migrain (358) Migrain (idiopathic) G43.9
Sakit kepala akibat tegang (253) Headache tension ( )( ) G44.2 atau cari di Tension (531) Tension headache G44.2
CARA MEMANFAATKAN INDEKS ALFABETIS UNTUK MENCARI ISTILAH DIAGNOSIS YANG AKURAT (Lanjutan-1)
2. Pharyngitis acute suppurative dengan influenzaHamalan (437)Pharyngitis (acute)(catarrhal)(gangrenous)(infective)
(subacute)(suppurative)(ulcerative) J02.9- with influenza, flu or gripe (see also Influenza, with,
respiratory manifestation) J11.1Faringitis kronik (437)Pharyngitis
- chronic (atrophic)(granular)(hypertrophhic) J31.2Pharyngitis diphtheritic A36.0Pharyngitis purulunt J02.9Pharyngitis Tb A16.8Pharyngitis Tb dengan kepastian pemeriksaan bakteri A15.8
Berapa kode ICD-10 untuk Flu burung?
CARA MEMANFAATKAN INDEKS ALFABETIS UNTUK MENCARI ISTILAH DIAGNOSIS YANG AKURAT (Lanjutan-2)
3. Dermatitis dengan ujud kemerahan terlokalisasi di kulit punggung, akibat makanan obat dari dokter Dermatitis
due to ingestion of drugs (correct substance properly administered) localized skin eruption.
Cari di Dermatitis (152 153)
- due to – continued
- - - wrong dst.
- - dst.
- - ingestion, ingested substance
- - - drugs and medicaments (correct substance properly adminstered) (generalized) (see also Dermatitis, due to, drugs) L27.0
- - - - localized skin eruption L27.1
CARA MENCARI NOMOR KODE MELALUI VOLUME 3
1. Anemia akut akibat kehilangan darah
Anemia secondary to blood loss (acute) (1) (2) (3) (4)
Halaman (42 45) No: D62
2. Disentri baksiler shigela A Dysentry bacillary Shigella group
A
Halaman (191) No: A03.0 (1) (2) (3) (4)
3. Infeksi usus karena virus Infection virus intestine
Halaman (298) No: A08.4 (1) (2) (3)
Enteritis viral Rotavirus (1) (2) (3)
Halaman (208) 209 No: A08.4
Contoh Kasus 1. Luka bakar derajad 2 karena kebakaran kompor rumah
4. Pekerja bar diserang dengan pisau & mengalami luka tusuk multipel di perut.
3. Saat tidur dirumah terjatuh dari tempat tidur & mengalami kontusi otak.
5. Efek samping pembiusan
2. Pengendara spd motor bertubrukan dg mobil, mengalami fraktur tertutup paha kanan & fraktur multipel kaki kanan
T24.2 ; X00.09
S72.30 ; S82.21 ; V23.49
S06.20 ; W06.04
S31.7 ; X99.52
T88.5 ; Y84.4
Penyebab luar penyakit & kematian
JAWABAN CONTOH:
Transitional cell carcinoma of trigone of bladder No: C67.0 (89) (85) (371) [208][1183]
(M8120/3)
Acute appendicitis with perforation (56) No: K35.0 [569]
Diabetic cataract, insuline dependence No: E10.3 ! H28.0* (157) [278 276, 277]
Meningococcal pericarditis No: A39.5 ! I32.0* (434) [124 465]
Antenatal care for pregnancy-induced hypertension (90349 ?) (277) (277) [729] No: O13
Jawaban Contoh: (Lanjutan)
Diplopia due to allergic to antihistamine taken as
(160) [455] prescribed No: H53.2
(38) No:T88.7 [1005]
(?) apa nama obatnya? Bila antialergik (634) [975]
T45.0 Y43.0
Osteoarthritis of hip due to an old hip fracture No: M19.1 5
(418) (60) (61) M19.1 [639] [628-629]
Fracture of neck of femur following a fall at home (235)
(598) W18.- [1061] No: S72.0 0 W18.0 9
Third degree burn of palm of hand (80)(79) No: T23.3
[961]
LATIHAN
JAWABAN LATIHAN MANDIRI (Volume 3)
Istilah diagnosis dengan ejaan bahasa ICD-10 (Inggeris-Amerika):
1. Open-angle glaucoma chronic (245) [448] No:H40.1 2. Acute gastro-enteritis epidemic (244) [112] No: A09.x3. Tuberculosis empyema (bacteriological confirmed) No:A15.6
(544) (203) [113]4. Cerebral arterial embolism (201) [499] No: I66.95. Mitral insuffieciency non-rheumatic (317)[486] No: I34.0 6. Idiopathic migraine (358)[407] No: G43.9 7. Miliaria rubra (359)[619] No: L74.08. Streptococcal lobar pneumonia (444)[523] No: J15.49. Streptococcus pneumoniae lobar pneumonia (445)[522] No:
J13.x10. Bacterial pericarditis acute with effusion (434)[484] No: I30.1
Ada Use additional …11. Staphylococcal pericarditis with decompensation No: I30.1, I51.9
1 2 (?)12. Postmenstrual osteoporosis (420)[667] No: M81.0
JAWABAN LATIHAN MANDIRI (Volume 3)
Istilah dalam bahasa Indonesia
1. Sakit kepala karena tegang headache No:2. Sakit perut abdominal pain No:3. Sakit lambung gastralgia/stomach pain No:4. Sakit tulang ostalgia (osteopathy?) No:5. Sakit persendian arthralgia (arthrosis?) No:6. Artralgia arthralgia No:7. Miopati pada pecandu alkohol (myopathy) No:8. Darah tinggi primer (primary hypertension) No:9. Darah tinggi pada gangguan ginjal (renal hypertension) No:10. Anemia kekurangan zat besi (deficiency iron anemia) No:11. Bisul di muka (furuncle, face) No:12. Keracunan kakain akut (intoxication, poisoning) No:13. Anak autism (autism) No:14. Dilatasi bronkus (bronchus dilatation/bronchiectasia)No:
LATIHAN MEMILIH LEAD TERM
1. Angina pectoris No;
2. Gastroenteritis No:
3. Anaemia hemolytic No;
4. Parotitis epidemica No:
5. Fracture femoris No:
6. Cardiac failure No:
7. Viral hepatitis B No:
8. Cerebral ischaemic No:
9. Cardiac infarction (infarct) No:
10. Urinary tract infection (UTI) No:
11. GE Dehydration No:
12. Tuberculosis meningitis No:
13. Influenza-pneumonia No:
14. Thrombocytopenia purpura * No:
* perhatikan bahwa kata purpura tidak ada di belakang purpura, ditemukan 3 (dua) nomor yang berbeda D69.6, D69.2 dan D69.4
CONTOH EJAAN DALAM BAHASA INDONESIA
1. Gagal ginjal No:
2. Infark miocard (MI) No:
3. Campak pneumonia No:
4. Abses hati amebiasis No:
5. TB paru No:
6. TB tulang punggung No;
atau Spondilitis TB No:
7. Demam tifoid No;
8. Demam tifus No:
9. DBD (dengue haemorrhagic fever) No:
10. Lumpuh layuh polio No:
Lumpuh layuh = flaccid paralysis
11. Hepatitis A No:
13. Radang paru (Pneumonia) No:
14. Radang ginjal (Nefritis) No:
CONTOH “LEAD TERMS”PEMANFAATAN VOLUME 3, ICD-10
SEKSI 1
1. Penyakit Disease (dimulai di halaman 161 – 191 Vol.3)rincian pembagian sesuai ANATOMICAL BASED.
2. Komplikasi Complication (hanya untuk panduan komplikasi MEDICAL PROCEDURES)(Halaman
103 – 111 vol. 3)
3. Kehamilan Pregnancy (Halaman 451 – 455)Ini adalah kata panduan untuk mencari diagnoses status KEHAMILAN dan komplikasinya.
4. Persalinan Labour, labor (Halaman327 – 328)Semua gangguan proses persalinan dapat
ditelusuri lewat istilah ini (contoh: persalinan macet, persalinan tidak maju, hipertoni, atoni uteri dst.)
CODE untuk PASIEN OBSTETRIC
KHUSUS UNTUK BUMIL
Code diagnosis prenatal care
Code status kesehatan bumil saat in-partu
Perhatikan penyakit-penyakit yang menyertai kehamilan atau penyulit
(1) kehamilan (Pregnancy),
(2) Persalinan (Delivery, labour, labor) (3)Nifas (Puerperium)
CODE untuk PASIEN OBSTETRIC (Lanjutan)
Partus, minimum codes yang diperlukan:
- Status ibu saat melahirakn, penyakit-2 kondisi yang mungkin mempengaruhi atau sebagai penyulit kala-kala persalinan.
- Metode persalinan tunggal/multipel
Partus spontan atau dengan pertolongan: vakum, forcep, seksio, induksi dsb.
- Outcome of delivery (tunggal/multipel)
Masalah/gangguan post partus/ puerperium.
CODE untuk BAYI PERINATAL
KHUSUS UNTUK BAYI PERINATAL:
Apabila bayi lahir sehat maka tidak memiliki code diagnosis penyakit (P) hanya perlu code bahwa ia lahir hidup di lokasi persalinan, tunggal atau multiple. telusuri di bawah Infant(s) (Infancy)
Apabila lahir ada masalah/gangguan.cari code sesuai istilah diagnoses terkait (P)
Apabila lahir mati, telusuri melalui Death.Cara penulisan sertifkat kematian pelajari di ICD vol 2 (Perintal Death)
CODE untuk BAYI PERINATAL (Lanjutan)
Catat juga status ibu yang berpengaruh atas kematian janin/bayi
Apabila ada kelainan bawaan atau cacat bawaan cari di congenital (Q)
Perhatikan apa batas definisi masa perinatal ICD, WHO dengan definisi Spesialis Anak setempat berbeda/tidak?
perlu ada pengertian dan diketahui bersama
CONTOH “LEAD TERMS”SEKSI 1 (Lanjutan-1)
5. Kelahiran Delivery (Halaman 144 – 149) Kelahiran bisa tunggal (single delivery) bisa ganda (multiple delivery) bisa normal, spontan, dengan pertolongan, tindakan forsep, vakum atau seksio dan bisa terkomplikasi (= metode persalinan) (methode of delivery)
6. Keadaan bayi yang lahir outcome of delivery (Halaman 421 – 422)
Hanya untuk bayi lahir sehat, tunggal atau mutiple. Apabila bayi lahir sakit maka telusuri dari istilah medis sakitnya umumnya akan ditemukan kode perinatal
(alfabet P).
CONTOH “LEAD TERMS”SEKSI 1 (Lanjutan-1)
7. Nifas Puerperal (periode masa ibu melahirkan sampai dengan 40 hari) (Halaman 465 – 467) Perhatikan additional code yang harus menyertai kode
penyakit-2 yang menyertai status kesehatan ibu pada masa nifasnya.
8. Gangguan bumil yang berpengaruh pada janin cari melalui Maternal condition affecting fetus or newborn, (Halaman 350)
9. Cedera cari melalui INJURY (Halaman 304 – 315) Harus dilengkapi informasi apa terbuka (open) atau tertutup
(closed)Indeks urut abjad berdasrakan site lokasi cedera di tubuh/organ tubuh.
CONTOH “LEAD TERMS”SEKSI 2 (Lanjutan-1)
1. Model penyebab luar cedera cari di sebutan model terkait. Contoh di antaranya:
Jatuh Fall, falling from, falling on dst.Terpukul Strike, contact with dst.Tertembak memerlukan sebutan alat
penembaknya (pistol, senapan, meriam dst)
(diperlukan keterangan situasi apakah sedang perang, legal dst.)
2. Kecelakaan lalu lintas (apapun bentuknya, jalan, udara. Air dst.) cari di Accident (to) –
Perhatikan ada tabel rincian untuk kecelakaan lalu lintas (jenis korban dan jenis penabrak) di halaman 570 (volume 3)
3. Gigitan BiteCausa kebakaran Burn
CONTOH “LEAD TERMS”SEKSI 2 (Lanjutan-2)
4. Terjebak CaughtTercekik ChokedRuntuh CollapsTabrakan CollisionTerjepit,tergencet CrushedTerpotong Cut, cuttingKomplikasi tindakan medis Complication
5. Pelepasan (peluru) DischargeTenggelam DrowningBencana alam cari melalui bentuk bencananya
(earthquake, flood, storm, tidal wave dst.)
6. Tertimbun earth falling (on)7. Ledakan explosion8. Terpajan exposure (to)
CONTOH “LEAD TERMS”SEKSI 2 (Lanjutan-3)
7. Gagal failure
Benda asing (masuk tubuh) foreign body, object or material)
Kebakaran hutan forrest fire
Kausa fraktur fracture
Membeku freezing, frostbite, frozen
8. Luka tembak wound, gunshot; gunshot wound
9. Gantung diri, tergantung hanging (accidental)
Suhu panas heat, hot
Ketinggian high
10. Sengatan ignition (accidental)
CONTOH “LEAD TERMS”SEKSI 2 (Lanjutan-4)
10. Insiden tindakan medis Incident, adverse
Terhisap Inhalation
Tertelan/termakan Ingestion
Cedera Injury
Keracunan Intoxication
11. Loncat Jumped, jumping
Terjebak di antara Jammed
12. Tertendang Kicked by
Terbunuh Killed, killing
Terpukul Knock down (accidentally)
CONTOH “LEAD TERMS”SEKSI 2 (Lanjutan-5)
13. Kurang lack ofLegal legalAngkat barang berat liftingPetir lightningKehilangan kontrol loss of controlBerbaring di depan kereta api lying before trainNyasar di laut loss at sea.
14. Misadventure khusus untuk pasien akibat tindakan medis.Mabuk gunung mountain sickness
15. Bising suara noiseTidak terdaftar Non-administration
16. Tersumbat obstructionBerlebihan over- …
CONTOH “LEAD TERMS”SEKSI 2 (Lanjutan-6)
17. Keracunan poisoningTerdorong pushedTusuk punctureTertusuk piercing. Tindik telinga ear piercingTekanan pressure
18. Radiasi radiationLari run, running away, running off
19. Terkelupas scaldMau sendiri self harm, self inflictedSisa sequelaeSyok shockTembak shootingTenggelam sinking
CONTOH “LEAD TERMS”SEKSI 2 (Lanjutan-7)
Terpleset slippingKelaparan starvationTersengat stingTercekik strangulationMembentur striking againstDiserang (pukul) struck bySufokasi suffocationBunuh diri suicideTersengat matahari sunstrokeTertelan swallowed, swallowing Tertusuk (benda tajam) stab, stabbingTerinjak stepped, onMenginjak stepping onTersengat sinar matahari sun strokeTertelan swallowed, swallowingTertutup rapat oleh shut in (accidental)
CONTOH “LEAD TERMS”SEKSI 2 (Lanjutan-8)
20. Terlempar ke, dari thrown from, off
Terjebak trapped
Tersandung tripping
Tertimpa pohon tree falling on, hitting
21. Korban victum
Gunung meletus volcanic eruption
Vibrasi (causing injury) vibration
22. Perang war operation
Tersapu washed
Luka, terluka wound, wounded
Cairan infuse salah wrong fluid in infusion
Hampa udara weightlessness (in spacecraft, real or simulation)
CONTOH “LEAD TERMS”SEKSI 3 (Lanjutan-1)
Pada seksi 3 ini daftar alfabetik nama obat atau zat kimia penyebab keracunan (Poisoning) berdasarkan nama generiknya.Apabila nama generic obat/zat kimia tidak diketahui, makadipandu untuk mencari melalui khaziat obat/zat kimia terkait.
Contoh: Baygon Ini nama pabrik, maka tidak bisa ditemukan di Seksi 3
ICD10. Nomor kode yang dapat diberikan kepadanya adalahnomor kode sifat kegunaannya yakni: Insecticide, unspecified.Apabila komposisi dari baygon diketahui, maka bisa
dicarinomor kode yang sesuai, apakah baygon itu terdiri dari
zat carbamate, mixed, organochlorine atau
organophosphorus (Silahkan baca di label baygon)
CONTOH “LEAD TERMS”SEKSI 3 (Lanjutan-2)
Halaman 686: Baygon sebagai insecticide NEC T60.9 Baygon sebagai insecticide mixed T60.9
Lain dengan DDT yang merupakan singkatan dari nama generiknya.Halaman 659: DDT (dust) T60.1
Begitu juga untuk endrinHalaman 667: Endrin T60.1
Valium tidak ada di Seksi 3, namun diazepam adalah T42.4 Paracetamol T39.1 Sedang nama Panadol tidak ditemukan di Vol.3 Aspirine (aluminum( (soluble) T39.0 Namun bodrex/bodrexin tidak ditemukan di Vol. 3
CONTOH “LEAD TERMS”SEKSI 3 (Lanjutan-2)
Pengaruh obat pembuat cedera dirinci dalam tabel 5 lajur, lihat di halaman 627 – 746 volume 3.
Contoh: Poisoning Adverse ___________________________________ effect in
Intentional Undeter. therapeutic
Substance Chap. XIX Accidental self harm intent. use
(halaman 635)
Antifungal
- antibiotic (systemic) T36.7 X44.- X64.- Y14.- Y40.7
- anti-infective NEC T37.9 X44.- X64.- Y14.- Y41.9
- disinfectant (local) T49.0 X44.- X64.- Y14.- Y56.0
- Nonmedicinal (spray) T60.3 X48.- X68.- Y18.- -Barbiturat NEC T42.3 X41.- X61.- Y11.- Y47.0
- With tranguilizer T42,3 X41.- X61.- Y11.- Y47.0
BCG (vaccine) T50.9 X44.- X64.- Y14.- Y58.0
Terima kasih
Semoga bermanfaat
top related