ilmu ekonomi
Post on 05-Jan-2016
91 Views
Preview:
DESCRIPTION
TRANSCRIPT
week-6 1ekmakro08-ittelkom-mna
Ilmu EkonomiIlmu EkonomiIlmu EkonomiIlmu Ekonomi
Bank, Bank, Kebijakan Kebijakan
moneter dan moneter dan fiskalfiskal
Bank, Bank, Kebijakan Kebijakan
moneter dan moneter dan fiskalfiskal1.Peran Bank Sentral
2.Kebijakan Moneter3.Kebijakan Fiskal
week-6 2ekmakro08-ittelkom-mna
Bank Sentral (BI di Indonesia, Bank Sentral (BI di Indonesia, Fed di USA)Fed di USA)
Bank Indonesia (BI)Bank Indonesia (BI)- Sebagai Bank Sentral berdasarkan pasal 4 - Sebagai Bank Sentral berdasarkan pasal 4
ayat 1 Undang-undang RI No. 23 tahun ayat 1 Undang-undang RI No. 23 tahun 1999 1999 Lembaga Negara yang independen.Lembaga Negara yang independen.
Tujuan Bank IndonesiaTujuan Bank Indonesia- Mencapai dan memelihara kestabilan nilai Mencapai dan memelihara kestabilan nilai
rupiah.rupiah.
Bank Sentral (BI)Bank Sentral (BI) - Tidak melakukan kegiatan intermediasi - Tidak melakukan kegiatan intermediasi
seperti yang dilakukan Bank pada seperti yang dilakukan Bank pada umumnya.umumnya.
week-6 3ekmakro08-ittelkom-mna
Sejarah BISejarah BI berdasarkan UU Bank Indonesia (UU No. 11 berdasarkan UU Bank Indonesia (UU No. 11
tahun 1953) BI lahir sebagai hasil tahun 1953) BI lahir sebagai hasil nasionalisasi nasionalisasi De Javasche BankDe Javasche Bank..
melalui UU N0.13 tahun 1968 tentang Bank melalui UU N0.13 tahun 1968 tentang Bank Sentral, peran BI sebagai Bank sentral.Sentral, peran BI sebagai Bank sentral.
17 mei 2000, UU N0.23 tahun 1999 17 mei 2000, UU N0.23 tahun 1999 ditetapkan sebagai pengganti UU N0.13 ditetapkan sebagai pengganti UU N0.13 tahun 1968, isinya memberikan status dan tahun 1968, isinya memberikan status dan kedudukan Bank Indonesia sebagai Bank kedudukan Bank Indonesia sebagai Bank Sentral yang independen dan bebas dari Sentral yang independen dan bebas dari campur tangan pihak luar termasuk campur tangan pihak luar termasuk pemerintah.pemerintah.
week-6 4ekmakro08-ittelkom-mna
Tugas Bank Sentral Tugas Bank Sentral a)a) Menetapkan dan melaksanakan Menetapkan dan melaksanakan
kewajiban moneter.kewajiban moneter.
BI memiliki wewenang:BI memiliki wewenang:1.1. Menetapkan sasaran-sasaran moneter Menetapkan sasaran-sasaran moneter
dengan memperhatikan sasaran laju inflasi dengan memperhatikan sasaran laju inflasi yang ditetapkannya.yang ditetapkannya.
2.2. Melakukan pengendalian moneter dengan Melakukan pengendalian moneter dengan menggunakan cara-cara yang termasuk menggunakan cara-cara yang termasuk tetapi tidak terbatas padatetapi tidak terbatas pada Operasi pasar terbuka di pasar uang baik rupiah Operasi pasar terbuka di pasar uang baik rupiah
maupun valuta asing,maupun valuta asing, Penetapan tingkat diskontoPenetapan tingkat diskonto Penetapan cadangan wajib minimum, danPenetapan cadangan wajib minimum, dan Pengaturan kredit dan pembiayaan.Pengaturan kredit dan pembiayaan.
week-6 5ekmakro08-ittelkom-mna
b)b) Mengatur dan menjaga kelancaran Mengatur dan menjaga kelancaran sistem pembayaran.sistem pembayaran.
c)c) Mengatur dan mengawasi bank umum.Mengatur dan mengawasi bank umum.
BI memiliki wewenang:BI memiliki wewenang:1.1. Menetapkan peraturan, memberikan, dan Menetapkan peraturan, memberikan, dan
mencabut izin atas kelembagaan dan mencabut izin atas kelembagaan dan kegiatan usaha tertentu dari bank.kegiatan usaha tertentu dari bank.
2.2. Melaksanakan pengawasan bank dan Melaksanakan pengawasan bank dan mengenakan sanksi terhadap bank.mengenakan sanksi terhadap bank.
week-6 6ekmakro08-ittelkom-mna
Tingkat Operasi Bank SentralTingkat Operasi Bank Sentral
Operasi Pasar TerbukaTingkat Diskonto
Ketentuan Cadangan
Tingkat:Harga Stabil
Pengangguran rendahPertumbuhan GDP
Penawaran UangTingkat Suku Bunga
Cadangan
Instrumen Target menengah Target akhir
week-6 7ekmakro08-ittelkom-mna
Tanggung jawab Bank Sentral: Tanggung jawab Bank Sentral: 1.1. Bank Sentral sebagai Bank Pemerintah.Bank Sentral sebagai Bank Pemerintah.
- Mengurus dan mengelola pengeluaran dan Mengurus dan mengelola pengeluaran dan pendapatan pemerintahpendapatan pemerintah
2.2. Bank sentral sebagai bank-nya bank.Bank sentral sebagai bank-nya bank.a. Memberikan pinjaman kepada bank umum sebagai a. Memberikan pinjaman kepada bank umum sebagai
sumber pinjaman terakhir sumber pinjaman terakhir (Lender of the last (Lender of the last resort)resort)..
3.3. Bank sentral sebagai regulator pasar Bank sentral sebagai regulator pasar uang/valas.uang/valas.a.a. Menjaga kestabilan nilai kurs mata uang.Menjaga kestabilan nilai kurs mata uang.b.b. Mengawasi jumlah uang yang beredar, untuk Mengawasi jumlah uang yang beredar, untuk
menghindari masalah ekonomi (inflasi).menghindari masalah ekonomi (inflasi).
4.4. Bank Sentral sebagai bank sirkulasi.Bank Sentral sebagai bank sirkulasi.a. Menambah jumlah uang yang beredar sesuai a. Menambah jumlah uang yang beredar sesuai
dengan kebutuhan perekonomian.dengan kebutuhan perekonomian.b. Mengganti uang yang sudah rusak dengan uang b. Mengganti uang yang sudah rusak dengan uang
baru.baru.
week-6 8ekmakro08-ittelkom-mna
Kebijakan Moneter.Kebijakan Moneter. Kebijakan pemerintah untuk Kebijakan pemerintah untuk
mengendalikan perekonomian melalui mengendalikan perekonomian melalui jumlah uang yang beredar yang dilakukan jumlah uang yang beredar yang dilakukan oleh Bank Sentral (BI) oleh Bank Sentral (BI)
1.1. Kebijakan Kuantitatif.Kebijakan Kuantitatif.- Open market OperationOpen market Operation
- Menjual atau membeli surat berhargaMenjual atau membeli surat berharga- Reserve RequirementReserve Requirement
- Penetapan cadanganPenetapan cadangan- The discount RateThe discount Rate
- Mempengaruhi tingkat bunga diskontoMempengaruhi tingkat bunga diskonto
2.2. Kebijakan Kualitatif.Kebijakan Kualitatif.a.a. Selective Credit Control (pengawasan thd kredit)Selective Credit Control (pengawasan thd kredit)b.b. Moral Suasion (himbauan moral)Moral Suasion (himbauan moral)
week-6 9ekmakro08-ittelkom-mna
Open Market Operations Open Market Operations “Expansive Monetary Policy”“Expansive Monetary Policy”
Meningkatkan jumlah uang beredar, Meningkatkan jumlah uang beredar, dengan membeli kembali SBI/obligasi dengan membeli kembali SBI/obligasi pemerintahpemerintah
Uang beredar naik, maka suku bunga turunUang beredar naik, maka suku bunga turun Suku bunga turun, Investasi, Konsumsi, net Suku bunga turun, Investasi, Konsumsi, net
ekspor naik.ekspor naik. Investasi naik, GDP riil naik, pengangguran Investasi naik, GDP riil naik, pengangguran
turunturun Tetapi akhirnya tingkat harga-harga naik Tetapi akhirnya tingkat harga-harga naik
inflasi naik; sehingga akan dilakukan inflasi naik; sehingga akan dilakukan kebalikannya.kebalikannya.
week-6 10ekmakro08-ittelkom-mna
Restrictive Monetary PolicyRestrictive Monetary Policy“Tight Money Policy” atau kebalikan dari OPM“Tight Money Policy” atau kebalikan dari OPM
Menjual SBI/Obligasi di pasar, maka Menjual SBI/Obligasi di pasar, maka uang yang beredar turunuang yang beredar turun
Uang turun, maka suku bunga naikUang turun, maka suku bunga naik Suku bunga naik, maka Investasi, Suku bunga naik, maka Investasi,
Konsumsi, net ekspor turun.Konsumsi, net ekspor turun. Invetasi turun, maka pengangguran Invetasi turun, maka pengangguran
meningkat, yang pada akhirnya meningkat, yang pada akhirnya inflasi turun.inflasi turun.Cat: kedua kebijakan diatas dilakukan Cat: kedua kebijakan diatas dilakukan
untuk memanage inflasi agar untuk memanage inflasi agar terkendali, dan dilaksanakan 1 s.d 2 terkendali, dan dilaksanakan 1 s.d 2 tahun.tahun.
week-6 11ekmakro08-ittelkom-mna
Reserve RequirementReserve RequirementPenetapan cadangan tunai dan giro wajib Penetapan cadangan tunai dan giro wajib
minimumminimum
Bank komersial memiliki dua cadangan: Bank komersial memiliki dua cadangan: Cadangan tunai Cadangan tunai uang tunai yang disimpan di bank uang tunai yang disimpan di bank
untuk memenuhi kewajiban bank kepada nasabah;untuk memenuhi kewajiban bank kepada nasabah; Giro Wajib Minimum (GWM) Giro Wajib Minimum (GWM) merupakan rekening merupakan rekening
bank komersial di bank sentral.bank komersial di bank sentral.
GWM 5% berarti bank komersial wajib GWM 5% berarti bank komersial wajib menyimpan dana di dalam rekening di bank menyimpan dana di dalam rekening di bank sentral minimal 5% dari dana pihak ketiga yang sentral minimal 5% dari dana pihak ketiga yang dikumpulkan bank tersebut. dikumpulkan bank tersebut.
Semakin tinggi cadangan, semakin sedikit dana Semakin tinggi cadangan, semakin sedikit dana pihak ketiga (seperti deposito) yang dapat pihak ketiga (seperti deposito) yang dapat disalurkan sebagai pinjaman dan investasi. disalurkan sebagai pinjaman dan investasi. efek penggandaan menjadi kecil.efek penggandaan menjadi kecil.
week-6 12ekmakro08-ittelkom-mna
The Discount RateThe Discount RateMempengaruhi tingkat bunga diskontoMempengaruhi tingkat bunga diskonto
Bank Sentral menetapkan tingkat bunga Bank Sentral menetapkan tingkat bunga diskonto pada bank umum/komersial.diskonto pada bank umum/komersial.
Dalam kondisi perekonomian lesu bank sentral Dalam kondisi perekonomian lesu bank sentral seharusnya menurunkan tingkat bunga diskontoseharusnya menurunkan tingkat bunga diskonto
Tingkat diskonto juga merupakan tingkat Tingkat diskonto juga merupakan tingkat pemotongan nilai dari pinjaman terhadap nilai pemotongan nilai dari pinjaman terhadap nilai nominalnya. nominalnya. Contoh: tingkat diskonto 5% untuk Sertifikat Bank Contoh: tingkat diskonto 5% untuk Sertifikat Bank
Indonesia (SBI) 1 bulan berarti SBI dengan nilai Indonesia (SBI) 1 bulan berarti SBI dengan nilai nominal tertentu (misal Rp 1 milyar), dijual dengan nominal tertentu (misal Rp 1 milyar), dijual dengan harga Rp 950 juta (dipotong/didiskon 5%). Pada saat harga Rp 950 juta (dipotong/didiskon 5%). Pada saat jatuh tempo satu bulan kemudian, Bank Sentral jatuh tempo satu bulan kemudian, Bank Sentral menebus SBI tersebut senilai Rp 1 milyar.menebus SBI tersebut senilai Rp 1 milyar.
Dengan naiknya tingkat diskontoDengan naiknya tingkat diskonto JUB menurun JUB menurun
week-6 13ekmakro08-ittelkom-mna
Analisis Grafik Analisis Grafik Kebijakan MoneterKebijakan Moneter
0
4
810
6
2
i (%)
M
D
D
A
B
MSA
MSA
MSB
MSB
Uang(a) Pasar Uang
0
4
810
6
2
i
I
DI
DI
A’
B’
Investasi(b) Permintaan Investasi
0
3,300
3,000
GDP
I, S
S
S
B’’
100200
A’’
100200
(c) Penentuan Output
week-6 14ekmakro08-ittelkom-mna
Selective credit controlSelective credit control Pengawasan agar pemberian kredit Pengawasan agar pemberian kredit
diutamakan pada sektor-sektor produktif.diutamakan pada sektor-sektor produktif.
Yang diawasi adalah corak pinjaman dan Yang diawasi adalah corak pinjaman dan dan bentuk investasi yang dilakukan.dan bentuk investasi yang dilakukan.
Misal pemerintah ingin mendorong Misal pemerintah ingin mendorong perkembangan industri kecil dan perkembangan industri kecil dan menengahmenengah kreditnya bersifat lunak, kreditnya bersifat lunak, baik bunganya maupun jangka waktu baik bunganya maupun jangka waktu pengembaliannya.pengembaliannya.
week-6 15ekmakro08-ittelkom-mna
Moral suasionMoral suasion Bank Sentral melakukan ajakan/himbauan Bank Sentral melakukan ajakan/himbauan
kepada bank umum untuk membantu kepada bank umum untuk membantu pemerintah dalam melaksanakan program pemerintah dalam melaksanakan program tertentu.tertentu.
Contoh: Contoh: Bank umum diminta mengurangi pemberian Bank umum diminta mengurangi pemberian
pinjaman pada saat bank sentral menghendaki pinjaman pada saat bank sentral menghendaki uang ketat.uang ketat.
Menghimbau melakukan ekspansi untuk Menghimbau melakukan ekspansi untuk melonggarkan uang beredar.melonggarkan uang beredar.
Keberhasilan kebijakan moneter ini sangat Keberhasilan kebijakan moneter ini sangat tergantung kepada kemauan bank umum tergantung kepada kemauan bank umum untuk menuruti himbauan tersebut.untuk menuruti himbauan tersebut.
week-6 16ekmakro08-ittelkom-mna
Kebijakan Fiskal.Kebijakan Fiskal. Kebijakan pemerintah dengan cara Kebijakan pemerintah dengan cara
mempengaruhi sisi penerimaan mempengaruhi sisi penerimaan maupun sisi pengeluaran pada maupun sisi pengeluaran pada APBN. Wewenang diberikan kepada APBN. Wewenang diberikan kepada Menteri KeuanganMenteri Keuangan
1.1. Kebijakan bidang perpajakan.Kebijakan bidang perpajakan.
2.2. Kebijakan hutang luar negeri.Kebijakan hutang luar negeri.
3.3. Kebijakan pengeluaran Kebijakan pengeluaran pemerintah.pemerintah.
week-6 17ekmakro08-ittelkom-mna
Sumber Pendapatan NegaraSumber Pendapatan Negara Pajak dalam negeri:Pajak dalam negeri:
Pajak Penghasilan (PPh)Pajak Penghasilan (PPh) Pajak pertambahan nilai barang dan jasa dan Pajak Pajak pertambahan nilai barang dan jasa dan Pajak
penjualan atas barang mewah (PPN/PPnBM)penjualan atas barang mewah (PPN/PPnBM) Pajak Bumi dan Bangunan (PBB) dan Bea Perolehan Pajak Bumi dan Bangunan (PBB) dan Bea Perolehan
Hak atas Tanah dan Bangunan (BPHTB)Hak atas Tanah dan Bangunan (BPHTB) CukaiCukai Dan Pajak lainnya.Dan Pajak lainnya.
Pajak Perdagangan:Pajak Perdagangan: Bea masukBea masuk Pajak/pungutan eksporPajak/pungutan ekspor
Penerimaan SDAPenerimaan SDA Minyak bumiMinyak bumi Gas alamGas alam Pertambangan umumPertambangan umum Kehutanan dan perikananKehutanan dan perikanan
Penerimaan negara bukan pajak:Penerimaan negara bukan pajak: Pendapatan penjualan, sewa, jasa, kejaksaan dan Pendapatan penjualan, sewa, jasa, kejaksaan dan
peradilan, pendidikan, dllperadilan, pendidikan, dll
week-6 18ekmakro08-ittelkom-mna
Belanja NegaraBelanja Negara
Belanja pemerintah pusatBelanja pemerintah pusat:: Belanja pegawaiBelanja pegawai Belanja barangBelanja barang Belanja modalBelanja modal Pembayaran bunga utangPembayaran bunga utang SubsidiSubsidi Belanja hibahBelanja hibah Bantuan sosialBantuan sosial Belanja lain-lainBelanja lain-lain
Belanja untuk daerahBelanja untuk daerah:: Dana perimbanganDana perimbangan
Dana bagi hasilDana bagi hasil Dana alokasi umumDana alokasi umum Dana alokasi khususDana alokasi khusus
Dana otonomi khusus dan penyesuaianDana otonomi khusus dan penyesuaian
week-6 19ekmakro08-ittelkom-mna
Contoh: Pendapatan negara APBN Contoh: Pendapatan negara APBN 20052005
APBN % PDBAPBN % PDB
A.A. Penerimaan dalam negeri:Penerimaan dalam negeri:379,6 -- 17,3 %379,6 -- 17,3 %a.a. Penerimaan perpajakanPenerimaan perpajakan 297,8 ---- 13,6 %297,8 ---- 13,6 %
i.i. Pajak dalam negeri Pajak dalam negeri 285,5 ------- 13 %285,5 ------- 13 %
ii.ii. Pajak perdagangan internasionalPajak perdagangan internasional 12,4 ------- 0,6 %12,4 ------- 0,6 %
b.b. Penerimaan negara bukan pajakPenerimaan negara bukan pajak 81,8 ---- 81,8 ---- 3,7 %3,7 %
B.B. Hibah:Hibah: 0,8 -- 0,1 %0,8 -- 0,1 %
JumlahJumlah 380,4 -- 17,4 %380,4 -- 17,4 %
week-6 20ekmakro08-ittelkom-mna
Contoh: Belanja Negara APBN 2005Contoh: Belanja Negara APBN 2005
Belanja pemerintah pusatBelanja pemerintah pusat:: 266,2 ------- 12,2 266,2 ------- 12,2 %% Belanja pegawaiBelanja pegawai Belanja barangBelanja barang Belanja modalBelanja modal Pembayaran bunga utangPembayaran bunga utang SubsidiSubsidi Belanja hibahBelanja hibah Bantuan sosialBantuan sosial Belanja lain-lainBelanja lain-lain
Belanja untuk daerahBelanja untuk daerah:: 131,5 -------- 131,5 -------- 6 % 6 % Dana perimbanganDana perimbangan
Dana bagi hasilDana bagi hasil Dana alokasi umumDana alokasi umum Dana alokasi khususDana alokasi khusus
Dana otonomi khusus dan penyesuaianDana otonomi khusus dan penyesuaian
JumlahJumlah 397,8 ------ 18,2 397,8 ------ 18,2 %%
week-6 21ekmakro08-ittelkom-mna
Dampak kebijakan fiskalDampak kebijakan fiskal
Dampak APBN pada GDP bisa dilihat Dampak APBN pada GDP bisa dilihat dengan menggunakan prinsip dengan menggunakan prinsip penggandaan.penggandaan.
GDP = C+I+G+(X-M)GDP = C+I+G+(X-M) Pengeluaran pemerintah terletak pada G Pengeluaran pemerintah terletak pada G
(Government spending)(Government spending) Misal pemerintah meningkatkan anggaran Misal pemerintah meningkatkan anggaran
belanja untuk gaji pegawai naik Rp1 triliun. belanja untuk gaji pegawai naik Rp1 triliun. Berapa besar dampak kenaikan GDP?Berapa besar dampak kenaikan GDP?
Kenaikan gaji pegawai negeri Kenaikan gaji pegawai negeri kenaikan kenaikan disposable incomedisposable income sebesar Rp1 triliun. sebesar Rp1 triliun. konsumsi naik (tergantung MPC).konsumsi naik (tergantung MPC).
week-6 22ekmakro08-ittelkom-mna
Misal untuk membiayai Misal untuk membiayai kenaikan belanja pegawai kenaikan belanja pegawai tersebut dengan menaikkan tersebut dengan menaikkan pendapatan pajak sebesar Rp1 pendapatan pajak sebesar Rp1 triliun triliun apa dampaknya pada apa dampaknya pada GDP?GDP?
Pajak naik Pajak naik disposable incomedisposable income turun turun konsumsi turun. konsumsi turun.
week-6 23ekmakro08-ittelkom-mna
Bagaimana bila kenaikan Bagaimana bila kenaikan pajak tersebut digunakan pajak tersebut digunakan untuk belanja barang atau untuk belanja barang atau belanja modal.belanja modal.
Bagaimana pengaruhnya Bagaimana pengaruhnya terhadap kenaikan GDP?terhadap kenaikan GDP?
week-6 24ekmakro08-ittelkom-mna
Cadangan Emas - BICadangan Emas - BI
Sebagai Back up agar mata uang Sebagai Back up agar mata uang yang dicetak nilainya tidak turun, yang dicetak nilainya tidak turun, karena berlebihankarena berlebihan
Mengapa Emas? Nilainya stabil Mengapa Emas? Nilainya stabil sebagai alat tukar.sebagai alat tukar.
week-6 25ekmakro08-ittelkom-mna
BI memiliki instrumen BI memiliki instrumen operasi pasar, sebagai operasi pasar, sebagai
berikut :berikut : Fine Tune Operation (FTO) Kontraksi atau Fine Tune Operation (FTO) Kontraksi atau
Ekspansi, masa berlakunya beberapa hari, Ekspansi, masa berlakunya beberapa hari, tingkat diskonto/bunga ditentukan BItingkat diskonto/bunga ditentukan BI
Fasilitas BI (FASBI), masa berlakunya Fasilitas BI (FASBI), masa berlakunya beberapa hari, dan bunganya ditentukan beberapa hari, dan bunganya ditentukan BIBI
Sertifikat BI, dengan masa 1 bulan, 3 Sertifikat BI, dengan masa 1 bulan, 3 bulan dan 1 tahun. Suku bunganya bulan dan 1 tahun. Suku bunganya ditentukan oleh pasar/lelangditentukan oleh pasar/lelang
week-6 26ekmakro08-ittelkom-mna
Bank JangkarBank Jangkar
Bank yang diperbolehkan melakukan Bank yang diperbolehkan melakukan akuisisi/penggabungan bank lain.akuisisi/penggabungan bank lain.
Persyaratannya adalah bank yang Persyaratannya adalah bank yang melakukan intermediasi yang baik, melakukan intermediasi yang baik, diatas 50%.diatas 50%.
week-6 27ekmakro08-ittelkom-mna
Formula :Formula :
Aggregate Demand (AD) = Aggregate Demand (AD) = Consumption (C) + Investement (I) Consumption (C) + Investement (I) + Government Spending (G) + + Government Spending (G) + Foreign LoanForeign Loan
Investment (I) + Government Investment (I) + Government Spending (G) = Saving (S) + Tax (T)Spending (G) = Saving (S) + Tax (T)
Income = Consumption (C) + Saving Income = Consumption (C) + Saving (S)(S)
week-6 28ekmakro08-ittelkom-mna
InflasiInflasi Pembentukan harga barang/jasa ditentukan Pembentukan harga barang/jasa ditentukan
tingkat demand dan supply.tingkat demand dan supply. Oleh sebab itu, perubahan tingkat harga Oleh sebab itu, perubahan tingkat harga
(selalu naik) atau inflasi, dapat disebabkan (selalu naik) atau inflasi, dapat disebabkan dua hal demand pull atau sisi supply/cost dua hal demand pull atau sisi supply/cost push.push.
Supply ditentukan oleh biaya pengadaan Supply ditentukan oleh biaya pengadaan barang/jasa tersebutbarang/jasa tersebut
Dengan demikian, selain supply dan demand Dengan demikian, selain supply dan demand barang di pasaran, juga disebabkan oleh barang di pasaran, juga disebabkan oleh meningkatnya biaya pembuatan produk/jasa meningkatnya biaya pembuatan produk/jasa tersebuttersebut
week-6 ekmakro08-ittelkom-mna 29
SpekulanSpekulan
Orang yang memperjual belikan Orang yang memperjual belikan mata uang asing atau barang mata uang asing atau barang
lainnya dengan harapan lainnya dengan harapan mendapatkan untung berlipat mendapatkan untung berlipat
ganda dari harganya yang ganda dari harganya yang berubah-ubah.berubah-ubah.
week-6 30ekmakro08-ittelkom-mna
Kompas, sabtu 27 Mei Kompas, sabtu 27 Mei 20062006
Posisi akhir Maret 2006 :Posisi akhir Maret 2006 : Total dana perbankan yang ditaruh di BI Total dana perbankan yang ditaruh di BI
= Rp. 220,34 T= Rp. 220,34 T Giro BI = Rp. 106,72 T, SBI = Rp 97,85 T; Giro BI = Rp. 106,72 T, SBI = Rp 97,85 T;
Kredit 687,15 T; Kredit 687,15 T dan LDR Kredit 687,15 T; Kredit 687,15 T dan LDR Loan to Deposit Ratio 61,14%Loan to Deposit Ratio 61,14%
Sumbangan SUN netto (hasil lelang SUN Sumbangan SUN netto (hasil lelang SUN regular dan ritel dikurangi pelunasan regular dan ritel dikurangi pelunasan SUN jatuh tempo dan cash buy back) SUN jatuh tempo dan cash buy back) terhadap APBN 2006 = 24,9 Tterhadap APBN 2006 = 24,9 T
week-6 31ekmakro08-ittelkom-mna
Kompas, Rabu 10 Mei Kompas, Rabu 10 Mei 20062006
Struktur Perbankan :Struktur Perbankan : Total Asset : Rp 1469 T, Porsi 10 Total Asset : Rp 1469 T, Porsi 10
bank terbesar 63,82%bank terbesar 63,82% Total Modal : Rp. 171,66 T, porsi 10 Total Modal : Rp. 171,66 T, porsi 10
bank terbesar 65%bank terbesar 65% Tahun 2010, modal minimum = Rp Tahun 2010, modal minimum = Rp
100 M100 M
week-6 32ekmakro08-ittelkom-mna
Kompas, jum’at 21 Juli Kompas, jum’at 21 Juli 20062006
Biaya pengendalian moneter :Biaya pengendalian moneter : 2005 : Rp. 18 T2005 : Rp. 18 T 2006 : Rp. 20 T; untuk keperluan 2006 : Rp. 20 T; untuk keperluan
bunga SBI + bunga intervensi untuk bunga SBI + bunga intervensi untuk menjaga nilai tukar.menjaga nilai tukar.
top related