image processing pada aplikasi comic reader...
Post on 02-Mar-2019
232 Views
Preview:
TRANSCRIPT
IMAGE PROCESSING PADA APLIKASI COMIC READER UNTUKMENAMPILKAN BAGIAN SCENE DALAM KOMIK CETAK
Shara Yustria F.Jurusan Teknik InformatikaFakultas Teknologi Industri
Universitas Gunadarma20 Oktober 2012
ABSTRAKSI
Komik adalah suatu bentuk seni yang menggunakan gambar-gambar tidak bergerak
yang disusun sedemikian rupa sehingga membentuk jalinan cerita. Biasanya, komik
dicetak di atas kertas dan dilengkapi dengan teks. Untuk kemudahan dalam membaca
komik, saat ini muncul aplikasi Comic Reader yang merupakan aplikasi mobile yang
diterapkan pada smartphone Android. saat ini aplikasi comic reader berbasis android
masih menampilkan gambar yang terlalu kecil.
Oleh karena itu untuk membuat tampilan pada komik reader menjadi lebih
besar maka dilakukan Image Processing agar tampilan yang dihasilkan berupa
tampilan per scene. Istilah image processing atau pengolahan citra secara umum
didefinisikan sebagai pemrosesan citra dua dimensi dengan computer. Yang dalam
penerapannya pengolahan citra digunakan untuk memperbaiki kualitas suatu citra
agar menjadi lebih baik sebagai contoh, penerapan pada aplikasi comic reader.
Dengan image processing ini maka tampilan komik akan lebih baik, karena tidak
perlu melakukan proses zoom in dan zoom out. Hasil tampilannya akan menjadi lebih
besar dan jelas.
Kata Kunci : Image Processing, Komik, Comic Reader, Matlab
1. Pendahuluan
1.1 Latar Belakang
Umumnya saat ini aplikasi
comic reader berbasis android masih
menampilkan gambar yang terlalu
kecil, hal ini dikarenakan gambar dari
komik tersebut masih berdasarkan
tampilan perhalaman komik, hal ini
tentunya membuat para pembaca
komik menjadi kesulitan dalam
menggunakannya, karena harus
melakukan zoom in dan zoom out tiap
kali ingin membaca. Dengan image
processing ini maka tampilan komik
akan lebih baik, karena tidak perlu
melakukan proses zoom iin dan zoom
out. Hasil tampilannya akan menjadi
lebih besar dan jelas.Uraian
sebelumnya merupakan latar belakan
untuk dilakukan penelitian tentang
”Image Processing Pada Aplikasi
Comic Reader Untuk Menampilkan
Bagian Scene Dalam Komik Cetak”.
1.3 Batasan Masalah
Batasan masalah dari penelitian
ini dibatasi pada proses pemisahan tiap
scene pada komik dan hasil
pengolahan citra untuk comic reader
ini diterapkan pada perangkat mobile
berbasis android.
1.4 Tujuan Penelitian
Tujuan penelitian ini adalah
untuk menghasilkan komik yang dapat
ditampilkan tiap scene. Dengan cara
ini maka pembaca komik dapat dengan
mudah untuk membaca tanpa zoom in
dan zoom out.
2. Tinjauan Pustaka
2.1 Pengolahan Citra
Pengolahan Citra merupakan
proses pengolahan dan analisis citra
yang banyak melibatkan persepsi
visual[1] Dalam definisi yang lebih
luas, pengolahan citra digital juga
mencakup semua data dua dimensi.
Agar citra yang mengalami ganguan
mudah direpresentasikan maka citra
tersebut perlu dimanipulasi menjadi
citra lain yang kualitasnya lebih baik.
Pengolahan citra adalah pemrosesan
citra khususnya dengan menggunakan
komputer menjadi citra yang lebih
baik.
2.2 Operasi Morfologi
Operasi-operasi morfologi pada
Matlab menyediakan informasi tentang
bentuk atau struktur sebuah citra.
Dibawah ini merupakan tabel yang
menunjukkan tipe-tipe operasi
morfologi pada Matlab beserta
keterangan singkat mengenai operasi
tersebut.
Semua operasi morfologi bekerja pada
citra biner. Beberapa dari perintah-
perintah tersebut, seperti fungsi
perimeter dan euler number,
memungkinkan untuk melaksanakan
operasi 4 sampai 8 ‘tetangga’ yang
berhubungan.
2.3 Operasi Dilasi dan Erosi
(Dilation and Erosion)
Operasi dilasi dan erosi melakukan
penambahan dan pengurangan piksel
pada citra biner. Fungsi/perintah dilate
menambahkan pixel pada pinggiran
tiap objek biner, yaitu daerah yang
memiliki nilai 1. perintah ini memiliki
Seperti halnya fungsi dilate, maka
fungsi erode juga bisa menggunakan
structuring element (elemen
penstruktur). Dalam hal ini, erode
hanya meninggalkan piksel-piksel
pada citra yang memiliki konfigurasi
tetangga yang cocok dengan
konfigurasi dari nilai 1 pada elemen
penstruktur.
2.4 Algoritma Dengan Dasar
Morfologi.
etika berhadapan dengan citra
biner, aplikasi utama dari morfologi
adalah pengekstrakan komponencitra
yang berguna dalam representasi dan
deskripsi bentuk.
2.5 Region Filling
Algoritma sederhana untuk
region filling didasarkan pada
sejumlah dilasi, komplementasi, dan
interseksi. Toolbox yang disediakan
matlab untuk melakukan region filling
adalah imfill dengan sintaks dasar ada
3 bentuk:
Bentuk 1: BW2 = imfill(BW,locations)
Bentuk 2: BW2 = imfill(BW,’holes’)
Bentuk 3: BW2 = imfill(BW)
Bentuk 2, mengisi lubang citra biner
BW. Sebuah lubang yang merupakan
sekumpulan piksel background yang
tidak dapat dicapai dengan pengisian
background dari tepi citra.
2.6Connected-ComponentsLabelling
fungsi bwlabel untuk
membentuk Connected-Components
Labelling, yaitu metode untuk
menandai setiap objek diskrit pada
citra biner[4], yaitu metode untuk
menandai setiap objek diskrit pada
citra biner. dapat menentukan citra
biner masukkan dan tipe ketetanggaan,
dan fungsi bwlabel menghasilkan
sebuah matriks dengan ukuran yang
sama dengan citra masukan. Objek-
objek berbeda di citra masukkan
dibedakan oleh nilai integer berbeda
pada citra keluaran.
2.7 Boundary Segmentation
Dekomposisi mengurangi
kompleksitas boundary dan
menyederhanakan proses deskripsi[5].
Pendekatan ini atraktif ketika
boundary berisi satu atau lebih
concavities signifikan yang membawa
informasi bentuk. dalam prakteknya,
jenis pemrosesan ini biasanya
digunakan image smoothing untuk
mengurangi jumlah concavities yang
tidak signifikan. Fungsi dalam Matlab
yang digunakan untuk dekomposisi
boundary dalam pengertian yang baru
dijelaskan adalah fungsi regionprops.
3. Analisis dan Perancangan
3.1 Analisis
Ada beberapa tahapan yang
harus dilakukan dalam sistem
pemisahan scene komik ini, pada
langkah awal yakni akuisisi citra
dilakukan pengambilan data. kemudian
diikuti dengan langkah selanjutnya
yakni pembacaan citra. Setelah
dilakukan pemrosesan citra, maka
program akan menampilkan hasil
pemisahan citra yang berupa citra
perscene. tahapan ini dapat dilihat
dalam langkah-langkah singkat pada
Gambar 3.1.
3.1 Blok Diagram Sistem
3.2 Algoritma Pemotongan Scene
pada Komik Cetak
Berikut ini adalah alogritma
pemotongan scene yang disusun
menggunakan UML Activity diagram:
1. Pembacaan Citra pada File
Pembacaan Citra merupakan
inti dalam menjalankan
program ini, program akan
baru bisa dijalankan apabila
terdapat citra yang telah dibaca
atau dimasukkan sebelumnya.
pembacaan citra pada program
ini adalah dengan membaca
nama file beserta direktori yang
diinput oleh user. Proses
pembacaan citra pada Matlab
dapat digunakan dengan
menggunakan fungsi imread.
2. Tahap Operasi Erosi pada Citra
Grayscale
Pada program ini diakukan
fungsi erosi agar mengubah
citra menjadi sedikit lebih
gelap. penerapan erosi pada
citra grayscale tidaklah akan
menghasilkan hasil yang sama
seperti citra biner, dapat dilihat
pada Gambar. 3.1 dimana hasil
erosi pada citra grayscale akan
terlihat lebih gelap
dibandingkan dengan dilasi
yang tampak lebih terang.
Gambar. 3.1 Perubahan Citra Asli
Menjadi Citra Tererosi
3. Tahap Pengubahan ke Citra
Biner
Pada tahap ini untuk mengubah
citra asli menjadi citra biner,
dilakukan proses tresholding
dimana akan dihasilkan citra
yang hanya bewarna hitam dan
putih. Dapat dilihat pada
Gambar 3.2 bahwa Citra
tererosi diubah menjadi citra
Biner, dimana citra biner
merupakan citra yang hanya
berwarna hitam dan putih.
Gambar 3.2 Perubahan Citra Tererosi
Menjadi Citra Biner
4. Pengisian Daerah Objek
Proses pengisian area objek ini
menggunakan fungsi imfill
(image fill). Fungsi holes
adalah fungsi yang
mengartikan bahwa objek yang
sudah dideteksi akan diberi
semacam lubang putih yang
mengisi area objek di
dalamnya. Pada Gambar3.3
dapat dilihat bahwa citra biner
yang terisi lebih banyak
mengandung warna putih atau
pixel dengan bilangan 0.
Gambar 3.3 Perubahan Citra Biner
Menjadi Citra Biner Yang Terisi
5. Pelabelan Komponen yang
Terhubung (Connected-
Components Labelling)
Dengan menggunakan bwlabel
maka objek citra biner yang
telah diisi menggunakan imfill
dapat terhubung dan dilabeli.
Bwlabel digunakan untuk
menandai tiap objek yang telah
terisi dan hal ini berguna untuk
memudahkan dalam proses
boundary segmentation
menggunakan bounding box.
6. Boundary Segmentation
Selanjutnya adalah
mendekomposisi boundary ke
dalam segmen, menggunakan
bentuk Pengukuran Bounding
Box dalam proses
segmentasinya. bounding box
yang dilakukan adalah untuk
mengidentifikasikan tiap objek
dalam citra yang sudah
terhubung oleh proses bwlabel.
Dapat dilihat pada Gambar 3.4
bahwa terjadi proses
segmentasi bounding box. Pada
gambar ini bounding box
mensegmentasi tiap-tiap objek.
Gambar 3.4 Perubahan Citra
Biner Yang Terisi Menjadi
Citra Tersegmentasi
7. Tahap pengisian Bounding Box
pengisian citra dilakukan untuk
mengisi tiap bounding box
yang terdapat pada objek citra
guna menghasilkan citra yang
terisi penuh tiap scenenya.
Pada Gambar3.5 dapat dilihat
bahwa tiap segmentasi
bounding box diisii kembali
untuk menghasilkan tiap scene
yang kosong. maka dihasilkan
beberapa bentuk atau pola dari
scene-scene yang ada pada
Citra Asli.
Gambar 3.5 Perubahan Ke Citra
Bounding Box Yang Telah Terisi
8. Tahap Pemotongan Scene
Pemotongan (Croping) gambar
adalah memotong bagian objek
dari suatu gambar. pada proses
ini, citra dipotong berdasarkan
pola yang telah diberikan pada
prosessebelumnya.Pemotongan
scene ini dilakukan dengan
menggunakan fungsi imcrop.
Gambar 3.6 menunjukkan hasil
dari pemotongan tiap scene
pada citra asli. Pemotongan
didasarkan pada pola yang
dihasilkan pada proses
pengisian bounding box
sebelumnya.
Gambar 3.6. Hasil Pemotongan
Citra Asli
9. Perbaikan Kualitas Citra
Perbaikan citra ini dilakukan
untuk memperbaiki citra asli
yang kurang bagus diakibatkan
dari proses akuisisi citra yang
diperoleh denganmenggunakan
media scanner. Pada proses ini
digunakan fungsi imcontrast
4. Implementasi dan Evaluasi
4.1 Implementasi dan Pengujian
Program
Sebelum dilakukan proses
implementasi, perlu diperhatikan
beberapa hal agar
Proses yang dilakukan dapat
memberikan hasil yang bermanfaat.
Diantaranya yaitu menyiapkan data
berupa image komik yang akan
digunakan untuk proses implementasi.
Berikut adalah citra komik
yang digunakan sebagai objek dalam
proses pemisahan scene atau panel :
1. Citra komik diperoleh dari
proses scanned dan kemudian
disimpan pada direktori kerja.
Hasil uji coba dinyatakan
berhasil apabila dapat
memisahkan tiap scene dari
citra asli komik. Pada
implementasi ini digunakan
citra sebagai berikut:
Gambar 4.1 Citra Asli
2. Untuk menjalankan program
user harus terlebih dahulu
membuka file crop.m pada
Matlab dan klik tombol “Run”
pada tool bar. Setelah program
dijalankan maka user harus
menginput nama gambar yang
akan diproses kemudian tekan
enter. atau dengan cara lain
user dapat mengetikkan nama
file.m yang akan dijalankan
pada command window dan
tekan enter untuk menjalankan
program tersebut.
3. setelah dilakukan penginputan
citra, maka program akan
menampilkan 6(enam) buah
citra sekaligus yang masing-
masing merupakan tahapan-
tahapan proses sebelum
dilakukannya pemotongan
scene.
4. Untuk menampilkan tiap scene
yang telah terpisah, user perlu
memillih tombol “yes” pada
kotak dialog. berikut tampilan
scene yang sudah terpisah yang
dilakukan pada Gambar
4.1Citra Asli:
(a) (b)
(c) (d)
(e) (f) (g)
Gambar 4.3 (a)s/d(g) Scene yang
sudah terpisah dari Citra Asli
5. Untuk memperbaiki kualitas
citra dari tiap scene,
sebelumnya user perlu
menyimpan tiap scene yang
sudah terpisah pada direktori,
dan menjalankan program
perbaikan_citra.m. kemudian
klik tombol “Run” pada toolbar
atau dengan cara lain user
dapat mengetikkan nama file.m
yang akan dijalankan pada
command window dan tekan
enter untuk menjalankan
program tersebut.
6. Dengan adanya dengan adanya
kotak imcontrast ini user dapat
memperbaiki kualitas citra
sesuai dengan yang inginkan,
hanya dengan cara menggeser
garis merah pada kotak, citra
akan secara otomaris menjadi
jelas dan cerah. Dan klik
tombol Adjust data untuk
mengimplementasikan
perubahan tersebut.
7. Dengan dilakukan perbaikan
citra menggunakan imcontrast
maka citra yang semula tampak
kurang kurang baik, menjadi
citra yang lebih jelas dan cerah.
Hal ini tentunya dimaksudkan
agar proses membaca komik
menjadi lebih nyaman. Berikut
tampilan scene yang telah
diperbaiki kualitasnya;
(a) (b)
(c) (d)
(e) (d) (f)
Gambar 4.4 (a)s/d(f) perbaikan
kualitas citra scene pada Gambar
4.1Citra Asli 1
4.2 Implementasi pada aplikasi
Comic Reader
Aplikasi comic reader dibuat
agar proses membaca komik menjadi
lebih mudah bagi para user yang tidak
ingin repot dalam membawa komik
cetak. Dalam pengimplementasian
pada comic reader ini tentunya
membutuhkan tiap scene komik yang
sudah terpisah dan yang sudah
diperbaiki kualitasnya pada
pemrosesan citra sebelumnya. Dengan
begitu aplikasi ini akan menghasilkan
aplikasi yang proses pembacaan
komiknya menjadi nyaman
dikarenakan citra yang ditampilkan
besar dan jelas. Berikut merupakan
implementasi daripada scene yang
telah terpisah pada aplikasi mobile
android comic reader.
(a) (b)
Gambar 4.5 (a)&(b) Implementasi
scene pada aplikasi Comic Reader
4.3 Evaluasi
Hasil dari pengujian ini
membuktikan bahwa citra yang
diproses tidak mengalami pengurangan
kualitas, melainkan sama sepertihalnya
sebelum diproses. Dengan
dilakukannya perbaikan citra pada
program perbaikan_citra.m maka citra
tiap scene menjadi citra yang lebih
jelas dan cerah dibandingkan dengan
citra asli yang sedikit buram.
5 Kesimpulan dan Saran
5.1 Kesimpulan
Dari hasil percobaan yang
dilakukan dengan menggunakan
beberapa citra komik cetak, dapat
disimpulkan bahwa proses yang
dilakukan pada citra asal, telah
berhasil memisah scene dalam satu
halaman sehingga menghasilkan
scene-scene yang terpisah. Program
yang telah dibuat hanya mampu dalam
memisahkan scene pada komik cetak
yang sebagian besar berbentuk kotak.
Hasil dari pemisahan scene komik ini
dapat diterapkan pada aplikasi mobile
android Comic Reader.
5.2 Saran
Ketidakmampuan program
dalam memisahkan tiap scene pada
komik yang berbentuk tidak beraturan,
dapat dikembangkan lagi untuk
penelitian lebih lanjut. akan lebih
optimal bila menggunakan citra yang
baik, dimana keterhubungan antar
pikselnya jelas sehingga memudahkan
pada proses pemisahan scene
Referensi
[1] Anonim, URL:http://elektronika-dasar.com/teori-elektronika/definisi-dan-pengolahan-citra-digital/ Akses:30 September 2012,
[2] [4] Wijaya, Marvin CH,Pengolahan Citra Dijital MenggunakanMATLAB, Informatika Bandung,2007.
[3]Anonim,URL:http://www.mathworks.com/help/images/ref/imcontrast.html, Akses:9Agustus 2012,
[5] Prasetyo,Eko, Pengolahan CitraDigital dan Aplikasinya MenggunakanMatlab. CV. ANDO OFFSET,2011.
[6] Anonim, URL:http://www.creative-instrument.com/dokumen/image.pdf,Akses: 1 Agustus 2012,
[7] Anonim, URL:http://202.91.15.14/upload/files/1585_Modul4.pdf ,Akses: 20 September2012,
[8] IlmuKomputer.com. PengantarUnified Modeling Language(UML).2001.ilmukomputer
top related