implementasi nilai-nilai pancasila sebagai norma etik...
Post on 18-Jan-2021
7 Views
Preview:
TRANSCRIPT
LAPORAN AKHIR
PENELITIAN UNGGULAN PERGURUAN TINGGI
IMPLEMENTASI NILAI-NILAI PANCASILA SEBAGAI
NORMA ETIK DALAM KEHIDUPAN BERNEGARA,
BERBANGSA, DAN BERMASYARAKAT
TAHUN KE 1 DARI RENCANA 2 TAHUN
TIM PENELITI
PROF. DR. TJOK ISTRI PUTRA ASTITI, S.H., M.S : 0030114606
ANAK AGUNG ISTRI ATU DEWI, S.H., M.H : 0010017602
I GUSTI NGURAH DHARMA LAKSANA, S.H., M.Kn : 0007047503
UNIVERSITAS UDAYANA
NOPEMBER 2014
i
ii
R I N G K A S A N
Pancasila sebagai dasar negara, sebagai sumber dari segala sumber hukum, dan
sebagai pandangan hidup bangsa Indonesia, mengandung nilai-nilai yang secara
normatif seharusnya terimplementasi dalam kehidupan bernegara, berbangsa, dan
bermasyarakat. Namun dalam kenyataannya, nilai-nilai yang terkandung di dalamnya
itu belum terimplementasi secara baik. Atas dasar adanya kesenjangan tersebut,
penilitian ini dilakukan dengan tujuan untuk menjawab permasalahan sbb : 1) Mengapa
nilai Pancasila belum terimplementasi secara baik dalam kehidupan bernegara,
berbangsa dan bermasyarakat? 2) Apakah faktor-faktor penghambat dalam
mengimplementasikan nilai-nilai Pancasila tersebut? Dan 3) Bagaimana strategi/cara
pengamalan nilai-nilai Pancasila ke depan?
Tujuan jangka panjang dari penelitian ini adalah menumbuhkan kesadaran
masyarakat luas untuk mengamalkan nilai-nilai Pncasila dalam pelaksanaan tugas dan
kewajiban sebagai warga negara maupun sebagai anggota masyarakat Indonesia. Target
khusus yang ingin dicapai adalah menemukan strategi atau metode untuk pengamalan
Pancasila ke depan sehingga tujuan jangka panjang dapat dicapai
Pengumpulan data dilakukan dengan menggunakan kuesioner terhadap 150-300
responden dan wawancara mendalam terhadap 5-10 informan, serta pengamatan
langsung peneliti sendiri. Data yang digali tentang pengetahuan, pandangan,
pengamatan, dan pengalaman responden di lingkungan kerja masing-masing yang
meliputi lingkungan sosial-budaya, politik pemerintahan, ekonomi-bisnis, penegakan
hukum dan lingkungan pendidikan. Data dianalisis secara kualitatif dan dalam
penyajian ditunjang dengan data kuantitatif untuk memperkuat simpulan yang diambil.
Hasil penelitian menyimpulkan bahwa:
1. Nilai-Nilai Pancasila belum sepenuhnya diamalkan (diimplementasikan) secara
baik dalam kehidupan bernegara, berbangsa, dan bermasyarakat. Hal tersebut
disebabkan karena masih banyak kalangan masyarakat belum memahami dengan
baik nilai-nilai Pancasila tersebut, dan tidak tahu bagaimana cara
mengamalkannya.
2. Faktor-faktor penghambat nilai-nilai Pancasila belum diamalkan secara baik
dapat dibedakan atas faktor internal, yakni tingkat kesadaran masyarakat masih
kurang, dan faktor ekternal kurang nya kontrol, dan kurangnya panutan
didalam masyarakat.
3. Strategi pengamalan nilai-nilai Pancasila ke depan dapat dilakukan dengan
sosialisasi nilai-nilai Pancasila secara kontinyu melalui pendidikann formal,
(memasukkan ke dalam kurikulum), non formal (dengan pelatihan) maupun
imformal melalui mekanisme tradisional, akan tetapi menggunakan metoda dan
teknik yang efektif dan inovatif seperti penggunaan metoda role flay (bermain
peran), metoda analisis kasus dan problem solving (pemecahan masalah)
iii
P R A K A T A
Puji dan syukur dipanjatkan kehadapan Ida Sang Hyang Widhi Wasa/Tuhan
Yang Maha Esa, karena atas tuntunan Beliau penelitian ini dapat diselesaikan sesuai
waktu yang dijadualkan.
Penelitian ini dapat diselenggarakan atas bantuan dana DIPA BLU Universitas
Udayana, tahun 2014. No.2304.2.415253/2014, tanggal 5 Desember 2013 dengan Surat
Perjanjian Penugasan No.103.15/UN14.2/PNL.01.03.00/2014.
Keberhasilan penelitian ini dilaksanakan juga tidak terlepas dari bantuan
berbagai pihak terutama para responden yang telah berkenan berpartisipasi dalam
pengisian kuesioner yang terdiri dari tokoh agama, tokoh masyarakat, anggota DPRD,
pejabat pemerintah, pengusaha/pebisnis, para penegak hukum dan para responden yang
berkecimpung di bidang pendidikan. Kerjasama yang baik antara anggota Tim Peneliti
dalam menyelesaikan tugas masing-masing juga memberi kontribusi yang sangat
berharga dalam proses penyelesaian penelitian ini.
Terhadap semua bantuan, baik finansial, tenaga, dan dukungan moril yang telah
kami terima, melalui laporan ini kami selaku Tim Peneliti mengucapkan terimakasih
yang sedalam-dalamnya.
Denpasar, 16 Nopember 2014
Ketua Tim Peneliti
iv
D A F T A R I S I
Halaman
HALAMAN PENGESAHAN ...................................................................... i
RINGKASAN ................................................................................................ ii
PRAKATA .................................................................................................... iii
DAFTAR ISI ................................................................................................. iv
BAB I PENDAHULUAN ...................................................................... 1
1.1. Latar Belakang Masalah ...................................................... 1
1.2. Rumusan Masalah ................................................................ 2
BAB II TINJAUAN PUSTAKA ............................................................. 3
BAB III TUJUAN DAN MANFAAT PENELITIAN ............................ 6
3.1. Tujuan Penelitian .................................................................. 6
3.2. Manfaat Penelitian ................................................................ 6
BAB IV METODE PENELITIAN .......................................................... 7
BAB V HASIL DAN PEMBAHASAN ................................................... 8
5.1. Hasil Penelitian ..................................................................... 8
5.1.1. Implementasi Nilai-Nilai Pancasila Dalam Kehidupan
Bernegara, Berbangsa Dan Bermasyarakat ................ 8
5.1.2 Faktor-Faktor Penghambat Dalam Pelaksanaan
Nilai - Nilai Pancasila ................................................ 11
5.1.3. Strategi Penanaman Nilai-Nilai Pancasila Ke Depan . 12
v
5.2. Pembahasan .......................................................................... 12
BAB VI RENCANA TAHAPAN TAHUN 2015 .................................... 15
BAB VII SIMPULAN DAN SARAN ....................................................... 17
7.1. Simpulan ............................................................................... 17
7.2. Saran ..................................................................................... 17
DAFTAR PUSTAKA ..................................................................................... 19
LAMPIRAN-LAMPIRAN
Lampiran 1 : Instrumen Penelitian ................................................................. 20
Lampiran 2 : Personalia Tenaga Peneliti ........................................................ 46
Lampiran 3 : Log Book Penelitian ................................................................. 47
Lampiran 4 : Justifikasi Anggaran Penelitian ................................................. 50
Rekapitulasi Penggunaan Anggaran Penelitian
1
BAB I
P E N D A H U L U A N
1.1 Latar Belakang Masalah
Susilo Bambang Yudoyono, presiden Republik Indonesia dalam pidatonya
menyambut Hari Lahirnya Pancasila tahun 2006, mengatakan Pancasila adalah
ideology nasional bangsa Indonesia, dasar Negara Republik Indonesia, falsafah bangsa,
pandangan hidup bangsa, jati diri mereka dan perekat serta pemersatu bangsa.
(Yudoyono, 2006 : 10).
Pancasila baik sebagai dasar Negara Kesatuan Republik Indonesia maupun
sebagai pandangan hidup bangsa, mengandung nilai-nilai yang sangat tinggi dan
mendasar bagi kehidupan berbangsa, bernegara, bermasyarakat, dan juga dalam
kehidupan berkeluarga. Selain itu, ditempatkannya Pancasila sebagai sumber dari segala
sumber hukum dengan sendirinya juga menempatkan Pancasila dalam posisi yang
strategis dan penting bagi Negara dan bangsa Indonesia yang berlandaskan hukum.
Dicantumkannya Pancasila sebagai dasar Negara dalam Pembukaan UUD 1945
dan ditetapkannya sebagai sumber dari segala sumber hukum serta diakuinya sebagai
pandangan hidup bangsa Indonesia, berarti secara normatif nilai-nilai yang terkandung
didalamnya, seharusnya terimplementasikan dalam kehidupan bernegara, berbangsa dan
bermasyarakat. Namun dalam kenyataannya, tampak jelas bahwa nilai-nilai Pancasila
itu cenderung terabaikan, baik dalam kehidupan bernegara, berbangsa, maupun
bermasyarakat. Hal tersebut, dapat dibuktikan dari adanya konflik-konflik berlatar
belakang agama yang tidak mencerminkan nilai ketuhanan, adanya tindakan-tindakan
saling menyakiti satu dengan yang lain dalam berbagai bentuk sebagai pertanda nilai
kemanusiaan sangat merosot, demikian juga nilai persatuan dan kesatuan sangat
terpuruk dengan adanya perpecahan dan disintegrasi antar dan intern lembaga dan juga
antara kelompok, nilai-nilai kerakyatan atau nilai demokrasi pun sangat jauh dari
harapan, demikian juga nilai keadilan sosial tidak tercermin karena selama ini tidak
henti-hentinya masyarakat “menggugat” masalah keadilan, baik keadilan yang terkait
dengan hukum maupun keadilan terkait dengan persoalan ekonomi (kesejahteraan).
2
Adanya gap (kesenjanagn) yang bergitu tajam antara kondisi normatif (das
sollen) dengan kondisi empirik (das sein) terkait dengan implementasi nilai-nilai
Pancasila, menjadi dorongan kuat untuk melalukan penelitian ini karena diyakini hasil
penelitian ini akan memberikan kontribusi yang sangat berharga bagi pemerintah,
DPR/DPRD, para penegak hukum, maupun stakeholder lainnya dalam membuat
kebijakan-kebijakan dan pengambilan keputusan.
1.2 Rumusan Permasalahan
1) Mengapa nilai-nilai Pancasila belum terimplementasi dengan baik dalam
pelaksanakan tugas dan kewajibannya masing-masing?
2) Apakah faktor-faktor penghambat dalam mengamalkan nilai-nilai Pancasila
dalam pelaksanaan tugas dan kewajiban masing-masing?
3) Bagaimana sebaiknya strategi/cara pengamalan nilai-nilai Pancasila ke depan?
3
BAB II
T I N J A U A N P U S T A K A
Pancasila sebagai dasar filsafat negara dan pandangan hidup bangsa Indonesia
secara yuridis tercantum dalam Pembukaan Undang-Undang Dasar 1945 pada alinea
keempat. Sebagai dasar negara, Pancasila berkedudukan sebagai sumber dari segala
sumber hukum, artinya, bahwa Pancasila menjadi tolak ukur yang memberi arah bagi
pembentukan hukum dan penegakan hukum di Indonesia.
Sebagai pandangan hidup bangsa, Pancasila juga seharusnya menjadi pedoman
etika dalam pergaulan hidup bernegara, berbangsa dan bermasyarakat. Dalam
pengertian ini, semua lapisan masyarakat baik itu para elit politik, elit pemerintahan,
para pelaku bisnis, para penegak hukum, petugas medis, para pendidik termasuk pula
para terdidik, para elit desa, tak terkecuali masyarakat umum sebagai warga negara
Indonesia dalam bertingkah laku seharusnya berpedoman pada nilai-nilai Pancasila,
yaitu nilai Ketuhanan, nilai kemanusiaan, nilai persatuan, nilai kerakyatan, dan nilai
keadilan sosial. Namun sejujurnya, apa yang terjadi pada masyarakat beberapa tahun
belakangan ini, bahkan semenjak reformasi digulirkan nampaknya nilai-nilai Pancasila
cenderung terabaikan dan tidak tercermin dalam kehidupan bernegara, berbangsa dan
bermasyarakat.
Dalam kehidupan bernegara, berbangsa dan bermasyarakat, tindakan kekerasan
menjadi pemandangan sehari-hari. Tiada hari tanpa kekerasan. Memang tidak dapat
dipungkiri, bahwa hampir setiap hari media cetak maupun elektronik menyuguhkan
pemberitaan kekerasan baik dibidang politik, pendidikan, penegakan hukum, dan lain
sebagainya. Di bidang politik, kekerasan sering terjadi baik dalam kontek verbal
seperti dalam acara debat, rapat DPR, rapat komisi, kampanye menjelang pemilu, tidak
jarang pula terucapkan kata-kata kotor dan mencaci maki pihak lain, menfitnah, dan
lain sebagainya. Kekerasan-kekerasan tersebut ada kalanya meningkat menjadi
kekerasan fisik dan tindakan anarkhis sampai meneteskan darah dan merengut korban
jiwa.
4
Kekerasan yang terjadi tidak hanya di kalangan politik, akan tetapi juga sudah
menjadi berita yang bertubi-tubi tentang kekerasan yang terjadi di dunia pendidikan di
tempat di mana sebenarnya nilai-nilai luhur yang terkandung dalam Pancasila itu
dipelihara, dan sosialisasikan serta dilaksanakan. Kasus-kasus kekerasan seksual,
tawuran antara siswa dan mahasiswa, penganiayaan mahasiswa senior kepada yang
yunior, dan tidak luput pula kekerasan yang dilakukan oleh guru terhadap muridnya.
Dalam bidang penegakan hukum, kekerasan juga sering terjadi terkait dengan
pelaksanaan eksekusi, ataupun penertiban pedagang dan parkir kendaraan di jalanan
yang mendapat perlawanan dari masyarakat dengan cara-cara melakukan kekerasan
fisik.
Berbagai konflik berlatar belakang SARA juga banyak muncul diberbagai
tempat di Indonesia, seperti konflik suku dayak dan Madura di kalimantan, konflik
antara kaum Islam dan Kristiani di Ambon dan Poso, demikian juga pembongkaran
tempat ibadah merupakan kekerasan yang sudah berulangkali terjadi namun Pemerintah
tidak berdaya mencegah dan mengatasinya.
Pemandangan yang juga sudah sering menjadi tontonan tentang adanya
kerumunan massa yang kerap mengacung-acungkaan pedang, celurit, golok, pisau, dan
batu yang dijadikan alat untuk menyerang sasaran. Pemandangan semacam ini bahkan
juga telah sering terjadi di Bali ketika ada konflik antara kelompok maupun antar desa.
(Baca laporan Penelitian Astiti, 2012)
Fukuyama (2004:6) menggambarkan kondisi Indonesia seperti ini sebagai “weak
state” (negara yang lemah) dan oleh Noam Chomsky (2006:1-2) diidentifikasi sebagai
“faild State” (negara yang gagal) (dikutip Kaelan, 2010: 20) serta oleh Cipta Lesmana
(2010) disebutnya sebagai “a crisis state”. Dia selanjutnya mempertanyakan kenapa
Orang Indonesia (termasuk juga orang Bali) terkesan tidak lagi ramah dan santun?
Jawabannya “Itulah budaya kita sekarang”, yang dimaksud oleh Cipta Lesmana adalah
“budaya dari sisi negatif. Melihat kondisi sekarang seperti itu, maka sudah saatnya
segenap elemen bangsa ini memikirkan nasib rakyat, bangsa, dan negara Indonesia yang
telah dilanda krisis berkepanjangan. Untuk melakukan revitalisasi nilai-nilai Pancasila
5
yang sudah ditetapkan sebagai norma etika dalam kehidupan bernegara, berbangsa, dan
bermasyarakat.
Untuk merevitalisasi nilai-nilai Pancasila yang telah lama terabaikan karena
merosotnya moral bangsa, bukanlah pekerjaan yang mudah. Hal tersebut diperlukan
adanya penyelenggara negara, para elit politik dan tokoh-tokoh masyarakat dalam
bidangnya masing-masing yang memiliki nalar, nurani dan nyali (3 N) yang kuat.
Menurut Rinjin (2010:30) di antara penyelenggara negara, para penegak hukum dituntut
mempunyai 3 N yang lebih kuat dibandingkan pejabat sipil lainnya, dalam arti N
pertama, penegak hukum diharapkan mampu dan terampil membedakan antara yang
salah dan yang benar, N yang kedua, adalah nurani dimana penegak hukum diharapkan
mempunyai rasa welas asih untuk membantu mereka yang tertekan dan tertindas (sebab
ada kesan selama ini “hukum itu tumpul ke atas, tajam ke bawah), dan N yang ketiga
adalah nyali (keberanian), dimana diharapkan berani bertindak tegas, cepat dan tepat
untuk menegakkan hukum tanpa pandang bulu. Selain itu, Kacung Marijan (2010: 1)
menyatakan bahwa di dalam melakukan revitalisasi nilai-nilai Pancasila itu, harus
mempertimbangkan dinamika dan perkembangan yang ada dalam masyarakat, baik
masyarakat Indonesia sendiri maupun global. Dengan demikian Pancasila tidak lagi
berdiri sendiri melainkan mempunyai keterkaitan dengan perubahan-perubahan yang
terjadi di sekitarnya.
Terpupusnya nilai-nilai Pancasila dalam alam pikiran dan kepercayaan,
menuntut upaya-upaya yang progresif dari aparat pemerintah dan masyarakat untuk
menempatkan kembali nilai-nilai Pancasila sebagai pandangan hidup maka menurut
Jawahir Thontowi (2010:15) Indonesia sebagai bangsa yang besar haruslah mempunyai
sense of belonging dan sense of pride atas Pancasila. Menurutnya, agar kedua rasa itu
dapat ditanamkan, pertama perlu penanaman kembali kesadaran bangsa suatu kesadaran
untuk tetap mengakui keberadaan Pancasila sebagai identitas bangsa. Kedua, perlu
adanya upaya untuk menjelaskan bahwa secara substansial Pancasila merupakan
jawaban yang tepat dan strategis atas keberagaman Indonesia
6
BAB III
TUJUAN DAN MANFAAT PENELITIAN
3.1 Tujuan Penelitian
Penelitian ini dilakukan dengan tujuan memotret pengetahuan, pemahaman, dan
pengamalan nilai-nilai Pancasila dalam kehidupan bernegara, berbangsa dan
bermasyarakat. Selain itu, juga bertujuan untuk menemukan faktor-faktor pengahambat
yang menyebabkan nilai-nilai Pancasila terabaikan/tidak terimplementasi dengan baik.
Pada akhirnya, penelitian ini berupaya mencari strategi penanaman nilai-nilai Pancasila
ke depan
3.2 Manfaat Penelitian
Penelitian semacam ini jelas bermanfaat sebagai bahan masukan dan dapat
dijadikan pedoman berpikir, bersikap, dan bertindak bagi pejabat negara, aparat
pemerintah, DPR/DPRD, para penegak hukum, para pengusaha, para pendidik, tokoh-
tokoh agama dan adat dan tak kecuali masyarakat umum dalam menentukan kebijakan
dan keputusan dalam lingkup tugas masing-masing.
7
BAB IV
M E T O D E P E N E L I T I A N
Bahan utama yang digunakan untuk menjawab permasalahan tersebut diatas
adalah data primer dan dilengkapi dengan data sekunder. Penelitian ini menggunakan
pendekatan konseptual, maksudnya, sebelum melakukan penjajagan tentang bagaimana
warga masyarakat mengimplementasikan nilai-nilai Pancasila, terlebih dahulu didahului
dengan menggali konsep-konsep yang terkait dengan nilai-nilai yang terkandung dalam
Pancasila, seperti konsep ketuhanan, konsep kemanusiaan, konsep persatuan, konsep
kerakyatan, dan konsep keadilan sosial. Berdasarkan konsep-konsep tersebut barulah
digali data tentang bagaimana nilai ketuhanan, kemanusiaan, persatuan, kerakyatan, dan
keadilan itu diimplementasikan dalam kehidupan masyarakat luas, dan demikian juga
faktor-faktor yang menghambat dalam mengimplementasikan nilai-nilai tersebut. Data
ini digali dengan menggunakan kuesioner terhadap 150-300 responden yang meliputi
berbagai lapisan masyarakat. Data tentang startegi menanamkan nilai-nilai pancasila
untuk menumbuhkan kesadaran masyarakat mengamalkan nilai-nilai tersebut, digali
dengan wawancara mendalam. Selain data lapangan (data primer), dalam penelitian ini
juga digali data sekunder dari berbagai sumber bahan hukum. Sebelum dianalis, data
lapangan terlebih dahulu diolah dengan melakukan editing, kemudian proses analisis
dilakukan dengan cara menggambarkan/mendeskripsikan data secara jelas (langkah
describing), selanjunya dilakukan pengelompokan (classifying) sesuai permasalahan,
dan kemudian dihubung-hubungkan (connecting) antara data yang satu dengan yang
lain (Ian Dey 1999:30), selanjutnya ditafsirkan dan disimpulkan melalui proses logika
deduksi maupun induksi.
8
BAB V
HASIL DAN PEMBAHASAN
5.1. Hasil Penelitian
5.1.1 Implementasi nilai-nilai Pancasila dalam kehidupan bernegara, berbangsa,
dan Bermasyarakat
Tabel 1 Pengetahuan Responden tentang Pengamalan Nilai-Nilai Pancasila
di lingkungan kerja masing-masing
Katagori
Responden
Pengetahuan Responden
tentang Nilai Pancasila
Cara Responden mengetahui
Nilai-Nilai Pancasila
a b c a b c d e
A(sos-bud) 33 1 - 7 8 21 1 1
B (pol-pem) 16 16 - 18 9 18 7 3
C (ek-bisnis) 35 1 - 14 6 22 4 2
D (hukum) 29 - - 14 11 18 5 5
E (pendidikan) 31 - - 18 12 12 2 -
Total 144 18 - 81 46 91 19 11
Sumber: Data primer
Angka dalam tabel 1 menunjukkan bahwa sebagian besar (144/87,8%)
responden menyatakan tahu tentang nilai-nilai Pancasila, akan tetapi dari mereka
hanya sedikit yang dapat menyebutkan nilai-nilai Pancasila tersebut. Ini berarti bahwa
pengetahuannya tentang nilai-nilai Pancasila itu tidak secara mendalam. Sebagian besar
responden menyatakan bahwa mereka mengetahui nilai-nilai Pancasila itu dari
membaca buku dan diajarkan di sekolah. Dari mereka itu juga ada yang menyatakan
tahunya itu dari mengikuti penataran. Hanya sebagaian kecil dari responden yang
menyatakan tahu dari mendengar di masyarakat.
9
Tabel 2 Pandangan Responden tentang Pengamalan Nilai Pancasila
di lingkungan kerja masing-masing
Katagori
Responden
P a n d a n g a n
2.1 2.2 2.3 2.4 2.5
a b a b a b a b a b
A (Sosial Budaya) 34 - 30 4 8 5 28 5 20 13
B(Politik-Pemrth.) 22 10 22 10 20 11 24 8 15 16
C (Ekonomi Bisnis) 33 4 33 7 29 7 27 10 19 17
D(Pen.hukum) 26 4 22 8 23 7 21 9 19 10
E (Pendidikan) 29 2 26 5 26 5 28 3 24 7
Sub Total 144 20 133 34 126 35 128 35 97 63
Total 164 167 (+3) 161 (-3) 163 (-1) 160 (-4)
Sumber : Data Primer
Berdasarkan angka-angka pada tabel 2 tersebut di atas, dapat diketahui bahwa
kebanyakan responden memandang bahwa baik nilai-nilai Ketuhanan, Kemanusiaan,
Kebangsaan, Kerakyatan, dan Keadilan sosial telah dilaksanakan di lingkungan sosial
budaya, pemerintahan dan politik, ekonomi-bisnis, penegakan hukum, maupun di
lingkungan pendidikan. Hal cukup menarik dari angka-angka dalam tabel tersebut
adalah bahwa para responden dari semua katagori ada kecenderungan memandang
bahwa pengamalan nilai-nilai keadilan lebih rendah dibandingkan pengamalan nilai-
nilai yang lainnya. Dari jawaban-jawaban kualitatif dan hasil wawancara mendalam
dengan beberapa informan, nilai keadilan yang belum terimplentasi secara optimal/baik
kelihatan dalam aspek hukum dan ekonomi, maksudnya dalam banyak kasus penerapan
hukum masih dipandang “tajam ke bawah tumpul ke atas”, dan di bidang ekonomi
kelihatan dari masih adanya kesenjangan antara yang kaya dan yang miskin.
10
Tabel 3 Pengamatan Responden tentang Pengamalan Nilai-nilai Pancasila
Di Lingkungan Tugas masing-Masing
Katagori Responden
Pengamatan
3.1 3.2
a b a b c d
A ( Sosial Budaya ) 31 2 15 15 1 6
B ( Politik Pemerintahan ) 26 5 18 10 1 5
C ( Ekonomi Bisnis ) 33 4 22 14 3 2
D ( Penegakan Hukum ) 25 4 19 11 3 4
E ( Pendidikan ) 27 2 19 11 5 2
Sub Total 142 17 93 61 13 19
Total 159 (-5) 186 (+22)
Sumber : Data Primer
Keterangan : + Ada jawaban kosong dan lebih dari satu
Angka dalam tabel 3 menunjukkan bahwa sebagian besar (142) yang
berdasarkan pengamatannnya nilai-nilai Pancasila sudah diamalkan, akan tetapi belum
secara utuh dan optimal, artinya ada beberapa nilai seperti nilai persatuan, nilai
ketuhanan masih sangat kurang diamalkan.
Dilihat dari faktor yang menghambat pengamalan nilai-nilai Pancasila terdapat
jawaban yang bervariasi, namun yang paling umum adalah merosotnya moralitas dalam
masyarakat, berikutnya adalah karena kesadaran masyarakat rendah, dan sebagian
kecil karena tidak tahun cara pengamalannya.
11
Tabel 4. Pengalaman Responden dalam Pengamalan Nilai-Nilai Pancasila
Katagori Responden
P e n g a l a m a n
a
b
A ( Sosial Budaya ) 33 1
B ( Politik Pemerintahan ) 27 6
C ( Ekonomi Bisnis ) 31 5
D ( Penegakan Hukum ) 29 -
E ( Pendidikan ) 29 1
Total 149 (90,9%) 13(7,9)
Sumber : Data Primer
Dilihat dari pengalaman para responden sendiri, angka-angka dalam tabel 4
menunjukkan bahwa para responden sebagian besar (90,9 %) telah mengamalkan nilai-
nilai Pancasila, akan tetapi secara kualitatif, nilai-nilai yang diamalkan dan cara-cara
pengamalannya ternyata belum diperoleh jawaban yang jelas dan terinci.
5.1.2 Faktor-Faktor Penghambat dalam Pengamalan Nilai-Nilai Pancasila
Berdasarkan hasil analisis data kualitatif yang diperoleh dari jawaban-jawaban
responden terhadap jawaban terbuka, diperoleh informasi bahwa faktor penghambat
dalam pelaksanaan nilai-nilai Pancasila itu antara lain disebabkan oleh adanya
pengetahuan dan pemahaman responden maupun masyarakat di lingkungan/tempat
kerjanya terhadap nilai-nilai Pancasila masih relatif kurang dan dangkal, seperti
misalnya, nilai-nilai ketuhanan hanya dipahami terbatas pada tindakan sembahyang
dan membuat upacara. Pengetahuan dan pemahaman nilai-nilai keadilan terbatas hanya
keadilan di bidang ekonomi. Selain itu, faktor kesadaran masyarakat untuk
melaksanakan nilai-nilai Pancasila tersebut juga masih rendah, dan terjadinya
kemerosotan nilai-nilai moral dalam masyarakat.
12
5.1.3 Strategi Penanaman Nilai-Nilai Pancasila Ke Depan
Berdasarkan hasil analisis terhadap pangetahuan, pandangan, pengamatan dan
pengalaman para responden dan hasil wawancara mendalam dengan beberapa informan
tentang pengamalan nilai-nilai Pancasila dalam lingkungan tugas masing-masing
dianggap masih perlu adanya sosialisasi nilai-nilia Pancasila secara berkelanjutan, baik
secara informal, maupun formal. Kegagalan cara yang pernah ditempuh pada waktu
penataran P4 dengan cara indoktrinasi perlu diperbaiki dengan mengubah cara
penyajian materi dan cara-cara yang lebih efektif dan inovatif dengan bantuan teknologi
yang telah maju. Adapun metode yang dipandang lebih tepat untuk dapat menanamkan
nilai-nilai Pancasila supaya lebih berhasil adalah “bermain peran” dan praktek
“pemecahan kasus”
5.2 PEMBAHASAN
Nilai Ketuhanan yang terkandung dalam sila pertama Pancasila ternyata
mendapat tantangan berat dengan terjadinya kemorosotan moral. Kemerosotan moral
tercermin dengan jelas antara lain dengan adanya kasus Lembaga Kementerian Agama
dan menterinya yang seharusnya bertugas membina moral bangsa justru tersandung
kasus korupsi dana haji. Sila kemanusiaan yang terkandung dalam sila kedua, mendapat
tantangan dari semakin merebaknya bahaya narkoba dan lemahnya budi pekerti, nilai
persatuan yang terkandung di dalam sila ketiga mendapat tantangan dari gerakan teroris,
konflik antar suku, merebaknya illegall loging, nilai kerakyatan atau demokrasi, yang
terdapat dalam sila keempat mendapat tantangan dari praktek-praktek mafia hukum
yang membuat produk hukum tajam ke bawah tumpul ke atas, dan nilai-nilai keadilan
sosial yang terdapat dalam sila kelima, mendapat tantangan berat dari terjadinya kasus
korupsi di berbagai tempat sebagai pertanda keserakahan. (Kesieg dalam Bali Post, 22
Juli 2014).
Terkait dengan temuan-temuan tersebut diatas, Rinjin berpendapat bahwa selain
masalah kemerosotan moral, banyak juga elit politik dan pejabat negara yang masih
bingung seperti berada di persimpangan jalan, harus melangkah kemana. Ini berarti
mereka kehilangan pegangan dan orientasi. Hal ini disebabkan karena Tap MPR No.
VI/MPR/2001 tentang etika kehidupan berbangsa yang menggantikan Tap MPR
13
No.II/MPR/1978 tentang P4 sama sekali tidak ditindaklanjuti, pada hal Pasal 3
merekomendasikan kepada Presiden dan Lembaga Tinggi negara serta masyarakat
untuk melaksanakan ketetapan ini sebagai salah satu acuan dalam penyelenggaraan
kehidupan berbangsa. Kehilangan pegangan dan disorientasi disebabkan pula oleh
tiadanya atau pudarnya pemahaman para pejabat dan elit politik di pusat maupun daerah
terhadap pandangan hidup bangsa dan dasar falsafah negara-Pancasila. Selanjutnya
menurut Rinjin adalah suatu kesalahan besar dan melanggar konstitusi kalau
penyelenggara Negara tidak menanamkan dan membudayakan pandangan hidup dan
dasar falsafah negara kepada warga negara, khususnya generasi muda. (Rinjin, 2010:
31, 33).
Parimartha (2010: 6, 7) juga mengakui bahwa implementasi nilai-nilai Pancasila
dapat dikatakan penuh hambatan. Dia membedakan antara hambatan ekternal dan
hambatan internal. Hambatan ekternal antara lain disebutkan adalah bahwa proses
globalisasi yang begitu cepat cenderung membawa masyarakat Indonesia berorientasi
pada nilai yang datang dari luar seperti nilai individual, matetrialistis, pragmatis yang
menyebabkan rasa nasionalisme semakin memudar dan nilai-nilai Pancasila tidak lagi
menjadi pedoman hidup sehari-hari. Hambatan intenal dapat dilihat dari adanya
semangat kedaerahan yang eklusif tampak mengganggu kesadaran berbangsa, adanya
semangat multicultural sering berdampak pada pengabaian nilai-nilai Pancasila.
Selanjutnya, Parimartha menyatakan bahwa kelima sila dalam Pancasila masih ada
cacatnya dalam praktek kehidupan berbangsa.
Memperhatikan berbagai tantangan seperti yang telah dikemukakan di atas,
tampak bahwa persoalan kemerosotan moral merupakan kunci utama yang dapat
menimbulkan lemahnya pengamalan nilai-nilai Pancasila secara baik, maka sangatlah
tepat apa yang dikatakan oleh Prof. Dr. Soeryanto Poespowardoyo (1997) bahwa
pembangunan yang dilaksanakan pada dasarnya haruslah didasari pembangunan moral.
Lemahnya nilai moral dalam kehidupan bernegara, berbangsa dan
bermasyarakat membawa akibat kurangnya kesadaran masyarakat untuk mengamalkan
nilai-nilai Pancasila dalam kehidupannya sehari-hari maupun dalam pelaksanaan tugas
dan kewajiban masing-masing. Kurangnya kesadaran untuk mengamalkan nilai-nilai
Pancasila dapat pula dipicu oleh kurangnya pengetahuan dan pemaham terhadap nilai-
14
nilai Pancasila itu sendiri. Hal tersebut dapat dilihat dari hasil penelitian tersebut di
atas.
Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan tersebut di atas dapat disimpulan
bahwa:
1 Nilai-Nilai Pancasila belum sepenuhnya diamalkan secara baik di lingkungan
kerja masing-masing. Hal tersebut disebabkan masih banyak kalangan
masyarakat belum memahami dengan baik nilai-nilai Pancasila tersebut, dan
tidak tahu bagaimana cara mengamalkannya.
2 Faktor-faktor penghambat nilai-nilai Pancasila belum diamalkan secara baik
dapat dibedakan atas faktor internal, yakni tingkat kesadaran masyarakat masih
kurang, factor ekternal kurangnya kontrol, dan kurangnya panutan dari
masyarakat.
3 Strategi pengamalan nilai-nilai Pancasila ke depan dapat dilakukan dengan
sosialisasi nilai-nilai Pancasila secara kontinyu melalui pendidikann formal,
(memasukkan ke dalam kurikulum), non formal (dengan pelatihan) maupun
imformal melalui mekanisme tradisional, akan tetapi menggunakan metoda
dan teknik yang efektif dan inovatif. Penggunaan metoda role flay, metoda kasus
dan problem solving ( pemecahan masalah)
15
BAB VI
RENCANA TAHAPAN TAHUN 2015
Berdasarkan hasil penelitian tahun pertama, maka dalam tahun kedua (2015)
perlu dilakukan penelitian lanjutan untuk menjawab permasalahan tentang: 1) Apa saja
materi pokok yang perlu disosilisasikan untuk menanamkan nilai-nilai Pancasila kepada
masyarakat? 2) Bagaimana teknik penyajian yang efektif ?
Dengan permasalahan tersebut, penelitian ini dilakukan dengan tujuan untuk
menggali materi yang tepat dan inovatif yang relevan untuk disosilisasikan kepada
masyarakat sehingga nilai-nilai Pancasila betul-betul dapat dipahami, dihayati dan
timbul kesadaran masyarakat untuk mengamalkannya. Selain itu, penelitian ini juga
bertujuan untuk membuat rancangan penyajian yang sederhana, menarik dan efektif
sehingga mudah dipahami dan dapat menggugah timbulnya kesadaran masyarakat
untukmengamalkan nilai-nilai Pancasila itu di lingkungannya masing-masing.
Untuk mencapai tujuan tersebut, langkah-langkah penelitian yang perlu
dilakukan adalah sebagai berikut:
1. Menggali ragam materi untuk bahan penyajian. Materi ini akan digali dari
ceritera-ceritera rakyat, lagu-lagu daerah, lagu-lagu kebangsaan, yang
mengandung pesan-pesan moral dan nilai-nilai dasar Pancasila, yaitu nilai
Ketuhanan, Kemanusiaan, Kebangsaan/Persatuan, Kerakyatan (demokrasi)
dan nilai-nilai Keadilan Sosial. Selain itu, juga dikumpulkan kasus-kasus
yang melanggar nilai-nilai Pancasila.
2. Setelah materi tersebut terkumpul, kemudian materi dikatagorikan sesuai
dengan nilai-nilai dasar tersebut di atas.
3. Materi-materi tersebut kemudian dianalis dengan menampilkan secara
berlawanan, antara yang patut dipedomani dan yang dilarang untuk
dilakukan
4. Materi yang telah dianalis kemudian akan dikemas antara lain dapat berupa
buku ajar, komik (ceritra bergambar), buku saku, dan lain-lain.
16
5. Hasil kemasan tersebut sebelum disosialisasikan, perlu dilakukan uji coba
untuk mengetahui kelemahannya sebagai bahan penyempurnaan
6. Setelah dianggap layak, barulah akan dipublikasi.
Untuk mengerjakan penelitian ini diperlukan waktu 8 bulan dari April sampai
Nopember. dengan tahapan sbb:
No. Kegiatan
Bulan ke…
4 5 6 7 8 9 10 11
1 Persiapan x
2 Pelaksanaan:
Pengumpulan data lapangan dan
data kepustakaan
x
x
x
3 Mengolah data x
4 Menganalisis data x x
5 Membuat model penyajian x
6 Membuat laporan sementara x
7 Melakukan uji coba x
8 Membuat laporan akhir x
Total biaya yang diperlukan : Rp 50.000.000, 00 (lima puluh juta rupiah)
17
BAB VII
SIMPULAN DAN SARAN
7.1 Kesimpulan
1 Nilai-Nilai Pancasila belum sepenuhnya diamalkan secara baik di lingkungan
kerja masing-masing. Hal tersebut disebabkan masih banyak kalangan
masyarakat belum memahami dengan baik nilai-nilai Pancasila tersebut, dan
tidak tahu bagaimana cara mengamalkannya.
2 Faktor-faktor penghambat nilai-nilai Pancasila belum diamalkan secara baik
dapat dibedakan atas faktor internal, yakni tingkat kesadaran masyarakat masih
kurang, faktor ekternal kurangnya kontrol, dan kurangnya panutan dari
masyarakat.
3 Strategi pengamalan nilai-nilai Pancasila ke depan dapat dilakukan dengan
sosialisasi nilai-nilai Pancasila secara kontinyu melalui pendidikann formal,
(memasukkan ke dalam kurikulum), non formal (dengan pelatihan) maupun
imformal melalui mekanisme tradisional, akan tetapi menggunakan metoda
dan teknik yang efektif dan inovatif. Penggunaan metoda role flay, metoda
kasus dan problem solving ( pemecahan masalah)
7.2 Saran
Berdasarkan hasil pembahasan di atas, beberapa saran yang perlu diajukan:
1) Merevitalisasi nilai-nilai Pancasila dengan cara menegaskan kembali kedudukan
Pancasila sebagai sumber dari segala sumber hukum. Selain itu, perlu
menindaklanjuti/merealiasikan pesan yang terkandung dalam Tap MPR No.
VI/ MPR/2001 tentang Etika Kehidupan Berbangsa yang selama ini tidak
mendapat perhatian dari berbagai pihak, khususnya pejabat negara dan aparat
pemerintah.
18
2) Dalam mengamalkan nilai-nilai Pancasila dalam kehidupan bernegara,
berbangsa dan bermasyarakat, para pejabat negara dan aparat pemerintah dan
semua pihak perlu mengacu pada nalar, nurani, nyali (3 N) supaya dapat
mengambil kebijakan dan keputusan dapat dilakukan dengan tegas, cerdas,
penuh rasa kasih sayang, dan penuh keberanian, sehingga hambatan dan
tantangan dapat diatasi dengan baik.
19
D A F T A R P U S T A K A
Astiti, Tjok Istri Putra, dkk. “Pemekaran Desa, Sengketa Tanah dan Kekerasan Antara
Desa Pakraman dal Konteks Perkembangan Pariwisata”, Laporan Penelitian,
Universitas Udayana.
Ian Dey, 1999. Qualitative Data Analysis, Routledge, London dan New York.
Kaelan, 2010, “Konsistensi Nilai-Nilai Pancasila dalam UUD 1945 dan
Implementasinya Suatu Tinjauan Filosofis” makalah yang disampiakan pada Kongres
Pancasila ke-2 di Denpasar, 31 Mei-1 Juni 2010
Marijan, Kacung 2010. “Pancasila dan Negara-Bangsa yang Berubah”, makalah yang
disampaikan pada Kongres Pancasila ke-2 di Denpasar, 31 Mei-1 Juni 2010
Poespowardoyo Soeryanto, 1997, “ Pancasila dan Era Globalisasi”, makalah yang
disampaikan dalam Seminar di Akademi Meliter Magelang, tanggal 7-8 November
1997.
Parimartah, I Gede, 2010, “Nilai-Nilai Pancasila dalam Kehidupan Berbangsa dan
Bernegara: Tinjauan Sosio-kultural” makalah yang disampiakan pada Kongres
Pancasila ke-2 di Denpasar, 31 Mei-1 Juni 2010
Rinjin, I Ketut, 2010 “Tinjauan Filosofis dan Penjabaran Nilai-Nilai Pancasila dalam
UUD 1945 dan Implementasinya” makalah yang disampaikan pada Kongres Pancasila
ke-2 di Denpasar, 31 Mei-1 Juni 2010
Susilo Bambang Yudoyono, 2006, “Menata Kembali Kerangka Kehidupan Bernegara
Berdasarkan Pancasila” Pidato sambutam dalam rangka Memperingati Hari Lahir
Pancasila, di Jakarta Convention Center, 1 Juni 2006.
Tjipta Lesmana, 2010, “Pancasila, Failed-State, Radical Behavioral Change” makalah
yang disampiakan pada Kongres Pancasila ke-2 di Denpasar, 31 Mei-1 Juni 2010.
Thontowi, Jawahir. 2010, “Meneguhkan Rumah Hukum Pancasila : Kajian Yuridis
Sosiologis Nilai-Nilai pancasila ke dalam Pembentukan Undang-Undang Pasca
Amandemen UUD 1945” : makalah yang disampiakan pada Kongres Pancasila ke-2
di Denpasar, 31 Mei-1 Juni 2010.
LAMPIRAN-LAMPIRAN:
20
LAMPIRAN I : INSTRUMEN PENELITIAN
KUISIONER PENELITIAN
IDENTITAS RESPONDEN
1. Nama Lengkap : …………………………………………………….
2. Jenis kelamin : a. laki-laki b. perempuan
3. Umur : a. < 18 Th b. 19 - 36 Th. c. 37 – 54 Th
d 55-70 th. e. > 70 th.
. 4. Pendidikan : a. Tidak sekolah/tidak tamat SD,
b. SD
c. SMP(setingkat)
d. SMA (setingkat)
e. Diploma ( 1. 2 3 4)
f. S1
g. S2.
h. S3
i. Pendidikan non formal (kursus)
5. Pekerjaan : a. Pegawai Negeri
b. Karyawan Swasta (……………?)
c. Pengusaha
d. Petani
e. Buruh (…………………………?)
f. Lain-lain: ………………………?)
21
6. Jabatan/Kedudukan di masyarakat:
a Tokok Agama, Tokoh adat, Tokoh Puri,
Masyarakat umum. .
b. Kepala Desa Dinas, Camat, kepala-kepala Dinas,
Bupati, Gubernur, DPRD.
c. Pengusaha, Bank, Koperasi, LPD
d. Hakim, Jaksa, Pengacara, Notaris
e. Dosen,Peneliti, Penulis, Guru, Mahasiswa/Siswa
7. Alamat : ..........................…………………………… Telp/HP/E-mail
22
A. IMPLEMENTASI NILAI-NILAI PANCASILA SEBAGAI NORMA ETIK
DALAM BIDANG SOSIAL BUDAYA
(Dijawab oleh :Tokoh Agama, Tokoh Adat, Tokoh Puri,
MMDP/MUDP, Masyarakat umum)
1. Pengetahuan :
1.1 : Apakah Bapak/Ibu/Saudara tahu nilai-nilai yang terkandung dalam
Pancasila?
a. Tahu (……………………………………………………...……….
……………………………………………………………………..)
b. Tidak tahu
c. Tidak mau menjawab (alasan : ……………………………………
……………………………………………………………………)
1.2. Bagaimana cara Bapak/Ibu/Saudara mengetahui? (Khusus untuk yang
menjawab a (tahu)
a. Membaca buku
b. Menikuti penataran
c. Diajarkan di sekolah
d. Dengar di masyarakat
e. Lain-lain……………………………………………………………
2. Pandangan
2.1 Menurut pendapat Bapak/Ibu/Saudara, apakah nilai Ketuhanan telah
diimplementasikan (diamalkan) dalam pergaulan hidup bermasyarakat?
23
a. Sudah (contohnya…………………………………………………….
…………………………………………………………………….......
………………………………………………………………………...
………………………………………………………………………...
a. Belum
2.2 Menurut pendapat Bapak/Ibu/Saudara, apakah nilai Kemanusiaan telah
diimplementasikan (diamalkan) dalam pergaulan hidup bermasyarakat
a. Sudah (contohnya…………………………………………………..
………………………………………………………………………
………………………………………………………………………
………………………………………………………………………
b. Belum
2.3. Menurut pendapat Bapak/Ibu/Saudara, apakah nilai Kebangsaan/
Persatuan telah diamalkan dalam pergaulan hidup bermasyarakat?
a. Sudah (contohnya…………………………………………………..
………………………………………………………………………
……………………………………………………………………...
………………………………………………………………………
b. Belum
2.4 Menurut pendapat Bapak/Ibu/Saudara, apakah nilai Kerakyatan telah
diimplementasikan (diamalkan) dalam pergaulan hidup bermasyarakat?
24
a. Sudah (contohnya…………………………………………………….
………………………………………………………………………
………………………………………………………………………
………………………………………………………………………
b. Belum(contohnya……………………………………………………..
……………………………………………………………………….
2.5 Menurut pendapat Bapak/Ibu/Saudara, apakah nilai Keadilan telah
diimplementasikan (diamalkan) dalam pergaulan hidup bermasyarakat?
a. Sudah
(contohnya………………………….........………………………….
………………………………………………………………………
……………………………………………………………………...
b. Belum (contohnya………………………………………………….
……………………………………………………………...………
……………………………………………………………..……….
3. Pengamatan
3.1 Berdasarkan pengamatan Bapak/Ibu/Saudara,apakah nilai-nilai Pancasila
itu diamalkan dalam pergaulan kehidupan sosial-budaya masyarakat
a. Ya : Nilai yang mana saja? (1) Nilai Ketuhanan, 2) Nilai
kemanusiaan, 3) Nilai kebangsaan (nilai persatuan), 4) Nilai
kerakyatan (musyawarah) dan 5) Nilai keadilan
(Coret nilai yang bukan pilihan)
b. Tidak
25
3.2 Berdasarkan pengamatan Bapak/Ibu/Sdr. Apakah yang menjadi faktor
penghambat untuk tidak mengamalkan nilai-nilai itu ?
a. Moralitas dalam masyarakat mulai merosot
b. Kesadaran masyarakat rendah
c. Tidak tahu cara mengamalkan
d. Lain-
lain……………………………………………………………….
4 Pengalaman pribadi
4.1 Apakah Bapak/Ibu/Sdr. sendiri telah mengamalkan nilai-nilai Pancasila
tersebut ?
a. Sudah.
Bagaimana cara Bapak/Ibu/Sdr. mengamalkan nilai Ketuhanan, nilai
kemanusiaan, nilai persatuan, nilai musyawarah, nilai keadilan
dalam pergaulan hidupl bermasyarakat yang berbudaya?
…………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………
b. Tidak. (hambatannya
……………………………………....................................……………
…………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………
…………………………….. 2014
(……………………………….)
26
B. IMPLEMENTASI NILAI-NILAI PANCASILA SEBAGAI NORMA ETIK
DALAM BIDANG POLITIK DAN PEMERINTAHAN
( Diisi oleh Kepala Desa Camat, Kepala-kepala Dinas, Bupati/Wakil,
Gubernur/Wakil, DPRD, Bappeda ).
1. Pengetahuan :
1.1. Sepengetahuan Bapak/Ibu/Saudara apakah orang-orang/staf di
lingkungan Bapak/Ibu/Sdr bertugas dan menjabat tahu nilai-nilai yang
terkandung dalam Pancasila?
a. Hampir semuanya tahu
b. Mungkin tahu
c. Tidak mau menjawab (alasan : ……………………………………
……………………………………………………………………)
1.2 Menurut sepengetahuan Bapak/Ibu/Saudara, nilai-nilai apa saja yang
terkandung dalam Pancasila? ……………………………………………
…………………………………………………………………………….
…………………………………………………………………………….
1.3 Darimana Bapak/Ibu/Sdr tahu tentang nilai-nilai yang terkandung dalam
Pancasila itu?
a. Membaca buku
b. Menikuti penataran
c. Diajarkan waktu sekolah/kuliah
d. Dengar di masyarakat
e. Lain-lain……………………………………………………………
27
2. Pandangan/Pendapat
2.1 Menurut pandangan Bapak/Ibu/Saudara, apakah nilai Ketuhanan telah
diimplementasikan (diamalkan) dalam menjalankan tugas dan
kewajiban di bidang politik dan pemerintahan?
a. Sudah
(contohnya…………………………........………………………….
………………………………………………………………………
……………………………………………………………………...
b. Belum
2.2 Menurut pendapat Bapak/Ibu/Saudara, apakah nilai Kemanusiaan telah
diimplementasikan (diamalkan) dalam menjalankan tugas dan kewajiban
di bidang politik dan pemerintahan?
a. Sudah (contohnya…………………………………………………….
……………………………………………………………...…………
………………………………………………………………………..
b. Belum
2.3 Menurut pendapat Bapak/Ibu/Saudara, apakah nilai Kebangsaan
/Persatuan telah diimplementasikan (diamalkan) dalam menjalankan
tugas dan kewajiban di bidang politik dan pemerintahan?
a. Sudah (contohnya…………………………………………………….
…………………………………………………………………….......
………………………………………………………………………..
b. Belum
28
2.4 Menurut pendapat Bapak/Ibu/Saudara, apakah nilai Kerakyatan telah
diimplementasikan (diamalkan) dalam menjalankan tugas dan kewajiban
di bidang politik dan pemerintahan?
a. Sudah (contohnya…………………………………………………….
………………………………………………………………………
………………………………………………………………………
b. Belum(contohnya………………………………………………………
……………………………………………………………………….
2.5 Menurut pendapat Bapak/Ibu/Saudara, apakah nilai Keadilan telah
diimplementasikan (diamalkan) dalam menjalankan tugas dan kewajiban
di bidang politik dan pemerintahan?
a. Sudah (contohnya……………………………………………………..
………………………………………………………………………...
………………………………………………………………………...
b. Belum
3. Pengamatan
3.1 Berdasarkan pengamatan Bapak/Ibu/Saudara, apakah nilai-nilai
Pancasila itu diamalkan dalam menjalankan tugas dan kewajiban di
bidang politik dan pemerintahan?
a. Ya : Nilai yang mana saja? (1) Nilai Ketuhanan, 2) Nilai
kemanusiaan, 3) Nilai kebangsaan (nilai persatuan), 4) Nilai
kerakyatan (musyawarah) dan 5) Nilai keadilan
(Coret nilai yang bukan pilihan)
b Tidak
29
3.2 Berdasarkan pengamatan Bapak/Ibu/Sdr. Apakah yang menjadi faktor
penghambat untuk tidak mengamalkan nilai-nilai itu ?
a. Moralitas dalam masyarakat mulai merosot
b. Kesadaran masyarakat rendah
c. Tidak tahu cara mengamalkan
d. Lain-lain…………………………………………………………….
4 Pengalaman pribadi
4.1 Apakah Bapak/Ibu/Sdr. sendiri mengamalkan nilai-nilai Pancasila
tersebut dalam pelaksanaan tugas-tugas politik dan pemerintahan?
a. Ya.
Bagaimana cara Bapak/Ibu/Sdr. mengamalkan nilai Ketuhanan, nilai
kemanusiaan, nilai persatuan, nilai musyawarah, nilai keadilan
dalam bidang politik dan pemerintahan?
…………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………
b. Tidak. (hambatannya ………………………………….......................
…………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………
………………………………2014.
(………………………………….)
30
C. IMPLEMENTASI NILAI-NILAI PANCASILA SEBAGAI NORMA ETIK
DALAM BIDANG EKONOMI-BISNIS
(Diisi oleh Petani, Buruh, Pedagang, Pengusaha, Pegawai Bank, Pegawai Koperasi,
Pegawai LPD, dll yang bergerak di bidang ekonomi-bisnis.
1. Pengetahuan :
1.1 : Apakah Bapak/Ibu/Saudara tahu nilai-nilai yang terkandung dalam
Pancasila?
d. Tahu (…………………………………………………………….)
e. Tidak tahu
f. Tidak mau menjawab (alasan : …………………………………..)
1.2 Bagaimana cara Bapak/Ibu/Saudara mengetahui? (Khusus untuk yang
menjawab a (tahu)
f. Membaca buku
g. Menikuti penataran
h. Diajarkan di sekolah
i. Dengar di masyarakat
j. Lain-lain……………………………………………………………
2. Pandangan
2.1 Menurut pendapat Bapak/Ibu/Saudara, apakah nilai Ketuhanan telah
diimplementasikan (diamalkan) dalam pergaulan Ekonomi-Bisnis?
a. Sudah (contohnya……………………………………………………
………………………………………………………………………
………………………………………………………………………
b. Belum
31
2.2 Menurut pendapat Bapak/Ibu/Saudara, apakah nilai Kemanusiaan telah
diimplementasikan (diamalkan) dalam pergaulan Ekonomi-Bisnis?
a. Sudah
(contohnya…………………………………………………….........
………………………………………………………………………
………………………………………………………………………
b. Belum
2.3 Menurut pendapat Bapak/Ibu/Saudara, apakah nilai Kebangsaan
/Persatuan telah diimplementasikan (diamalkan) dalam pergaulan
Ekonomi Bisnis?
a. Sudah (contohnya…………………………………………………..
………………………………………………………………………
………………………………………………………………………
b. Belum
2.4 Menurut pendapat Bapak/Ibu/Saudara, apakah nilai Kerakyatan telah
diimplementasikan (diamalkan) dalam pergaulan Ekonomi-Bisnis?
a. Sudah (contohnya…………………………………………………….
………………………………………………………………………
………………………………………………………………………
………………………………………………………………………
b. Belum
32
2.5 Menurut pendapat Bapak/Ibu/Saudara, apakah nilai Keadilan telah
diimplementasikan (diamalkan) dalam pergaulan Ekonomi-Bisnis?
a. Sudah (contohnya…………………………………………………..
………………………………………………………………………
………………………………………………………………………
………………………………………………………………………
b. Belum
3. Pengamatan
3.1 Berdasarkan pengamatan Bapak/Ibu/Saudara, apakah nilai-nilai
Pancasila itu diamalkan dalam pergaulan Ekonomi-Bisnis
a. Ya : Nilai yang mana saja? (1) Nilai Ketuhanan, 2) Nilai
kemanusiaan, 3) Nilai kebangsaan (nilai persatuan), 4) Nilai
kerakyatan (musyawarah) dan 5) Nilai keadilan
(Coret nilai yang bukan pilihan)
b. Tidak
3.2 Berdasarkan pengamatan Bapak/Ibu/Sdr. Apakah yang menjadi
faktor penghambat untuk tidak mengamalkan nilai-nilai itu ?
a. Moralitas dalam masyarakat mulai merosot
b. Kesadaran masyarakat rendah
c. Tidak tahu cara mengamalkan
d. Lain-lain…..………………………………………………….
33
4 Pengalaman pribadi
4.1 Apakah Bapak/Ibu/Sdr. sendiri telah mengamalkan nilai-nilai Pancasila
tersebut ?
a. Sudah.
Bagaimana cara Bapak/Ibu/Sdr. mengamalkan nilai Ketuhanan, nilai
kemanusiaan, nilai persatuan, nilai musyawarah, nilai keadilan
dalam pergaulan Ekonomi-Bisnis?
……………………………………………………………………….
……………………………………………………………………….
……………………………………………………………………….
……………………………………………………………….............
b. Tidak. (hambatannya
…………………………………………………………………………
………………………………………………….………………………
…………………………………………………....................................
………………………………..2014
(…………………………………..)
34
D. IMPLEMENTASI NILAI-NILAI PANCASILA SEBAGAI NORMA ETIK
DALAM BIDANG HUKUM DAN PENEGAKAN HUKUM
(Diisi oleh Hakim, Jaksa, Polisi, Pengacara, Notaris)
1. Pengetahuan
1.1: Apakah Bapak/Ibu/Saudara tahu nilai-nilai yang terkandung dalam
Pancasila?
a. Tahu (…………………………………………………………….
……………………………………………………………….…..)
b. Tidak tahu
c. Tidak mau menjawab (alasan : …………………………….……
……………………………………………………………………)
1.2 Bagaimana cara Bapak/Ibu/Saudara mengetahui? (Khusus untuk yang
menjawab (tahu)
a. Membaca buku
b. Mengikuti penataran
c. Diajarkan di sekolah
d. Dengar di masyarakat
e. Lain-lain……………………………………………………………
2. Pandangan
2.1 Menurut pendapat Bapak/Ibu/Saudara, apakah nilai Ketuhanan telah
Diimplementasikan (diamalkan) dalam pelaksanaan tugas-tugas di
bidang hukum dan penegakan hukum?
a. Sudah
(contohnya………………………………….......………………….
35
b. Belum
2.2 Menurut pendapat Bapak/Ibu/Saudara, apakah nilai Kemanusiaan
telah diimplementasikan (diamalkan) dalam pelaksanaan tugas-tugas di
bidang hukum dan penegakan hukum?
a. Sudah (contohnya……………………………………………………
………………………………………………………………………..
………………………………………………………………………..
b. Belum
2.3 Menurut pendapat Bapak/Ibu/Saudara, apakah nilai Kebangsaan
/Persatuan telah diimplementasikan (diamalkan) dalam pelaksanaan
tugas-tugas di bidang hukum dan penegakan hukum?
a. Sudah (contohnya………………………………………………….
………………………………………………………………………
………………………………………………………………………
b. Belum
2.4 Menurut pendapat Bapak/Ibu/Saudara, apakah nilai Kerakyatan telah
diimplementasikan(diamalkan) dalam pelaksanaan tugas-tugas dibidang
hukum dan penegakan hukum?
a. Sudah (contohnya…………………………………………………….
………………………………………………………………………
………………………………………………………………………
b. Belum
36
2.5 Menurut pendapat Bapak/Ibu/Saudara, apakah nilai Keadilan telah
diimplementasikan(diamalkan) dalam pelaksanaan tugas-tugas di
bidang hukum dan penegakan hukum?
a. Sudah
(contohnya……………………………………........……………….
………………………………………………………………………
………………………………………………………………………
b. Belum (contohnya…………………………………………………..
………………………………………………………………………
………………………………………………………………………
3. Pengamatan
3.1 Berdasarkan pengamatan Bapak/Ibu/Saudara, apakah nilai-nilai
Pancasila itu diamalkan dalam pelaksanaan tugas-tugas di bidang
hukum dan penegakan hukum?
a. Ya : Nilai yang mana saja? (1) Nilai Ketuhanan, 2) Nilai
kemanusiaan, 3) Nilai kebangsaan (nilai persatuan), 4) Nilai
kerakyatan (musyawarah) dan 5) Nilai keadilan (Coret nilai
yang bukan pilihan)
b. Tidak
3.2 Berdasarkan pengamatan Bapak/Ibu/Sdr. Apakah yang menjadi faktor
penghambat untuk tidak mengamalkan nilai-nilai itu ?
a. Moralitas dalam masyarakat mulai merosot
b. Kesadaran masyarakat rendah
c. Tidak tahu cara mengamalkan
d. Lain-lain…………………………………………………………….
37
4 Pengalaman pribadi
4.1 Apakah Bapak/Ibu/Sdr. sendiri telah mengamalkan nilai-nilai Pancasila
tersebut ?
a. Sudah.
Bagaimana cara Bapak/Ibu/Sdr. mengamalkan nilai Ketuhanan, nilai
kemanusiaan, nilai persatuan, nilai musyawarah, nilai keadilan dalam
pelaksanaan tugas Bapak/Ibu/Sdr. sebagai penegak hukum?
…………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………
b. Tidak. (hambatannya
………………………………………...................................…………
…………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………
…………………………….2014
(…………………………………..)
38
E. IMLEMENTASI NILAI-NILAI PANCASILA SEBAGAI NORMA ETIK
DALAM BIDANG KEILMUAN
(Diisi oleh Dosen, Peneliti, Penulis, Guru, Mahasiswa/Siswa, Pustakawan)
1. Pengetahuan
1.1 : Apakah Bapak/Ibu/Saudara tahu nilai-nilai yang terkandung dalam
Pancasila?
a. Tahu (…………………………………………………….……….
……………………………………………………………………..)
b. Tidak tahu
c. Tidak mau menjawab (alasan : ……………………………….…
……………………………………………………………………)
1.2 Bagaimana cara Bapak/Ibu/Saudara mengetahui? (Khusus untuk yang
menjawab a (tahu)
a. Membaca buku
b. Mengikuti penataran
c. Diajarkan di sekolah
d. Dengar di masyarakat
e. Lain-lain……………………………………………………………
2. Pandangan
2.1 Menurut pendapat Bapak/Ibu/Saudara, apakah nilai Ketuhanan telah
diimplementasikan (diamalkan) dalam tugas-tugas Bapak/Ibu/Sdr terkait
dengan pengembangan keilmuan
39
a. Sudah (contohnya………………………………………………….
………………………………………………………………………
………………………………………………………………………
b. Belum
2.2 Menurut pendapat Bapak/Ibu/Saudara, apakah nilai Kemanusiaan telah
diimplementasikan (diamalkan) dalam tugas-tugas Bapak/Ibu/Sdr terkait
dengan pengembangan keilmuan
a. Sudah (contohnya………………………………………………….
………………………………………………………………………
………………………………………………………………………
b. Belum
2.3 Menurut pendapat Bapak/Ibu/Saudara, apakah nilai Kebangsaan
/Persatuan telah diimplementasikan (diamalkan) dalam tugas-tugas
Bapak/Ibu/Sdr terkait dengan pengembangan keilmuan?
a. Sudah (contohnya……………………………………….………….
………………………………………………………………………
………………………………………………………………………
b. Belum
2.4 Menurut pendapat Bapak/Ibu/Saudara, apakah nilai Kerakyatan telah
diimplementasikan(diamalkan) dalam tugas-tugas Bapak/Ibu/Sdr terkait
dengan pengembangan keilmuan?
40
a. Sudah (contohnya…………………………………………………….
………………………………………………………………………
………………………………………………………………………
b. Belum (contohnya……………………………………………………..
……………………………………………………………………….
2.5 Menurut pendapat Bapak/Ibu/Saudara, apakah nilai Keadilan telah
diimplementasikan (diamalkan) dalam pengembangan keilmuan?
a. Sudah (contohnya……………………………………………..……
………………………………………………………………………
………………………………………………………………………
b. Belum
3. Pengamatan
3.1 Berdasarkan pengamatan Bapak/Ibu/Saudara, apakah nilai-nilai
Pancasila itu diamalkan dalam pelaksanaan tugas Bapak/Ibu/Sdr terkait
dengan pengembangan keilmuan?
a. Ya : Nilai yang mana saja? (1) Nilai Ketuhanan, 2) Nilai
kemanusiaan, 3) Nilai kebangsaan (nilai persatuan), 4) Nilai
kerakyatan (musyawarah) dan 5) Nilai keadilan
(Coret nilai yang bukan pilihan)
b. Tidak
41
3.2 Berdasarkan pengamatan Bapak/Ibu/Sdr. Apakah yang menjadi faktor
penghambat untuk tidak mengamalkan nilai-nilai itu ?
a. Moralitas dalam masyarakat mulai merosot
b. Kesadaran masyarakat rendah
c. Tidak tahu cara mengamalkan
d. Lain-lain……………………………………………………………….
4 Pengalaman pribadi
4.1. Apakah Bapak/Ibu/Sdr. sendiri telah mengamalkan nilai-nilai Pancasila
tersebut dalam melaksanakan tugas-tugas Bapak/Ibu/Sdr?
a. Sudah.
Bagaimana cara Bapak/Ibu/Sdr. mengamalkan nilai Ketuhanan, nilai
kemanusiaan, nilai persatuan, nilai musyawarah, nilai keadilan
dalam tugas-tugas yang terkait dengan pengembangan keilmuan?
……………………………….………………………………………
………………………………….……………………………………
………………………………………………………………............
b. Tidak. (hambatannya
………………………………………………....................................…
…………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………
…………………………2014
( )
42
KATAGORI RESPONDEN
a. Bidang Sosial-Budaya
1. Tokoh-tokoh Agama
2. Tokoh-tokoh Adat
3. Tokoh Puri
4. MDP/MUDP
5. Masyarakat Umum/Kepala Keluarga/Ibu Rumahtangga
b. Bidang Politik dan Pemerintah
1. DPRD (Provinsi & Kabupaten/Kota)
2. Kepala Daerah (Gubernur/Wali Kota/Bupati)/wakil
3. Pengurus Partai Politik
4. KPU
5. LSM
6. Wartawan/Jurnalis
c. Bidang Ekonmi-Bisnis
1. Pengusaha (Besar/M<enengah/Kecil).
2. Pegawai Bank
3. Pengurus Koperasi
4. Pengurus LPD
5. Pedagang/Petani/Nelayan/Perajin
d. Bidang Penegakan Hukum
1. Hakim
2. Jaksa
3. Pengacara
4. Notaris
5. Polisi
43
e. Bidang Pendidikan
1. Dosen/Guru
2. Peneliti
3. Penulis
4. Penerbit
5. Mahasiswa
6. Pustakawan
44
PANDUAN F G D
Peserta difokuskan untuk mendiskusikan tentang hal-hal sebagai berikut :
1. Implementasi Nilai-Nilai Ketuhanan, Kemanusian, Persatuan, Kerakyatan
(demokraski) dan Keadilan Sosial terkait dengan:
1.1 Kehidupan Bermasyarakat
1.2 Kehidupan Berbangsa
1.3 Kehidupan Bernegara
2. Faktor-Faktor Penghambat dalam pengamalan Nilai-nilai tersebut
2.1 Faktor internal
2.2 Faktor ekternal
3 Strategi Pengamalan Nilai-Nilai Pancasila dalam kehidupan bermasyarakat,
berbangsa dan bernegara.
Peserta dibagi dalam 3 kelompok a, 5-10 orang, masing-masing kelompok membahas
satu persoalan.
Setiap kelompok memilih Ketua Kelompok dan Sekretaris yang akan memimpin
jalannya diskusi kelompok dan melaporkan hasil diskusi.
Setiap kelompok didampingi oleh seorang peneliti
Katagori Peserta FGD :
Tokoh Agama, Tokoh Adat, Dokter, Birokrat, DPRD, KPU, Pengurus Partai,Hakim,
Jaksa, Polisi, Pengusaha, Dosen/Guru, Peneliti, Mahasiswa, Wartawan,
45
PANDUAN WAWANCARA MENDALAM (Indeph Interview)
Identitas Informan
Nama :…………………………………………………………..
Jenis kelamin :…………………………………………………………..
Pendidikan :…………………………………………………………..
Pekerjaan :…………………………………………………………..
Jabatan :…………………………………………………………..
1) Bagaimana pengalaman (cara) Bapak/Ibu/Sdr dalam mengamalkan nilai-nilai
Ketuhanan, Kemanusiaan, Kebangsaan (persatuan), Kerakyatan, dan Keadilan
sosial terkait dengan tugas-tugas yang diemban?
2) Berdasarkan pengamatan Bapak/Ibu/Sdr terhadap lingkungan sekeliling
Bapak/Ibu/Sdr bertugas, apakah nilai-nilai Pancasila tersebut sudah diamalkan?
Seperti apa pengamalannya.
3) Berdasarkan pengamatan dan pengalaman Bapak/Ibu/Sdar dalam melaksnakan
tugas, pengmalan nilai-nilai Pnacasila betul-betul dijadikan acuan dalam
bertingkah laku menjalankan tugas. Apakah ada hambatan/kesulitan dalam
pengamlan tersebut. Apa faktor-faktor yang menghambat, Bagaimana mengatasi
hambatan tersebut?
4) Apakah Bapak Ibu/Sdr punyai idea/gagasan/strategi untuk meningkatkan
kesadaran supaya pengamalan nilai-nilai PS berjalan lebih baik
Katagori Informan :
1) Dosen/Guru, Hakim/Jaksa/Notaris, 2) Birokrat, 3) Tokoh Adat/Tokoh Agama, 4)
DPRD, 5) Tokoh Partai, 5) Polisi, 6) Mahasiswa, 7) Dokter
46
Lampiran 2 : Organisasi Peneliti
No.
Nama Kedudukan
1
Prof.Dr. Tjok Istri Putra Astiti, S.H.,M.S Ketua
2
Anak Agung Istri Ari Atu Dewi, S.H.,M.S Anggota
3
I Gst Ngr Dharma Laksana, S.H.,M.Kn Anggota
47
LAMPIRAN 3 : LOG BOOK PENELITIAN
IMPLEMENTASI NILAI-NILAI PANCASILA SEBAGAI NORMA ETIKA
DALAM KEHIDUPAN BERNEGARA, BERBANGSA, DAN
BERMASYARAKAT
NO TANGGAL KEGIATAN
1. 10 /01/2014 Catatan: rapat rencana pembuatan proposal
Dokumen pendukung: Absensi
2. 21/01/2014 Catatan : pembuatan proposal
Dokumen pendukung : Proposal
3 4/02/2014 Catatan : rapat persiapan penentuan lokasi penelitian
Dokumen pendukung : Absensi
4. 6/02/2014 Catatan : Pengurusan Ijin di Fakultas Hukum Unud
Dokumen pendukung : foto copy surat ijin Dekan
5. 19/02/2014 Catatan : rapat penjajagan lokasi penelitian
Dokumen pendukung: absensi rapat
6. 4/03/2014 Catatan : Rapat untuk pembuatan instrument penelitian
Dokumen pendukung: absensi rapat
7. 10/03/2014 Catatan : Rapat melanjutkan pembuatan instrument
penelitian
Dokumen pendukung: absensi rapat
8. 14/03/2014 Catatan : Rapat final penentuan instrument penelitian
Dokumen pendukung: kuisioner kelompok A dan B
9. 17/03/2014 Catatan : Rapat final penentuan instrument penelitian
Dokumen pendukung: kuisioner kelompok C,D, dan E
10. 25/03/2014 Catatan : Rapat dengan mahasiswa sbg tenaga lapangan
Dokumen pendukung: absensi rapat
11. 10/04/ 2014 Catatan : Pengumpulan data lapangan kelompok A
Dokumen pendukung: hasil kuisioner
48
12. 6/05/2014 Catatan : Pengumpulan data lapangan kelompok D
Dokumen pendukung: hasil kuisioner
13. 6/05/2014 Catatan : Pengumpulan data lapangan kelompok E
Dokumen pendukung: hasil kuisioner
14. 8/05/2014 Catatan : Pengumpulan data lapangan yang kurang
kelompok A
Dokumen pendukung: hasil kuisioner
15. 12/05/2014 Catatan : Pengumpulan data lapangan yang kurang
kelompok D
Dokumen pendukung: hasil kuisioner
16. 12/05/2014 Catatan : Pengumpulan data lapangan yang kurang
kelompok E
Dokumen pendukung: hasil kuisioner
17. 4/06/2014 Catatan : Pengolahan data primer katagori A
Dokumen pendukung: hasil tabulasi
18. 11/06/2014 Catatan : Pengolahan data primer katagori D
Dokumen pendukung: hasil tabulasi
19. 16/06/2014 Catatan : Pengolahan data primer katagori E
Dokumen pendukung: hasil tabulasi
20. 3/07/2014 Catatan : Analisa Data Jumlah Responden dalam masing-
masing katagori
Dokumen pendukung: tabel hasil analisa
21. 7/07/2014 Catatan : Analisa Data Jumlah Responden Berdasarkan
Katagori dan Jenis Kelamin
Dokumen pendukung: tabel hasil analisa
22. 9/07/2014 Catatan : Analisa Data Jumlah Responden Berdasarkan
Katagori dan Umur
Dokumen pendukung: tabel hasil analisa
23. 11/07/2014 Catatan : Analisa Data Jumlah Responden Berdasarkan
Katagori dan Pendidikan
49
Dokumen pendukung: tabel hasil analisa
24. 14/07/2014 Catatan : Analisa Data Responden berdasarkan Jenis
Pekerjaan
Dokumen pendukung: tabel hasil analisa
25. 16/07/2014 Catatan : Analisa Data Pengetahuan Responden tentang
Pengamalan Nilai-Nilai Pancasila
Dokumen pendukung: tabel hasil analisa
26. 18/07/2014 Catatan : Analisa Data Pandangan Responden tentang
Pengamalan Nilai-Nilai Pancasila
Dokumen pendukung: tabel hasil analisa
27. 21/07/2014 Catatan : Analisa Data Pengamatan Responden tentang
Pengamalan Nilai-Nilai Pancasila
Dokumen pendukung: tabel hasil analisa
28. 23/07/2014 Catatan : Analisa Data Pengalaman Responden dalam
Pengamalan Nilai-Nilai Pancasila
Dokumen pendukung: tabel hasil analisa
29. 13/08/2014 Catatan : Pembuatan Draf Laporan 70%
Dokumen pendukung : Draf laporan
30. 01/09/2014 Pendaftaran sebagai pemakalah dalam Seminar Nasional
Sains dan Teknologi 2014
31 18/09/2014 Pelaksanaan Seminar Nasional Sains dan Teknologi 2014
32. 06/10/2014 Catatan : Rapat pelaksanaan FGD
33. 16//10/2014 Pelaksanaan FGD (Focus Group Discussion)
34. 20/10/2014 Catatan : Analisis data primer 100%
Dokumen pendukung : ada pada hal 8 s/d hal 11
35. 31/10/2014 Pembuatan Laporan Hasil
36. 16/11/2014 Catatan pengadaan, fotocopy dan jilid laporan hasil
Dokumen pendukung : Laporan Hasil
Catatan : kolom uraian nomor 1 s/d nomor 29 merupakan laporan kemajuan 70%,
peneliti telah mengumpulkan 2 buah eksemplar laporan kemajuan tersebut pada LPPM
Universitas Udayana dan di upload pada bulan Agustus 2014.
50
LAMPIRAN 4 : JUSTIFIKASI ANGGARAN PENELITIAN
IMPLEMENTASI NILAI-NILAI PANCASILA SEBAGAI NORMA ETIKA
DALAM KEHIDUPAN BERNEGARA, BERBANGSA DAN BERMASYARAKAT
I. PAJAK
NO URAIAN
DANA
PENELITIAN
X 15 %
RUPIAH JUMLAH
1 Pajak 48.750.000 7.312.500 7.312.500
Jumlah 7.312.500
I. Anggaran uutuk Pelaksana (Honor )
NO NAMA BULAN RUPIAH JUMLAH
1 Prof. Dr. TIP Astiti., SH.,MS. 7 bulan 3.969.000 3.969.000
2 Anak Agung Istri ari Atu Dewi.,
SH.,MH.
7 bulan 3.213.000 3.213.000
3 I Gusti Ngurah Dharma Laksana.,
SH.,MKn.
7 bulan 3.213.000 3.213.000
Jumlah 10.395.000
II. Bahan/Perangkat Penunjang
NO URAIAN BANYAK HARGA JUMLAH
1 Konsumsi rapat rencana proposal 3 orang 50.000 150.000
2 Fotocopy proposal dan jilid 10 eks 20.000 200.000
3 Tinta Printer @ 300.000 2 buah 300.000 600.000
4 Kertas HVS 10 RIM @ 50.000 10 RIM 50.000 500.000
5 Plesdish 5 buah @ 190.000 5 buah 190.000 950.000
6 Konsumsi Rapat untuk pembuatan
instrumen penelitian
3 orang 100.000 300.000
7 Konsumsi Rapat Lanjutan
pembuatan instrumen penelitian
1 kali 300.000 300.000
8 Fotocopy kuisioner 6500 lbr 150 975.000
9 Konsumsi Rapat Tim Peneliti dan 1 kali 250.000 250.000
51
mahasiswa
10 Map 10 buah 10.000 100.000
11 Pulpen 10 buah 7.000 70.000
12 Block note 20 buah 8.000 160.000
13 Tas untuk peneliti 7 buah 100.000 700.000
14 Konsumsi rapat persiapan
penjajagan lokasi
1 kali 150.000 150.000
15 Konsumsi Rapat pengumpulan data
primer dan sekunder
1 kali 500.000 500.000
16 Konsumsi Rapat Pengolahan data 1 kali 250.000 250.000
17 Konsumsi Rapat Analisa data 1 kali 400.000 400.000
18 Konsumsi Rapat Pembuatan Draf
Laporan 70 %
1 kali 350.000 350.000
Jumlah 6.905.000
III. Anggaran untuk perjalanan
NO URAIAN BANYAK HARGA JUMLAH
1 Transport Pengurusan surat Ijin ke
propinsi dan Kabupaten/Kota
3 orang 600.000 1.800.000
2 Transport Pengumpulan data
Sekunder
3 orang 600.000 1.800.000
3 Trasport Pejajagan Lokasi 3 orang 600.000 1.800.000
4 Transport Pengumpulan data
Primer di Kabupaten Badung
7 orang 500.000 3.500.000
5 Transport Pengumpulan data primer
di Kabupaten Gianyar
7 orang 500.000 3.500.000
6 Transport Pengumpulan data primer
di Kota Denpasar
7 orang 300.000 2.100.000
Jumlah 14.500.000
52
IV. Pengeluaran untuk Pengolahan Data Primer dan lap. 70 %
NO URAIAN BANYAK HARGA JUMLAH
1 Upah analisis data 3 orang 500.000 1.500.000
2 Pengetikan draf laporan 70 % 2 orang 300.000 600.000
3 Penggandaan, fotocopy dan jilid 9 eks 25.000 225.000
Jumlah 2.325.000
V. Pelaksanaan FGD (Focus Group Discussion)
NO URAIAN BANYAK HARGA JUMLAH
1 Konsumsi rapat pelaksanaan FGD 1 kali 135.000 405.000
2 Fotocopy materi FGD 1.316 lembar 150 197.500
3 Transport peserta FGD 15 orang 150.000 2.250.000
4 Konsumsi peserta dan peneliti FGD 18 orang 65.000 1.170.000
Jumlah 4.022.500
VI. Seminar Sinastek
NO URAIAN BANYAK HARGA JUMLAH
1 Transport pendaftaran Sinastek 1 kali 500.000 500.000
2 Pendaftaran Seminar Sinastek 1 kali 550.000 550.000
3 Transport pelaksanaan Sinastek 1 kali 500.000 500.000
Jumlah 1.550.000
VII. Laporan hasil
NO URAIAN BANYAK HARGA JUMLAH
1 Upah analisis data primer 100% 3 orang 300.000 900.000
2 Pengetikan laporan hasil 2 orang 350.000 700.000
3 Pengadaan, fotocopy dan jilid
laporan hasil
10 eks 14.000 140.000
Jumlah 1.740.000
JUMLAH TOTAL 48.750.000
53
54
top related