industri petrokimia dan dampak lingkungannya
Post on 16-Jan-2016
89 Views
Preview:
DESCRIPTION
TRANSCRIPT
INDUSTRI INDUSTRI PETROKIMIA DAN PETROKIMIA DAN
DAMPAK DAMPAK LINGKUNGANNYALINGKUNGANNYA
BAHAN BAKU BAHAN BAKU PETROKIMIAPETROKIMIA
• Bahan baku yang berasal dari kilang minyak :– Fuel gas – Gas propane dan butane – Mogas – Nafta– Kerosin/ minyak tanah – Gas oil– Fuel Oil– Short residue/ waxy residue
BAHAN BAKU BAHAN BAKU PETROKIMIAPETROKIMIA
• Bahan baku yang berasal dari lapangan gas bumi :– Metana (CH4– Etana (C2H6)– Propana (C3H8) – Butana (n-C4H10)– Kondensat (C5H12 – C11H24)
BAHAN BAKU BAHAN BAKU PETROKIMIAPETROKIMIA
• Kilang Minyak : Kilang Minyak Cilacap, Balongan, Dumai, Musi, Balikpapan, dll
• Sumur Gas : – Lapangan Gas Arun (LNG, pupuk urea dan
ammonia)– Lapangan Gas Badak/ Bontang (LPG,
pupuk urea, ammonia, dan LNG)– Lapangan lainnya, seperti Lapangan Gas
Natuna
Cara-Cara Mendapatkan Cara-Cara Mendapatkan Bahan Baku Industri Bahan Baku Industri
PetrokimiaPetrokimia • Gas Metana (CH4) Dari pengeboran
gas di lapangan. Gas metana dari kilang BBM (off gases) dijadikan gas buangan
• Gas Etana (C2H6) Dari lapangan gas bumi
• Gas Etilena (C2H4) Cracking gas etana, nafta dan kondensat.
• Gas Propana (C3H8) Absorpsi dan ekstraksi.
• Gas Propilena (C3H6) Cracking gas etana, propane, nafta dan kondensat.
Cara-Cara Mendapatkan Cara-Cara Mendapatkan Bahan Baku Industri Bahan Baku Industri
PetrokimiaPetrokimia• Gas Butana (n-C4H10) Ekstraksi dan
absorpsi.• Kondensat (C5H12 – C11H24) Ekstraksi
dan absorpsi. Selain itu, juga dapat diperoleh dari kilang BBM.
• Benzena, Toluena dan Xilena (BTX Aromatik) catalytic reforming.
• Nafta (C6H14 – C12H26) Proses distilasi. • Kerosin (C12H26) Distilasi atmosferik.• Short Residue/ waxy residue
Penyediaan Bahan Baku Penyediaan Bahan Baku Industri Petrokimia di IndonesiaIndustri Petrokimia di Indonesia
• Ketersediaan Cadangan Gas Bumi (C1-C4)
• 60%-80% kandungannya adalah gas metana
• Hampir merata dan menjangkau dareah padat penduduk dan pusat industri
Penyediaan Bahan Baku Penyediaan Bahan Baku Industri Petrokimia di IndonesiaIndustri Petrokimia di Indonesia
2. Ketersediaan Bahan Baku Kondensat (C5-C11) :
• Kondensat dalam negeri selama ini diekspor ke luar negeri.
• Jika kandungan Produk paraffin dan olefinnya besar jalur olefin center
• Jika kandungan naftene dan aromatic besar jalur aromatic center
Penyediaan Bahan Baku Penyediaan Bahan Baku Industri Petrokimia di IndonesiaIndustri Petrokimia di Indonesia
3. Ketersediaan Bahan Baku Nafta (C6-C12):
• Diperoleh dari kilang Cilacap dan Balikpapan
• Produksinya diekspor ke luar negeri
4. Ketersediaan Bahan Baku residu / Low Sulfur Waxy Residu (LSWR) :
• Berasal dari Kilang Dumai, Sungai Pakning dan Eksor I Balongan.
PRODUK-PRODUK PRODUK-PRODUK PETROKIMIAPETROKIMIA
Industri petrokimia dibagi menjadi dua bagian besar :
• Industri Petrokimia Hulu (upstream petrochemical) Masih berupa produk dasar (produk primer) dan produk antara (produk setengah jadi)
• Industri Petrokimia Hilir (downstream petrochemical Berupa produk akhir dan atau produk jadi
Berdasarkan proses pembentukan dan pemanfaatannya, produk petrokimia dibagi menjadi empat jenis :
• Produk DasarProduk Dasar : gas CO dan H2 sintetik, etilena, propilena, butadiene, benzene, toluene, xilena dan n-parafin.
• Produk AntaraProduk Antara : ammonia, methanol, carbon black, urea, etanol, etil klorida, cumene, propilen oksida, butyl alkohol, isobutilen, nitrobenzene, nitrotoluena, PTA (Purified Terepthalic Acid), TPA (Terepthalic Acid), DMT (Dimethyl terepthalate), kaprolaktam, LAB (Linear Alkyl Benzene), dll.
• Produk AkhirProduk Akhir : urea, carbon black, formaldehida, asetilena, polietilena, polipropilena, poli vinil klorida, polistirena, TNT (Trinitrotoluena), polyester, nilon, poliuretan, LAB sulfonat, dll.
• Produk JaProduk Jadidi : barang-barang yang banyak dipakai sehari-hari di rumah tangga.
Jalur-Jalur dalam Pembuatan Jalur-Jalur dalam Pembuatan Produk PetrokimiaProduk Petrokimia
CLICK HERE TO FIND :
pohon petrokimia
1. 1. Jalur Gas Sintetik, Amonia Jalur Gas Sintetik, Amonia dan Carbon Blackdan Carbon Black
• Reaksi steam reforming untuk pembuatan ammonia. 2 CH4 + O2 + 2 H2O + N2 2 CO2 + 4 NH3
• Reaksi steam reforming pada pembentukan methanol :
– Lurgi High Pressure Process – ICI Low Pressure Process
• Reaksi Oksidasi Parsial untuk membuat carbon black
Pembuatan Amonia Dengan Pembuatan Amonia Dengan Gas SintetisGas Sintetis
Pembuatan Methanol Pembuatan Methanol dengan Steam Reformingdengan Steam Reforming
Carbon BlackCarbon BlackChannel BlackChannel Black
• * Bahan baku : gas alam, setiap 500 cuft gas alam menghasilkan 1 lb carbon black.
• * Diameter partikel besar, sehingga struktur partikelnya rendah
• * Derajat keasaman permukaannya (acidic surface pH) tidak aktif ,tidak bisa dipakai dalam vulkanisasi, permukaannya tidak tahan asam.
• * Pada saat ini produksinya telah ditutup karena tidak ekonomis.
Carbon BlackCarbon BlackThermal BlackThermal Black : :• * Proses pembuatannya menggunakan
thermal process, bahan baku gas alam maupun minyak cair (residu)
• * Diameter partikel besar, sehingga struktur partikelnya rendah
• * Baik dipakai pada campuran karet yang tahan lentur (hogh elongation) atau pada campuran karet tahan gores (high abrasion).
Carbon BlackCarbon BlackFurnace BlackFurnace Black : :• * Bahan baku : gas alam atau minyak residu.• * 1000 cuft gas alam menghasilkan 10 lb carbon
black. 1 lb minyak residu menghasilkan 0,55 lb carbon black.
• * Diameter partikel kecil, sehingga struktur partikelnya kuat
• * Derajat keasaman permukaannya (acidic surface pH) sangat aktif sehingga sering dipakai dalam vulkanisasi, karena permukaannya sangat tahan asam.
Produk Hilir dan Reaksi untuk Produk Hilir dan Reaksi untuk MenghasilkannyaMenghasilkannya
Reaksi Pembentukan Pupuk Urea :
Tahap 1 : Pembentukan Amonia Carbamat (NH4COONH2)
2 NH3 + CO2 NH4COONH2
Tahap 2 : Pengkristalan ammonium carbamat di dalam prilling tower menjadi urea
NH4COONH2 CO(NH2)2 + H2O
Pembuatan Urea dengan Pembuatan Urea dengan Total RecycleTotal Recycle
Produk Hilir dan Reaksi Produk Hilir dan Reaksi untuk Menghasilkannyauntuk Menghasilkannya
Reaksi Pembentukan Formaldehida (CH2O)
Reaksi yang terjadi adalah reaksi oksidasi methanol pada suhu 250oC, dengan katalis tembaga.
2 CH3OH + O2 → 2 CH2O + 2 H2O
Produk Hilir dan Reaksi Produk Hilir dan Reaksi untuk Menghasilkannyauntuk Menghasilkannya
Reaksi Pembentukan Urea Formaldehida
Produk Hilir dan Reaksi Produk Hilir dan Reaksi untuk Menghasilkannyauntuk Menghasilkannya
Reaksi pembentukan DMT (esterifikasi)
Produk Hilir dan Reaksi Produk Hilir dan Reaksi untuk Menghasilkannyauntuk Menghasilkannya
Reaksi pembentukan MethylaminesCH3OH + NH3 CH3NH2 + H2OCH3OH + CH3NH2 (CH3)2 NH + H2OCH3OH + (CH3)2 NH (CH3)3 N + H2OReaksi Pembentukan Methyl HalidesCH3OH + HCl CH3Cl + H2OCH3OH + HBr CH3Br + H2O
2. 2. Jalur Olefin (olefin center)Jalur Olefin (olefin center)• Olefin : senyawa hidrokarbon tidak
jenuh yang mempunyai ikatan rangkap terbuka yang sangat reaktif.
• Mudah terpolimerisasi. • Jalur olefin menghasilkan etilena,
propilena dan butilena → produk dasar dari cracking bahan baku nafta
Pembuatan Olefin dengan Pembuatan Olefin dengan Tubular ProcessTubular Process
Olefin dengan Bahan Baku Olefin dengan Bahan Baku NaftaNafta
Jika bahan baku berasal dari nafta fraksi berat Jika bahan baku berasal dari nafta fraksi berat (C15 – C23) dan dari jenis minyak parafin, maka (C15 – C23) dan dari jenis minyak parafin, maka akan terbentuk campuran molekul parafin dan akan terbentuk campuran molekul parafin dan olefin :olefin :
– C23H48 C8H18 + C15H30 C3H8 + C12H22 (cracking)
Proses ini dapat terjadi terus menerus hingga Proses ini dapat terjadi terus menerus hingga terbentuk cokes :terbentuk cokes :
– C12H22 C2H6 + C10H16 C2H4 + C8H12 2 CH4 + C6H4 (cracking)
– C6H4 CH4 + 5 C (cracking)Selain itu juga dapat terbentuk ter dari hasil Selain itu juga dapat terbentuk ter dari hasil polimerisasi olefin :polimerisasi olefin :
– C10H16 + C10H16 C20H32 + C15H30 C35H62 (kopolimerisasi C20H32 dengan C15H30 )
Olefin dengan Bahan Olefin dengan Bahan Baku EtanaBaku Etana
Jika bahan baku yang digunakan adalah gas Jika bahan baku yang digunakan adalah gas etana, maka reaksi cracking yang terjadi etana, maka reaksi cracking yang terjadi adalah sebagai berikut :adalah sebagai berikut :
– C2H6 2 C2H4 + H2 (cracking)
Karena di dalam umpan juga terdapat gas Karena di dalam umpan juga terdapat gas propana, maka terjadi pula reaksi cracking propana, maka terjadi pula reaksi cracking sebagai berikut :sebagai berikut :
– C3H8 C3H6 + H2 (cracking)– C3H8 C2H4 + CH4 (cracking)– 2 C3H8 C4H8 + 2 CH4 – 2 C3H8 C2H6 + C2H6 + CH4
Hasil cracking tersebut akan mengalami Hasil cracking tersebut akan mengalami cracking dan hidrogenasi lebih lanjut sebagai cracking dan hidrogenasi lebih lanjut sebagai berikut :berikut :
– C3H6 + 3 H2 3 CH4 – C3H6 C4, C5, C6 + H2
Gambaran Suatu Kilang Gambaran Suatu Kilang OlefinOlefin
Jalur Olefin (olefin center)Jalur Olefin (olefin center)Produk petrokimia hilir yang dihasilkan melalui jalur olefin :•Plastik dari etilenaPlastik dari etilena : polietilena (PE), polivinilklorida (PVC), polistirena (ps), etilen glikol (EG), dan etilen asetat (EA). •Plastik dari propilenaPlastik dari propilena : polipropilena (PP), isobutilasetat, akrilat, fenol, karet etilen propilena. •Plastik dari butilena atau butadienaPlastik dari butilena atau butadiena : polibutadiena.
Contoh-Contoh Reaksi Contoh-Contoh Reaksi Untuk Menghasilkan Produk Untuk Menghasilkan Produk
HilirHilir• Polietilena (PE)
– Low Density Polyethylene (LDPE):•Dihasilkan dengan High Pressure
Process, T suhu 100-300 OC, dan P 1000-3000 kg/cm2, bantuan katalis peroksida.
•Densitas PE 0,915 – 0,930 gr/cm3•Titik didih 100oC. •Jenis plastik ringan
Pembuatan LDPE dengan Pembuatan LDPE dengan Tekanan TinggiTekanan Tinggi
Pembuatan LDPEPembuatan LDPE
Polietilena (PE)Polietilena (PE) (cont’d)(cont’d)
•High Density Polyethylene (HDPE)–Dihasilkan dengan Medium (Phillips process) atau Low Pressure Process (Ziegler Low Pressure Process). –Densitas sebesar 0,940-0,970 gr/cm3 –Titik didih sebesar 122-131 oC. –Produk ini dipergunakan untuk pembuatan botol plastik, kaleng plastik, ember dan kontainer.
Proses Suhu Operasi (oC)
Tekanan Operasi (kg/cm3)
Ziegler 80-100 7-10
Phillips 130-160 15-30
Proses Pembuatan HDPEProses Pembuatan HDPE
Pembuatan HDPE dengan Pembuatan HDPE dengan Proses ZieglerProses Ziegler
Pembuatan HDPE dengan Pembuatan HDPE dengan Metode PhilipsMetode Philips
Contoh-Contoh Reaksi Contoh-Contoh Reaksi Untuk Menghasilkan Produk Untuk Menghasilkan Produk
HilirHilir•Polipropilena (PP) [ C3H6 -]nMonomer Propilen terpolimerisasi menjadi polimer sederhana dan resin plastik propilena dengan katalis stereospesific alumunium alkil (ziegler natta). •Karet Polibutadienan CH2 = CH2 – CH = CH2 [ - CH2 – CH2 = CH2 – CH2 - ]n
Proses Pembuatan Poli Proses Pembuatan Poli PropilenaPropilena
Pembuatan Tetramer Pembuatan Tetramer PolipropilenaPolipropilena
Pembuatan Karet Pembuatan Karet PolibutadienaPolibutadiena
Contoh-Contoh Reaksi Contoh-Contoh Reaksi Untuk Menghasilkan Produk Untuk Menghasilkan Produk
HilirHilir
Polivinil klorida (PVC) •Rigid PVC (keras dan mudah pecah); digunakan di sektor bangunan dan konstruksi•Flexible PVC (lunak); digunakan pada industri kulit imitasi dan kemasan.
Polivinil klorida (PVC)Polivinil klorida (PVC)(cont’d)(cont’d)
•Proses pembuatan PVC :–Klorinasi langsung gas etilena membentuk etilen diklorida (EDC) yang tidak stabil–Pirolisis (Thermal Cracking) EDC membentuk Vinil Chloride monomer (VCM)–Polimerisasi VCM menjadi PVC
Pembuatan VCMPembuatan VCM
Contoh-Contoh Reaksi Contoh-Contoh Reaksi Untuk Menghasilkan Untuk Menghasilkan
Produk HilirProduk Hilir• Polistirena Proses pembuatan :
– Reaksi Alkilasi Etilena dengan Benzena membentuk etil benzena
– Dehidrogenasi dengan steam terhadap etil benzena sehingga terbentuk monomer stirena
– Reaksi polimerisasi atas monomer stirena
Proses Pembuatan Monomer Proses Pembuatan Monomer StirenaStirena
Polimerisasi StirenaPolimerisasi Stirena
3. 3. Jalur AromatikJalur Aromatik
• Senyawa hidrokarbon tak jenuh yang mempunyai ikatan atom C siklis, berupa ikatan atom antara C6 – C8, seperti benzena, toluena, xilena, dlL
• Sangat reaktif sehingga mudah bereaksi dan terpolimerisasi.
• Menghasilkan Benzena, Toluena dan Xilena(BTX) sebagai hasil utama, serta sikloheksana (CHX) sebagai produk samping.
Aromatik dengan Bahan Aromatik dengan Bahan Baku NaftaBaku Nafta
• Hidrokarbon aromatik (BTX) dihasilkan melalui proses catalytic reforming, dengan nafta sebagai bahan baku dan katalis platina, pada suhu 450-500oC – Reaksi pembentukan benzenaReaksi pembentukan benzena :
dehidrogenasi hidrokarbon sikloparafin
Proses Pembentukan BTXProses Pembentukan BTX
•Reaksi pembentukan toluenaReaksi pembentukan toluena : isomerisasi hidrokarbon dimetil siklopentana disusul dengan dehidrogenasi
Reaksi pembentukan orto, meta dan para Reaksi pembentukan orto, meta dan para (o,m,p) xilena(o,m,p) xilena: : reaksi isomerisasi hidrokarbon trimetilsiklopentana, disusul dengan dehidrogenasi.
Produk Hilir Jalur Produk Hilir Jalur AromatikAromatik
•Benzena → melaic anhydride, polistirena, deterjen, fenol, akrilonitril, sikloheksana, kloro benzena, dll•Toluena → toluen diisosianat dan poliuretan•O, m, p Xilena → anhidrida dtalat, asam terepthalat, dimetil terepthalat, polietilen terepthalat dan asam isopthalat.
Contoh Reaksi untuk Contoh Reaksi untuk Mendapatkan Produk Mendapatkan Produk
HilirHilir • Anhidrida Melaik (Melaic Anhydride)
Dihasilkan melalui reaksi oksidasi benzena, pada suhu 425oC, dan bantuan katalis V2O5 dan MoO3
Contoh Reaksi untuk Contoh Reaksi untuk Mendapatkan Produk Mendapatkan Produk
HilirHilir•Deterjen
– Deterjen : zat yang mengandung unsur aktif pembersih permukaan dengan surfaktan sebagai unsur utamanya (dibuat secara sintetik dari fraksi minyak bumi)
– Sabun biasa (soap) : dari minyak tumbuh-tumbuhan atau minyak hewan, tidak mengandung surfaktan. Rumus umum deterjen adalam R-SO3- Na.
Contoh Reaksi untuk Contoh Reaksi untuk Mendapatkan Produk Mendapatkan Produk
HilirHilirJenis deterjen :• Deterjen jenis keras, memiliki gugus R
antara C12 – C17; ikatan karbon yang bercabang atau melingkar. Gugus ini sukar mengalami degradasi
• Deterjen Jenis Lunak, memiliki gugus R anatar C7 – C10 (senyawa olefin) ; ikatan rantai karbon lurus seperti normal dekana, dekene dan dekanol. Ikatan atom C ini mudah terpisah dan dihancurkan oleh mikroba.
Pembuatan Deterjen Alkil Pembuatan Deterjen Alkil BenzenaBenzena
Contoh Reaksi untuk Contoh Reaksi untuk Mendapatkan Produk Mendapatkan Produk
HilirHilir• Fenol (phenol)
– Reaksi benzene dengan HCl dalam udara panas (200oC), dengan bantuan katalis Cu dan Fe
– Hasil tahap 1 direaksikan dengan air, dan dipanaskan hingga suhu 500oC dengan bantuan katalis SiO2.
– Produk tahap 2 direaksikan dengan aseton pada suhu 500oC dengan katalis HCl, menghasilkan bisphenol A.
Fenol (phenol)Fenol (phenol)(cont’d)(cont’d)
Contoh Reaksi untuk Contoh Reaksi untuk Mendapatkan Produk Mendapatkan Produk
HilirHilir•SikloheksanaReaksi hidrogenasi katalitik terhadap benzena akan menghasilkan sikloheksana, yang selanjutnya digunakan sebagai bahan dasar pembuatan adipic acid (bahan dasar nilon 66), dan kaprolaktam (bahan dasar nilon 6).
Contoh Reaksi untuk Contoh Reaksi untuk Mendapatkan Produk HilirMendapatkan Produk Hilir
• Toluena di-isosianat (TDI)– Nitrasi toluena dengan bantuan katalis H2SO4
– Hasil reaksi tahap 1 dihidrogenasi dengan bantuan katalis AlCl3
Toluena di-isosianat Toluena di-isosianat (TDI)(TDI)
(cont’d)(cont’d)– Hasil reaksi tahap 2 direksikan dengan
fosgenase pada suhu 200oC dengan penambahan COCl2 dan dichlorobenzene
Contoh Reaksi untuk Contoh Reaksi untuk Mendapatkan Produk Mendapatkan Produk
HilirHilir•Anhidrida Pthalat (PA) O-xilena dioksidasikan dalam fasa cair untuk menghasilkan PA, lalu dilakukan pemurnian hingga maksimum 99,9%
Proses Pembuatan Proses Pembuatan Anhidrida PthalatAnhidrida Pthalat
Contoh Reaksi untuk Contoh Reaksi untuk Mendapatkan Produk Mendapatkan Produk
HilirHilir•Asam Isopthalat (IPA) Bahan baku pembentukan asam isopthalat adalah m-xilena, yang dioksidasi dengan sulfur di dalam sistem aqua NH3
Pembuatan Serat PoliesterPembuatan Serat Poliester
Contoh Reaksi untuk Contoh Reaksi untuk Mendapatkan Produk Mendapatkan Produk
HilirHilir•Polietilen terepthalat (PET) :Reaksi pembentukannya adalah dengan mereaksikan DMT dengan EG pada suhu 150-200oC, sehingga menghasilkan PET (bis (hydroxyethyl) terepthalate)
Pengadaan Produk Hilir Pengadaan Produk Hilir Serat-Serat Sintetis dan Serat-Serat Sintetis dan resin-Resin Sintetis di resin-Resin Sintetis di
IndonesiaIndonesia1. Pengadaan Produk Serat Sintetis
– Produksi serat sintetis dalam negeri dimulai tahun 1973 dengan pendirian PT Indonesia Toray Synthetics (ITS) yang memproduksi nilon..
2. Pengadaan Produk Resin Sintetis– 1993 : PT Bakrie Brother (BB) berpatungan
dengan mitsubishi Kasei Corporation (PT Bakrie Kasei Corporation) : pabrik PTA (purified terpthalic acid) di Merak
– Pabrik Bakrie Dia Foil (BDF) : PET Film untuk magnetik film, tape dan pita komputer.
PENGGUNAAN DAN PENGGUNAAN DAN PEMANFAATAN PRODUK-PEMANFAATAN PRODUK-
PRODUK PETROKIMIAPRODUK PETROKIMIA• Penggunaan dan Pemanfaatan Menurut
Sektor Industri :– Industri pupuk dan pestisida– Industri serat sintetik– Industri bahan plastik– Industri adhesive resin– Industri bahan baku cat/ coating– Industri detergent/ pencuci– Industri elastomer/ karet sintetik– Industri kimia khusus
PENGGUNAAN DAN PENGGUNAAN DAN PEMANFAATAN PRODUK-PEMANFAATAN PRODUK-
PRODUK PETROKIMIAPRODUK PETROKIMIA
1. Penggunaan Dalam Industri Pupuk Dan Pestisida
• Produk amoniak/ urea dalam negeri sebagian besar digunakan sebagai pupuk pertanian, dan adhesive urea formaldehida.
• Dalam industri pestisida, sebagaian bahan aktif pestisida, pelarut dan aditifnya merupakan produk akhir petrokimia seperti senyawa carbamate, thiocarbamate, surfaktan organik, organoklorida, alkohol, dsb.
PENGGUNAAN DAN PENGGUNAAN DAN PEMANFAATAN PRODUK-PEMANFAATAN PRODUK-
PRODUK PETROKIMIAPRODUK PETROKIMIA
2. Penggunaan dalam Industri Serat SintetikProduk petrokimia yang digunakan untuk serat sintetik adalah TPA (terepthalic acid), DMT (dimethyl terepthalate), PTA (purified terepthalic acid), dan kaprolaktam.s
3. Penggunaan dalam Industri Bahan PlastikPE (polietilena), PP (polipropilena), PVC (poli vinil klorida), dan PS (polistirena).
4. Penggunaan Dalam Industri Adhesive ResinUrea formaldehida, melamin formaldehida dan fenol formaldehida.
Bagan Industri Tekstil Bagan Industri Tekstil Indonesia Indonesia
PENGGUNAAN DAN PENGGUNAAN DAN PEMANFAATAN PRODUK-PEMANFAATAN PRODUK-
PRODUK PETROKIMIAPRODUK PETROKIMIA
6. Penggunaan dalam Industri DeterjenAlkil benzena, alkil benzene sulfonat (ABS), dan selulosa karboksi metil (CMC).
7.Penggunaan dalam Industri Elastomer•Karet sintetik yang digunakan untuk industri ban adalah SBR dan karet butil sebesar 20%.
PENGGUNAAN DAN PENGGUNAAN DAN PEMANFAATAN PRODUK-PEMANFAATAN PRODUK-
PRODUK PETROKIMIAPRODUK PETROKIMIA
8. Penggunaan dalam industri Kimia, Khusus Industri Zat Pewarna (Dyestuff Industry)Phthalic anhydride (pewarna tekstil) dan carbon black
Industri Pemrosesan Industri Pemrosesan PlastikPlastik
• Produk plastik berkualitas tinggi dapat dihasilkan dengan penambahan bahan aditif (ingredient) ke bahan baku. Bahan aditif tersebut antara lain :– Filler (bahan pengisi) – Plastisizer (membuat plastik elastis) : dioctyl pthalate,
dihexyl sebamate, dilauryl adipate, diamyl maleate, 2-ethyl hexyl succinate, acetyl tributyl citrate, dibutil fenil fosfat, butoxy ethyl stearate, yang pada umumnya dibuat dari senyawa ester dan amida.
– Colorant (bahan pewarna)– Miscellaneous :stabilizer, inhibitor, hardener, katalis,
dll.
Industri Pemrosesan Industri Pemrosesan PlastikPlastik
• Prinsip dasar pemrosesan plastik :– Pemanasan resin plastik yang sudah
diramu dengan bahan pencampur– Plastik cair ditekan dengan mesin untuk
membuat bentuk yang diinginkan (mesin roll, die, mold, extruder, blower, dll)
– Barang plastik dikeraskan dengan polimerisasi lebih lanjut (cure stage)
Industri Pemrosesan Industri Pemrosesan PlastikPlastik
• Metode konversi bahan baku plastik menjadi barang jadi :ExtrusionInjection MoldingBlow MoldingCalenderingCastingLaminating
Compression Molding
Jet MoldingPost FormingShell MoldingSheet FormingSlush MoldingTransfer MoldingVacuum Molding
Extrusion ProcessExtrusion Process• Tahap proses ekstrusi :
– Dry extrusion, dimana feed bahan baku plastik berbentuk bubuk dimasukkan ke extruder untuk dikeringkan
– Proses pendinginan– Plastik lunak yang sudah ditambah aditif dimasukkan ke
dalam molding
Ada tiga jenis proses ekstrusi, yaitu :• Proses ekstrusi sederhana (direct extrusion/
extrusion line). • Proses ekstrusi dengan proses lanjut (semi
positive extrusion)..• Proses ekstrusi pencetakan (positive
extrusion).
Proses Pembuatan Plastik Proses Pembuatan Plastik Dengan Ekstrusi SederhanaDengan Ekstrusi Sederhana
Proses Ekstrusi LanjutProses Ekstrusi Lanjut
Positive ExtrusionPositive Extrusion
Contoh flow diagram Contoh flow diagram proses ekstrusiproses ekstrusi
Proses pembuatan pipa plastik PVC
Raw material MeasuringExtruding
Cooling
Packing
ProductCrushing + recycle
Blending
MarkingInspectionCutting
Proses Injection MoldingProses Injection Molding
• Prinsip kerja:– Bahan baku plastik dalam bentuk bubuk
atau butir diumpankan ke dalam hopper, lalu dialirkan ke silinder pemanas
– Ketika bahan sudah meleleh, maka dengan bantuan alat penyedot udara (plunger), dilewatkan ke nozzle yang terbuka, dan dimasukkan ke mold untuk dicetak
Proses Injection MoldingProses Injection Molding
Contoh bagan alir injection Contoh bagan alir injection moldingmolding
• Proses pembuatan busa plastikRaw Material
Pigment
Foaming Agent
Blending Injection Molding
Surface Finishing
InspectingPackingProduct
Proses Blow MoldingProses Blow Molding
Prinsip kerja :• Bahan plastik lunak berbentuk balon tipis
yang sudah mendidih ditiupkan ke alat blowing. Proses ini dikerjakan di luar pintu masuk alat pencetak (mold)
• Bahan plastik panas dialirkan ke dalam alat pendingin udara untuk didinginkan (chilling) dan hasilnya dipadatkan.
Proses Blow MoldingProses Blow Molding
Proses Blow MoldingProses Blow Molding
Contoh pembuatan botol Contoh pembuatan botol plastik PVC dengan blow plastik PVC dengan blow
moldingmoldingMaterialblending
Extrusion Die Blowing
CoolingDeburring
Packing
Product
Removal from mold Finishing Printing Drying
Labelling
Proses CalenderingProses Calendering•Calendering :menghasilkan barang plastik dalam bentuk film atau lembaran (plastic sheet) dengan alat pemanas dan alat penggulung yang dapat berputar. •Terbatas untuk bahan termoplastik guna mengubahnya menjadi lembaran/ film plastik.•Bahan plastik dilunakkan dengan pemanas dan dilewatkan antara sederetan roll berputar, sehingga didapatkan lembaran film plastik dengan ketebalan tertentu.
Proses CalenderingProses Calendering
Proses CalenderingProses Calendering
Contoh proses calenderingContoh proses calendering Pembuatan lembaran plastik PVC
MaterialCarry in Measuring Blending Mixing Roll
X
Warming RollCalender RollCooling RollY
Winder
Cutter Stacker
Inspection Packing Product
top related