infeksi nosokomial
Post on 10-Mar-2016
7 Views
Preview:
DESCRIPTION
TRANSCRIPT
7/21/2019 infeksi nosokomial
http://slidepdf.com/reader/full/infeksi-nosokomial-56e09954b925a 1/20
BAB I
PENDAHULUAN
1 Latar Belakang Masalah
Infeksi adalah adanya suatu organisme pada jaringan atau cairan tubuh yang
disertai suatu gejala klinis baik lokal maupun sistemik. Infeksi yang muncul selama
seseorang tersebut dirawat di rumah sakit dan mulai menunjukkan suatu gejala
selama seseorang itu dirawat atau setelah selesai dirawat disebut infeksi
nosokomial. Secara umum, pasien yang masuk rumah sakit dan menunjukkan tanda
infeksi yang kurang dari 72 jam menunjukkan bahwa masa inkubasi penyakit telah
terjadi sebelum pasien masuk rumah sakit, dan infeksi yang baru menunjukkan
gejala setelah 72 jam pasien berada dirumah sakit baru disebut infeksi nosokomial.
Rumah sakit merupakan suatu tempat dimana orang yang sakit dirawat dan
ditempatkan dalam jarak yang sangat dekat. Rumah sakit adalah tempat pasien
mendapatkan terapi dan perawatan agar sembuh dari penyakit yang diderita. Selain
untuk mencari kesembuhan, rumah sakit juga merupakan depot bagi berbagai
macam penyakit yang berasal dari penderita maupun dari pengunjung yang
berstatus karier. Kuman penyakit ini dapat hidup dan berkembang di lingkungan
rumah sakit seperti udara, air, lantai, makanan dan bendabenda medis maupun non
medis. !erjadinya infeksi nosokomial akan menimbulkan banyak kerugian, antara
lainnya adalah lama hari perawatan bertambah panjang, penderitaan bertambah dan
biaya meningkat.
"IS" #$akalah Infeksi %osokomial 1
7/21/2019 infeksi nosokomial
http://slidepdf.com/reader/full/infeksi-nosokomial-56e09954b925a 2/20
Infeksi rumah sakit sering terjadi pada pasien berisiko tinggi yaitu pasien
dengan karakteristik usia tua, berbaring lama, penggunaan obat imunosupresan dan
steroid, daya tahan tubuh menurun pada pasien luka bakar, pada pasien yang melakukan
prosedur diagnostik in&asif, infuse lama atau pemasangan kateter urin yang lama dan
infeksi nosokomial pada luka operasi. Sebagai sumber penularan dan cara penularan
terutama melalui tangan, jarum suntik, kateter intra&ena, kateter urin, kain kasa atau
perban, cara keliru dalam menangani luka, peralatan operasi yang terkontaminasi, dan
lainlain. Kuman penyebab infeksi nosokomial yang tersering adalah Proteus, E.coli,
S.aureus, dan Pseudo-monas. Selain itu terdapat juga peningkatan infeksi nosokomial
oleh kuman Enterocococus faecialis 'Streptococcus faecialis(.
Infeksi nosokomial saat ini merupakan salah satu penyebab meningkatnya
angka morbidity dan mortality di rumah sakit, sehingga dapat menjadi masalah
kesehatan baru, baik di negara berkembang maupun negara maju. Saat ini, angka
kejadian infeksi nosokomial telah dijadikan salah satu tolak ukur mutu pelayanan
rumah sakit. I)in operasional sebuah rumah sakit bisa dicabut karena tingginya angka
kejadian infeksi nosokomial. *ahkan pihak asuransi tidak mau membayar biaya yang
ditimbulkan akibat infeksi nosokomial sehingga pihak penderita sangat dirugikan.
2 Rumusan Masalah
+ efenisi Infeksi %osokomial
2 -enyebab Infeksi %osokomial
$ekanisme -enularan Infeksi %osokomial
/ -encegahan dan -engendalian Infeksi %osokomial
0 Kewaspadaan !erhadap -enyakit Infeksi
1 Kewaspadaan "ni&ersal terhadap -enyakit Infeksi !ertentu3 Tujuan Pembahasan
"IS" #$akalah Infeksi %osokomial 2
7/21/2019 infeksi nosokomial
http://slidepdf.com/reader/full/infeksi-nosokomial-56e09954b925a 3/20
alam penyusunan makalah ini tentunya memiliki tujuan yang diharapkan
berguna bagi para pembaca dan khususnya kepada penulis sendiri. imana
tujuannya dibagi menjadi dua macam yang pertama secara umum makalah ini
bertujuan menambah wawasan mahasiswaI dalam menguraikan suatu persoalan
secara holistik dan tepat, dan melatih pemikiran ilmiah dari seorang mahasiswaI
fakultas kedokteran, dimana pemikiran ilmiah tersebut sangat dibutuhkan bagi
seorang dokter agar mampu menganalisis suatu persoalan secara cepat dan tepat.
secara khusus tujuan penyusunan makalah ini ialah sebagai berikut 3
$elengkapi tugas small group discussion scenario lima modul dua
puluh lima tentang Infeksi %osokomial.
$enambah khasanah ilmu pengetahuan para pembacapenulis
Sebagai bahan referensi mahasiswaI 4akultas Kedokteran "IS" dalam
menghadapi ujian akhir modul.
Itulah merupakan tujuan dalam penyusunan makalah ini, dan juga sangat
diharapkan dapat berguna setiap orang yang membaca makalah ini. Semoga seluruh
tujuan tersebut dapat tercapai dengan baik.
"IS" #$akalah Infeksi %osokomial 3
7/21/2019 infeksi nosokomial
http://slidepdf.com/reader/full/infeksi-nosokomial-56e09954b925a 4/20
BAB II
PEMBAHAAN
1 kenar!"
IN#E$I N%%$%MIAL
Seorang pasien umur 10 tahun dirawat, di ruangan I5" RS 6 dengan penyakit
noninfeksi. Setelah hari kelima perawatan pasien mengalami demam, sensorium
compos mentis, temperature3 ,0 5, -ols 3 +89menit, RR3 29menit. -ada pasien
terpasang infuse, kateter, dan ada lima orang penderita lain diruangan I5" tersebut.
-ada beberapa kesempatan, terlihat pengunjung keluar masuk I5"tanpa prosedur
aseptic. :asil laboratorium 3 darah rutin dalam batas normal kecuali leukosit +2.888
mgdl.
2 Pembahasan Learn!ng %bje&t!'e
1 De(en!s! In(eks! N"s"k"m!al
Infeksi nosokomial atau infeksi yang diperoleh dari rumah sakit adalah infeksi
yang tidak diderita pasien saat masuk ke rumah sakit melainkan setelah ; 72
jam berada di tempat tersebut. Infeksi ini terjadi bila toksin atau agen
penginfeksi menyebabkan infeksi lokal atau sistemik . 5ontoh penyebab
terjadinya infeksi nosokomial adalah apabila dokter atau suster merawat
seorang pasien yang menderita infeksi karena mikroorganisme patogen
tertentu kemudian mikroorganisme dapat ditularkan ketika terjadi kontak
Selanjutnya, apabila suster atau dokter yang sama merawat pasien lainnya,
maka ada kemungkinan pasien lain dapat tertular infeksi dari pasien
sebelumnya.
Infeksi nosokomial ini dapat berasal dari dalam tubuh penderita maupun
luar tubuh. Infeksi endogen disebabkan oleh mikroorganisme yang semula
"IS" #$akalah Infeksi %osokomial 4
7/21/2019 infeksi nosokomial
http://slidepdf.com/reader/full/infeksi-nosokomial-56e09954b925a 5/20
memang sudah ada didalam tubuh dan berpindah ke tempat baru yang kita
sebut dengan self infection atau auto infection, sementara infeksi eksogen
'cross infection( disebabkan oleh mikroorganisme yang berasal dari rumah
sakit dan dari satu pasien ke pasien lainnya 'Soeparman, 288+(.
Infeksi nosokomial disebut juga dengan < Hospital acquired infection= apabila
memenuhi batasan criteria sebagai berikut3
+. 6pabila padawaktu dirawat di RS, tidak dijumpai tandatanda klinik infeksi
tersebut.
2. -ada waktu penderita mulai dirawat tidak dalammasa inkubasi dari infeksi
tersebut.
. !andatanda infeksi tersebut baru timbul sekurangkurangnya 9 2/ jam
sejak mulai dirawat.
/. Infeksi tersebut bukan merupakan sisa 'residual( dari infeksi sebelumnya.
0. *ila pada saat mulai dirawat di RS sudah ada tandatanda infeksi, tetapi
terbukti bahwa infeksi didapat penderita pada waktu perawatan sebelumnya dan
belum pernah dilaporkan sebagai infeksi nosokomial.
"IS" #$akalah Infeksi %osokomial 5
7/21/2019 infeksi nosokomial
http://slidepdf.com/reader/full/infeksi-nosokomial-56e09954b925a 6/20
2)2)2) Pen*ebab In(eks! N"s"k"m!al
+. 6gen infeksi
-asien akan terpapar berbagai macam mikroorganisme selama ia rawat di rumah
sakit. Kontak antara pasien dan berbagai macam mikroorganisme ini tidak selalu
menimbulkan gejala klinis karena banyaknya faktor lain yang dapat
menyebabkan terjadinya infeksi nosokomial. Kemungkinan terjadinya infeksi
tergantung pada3
> karakteristik mikroorganisme,
> resistensi terhadap )at)at antibiotika,
> tingkat &irulensi,
> dan banyaknya materi infeksius.
Semua mikroorganisme termasuk bakteri, &irus, jamur dan parasit dapat
menyebabkan infeksi nosokomial. Infeksi ini dapat disebabkan oleh
mikroorganisme yang didapat dari orang lain 'cross infection( atau disebabkan
oleh flora normal dari pasien itu sendiri 'endogenous infection(. Kebanyakan
infeksi yang terjadi di rumah sakit ini lebih disebabkan karena faktor eksternal,
yaitu penyakit yang penyebarannya melalui makanan dan udara dan benda atau
bahanbahan yang tidak steril. -enyakit yang didapat dari rumah sakit saat ini
kebanyakan disebabkan oleh mikroorganisme yang umumnya selalu ada pada
manusia yang sebelumnya tidak atau jarang menyebabkan penyakit pada orang
normal, 'ucel, 288+(.
2. *akteri
*akteri dapat ditemukan sebagai flora normal dalam tubuh manusia yang sehat.
Keberadaan bakteri disini sangat penting dalam melindungi tubuh dari datangnya
bakteri patogen. !etapi pada beberapa kasus dapat menyebabkan infeksi jika
manusia tersebut mempunyai toleransi yang rendah terhadap mikroorganisme.
5ontohnya ?scherichia coli paling banyak dijumpai sebagai penyebab infeksi
saluran kemih. *akteri patogen lebih berbahaya dan menyebabkan infeksi baik
secara sporadik maupun endemik. 5ontohnya 3> 6naerobik @rampositif, 5lostridium yang dapat menyebabkan gangrene
"IS" #$akalah Infeksi %osokomial 6
7/21/2019 infeksi nosokomial
http://slidepdf.com/reader/full/infeksi-nosokomial-56e09954b925a 7/20
> *akteri grampositif3 Staphylococcus aureus yang menjadi parasit di kulit dan
hidung dapat menyebabkan gangguan pada paru, pulang, jantung dan infeksi
pembuluh darah serta seringkali telah resisten terhadap antibiotika.
> *akteri gram negatif3 ?nterobacteriacae, contohnya ?scherichia coli, -roteus,
Klebsiella, ?nterobacter. -seudomonas sering sekali ditemukan di air dan
penampungan air yang menyebabkan infeksi di saluran pencernaan dan pasien
yang dirawat. *akteri gram negatif ini bertanggung jawab sekitar setengah dari
semua infeksi di rumah sakit.
> Serratia marcescens, dapat menyebabkan infeksi serius pada luka bekas jahitan,
paru, dan peritoneum.. Airus
*anyak kemungkinan infeksi nosokomial disebabkan oleh berbagai macam
&irus, termasuk &irus hepatitis * dan 5 dengan media penularan dari transfusi,
dialisis, suntikan dan endoskopi. Respiratory syncytial &irus 'RSA(, rota&irus,
dan entero&iruses yang ditularkan dari kontak tangan ke mulut atau melalui rute
faecaloral. :epatitis dan :IA ditularkan melalui pemakaian jarum suntik, dan
transfusi darah. Rute penularan untuk &irus sama seperti mikroorganisme
lainnya. Infeksi gastrointestinal, infeksi traktus respiratorius, penyakit kulit dan
dari darah. Airus lain yang sering menyebabkan infeksi nosokomial adalah
cytomegalo&irus, ?bola, influen)a &irus, herpes simple9 &irus, dan &aricella
)oster &irus, juga dapat ditularkan.
/. -arasit dan jamur *eberapa parasit seperti @iardia lamblia dapat menular dengan mudah ke orang
dewasa maupun anakanak. *anyak jamur dan parasit dapat timbul selama
pemberian obat antibiotika bakteri dan obat immunosupresan, contohnya infeksi
dari 5andida albicans, 6spergillus spp, 5ryptococcus neoformans,
5ryptosporidium.
0. 4aktor alat
"IS" #$akalah Infeksi %osokomial 7
7/21/2019 infeksi nosokomial
http://slidepdf.com/reader/full/infeksi-nosokomial-56e09954b925a 8/20
ari suatu penelitian klinis, infeksi nosokomial tertama disebabkan infeksi dari
kateter urin, infeksi jarum infus, infeksi saluran nafas, infeksi kulit, infeksi dari
luka operasi dan septikemia. -emakaian infus dan kateter urin lama yang tidak
digantiganti. iruang penyakit dalam, diperkirakan 2820B pasien memerlukan
terapi infus. Komplikasi kanulasi intra&ena ini dapat berupa gangguan mekanis,
fisis dan kimiawi.
2)2)3) Mekan!sme Penularan In(eks! N"s"k"m!al
Pr"ses Penularan In(eks! N"s"k"m!al
+. Cangsung6ntara pasien dan personel yang merawat atau menjaga pasien
2. !idak langsung
a. Dbyek tidak bersemangat atau kondisi lemah
b. Cingkungan menjadi kontaminasi dan tidak didesinfeksi atau sterilkan
'Sebagai contoh perawatan luka pasca operasi(
c. -enularan cara droplet infection di mana kuman dapat mencapai ke udara 'air
borne(
d. -enularan melalui &ektor, yaitu penularan melalui hewan atau serangga yang
membawa kuman.
Selain itu penularan infeksi nosokomial yaitu3
+. -enularan secara kontak
-enularan ini dapat terjadi secara kontak langsung, kontak tidak langsung dan
droplet. Kontak langsung terjadi bila sumber infeksi berhubungan langsung
dengan penjamu, misalnya person to person pada penularan infeksi &irus
hepatitis 6 secara fecal oral . Kontak tidak langsung terjadi apabila penularan
membutuhkan objek perantara 'biasanya benda mati(. :al ini terjadi karena
benda mati tersebut telah terkontaminasi oleh infeksi, misalnya kontaminasi
peralatan medis oleh mikroorganisme.
2. -enularan melalui 5ommon Aehicle
-enularan ini melalui benda mati yang telah terkontaminasi oleh kuman dan
dapat menyebabkan penyakit pada lebih dari satu penjamu. 6dapun jenis
"IS" #$akalah Infeksi %osokomial 8
7/21/2019 infeksi nosokomial
http://slidepdf.com/reader/full/infeksi-nosokomial-56e09954b925a 9/20
jenis common vehicleadalah darahproduk darah, cairan intra &ena, obatobatan
dan sebagainya.
. -enularan melalui udara dan inhalasi
-enularan ini terjadi bila mikroorganisme mempunyai ukuran yang sangat kecil
sehingga dapat mengenai penjamu dalam jarak yang cukup jauh dan melalui
saluran pernafasan. $isalnya mikroorganisme yang terdapat dalam selsel kulit
yang terlepas ' staphylococcus( dan tuberculosis.
/. -enularan dengan perantara &ektor
-enularan ini dapat terjadi secara eksternal maupun internal. isebut penularan
secara eksternal bila hanya terjadi pemindahan secara mekanis dari
mikroorganisme yang menempel pada tubuh &ector misalnya shigella dan
salmonella oleh lalat.
-enularan secara internal bila mikroorganisme masuk ke dalam tubuh &ektor
dan dapat terjadi perubahan secara biologis, misalnya parasit malaria dalam
nyamuk atau tidak mengalami perubahan biologis, misalnya yersenia
pestis pada ginjal 'flea(.
RANTAI PENULARAN IN#E$I N%%$%MIAL
2)2)+) Pen&egahan ,an Pengen,al!an In(eks! N"s"k"m!alA) PEN-E.AHAN
-embersihan yang rutin sangat penting untuk meyakinkan bahwa
rumah sakit sangat bersih dan benarbenar bersih dari debu, minyak
dan kotoran. -erlu diingat bahwa sekitar E8 persen dari kotoran yang
terlihat pasti mengandung kuman. :arus ada waktu yang teratur
untuk membersihkan dinding, lantai, tempat tidur, pintu, jendela,
"IS" #$akalah Infeksi %osokomial 9
7/21/2019 infeksi nosokomial
http://slidepdf.com/reader/full/infeksi-nosokomial-56e09954b925a 10/20
tirai, kamar mandi, dan alatalat medis yang telah dipakai berkali
kali.
-engaturan udara yang baik sukar dilakukan di banyak fasilitas
kesehatan. "sahakan adanya pemakaian penyaring udara, terutama
bagi penderita dengan status imun yang rendah atau bagi penderita
yang dapat menyebarkan penyakit melalui udara. Kamar dengan
pengaturan udara yang baik akan lebih banyak menurunkan resiko
terjadinya penularan tuberkulosis. Selain itu, rumah sakit harus
membangun suatu fasilitas penyaring air dan menjaga kebersihan
pemrosesan serta filternya untuk mencegahan terjadinya
pertumbuhan bakteri. Sterilisasi air pada rumah sakit dengan
prasarana yang terbatas dapat menggunakan panas matahari.
!oilet rumah sakit juga harus dijaga, terutama pada unit perawatan
pasien diare untuk mencegah terjadinya infeksi antar pasien.
-ermukaan toilet harus selalu bersih dan diberi disinfektan.
isinfektan akan membunuh kuman dan mencegah penularan antar
pasien.
-erbaiki Ketahanan !ubuh
i dalam tubuh manusia, selain ada bakteri yang patogen
oportunis, ada pula bakteri yang secara mutualistik yang ikut membantu
dalam proses fisiologis tubuh, dan membantu ketahanan tubuh melawan
in&asi jasad renik patogen serta menjaga keseimbangan di antara
populasi jasad renik komensal pada umumnya, misalnya seperti apa
yang terjadi di dalam saluran cerna manusia. -engetahuan tentang
mekanisme ketahanan tubuh orang sehat yang dapat mengendalikan
jasad renik oportunis perlu diidentifikasi secara tuntas, sehingga dapat
"IS" #$akalah Infeksi %osokomial 10
7/21/2019 infeksi nosokomial
http://slidepdf.com/reader/full/infeksi-nosokomial-56e09954b925a 11/20
dipakai dalam mempertahankan ketahanan tubuh tersebut pada penderita
penyakit berat. engan demikian bahaya infeksi dengan bakteri
oportunis pada penderita penyakit berat dapat diatasi tanpa harus
menggunakan antibiotika.
Ruangan Isolasi
-enyebaran dari infeksi nosokomial juga dapat dicegah dengan membuat
suatu pemisahan pasien. Ruang isolasi sangat diperlukan terutama untuk
penyakit yang penularannya melalui udara, contohnya tuberkulosis, dan
S6RS, yang mengakibatkan kontaminasi berat. -enularan yang
melibatkan &irus, contohnya :4 dan :IA. *iasanya, pasien yang
mempunyai resistensi rendah eperti leukimia dan pengguna obat
immunosupresan juga perlu diisolasi agar terhindar dari infeksi. !etapi
menjaga kebersihan tangan dan makanan, peralatan kesehatan di dalam
ruang isolasi juga sangat penting. Ruang isolasi ini harus selalu tertutup
dengan &entilasi udara selalu menuju keluar. Sebaiknya satu pasien
berada dalam satu ruang isolasi, tetapi bila sedang terjadi kejadian luar
biasa dan penderita melebihi kapasitas, beberapa pasien dalam satu
ruangan tidaklah apaapa selama mereka menderita penyakit yang sama.
"IS" #$akalah Infeksi %osokomial 11
7/21/2019 infeksi nosokomial
http://slidepdf.com/reader/full/infeksi-nosokomial-56e09954b925a 12/20
-encegahan Infeksi nosokomial bisa juga dengan3
+. $embatasi transmisi organisme dari atau antar pasien dengan cara mencuci
tangan dan penggunaan sarung tangan, tindakan septik dan aseptik, sterilisasi
dan disinfektan.
2. $engontrol resiko penularan dari lingkungan.
. $elindungi pasien dengan penggunaan antibiotika yang adekuat, nutrisi
yang cukup, dan &aksinasi.
/. $embatasi resiko infeksi endogen dengan meminimalkan prosedur in&asi
0. -engawasan infeksi, identifikasi penyakit dan mengontrol penyebarannya.
B) PEN.ENDALIAN
alam mengendalikan infeksi nosokomial di rumah sakit, ada tiga hal yang
perlu ada dalam program pengendalian infeksi nosokomial di rumah sakit,
antara lain3
+. 6danya Sistem Sur&eilan Fang $antap
Sur&eilan suatu penyakit adalah tindakan pengamatan yang sistematik
dan dilakukan terus menerus terhadap penyakit tersebut yang terjadi pada suatu
populasi tertentu dengan tujuan untuk dapat melakukan pencegahan dan
pengendalian. Gadi tujuan dari sur&eilan adalah untuk menurunkan risiko
terjadinya infeksi nosokomial. -erlu ditegaskan di sini bahwa keberhasilan
pengendalian infeksi nosokomial bukanlah ditentukan oleh canggihnya per
alatan yang ada, tetapi ditentukan oleh kesempurnaan perilaku petugas dalam
melaksanakan perawatan penderita secara benar 'the proper nursing care(.
alam pelaksanaan sur&eilan ini, perawat sebagai petugas lapangan di garis
paling depan, mempunyai peran yang sangat menentukan.
2. 6danya -eraturan Fang Gelas an !egas Serta apat ilaksanakan,
engan !ujuan "ntuk $engurangi Risiko !erjadinya Infeksi
"IS" #$akalah Infeksi %osokomial 12
7/21/2019 infeksi nosokomial
http://slidepdf.com/reader/full/infeksi-nosokomial-56e09954b925a 13/20
6danya peraturan yang jelas dan tegas serta dapat dilaksanakan, merupakan hal
yang sangat penting adanya. -eraturanperaturan ini merupakan standar yang
harus dijalankan setelah dimengerti semua petugasH standar ini meliputi standar
diagnosis 'definisi kasus( ataupun standar pelaksanaan tugas. alam
pelaksanaan dan pengawasan pelaksanaan peraturan ini, peran perawat besar
sekali.
. 6danya -rogram -endidikan Fang !erus $enerus *agi Semua -etugas
Rumah Sakit engan !ujuan $engembalikan Sikap $ental Fang *enar alam
$erawat -enderita
Keberhasilan program ini ditentukan oleh perilaku petugas dalam
melaksanakan perawatan yang sempurna kepada penderita. -erubahan perilaku
inilah yang memerlukan proses belajar dan mengajar yang terus menerus.
-rogram pendidikan hendaknya tidak hanya ditekankan pada aspek perawatan
yang baik saja, tetapi kiranya juga aspek epidemiologi dari infeksi nosokomial
ini. Gadi jelaslah bahwa dalam seluruh lini program pengendalian infeksi
nosokomial, perawat mempunyai peran yang sangat menentukan. Sekali lagi
ditekankan bahwa pengendalian infeksi nosokomial bukanlah ditentukan oleh
peralatan yang canggih 'dengan harga yang mahal( ataupun dengan pemakaian
antibiotika yang berlebihan 'mahal dan bahaya resistensi(, melainkan ditentukan
oleh kesempurnaan setiap petugas dalam melaksanakan perawatan yang benar
untuk penderitanya.
2)2)/) tan,ar ke0asa,aan terha,a !n(eks! antara la!n
+. 5uci !angan
"IS" #$akalah Infeksi %osokomial 13
7/21/2019 infeksi nosokomial
http://slidepdf.com/reader/full/infeksi-nosokomial-56e09954b925a 14/20
Setelah menyentuh darah, cairan tubuh, sekresi, ekskresi dan bahan
terkontaminasi.
Segera setelah melepas sarung tangan.
i antara sentuhan dengan pasien.
2. Sarung !angan *ila kontak dengan darah, cairan tubuh, sekresi, dan bahan yang terkontaminasi.
*ila kontak dengan selaput lendir dan kulit terluka.
. $asker, Kaca $ata, $asker $uka
$engantisipasi bila terkena, melindungi selaput lendir mata, hidung, dan mulut
saat kontak dengan darah dan cairan tubuh.
/. *aju -elindung
Cindungi kulit dari kontak dengan darah dan cairan tubuh.
5egah pakaian tercemar selama tindakan klinik yang dapat berkontak langsung
dengan darah atau cairan tubuh.
0. Kain
!angani kain tercemar, cegah dari sentuhan kulitselaput lendir
Gangan melakukan prabilas kain yang tercemar di area perawatan pasien
1. -eralatan -erawatan -asien
!angani peralatan yang tercemar dengan baik untuk mencegah kontak langsung
dengan kulit atau selaput lendir dan mencegah kontaminasi pada pakaian dan
lingkungan.
5uci peralatan bekas pakai sebelum digunakan kembali
7. -embersihan Cingkungan
-erawatan rutin, pembersihan dan desinfeksi peralatan dan perlengkapan dalam
ruang perawatan pasien
. Instrumen !ajam
:indari memasang kembali penutup jarum bekas.
:indari melepas jarum bekas dari semprit habis pakai.
:indari membengkokkan, mematahkan atau memanipulasi jarum bekas dengan
tangan.
$asukkan instrument tajam ke dalam tempat yang tidak tembus tusukan.
E. Resusitasi -asien
"sahakan gunakan kantong resusitasi atau alat &entilasi yang lain untuk
menghindari kontak langsung mulut dalam resusitasi mulut ke mulut.
+8. -enempatan -asien
!empatkan pasien yang mengontaminasi lingkungan dalam ruang pribadi isolasi.
2)2)4) $e0asa,aan Un!'ersal Terha,a In(eks! Tertentu
"IS" #$akalah Infeksi %osokomial 14
7/21/2019 infeksi nosokomial
http://slidepdf.com/reader/full/infeksi-nosokomial-56e09954b925a 15/20
Dasar em!k!ran ke0asa,aan un!'ersal
Sejak 6IS diketahui, kebijakan baru yang bernama kewaspadaan uni&ersal
'K"( dikembangkan.
Kebijakan ini menganggap bahwa setiap darah dan cairan tertentu lain dapat
mengandung infeksi, tidak memandang status sumbernya. Cagi pula, semua alat
medis harus dianggap sebagai sumber penularan, dan penularan dapat terjadi
pada setiap layanan kesehatan, termasuk layanan kesehatan gigi dan persalinan,
pada setiap tingkat 'klinik dan puskesmas sampai dengan rumah sakit rujukan(.
:arus ditekankan bahwa kewaspadaan uni&ersal dibutuhkan tidak hanya untuk
melindungi terhadap penularan :IA tetapi yang tidak kalah penting terhadap
infeksi lain yang dapat parah dan sebetulnya lebih mudah menular, mis. &irus
hepatitis * dan 5. -etugas layanan kesehatan harus menerapkan kewaspadaan
uni&ersal secara penuh dalam hubungan dengan S?$"6 pasien. Kita biasanya
menganggap cairan yang dapat menular :IA sebagai darah, cairan kelamin dan
6SI saja. %amun ada cairan lain yang dapat mengandung kuman lain, dan
dalam sarana kesehatan, lebih banyak cairan tubuh biasanya tersentuh.
5ontohnya, walaupun tinja tidak mengandung :IA, cairan berikut mengandung
banyak kuman lain3
%anah
5airan ketuban
5airan limfa
?kskreta3 air seni, tinja
1) $eg!atan *ang al!ng ber!s!k"
Gelas ada beberapa kegiatan yang umum dilakukan oleh petugas layanan
kesehatan yang menimbulkan risiko, termasuk3
"IS" #$akalah Infeksi %osokomial 15
7/21/2019 infeksi nosokomial
http://slidepdf.com/reader/full/infeksi-nosokomial-56e09954b925a 16/20
Suntikanambil darah
!indakan bedah
!indakan kedokteran gigi
-ersalinan
*ersihkan darahcairan lain
Sebaliknya ada beberapa perilaku yang salah, yang menempatkan petugas
layanan kesehatan atau pasien dalam keadaan berisiko, termasuk3
Infeksi %osokomial dan Kewaspadaan "ni&ersal
!utup jarum suntik kembali
Salah letak jarum atau pisaualat tajam
Sentuh pasien tanpa cuci tangan
"nsur kewaspadaan uni&ersal yang berikut melindungi terhadap tindakan ini3
5uci tangan
-akai alat pelindung yang sesuai
-engelolaan alat tajam 'disediakan tempat khusus untuk membuang jarum suntik dan
semprit(
ekontaminasi, sterilisasi, disinfeksi
-engelolaan limbah
2) Alat el!n,ung
"nsur kedua kewasapadaan uni&ersal adalah penggunaan alat pelindung yang
sesuai tindakan. 6lat yang dibutuhkan dapat hanya sarung tangan 'mis. untuk
ambil darah( hingga semua alat ini yang dibutuhkan oleh seorang bidan waktu
membantu kelahiran. %amun perawat yang hanya menyentuh pasien tidak
membutuhkan sarung tangan J yang penting cuci tangan sebelum dan
"IS" #$akalah Infeksi %osokomial 16
7/21/2019 infeksi nosokomial
http://slidepdf.com/reader/full/infeksi-nosokomial-56e09954b925a 17/20
sesudahnya.
Sarung tangan
5elemek
$asker J pelindung muka
Kacamata
-elindung kaki
3) Pera0atan ,! rumah
Kewaspadaan uni&ersal tidak hanya dibutuhkan dalam sarana kesehatan resmi, tetapi
juga terkait perawatan di rumah. Sekali lagi, tujuan utama adalah untuk melindungi
Ddha dan keluargatim perawatan dari berbagai infeksi, bukan hanya :IA J justru
risiko penularan :IA pada keluarga di rumah sangat amat rendah. Gadi kita harus
menganggap sebagian besar cairan tubuh sebagai sumber infeksi. -rosedur
kewaspadaan uni&ersal untuk perawatan di rumah serupa dengan di rumah sakit, hanya
mungkin lebih sederhana. *ila tidak ada sarung tangan, secara darurat kita dapat
memakai kantong plastik yang utuh. Fang penting kita menutup semua luka pada kulit
dengan plester luka. $ungkin yang paling penting adalah untuk menjaga kebersihan di
rumah. 5ucian biasanya tidak membutuhkan perhatian khusus asal tidak tercermar
cairanH bila tercemar lebih baik dicuci dengan pemutih dulu 'larutan klorin 8,0B(
dengan memakai sarung tangan, kemudian dapat dicuci dengan sabun seperti biasa.
"IS" #$akalah Infeksi %osokomial 17
7/21/2019 infeksi nosokomial
http://slidepdf.com/reader/full/infeksi-nosokomial-56e09954b925a 18/20
"IS" #$akalah Infeksi %osokomial 18
7/21/2019 infeksi nosokomial
http://slidepdf.com/reader/full/infeksi-nosokomial-56e09954b925a 19/20
BAB III
PENUTUP
1)1 $es!mulan
Infeksi %osokomial adalah infeksi yang didapat di rumah sakit 'hospital aquired
infection( atau infeksi yang timbul atau terjadi sesudah 72 jam perawatan pada pasien
rawat inap. -ada suatu rumah sakit yang mempunyai I5", angka infeksi
nosokomialnya lebih tinggi disbanding yang tidak mempunyai I5". Kejadian infeksi
nosokomial juga lebih tinggi di rumah sakit pendidikan oleh karena lebih banyak
dilakukan tindakanpemeriksaan 'diagnostik( dan pengobatan yang bersifat in&asif.
-enularan dapat terjadi melalui cara silang 'cross infection( dari satu pasien
kepada pasien yang lainnya atau infeksi diri sendiri di mana kuman sudah ada pada
pasien kemudian melalui suatu migrasi 'gesekan( pindah tempat dan di tempat yang
baru menyebabkan infeksi ' self nfection atau auto infection(. !idak hanya pasien rawat
yang dapat tertular, tapi juga seluruh personil rumah sakit yang berhubungan dengan
pasien, juga penunggu dan pengunjung pasien. Infeksi ini dapat terbawa ke tengah
keluarganya masingmasing.
!erjadinya infeksi nosokomial dipengaruhi oleh banyak factor 'multifaktorial(,
baik faktor yang ada dalam diri penderita sendiri, maupun faktor yang berada di
sekitarnya. Setiap faktorfaktor tersebut hendaknya dicermati, diwaspadai, dan
dianggap berpotensi. engan mengenal factor J factor yang berpengaruh merupakan
modal awal upaya pencegahan dan pengendalian infeksi nosokomial.
"IS" #$akalah Infeksi %osokomial 19
7/21/2019 infeksi nosokomial
http://slidepdf.com/reader/full/infeksi-nosokomial-56e09954b925a 20/20
DA#TAR PUTA$A
+. Sudoyo, 6ru, dkk. 288E. Buku Aar !lmu Penyakit "alam #ilid !!! Edisi $ .
Gakarta 3 Interna -ublishing.
2. Ste&en Gonas, Raymond C. @oldsteen, Karen @oldsteen. 2887. !ntroduction to
the %S Health &are System. Springer -ublishing 5ompany.
. idoyono. 28++. Penyakit 'ropis Edisi !! . Gakarta 3 -enerbit ?rlangga.
/. Riana.28+8.Infeksi %osokomial Rumah Sakit. imuat dalam http3rianaa
hfkm+8 .web.u nair.ac.idartikelLdetail/+2/ 6$I%IS!R6SIB28R"$6:
B28 S6KI!B286%B28-"SK?S$6S Infek siB28%osokomial
B28RumahSakit. :tml.
0. Spiritia.or.idcstdokku+.pdf
1. Repository.usu.ac.idbitstream+2/017E/00+chapter B28++.pdf
"IS" #$akalah Infeksi %osokomial 20
top related