inovasi dalam pendidikan · kualitatif berbeda dari hal (yang ada sebelumnya), serta sengaja...
Post on 03-Mar-2019
231 Views
Preview:
TRANSCRIPT
INOVASI DALAM PENDIDIKAN
DOSEN PENGAMPU:
Prof. Dr. Aceng Rahmad, M.Pd.
OLEH:
FATMAWATI (7317167363) RIKA NINGSIH (7317167375)
SISWANA (7317167896)
KELAS C
PROGRAM STUDI PENDIDIKAN BAHASA PROGRAM PASCASARJANA
UNIVERSITAS NEGERI JAKARTA 2017
i
Inovasi Pendidikan
KATA PENGANTAR
Puji syukur ke hadirat Allah Swt. karena berkat rahmat dan
hidayah-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan penyusunan makalah
yang berjudul inovasi dalam pendidikan. Makalah ini disajikan untuk
memberikan gambaran tentang inovasi-inovasi yang terjadi dalam
pendidikan. Penyusunan makalah ini tidak terlepas dari bimbingan dan
bantuan dari berbagai pihak. Oleh karena itu, pada kesempatan ini
dengan ketulusan hati penulis mengucapkan terima kasih kepada pihak-
pihak yang telah membantu sebagai berikut.
1. Prof. Dr. Aceng Rahmad, M.Pd., selaku dosen pengampu mata
kuliah isu-isu kritis dalam pendidikan, yang telah banyak memberikan
arahan serta bimbingan kepada penulis dalam menyelesaikan
makalah ini.
2. Teman-teman seperjuangan yang telah bersedia memberikan
masukan dan bantuan baik berupa moril maupun materil dalam
menyelesaikan makalah ini.
Penulis sudah berusaha menyusun makalah ini dengan sebaik-
baiknya, namun jika terdapat kekurangan dan kesalahan, dengan segala
kerendahan hati penulis menerima saran dan kritikan yang bersifat
membangun dari para pembaca demi kesempurnaan makalah ini.
Akhirnya dengan segenap harapan semoga makalah ini dapat
memberikan tambahan pemahaman bagi pembaca.
Jakarta, 2 Februari 2017
Penulis
ii
Inovasi Pendidikan
DAFTAR ISI
Kata Pengantar i
Daftar Isi ii
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah 1
B. Rumusan Masalah 3
C. Tujuan Penulisan 3
BAB II PEMBAHASAN
A. Hakikat Inovasi Pendidikan 4
B. Tujuan Inovasi Pendidikan 6
C. Urgensi Inovasi Pendidikan 7
D. Jenis-jenis Inovasi Pendidikan 8
E. Prinsip-prinsip Inovasi Pendidikan 10
F. Sasaran Inovasi Pendidikan 13
BAB III PENUTUP 20
A. Simpulan 20
DAFTAR PUSTAKA
1
Inovasi Pendidikan
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah
Saat ini, sedang terjadi perubahan yang masif dalam sistem
kehidupan sosial. Hal tersebut tidak terlepas dari kemajuan dan
perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi. Perubahan tersebut mau
tidak mau akan berpengaruh terhadap cara berpikir dan bersikap
seseorang. Seseorang akan berpikir bagaimana cara yang akan dilakukan
untuk memudahkan proses kehidupan. Cara berpikir yang diikuti usaha ini
akan melahirkan hal-hal baru, dengan kata lain manusia selalu berinovasi.
Dalam kehidupan manusia yang selalu berubah, bisa dipastikan bahwa
manusia tak akan terlepas dari usaha untuk mengeksplorasi segala
sesuatu yang ada dalam dirinya. Jika manusia tidak menggali segala
potensi atau kemampuannya maka akan tertinggal bahkan tertelan oleh
zaman.
Inovasi akan terus berlangsung seiring dengan perkembangan
zaman. Segala aspek kehidupan akan senantiasa berubah. Adanya
perubahan global dalam kehidupan masyarakat dunia dalam berbagai
bidang, akhirnya akan tercipta dunia tanpa batas. Teknologi dan informasi
yang berkembang begitu cepat merambah ke dalam berbagai aspek
kehidupan, termasuk dalam bidang pendidikan. Perubahan dan inovasi ini
merupakan suatu upaya untuk menjembatani masa sekarang dan masa
yang akan datang dengan jalan memperkenalkan pembaharuan-
pembaharuan yang membawa kecenderungan menuju perbaikan kualitas
pendidikan. Untuk menjaga keterkaitan antara pendidikan dengan
kebutuhan serta perkembangan manusia, maka inovasi dalam pendidikan
harus terus dikembangkan. Inovasi yang dilakukan harus berpijak kepada
tujuan pendidikan nasional yang telah ditetapkan dan karakteristik budaya
bangsa.
2
Pembaharuan-pembaharuan dalam bidang pendidikan di
Indonesia telah banyak dilakukan. Misalnya: (1) pergeseran paradigma
dari teaching kepada learning, atau dari pengajaran kepada pembelajaran,
(2) perubahan dari pemahaman monokecerdasan kepada multi
kecerdasan anak, (3) pergantian pusat pembelajaran dari berpusat
kepada guru kepada berpusat kepada anak didik, (4) pergantian pola
mengajar deduktif kepada induktif, dan (5) perubahan dari verbal kepada
tindakan.1
Walaupun usaha telah dilakukan, kondisi memprihatinkan masih
mewarnai dunia pendidikan Indonesia. Salah satu masalah yang dihadapi
dunia pendidikan adalah rendahnya kualitas pendidikan baik dilihat dari
proses pendidikan yang sedang berjalan maupun produk hasil pendidikan
itu sendiri. Persoalan besar lainnya yang masih mewarnai dunia
pendidikan Indonesia antara lain rendahnya kualitas lulusan, rendahnya
mutu guru, distribusi guru yang tidak merata, sarana prasarana pendidikan
yang tidak memadai, akses pendidikan yang tidak merata dan banyak lagi
persoalan yang mewarnai dunia pendidikan nasional. Rendahnya kualitas
produk pendidikan tersebut merupakan gambaran kualitas proses
penyelenggaraan sistem pendidikan dimana terkait banyak unsur.
Dikaitkan dengan tuntutan masa depan yang bukan hanya bersifat
kompetitif tapi juga sangat terkait dengan berbagai kemajuan teknologi
dan informasi maka kualitas sistem pembelajaran yang dikembangkan
harus mampu secara cepat memperbaiki berbagai kelemahan yang ada.
Banyaknya persoalan tersebut mendorong munculnya model-model
inovasi dalam berbagai bidang. Pembaharuan yang terjadi dalam dunia
pendidikan dapat meliputi banyak hal, karena pendidikan merupakan
suatu yang kompleks, yang tidak dapat dipisahkan antara satu dan
lainnya. Inovasi yang harus dilakukan untuk memperbaiki kualitas
pendidikan di Indonesia meliputi aspek pengembangan teknologi yang
1 Syafaruddin, dkk. Inovasi Pendidikan: Suatu Analisis terhadap Kebijakan Baru
Pendidikan. (Medan: Perdana Publishing, 2016), h. 15.
3
digunakan dalam proses pendidikan, sistem pendidikan yang diterapkan,
bahkan inovasi yang berhubungan langsung dengan proses pembelajaran
yaitu inovasi mengenai kurikulum, strategi belajar, metode pengajaran
atau model yang diterapkan dalam proses belajar mengajar. Apalagi,
kalau dibandingkan inovasi dalam pendidikan Indonesia dengan negara-
negara maju lainnya.
Berdasarkan pemaparan di atas, dalam makalah ini dibahas
beberapa hal yang terkait dengan inovasi pendidikan. Hal-hal yang
dibahas dalam makalah ini antara lain sebagai berikut: pengertian inovasi
pendidikan; tujuan inovasi pendidikan; urgensi inovasi pendidikan; jenis-
jenis inovasi pendidikan; prinsip-prinsip inovasi pendidikan; dan sasaran
inovasi pendidikan.
B. Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang di atas, dirumuskanlah beberapa
masalah dalam akalah ini sebagai berikut.
1. Apa pengertian inovasi pendidikan?
2. Apa tujuan inovasi pendidikan?
3. Bagaimana urgensi inovasi pendidikan?
4. Apa jenis-jenis inovasi pendidikan?
5. Bagaimana prinsip-prinsip inovasi pendidikan?
6. Apa dan siapa sasaran inovasi pendidikan?
C. Tujuan Penulisan
Berdasarkan latar belakang masalah dan rumusan masalah di atas,
penulisan makalah ini bertujuan untuk mendeskripsikan dan memaparkan
pengertian inovasi pendidikan; tujuan inovasi pendidikan; urgensi inovasi
pendidikan; jenis-jenis inovasi pendidikan; prinsip-prinsip inovasi
pendidikan; dan sasaran inovasi pendidikan.
4
Inovasi Pendidikan
BAB II
PEMBAHASAN
A. Hakikat Inovasi Pendidikan
Dalam kehidupan sehari-hari kita seringkali mendengar istilah
inovasi. Kata inovasi merupakan terjemahan dari kata innovation dalam
bahasa Inggris yang sering diterjemahkan segala hal yang baru atau
pembaharuan.2 Hal tersebut berarti, segala sesuatu yang bersifat
pembaharuan untuk perbaikan merupakan inovasi. Teori inovasi
merupakan ide, praktik atau objek yang dianggap baru oleh manusia atau
unit adopsi lainnya. Sebuah inovasi terdifusi ke seluruh masyarakat dalam
pola yang dapat diprediksi.3 Terdapat beberapa hal yang penting dalam
mewujudkan inovasi. Hal-hal tersebut adalah penerimaan atas perubahan,
kesiapan berubah, dedikasi, belajar, membangun hubungan dan aliansi
baru, bereksperimen dan menjajaki hal-hal baru dengan pendekatan yang
beragam.4 Inovasi memerlukan keberanian untuk siap meninggalkan cara
lama menuju cara baru yang lebih efektif dan lebih bermutu.
Pendidikan merupakan suatu sistem, maka jika inovasi dikaitkan
dengan pendidikan, inovasi pendidikan mencakup hal-hal yang
berhubungan dengan komponen sistem pendidikan, sistem dalam arti
sekolah, perguruan tinggi atau lembaga pendidikan yang lain. Sehingga
dapat dikatakan inovasi dalam pendidikan adalah usaha untuk
mengadakan perubahan dengan tujuan untuk memperoleh hal yang lebih
baik secara kualitas dalam bidang pendidikan.
Selanjutnya, inovasi pendidikan merupakan upaya dalam
memperbaiki aspek-aspek pendidikan dalam praktiknya. Upaya-upaya
tersebut dapat dilakukan oleh semua pihak yang terlibat dalam
pendidikan. Inovasi pendidikan adalah suatu perubahan yang baru, dan 2 Udin Syaefuddin Sa’ud. Inovasi Pendidikan. (Bandung: Alfabeta, 2011), h. 2.
3 Uno Hamzah B. dan Nurdin Mohamad. Belajar dengan Pendekatan PAIKEM: Pembelajaran Aktif, Inovatif, Lingkungan, Kreatif, Efektif, Meanrik. (Jakarta: Bumi Aksara, 2012), h. 295.
4 Uhar Suharsaputra. Kepemimpinan Inovasi Pendidikan. (Bandung: Refika Aditama, 2016), h, 246.
5
kualitatif berbeda dari hal (yang ada sebelumnya), serta sengaja
diusahakan untuk meningkatkan kemampuan guna mencapai tujuan
tertentu dalam pendidikan.5 Untuk memahami lebih dalam lagi mengenai
pengertian inovasi pendidikan perlu diketahui juga tentang pengertian
discovery dan invention yang dalam bahasa Indonesia kata tersebut
mengandung arti ditemukannya sesuatu hal yang baru, baik hal tersebut
pada konsepnya sudah ada pada waktu lampau namun baru ditemukan
kembali atau bahkan memang hal-hal yang baru ditemukan.
Discovery ialah penemuan sesuatu yang sebenarnya sudah ada,
tetapi belum diketahui orang keberadaannya. Misalnya penemuan benua
Amerika. Pada dasarnya benua Amerika sudah lama ada, namun baru
ditemukan oleh Columbus pada tahun 1492, maka dikatakan bahwa
Columbus merupakan penemu benua Amerika. Sedangkan, invensi
(invention) merupakan kebalikan dari discovery yakni sebuah penemuan
yang benar-benar baru, artinya hasil kreasi manusia itu sendiri. Misalnya
penemuan teori-teori belajar yang didapat dari hasil kreasi manusia yang
didasarkan dari pengalaman, pengamatan, serta penelitian lanjutan.
Secara umum inovasi pendidikan dapat dimaknai sebagai
pembaharuan dalam bidang pendidikan. Inovasi pendidikan melingkupi
segala sesuatu kebaruan yang mampu membawa lembaga pendidikan
menjadi lebih bermutu dalam menyelenggarakan proses pendidikan atau
pembelajaran dalam rangka meningkatkan mutu pendidikan, yang
tercermin dari output lulusan yang berprestasi, maupun outcome yang
bermanfaat bagi masyarakat.6
Berdasarkan pemaparan mengenai inovasi pendidikan di atas,
dapat disimpulkan bahwa inovasi pendidikan merupakan suatu ide,
gaggasan, barang, metode, dari seseorang atau sekelompok orang, yang
dirasakan atau diamati sebagai hal yang baru baik berupa hasil invention
(penemuan baru) atau discovery (baru ditemukan orang), yang mampu
5 Udin Syaefuddin Sa’ud. Op.cit., h. 5.
6 Uhar Suharsaputra. Op.cit., h, 303.
6
membawa lembaga pendidikan menjadi lebih bermutu dalam
menyelenggarakan proses pendidikan atau pembelajaran dalam rangka
meningkatkan mutu pendidikan dalam usaha mencapai tujuan pendidikan
serta mampu memecahkan masalah pendidikan.
B. Tujuan Inovasi Pendidikan
Tujuan utama dari inovasi adalah berusaha meningkatkan
kemampuan, yakni kemampuan dari sumber-sumber tenaga, uang,
sarana dan prasarana, termasuk struktur dan prosedur organisasi. Jadi
keseluruhan sistem perlu ditingkatkan agar semua tujuan yang telah
direncanakan dapat dicapai dengan sebaik-baiknya.7 Tujuan yang ada
menuntut perincian yang jelas tentang sasaran dan hasil-hasil yang ingin
dicapai, yang sedapat mungkin dapat diukur untuk mengetahui perbedaan
antara keadaan sesudah dan sebelum inovasi diterapkan.
Sedangkan tujuan inovasi lainnya adalah efisiensi, relevansi dan
efektivitas mengenai sasaran jumlah anak didik sebanyak-banyaknya,
dengan hasil pendidikan yang sebesar-besarnya (menurut kriteria
kebutuhan anak didik, masyarakat dan pembangunan) dengan
menggunakan sumber tenaga, uang, alat, dan waktu dalam jumlah
sekecil-kecilnya.8 Inovasi pendidikan bertujuan untuk meningkatkan mutu
pendidikan baik dalam prosesnya maupun dalam hasilnya. Inovasi
pendidikan tidak dilakukan atau diterapkan pada hasil, melainkan pada
proses pendidikan untuk mencapai hasil yang diinginkan. Inovasi
pendidikan lebih menekankan pada bagaimana penyelenggaraan
pendidikan atau pembelajaran dilakukan, bukan hanya pada apa yang
dilakukan.9
Sehingga dapat dikatakan bahwa tujuan inovasi pendidikan yaitu
mengejar ketinggalan-ketinggalan yang dihasilkan oleh kemajuan-
7 Hasbullah. Dasar-Dasar Ilmu Pendidikan, ed. 2. (Jakarta: Rajagravindo Persada, 2001), h. 189.
8 Suryobroto. B. Beberapa Aspek Dasar-Dasar Kepemimpinan. (Jakarta: Rineka Cipta,
1990), h.129. 9 Uhar Suharsaputra. Op.cit., h, 304.
7
kemajuan ilmu dan teknologi sehingga makin lama pendidikan di
Indonesia makin berjalan sejajar dengan kemajuan-kemajuan tersebut
dan mengusahakan terselenggaranya pendidikan sekolah maupun luar
sekolah bagi setiap warga negara.
C. Urgensi Inovasi Pendidikan
Di zaman era globalisasi saat ini, ada kecenderungan yang kuat
terjadinya proses universalisasi yang melanda seluruh aspek kehidupan
manusia tidak terkecuali dunia pendidikan. Di bidang pendidikan, peran
guru untuk mendidik peserta didik menjadi manusia yang selalu mengikuti
perkembangan zaman tanpa meninggalkan akar budaya sangat penting
dalam menentukan perjalanan generasi bangsa ini. Guru dituntut menjadi
pendidik yang bisa menjembatani kepentingan-kepentingan itu. Tentu saja
melalui usaha-usaha nyata yang bisa diterapkan dalam mendidik peserta
didiknya.
Dalam perkembangan kontemporer, dunia sedang berubah dengan
sangat cepat dan bersifat global. Hal itu diakibatkan oleh perkembangan
ilmu dan teknologi yang sangat cepat, terutama dalam bidang komunikasi
dan elektronika. Perkembangan dalam bidang ini telah mengakibatkan
revolusi informasi. Sejumlah besar informasi, hampir mengenai semua
bidang kehidupan dari semua tempat. Semua aspek dan kegiatan telah
terhimpun, terolah, tersimpan, dan tersebarkan. Secara terbuka, setiap
saat informasi tersebut dapat diakses, dibaca, serta disaksikan oleh setiap
orang, terutama melalui internet, media cetak dan televisi.10 Dengan
begitu, perubahan adalah suatu bentuk yang wajar terjadi sepanjang
sejarah peradaban termasuk perubahahan dalam pendidikan.
Munculnya inovasi dalam pendidikan karena ada permasalahan
yang harus diatasi, dan upaya mengatasi permasalahan tersebut melalui
inovasi. Inovasi ini harus merupakan hasil pemikiran yang original, kreatif,
dan tidak konvensional. Penerapannya harus praktis, di mana di dalamnya
10
Nana Sayaodih Sukmadinata dkk. Pengendalian Mutu Pendidikan Mutu Sekolah
Menengah, (Bandung: Aditama, 2006), h. 5
8
terdapat unsur-unsur kenyamanan dan kemudahan. Semua ini
dimunculkan sebagai suatu upaya untuk memperbaiki situasi atau
keadaan yang berhadapan dengan permasalahan. Adapun beberapa
persoalan yang muncul baik dari luar maupun dari dalam sistem
pendidikan yang memerlukan inovasi adalah sebagai berikut.
1. Sumber-sumber yang makin terbatas dan belum dimanfaatkannya
sumber yang ada secara efektif dan efisien.
2. Sistem pendidikan yang masih lemah dengan tujuan yang masih
kabur, kurikulumnya belum serasi, relevan, suasana belum
menarik, dan sebagainya.
3. Pengelolaan pendidikan yang belum mekar dan mantap, serta
belum peka terhadap perubahan dan tuntutan keadaan, baik masa
kini maupun masa akan datang.
4. Masih kabur dan belum mantapnya konsepsi tentang pendidikan
dan implementasinya dalam praktik.
Berdasarkan permasalah-permasalahan yang muncul dalam sistem
pendidikan di atas, perlu adanya inovasi-inovasi dalam pendidikan.
Inovasi tersebut diharapkan mampu menyelesaikan persoalan-persoalan
yang ada dalam sistem pendidikan di Indoensia.
D. Jenis-jenis Inovasi Pendidikan
Jenis inovasi pendidikan dapat dilihat dari beberapa sudut
pandang. Dilihat dari pelaku adopsinya, Hause (1974) membagi inovasi
pendidikan ke dalam dua jenis, yakni inovasi rumah tangga (Household
Innovation) dan inovasi entrepreneur (Entrepreneur Innovation).11 Inovasi
rumah tangga merupakan inovasi individu, seperti inovasi guru di kelas
dan biasanya tersebar dari individu ke individu. Inovasi entrepreneur
(Entrepreneur Innovation), inovasi yang mempunya akibat langsung bagi
orang lain diluar adopternya. Selanjutnya, Hause menyatakan bahwa
praktisi pendidikan dapat dikelompokkan dalam dua kelompok, yakni.
(pengawas dan kepala sekolah) dan teacher. Perbedaan antara peran
11
Uhar Suharsaputra. Op.cit., h. 305.
9
yang dimainkan dan lingkungan kerja dalam melaksanakan kegiatan
pendidikan, membuat dua kelompok ini memiliki pandangan dan sikap
yang berbeda pula. Administrator, khususnya kepala sekolah dipandang
lebih mudah menerima inovasi dibanding guru.
Jika dilihat dari arah otoritasnya, inovasi pendidikan dibagi menjadi
dua, yakni inovasi dari atas ke bawah (top down innovation) dan inovasi
dari bawah ke atas (bottom-up innovation). Inovasi dari atas ke bawah
(top down innovation) yaitu inovasi pendidikan yang diciptakan oleh pihak
tertentu sebagai pimpinan/atasan yang diterapkan kepada bawahan;
seperti halnya inovasi pendidikan yang dilakukan oleh Departemen
Pendidikan Nasinal selama ini. Banyak contoh inovasi yang dilakukan oleh
Depdiknas selama beberapa dekade terakhir ini, seperti Cara Belajar
Siswa Aktif (CBSA). Sedangkan, inovasi dari bawah ke atas (bottom-up
innovation) yaitu model inovasi yang bersumber dan hasil ciptaan dari
bawah dan dilaksanakan sebagai upaya untuk meningkatkan
penyelenggaraan dan mutu pendidikan. Jenis inovasi yang diciptakan
berdasarkan ide, pikiran, kreasi, dan inisiatif dari sekolah, guru atau
masyarakat.
Chin dan Benne (1970) menyarankan tiga jenis strategi inovasi,
yaitu: Power Coercive (strategi pemaksaan), Rational Empirical (empirik
rasional), dan Normative-Re-Educative (Pendidikan yang berulang secara
normatif).12 Strategi pemaksaan adalah strategi pemaksaaan berdasarkan
kekuasaan merupakan suatu pola inovasi yang sangat bertentangan
dengan kaidah-kaidah inovasi itu sendiri. Strategi ini cenderung
memaksakan kehendak, ide, dan pikiran sepihak tanpa menghiraukan
kondisi dan keadaan serta situasi yang sebenarnya dimana inovasi itu
akan dilaksanakan. Kekuasaan memegang peranan yang sangat kuat
pengaruhnya dalam menerapkan ide-ide baru dan perubahan sesuai
dengan kehendak dan pikiran-pikiran dari pencipta inovasinya. Pihak
pelaksana yang sebenarnya merupakan obyek utama dari inovasi itu
12
Syafaruddin, dkk. Op.cit., h. 65.
10
sendiri sama sekali tidak dilibatkan baik dalam proses perencanaan
maupun pelaksanaannya. Para inovator hanya menganggap pelaksana
sebagai obyek semata dan bukan sebagai subyek yang juga harus
diperhatikan dan dilibatkan dalam proses perencanaan serta
pengimplementasian.
Strategi inovasi yang kedua adalah empirik rasional. Asumsi dasar
dalam strategi ini adalah bahwa manusia mampu menggunakan pikiran
logisnya atau akalnya sehingga mereka akan bertindak secara rasional.
Dalam strategi ini, keberadaan inovator bertugas mendemonstrasikan
inovasinya dengan menggunakan metode yang terbaik dan valid untuk
memberikan manfaat bagi penggunanya. Jenis strategi inovasi yang
ketiga adalah normatif re-edukatif (pendidikan yang berulang) adalah
suatu strategi inovasi yang didasarkan pada pemikiran para ahli
pendidikan seperti Sigmund Freud, John Dewey, Kurt Lewis dan beberapa
pakar lainnya. Strategi ini yang menekankan bagaimana klien memahami
permasalahan pembaharuan seperti perubahan sikap, skill, dan nilai-nilai
yang berhubungan dengan manusia.
E. Prinsip-prinsip Inovasi Pendidikan
Inovasi bukan sekadar inovasi, namun inovasi selalu bertujuan
pada perbaikan, peningkatan dan perubahan ke arah yang lebih baik.
Dalam implementasi ide baru atau inovasi, organisasi tentunya akan
mengalami perubahan sebagai dampaknya, sehingga dalam
pelaksanaannya diperlukan kaidah-kaidah fundamental sebagai prinsip-
prinsip dasar dalam inovasi. Inovasi harus berorientasi tindakan, simpel
dan mudah dipahami untuk kepuasan pelanggan (klien). Bisa dimulai dari
hal kecil namun bertujuan besar, lakukan percobaan, pengujian, kemudian
revisi bila diperlukan, dan belajar dari kegagalan, dan diikuti penjadwalan,
beri reward pada pelakunya, dan kerjakan terus untuk mencapai
keberhasilan. Sementara itu Drucker (dalam Suharsaputra) menyebutkan
beberapa prinsip inovasi yang efektif dalam bentuk apa yang perlu
11
dilakukan dan apa yang tidak perlu dilakukan. Berikut dijelaskan beberapa
prinsip dalam inovasi.
1. Purposeful, systematic innovation begin with the analysis of
opportunity. Inovasi selalu punya tujuan dan melakukannya
memerlukan pendakatan sistem, semua itu dimulai dengan analisis
peluang, yang mencakup hal-hal yang positif, dapat memberi nilai
tambah bagi organisasi maupun kemungkinan resiko yang akan
terjadi bila inovasi dilaksanakan.
2. Innovation is both conceptual and perceptual. Inovasi bersifat
konseptual dan perseptual, pemahaman akan konsep tentang ide-
ide baru menjadi fondasi dalam memahami inovasi, dan juga
persepsi akan inovasi menjadi dasar dalam menilai suatu inovasi
untuk dilaksanakan (diadopsi) atau tidak.
3. An innovation, to be effective, has to be simple and is has focused.
Agar inovasi efektif, diperlukan kesederhanaan dengan fokus yang
jelas akan inovasi yang akan diadopsi dan diterapkan dalam
konteks meningkatkan nilai tambah bagi organisasi.
4. Effective innovation start small. Inovasi berskala besar memang
akan berdampak besar bagi organisasi, namun memulai dari yang
kecil merupakan langkah penting dalam menjadikan inovasi
sebagai bagian dari gerakan kinerja organisasi, yang penting
adalah adopsi dan implementasinya dilakukan secara efektif,
meskipun skalanya kecil.
5. A successful innovation aims at leadership. Inovasi yang sukses
mengarah kepada kepemimpinan, maknanya adalah kepemimpinan
menjadi kunci penting bagi keberhasilan inovasi dalam organisasi,
tanpa kepemimpinan yang tepat dan berorientasi perubahan,
inovasi hanya akan diadopsi tanpa keberlanjutan, sehingga nilai
12
tambah bagi peningkatan kapasistas organisasi akan tidak
terwujud.13
Mengacu pada prinsip-prinsip di atas inovasi dalam pendidikan juga
mempunyai beberapa prinsip inovasi terutama terkait dengan sekolah.
Posisi dan peran organisasi sekolah dalam pengembangan sangat
diperlukan, organisasi sekolah yang memiliki otonomi, pengembangan
profesi, iklim organisasi yang baik dan terbuka, dapat mempengaruhi
prilaku inovatif dari anggota organisasi sekolah tersebut. Inovasi
pendidikan memerlukan perubahan atau reformasi organisasi sekolah,
dan itu semua tentu saja memerlukan inovasi yang dapat memberikan
efek positif bagi organisasi sekolah, baik secara konseptual maupun
praktikal pada saat telah dilaksanakan. Berdasarkan hasil penelitian
(fokus pada perubahan kurikulum) Levine (dalam Suharsaputra)
menjelaskan terdapat lima prinsip penting bagi keberhasilan inovasi di
sekolah yaitu sebagai berikut.
1. Inovasi yang dirancang untuk memperbaiki belajar siswa harus baik
atau bagus secara teknis. Artinya, bahwa perubahan hendaknya
merefleksikan penelitian tentang apa (inovasi) yang bisa bekerja
dan tidak, bukan didasarkan pada hal yang populer sekarang atau
nanti.
2. Inovasi yang sukses memerlukan perubahan dalam struktur
sekolah (tradisional). Maksudnya, bahwa perubahan struktural
merupakan modifikasi utama atas cara murid-murid dan guru-guru
berperan di kelas dan berinteraksi satu sama lain.
3. Inovasi harus dapat dikelola oleh semua guru.
4. Implementasi upaya perubahan yang berhasil memerlukan
organisasi organik, bukan mekanistik atau birokratis. Maksudnya,
model birokrasi yang mendasarkan pada kepatuhan, prosedur,
aturan dan pengawasan tidak kondusif bagi perubahan, oleh 13
Uhar Suharsaputra. Op.cit., hh, 265—267
13
karena itu perlu diubah dengan model organic yang pendekatannya
bersifat adaptif, dan menghargai, mengakui penyimpangan dari
rencana awal yang telah disusun, sepanjang sesuai dengan
masalah yang dihadapi dan kondisi sekolah.
5. Hindari sekadar melakukan sindrom melakukan sesuatu,
melakukan lagi. Maksudnya, menghindari asal melakukan inovasi
atau perubahan, tapi harus terencana fokus dengan upaya, dana
dan waktu yang memadai untuk melakukannya.14
F. Sasaran Inovasi Pendidikan
Kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi yang begitu pesat
berpengaruh pula terhadap pola kehidupan masyarakat serta budaya.
Pendidikan sebagai bagian dari kebudayaan, turut pula mengalami
pembaharuan. Banyak inovasi-inovasi yang dimunculkan untuk menjawab
permasalahan yang bermunculan seiring dengan perkembangan ilmu
pengetahuan yang mengglobal. Inovasi pendidikan di Indonesia dapat
dilihat dari empat aspek, yaitu aspek tujuan pendidikan, struktur
pendidikan dan pengajaran, metode kurikulum dan pengajaran serta
perubahan terhadap aspek-aspek pendidikan dan proses.
Aspek pertama adalah inovasi dalam aspek tujuan pendidikan.
Inovasi dalam aspek tujuan pendidikan dimulai pada tahun 1970 dan kini
dikenal sebagai Tujuan Intruksional Khusus (TIK). Selanjutnya, tujuan
pendidikan beralih pada Kurikulum Satuan Pendidikan (KTSP). Kini,
tujuan pendidikan mengalami pembaharuan lagi dengan menerapkan
Kurikulum 2013. Pada Kurikulum 2013 atau dikenal dengan istilah
kurikulum berkarakter, tujuan pendidikan tidak hanya sebatas perubahan
pada kognitif peserta didik, tetapi juga pada karakter peserta didik.
Aspek kedua adalah inovasi pada aspek struktur pendidikan.
Inovasi pada aspek struktur pendidikan melibatkan cara penyusunan
sekolah dan kelompok serta ruangan kelas agar menjadi lebih bergengsi. 14
Ibid, h. 307
14
Hal ini dapat dilakukan melalui rencana pendidikan. Perencanaan
pendidikan merupakan suatu rangkaian kegiatan melihat ke masa depan
dalam hal menentukan kebijaksanaan, prioritas, dan biaya pendidikan
dengan mempertimbangkan kenyataan yang ada dalam bidang
ekonomi, sosial, budaya, dan politik. Hal tersebut dilakukan untuk
mengembangkan potensi sistem pendidikan, negara, dan peserta didik
yang dilayani oleh sistem tersebut demi tercapainya pertumbuhan
ekonomi, pembangunan sumber daya manusia yang memberikan jasa
sebagai tenaga kerja.
Aspek ketiga dalam inovasi pendidikan meliputi pembaharuan
dalam materi dan isi kurikulum dalam pengajaran. Inovasi materi atau isi
kurikulum, yaitu meliputi inovasi pendidikan yang disajikan. Usaha-usaha
yang telah dilaksanakan untuk meningkatkan proses pembelajaran
merupakan suatu usaha yang baik, namun demikian inovasi yang
dilakukan saat ini bersifat lokal dan terbatas. Seperti contohnya
bagaimana meningkatkan mutu proses belajar dan mengajar dan
bagaimana menerapkan muatan lokal dari kurikulum nasional.
Aspek terakhir dalam inovasi pendidikan adalah perubahan
terhadap aspek-aspek pendidikan dan proses. Aspek ini meliputi
penggunaan multimetode dan multimedia dalam kegiatan belajar.
Penggunaan kombinasi metode atau media dilakukan oleh guru pada saat
proses berlangsung, dan diharapkan dapat memberikan hasil yang efektif.
Perubahan dalam proses ini bisa dilihat dari pembaharuan metode
pembelajaran yang digunakan oleh guru, seperti penerapan metode
pembelajaran kooperatif, komunikatif, dan lain sebagainya.
Selain yang diuraikan di atas, upaya pembaruan dalam bidang
pendidikan, yaitu dengan adanya teknologi pendidikan. Teknologi
pendidikan merupakan pengembangan, penerapan, dan evaluasi atas
sistem, teknik serta alat bantu untuk meningkatkan proses belajar
manusia. Perkembangan suatu inovasi didorong oleh motivasi untuk
melakukan inovasi pendidikan itu sendiri. Motivasi itu bersumber pada dua
15
hal, yaitu kemauan sekolah atau lembaga untuk mengadakan respons
terhadap tantangan perubahan masyarakat dan adanya usaha untuk
menggunakan sekolah dalam memecahkan masalah yang dihadapi.
Perkembangan inovasi dalam pendidikan di Indonesia di antaranya adalah
berikut ini.
1. Pemerataan kesempatan belajar, untuk menanggulangi jumlah usia
sekolah yang cukup banyak di Indonesia. Pemerintah menciptakan
sistem pendidikan yang dapat menampung sebanyak mungkin
anak usia sekolah, salah satunya adalah didirikannya SD Pamong,
SMP Terbuka, Universitas Terbuka.
2. Kualitas pendidikan untuk menanggulangi kurangnya jumlah guru,
dengan diiringi merosotnya mutu pendidikan pemerintah dalam hal
ini meningkatkan mutu pendidikan, misalnya penataran guru
melalui radio, modul.
3. Penggunaan multimedia dalam pembelajaran. Pendidikan harus
diusahakan agar memperoleh hasil yang baik dengan dana dan
waktu yang sedikit. Ini berari harus dicari sistem pendidikan dan
pengajaran yang efektif dan efisien.
Berikut ini contoh-contoh inovasi pendidikan dalam setiap
komponen pendidikan atau komponen sistem sosial dengan pola yang
dikemukakan oleh B. Milles, seperti yang dikutip oleh Syafaruddin, dkk.15
1. Pembinaan Personalia
Pendidikan yang merupakan bagian dari sistem sosial
menempatkan personal (orang) sebagai bagian/komponen dari
sistem. Adapun inovasi yang sesuai dengan pembinaan personal,
yaitu peningkatan mutu guru, sistem kenaikanpangkat, peningkatan
disiplin siswa melalui tata tertib dan sebagainya.
15
Syafaruddin, dkk. Op.cit., hh. 73—77.
16
2. Banyaknya Personal dan Wilayah Kerja
Inovasi pendidikan yang relevan dengan aspek ini, misalnya rasio
guru dan siswa dalam satu sekolah.
3. Fasilitas Fisik
Sistem pendidikan untuk mendayagunakan sarana dan prasarana
dalam mencapai tujuan. Inovasi yang sesuai dengan komponen ini,
misalnya pengaturan tempat duduk siswa, pengaturan papan tulis,
pengaturan peralatan laboratorium bahasa, penggunaan kamera
video.
4. Penggunaan Waktu
Dalam sistem pendidikan tentu memiliki perencanaan pengunaan
waktu. Inovasi yang sesuai dengan aspek ini, misalnya pengaturan
waktu belajar (pagi atau siang), pengaturan jadwal pelajaran.
5. Perumusan Tujuan
Sistem pendidikan tentu memiliki rumusan tujuan yang jelas.
Inovasi yang sesuai dengan aspek ini, misalnya perubahan
rumusan tujuan pendidikan nasional, perubahan rumusan tujuan
kurikuler, perubahan rumusan tujuan institusional, perubahan
rumusan tujuan instruksional.
6. Prosedur
Dalam sistem pendidikan tentu saja memiliki prosedur untuk
mencapai tujuan. Adapun inovasi pendidikan yang relevan dengan
komponen ini adalah penggunaan kurikulum baru, cara membuat
rencana pengajaran, pengajaran secara kelompok dan sebagainya.
7. Peran yang Diperlukan
Dalam sistem pendidikan perlu adanya kejelasan peran yang
diperlukan guna menunjang pencapaian tujuan. Inovasi pendidikan
yang relevan dengan komponen ini, misalnya peran guru sebagai
pemakai media, peran guru sebagai pengelola kegiatan kelompok,
guru sebagai team teaching.
17
8. Wawasan dan Perasaan
Dalam interaksi sosial termasuk sistem pendidikan biasanya
berkembang suatu wawasan dan perasaan tertentu yang
menunjang kelancaran pencapaian tujuan. Inovasi pendidikan yang
relevan dengan komponen ini misalnya wawasan pendidikan
seumur hidup, pendekatan keterampilan proses, perasaan cinta
akan pekerjaan (profesionalisme), kesedian berkorban, dan
kesabaran.
9. Bentuk Hubungan Antarbagian (Mekanisme Kerja)
Dalam sistem pendidikan perlu adanya kejelasan hubungan
antarbagian dalam pelaksanaan kegiatan. Inovasi yang relevan
dengan komponen ini, antara lain perubahan pembagian tugas
antarguru, perubahan hubungan kerja antarkelas.
10. Hubungan dengan Sistem yang lain
Pendidikan sebagai sebuah sistem dalam pelaksanaan kegiatannya
akan berhubungan atau bekerja sama dengan sistem yang lain.
Inovasi yang relevan dengan komponen ini, misalnya dalam
pelaksanaan Usaha Kesehatan Sekolah bekerja sama dengan
Puskesmas, dalam pelaksanaan Bakti Sosial bekerja sama dengan
Pemerintah Daerah setempat, dan sebagainya.
11. Strategi
Strategi ialah tahap-tahap kegiatan yang dilaksanakan untuk
mencapai tujuan inovasi pendidikan. Pola strategi yang biasanya
digunakan, yaitu sebagai berikut.
a) Desain suatu inovasi ditemukan berdasarkan hasil observasi
atau hasil penelitian. Dari hasil penelitian itu maka dibuat
desain suatu inovasi dengan perencanaan penyebarannya.
b) Kesadaran dan perhatian berhasil atau tidaknya suatu
inovasi sengat ditentukan oleh adanya kesadaran dan
perhatian penerima/sasaran inovasi baik individu maupun
kelompok akan perlunya inovasi tersebut. Berdasarkan
18
kesadran itu maka mereka akan mencari informasi tentang
inovasi.
c) Evaluasi para penerima/sasaran inovasi mengadakan
penilaian tentang kemungkinan akan dapat terlaksananya
inovasi tersebut, tentang kemampuan untuk mencapai
tujuan, tentangpembiayaan dan sebagainya.
d) Percobaan para penerima/sasaran inovasi mencoba
menerapkan inovasi untuk membuktikan apakah memang
benar inovasi dapat diterapkan, seperti yang diharapkan.
Jika ternyata berhasil maka inovasi akan diterima.
Walaupun inovasi telah dilakukan dalam dunia pendidikan, tetapi
semuanya tidak selalu berjalan sesuai keinginan. Banyak permasalahan
yang muncul setelah inovasi tersebut dilakukan. Permasalahan tersebut
sering muncul saat pengimplementasian dari inovasi tersebut. Berikut ini
beberapa alasan mengapa inovasi sering ditolak atau tidak dapat diterima
oleh para pelaksana inovasi di lapangan atau di sekolah sebagai berikut.
1. Sekolah atau guru tidak dilibatkan dalam proses perencanaan,
penciptaan dan bahkan pelaksanaan inovasi tersebut, sehingga ide
baru atau inovasi tersebut dianggap oleh guru atau sekolah bukan
miliknya, dan merupakan kepunyaan orang lain yang tidak perlu
dilaksanakan, karena tidak sesuai dengan keinginan atau kondisi
sekolah mereka.
2. Guru ingin mempertahankan sistem atau metode yang mereka
lakukan saat sekarang, karena sistem atau metode tersebut sudah
mereka laksanakan bertahun-tahun dan tidak ingin diubah. Di
samping itu sistem yang mereka miliki dianggap oleh mereka
memberikan rasa aman atau kepuasan serta sudah baik sesuai
dengan pikiran mereka.
3. Inovasi yang baru yang dibuat oleh orang lain terutama dari pusat
(khususnya Depdiknas) belum sepenuhnya melihat kebutuhan dan
kondisi yang dialami oleh guru dan siswa.
19
4. Inovasi yang diperkenalkan dan dilaksanakan yang berasal dari
pusat merupakan kecenderungan sebuah proyek dimana segala
sesuatunya ditentukan oleh pencipta inovasi dari pusat. Inovasi ini
bisa terhenti kalau proyek itu selesai atau kalau finasial dan
keuangannya sudah tidak ada lagi. Dengan demikian pihak
sekolah
atau guru hanya terpaksa melakukan perubahan sesuai dengan
kehendak para inovator di pusat dan tidak punya wewenang untuk
merubahnya.
5. Kekuatan dan kekuasaan pusat yang sangat besar sehingga dapat
menekan sekolah atau guru melaksanakan keinginan pusat, yang
belum tentu sesuai dengan kemauan mereka dan situasi sekolah
mereka.
20
Inovasi Pendidikan
BAB III
PENUTUP
A. Simpulan dan Saran
Inovasi pendidikan adalah suatu perubahan menuju kearah
perbaikan yang lain atau berbeda dari yang ada sebelumnya, yang
dilakukan dengan sengaja dan berencana (tidak secara kebetulan) di
bidang pendidikan. Inovasi dalam pendidikan dilakukan untuk
memecahkan masalah-masalah dalam pendidikan. Inovasi pendidikan
mencakup hal-hal yang berhubungan dengan semua komponen sistem
pendidikan, baik dalam arti sempit tingkat lembaga pendidikan maupun
arti luas di sistem pendidikan nasional. Inovasi pendidikan sebagai usaha
perubahan pendidikan tidak bisa berdiri sendiri, tapi harus melibatkan
semua unsur yang terkait di dalamnya, seperti inovator, penyelenggara
inovasi seperti guru dan siswa. Disamping itu, keberhasilan inovasi
pendidikan tidak saja ditentukan oleh satu atau dua faktor saja, tetapi juga
oleh masyarakat serta kelengkapan fasilitas. Inovasi dalam pendidikan
merupakan salah satu faktor yang memengaruhi tingginya kualitas mutu
pendidikan suatu negara. Dengan adanya inovasi dalam pendidikan
semua komponen berusaha melakukan perubahan kearah yang lebih baik
untuk meningkatkan mutu pendidikan.
21
Daftar Pustaka
B. Suryobroto. 1990. Beberapa Aspek Dasar-Dasar Kepemimpinan.
Jakarta: Rineka Cipta.
Hamzah B. Uno dan Nurdin Mohamad. 2012. Belajar dengan Pendekatan PAIKEM: Pembelajaran Aktif, Inovatif, Lingkungan, Kreatif, Efektif, Meanrik. Jakarta: Bumi Aksara.
Hasbullah. 2001. Dasar-Dasar Ilmu Pendidikan, ed. 2. Jakarta: Rajagravindo Persada.
Sa’ud, Udin Syaefuddin. 2011. Inovasi Pendidikan. Bandung: Alfabeta.
Suharsaputra, Uhar. 2016. Kepemimpinan Inovasi Pendidikan. Bandung:
Refika Aditama.
Sukmadinata, Nana Sayaodih dkk. 2006. Pengendalian Mutu Pendidikan
Mutu Sekolah Menengah. Bandung: Aditama.
Syafaruddin, dkk. 2016. Inovasi Pendidikan: Suatu Analisis terhadap Kebijakan Baru Pendidikan. Medan: Perdana Publishing.
top related