institut teknologi padang 2016 - 2020pendidikan teknologi padang tentang rencana strategis (renstra)...
Post on 11-Feb-2020
6 Views
Preview:
TRANSCRIPT
RENCANA STRATEGIS
INSTITUT TEKNOLOGI PADANG
2016 - 2020
PADANG, AGUSTUS 2016
KEPUTUSAN PENGURUS YAYASAN PENDIDIKAN TEKNOLOGI PADANG
NOMOR : 34.A/YPT-SK/27.O10/VIII-20163 TAHUN 2004
TENTANG
RENCANA STRATEGIS (RENSTRA) INSTITUT TEKNOLOGI PADANG 2016-2020
PENGURUS YAYASAN PENDIDIKAN TEKNOLOGI PADANG,
Menimbang : (1) Bahwa dalam upaya menjadikan Institut Teknologi
Padang sebagai salah satu perguruan tinggi bidang teknologi yang unggul di Indonesia tahun 2024, maka perlu disusun Rencana Program Jangka Menengah atau Rencana Strategis (Renstra) yang menjadi pedoman oleh segenap komponen penyelenggara ITP dalam menyusun, melaksanakan dan mengevaluasi program kerja tahunan ITP.
(2) Bahwa Renstra yang disusun ini adalah Renstra ITP 2016-2020 merupakan hasil revisi Renstra ITP 2014-2019, dimana perubahan tersebut berdasarkan hasil evaluasi bersama antara Pengurus Yayasan Pendidikan Teknologi Padang dan pimpinan Institut Teknologi Padang dengan mempertimbangkan kondisi internal dan eksternal ITP.
(3) Bahwa perubahan sebagaimana dimaksud oleh butir (2) perlu ditetapkan melalui Keputusan Pengurus Yayasan Pendidikan Teknologi Padang.
Mengingat : (1) Undang-Undang Nomor 12 Tahun 2012 tentang Pendidikan Tinggi.
(2) Undang-Undang Nomor 14 Tahun 2005 tentang Guru dan Dosen.
(3) Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional;
(4) Undang-Undang Nomor 14 Tahun 2001 junto Undang-Undang Nomor 28 Tahun 2004 tentang Yayasan.
(5) Peraturan Pemerintah Nomor 04 Tahun 2014 tentang Penyelenggaraan Pendidikan Tinggi dan Pengelolaan Perguruan Tinggi.
(6) Peraturan Menteri Riset, Teknologi, dan Pendidikan Tinggi Nomor 44 Tahun 2015 tentang Standar Nasional Pendidikan Tinggi.
(7) Peraturan Menteri Riset, Teknologi, dan Pendidikan Tinggi Nomor 50 Tahun 2015 tentang Pendirian, Perubahan, Pembubaran Perguruan Tinggi dan Pendirian, Perubahan, Pencabutan Izin Perguruan Tinggi Swasta.
(8) Akta Notaris Hasan Qolby, SH Nomor 5 tanggal 25 November 1972 sebagaimana telah diubah dengan Akta Notaris Abdul Kadir Usman, SH Nomor 55 tanggal14 Mei 1979 sebagaimana telah diubah terakhir dengan Akta Notaris Ida Fridayantri, SH Nomor 04 tanggal 30 Maret 2010.
(9) Pengesahan Akta Pendirian Yayasan dalam Berita Negara RI oleh Departemen Hukum dan HAM RI No.AHU-AH.01.08-575.
Memperhatikan : (1) Surat Rektor ITP No. 1263/27.O10.1/PR/2016 tanggal 27 Juni 2016 perihal usulan revisi Renstra ITP 2014-2019 berdasarkan hasil evaluasi pimpinan ITP.
(2) Berita Acara Rapat Senat ITP Nomor : 31/Senat-ITP/VI/2016 tanggal 22 Juni 2016.
(3) Rapat Pengurus Yayasan Pendidikan Teknologi Padang tanggal 29 Juni 2016.
MEMUTUSKAN
Menetapkan : KEPUTUSAN YAYASAN PENDIDIKAN TEKNOLOGI PADANG
TENTANG RENCANA STRATEGIS (RENSTRA) INSTITUT TEKNOLOGI PADANG 2016 – 2020 (terlampir).
PASAL 1
(1) Isi Renstra dicantumkan dalam Lampiran, sebagai bagian yang tidak terpisahkan dari Keputusan ini.
(2) Sebutan keputusan ini, adalah Keputusan Yayasan Pendidikan Teknologi Padang Tentang Rencana Strategis (Renstra) Institut Teknologi Padang 2016-2020.
PASAL 2
(1) Dengan diberlakukannya keputusan ini, maka Renstra sebelumnya dinyatakan tidak berlaku lagi.
(2) Ketentuan-ketentuan lain dinyatakan masih tetap berlaku sepanjang tidak bertentangan dengan peraturan ini.
(3) Hal-hal yang belum diatur dalam keputusan ini, akan diatur lebih lanjut dalam keputusan yang lebih rendah.
PASAL 3
(1) Yang berwenang untuk melakukan perubahan atas keputusan ini adalah Pengurus Yayasan Pendidikan Teknologi Padang.
(2) Yang berhak untuk mengajukan usulan perubahan atas keputusan ini adalah Rektor setelah melalui pertimbangan Senat ITP.
PASAL 4
Keputusan ini mulai berlaku pada tanggal ditetapkan dengan ketentuan bahwa apabila terdapat kekeliruan dalam penetapan ini akan ditinjau dan diperbaiki kembali sebagaimana mestinya.
Ditetapkan di : Padang
Pada Tanggal : 01 Agustus 2016
Pengurus Yayasan
Pendidikan Teknologi Padang
dto
Drs. H. Zulfa Eff Uli Ras, M.Pd
Ketua
RENCANA STRATEGIS
(RENSTRA)
INSTITUT TEKNOLOGI PADANG
TAHUN 2016-2020
INSTITUT TEKNOLOGI PADANG
2016
1
KATA PENGANTAR
Institut Teknologi Padang (ITP) adalah salah satu lembaga pendidikan tinggi
swasta yang melaksanakan sistem pendidikan nasional, sesuai dengan statuta
pendiriannya. Untuk mewujudkan ITP menjadi perguruan tinggi yang unggul sesuai
dengan visi dan misi , maka diperlukan rencana strategis (Renstra) yang disusun
dengan berpedoman kepada Renstra Kementerian Riset, Teknologi dan Pendidikan
Tinggi tahun 2015-2019.
Renstra ITP tahun 2016 - 2020 merupakan bagian integral dari pengembangan
ITP secara keseluruhan. Renstra ini merupakan kelanjutan dari Renstra sebelumnya dan
mengacu kepada perencanaan dan pengembangan ITP delapan (8) tahun kedepan yang
tertuang dalam “Road Map ITP”, yang mengarah kelima pilar yang menjadi perhatian
dalam pembangunan pendidikan di Indonesia adalah: (1) Meningkatkan kualitas,
relevansi dan daya saing lulusan, (2) Pengembangan Sumber Daya Manusia dan
Infrastruktur, (3) Optimasi Penelitian Unggulan dan Layanan Pengabdian Kepada
Masyarakat, (4) Implementasi Kerjasama yang mendukung keunggulan, (5) Optimasi
Tata Kelola dan Kelembagaan.
Teriring rasa syukur kepada Tuhan Yang Maha Kuasa, atas tersusunnya Renstra
ITP Tahun 2016 – 2020 ini, kami sampaikan terima kasih dan penghargaan yang
setinggi-tingginya kepada seluruh pihak yang telah dengan sungguh-sungguh ikut
membantu penyusunan dokumen ini. Semoga dengan tersusunnya Renstra ITP 2016 -
2020 ini akan dapat menjadi arah dalam pembangunan ITP empat tahun ke depan.
Semoga Allah SWT selalu meridhoi seluruh upaya kita, untuk menjadikan ITP
berprestasi dan berkualitas.
Padang, 01 Agustus 2016
Pengurus Yayasan Pendidikan Teknologi Padang
Ketua,
Drs. H. Zulfa Eff Uli Ras, MPd
2
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR ............................................................................................................................................................ 1
DAFTAR ISI ............................................................................................................................................................................. 2
BAB I PENDAHULUAN ...................................................................................................................................................... 4
1.1 Sejarah Lembaga.................................................................................................................................................... 4
1.2 Capaian Program RENSTRA 2014 -2019 Pada Tahun 2016 ............................................................... 4
1.2.1 Bidang Peningkatan Kualitas dan Daya Saing ................................................................................... 4
1.2.2 Bidang Pengembangan ICT untuk Meningkatkan Daya Saing ................................................... 13
1.2.3 Bidang Peningkatan daya Saing Produk Penelitian dan Layanan Pengabdian Kepada
Masyarakat ..................................................................................................................................................... 15
1.2.4 Bidang Implementasi Kerjasama yang Berdayasaing Menuju Keunggulan ........................ 16
1.2.5 Bidang Optimasi Tata Kelola Untuk Menuju Kelembagaan Yang Unggul ............................. 17
BAB II VISI, MISI DAN TUJUAN .................................................................................................................................... 19
2.1. Visi ................................................................................................................................................................................ 19
2.2. Misi .............................................................................................................................................................................. 19
2.3. Tujuan Strategis ...................................................................................................................................................... 19
BAB III. ARAH KEBIJAKAN DAN STRATEGI......................................................................................................... 20
3.1. Arahan Kebijakan Institut Teknologi Padang ............................................................................................ 20
3.1.1. Peningkatan Kualitas, Relevansi dan Daya Saing Lulusan ......................................................... 20
3.1.2. Pengembangan Sumber Daya Manusia dan Infrastruktur ......................................................... 20
3.1.3 Optimasi Penelitian Unggulan dan Layanan Pengabdian Kepada Masyarakat ................. 21
3.1.4. Implementasi Kerjasama yang Mendukung Keunggulan. .......................................................... 22
3.1.5. Optimasi Tata Kelola dan Kelembagaan ............................................................................................ 22
3.2 Strategi Pencapaian Tujuan ............................................................................................................................... 23
3.2.1. Peningkatan Kualitas, Relevansi dan Daya Saing Lulusan .......................................................... 23
3.2.2. Pengembangan Sumber Daya Manusia dan Infrastruktur ......................................................... 25
3.2.3. Optimasi Penelitian Unggulan dan Layanan Pengabdian Kepada Masyarakat ................. 25
3.2.4. Implementasi Kerjasama yang Mendukung Keunggulan. .......................................................... 26
3.2.5. Optimasi Tata Kelola dan Kelembagaan ............................................................................................ 27
BAB IV. PROGRAM DAN TARGET KINERJA .......................................................................................................... 29
4.1. Program ...................................................................................................................................................................... 29
4.1.1. Peningkatan Kualitas, Relevansi dan Daya Saing Lulusan ......................................................... 29
4.1.2. Pengembangan Sumber Daya Manusia dan Infrastruktur .......................................................... 30
4.1.2. Optimasi Penelitian Unggulan dan Layanan Pengabdian Kepada Masyarakat ................. 30
3
4.1.4. Implementasi Kerjasama yang Mendukung Keunggulan ............................................................ 31
4.1.5. Optimasi Tata Kelola dan Kelembagaan ............................................................................................ 31
4.2 Target .......................................................................................................................................................................... 34
BAB V. PENUTUP ................................................................................................................................................................ 42
REFERENSI ............................................................................................................................................................................ 43
LAMPIRAN ............................................................................................................................................................................ 44
4
BAB I PENDAHULUAN
1.1 Sejarah Lembaga
Pemerintah orde baru pada awal dekade tujuh puluhan telah memulai pembangunan
jangka panjang tahap pertama, dalam rangka mengisi kemerdekaan Republik Indonesia untuk
menuju masyarakat adil dan makmur berdasarkan Pancasila. Untuk memulai pembangunan
tersebut dibutuhkan sumberdaya manusia yang berbudi luhur, terdidik, terampil dan
profesional serta menguasai ilmu pengetahuan dan teknologi. Secara nasional tenaga terdidik
dalam bidang sains dan teknologi di era 70-an tersebut masih sangat sedikit, baik dalam jumlah
maupun kualitas, tak terkecuali di Sumatera Barat yang hanya dapat dihitung dengan jari.
Atas kondisi tersebut, maka beberapa orang praktisi, pendidik, dan pemerhati
pendidikan di Sumatera Barat saat itu menyadari pentingnya sebuah perguruan tinggi dalam
bidang teknik. Disisi lain disadari pula, bahwa mayoritas masyarakat Sumatera Barat dengan
kondisi ekonomi rendah, tidak mampu mengirim putra-putri mereka ke pulau Jawa untuk
melanjutkan studinya. Cita-cita pada waktu itu amat sederhana, melakukan sesuatu demi
masyarakat Sumatera Barat yang tidak mampu melanjutkan studi ke luar Sumatera Barat dan
menyiapkan tenaga pembangunan khususnya bagi daerah Sumatera Barat.
Pada bulan September tahun 1972 Bapak Syofyan Yatim, B.Sc seorang praktisi
pendidikan di Sumatera Barat baru saja mendirikan sebuah lembaga pendidikan bernama
Kursus Ahli Teknik (KAT). Lembaga ini belum didaftarkan, belum punya yayasan, tetapi sudah
memulai kegiatan pendidikan. Maka atas prakarsa Bpk. Syofyan Yatim, Bpk. Achmad, SB, Bpk.
Darsun Pesmo, Bpk. Djalius Jama, Bpk. Aljufri, B, Bpk. Dailis Amran, Bpk. Syamsul Arifin, dan
Bpk. Sutan Kashmir, disepakati untuk membentuk sebuah yayasan yang bernama Yayasan
Pendidikan Teknologi Padang (YPTP). Yayasan tersebut kemudian di Aktakan dihadapan Notaris
Hasan Qalby, SH tanggal 25 November 1972 dengan Akta Pendirian Nomor 5 tahun 1972 di
Padang. Disepakati juga bahwa pemrakarsa adalah sebagai pendiri Yayasan Pendidikan
Teknologi Padang. Adapun filosofi pendiriannya adalah “dari masyarakat oleh masyarakat
dan kembali kepada masyarakat”. Sedangkan nilai-nilai yang dianut adalah religius,
profesional dalam bingkai kebersamaan, jujur, beretika, dinamis, kreatif dan inovatif.
Dalam perjalanannya Yayasan Pendidikan Teknologi Padang selaku Badan Hukum
Penyelenggara (BPH) lembaga pendidikan atas nama masyarakat ini telah melakukan re-
organisasi kepengurusan dan keanggotaan yayasan melalui rapat Pengurus tanggal 28
September 1978 dengan Akta Notaris Abdul Kadir Usman, SH Nomor 55 tanggal 14 Mei 1979
dan telah didaftarkan pada Panitera Pengadilan Negeri Kelas IB Padang, Nomor 94/1979 tanggal
16 Mei 1979. Selanjutnya, Akta yayasan ini telah beberapa kali mengalami perubahan untuk
5
tujuan re-organisasi kepengurusan dan keanggotaan yayasan serta penyesuaian dengan
peraturan dan perundang-undangan yang berlaku, dan terakhir dirubah dengan Akta Notaris Ida
Fridayantri, SH Nomor 04 tanggal 30 Maret 2010 di Jakarta.
Berawal dari Kursus Ahli Teknik (KAT) yang didirikan pada bulan September 1972
selanjutnya dikembangkan menjadi Akademi Teknik Padang (ATP) tanggal 21 Februari 1973
Diawal berdirinya Akademi Teknik Padang membuka 2 (dua) program studi yaitu Teknik Sipil
D3 dan Teknik Mesin D3, lalu ditambah Teknik Elektro tahun 1978. Selanjutnya dalam upaya
mengakomodir kebutuhan tenaga ahli level sarjana teknik di wilayah Sumatera (terutama
Sumbar, Riau, Jambi dan Bengkulu), maka Akademi Teknik Padang (ATP) dikembangkan
menjadi Sekolah Tinggi Teknik Padang (STTP) tanggal 19 Oktober 1989 berdasarkan Keputusan
Menteri Pendidikan dan Kebudayaan RI Nomor : 0683/O/1989 tanggal 19 Oktober 1989.
Sekolah Tinggi Teknik Padang menambah 3 (tiga) program studi yaitu : program studi Teknik
Sipil S1, program studi Teknik Mesin S1 dan program studi Teknik Elektro S1. Sehingga Sekolah
Tinggi Teknik Padang saat itu mengelola 6 (enam) program studi, yaitu 3 (tiga) program studi
diploma (D3) dan 3 (tiga) program studi sarjana (S1). Kemudian, sesuai dengan perkembangan
ilmu pengetahuan dan teknologi serta tren zaman saat itu, maka segenap civitas akademika dan
alumni mendesak pimpinan STTP untuk mengembangkan Sekolah Tinggi Teknik Padang (STTP)
menjadi Institut Teknologi Padang.
Alhamdulillah, atas usaha dan kerja keras segenap unsur serta pertolongan dan ridho
Allah Subhanawata’ala, maka cita-cita tersebut akhirnya terwujud dengan disetujuinya
perubahan nomenklatur lembaga Sekolah Tinggi Teknik Padang menjadi Institut Teknologi
Padang pada tanggal 07 Juni 2002 melalui Keputusan Menteri Pendidikan Nasional RI Nomor
113/D/O/2002 tanggal 7 Juni 2002. Institut Teknologi Padang mengelola 9 (sembilan) program
studi yaitu : sejumlah 3 (tiga) program studi diploma tiga (Teknik Sipil D3, Teknik Mesin D3, dan
Teknik Elektor D3), serta sejumlah 6 (enam) program studi S1 (Teknik Sipil S1, Teknik Mesin S1,
Teknik Elektro S1, Teknik Informatika S1, Teknik Geodesi S1, dan Teknik Material S1).
1.2 Capaian Program RENSTRA 2014 -2019 Pada Tahun 2016
1.2.1 Bidang Peningkatan Kualitas dan Daya Saing
1.2.1.1 Program Pembinaan dan Pengelolaan Program Studi
1. Peningkatan Status Akreditasi
Peningkatan status akreditasi pada program kerja Tahun Akademik 2015-2016 memiliki
dua fokus kegiatan, yaitu peningkatan status akreditasi institusi dan peningkatan status
akreditasi program studi. Akreditasi Institusi Perguruan Tinggi (AIPT) merupakan syarat
legalitas perguruan tinggi yang diperoleh atas penilaian kelayakan program dan/atau satuan
6
pendidikan tinggi berdasarkan kriteria yang telah ditetapkan untuk memberikan jaminan mutu
kepada masyarakat, seperti yang tertuang dalam Undang-Undang No. 12 Tahun 2012 tentang
Pendidikan Tinggi dan Permendiknas No. 28 Tahun 2005. Mengingat pentingnya akreditasi
institusi (AIPT) tersebut, maka dibentuklah tim penyusun borang AIPT ITP sesuai dengan Surat
Tugas Rektor ITP No. 616/27.O10.1/AK/VI/2016 tanggal 24 Juni 2016, dengan target nilai
akreditasi institusi ITP adalah B.
Untuk akreditasi program studi tahun 2016, sejumlah 7 (tujuh) dari 8 (delapan) program
studi dilingkungan Institut Teknologi Padang atau 87,50% telah terakreditasi B, dan hanya 1
(satu) program studi lagi masih terakreditasi C yaitu program studi Teknik Geodesi. Sesuai
rencana, akhir tahun 2016 ini program studi teknik Geodesi akan mengajukan re-akreditasi ke
BAN-PT. Pada tabel di bawah ini dapat dilihat nilai akreditasi masing-masing program studi di
lingkungan Institut Teknologi Padang.
2. Pelaksanaan Monitoring dan Evaluasi (Monev) Berkala Program Studi (Prodi)
Monitoring, evaluasi dana audit internal Institut Teknologi Padang dilaksanakan oleh :
(1). Badan Penjaminan Mutu Internal (BPMI);
(2). Unit Penjaminan Mutu Internal (UPMI) Fakultas;
(3). Gugus Kendali Mutu (GKM) Program Studi.
Monitoring dan evaluasi (Monev) di tingkat institusi dilakukan oleh Badan Penjaminan
Mutu Internal (BPMI). Pada tingkat fakultas dilaksanakan oleh Unit Penjaminan Mutu Internal
(UPMI) Fakultas, sedangkan di tingkat program studi dilaksanakan oleh Gugus Kendali Mutu
(GKM) Program Studi.
Program Studi
No. SK BAN-PT Nilai
Batas Akhir Akreditasi
S1 - Teknik Sipil 240/SK-BAN-PT/Ak-XVI/S/XI/2013 B 29-11-2018
S1 - Teknik Mesin 227/SK-BAN-PT/Ak-XVI/S/XI/2013 B 29-11-2018
S1 - Teknik Elektro 462/ BAN-PT/Akred/S/XII/2014 B 07-12-2019
S1 – Teknik Geodesi 091/SK-BAN-PT/Ak-XV/S/II/2013 C 21-02-2018
S1 – Tek. Informatika 1262/SK/BAN-PT/Akred/S/XII/2015 B 29-12-2020
D3 - Teknik Sipil 002/BAN-PT/Akred/Dpl-III/I/2015 B 09-01-2020
D3 - Teknik Mesin 771/SK/BAN-PT/Akred/Dipl-III/VII/2015 B 10-07-2020
D3 - Teknik Elektro 235/SK-BAN-PT/Ak-XIII/Dipl-III/XI/2013 B 22-11-2018
7
Evaluasi internal secara keseluruhan di tingkat program studi dilakukan secara periodik
per-dua tahun sekali untuk melihat kesesuaian lulusan dengan pasar kerja, dengan metode
tracer study dan penyebaran kuisioner melalui alumni. Sedangkan evaluasi internal rutin
prgoram studi dilakukan setiap akhir semester. Hal-hal yang dievaluasi diantaranya adalah
tingkat kehadiran dosen mengajar, tingkat kehadiran mahasiswa, kesesuaian materi ajar dengan
silabus, dan penyerahan nilai akhir semester.
Evaluasi kehadiran dosen mengajar dilakukan pada tengah semester (sebelum UTS) dan
akhir semester (sebelum UAS). Bagi dosen yang tingkat kehadirannya masih kurang
diberitahukan secara tertulis oleh Ketua Program Studi agar menambah jumlah pertemuan
sesuai peraturan dan ketentuan yang berlaku. Evaluasi kehadiran mahasiswa dilakukan melalui
sistem informasi kampus dengan ketentuan apabila kehadiran mahasiswa kurang dari
persyaratan (minimal 75%), maka mahasiswa tersebut tidak dapat mengikuti ujian. Evaluasi
kurikulum dilakukan dengan memonitor penyusunan serta penggunaan Rencana Perkuliahan
Semester (RPS). Untuk evaluasi kesesuaian materi ajar dilakukan oleh program studi dengan
melibatkan Ketua KBK setiap akhir semester.
Secara keseluruhan kegiatan monitoring dan evaluasi di tingkat program studi telah
berjalan sebagaimana mestinya, walaupun yang di monitoring dan di evaluasi baru sebatas
aspek kuantitas. Namun diharapkan ke depan pelaksanaan monitoring dan evaluasi sudah harus
menyentuh sisi kualitasnya, sehingga tujuan institusi secara umum dan khususnya tujuan
program studi untuk menjadi salah satu program studi yang unggul dapat terwujud.
3. Peningkatan Kualitas Mahasiswa dan Alumni
a. Seleksi Masuk Mahasiswa
Seleksi masuk mahasiswa baru disusun dan diimplementasikan secara terpusat, mulai
dari pendaftaran daring/online hingga ke seleksi berkas. Dengan diadakannya kerjasama
dengan Universitas Negeri Padang (UNP) dan Politeknik Negeri Padang dalam penerimaan
mahasiswa baru maka diharapkan mahasiswa yang diterima memiliki daya saing yang lebih
tinggi. Seleksi calon mahasiswa unggul dari SMA/SMK juga didukung oleh adanya program
beasiswa bebas uang kuliah satu tahun bagi calon mahasiswa yang memiliki rangking 10 besar
di kelas dan Beasiswa Bidik Misi khususnya untuk program studi berakreditasi B.
Rencana penerimaan mahasiswa baru pada Tahun Akademik 2015/2016 adalah
sejumlah 525 orang (12 lokal) dan pada Tahun Akademik 2016/2017 sebanyak 795 orang (18
lokal). Sedangkan realisasi penerimaan mahasiswa baru pada Tahun Akademik 2015/2016
hanya 477 orang (90,86%), sedangkan pada Tahun Akademik 2016/2017 realisasi penerimaan
mahasiswa baru adalah 543 orang (70,98%). Belum tercapainya target penerimaan mahasiswa
baru berkemungkinan disebabkan oleh beberapa faktor, yaitu :
8
(1). Belum optimalnya kegiatan promosi program studi terutama untuk program studi
diploma tiga.
(2). Belum sinkronnya antara kebijakan pemerintah terhadap lulusan program diploma
(vokasi) dengan implementasi pasar kerja, baik pada institusi pemerintah maupun
swasta (misalnya : untuk penerimaan tenaga kerja cenderung di utamakan lulusan
program sarjana).
Untuk program kerja ke depan diharapkan kegiatan promosi penerimaan mahasiswa
baru merupakan tugas dan tanggungjawab program studi. Pada tabel 1.1 diperlihatkan rencana
dan realisasi penerimaan mahasiswa baru per-masing masing program studi Tahun Akademik
2015/2016 dan 2016/2017. Pada Tabel 1.2 ditampilkan sebaran asal mahasiswa baru ITP per-
provinsi. Sedangkan pada gambar 1.1 dan 1.2 menampilkan rencana dan realisasi penerimaan
mahaiaswa baru dalam bentuk grafik.
Tabel 1.1 : Rencana dan Realisasi Penerimaan Mahasiswa Baru ITP Tahun Akademik 2015/2016 dan 2016/2017
Tabel 1.2 : Sebaran Provinsi Asal Mahasiswa Baru ITP Tahun Akademik 2015/2016 dan 2016/2017
9
Gambar 1.1: Penerimaan Mahasiswa Baru TA 2015/2016
Gambar 1.2 : Jumlah Mahasiswa Per Tahun Angkatan TA 2015/2016
Penataan daya tampung belum sesuai dengan yang direncanakan, seperti yang terjadi
pada program studi Teknik Sipil S1 yang mana mahasiswa yang diterima sebagai mahasiswa
baru melebihi kuota yang direncanakan, yang mengakibatkan perencanaan proses belajar
mengajar sedikit terganggu, khususnya dalam hal pembagian jumlah mata kuliah per dosen.
Untuk prodi yang jumlah penerimaan mahasiswa barunya lebih kecil dari yang direncanakan,
perlu kajian dan evaluasi bersama. Hal ini menyebabkan ratio dosen : mahasiswa masih tinggi
yaitu 1 : 37,1 di mana ratio ideal adalah 1 : 20.
10
b. Masa Studi Mahasiswa
Rata – rata lama studi mahasiswa pada tahun akademik 2015/2016 adalah 4,59 tahun
untuk program sarjana (S1) dan 3,51 tahun untuk program D3. Rata-rata lama studi terkecil
pada program S1 adalah prodi Teknik Elektro S1 yaitu 3,90 tahun dan terbesar adalah prodi
Teknik Sipil S1 yaitu 5,91 tahun. Sedangkan pada program D3 lama studi terkecil pada prodi
Teknik Elektro D3 yaitu 3,13 tahun dan terbesar pada prodi Teknik Mesin D3 yaitu 3,78 tahun.
Masa studi normal mahasiswa program S1 adalah 4 – 5 tahun, dan 3 – 4 tahun untuk
program D3. Pada tahun akademik 2015/2016 masih banyak terdapat mahasiswa yang sudah
melewati masa studi. Untuk angkatan 2011 masih tersisa sebanyak 244 orang (44,2%) dari 552
orang mahasiswa baru angkatan 2011. Sedangkan angkatan 2012 masih tersisa sebanyak 398
orang (68,38%) dari 582 orang mahasiswa baru angkatan 2012. Hal ini mengakibatkan masih
rendahnya Angka Efisiensi Edukasi (AEE) institusi. Berdasarkan Angka Efisiensi Edukasi
(AEE) secara institusi didapatkan AEE sebesar 14,01%. Jika dilihat dari setiap program studi,
AEE terendah adalah pada prodi Teknik Sipil D3 (6,25%) dan prodi Teknik Geodesi S1
(6,33%), dan AEE tertinggi adalah pada prodi Teknik Mesin D3 yaitu sebesar 31,58 %. Nilai
AEE yang baik adalah berkisar antara 15%-25%. Berdasarkan standar tersebut, maka terlihat
AEE secara institusi tergolong rendah (di bawah 16,6%). Program studi yang nilai AEE-nya
tergolong baik adalah Teknik Informatika S1 dengan AEE 22,17% (berada pada rentang 15%-
25%). Program Studi yang memiliki nilai AEE tergolong tinggi adalah Teknik Mesin D3 dengan
AEE 31,58% (di atas 25%), Sedangkan 6 program studi lainnya mempunyai nilai AEE yang
tergolong rendah (di bawah 16,6%). Untuk program kerja ke depan diharapkan angka AEE
setiap program studi berada pada kisaran 15% - 25%.
c. Perkembangan IPK Mahasiswa
Pada tahun akademik 2014/2015 Indeks Prestasi Kumulatif (IPK) mahasiswa sudah
baik. Mahasiswa yang memiliki IPK < 2 sebanyak 9,8%, yang memiliki IPK > 2 dan IPK < 3
sebanyak 45,76%, dan yang memiliki IPK > 3 sebanyak 44,44%. Sedangkan pada tahun
akademik 2015/2016 terjadi sedikit penurunan terhadap IPK mahasiswa. Mahasiswa yang
memiliki IPK < 2 sebanyak 10,64%, yang memiliki IPK > 2 dan IPK < 3 sebanyak 47,7%, dan yang
memiliki IPK > 3 sebanyak 41,67%. Untuk program kerja ke depan diarahkan agar program
studi fokus pada peningkatan IPK > 3,00.
11
Gambar 1.3 : Sebaran IPK Mahasiswa TA 2015/2016
d. Peningkatan Kualitas Proses Belajar Mengajar
Pengembangan mutu proses belajar mengajar akan selalu ditingkatkan agar mutu
lulusan setiap tahunnya akan semakin baik dengan refleksi adalah waktu tunggu mendapatkan
pekerjaan awal tidak begitu lama dengan indikator 6 bulan. Perlu mengoptimalkan tracer study
untuk memperoleh data lulusan.
Realisasi program pengembangan mutu proses belajar mengajar sudah baik (72,2% dari
progress rencana) dengan rincian sebagai berikut :
Penetapan beban mengajar dosen tetap sesuai bidang keilmuan pada prodi sudah sangat baik
dengan realisasi 81,7%. Dimana beban mengajar dosen maksimum ditetapkan 13 sks.
Koordinasi materi kuliah antar dosen paralel atau tim dosen sudah baik (74,2%). Untuk mata
kuliah Tim Teaching, dosen yang tergabung dalam tim sudah saling berkoordinasi, baik untuk
materi maupun penilaian.
E-learning pendukung pembelajaran belum terlaksana (0%). Padahal infrastruktur (server,
hosting, CMS/Content Management System) sudah disediakan oleh BITKom, tetapi belum ada
regulasi dari prodi untuk pelaksanaannya. Ke depan program studi harus memanfaatkan
infrastruktur program e-learning yang telah difasilitasi oleh BITKom dan menjadi prioritas
dalam penyusunan program kerja program studi.
Monitoring dan Evaluasi perkuliahan oleh dosen koordinator sudah sangat baik (96%).
Monev dilaksanakan setiap semester oleh Gugus Kendali Mutu (GKM) prodi dibawah
koordinasi Unit Penjaminan Mutu Internal (UPMI) Fakultas.
Kebijakan dan sistem organisasi asisten mata kuliah dan laboratorium sudah terealisasi
dengan sangat baik (100%). Semua prodi sudah menunjuk asisten, baik asisten untuk mata
kuliah maupun asisten untuk praktikum.
12
Kuliah umum dan kuliah tamu dengan mengundang tenaga ahli/pakar terlaksana kurang baik
(68,4%). Untuk kuliah umum yang diselenggarakan oleh fakultas baru terlaksana 72,7%,
sedangkan kuliah tamu yang diselenggarakan oleh prodi baru terlaksana 64% ( 16 kali dari
25 yang direncanakan). Hal ini menunjukkan banyak kuliah tamu yang tidak terlaksana.
kedepan perlu dipertimbangkan lagi untuk pelaksanaan kuliah tamu ini. Tidak terlaksananya
beberapa kegiatan kuliah tamu disebabkan oleh kemampuan sumberdaya manusia (SDM) di
tingkat program studi. Untuk pelaksanaan kegiatan kuliah tamu pada tahun berikutnya
sebaiknya diselenggarakan oleh fakultas.
Program Remediasi tidak terlaksana dengan baik (hanya 40,7%), dari 27 mata kuliah yang
direncanakan hanya 11 mata kuliah yang terlaksana. (3 mata kuliah di prodi T. Mesin/S1, dan
8 mata kuliah di prodi T. Sipil/S1). Untuk prodi lain tidak terlaksana dikarenakan syarat
pelaksanaan remediasi tidak terpenuhi, kedepan mungkin perlu ditinjau lagi syarat remediasi
tersebut.
e. Peningkatan Relevansi Kurikulum
Penyusunan kurikulum program studi di ITP mengacu kepada KKNI (Kerangka
Kualifikasi Nasional Indonesia). Penerapan Student Centered Learning mulai diterapkan pada
Tahun Akademik 2015/2016, dimana mahasiswa dituntut lebih aktif didalam proses
pembelajaran.
f. Peningkatan Kompetensi Lulusan
Dalam rangka peningkatan kompetensi lulusan, hampir seluruh prodi di ITP
menyelenggarakan sertifikasi kompetensi untuk calon lulusan sesuai dengan kompetensi
masing- masing prodi. Sertifikasi kompetensi ini dilaksanakan sebelum mahasiswa diwisuda.
1. Prodi Teknik Mesin S1 dan D3 memiliki kompetensi lulusan yaitu kemampuan
berinovasi/berkarya di bidang energi terbarukan yang ramah lingkungan dan pemindahan
material, melaksanakan pelatihan software inventor.
2. Prodi Teknik Elektro S1 dan D3 memiliki kompetensi lulusan yaitu tenaga kelistrikan dan
kendali mesin listrik, melaksanakan pelatihan instalasi listrik.
3. Prodi Teknik Informatika S1 memiliki kompetensi lulusan yaitu kemampuan analisa dan
rekayasa perangkat lunak serta jaringan komputer khususnya mikrotik, melaksanakan
pelatihan pemrograman web dan mikrotik.
4. Prodi Teknik Sipil S1 dan D3 memiliki kompetensi lulusan yaitu kemampuan sebagai ahli
rekayasa sipil yang peduli lingkungan, melaksanakan pelatihan konstruksi bangunan gedung.
5. Prodi Teknik Geodesi S1 memiliki kompetensi lulusan yaitu kemampuan berperan sebagai
13
ahli geodesi yang peduli kepada lingkungan. Prodi ini belum melaksanakan sertifikasi
kompetensi untuk calon lulusannya. Belum terlaksananya kegiatan pelatihan meningkatkan
kompetensi lulusan pada prodi Teknik Geodesi S1 disebabkan oleh jumlah lulusan yang
masih sedikit, sedangkan biaya pelaksanaannya cukup besar.
1.2.1.2 Program Pengembangan Sumber Daya Manusia
a. Merencanakan, mengembangkan karier, dan meningkatan kesejahteraan baik tenaga
pendidik maupun kependidikan.
Kegiatan untuk studi lanjut program S3 staf pada setiap program studi pada tahun 2015-
2016 belum berjalan secara optimal. Rata-rata persentase kegiatan ini hanya baru berjalan 25
% dari 8 (delapan) program studi yang ada di lingkungan ITP. Belum terlaksananya kegiatan ini
karena belum ada dosen yang mengajukan untuk melanjutkan pendidikan S3. Terkendalanya
dosen mengajukan studi lanjut S3 disebabkan oleh belum terpenuhinya beberapa persyaratan
yang diminta oleh institusi tujuan, diantaranya : nilai TOEFL, TPA, dsb. Disi lain kurangnya
motivasi dari dosen untuk studi lanjut S3 dan kurang mendapatkan informasi tentang Beasiswa
studi lanjut baik dalam negeri maupun luar negeri. Diharapkan untuk program kerja Tahun
Akademik 2016/2017 akan terjadi peningkatan jumlah dosen yang akan melanjutkan program
S3.
Untuk kegiatan pelatihan AA dan Pekerti belum terlaksana di setiap program studi.
Jumlah total dosen yang diikut sertakan dalam kegiatan ini sebanyak 14 orang. Penjajakan
tempat pelatihan sudah dilakukan, namun terkendala dengan adanya revisi kurikulum untuk
seluruh Prodi dilingkungan ITP. Disamping itu, pusat pelatihan AA dan Pekerti yang
menyelenggarakannya masih menggunakan pola yang lama, sedangkan untuk saat ini telah
keluar adanya peraturan tentang kurikulum baru/perubahan kurikulum yaitu Kurikulum
Perguruan Tinggi (KPT) dimana format fortofolionya berbeda dengan kurikulum tahun 2013.
Progres kegiatan ini secara keseluruhan rata-rata adalah 30 %, beberapa prodi telah melakukan
penjajakan untuk pelatihan dan penunjukkan dosen yang terlibat.
b. Meningkatkan penguasaan teknologi informasi dan bahasa asing bagi tenaga pendidik
maupun kependidikan, terutama bahasa Inggris.
Secara umum kegiatan ini diprogram studi belum terlaksana secara optimal. Kegiatan
dimasing- masing program studi telah membuat program meningkatkan penguasaan teknologi
informasi dan bahasa asing. Jumlah total dosen yang direncanakan untuk mengikuti pelatihan
bahasa Inggris/TOEFL ini adalah 12 orang dari berbagai Prodi. Pada program studi Teknik
Elektro, telah ada 1 (satu) kandidat yang diusulkan tetapi dengan biaya sendiri dan belum ada
penyelesaian administrasinya (penggantian biaya) di tingkat Prodi. Dari 8 (delapan) program
14
studi, pelaksanaan kegiatan tenaga pendidik yang mengikuti pelatihan bahasa Inggris/TOEFL
hanya terlaksana 8,33 % dari 12 orang jumlah total dosen yang direncanakan. Kendala dari
kegiatan ini salah satunya adalah tidak adanya koordinator yang ditunjuk untuk pelaksanaan
kegiatan, sehingga belum terorganisir secara baik.
c. Meningkatkan ketrampilan tenaga kependidikan agar lebih professional di bidang
pekerjaannya.
Peningkatan Kemampuan Staf Administrasi Sistem Informasi & Jaringan telah dilakukan
dan mengirimkan staf untuk Training Security Testing dan Ethical Hacking, yang telah
dilaksanakan di NIXTRAIN Bandung dalam rangka meningkatkan kemampuan staf dalam
mengoptimalkan layanan server di BIT-Kom serta optimalisasi sistem keamanan web server
layanan sistem informasi terintegrasi.
Kegiatan pelatihan untuk tenaga kependidikan juga dilakukan pada unit BAU & K, yaitu
dengan mengirimkan 2 orang untuk pelatihan dalam bidang Perpajakan.
1.2.1.3 Program Peningkatan Sarana dan Prasarana
a. Sarana dan prasarana pembelajaran
Peningkatan sarana dan prasarana dilaksanakan pada unit BAU & K. Secara keseluruhan
kegiatan pada program ini terealisasi sebesar 79 %. Beberapa kegiatan seperti Pengadaan TV
LCD untuk monitoring CCTV Fakultas dan pengadaan sound system ruang kuliah dan renovasi
rak buku pustaka (wall rack) dalam proses penganggaran dan proses pertimbangan dengan
Digital Storage (repositori).
Realisasi pelaksanaan program pengembangan pada Labor Teknik Elektro S1 dari 18
item kegiatan terealisasi sebesar 63,10 % dan untuk Teknik Elektro D3 dengan jumlah item
kegiatan yang sama terealisasi sebesar 61,5 %. Realisasi pelaksanaan program pengembangan
pada Labor Teknik Mesin S1 belum menunjukkan perkembangan yang signifikan. Untuk Prodi
Teknik Mesin S1 tidak dapat dianalisa persentase kegiatannya, karena dalam pelaporan Prodi
tidak dibuatkan dan data tidak lengkap. Sementara itu, pada Teknik Mesin D3 dengan jumlah
item kegiatan yang sama terealisasi sebesar 70,83 %. Program rutin yang dijalankan adalah
penambahan katalog buku D3 Teknik Mesin dan peningkatan fasilitas dan infrastruktur
laboratorium teknik mesin. Kedua kegiatan tersebut telah terlaksana 100% dengan telah
tersedianya 30 buah buku yang berhubungan dengan D3 Teknik Mesin dan bertambahnya alat
laboratorium yang menunjang bidang manufaktur dan pengelasan. Khusus untuk pengadaan
alat laboratorium, prodi D3 dan Prodi S1 Teknik Mesin tidak melakukan pembelian pada suplier
yang sama, ini dikarenakan suplier alat khusus bidang D3 Teknik Mesin tidak bisa menyediakan
alat – alat yang dibutuhkan oleh prodi S1. Realisasi pelaksanaan program pengembangan pada
15
Labor Teknik Informatika terealisasi sebesar 61 %. Beberapa item kegiatan belum terlaksana
seperti kegiatan Bantuan Registrasi Assosiasi Profesi Internasional terkendala pada kelalaian di
Jurusan dalam pelaksanaan program untuk registrasi. Dari ke-lima Program Studi, rata-rata
capaian persentase kegiatan program kerja pengembangan Labor Fakultas Teknologi Industri
(FTI) terealisasi adalah 51,28 %. Prodi Teknik Mesin D3 capaian realisasi tertinggi sebesar
70,83 % dari prodi lainnya.
Realisasi pelaksanaan program pengembangan pada Labor Teknik Sipil S1 kegiatan
terealisasi sebesar 61,04 % sedangkan pada Prodi Teknik Sipil D3 terealisasi sebesar 15.56 %.
Rata-rata capaian persentase kegiatan program kerja pengembangan Labor Fakultas Teknik
Sipil dan Perencanaan (FTSP) terealisasi adalah 42,2 %.
b. Perpustakaan
1. Peningkatan Mutu Perpustakaan
Sosialisasi perpustakaan dan manajemen sistem informasi perpustakaan kepada
mahasiswa. Kegiatan ini dilaksanakan pada acara PKKMB, dari kegiatan ini diharapkan
mahasiswa dapat mengenal perpustakaan dan sistem informasi perpustakaan ITP. Capaian yang
diharapkan dari kegiatan ini adalah adanya minat mahasiswa untuk menggunakan fasilitas dan
melakukan transaksi di perpustakaan.
2. Pengadaan Buku
Dari pengadaan buku yang ditargetkan sebanyak 500 eksemplar terealisasi sebanyak
517 eksemplar. Dari pengadaan buku ini diharapkan dapat memenuhi kebutuhan anggota
perpustakaan akan buku bacaan dan jurnal sebagai referensi. Meningkatkan kualitas
pembelajaran yang pada akhirnya dapat meningkatkan kualita lulusan Institut Teknologi
Padang. Realisasi untuk pengadaan buku dan koleksi buku ini sebesar 80%.
3. Perancangan Repository
Perancangan repository merupakan salah satu upaya perpustakaan (bekerjasama
dengan BitKom dan LP2M) untuk mempublikasikan hasil penelitian dosen dan mahasiswa yang
pada akhirnya diharapkan dapat meningkatkan kualitas penelitian. Sistem ini baru dibangun
pada Tahun Ajaran 2015/2016 dan akan diimplementasikan pada tahun ajaran 2016/2017
dengan melibatkan LP2M serta pengelola Jurnal Ilmiah di program Studi. Kegiatan ini telah
terealisasi sebesar 88 %.
16
c. Mengembangkan Infrastuktur TIK LAN / WAN Hardware Pendukung SI
1. Untuk meningkatkan akses layanan pada mulai bulan Februari 2016 telah dilakukan
upgrade layanan dari 9 Mbps menjadi 15 Mbps [ 10 Mbps bandwidth Domestik dan 5 Mbps
Akses Global ] dan bundling 10 Mbps Indihome, sehingga dapat menambahkan kecepatan
akses bagi dosen, staf dan mahasiswa.
2. Penyediaan Server Pengembangan Layanan Sistem Informasi Institusi [ Upgrade Server ],
untuk mengoptimalkan layanan sistem informasi, bulan Februari 2016 telah dilakukan
upgrade/penggantian server layanan Server, menjadi Server HP DL60 Gen9 Intel Xeon E5-
26O9v3 6-Core 1 TB status running.
3. Peningkatan Infrastruktur Layanan Hotspot/Access Point Area Kampus [Gedung &
R.Kuliah], untuk kemudahan akses bagi pengguna jaringan tanpa kabel di area, telah
ditambahkan 4 Access Point sehingga saat ini total akses menjadi 16 [ 12 + 4 AP ].
4. Pemeliharaan, Kontrol Keamanan, Manajemen Kinerja Jaringan, Hardware, Software,
pengelolaaan kelancaran akses TIK LAN, WLAN, untuk kelancaran akses sistem
informasi dengan infrastruktur jaringan LAN/WAN yang tersedia saat ini, maintenance dan
monitoring selalu dilakukan setiap hari dan juga dilakukan remote akses diluar jam kerja
kampus untuk maintenance dan monitoring serta untuk aplikasi layanan sistem informasi
ditambahkan layanan keamanan transaksi https / SSL secure untuk domain web itp.ac.id.
5. Backup Kelistrikan Router/ Server, untuk menjaga layanan akses sistem informasi dan
interkoneksi dengan sistem pembayaran online payment gateway bank, disisi infrastruktur
jaringan dan Aplikasi sistem informasi, saat ini telah ditambahkan uninterruptible power
supply [ cadangan backup daya listrik ] sebanyak 3 unit, sehingga total UPS saat ini tersedia
sebanyak 6 unit untuk backup layanan jika sumber daya listrik dari PLN terputus.
6. Peningkatan Fasilitas Infrastruktur Jaringan LAN/WAN, untuk menjangkau seluruh
area di lingkungan kampus Institut Teknologi Padang terkait kebutuhan layanan internet /
sistem informasi, setiap tahun selalu ditambahkan sesuai dengan perkembangan kampus [
Unit Layanan / Ruang dosen / staf / kelas ], saat telah ditambahkan / pengembangan akses
untuk [ BAAKSI FTSP, UPMI, R.Pimpinan/W.R / PMB / R.Dosen ], realisasi95%.
7. Upgrade Memory Server, dengan semakin banyaknya akses data terhadap server sistem
informasi / aplikasi, pada program kerja 2015/2016, server database BITKom telah
ditambah memory untuk server Database sebesar 4 Gbyte untuk mengoptimalkan layanan
request terhadap sistem informasi.
17
1.2.2 Bidang Pengembangan ICT untuk Meningkatkan Daya Saing
a. Mengintegrasikan seluruh website internal ke dalam website Institut Teknologi
Padang
1. Pengembangan Sistem Informasi Keuangan
Pada Tahun Akademik 2014/2015. Sistem Informasi Keuangan Institut Teknologi
Padang sudah ter link ke Bank BPD. Tapi hanya sebatas pembayaran satu sesi. Pada Tahun
Akademik 2015/2016 sudah terjadi peningkatan dalam sistem informasi keuangan yang mana
sudah bisa melakukan pembayaran dua sesi. Sistem Pelaporan Keuangan mengunakan Sango
Web Base masih dalam proses pengerjaan hingga Deadline pada bulan Oktober 2016.
Gambar 1.4 : Sistem Informasi Keuangan
2. Pengembangan Sistem Informasi Akademik
Dalam Pengembangan layanan Sistem Informasi Akademik terhadap civitas akademika
di lingkungan kampus. Maka diperlukan peningkatkan standarisasi administrasi akademik dari
tahun akademik sebelumnya. berupa antara lain: Pengembangan Early Warning System [ Sesuai
Peraturan Akademik 2015 ] Mahasiswa, Pengembangan Sistem Adm. Akademik Lulusan /
Yudisium Wisuda, Pengembangan Report Transkrip Lulusan Ver. Kurikulum, Pembuatan
Aplikasi Monitoring &Log Activity [ Dosen, Pejabat Struktural ], Modul Rapor UTS dan
Rekapitulasi Nilai UTS Dosen dan Modul Administrasi Sistem [ Patching / Celah Keamanan
Layanan Sistem Informasi].
18
Gambar 1.5 Sistem Informasi Akademik 1.2.3 Bidang Peningkatan daya Saing Produk Penelitian dan Layanan Pengabdian
Kepada Masyarakat
a. Peningkatan Jumlah Penelitian Dosen dan Mahasiswa
Penelitian merupakan salah satu komponen Tri Dharma perguruan tinggi. Lembaga
Penelitian dan Pengabdian Masyarakat (LP2M) merupakan unit yang mewadahi penelitian dan
pengabdian masyarakat dari civitas akademika ITP. Kerangka program kerja difokuskan untuk
meningkatkan jumlah dan luaran penelitian sesuai dengan indikator kinerja utama penelitian.
Gambar 1.6 Ketercapaian indikator kinerja penelitian
19 7 1
15 2
22 8 1 9 2
100 100 100
60
100
020406080
100120
JumlahPenelitian
Dosen
PenelitianInstitusi
PenelitianDosen Pemula
PenelitianHibah
Bersaing
PenelitianFundamental
Indikator Kinerja
Grafik Ketercapaian Indikator Kinerja
Rencana
Realisasi
Progress
19
Rata-rata persentase ketercapaian indikator kinerja LP2M untuk sub pilar Peningkatan Jumlah
Penelitian Dosen dan Mahasiswa sebesar 91,85%. Rata-rata ketercapaian pada Fakultas
Teknologi Industri sebesar 84,67%, di mana penelitian hibah bersaing diikuti oleh semua
program studi yang ada di FTI. Sedangkan pada Fakultas Teknik Sipil dan Perencanaan (FTSP)
rata-rata ketercapaian sub pilar ini adalah sebesar 60%, dimana masih sedikitnya jumlah usulan
penelitian institusi dan nasional (DIKTI) terutama untuk program studi Teknik Geodesi.
b. Peningkatan Karya Penelitian Dosen Untuk Memperoleh Paten dan HaKI
Gambar 1.7 Grafik ketercapaian Publikasi Ilmiah
Dalam mewujudkan salah satu tujuan penelitian di perguruan tinggi yaitu meningkatkan
diseminasi hasil penelitian dan perlindungan kekayaan intelektual secara nasional dan
internasional, maka pada program kerja tahun 2015-2016 rata-rata persentase ketercapaian
publikasi ilmiah pada LP2M sebesar 78,22%, FTI 89,78%, dan FTSP 83,33%. Jumlah dosen
sebagai pemakalah internasional 18 orang dari FTI dan 9 orang dari FTSP, hal ini diwadahi oleh
konferensi internasional ICTIS yang diselenggarakan oleh Institut Teknologi Padang. Untuk
publikasi dosen pada jurnal internasional terindeks scopus sebanyak 3 artikel dan 1 artikel
untuk jurnal nasional terakreditasi. Usulan paten sederhana untuk tahun 2015 telah terdaftar 2
usulan paten yang merupakan hasil penelitian hibah bersaing. Tetapi usulan paten langsung dari
institusi belum ada. Bahan ajar terseleksi hanya 7 mata kuliah, tetapi bahan ajar belum menjadi
bagian dari hasil penelitian.
c. Peningkatan Jumlah, Kualitas, dan Relevansi Kegiatan Pengabdian kepada
Masyarakat
Realisasi program pengabdian kepada masyarakat rata-rata terlaksana 60%, di mana
program pengabdian masyarakat per program studi dengan dana institusi terlaksana
100%, sedangkan pengabdian masyarakat yang didanai oleh DIKTI hanya 2 dari 10
proposal yang diajukan sehingga hanya tercapai 20%. Pada Grafik 1.8 diperlihatkan grafik
ketercapaian kegiatan pengabdian kepada masyarakat.
0
50
10056
15
50
1 4 10 2 16
27 37
1 3 7 2
28,57
100 74
100 75 70
100
Grafik Ketercapaian Publikasi Ilmiah
Rencana
Realisasi
Progres(%)
20
Gambar 1.8 : Grafik Ketercapaian Kegiatan Pengabdian Masyarakat
1.2.4 Bidang Implementasi Kerjasama yang Berdaya saing Menuju Keunggulan
Berkaitan dengan strategi rencana pengembangan program kerja berkaitan dengan
Implementasi Kerjasama, Aliansi, Strategis dan Jejaring perlu dilakukan tindak lanjut yang jelas
dan terukur dengan melibatkan seluruh sivitas akademika sehingga dihasilkan pencapaian yang
optimal. Selanjutnya perlu dilakukan pendataan ulang setiap kerjasama yang pernah dilakukan
baik dengan pemerintah, industri, perguruan tinggi maupun lembaga swadaya masyarakat,
sehingga setiap MoU yang dilakukan tidak hanya sebatas tertulis di kertas saja tapi memang
diimplementasikan dalam bentuk kegiatan yang bermanfaat sebagai bagian dari strategi menuju
ITP yang unggul dan berdaya saing di masa mendatang. Data jumlah kerjasama sampai tahun
2015 ditunjukkan pada tabel 1.3.
Tabel 1.3 : Jumlah Kerjasama ITP dengan Instansi/institusi Pemerintah dan Swasta
Sampai Dengan Tahun 2015
NO INDIKATOR RENCANA REALISASI KETERANGAN
1
Jumlah kerjasama antara
Institut Teknologi Padang
dengan institusi lain dan dunia
usaha yang dapat mendukung
proses belajar dan mengajar.
4 6
PSDA, PRASJALTARKIM,
EDSM, BIG, PU, SP,
DEMPO
2 Jumlah studi banding ke
Perguruan Tinggi lain 1 7
UNP, UNAND, PNP, ITM,
UIR, UNTAD, STTP
3 Jumlah kerjasama dengan
instansi pemerintah dan swasta 3 37
Data ada pada standar
7.3.1 borang AIPT,
dihitung dari kerjasama
yang sedang berjalan
0
20
40
60
80
100
Hibah PengabdianMasyarakat DIKTI
Kegiatan Penyuluhandan Pelatihan
10 10 2
10 20
100
Grafik Ketercapaian Pengabdian Kepada Masyarakat
Rencana
Realisasi
Progres
21
Tabel 1.4 : Komponen Kemitraan Kerjasama ITP dengan Instansi/institusi Pemerintah
dan Swasta Sampai Dengan Tahun 2015
No Kerjasama dan Kemitraan
Bentuk Kerjasama Capaian Kinerja
1. Dinas PSDA Provinsi Sumatera Barat
Penelitian dan pengembangan ilmu pengetahuan dan teknologi
Pelatihan dan pengembangan kompetensi sumber daya manusia
Kerja Praktek dan Tugas Akhir mahasiswa
Pertukaran tenaga ahli
Sudah terlaksana dalam bentuk kegiatan seminar/pelatihan
Sudah terlaksana dalam bentuk KP dan Tugas Akhir mahasiswa
2. Dinas Prasjaltarkim Prov. Sumatera Barat
Penelitian dan pengembangan ilmu pengetahuan dan teknologi
Pelatihan dan pengembangan kompetensi sumber daya manusia
Kerja Praktek dan Tugas Akhir mahasiswa
Pertukaran tenaga ahli
Sudah terlaksana dalam bentuk kegiatan seminar/pelatihan
Sudah terlaksana dalam bentuk KP dan Tugas Akhir mahasiswa
3. Badan Informasi Geospasial (BIG)
Penyelenggaraan informasi geospasial
Pemanfaatan bersama dan berbagi pakai data dan informasi geospasial
Penyebarluasan data dan informasi geospasial
Penelitian dan pengembangan ilmu pengetahuan dan teknologi di bidang informasi geospasial
Penyelenggaraan kegiatan peningkatan dan pengembangan kompetensi sumber daya manusia
Pengembangan simpul jaringan informasi geospasial nasional
Sudah terlaksana dalam bentuk sponsorship dan pemateri dalam kegiatan seminar
Sudah terlaksana dalam bentuk pengambilan data penelitian prodi geodesi
Dosen tamu dari BIG Penyedian data dan
peta untuk bahan kuliah
Pelaksanaan KP mahasiswa
4. Kementrian PU RI Menyelenggarakan peningkatan
kompetensi keahlian konstruksi di Kota Padang
Penelitian sumber daya manusia/ ketenagakerjaan konstruksi Prov. Sumatera Barat
Rekruitmen calon peserta minimal dua angkatan per tahun
Penyiapan prasarana dan sarana peningkatan tenaga ahli
Pembentukan tim pelaksana, instruktur dan dewan penguji
Penyiapan materi kegiatan dan materi uji keahlian
Pelaksanaan kegiatan pelatihan
Sudah terlaksana dalam bentuk kegiatan seminar/pelatihan
Sudah terlaksana dalam bentuk peningkatan kompetensi keahlian konstruksi mahasiswa tahap akhir dan lulusan
Sertifikasi Keterampilan (SKT) dan Sertifikasi Keahlian (SKA)
22
keahlian Pelaporan pelaksanaan kegiatan Penyiapan sertifikat keahlian
5. PT Semen Padang Menyelenggarakan kemitraan dalam pelaksanaan penelitian sesuai dengan kompetensi dan sumber daya para pihak
Pelaksanaan kegiatan akademik dan pengembangan keilmuan untuk mendukung fungsi dan kinerja para pihak
Pelaksanaan kegiatan pengabdian masyarakat sesuai dengan kebijakan dan kemampuan para pihak
Pelaksanaan kerja praktek, magang dan penelitian mahasiswa
Sarana dan prasarana maupun komptensi yang dimiliki oleh para pihak
Sudah terlaksana dalam bentuk pemberian materi seminar/pelatihan
Sudah terlaksana dalam bentuk KP dan Tugas Akhir mahasiswa
Sudah terlaksana dalam bentuk sponsorship dalam kegiatan yang diadakan oleh ITP
6. PT Dempo Kerjasama dalam pendidikan dan pelatihan serta pembinaan sumber daya manusia
Pengembangan manajemen dan organisasi bisnis serta supervisi kegiatan bersama
Jasa konsultasi yang meliputi studi, survey, dan investigasi
Perencanaan dan rancangan atau disain serta pelaksanaan fisik dan jasa
Riset strategis untuk pengembangan instansi para pihak
Kegiatan praktek lapangan/kuliah lapangan/magang pihak kedua di perusahaan pihak pertama
Program kegiatan pengabdian kepada masyarakat
Sudah terlaksana dalam pendidikan dan pelatihan serta pembinaan sumber daya manusia
Sudah terlaksana dalam program pengabdian kepada masyarakat berupa project fisibilitas studi pembangkit listrik – micro hidro (melalui BAPR)
7. Universitas Andalas Audit dan Evaluasi sistem penjamin mutu sekali setahun
Peningkatan kualitas dan perbaikan akreditasi program studi kedua belah pihak
Peningkatan/perbaikan proses pembelajaran yang terdiri atas review dan penyusunan kurukulum standar, perbaikan kualitas pembelajaran, pemanfaatan bersama sumber daya (sdm, pustaka, labor dan unit lain)
Program ujian masuk bersama untuk rekrutmen calon mahasiswa
Penegembangan dan pembinaan sumber daya manusia untuk dosen
Peningkatan proses dan perbaikan kualitas pembelajaran dalam bentuk pelatihan AA dan Pekerti
Sudah terlaksana dalam bentuk partisipasi kegiatan seminar
23
dan tenaga pendidikan Kerjasama dalam pengembangan
ilmu pengetahuan dan riset-riset strategis
Kegiatan pengabdian kepada masyarakat
8. Institut Teknologi Medan
Penelitian dan pengembangan ilmu pengetahuan dan teknologi
Pelatihan dan pengembangan kompetensi sumber daya manusia
Melaksanakan seminar bersama (join seminar)
Pertukaran tenaga ahli
Sudah terlaksana dalam bentuk partisipasi kegiatan seminar Nasional (Medan dan Padang)
9. Universitas Islam Riau
Penelitian dan pengembangan ilmu pengetahuan dan teknologi
Pelatihan dan pengembangan kompetensi sumber daya manusia
Melaksanakan seminar bersama (join seminar)
Pertukaran tenaga ahli
Sudah terlaksana dalam bentuk partisipasi kegiatan seminar Nasional
10. UNTAD Penelitian dan pengembangan ilmu pengetahuan dan teknologi
Pelatihan dan pengembangan kompetensi sumber daya manusia
Melaksanakan seminar bersama (join seminar)
Pertukaran tenaga ahli
Sudah terlaksana dalam bentuk partisipasi kegiatan seminar Nasional (PIMIMD SPI dan ICTIS)
11. Sekolah Tinggi Teknik Payakumbuh (STTP)
Menyelenggarakan kemitraan dalam pelaksanaan penelitian dan publikasi ilmiah sesuai dengan kompetensi dan sumber daya para pihak
Kegiatan akademik dan pengembangan keilmuan untuk mendukung fingsi dan kinerja para pihak
Menyelenggarakan kemitraan untuk peningkatan kapasitas tenaga kependidikan
Kemitraan untuk pengembangan sistem informasi akademik
Bidang lain yang relevan, yaitu sarana dan prasarana maupun kompetensi yang dimiliki oleh para pihak
Sudah terlaksana dalam bentuk partisipasi kegiatan seminar
Sudah terlaksana dalam bentuk pengembangan sistem informasi akademik STTP
Akreditasi program studi STTP
12. Osaka University Kolaborasi pelaksanaan riset project bersama antara Fakultas Teknik Sipil dan Perencanaan dengan Osaka Univ
Kerjasama penelitian dan pemanfaatan sumberdaya manusia, sara dan prasarana ( Labor, Workshop, dll)
Terlaksana dalam bentuk riset (FTSP)
Publikasi jurnal
24
13. PT Kunango Jantan Kerjasam dalam produksi produk-produk manufaktur
Dalam bidang konstruksi dan keteknikan
Kerjasama dalam bidang riset strategs dan pengembangan instansi para pihak
Praktek kerja lapangan/kuliah lapangan/magang
Pengembangan dan pembinaan sumber daya manusia
Kerja sama dalam kegiatan pengabdian masyarakat
Sudah terlaksana dalam bentuk sponsorship dalam kegiatan yang diadakan oleh ITP
Sudah terlaksana dalam bentuk KP mahasiswa
14. Fakultas Teknik UGM
Kerjasama dalam bidang Pendidikan, Penelitian, dan Pengabdian Kepada Masyarakat yang melibatkan sumberdaya manusia, peralatan dan laboratorium
Kerjasama berupa pendidikan lanjut ke program pascasarjana (S2 dan S3) untuk meningkatkan sumberdaya Dosen
Kerjasama dalam pengembangan kurikulum
Terlaksana dalam bentuk dosen tamu
Technical Asisten Kurikulum
Partisipasi kegiatan seminar
Studi banding (Teknik sipil, T. Geodesi, vocasi)
Studi lanjut S2 bagi dosen ITP
15. Undiknas Bali Rekrutment dan seleksi calon
mahasiswa permata Pengiriman dan penerimaan
mahasiswa permata Pendampingan dan penyiapan
kebutuhan penunjang proses pembelajaran mahasiswa permata
Penerbitan dan pengesahan hasil studi mahasiswa permata PT tujuan
Pertukaran mahasiswa (Teknik Sipil dan Teknik Elektro)
Seminar Nasional
16. Wali Nagari Aia Bangih
Kerjasama di bidang teknologi geodesi dan peningkatan sumberdaya manusia dalam penentuan batas wilayah/nagari
Pemetaan wilayah aia bangih (Geodesi)
17. LBA LIA Penyelenggaraan kegiatan pelatihan bahasa inggris sebagai persiapan Uji Kompetensi
Pelatihan bahasa inggris untuk mahasiswa ITP
Sertifikat keterampilan bahasa inggris
Pelaksanaan uji kompetensi bahasa inggris bagi mahasiswa
18. SMK N 1 Bukittinggi Pengembangan teknologi informasi dan sistem informasi sekolah
Pemberian beasiswa bagi calon mahasiswa lulusan SMK N 1 Bukittingi yang memenuhi syarat
Rekrutment calon mahasiswa baru (1 org)
Menjembatani SMK dengan LPJK Sumbar
25
Pelatihan bidang teknologi bagi guru atau siswa/I SMK N 1 Bukitting
19. LPJKP Sumbar Melakukan penelitian dalam bidang teknologi, kerjasama dalam bidang peningkatan sumber daya manusia yang bersifat peningkatan kompetensi /uji kompetensi , kemampuan kewirausahaan, maupun kompetensi kemampuan sebagai pelaku profesi
Terlaksananya pelatihan dan uji kompetensi
Pelatihan dan seminar
20. Toyohashi Peningkatan kualitas SDM Program pertukaran
mahasiswa/dosen dalam bentuk studi lanjut
Studi lanjut dosen (Maidiawati)
Dalam upaya meningkatkan mutu program kerjasama, ITP terus melakukan evaluasi
setiap kegiatan yang akan maupun telah dilaksanakan dengan mitra. Setiap tahun ITP
mengadakan kegiatan yang disebut dengan ITP Partner Gathering yaitu kegiatan pertemuan
dengan seluruh mitra kerjasama ITP yang dibungkus dengan acara diskusi interaktif dan makan
siang bersama. Pada kegiatan ini banyak diperoleh masukan guna peningkatan mutu program
secara timbal balik, termasuk kegiatan lain yang mungkin belum direncanakan sebelumnya.
1.2.5 Bidang Optimasi Tata Kelola Untuk Menuju Kelembagaan Yang Unggul
Berdasarkan RENSTRA 2014-2019 yang telah disusun sebelumnya, BPMI sebagai badan
yang diharapkan dapat mewujudkan manajemen mutu dan penjaminan mutu telah
melaksanakan program kerja yaitu sebanyak 12 item Program Kerja BPMI terdapat 3 kegiatan
yang belum tuntas dilaksanakan yaitu kegiatan Review dan Optimalisasi SOP, melengkapi isi
portal BPMI, dan pelatihan auditor. Ketiga kegiatan ini belum tuntas karena keterbatasan waktu
dan tenaga BPMI untuk melaksanakannya. Disamping itu, meski semua dokumen dan
inventarisasi untuk kegiatan telah disiapkan, namum kegiatan ini belum sempat diajukan. Rata-
rata ketercapaian program kerja pilar 2 sebesar 85.71%.
Kegiatan Revisi penyusunan buku/dokumen (pedoman penjaminan mutu akademik,
kebijakan SPMI, Manual SPMI, Dokumen Proforma SPMI) telah tuntas dan menghasilkan
berbagai dokumen, terutama buku-buku yang berhubungan dengan Sistem Penjaminan Mutu
Internal (SPMI) di ITP yaitu Buku Pedoman SPMI/ITP/2016, Buku Kebijakan SPMI/ITP/2016,
Buku Manual SPMI/ITP/2016, Buku Standar SPMI/ITP/2016 dan Buku Proforma
SPMI/ITP/2016. Akan tetapi, kelima buku ini belum disahkan dan ditelaah dalam suatu kegiatan
SPMI yang direncanakan terintegrasi dalam acara Pelatihan Auditor. Sebab, Auditor yang akan
dihasilkan dalam kegiatan Pelatihan Auditor akan melakukan aktifitas MONEV (monitoring dan
evaluasi) dan Audit berpedoman kepada kelima buku yang telah disusun ini. Pada Tabel 3.2
26
tampak perlu adanya alat ukur untuk mengetahui tingkat kepercayaan pada indikator 1. Untuk
indikator 2 dan 3 perlu peninjauan kembali SOP yang sudah ada.
Tabel 1.5 : Ketercapaian Indikator Kinerja Optimasi Tata Kelola
NO INDIKATOR RENCANA REALISASI KETERANGAN
1 Persentase kepercayaan satu
masa lainnya 100 100
Perlu ditetapkan
alat ukur untuk
mengetahui
kepercayaan
yang dimaksud
pada poin ini
2 Persentase ketersediaan SOP
perencanaan, pengadaan,
pemeliharaan, pemuthakiran,
penghapusan dan penggunaan
bersama fasilitas pendukung,
keuangan, pelayanan,
akademis, kemahasiswaan dan
kepegawaian.
20 66,67 Data diperoleh
dari hasil Audit
SOP TA 2015-
2016
3
Persentase temuan oleh
lembaga pemeriksa internal
(auditor)
<20 10.4
(<20)
Kemudian, untuk mengukur tingkat keterikatan organisasi dalam tata kelola
kelembagaan, maka perlu ditentukan Indeks Keterikatan (engangment index) melalui survei
(kuisioner) yang disiapkan online dan di update secara berkala, termasuk penguasaan visi misi
dan tujuan ITP.
27
BAB II VISI, MISI DAN TUJUAN
2.1. Visi
Menjadi salah satu perguruan tinggi bidang teknologi yang unggul di Indonesia pada
tahun 2024
Visi dijabarkan dalam 3 milestone, yaitu:
Milestone I Tahun 2008 – 2013 Peningkatan Kualitas dan Relevansi
Milestone II Tahun 2014 – 2019 Peningkatan Daya Saing
Milestone III Tahun 2020 – 2024 Unggul
2.2. Misi
1. Menyelenggarakan pendidikan tinggi bermutu di bidang ilmu teknik.
2. Menyelenggarakan proses belajar mengajar berkualitas yang didukung sarana dan
prasarana sesuai dengan perkembangan teknologi.
3. Mengembangkan penelitian yang kompetitif, dinamis, dan inovatif sejalan dengan
kebutuhan masyarakat dalam bidang ilmu teknik.
4. Melaksanakan pengabdian pada masyarakat dalam bidang ilmu teknik serta
memperkaya dan menambah kepekaan civitas akademika terhadap permasalahan
kemasyarakatan.
5. Melaksanakan kerjasama kemitraan dengan berbagai pihak dan stakeholders.
2.3. Tujuan Strategis
Berdasarkan Visi dan Misi tersebut, maka disusunlah rencana pengembangan Institut
Teknologi Padang tahun 2016-2020 dengan tujuan strategis yang dinamakan 5 (lima) Pilar
sebagai berikut :
1. Peningkatan Kualitas, Relevansi dan Daya Saing Lulusan
2. Pengembangan Sumber Daya Manusia dan Infrastruktur
3. Optimasi Penelitian Unggulan dan Layanan Pengabdian Kepada Masyarakat
4. Implementasi Kerjasama yang Mendukung Keunggulan.
5. Optimasi Tata Kelola dan Kelembagaan
28
BAB III. ARAH KEBIJAKAN DAN STRATEGI
3.1. Arahan Kebijakan Institut Teknologi Padang
3.1.1. Peningkatan Kualitas, Relevansi dan Daya Saing Lulusan
1. Meningkatkan kualitas proses pendidikan melalui keragaman seleksi untuk menjaring calon
mahasiswa yang lebih berkualitas baik di bidang akademik dan non-akademik.
2. Mengembangkan kurikulum yang berorientasi pada peningkatan kualitas lulusan dalam
persaingan di dunia kerja serta mengembangkan proses belajar mengajar yang mengacu
kepada problem based learning dan student centered learning dengan memanfaatkan
teknologi terkini.
3. Mengembangkan lembaga institusi yang memfasilitasi dan meningkatkan soft skill lulusan
yang sesuai dengan tuntutan dunia kerja.
4. Memberikan kesempatan dan keterampilan kepada mahasiswa untuk belajar dan
berkembang dengan optimal.
5. Memberikan ruang yang cukup bagi pengembangan kepribadian, bakat, minat, dan
pembinaan diri mahasiswa.
6. Meningkatkan penerapan sistem penjaminan mutu bidang pendidikan.
3.1.2. Pengembangan Sumber Daya Manusia dan Infrastruktur
1. Meningkatkan kualifikasi dosen perlu didorong terus menerus dan diorientasikan pada
pencapaian jumlah doktor yang ideal dalam bidang keahlian yang linier, atau setidaknya
sejalan dengan bidang kepakaran yang akan dikembangkan.
2. Meningkatkan jumlah dosen dengan jabatan fungsional lektor kepala dan guru besar.
3. Meningkatkan jumlah dosen bersertifikasi pendidik dan sertifikasi keahlian.
4. Meningkatkan jumlah tenaga kependidikan yang terampil dan cakap sesuai dengan bidang
keahliannya.
5. Mengembangkan sistem reward and punishment yang adil. Pembinaan antara atasan dan
bawahan diarahkan pada aspek-aspek penting terkait kemampuan akademik, etika kerja,
komitmen, keterampilan administratif, dan kedisiplinan. Keberadaan sistem reward and
punishment yang jelas dan adil akan sangat diperlukan oleh institusi. Pembinaan yang
diiringi oleh aturan dan sistem yang jelas akan semakin mendorong SDM ITP untuk terus
berkarya, berkomitmen, dan melakukan usaha yang terbaik untuk kemajuan institusi.
6. Meningkatkan dan mengoptimalkan resource sharing system dalam pemanfaatan aset dan
fasilitas seperti ruang kuliah, ruang dosen, ruang administrasi, laboratorium dan bengkel,
serta perpustakaan.
29
7. Mengembangkan layanan perpustakaan yang modern dan terpadu. Perlu upaya
berkelanjutan dalam mewujudkan perpustakaan yang modern dan terpadu dengan
kelengkapan sarana dan prasarana, kelengkapan sumber dan bahan pustaka, pengiriman
pustakawan mengikuti pelatihan yang relevan.
8. Mengoptimalkan manajemen web dan pengembangan sistem informasi sumber daya yang
terintegrasi (keuangan, aset/inventaris, perpustakaan, kepegawaian).
9. Meningkatkan bandwidth yang sangat signifikan, penambahan server jaringan, penambahan
hotspot, koneksi ke jaringan pendidikan nasional (jardiknas) untuk teleconference, serta
peningkatan jaringan fiber optic untuk koneksi internet ke semua gedung yang ada.
Peningkatan fasilitas ini akan berdampak terhadap kemudahan dan kecepatan akses
internet untuk mendukung kegiatan manajemen ITP dan pembelajaran
3.1.3 Optimasi Penelitian Unggulan dan Layanan Pengabdian Kepada Masyarakat
1. Meningkatkan kemampuan SDM dalam melakukan penelitian dan pengabdian kepada
masyarakat. Penelitian yang dilakukan harus mengacu kepada bidang-bidang penelitian
unggulan Institut Teknologi Padang yaitu:
a) Energi Baru dan Terbarukan ( New and Renewable Energy)
b) Pengelolaan Bencana (Disaster Management)
c) Infrastruktur dan Transportasi (Infrastructure and Transportations)
d) Teknologi Informasi dan Komunikasi (Information Communication Technology)
e) Material Maju (Advanced Material)
2. Meningkatkan kemampuan SDM untuk mempublikasikan hasil-hasil penelitian dan
pengabdian kepada masyarakat pada jurnal nasional terakreditasi dan jurnal internasional
bereputasi (Terindek Scopus dan mempunyai Imfact Factor atau jurnal internasional: Q1,
Q2, Q3 dan Q4),
3. Meningkatkan dan menyebarluaskan teknologi tepat guna (TTG) yang dihasilkan institusi
kepada masyarakat baik pada skala lokal, nasional maupun skala internasional,
4. Meningkatkan kemampuan institusi dalam meraih dana kompetisi penelitian dan
pengabdian kepada masyarakat,
5. Melakukan inventarisasi karya inovatif SDM Institut Teknologi Padang dan perintisan
terbentuknya sentra HaKI, sosialisasi HaKI, dan penguatan lembaga. HaKI.
6. Meningkatkan kualitas jurnal-jurnal yang diterbitkan di Institut Teknologi Padang.
30
3.1.4. Implementasi Kerjasama yang Mendukung Keunggulan.
1. Peningkatan kerjasama yang berorientasi innovasi dan industri. Landasan utama adalah
untuk memperkuat jalinan profesional dan alih teknologi.
2. Peningkatan kerjasama untuk penguatan kualitas dan daya saing lulusan didalam kerangka
pembangunan daerah dan nasional. Kemitraan terjalin dengan pemerintah daerah dan
pusat.
3. Memberdayakan civitas akademika di institusi sebagai duta kerjasama dan berkontribusi
untuk institusi.
4. Peningkatan fungsi dan peran lembaga-lembaga di institusi sebagai hub-kerjasama.
5. Memberdayakan bidang kerjasama dan bidang terkait untuk mencari peluang dan dana
alternatif serta bertanggung jawab dalam akses dan keberlangsungan kerjasama.
6. Peningkatan kerjasama yang berorientasi akademik dan profit.
7. Terlibat pada konsorsia kerjasama baik pada skala nasional, regional, maupun internasional
(Co-operation Network)
8. Meningkatkan keikutsertaan dosen dan mahasiwa baik sebagai peneliti, pengembang dan
alih teknologi pada kerjasama yang telah dibangun.
3.1.5. Optimasi Tata Kelola dan Kelembagaan
Berdasarkan Peraturan Menteri Ristekdikti No. 50 Tahun 2015 pada Pasal 4 berbunyi
bahwa Program Diploma yang diselenggarakan universitas, institut, dan sekolah tinggi, paling
banyak 10 (sepuluh) persen dari jumlah program sarjana. Mengingat jumlah program diploma
yang diselenggarakan oleh Institut Teknologi Padang saat ini melebihi ketentuan tersebut, maka
perlu kebijakan yang jelas dari badan penyelenggara lembaga yaitu Yayasan Pendidikan
Teknologi Padang. Terkait dengan hal tersebut maka arahan kebijakan untuk optimasi tata
kelola dan kelembagaan dilakukan melalui :
1. Penataan Kelembagaan.
· Pemisahan pengelolaan program diploma dan sarjana.
· Pendirian lembaga baru untuk mengelola program diploma (vokasi).
· Pemisahan lokasi penyelenggaraan kegiatan program diploma dan sarjana.
· Penambahan beberapa program studi untuk penguatan lembaga.
· Pembukaan program pasca sarjana.
2. Pengelolaan Kelembagaan.
· Penerapan struktur organisasi dan manajemen pengelolaan yang efektif dan efisien.
· Optimasi personil penyelenggara lembaga.
· Perekrutan pegawai lembaga sesuai kebutuhan dan peraturan yang berlaku.
· Pengelolaan lembaga harus otonom, transparan, dan akuntabel.
31
· Melakukan pertemuan secara berkala antara Pengurus Yayasan dan pimpinan lembaga.
· Pengelolaan akademik dan administrasi harus mengacu pada peraturan dan ketentuan
yang berlaku serta seluruh prosedur operasional harus memiliki standar.
· Pengelolaan dana dan aset dilaksanakan oleh Yayasan Pendidikan Teknologi Padang.
Untuk biaya operasional lembaga diajukan ke Pengurus Yayasan setiap tahun dalam
bentuk program kerja dan RAPP.
· Pengelolaan dan pembinaan kepegawaian mengacu kepada Peraturan Kepegawaian
Yayasan Pendidikan Teknologi Padang.
· Mengembangkan sistem informasi kelembagaan yang terintegrasi berbasis teknologi
informasi (IT).
3. Peningkatan Kualitas Kelembagaan.
· Membangun kerjasama internal (civitas akademika) secara berkelanjutan melalui
program capacity building, untuk meningkatkan akademik atmosfir dan rasa
kebanggaan civitas akademika terhadap lembaga.
· Peningkatan status akreditasi lembaga untuk mencapai target unggul pada tahun 2024.
· Penyusunan dan penerapan manajemen mutu lembaga untuk mendapatkan sertifikat
ISO 9001 tahun 2024.
3.2 Strategi Pencapaian Tujuan
3.2.1. Peningkatan Kualitas, Relevansi dan Daya Saing Lulusan
1. Strategi Dasar Peningkatan Kualitas, Relevansi dan daya saing lulusan; Kualitas dan daya
saing lulusan salah satunya ditentukan oleh faktor raw input hasil seleksi. Untuk itu agar
seleksi dapat dilakukan dengan mutu yang lebih baik, diperlukan peningkatan jumlah
peminat. Strategi yang bisa dilakukan adalah menelaah perilaku pesaing dan evaluasi diri
program studi. Di samping itu, Program Studi harus diberi kewenangan otonomi akademik
seluas-luasnya dalam menyelaraskan antara proses pembelajaran dengan tuntutan dunia
kerja.
2. Akreditasi program studi merupakan salah satu bagian penting dalam upaya penjaminan
mutu lulusan dan pembangunan citra i n s t i t u t di masyarakat. Upaya perbaikan perlu
dilakukan agar pada tahun 2020 sedikitnya 3 (tiga) program studi terakreditasi dengan
nilai akareditasi A.
3. Pengembangan kurikulum wajib mengacu kepada KKNI dan SN-DIKTI 2015. Dalam rangka
peningkatan kompetensi lulusan terkait dengan penerapan KKNI maka Jurusan dan/atau
Program Studi diberikan keleluasaan untuk menjalankan kerjasama eksternal melalui
institusi pusat-pusat studi dan/atau laboratorium. Kerjasama eksternal ini semata-mata
32
bertujuan untuk pengembangan akademik dalam rangka peningkatan kualitas relevansi dan
daya saing lulusan.
4. Langkah "penyiapan" lulusan yang memiliki daya saing tinggi harus dipersiapkan secara
komprehensif, bukan hanya kemampuan akademik (keilmuan) saja tetapi juga kemampuan
non akademik, kemampuan dan keterampilan hidup (life skill), kemampuan beradaptasi dan
belajar sepanjang hayat (life-long education) serta memiliki integritas pribadi, moral dan
etika profesi yang tinggi. Untuk itu, salah satu strateginya adalah memasukkan
materi-materi pembelajaran bermuatan success skill sebagai kurikulum tersamar (hidden
curriculum) yang ditujukan untuk mengembangkan tiga pilar keterampilan utama yaitu:
learning skills, thinking skill, dan living skills.
5. Pengembangan proses pembelajaran dengan memanfaatkan perangkat ICT telah merupakan
keharusan. Subyek pendidikan dan pelatihan disampaikan kepada mahasiswa dengan
menggunakan teknologi multimedia interaktif melalui internet. P e m a n f a a t a n
I C T memberi kesempatan m a h a s i s w a terlibat dalam pengalaman menarik dan inovatif.
6. Perpustakaan sebagai satu kesatuan dengan sistem informasi dalam rencana ini, harus
membantu program studi untuk memastikan bahwa berbagai bahan yang diperlukan
diorganisasikan dengan baik, relevan dan dapat diakses. Kualitas pelayanan ditentukan oleh
ketersediaan berbagai sumber daya pembelajaran bermutu sesuai kurikulum, fasilitas
pengembangan personal/ professional, penggunaan TIK pada perpustakaan, keterampilan
penanganan informasi, dukungan terhadap peningkatan Peningkatan Kualitas, Relevansi dan
daya saing lulusan program studi.
7. Upaya-upaya penyiapan lulusan yang memiliki daya saing tinggi harus didukung dengan
kelembagaan yang memadai baik di level Institut, fakultas, maupun jurusan/program studi.
Di level Institut harus memiliki unit Hubungan Industri dan JPCC (Job Placement and Carrier
Center), unit ini yang harus memfasilitasi dan melakukan upaya-upaya peningkatan soft skill
yang non keilmuan. Fakultas harus memfasilitasi untuk mempersiapkan lulusan yang
mempunyai kemampuan integritas pribadi, moral khususnya yang berkaitan dengan etika
profesi. Jurusan dengan potensi pusat-pusat studi dan laboratorium harus marnpu
mernberikan tambahan skill (keahlian) yang disesuaikan dengan dunia kerja.
8. Pembinaan kemahasiswaan mengarah kepada pengembangan budaya kampus yang
mengintegrasikan antara pembinaan intrakurikuler melalui kegiatan proses pembelajaran
dengan pembinaan ekstrakurikuler yang menyangkut pembinaan penalaran, minat bakat
dan kesejahteraan mahasiswa. Pengembangan secara sinergi ini memungkinkan terjadinya
pembentukan jatidiri mahasiswa serta memadukan pengembangan kemampuan intelektual
dengan soft-skills yang diperlukan mahasiswa kelak dalam kehidupan bermasyarakat.
Program pengembangan kemahasiswaan akan mendukung pencapaian kompetensi lulusan
33
secara utuh untuk mampu berperan dalam masyarakat secara cerdas, bermartabat dan
bertanggungjawab menurut profesinya masing-masing.
3.2.2. Pengembangan Sumber Daya Manusia dan Infrastruktur
1. Melaksanakan program peningkatan kualifikasi dosen untuk mengikuti pendidikan lanjutan,
khususnya kualifikasi doktoral (S3) dan jabatan fungsional lektor kepala, serta mendorong
dan memotivasi dosen yang berpotensi untuk mengurus jabatan guru besar. Secara simultan
akan dilakukan penguatan keahlian baik dosen maupun tenaga kependidikan sebagai tenaga
profesional melalui pelatihan dan workshop.
2. Menyiapkan regulasi dan aturan sistem reward and punishment termasuk monitoring dan
evaluasi.
3. Meningkatkan dan mengoptimalkan berbagai fasilitas pendukung akademik dan non
akademik. Dalam hal ini termasuk ruang kuliah, ruang dosen, ruang administrasi,
laboratorium, perpustakaan, dan infrastruktur ICT .
3.2.3. Optimasi Penelitian Unggulan dan Layanan Pengabdian Kepada Masyarakat
1. Strategi Dasar Peningkatan Produk Penelitian merupakan upaya yang komprehensif dan
berkelanjutan, bukan hanya pada kegiatan penelitian, tetapi mulai dari kegiatan pra
penelitian, penelitian dan pasca penelitian. Kegiatan pra penelitian mencakup persiapan
penyusunan proposal (workshop, supervisi proposal, pencarian dana penelitian melalui
program kerjasama. eksternal d1l).
2. Untuk itu optimalisasi SDM untuk menghasilkan karya inovatif dan kreatif di bidang
penelitian mulai dari pra penelitian sampai pada pasca penelitian perlu didorong. Selain itu,
pembentukan kelompok (collaboration) peneliti dari SDM interdisipliner perlu dilakukan
untuk mengkaji secara komprehensif masalah-masalah aktual pada lingkup lokal, nasional
dan internasional.
3. Agar mutu layanan pengabdian kepada masyarakat berkelanjutan, maka diperlukan
sosialisasi yang intensif tentang kegiatan pengabdian kepada masyarakat, peningkatan nilai
tambah yang kontinyu terhadap teknologi tepat guna (TTG) yang dihasilkan P3M, dan harus
terus-menerus melakukan benchmark dalam rangka peningkatan efisiensi dan efektivitas
program kewirausahaan.
4. Pengembangan layanan penelitian harus dilakukan di semua level satuan. kerja dan/atau
unit kerja, dengan lingkup tugas dan tanggungjawab yang berjenjang. Melalui Lembaga
Penelitian dan Pengabdian pada Masyarakat (LP2M) didorong, untuk memfasilitasi dan
"mencarikan" dana-dana penelitian dan/atau proyek penelitian bagi pengembangan
spesifikasi jurusan dan/atau program studi. Penelitian di jurusan dan/atau program studi
34
dilakukan oleh peer group dosen, pusat-pusat studi, dan/atau laboratorium. Badan
Pengembangan Aplikasi Riset (BAPR) harus memfasilitasi dan mendorong publikasi hasil
penelitian, dan sekaligus menjadi "corong" ilmiah Institut Teknologi Padang ke depan.
Peningkatan layanan penelitian dan pengabdian pada masyarakat ini diharapkan akan
mampu membangun "image" Institut Teknologi Padang sebagai institusi berkualitas yang
berbasis penelitian.
5. Agar kualitas jurnal-jurnal yang diterbitkan di Institut Teknologi Padang lebih meningkat,
maka perlu dilantik Reviewer yang sesuai dengan syarat-syarat yang telah ditetapkan, dan
melakukan review terhadap artikel-artikel yang akan diterbitkan.
3.2.4. Implementasi Kerjasama yang Mendukung Keunggulan.
1. Untuk memperkuat kerjasama yang berorientasi inovasi, maka inisiatif perlu dilakukan oleh
institusi untuk menjajaki kebutuhan industri dan stakeholder. Institut Teknologi Padang
dalam hal ini dapat menawarkan industri/stakeholder dengan hasil-hasil penelitian yang
telah dilakukan. Institusi perlu membuat kerangka bahwa produk-produk penelitian yang
telah dilaksanakan telah mencapai Tingkat Kesiapan Teknologi yang industri/stakeholder
butuhkan. Lebih lanjut, Institut Teknologi Padang dapat menawarkan In-House Research and
Development (R & D) atau Joint R & D pada industri kecil dan menengah.
2. Didalam kerangka kerjasama yang melibatkan civitas akademika, maka mahasiswa dapat
dilibatkan dalam bentuk magang dan “research-by-training” pada industri. Hal ini dapat
membuka kesempatan mahasiswa untuk dapat bekerja pada industri sesungguhnya.
Kemampuan memecahkan masalah di lapangan akan berkontribusi pada peningkatan
hardskill dan softskill mahasiswa. Mahasiswa akan belajar bagaimana bekerja dengan
berbagai bentuk tipe stakeholder dan industri. Konsep lain yang ditawarkan pada kerangka
ini adalah Problem-Based Learning dan Student-Centered Learning.
3. Pada kerangka kerjasama baik itu antara universitas, industri dan pemerintah (Triple Helix)
maka dosen dan mahasiswa dapat mengambil peran sebagai agensi alih teknologi. Dosen,
terutama, dapat memegang kendali penelitian yang dilaksanakan dengan tetap mematuhi
norma-norma yang industri/stakeholder jalankan. Pendanaan dari pemerintah maupun
industri merupakan motor penggerak utama untuk menjadikan civitas akademika
“berprestasi” pada penelitian berbasis terapan. Hal lain yang penting diperhatikan adalah
dosen/peneliti harus mampu dalam menjembatani kebutuhan industri tanpa harus
meninggalkan kewajiban melaksanakan Tri Dharma Perguruan Tinggi.
4. Lembaga-lembaga kemitraan harus menjadi garda terdepan sebegai penghubung dengan
industri/stakeholders. Biro dan unit terkait merupakan “pintu” bagi peneliti untuk
menkomersialisikan hasil penelitian dan menjalin kerjasama dengan pelaku industri.
35
Lembagai penelitian dan pengabdian masyarakat (LPPM) dapat menjadi dapur dan mencoba
menyusun dan memilah penelitian yang mempunyai nilai komersil yang tinggi. Sinergi antara
lembaga alih teknologi, bidang kerjasama dan LPPM harus terus ditingkatkan.
5. Kerjasama alih teknologi berkaitan erat dengan pendaan dari luar institusi. Pemberdayaan
lembaga terkait bertujuan untuk meningkatkan penggalian dana alternatif dari pihak
stakeholder/industri.
6. Institusi ikut terlibat dalam pembentukan Ekosistem-Inovasi baik yang dibentuk oleh
pemerintah maupun nasional. Institusi dapat berinisiatif membentuk ekosistem melalui
seminar atau konference yang bertujuan menggali inovasi.
3.2.5. Optimasi Tata Kelola dan Kelembagaan
Strategi dasar untuk membangun optimasi tata kelola kelembagaan pada hakekatnya
merupakan usaha pengembangan yang dilakukan secara terus menerus dengan tetap
berpatokan pada konsep efektif, effisien serta mengacu kepada prinsip‑prinsip good governance
yang antara lain mempunyai ciri‑ciri profesional, transparan dan akuntabel. Dengan demikian
effisiensi dan efektivitas penyelenggaraan pendidikan tinggi akan terjamin.
Strategi pencapaian yang disusun sebagai upaya mewujudkan optimasi tata kelola kelembagaan
dalam rentang waktu 2016-2020 (4 tahun) berdasarkan arahan kebijakan sebagai berikut :
1. Bidang Penataan Kelembagaan
· Menginventarisir sumberdaya yang dimiliki untuk merealisasikan rencana pemisahan
program diploma dari program sarjana.
· Mendirikan lembaga Politeknik ITP untuk mengelola program diploma dan spesialisasi.
· Lokasi penyelenggaraan kegiatan Politeknik ITP berada di Kampus II Jalan Bypass
Kelurahan Air Pacah Kecamatan Koto Tangah Kota Padang, sedangkan lokasi
penyelenggaraan kegiatan ITP berada di Kampus I, Jalan Gajah Mada Kandis Nanggalo
Kota Padang.
· Menambah beberapa program studi baru di lingkungan ITP berdasarkan kebutuhan
pasar kerja.
· Membuka program pasca sarjana ITP berdasarkan kebutuhan pasar kerja.
2. Bidang Pengelolaan Kelembagaan
· Menyusun tata kelola kelembagaan dan seluruh perangkat yang dibutuhkan sesuai
dengan peraturan dan perundang-undangan yang berlaku.
· Melakukan proofiling test kepada pegawai ITP dalam upaya optimasi personil eksisting
sehingga penempatannya sesuai dengan kompetensi yang dimilikinya (terkait dengan
pemisahan program diploma dari Institut Teknologi Padang).
36
· Melakukan fit and proper test bagi pegawai yang akan menduduki jabatan struktural
pada kedua lembaga.
· Melakukan perekrutan pegawai (tenaga pendidik dan tenaga kependidikan) untuk
mengisi formasi pada kedua lembaga (Politeknik ITP dan ITP).
· Optimasi data kepegawaian berupa kualifikasi, kompetensi, perencanaan karir dan
pengkaderan yang sistematis. Data kepegawaian tersebut harus terintegrasi kedalam
sistem informasi manajemen lembaga.
· Melibatkan akuntan publik dalam pemeriksaan keuangan lembaga sehingga prinsip-
prinsip transparan dan akuntabilitas dalam pengelolaan keuangan tetap selalu terjaga.
· Meelakukan pertemuan secara berkala antara pengurus yayasan dengan pimpinan
lembaga dalam bentuk rapat koordinasi, rapat pertanggungjawaban pimpinan lembaga,
rapat pengesahan program kerja dan RAPP lembaga, dll.
· Melakukan pembinaan pegawai secara berkelanjutan dalam bentuk peningkatan
kualifikasi, kompetensi, jenjang karir dan pengkaderan dalam upaya mendorong
percepatan proses pengembangan organisasi ke depan yang efektif dan efisien untuk
tujuan optimasi tata kelola kelembagaan.
· Mengembangkan sistem informasi Manajemen (SIM) secara berkelanjutan dan
disesuaikan dengan kemajuan teknologi informasi, sehingga menghasilkan sistem yang
handal dan terintegrasi dalam satu kesatuan sistem yang diperlukan untuk mencapai
lembaga unggul tahun 2024.
· Merevisi dan menerapkan standar operasional prosedur (SOP) disemua level kegiatan
operasional dalam rangka menuju lembaga yang bersertifikasi ISO untuk mencapai
lembaga unggul tahun 2024.
· Merevisi dan menerapkan manajemen mutu internal (MMI) secara berkesinambungan
disemua level organisasi dalam rangka menuju lembaga yang bersertifikasi ISO untuk
mencapai lembaga unggul tahun 2024.
2. Bidang Peningkatan Kualitas Kelembagaan
· Melakukan kegiatan untuk membangun kerjasama internal (civitas akademika) secara
berkelanjutan melalui program capacity building, untuk meningkatkan akademik
atmosfir dan rasa kebanggaan civitas akademika terhadap lembaga.
· Untuk mencapai lembaga unggul tahun 2024, maka ITP ditargetkan minimal
terakreditasi B pada tahun 2017 dan terakreditasi A pada tahun 2022. Sedangkan
lembaga Politeknik ITP ditargetkan minimal terakreditasi B pada tahun 2022.
37
BAB IV. PROGRAM DAN TARGET KINERJA
4.1. Program
4.1.1 Meningkatkan Kualitas, Relevansi dan Daya Saing Lulusan
1. Program Pembinaan Pengelolaan Program Studi
a) Akreditasi program studi minimal B pada tahun 2017, dan 3 program studi terakreditasi A
ditahun 2019.
b) Semua Prodi Wajib membuat Renstra Prodi yang mengacu kepada Renstra Fakultas.
c) Terselenggaranya efektifitas masa studi selama 4 tahun untuk program S1 dan 3 tahun untuk
program diploma
d) Tercapainya 30% lulus dengan waktu tunggu kurang 6 bulan untuk mendapat pekerjaan
pertama
e) Pengembangan Mutu Pembelajaran dan meningkatnya pemanfaatan teknologi informasi
dalam proses pembelajaran.
f) Pengembangan Kurikulum mengacu kepada SN-DIKTI dan KKNI
g) Pengembangan Mutu Kegiatan Akademik Mahasiswa
h) Peningkatan kemampuan bahasa inggris dosen dan mahasiswa
i) Terselenggaranya paradigma pendidikan yang berorientasi pada pembelajaran student
centre learning.
j) Penambahan program studi baru yang akomodatif terhadap kebutuhan dan perkembangan
teknologi.
2. Program peningkatan pembinaan kemahasiswaan
a) Peningkatan kualitas dan kuantitas penerima Beasiswa.
b) Semua mahasiswa mengikuti pelatihan kepemimpinan (softskill).
c) Pengembangan Mutu Kegiatan non Akademik Mahasiswa
d) Peningkatan keterlibatan mahasiswa pada event-event tingkat nasional dan internasional
e) Peningkatan keterlibatan mahasiswa dalam kegiatan kewirausahaan.
f) Program Peningkatan Penalaran Ilmiah, Minat Bakat dan Kesejahteraan Mahasiswa
g) Peningkatan Peran Alumni
3. Program peningkatan penerapan sistem penjaminan mutu
a) Terselenggaranya sistem evaluasi diri secara berkala di semua program studi.
b) Tercapainya pelaksanaan Sistem Jaminan Mutu (Quality Assurance) pada seluruh bidang dan
program studi di lingkungan Institut Teknologi Padang
c) Terbentuk dan terselenggaranya kegiatan satuan pengawasan Internal
38
4.1.2. Program Pengembangan Sumber Daya Manusia dan Infrastruktur
a) Peningkatan kemampuan akademik dosen (kualifikasi dan kompetensi), memperbaiki
atmosfer akademik, serta peningkatan kemampuan fasilitas penunjang akademik.
b) Tercapainya persentase kualifikasi dosen S3 sebesar 50% pada tahun 2024.
c) Tercapainya persentase dosen dengan jabatan fungsional lektor kepala dan guru besar
sebesar 50% pada tahun 2024.
d) Tercapainya persentase dosen yang bersertifikasi pendidik sebesar 80% pada tahun 2020
e) Terselenggaranya program pendidikan teknis bagi karyawan sesuai dengan kebutuhan
bidang tugas dalam upaya peningkatan mutu akademis
f) Meningkatnya profesionalisme dan wawasan di kalangan civitas akademika dan alumni
Institut Teknologi Padang untuk mencapai prestasi
g) Tersedianya dosen dan karyawan yang profesional dan bermutu, regenerasi yang
berkesinambungan, serta diterapkannya rewards dan punishment system yang memotivasi
kerja.
h) Terselenggaranya pelatihan strategi,teknik, dan metode pembelajaran bagi dosen.
i) Terciptanya kampus yang aman, nyaman, asri dan harmonis
j) Mengembangkan lembaga / institusi yang memfasilitasi dan meningkatkan hard skill & soft
skill lulusan yang sesuai dengan tuntutan dunia kerja
k) Tersedianya system jaringan LAN dan WAN beserta perangkat komputer pendukungnya.
l) Meningkatkan efektifitas manajemen web
4.1.3. Optimasi Penelitian Unggulan dan Layanan Pengabdian Kepada Masyarakat
a) Peningkatan jumlah dan kualitas penelitian dan pengabdian kepada masyarakat,
b) Meningkatkan kemampuan SDM untuk mempublikasikan hasil-hasil penelitian dan
pengabdian kepada masyarakat pada jurnal nasional terakreditasi dan jurnal internasional
bereputasi,
c) Terinventarisasinya karya inovatif SDM Institut Teknologi Padang dan perintisan
terbentuknya sentra HaKI, sosialisasi HaKI, dan penguatan lembaga. HaKI,
d) Meningkatkan kemampuan institusi dalam meraih dana kompetisi penelitian dan pengabdian
kepada masyarakat,
e) Meningkatkan dan menyebarluaskan teknologi tepat guna (TTG) yang dihasilkan institusi
kepada masyarakat baik pada skala lokal, nasional maupun skala internasional,
f) Meningkatnya kualitas jurnal-jurnal yang diterbitkan di Institut Teknologi Padang
g) Tercapainya 2 publikasi per dosen pertahun pada tahun 2020
h) Terlaksananya pendirian Pusat Kajian pada dua Fakultas
39
i) Berkembangnya kapasitas seluruh kelembagaan penelitian tingkat fakultas sebagai wahana
penelitian multidisiplin.
j) Terselenggaranya 20 kegiatan penelitian (Hibah Dikti) pertahun pada tahun 2020.
k) Terselenggaranya 2 pengabdian masyarakat setiap prodi pertahun pada tahun 2020.
4.1.4 Implementasi Kerjasama yang Mendukung Keunggulan
a. Mensinergikan bidang‑bidang kerjasama dan kemitraan dengan program peningkatan
kualitas dan daya saing lulusan, serta program pembangunan daerah dan pembangunan
nasional.
· Kerjasama ini bertujuan untuk meningkatkan kualitas pembelajaran melalui kurikulum
berbasis industri (terapan), project-based learning, magang dan lain sebagainya.
· Mengikutsertakan mahasiswa pada Triple Helix Partnership yang melibatkan
Pemerintah, Industri, dan Universitas. Sebagai contoh: melibatkan mahasiswa sebagai
anggota pada penelitian yang dana pemerintah maupun industri.
· Memberdayakan pusat karir sebagai wadah untuk menyalurkan lulusan ke dunia kerja
sekaligus memberikan evaluasi untuk pengembangan kompetensi lulusan.
b. Adanya umpan balik kerjasama dengan Perguruan Tinggi dalam dan luar negeri setiap tahun.
Umpan balik dari kerjasama berupa:
Kerjasama dalam negeri:
· Memberdayakan civitas akademika terutama dosen dalam pengembangan penelitian
dengan terlibat dalam penelitian kolaboratif. Keluaran yang diharapkan yaitu publikasi
bersama di jurnal bereputasi berstandar nasional ataupun internasional.
· Mobilisasi civitas akademika antar perguruan tinggi. Kegiatan ini berupa kunjungan dosen
dan pertukaran mahasiswa baik sebagai host atau pengirim.
· Membangun konsorsia penelitian dan atmosfer akademik berupa Joint-Conference dan
Penelitian.
· Peningkatan kualitas sumber daya manusia termasuk studi lanjut dan cangkok
mahasiswa.
Kerjasama Luar Negeri
· Memberdayakan civitas akademika terutama dosen dalam pengembangan penelitian
dengan terlibat dalam penelitian kolaboratif. Keluaran yang diharapkan yaitu publikasi
bersama di jurnal bereputasi berstandar internasional.
· Mobilisasi civitas antar negara dan perguruan tinggi. Kunjungan dan pertukaran dosen
dan mahasiswa.
· Membangun konsorsia penelitian dan atmosfer akademik berupa Joint-Conference dan
Penelitian.
40
· Peningkatan kualitas sumber daya manusia termasuk studi lanjut dan cangkok
mahasiswa.
c. Membuat pusat kerjasama (coop‑centre), yang mempunyai peran dan fungsi penggalian dana
alternatif, pengembangan penelitian dan pengembangan kerjasama akademik, pemagangan
dosen dan/atau mahasiswa yang didanai dengan dana kerjasama eksternal, maupun program
DIKTI.
· Meningkatkan aktivitas BAPR /Technology Transfer Unit sebagai Innovation-hub baik
untuk industri maupun pemerintah.
· Penelitian tugas akhir mahasiswa lebih berorientasi produk sehingga dapat
diikutsertakan pada skema-skema penelitian terapan.
· Mengembangkan strategic-business-unit (SBU) yang terintegrasi pada Technology
Transfer Unit.
· Meningkatkan kerjasama dengan Usaha Kecil Menengah dalam memasarkan produk-
produk tepat guna.
· Menjalin kerjasama dengan industri manufaktur dan memegang lisensi produk.
d. Penanganan khusus terhadap jaringan kerjasama (co-operation networking) di bidang
kerjasama, yang bertanggungjawab meningkatkan akses, serta penggalian dana alternatif
· Ikut serta dalam konsorsia kerjasama daerah seperti SID (Sistem Innovasi Daerah) dan
SINAS (Sistem Inovasi Nasional).
e. Meningkatnya kerjasama dan kemantapan kerjasama dengan mitra kerja pusat dan daerah.
4.1.5 Optimasi Tata Kelola dan Kelembagaan
Agar optimasi tata kelola kelembagaan dapat diwujudkan, maka perlu disusun beberapa
program dan target pencapaiannya. Berikut ini adalah program dan target pencapaian terhadap
optimasi tata kelola kelembagaan.
1) Program Bidang Penataan Kelembagaan
· Inventarisasi sumberdaya yang ada.
· Menyusun kajian kelayakan pendirian Politeknik ITP.
· Mengajukan persetujuan pendirian Politeknik ITP ke Menristekdikti.
· Pemisahaan manajemen pengelolaan Politeknik ITP dengan ITP.
· Pembangunan secara bertahap Kampus II Jalan Bypass Kelurahan Air Pacah Kecamatan
Koto Tangah Kota Padang untuk penyelenggaraan kegiatan Politeknik ITP.
· Menyusun studi kelayakan penambahan beberapa program studi baru di lingkungan ITP.
· Mengajukan persetujuan penambahan program studi baru ke Menristekdikti.
· Menyusun studi kelayakan pembukaan program pasca sarjana ITP.
· Mengajukan persetujuan pembukaan program pasca sarjana ITP ke Menristekdikti.
41
2) Program Bidang Pengelolaan Kelembagaan
· Proofiling Test bagi pegawai ITP.
· Fit and proper test bagi pegawai yang akan menduduki jabatan struktural di Politeknik
ITP dan ITP.
· Perekrutan pegawai (tenaga pendidik dan tenaga kependidikan) untuk mengisi formasi
pada kedua lembaga (Politeknik ITP dan ITP).
· Optimasi data kepegawaian berupa kualifikasi, kompetensi, perencanaan karir dan
pengkaderan yang sistematis.
· Pemeriksaan keuangan lembaga oleh akuntan publik.
· Penjadwalan pertemuan berkala antara pengurus yayasan dengan pimpinan lembaga
(dalam bentuk rapat koordinasi, rapat pertanggungjawaban pimpinan lembaga, rapat
pengesahan program kerja dan RAPP lembaga, dll).
· Pembinaan pegawai secara berkelanjutan dalam bentuk peningkatan kualifikasi,
kompetensi, jenjang karir dan pengkaderan.
· Pengembangan sistem informasi manajemen (SIM) secara berkelanjutan dan
disesuaikan dengan kemajuan teknologi informasi.
· Revisi standar operasional prosedur (SOP) disemua level kegiatan operasional pada
lembaga (SOP perencanaan, pengadaan, pemeliharaan, pemuthakiran, penghapusan dan
penggunaan bersama fasilitas pendukung, keuangan, pelayanan, akademis,
kemahasiswaan dan kepegawaian).
· Revisi standar manajemen mutu internal (MMI) secara berkesinambungan disemua level
organisasi.
3) Program Bidang Peningkatan Kualitas Kelembagaan
· Program capacity building dalam rangka membangun kerjasama internal secara
berkesinambungan.
· Penyusunan dan pengiriman borang akreditasi institusi ITP ke BAN PT dengan target
minimal B tahun 2017.
· Persiapan dokumen yang diperlukan untuk penyusunan borang akreditasi institusi ITP
dengan target A tahun 2022.
· Persiapan dokumen yang diperlukan untuk penyusunan borang akreditasi institusi
Politeknik ITP dengan target minimal B tahun 2022.
· Persiapan dokumen yang dibutuhkan untuk memperoleh sertifikat ISO 9001 tahun 2022.
42
4.2 Target Kerja
No
Rencana Strategis
Program/Indikator
Satuan
Capaian Kinerja
2016 2017 2018 2019 2020
1 Meningkatkan Kualitas, Relevansi dan Daya Saing
Program Pembinaan Pengelolaan Program Studi
· Prodi Terakreditasi A · Prodi Terakreditas B · Prodi Terakreditasi C
· Ketersediaan Renstra
Prodi · Masa Studi
- S1 - D3
· Lulus Tepat Waktu
· Masa Tunggu Lulusan
Mendapat Pekerjaan Pertama kurang 6 bulan
· Pemanfaatan ICT dalam
Proses Pembelajaran · Penerapan Pembelajaran
PBL dan SCL · Mahasiswa dengan skor
TOEFL>425 pada akhir kuliah
· Penerapan Kurikulum
mengacu SN-DIKTI dan KKNI
· Penambahan Prodi baru
PS PS PS
%
Thn
%
%
%
%
%
%
PS
0 7 1
12,5
4,98 3,59
15
25
25
10
10
0
0
0 7 1
25
4,82 3,40
32
30
40
15
15
25
0
0 8 0
75
4,75 3,25
35
35
50
25
20
50
1
2 6 0
100
4,5 3,15
40
40
60
40
25
75
2
3 5 0
100
4,25 3,05
50
45
75
50
30
100
3
Program Peningkatan Pembinaan Kemahasiswaan
· Mahasiswa mengikuti Leadership Training (softskill)
· Mahasiswa mengikuti Unit Kegiatan Kemahasiswaan (Softskill)
· Mahasiswa Penerima
Beasiswa · Jumlah Mahasiswa yang
Berwirausaha · Mahasiswa tahun akhir
mendapatkan sertifikat kompetensi
%
%
%
Orang
%
50
50
10
5
25
50
50
15
10
30
100
100
20
25
40
100
100
25
50
50
100
100
30
75
60
43
· Pembekalan job career
melibatkan alumni per tahun
· Jumlah mahasiswa
berprestasi di event nasional
· Jumlah mahasiswa
berprestasi di event internasional
Kgt
Orang
Orang
0
1
0
1
3
0
2
5
1
4
10
3
8
15
5
Program Peningkatan Penerapan Sistem Penjaminan Mutu Internal (SPMI)
· Evaluasi diri berkala prodi
· Pelaksanaan Sistem Jaminan Mutu (Quality Assurance)
· Penyelenggaraan Satuan
Pengawasan Internal
%
%
%
25
20
0
40
40
0
60
60
25
75
75
50
100
100
75
2
Pengembangan Sumber Daya Manusia dan infrastruktur
Program Pengembangan Sumber Daya Manusia
a. Kualifikasi Dosen · S1 · Sedang S2 · S2 · Sedang S3 · S3
%
0
11,1 71 12 5
0 9
70 14 13
0 5
68 15 17
0 2
60 25 25
0 0
50 30 35
b. Jabatan fungsional dosen · Asisten Ahli · Lektor · Lektor Kepala · Guru Besar
%
30 65 15 0
25 53 20 2
15 45 35 5
10 35 45 10
2
28 55 15
c. Dosen bersertifikasi pendidik
% 75 87 90 95 100
d. Dosen bersertifikasi keahlian sesuai bidang
% 15 25 40 55 75
e. Jumlah pelatihan pengembangan karakter dosen
kgt 0 1 1 1 1
f. Jumlah pelatihan AA dan softskill untuk dosen
kgt 0 1 1 1 1
g. Jumlah pelatihan metode pembelajaran untuk dosen
kgt 1 1 1 1 1
h. Jumlah tenaga kependidikan yang mengikuti pelatihan profesional
orang 6 6 6 9 18
44
Program Peningkatan Infrastruktur dan ICT
a. Terwujud ruang kuliah, laboratorium, pustaka, ruang dosen dan perkan toran yang cukup memadai · Ruang kuliah
dilengkapi CCTV dan LCD
· Kegiatan praktikum dilakukan di laboratorium sendiri
· Dosen yang mempunyai ruang kerja
· Jumlah buku teks (copy) yang ada di pustaka
%
%
%
eks
25
75
100
6931
40
75
100
7300
75
100
100
7500
90
100
100
8000
100
100
100
11000
b. Kesediaan listrik dan air mendukung pembelajaran dan perkantoran
% 100 100 100 100 100
c. Kondisi kampus yang aman, nyaman, asri dan harmonis
% 60 70 75 85 100
d. Kemampuan fasilitas/infrastruktur jaringan LAN/ WAN
Mbps 25 25 25 25 25
e. Mengintegrasikan seluruh website internal ke dalam website ITP
% 85 90 100 100 100
f. Perbaikan content website dengan informasi yang akurat, reliable, dan updating data yang cepat.
% 70 80 90 100 100
3 Peningkatan Daya Saing Produk Penelitian dan Layanan Pengabdian kepada masyarakat
Program Peningkatan kinerja Penelitian dan Pengabdian pada Masyarakat
· Jumlah latihan teknik penulisan proposal penelitian, pengabdian pada masyarakat dan HAKI
· Jumlah latihan penulisan artikel ilmiah
· Jumlah seminar yang
dilaksanakan oleh pusat kajian fakultas
· Jumlah penelitian yang
dibiayai oleh institut
Kgt
Kgt
Kgt
Judul
1
1
0
8
1
1
0
10
1
1
2
10
1
1
2
10
1
1
2
10
45
· Jumlah pengabdian pada masyarakat yang dibiayai oleh institut
· Jumlah penulisan buku
ajar yang dibiayai oleh institut
· Jumlah penelitian dan
pengabdian kepada masyarakat yang berorientasi IPTEKS dan pengembangan nilai guna sumber daya wilayah
· Jumlah penelitian yang
dibiayai DIKTI · Jumlah publikasi hasil
penelitian pada jurnal o Nasional/lokal tidak
terakreditasi o Nasional
Terakreditasi o Internasional tidak
terindek Scopus o Internasional
terindek scopus (Q1)
o Internasional terindek scopus (Q2, Q3 dan Q4)
· Jumlah publikasi per dosen per tahun
Kgt
Matkul
Judul
Judul
Artikel
Artikel
Artikel
Artikel
Artikel
Ratio
8
7
1
10
78
1
3
1
5
1,3
8
7
1
12
82
1
3
1
5
1,5
8
9
2
14
87
2
5
1
7
1,7
8
10
3
17
90
2
5
1
8
1.8
8
12
4
20
94
2
5
1
10
2
4 Implementasi Kerjasama yang mendukung keunggulan
Program Pengembangan Kerjasama dan Kemitraan dengan Perguruan Tinggi, Pemerintah dan Dunia Usaha
· Jumlah kerjasama antara Institut Teknologi Padang dengan institusi lain dan dunia usaha yang dapat mendukung proses belajar dan mengajar.
· Jumlah studi banding ke Perguruan Tinggi lain
· Jumlah kerjasama dengan instansi pemerintah dan swasta
· Jumlah kegiatan pada
SIDA · Jumlah kegiatan pada
SINAS · Jumlah produk yang telah
di dialihkan ke industri (BAPR)
· Jumlah Kegiatan Inovasi
yang melibatkan mahasiswa
MoU
Kgt
MoU
Kgt
Judul
Kgt
Kgt
4
1
3
0
0
1
0
8
2
4
0
0
1
0
12
3
4
1
1
2
0
16
4
5
2
2
3
10
20
4
5
5
5
4
10
46
· Jumlah kegiatan SBU dan
dana alternatif. · Jumlah Joint R&D · Jumlah Joint Conference
dan Workshop · Jumlah lisensi (IP) · Jumlah R&D luar negeri · Jumlah patent/pengajuan
patent · Jumlah MoU dan LoA
Kgt
Kgt
Kgt
IP
Judul Patent
MoU
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
10
3
3
2
1
1
3
10
5
5
4
1
1
5
5 Optimasi Tata Kelola dan Kelembagaan
Program Penataan Kelembagaan
· Inventarisasi sumberdaya % - 100 - -
· Kajian kelayakan pendirian Politeknik ITP
% - 50 100 - -
· Persetujuan pendirian Politeknik ITP ke Menristekdikti.
% - - 100 - -
· Pemisahaan ITP dan Politeknik ITP
% - - - 50 100
· Pembangunan kampus II jln. Bypass Air Pacah Padang
% - 15 30 50 100
· Kajian kelayakan penambahan program studi baru di lingkungan ITP
PS - 1 1 1 1
· Persetujuan penambahan program studi baru di lingkungan ITP ke Menristekdikti.
PS - - 1 1 1
Kajian kelayakan
pembukaan program pasca
sarjana ITP
% - - 50 100 -
Persetujuan pembukaan
program pasca sarjana ITP
ke Menristekdikti.
% - - - 100 -
Program Pengelolaan Kelembagaan
· Proofiling test terhadap pegawai ITP
Kgtn - - 1 - -
47
· Fit and Proper test bagi pegawai yang akan menduduki jabatan struktural
Kgtn 2 -
· Perekrutan tenaga pendidik (dosen) untuk memenuhi standar Dikti
% - 100 100 100 100
· Perekrutan tenaga kependidikan (karyawan) untuk memenuhi standar Dikti
% - 100 100 100 100
· Optimasi data kepegawaian berupa kualifikasi, kompetensi, perencanaan karir dan pengkaderan yang sistematis.
% - 100 - - -
· Pemeriksaan keuangan lembaga oleh Akuntan Publik.
kgtn - 1 1 1 1
· Penjadwalan pertemuan berkala antara pengurus yayasan dengan pimpinan lembaga.
a. Rapat koordinasi kgtn 4 4 4 4 4
b. Rapat pertanggungjawaban pimpinan lembaga.
kgtn 1 1 1 1 1
c. rapat rapat pengesahan program kerja dan RAPP lembaga.
kgtn 1 1 1 1 1
· Pembinaan pegawai secara berkelanjutan dalam bentuk peningkatan kualifikasi, kompetensi, jenjang karir dan pengkaderan.
kgtn 1 1 1 1 1
· Pengembangan sistem informasi manajemen (SIM) secara berkelanjutan dan disesuaikan dengan kemajuan teknologi informasi.
% 70 80 90 100 100
· Revisi standar operasional prosedur (SOP) disemua level kegiatan operasional pada lembaga (SOP perencanaan, pengadaan, pemeliharaan, pemuthakiran, penghapusan dan penggunaan bersama fasilitas pendukung,
% 70 80 90 100 100
48
keuangan, pelayanan, akademis, kemahasiswaan dan kepegawaian).
· Revisi standar manajemen mutu internal (MMI) secara berkesinambungan disemua level organisasi.
% 70 80 90 100 100
Program Peningkatan Kualitas Kelembagaan
· Program capacity building dalam rangka membangun kerjasama internal secara berkesinambungan.
kgtn 1 1 1 1 1
· Penyusunan dan pengiriman borang akreditasi institusi ITP ke BAN PT dengan target minimal B tahun 2017.
% 100 - - - -
· Persiapan dokumen yang diperlukan untuk penyusunan borang akreditasi institusi ITP dengan target A tahun 2022.
% - - 25 50 75
· Persiapan dokumen yang diperlukan untuk penyusunan borang akreditasi institusi Politeknik ITP dengan target minimal B tahun 2022.
% - - - 25 50
· Persiapan dokumen yang dibutuhkan untuk memperoleh sertifikat ISO 9001 tahun 2022.
% - - 25 50 75
BAB V. PENUTUP
49
Rencana Strategis Institut Teknologi Padang tahun 2016-2020 merupakan dasar
pembuatan rencana kegiatan dan rencana anggaran tahunan Institut Teknologi Padang dan
program studi di lingkungannya. Diharapkan Renstra ini dapat digunakan untuk bahan acuan
dalam:
a. Penyusunan Rencana Kerja (Program kerja) dan Rencana Anggaran Pendapatan dan
Pengeluaran (RAPP) tahunan Institut Teknologi Padang.
b. Penyusunan Rencana Kinerja Institut Teknologi Padang.
c. Pelaksanaan tugas, pelaporan dan pengendalian Institut Teknologi Padang.
d. Kegiatan monitoring dan evaluasi (Monev) di lingkungan Institut Teknologi Padang.
Kesuksesan implementasi Rencana Strategis Institut Teknologi Padang tahun 2016-2020
sangat membutuhkan dukungan dari pihak-pihak yang berkepentingan (stakeholders) antara
lain: pemerintah, penyelenggara, Institut, lembaga normati, pimpinan perguruan tinggi, dosen,
staf pendukung, orang tua mahasiswa, sektor produktif, asosiasi profesi, lembaga swadaya
masyarakat, alumni, media massa, serta kelompok masyarakat lainnya.
Implementasi Rencana Strategis Institut Teknologi Padang tahun 2016-2020 secara
konkrit dideskripsikan dalam Rencana Anggaran Pendapan dan Pengeluaran (RAPP) Institut
Teknologi Padang setiap tahun yang disusun dalam dokumen tersendiri. RAPP Institut Teknologi
Padang selanjutnya akan menjadi acuan bagi fakultas, program studi dalam menyusun program
kerja tahunan.
50
REFERENSI
1. Rencana Strategis (RENSTRA) Kementerian Riset, Teknologi dan Pendidikan Tinggi Tahun 2015-2019
2. Rencana Strategis (RENSTRA) Institut Teknologi Padang Tahun 2014-2019
3. Laporan Pertanggungjawaban Rektor Tahun 2015-2016
TIM PENYUSUN
Ketua : Ir. Drs. Anrinal, SE, MT
Sekretaris : Minarni, S.Si, M.Si
Anggota : Prof. Dr. Ir. M. Yahya, M.Sc
Ir. Wilton Wahab, M.Eng
Firmansyah David, M.Eng
Sekretariat : Taufal Hidayat, MT Vera Meilisa, A.Md
51
LAMPIRAN
Surat Tugas Tim Penyusun RENTSRA 2016-2020
top related