inta nilya bahar-fpsi.pdf
Post on 13-Jan-2017
244 Views
Preview:
TRANSCRIPT
HUBUNGAN ANTARA GAYA KEPEMIMPINAN
ATASAN OTORITER DENGAN BURNOUT
Skripsi
Diajukan kepada Fakultas Psikologi untuk memenuhi syarat-syarat
memperoleh gelar Sarjana Psikologi
Oleh:
INTA NIL YA BAHAR
NIM: 102070025965
Di Bawah Bimbingan
Pembimbing II
Miftahuddin, M. Si NIP. 150 378 726
FAKUL TAS PSIKOLOGI
UNIVERSITAS ISLAM NEGERI
SYARIF HIDAYATULLAH
JAKARTA
1429 H / 2008
PENGESAHAN PANITIA UJIAN
Skripsi yang berjudul HUBUNGAN ANTARA GAYA KEPEMIMPINAN
ATASAN OTORITER DENGAN BURNOUT telah diujikan dalam sidang
munaqasyah Fakultas Psikologi Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah
Jakarta pada tanggal 15 September 2008. skripsi ini telah diterima sebagai
salah satu syarat untuk memperoleh gelar Sarjana Psikologi.
Jakarta, 15 September 2008
Sidang Munaqasyah
gkap Anggota
M. Si.
Penguji I
Yunita Faela Nisa, M. Psi., Psi
NIP. 150 368 748
Abdul Rahman M.Si NIP. 150 293 224
Pembantu Dekan/ Sekretaris MerangkapAnggota
M Si.
NIP. 150 238 773
Anggota:
lll
Abdul Rahman Shaleh, M. Si
NIP. 150 293 224
Pembimbing II
Miftahuddin, M. Si NIP. 150 378 726
MOTTO
"SE'BAIK-'BAIK MANUSIA AVALAtl
MANUSIA YANG PALING 'BE'RMANfAAT
'BAGI MANUSIA LAINNYA"
(JfCJ?.)'tddaruqutlini e:{,Jltli <Jlla6rani)
,,.,We llave t() d() ()ur vart
ALUti Will d() tiis vart"!I
(Jlmien (j@is)
"SESUNQGUHNYA SESUMH t<E.SULITAN ITU
AM t<E.HUMHAN"
(QJ. )f.£-Insyirafi.Jlyat 6)
PERSEMBAHAN
SKRIPSI INI KU PERSEMBAHKAN
UNTUK ORANG-ORANG YANG KU SAYANG
ALMARHUM AYAHANDA Z.A BAHAR, SKM
!BUNDA NILYAWATI BAHAR
&
ADIKKU ADEY SUCUK ZAKARIA BAHAR
v
(A) Fakultas Psikologi (B) September 2008 (C) lnta Nilya Bahar
ABSTRAKSI
(0) Hubungan antara Gaya Kepemimpinan Atasan Otoriter dengan Burnout (E) xix+87 halaman+21 lampiran (F) Gaya kepemimpinan atasan otoriter adalah merupakan jenis pemimpin
yang menentukan segala-galanya, semua aktivitas kelompok dijalankan atas instruksi pemimpin. Pemimpin yang mengatur dan mendikte anggota, anggota hanya sebagai pelaksana perintah pemimpin.
Burnout adalah merupakan sindrom ketegangan psikologis dari dimensi kelelahan emosional, depersonalisasi dan penurunan hasrat pencapaian prestasi diri yang terjadi karena individu berada dalam kondisi yang menuntut keterlibatan emosional yang tinggi dan berlangsung dalam waktu yang lama.
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui apakah ada hubungan antara gaya kepemimpinan atasan otoriter dengan burnout?
Populasi dalam penelitian ini adalah karyawan PT. Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk. Sampel penelitian ini berjumlah 50 karyawan, 25 karyawan laki-laki dan 25 karyawan wanita. Pengambilan sampel di lakukan dengan menggunakan teknik non probability sampling dan metode pengambilan sampel menggunakan metode purposive sampling.
T eknik pengambilan data menggunakan skala model likert, skala yang digunakan adalah skala gaya kepemimpinan atasan otoriter dan skala burnout. Pendekatan yang digunakan adalah pendekatan kuantitatif dengan metode penelitian korelasional yang bertujuan untuk mengetahui sejauh mana variasi pada satu variabel berkaitan dengan variasi pada satu atau lebih variabel lain berdasarkan koefisien korelasi.
Setelah kedua skala diuji validitasnya dengan korelasi Product Moment Pearson dan diuji reliabilitas dengan Alpha Cronbach diperoleh hasil koefisien reliabilitas 0, 963 untuk skala gaya kepemimpinan atasan otoriter dan 0, 970 untuk skala burnout, kemudian data dianalisis dengan menggunakan program SPSS versi 13.00 for windows dengan korelasi Product Moment Pearson.
\/I
Dari hasil penelitian diperoleh r hitung sebesar 0, 854 lebih besar daripada r tabel pada taraf signifikan 5% (0, 05) adalah 0, 279. Dengan demikian, keputusan statistiknya adalah Ho ditolak, artinya terdapat hubungan yang signifikan antara gaya kepemimpinan atasan otoriter dengan burnout. Artinya gaya kepemimpinan atasan yang otoriter dapat menyebabkan burnout pada karyawan PT. Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk.
(G) Daftar Pustaka: 40 (1986-2008)
l. II I
ABSTRACT
(A) Faculty of psychology (B) September 2008 (C) lnta Nilya Bahar (0) The Relationship between Leadership Styles of Authoritative Boss with
Burnout (E) xix+87 pages+21 enclosures (F) The leadership style of Authoritative boss is type of leadership
determining everything; all group activity is performed of leader instruction. The Leader arranges and dictates member, member only as executor of leader command.
Burnout is psychological stress syndrome of emotional exhaustion dimension, depersonalization and degradation of attainment ambition of self achievement that happened because of individual stay in the condition of claiming high emotional involvement and take place during long times.
This research aim to know is there the relationship between leadership style of autoritary authoritarian boss with burnout.
The population in this research is employees of PT. Indonesian People Bank (BRl/Persero) Tbk. This research sample amounts to 50 employees, 25 male employees and 25 female employees. Extraction of sample is conducted by using technique of non-probability sampling and the method of sample extraction use method of purposive sampling.
Technique of data extraction uses likert model scale; scale that is used is scale of leadership style of Authoritative boss and scale of burnout. Approach that is used is quantitative approach with method of co relational method with aim to know how far variation of a variable relates to variation of one or more other variable based on correlation coefficient.
After both scale is tested its validity with correlation of Product Moment Pearson and tested the reliability with Alpha Cronbach, obtained result of reliability coefficients 0, 963 for the scale of leadership style of Authoritative boss and 0, 970 for the scale of burnout, later; then data is analyzed by using program of SPSS version 13.00 for windows with correlation of Product Moment Pearson.
\ti ii
From result of the research is obtained r count 0,854 bigger than r table at level of significant 5% (0, 05) is 0,279. Thereby, its statistic decision is Ho rejected, it means significant relationship between leadership styles of Authoritative boss with burnout. It means leadership style of Authoritative boss can cause burnout at employees of PT. Indonesian People Bank (B Rl/Persero) Tbk.
(G) Bibliography : 40 (1986-2008)
•v
KATA PENGANTAR
13ismiffafiirrafimanirrafiim
Alhamdulillahirabbil'alamin, puji dan syukur yang tak terkira penulis panjatkan
kehadirat ALLAH SWT yang telah menganugerahkan rahmat dan ridhonya
kepada penulis sehingga dapat menyelesaikan penulisan skripsi ini walaupun
masih jauh dari kesempurnaan. Shalawat serta salam senantiasa senantiasa
tercurahkan kepada junjungan kita Nabi besar Muhammad SAW yang
menjadi SU!i tauladan bagi kita semua serta para keluarga, para sahabat
sahabatnya dan para pengikutnya hingga akhir zaman.
Sebuah perjalanan panjang selama mengikuti perkuliahan dan melakukan
penelitian, tentu tidak lepas dari peran-peran semua pihak, baik dorongan
moril maupun materil. Penulis sangat berterima kasih kepada semua pihak
yang telah memb_antu sehingga penyusunan skripsi ini selesai. Untuk itu
dengan penuh kesadaran, penulis mengucapkan terima kasih kepada:
1. !bu Hj Ora. Netty Hartati, M.Si selaku Dekan Fakultas Psikologi UIN
Syarif Hidayatullah Jakarta yang telah memberikan pengarahan dan
perhatian kepada seluruh mahasiswa.
2. !bu Dra. Zahrotun Nihayah, M. Si selaku Pembantu Dekan Bidang
Akademik Fakultas Psikologi UIN Syarif Hidayatullah Jakarta yang
telah memberikan pengarahan dan perhatian kepada seluruh
mahasiswa.
3. Bapak Abdul Rahman Shaleh, M. Si selaku Dasen Penasehat
Akademik dan Pembimbing I yang sudah banyak meluangkan
waktunya untuk membimbing dan memberi arahan serta motivasi
sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi dengan baik.
ll
4. Bapak Miftahuddin, M. Si selaku pembimbing II yang sudah banyak
meluangkan waktunya untuk membimbing dan memberi arahan serta
motivasi sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi dengan baik.
5. Para Dosen Fakultas Psikologi UIN Syarif Hidayatullah Jakarta yang
dengan penuh kesabaran dan keikhlasan memberikan ilmu kepada
seluruh mahasiswa.
6. Para Staf Fakultas Psikologi UIN Syarif Hidayatullah Jakarta yang
telah memberikan sarana dan prasarana kepada seluruh mahasiswa
dalam belajar.
7. Para Karyawan Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk Kanwil Jakarta
yang telah memberikan data-data penelitian yang di butuhkan penulis.
8. Kedua orangtuaku tercinta, Almarhum Ayahanda Z.A Bahar, SKM
yang menjadi salah satu motivasi bagi penulis untuk menyelesaikan
skripsi ini dan lbunda Nilya Wati Bahar yang sudah mengorbankan
waktu dan tenaganya untuk memberikan kasih sayang yang tulus dan
ikhlas serta yang terbaik bagi penulis dalam mengenyam pendidikan
sampai saat ini.
9. Adikku tersayang, Adey Sucuk Zakaria Bahar yang selalu memberikan
keceriaan dan semangat kepada penulis.
10. Omku Bapak Darius Zakaria, SH beserta keluarga yang selama ini
telah membantu penulis baik secara moril maupun materil sehingga
penulis dapat mengerjakan dan menyelesaikan skripsi ini.
11. Uni Yulia Rossa, SE beserta keluarga yang selama ini telah membantu
penulis baik secara moril maupun materil sehingga penulis dapat
mengerjakan dan menyelesaikan skripsi ini.
12.Teman-teman seperjuanganku, Raifana, Refi lrawan, S. Psi, Haris,
Rita Handayani, Dwi Rahmawati, Hayatun Nufus, Abdul Azis, Yusuf,
Ulil Albab dan teman-teman angkatan 2002 lainnya yang telah
bersama-sama berjuang menuju kesuksesan.
xi
13. Sahabat-sahabatku, Hikmah, SH, Selly Oktaria, SKom, Belly Rizky,
SE, Marini Kesuma Dewi, Eva Nurkholifah, SKom, Tika Aulia dan
Oktaviani, S. Ip yang telah banyak memberikan semangat dan
dukungan kepada penulis.
14. Mbah Hell (Mas Arif) Orion, K Agus, S. Psi dan Jamali, S. Psi yang
telah membantu penulis dalam penyelesaian skripsi ini.
Terima kasih atas semua bantuan yang telah di berikan baik moril maupun
materil, semoga ALLAH SWT membalasnya berlipat ganda dari yang telah
kalian berikan, mudah-mudahan skripsi ini dapat bermanfaat bagi setiap yang
membacanya, Amin.
Jakarta, 15 September 2008
lnta Nilya Bahar
xii
DAFTAR ISi
HALAMAN JUDUL ................................................................................. .
HALAMAN PERSETUJUAN .................................................................... ii
HALAMAN PENGESAHAN ..................................................................... iii
MOTTO ................................................................................................... iv
PERSEMBAHAN ..................................................................................... v
ABSTRAKSI ............................................................................................ vi
ABSTRACT . .. .. ..... ... .... ... .... .... ... .. .......... ... . ........ ..... ... . .. ..... ... .. ... . ... .... .... ... viii
KAT A PEN GANT AR .. .... ... ... ... .... .... . ..... . .. ... . .. . . . . ... ... . .. . . . . . .. .. .. .. .. . .... ..... ... . x
DAFT AR ISi ............................................................................................ xiii
DAFTAR TABEL ...................................................................................... xvi
DAFT AR BAGAN . .. . .. ... ... . .. ... . .. . ..... ....... .. . .. . .. . . . .. .. ... . .. . . . . . .. .. .. .. . . . .. . . .. ... . .. . xviii
DAFTAR LAMPIRAN ............................................................................... ix
BAB 1 PENDAHULUAN ..................................................................... 1-12
1.1. Latar belakang masalah . .. ... ... .. .. .... ...... ... . .. .. .. ...... ... .... .. . 1
1.2. ldentifikasi masalah ........ .. .... .. ..... ......... .. .. .. .. .. ... ... .......... 9
1.3. Pembatasan dan perumusan masalah ........................... 9
1.3.1. Pembatasan masalah .. ... .. .. ... .... ... .. .. .. . .. ... ... .... .. . 9
1.3.2. Perumusan masalah ........................................... 1 O
1.4. Tujuan dan manfaat penelitian ....................................... 1 O
1.4.1. Tujuan Penelitian ................................................ 10
1.4.2. Manfaat Penelitian .............................................. 10
1.5. Kaidah Penulisan dan Sistematika penulisan ................. 11
1.5.1. Kaidah Penulisan ................................................ 11
1.5.2. Sistematika Penulisan ......................................... 11
lliii
BAB 2 KAJIAN PUSTAKA ............................................................... 13-49
2.1. Burnout . .. .... .. .... .. .... .... .. .. ...... .. .... .. .. .. .. .. .. ...... .... .. .... .... .... 13
2.1.1. Pengertian Burnout ............................................. 13
2.1.2. Proses Terjadinya Burnout .................................. 17
2.1.3. Sumber Penyebab Burnout ................................. 19
2.1.4. Dimensi-Dimensi Burnout ................................... 22
2.1.5. Dampak Burnout ................................................. 24
2.1.6. Alat Ukur Burnout ................................................ 24
2.2. Gaya Kepemimpinan Otoriter ......................................... 26
2.2.1. Pengertian Kepemimpinan .................................. 26
2.2.2. Pengertian Gaya Kepemimpinan :....................... 31
2.2.3. Pengertian Gaya Kepemimpinan Otoriter ........... 34
2.2.4 Teori-Teori Kepemimpinan Sebagai Latar
Belakang Pemahaman Kepemimpinan Otoriter .. 38
2.2.5. Teori Kepemimpinan Otoriter .............................. 42
2.2.6. Pengaruh Kepemimpinan Otoriter ....................... 44
2 .3. Kerangka Berpikir .. .. .. .. .. .. .. .. .. .. .. .. .. . .. .. . .. . .. .. .. . .. .. .. . .. .. . .. .. . 46
2 .4. Hipotesis Penelitian .. .. .. . . .. .. .. .. .. .. . .. .. .. .. .. .. .. .. .. .. .. .. .. .. .. .. .. . 49
BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN ................................................ 50-70
3.1. Jenis penelitian ................................................................ 50
3.1.1. Pendekatan dan Metode Penelitian ....................... 50
3.1.2. Definisi Variabel dan Definisi Operasional ............. 51
3.2. Pengambilan sampel .. .. .. .. .. .. .. .. .. .. . .. .. .. .. . .. .. . .. .. . . . .. .. .. .. .. .. . 52
3.2.1. Populasi dan Sampel ............................................. 52
3.2.2. Teknik Pengambilan Sampel .................................. 54
3.3. Pengumpulan data .......................................................... 55
3.3.1. Metode dan lnstrumen penelitian ........................... 55
3.3.2. Teknik Uji lnstrumen Penelitian .............................. 59
xiv
PERPLIS • ·
UIN SYAi-;,0 J'\K: .. ~ 1 ." r \J~i'\ , /:ii. ~------._)
3.3.3. Hasil Uji lnstrumen Penelitian ................................ 62
3.4. Teknik Analisis Data ........................................................ 68
3.5. Prosedur Penelitian ......................................................... 69
BAB 4 HASIL PENELITIAN ............................................................. 71-84
4.1. Gambaran Umum Responden ...................................... 71
4.2. Presentase Data ............................................................ 74
4.3. Hasil Tambahan ............................................................. 81
BAB 5 KESIMPULAN, DISKUSI DAN SARAN ................................ 85-87
5.1. Kesimpulan .... .... ..... ... .... ..... ..... ... .. .... . .. ...... .. . .. .. . . . .. ... ... .. 85
5.2. Diskusi ............................................................................ 86
5.3. Saran ........................................................... ,.................. 87
DAFT AR PUST AKA
LAMPI RAN
xv
DAFT AR T ABEL
Tabel 3.1. Blue Print Skala Gaya Kepemimpinan Atasan Otoriter . . . ... . . 56
Tabel 3.2. Bobot nilai ............................................................................ 57
Tabel 3.3. Blue Print Skala Burnout ...................................................... 58
Tabel 3.4. Bobot nilai ............................................................................ 59
Tabel 3.5. Tingkat Reliabilitas Berdasarkan Nilai Alpha ....................... 62
Tabel 3.6. Hasil Uji Validitas Skala Gaya Kepemimpinan Atasan
Otoriter ........ .. .. ... .. .... .. . .... ... ... .. ... . .. . ... ... .. . .. . .. . . . . . . .. . ... .. . . .. .. . .. . 63
Tabel 3.7. Blue Print Penelitian Skala Gaya Kepemimpinan Atasan
Otoriter .. . ... .. . . . .. .. . .. . .. ... . ... .... ... ... ... ... . .. . .. . .. .. . ... .. .. . .. .. ... ... ... ... . 64
Tabel 3.8. Hasil Uji Validitas Skala Burnout.......................................... 65
Tabel 3.9. Blue Print Penelitian Skala Burnout ..................................... 65
Tabel 3.10. Hasil Uji Reliabilitas Skala Gaya Kepemimpinan Atasan
Otoriter . . . . .. . . . . . . . . . . . . . . . . . . . .. . . . . . . . . . . . . . . . .. . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . .. . 67
Tabel 3.11. Hasil Uji Reliabilitas Skala Burnout ...................................... 67
Tabel 4.1. Gambaran Umum Responden Berdasarkan Jenis Kelamin.. 71
Tabel 4.2. Gambaran Umum Responden Berdasarkan Usia ................ 72
Tabel 4.3. Gambaran Umum Responden Berdasarkan Latar Belakang
Pendidikan .. .. .. ... .. ... . .. . . .. . ... .. . . .. ... .. . . ... ... .. . ... ... .. .. . .... ... ... ... .... 73
Tabel 4.4. Gambaran Umum Responden Berdasarkan Lama Bekerja.. 73
llVI
Tabel 4.5. Interval Penyebaran Skor Skala Gaya Kepemimpinan Atasan
Otoriter ................................................................................. 75
Tabel 4.6. Kategorisasi Skor Skala Gaya Kepemimpinan Atasan Otoriter 75
Tabel 4.7. Interval Penyebaran Skor Skala Burnout ............................. 76
Tabel 4.8. Kategorisasi Skor Skala Gaya Burnout ................................ 77
Tabel 4.9. Hasil Uji Normalitas Skala Gaya Kepemimpinana Atasan
Otoriter . ... ... .... ......... ... ..... ...... .. . . . . . ... .. ... ... . .. . . . .. .. .. . .. .. ... .... ..... 78
Tabel 4.10. Hasil Uji Normalitas Skala Burnout...................................... 79
Tabel 4.11. Hasil Uji Homogenitas .......................................................... 79
Tabel 4.12. Korelasi Skala Gaya Kepemimpinan Atasan Otoriter dengan
Burnout ................................................................................ 80
Tabel 4.13. Perbedaan Burnout Berdasarkan Jenis Kelamin ................. 82
Tabel 4.14. Perbedaan Burnout Berdasarkan Usia ................................ 82
Tabel 4.15. Perbedaan Burnout Berdasarkan Latar Belakang
Pendidikan ......................... .... .... ........ ........ ..... .... ..... ............ 83
Tabel 4.16. Perbedaan Burnout Berdasarkan Lama Bekerja .. ...... ... ...... 84
xvii
DAFTAR BAGAN
Bagan 2.1. Kerangka Berpikir ................................................................ 49
xviii
DAFTAR LAMPIRAN
Lampiran 1. Data Mentah Hasil Try Out Skala Gaya Kepemimpinan Atasan
Otoriter
Lampiran 2. Data Mentah Hasil Try Out Skala Burnout
Lampiran 3. Validitas Skala Gaya Kepemimpinan Atasan Otoriter
Lampiran 4. Reliabilitas Try Out Skala Gaya Kepemimpinan Atasan Otoriter
Lampiran 5. Validitas Skala Burnout
Lampiran 6. Reliabilitas Try Out Skala Burnout
Lampiran 7. Data Mentah Hasil Penelitian Skala Gaya Kepemimpinan
Atasan Otoriter
Lampiran 8. Data Mentah Hasil Penelitian Skala Burnout
Lampiran 9. Reliabilitas Penelitian Skala Gaya Kepemimpinan Atasan
Otoriter
Lampiran 10. Reliabilitas Penelitian Skala Burnout
Lampiran 11. Uji Normalitas Skala Gaya Kepemimpinan Atasan Otoriter
Lampiran 12. Uji Normalitas Skala Burnout
Lampiran 13. Uji Homogenitas Skala Gaya Kepemimpinan Atasan Otoriter
dan Skala Burnout
Lampiran 14. Uji Korelasi Skala Gaya Kepemimpinan Atasan Otoriter dan
Skala Burnout
Lampiran 15. Uji t dan Uji F
Lampiran 16. Surat lzin Penelitian
Lampiran 17. Permohonan Kesediaan Sebagai Responden
Lampiran 18. Kuesioner Try Out Skala Gaya Kepemimpinan Atasan Otoriter
Lampiran 19. Kuesioner Try Out Skala Burnout
Lampiran 20. Kuesioner Penelitian Skala Gaya Kepemimpinan Atasan
Otoriter
Lampiran 21. Kuesioner Penelitian Skala Burnout
xix
BAB 1
PENDAHULUAN
1.1. Latar Belakang Masalah
Pada dasarnya perkembangan dan pertumbuhan suatu bangsa, baik
sekarang maupun yang akan datang tidak bisa lepas dari proses
industrialisasi. Maju mundurnya suatu industri tidak hanya dari faktor
teknologi tetapi juga melibatkan faktor manusia sebagai tenaga kerja yang
ikut dalam proses industri.
Faktor manusia ini tidak dapat diabaikan begitu saja karena bagaimanapun
modernnya suatu industri, keberhasilan yang memuaskan hanya akan dapat
dicapai bilamana tenaga kerja mempunyai kemampuan yang benar-benar
sesuai dengan pekerjaannya.
Ketika seorang individu bekerja pada suatu organisasi, individu tersebut
memiliki harapan dan tujuan yang ingin dicapai. Harapan dan tujuan yang
timbul dapat berupa kenaikan jenjang karier, kenaikan gaji, tunjangan,
penambahan fasilitas dan lain-lain. Untuk mencapai harapan dan tujuan
1
2
tersebut, individu akan bekerja keras guna mencapai hasil kerja yang
maksimal.
Tidak adanya suatu kesesuaian antara kemampuan, keterampilan dan
tuntutan karyawan dengan sifat-sifat yang ada pada pekerjaan merupakan
faktor penting yang mempengaruhi terjadinya stres yang berkepanjangan
yang akhirnya menimbulkan burnout.
Beban kerja yang berlebihan, jam kerja yang terlalu panjang, tidak sesuainya
jenis pekerjaan dengan tipe kepribadian karyawan, lingkungan tempat kerja
yang kurang mendukung, minimnya upah (gaji) yang diterima dan gaya
kepemimpinan atasan yang otoriter merupakan penyebab timbulnya burnout
(Zul Azhar, 2002).
Jalannya suatu perusahaan sangat dipengaruhi kesehatan jiwa karyawannya.
Sebaliknya, perusahaan sangat mempengaruhi positif maupun negatif
kesehatan jiwa kal'};'awannya. Hasil penelitian yang diumumkan Organisasi
Buruh lnternasional (ILO) pada Oktober 2000 mengenai program dan
kebijakan kesehatan jiwa pada tenaga kerja di Finlandia, Jerman, lnggris,
Polandia dan AS menunjukkan bahwa kasus gangguan jiwa makin
meningkat. Dilaporkan bahwa satu dari sepuluh tenaga kerja mengalami
depresi, stres, kecemasan dan burnout (Nurhayati Restiyaningrum, 2006) . • -·· ·-· ···1
r-·--·-· ·· ....... ,,:,_\1\"f;:..MA \
Konsep burnout menunjuk pada kondisi penarikan diri oleh seseorang dari
pekerjaannya sebagai respon terhadap stres yang berlebihan atau akibat
ketidakpuasan dalam bekerja (Cherniss, dalam Cicilia Yeti, 1991). Cherniss
juga mengatakan bahwa gejala tersebut merupakan suatu bentuk coping
yang dipilih individu untuk mengatasi stres pekerjaan yang dihadapinya.
Penarikan diri secara psikologis tersebut ditandai dengan munculnya
perilaku-perilaku antara lain mudah tersinggung, menurunnya sikap positif
terhadap pekerjaan yang dihadapinya, keengganan yang condong menjurus
pada kemalasan terhadap pekerjaan yang diberikan dan sebagainya. Gejala
burnout ini bahkan dapat muncul pada individu yang sebelumnya
menunjukkan dedikasi yang tinggi dalam pekerjaannya (Cherniss, dalam
Cicilia Yeti, 1991 ).
Batasan burnout yang diutarakan oleh Freudenberger (dalam Farber, 1991),
mengemukakan bahwa burnout merupakan suatu keadaan di mana
seseorang mengalami kelelahan atau frustasi karena merasa apa yang
diharapkannya tidak tercapai. lndividu yang memulai kariernya melalui
idealisme tertentu, misalnya ingin membantu dan meningkatkan
kesejahteraan orang lain, ketika realita yang ada tidak mendukung idealisme
maka individu akan tetap berupaya mencapai idealisme tersebut sampai
3
akhirnya sumber diri mereka terkuras, sehingga mengalami kelelahan dan
frustasi.
Menurut Pines dan Aronson (dalam Sutjipto, 2001 ), timbulnya kelelahan ini
karena mereka bekerja keras, merasa bersalah, merasa tidak berdaya,
merasa tidak ada harapan, merasa terjebak, kesedihan yang mendalam,
merasa malu yang secara terus menerus membentuk lingkaran dan
menghasilkan perasaan lelah serta tidak nyaman yang pada gilirannya
meningkatkan rasa kesal dan lingkaran terus berlanjut sehingga dapat
menimbulkan kelelahan fisik, kelelahan mental dan kelelahan emosional.
4
Kartini Kartono (dalam Cicilia Yeti, 1991), membagi kelelahan itu menjadi dua
bagian yaitu: pertama, kelelahan jasmani (fisik) yang mutlak memerlukan
istirahat dan tidur guna memulihkan produktivitas. Kedua, kelelahan rohani
(psikis) yang dirasakan sebagai penghayatan "habis terkuras" dan rasa
sangat lemah yang menjadi predisposisi bagi timbulnya gangguan fungsi
fungsi psikis.
Gejala pertama yang mengawali kelelahan ditandai dengan berkurangnya
minat pada pekerjaan. Gejala kedua ditandai dengan substraksi atau
berkurangnya energi tubuh. Gejala ketiga ditandai dengan bertambahnya
faktor pengerem sehingga menyebabkan seseorang bosan, malas, kemudian
5
tidak melakukan apapun. Lalu gabungan dari ketiga gejala tersebut timbullah
kejemuan atau kebosanan dan kelelahan (Kartini Kartono dalam Cicilia Yeti,
1991 ).
Maslach (dalam Sutjipto, 2001 ), mengemukakan bahwa burnout merupakan
sindrom yang terdiri dari kelelahan emosional, depersonalisasi dan
penurunan hasrat pencapaian prestasi diri. Kelelahan emosional ditandai
dengan terkurasnya sumber-sumber emosional, misalnya perasaan lelah
sehingga secara psikologis individu tidak mampu memberikan pelayanan.
Depersonalisasi mempunyai ciri-ciri: berkembangnya sikap negatif atau
respon yang sinis dan pemberian jarak dengan resipien dari suatu pelayanan
yang diberikan seseorang. Penurunan hasrat pencapaian prestasi diri
merupakan suatu evaluasi diri, yang mengatakan bahwa seseorang tidak lagi
efektif dalam bekerja dan dalam pemenuhan tanggung jawab yang berkaitan
dengan pekerjaannya.
Fenomena burnout dapat muncul pada berbagai jenis pekerjaan, terdapat
bukti empiris yang menyatakan bahwa terdapat sumber burnout yang sama
baik pada peke~aan pelayanan maupun non pelayanan, salah satu
sumbernya adalah kepemimpinan organisasi. Di dalam memimpin suatu
perusahaan seorang pemimpin atau atasan harus memiliki dan menentukan
gaya kepemimpinan yang sesuai dengan kemampuan diri, bawahan dan
situasi dalam bekerja (Cicilia dan Marihot, 2002).
Seorang atasan harus mampu mengarahkan dan mengendalikan
bawahannya ke arah tujuan perusahaan. Untuk itu seorang atasan harus
mampu melaksanakan fungsi pengendalian manajemen sebagai kewajiban
setiap atasan untuk melaksanakan pengawasan terhadap bawahannya,
walaupun terkadang pengawasan yang dilakukan oleh atasan dapat
merupakan beban yang dirasakan para bawahannya. Gaya kepemimpinan
atasan mempunyai potensi untuk mempengaruhi karyawan sehingga lama
kelamaan karyawan akan dapat menyesuaikan diri sesuai dengan harapan
atasannya, walaupun sebenarnya bertentangan dengan diri karyawan itu
sendiri. Hal ini bisa menyebabkan stres pada karyawan (Robbins, 2001 ).
Seperti hasil penelitian Anon (2000), dalam tulisannya "Dinosaurus Orde
Baru di Luar Negeri", yaitu di mana gaya kepemimpinan otoriter "One Man
Show'' yang jelas tidak profesional seperti di KBRI London sudah dapat
dipastikan akan membuat pegawai-pegawainya jadi apatis, depresi, dan
menurun kinerjanya. Yang menunjukkan bahwa gaya kepemimpinan atasan
yang otoriter dapat menyebabkan timbulnya burnout.
7
Sama halnya juga dengan fenomena yang terjadi di PT. Bank Rakyat
Indonesia (Persero) Tbk Kanwil Jakarta, walaupun banyak prestasi yang
telah diraih ternyata di dalam lingkungan kerja mereka tidak sedikit karyawan
yang mengalami burnout dikarenakan gaya kepemimpinan atasan mereka
yang otoriter. Seperti informasi yang diperoleh dari salah satu karyawan yang
dirahasiakan namanya, mengatakan bahwa sebenarnya sudah jenuh dengan
rutinitas pekerjaan yang selalu didominasi oleh atasan, ingin keluar tapi tidak
bisa karena biaya hidup dan susahnya mendapatkan pekerjaan. Alhasil
disiplin dan kepatuhan bersifat palsu karena didasari rasa tertekan, takut dan
ketegangan bahwa apabila terjadi kekeliruan akan mendapat sanksi atau
hukuman yang merugikan. Bayangan ancaman sanksi atau hukuman
menghantui suasana kerja sehingga sering menimbulkan sikap nervous,
stres dan burnout.
Literatur tentang kepemimpinan senantiasa memberikan penjelasan
bagaimana menjadi pemimpin yang baik, sikap dan gaya yang sesuai dengan
situasi kepemirnpinan serta syarat-syarat yang baik. Suatu organisasi akan
berhasil atau bahkan gaga! sebagian besar ditentukan oleh kepemimpinan.
Suatu ungkapan yang mulia mengatakan bahwa pemimpinlah yang
bertanggung jawab atas kegagalan pelaksanaan suatu pekerjaan karyawan,
merupakan ungkapan yang mendudukan posisi pemimpin dalam suatu
organisasi pada posisi yang terpenting (Robbins, 2001 ).
Menurut Kartini Kartono (2003), pemimpin itu mempunyai sifat, kebiasaan,
temperamen, watak dan kepribadian sendiri yang unik dan khas, sehingga
tingkah laku dan gayanya yang membedakan dirinya dari orang lain. Gaya
atau style hidupnya ini pasti akan mewarnai perilaku dan tipe
kepemimpinannya salah satunya yaitu otokratis.
8
Pemimpin yang menggunakan gaya kepemimpinan otokratis atau otoriter
dapat disebut "tukang cerita". Pemimpin otokratis biasanya merasa bahwa
mereka mengetahui apa yang mereka inginkan dan cenderung
mengekspresikan kebutuhan-kebutuhan itu sebagai perintah-perintah
langsung kepada para bawahannya. Pemimpin-pemimpin otokratis biasanya
menyimpan keputusan dan pengendalian bagi dirinya sendiri, karena mereka
menganggap bertanggung jawab penuh untuk pengambilan keputusan.
Pemimpin-pemimpin otokratis biasanya menyusun seluruh situasi kerja untuk
pekerja-pekerja mereka, yang hanya melakukan apa yang disampaikan
kepada mereka yaitu mengikuti perintah (Wirawan, 2002).
Gaya kepemimpinan otokratis atau otoriter bisa diartikan pemimpinnya
sangat memaksakan, sangat mendesakkan kekuasaannya kepada bawahan.
Bawahan dikendalikan dan diperintah seolah-olah tidak mempunyai pikiran
dan kehendak sendiri. Gaya kepemimpinan otoriter mengatur semuanya dari
atas, mendikte semuanya supaya dikerjakan sesuai kehendaknya (Riberu,
2003).
Berdasarkan uraian diatas penulis tertarik untuk meneliti "Hubungan Antara
Gaya Kepemimpinan Atasan Otoriter Dengan Burnout".
1.2. ldentifikasi Masalah
Dari latar belakang permasalahan di alas, maka identifikasi masalah dalam
penelitian ini adalah:
1. Bagaimana gaya kepemimpinan atasan otoriter yang dipersepsikan
karyawan?
2. Bagaimana tingkat burnout yang dialami karyawan?
3. Bagaimana hubungan antara gaya kepemimpinan atasan otoriter dengan
burnout?
1.3. Pembatasan dan Perumusan Masalah
1.3.1. Pembatasan Masalah
a. Burnout yang merupakan sindrom ketegangan psikologis dari dimensi
kelelahan emosional, depersonalisasi dan penurunan hasrat pencapaian
prestasi diri.
9
b. Gaya Kepemimpinan Atasan Otoriter yang merupakan jenis pemimpin
yang menentukan segala-galanya, semua aktivitas kelompok dijalankan
atas instruksi pemimpin.
1.3.2. Perumusan Masalah
10
Berdasarkan latar belakang masalah yang telah dikemukakan, maka penulis
membuat rumusan masalah yaitu "Apakah Ada Hubungan yang signifikan
antara Gaya Kepemimpinan Atasan Otoriter dengan Burnout?".
1.4. Tujuan dan Manfaat Penelitian
1.4.1. Tujuan Penelitian
Adapun tujuan yang ingin dicapai dari penelitian ini adalah untuk mengetahui
hubungan antara gaya kepemimpinan atasan yang otoriter dengan burnout.
1.4.2. Manfaat Penelitian
a. Secara teoritis dapat memperoleh informasi yang lebih banyak mengenai
gaya kepemimpinan atasan otoriter dengan burnout pada karyawan
sehingga dapat memberikan sumbangan untuk mengembangkan ilmu
psikologi khususnya di bidang industri dan organisasi.
HU BU NGAN ANTARA GAY A KEPEMIMPINAN
ATASAN OTORITER DENGAN BURNOUT
Oleh:
INT A NIL YA BAHAR
NIM : 102070025965
Skripsi diajukan untuk memenuhi sebagian persyaratan dalam
memperoleh gelar Sarjana Psikologi
FAKULTAS PSIKOLOGI
UNIVERSIT AS ISLAM NE GERI
SYARIF HIDAYATULLAH
JAKARTA
1429 H / 2008 M
11
b. Secara praktis diharapkan dapat memberikan masukan bagi perusahaan
dalam usaha memperhatikan peran dari gaya kepemimpinan atasan yang
otoriter dengan burnout yang dapat dialami pada karyawan.
1.5. Kaidah Penulisan dan Sistematika Penulisan
1.5.1. Kaidah Penulisan
Pada penulisan laporan penelitian ini, penulis menggunakan kaidah American
Psychology Association (APA Style).
1.5.2. Sistematika Penulisan
Adapun sistematika penulis dalam laporan penelitian ini adalah sebagai
berikut:
BAB1.PENDAHULUAN
Pada bab ini membahas mengenai latar belakang masalah, pembatasan dan
perumusan masalah, tujuan dan manfaat penelitian serta sistematika
penulisan.
BAB 2. KAJIAN PUSTAKA
Pada bab ini membahas mengenai pengertian burnout, proses terjadinya
burnout, sumber penyebab burnout, dimensi-dimensi burnout, dampak
burnout, alat ukur burnout, pengertian kepemimpinan, pengertian gaya
kepemimpinan,pengertian gaya kepemimpinan atasan otoriter, teori-teori
kepemimpinan sebagai latar belakang pemahaman kepemimpinan otoriter,
teori kepemimpinan otoriter, pengaruh kepemimpinan otoriter, kerangka
berpikir dan hipotesis.
BAB 3. METODOLOGI PENELITIAN
Pada bab ini membahas mengenai jenis penelitian, pengambilan sampel,
pengumpulan data, teknik analisis data dan prosedur penelitian.
12
BAB 4. HASIL PENELITIAN
Pada bab ini membahas mengenai gambaran umum responden, data
presentase yang meliputi penyebaran skor, uji persyaratan, uji hipotesis dan
hasil tambahan.
BAB 5. KESIMPULAN, DISKUSI DAN SARAN
Pada bab ini membahas mengenai kesimpulan, diskusi dan saran.
2.1. BURNOUT
BAB2
KAJIAN PUSTAKA
2.1.1. Pengertian Burnout
Burnout sebagai suatu sindrom merupakan kumpulan beberapa gejala yang
digunakan untuk merujuk pada situasi hilangnya antusias, kegembiraan dan
suatu perasaan yang mempunyai misi dalam pekerjaan.
lstilah burnout diperkenalkan pertama kali kepada masyarakat pada 1973
oleh Herbert Freudenberger seorang psikolog klinis dari lembaga pelayanan
sosial yang menangani remaja bermasalah (Sutjipto, 2001 ).
Dalam penelitiannya ia mengamati perubahan perilaku para sukarelawan
yang telah bertahun-tahun bekerja. Mereka mengalami kelelahan mental,
kehilangan komitmen dan penurunan motivasi seiring dengan berjalannya
waktu yang disebut sebagai sindrom burnout (Farber dalam Sutjipto, 2001 ).
Maslach dan Jackson kembali melakukan penelitian yang sama pada bidang
pekerjaan yang berorientasi melayani orang lain seperti bidang pelayanan
13
14
kesehatan, pelayanan sosial, kesehatan mental, penegakan hukum maupun
pendidikan (Sutjipto, 2001 ).
Maslach dan Jackson (dalam Sutjipto, 2001 :690), mengemukakan bahwa
burnout merupakan terminologi yang bersifat multidimensional.
" ... burnout as a psychologycal syndrome of emotional exhaustion, depersonalization and reduced personal accomplishment that can occur among individuals who work with other people in some capacity".
Pandangan multidimensional tersebut menjelaskan bahwa burnout sebagai
suatu sindrom psikologis terdiri dari tiga dimensi yaitu kelelahan emosional,
depersonalisasi dan penurunan hasrat pencapaian prestasi diri.
Ketika memandang burnout sebagai suatu model multidimensional, tidak
cukup hanya memperhatikan komponen stres saja, melainkan harus
memperhatikan dua komponen berikutnya yaitu evaluasi diri (self evaluation),
direfleksikan dalam dimensi penurunan hasrat pencapaian prestasi diri dan
hubungan dengan orang lain (relation to others) dalam dimensi
depersonalisasi.
Kedua komponen tersebut menambah dan melengkapi pemahaman
multidimensional seperti yang diungkapkan oleh Freudenberger (dalam
Sutjipto, 2001 ), yaitu bahwa burnout adalah "an end state of exhaustion
15
caused by excessive demands on one's energy and resources". Dapat dilihat,
Freudenberger memusatkan perhatiannya hanya pada aspek kelelahan
akibat tuntutan yang berlebihan terhadap energi dan sumber daya
seseorang.
Kamus psikologi menjelaskan burnout sebagai suatu kelelahan emosi yang
berlebihan, namun para ahli yang meneliti masalah ini kurang puas dengan
definisi tersebut. Kemudian munculah definisi-definisi baru, dimana
didalamnya terdapat beberapa aspek perubahan tingkah laku (Chaplin,
2002).
Cherniss (dalam Sutjipto, 2001 ), menyatakan bahwa burnout merupakan
perubahan sikap dan perilaku dalam bentuk reaksi menarik diri secara
psikologis dari pekerjaan seperti menjaga jarak maupun bersikap sinis
dengan orang lain, membolos, sering terlambat dan keinginan pindah kerja
yang kuat.
Pandangan Cherniss ini sejalan dengan pandangan yang dikemukakan oleh
Freudenberger, bahwa seseorang memiliki sikap antusias dan tujuan yang
hendak dicapai pada awal bekerja, sehingga idealisme menjadi tinggi. Stres
yang dialami secara kronis tersebut menyebabkan adanya perubahan
motivasi dan menimbulkan gejala burnout (Greenberg dan Baron dalam
Sutjipto, 2001 ).
Pines dan Aronson (1988:135), mendefinisikan burnout sebagai berikut: "a
state of physical, emotional and mental exhaustion caused by long term
involvement in situations that are emotionally demanding".
16
Dari definisi tersebut, burnout dipandang sebagai keadaan lelah, yang
meliputi kelelahan secara fisik, emosional dan mental karena adanya
keterlibatan jangka panjang dalam situasi yang menuntut keterlibatan emosi.
Sesuai pernyataan yang diutarakan oleh Baron dan Greenberger (dalam
Haryanto F. Rosyid, 1996), menyatakan sindrom burnout sebagai kelelahan
emosional, fisik dan mental yang juga ditunjang oleh perasaan rendahnya
penghargaan terhadap diri, serta penderitaan stres yang intens dan
berkepanjangan. Burnout dapat timbul sebagai akibat dari suatu kondisi
internal seseorang yang ditunjang oleh faktor lingkungan berupa stres yang
berlarut-larut.
Sedangkan Fery dan Haryanto (1996), menjelaskan burnout sebagai suatu
bentuk ketegangan psikis yang ditandai dengan kelelahan fisik, mental dan
emosional serta perlakuan yang tidak pantas terhadap orang lain, atau
17
memperlakukan seseorang dengan tidak memandang sisi kemanusiaannya,
melainkan hanya melihatnya sebagai sekumpulan masalah.
Berdasarkan paparan para tokoh di atas, tampak bahwa batasan yang jelas
dan lengkap adalah batasan yang dikemukakan oleh Maslach, yang
menggunakan definisi burnout bersifat multidimensional agar dapat menggali
dan menangkap ketiga dimensi yang melibatkan faktor personal dan konteks
hubungan individu dengan orang lain dalam lingkungan kerjanya, serta aspek
penilaian terhadap diri sebagai respon dari pengalaman sires individual.
Dengan demikian, dapat disimpulkan bahwa burnout merupakan sindrom
ketegangan psikologis dari dimensi kelelahan emosional, depersonalisasi dan
penurunan hasrat pencapaian prestasi diri yang terjadi karena individu
berada dalam kondisi yang menuntut keterlibatan emosional yang tinggi dan
berlangsung dalam jangka waktu yang lama.
2.1.2. Proses Terjadinya Burnout
Secara bertahap, Farber (1991) mengemukakan konsep dasar mengenai
terjadinya burnout sebagai berikut:
a. Tahap Antusias dan Berdedikasi
lndividu yang mengawali pekerjaannya dengan semangat tinggi, memiliki
harapan yang tinggi dan harapan tersebut terkadang kurang realistik.
18
b. Tahap Frustasi dan Marah
Pada tahap ini, individu mulai merasakan perasaan frustasi, sering marah
tanpa alasan yang jelas ketika menghadapi pekerjaannya atau didalam
menghadapi stres sosial.
c. Tahap Ketidakseimbangan
lndividu pada tahap ini merasakan adanya ketidakseimbangan antara
sumber daya (tenaga, ide dan harapan) dengan tuntutan (dari atasan,
organisasi dan diri sendiri).
d. Tahap Penarikan Diri
lndividu mulai menarik diri dan semakin sulit untuk bekerja sama dengan
sesama rekan kerjanya.
e. Tahap Sensitivitas
Pada fase ini, individu mulai sensitif terhadap sesuatu hal, mudah
tersinggung, peka terhadap gejala-gejala fisik (sakit kepala dan tekanan
darah naik), perubahan pola pikir (sering menyalahkan orang lain, berpikir
negatif terhadap diri dan pekerjaan), serta perubahan emosional (putus
asa, terperangkap dan tidak berdaya).
f. Tahap Kehilangan Energi
Pada akhir tahap ini, individu menjadi apatis, menghindari berbagai
tantangan dan acuh tak acuh terhadap pekerjaan.
19
Berdasarkan uraian yang telah dikemukakan di atas dapat ditarik kesimpulan
bahwa proses terjadinya burnout adalah ketika seorang individu yang tidak
memiliki kemampuan untuk mencapai apa yang diinginkan, disebabkan
karena memiliki harapan yang tidak realistik serta pengaruh dari lingkungan
pekerjaan yang penuh dengan stres dan tidak mampu memberikan suasana
yang kondusif bagi pemenuhan diri dengan tidak memberikan penghargaan
yang sesuai dengan apa yang diharapkan.
2.1.3. Sumber Penyebab Burnout
Caputo (dalam Dewi Agustina, 2003), mengemukakan bahwa secara umum
ada tiga sumber yang menjadi penyebab timbulnya sindrom burnout yaitu
karakteristik individu, lingkungan pekerjaan dan keterlibatan emosional
dengan penerima layanan yang akan dijelaskan secara terperinci dibawah ini:
a. Karakteristik Individual
Sumber dari dalam individu yang turut memberi sumbangan terhadap
munculnya burnout dapat digolongkan menjadi dua faktor, yaitu faktor
demografik dan faktor kepribadian.
1. Faktor Demografik
Dari hasil penelitiannya yang mengacu pada perbedaan peran jenis kelamin
antara pria dan wanita, Farber (1991) menemukan bahwa pria lebih rentan
terhadap stres dan burnout jika dibandingkan dengan wanita. Orang
20
berkesimpulan bahwa wanita lebih lentur jika dibandingkan dengan pria.
Namun yang membedakan adalah faktor burnout yang terserang. Pria yang
terserang burnout cenderung menunjukkan sikap depersonalisasi, sedangkan
wanita yang terserang burnout cenderung mengalami kelelahan emosional.
Dari sisi usia, Farber (1991) menyatakan bahwa individu dibawah usia empat
puluh tahun paling beresiko terhadap gangguan yang berhubungan dengan
burnout. Didukung penelitian (Maslach dalam Sutjipto, 2001) yang
menyatakan bahwa burnout paling banyak dijumpai pada individu yang
berusia muda.
Dilihat dari segi pendidikan (Maslach dalam Sutjipto, 2001) mengemukakan
bahwa individu dengan latar belakang pendidikan yang tinggi cenderung
rentan terhadap burnout.
2. Faktor Kepribadian
lndividu yang idealis dan realistik adalah karakteristik kepribadian yang
rentan terhadap burnout (Farber dalam Sutjipto, 2001 ). Menurut Maslach
(dalam Sutjipto, 2001 ), individu dengan konsep diri dan kemampuan diri yang
rendah dalam mengendalikan emosi serta individu dengan kepribadian
introvert juga cenderung rentan terhadap burnout. Umumnya memiliki
perasaan takut dan pasrah yang menyebabkan beban kerja yang berlebihan
21
sehingga menyebabkan sumber diri menjadi terkuras dan cenderung menarik
diri ketika tidak mampu menyelesaikan konflik yang sedang dihadapi.
Penilaian diri yang negatif dan selalu berpikir akan kegagalan menyebabkan
perasaan tidak berdaya dan apatis (Cherniss dalam Sutjipto, 2001 ).
Karakteristik kepribadian selanjutnya adalah prefeksionis. lndividu dengan
tipe kepribadian tersebut selalu berusaha melakukan dan menyelesaikan
suatu pekerjaan dengan sangat sempurna sehingga sangat mudah merasa
frustasi apabila kebutuhan untuk tampil sempurna tidak tercapai dan tidak
sesuai dengan keinginannya. Menurut Caputo (dalam Dewi Agustina, 2003),
individu dengan karakteristik prefeksionis sangat rentan terhadap burnout.
b. Lingkungan Pekerjaan
Penyebab burnout dalam lingkungan pekerjaan meliputi masalah beban kerja
yang berupa jam kerja, tanggung jawab yang harus dipikul, pekerjaan rutin
dan yang bukan rutin dan pekerjaan lain yang di luar kemampuan individu
dalam mengerjakan pekerjaan tersebut. Disamping itu, beban kerja yang
berlebihan dapat mencakup segi kuantitatif yang berupa jumlah pekerjaan
dan kualitatif yaitu tingkat kesulitan pekerjaan yang harus ditangani.
22
c. Keterlibatan Emosional dengan Penerima Layanan
Bekerja melayani orang membutuhkan banyak tenaga, karenanya dituntut
untuk bersikap sabar dan memahami orang lain. Hal inilah yang dapat
melibatkan aspek emosional dan secara tidak sengaja dapat menyebabkan
stres emosional. Dalam setting pekerjaan seringkali seseorang menghadapi
situasi yang dapat membuat seseorang merasa kesal, marah, tertekan dan
perasaan tidak enak lainnya yang pada akhirnya dapat menimbulkan sindrom
burnout.
2.1.4. Dimensi·Dimensi Burnout
Maslach dan Jackson (dalam Greenberger dan Baron, 1995),
mengemukakan bahwa burnout merupakan sindrom yang terdiri dari
kelelahan emosional, depersonalisasi dan penurunan hasrat pencapaian
prestasi diri. Berikut ini akan dijelaskan satu persatu mengenai dimensi
dimensi dari burnout tersebut.
a. Kelelahan Emosional (Emotional Exhaustion)
Menurut Maslach dan Jackson (dalam Schaufelli dan Buunk, 1996),
kelelahan emosional ditandai dengan terkurasnya sumber-sumber emosional,
misalnya perasaan lelah sehingga secara psikologis individu tidak mampu
memberikan pelayanan. Menu rut Maslach (dalam Demerouti dkk, 2001 ), jika
seseorang menjadi terlalu terlibat secara emosional, merasa dirinya bekerja
23
terlalu berat (overextend) dan kemudian merasa kewalahan (overwhelmed}
dengan tuntutan emosional dari orang lain, respon terhadap situasi ini adalah
suatu kelelahan emosional.
Pines (dalam Schaufelli dan Buunk, 1996), menambahkan bahwa tuntutan
emosional dapat menjadi burnout hanya jika tuntutan tersebut melebihi
kemampuan seseorang untuk dapat meresponnya secara memadai.
Menurutnya kelelahan emosinal tersebut dapat menjadi penyebab utama
terjadinya burnout.
b. Depersonalisasi (Depersonalization)
Menu rut Maslach (dalam Sutjipto, 2001 ), depersonalisasi merupakan cara
individu melakukan coping kelelahan emosional yang dialaminya. lndividu
akan berusaha mengeluarkan dirinya dari beban emosional dengan cara
memutuskan keterlibatan emosionalnya dengan orang lain.
c. Penurunan Hasrat Pencapaian Prestasi Diri (Reduced Personal
Accomplishment)
Penurunan hasrat pencapaian prestasi diri merupakan suatu evaluasi diri,
yang mengatakan bahwa seseorang tidak lagi efektif dalam bekerja dengan
resipien dan dalam pemenuhan tanggung jawab yang berkaitan dengan
pekerjaannya juga merupakan perkembangan sikap-sikap negatif terhadap
diri sendiri dalam kaitannya dengan pekerjaan (Maslach dalam Demerouti
dkk, 2001 ).
2.1.5. Dampak Burnout
24
Greenberg dan Baron (1995), mengatakan bahwa burnout dapat berakibat
negatif tidak hanya pada individu yang bersangkutan, tetapi juga pada
organisasi tempat individu bekerja. Hal ini dapat mengarahkan individu untuk
mencari pekerjaan atau karier baru.
Greenberg dan Baron (1995), mengungkapkan bahwa burnout dapat
menyebabkan menurunnya performa kerja, diantaranya yaitu menurunnya
efisiensi kerja (semakin banyak waktu yang digunakan dalam bekerja namun
produktivitas rendah), berkurangnya ketertarikan dalam bekerja dan
meningkatnya kekakuan dalam berpikir (tidak fleksibel).
2.1.6. Alat Ukur Burnout
a. Maslach Burnout Inventory (MBI)
Alat ini disusun oleh Maslach dan Jackson pada tahun 1981 berdasarkan
konsep bahwa burnout merupakan sindrom yang terdiri dari tiga dimensi,
yaitu kelelahan emosional (emotional exhaustion), depersonalisasi
(depersonalization) dan penurunan hasrat pencapaian prestasi diri (reduced
personal accomplishment) (Schaufelli dan Buunk, 1996).
25
Sampai sekarang terdapat tiga versi MBI (Maslach, Jackson dan Leiter dalam
Schaufelli dan Buunk, 1996), yaitu:
1. MBl_Human Service Survey (MBl_HSS)
Merupakan MBI bentuk asli sebagaimana publikasinya yang pertama pada
tahun 1981 yang dirancang untuk mengukur burnout pada pekerja bidang
pelayanan sosial.
2. MBl_Educators (MBl_ES)
Merupakan adaptasi dari bentuk awal MBI yang digunakan untuk kalangan
pendidik.
3. MBl_General Survey (MBl_GS)
Merupakan versi baru MBI yang digunakan untuk pekerja di bidang-bidang
lain selain pelayanan sosial.
b. Burnout Measure (BM)
Merupakan kuesioner burnout yang juga banyak digunakan dalam penelitian
setelah MBI. Alat ini dibuat oleh Aronson dan Pines pada tahun 1988 yang
mendefinisikan burnout sebagai suatu keadaan kelelahan fisik, emosional
dan mental. BM terdiri dari 21 item yang menggambarkan kelelahan.
Kekurangan dari BM adalah alat ini tidak mengukur keseluruhan aspek yang
ingin diukur, seperti yang dinyatakan dalam definisi burnout (Schaufelli dan
Buunk, 1996).
26
Sedangkan dalam penelitian ini, penulis memakai alat ukur Maslach Burnout
Inventory (MBI) karena berdasarkan konsep bahwa burnout merupakan
sindrom yang terdiri dari tiga dimensi, yaitu kelelahan emosional (emotional
exhaustion), depersonalisasi (depersonalization) dan penurunan hasrat
pencapaian prestasi diri (reduced personal accomplishment).
2.2. Gaya Kepemimpinan Otoriter
2.2.1. Pengertian Kepemimpinan
Sebelum membahas mengenai gaya kepemimpinan otoriter, terlebih dahulu
kita mengetahui apa itu kepemimpinan.
Kepemimpinan adalah proses yang sangat penting dalam setiap organisasi
karena kepemimpinan inilah yang akan menentukan sukses atau gagalnya
sebuah organisasi. Setiap organisasi apapun jenisnya pasti memiliki dan
memerlukan seorang pimpinan tertinggi (pimpinan puncak) yang harus
menjalankan kegiatan kepemimpinan (leadership) bagi keseluruhan
organisasi sebagai satu kesatuan (Hadari Nawawi, 2003).
Pemimpin tersebut merupakan orang pertama, ibarat nakhoda kapal yang
harus mengarahkan jalannya kapal, dalam sebuah wadah yang disebut
organisasi. Sedangkan orang-orang yang berada di dalam kapal adalah
sumber daya penggerak kapal ke arah yang diinginkan nakhoda tersebut.
Dengan kata lain ke arah mana kapal berlayar tergantung sang nakhoda.
Untuk menggerakkan kapal nakhoda tidak dapat bekerja sendiri diperlukan
bantuan dan kerjasama dengan sejumlah anak buah kapalnya agar
perjalanan lancar mencapai tujuan (Massofa, 2008).
27
Sejalan dengan kiasan tersebut James A. F Stoner dan Charles Wankel
(dalam Makmuri Muchlas, 2005), mengutip pendapat Churchil yang
mengatakan bahwa kepemimpinan adalah kemampuan dan keterampilan
mengarahkan, merupakan faktor penting dalam efektivitas pemimpin
(Nevertheless, leadership abilities and skill in directing are important factors in
managers effectivinees).
Kepemimpinan dalam sebuah organisasi di artikan sebagai kemampuan
untuk mempengaruhi kelompok terhadap pencapaian tujuan. Kepemimpinan
sangat erat kaitannya dengan kemampuan memotivasi. Pemimpin
mempengaruhi orang lain melalui visi dan tantangan, memotivasi dengan
memberikan imbalan atau hukuman serta memotivasi dengan nilai dan tujuan
bersama. Nilai utama yang diharapkan dari seorang pemimpin adalah
integritas. Pemimpin dengan integritas adalah pemimpin yang memiliki visi,
memiliki pemahaman konseptual tentang apa yang terjadi, memiliki kepekaan
28
terhadap tuntutan saat ini dan mampu menginternalisasi diri (Wexley dan
Yuki dalam Moh. As'ad, 1986).
Sedangkan menurut Gibson dkk (dalam Wirawan, 2002), mengatakan bahwa
kepemimpinan adalah upaya menggunakan berbagai jenis pengaruh yang
bukan paksaan untuk memotivasi anggota organisasi agar mencapai tujuan
tertentu.
Berikutnya Harold Koontz, Cyril O'Donnel dan Heinz Weihrich (dalam
Wirawan, 2002), mengatakan bahwa kepemimpinan adalah seni atau proses
mempengaruhi orang (anggota organisasi) sehingga akan berusaha
mencapai tujuan organisasi dengan kemauan dan antusiasme yang tinggi.
Selanjutnya George R. Terry (dalam Hadari Nawawi, 2003), mengatakan
bahwa kepemimpinan adalah hubungan dimana seseorang yakni pemimpin
mempengaruhi pihak lain untuk bekerja sama secara suka rela dalam
mengerjakan (ugas-tugas yang berhubungan untuk mencapai hal yang
diinginkan pemimpin tersebut.
Mengacu pada Robert Tannenbaum, Irving R, Weschler dan Fred Massarik
sebagaimana (dalam Hersey, 1996), mendefinisikan kepemimpinan sebagai
pengaruh perseorangan dalam situasi tertentu secara langsung melalui
proses komunikasi untuk mencapai tujuan-tujuan umum dan khusus.
Hal yang sama dikemukakan oleh Stogdill sebagaimana (dalam Makmuri
Muchlas, 2005), mengatakan bahwa kepemimpinan (leadership) adalah
proses mempengaruhi kegiatan-kegiatan kelompok yang terorganisir dalam
usaha-usaha menentukan tujuan dan mencapainya.
29
Selain itu, definisi yang dikemukakan oleh Bennis sebagaimana (dalam
Wustari Mangundjaya, 2000), tentang kepemimpinan (leadership) adalah " ...
the process by which an agent induces a subordinate to behave in a desired
manner". Kepemimpinan adalah proses dimana seorang agen menyebabkan
seorang bawahan bertingkah laku menurut satu cara tertentu.
Pemimpin memiliki berbagai peran, seperti apa yang diungkapkan oleh
Bennis (dalam Wustari Mangundjaya, 2000), menyatakan ada empat peran
pemimpin, yaitu:
1. Pembuat Arah (Direction Setter)
Menentukan arah perusahaan melalui kebijakan-kebijakan dan peraturan
yang sesuai dengan budaya dan tujuan perusahaan.
30
2. Agen Perubah (Change Agent)
Bennis (dalam Wustari Mangundjaya, 2000), menggambarkan agen perubah
sebagai seseorang yang bertindak sebagai katalisator dan bertanggung
jawab untuk mengatur seluruh aktivitas perubahan. Lebih lanjut, Bennis
menyatakan bahwa agen perubah dapat melakukan empat hal, yaitu:
a. Merubah Struktur (Changing Structure)
b. Merubah Teknologi (Changing Technology)
c. Merubah Lingkungan Fisik (Changing Physical Setting)
d. Merubah Manusia (Changing People)
3. Pembicara (Spokes Person)
Di sini pemimpin berperan sebagai penghubung untuk menyampaikan apa
yang menjadi kebijakan dan peraturan perusahaan.
4. Pelatih (Coach)
Pemimpin bertindak sebagai seorang ahli yang memiliki pengalaman tentang
perusahaan yang lebih banyak dibandingkan bawahannya.
Dari keempat peran yang telah diuraikan di atas, seorang pemimpin bisa
memiliki salah satu peran tersebut atau keempatnya sekaligus.
Berdasarkan beberapa definisi di atas dapat disimpulkan bahwa
kepemimpinan adalah kegiatan mempengaruhi bawahan melalui kemampuan
pribadi, melakukan perubahan terhadap motivasi, persepsi dan harapan
Sehubungan dengan itu Agus Dharma (dalam Moh. As'ad, 1986),
mendefinisikan bahwa gaya kepemimpinan adalah pola tingkah laku yang
ditunjukkan seseorang pada saat ia mencoba mempengaruhi orang lain.
32
Definisi yang sama diutarakan juga oleh Paul Hersey dan Kenneth Blanchard
(dalam Moh. As'ad, 1986), mengatakan gaya kepemimpinan adalah pola
perilaku pada saat seseorang mencoba mempengaruhi orang lain dan
mereka menerimanya.
Selanjutnya Paul Hersey dan Kenneth Blanchard mengutip pendapat
Tannenbaum dan Schmidt (dalam Moh. As'ad, 1986), mengatakan ada
empat faktor yang mempengaruhi gaya kepemimpinan yakni sistem nilai,
rasa yakin terhadap bawahan, inklinasi kepemimpinan dan perasaan aman
dalam situasi tertentu.
Menurut Davis dan Newstrom (dalam Makmuri Muchlas, 2005), gaya
kepemimpinan adalah segala bentuk tindakan pemimpin yang diamati dan
dirasakan oleh para bawahan.
Effendi (dalam NN, 2005), mengartikan bahwa gaya kepemimpinan adalah
cara seorang pemimpin melakukan kegiatan dalam membimbing,
mengarahkan dan mempengaruhi para bawahannya kepada suatu tujuan
tertentu.
33
Sedangkan Blake dan Mouton (dalam NN, 2005), mengatakan bahwa nilai
yang dianut dalam kehidupan seseorang akan cenderung berpengaruh
terhadap terbentuknya gaya kepemimpinan yang dominan dan tampil melalui
perilaku karena pengalaman pribadi merupakan faktor yang dapat
memperkuat atau memperlemah akan terbentuknya gaya kepemimpinan
tersebut, sedangkan faktor lain juga memberi peran kesempatan
menampilkan gaya kepemimpinan dominan pada situasi sehari-hari.
Gaya kepemimpinan yang dimiliki seorang pemimpin mempunyai pengaruh
dan terasa bagi orang lain. Hal tersebut akan terlihat dalam cara
berhubungan, bertindak dan di dalam mengambil keputusan gaya
kepemimpinan tertentu mempunyai corak dan pengaruh yang berbeda
dengan gaya kepemimpinan yang lain. Pengaruh ini akan cepat terasa bila
telah mengandalkan kontak langsung secara pribadi sehingga dalam proses
komunikasi terjadi usaha mempengaruhi orang lain. Dalam usahanya
mempengaruhi ini akan mencerminkan gaya kepemimpinan (Suwarto, 1999).
34
Menurut Davis dan Newstrom (dalam Makmuri Muchlas, 2005), gaya
kepemimpinan terbagi menjadi tiga gaya kepemimpinan yang pada umumnya
dikenal yaitu:
1. Gaya Kepemimpinan Otoriter/Otokratis (Autocratic)
Kepemimpinan ini diterapkan atas dasar kekuasaan yang bersifat mutlak.
Pemimpin menjalankan seluruh fungsi dan tanggung jawab.
2. Gaya Kepemimpinan Demokratis (Supportive or Participative)
Kepemimpinan ini memberikan kebebasan kepada setiap anggota kelompok
untuk berpikir, menyatakan pendapat dan menyampaikan gagasan
gagasannya. Pemimpin lebih sportif dan aktif berpartisipasi dalam kelompok.
3. Gaya Kepemimpinan Bebas (Laissez Faire)
Dalam gaya kepemimpinan ini pemimpin melimpahkan sepenuhnya kepada
bawahan dan sedikit sekali menggunakan kekuasaannya. Untuk itu para
bawahan harus benar-benar berkualitas dan cakap apabila ingin memperoleh
hasil akhir yang bagus.
2.2.3. Pengertian Gaya Kepemimpinan Otoriter
Berbicara masalah otoriter, erat kaitannya dengan gaya kepemimpinan
seseorang dalam perusahaan atau dalam suatu organisasi. Kartini Kartono
(2003), mengemukakan bahwa otoriter atau otokrat berasal dari kata autos
yang berarti sendiri dan kratos yang berarti kekuasaan dan kekuatan, jadi
otoriter atau otokrat yang berarti penguasa absolut. Sedangkan Paul Hersey
(1996), mengatakan otoriter adalah kewenangan dalam bentuk kekuasaan
tertentu yang tercipta dari posisi yang ditempati oleh seorang pemimpin.
Gaya kepemimpinan otoriter menghimpun sejumlah perilaku atau gaya
kepemimpinan yang bersifat terpusat pada pemimpin sentralisasi sebagai
satu-satunya penentu, penguasa dan pengendali anggota organisasi dan
kegiatannya dalam usaha mencapai tujuan organisasi (Hadari Nawawi,
2003).
35
Kepemimpinan ini dilaksanakan dengan kekuasaan berada ditangan satu
orang atau sekelompok kecil orang, yang mana pada suatu kelompok ada
seseorang yang menempatkan dirinya sebagai orang yang paling berkuasa.
Kepemimpinan otoriter didasarkan atas perintah-perintah, pemimpin
melakukan pengawasan yang ketat, agar semua pekerjaan berlangsung
secara efisien. Wirawan (2002), mengemukakan ciri dari gaya kepemimpinan
atasan otoriter sebagai berikut:
a. Kebebasan pemimpin untuk menggunakan kekuasaannya dalam
kepemimpinan tinggi.
b. Kebebasan pengikut untuk menggunakan kekuasaannya tidak ada.
c. Semua keputusan kebijakan dan operasional diambil oleh pemimpin
sedangkan pengikut hanya pelaksana keputusan.
36
d. Pemimpin mempunyai hak prerogatif dan hak untuk memberi perintah dan
wajib dihormati para pengikutnya.
e. Tidak ada pendelegasian wewenang dari pemimpin ke pengikut.
f. Komunikasi dilakukan secara formal melalui jalur hirarki organisasi satu
arah dari atas ke bawah.
g. Komunikasi dari bawah ke atas hanya merupakan laporan
pertanggungjawaban pelaksanaan tugas bawahan atas permintaan
pemimpin atau secara periodik pada waktu yang telah ditetapkan.
h. Pemimpin mempunyai hak dan kewajiban untuk menghukum pengikut jika
tidak mematuhi pemimpin.
i. Pemimpin "can do no wrong" atau selalu benar.
Abu Ahmadi (1990), mengklasifikasikan kepemimpinan otoriter berdasarkan
cara atau pendekatan yang dilakukan oleh pemimpin:
a. Pemimpin ini menentukan segala-galanya, pusat wewenang ada ditangan
pemimpin dan semua aktivitas kelompok dijalankan atas instruksi
pemimpin.
b. Pemimpin mengatur dan mendikte anggota, anggota hanya sebagai
pelaksana perintah pemimpin dan anggota tidak pernah diberi tahu
tentang rencana-rencana yang akan dijalankan kelompok.
37
c. Kedudukan pemimpin terpisah dari yang dipimpin, keterpisahan pemimpin
dengan bawahan pimpinan berhubungan dengan anggota hanya pada
saat memberikan instruksi atau perintah.
d. Pemimpin membuat sebagian besar perencanaan, pemimpin secara
penuh menentukan kegialan kelompok dan mendikle kegialan kelompok.
e. Membual kepulusan alas hadiah, hukuman dan penenlu imbalan alas
kerja karyawan. Oleh karena ilu nasib seliap individu didalam kelompok
berada dilangan pemimpin.
Kedua lokoh yang lelah disebulkan di alas sebenarnya sama-sama
menjelaskan mengenai gaya kepemimpinan alasan otoriler yang pada inlinya
kekuasaan lerpusal pada salu orang yailu sang pemimpin.
Dari uraian di alas dapal dilarik kesimpulan bahwa gaya kepemimpinan
alasan oloriler akan dirasakan oleh keseluruhan slruklur kelompok di mana
komunikasi antara anggola kelompok kecil sekali dan ini memiliki akibal yang
kurang mengunlungkan, seperti kurang berkembangnya hubungan limbal
balik anggola dalam kelompok. Gaya kepemimpinan alasan oloriler
mempunyai kekuasaan lerpusal pada salu orang yailu sang pemimpin.
38
2.2.4. Teori-Teori Kepemimpinan Sebagai Latar Belakang Pemahaman
Kepemimpinan Otoriter
Kegiatan manusia secara bersama-sama selalu membutuhkan
kepemimpinan. Jadi harus ada pemimpin demi mencapai suatu kesuksesan
dan efisiensi kerja. Untuk bermacam-macam usaha dan kegiatan manusia
yang jutaan banyaknya ini diperlukan upaya yang terencana dan sistematis
untuk melatih dan mempersiapkan pemimpin-pemimpin baru.
Timbulnya perusahaan adalah karena adanya orang-orang yang mempunyai
maksud sama, kemudian bergabung untuk mencapai tujuan yang telah
disepakati bersama. Bila seorang pemimpin ingin agar setiap bawahan mau
bekerja dan bertindak sesuai dengan peraturan yang ada, maka pemimpin
harus mengetahui apa yang melatarbelakangi seseorang masuk dalam
perusahaan.
Para pemimpin juga memainkan peranan yang cukup penting dalam
membantu perusahaan untuk .mencapai tujuan. Peran pemimpin dalam
perusahaan adalah peran yang sentral, oleh karena itu keberadaan pemimpin
merupakan faktor penting di dalam suatu perusahaan. Maju mundurnya suatu
perusahaan sangat tergantung atas kemampuan seorang pemimpin di dalam
memimpin karyawannya untuk mencapai tujuan bersama.
39
Kartini Kartono (2003), mengemukakan teori kepemimpinan adalah
penggeneralisasian satu seri perilaku pemimpin dan konsep-konsep
kepemimpinannya dengan menonjolkan latar belakang historis, sebab
musabab timbulnya kepemimpinan, persyaratan menjadi pemimpin, sifat-sifat
utama pemimpin, tugas pokok dan fungsinya serta etika profesi
kepemimpinan.
Kepemimpinan adalah suatu upaya untuk penggunaan jenis pengaruh bukan
paksaan untuk memotivasi orang-orang melalui komunikasi guna mencapai
tujuan tertentu. Suwarto (1999), membagi teori kepemimpinan menjadi tiga
yaitu:
a. Teori Sifat
Kepemimpinan menitikberatkan pengidentifikasian ciri-ciri yang efektif.
Pendekatan ini didasarkan pada asumsi bahwa dapat ditemukan sejumlah
individu terbatas dari pemimpin yang efektif. Teori sifat juga dapat disebut
teori ciri kepemimpinan. Teori ciri kepemimpinan adalah teori ciri yang
mencari kepribadial"], sosial fisik atau kemampuan dan intelektual atau
intelegensi yang membedakan pimpinan dan bukan pimpinan.
b. Teori Perilaku Personal atau Pribadi
Teori perilaku kepemimpinan adalah teori yang mengemukakan bahwa
perilaku spesifik membedakan yang mana pemimpin dan bukan pemimpin.
c. Teori Situasional
Teori kepemimpinan situasional adalah suatu teori kepemimpinan yang
memusatkan perhatian pada kesiapan para pengikut. Paul Hersey dan
Blanchard (dalam Suwarto, 1999), mengembangkan dimensi tinggi atau
rendah menjadi empat perilaku pemimpin yang spesifik yaitu mengatakan
(Telling), men ju al (Selling), berperan serta (Participation) dan
mendelegasikan (Delegation).
Dalam kenyataannya para pemimpin dapat mempengaruhi moral dan
kepuasan kerja, keamanan, kualitas kehidupan kerja dan terutama tingkat
suatu organisasi. Para pemimpin juga memainkan peranan kritis dalam
membantu kelompok, organisasi atau masyarakat untuk mencapai tujuan
mereka.
40
Sarlito Wirawan Sarwono (2001 ), menggolongkan teori kepemimpinan dalam
empat kategori besar yaitu yang menggunakan pendekatan:
a. Teori dengan Pengaruh Kekuasaan
Teori yang dikemukakan oleh French dan Raven (dalam Sarlito Wirawan,
2001 ), menyatakan bahwa kepemimpinan bersumber pad a kekuasaan dalam
kelompok atau organisasi. Dengan kata lain, individu-individu yang memiliki
akses terhadap sumber kekuasaan dalam suatu kelompok atau organisasi
tertentu akan mengendalikan atau memimpin kelompok atau organisasi itu.
b. Teori Bakat
Teori bakat juga disamakan dengan teori sifat (trait), teori karismatik atau
teori transformasi. Inti dari teori ini adalah bahwa kepemimpinan terjadi
karena sifat-sifat atau bakat yang khas yang terdapat dalam diri seorang
pemimpin yang dapat diwujudkan dalam perilaku kepemimpinan. Sifat atau
bakat itu dinamakan kharisma atau wibawa.
c. Teori Perilaku
Teori perilaku memusatkan perhatiannya pada perilaku pemimpin dalam
kaitannya dengan struktur dan organisasi kelompok. Oleh karena itu, teori
perilaku ini lebih sesuai untuk kepemimpinan dalam lingkungan organisasi
atau perusahaan karena peran pemimpin digariskan dengan jelas.
d. Teori Situasional
41
T eori situasional berintikan hubungan antara perilaku pemimpin dan situasi di
lingkungan pemimpin itu. Dalam hal ini ada dua macam hubungan yaitu
pertama, perilaku pemimpin merupakan hasil atau akibat dari situasi dan
yang kedua, perilaku pemimpin merupakan penentu atau penyebab situasi.
Dari teori-teori di atas dapat ditarik kesimpulan, teori kepemimpinan pada
umumnya berusaha untuk memberikan penjelasan dan interpretasi mengenai
pemimpin dan kepemimpinan. Pemimpin harus memiliki beberapa kelebihan
dibanding dengan anggota-anggota biasa lainnya, karena kelebihan
kelebihan tersebut pemimpin bisa berwibawa dan dipatuhi oleh bawahannya.
2.2.5. Teori Kepemimpinan Otoriter
Kepemimpinan menurut teori ini didasarkan atas perintah-perintah atau
paksaan dan tindakan-tindakan yang arbitrer (sebagai wasit). Pemimpin
melakukan pengawasan yang ketat agar semua pekerjaan berlangsung
secara efisien. Kepemimpinannya berorientasi pada struktur organisasi dan
tugas-tugas (Kartini Kartono, 2003 ).
42
Pemimpin tersebut pada dasarnya selalu mau berperan sebagai "pemain
orkes tunggal" dan berambisi untuk "merajai situasi". Karena itu pemimpin ini
disebut otokrat keras. Pada intinya otokrat keras itu memiliki sifat-sifat antara
lain, yaitu tepat, seksama, sesuai dengan prinsip, namun keras dan kaku.
Lembaga atau organisasi yang dipimpinnya merupakan "One Man Show".
Sikap dan prinsipnya sangat konservatif. Pemimpin hanya bersikap baik
terhadap orang-orang yang patuh pada dirinya, sebaliknya pemimpin ini
hanya akan bertindak keras serta kejam terhadap orang-orang yang tidak
mau mengikuti perintahnya (Kartini Kartono, 2003).
Otokrat lembut atau baik banyak memiliki kemiripan dengan otokrat keras
namun pemimpin ini selalu didera oleh perasaan-perasaan non konformistis.
Pemimpin hanya mentolerir kepatuhan yang sesuai dengan perintah dan
prinsip-prinsip yang diciptakannya sendiri. Pemimpin mau bersikap loyal
terhadap anggota-anggotanya dan tidak sayang mengeluarkan banyak uang
serta biaya asal saja bawahan bersedia patuh, tidak boleh meminta atau
menuntut, tidak boleh memilih, harus menyukai semua pemberian dan
ketentuannya (Kartini Kartono, 2003).
43
Semua pihak dipaksa menerima dan menyukai pendirian, kemauan dan
kebijaksanaannya. Sebagian individu atau karyawan ada yang dapat
mengikuti kepemimpinan otoriter ini, tingkatan stres yang dialami oleh
karyawan cukup kecil karena karyawan masih bisa mentolerir kebijakan
kebijakan oleh pimpinan ini dengan kesadaran akan kesalahan dan untuk
kemajuan organisasi. Pemimpin ini juga menggunakan keotoriterannya pada
saat-saat dimana lingkungan pekerjaan harus menuntutnya (Kartini Kartono,
2003).
Otokrat inkompeten, pemimpin ini ingin mendominir orang lain, selalu mau
berkuasa mutlak. Semua tingkah laku, perbuatan, sikap, pujian dan caci
makinya bergantung pada emosi sesaat. Perintah-perintahnya tidak
disesuaikan dengan keterbatasan saranayang ada. Sebagai akibatnya
pemimpin ini "menyiksa" semua bawahannya dengan tugas-tugas yang berat
diluar kemampuan mereka dan memaksa semua bawahannya agar
mematuhi semua perintahnya (Kartini Kartono, 2003).
Berbeda dengan kedua tipe otokrat diatas yang memiliki prinsip-prinsip
konservatif dan kuat, otokrat inkompeten ini justru tidak punya prinsip dan
tidak mau mengindahkan moral. Sifatnya jahat, suka berbohong, suka
menyogok, menyuap dan munafik. Tidak segan-segan dia menggunakan
cara-cara yang curang untuk mencapai tujuan yang ingin dicapai (Kartini
Kartono, 2003).
44
Dari uraian di alas dapat ditarik kesimpulan, kepemimpinan otoriter
mendasarkan diri pada kekuasaan dan paksaan yang mutlak harus dipatuhi.
Pemimpinnya selalu mau berperan sebagai pemain tunggal pada "One Man
Show". Semua pujian dan kritik terhadap bawahan diberikan atas
pertimbangan pribadi pemimpin sendiri. Pemimpin otokratis senantiasa
berkuasa absolut, tunggal dan merajai keadaan.
2.2.6. Pengaruh Kepemimpinan Otoriter
Kepemimpinan dengan tipe otoriter berlangsung dalam bentuk "working on
his group"karena pemimpin menempatkan dirinya diluar anggota
kelompoknya. Pemimpin merasa dirinya mempunyai hak istimewa dan harus
diistimewakan oleh bawahannya. Pemimpin merupakan pihak yang memiliki
wewenang, sedangkan bawahan merupakan pihak yang memiliki tugas,
kewajiban dan tanggung jawab (Riberu, 2003).
45
Pengaruh yang dapat ditimbulkan adalah anggota kelompok atau organisasi
menjadi penurut, tidak berani mengambil keputusan sehingga sangat
tergantung pada pimpinan. Anggota kelompok atau organisasi tidak mau dan
tidak mampu berinisiatif dan bersifat menunggu perintah, tidak aktif dan tidak
mampu menciptakan kerja sendiri (Riberu, 2003).
Kepemimpinan otoriter mematikan kreativitas sehingga kehidupan organisasi
menjadi statis dan rutin atau tidak berkembang secara dinamis.
Kepemimpinan otoriter tidak menumbuhkan dan tidak membina sifat
kepemimpinan para anggotanya, sehingga menjadi manusia yang lebih
senang bergantung pada orang lain (Hadari Nawawi, 2004).
Kesediaan anggota bekerja keras bersifat terpaksa dan pura-pura karena
hanya dilakukan bila diawasi. Mengapa ini terjadi? Sebab karyawan takut
kepada otoritas pemimpin. Disiplin dan kepatuhan bersifat palsu karena
didasari rasa tertekan, takut dan ketegangan bahwa apabila terjadi kekeliruan
aka[! mendapat sanksi atau hukuman yang merugikan. Bayangan ancaman
sanksi atau hukuman menghantui suasana kerja sehingga sering
menimbulkan sikap nervous, stres dan burnout yang mengakibatkan semakin
besar kemungkinan berbuat kekeliruan (Zul Azhar, 2002).
46
Organisasi menjadi bersifat statis karena pemimpin sering kehabisan
kreativitas dan inisiatif, sedangkan bawahan tidak diberi kesempatan untuk
itu. Rapat dan musyawarah untuk memperoleh berbagai masukan dipandang
tidak perlu dan membuang-buang waktu. Segala sesuatu dipikirkan dan
diputuskan sendiri oleh pemimpin. Jika rapat diselenggarakan juga sifatnya
tidak lebih daripada pertemuan untuk menyampaikan perintah atau instruksi
atau kehendak pimpinan sebagai atasan. Pemimpin lebih menyenangi situasi
yang bersifat rutin dan tidak berubah-ubah, cenderung lebih senang
menghindari perubahan, perbaikan dan pengembangan. Dalam keadan
seperti itu organisasi berlangsung lamban (Hadari Nawawi, 2004 ).
Dari uraian di atas dapat disimpulkan bahwa gaya kepemimpinan atasan
yang otoriter dapat menimbulkan stres yang apabila berkepanjangan akan
menjadi burnout.
2.3. Kerangka Berpikir
Seperti yang telah diungkapkan sebelumnya, bekerja merupakan aktivitas
yang tidak asing lagi, apabila berbicara tentang kegiatan bekerja, juga akan
berbicara mengenai gaya kepemimpinan atasan dalam bekerja dan burnout
di tempat kerja.
Dari berbagai definisi di atas yang muncul tentang gaya kepemimpinan
atasan yang otoriter maka dapat diasumsikan bahwa gaya kepemimpinan
atasan otoriter seseorang adalah gaya kepemimpinan dimana kekuasaan
terpusat pada satu orang yaitu sang pemimpin. Sistem komando berlaku
dalam penyaluran informasi dan komunikasi dalam interaksi antara sang
pemimpin dengan para anggota kelompok tersebut.
47
Ada hubungan peran gaya kepemimpinan atasan dalam bekerja merupakan
salah satu penyebab timbulnya burnout. Faktor-faktor organisasional yang
dapat menimbulkan burnout adalah salah satunya kepemimpinan dan siklus
kehidupan organisasi.
Menurut Zul Azhar (2002), kepemimpinan yang otoriter merupakan
kepemimpinan berdasarkan kekuasaan mutlak, pemimpin otoriter dianggap
manusia super. Kerugian yang ditimbulkan oleh kepemimpinan otoriter
adalah bahwa anak buahnya tidak merasa senang, frustasi, rasa tidak puas,
rasa takut, konflik dan dapat menimbulkan stres yang apabila
berkepanjangan menjadi burnout.
Oleh karena itu, upaya untuk mengatasi burnout yang disebabkan salah
satunya oleh gaya kepemimpinan, perlu kiranya bagi individu dan kelompok
untuk dapat mengikuti atau dapat bekerja sama didalam gaya kepemimpinan
48
tersebut, jika ingin mengembangkan suatu perusahaan yang baik dibutuhkan
kesadaran yang tinggi untuk masing-masing pihak.
Dengan kebijaksanaan pemimpin dalam bekerja, seorang karyawan akan
mampu bekerja dengan lebih baik, karena mempunyai kepercayaan diri
dalam mengambil suatu keputusan, yang tidak hanya dimiliki dalam diri
seorang pemimpin atasan yang otoriter dan yang utama adalah menjadikan
keterampilan dan kedisiplinan diri menjadi bagian yang penting dalam
bekerja.
Kondisi bekerja yang baik dengan tidak adanya tekanan dari atasan jelas
akan menghindarkan seseorang dari burnout. Karena tidak adanya tekanan
dari seorang atasan, seorang karyawan jadi dapat menyelesaikan tugas
dengan baik, tidak lagi bekerja dengan terburu-buru dan selalu berada dalam
irama kerja yang seimbang dan terkendali.
Dengan demikian dapatlah diprediksi bahwa gaya kepemimpinan atasan
yang otoriter memiliki andil yang besar dalam timbulnya burnout pada
karyawan. Hal itu dapat dilihat pada bagan di bawah ini:
Gaya kepemimpinan atasan yang otoriter
Bagan 2.1.
Kerangka Berpikir
Kekuasaan mutlak
Adanya tekanan
2.4. Hipotesis Penelitian
Stress yang berkepanjangan
49
Burnout
Dari uraian di atas, rnaka dapat ditarik hipotesis dalarn penelitian Hubungan
Antara Gaya Kepernirnpinan Atasan Otoriter Dengan Burnout, yaitu:
1. Hipotesis Alternatif (Ha)
Terdapat hubungan yang signifikan antara gaya kepernirnpinan atasan
otoriter dengan burnout.
2. Hipotesis Nihil (Ho)
Tidak terdapat hubungan yang signifikan antara gaya kepernirnpinan
atasan otoriter dengan burnout.
BAB3
METODE PENELITIAN
3.1. Jenis Penelitian
3.1.1. Pendekatan dan Metode penelitian
Pendekatan yang digunakan dalam penelitian ini adalah pendekatan
kuantitatif. Yang dimaksud dengan pendekatan kuantitatif adalah bentuk
penelitian yang penyajian hasil datanya dalam bentuk deskripsi dengan
menggunakan angka-angka statistik.
Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode korelasional,
yang bertujuan untuk meneliti sejauh mana variasi pada satu faktor berkaitan
dengan faktor lain (Jalaludin Rahmat, 1999).
Metode korelasional merupakan kelanjutan dari metode deskriptif. Menurut
Jalaludin Rahmat (1999), metode korelasional digunakan untuk:
1. Mengukur hubungan antar variabel.
2. Meramalkan variabel tak bebas dari pengetahuan kita tentang variabel
bebas.
3. Memudahkan untuk membuat rancangan penelitian eksperimental.
50
3.1.2. Definisi Variabel dan Definisi Operasional
Variabel adalah suatu karakteristik yang memiliki dua atau lebih nilai atau
sifat yang berdiri sendiri. Variabel terdiri dari variabel bebas dan variabel
terikat (Sevilla et. al, 1993).
Variabel tersebut antara lain adalah:
a. Variabel Bebas : Gaya Kepemimpinan Atasan Otoriter
b. Variabel Terikat : Burnout
Adapun definisi operasional variabel dalam penelitian ini adalah sebagai
berikut:
51
a. Gaya Kepemimpinan Atasan Otoriter merupakan jenis pemimpin yang
menentukan segala-galanya, semua aktivitas kelompok dijalankan atas
instruksi pemimpin. Variabel ini akan diukur dengan cara atau pendekatan
yang dilakukan oleh pemimpin yang terdiri dari lima pendekatan yaitu
pusat wewenang, mengatur dan mendikte anggota, keterpisahan
pemimpin dengan bawahan, membuat perencanaan dan penentu imbalan
atas kerja karyawan.
b. Burnout merupakan sindrom ketegangan psikologis dari dimensi
kelelahan emosional, depersonalisasi dan penurunan hasrat pencapaian
prestasi diri yang terjadi karena individu berda dalam kondisi yang
menuntut keterlibatan emosional yang tinggi dan berlangsung dalam
waktu yang lama. Variabel ini akan diukur dengan dimensi-dimensi
burnout yang terdiri dari tiga dimensi yaitu kelelahan emosional,
depersonalisasi dan penurunan hasrat pencapaian prestasi diri.
3.2. Pengambilan Sampel
52
Salah satu langkah yang paling penting dalam melakukan penelitian adalah
dengan memilih dan menentukan populasi dan sampel penelitian.
3.2.1. Populasi dan Sampel
Populasi adalah wilayah generalisasi yang terdiri atas obyek atau subyek
yang memiliki kuantitas dan karakteristik tertentu yang ditetapkan oleh
peneliti untuk dipelajari dan kemudian ditarik kesimpulannya (Sugiyono,
2002). Menurut Kerlinger (dalam Sevilla et.al, 1993), populasi adalah
keseluruhan anggota, kejadian atau obyek-obyek yang telah ditetapkan
dengan baik. Adapun populasi dalam penelitian ini adalah karyawan yang
bekerja di PT. Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk Kanwil Jakarta.
Sampel adalah sejumlah orang yang dipilih untuk diteliti sebagai contoh atau
dapat mewakili keseluruhan populasi (Sugiyono, 2002). Menurut Gay (dalam
Sevilla et all, 1993), jumlah sampel minimum dalam penelitian kuantitatif
adalah 30 responden, sedangkan sampel yang digunakan dalam penelitian
53
ini adalah 50 karyawan PT. Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk Kanwil
Jakarta divisi SOM (Sumber Daya Manusia), dengan karakteristik subyek
adalah sebagai berikut:
1. Jenis kelamin pria dan wanita.
2. Berusia antara 25 - 54 tahun.
3. Latar belakang pendidikan minimal 03.
4. Telah bekerja minimal selama 1 tahun.
Usia responden dalam penelitian ini dibagi berdasarkan tahapan usia Gibson
(dalam Suhendra dan Murdiyah, 2006), yaitu usia 25-39 tahun yang
merupakan usia pada tahap kemajuan dalam suatu pekerjaan. Dan usia 40-
54 tahun yang merupakan usia pada tahap pemeliharaan yang di tandai oleh
usaha untuk memantapkan hasil yang telah di capai.
Penulis menentukan lama bekerja minimal satu tahun sebab menurut
Freudenberger sebagaimana di kutip oleh Cicilia dan Marihot (dalam jurnal
psikologi sosial, 2002), lama bekerja minimal satu tahun ditetapkan karena
biasanya burnout muncul setelah bekerja kurang lebih selama satu tahun.
3.2.2. Teknik Pengambilan Sampel
Teknik yang digunakan dalam pengambilan sampel adalah non probability
sampling. Dimana setiap individu dalam populasi tidak mendapat
kesempatan yang sama untuk terpilih menjadi sampel penelitian (Sugiyono:
2002).
54
Adapun metode pengambilan sampel yang digunakan adalah dengan metode
purposive sampling yaitu pemilihan sampel penelitian didasarkan atas ciri-ciri
atau sifat-sifat populasi sesuai dengan karakteristik subyek penelitian yang
telah ditetapkan sebelumnya (Sutrisno Hadi, 2002).
Kelebihan dari teknik ini adalah tidak semua individu dalam populasi dapat
begitu saja menjadi sampel penelitian karena dalam teknik ini sampel
penelitian dipilih sesuai dengan karakteristik subyek yang telah ditetapkan.
Sedangkan kekurangan atau keterbatasan dari teknik ini adalah tidak mudah
mendapatkan sampel penelitian yang sesuai karena adanya karakteristik
karakteristik tertentu yang telah ditetapkan dan setiap individu dalam populasi
tidak semua dapat menjadi sampel penelitian sehingga semakin sulit
mendapatkan sampel yang sesuai.
3.3. Pengumpulan Data
3.3.1. Metode dan lnstrumen Penelitian
Karena penelitian ini menggunakan metode korelasional, maka instrumen
yang akan digunakan adalah kuesioner untuk mengumpulkan data.
Kuesioner yang akan digunakan berupa Skala Likert yang memiliki empat
alternatif jawaban. Skala Likert menghilangkan kategori jawaban di tengah
guna menghindari jawaban ragu-ragu dan mengelompok ke tengah subjek
(Sutrisno Hadi, 2002).
55
Hal ini dimaksudkan agar responden lebih terarah dalam memilih jawaban
yang sesuai dengan tujuan penelitian. Karena jawaban ragu-ragu memiliki
arti ganda, bisa diartikan belum dapat memutuskan atau netral, selain itu
tersedianya jawaban ragu-ragu juga menimbulkan kecenderungan
memberikan respon yang terletak di tengah pada responden yang ragu atas
arah kecenderungan jawabannya.
Untuk mendapatkan data yang dapat mengungkap masalah dalam penelitian
ini, alat ukur yang digunakan adalah sebagai berikut:
a. Gaya Kepemimpinan Atasan Otoriter
Item-item ska la gaya kepemimpinan atasan otoriter disusun berdasarkan
komponen-komponen gaya kepemimpinan atasan otoriter yang diungkapkan
56
oleh Riberu (2003), terdiri dari lima faktor yaitu pusat wewenang, mengatur
dan mendikte anggota, keterpisahan pemimpin dengan bawahan, membuat
perencanaan dan penentu imbalan atas kerja karyawan.
Tabel 3.1.
Blue Print Skala Gaya Kepemimpinan Atasan Otoriter
NO ITEM NO FAKTOR INDIKATOR TOTAL
1.
2.
3.
4.
5.
FAV UNFAV
Pusat Wewenang a. Kegiatan Kerja 7,22,45 14,27,40 b. Keistimewaan Hak 19,25,34 12,28,42
Mengatur dan a. Pelaksanaan Perintah 1,8,47 15,35,39 mendikte anggota Kerja
b. Pen(.:lawasan Pekerjaan 3,21,56 33,48,65 Keterpisahan a. Peranan Pemimpin 10,55,60 16,29,52 Pemimpin b. Keterlibatan Karyawan 2,20,58 32,41,64 den(.:lan Bawahan Membuat a. Pencapaian Hasil 4,17,63 23,51,59 Perencanaan b. Kejelasan Perencanaan 31,44,53 5,36,49
Atasan Penentu lmbalan a. Penerimaan Sanksi 11,24,43 37,54,61 Atas Kerja b. Penghargaan yang 26,57,62 9,18,66 Karyawan Diterima
c. Kedisiolinan Karvawan 6,38,46 13,30,50 TOTAL 33 33
Skala ini menggunakan empat alternatif jawaban yaitu Sangat Setuju (SS),
Setuju (S), Tidak Setuju (TS) dan Sangat Tidak Setuju (STS). Pernyataan-
pernyataan tersebut ada yang mengandung sikap favourable dan ada yang
mengandung sikap unfavourable.
6 6 6
6 6 6
6 6
6 6
6 66
Penilaian yang diberikan pada setiap pernyataan untuk lebih jelasnya akan
diuraikan di bawah ini:
b. Burnout
Kade
Tabel 3.2.
Bobot nilai
Favourable
STS (sangat tidak setuju) 1
TS (tidak setuju) 2
S (setuju) 3
SS (sangat setuju) 4
Sumber: Susianto (1992)
Unfavourable
4
3
2
1
57
Item-item skala burnout disusun berdasarkan komponen-komponen burnout
yang diungkapkan oleh Maslach dan Jackson (dalam Sutjipto, 2001 ), terdiri
dari tiga faktor yaitu kelelahan emosional, depersonalisasi dan penurunan
hasrat pencapaian prestasi diri.
58
Tabel 3.3.
Blue Print Skala Burnout
NO ITEM NO FAKTOR INDIKATOR TOTAL
FAV UNFAV
1. Kelelahan Emosi a. Hal-hal yang 10,28,37 17,32,49 6 Berkaitan dengan Perasaan Frustasi
b. Merasa Tertekan 8,24,45 11,52,54 6 c. Merasa Keluhan 5,25,44 18,33,38 6
Fisik 2. Depersonalisasi a. Hilangnya Perasaan 1,27,36 14,23,41 6
Positif b. Menghindari Kontak 7,31,42 15,22,48 6
dengan Pekerjaan c. Tidak Peduli dengan
Keadaan Sekitar 4,21,30 13,43,53 6 3. Penurunan a. Merasa Tidak 2,34,40 9,26,46 6
Hasrat Kompeten dalam Pencapaian Bekerja Prestasi Diri b. Kehilangan 6,20,39 16,47,51 6
Kemauan dalam Bekerja
c. Merasa Diri Tidak 3,29,50 12,19,35 6 Berharqa
TOTAL 27 27 54
Skala ini menggunakan empat alternatif jawaban yaitu Sangat Setuju (SS),
Setuju (S), Tidak Setuju (TS) dan Sangat Tidak Setuju (STS). Pernyataan-
pernyataan tersebut ada yang mengandung sikap favourable dan ada yang
mengandung sikap unfavourable.
Penilaian yang diberikan pada setiap pernyataan untuk lebih jelasnya akan
diuraikan di bawah ini:
Tabel 3.4.
Bobot nilai
Ko de Favourable
STS (sangat tidak setuju) 1
TS (tidak setuju) 2
S (setuju) 3
SS (sangat setuju) 4
Sumber: Susianto (1992)
3.3.2. Teknik Uji lnstrumen Penelitian
1. Uji Validitas
Unfavourable
4
3
2
1
59
Uji validitas adalah untuk mengukur sejauhmana ketepatan dan kecermatan
skala dalam menjalankan fungsi ukurnya (Saifuddin AZ>Nar, 2004 ). Suatu alat
ukur yang valid tidak sekedar mampu mengungkapkan data-data dengan
tepat, tetapi juga harus memberikan gambaran yang cermat mengenai data
tersebut. Suatu tes atau instrumen pengukuran dapat dikatakan mempunyai
validitas yang tinggi apabila ala! tersebut menjalankan fungsi ukurnya.
60
Untuk menguji validitas dari setiap item pernyataan dilakukan analisis item
yaitu mengkorelasi setiap item dengan skor total. Koefisien korelasinya
diperhitungkan sebagai validitas. Item-item yang memiliki korelasi signifikan
langsung dipilih sebagai skala final dan dihitung, sedangkan item yang tidak
memiliki korelasi signifikan diabaikan.
Uji validitas yang digunakan dalam penelitian ini adalah menggunakan
Korelasi Product Moment dari Pearson (Saifuddin Azwar, 2003), pada
program Statistic Program for Social Science (SPSS) versi 13.00 for
windows.
Adapun rumus Korelasi Product Moment adalah sebagai berikut:
_ NEXY - (EX)(EY) rxy - ~{N2:X2 -(2:X)2} {NEY2 -(2:Y)2}
rxy = Angka indeks korelasi "r" product moment
N = Jumlah subjek
~XY = Jumlah hasil perkalian antara skor item dan skor total
EX = Jumlah seluruh skor item
EY = Jumlah seluruh skor total
61
2. Uji Reliabilitas
Uji reliabilitas adalah konsistensi atau keterpecayaan hasil ukur, yang
mengandung makna kecermatan pengukuran (Saifuddin Azwar, 2004).
Maksudnya reliabilitas adalah ketetapan yang dicapai pada pengukuran
dengan menggunakan instrumen sehingga hasil yang diperoleh bersifat
konsisten. Tes dikatakan memiliki reliabilitas dapat pula ditafsirkan sebagai
seberapa tingginya korelasi antar skor tampak pada dua tes yang paralel
(Saifuddin Azwar,2003).
Untuk menguji reliabilitas dalam penelitian ini menggunakan koefisien Alpha
Cronbach (Saifuddin Azwar, 2004 ), pad a program Statistic Program for Social
Science (SPSS) versi 13.00 for windows.
Adapun rumus tersebut adalah sebagai berikut:
K (1- "'£Sj') a=--.
Sx2 K-1
a = Reliabilitas
K = Jumlah belahan tes
Sj2 = Jumlah varians dari skor item
Sx2 = Jumlah varians dari skor tes
62
Menurut Triton (dalam Sugiyono, 2002), tingkat reliabilitas dengan metode
Alpha Cronbach diukur berdasarkan skala Alpha 0 sampai dengan 1. Apabila
skala tersebut dikelompokkan ke dalam lima kelas dengan range yang sama,
maka ukuran kemantapan Alpha dapat diinterpretasi seperti label berikut:
Tabel 3.5.
Tingkat Reliabilitas Berdasarkan Nilai Alpha
Alpha Tingkat Reliabilitas
0, 00 -0, 20 Tidak Reliabel
> 0, 20- 0, 40 Kurang Reliabel
> 0, 40- 0, 60 Cukup Reliabel
> 0, 60 - 0, 80 Reliabel
> 0, 80 - 1, 00 Sangat Reliabel
3.3.3. Hasil Uji lnstrumen Penelitian
Sebelum penelitian dilaksanakan, peneliti melakukan uji instrumen dengan 66
item dari skala gaya kepemimpinan atasan otoriter dan 54 item dari skala
burnout. Uji instrument diberikan kepada 50 karyawan PT. Bank Mandiri
(Persero) Tbk pad a tanggal 16 Juni 2008.
Uji instrumen dilaksanakan pada PT. Bank Mandiri (Persero) Tbk karena isu
yang terdengar adanya ketidaknyamanan karyawan dalam bekerja karena
sikap seorang atasan.
63
1. Hasil Uji Validitas Skala Gaya Kepemimpinan Atasan Otoriter
Berdasarkan uji coba validitas dengan menggunakan teknik Product Moment
pada skala gaya kepemimpinan atasan otoriter dari 66 item yang diuji
cobakan diperoleh 52 item yang valid dan 14 item yang tidak valid, untuk
lebih jelasnya dapat dilihat pada tabel berikut:
Tabel 3.6.
Hasil Uji Validitas Skala Gaya Kepemimpinan Atasan Otoriter
NO ITEM NO FAKTOR INDIKATOR TOTAL
FAV UNFAV
1. Pusat Wewenang a. Kegiatan Kerja 7,22,45 *14,27,40 6 b. Keistimewaan Hak 19,25,34 12,*28,42 6
2. Mengatur dan a. Pelaksanaan 1,8,47 *15,35,39 6 mendikte anggota Perintah Kerja
b. Pengawasan 3,21,56 *33,48,*65 6 Pekeriaan
3. Keterpisahan a. Peranan Pemimpin 10,55,60 16,29,52 6 Pemimpin dengan b. Keterlibatan 2,20,58 32,41,64 6 Bawahan Karvawan
4. Membuat a. Pencapaian Hasil *4,*17,*63 *23,*51,59 6 Perencanaan b. Kejelasan 31,44,53 5,36,*49 6
Perencanaan Atasan 5. Penentu lmbalan a. Penerimaan Sanksi 11,24,43 37,54,61 6
Atas Kerja b. Penghargaan yang 26,57,*62 9, 18,*66 6 Karyawan Diterima
c. Kedisiplinan 6,38,46 13,30,*50 6 Karvawan
TOTAL 33 33 66
* Item yang tidak valid
NO
1.
2.
3.
4.
5.
64
Tabel 3.7.
Blue Print Penelitian Skala Gaya Kepemimpinan Atasan Otoriter
NO ITEM FAKTOR INDIKATOR TOTAL
FAV UNFAV
Pusat Wewenang a. Kegiatan Kerja 6,18,38 22,33 b. Keistimewaan Hak 15,20,27 11,35
Mengatur dan a. Pelaksanaan 1,7,40 28,32 mendikte anggota Perintah Kerja
b. Pengawasan 3,17,46 41 Pekerjaan
Keterpisahan a. Peranan Pemimpin 9,45,50 13,23,42 Pemimpin dengan b. Keterlibatan 2,, 16,48 26,34,52 Bawahan Karvawan Membuat a. Pencapaian Hasil 49 Perencanaan b. Kejelasan 25,37,43 4,29
Perencanaan Atasan Penentu lmbalan a. Penerimaan Sanksi 10, 19,36 30,44,51 Atas Kerja b. Penghargaan yang 21,47 8,14 Karyawan Diterima
. c . Kedisiplinan 5,31,39 12,24 Karyawan
TOTAL 29 23
2. Hasil Uji Validitas Skala Burnout
Berdasarkan uji coba validitas dengan menggunakan teknik Product Moment
pada skala burnout dari 54 item yang diuji cobakan diperoleh 52 item yang
valid dan 2 item yang tidak valid, untuk lebih jelasnya dapat dilihat pada label
berikut:
5 5 5
4
6 6
1 5
6 4
5
52
65
Tabel 3.8.
Hasil Uji Validitas Skala Burnout
NO ITEM NO FAKTOR INDIKATOR TOTAL
FAV UNFAV
1. Kelelahan Emosi a. Hal-hal yang 10,28,37 17,32,49 6 Berkaitan dengan Perasaan Frustasi
b. Merasa Tertekan 8,24,45 11,52,54 6 c. Merasa Keluhan Fisik 5,25,44 18,33,*38 6
2. Depersonalisasi a. Hilangnya Perasaan 1,27,36 14,23,41 6 Positif
b. Menghindari Kontak 7,31,42 15,22,48 6 dengan Pekerjaan
c. Tidak Peduli dengan 4,21,30 13,43,*53 6 Keadaan Sekitar
3. Penurunan a. Merasa Tidak 2,34,40 9,26,46 6 Has rat Kompeten dalam Pencapaian Bekerja Prestasi Diri b. Kehilangan Kemauan 6,20,39 16,47,51 6
dalam Bekerja c. Merasa Diri Tidak
Berharqa 3,29,50 12, 19,35 6
TOTAL 27 27 54
* Item yang tidak valid
Tabel 3.9.
Blue Print Penelitian Skala Burnout
NO ITEM NO FAKTOR INDIKATOR TOTAL
FAV UNFAV
1. Kelelahan Emosi a. Hal-hal yang 10,28,37 17,32,48 6 Berkaitan dengan Perasaan Frustasi
b. Merasa Tertekan 8,24,44 11,51,52 6 c. Merasa Keluhan 5,25,43 18,33 5
Fisik
66
2. Depersonalisasi a. Hilangnya 1,27,36 14,23,40 6 Perasaan Positif
b. Menghindari Kontak 7,31,41 15,22,47 6 dengan Pekerjaan
c. Tidak Peduli dengan Keadaan 4,21,30 13,42 5 Sekitar
3. Penurunan a. Merasa Tidak 2,34,39 9,26,45 6 Hasrat Kompeten dalam Pencapaian Bekerja Prestasi Diri b. Kehilangan 6,20,38 16,46,50 6
Kemauan dalam Bekerja
c. Merasa Diri Tidak 3,29,49 12,19,35 6 Berharoa
TOTAL 27 25 52
Setelah dilakukan uji instrumen penelitian atau try out, maka didapatkan hasil
52 item skala gaya kepemimpinan atasan otoriter dan 52 item skala burnout.
Penelitian ini dilaksanakan pada bulan Juli 2008 dengan 50 responden pada
PT. Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk Kanwil Jakarta. Tidak
dilaksanakannya penelitian pada PT. Bank Mandiri (Persero) Tbk disebabkan
untuk terhindar dari penggandaan hasil data penelitian.
3. Hasil Uji Reliabilitas Skala Gaya Kepemimpinan Atasan Otoriter dan
Skala Burnout
Setelah dilakukan perhitungan reliabilitas dengan menggunakan rumus
koefisien alpha cronbach pada program SPPS versi 13.00 for windows maka
diperoleh hasil sebagai berikut:
67
> Reliabilitas skala gaya kepemimpinan atasan otoriter dengan 52 item
adalah sebesar 0, 963 dengan nilai standar alpha sebesar, jadi skala
gaya kepemimpinan atasan otoriter ini memiliki tingkat reliabilitas
tinggi.
> Reliabilitas skala burnout dengan 52 item adalah sebesar 0, 970
dengan nilai standar alpha sebesar , jadi skala burnout ini memiliki
tingkat reliabilitas tinggi.
Hasil ini dapat dilihat pada tabel di bawah ini:
Tabel 3.10.
Hasil Uji Reliabilitas Skala Gaya Kepemimpinan Atasan Otoriter
Reliability Statistics
Cronbach's Alpha Based
on Cronbach's Standardized
Aloha Items N of Items .963 .962 52
Tabel 3.11.
Hasil Uji Reliabilitas Skala Burnout
Reliability Statistics
Cronbach's Alpha Based
on Cronbach's Standardized
Alpha Items N of Items .970 .970 52
68
3.4. Teknik Analisis Data
Untuk menguji hipotesis, penulis menggunakan rumus Korelasi Product
Moment dari Pearson (Saifuddin Azwar, 2003). Semua analisis data dalam
penelitian ini dilakukan dengan menggunakan program Statistic Program for
Social Science (SPSS) versi 13.00 for windows.
Adapun rumus tersebut adalah sebagai berikut:
_ NL:XY - (L:X)(L:Y)
rxy - ~{NL:X2 -(L:X)2}{NL:Y2 -(L:Y)2}
rxy = Angka indeks korelasi "r" product moment
N = Jumlah subjek
L:XY = Jumlah hasil perkalian antara skor item dan skor total
L:X = Jumlah seluruh skor item
L:Y = Jumlah seluruh skor total
3.5. Prosedur Penelitian
Secara garis besar penelitian ini dilakukan dalam empat tahapan, yaitu:
1. Persiapan Penelitian
a. Dimulai dengan perumusan masalah.
b. Menentukan variabel yang akan diteliti.
69
c. Melakukan studi pustaka untuk mendapatkan gambaran dan landasan
teori yang tepat mengenai variabel penelitian.
d. Menentukan, menyusun dan menyiapkan alat ukur yang akan
digunakan dalam penelitian, yaitu skala gaya kepemimpinan atasan
otoriter dan skala burnout.
e. Menentukan lokasi dan menyelesaikan administrasi perizinan.
2. Pengujian Alat Ukur
Setelah alat ukur dibuat berupa skala, penulis melakukan uji coba. Uji
coba dilakukan pada tanggal 16 Juni 2008 pada karyawan PT. Bank
Mandiri (Persero) Tbk.
Uji coba dilakukan dengan menyebarkan angket skala gaya
kepemimpinan atasan otoriter dan skala burnout kepada 50 responden.
Setelah uji coba dilakukan, penulis melakukan uji validitas dan reliabilitas.
3. Pelaksanaan Penelitian
Penelitian dilakukan pada bulan Juli 2008 pada karyawan PT. Bank
Rakyat Indonesia (Persero) Tbk Kanwil Jakarta.
70
4. Pengolahan Data
a. Penulis memberikan kode dan melakukan skoring terhadap hasil skala
yang telah diisi oleh responden.
b. Menghitung dan membuat tabulasi data yang diperoleh, kemudian
membuat label data.
c. Melakukan analisis data dengan menggunakan metode statistik.
d. Membuat kesimpulan dan laporan akhir penelitian.
BAB4
HASIL PENELITIAN
Berdasarkan pertanyaan penelitian yang telah dipaparkan pada bab 1 yang
intinya ingin mengetahui hubungan antara gaya kepemimpinan atasan
otoriter dengan burnout, maka didapatkan hasil sebagai berikut:
4.1. Gambaran Umum Responden
Berikut ini akan diuraikan mengenai gambaran umum responden
berdasarkan jenis kelamin, usia, latar belakang pendidikan dan lama bekerja.
Tabel 4.1.
Gambaran Umum Responden Berdasarkan Jenis Kelamin
NO JENIS KELAMIN JUMLAH PERSENTASE
1. Pria 25 50%
2. Wanita 25 50%
TOTAL 50 100%
Dari hasil persentase di atas, maka dapat diketahui bahwa responden dalam
penelitian ini berasal dari jenis kelamin yang berbeda. Terdiri dari 25 Pria
71
(50%) dan 25 Wanita (50%). Dalam penelitian ini, terlihat bahwa subjek
antara Pria dan Wanita berjumlah sama.
Tabel 4.2.
Gambaran Umum Responden Berdasarkan Usia
NO USIA JUMLAH PERSENTASE
1. 25-29 Tahun 10 20%
2. 30- 34 Tahun 18 36%
3. 35- 39 Tahun 9 18%
4. 40-44 Tahun 11 22%
5. 45 -49 Tahun 2 4%
6. 50-54 Tahun 0 0%
TOTAL 50 100%
72
Dari hasil persentase data di atas, maka dapat diketahui bahwa responden
dalam penelitian ini berasal dari tingkatan usia yang berbeda. Terdiri dari
rentang usia 25-29 tahun sebanyak 10 orang (20%), 30-34 tahun sebanyak
18 orang (36%), 35-39 tahun sebanyak 9 orang (18%), 40-44 tahun sebanyak
11 orang (22%), 45-49 tahun sebanyak 2 orang (4%) dan 50-54 tahun tidak
ada sama sekali (0%). Responden terbanyak dari rentang usia 30-34 tahun
yaitu sebanyak 18 orang dengan persentase 36%.
73
Tabel 4.3.
Gambaran Umum Responden Berdasarkan Latar Belakang Pendidikan
NO LATAR BELAKANG PEND. JUMLAH PERSENTASE
1. 03 11 22%
2. S1 36 72%
3. S2 3 6%
TOTAL 50 100%
Dari hasil persentase di atas, maka dapat diketahui bahwa responden dalam
penelitian ini berasal dari latar belakang pendidikan yang berbeda. Terdiri
dari 03 sebanyak 11 orang (22%), S1 sebanyak 36 orang (72%) dan S2
sebanyak 3 orang (6%). Responden terbanyak dari latar belakang pendidikan
S 1 yaitu sebanyak 36 orang dengan persentase 72%.
Tabel 4.4.
Gambaran Umum Responden Berdasarkan Lama Bekerja
NO LAMA BEKERJA JUMLAH PERSENTASE
1. 2-6Tahun 14 28%
2. 7-11 Tahun 16 32%
3. 12-16 Tahun 9 18%
4. 17 -21 Tahun 6 12%
5. 22-26 Tahun 5 10%
TOTAL 50 100%
74
Dari hasil persentase di atas, maka dapat diketahui bahwa lama bekerja
responden yang terbanyak adalah rentang waktu 7-11 tahun yaitu sebanyak
16 orang dengan persentase 32%.
4.2. Presentase Data
Pada presentase data ini akan diberikan gambaran tentang penyebaran skor
responden, uji persyaratan dan uji hipotesis.
4.2.1. Penyebaran Skor Skala Gaya Kepemimpinan Atasan Otoriter
Rentangan penyebaran skor gaya kepemimpinan atasan otoriter adalah 52-
208, karena dalam penelitian ini penulis menggunakan empat pilihan jawaban
dengan skor 1-4 dan 52 item dengan demikian skor terendah adalah 52 (hasil
dari 1x52) dan skor tertinggi adalah 208 (hasil dari 4x52). Skar tertinggi
menunjukkan kualitas gaya kepemimpinan atasan otoriter positif dan skor
terendah menunjukkan kualitas gaya kepemimpinan atasan otoriter negatif.
Sehingga luas jarak sebarannya adalah 208-52=156 sedangkan standar
deviasinya bernilai 156/6=26 dan mean teoritisnya adalah:
M = (52x2)+(52x3)/2 SD = 26
= (104+156)/2
= 260/2
= 130
130-26 = 104
75
Tabel 4.5.
Interval Penyebaran Skor Skala Gaya Kepemimpinan Atasan Otoriter
Interval Kategori
< 104 Rend ah
104 - 156 Sedang
> 156 Tinggi
Tabel 4.6.
Kategorisasi Skor Skala Gaya Kepemimpinan Atasan Otoriter
Kategori Frekuensi Persentase
Rendah 5 10%
Sedang 35 70%
Tinggi 10 20%
Total 50 100%
Tabel di alas menunjukkan bahwa dari 50 responden sebagian besar
mempersepsikan gaya kepemimpinan atasan otoriter sedang (70%). Artinya
sebagian besar dari 50 responden mempersepsikan gaya kepemimpinan
atasannya adalah otoriter.
76
4.2.2. Penyebaran Skor Skala Burnout
Rentangan penyebaran skor burnout adalah 52-208, karena dalam penelitian
ini penulis menggunakan empat pilihan jawaban dengan skor 1-4 dan 52 item
dengan demikian skor terendah adalah 52 (hasil dari 1 x52) dan skor tertinggi
adalah 208 (hasil dari 4x52). Skor tertinggi menunjukkan kualitas gaya
kepemimpinan atasan otoriter positif dan skor terendah menunjukkan kualitas
gaya kepemimpinan atasan otoriter negatif. Sehingga luas jarak sebarannya
adalah 208-52=156 sedangkan standar deviasinya bernilai 156/6=26 dan
mean teoritisnya adalah:
M = (52x2)+(52x3)/2
= (104+156)/2
= 260/2
= 130
SD
130-26
Tabel 4.7.
= 26
= 104
Interval Penyebaran Skor Skala Burnout
Interval Kategori
< 104 Rend ah
104 - 156 Sedang
> 156 Tinggi
77
Tabel 4.8.
Kategorisasi Skor Skala Gaya Burnout
Kategori Frekuensi Persentase
Rendah 7 14%
Sedang 41 82%
Tinggi 2 4%
Total 50 100%
Tabel di atas menunjukkan bahwa dari 50 responden sebagian besar
memiliki tingkat burnout yang sedang (82%), sedangkan yang memiliki tingkat
burnout yang rendah (14%) dan yang memiliki tingkat burnout yang tinggi
hanya (4%). Artinya sebagian besar dari 50 responden rata-rata mengalami
burnout.
4.2.3. Uji Persyaratan
Sebelum uji hipotesis penelitian, terlebih dahulu dilakukan uji persyaratan. Uji
persyaratan adalah syarat untuk melakukan analisis lebih lanjut dalam
mengolah data. Uji persyaratan yang digunakan dalam penelitian ini adalah
uji normalitas dan uji homogenitas dengan menggunakan SPSS versi 13.00
for windows.
78
1. Uji Normalitas
Setelah dilakukan perhitungan uji normalitas dengan menggunakan teknik
Kolmogorov-Smirnov pada program SPPS versi 13.00 for windows, maka
diperoleh hasil sebesar 0, 735 distribusi normal untuk skala gaya
kepemimpinan atasan otoriter dan O, 923 distribusi normal untuk skala
burnout. Dikatakan distribusi normal karena signifikansi kedua skala tersebut
lebih besar dari taraf signifikansi 5% (0, 05). Hasil ini dapat dilihat pada tabel
di bawah ini:
Tabel 4.9.
Hasil Uji Normalitas Skala Gaya Kepemimpinana Atasan Otoriter
One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test
Gaya Kepemimpi nan Atasan
Otoriter N 50 Normal Parametersa,b Mean 132.6600
Std. Deviation 22.85947
Most Extreme Absolute .097 Differences Positive .097
Negative -.086
Kolmogorov-Smirnov Z .686 Asymp. Sig. (2-tailed) .735
a. Test distribution is Normal.
b. Calculated from data.
79
Tabel 4.10.
Hasil Uji Normalitas Skala Burnout
One-Sample Kolmogorov·Smirnov Test
Burnout N 50 Normal Parameters a.b Mean 122.7000
Std. Deviation 23.24339 Most Extreme Absolute .078 Differences Positive .078
Negative ·.071 Kolmogorov-Smirnov Z .549 Asymp. Sig. (2-tailed) .923
a. Test distribution is Normal.
b. Calculated from data.
2. Uji Homogenitas
Setelah dilakukan perhitungan uji homogenitas pada program SPPS versi
13.00 for windows, maka diperoleh hasil sebesar 0, 165 untuk skala gaya
kepemimpinan atasan otoriter dan 0, 345 untuk skala burnout. Keduanya
homogen karena signifikansi kedua skala tersebut lebih besar dari taraf
signifikansi 5% (0, 05). Hasil ini dapat dilihat pada label di bawah ini:
Tabel 4.11.
Hasil Uji Homogenitas
Test of Homogeneity of Variances
Levene Statistic df1 df2 Siq.
Gaya Kepemimpinan 1.984 1 48 .165 Atasan Otoriter
Burnout .910 1 48 .345
80
4.2.4. Uji Hipotesis
Untuk mengetahui ada atau tidaknya hubungan antara gaya kepemimpinan
atasan otoriter dengan burnout, maka dilakukan uji hipotesis sebagai berikut:
l>- Ha : Terdapat hubungan yang signifikan antara gaya kepemimpinan
atasan otoriter dengan burnout.
l>- Ho : Tidak terdapat hubungan yang signifikan antara gaya
kepemimpinan atasan otoriter dengan burnout.
Berdasarkan hasil perhitungan data dalam penelitian ini dengan
menggunakan rumus Pearson Product Moment pada program SPPS versi
13.00 for windows, maka diperoleh koefisien korelasi sebesar 0, 854. Hasil ini
dapat dilihat pada tabel di bawah ini:
Tabel 4.12.
Korelasi Skala Gaya Kepemimpinan Atasan Otoriter dengan Burnout
Correlations
Ga ya Kepemimpi nan Atasan
otoriter Burnout Gaya Kepemimpinan Pearson Correlation 1 .854*' Atasan Otoriter Sig. (2-tailed} .000
N 50 50 Burnout Pearson Correlation .854*' 1
Sig. (2-tailed} .000
N 50 50
**. Correlation is significant at the 0.01 level (2-tailed}.
81
Setelah didapatkan r hitung sebesar 0, 854 dan N 50 serta r tabel dengan
taraf signifikan 5% (0, 05) sebesar 0, 279. Oleh karena itu r hitung lebih besar
dari r tabel maka Ho yang menyatakan tidak terdapat hubungan yang
signifikan antara gaya kepemimpinan atasan otoriter dengan burnout ditolak.
Artinya terdapat hubungan yang signifikan antara gaya kepemimpinan atasan
otoriter dengan burnout. Artinya gaya kepemimpinan atasan yang otoriter
dapat menyebabkan burnout pada karyawan PT. Bank Rakyat Indonesia
(Persero) Tbk. Kanwil Jakarta. Arah hubungan menunjukkan arah positif yang
artinya semakin gaya kepemimpinan atasan otoriter itu tinggi, semakin tinggi
pula burnout yang di alami karyawan.
4.3. Hasil Tambahan
1. T -Test (Uji t)
1.1. Perbedaan Burnout Berdasarkan Jenis Kelamin
Setelah dilakukan perhitungan uji beda dengan menggunakan teknik t-test
dihasilkan nilai t hitung sebesar 0, 345 dengan nilai t tabel pada taraf
signifikan 5% (0, 05) dan df 48 adalah sebesar 2, 021. Oleh karena itu t
hitung lebih kecil dari t tabel maka Ho diterima yaitu tidak terdapat
perbedaan burnout yang signifikan berdasarkan jenis kelamin. Hasil ini dapat
dilihat pada tabel di bawah ini:
82
Tabel 4.13.
Perbedaan Burnout Berdasarkan Jenis Kelamin Independent Samples Test
Levene's Test for Errua!itv of Variances t-test for Enualitv of Means
95% Confidence Interval of the
Mean Std. Error Difference F Sia. l df Sin. 12-tailed\ Difference Difference Lower Unner
Burnout Equal variances .910 .345 -.380 48 .706 -2.52000 6.63239 -15.85530 10.81530 assumed
Equal variances -.380 45.847 .706 -2.52000 6.63239 -15.87150 10.83150 not assumed
2. F-Test (Uji F)
2.1. Perbedaan Burnout Berdasarkan Usia
Setelah dilakukan perhitungan uji beda dengan menggunakan leknik F-tesl
dihasilkan nilai F hilung sebesar 0, 341 dengan nilai F label pada laraf
signifikan 5% (0, 05) dan df 4 dan 45 adalah sebesar 2, 58. Oleh karena itu F
hitung lebih kecil dari F tabel maka Ho diterima yaitu tidak terdapal
perbedaan burnout yang signifikan berdasarkan jenis kelamin. Hasil ini dapal
dilihal pada label di bawah ini:
Tabel 4.14.
Perbedaan Burnout Berdasarkan Usia
ANOVA
Burnout
Sum of Squares df Mean Square F Si(].
Between Groups 2475.491 4 618.873 1.161 .341 Within Groups 23997.009 45 533.267 Total 26472.500 49
83
2.2. Perbedaan Burnout Berdasarkan Latar Belakang Pendidikan
Setelah dilakukan perhitungan uji beda dengan menggunakan teknik F-test
dihasilkan nilai F hitung sebesar 0, 733 dengan nilai F tabel pada taraf
signifikan 5% (0, 05) dan df 2 dan 47 adalah sebesar 3, 20. Oleh karena itu F
hitung lebih kecil dari F tabel maka Ho diterima yaitu tidak terdapat
perbedaan burnout yang signifikan berdasarkan jenis kelamin. Hasil ini dapat
dilihat pada tabel di bawah ini:
Tabel 4.15.
Perbedaan Burnout Berdasarkan Latar Belakang Pendidikan
ANOVA
Burnout
Sum of Squares df Mean Sauare F Sig.
Between Gr?ups 348.308 2 174.154 .313 .733
Within Groups 26124.192 47 555.834 Total 26472.500 49
2.3. Perbedaan Burnout Berdasarkan Lama Bekerja
Setelah dilakukan perhitungan uji beda dengan menggunakan teknik F-test
dihasilkan nilai F hitung sebesar 0, 772 dengan nilai F tabel pada taraf
signifikan 5% (0, 05) dan df 4 dan 45 adalah sebesar 2, 58. Oleh karena itu F
hitung lebih kecil dari F tabel maka Ho diterima yaitu tidak terdapat
perbedaan burnout yang signifikan berdasarkan jenis kelamin. Hasil ini dapat
dilihat pada tabel di bawah ini:
84
Tabel 4.16.
Perbedaan Burnout Berdasarkan Lama Bekerja
ANOVA
Burnout
Sum of Sauares df Mean Sauare F Sig.
Between Groups 1018.590 4 254.647 .450 .772 Within Groups 25453.910 45 565.642 Total 26472.500 49
BAB 5
KESIMPULAN, DISKUSI DAN SARAN
5.1. Kesimpulan
Berdasarkan hasil analisis data serta pengujian hipotesis yang telah
dikemukakan pada bab sebelumnya, maka penelitian ini menyimpulkan
bahwa ada hubungan yang signifikan antara gaya kepemimpinan atasan
otoriter dengan burnout. Terdapatnya hubungan ini berdasarkan dari hasil
yang diperoleh yaitu r hitung 0, 854 lebih besar daripada r label 0, 279
dengan taraf signifikan 5% (0, 05). lni berarti Ho yang menyatakan tidak
terdapat hubungan yang signifikan antara gaya kepemimpinan atasan otoriter
dengan burnout ditolak. Artinya terdapat hubungan yang signifikan antara
gaya kepemimpinan atasan otoriter dengan burnout. Arah hubungan
menunjukkan arah positif yang artinya semakin gaya kepemimpinan atasan
otoriter itu tinggi, semakin tinggi pula burnout yang dialami karyawan.
Selain hasil utama penelitian, peneliti memperoleh hasil tambahan lainnya
yaitu tidak adanya perbedaan burnout berdasarkan jenis kelamin, faktor usia,
latar belakang pendidikan dan lama bekerja.
oi::
86
5.2. Diskusi
Penelitian ini bertujuan untuk mencari hubungan antara gaya kepemimpinan
atasan otoriter dengan burnout. Adapun hasil yang diperoleh menunjukkan
adanya hubungan yang signifikan antara gaya kepemimpinan atasan otoriter
dengan burnout pada karyawan PT. Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk
Kanwil Jakarta.
Hasil penelitian ini sejalan dengan hasil penelitian Anon (2000), dalam
tulisannya "Dinosaurus Orde Baru di Luar Negeri", yaitu di mana gaya
kepemimpinan otoriter "One Man Show' yang jelas tidak profesional seperti di
KBRI London sudah dapat dipastikan akan membuat pegawai-pegawainya
jadi apatis, depresi, dan menurun kinerjanya. Yang menunjukkan bahwa gaya
kepemimpinan atasan yang otoriter dapat menyebabkan timbulnya burnout.
Hal ini diperkuat oleh teori Zul Azhar (2002), yang menyatakan
kepemimpinan yang otoriter merupakan kepemimpinan berdasarkan
kekuasaan mutlak, pemimpin otoriter dianggap manusia super. Kerugian
yang ditimbulkan oleh kepemimpinan otoriter adalah bahwa anak buahnya
tidak merasa senang, frustasi, rasa tidak puas, rasa takut, konflik dan dapat
menimbulkan stres yang apabila berkepanjangan menjadi burnout.
Oleh karena itu, upaya untuk mengatasi burnout yang disebabkan salah
satunya oleh gaya kepemimpinan, perlu kiranya bagi individu dan kelompok
untuk dapat mengikuti atau dapat bekerja sama dalam gaya kepemimpinan
tersebut, jika ingin mengembangkan suatu perusahaan yang baik dibutuhkan
kesadaran yang tinggi untuk masing-masing pihak.
5.3. Saran
Berdasarkan hasil penelitian, dikemukakan saran-saran sebagai berikut:
Saran praktis:
Perusahaan diharapkan dapat mengadakan training-training untuk mengasah
kemampuan dalam kepemimpinan untuk meningkatkan kemampuan para
pemimpin sehingga mereka dapat menerapkan gaya kepemimpinan yang
tepat untuk diterapkan dalam lingkungan perusahaan.
Saran Teoritis:
1. Untuk penelitian selanjutnya sebaiknya dalam menyimpulkan data disertai
dengan wawancara dan observasi secara langsung agar informasi yang
diperoleh akurat, komperhensif dan mendalam.
2. Bagi para peneliti selanjutnya diharapkan untuk memasukkan variabel
yang lain di luar variabel yang ada pada penelitian ini sehingga akan lebih
jelas faktor-faktor lain di luar gaya kepemimpinan di atas.
DAFTAR PUSTAKA
Sumber Buku :
Abu Ahmadi. (1990). Psikologi Sosial. Jakarta: PT. Rineka Cipta.
Buunk, B.P., Schaufeelli, W.B. (1996). Professional Burnout. Handbook of Work and Healyh Psychology. John Willey & Sons, Ltd.
Chaplin, J.P. (2002). Kamus Lengkap Psikologi. Jakarta : Erlangga.
Farber, Barry.A. (1991). Crisis in Education: Stress Burnout in the American Teacher. San Fransisco : Bass.
Greenberg, J., Baron, R.A. (1995). Behavior in Organization: Understanding and Managing The Human Side of Work. New Jersey : Prentice Hall, Inc.
Hadari Nawawi. (2003). Kepemimpinan Mengefektifkan Organisasi. Yogyakarta : Gadjah Mada University Press.
_____ . (2004). Kepemimipinan Yang Efektif. Yogyakarta: Gadjah Mada University Press.
Hersey, Paul. (1996). Management Of Organizational Behavior Utilizing Human Resourcces. yth Edition New Jersey USA: Prentice Hall International, Inc.
Jalaludin Rahmat. (1999). Metode Penelitian Komunikasi. Bandung : Remaja Rosda Karya.
Kartini Kartono. (2003). Pemimpin dan Kepemimpinan. Jakarta : PT. Grafindo Persada.
Kuncono. (2004 ). Aplikasi Komputer Psikologi. Jakarta : Universitas Persada Indonesia YAI.
Makmuri Muchlas. (2005). Peri/aku Organisasi. Yogyakarta : Gajah Mada University Press.
Moh. As' ad. (1986). Kepemimpinan Efektif Dalam Perusahaan : Suatu Pendekatan Psikologik. Cetakan ke-1. Yogyakarta : Liberty.
Pines, A.M., Aronson, E. (1988). Career Burnout: Cases and Cures. London : The Free Press, Collier MacMillan Publisher.
Riberu. (2003). Dasar-Dasar Kepemimpinan. Jakarta: CV. Pedoman llmu Jaya.
Robbins, Stephen.P. (2001 ). Perilaku Organisasi. Jilid II. Jakarta : Prehalindo.
Saifuddin Azwar. (2003). Reliabi/itas dan Validitas. Yogyakarta : Pustaka Pelajar.
______ . (2004). Penyusunan Skala Psikologi. Yogyakarta: Pustaka Pelajar.
Sarlito Wirawan Sarwono. (2001 ). Psikologi Sosial. Jakarta : Balai Pustaka.
Sevilla.G.C, et all. (1993). Pengantar Metode Penelitian. Jakarta: UI Press.
Sugiyono. (2002). Statistik Untuk Penelitian. Bandung : CV. Alfa Beta.
Suhendra dan Murdiyah Hayati. (2006). Manajemen Sumber Daya Manusia. Get. Ke-1. Jakarta : UIN Jakarta Press.
Sutrisno Hadi. (2002). Pengantar Metode Penelitian. Jakarta : UI Press.
Suwarto. (1999). Perilaku Keorganisasian. Yogyakarta: Universitas Atmajaya Yogyakarta.
Wirawan. (2002). Teori Kepemimpinan. Jakarta : UHAMKA Press.
Wustari Mangundjaya. (2000). Profit Gaya Kepemimpinan Berdasarkan Pendekatan Persuasi. Jakarta : Fakultas Psikologi UI.
Sumber Skripsi :
Dewi Agustina Fitrahayati. (2003). Hubungan Dukungan Sosial Dengan Burnout Pada Perawat di RS Kepolisian Pusat dr Sukanto. Jakarta : Skripsi (tidak diterbitkan). UPI YAI.
Nurhayati Restiyaningrum. (2006). Hubungan Antara Kondisi Kerja Dengan Peningkatan Kelelahan (Burnout). Jakarta : Skripsi. UIN Syarif Hidayatullah.
NN. (2005). Hubungan Ga ya Kepemimpinan Atasan Otoriter Dengan Stres Kerja Pada Karyawan di PT. Mitra Samudera Jaya Lines. Jakarta : Skripsi. UPI YAI.
Cicilia Yeti Prawasti. (1991 ). Burnout Pada Guru Sekolah SLB Tuna Ganda. Jakarta: Skripsi (tidak diterbitkan). UPI YAI.
Sumber Jurnal :
Cicilia Yeti Prawasti dan Marihot J. Napitupulu. (2002). Peranan Dimensi Gaya Kepemimpinan Atasan Yang Dipersepsikan Terhadap Burnout Pada Guru SMU Swasta di Jakarta. Depok: Jurnal. Fakultas Psikologi UI.
Demerouti, E., Barker, A.B., Nachreiner, F., Schaufelli, W.B. (2001 ). The Job Demands-resources Model of Burnout. Journal of Applied Psychology. Vol 86, No 3, 499-512. The American Psychological Associations, Inc.
Evi Sukmaningrum. (2005). Secondary Traumatic Stress, Vicarious Trauma dan Burnout Pada Pembimbing Yang Menangani Kekerasan Anak dan Perempuan. Bandung : Jurnal. Fakultas Psikologi Universitas Padjajaran.
Fery Farhati dan Haryanto F. Rosyid. (1996). Karakteristik Pekerjaan, Dukungan Sosial dan Tingkat Burnout Pada Non Human Service Corporation. Yogyakarta : Jurnal. Fakultas Psikologi UGM no.1.
Haryanto F. Rosyid. (1996). Burnout Penghambat Produktivitas Yang Perlu Dicermati. Jurnal. Buletin Psikologi th IV no.1.
Harry Susianto. (1992). Memadukan I/mu dan Seni dalam Menyusun Skala Likert. Jakarta : Jurnal Psikologi Sosial. Fakultas Psikologi UI.
Sutjipto. (2001 ). Apakah Anda Mengalami Burnout. Jakarta : Jurnal Pendidikan dan Kebudayaan no. 032 th 7, 688-706. UNJ.
Sumber Laporan :
Zul Azhar. (2002). Gaya dan Situasi dan Kepemimipinan Serta Pengaruhnya Terhadap lk/im Kerja Organisai di /KIP Padang. Jakarta : Laporan Penelitian. UPI YAI.
Sumber Internet :
Anon. (2000). Dinosaurus Orde Baru DiLuar Negeri.http://www.indopubs. com/archives.
Massofa. (2008). Teori Kepemimpinan.massofa.wordpress.com/-90k.
SI
N ISJ
JK w p p
w p p
w w w w w p
w p p p w w p p w w p w w p w w p p p
w w p p
w w w p p p w p p p w p w
USIA PEND 26 S1 23 03 36 S1 33 03 25 S1 30 S1 44 S1 40 S1 36 S1 24 03 32 03 39 S1 25 S1 40 S1 30 S1 40 03 28 S1 37 S1 30 S1 30 S1 24 S1 24 03 26 S1 24 S1 25 S1 25 S1 25 S1 28 S1 25 S1 30 S1 29 S1 32 S1 25 S1 24 S1 30 03 34 S1 24 S1 23 S1 42 S2 43 S2 35 S1 25 S1 36 03 23 S1 27 03 38 S1 32 S1 29 S1
LB 1 2 2THN 3 2
1,5 THN 2 2 12THN 3 3 6THN 3 2
1,6 THN 3 2 2THN 2 2 20 THN 3 4 15 THN 3 2 11 THN 3 3 2THN 3 2
12 THN 3 1 12 THN 4 1 6THN 2 3
20 THN 4 2 10 THN 3 1 20 THN 2 2 5THN 3 3 12THN 4 3 6THN 4 4 7THN 4 4 2THN 3 3
1,5 THN 3 2 1,5 THN 2 2 1,5 THN 2 2 2THN 2 3 2THN 2 2 3THN 2 2 3 THN 3 2 2THN 3 2 10 THN 3 3 5 THN 3 3 7THN 4 3 2THN 3 3
1,5 THN 3 2 5 THN 3 2 8THN 3 3
1,5 THN 3 3 1,5 THN 3 2 14 THN 3 3 14 THN 3 3 9THN 3 3 4THN 3 3 4THN 3 3
1,8 THN 3 3 2THN 3 4 6 THN 3 2 5 THN 3 2 3THN 3 2
Lampiran 1 DATA MENTAH HASIL TRY OUT SKALA GAYA KEPEMIMPINANATASAN OTORITER
3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30 31 3 4 2 3 3 3 3 2 2 3 3 2 3 3 2 3 3 2 2 3 2 3 3 2 2 2 3 2 2 3 3 2 3 2 3 2 2 2 2 2 2 3 2 3 2 2 2 2 2 3 2 2 3 3 2 2 3 2 2 3 2 3 2 2 1 2 2 2 2 2 3 2 3 1 3 2 2 2 3 2 2 2 2 2 2 2 2 2 3 2 3 3 3 2 1 2 2 3 1 2 2 3 2 3 2 2 2 3 2 1 3 2 2 3 3 2 3 3 2 3 2 3 2 2 2 3 2 2 2 2 3 2 2 2 2 2 3 2 2 2 2 2 2 2 2 2 3 2 3 2 3 3 2 3 2 2 2 3 2 3 2 3 2 2 2 3 2 2 2 2 2 2 3 3 3 2 3 3 2 3 3 4 2 3 3 2 3 3 2 3 3 3 2 2 2 3 4 3 3 1 3 1 3 2 3 2 3 3 3 1 2 2 2 3 2 3 2 3 2 2 1 2 2 3 2 1 2 2 2 2 2 2 2 3 2 3 4 4 1 1 3 3 2 2 3 1 3 2 3 1 1 1 4 2 2 1 2 2 2 2 1 2 3 3 4 2 3 3 3 3 2 3 1 3 2 2 3 3 3 2 3 3 2 3 2 3 2 3 2 3 2 4 2 4 3 4 4 4 1 3 3 1 3 2 3 3 2 2 4 1 4 2 4 3 1 2 2 2 4 2 3 1 4 1 3 1 1 3 1 2 1 3 1 4 1 4 1 1 2 4 2 1 1 2 1 1 1 2 3 4 2 3 2 4 2 3 4 1 2 3 2 4 1 3 3 3 3 2 1 4 3 3 3 2 2 3 2 2 4 1 4 3 3 1 1 2 1 3 2 3 1 4 1 3 1 2 3 4 1 2 1 2 1 1 2 2 2 3 2 4 2 3 1 1 2 2 2 1 3 2 3 2 3 2 1 2 3 2 2 1 2 2 2 2 1 2 3 2 3 2 2 1 1 2 1 2 2 3 2 3 2 3 1 2 2 4 2 1 2 2 2 2 2 2 3 3 3 4 4 3 3 3 3 3 3 2 3 3 3 3 4 3 3 3 2 3 4 3 3 1 3 3 4 2 4 4 3 3 3 3 3 3 2 3 2 3 3 4 3 4 2 2 2 3 3 2 2 3 2 2 2 3 4 3 2 4 4 3 2 3 3 4 2 2 4 4 1 3 4 3 3 3 2 3 4 3 3 1 3 4 3 3 2 3 4 4 4 3 3 3 4 4 2 3 3 2 3 4 4 3 3 2 3 4 3 4 2 3 3 3 2 3 2 3 3 3 2 1 2 2 2 2 3 1 4 2 2 2 2 3 3 2 2 2 2 2 2 2 2 1 3 3 3 3 3 2 2 3 2 2 2 3 1 2 3 3 2 2 2 3 2 3 2 2 2 2 3 3 1 3 2 4 2 3 1 ·3 3 1 1 1 3 2 4 3 3 2 2 1 4 1 1 1 1 2 1 2 2 1 3 2 4 2 3 1 2 3 2 1 1 3 2 4 3 3 2 2 1 4 1 1 2 1 2 1 2 2 4 3 2 2 3 3 2 4 4 3 2 2 1 3 3 3 4 4 4 1 3 2 4 3 2 3 3 3 2 2 3 2 3 2 3 1 1 3 2 3 1 3 1 3 2 3 2 2 2 4 2 2 2 2 2 2 2 2 3 4 1 3 3 4 1 4 2 2 1 1 1 4 1 3 2 2 3 3 1 3 4 3 3 2 4 2 3 2 3 2 4 3 3 2 1 2 2 3 1 3 2 3 2 2 2 2 3 3 3 3 2 2 3 3 2 3 1 3 3 3 3 3 2 2 3 2 2 2 3 1 2 3 3 2 2 2 3 2 3 2 2 2 2 3 3 2 3 2 3 3 3 2 1 2 2 2 2 2 1 4 2 2 2 2 3 3 2 2 3 2 2 2 3 3 3 2 3 4 4 3 3 3 3 3 3 2 3 3 2 3 4 3 3 3 2 3 4 3 3 2 3 3 3 3 3 3 4 4 3 3 3 3 3 3 2 3 3 3 3 4 3 3 3 2 3 4 3 3 2 3 3 3 2 3 2 3 2 2 2 2 3 2 2 3 2 2 3 2 2 2 2 2 3 2 2 3 2 2 2 2 3 2 3 2 4 3 3 3 2 2 2 2 2 3 2 3 4 3 2 2 2 3 2 2 2 2 2 2 3 3 2 3 3 3 2 2 2 2 3 2 2 2 2 2 4 2 3 2 2 2 3 2 2 2 2 2 2 2 2 3 2 3 4 3 3 3 3 3 3 3 2 3 3 2 3 4 3 3 3 2 3 4 3 3 2 3 3 3 2 3 2 4 2 3 1 1 2 2 3 2 2 2 3 2 2 1 2 2 4 1 1 1 4 2 1 3 3 2 3 3 3 3 3 2 2 2 3 3 1 3 3 3 3 3 2 2 1 3 2 2 3 3 2 2 3 2 3 2 3 4 4 3 3 3 3 3 3 2 3 3 2 3 4 3 3 3 2 3 4 3 3 2 3 3 3 3 2 3 4 3 3 3 3 3 3 3 2 3 3 2 3 4 3 3 3 2 3 4 3 3 2 3 3 2 1 3 2 3 2 3 2 2 1 2 3 2 3 1 3 4 1 1 2 2 3 2 1 2 2 3 3 3 2 1 2 2 2 2 2 2 2 2 4 2 2 1 2 2 1 1 3 1 4 3 3 1 3 3 4 3 2 1 1 3 1 3 3 2 1 1 2 2 2 2 3 1 3 3 2 1 2 2 3 2 1 2 3 2 1 2 2 2 3 2 3 2 4 3 2 3 3 2 2 3 2 3 2 4 2 2 2 3 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 1 2 2 4 2 2 2 2 2 1 1 2 1 4 3 3 1 3 4 4 3 2 1 2 3 2 3 2 3 1 1 1 2 2 2 3 2 3 2 3 1 1 2 3 2 1 1 2 2 1 2 2 2 3 2 3 2 3 1 1 1 2 2 2 4 2 3 2 3 1 1 2 3 2 1 1 2 2 1 2 2 2 3 2 3 2 3 2 2 2 2 3 2 3 2 3 2 2 2 2 2 3 2 2 3 2 3 2 2 2
AJ\ ~
32 2 2 2 2 2 2 3 2 2 2 2 1 3 1 2 2 3 3 3 3 2 2 1 1 2 2 3 3 2 3 3 3 2 2 2 3 2 2 3 3 2 2 1 1 1 1 1 2
33 34 4 1 3 3 2 3 3 2 3 3 3 3 1 2 3 3 4 3 2 3 2 3 2 4 2 3 3 3 3 3 3 3 4 4 2 3 3 4 3 4 3 3 2 3 3 3 3 3 2 3 2 3 1 4 2 2 2 3 2 3 3 3 3 4 2 2 2 3 3 3 3 3 3 2 2 3 3 3 3 3 3 3 1 2 3 2 2 3 2 2 4 3 4 3 3 3
35 36 37 38 3 2 2 2 2 2 2 2 2 3 2 2 2 2 2 3 2 2 2 2 2 2 2 2 2 3 3 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 3 2 2 2 2 2 2 1 3 1 3 1 1 2 3 2 1 1 3 2 2 2 2 2 2 2 2 3 2 3 3 3 2 2 3 4 3 3 3 3 3 3 3 2 2 2 2 2 2 2 2 2 1 1 3 2 1 1 1 3 2 4 3 2 2 2 2 2 2 3 3 2 3 3 3 2 2 2 2 2 2 2 2 3 3 3 3 3 3 3 3 2 2 2 2 2 3 2 2 2 2 2 2 3 3 3 3 2 1 1 2 3 2 2 3 3 3 3 3 3 3 3 2 3 2 2 2 3 2 2 2 2 2 1 2 2 2 2 2 3 2 2 2 2 2 2 1 2 2 2 1 2 2 2 3
39 40 41 42 43 44 45 46 3 1 3 4 3 3 3 2 2 2 2 2 2 3 2 2 2 2 2 3 2 2 2 2 1 2 2 2 2 3 2 2 2 2 2 3 2 2 2 2 2 2 2 2 3 2 2 3 3 3 3 3 2 2 4 2 2 2 2 2 2 2 2 2 1 3 1 1 2 2 2 2 3 3 2 3 3 2 2 2 1 2 3 3 2 2 2 2 1 1 1 3 1 2 1 1 1 1 3 3 3 3 3 2 2 1 2 3 2 2 2 2 1 1 1 1 1 4 1 2 2 2 3 2 2 2 2 2 3 4 4 3 3 4 4 3 2 2 3 3 2 2 2 2 3 4 4 4 3 4 4 3 3 4 4 4 3 4 4 3 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 3 3 2 2 2 2 2 2 2 1 2 2 1 2 2 2 2 1 2 2 1 1 2 1 1 3 3 2 3 2 2 2 3 2 2 2 2 1 1 3 3 3 3 3 2 3 3 3 3 3 3 3 2 2 2 2 3 3 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 3 3 3 3 3 4 4 3 3 4 3 3 3 4 4 3 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 3 2 3 2 3 2 2 2 3 2 2 2 2 3 3 3 3 3 4 4 3 2 1 1 2 2 3 2 3 2 3 2 3 3 2 2 2 3 3 3 3 3 4 4 3 2 3 3 3 3 4 4 3 2 2 2 2 2 2 2 2 2 1 1 3 1 2 2 1 2 2 2 1 2 2 2 1 2 2 2 2 2 2 2 2 2 1 1 3 1 2 2 1 1 1 1 2 1 2 2 2 1 1 1 2 1 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2
47 48 49 50 51 52 53 54 55 56 57 58 59 60 61 62 63 64 65 66 Jumlah 3 2 2 2 3 2 2 3 2 3 3 4 3 2 4 2 2 3 2 3 170 2 2 2 2 3 2 2 2 3 2 3 2 2 2 2 3 3 2 2 2 150 2 2 2 2 3 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 3 2 3 3 145 2 2 2 2 2 2 3 2 2 2 2 1 2 2 2 3 1 2 3 3 145 2 2 2 2 2 2 2 3 2 2 2 2 2 2 2 3 2 2 3 3 147 3 3 3 2 3 2 2 3 3 2 2 2 2 2 2 3 3 2 3 3 157 3 3 2 1 1 1 4 3 3 3 4 4 1 4 2 3 2 3 3 3 175 2 2 2 2 3 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 3 3 143 2 2 2 2 3 2 3 2 2 2 2 2 2 1 1 3 4 2 2 2 143 2 3 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 3 3 3 2 3 2 162 2 3 2 1 4 4 2 2 2 2 3 3 3 2 3 2 3 3 3 3 167 1 2 2 2 4 2 1 2 1 2 2 2 2 1 1 4 3 2 3 4 129 3 2 1 1 3 2 3 1 4 4 3 3 2 4 1 3 3 1 3 4 167 2 2 2 2 3 3 1 2 1 2 1 1 2 1 2 3 3 2 4 4 140 2 1 1 1 3 2 2 3 2 1 1 1 2 1 1 4 3 2 3 4 132 2 2 2 2 1 2 1 2 2 2 2 1 2 1 3 1 3 3 4 3 138 4 4 2 2 3 2 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 2 2 201 2 2 3 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 3 3 3 167 3 3 2 2 3 3 3 3 3 3 3 3 3 4 3 2 2 3 3 1 202 4 3 3 2 3 3 3 3 3 2 3 3 3 1 3 3 3 3 3 2 206 2 2 2 2 3 2 2 2 2 2 2 2 2 1 2 2 3 2 4 3 147 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 3 2 3 3 2 150 2 2 2 2 2 2 3 4 3 1 1 1 2 3 4 3 3 3 3 3 141 2 2 2 2 2 2 1 2 1 1 1 3 2 1 2 2 2 3 3 2 129 3 2 1 1 3 3 3 2 2 2 1 2 2 3 3 3 3 3 2 1 167 2 2 2 2 3 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 3 3 2 3 3 145 3 2 2 1 1 3 3 2 3 2 4 4 1 3 2 2 3 2 4 2 163 3 3 3 3 2 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 2 2 3 2 2 172 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 3 2 2 2 3 2 3 3 2 151 3 2 2 3 2 3 3 3 2 2 2 3 4 3 3 2 3 2 4 3 159 3 3 2 2 3 3 3 3 3 3 3 3 3 1 3 3 3 3 2 2 193 4· 3 2 2 3 2 2 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 2 200 2 2 2 2 3 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 3 3 145 2 2 2 2 2 2 2 3 2 2 2 2 3 2 3 2 2 3 3 3 158 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 3 3 3 147 3 3 2 2 3 3 3 3 3 3 3 3 3 1 3 3 3 3 2 2 192 2 2 2 2 2 3 2 3 4 2 1 1 1 1 2 2 2 2 4 4 142 2 2 2 2 3 2 1 2 2 2 2 2 2 1 3 3 2 2 3 2 155 3 3 2 2 3 3 3 3 3 3 3 3 3 1 3 3 3 3 2 2 193 3 3 2 2 3 3 3 3 3 3 3 3 3 1 3 3 3 3 2 2 189 1 3 2 2 3 3 1 2 1 1 1 2 2 2 2 2 3 3 4 3 146 2 2 3 2 3 1 2 1 2 2 1 2 3 2 2 4 3 1 3 2 139 1 3 2 2 2 3 1 1 2 1 1 2 1 1 2 2 1 2 3 3 127 2 3 2 2 3 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 3 2 2 3 3 151 2 2 3 2 3 2 2 1 2 2 1 2 2 2 2 3 3 1 3 2 140 2 2 2 2 3 2 2 2 2 2 2 1 2 1 2 3 3 2 3 2 131 2 2 2 2 3 2 2 2 2 2 2 1 2 1 2 3 3 2 3 2 132 2 2 2 2 3 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 3 3 2 3 3 150
~
~ JK w p p w p p w w w w w p w p p p w w p p w w p
w w p
w w p p p
w w p p w w w p p p w p p p w p w w
USIA 26 23 36 33 25 30 44 40 36 24 32 39 25 40 30 40 28 37 30 30 24 24 26 24 25 25 25 28 25 30 29 32 25 24 30 34 24 23 42 43 35 25 36 23 27 38 32 29 23
PEND LB S1 2THN 03 1,5 THN S1 12 THN 03 6THN 51 1,6 THN 51 2THN 51 20 THN 51 15 THN S1 11 THN 03 2THN 03 12THN 51 12THN 51 6THN 51 20 THN 51 10 THN 03 20 THN 51 5THN 51 12 THN S1 6THN S1 7THN S1 2THN 03 1,5 THN 51 1,5 THN S1 1,5 THN 51 2THN S1 2 THN S1 3THN 51 3 THN 51 2THN 51 10 THN 51 5THN 51 7THN 51 2THN 51 1,5 THN 03 5THN 51 8 THN S1 1,5 THN 51 1,5 THN 52 14 THN 52 14 THN 51 9THN 51 4THN 03 4THN S1 1,8 THN 03 2THN S1 6THN 51 5THN S1 3THN S1 1,5 THN
1 2 3 4 5 3 2 2 2 3 3 2 3 2 3 2 2 3 2 2 2 2 2 2 1 2 2 3 2 2 2 2 2 2 2 3 2 2 3 3 3 2 2 2 2 2 2 3 2 1 3 2 2 2 2 3 2 2 2 3 1 1 1 1 1 1 2 2 3 3 2 2 3 1 2 1 1 1 1 2 3 2 3 2 2 4 3 3 3 3 3 2 2 2 2 4 3 4 3 3 4 3 3 3 3 2 2 3 2 2 3 2 3 2 2 2 1 1 2 2 2 1 2 1 2 2 2 3 3 3 2 2 2 2 2 1 2 2 2 3 2 2 3 3 2 3 2 3 2 2 2 2 2 2 2 3 3 3 3 3 4 4 4 4 4 3 2 3 3 3 3 2 2 2 2 2 2 2 2 2 3 3 3 3 3 3 2 3 2 3 3 2 2 2 2 4 3 ' 3 3 3 3 2 3 3 3 2 2 3 1 2 3 2 3 3 3 2 3 3 2 2 2 2 2 2 1 4 3 2 3 3 3 2 3 2 3 3 2 3 2 3 3 2 2 2 2 3 2 2 2 2
Lampiran 2 DATA MENTAH HASIL TRY OUT SKALA BURNOUT
6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 3 3 3 2 2 3 2 2 2 3 2 2 3 2 3 2 3 3 3 3 2 3 3 2 2 3 3 2 2 2 2 2 3 2 2 3 3 2 2 1 2 2 2 2 2 3 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 3 2 2 2 2 2 2 2 2 2 1 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 1 2 1 1 1 1 2 2 2 2 2 2 3 2 2 2 2 3 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 3 2 2 3 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 3 2 3 2 2 3 2 2 2 2 3 2 2 3 2 3 2 2 3 2 2 3 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 1 1 2 1 2 2 2 2 2 1 2 2 2 2 2 2 2 2 1 1 2 3 2 2 3 2 2 2 3 2 2 2 3 3 2 2 2 3 2 2 3 2 2 2 2 3 3 2 2 1 4 2 1 1 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 3 2 2 2 3 1 1 1 1 1 2 1 1 1 2 2 1 2 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 3 3 2 2 4 2 1 2 3 2 2 3 2 2 2 3 2 2 2 3 1 4 2 1 1 1 1 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 1 1 1 1 1 1 1 2 2 2 1 2 2 2 1 1 2 1 1 1 1 1 1 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 3 2 2 2 2 3 2 2 2 2 2 2 3 3 3 3 3 4 3 2 4 4 4 2 3 3 4 4 3 4 4 4 2 3 4 2 2 2 2 2 3 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 3 2 2 2 2 3 3 3 3 3 2 2 3 3 3 3 4 4 2 3 3 4 3 3 3 4 3 2 3 4 3 3 3 2 3 3 3 3 3 3 4 3 3 4 3 3 3 3 4 3 2 3 4 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 3 2 2 3 2 2 3 3 3 3 2 2 2 2 2 2 3 3 2 1 3 4 3 2 2 2 2 2 2 2 3 2 2 1 3 2 1 1 2 2 2 2 2 1 2 1 2 2 2 2 2 2 2 3 2 2 1 3 2 1 1 2 2 2 4 2 3 2 2 2 2 1 2 2 2 3 2 4 3 3 3 2 3 3 3 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 3 2 2 2 2 2 2 3 2 3 2 2 2 1 4 2 2 2 3 2 2 3 4 2 2 3 2 3 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 3 3 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 3 2 2 3 3 3 2 3 2 3 2 3 3 3 3 2 3 3 2 2 2 3 2 3 2 3 2 2 2 2 2 2 3 3 2 3 2 2 3 2 3 3 3 3 3 2 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 2 3 3 3 2 3 3 4 4 3 3 2 4 4 3 4 4 4 3 3 3 3 3 3 4 4 4 3 3 4 2 2 3 2 2 2 2 2 2 2 2 2 3 2 2 2 2 2 2 3 2 2 3 2 3 2 2 2 4 2 2 2 4 4 2 3 3 3 2 2 3 2 2 2 2 4 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 2 3 3 3 2 3 3 2 2 2 2 2 2 2 2 3 3 3 2 3 2 2 2 2 2 2 2 2 3 3 2 2 3 2 2 3 2 2 2 3 3 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 2 3 3 3 2 3 3 4 4 3 3 3 2 2 3 4 2 3 2 2 2 2 2 2 2 4 4 2 2 2 1 1 1 2 2 2 2 2 2 2 2 3 3 2 2 1 3 2 2 2 2 2 2 4 4 3 3 3 2 2 3 4 2 3 2 2 2 2 2 2 2 4 4 2 2 2 2 2 1 2 2 3 2 2 2 2 2 3 2 1 4 2 2 2 1 2 3 2 2 1 1 1 2 2 2 2 2 2 2 2 2 3 2 2 2 3 2 2 1 2 2 1 3 3 3 3 3 2 3 2 2 2 3 2 2 2 2 2 2 2 4 4 2 2 2 3 3 3 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 3 3 2 2 1 1 2 2 2 3 3 3 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 3 3 2 2 1 1 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 3 2 1 1 1 2 1 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 1 2 2 2 2 2 2 3
(;-,_ "50 29
3 2 2 3 3 3 2 2 1 3 2 1 3 2 1 2 2 2 4 4 2 3 1 1 4 2 2 2 3 3 3 3 2 2 2 3 2 2 3 2 2 2 1 2 2 2 2 2 2
30 2 2 2 1 2 2 2 2 1 2 1 1 3 2 1 2 2 2 4 4 2 2 1 1 4 2 3 2 3 2 3 3 2 2 2 3 2 2 3 4 2 4 2 2 2 2 2 2 1
31 32 33 3 3 3 3 2 2 2 2 2 3 2 2 3 2 3 3 2 2 3 2 2 2 2 2 3 2 2 3 3 2 3 2 2 1 1 2 2 4 3 2 1 2 1 1 1 3 2 2 3 3 3 3 3 2 3 1 3 3 4 4 2 2 2 3 3 3 2 2 2 2 2 2 3 2 3 3 2 2 3 2 3 3 2 2 2 3 3 2 3 2 3 3 3 3 4 3 3 2 3 3 3 2 2 2 2 3 3 3 3 2 3 4 2 2 3 3 3 4 2 2 3 2 3 4 2 2 3 2 1 3 2 2 4 2 2 3 2 2 3 2 2 3 2 2 3 2 2
34 35 36 37 38 39 40 3 3 3 2 3 3 2 2 3 2 3 3 3 2 2 2 2 2 2 2 2 1 3 2 2 2 1 1 2 2 2 2 3 2 2 2 2 2 2 3 2 2 2 4 1 2 3 2 2 2 2 2 2 2 2 2 1 2 1 1 2 2 2 2 2 2 2 3 3 2 2 3 2 3 4 2 4 1 2 1 1 3 1 1 2 3 3 3 2 4 3 2 2 2 2 3 2 2 1 2 1 1 2 1 1 2 2 2 2 2 2 2 2 3 3 3 3 3 3 2 3 2 2 3 2 2 2 4 3 3 2 4 3 2 4 3 3 2 3 3 2 2 2 2 3 2 2 2 3 2 2 3 2 2 2 2 2 1 3 2 1 2 2 2 1 3 2 1 3 2· 3 2 3 3 4 2 2 2 2 3 2 2 4 1 3 3 1 2 3 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 3 2 2 2 2 2 3 2 2 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 4 4 2 2 2 2 3 2 2 2 3 4 2 3 3 2 2 2 2 2 3 2 2 3 3 3 3 3 3 3 2 2 2 3 4 2 2 2 2 2 2 3 2 2 3 3 3 3 3 3 3 2 2 2 1 3 2 2 2 2 2 2 4 1 2 2 2 2 1 1 2 2 2 2 3 2 3 2 2 2 2 2 2 3 1 1 2 2 2 4 4 2 2 2 2 2 4 4 2 2 2 2 2 4 4 2 2 3 2 2 3 3 3 2 2 2 2 2 3 2 2
41 42 43 44 45 46 47 4ll 49 50 51 52 53 54 Jumlah 3 3 2 3 3 2 2 3 2 3 2 2 2 3 139 3 4 2 2 2 2 2 2 2 2 3 2 2 2 125 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 110 2 3 2 2 2 2 2 2 2 3 2 2 2 2 102 2 2 2 2 2 2 2 2 3 2 2 2 2 2 116 2 3 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 114 2 3 2 2 2 2 2 3 3 2 3 3 3 2 128 2 3 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 110 2 3 2 1 2 2 2 2 2 1 1 2 2 2 97 3 3 2 2 2 2 2 3 3 2 3 2 2 3 127 2 4 1 1 1 1 1 3 1 2 2 1 1 2 113 1 3 1 2 1 1 1 1 2 1 1 2 1 1 67 2 3 1 3 3 3 1 1 2 3 1 1 3 1 128 2 2 2 2 1 2 1 2 2 2 2 4 3 2 105 1 2 2 2 2 2 1 2 2 1 1 1 2 1 72 2 3 2 2 2 2 2 3 2 2 2 2 2 2 115 3 4 3 2 2 2 2 3 2 3 3 2 2 3 161 2 3 2 2 2 2 2 2 2 2 3 2 2 2 119 3 4 3 3 3 2 3 4 3 3 3 3 3 4 167 3 4 3 2 2 2 3 3 2 2 3 3 2 4 164 2 3 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 111 2 3 2 2 2 2 2 3 2 2 2 2 3 2 127 2 3 2 2 2 2 1 2 2 2 2 2 2 2 105 2 3 2 2 2 2 1 2 2 2 2 2 2 2 100 1 3 3 2 2 2 2 2 3 3 4 4 2 3 142 2 3 3 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 113 2 4 1 3 3 3 1 1 2 3 1 1 3 1 124 2 3 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 114 3 3 2 3 2 3 2 2 2 3 3 2 2 2 133 3 3 2 3 3 3 3 2 2 3 2 2 3 2 127 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 2 3 158 3 4 3 3 3 3 3 4 3 3 3 3 2 3 181 2 3 2 3 2 2 2 2 3 3 2 2 2 2 123 3 4 2 2 2 2 2 2 2 2 4 2 2 4 136 2 3 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 110 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 2 3 159 3 4 2 3 2 2 1 2 2 2 3 2 2 3 127 2 4 2 2 2 2 2 3 1 1 2 1 3 2 118 3 3 3 3 3 3 2 3 3 3 3 2 2 3 158 1 4 4 3 2 2 2 3 3 2 1 2 1 2 135 2 3 1 2 2 2 1 3 2 1 1 2 2 2 108 1 4 4 3 2 2 2 3 3 2 1 2 1 2 133 2 2 2 2 1 2 2 2 4 1 1 3 3 1 113 2 4 2 2 2 2 1 2 2 1 2 2 2 2 104 1 4 4 3 2 2 2 3 3 2 1 2 2 2 135 1 4 4 3 2 2 2 3 3 2 1 2 2 2 124 1 4 4 3 2 2 2 3 3 2 1 2 2 2 124 2 3 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 116 2 3 2 2 1 1 1 2 2 1 1 1 2 2 101
l,ampiran 3 Validitas Skala Gaya Kepemimpinan Atasan Otoriter
****** Method 1 {space saver) will be used for this analysis ******
R E L I A B I L I T Y
3tatistics for SCALE
Mean 157.1000
[tern-total Statistics
TAROOOOl TAR00002 TAR00003 IAR00004 TAR00005 TAR00006 TAR00007 TAR00008 TAR00009 TAROOOlO TAROOOll TAR00012 TAR00013 IAR00014 IAR00015 TAR00016 IAR00017 TAR00018 TAR00019 TAR00020 TAR00021 TAR00022 IAR00023 TAR00024 TAR00025 TAR00026 TAR00027 TAR00028 TAR00029 TAR00030 TAR00031 1AR00032 TAR00033 TAR00034 !AR00035 1AR00036 1AR00037 1AR00038
Scale Mean
if Item Deleted
154.1800 154.6200 154.8800 154.1000 154.8600 153.8000 154.5000 154.1000 155.0800 154.9800 154.7000 154.7600 154.6600 155.2600 154.3400 154.9200 154.2800 154.6400 154.2600 154. 9600 154.9400 154.8200 154.1800 154.8600 154.7400 154.8200 154.7000 155.0600 154.8400 154.6800 154.7000 154.9800 154.4600 154.1800 154.8400 154.9200 154.9600 154.8200
A N A L Y S I S S CA L E
Variance 449.9286
Scale Variance if Item Deleted
443.5792 436.2404 429.0465 455.8878 435.7963 440.7347 428.7857 442.9082 424.7690 424.5506 439.0306 433.4106 436.6371 446.0739 447.l.678 426.4016 466.8588 434.8065 431. 9922 425.5086 428.6290 437.4976 471. 9873 432.5718 409.5024 431.2118 436.7449 455.6494 428.8718 436.5486 432.3776 426.3873 449.6412 441.9465 435.5657 436.1567 429.4269 436.8853
Std Dev 21.2115
N of Variables
66
Corrected ItemTotal
Correlation
.2530
.4116
.6666 -.2576
.5269
.3417
.6336
. 2993
.7019
.6325
.3396
.4778
.4551
.1424
.0839
.6311 - . 5081
.4762
. 4640
. 7126
. 7071
.3605 -.6928
.6198
.8638
.6002
.4340 -.2358
.6351
. 5111
.5862
.7459 -.0086
.3018
.5595
.5394
.7585
.4991
(A L P H A)
Alpha if Item Deleted
. 9394
.9387
.9373
.9415
.9382
.9390
.9374
.9392
.9369
.9373
.9391
.9383
.9385
.9399
.9402
.9374
.9439
.9384
.9384
.9369
.9372
.9390
.9445
.9377
.9354
.9377
.9386
.9415
.9374
.9383
.9378
.9369
.9410
. 93 92
.9381
.9382
.9371
.9383
g? VAR00039 155.0600 432.0984 .5722 .9378 VAR00040 154.9600 423.3045 .7338 .9367 VAR00041 154.8600 422.4902 .7678 .9365 VAR00042 154.5200 432.7853 .5461 .9380 VAR00043 154.9000 428.1327 .7357 .9370 VAR00044 154.5000 425.4796 . 7138 .9369 VAR00045 154.7000 419.1531 .8819 .9358 VAR00046 155.0000 432.0816 .6839 . 9375 VAR00047 154.7600 425.7780 .8334 .9366 VAR00048 154.7600 434.1453 .6662 .9377 VAR00049 155.0600 448.5882 .0597 .9400 VAR00050 155 .1600 449.9739 -.0141 .9403 VAR00051 154.4800 447.1118 .0841 .9403 VAR00052 154.8200 441.6200 .3315 .9391 VAR00053 154.9400 432.2208 .5590 .9379 VAR00054 154.8000 436.9388 .4423 .9385 VAR00055 154.8400 433.5249 .5507 .9380 VAR00056 154.9800 432.3465 .6589 .9376 VAR00057 154.9400 426.8331 .6868 .9371 VAR00058 154.8600 428.0820 .6432 .9374 VAR00059 154.9000 435.6837 .5188 .9382 VAR00060 155.2200 438.4200 .2942 .9395 VAR00061 154.7600 434.1861 .5322 . 9381 VAR00062 154.4200 449.9629 -.0159 .9406 VAR00063 154.5400 447.3555 .0792 .9402 VAR00064 154.7200 437.5935 .4489 .9385 VAR00065 154.1600 461. 0351 -.4551 .9423 VAR00066 154.5000 464.3367 -.4759 .9432
Reliability Coefficients N of Cases 50.0 N of Items 66 ii.lpha .9395
Lampiran 4 Reliabilitas Skala Gaya Kepemimpinan Atasan Otoriter
****** Method 1 (space saver) will be used for this analysis ******
R E L I A B I L I T Y
3tatistics for SCALE
Mean 121.7000
rtem-total Statistics
JAROOOOl JAR00002 JAR00003 JAR00005 JAR00006 JAR00007 JAR00008 JAR00009 JAROOOlO JAROOOll JAR00012 JAR00013 JAR00016 JAR00018 JAR00019 JAR00020 JAR00021 JAR00022 JAR00024 JAR00025 JAR00026 JAR00027 JAR00029 JAR00030 JAR00031 JAR00032 JAR00034 vAR00035 vAR00036 vAR00037 vAR00038 vAR00039 vAR00040 vAR0004 l vAR00042 vAR00043 vAR00044 vAR00045
Scale Mean
if Item Deleted
118.7800 119.2200 119.4800 119.4600 118.4000 119 .1000 118.7000 119.6800 119.5800 119.3000 119.3600 119. 2600 119.5200 119.2400 118.8600 119.5600 119.5400 119.4200 119.4600 119.3400 119.4200 119.3000 119.4400 119.2800 119.3000 119.5800 118.7800 119.4400 119.5200 119.5600 119.4200 119. 6600 119.5600 119.4600 119.1200 119.5000 119 .1000 119.3000
A N A L Y S I S S C A L E
Variance 515.4388
Scale Variance if Item Deleted
509.6445 500.4608 492.7853 500.4576 506.4082 492.9082 508.2551 489.0384 486.7384 503.2755 497.3780 502.5229 488.9486 498.4310 496.5718 488.6188 492.2535 502.3302 496.1310 471.2086 494.2894 500.8265 491.7616 501.3486 496.7041 489.8404 507.5629 500.1290 500.5404 492.7004 501.5139 496. 7188 487.3943 486.0902 497.0873 491.5204 489.3980 482.0918
Std Dev 22.7033
N of Variables
52
Corrected ItemTotal
Correlation
. 2143
. 4221
.6762
. 5221
. 3129
.6309
.2862
.6874
.6708
.3559
.4894
.4118
.6661
.5023
.4563
.7322
. 7196
.3558
.6454
.8834
.6356
.4508
.6691
.5030
. 5849
.7582
.2777
.5574
.5458
.7869
.4983
. 5611
. 7214
.7670
.5466
.7550
.7100
.8927
(A L P H A)
Alpha if Item Deleted
. 9650
.9645
.9636
.9641
.9648
.9637
. 9648
. 9635
.9636
.9647
. 9643
. 9645
. 9636
. 9642
. 9645
. 9633
. 9634
. 9648
. 9637
.9625
.9637
. 9644
. 9636
. 9642
. 9639
. 9633
. 9648
. 9640
. 9641
. 9633
.9642
. 9640
. 9633
. 9632
. 9640
. 9633
. 9634
. 9626
0) VAR00046 119. 6000 496.6939 .6706 . 9637 VAR00047 119. 3600 489.6637 .8305 . 9631 VAR00048 119.3600 498.9290 .6506 . 9638 VAR00052 119.4200 506.8608 .3198 . 9647 VAR00053 119.5400 495.3555 .5944 . 9639 VAR00054 119.4000 502.1633 .4220 . 9644 VAR00055 119. 4400 497.2310 .5725 . 9639 VAR00056 119.5800 496.4118 .6666 . 9637 VAR00057 119.5400 489.9678 .7088 . 9634 VAR00058 119. 4600 490.7841 .6803 . 9635 VAR00059 119. 5000 501.2755 .4808 . 9642 VAR00060 119. 8200 501.5384 .3363 . 9650 VAR00061 119.3600 498.7657 .5268 . 9641 VAR00064 119.3200 502.2220 .4499 . 9643
Reliability Coefficients N of Cases 50.0 N of Items 52 11.lpha = .9646
Lampiran 5 Validitas Skala Burnout ****** Method 1 (space saver) will be used for this analysis ******
R E L I A B I L I T Y
Statistics for SCALE
Mean 123.2800
Item-total Statistics
\/AROOOOl \/AR00002 \/AR00003 \/AR00004 \/AR00005 \/AR00006 ITAR00007 \/AR00008 \/AR00009 \/AROOOlO \/AROOOll \/AR00012 \/AR00013 \/AR00014 JAR00015 JAR00016 \/AR00017 \/AROOOlB \/AR00019 JAR00020 JAR00021 /AR00022 JAR00023 /AR00024 /AR00025 /AR00026 /AR00027 /AR00028 IAR00029 IAR00030 IAR0003 l IAR00032 /AR00033 /AR00034 IAR00035 IAR00036 IAR00037 fAR00038 /AR00039
Scale Mean
if Item Deleted
120.6600 121.1600 120.7600 121.0600 120.9400 120.9400 121.0400 121.0400 121.1400 121.1200 120.8600 121.2200 121.0800 120.9400 120.9600 120.8400 121.0600 120.8800 121.0200 120.8400 121.0800 121.0200 121. 0600 121.0200 121. 0400 121.2400 120.9600 120.8600 121.0200 121.0600 120.5200 121.0000 120.9600 121.2000 120.9200 121. 0600 121.0400 120.4800 121.0400
A N A L Y S I S S C A L E
Variance 489.5527
Scale Variance if Item Deleted
464.2698 469.7290 471. 4514 467.1596 468.0984 463.0780 463.0188 467.9984 474.0820 477.4547 471.1024 470.9506 476.5649 469.4045 469.5086 466. 0963 479.4045 479.1690 471.3261 468.8310 468.3608 482.1016 468.2616 458.8771 461.2229 481.6963 472.4882 465.1024 467.3261 463.2820 476.4996 470.4898 472.6922 475.8367 474.4016 470.6698 471.4269 489.5608 465.1412
Std Dev 22.1258
N of variables
54
Corrected ItemTotal
Correlation
.7098
.8061
.5998
.7843
.7043
.7059
.7551
.6524
. 5411
.4337
.6475
.7180
.4769
.6914
. 6611
.7548
.4881
.4315
.6862
.6629
.6553
.2877
.7847
.7368
.7375
.3875
.5863
.7041
.6674
.6862
.4195
.6107
.6471
.5428
.5366
.6925
.5237 -.0161
.7435
(A L P H A)
Alpha if Item Deleted
. 9663
. 9662
. 9667
.9661
.9664
. 9663
. 9661
.9665
.9669
. 9672
. 9666
. 9664
. 9671
.9664
. 9665
. 9662
. 9671
. 9672
.9665
. 9665
. 9665
. 9676
. 9662
. 9662
. 9662
. 9673
. 9668
. 9663
. 9665
. 9664
. 9673
. 9667
. 9666
. 9669
. 9669
. 9665
. 9670
.9687
. 9662
/OD
({)/
VAR00040 121.1200 467.4139 .7044 . 9664 VAR00041 121.1400 473.9596 .5188 . 9670 VAR00042 120.0600 477.7310 .4251 . 9672 VAR00043 121. 0200 472.3873 .4731 .9672 VAR00044 121.0000 477.1020 .4844 . 9671 VAR00045 121.2000 475.5918 . 5937 . 9668 VAR00046 121.1600 478.6269 .5095 . 9670 VAR00047 121.4000 471.8776 .6714 .9665 VAR00048 120.8600 471.0208 .5916 .9667 VAR00049 120.9800 479.4486 .3844 .9673 VAR00050 121.1600 470.3004 .6584 . 9665 VAR00051 121.2200 469.6037 .5266 .9671 VAR00052 121.1800 478.0690 .3912 .9674 VAR00053 121.1400 486.6943 .1003 .9681 VAR00054 121.0600 467.5269 .7027 . 9664
Reliability Coefficients N of Cases 50.0 N of Items 54 Alpha . 9674
Lampiran 6 Reliabilitas Skala Burnout
****** Method 1 (space saver) will be used for this analysis ******
R E L I A B I L I T Y
Mean Statistics for SCALE 118. 3400
Item-total Statistics
VAROOOOl VAR00002 VAR00003 VAR00004 VAROOOOS VAR00006 VAR00007 VAR00008 VAR00009 VAROOOlO VAROOOll VAR00012 llAR00013 \/AR00014 \/AR00015 VAR00016 \/AR00017 llAR00018 llAR00019 \/AR00020 llAR00021 \/AR00022 \/AR00023 \/AR00024 \/AR00025 llAR00026 llAR00027 i/AR00028 i/AR00029 i/AR00030 i/AR00031 i/AR00032 i/AR00033 i/AR00034 i/AR00035 i/AR00036 i/AR00037 i/AR00039
Scale Mean
if Item Deleted
115.7200 116.2200 115.8200 116 .1200 116.0000 116.0000 116.1000 116.1000 116.2000 116 .1800 115. 9200 116.2800 116 .1400 116.0000 116. 0200 115.9000 116.1200 115.9400 116.0800 115. 9000 116 .1400 116.0800 116 .1200 116. 0800 116 .1000 116.3000 116.0200 115.9200 116.0800 116.1200 115.5800 116. 0600 116. 0200 116.2600 115.9800 116.1200 116.1000 116. 1000
A N A L Y S I S S C A L E
variance 486.5555
Scale Variance if Item Deleted
461.4710 466.8690 468.5180 464.0261 465.1837 460.0000 459.8878 464.9082 471.1837 474.3955 468.3200 468.0424 473.4698 466.2041 466.5506 463.1122 476.4751 476.3433 468.4016 466.1327 465.3882 479.1363 465.2914 455.5445 458.0510 478.9082 469.7343 462.2384 464.3608 460.0669 473.5139 467.5678 469.6935 472.8902 471.4894 467.7812 468.9490 462.1327
Std Dev 22.0580
N of Variables
52
Corrected ItemTotal
Correlation
.7062
.8029
.5995
.7919
.7038
.7104
.7616
.6575
.5392
.4374
.6417
.7167
.4822
.7009
.6619
.7568
.4863
.4254
.6855
.6550
.6566
.2873
.7862
.7479
.7448
.3780
.5794
.7023
.6685
.6945
.4205
.6101
.6493
.5424
.5351
.6906
.5095
.7462
(A L P H A)
Alpha if Item Deleted
.9685
.9684
. 9689
. 9683
.9686
. 9685
.9683
. 9687
.9691
.9694
. 9688
. 9686
. 9692
. 9686
. 9687
.9684
. 9692
. 9694
. 9687
. 9687
.9687
. 9697
. 9684
.9684
.9684
. 9695
. 9690
.9685
. 9687
. 9686
.9695
. 9689
. 9688
. 9691
. 9691
. 9686
.9692
. 9684
/tJ2
/63 VAR00040 116 .1800 464.4771 .7047 . 9685 VAR00041 116. 2000 471.1429 .5142 . 9692 VAR00042 115.1200 474.7200 .4269 .9694 VAR00043 116. 0800 469. 2996 .4773 . 9694 VAR00044 116. 0600 474.0984 .4862 . 9692 VAR00045 116. 2600 472.5637 . 5969 .9689 VAR00046 116.2200 475.6853 .5084 . 9692 VAR00047 116. 4600 468.8657 .6741 . 9687 VAR00048 115.9200 468.2792 .5849 . 9689 VAR00049 116.0400 476.5290 .3825 .9695 VAROOOSO 116.2200 467.2363 . 6629 .9687 VAR00051 116.2800 466.6955 .5258 . 9692 VAR00052 116.2400 475.2473 .3861 . 9695 VAR00054 116.1200 464.6384 .7014 .9686
Reliability Coefficients N" of Cases 50.0 N of Items 52 1'lpha = .9695
J"':::J ,.___,
NO
1 2 3 4 5 6 7 8 9
10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30 31 32 33 34 35 36 37 38 39 40 41 42 43 44 45 46 47 48
JK USIA
PRIA 42 PRIA 30 PRIA 30 PRIA 36 PRIA 36 PRIA 30 PRIA 28 PRIA 42 PRIA 40 PRIA 36 PRIA 27 PRIA 43 PRIA 30 PRIA 30 PRIA 32 PRIA 30 PRIA 32 PRIA 39 PRIA 35 PRIA 25 PRIA 40 PRIA 43 PRIA 29 PRIA 46 PRIA 30
WANITA 27 WANITA 47 WANITA 29 WANITA 32 WANITA 31 WANITA 28 WANITA 42 WANITA 34 WANITA 42 WANITA 38 WANITA 32 WANITA 27 WANITA 33 WANITA 40 WANITA 30 WANITA 36 WANITA 40 WANITA 40 WANITA 25 WANITA 32 WANITA 37 WANITA 37 WANITA 32
PENO LB 1
S1 17THN 2 03 7THN 3 S1 10THN 3 S1 12THN 4 S1 12 THN 4 S1 10 THN 3 S1 6THN 2 S2 14 THN 3 S1 25THN 2 S1 12 THN 3 03 6THN 3 S2 14 THN 3 03 8THN 3 S1 4THN 3 S1 11 THN 3 03 5THN 3 S1 11 THN 3 S1 12 THN 4 S1 9THN 3 S1 2THN 3 03 20 THN 2 S2 18 THN 3 S1 5THN 3 S1 22 THN 3 S1 7THN 4 S1 4THN 4 S1 23 THN 3 S1 3 THN 3 03 11 THN 3 S1 a THN 3 03 5THN 3 03 22THN 2 S1 BTHN 3 S1 22THN 2 S1 6THN 3 S1 7THN 4 S1 4THN 2 03 6THN 3 S1 18 THN 3 S1 BTHN 3 S1 11 THN 3 S1 20THN 4 03 21 THN 3 S1 3 THN 2 S1 10 THN 2 S1 12 THN 2 51 12 THN 4 03 12 THN 3
Lampiran 7 DATA MENTAH HASIL PENELITIAN SKALA GAYA KEPEMIMPINAN ATASAN OTORITER
Butir Pern ataan 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 4 3 3 3 2 3 2 3 2 3 2 3 2 3 2 2 2 2 3 2 2 3 2 3 2 3 2 2 3 3 2 3 3 3 2 2 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 2 3 3 3 3 3 3 1 2 2 4 2 3 1 1 2 2 2 2 2 3 2 1 2 2 2 1 2 2 2 1 2 3 2 2 4 4 1 4 4 4 3 4 4 3 3 3 3 4 4 3 3 4 4 2 3 1 3 3 3 4 3 1 2 3 1 3 3 3 4 3 2 2 2 2 3 3 4 3 3 4 4 2 3 4 2 2 3 3 3 3 3 2 2 3 3 3 2 1 2 2 2 1 2 2 2 2 3 2 2 3 2 2 3 3 3 3 2 2 3 3 2 2 1 2 2 3 2 3 2 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 4 4 3 3 3 3 3 3 3 3 4 3 3 3 3 4 3 3 3 3 3 3 3 3 3 1 2 3 4 4 4 3 3 4 4 4 3 3 4 4 2 4 4 4 3 2 1 2 4 4 4 4 4 3 2 2 3 2 2 1 2 2 2 2 2 1 3 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 3 2 3 3 4 3 4 4 4 2 3 3 4 3 3 3 4 4 3 3 3 4 3 3 3 3 3 3 4 3 2 3 3 3 4 3 3 3 3 3 3 3 3 3 4 3 3 3 3 4 3 3 3 3 2 3 3 3 3 4 3 3 4 4 3 3 3 3 4 3 3 3 3 3 3 3 3 4 3 3 3 3 2 2 3 3 2 2 2 1 4 2 3 1 1 2 1 1 1 2 4 1 2 2 1 1 2 2 1 2 2 2 3 2 2 1 2 2 2 1 4 3 3 1 1 3 4 3 1 4 3 4 1 3 3 3 4 3 3 4 3 1 3 2 2 3 3 2 2 2 2 3 2 2 2 2 3 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 3 2 2 3 2 2 3 3 3 3 3 3 2 4 2 3 3 3 2 3 2 3 3 2 3 3 3 2 3 3 3 1 2 1 4 1 3 1 1 3 1 2 1 1 4 1 1 2 2 1 1 2 1 1 2 1 4 1 3 3 1 2 3 2 3 2 2 1 2 3 1 4 1 1 2 2 2 1 2 2 3 3 2 2 3 3 2 4 3 3 3 2 3 2 3 3 2 2 2 2 4 4 4 2 3 4 3 2 3 3 4 2 3 3 3 2 2 2 3 2 2 1 1 2 1 2 2 2 3 1 2 2 2 1 2 2 2 2 2 2 3 2 2 3 3 4 2 2 3 3 2 3 3 2 3 3 3 2 2 2 2 3 3 2 2 3 3 2 3 2 3 3 3 3 4 4 3 3 3 3 3 3 3 3 4 3 3 3 3 4 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 4 3 3 4 4 4 4 3 4 1 2 2 2 2 2 2 2 2 2 3 2 2 4 3 3 4 4 4 3 3 3 4 4 3 3 4 4 3 3 3 4 3 4 3 3 3 3 4 3 3 4 4 3 4 4 4 3 3 3 4 4 3 3 4 3 3 2 3 4 3 2 2 2 2 3 3 3 3 2 3 2 3 3 3 4 4 3 2 4 2 3 3 3 2 3 3 4 3 3 2 2 4 2 4 3 2 2 2 2 3 2 3 2 2 2 2 3 2 2 2 2 2 2 2 2 3 2 2 2 2 2 3 2 2 2 3 2 3 2 3 2 2 3 3 3 2 3 3 2 2 2 2 3 2 3 2 2 2 2 3 2 2 3 1 2 2 2 2 2 2 2 4 2 2 1 1 3 1 4 3 1 3 3 3 2 1 2 2 3 2 2 2 2 3 2 3 3 2 2 3 4 3 3 3 2 3 2 3 3 4 2 2 3 3 2 3 2 2 3 2 3 3 3 3 3 2 2 2 3 2 2 3 2 2 2 2 2 2 3 2 2 2 2 3 2 3 3 3 3 4 3 3 3 3 3 3 3 3 3 4 3 3 3 3 4 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 2 2 3 2 3 3 3 3 3 3 2 2 3 3 2 2 3 3 2 2 3 2 2 2 2 2 3 2 2 2 3 2 3 1 1 1 2 2 2 2 3 1 1 2 2 1 1 2 1 2 2 1 3 2 2 3 3 3 4 4 3 3 3 3 3 3 3 3 4 3 3 3 3 4 3 3 3 3 3 3 4 3 3 4 2 3 3 2 4 3 2 2 3 2 3 3 3 3 2 2 3 3 3 2 3 2 3 3 3 3 3 2 2 2 3 3 3 2 1 2 2 3 2 2 3 2 2 2 2 1 3 2 3 3 2 2 2 2 2 2 2 2 3 3 3 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 3 2 2 2 2 2 3 2 2 2 2 2 4 3 3 2 1 2 2 3 2 2 2 2 2 3 3 3 2 2 3 2 3 3 2 2 3 3 2 2 3 4 4 1 1 3 3 2 1 2 3 1 1 1 2 2 1 2 2 2 1 2 3 2 2 3 4 2 4 3 4 3 3 3 3 3 2 3 ... 3 4 2 4 4 2 2 2 2 2 1 4 2 2 2 3 2 3 3 3 2 2 2 2 2 2 2 3 2 2 2 1 2 3 2 1 2 2 2 3 2 3 2 3 1 3 3 4 1 4 2 2 1 4 3 2 2 3 3 3 4 3 3 4 2 3 3 4 2 2 3 3 2 3 2 4 2 3 4 1 2 4 3 3 3 3 2 4 3 3 3 2 3 2 3 3 1 1 2 3 2 3 2 3 3 2 2 2 2 2 2 3 1 3 3 2 2 3 2 2 2 2 2 3 2 2 3 2 4 3 3 3 3 3 3 2 3 3 3 4 2 2 2 3 2 2 3 2 2 3 3 3 3 2 1 2 2 4 3 4 4 4 1 3 3 2 3 2 2 4 1 2 4 3 1 2 ' 4 ' ' ' '
I V"\ ~ ..__,
Butir Pern ataan JUMLAH 30 31 32 33 34 35 36 37 38 39 40 41 42 43 44 45 46 47 48 49 50 51 52 2 2 2 2 3 3 3 2 3 3 2 3 3 3 3 3 3 2 2 2 2 2 3 130 3 3 3 3 3 3 3 4 3 3 3 3 2 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 152 2 2 1 1 1 1 1 4 1 2 2 1 2 2 3 2 1 1 1 2 1 1 2 95 3 2 3 3 3 4 2 3 2 3 3 4 2 2 2 3 3 3 4 3 4 4 3 161 3 2 2 2 3 4 2 3 2 2 3 3 2 3 2 3 2 3 3 2 3 3 3 143 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 3 2 3 3 3 2 2 2 3 4 3 3 2 122
3 3 3 3 3 3 3 3 3 4 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 148 3 3 3 3 3 3 3 4 4 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 1 3 3 160 4 4 3 4 4 4 2 1 3 2 3 4 2 4 3 3 2 3 4 3 3 3 3 165 2 2 2 2 2 3 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 109 3 3 2 4 3 3 3 4 3 3 3 4 3 3 3 3 3 2 3 3 3 3 3 164 3 2 2 3 3 3 3 4 4 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 1 3 3 156 3 3 2 3 3 4 3 4 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 4 3 3 3 3 160 1 1 2 1 2 3 2 1 2 2 2 1 2 1 2 1 2 1 1 2 1 2 2 92 2 1 4 3 4 3 2 4 2 1 3 3 2 1 1 2 1 3 2 1 1 3 1 126 2 2 2 2 2 3 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 3 112 3 3 2 3 3 3 2 2 2 2 2 3 2 2 3 3 2 3 2 2 2 2 2 135 1 3 1 1 1 3 1 2 1 1 1 2 2 1 2 1 2 2 2 2 1 1 2 89 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 1 3 3 1 2 1 1 1 2 2 2 2 3 107 3 3 2 3 2 4 1 2 2 2 2 1 4 3 4 4 1 2 2 2 3 3 3 142 2 2 2 2 3 2 2 2 2 2 2 2 2 1 2 2 2 2 1 2 1 3 3 102 3 2 2 2 3 3 3 3 3 3 2 3 3 3 3 2 2 3 2 3 2 3 3 137 3 3 3 3 3 3 3 4 4 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 1 3 3 160 2 2 2 2 2 3 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 3 128 3 3 3 4 4 4 3 4 4 3 4 3 3 3 3 3 2 3 3 3 1 3 3 171 3 3 2 3 3 3 2 4 3 2 3 3 2 3 2 3 2 3 4 2 3 3 3 156 2 3 2 2 2 4 1 3 3 3 3 2 2 4 1 4 3 3 3 2 3 2 1 142 2 3 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 111 2 3 2 3 3 3 2 3 2 2 2 2 2 2 2 2 3 2 2 2 2 3 3 124 2 2 2 1 1 3 1 2 2 1 2 2 1 2 1 2 2 1 2 3 2 2 1 104 2 4 2 2 3 4 3 3 3 2 3 2 2 2 3 2 3 3 4 3 2 4 3 140 3 3 2 2 2 3 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 3 119 3 3 3 3 3 3 3 4 4 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 1 3 3 159 2 3 2 2 2 2 2 2 2 2 2 3 3 2 2 3 2 3 4 2 2 2 3 126 2 1 1 1 1 2 1 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 1 2 1 2 2 93 3 3 3 4 3 3 3 4 4 3 4 3 2 2 3 3 3 3 3 3 3 3 3 164 3 2 3 2 3 3 3 3 3 3 2 3 3 3 3 3 2 3 2 3 3 2 3 142 2 3 1 2 2 2 2 3 2 2 2 2 2 3 2 2 2 2 1 2 2 2 2 112 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 110 3 3 3 3 3 3 3 3 3 2 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 138 2 2 1 3 1 1 2 2 2 2 2 2 2 3 2 2 2 2 2 2 1 1 2 104 1 3 3 3 3 4 1 4 3 2 4 1 2 2 2 3 4 4 4 3 3 3 3 149 2 2 2 2 2 3 1 3 2 2 2 2 2 2 2 2 1 2 2 2 1 2 3 111 3 3 1 1 3 3 3 3 3 2 3 2 3 3 2 3 2 4 4 1 3 2 2 137 2 3 1 1 3 3 3 3 3 2 3 2 2 3 1 4 4 3 3 2 4 1 1 134 3 2 2 2 3 3 2 2 1 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 3 115 2 3 2 2 3 3 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 3 130 2 2 1 2 3 3 2 2 2 2 2 3 4 2 2 2 2 3 3 3 2 3 3 130
'--0 "':J ~
NO
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30 31 32 33 34 35 36 37 38 39 40 41 42 43 44 45 46 47 48
JK
PRIA PRIA PRIA PRIA PRIA PRIA PRIA PRIA PRIA PRIA PRIA PRIA PRIA PRIA PRIA PRIA PRIA PRIA PRIA PRIA PRIA PRIA PRIA PRIA PRIA
WANITA WANITA WANITA WANITA WANITA WANITA WANITA WANITA WANITA WANITA WANITA WANITA WANITA WANITA WANITA WANITA WANITA WANITA WANITA WANITA WANITA WANITA WANITA
USIA PEND
42 51 30 03 30 51 36 51 36 51 30 51 28 51 42 52 40 $1 36 51 27 03 43 $2 30 03 30 $1 32 $1 30 03 32 $1 39 51 35 51 25 $1 40 03 43 52 29 $1 46 $1 30 51 27 51 47 $1 29 51 32 03 31 51 28 03 42 03 34 $1 42 $1 38 51 32 $1 27 $1 33 03 40 51 30 $1 36 $1 40 $1 40 03 25 $1 32 51 37 51 37 $1 32 03
LB 1 2 3 4
17THN 4 2 2 3 7 THN 3 2 4 2 10THN 1 1 1 1 12THN 2 2 3 2 12THN 2 2 3 3 10THN 2 2 2 2 6THN 3 3 3 3 14 THN 4 3 3 3 25THN 2 2 3 3 12THN 2 2 3 2 6THN 4 3 4 2 14 THN 3 2 3 3 8THN 3 3 3 2 4THN 1 1 1 2 11 THN 3 2 3 2 STHN 2 2 2 2
11 THN 2 2 3 2 12 THN 1 1 1 1 9THN 2 2 3 1 2THN 3 2 3 3 20THN 3 2 3 2 18 THN 4 2 2 3 STHN 3 3 3 3
22THN 2 2 2 2 7THN 4 3 3 3 4THN 3 3 4 2 23 THN 4 2 3 4 3THN 3 2 2 2
11 THN 3 2 2 2 8THN 3 2 3 3 STHN 3 2 2 2
22THN 2 2 2 2 8 THN 3 3 3 3
22THN 2 2 2 2 6THN 3 2 3 2 7THN 4 4 4 4 4THN 3 2 3 3 6THN 2 2 2 2 18THN 2 2 2 2 STHN 2 2 3 3
11 THN 2 2 3 2 20 THN 3 2 4 2 21 THN 2 2 2 2 3 THN 1 2 2 2 10THN 1 2 2 3 12THN 2 2 3 2 12THN 3 2 2 2 12 THN 3 2 2 2
Lampiran 8 DATA MENTAH HASIL PENELITIAN SKALA BURNOUT
Butir Pern ataan 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 3 2 2 2 3 3 2 2 2 2 2 3 3 2 2 2 3 3 3 2 3 3 2 2 3 3 3 2 3 3 3 2 3 2 3 4 3 3 4 2 2 1 1 1 1 1 1 1 2 2 2 1 2 2 2 1 1 2 1 1 1 1 1 1 1 2 3 3 3 2 2 3 2 2 3 4 3 3 3 3 3 2 3 2 4 2 2 4 2 2 2 2 3 3 2 2 3 2 2 3 2 2 2 2 2 2 2 2 2 3 2 2 2 2 2 2 2 2 2 3 2 3 2 3 2 2 2 2 2 2 3 3 2 3 2 2 3 2 3 3 3 3 3 3 3 3 2 2 2 3 3 3 2 2 2 3 3 2 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 2 3 3 3 2 3 3 3 2 3 2 2 2 4 3 2 2 3 3 3 3 3 3 3 2 3 2 4 2 2 4 3 4 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 3 2 2 2 2 2 2 2 2 3 3 4 2 4 3 2 2 3 3 4 3 4 3 3 2 2 3 3 4 3 3 4 2 3 4 4 3 3 3 2 2 3 4 2 3 2 2 2 2 2 2 2 4 4 2 2 2 2 3 3 3 3 2 3 3 2 2 3 3 3 2 3 3 3 2 3 3 3 3 2 3 3 2 1 2 2 3 1 2 2 1 1 1 1 2 2 2 2 2 1 2 2 1 1 1 2 2 4 1 4 3 1 3 2 2 1 4 3 1 3 2 4 3 4 1 3 1 1 3 3 4 1 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 3 2 2 2 2 2 2 2 2 3 2 3 1 1 1 1 1 1 2 1 1 1 2 2 1 2 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 2 1 1 1 2 2 2 2 2 2 2 2 3 3 2 2 1 3 2 2 2 2 2 2 2 1 4 4 2 2 3 2 2 2 3 4 4 2 3 3 4 1 1 3 4 2 2 3 4 4 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 3 2 2 2 2 3 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 3 2 2 3 2 2 2 3 3 2 3 2 3 2 2 3 2 2 2 2 3 2 3 3 3 3 3 2 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 2 3 3 3 2 3 3 3 2 2 2 3 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 1 2 1 3 3 3 3 2 3 3 3 3 3 3 4 3 3 4 3 3 3 3 4 3 2 3 4 4 3 4 4 3 3 4 3 2 2 3 3 3 3 4 3 4 2 2 3 3 4 3 3 4 2 3 3 3 3 1 4 3 2 2 2 4 4 3 4 1 3 3 2 4 4 1 2 2 4 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 3 2 2 2 3 3 3 2 2 3 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 3 2 3 3 2 3 2 3 4 4 3 3 3 2 2 3 4 2 3 2 2 2 2 2 2 2 4 4 2 2 2 2 3 3 3 3 2 2 3 2 2 2 3 2 2 3 2 3 2 3 3 3 3 2 3 3 3 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 3 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 3 3 3 3' 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 2 3 3 3 2 3 3 3 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 " 2 2 3 2 2 2 2 2 3 3 2 3 2 2 3 3 3 3 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 3 3 2 2 1 1 2 2 2 2 4 4 4 3 3 2 4 4 3 4 4 4 3 3 3 3 3 3 4 4 4 3 3 4 3 2 2 3 2 3 3 3 3 2 3 3 3 2 3 3 3 2 2 3 3 2 2 3 3 2 1 2 2 2 1 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 1 2 1 1 1 1 2 3 2 2 2 2 3 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 3 3 2 2 2 2 2 2 2 2 1 1 1 2 1 2 2 2 2 2 1 2 2 2 2 2 2 2 2 1 1 2 3 2 1 2 4 3 4 1 4 3 2 1 3 3 2 3 3 3 3 2 1 2 4 2 2 3 3 2 1 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 1 2 2 2 2 2 3 3 2 3 2 2 2 1 4 2 2 2 3 2 2 3 4 2 2 3 2 3 2 2 2 3 3 3 2 2 4 2 1 2 3 2 2 3 2 2 2 3 2 2 2 3 1 4 2 3 2 2 2 3 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 3 2 2 2 2 2 2 2 ·2 2 2 3 2 2 2 2 3 3 2 3 3 2 2 1 4 2 1 1 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 3 2 2 2 3 2
\--<'<:) ..__,
30 2 2 1 2 2 2 3 3 2 2 2 4 2 2 4 2 2 1 2 2 2 2 3 1 4 2 2 2 2 4 2 2 3 2 2 3 2 1 2 2 1 2 2 3 3 2 2 1
31 3 3 1 4 3 2 3 3 3 2 3 4 2 3 1 2 3 1 3 4 3 3 3 3 3 3 4 3 3 4 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 4 3 3 2 3 3 3
32 33 34 2 2 2 3 3 2 1 1 1 2 2 2 2 2 2 3 2 2 3 3 3 3 3 3 3 3 2 2 2 2 4 3 2 2 2 2 3 3 2 1 2 2 3 2 1 2 2 2 2 2 2 1 2 1 2 3 2 4 3 4 2 2 2 3 3 2 3 3 3 2 2 2 4 4 2 3 4 3 2 2 3 2 2 3 3 3 2 2 2 2 3 3 3 2 2 2 3 3 3 2 2 2 2 2 2 4 3 3 3 2 3 2 2 1 2 2 3 2 2 2 2 2 1 3 4 4 2 2 2 2 3 4 4 3 2 2 2 2 3 2 2 2 2 2
35 36 37 38 39 2 2 2 2 2 3 3 3 3 3 2 1 1 1 1 3 2 2 2 2 3 2 3 2 2 2 2 2 2 2 2 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 2 2 4 2 2 2 2 2 2 3 3 3 4 3 2 2 1 2 2 3 3 3 3 3 2 2 2 1 1 2 3 2 1 2 2 2 2 2 2 3 2 3 2 2 2 1 1 1 1 2 2 2 1 2 4 2 2 4 1 2 2 2 2 2 3 3 2 2 2 3 3 3 3 3 1 1 1 1 1 4 3 3 3 3 3 3 4 3 3 2 4 3 3 2 2 2 3 3 2 3 2 2 3 2 2 2 1 2 2 3 3 2 3 2 3 2 2 2 2 3 3 3 3 3 2 2 2 2 2 2 2 4 2 2 3 3 3 4 4 3 3 2 1 1 3 2 2 1 1 2 2 2 1 1 2 2 2 2 2 2 1 1 2 2 4 3 4 3 4 2 2 2 1 2 1 3 3 2 3 3 3 3 4 3 2 2 2 2 2 3 2 2 2 2 3 2 3 2 4
Butir Pern ataan JUMLAH
40 41 42 43 44 45 46 47 48 49 50 51 52 2 3 2 2 2 3 3 2 2 2 3 2 3 118 3 3 2 2 3 3 2 3 2 3 3 2 3 142 1 2 2 2 2 2 1 2 2 1 1 1 1 68 3 4 2 3 2 2 2 4 3 3 2 2 3 134 2 4 2 3 2 2 2 3 2 2 2 2 2 118 3 3 2 3 3 3 3 2 2 3 2 2 2 121 2 3 3 3 4 3 2 2 2 2 3 3 1 142 3 3 3 3 3 3 2 3 3 3 3 2 3 153 3 4 2 2 2 2 3 3 2 4 3 2 3 140 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 106 3 4 2 3 3 3 2 3 3 3 2 2 3 153 1 4 4 3 2 2 2 3 3 2 1 2 2 131 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 2 2 3 143 1 3 2 1 1 1 1 2 2 1 1 2 2 86 3 3 1 1 2 3 2 4 2 2 1 2 3 120 2 3 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 105 2 3 2 2 2 2 2 2 2 2 3 2 2 113 1 3 1 2 1 1 1 1 2 1 1 2 1 63 2 3 1 2 2 2 1 3 2 1 1 2 2 102 4 4 1 1 1 2 1 3 1 1 4 1 3 137 2 3 2 2 2 2 2 3 2 2 2 2 2 111 3 3 2 3 2 2 2 2 2 2 2 2 3 124 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 153 1 3 2 1 1 2 1 2 3 1 1 2 1 93 3 4 3 2 2 2 3 3 2 2 3 3 4 160 2 3 2 3 3 3 2 4 2 3 3 2 3 155 4 4 2 2 1 2 2 3 2 3 2 2 3 141 2 3 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 111 3 3 2 2 2 2 2 3 2 2 2 2 3 122 1 4 4 3 2 2 2 3 3 2 1 2 2 131 3 3 2 3 3 2 2 3 2 3 2 2 3 134 2 3 2 2 2 2 2 2 2 2 2 3 2 109 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 154 2 3 2 2 2 2 2 3 2 3 2 2 2 112 1 4 4 3 2 2 2 3 3 2 1 2 2 118 3 4 3 3 3 3 3 4 3 3 3 3 3 176 3 3 2 3 2 2 2 2 2 2 3 3 3 131 2 3 2 2 2 2 2 2 2 3 2 2 2 98 2 3 2 2 2 2 1 2 2 1 2 2 2 104 2 3 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 110 2 3 2 1 2 2 2 2 2 1 1 2 2 93 3 4 2 4 4 1 2 3 2 4 2 1 3 146 2 3 2 2 2 2 2 3 2 2 2 3 2 105 2 4 1 3 3 3 1 1 2 3 1 1 1 120 2 3 1 3 3 3 1 1 2 3 1 1 1 123 2 3 2 2 2 2 2 3 3 2 2 2 2 110 2 3 2 2 2 2 2 2 2 2 3 2 2 114 2 4 1 1 1 1 1 3 1 2 2 1 2 108
Lampiran 9 Reliabilitas Penelitian
Reliabilitas Skala Gaya Kepemimpinan Atasan Otoriter
Reliability Statistics
Cronbach's Alpha Based
on Cronbach's Standardized
Aloha Items N of Items .963 .962 52
Item-Total Statistics
Scale Corrected Cronbach's Scale Mean if Variance if Item-Total Alpha if Item Item Deleted Item Deleted Correlation Deleted
VAR00001 129.6800 517.691 .158 .964 VAR00002 130.0200 504.591 .451 .963
VAR00003 130.1200 502.393 .621 .962 VAR00004 130.3600 509.827 .367 .963 VAR00005 129.3800 512.200 .363 .963 VAR00006 129.9400 498.996 .578 .962
VAR00007 129.5000 512.541 .366 .963 VAR00008 130.2000 498.327 .593 .962
VAR00009 130.2400 495.615 .666 .962
VAR00010 130.1200 503.944 .527 .963
VAR00011 130.0800 498.198 .598 .962
VAR00012 129.9800 504.387 .510 .963 VAR00013 130.2200 501.196 .589 .962 VAR00014 130.0600 502.588 .621 .962
VAR00015 129.5600 504.904 .449 .963 VAR00016 130.1200 491.577 .730 .962
VAR00017 130.2800 499.471 .645 .962 VAR00018 130.2000 508.408 .449 .963 VAR00019 130.0600 498.098 .683 .962 VAR00020 129.8000 478.816 .894 .961 VAR00021 130.1000 505.602 .544 .963 VAR00022 130.2400 509.207 .502 .963
VAR00023 130.2800 509.920 .342 .963
VAR00024 130.2600 509.217 .541 .963
VAR00025 130.1200 501.414 .603 .962
VAR00026 130.2400 503.451 .618 .962
VAR00027 129.5200 512.622 .398 .963
VAR00028 130.2400 503.860 .635 .962
! otJ
I f2>j
VAR00029 130.2400 515.084 .257 .963 VAR00030 130.2000 501.143 .692 .962 VAR00031 130.1200 506.026 .528 .963 VAR00032 130.5000 503.357 .587 .962 VAR00033 130.2600 492.931 .759 .962 VAR00034 130.0400 495.182 .746 .962 VAR00035 129.7200 503.063 .595 .962 VAR00036 130.4600 504.009 .575 .962 VAR00037 129.8600 497.551 .600 .962 VAR00038 130.1200 493.169 .795 .962 VAR00039 130.3800 504.812 .637 .962 VAR00040 130.1400 497.388 .782 .962 VAR00041 130.1600 499.933 .646 .962 VAR00042 130.2800 513.267 .327 .963 VAR00043 130.2400 502.472 .597 .962 VAR00044 130.3000 508.541 .454 .963 VAR00045 130.1600 499.647 .709 .962 VAR00046 130.3600 505.949 .506 .963 VAR00047 130.1600 499.402 .717 .962 VAR00048 130.0800 492.442 .729 .962 VAR00049 130.2200 507.032 .521 .963 VAR00050 130.5000 504.867 .435 .963 VAR00051 130.1800 500.967 .667 .962 VAR00052 130.0600 509.404 .442 .963
VAR00001
VAR00002
VAR00003
VAR00004
VAR00005
VAR00006
VAR00007
VAR00008
VAR00009
VAR00010
VAR00011
VAR00012
VAR00013
VAR00014
VAR00015
VAR00016
VAR00017
VAR00018
VAR00019
VAR00020
VAR00021
VAR00022
VAR00023
VAR00024
VAR00025
VAR00026
VAR00027
VAR00028
VAR00029
Lampiran 10 Reliabilitas Penelitian
Reliabilitas Skala Burnout
Reliability Statistics
Cronbach's Alpha Based
on Cronbach's Standardized
Alpha Items N of Items .970 .970 52
Item-Total Statistics
Scale Corrected Scale Mean if Variance if Item-Total Item Deleted Item Deleted Correlation
120.1000 511.480 .703
120.5400 519.233 .830
120.0600 515.282 .717
120.3600 520.439 .646
120.4800 519.438 .629
120.1400 511.307 .746
120.2000 511.918 .776
120.2400 519.574 .627
120.6000 523.918 .538
120.2400 518.064 .601
120.2400 519.002 .747
120.6800 522.304 .654
120.5400 529.437 .367
120.2200 515.604 .752
120.2600 514.809 .721
120.1800 514.273 .763
120.4200 526.616 .588
120.1600 522.178 .599
120.3600 521.868 .666
120.1600 516.056 .739
120.5200 523.479 .516
120.5200 532.826 .275
120.3600 516.602 .741
120.1600 505.484 .756
120.3400 511.331 .692
120.6000 527.592 .495
120.1800 518.967 .596
120.1600 509.8921 .784
120.4200 525.351 .430
!IO
Cronbach's Alpha if Item
Deleted
.969
.969
.969
.970
.970
.969
.969
.970
.970
.970
.969
.970
' .970
.969
.969
.969
.970
.970
.970
.969
.970
.970
.969
.969
.969
.970
.970
.969
.970
)!/
VAR00030 120.5200 521.3161 .538 .970 VAR00031 119.8000 527.102 .408 .970 VAR00032 120.2200 512.828 I .777 .969 VAR00033 120.2600 519.0941 .707 .969 VAR00034 120.4600 522.580 .524 .970 VAR00035 120.1600 523.117 .539 .970 VAR00036 120.3800 516.730 .778 .969 VAR00037 120.3600 518.847 .592 .970 VAR00038 120.4200 509.147 .742 .969 VAR00039 120.5000 516.092 .662 .969 VAR00040 120.4000 516.857 .658 .969 VAR00041 119.4200 528.493 .466 .970 VAR00042 120.5600 525.884 .414 .970 VAR00043 120.4000 523.265 .510 .970 VAR00044 120.5000 522.459 .541 .970 VAR00045 120.5000 526.582 .509 .970 VAR00046 120.7400 524.033 .573 .970 VAR00047 120.0800 521.381 .532 .970 VAR00048 120.5000 533.276 .295 .970 VAR00049 120.4200 516.616 .646 .970 VAR00050 120.6200 518.730 .590 .970 VAR00051 120.6600 533.086 .280 .970 VAR00052 120.3800 I 517.098 .699 .969
1 J z
Lampiran 11 Uji Normalitas Skala Gaya Kepemimpinan Atasan Otoriter
One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test
Gaya Kepemimpi nan Atasan
Otoriter N 50 Normal Parameters a,b Mean 132.6600
Std. Deviation 22.85947 Most Extreme Absolute .097 Differences Positive .097
Negative -.086 Kolmogorov-Smirnov Z .686 Asymp. Sig. (2-tailed) .735
a. Test distribution is Normal.
b. Calculated from data.
Scatterplott Skala Gaya Kepemimpinan Atasan Otoriter
Normal Q-Q Plot of Gaya Kepemimpinan Atasan Otoriter
200----------------~
0
''° 0 0 • ,
• '"" > 0
• 00 E if" :; z ''° " 13 ~ 120 00 x
"' mo 0
oo 0---~-~T -~--1 eo 100 120 HO mo mo 200
Observed Value
Lampiran 12 Uji Normalitas Skala Burnout
One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test
Burnout N 50 Normal Parameters a,b Mean 122.7000
Std. Deviation 23.24339
Most Extreme Absolute .078 Differences Positive .078
Negative -.071
Kolmogorov-Smirnov Z .549 Asymp. Sig. (2-tailed) .923
a. Test distribution is Normal.
b. Calculated from data.
Scatterplott Skala Burnout
Normal Q-Q Plot of Burnout
180
0
160 0
© 0
" ;;; 140 > ;;; § 0 120 z
'O
tl © a. 100
ocf' x
"' 0
80 0
0
60 r 60 80 100 '20 ''° 160 180
Observed Value
Lampiran 13 Uji Homogenitas Skala Gaya Kepemimpinan Atasan Otoriter dan Skala Bnrnont
Descriptives
95% Confidence Interval for Mean
N Mean Std. Deviation Std. Error Lower Bound Unner Bound Mlnimum Maximum Gaya Kepemimpinan Laki-taki 25 134.6400 25.46874 5.09375 124.1270 145.1530 89.00 171.00 Atasan Otoriter Wanita 25 130.6800 20.24994 4.04999 122.3212 139.0388 93.00 166.00
Tota! 50 132.6600 22.85947 3.23282 126.1634 139.1566 89.00 171.00 Burnout Lakl-laki 25 121.4400 25.86516 5.17303 110.7634 132.1166 63.00 160.00
Wanita 25 123.9600 20.75347 4.15069 115.3934 132.5266 93.00 176.00 Total 50 122.7000 23.24339 3.28711 116.0943 129.3057 63.00 176.00
Test of Homogeneity of Variances
Levene Statistic df1 df2 SiQ.
Gaya Kepemimpinan 1.984 1 48 .165 Atasan Otoriter
Burnout .910 1 48 .345
/ l 5"'
Lampiran 14 Uji Korelasi Skala Gaya Kepemimpinan Atasan Otoriter dan Skala Burnout
Correlations
Ga ya Kepemimpi nan Atasan
Otoriter Burnout Gaya Kepemimpinan Pearson Correlation 1 .854** Atasan Otoriter Sig. (2-tailed) .000
N 50 50 Burnout Pearson Correlation .854' 0 1
Sig. (2-tailed) .000 N 50 50
". Correlation is significant at the 0.01 level (2-tailed).
Burnout
Burnout Equal variances assumed
Equal variances not assumed
Burnout
N 23 - 27 Tahun
28 - 32 Tahun
33 • 37 Tahun 38 · 42 Tahun
43 · 47 Tahun Total
Burnout
Lampiran 15 Uji T (T-test)
/I b
Perbedaan Burnout berdasarkan jenis kelamiu
Group Statistics
Std. Error Jenis Kelamin N Mean Std. Deviation Mean Laki-laki 25 121.4400 25.86516 5.17303 Wanita 25 123.9600 20.75347 4.15069
Independent Samples Test
Lavena's Test for Eaualitv of Variances t.test for Enuatitv of Means
95% Confidence Interval of the
Mean Std. Error Difference
F Sig. t df Slg. (2-tailed) Difference Difference lower Upper
.910 .345 -.380 46 .706 -2.52000 6.63239 -15-85530 10.81530
-.380 45.847 .706 -2.52000 6.63239 -15.87150 10.83150
Perbedaan Burnout berdasarkan Usia Descriptives
95o/o Confidence Interval for Mean
Mean Std. Deviation Std. Error Lower Bound Unner Bound Minimum Maximum 10 124.2000 24.46222 7.73563 106.7008 141.6992 68.00 153.00
18 122.2778 26.78851 6.31411 108.9562 135.5994 63.00 160.00
9 131.8889 21.36261 7.12087 115.4681 148.3096 109.00 176.00
11 111.9091 14.27904 4.30529 102.3163 121.5019 93.00 146.00 2 137.0000 26.87006 . 19.00000 ·104.4179 378.4179 118.00 156.00
50 122.7000 23.24339 3.28711 116.0943 129.3057 63.00 176.00
ANOVA
Sum of Squares df Mean Square F Sig.
Between Groups 2475.491 4 618.873 1.161 .341 Within Groups 23997.009 45 533.267 Total 26472.500 49
Perbedaan Burnout berdasarkan Pendidikan
Descriptives
Burnout
95°/o Confidence Interval for Mean
N Mean Std. Deviation Std. Error Lower Bound Unner Bound Minimum Maximum 03 11 126.8182 24.77829 7.47094 110.1719 143.4645 68.00 153.00 S1 36 121.0556 23.11579 3.85263 113.2343 128.8768 63.00 176.00 S2 3 127.3333 25.32456 14.62114 64.4236 190.2430 108.00 156.00 Total 50 122.7000 23.24339 3.28711 116.0943 129.3057 63.00 176.00
ANOVA
Burnout
Sum of Squares di Mean Square F Sig.
Between Groups 348.308 2 174.154 .313 .733 Within Groups 26124.192 47 555.834 Total 26472.500 49
Perbedaan Burnout berdasarkan Lama Bekerja Descriptives
Burnout
95°/o Confidence Interval for Mean
N Mean Std. Deviation Std. Error Lower Bound LJn"er Bound Minimum Maximum 2-6Tahun 22 119.5455 24.57782 5.24001 108.6483 130.4426 63.00 153.00 7 - 11 Tahun 10 130.9000 22.15827 7.00706 115.0489 146.7511 93.00 160.00 12-16 Tahun 9 121.7778 27.43528 9.14509 100.6892 142.8664 93.00 176.00 17-21 Tahun 6 119.6667 14.45914 5.90292 104.4927 134.8406 105.00 146.00 22 - 26 Tahun 3 127.3333 25.32456 14.62114 64.4236 190.2430 108.00 156.00 Tota! 50 122.7000 23.24339 3.28711 116.0943 129.3057 63.00 176.00
ANO VA
Burnout
Sum of Squares di Mean Square F Sig.
Between Groups 1018.590 4 254.647 .450 .772 Within Groups 25453.910 45 565.642 Total 26472.500 49
DEPARTEMEN AGAMA UNIVERSIT AS ISLAM NEGERI (VIN) J 1 f) SY ARIF HIDAY ATULLAH JAKARTA
La.1Vtpira.n lb FAKULTAS PSIKOLOGI JI. Kerta Mukti No.5 Cirendeu Jakarta Selatan 15419 Telp. (021) 7433060 Fax. 74714714
\lomor Un.01/F7/KM.01.3/ 1DCJ /2008 Jakarta, 16 Juni 2008 Lamp. ~Ia! : Permohonan lzin Penelitian
Kepada Yth. HRD PT. Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk. Kantor Wilayah Jakarta Pusat
Assalamu 'alaikum Wr. Wb.
Dengan hormat, kami sampaikan bahwa :
Nam a NomorPokok Semester Tahun Akademik Program
Inta Nilya Bahar 102070025965 XII (Duabelas) 2007/2008 Strata I (S-1)
Mahasiswa tersebut sedang menulis skripsi yang berjudul : "Hubungan Antara Gaya Kepemimpinan Atasan Otoriter Dengan Burnout. " yang bersangkutan perlu melakukan Penelitian di Jembaga yang Bapak/Ibu/Saudara pin1pin.
Sehubungan dengan itu kami mengharapkan kesediaan Bapak/lbu/ Saudara untuk memberikan data maupun informasi yang diper!ukan oleh mahasiswa tersebut.
Demikian alas perhatian dan ke1ja sama yang baik kami ucapkan terima kasih.
Wassalamu'a/aikum Wr. Wb.
lvl.SiJ.
Lampiran 17
Jakarta, Juli 2008
Hal: Permohonan Kesediaan Sebaf{ai Responden
Kepada Yth.
Bapak/Ibu
Di Jakarta
Assalamu'alaikum Wr.Wb.
Pertama-tama saya menyampaikan doa semoga Bapak/Ibu selalu dalam lindungan Allah
SWT.
Selanjutnya saya memohon bantuan Bapak/Ibu untuk mengisi kuesioner yang telah saya
lampirkan. Kuesioner tersebut saya berikan dalam rangka penelitian saya yang bertujuan
.mtuk:
1. Mengumpulkan informasi untuk penelitian saya yang berjudul "Hubungan Antara
Gaya Kepemimpinan Atasan Otoriter Dengan Burnout''. Penelitian ini sebagai
tugas akhir untuk mencapai gelar Smjana Psikologi.
2. Memperoleh informasi sebagai pedoman pengembangan keilmuan.
Sehubungan dengan penelitian ini saya menyampaikan permohonan maaf yang sebesar
Jesarnya, jika dalam pengisian kuesioner ini sangat mengganggu aktifitas Bapak/Ibu.
)emikian surat ini saya sampaikan, alas kesediaan dan bantuan Bapak/Ibu, saya ucapkan
erimakasih.
vVassalamu'alaikum Wr.Wb.
Homrnt Saya
Inta Nilya Bahar
Lampiran 18 Kuesioner Try Out
SKALA GAYA KEPEMIMPINAN ATASAN OTORITER
Data Responden
J enis Ke Jamin
Usia
Latar Belakang Pendidikan
Lama Bekerja
Petunjuk Pengisian
/ZO
Di bawah ini ada beberapa pemyataan mengenai gaya kepemimpinan atasan otoriter dan
burnout, berilah tanda ceklis ('1 ) pada kolom STS, TS, S atau SS yang merupakan
jawaban Bapak/Ibu.
Keterangan: STS = Sangat Tidak Setuju = Setuju TS = Tidak Setuju
s SS = Sangat Setuju
NO PERNYATAAN ( STS I. Pimpinan saya mengatur pekerjaan yang dikerjakan
karyawannya. 2. Saya tidak mengetahui kegiatan-kegiatan pimpinan. 3. Saya beke1ja terburu-buru karena masa waktu kerja
yang terbatas. 4. Pimpinan saya memperhatikan kualitas akhir dari
peke1j aan yang tel ah diselesaikan. 5. Sebelum melaksanakan kegiatan kerja, saya dan
pimpinan membahas apa yang harus dikerjakan. 6. Pimpinan menuntut saya untuk disiplin dalam bekerja. 7. Setiap Jangkah yang saya kerjakan ditentukan oleh
p1mpman. 8. Saya harus tetap melaksanakan sesulit apapun
peke1jaannya. -· 9. Pimpinan say a memberikan penghargaan kepada
karyawannya yang berprestasi. I 0. Pimpinan saya tidak memberikan motivasi kepada
karyawannya dalam bekerja. 11. Setiap sanksi yang diberikan langsung diputuskan oleh
p1mpman.
TS s SS
I z J
12. Pimpinan saya meminta saran kepada karyawannya sebelum membuat suatu keoutusan.
13. Apabila tug as yang dikerj akan belum selesai, karyawan diperbolebkan untuk istirabat.
14. Saya datang tepat waktu walaupun kemarin kerja lembur.
15. Pimpinan membolebkan saya untuk tidak melakukan kegiatan kerja apabila sulit dikerjakan.
16. Pimpinan saya mengarabkan karyawannya bagaimana cara mengerjakan suatu pekerjaan dengan baik.
17. Pimpinan saya mengevaluasi basil tugas yang telab diselesaikan karyawannya.
18. Saya mendapatkan penghargaan berdasarkan keputusan yang disetujui bersama.
19. Semua keputusan ada ditangan pimoinan. 20. Pimpinan say a mengambil keputusan sewenang-
wenang. 21. Saya merasa panik ketika pimpinan saya menanyakan
basil keri a. 22. Saya tidak boleb mengerjakan pekerjaan lain selain
yang ditentukan oleb pimpinan. 23. Walaupun basil tugas yang diselesaikan tidak benar,
pimpinan saya tidak mengoreksinya. 24. Pimpinan saya tidak mau tabu alasan dari kesalaban
karyawannya. 25. Pimpinan merasa yang paling benar. 26. Pimpinan saya menyamaratakan penghargaan yang
diberikan antara karyawan yang berprestasi dan yang biasa-biasa saja.
27. Saya boleb mengerjakan pekerjaan lain selain yang ditentukan oleh pimpinan.
28. Pimpinan saya pernab melakukan kesalahan. 29. Pimpinan saya ikut serta dalam permasalahan kerja. 30. Pimpinan memberikan toleransi apabila saya datang
terlambat. 31. Saya merasa tidak mendapatkan peningkatan karier
dalam bekerj a. 32. Pimpinan mau mendengarkan ide kreatif yang
disampaikan karyawannya. 33. Saya melakukan pekerjaan dengan santai. 34. Karyawan tidak boleh menolak tugas yang diberikan
oleh pimpinan. 35. Pimpinan memberikan kelonggaran dalam melakukan
pekerjaan. 36. Setiap tu gas yang akan dikerjakan oleh karyawan
selalu disampaikan secara mendetail oleh pimpinan.
1Zc 37. Apabila ada kesalahan, pimpinan mau mendengarkan
alasan saya. 38. Apabila tu gas yang dikerjakan be I um selesai,
karyawan tidak diperbolehkan untuk istirahat. 39. Saya menjalankan perintah pimpinan dengan tulus. 40. Adanya kebebasan berkreasi dalam melakukan
pekerjaan. 41. Keputusan diambil secara bersama-sama. 42. Karyawan memiliki hak yang sama dengan pimpinan. 43. Pimpinan tidak memberikan toleransi apabila saya
ti dale masuk kerj a. 44. Pimpinan menentukan standar kerja yang terlalu tinggi
kepada karyawannya. 45. Dalam bekerja kreativitas saya terhambat. 46. Pimpinan tidak memberikan toleransi apabila saya
datang terlambat. 47. Pimpinan terlalu memaksakan pekerjaan diluar
kemampuan saya. 48. Saya merasa nyaman karena pimpinan saya ikut serta
dalam kegiatan keri a. 49. Walaupun tugas bertumpuk saya tetap dapat fokus
pada pekerjaan. 50. Kedisiplinan saya dalam bekerja berdasarkan perasaan
tanggung j awab terhadap perusahaan. 51. Target yang tidak tercapai tidak berpengaruh pada
jab at an saya. 52. Pimoinan saya hadir dalam pemberian tugas. 53. Tidak adanya kejelasan apa yang harus dike1jakan
oleh karyawan. 54. Pimpinan memberikan toleransi apabila saya tidak
masuk kerj a. 55. Permasalahan kerja yang ada tidak dipedulikan oleh
p1mpman. 56. Jantung saya berdebar-debar tidak beraturan ketika
melakukan pekerjaan. 57. Prestasi kerja karyawan tidak dihargai oleh pimpinan. 58. Pimpinan tidak mau mendengarkan saran dari para
karyawannya. 59. Saya mendapat toleransi atas pencapaian target. 60. Tidak adanya tanggung jawab p1mpman dalam
peke1jaan. 61. Setiap sanksi yang diberikan berdasarkan keputusan
bersama. 62. Sa ya mendapatkan penghargaan berdasarkan
keputusan pimpinan.
/2]
63. Target yang tidak tercapai berpengaruh pada jabatan saya.
64. Saya diikutsertakan dalam kegiatan pimpinan. 65. Tugas yang tidak selesai sesuai dengan jadwal tidak
dihiraukan oleh pimpinan. 66. Apabila target tercapai pimpinan tidak ada inisiatif
memberikan bonus.
NO I. 2. 3. 4.
5. 6. 7. 8. 9. I 0. 11. 12. 13. 14. 15. 16. 17.
18. 19.
20. 21. 22. 23. 24.
25. 26. 27.
28. 29.
30.
31.
Lampiran 19 Kuesioner Try Out
SKALA BURNOUT (PENINGKATAN KELELAHAN)
PERNYATAAN STS TS . Saya bosan dengan rutinitas pekerjaan sehari-hari. Saya tidak sanggup lagi melakukan peke1jaan ini. Pimpinan mengkritik cara kerja saya. Pekerjaan ini membuat saya acuh dengan keadaan sekitar. Pencemaan saya terganggu saat bekerj a. Saya malas berangkat kerja. Saya malas melakukan pekerjaan ini. Saya kehabisan tenaga setelah bekerja. Saya optimis dalam melakukan pekerjaan. Saya bingung dengan apa yang hams sava kerjakan. Pekerjaan ini menantang buat saya. Saya melakukan ha! yang berguna selama bekerja. Saya mau membantu orang lain dalam bekerja. Saya memahami kondisi pimpinan dalam bekerja. Saya merasa nyaman dengan pekerjaan ini. Pekerjaan ini menambah semangat hidup saya. Saya mudah menciptakan suasana santai dalam bekerja. Pikiran saya menjadi jemih selama bekerja. Pimpinan senang melihat basil kerj a yang tel ah diberikan. Saya kurang bergairah ketika bekerja. Saya bekerja sendiri tidak peduli dengan orang lain. Saya merasa waktu cepat sekali berlalu. Saya senang melakukan pekerjaan ini. Bekerja dengan pimpinan saya membuat saya menderita. Pada waktu malam hari saya sulit tidur. Saya menyelesaikan pekerjaan dengan tepat waktu. Saya tidak memahami kondisi pimpinan dalam beke1ja. Sayajenuh dengan pekerjaan ini. Saya tidak mendapatkan pengalaman berharga selama bekerja. Saya tidak peduli dengan keadaan orang lain ditempat keija. Rasanya saya ingin cepat-cepat menyelesaikan tugas yang diberikan.
s SS
32. Saya bersemangat menjalankan pekerjaan ini. 33. Sa ya merasa bu gar selama bekerj a. 34. Saya pesimis dalam melakukan pekerjaan. 35. Pimpinan memuji cara kerja saya. 36. Saya merasa tidak cocok melakukan peke1jaan ini. 37. Saya mudah cemas dalam melaksanakan pekerjaan. 38. Sakit kepala saya hilang setelah bekerja. 39. Saya ingin berhenti bekerja. 40. Saya merasa tidak mampu dalam bekerja. 41. Sa ya merasa cocok melakukan pekerj aan ini. 42. Saya sangat menantikan hari libur. 43. Dalam bekerja saya melakukannya bersama dengan
yang lain. 44. Mengingat pekerjaan membuat saya sakit kepala. .
45. Saya merasa sia-sia dalam melakukan pekeriaan. 46. Saya merasa mampu dalam menyelesaikan tugas yang
diberikan. 47. Saya berusaha masuk keria tepat waktu. 48. Saya selalu menantikan tugas apa yang akan diberikan
p1mpman. 49. Saya tidak mudah marah dalam melakukan pekerjaan. 50. Apapun yang saya kerjakan selalu salah dimata
pimoinan. 51. Pekerjaan yang sayajalani menjamin masa depan
saya. 52. Sa ya kerahkan segenap tenaga untuk bekerja. 53. Saya cepat mengambil tindakan dalam bekerja. 54. Saya merasa nyaman melakukan pekerjaan ini.
Terima kasih.
Lampiran 20 Knesioner Penelitian
SKALA GAYA KEPEMIMPINAN ATASAN OTORITER
Data Responden
Jenis Kelamin
Usia
Latar Belakang Pendidikan
Lama Bekerja
Petunjuk Pengisian
Di bawah ini ada beberapa pemyataan mengenai gaya kepemimpinan atasan otoriter dan
burnout, berilah tanda ceklis ('1 ) pada kolom STS, TS, S atau SS yang merupakan
jawaban Bapak/Ibu.
fCeterangan: STS = Sangat Tidak Setuju = Setuju fS = Tidak Setuju
s SS = Sangat Setuju
\10 PERNYATAAN STS I. Pimpinan saya mengatur pekerjaan yang dikerj akan
karyawannya. 2. Saya tidak mengetahui kegiatan-kegiatan pimpinan. 3. Saya bekerja terburu-buru karena masa waktu kerja
yang terbatas. 4. Sebelum melaksanakan kegiatan kerja, saya dan
pimpinan membahas apa yang hams dikerjakan. 5. Pimpinan menuntut saya untuk disiplin dalam bekerja. 6. Setiap langkah yang saya kerjakan ditentukan oleh
pimpinan. 7. Sa ya hams tetap melaksanakan sesulit apapun
pekerjaannya. 8. Pimpinan saya memberikan penghargaan kepada
karyawannya yang berprestasi. 9. Pimpinan say a tidak memberikan motivasi kepada
karyawannya dalam bekerja. 0. Setiap sanksi yang diberikan langsung diputuskan oleh
p1mp111an. I. Pimpinan saya meminta saran kepada karyawannya
sebelum membuat suatu keputusan.
TS s SS
12. Apabila tu gas yang dikerjakan belum selesai, karyawan diperbolehkan untuk istirahat.
13. Pimpinan saya mengarahkan karyawannya bagaimana cara mengerjakan suatu pekerjaan dengan baik.
14. Sa ya mendapatkan penghargaan berdasarkan keputusan yang disetujui bersama. .
15. Semua keputusan ada ditangan pimpinan. ·-
16. Pimpinan saya mengambil keputusan sewenang-wenang.
17. Saya merasa panik ketika pimpinan saya menanyakan hasil kerja.
18. Saya tidak boleh menge1jakan pekerjaan lain selain yang ditentukan oleh pimpinan.
19. Pimpinan saya tidak mau tahu alasan dari kesalahan karyawannya.
20. Pimpinan merasa yang paling benar. 21. Pimpinan saya menyamaratakan penghargaan yang
diberikan antara karyawan yang berprestasi dan yang biasa-biasa saja.
22. Saya boleh mengerjakan pekerjaan lain selain yang ditentukan oleh pimpinan.
23. Pimpinan saya ikut serta dalam oermasalahan kerja. 24. Pimpinan memberikan toleransi apabila saya datang
terlambat. 25. Saya merasa tidak mendapatkan peningkatan karier
dalam bekeria. 26. Pimpinan man mendengarkan ide kreatif yang
disampaikan karyawannya. 27. Karyawan tidak boleh menolak tugas yang diberikan
oleh oimoinan. 28. Pimpinan memberikan kelonggaran dalam melakukan
pekerjaan. 29. Setiap tugas yang akan dikerjakan oleh karyawan
selalu disampaikan secara mendetail oleh pimpinan. 30. Apabila ada kesalahan, pimpinan mau mendengarkan
alasan saya. 31. Apabila tug as yang dikerjakan belum selesai,
karyawan tidak diperbolehkan untuk istirahat. 32. Saya menjalankan perintah pimpinan dengan tulus. 33. Adan ya kebebasan berkreasi dalam melakukan
pekerjaan. 34. Keputusan diambil secara bersama-sama. 35. Karyawan memiliki hak yang sama dengan pimpinan. 36. Pimpinan tidak memberikan toleransi apabila saya
tidak masuk keria.
37. Pimpinan menentukan standar kerja yang terlalu tinggi kepada karyawannya.
38. Dalam bekerja kreativitas saya terhambat. 39. Pimpinan tidak memberikan toleransi apabila saya
datang terlambat. 40. Pimpinan terlalu memaksakan pekerjaan diluar
kemampuan saya. 41. Saya merasa nyaman karena pimpinan saya ikut serta
dalam kegiatan kerja. 42. Pimpinan saya hadir dalam pemberian tugas. 43. Tidak adanya kejelasan apa yang hams dikerjakan
oleh karyawan. 44. Pimpinan memberikan toleransi apabila saya tidak
masuk kerj a. 45. Permasalahan kerja yang ada tidak dipedulikan oleh
pimpinan. 46. Jantung saya berdebar-debar tidak beraturan ketika
melakukan pekeriaan. 47. Prestasi kerja karyawan tidak dihargai oleh pimpinan. 48. Pimpinan tidak mau mendengarkan saran dari para
karyawannya. i9. Saya mendapat toleransi alas pencapaian target. 50. Tidak adanya tanggung jawab pimpinan dalam
pekerjaan. ) 1. Setiap sanksi yang diberikan berdasarkan keputusan
bersama. 52. Saya diikutsertakan dalam kegiatan pimpinan.
NO I. 2. 3. 4.
5. 6. 7. 8. 9. 10. 11. 12. 13. 14. 15. 16. 17.
18. 19.
20. 21. 22. 23. 24.
25. 26. 27.
28. 29.
30.
31.
Lampiran 21 Kuesioner Penelitian
SKALA BURNOUT (PENINGKATAN KELELAHAN)
PERNYATAAN STS TS Saya bosan dengan rutinitas pekerjaan sehari-hari. Saya tidak sanggup lagi melakukan pekerjaan ini. Pimpinan mengkritik cara kerja saya. Pekerjaan ini membuat saya acuh dengan keadaan sekitar. Pencemaan saya terganggu saat bekerja. Sa ya malas berangkat ke1ja. Saya malas melakukan pekerjaan ini. Saya kehabisan tenaga setelah bekerja. Saya optimis dalam melakukan pekerjaan. Sa ya bingung dengan apa yang harus saya kerj akan. Pekerjaan ini menantang buat saya. Saya melakukan ha! yang berguna selama bekerja. Saya man membantu orang lain dalam bekerja. Saya memahami kondisi pimpinan dalam bekerja. Saya merasa nyaman dengan pekerjaan ini. Pekerjaan ini menambah semangat hidup saya. Saya mudah menciptakan suasana santai dalam bekeria. Pikiran saya menjadi jemih selama bekerja. Pimpinan senang melihat has ii kerj a yang telah diberikan. Sa ya kurang bergairah ketika bekerja. Sa ya bekeria sendiri tidak peduli dengan orang lain. Saya merasa waktu cepat sekali berlalu. Saya senang melakukan pekerjaan ini. Bekerja dengan pimpinan saya membuat saya menderita. Pada waktu malam hari saya sulit tidur. Saya menyelesaikan peke~jaan dengan tepat waktu. Saya tidak memahami kondisi pimpinan dalam bekerja. Sayajenuh dengan oekerjaan ini. Saya tidak mendapatkan pengalaman berharga selama bekerja. Saya tidak peduli dengan keadaan orang lain ditempat ke1ja. Rasanya saya ingin cepat-cepat menyelesaikan tugas yang diberikan.
s SS
~
--
32. Saya bersemangat menjalankan peke1jaan ini. 33. Saya merasa bugar selama bekerja. 34. Saya pesimis dalam melakukan peke1jaan. 35. Pimpinan memuji cara kerja saya. 36. Saya merasa tidak cocok melakukan pekerjaan ini. 37. Saya mudah cemas dalam melaksanakan pekerjaan. 38. Saya ingin berhenti bekerja. 39. Saya merasa tidak mampu dalam bekerja. 40. Saya merasa cocok melakukan pekerjaan ini. 41. Saya sangat menantikan hari libur. 42. Dalam bekerja saya melakuka1111ya bersama dengan
yang lain. 43. Mengingat pekerjaan membuat saya sakit kepala. 44. Saya merasa sia-sia dalam melakukan pekerjaan. 45. Saya merasa mampu dalam menyelesaikan tugas yang
diberikan. 46. Saya berusaha masuk ke~ja tepat waktu. ., •:c-);': . 47. Saya selalu menantikan tugas apa yang akan diberikan
pimpinan. 48. Saya tidak mudah marah dalam melakukan pekerjaan. 49. Apapun yang saya kerjakan selalu salah dimata
p1111pman. 50. Pekerjaan yang sayajalani menjamin masa depan
saya. 51. Saya kerahkan segenap tenaga untuk bekerja. 52. Saya merasa nyaman melakukan pekerjaan ini.
ferima kasih.
top related