investasi hilirisasi sda: peluang dan tantangan skema
Post on 17-Oct-2021
16 Views
Preview:
TRANSCRIPT
Investasi Hilirisasi SDA: Peluang dan Tantangan Skema Pembiayaan Investasi
Aviliani
08 September 2021
2
3
Kontribusi Industri Manufaktur
Peranan terhadap PDB (%)
Peranan industri manufaktur terhadap PDB
semakin menurun, dari sekitar 22% pada 2010
menjadi di bawah 20% pada 2020,
Penyerapan Tenaga Kerja
Penyerapan tenaga kerja industri manufaktur
sekitat 18 juta pada 2020. Porsinya terhadap
total tenaga kerja mencapai 14%.
Sumber: BPS, 2021, diolah
Kategori Produk Olahan Potensial
Pangan
Baking Shortening, Friying shortening, Milk Fat
Replacer, Coccoa Butter substitutes-equivalent and
replacer, confectionery fats, ice cream fats, creamer,
speceialty bakery fats, icing and filling fat, spread fats
Oleokimia
Fatty acids (Stearic Acid, Oleic Acid, Palmitic Acid,
Myristic Acid, Lauric Acid); Fatty Alcohol; Glycerine;
Lilin (candle) Fatty Alcohol Methyl Esther Sulphate
(FAMES); Fatty Alcohol Ethoxylate (FAE); Methyl
Esther Sulphonate (MES); Glycerol Mono Oleate
(GMO); Diethyl Oleate (DEO); Tocopherol.
Farmasi/Kosmetik
Tocopherol; Beta Carotene
Energi
Fatty Acid Methyl Esther (FAME), FAME Euro 2 dan
Euro 4 Spesification
Nilai Tambah Produk Olahan Sawit
Produk Bahan BakuTingkat
Teknologi
Nilai Tambah
(%)
Olein & Stearin CPO Menengah 20
Fatty Acids CPO, PKO, Katalis Tinggi 50
Ester Palmitat, Miristat Tinggi 150
Surfactant/ emulsifier Stearat, Oleat, sorbitol, gliserol
Tinggi 200
Sabun Mandi CPO, PKO, NaOh, pewarna, parfum
Sederhana 300
Lilin Stearat Sederhana 300
Kosmetik, bedak, shampoo Sufaktan, ester, amida
Sederhana 600
Contoh Produk Turunan dan Nilai Tambah Hilirisasi Sawit
Sumber: Kementerian Perindustrian
Sumber: KADIN, 2020
5
Pembiayaan Industri Manufaktur: Kredit Perbankan
Porsi Kredit Industri Manufaktur (%)
Pada 2020, porsi kredit industri manufaktur
sekitar 16% dari total kredit bank umum.
Mengalami penurunan sejak tahun 2016
Pertumbuhan Kredit Industri Manufaktur (%, yoy)
Kredit industri manufaktur mulai tumbuh
membaik pada Juni-21 walaupun masih
tumbuh negatif sebesar 1,5% (yoy).
Sumber: OJK, 2021, diolah
6
Pertumbuhan Nominal NPL Industri Manufaktur (%, yoy)
Kredit macet industri manufaktur tumbuh cukup
tinggi, mencapai 14% (yoy) pada Juni 2021.
NPL Industri Manufaktur (%)
NPL kredit industri manufaktur menembus di atas 5%
(sebagai level yang dianggap amat oleh
regulator).
Sumber: OJK, 2021, diolah
7
Penanaman Modal
Struktur Penanaman Modal Menurut Sektor (%)
Tahun 2020, realisasi total penanaman modal
didominasi sektor tersier mencapai 55%; disusul
sektor sekunder dan primer masing-masing 33% dan
11%.
Struktur Penanaman Modal Menurut Sektor (%)
Tahun 2020, realisasi penanaman modal pada
sektor sekunder tumbuh positif 26% (yoy)
sedangkan pada sektor primer dan tersier tumbuh
negatif masing-masing 26% (yoy) dan 1,44% (yoy).
Sumber: Kementerian Investasi, 2021, diolah
8
Struktur PMDN (%) Struktur PMA (%)
68% PMDN terealisasi ke sektor tersier; sedangkan
20% dan 11% ke sektor sekunder dan primer.Porsi PMA ke sektor sekunder masih mendominasi,
mencapai 46% sedangkan ke sektor tersier dan
primer masing-masing 42% dan 11%.
Sumber: Kementerian Investasi, 2021, diolah
Krisis keuangan global dan krisis
minyak
Krisis minyak dunia
2008 2015 2018 2019 2020
Ketidakpastian ekonomi 2008-2020
Krisis utang Uni Eropa
2012
Krisis minyak dunia dan
penyesuaian suku bunga acuan the
Fed
Taper Tantrum
2013
Perang dagang AS-China
Covid-19
▪ Sepanjang 2008-2019, gejolak ekonomi dunia sumber dari sektor keuangan, energi, maupun
perdagangan.
▪ Hal ini menjadi penghambat investor untuk berinvestasi jangka Panjang, padahal kebutuhan investasi di
sector riil dan proyek strategis masih dibutuhkan
▪ Investor lebih
▪ tertarik dengan yang jangka pendek atau kalua jangka Panjang butuh jaminan pemerintah9
Hilirisasi SDA potensial
1.pertanian (pangan)
2.Perkebunan
3.perikanan
4.Pertambangan
Pertanian, Perkebunan dan Perikanan
• Pembiayaan di sektor pertanian relative dari sisi hulu (petani) sudah
ada kredit KUR hanya tinggal dimodifikasi untuk persyaratannya dan
insentif bagi offtaker sehingga nilai tambah tinggi dan lebih berdaya
saing (perlu ditentukan beberapa komoditas.
• Konsep Close loops yang di usulkan KADIN bisa diterapkan
• Menentukan kebutuhan pasar dunia, dan menyesuaikan produksinya
Pertambangan
• Daya Tarik investor asing cenderung pada sector pertambangan,
maka perlu partner yang kredibel maka SWF bisa mejadi pilihan
yang tepat sebagai partner
• Investasi ini jangka Panjang, biasa kekhawatiran investor pada
regulasi yang tidak konsisten, apalagi bila terjadi pergantian
pemerintahan, sehingga dirasakan tidak ada jaminan
• Bila dengan SWF atau BUMN secara badan hukum memiliki
kekuatan
13
Potensi Sumber dan Skema Pembiayaan
14
Pembiayaan Program Hilirisasi SDA
1. Sektor Perbankan
▪ Selama ini sektor berbasis SDA
cenderung pro cyclical sehinggakurang sejalan dengan bisnis bank.
▪ Nilai tambah produk semakin
tinggi, yang menjadi proksi
prospek usaha.
▪ Hilirisasi memberikan kejelasan terkait
prospek ekonomi dari komoditas-
komoditas SDA karena tidak lagi
bergantung pada pergerakan harga
dunia.
▪ Program hilirisasi didukung
penuh oleh pemerintah.
• Perlu dipilih SDA strategis yang mempunyai daya saing dan dibutuhkan di pasar dunia
• Perbankan sudah mulai menyalurkan kredit ke sector pertambangan walaupun masih relative
kecil
15
2. Tantangan sisi perbankan
▪ Sektor-sektor berbasis SDA dinilai sebagai
sektor high risk karena bergantung pada
faktor yang tidak terkontrol seperti cuaca.
▪ Struktur dana perbankan didominasi dana
jangka pendek. Untuk pembiayaan jangka
panjang bisa menggunakan skema
konsorsium.
▪ Penyaluran kredit bank harus mematuhi
Batas Maksimal Pemberian Kredit (BMPK).
▪ Suku bunga cukup tinggi karena risikosektor rill relatif tinggi.
▪ Payback period yang panjang (untuk kreditinvestasi).
▪ Dua jenis risiko:
▪ risiko tinggi (high risk project) dan risiko yang dapat
diterima (acceptable risk project).
▪ Perbedaan kedua risiko tersebut ditentukan:
▪ beban proyek (project cost), periode
pengembalian investasi (payback period), dan
imbal hasil yang diharapkan (return).
▪ High risk project umumnya memiliki karakteristikproject cost yang tinggi, payback period yang
panjang, atau imbal hasil yang rendah (low
return).
▪ Acceptable risk project umumnya memilikirisiko sebaliknya (Kementerian Perindustrian,
2021).
16
3. Keterlibatan regulator fiskal dan keuangan
▪ Perbankan mensyaratkan jaminan yang besar pada pekerjaan project
base. Hal yang sama juga terjadi untuk industri-industri yang masih dalam
taraf perkembangan awal (infant industry). Situasi tersebut terjadi pada industri-industri yang terlibat pada hilirisasi (Kementerian Perindustrian,
2021)
▪ Pemerintah harus memberikan insentif fiskal dan nonfiskal untuk
mendorong hilirisasi. Insentif fiskal seperti tax holiday.
▪ Dukungan regulator sektor keuangan pada program hilirisasi: (i)
kemudahan prosedur pengajuan pinjaman; (ii) tingkat suku bunga
pinjaman kompetitif; (iii) kemudahan dalam merestrukturisasi utang.
1717
2. Soveign Wealth Fund SWF)
▪ Pembiaya melalui SWF sangat memungkinkan, karena adanya penempatan modal
Bersama pemerintah dan pemegang saham lain baik dari korporasi maupun
pemerintah negara lain
▪ Karena usaha ini dimiliki pemerintah maka ada kepercayaan untuk ikut mendanai
proyek strategis termasuk hilirisasi SDA
▪ Mempersiapkan proses GCG, karena ini yang menjadi isu yang sangat
diperhatikan investor terkait dengan kepemilikan pemerintah
Sekian dan Terima Kasih
top related