jangan lewatkan hal walau kondisi fisiknya lemah , tidak ... filekesehatan minyak samawa obat segala...
Post on 06-Mar-2019
226 Views
Preview:
TRANSCRIPT
ED
ISI
II
TA
HU
N 2
00
9
Te
rb
it 2
0 h
ala
ma
n
Media Komunikasi, Ekspresi dan Aktualisasi Aksarawan Perempuan Pedesaan FOKUS BERITA
Walau kondisi Fisiknya lemah , tidak
menurunkan semangat beliau untuk bela-
jar seperti Ibu-Ibu yang lain.
Usaha IBU:
Lilin Aroma Terapi
Pendidikan:
Cucu saya belum menda-
pat dana siswa miskin
Harapan Ibu
FIGUR PEMIMPIN IDOLA
KAMI
Kesehatan Minyak Samawa Obat segala
Penyakit
Ketrampilan:
Membuat Seme Pujar
Resep Masakan
Membuat Timung
JANGAN LEWATKAN hal
Dari Redaksi
Dila Mengas
2
Berita Utama
Asyiknya belajar Buat
koran
3
Lingkunganku ber-
sih,lingkunganku se-
hat.
4
Halaman 2
Dila Mengas Edisi II Tahun 2009
P enerbitan Koran Ibu “ Dila Mengas” Edisi
pertama mendapat sambutan yang cukup
baik dari masyarakat maupun pemerintah daerah.
Nama koran “ Dila Mengas “ berasal dari bahasa
sumbawa yang artinya ; Dila = suluh, dian, lampu
yang terbuat dari buah jarak pagar direkatkan pada
sebatang lidi dari kayu atau bambu yang digunakan
pada jaman dahulu dan mengas= terang benderang ,
jadi kata dila mengas berarti sebagai penerang
dalam kegelapan. Dalam penerbitan koran edisi ke
2 ini, ibu yang dibelajarkan menceritakan sendiri
beirita yang ingin ditulisnya, kata mereka lebih mu-
dah bercerita dan cepat dari pada menulis apalagi
tulisan kami besar-besar,Maka redaksi mengikuti
kehendak mereka, dan langsung meyalin cerita
mereka ke komputer. Dalam penulisan nara sumber
memberikan gambaran tentang isi berita ke warga
belajar sehingga mereka dengan bahasa sendiri
menceritakan berita mereka dalam bahasa Indone-
sia. Untuk pengambilan foto mereka mengajak re-
daksi ke tempat mereka.Dan warga belajar yang
ementukan sendiri fotnya.
DIL A ME N GA S
Diterbitkan oleh PKBM
Mandiri Desa Jotang Kecama-
tan Empang Kabupaten Sum-
bawa Propinsi Nusa Tenggara
Barat, atas Kerjasama Dengan
Subdit Pendidikan Perem-
puan, Direktorat Pendididkan
Masyarakat, Ditjen PNFI ,
Depdiknas .
STRUKTUR ORGANISASI
PKBM MANDIRI
Pembina :
Camat Empang
KUPT SD dan PAUD
Kepala Desa
Pelindung Penasehat:
Drs. Hasamin
M. Zain Maninrung, S.Pd
H. Sahabuddin, S.Pd
Ketua:
Edy Sofiyan
Sekretaris:
Ibrahim Husain ,S.Pdi
Bendahara:
Nurmatasia, S.Pd
Alamat Lengkap Lem-
baga:
RT. 003/001 , Dusun Jotang
Bawa , Desa Jotang, Kecama-
tan Empang, Kabupaten Sum-
bawa, Nusa Tenggara Barat..
Telp/HP: 081 915 888 810
Dila Mengas
Pemimpin Umum/Pemimpin Redaksi:
EDY SOFIYAN, Redaktur: FATHUL
YAMIN, Sekretaris: NURMATASIA, S.Pd.
Sirkulasi: MARYAM Kontributor: Ibu-
ibu peserta keaksaraan mandiri didesa
Empang bawa.
Alamat Redaksi:
Jl. Lintas Sumbawa- Bima, Desa Persia-
pan Bunga Eja, Kecamatan Empang, Ka-
bupaten Sumbawa, Nusa Tenggara
Barat.Kode pos: 84384
telp/HP: 081 915 888 810
Semua foto di koran ini milik/
dokumentasi PKBM Mandiri.
Media Komunikasi, Ekspresi dan Aktualisasi Aksarawan Perempuan Pedesaan D a r i R e d a k s i
Halaman 3
Meningkatkan Keberaksarawan Perempuan Desa
Itulah sepenggal dialog warga be-
lajar keaksaraan koran ibu.Selain
mereka membuat Koran , ibu-ibu
peserta pembelajaran keaksaraan
mandiri program Koran ibu yang
dilaksanakan di Dusun Marga Mak-
mur Desa Empang bawa oleh PKBM
Mandiri Desa Jotang, Kecamatan
Empang, Kabupaten Sumbawa Nusa
Tenggara Barat, juga belajar dari
menggunakan isi Koran. Mengapa
demikian? Karena tidak semua
warga belajar lancar menulis dan
berhitung. Maka dengan bahan ba-
caan yang ada dikoran dila mengas
mereka dapat belajar demi pening-katan kapasitas dan kemampuan
mereka yang diharapkan mereka
dapat mandiri sehingga dapat men-
ingkatkan kualitas hidup dan ke-
hidupannya.
“ Asyik juga ya, belajar lewat Ko-
ran.” Kata ibu Siti Aisyah salah seo-
rang warga belajar. Ibu ini pernah
mengalami penyakit struk sehingga
tangannya tidak bisa untuk menulis,
walau demikian semangat bela-
jarnya sangat tinggi. “saya baru
sekarang membaca lagi.saya
senang karena belajar bersama-
sama ibu yang lainnya. Kami bisa
tertawa,bercanda, apalagi kalau
melihat teman membaca dengan
mengeja. Lucu….pokoknya asyik.”
Ujar ibu ini lagi . Seperti dicerita-kan oleh Maryam salah seorang
tutor.
Selain belajar baca dan tulis,
mereka juga belajar ketrampi-
lan,.adapun ketrampilan yang dia-
jarkan adalah atas keinginan warga
belajar sendiri, yaitu bagaimana
membuat masin dan terasi udang.
Kebetulan salah seorang peserta
yaitu ibu kabatia adalah seorang
pembuat masin dan terasi yang cu-
kup terkenal di kampung ini.Jadi
nara sumber teknisnya adalah pe-
serta keaksaraan itu sendiri. Se-hingga proses pembelajaran lancar
dan menarik, apalagi cara ibu Ka-
batia mengajari ibu-ibu yang lain
sangat lucu. Dengan pengatar me-
makai bahasa Indonesia yang
dicampur dengan bahasa samawa
( Sumbawa) .
Disela-sela belajar terkadang ibu-
i bu i n i se mp at -s em p at ny a
ngerumpi, dari masalah sehari-hari
hingga ke masalah politik. Apalagi
sekarang menjelang pilkada . pok-
onya seru deh. Ada yang berpen-dapat untuk milih si A karena
kedekatannya dengan rakyat, ada
juga yang berpendapat untuk
memilih si B karena masih ke-
luarga, ada juga yang memilih si C
karena sosk yang jujur dan rendah
hati. Dan ada juga yang berpenda-
pat bahwa siapapun yang terpilih
sama saja, toh juga akan jadi Bupati
kita semua.
Dan pada kesimpulannya mereka
berharap bisa diperhatikan nasib-
nya oleh pemerintah.
Media Komunikasi, Ekspresi dan Aktualisasi Aksarawan Perempuan Pedesaan BERITA UTAMA
WAH ….ASYIK BELAJAR Buat KORAN
“ Ee..e..salah kamu membaca nya.
Masa MARGA MAKMUR di-
baca MARGA MAKUR. …” kata
ibu Baseriah menegur adiknya ibu
Rogeiyah.
Sepenggal kata yang kita ajar kepada
para aksarwan ini, sama dengan mem-
berikan kehidupan yang lebih baik untuk
mereka dengan upaya yang terus
menerus tanpa pamri, berarti kita telah membangun bangsa ini menjadi bangsa
yang lebih beradab dari bangsa lain.
Halaman 4
Dila Mengas Edisi II Tahun 2009
Media Komunikasi, Ekspresi dan Aktualisasi Aksarawan Perempuan Pedesaan BERITA UTAMA
s aya tinggal di RT. 6 RW. 3 Dusun Marga Makmur.
Suami saya bekerja sebagai kusir dokar. Anak saya empat orang dan semuanya sudah berkeluarga. Ada kegiatan di RT. Kami yaitu menjadi petugas komisaris membersihkan selokan air limbah rumah tangga secara bergilir, yaitu satu orang pada masing-masing member-sihkan selokan. Misalnya saya kena jadwal hari minggu lima hari ke-mudian baru saya mendapat giliran lagi. Adapun yang ikut dalam ko-misaris ini adalah Saya sendiri, Ibu Sri Banin, Mastari, Rukiah, Fitri. Pada awal mulanya kegiatan ini kami lakukan karena selokan pem-buangan air limbah tersumbat dan menimbulkan bau yang tidak se-dap. Kemudian kami saling curiga dari rumah mana asal air yang bau tersebut seperti: ada kepala ikan, sisa-sis nasi. Kadang terjadi per-tengkaran antar tetangga. Ahirnya kami mengadakan musyawarah untuk mencari jalan keluar perma-salahan ini. Kemudian Ibu Sri banin dan Ibu mastari mengusul-kan bahwa dibuat komisaris keber-sihan selokan. Dan juga ada perjan-
jian yaitu tidak boleh membuang air ikan dan air cucian beras. Kegiatan ini telah kami laksanakan
sekitar 4 tahun . Dengan adanya kegiatan in kami merasa senang karena lingkungan kami tetap ber-sih dan tidak bau.
LINGKUNGANKU BERSIH , LINGKUNGANKU SEHAT Oleh Ibu Satya Mendung
Ibu Satya Mendung , Sedang membersihkan
selokan dilungkungannya
Ibu Satya Mendung , Sedang membersihkan
selokan dilungkungannya
Halaman 5
Meningkatkan Keberaksarawan Perempuan Desa
Media Komunikasi, Ekspresi dan Aktualisasi Aksarawan Perempuan Pedesaan BERITA UTAMA
Koran Ibu Dila Mengas Edisi
kedua ini , dibuat langsung
oleh Ibu-ibu warga belajar
keaksaraan program Koran
Ibu. Strateginya adalah den-
gan memperkenalkan kom-
puter , Printer dan cara
pencetakan koran ini. Per-
tama-tama yang dilakukan
adalah pengenalan bagian-
bagian komputer dan seperti
Monitor, CPU, Keyboard,
Mouse dan printer. Ke-
mudian dijelaskan rubrik-
rubrik pada koran oleh fasili-
tator, setelah itu beberapa
diantara warga belajar lang-
sung memilih rubrik yang
akan mereka tulis salah seo-
rang warga belajar yaitu ibu
Satya mendung membuat
berita mengenai kegiatan
ibu-ibu dilingkungannya, ke-
mudian mengajak redaksi
mengambil gambar dari
kegiatan tersebut , dan dia
sendiri yang menetukan an-
gel pengambilan gambar
untuk dimuat dikoran ini.Ibu-
ibu yang lain juga demikian
adanya, tapi ada satu ken-
dala mereka masih kesulitan
menulis ide atau berita
dikertas kerja yang diberi-
kan, mereka lebih mudah
menceritakan apa yang
mereka ingin beritakan pada
koran ini. Akhirnya dengan
sabar fasilitator mengetik
langsung kekomputer apa
y a n g m e r e k a u c a p -
kan.Dengan penuh antusias
satu persatu dari ibu-ibu
warga belajar mengisi ru-
brik-rubrik koran yang
mereka inginkan. “ Kamipun
mengenal komputer”,kata
warga belajar. Mereka san-
gat senang karena hasil dari
tulisan mereka lansung
dicetak. Selamat bekerja ibu
-ibu ,untuk koran Edisi Ke III
t e r b i t
J a n u a r i
2010.
KAMIPUN MENGENAL KOMPUTER
Halaman 6
Dila Mengas Edisi II Tahun 2009
USAHA PEMBUATAN LILIN MADU AROMA TERAPI
Media Komunikasi, Ekspresi dan Aktualisasi Aksarawan Perempuan Pedesaan Usaha Ibu
Madu hutan (Apis dorsata). Madu hutan sangat tergantung Salah satu hasil dari hutan adalah madu dengan kondisi hutan disekitarnya, karena le-bah madu menghasilkan madu dari bunga-bunga hutan untuk mempertahankan hidup, persediaan makan dan menerusk an generasinya. Jika habitatnya rusak maka potensi m a d u j u g a a k a n berkurang.Masyarakat disekitar hutan memelihara, menjaga dan memanen hasil madu dan hutan disekitarnya, sehingga masyarakat pun memperoleh pendapatan dari madu tersebut untuk kehidupannya. Oleh
karena itu kondisi ini sangat ideal dimana masyarakat dan lingkungannya sangat saling ketergantungan satusama lain. Produk sampingan yang mengun-tungkan. Lilin lebah madu atau dalam bahasa sumbawa “ malam” me-rupakan hasil ikutan dari panen
madu . Pada tahun-tahun yang lalu lilin ini tidak ada harganya atau dibuang.tapi sekarang den-gan adanya usaha pembuatan lilin aromaterapi dari “malam” ini, penghasilan masyarakat pengambil madu hutan. Ibu Johra M Rakib salah seorang pengurus dari kelompok perem-puan JMHS ( Jaringan Madu Hutan S u m b a w a ) yang berasal dari Desa Gapit, Ke-camatan Em-pang, Kabu-paten Sum-bawa mem-berikan Tips atau cara pembuatan Lilin lebah madu Aromaterapi, Berikut pa-parannya: Alat dan bahan : Kompor,Wajan Kecil atau sedang ( sesuai dengan jumlah lilin yang d i b u a t , S e n d o k b e s a r , P a n c i , P l a s t i k pembungkus,Gelas minum /atau cetakan lilin, 1 kg lilin lebah madu yang belum diolah. Cara Membuat: 1 ) L i l i n Lebah Madu dimasukkan kedalam wajan dan dilelehkan diatas Api . ini untuk memisahkan lilin dengan air dan kototran yang terkandung didalamny; 2)Setelah lilin mencair, sendoklah sedikit demi sedikit cairan lilin yang
berwarna agak terang dan yang paling atas , masukkan kedalam panic atau wadah lain yang sudah disiapkan.3)Setelah itu lilin yang dipisahkan tadi atau yang didalam panci dimasukkan kedalam plastic pembungkus gula dengan ukuran 1kg. dibiarkan sampai mengeras.4)
Potong sebagian lilin yang telah mengeras tadi kemudian didihkan didalam wajan yang bersih, 5)Setelah mencair, tuangkan kedalam cetakan (gelas) dan diberi benang ditenganya sesuai dengan tinggi gelas.6)Lilin siap digunakan.
Foto
.Dok
. JM
HS
Foto
.Dok
. JM
HS
Dari kiri: Ibu Rahma Djamaluddin Malik, tengah: Julmasyah,S.Hut, Kanan: Ibu Ir.
Nur‟ani. Pada pembukaaan pelatihan ketrampilan Pembuatan lilin lebah
Lilin Aromaterapi Produksi Kelompok
Perempuan JMHS .Foto.Dok.JMHS
Halaman 7
Meningkatkan Keberaksarawan Perempuan Desa
Media Komunikasi, Ekspresi dan Aktualisasi Aksarawan Perempuan Pedesaan Kemitraan
U n i t P e l a k s a n a Kegiatan (UPK) Pro-gram Nasional Pem-berdayaan Masyara-
kat Mandiri Perdesaan Kecama-tan Empang , siap memberikan bantuan modal usaha bagi Alumni Program pendidikan Keluarga berwawasan Gender di Desa Empang bawa, Ke-camatan Empang kabu-paten Sumbawa, Nusa Tenggara barat. Melalui kelompok Simpan Pin-j a m P e r e m p u a (SPP) ,Demikian disam-paikan oleh Fasilitator Kecamatan (FK) PNPM Mandiri Ir. Ahmadi diruang kerjanya dikan-tor Camat Empang, ketika diwawancara oleh redaksi pada senin 7/12/2009.Lebih lanjut kata bapak yang murah senyum ini mengatakan bahwa :” kami sebagai fasilitaor sangat gembira dengan adanya kelompok-kelompok perempuan yang telah mendapatkan pembinaan sebe-lumnya, karena kelompok-kelompok tersebut kecendrungan untuk berhasil sangat tinggi, lain halnya dengan kelompok-kelompok yang belum pernah mendapat kan pembinaan, maka kami harus membinanya lagi. Kita ambil contoh salah satu kelompok di Desa Persiapan Bunga Eja yang merupakan
kelompok Alumni Pendidikan Keluarga Berwawasan Gender tahun 2008 yang dilaksanakan oleh PKBM Mandiri , merupakan kelompok yang terbaik se Ke-camatan Empang, hal ini dilihat
dari salah satu indikator yaitu pembayaran cicilan yang tepat waktu.” Ditambahkanya bahwa:” Kelompok Simpan Pinjam Perem-puan (SPP) diberikan dana pinja-man dari TPK-Kecamatan dan dikembalikan dalam tempo sepu-luh bulan dengan tambahan jasa modal yang sangat ringan di-bawah suku bunga bank.Jadi jan-gan ada anggapan bahwa dana ini adalah dana hibah yang dibagi-bagikan seperti bantuan lang-sung tunai (BLT). Akan tetapi le-bih ditekankan kepada proses
pemberdayaan masyarakat yang hasilnya adalah masyarakat yang mandiri. Masyarakat yang memiliki jiwa kewirausahaan dan masyarakat yang berdaya “.
“ Dengan adanya kelompok -kelompok yang telah mendapatkan pembinaan lewat pro-gram-program pemerin-tah lainnya dapat disi-nergikan satu sama lain, sehingga apa yang men-jadi tujuan dari program pemberdayaan masyara-kat ini dapat tercapai dengan sasaran yang tepat”.Ujarnya lagi. Seperti dikatakan oleh salah seorang Alumni PKBG di Desa Empang bawa ibu Nurhasanah yang telah menyuarakan
k e i n g i n a n n y a k e p a d a TPK.PNPM Mandiri melalui Ru-brik Suara perempua pada edisi I koran ini, bahwa pada rapat kelompok perempuan di kantor Desa beberapa waktu yang lalu, dirinya sempat ditanyai oleh ba-pak Ahmadi sambil memperlihat-kan koran Ibu dila mengas , Apakah benar dirinya membu-tuhkan modal usaha lewat kelom-pok SPP. Dan Ibu Nurhasanah mengiyakan. Kami salut atas perhatian FK.PNPM Mandiri Kecamatan Empang.
UPK. PNPM Mandiri Perdesaan Kecamatan Empang Siap Memberikan Modal Usaha
Bagi Alumni PKBG di Desa Empang Bawa
Ir. AHMADI , FK PNPM-MANDIRI KEC. EMPANG
Halaman 8
Dila Mengas Edisi II Tahun 2009
Media Komunikasi, Ekspresi dan Aktualisasi Aksarawan Perempuan Pedesaan Harapan Ibu
FIGUR PEMIMPIN IDAMAN KAMI
IBu Patimah: RT.. 03 Rw. 02 Dusun Marga Makmur , Empang Bawah.
S ekarang musim pemilihan kepala
daerah, terutama dikabu-paten saya Sumbawa Pemilihan Bupati dan Wakil sebentar lagi akan dilaksanakan. Yang lucu para tim sukses datang kerumah saya dengan segala cerita mengenai calon yang mereka bawa. Saya hanya menjawab bahwa saya hanya ingin pemimpin yang jujur dan memperhatikan rakyat kecil seperti saya. Be-bara hari yang lalu pertama datang Bapak Wakil Bupati ke rumah tetangga saya, dan kee-sokan harinya datang juga bapak Bupati
kerumah Tetangga di Depan rumah saya. Adapun harapan saya kepada pemerintah ter-utama pemerintah Kabupaten agar kiranya saya dapat diberikan modal untuk berusaha jualan , seperti modal untuk jual beras. Ibu Raweiyah Adam RT. 04. RW. 2 marga MAk-mur Empang Bawa Saya berharap agar pemim-pin saya nanti dapat mem-perhatikan maslah listrik yang sering padam, se-hingga anak saya kesulitan belajar pada malam hari. Juga saya ingin agar nanti
siapapun yang menjadi bupati harus jujur dan amanah serta peduli pada rakyat kecil seperti kami. Saya ingin saat ini agar dapat diberikan modal untuk berusaha mandiri secara kecil
kecilan untuk membiayai hidup anak-anak saya, apalgi sekarang saya telah menjadi orang tua tunggal bagi anak-anak saya. Ibu Siti Aisya Saya mempunyai harapan kepada pemimpin kami nantinya yang ter-pilih di PILKADA yang akan datang
agar dapat mem-perhatikan nasib rakyat kecil, jangan hanya memperhati-kan Tim Suksesnya saja. Oleh karana itu saya menghimbau kepada ibu-ibu di kecamatam empang khususnya dan Kabupaten Sumbawa Umumnya agar dapat memilih pemimpin yang adil,jujur, dan memenuhi janji. Kami berharap juga agar pembangunan lebih diperuntukan kepada usaha masyarakat kecl seperti saya ini, agar kami dapat mandiri
Halaman 9
Meningkatkan Keberaksarawan Perempuan Desa
Media Komunikasi, Ekspresi dan Aktualisasi Aksarawan Perempuan Pedesaan Pendidikan
S a y a b e r c e r i t a kep ada sem ua orang agar dari cerita saya dapat
diambil hikmanya. Inilah cerita saya tentang bagai-mana saya mengasuh cucu saya yang sekarang beru-mur sembilan tahun empat bulan, yang pelihara dan rawat dari masih bayi atau sejak lahir. Sejak cucu saya lahir jam 3 subuh ke-mudian Ibu yang mela-hirkannya meninggal dunia pada tanggal 17 bulan 6 ta-hun 2000. Sejak dari itu mu-lalah saya sebagai ibu asuh dari cucu saya, sedangkan bapaknya kawin lagi . Un-tuk membeli susu kami di-biayai oleh pamannya dan pemberian keluarga. Sejak saat itu kami hidup berem-pat dirumah. Selama ini saya berjualan sate, soto dan gecok keliling kam-pung untuk membeli susu cucu saya itu. Waktu itu suami tidak bekerja terus tidak uang untuk beli susu dan saya sangat sedih sekali. Untung saya ingat cucu adalah amanah dari ALLAH maka saya selalu berdo’a agar dapat membe-
sarkan cucu saya dan men-jadikan sebagai orang yang berguna bagi dirinya sendiri dan masyarakat. Kepada pemerintah saya minta agar saya bisa men-dapatkan modal usaha ber-jualan lagi untuk mem-biayai sekolah cucu saya. Sekarang cucu saya yang bernama Yuni Sara fitri se-kolah di SDN No. 2 Em-pang, selama bersekolah tidak pernah mendapat uang untuk siswa miskin, padahal cucu saya terma-suk siswa miskin, lewat ke-sempatan ini saya harap agar pemerintah memper-hatikan nasib kami orang kecil ini. Demikian keluh kesah saya mohon diper-hatikan, melalui Koran Ibu ini saya berharap dapat di-baca oleh yang berkepentin-gan dengan sekolah cucu saya. Saat Ibu sulatin mencerita-kan keluh kesahnya untuk dituliskan dikoran ini ada Bapak MA. Jamaludin dari komite sekolah dan beliau menjawab permasalahan yang dialami oleh wali murid dari Yuni Sarafitri ,
bahwa di SDN No 2 Em-pang dana untuk siswa mi-skin semua akan terpenuhi untuk tah un a jaran 2009/2010 , mulai dari kelas kelas 1 sampai kelas 6. Hal ini telah diakomodir ketika kami ditemui oleh penga-was sekolah bapak Syaifud-din HD, S.Pd kata Bapak MA. Jamaludin meyak-inkan Semoga lewat kesem-patan ini kepada semua pi-hak yang berkepentingan terhadap dana siswa mi-skin , sekali lagi mohon cucu saya diperhatikan. Terima Kasih.
KOK.. CUCU SAYA BELUM DAPAT DANA SISWA MISKIN Oleh : Ibu Sulatin Ahmad
Halaman 10
Dila Mengas Edisi II Tahun 2009
Media Komunikasi, Ekspresi dan Aktualisasi Aksarawan Perempuan Pedesaan Surat Ibu
ALHAMDULILLAH HUJAN SUDAH TURUN Oleh Ibu Hadirah
Puji syukur kami pan-jatkan , Atas kesabaran kami akhirnya musim tanam telah tiba dengan turunnya hujan sekarang ini harapan kami telah tiba . Baru sekarang ini turun hujan tepatnya pada bulan Desem-
ber ini, kalau kita bandingkan dengan tahun kemarinnya yaitu tahun yang lalu bi-asanya hujan turun sekitar bulan Oktober kami sudah tanam .Sekarang ini kami sibuk dalam menghadapi musim tanam ,semuanya pada masing-masing mengu-rus ladang mereka ada yang menanam padi bahkan ada yang menanam kacang hi-jau , jadi beraneka ragam yang mereka tanam ,Berkat hujan turun semangat kami makin tumbuh . Walaupun sekarang ini alat untuk mengarap tanah sudah
modern yang disebut terak-tor, walaupun masih ada yang mengunakan alat tra-disional yaitu dengan meng-gunakan kerbau/sapi,Tetapi kami tetap bersyukur.karena dengan ini kami dapat me-menuhi kebutuhan pokok kami. Saat ini harapan kami satu-satunya khususnya untuk pemerintah mohon kami diperhatikan maksud saya sekarang ini pada memer-lukan bibit padi dan pu-puk ,kalau dilihat dari segi materinya kami sangat pri-hatin sekali dengan harga yang tak bisa kami jang-kau,saya minta kepe-duliaannya untuk menu-runkan harga.walaupun begitu kami tetap berusaha untuk mencapainya den-gan cara bagaimana pun, saya sangat berterima kasih atas kepedulian pemerintah pada kami masyarakat kecil ini. Sekian dari saya, sekali lagi saya ucapkan banyak- ban-yak terima kasih atas kepe-duliaannya pada kami , saya harap pemerintah sekarang ini benar-benar memperhatikan rakyat
kecil seperti saya ini.
Halaman 11
Meningkatkan Keberaksarawan Perempuan Desa
Media Komunikasi, Ekspresi dan Aktualisasi Aksarawan Perempuan Pedesaan Ketrampilan
Nama saya Sri Banin , Saya tinggal di dusun Marga Makmur
Desa Empang Bawa Kecamatan Empang Kabupaten Sumbawa,
Saya mempunyai tiga orang putra dan semuanya sudah besar-
besar. Saya pertama kali diajarkan membuat “ Seme Pujar “
atau Bedak dingin oleh orang tua saya puluhan tahun yang
lalu.Kemudian saya mulai membuat “ Seme Pujar” semenjk
saya bersuami. Adapun kegunaan dari “ Seme Pujar ini” adalah
untuk menjaga kulit muka dari sengatan matahari. Seme pujar
ini lebih bagus dari kosmetik yang kita beli ditoko, dan juga
harga murah dan ampang cara membuatnya. Melalui Koran ini
saya ingin membagi pengalaman dan ketrampilan cara mem-
buat seme pujar. Sebenarnya saya tidak pernah menjual seme
pujar ini, tetapi teman-teman yang dating meminta membawa
uang Rp. 5.000,- per satu botol bekas handbody dan botol
sampo, atau botol bedak bayi. Seme pujar ini saya buat bi-
asanya menjelang musim tanam. Bahan bakunya mudah dida-
pat terdiri beras, alba untuk pengharum, daun pujar yang ban-
yak tumbuh disekitar kebun saya. Dan saya sengaja menanam-
nya. Yang setiap Tahun saya ambil pucuk dan buahnya. Saya
kadang sakit hati karena pohon pujar ini sering ditebang sama
orang yang tidak kegunaannya. Walaupun begitu saya tidak
putus asa untuk mencari ditempat lain
Ini saya ajarkan cara membuatnya: Bahan:
1. Beras 1 sing ( kira-kira 300 kg )
2. Alba 1 bungkus harga Rp. 1.000,-
3. Daun pujar sebanyak 1 kresek
Alat yang digunakan :
1. Nisung (lesung)
2. Ngalum ( alu)
3.
Tanda ( Ayakan tepung)
4. Tepi ( tampi)
Cara Membuat:
1. Beras direndam 1 malam,
2. Daun pujar dicampur dengan beras dan alba
3. Kemudian ditumbuk sampai halus
4. Dijemur sampai kering
5. Setelah itu diayak.
seme pujar siap dIgunakan. Untuk mendapatkan seme pujar ini
silakan datang ke rumah saya.
SEME PUJAR ( bedak dingin ) Oleh : Ibu Sri Banin Abdullah
Halaman 12
Dila Mengas Edisi II Tahun 2009
Media Komunikasi, Ekspresi dan Aktualisasi Aksarawan Perempuan Pedesaan Resep Masakan
CARA MEMBUAT TIMUNG Oleh : Ibu Rogeiyah Muhamad
N ama saya Rogeiyah
Muhammad, saya
tinggal RT. 04 RW. 02 Dusun
marga makmur Desa Empang
Bawa.Anak saya berjumlah 3
orang , yang paling tua per-
empuan sekarang di Arab
Saudi , yang tengah sudah
berkeluarga dan satu yang
masih belum berke-
luarga.Timung atau Lemang
adalah makanan khas Sum-
bawa yang terbuat dari beras
ketan dan santan kelapa di-
bakar dengan bilah bamboo.
Saya sehari-hari membuat
timung dan dijual di pasar
atau dipinggir jalan depan
pertokoan . saya juga bikin
poteng ( Tape).Saya membuat
timung sebanyak 15 liter
beras ketan setiap hari dan
menjadi 30 ketong ( bilah )
yang dijual dengan harga Rp.
10.000 dan yang agak kecil
Rp. 7.500. Keahlian ini saya
dapatkan secara turun temu-
run dari orang tua saya. Saya
mau berbagi cara membuat
timung.
Adapun cara membuat:
Bahan:
1. Beras 15 Liter Rp.
80.000
2. Kelapa parut 10 butir
Rp. 30.000
3. Daun Pisang 5 ikat Rp.
5.000
4. Garam Rp. 1.000
5. Kayu bakar 5 ikat Rp.
15.000
6. Bambu 30 potong Rp.
15.000
Cara Membuat:
1. Beras dicuci sampai
bersih
2. Setelah agak kering di-
masukkan didalam
bamboo yang telah
diberikan daun pisang
untuk pelapis sebanyak
sampai kira hamper pe-
nuh.
3. Kemudian masukan air
santan sampai penuh
dan lewat sedikit dari
beras.
4. Kemudian ditutup den-
gan ampas kelapa pa-
rut.
5. Dibakar di atas api
sampai matang
( sampai baunya ha-
rum)
Analisa usaha:
1.Modal Rp. 146.00
2. pendapatan rata-rata
Rp. 250.000
3.Keuntungan Rp.142.000
Per hari.
Saran penyajian:
Timung dipotong
sepanjang 10 cm ke-
mudian dihidangkan
bersama dengan tape
Halaman 13
Meningkatkan Keberaksarawan Perempuan Desa
Media Komunikasi, Ekspresi dan Aktualisasi Aksarawan Perempuan Pedesaan pendidikan
U sia saya sudah enam puluh
tahun. Mejahit sudah lakukan
sejak saya masih gadis. Akhir-akhir ini
saya mulai kewalahan menerima jahitan,
untuk itu saya ingin agar dapat menu-
runkan keahlian kepada siapa saja yang
mau belajar terutama gadis atau ibu-ibu
di sekitar tempat tinggal saya. Tapi saya
kesulitan untuk memulainya karana saya
hanya punya 2 mesin jahit yang sudah
tua. Harapan saya agar dapat diberikan
kesempatan oleh pemerintah untuk me-
laksanakan mengajar jahit , yaitu berupa
bantun mesin obras dan alat pelubang
kancing . Saya rasakan dengan menjahit
ini kehidupan saya sehari-hari bisa tercu-
kupi . Seiring dengan usia saya yang se-
makin tua sekali lagi saya ingin agar ada
penerus usaha saya ini, siapapun yang
mau belajar saya akan ajari semampu
saya. Sekarang ini banyak sekali jahitan
yang saya terima.Saya berharap kepada
pengelola PKBM Mandiri dapat mem-
fasilitasi agar saya dapat membelajar-
kan beberapa orang sebagai murid yang
akan menggantikan saya kelak dike-
mudian hari.
Di Kampung kami banyak yang
bekerja di luar negeri sebagai TKW, ada
yang masih gadis, janda, dan ada juga
yang sudah bersuami. Mereka dapat
membangun rumah yang bagus dari ha-
sil mereka bekerja, dan hal ini menjadi
daya tarik bagi yang lain untuk mengi-
kuti jejak mereka bekerja diluar negeri
atau sebagai TKW. Saking enaknya
bekerja diluar negeri , ada yang baru pu-
lang ,bertemu dengan keluarga atau
suami mereka sehari dua hari sudah ber-
angkat lagi dengan alasan majikan saya
baik hati, disini susah mencari uang, dan
sebagainya.
Dan saya memperhatikan Eks
TKW yang tidak berangkat lagi, be-
berapa bulan kemudian kehidupannya
seperti dulu lagi. Jarang ada yang meng-
gunakan hasil atau gaji mereka selama
menjadi TKW untuk modal usaha.
Akhirnya berangkat lagi menjadi TKW
dengan harapan merubah hidup yang le-
bih baik.
Harapan saya kepada pemerintah
Bantulah saya agar saya bisa mengajar
menjahit.
SAYA INGIN MENGAJAR MENJAHIT Oleh : Ibu Hendung
Halaman 14
Dila Mengas Edisi II Tahun 2009
Media Komunikasi, Ekspresi dan Aktualisasi Aksarawan Perempuan Pedesaan Kesehatan
MINYAK SAMAWA ”
OBAT SEGALA PENYAKIT
Oleh : Ibu Rahma
Membuat minyak samawa sudah
lama kami lakukan . Walaupun ini
merupakan usaha sampingan saya
dan suami . Biasanya kami mem-
buat minyak ini apabila ada
pesanan , seperti untuk obat Wasir
atau ambeyen, obat pegal linu,
nyeri sendi dan tulang dan juga
ada yang khusus yaitu untuk men-
jaga stamina bagi bapak-bapak .
Semua ini terbuat dari bahan akar-
akar kayu yang berkhasiat ber-
macam-macam. Bagi yang sehat
minyak ini juga berfungsi untuk
menjaga kebugaran tubuh,
apalagi kami sebagai petani yang
bekerja keras di sawah , minyak
ini sangat membantu. Adapun
cara membuatnya gampang
sekali ; 1) sediakan kelapa yang
agak tua beberapa butir , biasanya
kami pakai hitungan ganjil.2) ber-
bagai jenis akar kayu berkhasiat
obat ;3) rempa-rempa;4) air
madu;5) tape ketan. Kemudian
setelah bahan tersedia, yang per-
tama-tama dilakukan adalah me-
marut kelapa, dalam hal ini ada
pantangannya.Dalam memarut ti-
dak boleh kentut atau berkata-kata
yang kurang pantas.; setelah ke-
lapa diparut kemudian diambil
santannya, usahakan hanya dua
kali perasan saja.Kemudian akar-
akaran di dihaluskan atau bisa juga
diserut dengan pisau.Kemudian
dimasukkan kedalam wajan besar
semua bahan dicampur dan
dididihkan diatas api sampai men-
jadi minyak seperti minyak ber-
warna kecoklatan dan ampasnya
berwarna coklat juga.; minyak
yang sudah jadi disaring dengan
kain dan dipisahkan dengan am-
pasnya. Minyak siap untuk dipakai
sebagai obat gosok atau urut, juga
bisa dimakan dicampur dengan
nasi panas pada pagi dan malam
hari.
Ada yang istemewa kami buat
yaitu minyak untuk kebugaran ba-
pak-bapak yang diberi nama oleh
suami saya “ Minyak Ampin
Kakak” untuk pembuatan minyak
jenis ini biasanya kami buat pada
bulan Muharam ( Tahun baru is-
lam) karena ada kepercayaan
bahwa pada bulan ini sangat mu-
jarab untuk membuat minyak un-
tuk obat ini.
Untuk Pemesanan dapat men-
ghubungi kami : Papin Rahum ,
D u s u n M a r g a m a k m u r ,
Rt.03,Rw.02 Desa Empang bawah,
atau didepan pertokoan Empang.
Halaman 15
Meningkatkan Keberaksarawan Perempuan Desa
Media Komunikasi, Ekspresi dan Aktualisasi Aksarawan Perempuan Pedesaan Profil
Anakku bisa sekolah tinggi , walau aku
penjual Tempe
S etelah Membaca Koran
Ibu Dila Mengas Edisi
Pertama , saya jadi tertarik untuk
menceritakan pengalaman saya
sebagai penjual Tempe. Usaha ini
sudah saya geuti bersama suami
selama kurang lebih 25 tahun.
Pada tahun pertama saya mem-
buat tempe sulit sekali untuk men-
jualnya, karena kebanyakan orang
sumbawa jarang makan tempe
atau tahu , karena rata-rata orang
sumbawa mengkonsumsi ikan laut
dan daging untuk lauknya sehari-
hari. Hari demi hari saya jalani
usaha ini dan saya menjual tempe
di Kecamatan lain yaitu kecama-
tan plampang, ternyata disana
tempe saya mulai laris karena dis-
ana banyak masyarakat dari jawa,
bali dan lombok yang bertransmi-
grasi ke Sumbawa. Memang un-
tuk tahun-tahun pertama saya
rasakan berat sekali, akan tetpi
setelah menginjak tahun kedua
usaha saya mulai lancar. Pagi-
pagi saya berangkat ke Plampang
membawa Tempe, hingga sekitar
jam 11 siang. Setelah itu saya
pulaang sementara saya berjualan
suami saya menggiling kedelai
untuk dibuat tempe yang akan di-
jual tiga hari kemudian. Demikian
seterusnya rutinitas yang kami
lakukan.
Lama kelamaan usaha saya ber-
tambah maju, saya bisa memban-
gun rumah , menyekolahkan anak
-anak saya hingga sekarang ini.
Apalagi sekarang kebutuhan anak
-anak saya semakin bertambah.
Anak sulung saya perempuan
bernama Ririn sekarang kuliah di
Malang , pada universitas Brawi-
jaya . Dan anak yang bungsu laki-
laki bernama aditya masih SMP di
Sumbawa Besar.
Modal saya membuat tempe
hanya Rp. 250.000 per harinya
dan dijual dengan keuntungan
100%. Hasil Dari usaha ini saya
pertama-tama saya tabung untuk
sekolah anak saya sebesar Rp.
100.000 per hari. Kemudian untuk
membayar listrik dan air, dan si-
sanya baru saya gunakan untuk
makan sehari-hari.. Saya berfikir
bahwa dengan menabung setiap
harinya saya tidak akan kesulitan
untuk membiayai sekolah anak-
anak saya.
Pernah juga ada masalah dengan
tetangga saya karena adanya lim-
bah dari membuat tempe ini, tapi
sekarang limbah tempe ini diper-
lukan oleh orang untuk makanan
ternak sapi dan saya menukarnya
dengan kayu bakar. Jadi kesimpu-
lannya usaha ini tidak ada dampak
terhadap lingkungan saya. Bahkan
menguntungkan.
Ya kalau dihitung-hitung usaha
saya ini dapat mengasilkan penda-
patan rata-rata Rp. 500.000 rbu
perhari , kalau dikalikan 30 hari
maka perbulannya saya bisa men-
gumpulkan Rp. 15.000.000,-
Setenngahnya yaitu Rp. 7.500.000
saya gunakan untuk membeli ba-
han baku kedelai stok untuk 1 bu-
lan ke depan , Rp. 3.000.000 saya
tabung untuk sekolah anak saya.
Dan sisanya untuk kebutuhan saya
sehari-hari.
Memang satu usaha apabila sudah
kita tekuni lama kelamaan bisa
membuat kita berhasil, dengan
syarat kita harus sabar, kita harus
belajar bagaimana melihat potensi
yang ada pada diri kita, potensi
tempat kita membuka usaha dan
potensi bahan bakunya. Itulah be-
berapa saran saya kepada ibu-ibu
yang lain , apapun usaha yang di-
jalani, kalau sudah ditekuni dan
dirasakan susahnya dan kita ber-
hasil melampauinya kita akan me-
metik hasilnya dikemudian hari.
Jangan baru saja berusaha dan
rugi langsung berhenti. Belajarah
mengapa kita rugi, apa penyebab-
nya dan bagaimana jalan ke-
luarnya. Jangan sungkan-sungkan
untuk bertanya kepada ahlinya.
Insya Allah pasti berhasil.
Demikian sedikit kisah saya, den-
gan maksud saya ingin berbagi
dengan orang lain, agar kita se-
mua menjadi wirausaha yang ber-
hasil.
Nama saya: Sataria, nama
suami :Basuki Raharjo, Nama
anak: Ririn dan Aditya
Halaman 16
Dila Mengas Edisi II Tahun 2009
Media Komunikasi, Ekspresi dan Aktualisasi Aksarawan Perempuan Pedesaan Suara hati
s aya sangat ber-
syukur atas ke-
mampuan yang saya miliki
sekarang ini ,terutama keper-
cayaan pada diri akan kemampuan
yang saya miliki ,misalnya bukan
saya saja yang bisa bekerja diluar
negeri sebagai TKw dinegeri per-
antauan.Bahkan orang lain juga
bisa ,tetapi apakah mampu men-
capai titik keberhasilan .sekarang
ini banyak saudara-saudara kita
yang ingin mencobanya atau
(menjalaninya )tetapi ingat satu
hal kita jangan sampai ditipu atau
diperdaya oleh orang lain maksud
saya jangan sampai kita dibodohi
oleh mereka ,apalagi menindas
kita harus melawannya,jangan
lemah dihadapan mereka supaya
kita tidak ditindas atau ditipu daya
oleh mereka .
Perlu kita ketahui bahwa
langka-langka menunju kesuk-
sesan itu bertahap-tahap,seperti
misalnya pertama pasti ada niat
atau kemauan bukan dalam arti
adanya pemaksaan dari orang lain
melainkan dari diri sendiri,setela
itu baru kita menentukan kepada
sponsor (PPTKIS) mana yang bisa
dipercayai maksud saya yang ju-
jur dan bertanggung jawab sampai
ketujuan yang dituju, kalau sudah
ada kesepakatan baru kita me-
meriksa kesehatan (medical) dan
apabila hasilnya fit (tidak ada
penyakit)baru kita berang-
kat,maka dari itu setelah sam-
painya dipenampungan disitulah
kita dibimbing dan diajarkan ba-
gaimana cara atau kebiasaan di-
negeri seberang, disana kita
diberikan pendidikan selain
menulis dan membaca juga men-
gajarkan bagaimana cara menye-
suaikan diri dengan mereka, kalau
sudah menguasainya lalu kita me-
lakukan pasporan disana juga kita
ditanyakan tentang berapa
umurnya ,status ,pendidikan serta
pengalaman, sesudah itu baru kita
diadakan PAP maksudnya,disana
kita diberi arahan tentang apa saja
kita lakukan setelah tiba disana.
Diperkirakan dua, tiga hari baru
kita diberangkatkan ,setela ti-
banya disana tepatnya di airport
disitu kita ditampung setelah ma-
jikan menjemput disitulah kita
tahu sosok orang disana setibanya
dirumah majikan kita diperkenal-
kan dengan anggota keluar-
ganya,dimulai dari orang tuanya
sampai keanak-anaknya. keesok-
kan harinya baru kita bekerja den-
gan pekerjaan yang belum pernah
kita kerjakan membuat kita heran
dan cangguh disitulah kita menda-
pat pengalamam dari yang tidak
tahu menjadi tahu satu, dua hari
berjalan akhirnya satu bulan
tiba ,mulailah kita menerima gaji
pertama dengan jumlah 600 Real
mata uang disana .dan kita
menandatanggani suatu kwintasi
yang isinya membuktikan bahwa
gaji pertama sudah diterima.
Yang mengherankan lagi
disitu kita belum menguasai ba-
hasa. memang modalnya engak
seberapa tapi akhirnya juga
bisa ,dengan bahasa plak-plakkan
yang pada akhirnya akan mengerti
juga,kami tidak lupa biarpun kami
disana tetap berkomunikasi den-
gan keluarga walaupun melalui
surat atau telepon.satu bulan ber-
lalu bahkan satu tahun pun berlalu
sampai akhirnya dua tahun batas
konteraknya selesai dis itu
perasaan kita bercampur antara
senang dan bahagia akan tibanya
ditanah air ,bisa bertemu lagi den-
gan keluarga.
Memang sekarang ini
bangsa kita bukan bangsa yang
bisa dijajah lagi atau diperdagang-
kan , apalagi saat ini lagi dibahas
tentang perdagangan TKW yang
sedang berlaku dinegeri kita zaat
ini, saya berharap bagi teman-
teman saya yang masih ada diluar
sana jangan biarkan diri kita
diperjual belikan secara senonoh
atau tidak baik , saya harap pada
pemerintah supaya memperhati-
kan nasib saudara-saudara saya
yang ada diluar sana tolong diper-
hatikan , ada satu hal yang ingin
saya sampaikan khususnya bagi
pemerintah ,sampai saat ini saya
masih bertanya kenapa kita den-
gan mudahnya diperjual belikan
karena kurangnya pengetahuan
maksudnya akan kurangnya men-
genal angka dan huruf yang dike-
nal sekarang ini “ KEAK-
SARAAN “ . Kalau kita tidak
mengenal huruf dengan mudah
kita diperdaya ,bisa juga dengan
menandatanganni suatu surat
pernyataan atau dokumen yang
berisikan hal-hal yang kita tidak
tahu apa isinya .sekian dari saya
dan terima kasi.,,,,,,,
KETIKA AKU MENJADI TKW Oleh: Maryam
Halaman 17
Meningkatkan Keberaksarawan Perempuan Desa
Media Komunikasi, Ekspresi dan Aktualisasi Aksarawan Perempuan Pedesaan Kontak Tani
Kompos dapat dibuat dengan ba-
han dasar sampah dari dapur
seperti kulit buah,sisa sayuran
dan daun pembungkus. Dari limba
pertanian seperti Jerami Padi,daun-
daunan,sekam,dedak halus,dan ko-
toran hewan dengan bantuan efek-
tive mikroorganisme (EM). Se-
hingga Proses prementasinya ce-
pat.
P e m b u a t a n E f e c t i v e
microorganism )
Efective microorganism (EM) me-
rupakan biodekomposer yang ban-
yak digunakan dalam proses pem-
buatan kompos. Bakteri Pengurai
ini akan membantu pembuatan
kompos lebih singkat,mudah dan
berkualitas. Alat dan Bahan:1)Susu
sapi murni 2 liter;2)Isi Perut
(lambung) kambing atau sapi
secukupnya;3)Gula Pasir satu
k i l o g r a m ; 4 ) B e k a t u l s a t u
kilogram;5)Nanas satu buah;6)
Terasi ½ kilogram;7)Air bersih 10
lit er ;8)Panci;9)Parut an atau
Belender;10)Kompor
Cara Membuat: 1)Haluskan dua
buah nanas dengan menggunakan
parutan atau belender. Campurkan
dengan gula pasir ,bekatul,
terasi.dan air bersih didalam panci.
Masak hingga mendidih, lalu
didinginkan;2)Tambahkan satu
sapi murni dan isi perut sapi atau
kambing, aduk hingga tercampur
rata3)Untuk Mengetahui apakah
EM kita berhasil apabila muncul
gelembung dipermukaan bahan.
Pembuatan Bokashi (kompos).
Bokashi adalah kompos yang dibuat dengan menggunkan EM . Kata bokashi berasal dari bahasa jepang yang artinya kira-kira bahan-bahan organic yang sudah diuraikan (dipermentasikan). Pembuatan bokashi harus dilakukan ditempat yang terlindung dari sinar matahari dan terpaan air hujan. Tempat ideal untuk proses pembuatan bokashi adalah tempat yang agak luas, memiliki atap dan lantainya terbuat dari semen. Alat dan Bahan: 1)Jerami;2) Pupuk kandang atau daun-daunan 200 kilogram;3) Sekam atau serbuk gergaji 200-300 kilogram;4) Air bersih secukupnya;5) Gula pasir 20 sendok makan- EM 200-250
ml. Cara Membuat:Cacah bahan berupa jerami atau daun-daunan agar bentuk lrbih rapi dan m e m u d a h k a n p r o s a e penguraian,Campurkan Bahan berupa sekam atau serbuk gergaji, aduk hingga merata, Buat larutan dari EM4 ,gula pasir,dan air. Aduk hingga benar-benar larut dan tercampur rata,Campurkan larutan secara secara merata dibahan yang telah disiapkan. Usahakan agar larutan dan bahan tercampur dengan baik. Dengan menuangkan larutan sedikit demi sedikit, Buatlah dalam bentuk gundukkan dengan tinggi 20 cm sampai satu meter.Kemudian tutuplah dengan plastic, karung atau kain terpal,Aduk (bolak balik) setiap hari agar suhu pada bahan tidak terlalu panas.Rapikan dan tutup kembali Proses ini akan berlangsung selama delapan hari.Ciri-ciri bokashi yang baik adalah memiliki cirri gembur,dan sudah tidak mengeluarkan bau. Dan siap digunakan untuk tanaman. Cara menggunakan Bokashi pada tanaman didalam pot, Ambil dua bagian tanah atau satu bagian bokashi (2:1) Kemudian dicampurkan dan diaduk hingga merata . dan tanaman siap ditanam.
MEMANFAATKAN LIMBAH PERTANIAN SEBAGAI PUPUK ORGANIK
Halaman 18
Dila Mengas Edisi II Tahun 2009
Nama Saya Maryam, sehari-hari sebagai ba-
kulan ikan keliling, anak saya berjumlah 7
orang dan suami saya bertani. Saya tinggal di
Dusun Marga Makmur Desa Empang bawah,
Melalui koran ibu ini saya berharap kepada
pemerintah agar dapat diberikan tambahan
modal usaha agar kehidupan kami bisa men-
ingkat. Anak saya sekolah hanya sampai SMA
dan yang paling kecil masih kelas 5 SD. Saya
kadang berjualan kadang-kadang tidak karena
modal yang ada habis untuk makan sehari-
hari. Dan saya sangat membutuhkan tamba-
han modal usaha..
Media Komunikasi, Ekspresi dan Aktualisasi Aksarawan Perempuan Pedesaan SUARA PEREMPUAN
N ama saya Masriguan saya ber-
harap dengan adanya Koran ibu,
ini dengan harapan untuk memperdulikan
kami yang mata pencariannya tak me-
nentu .Saya minta bantuan modal demi un-
tuk melanjukkan kebutuhan sehari-
hari.karena meningkatnya harga sembakau
sekarang ini, dengan harga tak terjangkau
tampa penghasilan yang tak menentu.Saya
berharap bagi siapa saja yang membaca Ko-
ran ini harap di perhatikan Sekian keluh kesah
dari saya harap di perhatikan,saya ucapkan
banyak-banyak terima kasih semoga harapan
saya di tangapi .
Sementara ini saya dan anak saya sangat
membutuhkan pekerjaan saya berharap kelak
nanti supaya anak saya mendapat pekerjaan
yang memadai maksud saya sekarang ini
anak saya sangat membutuhkan pekerjaan se-
suai dengan keahliannya .Saya mohon kepada
pemerintah untuk di sediakan lapangan kerja
di daerah kami yang memadai Harapan
anak saya sama dengan anak-anak lain-
nya.Mudah-mudahan deengan ini kami di
perhatikan ,sekian harapan dari kami. Saya
aturkan terima kasih yang sebanyak-
banyaknya,Wassalam.
Halaman 19
Meningkatkan Keberaksarawan Perempuan Desa
Media Komunikasi, Ekspresi dan Aktualisasi Aksarawan Perempuan Pedesaan SUARA PEREMPUAN
Nama saya JUHAEFA sama dengan ibu-ibu lain-
nya,saya ingin minta bantuan modal .dengan adanya
Koran ibu ini saya berharap supaya siapa saja yang
membaca harap di perhatikan .Saya sangat
mengharap apabila suatu nanti harapan kami di tan-
gapi kami sangat aturkan banyak-banyak terima
kasih dengan kelangsungan inikami sangat senang
sekali karena harapan kami tak menipis jadi semangat
kami semangkin menyala , kami ibaratkan „‟pisau
yang di asa lama-lama makin tajam‟‟maksudnya
kami sangat mengharap supaya kami di perhatikan
demikian harapan kami mohon di pertimbangkan,
kami berharap kepada pemerintah untuk turun men-
gakan kunjungan kedesa-desa dalam rangka kebersi-
han lingkungan karena banyak sekali para ibu-ibu
yang mengeluh akan kebersihan lingkungan seperti
„selokan air‟ yang menjadi permasalahan sekarang ini
adalah bagaimana cara penanggulanginya .seandainya
keluhan kami tidak di pedulikan berarti lingkungan
kami terkena „‟air limba‟‟ Bisa di bayangkan kalau
limba ini tertular bayangkan banyaknya warga
masyarakat yang tertular bahkan banyak lagi yang
menjadi dampak negative seperti tumbuhan dan he-
wan ,Tumbuhan akan menjadi lyu/ mati sedangkan
kalau hewan bisa juga musnah .demikian dari kami
harapan kami satu-satunya yaitu di perhatikan /di pe-
dulikan.WASSALAM.
Terima kasih kepada DILA MENGAS dengan adanya Koran ibu ini saya men-
dapat pelanggan yang lebih dari satu
maksud saya dari desa-desa lain bahkan dari kecamatan lain mereka
banyak membeli gadung saya KABA-
TIA (dayani) sangat berterima kasih karena dengan ini usaha saya makin
maju begitu juga kepada para pembaca
Koran ibu/dila mengas . terrutama kepada bapak bupati yang sangat
mempedulikan rakyat kecil seperti saya
ini yang tak ada pekerjaan tetap sekian dari saya .saya haturkan terima kasih
mudah –mudahan ibu yang lainnya juga
di perhatikkan seperti saya ini. Sekali lagi saya berterima kasih pada DILA
MENGAS.
Media Komunikasi, Ekspresi dan Aktualisasi Aksarawan Perempuan Pedesaan Ucapan Selamat
REDAKSI DILA MENGAS MENGUCAPKAN
SELAMAT HARI RAYA IDHUL ADHA 1431 HIJRIYAH
SEMOGA DENGAN SEMANGAT BERKURBAN Mari KITA KORBANKAN WAKTU SEDIKIT UNTUK MEMBELAJARKAN
WARGA BUTA AKSARA DILINGKUNGAN KITA
WARGA BELAJAR KORAN IBU DILA MENGAS
top related