jejaring sosial

Post on 24-Jan-2015

213 Views

Category:

Education

2 Downloads

Preview:

Click to see full reader

DESCRIPTION

 

TRANSCRIPT

Jejaring Sosial: Dunia Dalam Genggaman,Dunia Penuh Risiko

ANGGOTA KELOMPOK

• HENNIATI MANIK• INTAN KUSUMA AYU• INTAN LARASATI• VANIA DESIWILONA

jejaring social adalah suatu media atau jaringan yang sangat luas yang dapat kita gunakan untuk berkomunikasi dan berbagi informasi dengan orang banyak. Jejaring sosial bukanlah hal yang baru bagi masyarakat dunia. Contohnya facebook dan twitter.

Jejaring sosial ini di minati mulai dari anak SD sampai orang dewasa mengemarinya. Banyak orang yang menggunakan jejaring sosial tersebut untuk berinteraksi dengan orang lain dari belahan bumi yang lain dan juga dapat menemukan teman yang sudah lama tidak bertemu.

Dunia dalam Genggaman

Kita bisa berkomunikasi dengan kawan-kawan di luar negeri pada waktu yang nyata (real time), sama seperti kita sedang bercakapcakap dengan tetangga sebelah rumah. situs jejaring sosial juga "tak terikat pada waktu". Ia sanggup menghadirkan masa lalu kita melalui pertemuan kembali dengan kawan-kawan semasa kecil yang lama tak jumpa, entah ada di mana, lalu hadir di depan layar komputer dalam bentuknya yang "nyata" (foto, tulisan, ucapannya yang khas, dan sebagainya).

Singkatnya, situs jejaring sosial membuat dunia seolah berada dalam genggaman, menarik, dan mempermudah komunikasi. Hal ini dikarenakan mudahnya akses dan kecanggihan teknologi yang ada sekarang ini. Mereka bukan hanya mengakses dari computer di warnet atau di rumah. Tetapi bisa melalui alat elektronik seperti handphone, ipad, dll. Kadangkala, hubungan-hubungan sosial dalam situs jejaring sosial jauh lebih luas dan lebih menarik daripada hubungan-hubungan sosial dalam dunia nyata.

Dunia Penuh Risiko

• Karena begitu mudahnya mengakses jejaring sosial tersebut maka tidak sedikit remaja yang terjerumus dalam jejaring sosial tersebut. Mereka menggunakan jejaring sosial terus-menerus sehingga melupakan kewajibannya sebagai pelajar yaitu belajar.

• Saat sedang beraktifitas, tanpa disadari mereka yang sudah kecanduan akan menginformasikan apa yang sedang mereka lakukan atau apa yang sedang terjadi pada diri mereka ke jejaring sosial yang sebenarnya sangat tidak penting dan tidak bermanfaat.

Dalam beberapa kasus, jejaring sosial dapat membuat seorang remaja terjerumus dalam keasyikan dan juga ancaman bahaya seperti penipuan dan penculikan. Selain itu mental remaja belum kuat karena sikap dan pemikiran mereka yang masih labil dan bisa dipengaruhi. Dalam kehidupan sehari-hari didalam masyarakat remaja yang sangat suka dengan jejaring sosial lebih cenderung menutup diri dari masyarakat luar. Hal ini karena mereka sedang asyik dengan dunia mereka sendiri dan tidak memperdulikan keadaan di sekitarnya.

Dampak positif dari jejaring sosial

1. Memperluas jaringan pertemanan. Berkat situs jejaring sosial ini anak menjadi lebih mudah berteman dengan orang lain di seluruh dunia.

2. Anak dan remaja dapat mengetahui informasi informasi terbaru.

3. Situs jejaring sosial membuat anak dan remaja menjadi lebih bersahabat, perhatian dan empati. Misalnya memberikan perhatian saat ada teman mereka berulang tahun, mengomentari foto, video dan status teman mereka, menjaga hubungan persahabatan meski tidak dapat bertemu secara fisik.

4. Bisa juga dijadikan media promosi bisnis atau sebagainya.

Dampak negatif dari jejaring sosial

1. Anak dan remaja menjadi malas belajar berkomunikasi di dunia nyata.

2. Situs jejaring sosial akan membuat anak dan remaja lebih mementingkan diri sendiri. Mereka menjadi tidak sadar akan lingkungan di sekitar mereka, karena kebanyakan menghabiskan waktu di internet.

3. Memperbanyak biaya pengeluaran.4. Kondisi kesehatan terganggu.5. Pemborosan waktu.6. Konsentrasi terganggu.7. Penipuan.

kesimpulan

• Betapapun canggih dan menarik, situs jejaring sosial hanyalah alat. Ia layaknya pisau yang bisa digunakan untuk memudahkan kerja ketika memotong daging atau untuk membunuh. Ke mana ia akan bergerak, tergantung pada bagaimana kita menggunakannya. Sebagai makhluk yang memiliki akal pikiran, kitalah yang mempunyai kekuasaan untuk menggunakannya, bukan malah sebaliknya kehidupan kita dikendalikan oleh situs jejaring sosial. Karenanya, situs jejaring sosial mesti dimanfaatkan secara bijak.

Jadi, jika melalui situs jejaring sosial pertemanan meluas, silaturahmi terbangun kembali, bisa mengumpulkan bantuan untuk korban bencana alam, tak ada salahnya menggunakan aneka situs jejaring sosial. Namun, jika ia mulai mengasingkan kita dari kehidupan nyata, menipu diri sendiri, sumber konflik, menggerogoti waktu produktif, inilah saatnya untuk men-deaktivasi-kannya, lalu kembali ke dunia nyata.

Ada pertanyaan?

top related