jia-01!01!2004-perancangan superblok mega kuningan
Post on 07-Jul-2018
232 Views
Preview:
TRANSCRIPT
-
8/18/2019 Jia-01!01!2004-Perancangan Superblok Mega Kuningan
1/17
PERANCANGAN SUPERBLOK MEGA KUNINGAN
JAKARTA
Ir . Manlian Ronald.A, MT, IAI
Abstract
Designing a Superblock is one alternative in designing the space. By this paper
will design Superblock at Mega Kuningan that will service South Jakarta as a
challenge in solving the traffic jam problem in Jakarta. Design problems such as
entrance and sirculation w ill be analyzed in this paper in order to solve problems
at Setiabudi South Jakarta by designing Superblock at Mega Kuningan
hollistically.
Keywords : Superblock entrance sirculation
Abstrak
Merancang Superblok yang terdiri dari bangunan menengah dan tinggi merupakan
salah satu alternatif dalam disain ruang. Melalui penulisan ini akan merancang
Superblok di kawasan Mega Kuningan yang melayani Jakarta Salatan sebagai
tantangan untuk mencegah kemacetan kawasan. Permasalahan desain yang
meliputi pencapaian dan sirkulasi akan dibahas dalam penulisan ini. Melalui
penulisan ini diharapkan dapat memecahkan masalah desain secara sistematis di
wilayah Setiabudi Jakarta Selatan melalui rancangan Superblok Mega Kuningan
secara holistik.
Kata Kunci: Superblok, pencapaian, sirkulasi
Dosen Jurusan Arsitektur, FDTP, UPH
52
Jurnal Ilmiah Arsitektur UPH , Vol. 1, No . 1, 2004 : 52-68
-
8/18/2019 Jia-01!01!2004-Perancangan Superblok Mega Kuningan
2/17
LATAR BELAKANG
Seiring dengan pesatnya perkembangan kota Jakarta, maka semakin
bertambah pula kebutuhan akan penyediaan fasilitas, sarana dan prasarana
perkotaan. Disamping itu untuk menghindari pembukaan lahan yang terlalu luas
sebagai usaha penghematan ruang kota yang kini semakin sempit dan
memaksimalkan penyediaan fasilitas dan fungsi bangunan, maka banyak terlihat
pada merebaknya peremajaan kawasan strategis pusat kota yang dilakukan untuk
mengatasi hal tersebut. Dari pemikiran tersebut maka timbulah ide / gagasan
untuk membuat suatu kawasan yang tidak saja memenuhi kebutuhan ruang
komersil tetapi juga sebagai tempat bermukim dan berekreasi.
Untuk menyikapi keadaan lahan yang semakin langka di kota Jakarta, maka
salah satu alternatif perencanaan pembangunan ruang kota yang dipilih adalah
dengan mendirikan bangunan secara vertikal, baik dalam perancangan mid-rise
maupun high-rise building. Dengan pemilihan alternatif ini, maka akan lebih
mengoptimalkan pembukaan lahan di kota Jakarta.
Untuk itu dirasakan perlu suatu gagasan untuk merencanakan suatu kawasan
Superblok yang terletak di kawasan Kuningan yang tepatnya di Jl. Lingkar Mega
Kuningan, kecamatan Setiabudi - Jakarta Selatan, yaitu merupakan wilayah yang
strategis untuk d idirikan superblok, yang terdiri dari fungsi-fungsi seperti
perkantoran, hunian
{apartement),
pusat perbelanjaan, area rekreasi dan daerah
terbuka yang dimana terjadi hubungan yang saling menunjang antara kegiatan-
kegiatan tersebut diata s, terjadi ak tivitas gerak dan ruang antara fungsi-fungsi
dalam tapak, juga disediakan area-area pedestrian yang aman dan nyaman di
dalam tapak.
Dengan demikian penerapan pembangunan ke masa depan berorientasi pada
konsep Mega City terhadap pemanfaatan ruang
2
, yang kemudian muncul berbagai
konsep seperti Central Bussines Distric (CBD), Superblock dan Mix Use
Development, sebagai suatu alternatif perencanaan dan penanganan permasalahan
tersebut.
2
Dinas Tata Kota, Panduan Rancang Kota Jakarta, 1984
Perancangan Superblok Mega Kuningan-Jakarta (Manlian)
53
-
8/18/2019 Jia-01!01!2004-Perancangan Superblok Mega Kuningan
3/17
PERMASALAHAN
Perumusan masalah mengacu pada permasalahan yang ada, yaitu
pencapaian harus informatif dengan memiliki daya tarik
(landmark)
ke dalam
maupun keluar tapak, pengaturan sirkulasi kendaraan pribadi /
service
dan
pemberhentian kendaraan umum serta sirkulasi pejalan kaki, agar pengguna dapat
leluasa menikmati sarana kawasan tersebut tanpa menimbulkan kemacetan lalu-
lintas yang tinggi.
BATASAN MASALAH
Lingkup pembahasan dan perancangan dari superblok yang akan di
kembangkan oleh penulis adalah merancang elemen superblok yang meliputi
pusat perbelanjaan dan kantor sewa dalam lingkup Jakarta Selatan di daerah
kawasan Setiabudi.
KERANGKA BERPIKIR
Kerangka berpikir dalam penulisan ini meliputi beberapa hal, yaitu :
54
Jurnal Ilmiah Arsitektur UPH, Vol. 1, No. 1, 2004 : 52-68
-
8/18/2019 Jia-01!01!2004-Perancangan Superblok Mega Kuningan
4/17
G a m b a r
1
Kerangka Berp ik ir
D A T A
> Literature
> Survey lapangan
> Pertumbuhan superblok
di
Jakarta
Perda DK akarta
LATAR
BELAKANG
Superblok adalah bentuk
fisik dari pengembangan
bangunan multifungsi yang
dapat diartikan sebagai
suatu blok / massa bangunan
-N
VI
^Z
PERMASALAHAN
> Bagaimana menyatukan fungsi-fungsi bangunan
menjadi kesatuan fungsi yang saling berkaitan di
dalam kawasan superblok.
> Perlu di pecahkan perletakan akses / sirkulasi
kendaraan ke tapak, dan sarana tempat pember-
IDE
> Menyatukan fung
si-fungsi
bangunan yang
saling ber-kaitan
di dalam satu
kawasan.
> Menanggulangi
sistim sirkulasi se-
hingga tingkat
pencapaian
menja-di lebih
mudah.
> Program-program
dan standard ba
ngunan
•N
V
A
V
1
A N A L I S A
1. Aspek Tapak
• Pencapaian si rkulasi
• Pola t inggi bangunan
• Parkir
• Orientasi massa
• zoning
2. Aspe k Ba nguna n
• Modul
• Struktur
• Sirkulasi
• Ben tuk massa
• Penampilan
bangunan
3. Fungs i Kegiatan
• Perkantoran
• Pusat perbelanjaan
• Apartemen
• Sarana rekreasi
V
DESIGN
CONCEPT
DESIGN
P e r a n c a n g a n S u p e r b l o k M e g a K u n i n g a n - J a k a r t a ( M a n l i a n )
-
8/18/2019 Jia-01!01!2004-Perancangan Superblok Mega Kuningan
5/17
DEFINISI KOTA
Dari berbagai sumber literatur yang didapat, kota dapat di definisikan
sebagai berikut :
a. Kota adalah satuan wilayah yang merupakan simpul jas distribusi,
berperan memberikan pelayanan pemasaran terhadap wilayah,
pengaruhnya luas ditentukan oleh kepadatan jasa distribusi yang
bersangkutan
b.
Kota merupakan wilayah kerja perangkat provinsi yang terdiri dari
wilayah kecamatan dan kelurahan
c. Kota {City) merupakan daerah yang penting dan besar
d. Kawasan perkotaan adalah kawasan yang mem punyai kegiatan utama
bukan pertanian dengan susunan fungsi kawasan sebagai tempat
permukiman perkotaan, pemusatan dan distribusi pelayanan jasa
pemerintah, pelayanan sosial, dan kegiatan ekonomi
3
DEFINISI SUPERBLOK
Secara umum superblok dapat diartikan sebagai suatu kawasan binaan atau
terpadu yang terdiri dari fungsi-fungsi seperti pusat perbelan jaan, perkantoran ,
hunian (apartemen), hotel, sarana rekreasi dan area terbuka, yang kesemuanya
mempunyai hubungan dan saling menunjang dalam fungsi dan kegiatan. Adapun
pengertian superblok berdasarkan sumber yang dapat dipercaya, antara lain :
a. Superblok adalah kawasan multifungsi yang dikembangkan secara
terpadu, dan di batasi oleh sekurang-kurangnya dua buah jalan kolektor
atau sebuah jalan kolektor dengan prasarana lain yang sejenis atau
setingkat, sesuai dengan kota yang di dalamnya terdapat satu atau lebih
peruntukan dengan luas lahan minimal 2 hektar.
6
Solihin, Kamus Istilah Otonomi Daerah, Institute For SME Empowerment, November 2002,P.
78
4
Ibid
5
UURI No.24 Tahun 1992, Pasal ayul 10, Tentang Penataan Ruang
6
Dinas Tata Kola, Panduan Rancangan Kota, 1984
56 Jurnal Umiah Arsi tektu r UP H, Vo l. 1, No. 1, 200 4 : 52-68
-
8/18/2019 Jia-01!01!2004-Perancangan Superblok Mega Kuningan
6/17
b. Superblok adalah suatu bentuk / wadah fisik dari pengem bangan Mixed-
Use D evelopment, dapat diartikan sebagai suatu blok atau massa bangunan
yang berbeda dalam fungsi tetapi saling mendukung antara satu sama
lainnya
7
c. Superblok adalah sebuah tempat bermukim atau blok bisnis yang luas
dikelilingi oleh pedestrian untuk pejalan kaki dan kadangkala akses
masuknya di tandai oleh ruang hijau {landscape) atau ruang terbuka
8
.
Dari definisi tersebut dapat disimpulkan pengertian superblok adalah suatu
kawasan yang terpadu di lingkungan perkotaan (kota dalam kota) yang
terdiri dari beberapa massa bangunan dengan fungsi dan kegiatan yang
berbeda akan tetapi saling menunjang antara satu dengan lainnya, dengan
memanfaatkan segala potensi yang ada, sehingga dapat meningkatkan
kwalitas kehidupan pengguna dan penghuni di dalam kawasan tersebut.
Pertumbuhan Superblok di Jakarta
Dilihat dari tingkat pertumbuhan penduduk dan perekonomian di kota
Jakarta, maka di rasakan perlu akan penyediaan sarana dan prasarana yang dapat
mendukung aktivitas masyarakat. Dengan melihat keadaan lahan yang semakin
sempit / minimal di kota Jakarta, maka alternatif yang dilakukan untuk mengatasi
masalah tersebut adalah dengan merencanakan suatu bangunan dengan arah
vertikal. Dengan pemikiran tersebut maka konsep superblok sangatlah tepat
sebagai pemecahan permasalahan ini. Di kota Jakarta secara visual telah banyak
terealisasi bangunan-bangunan yang memakai konsep superblok antara lain,
kawasan terpadu Sudirman, kawasan Blok-M dengan penggabungan antara pusat
bisnis, perdagangan, hiburan dan hunian. Adapun tempat lain yang menerapkan
konsep ini seperti mal dan hotel Ciputra (Citraland) dan superblok di kawasan
segitiga senen yang terdiri dari plaza Atrium, Hotel Dai-Chi dan Apartemen Mitra
7
lrban and Institute, Mixed-U se Developm ent Hand Book Washington D.C, 1987
s
Webster, Merriam Third New Dictionary, Massachussets, USA, 1986
Perancangan Superblok Mega Kuningan-Jakarta (Manl ian)
57
-
8/18/2019 Jia-01!01!2004-Perancangan Superblok Mega Kuningan
7/17
Oasis.
Pada dasarnya kawasan-kawasan superblok yang telah di bangun tidak
dapat mengatasi kendala-kendala di kota Jakarta pada umumnnya yaitu tingkat
kemacetan lalulintas, oleh karena penempatan lokasi yang kurang cocok untuk
kawasan superblok dan kurangnya sarana dan prasarana yang telah disediakan
dari Pemda setempat baik dari pihak pengelola dan pengguna kawasan tersebut.
Fungsi dan Kegiatan Elemen-Elemen Di Dalam Superblok
Pusat Perbelanjaan
Perkantoran
Apartemen
Sarana Rekreasi
Ruang Terbuka
MERANCANG KOTA
Berdasarkan sumber teori-teori dan literatur yang didapat, merancang kota
dapat didefinisikan sebagai berikut :
a. Suatu proses penyusunan tata ruang untuk meningkatkan kwalitas
lingkungan dan kwalitas manusianya dengan pemanfaatan ruang secara
stuktur, menggambarkan ikatan fungsi lokasi yang terpadu bagi berbagai
kegiatan
9
.
b.
Suatu proses berdasarkan pemilihan alternatif tindakan rasional terhadap
pemanfaatan sumber daya, ilmu pengetahuan dan teknologi (IPTEK), serta
informasi untuk kesejahteraan masyarakat, sebagai acuan strategis dan
operasional dalam kegiatan pelaksanaan pembangunan.
9
Solihin, Kamus Islilah Otonomi Daerah, Institute For SME Empowerment, November 2002,
P.127
58 Jurnal II mi ah Arsitektttr UPH, Vol.
1,
No. 1, 2004
:
52-68
-
8/18/2019 Jia-01!01!2004-Perancangan Superblok Mega Kuningan
8/17
c. Penataan ruang adalah proses perencanaan tata ruang, pemanfaatan ruang,
dan pengendalian tata ruang.
Dari definisi diatas dapat di simpulkan bahw a merancang kota merupakan
suatu proses penyusunan tata ruang perkotaan berdasarkan pemilihan
alternatif dengan tindakan yang rasional terhadap pemanfaatan sumber
daya (manusia dan alam), ilmu pengetahuan dan teknologi (IPTEK),
maupun informasi guna meningkatkan kwalitas lingkungan hidup dan
sumberdaya manusia, serta demi mewujudkan pemanfaatan ruang
perkotaan secara struktif yang menggambarkan ikatan fungsi lokasi yang
terpadu bagi berbagai kegiatan.
KARAKTERISTIK WILAYAH JAKARTA SELATAN
Berdasarkan Rencana Rinci Tata Ruang Wilayah (RTRW) Jakarta Selatan,
keadaan topografi yang berada pada rangkaian topografi DKI Jakarta, pada
umum nya m erupakan daerah datar dengan ketinggian 10 - 20 m d.p.l. Curah
hujan sepanjang tahun rata-rata adalah 2000 mm, dengan curah hujan tertinggi
terjadi sekitar bulan Januari dan terendah sekitar bulan September. Suhu rata-rata
pertahun 27° C dengan kelembaban 80 - 90 %.
Gambar 2
Peta Jakarta Selatan
Perancangan Superblok Mega Kuningan-Jakarta (Manlian) 59
-
8/18/2019 Jia-01!01!2004-Perancangan Superblok Mega Kuningan
9/17
W ilayah Jakarta Selatan terbagi atas 10 kecamatan, diantaranya :
l.Setiab udi 6. Tebet
2. M ampang Prapatan 7. Pancoran
3. Pasar Minggu 8. Jagakarsa
4.
Cilandak 9. Pesanggrahan
5. Kebayoran Bam 10. Kebayoran Lama
Peruntukan Lahan
Sampai pada saat ini peraturan pemerintah mengenai kawasan superblok
secara khusus mungkin belum ada. Tetapi dapat digunakan peratuan-peraturan
yang berlaku seperti peruntukan lahan, KDB (Koefesien Dasar Bangunan), KLB
(Koefesien Luas Bangunan), GSB (Garis Sepadan Bangunan), dan peraturan
lainnya serta buku panduan rancang kota, sebagai aturan dasar di dalam proses
perancangan kawasan superblok.
Peraturan pemerintah mengenai bentuk dan struktur kota yaitu Peraturan
Mendagri N o.4, Tahun 1980 dan Perda
DKI
Jakarta No. 5 tahun 1984.
1. Mu ltiple Central Bussiness District (CBD) adalah kota yang merupakan
jalur sirkulasi atau transaksi bisnis yang juga m erupakan sarana dari
kegiatan komersil seperti kawasan industri, perumahan, perkantoran, serta
memiliki lingkup pelayanan kota.
2. Perkembangan vertikal, cara pengembangan ke atas, daerah pembangunan
dan kwantitas tetap sama, sedangkan ketinggian bangunan bertambah.
Berdasarkan RTRW kecamatan Setiabudi Jakarta Selatan yang di tetapkan
oleh Dinas Tata Kota DKI Jakarta, wilayah Mega Kuningan merupakan daerah
yang direncanakan sebagai kawasan terpadu (Superblok).
60 Jurnal Ilmiah Arsitektur UPH, Vol. 1, No. 1, 2004 : 52-68
-
8/18/2019 Jia-01!01!2004-Perancangan Superblok Mega Kuningan
10/17
ANALISA PERENCANAAN PERANCANGAN
Pemilihan Lokasi
Mengacu pada kriteria yang di uraikan di atas, dapat peroleh beberapa
alternatif zona lokasi yang dianggap cocok untuk perencanaan superblok, antara
lain :
ALTERNATIF
(C)
ALTERNATIF
(B)
ALTERNATIF
(A)
Gambar 3
Alternatif Pemilihan Lokasi
Tabel 1
Tabel Alternatif Pem ilihan Lokasi
Alternatif Lokasi
Lokasi A
Kawasan Mega
Kuningan
Jak-Sel
Lokasi B
Kawasan
Sudirman
Analisa
>- Lokasi sungat strategis dan memiliki aksebilitas yang sangat mudah.
Akses di capai dari Jl. G atot Su broto (sebelah selatan), 11, Pro'.'.DR.
Satrio (sebelali utara), dan Jl. Rasuna Said (sebelah limur).
> Kawasan ini me.rupakan daerah komersil (central business), sesuai
dengan RRTRW-RBWK DKI Jakarta.
> Mem iliki sarana Han prasarana yang cukup baik.
> Lokasi memang di peruntukan untuk kawasan superblok (kawasan
lerpadu), dengan koelesien tinggi bangunan sampai 70 lantai.
> Lokasi sanga strategis dan memiliki akseoilitas yang cukup tinggi.
> Kawasan i.n .nerunakuii daerah pusat bisnis yang ada di Jakarta dan
merupakan jalur Segitiga Emas.
> Mem iliki sarana dan prasaran kota yang cukup ba'k .
i-'crancangan Superblok Mega Kuningan-Jakaria (Manliati)
61
-
8/18/2019 Jia-01!01!2004-Perancangan Superblok Mega Kuningan
11/17
Jak-Pus
Lokasi C
Kawasan
M.H.Thamrin
Jak-Pus
> Lokasi memang di peruntukan untuk kawasan komersial dan memiliki
koefesien tinggi bangunan maksimum yang rendah, sesuai dengan
RRTRW-RBWK yang di tentukan oleh Pemda DKI Jakarta.
> Lokasi stralegis dan pencapaian ke tempat kerja Mud ah.
> Lokasi di peruntukan sebagai kawasan kom ersil, dan sesuai dengan
RRTRW-RBWK yang di tentukan oleh Pemda DKI Jakarta.
> Memiliki sarana dan prasarana yang akan mendukung perencanaan
superblok.
> Kurangnya resapan air yang di sebabkan oleh kepadalan bangun an di
sekitarnya.
Dari nasi] tinjauan yang di lakukan terhadap alternatif lokasi di atas, maka
lokasi terpilih adalah lokasi A yang tepatnya Jl. Lingkar Mega Kuningan - Jakarta
Selatan. Karena kawasan tersebut sangat memenuhi kriteria perencanaan
superblok. Dan di harapkan nantinya akan sangat mendukung pembangunan
superblok yang akan di rencanakan di daerah tersebut.
Analisa Tapak
Gambar 4
Karakteristik Tapak Dalam Kota Jakarta
62
Jurnal II mi ah Arsitektur UPH, Vol. 1, No. 1, 2004 : 52-68
-
8/18/2019 Jia-01!01!2004-Perancangan Superblok Mega Kuningan
12/17
KONSEP DASAR PERANCANGAN
Pencapaian Dengan Kendaraan
Pemberheniian
Trans. M asai
Kend. Pribadi
Langsung Masuk
Ke Basement
Kend. Pribadi
Langsung Masuk
Ke Basement
Sirkulasi
Trans. M asai
Mengelilingi
TAPAK
>
Gambar 5
Konsep Dasar Pencapaian Dengan Kendaraan
Pencapaian Dengan Pedestrian
Pedestrian di buat
mengelilingi
Penempatan titik
lampu sebagai
penerangan buatan
Penanaman pohon
peneduh untuk
memberikan
Kenyamanan bagi
pejalan kaki
Ket.
Titik Lampu,
Pohon, ,„, Pedestrian
Gambar 6
Konsep Dasar Pencapaian Dengan Pedestrian
Perancangan Superblok Mega Kuningan-Jakarta (Manlian)
63
-
8/18/2019 Jia-01!01!2004-Perancangan Superblok Mega Kuningan
13/17
Sirkulasi Kendaraan Service
Kendaraan pribadi
langsung masuk ke
dalam basemen
Kendaraan pribadi
langsung masuk ke
dalam basemen
Gambar 7
Konsep Dasar Sirkulasi Kendaraan Pribadi dan
Service
Sirkulasi Pejalan Kaki
Pembei'hentian I
Transportasi Masai
Akses Masuk kc Dalam
Tapak Mclalui Plaza
Gambar 8
Konsep Dasar Sirkulasi Pejalan Kaki
Akses Masuk kc Dalam
Tapak dari berbagai Aran
64
Jurnal Ilmiah Arsitektur UPH, Vol. 1, No. 1, 2004 : 52-68
-
8/18/2019 Jia-01!01!2004-Perancangan Superblok Mega Kuningan
14/17
Pola Pedestr ian & Ruang Terbuka
Pedestrian
Luar
Plaza Uniuk
Menghindaii Kejeiuilian
Dalain Beijalan Kaki
Gambar 9
Konsep Dasar Pola Pedestrian dan Ru ang Terb uka
Zoning
Perkantoran Sewa
Sarana Rekreasi dan
Fasililasnya
PLAZA
Gambar 10
Konsep Dasar Penzoningan
Perancangan Superblok Mega Kuningan-Jakarta (Manl ian)
65
-
8/18/2019 Jia-01!01!2004-Perancangan Superblok Mega Kuningan
15/17
Gubahan Massa Bangunan
Sarana Rekreasi
dan Fasilitasnya
Gambar 11
Konsep Dasar Gubahan Massa Bangunan
Orientasi Massa Bangunan
Gambar 12
Konsep Dasar Orientasi Massa B angunan
h ( ,
Jurnal Ilmiah Arsi tektur U PH , Vol. 1, No . 1, 200 4 : 52-68
-
8/18/2019 Jia-01!01!2004-Perancangan Superblok Mega Kuningan
16/17
KESIMPULAN
Manfaat dari konsep superblok adalah menjadikan salah satu alternatif
atau pilihan pembangunan di kota-kota besar guna memanfaatkan keadaan
lahan yang semakin terbatas dengan seoptimal mungkin, mengendalikan
pertumbuhan kota baik pertumbuhan penduduk maupun pertumbuhan
tingkat perekonomian masyarakat dan untuk meningkatkan derajat
lingkungan kumuh (slump area) menjadi lingkungan yang terpandang dan
mempunyai jati diri (landmark) yang kuat.
Sedangkan tujuan dari konsep superblok ini adalah menciptakan suatu
kawasan yang terpadu hunian, perkantoran, pusat perbelanjaan dan sarana
rekreasi dan antara fungsi bangunan yang satu dengan lainnya merupakan
satu-kesatuan dan saling menunjang. Di samping itu pula untuk
mengendalikan tingkat kemacetan dan kepadatan kendaraan di jalan raya,
di perkotaan pada umumnya dan di daerah DKI Jakarta pada khususnya.
DAFTAR PUSTAKA
Budihardjo, Lingkungan Binaan dan Tata Ruang Kota Yogyakarta, ANDI,
1997
Ching/Adjie , Bentuk Ruang dan Susunannya Jakarta, Erlangga 1996
Dinas Tata Kota, Panduan Rancang Kota Jakarta 1984
Neufevt,Arsitek Data Jakarta, Edisi Kedua, Erlangga, 1996
Poerbo, U tilitas Bangu nan Jakarta, Djambatan, 1992
Poerbo, Struktur dan Konstruksi Bangunan Tinggi Jakarta, Jilid I, Djambatan,
1999
RTRW
Kecamatan Setiabudi - Jakarta Selatan 2005, Dinas Tata Kota DKI
Jakarta
RBWK Kecamatan Setiabudi - Jakarta Selatan 2005 , Dinas Tata Kota DKI
Jakarta
Perancangan Superblok Mega Kuningan-Jakarta (ManJian)
67
-
8/18/2019 Jia-01!01!2004-Perancangan Superblok Mega Kuningan
17/17
Solihin,
Kam us lstilah Otonom i Daerah, Institute For SM E Emp owerm ent,
November 2002
UURI No.24 Tahun 1992, Pasal ayal 10, Tentang Penataan Ruang
Urban Land Institute, Mixed -Used Development H andbook,
Washington D.C,
1987
Webster,
Merriam Third New Dictionary
, Massachussets, USA, 1986
68 Jurnal Ilmiah Arsitektur UPH, Vol.
1,
No. 1, 2004 : 52-68
top related