jurnal) cattleya z - d1214020... · web viewdata lain yang digunakan yakni berupa dokumen yakni...
Post on 02-May-2018
213 Views
Preview:
TRANSCRIPT
JURNAL
PEMANFAATAN MEDIA BARU OLEH MEDIA KONVENSIONAL
RADIO
(Studi Kasus Pola Pemanfaatan Media Sosial Twitter oleh Lembaga
Penyiaran Publik RRI Banten 94,9 FM untuk Penyebaran Informasi)
Disusun Sebagai Syarat Untuk Memperoleh Gelar Sarjana
Program Studi Ilmu Komunikasi Fakultas Ilmu Sosial dan Politik
Universitas Sebelas Maret
Diajukan Oleh:
Cattleya Zahrunisa
D1214020
FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN POLITIKUNIVERSITAS SEBELAS MARET
SURAKARTA2017
PEMANFAATAN MEDIA BARU OLEH MEDIA KONVENSIONAL
RADIO
(Studi Kasus Pola Pemanfaatan Media Sosial Twitter oleh Lembaga
Penyiaran Publik RRI Banten 94,9 FM untuk Penyebaran Informasi)
Cattleya Zahrunisa
Sri Hastjarjo
Program Studi Ilmu Komunikasi Fakultas Ilmu Sosial dan PolitikUniversitas Sebelas Maret Surakarta
Abstract
This study refers to the Media Convergence theory that talks about a merger of the media that are used for the same purpose and used descriptive qualitative approach with case study method. This study takes the mass media radio Public Broadcasting (PBI) RRI Banten 94.9 FM as a research object and choose six broadcasters as informants. The study was conducted by using in-depth interviews and triangulation of sources from RRI Banten Twitter pages, as well as documentation, books, and other data related to the research. The results of this research that there are three roles of RRI Banten’s Twiter in disseminating information such as media dissemination of news; media dissemination of promotional activities of "Radio Star Indonesia", the song being played, and simultaneous playback tracks; and also as an interactional media between the listeners of RRI Banten, Twitter followers, and stakeholders. Besides that, there are three aspects in utilization patterns of RRI Banten’s Twitter including the activity of utilization, the way to utilizatiate, and the contents of the message (tweet). Furthermore, the three aspects of the utilization pattern described more fully by including three roles of RRI Banten’s Twitter in disseminating information.Keywords: Qualitative Descriptive, Case Study, Radio broadcasting, Social
Media, Twitter
Pendahuluan
Media konvensional saat ini seolah-olah memiliki pesaing baru dalam hal
pendistribusian informasi. Munculnya internet dan media sosial menambah
tantangan bagi media konvensional karena khalayak dapat dengan mudah
1
memperoleh infomasi yang diinginkan. Radio sebagai media konvensional
dituntut untuk dapat megikuti perkembangan teknologi agar terus dapat
memenuhi kebutuhan khalayak untuk memperoleh informasi secara cepat dan
mudah. Media baru saat ini juga dinilai dapat mendukung kegiatan manusia
terutama dalam hal berkomunikasi dan menyebarkan maupun memperoleh
informasi. Salah satu contoh media sosial yang banyak digunakan yaitu Twitter.
Informasi yang disebarkan melalui Twitter dilakukan oleh berbagai macm pihak
baik perseorangan maupun kelompok atau organisasi.
RRI Banten merupakan salah satu organisasi milik pemerintah dengan
format radio yang menggunakan Twitter sebagai salah satu media komunikasi
untuk menyebarkan informasi. RRI Banten sendiri memiliki akun Twitter dengan
username @RRIBanten yang terhitung telah aktif sejak April 2012. Twitter oleh
berbagai pihak baik individu maupun organisasi digunakan sebagai media
penyebaran informasi kepada khalayak luas. Begitu pula dengan akun RRI Banten
yang turut menggunakan Twitter untuk menyebarluaskan informasi kepada
khalayak. Twitter RRI Banten membantu banyak pihak untuk menyebarkan
informasi yang perlu untuk diketahui oleh masyarakat yang tinggal di wilayah
Provinsi Banten.
Peneliti tertarik untuk melakukan penelitian di RRI Banten karena RRI
Banten merupakan salah satu radio di Provinsi Banten yang masih terbilang muda
namun mampu menyebarkan informasi berimbang secara konvensional maupun
dengan menggunakan media baru. Hal itu tentu menimbulkan pertanyaan tentang
bagaimana RRI Banten memanfaatkan perkembangan teknologi dalam
menyebarkan informasi, mengingat keterbatasan jarak jangkauan siar RRI Banten
ketika mengudara sehingga diperluan media lain untuk menyebarkan informasi
dalam jangkauan yang jauh lebih luas lagi. Selain itu, mengingat banyaknya
informasi yang terdapat dalam akun Twitter @RRIBanten sehingga pengakses
tidak dapat langsung mengetahui informasi apa saja yang disebarluaskan oleh RRI
Banten melalui akun Twitter. Maka, peneliti tertarik untuk mengetahui bagaimana
RRI Banten dalam melakukan pola pemanfaatan media sosial Twitter yang
2
diperantarai oleh penyiar radio pada Lembaga Penyiaran Publik (LPP) RRI
Banten 94,9 FM dalam menyebarkan informasi kepada khalayak.
Rumusan Masalah
Dari penjabaran latar belakang di atas, maka dapat diperoleh rumusan
masalah sebagai berikut:
1. Bagaimana peran Twitter LPP RRI Banten sebagai media sosial dalam
membantu penyebaran informasi?
2. Bagaimana pola pemanfaatan Twitter untuk menyebarkan informasi yang
dilakukan oleh LPP RRI Banten?
Telaah Pustaka
1. Komunikasi Massa
Komunikasi massa oleh Rakhmat (2003) dalam Ardianto dkk (2007:6)
diartikan sebagai jenis komunikasi yang ditujukan kepada sejumlah khalayak yang
tersebar, heterogen, dan anonym melalui media cetak atau elektronik sehingga
pesan yang sama dapat diterima secara serentak dan sesaat. Melalui komunikasi
massa, pesan maupun informasi dapat disebarluaskan kepada khalayak dengan
jumlah sangat banyak serta dengan jangkauan yang sangat luas dalam waktu yang
terbilang singkat.
2. Media Massa
Karakteristik media massa menurut Carngara dalam Tamburaka
(2013:41) terdapat empat karakteristik diantaranya bersifat melembaga, bersifat
satu arah, meluas dan serempak, bersifat terbuka. Menurut Riswandi (2009:109-
111) pesan dalam media massa bersifat terbuka yang mana pesan dapat diterima
oleh siapapun tanpa membeda-bedakan kalangan atau golongan. Pesan juga
bersifat umum yang berarti pesan tersebut dapat berupa fakta, opini, maupun
peristiwa atau suatu kejadian tertentu. Isi pesan media massa memiliki beberapa
karakteristik, diantaranya noveltry (sesuatu yang baru); jarak (Proximity);
popularitas; komedi; seks dan keindahan; emosi; nostalgia; dan human interet.
3
3. Media Baru (New Media)
Kegiatan komunikasi dengan menggunakan media baru akan mengikis
konsep jarak dan waktu dimana setiap individu dapat berkomunikasi kapan saja
dan dimana saja tanpa harus mengkhawatirkan batasan jarak dan waktu yang ada.
Media baru menurut Tamburaka (2013:14) memiliki beberapa ciri-ciri umum
yaitu pengadaan informasi tidak sepenuhnya berada pada sumber informasi,
media baru memiliki kemampuan yang tinggi dalam pengiriman pesan-pesan
melalui kabel dan satelit sehingga mengatasi hambatan komunikasi, proses
komunikasi berjalan dua arah (inter-conectivity) antara sumber dan penerima,
adanya kelenturan/flexibility pada media baru dalam bentuk, isi, dan penggunaan
medium.
a. Internet
Internet menurut Budiargo (2015:29) menjadi pendorong
dalam hal sosial yaitu bahwa internet memengaruhi bagaimana, kapan,
dan mengapa orang berkomunikasi. Melalui internet hampir semua hal
mustahil menjadi mungkin untuk dilakukan. Pengguna internet dapat
mengakses segala hal melalui internet baik itu berita, hiburan, hingga
melakukan komunikasi jarak jauh.
b. Media Sosial
Media sosial merupakan sebuah alat yang digunakan oleh
individu maupun organisasi untuk membuat, membagikan, dan
terhubung dengan individu lainnya secara online. Media sosial sama
seperti media-media lainnya yakni memiliki karakteristik. Adapun
beberapa karakteristik media sosial menurut Nasrullah (2015:34) yaitu
jaringan (Network), informasi (Information), arsip (Archive), interaksi
(Interaction), simulasi sosial (Simulation of Society), konten oleh
pengguna (User-Generated Content), dan penyebaran
(Share/Sharing).
c. Twitter
Twitter merupakan sebuah media sosial dengan basis
microblogging. Pengertian microblogging dapat diartikan sebagai
4
sebuah jenis media sosial yang memfasilitasi penggunanya agar dapat
menulis serta mempublikasikan aktivitas maupun pendapat. Twitter
merupakan sebuah jejaring sosial yang memungkinkan penggunanya
untuk menjalin komunikasi dengan cara mendaftarkan dirinya pada
situs tersebut. Twitter menurut Waloeyo (2010:1) dapat pula
dikategorikan sebagai media sosial dengan basis microblogging yang
bebas biaya yang mana pengguna bebas untuk mengirim maupun
membaca pesan baik dalam bentuk teks, foto, hingga audio. Ada
beberapa istilah penting yang perlu diketahui seputar Twitter
berdasarkan Rohmadi (2016:69) yakni Tweet, Retweet (RT), Mention,
Favorites, Hashtag, Follow, Following, Follower, Direct Message
(DM), dan Trending Topic (TT).
4. Radio
Radio menurut Astuti (2013:5) adalah buah perkembangan teknologi
yang memungkinkan suara ditransmisikan secara serempak melalui gelombang
radio di udara. Radio memiliki beberapa fungsi seperti menyebarluaskan pesan
atau informasi, membidik, membujuk, dan menghibur. Fungsi utama radio yakni
untuk menyebarkan informasi kepada khalayak luas dengan berbagai macam
bentuk misalnya seperti berita. Radio juga dapat menentukan khalayak sesuai
demografi yang dimilikinya.
a. Radio Siaran
Baran (2012:268-270) mengungkapkan bahwa radio memiliki
beberapa sifat diantaranya yakni Radio bersifat local, Radio
terfragmentasi, Radio terspesialisasi, Radio bersifat personal, dan
Radio bersifat dinamis.
5. Teori Konvergensi Media
Seiring perkembangan zaman, media massa konvensional dituntut untuk
mampu mengimbangi digitalisasi yang terjadi saat ini. Hal tersebut memaksa
media massa konvensional untuk harus memasuki dunia media baru yakni internet
5
guna mempertahankan eksistensinya. Pool (1983) dalam Jenkins (2006:10)
menyebutkan bahwa konvergensi dapat menyamarkan batas antara media
langsung seperti pos, telepon, dan telegram. Selain itu, konvergensi bisa
menyamarkan media massa seperti media cetak, radio, dan televisi. Melalui
konvergensi, media-media tersebut dapat memperpanjang apa yang sudah
dimilikinya melalui media yang berbeda yang mana pelayanan media
konvensional tersebut dapat dilakukan dengan cara yang berbeda.
6. Twitter Sebagai Media Penyebaran Informasi
Penelitian sebelumnya yang dilakukan oleh Herrera & Hermida (2014)
mengutarakan bahwa sejak kemunculan Twitter pada tahun 2006, penelitian
tentang interaksi Twitter dan organisasi media semakin meningkat. Layanan
pengolahan pesan melalui media sosial telah banyak diadopsi oleh organisasi
media sebagai platform untuk mengumpulkan informasi, mencari sumber-sumber,
melaporkan berita-berita, dan keadaan lalu lintas ke dalam alamat web. Penelitian
tersebut membahas tentang bagaimana stasiun radio dengan format aktif berbicara
mengadopsi Twitter dalam tingkat kelembagaan, dimana dilakukan studi
komparatif terhadap tiga stasiun radio di Kanada pada tahun 2010 dan 2011.
Berdasarkan penelitian tersebut, diketahui bahwa Twitter mayoritas digunakan
oleh radio untuk menyediakan informasi dimana pada tahun 2010 dengan
presentase sebesar 85,2% dan meningkat menjadi 94,6% di tahun 2011.
Penggunaan Twitter oleh radio sebagai media promosi terlihat kurang dimana
pada tahun 2010 hanya 14,2% dan kemudian di tahun 2011 jatuh menjadi 3,6%.
Twitter pun menjadi sarana promosi dan pemasaran yang digunakan untuk
mempromosikan konten ketika siaran on air dan mengarahkan pendengar untuk
mendengarkan radio.
Penelitian lain yang dilakukan oleh Bosch (2014) mengutarakan
“Information and communication technologies (ICTs) have been identified as
having the ability to significantly improve the effectiveness of community radio
stations and potentially help stations to address these challenges”. Kutipan
tersebut dapat menunjukkan bahwa teknologi komunikasi dan informasi (ICT)
6
diidentifikasi memiliki kemampuan yang signifikan dalam meningkatkan
keefektifan dari stasiun radio komunitas dan membantu radio komunitas dalam
mengadapi tantangan yang ada. Teknologi informasi dan komunikasi secara
potensial dapat membuat ruang komunikatif dimana gerakan komunitas maupun
kelompok sosial dapat berbagi informasi dengan lebih bebas daripada
menggunakan media tradisional. Misalnya yakni Radio Komunitas Kothmale di
Asia Selatan yang telah sukses menjadi contoh radio komunitas siaran yang
menggunakan internet untuk menjangkau dan mendidik khalayaknya.
Metodologi
Penelitian ini merupakan jenis deskriptif dengan menggunakan
pendekatan kualitatif. Metode yang digunakan dalam penelitian ini yaitu studi
kasus karena peneliti dalam penelitian ini nantinya akan mendeskripsikan dan
menganalisis permasalahan atau kasus yang ada serta karena partisipan dalam
penelitian ini merupakan sebuah organisasi yaitu LPP RRI Banten yang
melakukan suatu aktivitas pemanfaatan akun Twitter @RRIBanten. Sumber
utama dalam peneltian ini yaitu 1 orang Pembina dan 6 penyiar Pro1 LPP RRI
Banten yang didapatkan melalui wawancara. Data lain yang digunakan yakni
berupa dokumen yakni berupa isi pesan Twitter RRI Banten yang memperlihatkan
tentang aktivitas komunikasi yang dilakukan oleh RRI Banten melalui Twitter.
Data pendukung yang digunakan dalam penelitian ini yaitu yakni terkait informasi
tentang RRI Banten berupa profil, format siaran, dan lain sebagainya.
Teknik analisis data Analisis pada penelitian studi kasus menurut
Creswell (2014:264-265) yaitu dengan menciptakan dan mengorganisasikan file;
membaca keseluruhan teks; mendeskripsikan data berupa kasus dan konteksnya
menjadi kode dan tema; mengklarifikasi data menggunakan agregasi kategorikal
untuk membentuk tema dan pola; menfsirkan data; serta penyajian dan visuaisasi
data. Peneliti juga melakukan analisis terhadap dokumen berupa isi Twitter RRI
Banten. Selain itu, peneliti melakukan teknik triangulasi terhadap validitas data.
Pada penelitian ini dilakukan triangulasi metode. Triangulasi metode dilakukan
guna mengecek keabsahan data atau keabsahan temuan riset dan sapat dilakukan
7
pada lebih dari satu teknik pengumpulan data. Triangulasi metode dalam
penelitian ini yaitu dengan melakukan perbandingan antara hasil wawancara dari
informan RRI Banten dengan bentuk cetak dari isi Twitter RRI Banten.
Sajian dan Analisis Data
A. Peran Twitter RRI Banten untuk Penyebaran Informasi
Pada awal berdirinya RRI Banten, akun Twitter RRI Banten dibuat
dengan tujuan untuk memperkenalkan konten siaran kepada khalayak serta
menjalin hubungan dengan khalayak. Namun, berdasarkan hasil temuan pada saat
wawancara, peran Twitter RRI Banten dapat dijabarkan sebagai berikut.
1. Media Penyebaran Informasi Berita
Berita menempati posisi pertama sebagai bentuk informasi yang
disebarkan kepada masyarakat terutama yang berada di wilayah Provinsi
Banten melalui Twitter RRI Banten. Berita yang disebarkan oleh RRI
Banten melalui akun Twitter merupakan berita-berita terbaru dimana
jangka waktu berita yang disampaikan tidak lebih dari satu kali dua puluh
empat jam sejak berita tersebut terbit. Salah satu yang dilakukan untuk
mendapatkan berita yang update yakni dengan memanfaatkan fitur
trending topic yang mana dalam fitur tersebut terdapat beragam informasi
termasuk berita yang sedang banyak diperbincangkan di masyarakat.
Selain itu, informasi seputar berita juga didapatkan melalui akun-akun
terkait yang diikuti (follow) oleh akun Twitter RRI Banten. Melalui akun-
akun tersebut, RRI Banten menyebarkan ulang berita yang dianggap
penting dang perlu untuk dibagikan kepada pendengar melalui akun
Twitter RRI Banten.
2. Media Penyebaran Informasi Promosional
a. Kegiatan Pencarian Bakat “Bintang Radio Indonesia”
RRI Banten selain melalui siaran on air juga menyebarkan
informasi terkait Bintang Radio Indonesia melalui akun Twitter milik
RRI Banten yakni @RRIBanten.RRI Banten menyebarkan informasi
8
terkait pendaftaran acara (event) Bintang Radio melalui Twitter RRI
Banten. RRI Banten mempromosikan acara yang diselenggarakan
melalui akun media sosial Twitter @RRIBanten salah satunya agar
acara maupun kegiatan tersebut dapat lebih dikenal oleh masyarakat
khususnya pengikut (followers) Twitter RRI Banten.
b. Lagu yang Sedang Diputar dan Pemutaran Lagu Serentak
RRI Banten menggunakan Twitter salah satunya untuk
menyebarkan informasi terkait lagu yang sedang diputarkan on air di
waktu tersebut. akun media sosial Twitter @RRIBanten digunakan
untuk media promosi terkait lagu-lagu yang sedang diputar di udara
oleh RRI Banten pada frekuensi 94,9 FM. RRI Banten selain
menyebarkan informasi promosional berupa lagu yang sedang
diputarkan, juga menyebarkan informasi terkait promosi lagu-lagu atau
single lagu terbaru dari penyanyi-penyanyi di Indonesia melalui akun
Twitter @RRIBanten. RRI Banten melakukan kerjasama dengan RRI
Jakarta serta label-label musik untuk menyebarkan informasi terkait
pemutaran serentak.
3. Media Interaksional dengan Khalayak Pendengar dan Stakeholder
a. Interaksi dengan Khalayak Pendengar
Akun Twitter RRI Banten juga digunakan sebagai sarana untuk
menjalin kedekatan dengan pendengar melalui kuis-kuis yang
dilaksanakan melalui akun Twitter @RRIBanten. Penyiar RRI Banten
yang juga bertugas sebagai operator akun Twitter milik radio
pemerintah itu sering memeriksa isi mention yang masuk untuk melihat
interaksi yang ada, terutama yang datang dari khalayak pendengar RRI
Banten. Program siaran Suara Anda merupakan salah satu program
yang mana khalayak pendengar dapat berinteraksi dengan RRI Banten.
Melalui program siaran tersebut, pendengar dapat memberikan
komentar maupun opini terhadap tema atau topic yang sedang dibahas
melalui media sosial yang salah satunya yakni Twitter RRI Banten.
9
b. Interaksi dengan Stakeholder
Bentuk interaksi antara RRI Banten dengan stakeholder yaitu
dengan saling mengikuti (follow) akun baik RRI Banten mengikuti akun
dari stakeholder seperti pemerintah dan dinas-dinas terkait maupun
sebaliknya. Dengan adanya tindakan saling mengikuti (follow) antar
akun tersebut, stakeholder kerap membagikan informasi seputar
kegiatan yang dilakukan kepada RRI Banten melalui Twitter. Selain itu
terdapat program siaran Agenda Banten yang mana penyiar pada hari
kerja akan menginformasikan setiap agenda kegiatan dari pemerintah
kota, kabupaten, maupun provinsi yang diperoleh langsung melalui
sambungan telepon. Informasi seputar kegiatan pemerintahan dalam
satu hari tersebut juga akan disebarkan melalui akun Twitter RRI
Banten.
B. Pola Pemanfaatan Twitter RRI Banten untuk Penyebaran Informasi
1. Aktivitas Pemanfaatan Twitter RRI Banten
Twitter RRI Banten sejak awal pembuatan hingga saat ini hanya
dioperasikan oleh penyiar berdasarkan jam siaran setiap harinya. RRI
Banten selaku radio milik pemerintah memiliki lima bagian waktu siaran
(daypart) yang mana satu daypart sama dengan lima jam siaran.
a. Penyebaran Informasi Berita
Berita merupakan aspek utama sebagai informasi nomor satu
yang disebarkan oleh RRI tidak terkecuali RRI Banten. Hal itu
mengingat bahwa berita di Radio Republik Indonesia (RRI) termasuk
RRI Banten menduduki peringkat pertama sebanyak 35% (RRI Banten,
2014). RRI Banten menyebarkan berita setiap hari baik melalui siaran
di studio maupun melalui media sosial salah satunya Twitter. Aktivitas
menyebarkan berita di Twitter RRI Banten mayoritas dilakukan di pagi
hari ketika penyiar sedang mengudara. Aktivitas memanfaatkan Twitter
RRI Banten untuk menyebarkan berita di akun Twitter @RRIBanten
dilakukan ketika lagu sedang diputar. Sementara waktu yang
10
dibutuhkan untuk melakukan aktivitas pemanfaatan Twitter yakni rata-
rata satu sampai dua jam.
b. Penyebaran Informasi Promosional
1) Kegiatan Pencarian Bakat “Bintang Radio Indonesia”
Aktivitas menyebarkan informasi “Bintang Radio
Indonesia” dilakukan hanya saat kegiatan tersebut diselenggarakan
yakni satu tahun sekali. Intensitas terkait aktivitas menyebarkan
informasi kegiatan “Bintang Radio Indonesia” pada akun Twitter
RRI Banten tidak selalu sama atau konsisten setiap tahunnya.
Aktivitas pemanfaatan akun Twitter RRI Banten oleh stasiun radio
milik pemerintah itu pada tahun 2016 berkurang cukup signifikan.
Hal tersebut dapat diketahui karena di tahun 2015 RRI Banten aktif
dalam menyebarkan informasi terkait kegiatan “Bintang Radio
Indoensia”.
2) Lagu yang Sedang Diputar dan Pemutaran Lagu Serentak
RRI Banten dalam melakukan aktivitas penyebaran
informasi terkait promosi lagu yang sedang diputar dilakukan secara
situasional dan memiliki sifat ketergantungan terhadap penyiar yang
sedang mengudara. Tidak semua penyiar yang sedang mengudara di
94,9 FM akan menginformasikan lagu-lagu yang diputarkan saat itu
kepada pendengar maupun pengikut (followers) melalui akun Twitter
@RRIBanten. Mayoritas aktivitas pemanfaatan Twitter untuk
menginformasikan lagu yang diputarkan dilakukan secara langsung
melalui siaran on air di studio RRI Banten. Aktivitas tersebut
dilakukan salah satunya di malam hari saat penyiar mendapatkan
daypart malam. Berbeda halnya dengan pemutaran lagu serentak.
RRI Banten turut berpartisipasi saat label-label musik maupun
penyanyi-penyanyi tanah air akan meluncurkan lagu terbarunya. Hal
ini ditunjukkan dengan adanya kerjasama yang terjalin antara RRI
Banten dengan pihak-pihak terkait seperti Pro2 RRI Jakarta dan
11
beberapa label musik. Namun, aktivitas promosional pemutaran lagu
serentak pun hanya dilakukan saat terdapat penyanyi tanah air yang
akan meluncurkan lagu terbaru.
c. Interaksional dengan Khalayak Pendengar dan Stakeholder
Terdapat dua aktivitas interaksi yang terjadi pada akun Twitter
milik RRI Banten. Pertama, aktivitas interaksi yang antara RRI Banten
dengan khalayak pendengar. Kedua, aktivitas interaksi antara RRI
Banten dengan stakeholder.
1) Interaksi dengan Khalayak Pendengar
Aktivitas interaksi antara RRI Banten dengan khalayak
pendengar lewat akun Twitter @RRIBanten salah satunya yakni
melaui kegiatan berupa kuis di Twitter dan bersifat kondisional. Kuis
diadakan hanya pada saat momen tertentu saja. Seperti saat Bulan
Ramadhan, pada program siaran “Ngabuburit”, RRI Banten turut
mengadakan kuis melalui Twitter dengan hadiah dari sponsor.
Harrera & Hermida (2014) dalam penelitiannya mengatakan dalam
penelitiannya bahwa Twitter menjadi sarana yang digunakan oleh
radio untuk mengarahkan pendengar agar mendengarkan radio. RRI
Banten melalui penyiar yang sedang mengudara di saat itu mengajak
khalayak pendengar dan pengikut (followers) akun Twitter
@RRIBanten untuk mendengarkan 94,9 FM dan turut berpartisipasi
pada kuis yang diadakan.
2) Interaksi dengan Stakeholder
Aktivitas pemanfaatan Twitter oleh RRI Banten untuk
berinteraksi denga stakeholder berlangsung kondisional yang mana
interaksi dengan stakeholder yang mayoritas berasal dari
kepemerintahan dan dinas-dinas di Provinsi Banten dilakukan hanya
ketika terdapat informasi penting yang harus diketahui oleh
masyarakat. Aktivitas interaksi dengan stakeholder dengan
kepemerintahan dan dinas-dinas terkait dilakukan yakni pada pukul
12
tujuh hingga sembilan pagi sesuai dengan mengudaranya program
siaran Agenda Banten. Seperti yang diungkapkan oleh Bosch (2014)
dalam penelitiannya bahwa teknologi informasi dan komunikasi
secara potensial dapat membuat ruang komunikatif dimana gerakan
komunikasi maupun kelompok sosial dapat berbagi informasi
dengan lebih bebas daripada menggunakan media tradisional. RRI
Banten melalui akun Twitter @RRIBanten dapat lebih mudah
menjangkau masyarakat yang memiliki jaringa internet dan berada di
luar jangkauan frekuensi radio 94,9 FM sehingga informasi tersebut
dapat tersampaikan dengan lebih merata.
2. Cara Pemanfaatan Twitter RRI Banten
a. Meyebarkan Informasi Berita
Cara memanfaatkan Twitter untuk menyebakan berita yang
dilakukan oleh RRI Banten yakni dengan menggunakan fitur retweet.
Melalui fitur tersebut, penyiar akan mengunggah ulang berita-berita
yang ada di akun Twitter milik media massa lainnya. Selain
menggunakan fitur retweet, penyiar RRI Banten sebagai operator
Twitter milik RRI Banten menyebarkan kembali berita ke dalam akun
Twitter @RRIBanten dengan cara menggunakan fitur share pada
halaman website terkait. RRI Banten juga memanfaatkan fitur Hashtag
atau tanda pagar (#) sebagai cara lain untuk menyebarkan berita di akun
Twitter @RRIBanten. Ketika menyebarkan berita di Twitter RRI
Banten, penyiar selaku operator akun Twitter @RRIBanten
menggunakan hashtag berdasarkan waktu siaran (daypart) yaitu
#BantenPagiIni, #BantenSiangIni, #BantenSoreIni, #BantenMalamIni.
b. Menyebarkan Informasi Promosional
1) Kegiatan Pencarian Bakat “Bintang Radio Indonesia”
Untuk menyebarkan informasi terkait kegiatan “Bintang
Radio Indonesia”, RRI Banten melakukan pemanfaatan Twitter
13
dengan cara menggunakan fitur tweet. Fitur tersebut merupakan cara
utama yang dipakai dalam menyebarkan informasi kegiatan “Bintang
Radio Indonesia”. RRI Banten menyebarkan informasi terkait
kegiatan “Bintang Radio Indonesia” di tahun 2015 masih dengan
cara menggunakan fitur tweet dan hashtag yang bertuliskan
#RRIBintangRadioIndoAsean2015. Namun, dalam cara penyebaran
informasi kegiatan “Bintang Radio Indonesia” di tahun 2016, RRI
Banten mendapatkan bantuan dari beberapa akun Twitter lain seperti
RRI.CO.ID (@Berita_RRI) dan akun resmi milik RRI Pusat
(@RRI).
2) Lagu yang Sedang Diputar dan Pemutaran Lagu Serentak
RRI Banten memanfaatkan fitur tweet dan hashtag sebagai
cara utama dalam mengunggah informasi lagu yang sedang diputar.
Hashtag yang digunakan antara lain #SedangDiputar dan
#NowPlaying. Selain menggunakan hashtag, RRI Banten juga
menggunakan fitur mention. Tidak seperti cara RRI Banten
menyebarkan informasi terkait lagu yang sedang diputarkan, cara
yag dilakukan untuk menyebarkan informasi pemutaran lagu secara
serentak terdapat sedikit perbedaan yakni tweet yang diunggah telah
disepakati bersama oleh Pro 1 Network di seluruh Indonesia. RRI
Banten tidak dapat memilih dan menuliskan hashtag di luar
kesepakatan yang ada dalam Pro 1 Network.
c. Berinteraksi dengan Khalayak Pendengar dan Stakeholder
1) Interaksi dengan Khalayak Pendengar
RRI Banten dalam berinteraksi denga khalayak pendengar
melalui akun Twitter @RRIBanten yakni menggunakan fitur
mention. Untuk mellihat mention yang ditujukan kepada akun
Twitter @RRIBanten, penyiar yang mengoperasikan Twitter RRI
Banten akan memeriksa bagian notifikasi pada Twitter. Cara
14
selanjutnya yang digunakan oleh RRI Banten dalam berinteraksi
dengan khalayak yakni menggunakan fitur direct message.
2) Interaksi dengan Stakeholder
RRI Banten dalam melakukan pemanfaatan Twitter yang
dioperasikan oleh penyiar melalui akun @RRIBAnten untuk
berinteraksi dengan stakeholder yakni dengan cara menggunakan
fitur mention dan retweet. Cara pemanfaatan yang dilakukan yaitu
RRI Banten akan me-mention akun Twitter dari pihak-pihak
kepemerintahan baik dinas, lembaga-lembaga, bahkan individu
seperti gubernur dan bupati. Cara tersebut dilakukan guna menjaga
hubungan serta memudahkan RRI Banten dalam menjangkau pihak
kepemerintahan. Interaksi lain yang dilakukan RRI Banten melalui
akun Twitter @RRIBanten yakni dengan cara retweet. Menggunakan
fitur tersebut, RRI Banten selain berinteraksi dengan pihak
kepemerintahan juga sekaligus menyebarkan informasi terkait
kepada masyarakat.
3. Isi Pesan (Tweet) Twitter RRI Banten
a. Informasi Berita
Dalam isi pesan (tweet) berita yang disebarkan oleh RRI
Banten terdapat beberapa bagian yakni Hashtag daypart berita
diunggah, judul berita, dan link dari sumber portal berita. Hashtag
daypart menerangkan waktu diunggahnya berita pada Twitter RRI
Banten. Selain itu juga terdapat judul berita dan sumber berita yang
diunggah oleh RRI Banten. RRI Banten hanya menyebarkan informasi
yang berasal dari sumber yang kredibel dan terpercaya seperti dari
rri.co.id dan portal milik media massa lokal seperti Banten Raya dan
Radar Banten.
15
b. Informasi Promosional
1) Kegiatan Pencarian Bakat “Bintang Radio Indonesia”
Isi pesan dalam informasi kegiatan “Bintang Radio
Indonesia” yang utama yakni berupa susunan kata-kata yang
menarik untuk dibaca oleh pengikut (followers) akun Twitter
@RRIBanten. Kata-kata dalam tweet tersebut menerangkan
penguman bahwa audisi “Bintang Radio Indonesia” Ragional Banten
telah dibuka dan menggunakan kata-kata yang mengajak para
pengikut (followers) yang memiliki bakat di bidang tarik suara untuk
berpartisipasi dan mendaftarkan diri. Selain itu, di dalam tweet
terkait kegiatan “Bintang Radio Indonesia” juga terdapat gambar dan
foto yang dapat memberikan keterangan lebih terkait kegiatan
tersebut. RRI Banten menyisipkan gambar serupa flyer pada tweet
kata-kata terkait kegiatan “Bintang Radio Indonesia”.
2) Lagu yang Sedang Diputar dan Pemutaran Lagu Serentak
Isi pesan dalam informasi promosional lagu yang sedang
diputar hanya menggunakan kata-kata tanpa disisipkan visual
gambar maupun audio dan audiovisual. Isi pesan hanya
menggunakan format yakni dengan kata-kata berupa hashtag
#SedangDiputar dilanjutkan dengan nama penyanyi lalu tanda dash
(-), kemudian judul lagu dan ditutup dengan hashtag nama program
pada saat lagu diputarkan serta mention penyanyi yang membawakan
lagu tersebut.
Isi tweet terkait pemutaran lagu serentak pada dasarnya
memiliki kesamaan dengan tweet lagu yang sedang diputarkan yakni
berupa kata-kata. Isi kata-kata dalam informasi pemutaran lagu
serentak memiliki kesan mengajak pengikut (followers) akun
Twititer @RRIBanten untuk mendengarkan pemuaran lagu serentak
tersebut. RRI Banten dalam mengunggah informasi promosional
pemutaran lagu serentak memiliki format yang telah disepakati oleh
seluruh jaringan Pro 1 RRI di Indonesia. Begitu pula dengan hashtag
16
yang digunakan. Selain itu, dalam pemutaran lagu serentak terdapat
foto atau visual di dalam tweet yang diunggah. Foto yang diunggah
untuk menjelaskan informasi pemutaran lagu serentak merupakan
flyer dalam bentuk digital.
c. Interaksi dengan Khalayak Pendengar dan Stakeholder
1) Interaksi dengan Khalayak Pendengar
Isi pesan (tweet) terkait interaksi RRI Banten dengan
khalayak melalui kuis yakni berupa kata-kata yang membentuk
kalimat ajakan yang ditujukan kepada pengikut (followers) akun
Twitter @RRIBanten. Selain itu, isi pesan dalam tweet kuis RRI
Banten juga terdapat hashtag dan mention akun Twitter pihak
terkait. Sementara itu, untuk tweet yang memberikan informasi
tentang pemenang kuis berisi kata-kata ucapan selamat yang
ditujukan kepada pemenang bersangkutan. RRI Banten juga me-
mention para pemenang kuis di dalam tweet tersebut. Dalam tweet
yang diunggah untuk berinteraksi dengan khalayak juga berisi
gambar atau visual yang menerangkan kuis secara lebih jelas.
2) Interaksi dengan Stakeholder
Interaksi yang jadi antara stakeholder dan RRI Banten salah
satunya yakni pada tanggal 25 September 2015, Humas Kota
Tangerang Selatan mengirimkan tweet kepada RRI Banten terkait
informasi terkait keperintahan Kota Tangerang Selatan yakni
“Pengumuman Seleksi Jabatan Pimpinan Tinggi Pratama”. Tweet
tersebut juga dilampiri dengan link yang menjelaskan keterangan
judul. Selain itu, Humas Kota Tangsel dengan akunnya
@humastangsel me-mention beberapa pihak terkait yakni seperti
@kempanrb, @Sapa_Kemendagri, @HumasBANTEN, dan
@RRIBanten yang dibubuhkan pula dengan hashtag #humastangsel.
RRI Banten juga menjalin interaksi dengan stakeholder dari
kepemerintahan dan dinas-dinas melalui program Agenda Banten
17
yang turut di tweet ke dalam akun Twitter @RRIBanten. Isi tweet
dari program Agenda Banten yakni berupa kalimat yang
menerangkan pihak kepemerintahan maupun dinas yang
memberikan jadwal kegiatan. Melalui kalimat tweet itu pula RRI
Banten mengajak pendengar untuk mendengarkan jadwal pihak-
pihak terkait di frekuensi 94,9 FM. Dalam isi tweet tersebut terdapat
pula hashtag #AgendaBanten
Kesimpulan
Berdasarkan sajian dan analisis data , maka dapat disimpulkan bahwa
Twitter RRI Banten memiliki tiga peran dan tiga pola pemanfaatan yang
dilakukan terhadap Twitter RRIBanten untuk menyebarkan informasi. Peran-
peran media sosial Twitter untuk menyebarkan informasi diantaranya digunakan
untuk menyebarkan berita; menyebarkan informasi promosional kegiatan
“Bintang Radio Indonesia” serta informasi promosional lagu yang sedang diputar
dan pemutaran lagu serentak; juga digunakan untuk berinteraksi dengan khalayak
pendengar dan stakeholder. RRI Banten dalam melakukan pemanfaatan dapat
dikategorikan menjadi tiga bagian yakni aktivitas, cara, dan isi pesan (tweet).
Melalui tiga kategori tersebut, dapat diketahui aktivitas pemanfaatan Twitter RRI
Banten untuk menyebarkan berita, menyebarkan informasi promosional, serta
berinteraksi dengan khalayak pendengar dan stakeholder. Selain dapat diketahui
pula cara RRI Banten dalam melakukan pemanfaatan untuk menyebarkan berita,
menyebarkan informasi promosi, serta berinteraksi dengan khalayak pendengar
dan stakeholder. Terakhir, pola pemanfaatan Twitter oleh RRI Banten
menunjukkan isi pesan (tweet) dari informasi berita, informasi promosional, serta
isi interaksi dengan khalayak pendengar dan stakeholder.
Saran
RRI Banten disarankan agar memanfaatkan media sosial Twitter untuk
menyebarkan informasi berita yang berasal atau diproduksi oleh bidang produksi
di RRI Banten. Penyiar RRI Banten juga harus lebih mengetahui dan
18
memperhatikan kriteria-kriteria terkait berita yang diunggah pada halaman akun
Twitter @RRIBanten. Selain itu, RRI Banten sebagai sebuah lembaga penyiaran
publik disarankan agar mampu menjalankan aktivitas pemanfaatan media sosial
Twitter sesuai dengan tujuan awal dibuatnya akun tersebut yakni sebagai media
untuk memperkenalkan konten-konten siaran serta untuk berinteraksi maupun
berhubungan dengan khalayak.
Daftar Pustaka
Ardianto, Elvinaro, dkk. (2007). Komunikasi Massa Suatu Pengantar Edisi Revisi. Bandung : Simbiosa Rekatama Media
Astuti, Santi Indra. (2013). Jurnalisme Radio Teori dan Praktek. Bandung : Simbiosa Rekatama Media
Baran, J Stanley. (2012). Pengantar Komunikasi Massa Melek Media dan Budaya. Jakarta : Penerbit Erlangga
Budiargo, Dian. (2015). Berkomunikasi Ala Net Generation. Jakarta : PT Elex Media Komputindo
Bosch, Tanja. (2014). Social Media and Community Radio Journalism in South Africa. Digital Journalism, Vol.2, No.1, 29-43
Creswell, John W. (2014a). Penelitian Kualitatif & Desain Riset Memilih di antara Lima Pendekatan (Edisi ke-3). Yogyakarta : Pustaka Pelajar
Djamal, Hidajanto. Fachrudin, Andi. (2011). Dasar-Dasar Penyiaran Sejarah, Organisasi, Operasional, dan Regulasi Edisi Kedua. Jakarta : Prenadamedia Grup
Herrera-Damas, Susana. Hermida, Alfred. (2014). Tweeting but not Talking: The Missing Element in Talk Radio’s Institutional Use of Twitter. Journal of Broadcasting & Electronic Media, Vol.58, No.4, 481-500
Jenkins, Henry. (2006). Convergence Culture Where Oldand New Media Collide. New York : New York University Press.
Mirabito, Michael M A. Morgenstern, Barbara L. (2001). The New Communications Technologies: Application, Policy, and Impact (Fifth Edition). Oxford : Elsevier
Nasrullah, Rulli. (2015). Media Sosial Prosedur, Tren, dan Etika. Bandung : Simbiosa Rekatama Media
Radio Republik Indonesia Banten. (2014). Format Siaran RRI Banten. Banten : RRI Banten
Riswandi. (2009). Ilmu Komunikasi. Jakarta : Graha IlmuRohmadi, Alex. (2016). Tips Produktif Ber-Social Media. Jakarta : PT Elex Media
KomputindoTamburaka, Apriadi. (2013). Literasi Media: Cerdas Bermedia Khalayak Media
Massa. Jakarta : Raja Grafindo PersadaWaloeyo, Yohan Jati. (2010). Twitter Best Social Networking. Yogyakarta : CV.
Andi Offset
19
top related