jurnal farmasi udayana - · pdf filecontoh hal yang potensial menyebabkan conflict of interest...
Post on 04-Feb-2018
230 Views
Preview:
TRANSCRIPT
VOLUME IV, NOMOR 2, DESEMBER 2015
JURNAL FARMASI UDAYANA
VOLUME IV NOMOR 2 HALAMAN 1 - 97 EDISI DESEMBER 2015
PENERBIT JURUSAN FARMASI FMIPA UNIVERSITAS UDAYANA BUKIT JIMBARAN - BALI
INFORMASI UNTUK PENULIS DESEMBER 2015 i
JURNAL FARMASI UDAYANA INFORMASI BAGI PENULIS
DAFTAR ISI
Deskripsi
Pembaca
Editor
Petunjuk Penulisan
DESKRIPSI
Jurnal Farmasi Udayana merupakan jurnal elektronik yang dikelola oleh jurusan
Farmasi FMIPA Udayana. Jurnal ini yang merupakan media publikasi penelitian
dan review article pada semua aspek ilmu farmasi yang bersifat inovatif , kreatif,
original dan didasarkan pada scientific. Artikel yang dimuat dalam jurnal ini
meliputi penemuan obat, sistem penghantaran obat serta pengembangan obat.
Jurnal ini memuat bidang khusus di farmasi seperti kimia medisinal, farmakologi,
farmakokinetika, farmakodinamika, analisis farmasi, sistem penghantaran obat,
teknologi farmasi, bioteknolofi farmasi, obat herbal dan komponen aktif tanaman
serta evaluasi klinik obat.
PEMBACA
Ilmuwan di bidang kimia medisinal, farmasetika dan biofarmasetika,
farmakologi, kimia analisis, farmakologi klinik, mikrobiologi, bioteknologi, kimia
dan statistika
EDITOR
Penanggung jawab : Drs. Ida Bagus Made Suaskara, M.Si
Pengarah : Drs. I Made Satriya Wibawa, M.Si
Anak Agung Bawa Putra, S.Si., M.Si
Dr.rer.nat. IMAG. Wirasauta, M.Si., Apt
Editor :
Ketua Dewan Redaksi : Cokorda Istri Sri Arisanti, S.Farm., M.Si., Apt
Wakil Dewan Redaksi : Ni Kadek Warditiani, S.Farm., M.Sc., Apt
Mitra Bestari:
Ketua : Luh Putu Febryana Larasanty, S.Farm.,M.Sc., Apt
Anggota:
a. Ni PutuAriantari, S.Farm., M.Farm., Apt (Biologi Farmasi)
b. I G. N. Agung Dewantara, S.Farm., M.Sc., Apt (Teknologi Farmasi)
c. Ni Made Pitri Susanti, S.Farm., M.Si. Apt (Kimia Farmasi)
jurnalfarmasiudayana@gmail.com
INFORMASI UNTUK PENULIS DESEMBER 2015 ii
PETUNJUK PENULISAN
PENDAHULUAN
Naskah yang diajukan ke jurnal harus memenuhi persyaratan sebagai berikut: (1)
topik artikel akan melewati proses review terlebih dahulu oleh editor, dan (2)
artikel belum dipublikasikan atau akan dipublikasikan seluruhnya atau sebagian di
jurnal lain atau media publikasi yang lain.
Tipe artikel
Artikel hasil penelitian
Review article
Naskah review article harus memuat: judul, abstrak dan kata kunci (3-6 kata),
pendahuluan, pembahasan khusus oleh penulis, kesimpulan, ucapan terima kasih,
daftar pustaka, gambar dan tabel. Tiap pokok bahasan dari pendahuluan sampai
kesimpulan harus diberi nomor. Sub pokok bahasan juga harus dinomori dengan
1.1., 1.2., 1.3., dan seterusnya. Setiap halaman harus diberi nomor dan judul harus
diberi halaman 1.
FAKTOR YANG HARUS DIPERHATIKAN
Conflict of interest
Semua penulis wajib menghindari terjadinya Conflict of interest yang meliputi
pembiayaan atau hubungan dengan orang lain atau badan paling lama tiga tahun
sebelum pengajuan artikel ke jurnal yang dapat mempengaruhi secara langsung
maupun tidak langsung penelitian yang bersangkutan
Contoh hal yang potensial menyebabkan Conflict of interest antara lain pekerja,
konsultan, kepemilikan bahan, honor, pengajuan registrasi/paten, hibah atau
sumber dana yang lain.
Verifikasi Artikel
Artikel yang diajukan ke Jurnal Farmasi Udayana belum pernah dipublikasikan
sebelumnya (kecuali dalam bentuk abstrak atau sebagai bagian dari skripsi), tidak
dalam posisi akan diterbitkan pada jurnal lain, artikel telah mendapat persetujuan
semua penulis yang tercantum di dalam artikel yang bersangkutan dan secara
eksplisit telah mendapat persetujuan dari tempat dimana penulis melakukan
penelitian dan jika diterima, artikel tidak dipublikasikan di tempat lain dalam
bentuk yang sama dalam bahasa Indonesia atau bahasa lainnya untuk menghindari
plagiarisme
Konstribusi
Semua penulis harus berpartisipasi di dalam penelitian dan atau penyipan naskah,
sehingga fungsi dari masing-masing penulis harus didefinisikan.
INFORMASI UNTUK PENULIS DESEMBER 2015 iii
Kepemilikan artikel
Semua penulis harus memiliki peran penting pada setiap tahap pengajuan artikel
yang meliputi: (1) konsep dan desain penelitian, pengolahan data atau
menganalisis atau menginterpretasi data, (2) memperbaiki naskah, (3) menyetujui
draf akhir yang akan dipublikasikan
Perubahan penulis
Pada jurnal ini dimungkingkan untuk menambahkan, pengurangi, mengubah
urutan penulis untuk naskah yang diterima. Hal-hal yang perlu dilakukan antara
lain: membuat permintaan untuk dapat menambahkan, mengurangi atau
mengubah urutan penulis kepada pengelola jurnal yang diajukan oleh
corresponding author yang dicantumkan di dalam naskah yang diajukan dan
meliputi: (a) alasan mengapa nama penulis harus ditambahkan, dikurangi atau
diubah susunannya (b) konfirmasi tertulis (e-mail, fax, surat) dari semua penulis
yang menyatakan persetujuan dengan perubahan tersebut di atas
Bahasa
Penulisan menggunakan bahasa Indonesia sesuai ejaan yang disempurnakan.
PERSIAPAN
Penggunaan program miscrosoft word. File dibuat dalam format asli
menggunakan program miscrosoft word. Teks harus dibuat dalam format satu
kolom, huruf font Times new roman 11, 1 spasi, ditulis dalam kertas ukuran A4.
Struktur Artikel
Sub pokok bahasan-penomoran
Artikel dibagi menjadi pokok bahasan dengan penomoran yang jelas. Sub pokok
bahasan harus diberi nomor 1.1 (kemudian 1.1.1, 1.1.2,...), 1.2 dan seterusnya.
Abstrak tidak dimasukkan dalam sistem penomoran.
Pendahuluan
Nyatakan tujuan dan landasan penelitian, hindari tinjauan pustaka yang terperinci
atau kesimpulan dari hasil penelitian
Bahan dan metode
Ungkapkan bahan dan metode secara terperinci untuk kemungkinan keterulangan
penelitian. Metode yang umum digunakan cukup menunjukkan sumber pustaka,
hanya modifikasi yang relevan yang harus dideskripsikan
Hasil
Pengungkapan hasil harus jelas dan ringkas
Pembahasan
Bagian ini harus merupakan kajian mendalam dari hasil penelitian, jangan
mengulang pengungkapan hasil. Hindari kutipan dan pembahasan yang berlebihan
dari penelitian sebelumnya
INFORMASI UNTUK PENULIS DESEMBER 2015 iv
Kesimpulan
Kesimpulan utama dari penelitian sebaiknya ditampilkan dalam kalimat yang
singkat dan jelas, yang dapat menjadi bagian tersendiri di dalam pokok bahasan
kesimpulan atau menjadi bagian dari pembahasan atau hasil
Informasi penting dalam struktur artikel
Judul
Ringkas, jelas dan informatif. Jika dimungkinkan hindari pencantuman persamaan
matematika dan singkatan
Nama penulis dan institusi
Ungkapkan institusi tempat bekerja (tempat dimana penelitian dilakukan) di
bawah nama penulis. Tunjukkan institusi penulis dengan supercript di belakang
nama penulis dan didepan nama institusi. Tuliskan alamat lengkap termasuk kode
pos dan nama kota, jika perlu disertakan alamat email masing-masing penulis
Alamat korespondensi
Tunjukkan dengan jelas siapa yang bertanggung jawab terhadap korespondensi
semua tahap dari pengajuan, revisi, publikasi maupun sampai pasca publikasi.
Cantumkan nomor telepon disamping alamat email, kode pos. Kontak terperinci
harus tetap diperbaharui oleh korespondensi penulis
Alamat penulis
Jika alamat penulis berbeda dibandingkan dengan tempat penelitian semula, maka
alamat terbaru atau tetap penulis sebagai catatan kaki dari nama penulis. Alamat
dimana penelitian semula dilakukan oleh penulis tetap digunakan sebagai alamat
utama. Penulisan catatan kaki untuk alamat terbaru maupun alamat tetap
menggunakan supercrip dengan penomoran Arabic
Abstrak
Dibutuhkan abstrak yang jelas, ringkas dan sesuai fakta penelitian. Abstrak harus
menunjukan tujuan penelitian secara tegas, hasil yang penting dan kesimpulan
umum. Untuk memenuhi persyaratan abstrak ini, disarankan untuk tidak
menyertakan tinjauan pustaka, tetapi jika sangat diperlukan wajib mengutip nama
penulis dan tahun. Disamping itu dihindari pencantuman singkatan yang tidak
umum tetapi jika sangat diperlukan maka harus dijelaskan pada awal abstrak itu
sendiri
Gambar
Gambar harus dibuat untuk menyimpulkan isi dari artikel secara jelas untuk dapat
menarik perhatian pembaca yang berasal dari berbagai bidang yang berhubungan
dengan farmasi. Gambar harus dibuat dalam bagian terpisah dari artikel. Ukuran
gambar: sediakan gambar dengan minimal setara 531x1328 pixel atau lebih, tetapi
dapat tetap terbaca pada layar 200x500 pixel (pada 91 dpi yang sama dengan 5
x13 cm). Program yang digunakan dapat berupa pdfatau MS Word
INFORMASI UNTUK PENULIS DESEMBER 2015 v
Kata kunci
Kata kunci maksimal 6 kata diletakkan langsung di bawah abstrak, hindari
penggunaan frase dan penghubung (dan, dari dan sebagainya)
Singkatan
Deskripsikan singkatan yang tidak umum sebagai catatan kaki pada halaman
pertama artikel. Singkatan yang menjadi keharusan untuk diungkapkan pada
abstrak diwajibkan didefinisikan pada bagian sebelum singkatan tersebut ditulis.
Penulisan singkatan harus konsisten pada seluruh artikel.
Ucapan terima kasih
Cantumkan ucapan terima kasih pada bagian terpisah di bagian akhir artikel
sebelum daftar pustaka, hindari penyertaan ucapan terima kasih pada judul,
sebagai catatan kaki judul atau bagian artikel lainnya. Buatlah rincian orang yang
berkontribusi di dalam penelitian (penerjemah, pengetik atau pembaca dan lain
sebagainya)
Unit
Gunakan satuan internasional (SI). Jika satuan diungkapkan dalam unit yang
berbeda, sebaikknya diungkapkan kesetaraan dengan SI
Tabel
Penomoran tabel diurut berdasarkan urutan munculnya di dalam artikel. Tabel
dibuat dengan tiga garis horisontal, hindari penggunaan garis vertikal dan data
yang diungkapkan di dalam tabel tidak diungkapkan berulang pada bagian lain
dari artikel
Daftar pustaka
Pastikan daftar pustaka tercantum di dalam artikel. Hasil yang belum
dipublikasikan dan personal communication tidak direkomendasikan dimasukkan
di dalam daftar pustaka. Pustaka yang ditandai dengan In Press menunjukan
bahwa artikel tersebut telah disetujui untuk dipublikasikan dan dapat digunakan
sebagai sumber pustaka. Penulisan pustaka mengikuti aturan penulisan pustakan
jurnal ini.
Aturan penulisan pustaka
Daftar pustaka harus diurut berdasarkan alfabetis dan kronologi. Jika terdapat
lebih dari satu sumber yang berasal dari penulis yang sama pada tahun yang sama,
maka harus ditambahkan a, b, c dan seterusnya di belakang tahun terbit.
Penulisan buku
Penulis, A.A., Penulis, B.B., & Penulis, C.C. (tahun terbit). judul buku: sub judul.
(Edisi [jika bukan edisi pertama}). tempat terbit: penerbit
Contoh:
Buku dengan satu penulis
Nama penulis (tanpa singkatan). (tahun terbit). judul buku. Tempat terbit: penerbit
Reynords Hadi. (2000). Black pioners. Ringwood,Vic: Penguin
INFORMASI UNTUK PENULIS DESEMBER 2015 vi
Buku dengan banyak penulis
Dua-enam penulis
Dua penulis: kedua penulis. (tahun terbit). judul buku. Tempat terbit: penerbit
Gilbert, R., & Gilbert, P. (1998). Maculinity goes to school. St. Leonards, N.S.W.:
Allen & Unwin
Lebih dari 6 penulis
Setelah nama dan singkatan nama penulis ke-enam gunakan dkk
Buku yang memiliki editor
Broinowski, A. (Ed.) (1990). ASEAN into 1990s. London: Macmillan
Nugent, S.L., Shore, C. (Eds.). (1997). Anthropologyband cultural study. London:
Pluto Press
Buku yang memiliki penulis dan editor
Valery, P. (1957). Oeuvres (J. Hytier, Ed). Paris: Gallimard
Bab yang terdapat di dalam buku
Penulis, singkatan nama penulis. (tahun terbit). judul bab:sub judul. editor. judul
buku. (hal. x-y). tempat terbit: penerbit
Artikel jurnal
Penulis, singkatan nama penulis. (tahun terbit). judul artikel. singkatan jurnal,
volume (issue), halaman
Skipsi/Tesis/Disertasi
Nama penulis, singkatan nama penulis. (tahun terbit). judul. skrispi/tesis/disertasi.
Universitas, kota
Sumber penulisan singkatan jurnal
Index Medicus journal abbreviations: http//www.nlm.nih.gov/tsd/serials/lji.html
List of titlle word abbreviations: http//www.issn.org/2-22661-LTWA-online.php
CAS (Chemical Abstract Service): http//www.cas.org/sent.html
Submission checklist
Daftar isian di bawah ini dapat digunakan untuk memudahkan pemeriksaan akhir
sebelum artikel dikaji oleh editor.
Satu orang penulis ditunjuk sebagai corresponding author:
alamat email
kode pos
nomor telepon atau fax Semua file yang dibutuhkan telah diupload
Kata kunci
Gambar
Tabel (termasuk judul, deskrispi, catatan kaki) Hal selanjutnya yang harus diperhatikan
Naskah telah dicek tata bahasa dan pengucapannya
Pustaka telah ditulis sesuai format di dalam jurnal ini
INFORMASI UNTUK PENULIS DESEMBER 2015 vii
Semua pustaka yang ditulis di dalam daftar pustaka disinggung di dalam
teks
Izin telah didapat dari untuk materi yang memiliki hak cipta yang berasal dari sumber lain (termasuk web)
INFORMASI UNTUK PENULIS DESEMBER 2015 viii
DAFTAR ISI
hal
Halaman Judul ………………………………………………………………………….....
Deskripsi Jurnal Farmasi Udayana ....................................................................................
Petunjuk Penulisan ...........................................................................................................
Daftar Isi …………………………………………………………………………………..
i
ii
viii
1 Uji Aktivitas Adaptogenik Ekstrak Etanol Kulit Batang Bidara (Ziziphus mauritiana
Auct. non Lamk.) dengan Metode Swimming Endurance Test pada Mencit Galur
Balb/C …………………………………………………………………………………
1
2 Pemberian Ekstrak Etanol Spondias pinnata Terhadap Volume Organ Hati Mencit
Betina .............................................................................................................................
8
3 Pengaruh Kombinasi Asam Oleat dan Minyak Atsiri Daun Cengkeh (Syzygium
aromaticum L.) Sebagai Permeation Enhancer Terhadap Karakter Fisik dan
Pelepasan Ketoprofen dari Matriks Patch Transdermal ……………………………….
11
4 Pengaruh Pemberian Ekstrak Etanol 80% Daun Spondias pinnata Terhadap Volume
Organ Ginjal Mencit Betina …………………………………………………………...
17
5 Validasi Metode Analisis Penetapan Kadar α-mangostin pada Gel Ekstrak Kulit
Buah Manggis (Garcinia mangostana L.) dengan KLT-Spektrofotodensitometri …….
20
6 Uji Eritema dan Edema Secara In Vivo pada Natrium Lauril Sulfat 10% …………… 25
7 Perbandingan Metode Ekstraksi Maserasi dan Refluks terhadap Rendemen
Andrografolid dari Herba Sambiloto ………………………………………………….
29
8 Efek Pemberian Ekstrak Etanol Daun Spondias pinnata Terhadap Berat Organ Ginjal
Mencit Betina ………………………………………………………………………….
33
9 Optimasi Formula Matriks Patch Ketoprofen Transdermal Menggunakan Kombinasi
Asam Oleat dan Minyak Atsiri Bunga Cempaka Putih (Michelia alba) sebagai
Permeation Enhancer ………………………………………………………………….
37
10 Pemisahan Fraksi Terpenoid dari Ekstrak Etanol 90% Daun Katuk (Sauropus
androgynous (L.) Merr) Menggunakan Kromatografi Kolom ………………………...
45
11 Profil Stabilitas Fisika Kimia Masker Gel Peel Off Ekstrak Kulit Buah Manggis …… 48
12 Pemberian Ekstrak Etanol Spondias pinnata Terhadap Volume Organ Hati Mencit
Jantan .............................................................................................................................
53
13 Uji Aktivitas Adaptogenik Ekstrak Etanol Daun Bidara (Ziziphus mauritiana Auct.
non Lamk.) dengan Metode Swimming Endurance Test pada Mencit Galur Balb/C …
56
14 Pengaruh Penggunaan Propilenglikol dan Mentol Terhadap Matrik Patch
Transdermal Ekstrak Air Herba Sambiloto (Andrographis paniculata (Burm. f) Nees.
60
15 Pengaruh Pemberian Fraksi Terpenoid Daun Katuk (Sauropus Androgynus (L.)
Merr) Terhadap Profil Lipid Tikus Putih (Rattus Novergicus, L.) Jantan Galur Wistar
yang Diinduksi Pakan Kaya Lemak ...............................................................................
66
16 Rendemen VCO (Virgin Coconut Oil) yang Diperoleh dengan Penambahan
Enzim Papain dan Bromealin …………………………………………………
72
17 Stabilitas Formalin Terhadap Pengaruh Suhu dan Lama Pemanasan ………... 76
18 Pengembangan Metode Refluks untuk Ekstraksi Andrografolid dari Herba Sambiloto
(Andrographis paniculata (Burm.f.) Nees) …………………………………………...
82
19 Uji Sitotoksisitas Ekstrak Etanol Limbah Kulit Buah Naga Merah (Hylocereus
polyrhizus) pada Sel Kanker Payudara Secara In Vitro dan In Silico ………………...
91
Perbandingan Metode Ekstraksi Maserasi dan Refluks terhadap Rendemen Andrografolid dari Herba Sambiloto (Andrographis paniculata (Burm.f.) Nees)
(Susanti, N. M. P., Warditiani, N. K., Laksmiani, N. P. L., Widjaja, I. N. K.., Rismayanti, A. A. M. I. Wirasuta, I M.A.G.)
PERBANDINGAN METODE EKSTRAKSI MASERASI DAN REFLUKS TERHADAP RENDEMEN ANDROGRAFOLID DARI HERBA SAMBILOTO
(Andrographis paniculata (Burm.f.) Nees)
Susanti, N. M. P. 1, Warditiani, N. K. 1, Laksmiani, N. P. L.1, Widjaja, I. N. K..1, Rismayanti, A. A. M. I.1
Wirasuta, I M.A.G. 1 1 Jurusan Farmasi – Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam – Universitas Udayana
Korespondensi: Ni Made Pitri Susanti
Jurusan Farmasi Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Udayana Jalan Kampus Unud-Jimbaran, Jimbaran-Bali, Indonesia 80364 Telp/Fax: 0361-703837
Email: p_susanti@yahoo.com
ABSTRAK Sambiloto (Andrographis paniculata (Burm.f.) Nees) merupakan tanaman dengan kandungan kimia
utamanya adalah andrografolid. Salah satu metode ekstraksi yang paling umum dan sering digunakan untuk menyari kandungan kimia dari suatu tanaman adalah maserasi. Namun teknik maserasi kurang efisien karena membutuhkan waktu cukup lama dalam pengerjaannya dan hanya dilakukan perendaman tanpa bantuan gaya lain. Metode ekstraksi lainnya seperti refluks diharapkan mampu menghasilkan rendemen yang tinggi serta waktu yang lebih singkat. Penelitian ini bertujuan mengetahui rendemen andrografolid yang diperoleh dari ekstraksi menggunakan metode maserasi dan refluks.
Penentuan rendemen dilakukan dengan mengitung jumlah andrografolid yang diperoleh berbanding dengan konsentrasi andrografolid yang ditotolkan. Penentuan jumlah andrografolid dilakukan dengan menghitung kadar andrografolid menggunakan metode KLT-spektrofotodensitometri. Digunakan fase diam silika gel 60 GF254 kemudian dielusi dengan campuran pelarut kloroform dan metanol (9:1) v/v. Plat dipindai dengan TLC Scanner 3 (CAMAG) pada panjang gelombang 230 nm.
Rendemen amdrografolid yang diperoleh dengan metode refluks sebesar 0,72%b/b dan rendemen menggunakan metode maserasi sebesar 0,62%b/b. Rendemen yang diperoleh dengan menggunakan metode refluks lebih tinggi dibandingkan maserasi. Hal ini dapat disebabkan tidak adanya bantuan gaya lain pada maserasi yang hanya dilakukan perendaman sehingga osmosis pelarut ke dalam padatan berlangsung statis meskipun telah dilakukan pergantian pelarut dengan metode remaserasi sedangkan pada metode refluks, adanya penambahan panas dapat membantu meningkatkan proses ekstraksi. Kata kunci: maserasi, refluks, andrografolid, rendemen 1. PENDAHULUAN
Sambiloto dengan nama latin Andrographis paniculata (Burm.f.) Nees merupakan salah satu tanaman yang saat ini penggunaannya sedang berkembang dalam pengobatan tradisional. Andrographis paniculata (Burm.f.) Nees mengandung diterpen lakton yang terdiri dari andrografolid, neoandrografolid, deoksiandrografolid dan isoandrografolid. Andrografolid merupakan komponen mayor dari Andrographis paniculata yang telah dilaporkan memiliki beragam efek farmakologi (Chao dan Lin, 2010). Berbagai teknik ekstraksi andrografolid telah
dikembangkan, diantaranya seperti perkolasi (Pratiwi, 2010), ultrasonikasi (Nurasiah, 2010), sokletasi (Rais, 2014), namun teknik ekstraksi tersebut memerlukan waktu yang cukup lama dalam pengerjaannya, membutuhkan biaya yang mahal serta tingginya kehilangan senyawa andrografolid yang diinginkan (Jadhao dan Thorat, 2014).
Maserasi merupakan metode yang paling umum digunakan untuk ekstraksi andrografolid karena mudah dilakukan dan menggunakan alat yang sederhana. Namun, teknik maserasi kurang efisien karena membutuhkan waktu
29
Perbandingan Metode Ekstraksi Maserasi dan Refluks terhadap Rendemen Andrografolid dari Herba Sambiloto (Andrographis paniculata (Burm.f.) Nees)
(Susanti, N. M. P., Warditiani, N. K., Laksmiani, N. P. L., Widjaja, I. N. K.., Rismayanti, A. A. M. I. Wirasuta, I M.A.G.)
cukup lama dalam pengerjaannya dan hanya dilakukan perendaman tanpa bantuan gaya lain sehingga osmosis pelarut ke dalam padatan berlangsung statis (Nurasiah, 2010). Metode ekstraksi lainnya seperti refluks diharapkan mampu menghasilkan rendemen yang tinggi serta waktu yang lebih singkat. Refluks merupakan metode ekstraksi dengan bantuan pemanasan dan mampu mengekstraksi andrografolid yang merupakan senyawa tahan panas (Pratiwi, 2010; Mohan et al., 2013).
Dengan demikian perlu dilakukan penelitian mengenai perolehan rendemen pada ekstraksi andrografolid menggunakan metode maserasi dan refluks.
2. BAHAN DAN METODE 2.1 Bahan
Sampel tanaman yang digunakan adalah serbuk kering herba sambiloto (Andrographis paniculata (Burm.f.) Nees) yang diperoleh dari Kulonprogo, Yogyakarta.
Bahan kimia dan pelarut yang digunakan pada penelitian ini yaitu etanol 96% (Brataco), metanol p.a. (Merck) dan kloroform p.a. (Merck) sebagai fase gerak, standar andrografolid dengan kemurnian 98% (Sigma-Aldrich) serta fase diam yang digunakan adalah plat KLT silika gel 60 F254 (Merck-Germany).
2.2 Prosedur Penelitian 2.2.1 Determinasi tanaman sambiloto
Determinasi tanaman dilakukan dengan cara membandingkan sampel sambiloto (Andrographis paniculata (Burm.f.) Nees) yang akan digunakan dengan data pustaka acuan. Determinasi tanaman dilakukan di UPT Balai Konservasi Tumbuhan Kebun Raya Eka Karya Bali–LIPI. 2.2.2 Penetapan kadar air serbuk sambiloto
Lebih kurang 1 gram herba sambiloto ditimbang menggunakan botol timbang yang telah diketahui beratnya. Serbuk yang telah ditimbang kemudian dikeringkan dalam oven pada suhu 105°C selama 30 menit. Kemudian dinginkan dalam desikator dan ditimbang. Selanjutnya dilakukan pemanasan kembali dalam oven selama 30 menit, dinginkan dalam desikator dan ditimbang kembali. Dilakukan pekerjaan yang sama sampai berat konstan yaitu perbedaan antara dua penimbangan
berturut-turut tidak lebih dari 0,25% (DepKes RI, 1986). 2.2.3 Ekstraksi andrografolid dengan metode
maserasi Ekstraksi dilakukan dengan metode
maserasi menggunakan pelarut etanol 96%. Sebanyak 1 kg serbuk sambiloto (Andrographis paniculata (Burm.f.) Nees) dimaserasi dengan 5 L etanol 96% selama 2 hari. Kemudian disaring dan ampasnya diremaserasi sebanyak dua kali dengan 2,5 L etanol 96% masing-masing selama 1 hari. Maserat dijadikan satu kemudian diuapkan dengan vacum rotary evaporator (Eyela) pada suhu 60˚C hingga diperoleh ekstrak kental. 2.2.4 Ekstraksi andrografolid dengan metode
refluks Ekstraksi dilakukan dengan metode refluks
menggunakan pelarut etanol 96%. Sebanyak 50 gram serbuk sambiloto direfluks dengan menggunakan pelarut sebanyak 75 mL. Refluks dilakukan selama 6 jam pada suhu 70ºC. Hasil ekstraksi disaring dengan kertas saring Whatman No. 41 kemudian ditera dengan etanol 96% hingga diperoleh volume 75 mL. Diambil sebanyak 5 mL dan disimpan dalam vial untuk dianalisis. 2.3.5 Penentuan rendemen
Penetapan kadar andrografolid dilakukan dengan menggunakan KLT-Spektrofotodensitometri. Digunakan plat KLT silika gel 60 F254, kemudian plat dicuci dengan metanol dan diaktivasi pada suhu 110oC selama 30 menit. Sampel dan standar andrografolid ditotolkan pada masing-masing plat dengan volume penotolan sebanyak 10 µL menggunakan penotol automatic TLC sampler 4 (CAMAG). Plat dielusi pada chamber (CAMAG) yang telah jenuh dengan fase gerak campuran kloroform : metanol (9:1). Plat yang telah dielusi kemudian dimasukkan ke dalam oven (Memmert) pada suhu 60oC selama 5 menit. Diamati pemisahan tiap bercak pada plat secara visual, di bawah sinar UV 254 nm dan UV 366 nm. Plat discan dengan menggunakan densitometer CAMAG TLC Scanner 4 pada panjang gelombang maksimum andrografolid dan rentang panjang gelombang 200-400 nm. Penentuan rendemen andrografolid dengan ekstraksi menggunakan metode maserasi dan refluks ditentukan dengan membuat persamaan regresi linier y=bx+a dari standar andrografolid, dimana y adalah nilai AUC pada sampel dan x adalah kadar. Nilai rendemen dapat diperoleh dengan memasukkan jumlah
30
Perbandingan Metode Ekstraksi Maserasi dan Refluks terhadap Rendemen Andrografolid dari Herba Sambiloto (Andrographis paniculata (Burm.f.) Nees)
(Susanti, N. M. P., Warditiani, N. K., Laksmiani, N. P. L., Widjaja, I. N. K.., Rismayanti, A. A. M. I. Wirasuta, I M.A.G.)
31
andrografolid berbanding konsentrasi yang ditotolkan pada plat KLT. 3. HASIL 3.1 Determinasi Tanaman
Tanaman herba sambiloto dan serbuk kering herba sambiloto yang digunakan dalam penelitian ini diperoleh dari Kulonprogo, Yogyakarta. Sampel
yang telah terkumpul dideterminasi di UPT Balai Konservasi Tumbuhan Kebun Raya Eka Karya Bali–LIPI untuk mengetahui kebenaran spesies tanaman yang diteliti. Hasil determinasi menyatakan bahwa sampel yang digunakan benar spesies Andrographis paniculata (Burm. f.) Nees.
Tabel 1. Penetapan kadar air serbuk simplisia herba sambiloto (Andrographis paniculata (Burm. f.) Nees)
Tabel 2. Hasil perolehan rendemen andrografolid pada metode maserasi dan refluks
Metode Ekstraksi
Jumlah Andrografolid
Konsentrasi Totolan
Persentase Rendemen
Maserasi 692,239 ng 67 x 104 ng 0,10% b/b Refluks 805,153 ng 111,1 x 103 ng 0,72% b/b
4. PEMBAHASAN
Perolehan persentase kadar air rata-rata yaitu sebesar 9,75% dengan standar deviasi 0,41%. Penetapan kadar air serbuk sambiloto menunjukkan bahwa kadar air pada serbuk Andrographis paniculata (Burm. f.) Nees lebih rendah dari persyaratan kadar air maksimal secara umum yaitu 10% (Depkes RI, 2010). Dengan demikian, kadar air serbuk Andrographis paniculata (Burm. f.) Nees telah memenuhi persyaratan kadar air.
Maserasi merupakan salah satu ekstraksi yang paling umum dan sering digunakan untuk ekstraksi andrografolid karena mudah dilakukan. Ekstrak kental yang dihasilkan sebanyak 60,61 gram. Rendemen yang diperoleh dari metode maserasi ini sebesar 0,10% b/b. Metode maserasi ini kurang efisien karena membutuhkan waktu yang cukup lama dalam pengerjaannya dan menghasilkan rendemen yang rendah sehingga dilakukan pengembangan metode ekstraksi refluks agar mampu menghasilkan rendemen andrografolid yang lebih tinggi.
Refluks merupakan metode ekstraksi dengan bantuan panas. Hal yang sangat
berpengaruh terhadap ekstraksi menggunakan refluks adalah adanya penambahan pemanasan dan pelarut yang digunakan akan tetap dalam keadaan segar karena adanya penguapan kembali pelarut yang terendam pada bahan. Rendemen yang diperoleh dari metode refluks ini sebesar 0,72% b/b. Rendemen yang diperoleh dengan menggunakan metode ekstraksi refluks lebih tinggi dibandingkan maserasi. Hal ini dapat disebabkan tidak adanya bantuan gaya lain pada maserasi yang hanya dilakukan perendaman sehingga osmosis pelarut ke dalam padatan berlangsung statis meskipun telah dilakukan pergantian pelarut dengan metode remaserasi (Nurasiah, 2010) sedangkan pada metode ekstraksi menggunakan refluks, adanya penambahan panas dapat
Persentase Kadar Air Percobaan Rata-Rata Standar Deviasi (SD)
1 2 3
9,78 % 10,15 % 9,33 % 9,75 % 0,41%
membantu meningkatkan proses ekstraksi karena suhu merupakan salah satu faktor yang dapat mempengaruhi kecepatan ekstraksi. Suhu yang tinggi dapat meningkatkan desorpsi senyawa aktif dari tanaman karena perusakan sel pada bahan meningkat akibat suhu pelarut yang tinggi (Jain et al., 2009). Selain adanya penambahan suhu yang tinggi, pada metode
Perbandingan Metode Ekstraksi Maserasi dan Refluks terhadap Rendemen Andrografolid dari Herba Sambiloto (Andrographis paniculata (Burm.f.) Nees)
(Susanti, N. M. P., Warditiani, N. K., Laksmiani, N. P. L., Widjaja, I. N. K.., Rismayanti, A. A. M. I. Wirasuta, I M.A.G.)
refluks pelarut yang digunakan akan tetap segar ketika terjadinya ekstraksi sehingga menghindari terjadinya kejenuhan pelarut yang dapat meningkatkan kemampuan pelarut untuk menarik senyawa andrografolid. 5. KESIMPULAN
Berdasarkan hasil penelitian diperoleh rendemen dengan metode maserasi sebesar 0,10% dan rendemen dengan metode refluks sebesar 0,72%. UCAPAN TERIMAKASIH
Kepada DIKTI atas bantuan dana pada hibah bersaing serta seluruh dosen pengajar, serta staf pegawai di Jurusan Farmasi Fakultas MIPA Universitas Udayana atas dukungan yang telah diberikan. PUSTAKA DepKes RI. 1986. Sediaan Galenik. Jakarta:
Departemen Kesehatan Republik Indonesia.
Depkes RI. 2010. Farmakope Herbal Indonesia. Jakarta: Departemen Kesehatan Republik Indonesia.
Chao, W., dan B. Fong Lin.2010. Review Isolation and Identification of Bioactive Compounds in Andrographis paniculata (Chuanxinlian). Chinese Medicine. Vol. 5: 17.
Jadhao, D., Bhaskar Thorat. 2014. Purification (Crystallization) of Bioactive Ingredient Andgrographolide from Andrographis paniculata. World Journal of Pharmacy and Pharmaceutical Sciences. Volume 3, Issue 10, 747-763.
Jain, T., Jain, V., Pandey, R., Vyas, A., & Shukla, S. S. 2009. Microwave Assisted Extraction for Phytoconstituents – An Overview. Asian Journal Research Chemistry , 1 (2), 19-25.
Mohan, M. 2013. Determination of Andrographolide in Andrographis paniculata Extracts with and without Human Serum by High Performance Thin Layer Chromatography. Int. Res. J. Pharm. ISSN 2230-8407: 41-49.
Nurasiah, E. S. 2010. “Pengoptimuman Ekstraksi Andrografolida dari Sambiloto dengan Rancangan Fraksional Faktorial” (Skripsi). Bogor: Institut Pertanian Bogor.
Pratiwi, E. 2010. “Perbandingan Metode Maserasi, Remaserasi, Perkolasi dan Reperkolasi dalam Ekstraksi Senyawa Aktif Andrographolide dari Tanaman Sambiloto (Andrographis paniculata (Burm.F.) Nees)” (Skripsi). Bogor: Institut Pertanian Bogor.
Rais, I. R. 2014. Andrographolide Extraction From Andrographis paniculata (Burm.F.) Nees Using Soxhlet Extractor. Pharmaçiana, Vol. 4, No. 1, 2014: 85-92.
32
PERBANDINGAN METODEEKSTRAKSI MASERASI DAN
REFLUKS TERHADAPRENDEMEN ANDROGRAFOLID
DARI HERBA SAMBILOTO(Andrographis paniculata
(Burm.f.) Neesby Ni Made Pitri Susanti
FILE
TIME SUBMITTED 24-JAN-2016 08:34PM
SUBMISSION ID 623330618
WORD COUNT 1879
CHARACTER COUNT 11813
PERBANDINGAN_METODE_EKSTRAKSI_MASERASI_DAN_REFLUKS.PDF(57.05K)
17%SIMILARITY INDEX
15%INTERNET SOURCES
2%PUBLICATIONS
4%STUDENT PAPERS
1 7%
2 2%
3 2%
4 2%
5 1%
6 1%
7 1%
8 <1%
PERBANDINGAN METODE EKSTRAKSI MASERASI DANREFLUKS TERHADAP RENDEMEN ANDROGRAFOLID DARIHERBA SAMBILOTO (Andrographis paniculata (Burm.f.) NeesORIGINALITY REPORT
PRIMARY SOURCES
journal.uad.ac.idInternet Source
km.iptek.net.idInternet Source
of-chrishaile.comInternet Source
Submitted to Universitas MuhammadiyahSurakartaStudent Paper
simpeg.bok.lipi.go.idInternet Source
ejournal.unpak.ac.idInternet Source
Submitted to National University of SingaporeStudent Paper
www.apjtcm.comInternet Source
9 <1%
EXCLUDE QUOTES OFF
EXCLUDEBIBLIOGRAPHY
ON
EXCLUDE MATCHES OFF
repository.ugm.ac.idInternet Source
top related