jurnal tugas akhir perkembangan dan dampak musik …digilib.isi.ac.id/4284/5/jurnal - noeldy...
Post on 18-Oct-2020
11 Views
Preview:
TRANSCRIPT
JURNAL TUGAS AKHIR
PERKEMBANGAN DAN DAMPAK MUSIK
DANGDUT KOPLO BAGI REMAJA DI DESA
PENDOWOHARJO BANTUL
Untuk memenuhi sebagian persyaratan
Mencapai derajat Sarjana Strata 1
Oleh:
Noeldy Tegar Rahmanda NIM. 1111737013
JURUSAN MUSIK
FAKULTAS SENI PERTUNJUKAN
INSTITUT SENI INDONESIA YOGYAKARTA
2018
UPT Perpustakaan ISI Yogyakarta
1
PERKEMBANGAN DAN DAMPAK MUSIK DANGDUT KOPLO
BAGI REMAJA DI DESA PENDOWOHARJO BANTUL
Alumni Jurusan Musik FSP ISI Yogyakarta
Email: noeldytegar@gmail.com
Dosen Jurusan Musik FSP ISI Yogyakarta
ABSTRAK
Skripsi ini membahas tentang perkembangan dan dampak musik dangdut koplo
bagi remaja di Desa Pendowoharjo, Bantul. Kajian ini dibatasi pada analisis
perkembangan dan dampak musik dangdut koplo bagi remaja dengan umur 12-15
tahun. Penelitian menggunakan metode kuantitatif dengan pendekatan musikologis.
Penelitian lapangan dilakukan pada bulan Maret 2018. Hasil penelitian
menunjukkan bahwa perkembangan musik dangdut koplo berkembangan pesat dan
memiliki dampak positif maupun negatif terhadap remaja di Desa Pendowoharjo,
Bantul.
Kata kunci: Perkembangan, Dampak, Dangdut, Koplo
ABSTRACT
This thesis discusses the development and impact of dangdut koplo music for
teenagers in Pendowoharjo village, Bantul. This study is limited to analysis of the
development and impact of dangdut koplo music for adolescents aged 12-15 years.
Research uses quantitative methods with a musicological approach. Field research
conducted in March 2018. The results showed that the development of dangdut
koplo music rapidly developed and has a positive or negative impact on adolescents
in the village of Pendowoharjo, Bantul.
Keywords: Development, Impact, Dangdut, Koplo
1 2Noeldy Tegar Rahmanda. Agus Salim 1
2
UPT Perpustakaan ISI Yogyakarta
2
Pendahuluan
Musik adalah hal yang sangat dekat dengan kehidupan manusia. Suasana
ruang batin seseorang dapat dipengaruhi dengan music disaat suasana batin sedang
sedih maupun bahagia. Musik dapat memberi semangat pada jiwa yang lelah, resah,
apalagi bagi seseorang yang sedang jatuh cinta. Musik menjadi seni yang mewarnai
kehidupan manusia. Tanpa musik, dunia akan sepi, hampa dan terasa monotone,
karena musik dapat mencairkan suasana manusia, merelaksasikan hati dan pikiran
serta mampu memberikan makna untuk membangkitkan gairah dan semangat hidup
dan lebih memaknai hidup. Ada banyak jenis musik yang ada di dalam kehidupan
kita. Di Indonesia, musik dangdut merupakan jenis musik yang sangat familiar di
telinga masyarakat.
Dangdut merupakan jenis musik yang telah menjadi salah satu ciri khas di
Indonesia. Pengaruh dangdut sangat besar terhadap masyarakat, dan menjadikan
jenis musik ini sebagai musik rakyat. Selain alunan musiknya yang menyenangkan
dan membuat untuk bergoyang, teks dari lagu dangdut, biasanya menceritakan
kekhawatiran dan cerita-cerita sedih seperti yang dialami oleh para masyarakat. Hal
tersebut menumbuhkan loyalitas kebersamaan yang menyeluruh sehingga,
menjadikan posisi musik dangdut semakin disukai dan dicintai oleh masyarakat.
Pada dasarnya, dangdut juga merupakan campuran dari beberapa jenis musik.
Campuran tersebut mengindikasikan bahwa dangdut merupakan campuran atau
kombinasi dari musik yang telah berkembang di Indonesia. Hal tersebut kembali
lagi dihubungkan dengan adanya pengaruh-pengaruh yang terjadi. Musik
merupakan salah satu bentuk seni yang selalu mengalami perkembangan seiring
dengan berkembangnya zaman, kebudayaan, teknologi, dan ilmu pengetahuan.
Munculnya genre baru dalam musik tidak terlepas dari kreativitas para komposer,
penulis lagu, musisi dan kebudayaan setempat. Kebudayaan setempat mempunyai
cara tersendiri dalam menerjemahkan segala sesuatunya dan menciptakan hal yang
baru dengan cara dan gaya mereka sendiri.
Saat ini musik dangdut sudah menjangkau segala kalangan masyarakat dari
remaja sampai orang tua sekarang mulai ketagihan dengan seni musik dangdut ini.
Musik dangdut sekarang banyak diputar di berbagai tempat misalnya di angkutan
umum, di sekolah, di kantor, di restaurant, dan lain-lain. Musik dangdut dipilih
karena dapat membuat pendengar merasa terhibur dan melepas stres. Selain itu,
musik dangdut juga menjadi alternatif hiburan di berbagai lingkungan dari rumah,
RT, RW, kelurahan dan juga kecamatan di berbagai daerah di Indonesia.
Selain dampak positif, musik dangdut juga dapat menimbulkan dampak
negatif bagi masyarakat khususnya remaja. Meskipun tidak seluruhnya, sebagian
dari pengagum fanatik dangdut seringkali memanfaatkan kesempatan menonton
pertunjukan musik ini sambil meminum minuman keras (mabuk) dan juga menjadi
ajang kekerasan di berbagai tempat yang di mana remaja juga terlibat di dalamnya.
Dari kedua dampak tersebut, dampak musik dangdut terhadap masyarakat sangat
besar pengaruhnya terutama di kalangan remaja. Maka dari itu, Penulis tertarik
untuk meneliti tentang perkembangan dan dampak Musik Dangdut Bagi Remaja di
Desa Pendowoharjo, Bantul.
UPT Perpustakaan ISI Yogyakarta
3
Tinjauan Historis Musik Dangdut dan Dangdut Koplo
Kemunculan kata dangdut pada awalnya adalah akibat gunjingan. Gunjingan
atau cemooh bagi orkes melayu dengan gaya hindustan yang mengikuti suara tabla
(gendang India) dengan membunyikan suara tertentu sehingga terdengar suara
“dangduuut”. Dari hal tersebut dangdut merupakan kombinasi antara musik melayu
dengan musik India dan istilah tersebut baru muncul dan terkenal pada tahun 1970-
an. Pada tahun 1930, ada sebuah pertunjukkan Tonil di pulau Jawa yang memiliki
perkembangan dan memiliki peran dalam penyebaran musik melayu. Tonil berasal
dari bahasa Belanda yang memiliki arti sandiwara. Tonil merupakan salah satu
cabang dari seni teater yang berkembang pada masa penjajahan negara Belanda dan
Jepang. Tonil menampilkan banyak pertunjukkan sandiwara-sandiwara dengan
tema yang relevan dengan kehidupan sehari-hari di dalam masyarakat.
Menjelang sesudah tahun 1945, musik melayu semakin cepat untuk
berkompetisi dengan musik di negara-negara Eropa. Musik melayu menjadi sebuah
aksi untuk menentang budaya kolonial. Dibawah kepemimpinan presiden Soekarno
yang memiliki paham anti imprealis, mengecam pengaruh dari kebudayaan
komersial negara-negara di Amerika dan Eropa. Namun sebaliknya, mereka
membuka impor budaya dengan musik dan film dari India dan timur tengah (1950-
1964). Dari pengaruh film secara musikal dari India yang tersaji di Indonesia,
muncul banyak lagu India yang memiliki terjemahan dengan bahasa Indonesia.
Kemudian, banyak para pencipta lagu di Indonesia terinsipirasi dari film India,
mengadaptasi lirik Indonesia dengan menggunakan melodi-melodi dari lagu India
dan hal tersebut merupakan pondasi awal terciptanya musik dengan genre dangdut.
Kata dangdut sendiri terindikasi dengan kuat yang berasal dari bunyi gendang
yang umum digunakan dalam pertunjukan dangdut. Gendang tersebut memberikan
bunyi yang unik dengan suara nduut. Fenomena dangdut sesungguhnya merupakan
fenomena yang terjadi secara nasional. Hal tersebut diartikan bahwa musik dangdut
telah menyebar hampir keseluruh lapisan masyarakat. Seringnya pertunjukan musik
dangdut melalui berbagai media dari televisi dan radio dan juga adanya pertunjukan
yang ada dipanggung-panggung terbuka, dalam berbagai kesempatan telah
merangsang masyarakat umum bahkan anak-anak atau remaja memberikan
ekspresinya melalui musik dangdut. Lirik-lirik yang terkandung dalam lagu
dangdut berisikan syair tentang cinta, tragedi dan kehidupan rumah tangga. Musik
dangdut juga dekat dengan kehidupan sehari-hari serta musik dan iramanya yang
enak didengar. Dari segi publik yang mencintai musik dangdut, awalnya hanya
digemari oleh masyarakat menengah kebawah, namun peminatnya sekarang sudah
menyebar sampai keluar negeri.
Keberadaan musik dangdut sendiri awalnya sampai sekarang belum ada pihak
yang bisa memastikan, sejak tahun berapa dangut beridiri di bumi khususnya di
Indonesia. Jika mengacu pada definisi diatas, maka musik dangdut telah ada di
masyarakat sejak lama. Padahal untuk jenis alat musik pukul di Indonesia sangat
banyak. Istilah dangdut sendiri diperkenalkan oleh media massa pada tahun 70-an.
Berawal dari ejekan yang ditulis oleh Billi Silabumi di majalah Aktuil(majalah
musik yang terkenal pada tahun 70-an) terhadap corak musik yang khas dengan
gendangnya, seperti lazimnya pada musik di film India.
UPT Perpustakaan ISI Yogyakarta
4
Musik dangdut sebagian besar pendengarnya adalah kalangan bawah, saat itu
sering dibut sebagai musik kacang goreng. Kebanyakan orang-orang yang
memerhatikan musik dangdut, mengatakan bahwa keberadaan musik dangdut
sebagai musik hiburan yang populer adalah ketika Ellya Kadam menyanyikan lagu
dengan judul: Boneka dari India, sebagai pelopor musik dangdut asli Indonesia.
Walaupun pada masa itu nuansa unsur India mendominasi. Oleh karena itu,
pengaruh film-film India memasuki wilayah estetis masyarakat Indonesia.
Musik merupakan sebuah bagian dari budaya yang ada di kehidupan manusia
dan bagian kebudayaan yang dapat dicerna dengan mudah oleh masyarakat secara
luas. Plato menyatakan bahwa musik memberikan jiwa untuk alam semesta, sebuah
saya untuk pemikiran, sebuah penerbangan untuk sebuah imajinasi dan segala
sesuatu tentang sebuah kehidupan. Televisi merupakan salah satu media yang
paling penting untuk mengenal dekat tentang dangdut. Dangdut dapat memberikan
suara yang dapat didengar, dan juga mengenalkan gaya pementasan dari
penyanyinya secara langsung.
Televisi Republik Indonesia (TVRI) mulai disiarkan oleh pemerintah pada
tahun 1964. Namun pada saat itu, musik dangdut belum memiliki kesempatan untuk
di masukkan ke dalam sebuah program acara. Pada saat itu, pemilik dari stasiun
televisi dikenakan pajak, karena masih dianggap barang yang mewah dan oleh
sebab itu mereka dikenakan pajak dan juga hanya kalangan menengah keatas yang
bisa memiliki stasiun televisi. Musik yang ditayangkan pada program acara di
TVRI mengambil musik dengan genre pop dan rock. Hal tersebut dikarenakan
penyesuaian musik yang sedang tren dan pada saat itu disukai oleh kalangan
menengah keatas. Oleh karena itu, musik melayu modern belum diminati oleh
masyarakat luas. Pada saat itu yang lebih terkenal adalah musik-musik yang
dimainkan oleh Koes bersaudara, Eka Sapta, dan lain-lain.
Pada awal tahun 1990-an di Indonesia, musik impor seperti rock, pop, chaca,
house, dan lain sebagainya berkembang di tengah-tengah masyarakat Indonesia.
Untuk memperluas pasar, tim produksi dari musik dangdut melakukan eksperimen
yaitu dengan menggabungkan antara dangdut dan musik impor. Dangdut koplo,
yang dikenal juga sebagai musik koplo merupakan sub aliran dari musik dangdut.
Koplo memiliki irama yang khas pada hentakan gendangnya. Koplo merupakan
istilah dari bahasa Jawa Timur yang memiliki arti mabuk. Koplo juga digunakan
dalam penamaan salah satu jenis narkoba yang memiliki bentuk pil, dan memiliki
efek kehilangan kesadarannya jika dikonsumsi oleh orang.
Aliran ini dipopulerkan oleh sebuah grup musik orkes melayu yang biasa
disingkat OM. Grup musik ini mendominasi panggung rakyat khususnya di pulau
Jawa. Dangdut koplo lahir seiring dengan kejenuhan musik dangdut yang asli pada
era tahun 2000-an. Musisi Jawa Timur di daerah Pantura mengembangkan jenis
dangdut baru yang disebut dengan dangdut koplo. Musik koplo merupakan
perpindahan dari era dangdut campursari yang ditambahkan dengan seni musik
kendang kempul dari daerah Banyuwangi.
UPT Perpustakaan ISI Yogyakarta
5
Dangdut koplo lahir di Indonesia sejak tahun 2000 yang diprakarsai dan
didukung oleh kelompok musik di Jawa Timur. Awalnya musik ini belum menjadi
sebuah sensasional. Namun 2 tahun kemudian, musik koplo semakin berkembang
dan meluas di beberapa daerah di pulau Jawa. Fenomena-fenomena artis-artis
dangdut seperti Inul Daratista dan pembajakan VCD pada musik dangdut,
menjadikan popularitas dangdut koplo terus meningkat hingga tersebar ke seluruh
Indonesia. Memasuki era 2010 keatas, muncul penyanyi-penyanyi dangdut yang
semakin menaikkan popularitas dangdut koplo, seperti Via Valent, Nella Kharisma,
N.D.X, Wiwik Sagita, dan lain-lain. Penyanyi-penyanyi tersebut mempopulerkan
berbagai lagu dangdut dan menjadi aransemen dangdut koplo.
Tinjauan Teoritis Psikologi Musik dan Remaja
1. Musik Sebagai Perilaku
Musik dikatakan sebagai sebuah perilaku sosial dan universal. Setiap orang
memiliki hal yang disebut dengan musik, oleh karenanya semua orang adalah
gambaran dari kehidupan musikal. Budaya barat, memiliki perbedaaan tajam
antara yang memproduksi musik dan siapa yang mengkonsumsi musik. Dengan
begitu, mayoritas diam pun adalah masyarakat yang memiliki musikal dengan
kapasitas pemahaman tersebut. Munculnya psikologi kognitif secara berevolusi
pada beberapa tahun terakhir, mendorong meningkatnya penelitian terkait
dengan alasan seseorang bisa dikatakan musikal. Terkait dengan pandangan
secara umum bahwa tubuh manusia merupakan sebuah produk dari proses
evolusi. Proses evolusi tersebut memiliki operasionalisasi yang terdiri dari:
a. Modifikasi acak yang menyebabkan lahirnya organisme dengan kapasitas yang berbeda.
b. Seleksi alam, yang terjadi pada desakan ekologis dan membuat organisme harus bertujuan untuk menghadapi lingkungan sekitarnya.
c. Perbedaan reproduksi, merupakan akibat dari organisme yang memiliki adaptasi dengan lingkungannya.
2. Perilaku Musikal
Hasil penelitian Trehub dkk, menunjukkan bahwa bayi usia 6 bulan
mampu menjadi pendengar yang baik. Selain itu diketahui bahwa bayi telah
menunjukkan perilaku-perilaku proto musikal dalam interaksi yang dilakukan
dengan yang mengasuhnya. Timbal balik komunikasi dengan berbagai pitch dan
tempo juga dilakukan dengan cara-cara seperti di dalam musik. Untuk
mengetahui kecendrungan musikal yang dimiliki oleh manusia, dimulai lebih
tepat dengan bagaimana bayi memahami orang dewasa.
Secara spesifik bahwa musik-musik terjadi dari berbagai hasil eksplorasi
dalam interaksi. Musik bukan hanya memberikan anak sebuah media dalam
interaksi sosial, ruang bebas resiko untuk eksplorasi perilaku di dalam sosial,
tetapi juga untuk menimbulkan akibat berupa potensi aksi dan transaksi.
Kenyataannya, intervensi musik secara aktif dan simultan bisa membantu
perkembangan kognitif. Musik yang menimbulkan kiasan, rekreatif, serta
menjaga fleksibilitas kognitif yang akhirnya membedakan manusia dengan
makhluk lainnya.
UPT Perpustakaan ISI Yogyakarta
6
3. Musik dan Kajian Perilaku
Musik seringkali dikaitkan dengan perasaan dan disisi lain, musik
dianggap dapat menyentuh perasaan yang mendengarkannya. Hal tersebut
karena kedekatan dengan kehidupan musik hampir selalu terkait dengan kajian
terkait perilaku manusia. Kedekatan musik dengan perasaan manusia ternyata
justru mengakibatkan kajian di bidang musik dan emosi tidak dapat dirasakan
sebagai sebuah hal yang mendesak. Musik diakui berpengaruhnya terhadap
perilaku manusia sehingga perkembangan terbaru terkait jenis-jenis musik yang
beredar di masyarakat cenderung diterima dengan sangat hati-hati karena
dikhawatirkan akan berdampak tertentu. 4. Perkembangan Kepribadian Remaja
Dalam pembahasan remaja, sering adanya istilah yang menunjukan masa
kehidupan yang tidak sama. Begitu juga dengan istilah yang berkaitan dengan
masa dibahas dengan beraneka ragam. Istilah pubertas dan kata puber sering
digunakan dalam bahasa sehari-hari. Pubertas berarti kelaki-lakian dan
menunjukkan kedewasaan yang dilandasi dengan sifat kelakian dan ditandai
oleh kematangan fisik. Masa pubertas meliputi masa peralihan dari anak-anak
sampai tercapainya kematangan fisik yaitu dari umur 12 hingga 15 tahun yang
ditandai dengan perubahan-perubahan secara jasmani dan berkaitan dengan
proses kematangan jenis kelamin.
Selain jasmani, secara psikososial juga memiliki hubungan dengan fungsi
seseorang dalam lingkungan sosial, yaitu dengan melepaskan diri dari
ketergantungan pada orang tua, pembentukan rencana hidup dan sistematik nilai-
nilai yang dibentuk. Jika dengan seksama melihat remaja dalam masa peralihan,
diperoleh catatan khusus yaitu: a. Diawal terlihat timbulnya perubahan jasmani, fisik secara pesat dan berbeda
dengan masa sebelumnya. b. Intelektual yang berkembangan dan mengarah ke dalam pemikiran dan
refleksi diri. c. Perubahan-perubahan-perubahan dalam hubungan anak dan orangtua,
lingkungan dan orang lain. d. Perubahan dalam harapan dan tuntutan terhadap remaja. e. Perubahan yang banyak dalam waktu singkat, akan menimbulkan masalah
dalam penyesuaian untuk memadukannya. Selain itu, remaja diombang-ambing dengan munculnya: a. Kekecewaaan dan penderitaaan. b. Meningkatnya konflik, pertentangan dan krisis penyesuaian. c. Khayalan dan impian. d. Percintaan dan pacaran. e. Pengasingan dari kehidupan orang dewasa dan norma kebudayaan. Komunikasi antara remaja dengan lingkungan akan terus tetap terpelihara
dengan baik, jika definisi terhadap remaja didasari pengetahuan terkait ciri-ciri
remaja, yang juga berkaitan dengan perkembangannya. Ciri khas dari remaja
adalah:
UPT Perpustakaan ISI Yogyakarta
7
a. Kecanggungan di lingkungan pergaulan dan kekakuan di dalam gerakan,
merupakan akibat dari perkembangan secara fisik, dan menyebabkan
munculnya perasaan rendah diri. Kemampuan belajar yang kurang,
keterampilan maupun olahraga lainnya, memberikan tambahan terhadap
perasaan rendah diri dan menghambat keinginan untuk bergaul. b. Ketidakseimbangan secara keseluruhan khususnya keadaan emosi yang tidak
stabil. Perubahan emosionalitas, berubahnya suasana hari yang tidak bisa
dipredikisi sebelumnya, memberikan kesulitan kepada orang lain untuk
melakukan pendekatan. Ketidakstabilan remaja menyebabkan kurang
tercapainya dari definisi orang lain akan pribadi seorang remaja. Keadaan
remaja yang baru saja dialami, juga menyebabkan mereka sendiri sering tidak
mengerti akan dirinya sendiri. Suasana hati para remaja merasa dalam jurang,
atau sedang menghadapi jalan buntuk, memerlukan bantuan orang lain yang
bisa bertanggung jawab, agar mereka tidak melakukan sesuatu yang buruk. c. Pandangan yang dirombak, dan petunjuk hidup yang diperoleh dari masa lalu,
meninggalkan perasaan yang kosong di dalam diri remaja. Remaja tidak
menyadari alasannya dibalik kekosongan pada perasaannya, tetapi menyia-
nyiakan kesempatan baik dengan cara mengosongkan diri dari hasil didikan
orang tua. Kekosongan pada remaja justru memberikan pengaruh lain, baik
itu pribadi yang bertanggung jawab maupun yang tidak bertanggung jawab.
Ciri-ciri remaja tersebut menyebabkan seringnya menjadi korban bagi
mereka yang tidak mempunyai rasa tanggung jawab atas kesejahteraan orang
lain. d. Sikap menentang dan menantang orangtua maupun dewasa lainnya
merupakan ciri-ciri dalam mewujudkan keinginan mereka untuk
merenggangkan ikatannya dengan orangtua dan memperlihatkan ketidak
tergantungan kepada orangtua maupun orang dewasa lainnya. Pendewasaan
diri pada usaha mereka mengungkap sikap yang menentang dan menantang,
sering menjadi penghambat kelancaran komunikasi antara orangtua dan
remaja e. Pertentangan di dalam diri remaja, sering menjadi awal pertentangan-
pertentangan dengan orangtua dan yang lainnya. Disalah satu pihak, mereka
ingin melepaskan diri dari ketergantungannya terhadap orangtua dan rasa
aman dari keluarga, di pihak lain masih ingin meminta perlindungan keluarga
yang dilihat dari perhatian orangtua. Di satu pihak lainnya, ingin
meninggalkan keluarga dan mencari pengalaman dan hidup sendiri, akan
tetap pada pihak yang lainnya juga, mereka merasa takut untuk mengingat
akibat dari langkah yang sudah diambilnya. Pada akhirnya, mereka tidak tahu
apa yang harus dilakukan selanjutnya. f. Kegelisahan merupakan keadaan tidak tenang yang menguasai pribadi
seorang remaja. Ada banyak hal yang diinginkan oleh mereka, namun mereka
tidak bisa memenuhi semuanya. Cita-cita dan angan-angan yang tinggi
memang tidak bisa dicapai seluruhnya. Keinginan yang tidak tercapai baik itu
yang sepeleh maupun keinginan untuk kewajiban rutin yang belum tercapat
menyebabkan timbulnya perasaan gelisah di diri mereka.
UPT Perpustakaan ISI Yogyakarta
8
g. Eksperimentasi, atau disebut dengan keinginan besar untuk membuat remaja
ingin mencoba dan melakukan semua kegiatan yang dilakukan oleh orang
dewasa, bisa diberikan wadah melalui media-media ilmu pengetahuan.
Eksperimentasi yang di bimbing secara konstruktif dapat menghasilkan ilmu
dan penemuan pengetahuan baru yang diperdalam. h. Eksplorasi, merupakan keinginan untuk mengarungi lingkungan alam sekitar
yang sering disalurkan dengan penjelajahan alam, pendakian gunung dan
tercapainya dalam petualangan-petualangan. Eksplorasi dipersiapkan dengan
pengetahuan dan memperluasnya dan juga dikembangkan. Eksplorasi dan
petualangan tidak disiapkan dengan matang, akan menimbulkan masalah
yang besar. i. Fantasi, khayalan, dan bualan yang banyak adalah ciri khas dari seorang
remaja. Banyak hal yang tidak mungkin semua akan tercapai, di dalam fantasi
bisa dicapai semuanya. Remaja yang berfantasi mengenai rasa kagum dari
penggemarnya, merupakan khayalan yang tercipta dari rasa kesepian yang
dialaminya. Mereka menutupi prestasi belajar yang tidak memuaskan dirinya
dengan membuat cerita bualan tentang prestasinya yang dilebih-lebihkan. Kecendrungan membentuk dan kegiatan kelompok. Sering terlihat bahwaadanya
kesulitan untuk membasmi sebuah kelompok. Keberasamaan dan kegiatan di
dalam kelompok memberikan dukungan moril diantara para remaja. Remaja
mendapatkan kekuatan dari kebersamaan tersebut. Hal tersebut perlu
diperhatikan agar kemungkinan dari munculnya kekuatan yang disalurkan
dengan negatif dan juga destruktif, bisa dicegah dan bisa menyalurkannya ke
arah yang positif.
Analisis Perkembangan dan Dampak Musik Dangdut Koplo
Penelitian yang dilakukan adalah analisis pengaruh musik dangdut koplo
pada remaja Desa Pendowoharjo, Bantul. Dari penelitian tersebut, diketahui bahwa
musik dangdut koplo memberikan dampak dan pengaruh terhadap remaja di desa
tersebut. Dari 40 kuesioner yang disebar, ada 28 anak yang menikmati musik
dangdut koplo dan sisanya tidak mendengar musik dangdut koplo di Desa
Pendowoharjo, Bantul. Dari 28 remaja yang mendengarkan musik koplo, terdapat
sejauh mana musik tersebut berpengaruh terhadap anak-anak remaja di
lingkungannya.
Dari hasil penelitian ditemukan bahwa musik dangdut koplo memberikan
dampak yang baik terhadap remaja di Desa Pendowoharjo. Dampak baik yang
dirasakan oleh remaja Desa Pendowoharjo adalah:
1. Hiburan
Anak remaja seringkali membutuhkan hiburan untuk menyenangkan hatinya.
Melalui musik dangdut koplo para remaja mendapatkan hiburan dari lagu-lagu
yang mereka dengarkan.
2. Semangat beraktifitas
Para remaja yang ingin melakukan kegiatan sehari-hari seperti sekolah, belajar,
bermain dan istrahat, seringkali membutuhkan sesuatu atau pemicu untuk
menjadi penyemangat mereka dalam melakukan kegiatan. Salah satunya dengan
UPT Perpustakaan ISI Yogyakarta
9
mendengarkan lagu-lagu musik dangdut koplo. Dengan mendengarkan musik
tersebut, para remaja lebih bersemangat untuk melakukan aktifitasnya.
3. Sebagai pemersatu komunitas
Jika seseorang mempunyai kehidupan masing-masing didalam dan diluar
rumahnya. Maka musik dangdut koplo menjadi alasan mereka untuk berkumpul
dan melakukan kegiatan bersama-sama. Seperti menonton konser bersama-
sama, berbagai pengalaman terkait lagu-lagu yang mereka dengarkan, dan lain-
lain.
4. Sebagai kegiatan rutinitas
Lagu dangdut, khususnya lagu dangdut koplo, digunakan sebagai lagu untuk
mengiringi berbagai rutinitas yang sehat seperti senam sehat dan kegiatan gerak
lainnya. Remaja juga sering mengikuti acara serupa yang juga tertarik karena
lagu yang dibawakan untuk melaksanakan kegiatan tersebut.
Sedangkan dampak negatif dari musik dangdut koplo adalah:
1. Kekerasan dan Minuman Keras
Seringkali banyak masyarakat yang menonton konser dangdut koplo, namun
sering terjadi kekerasan yang disebabkan oleh oknum yang meminum minuman
keras sebelum menonton konser musik dangdut koplo. Hal tersebut
mengakibatkan kekerasan terjadi dan berdampak buruk bagi orang yang ada
disekitarnya.
2. Kata-kata yang Kurang Pantas pada Lagu
Beberapa lagu dangdut koplo, memiliki lirik-lirik dan makna lagu yang belum
seharusnya dikonsumsi oleh para remaja. Hal tersebut juga biasanya berefek
pada perilaku dan bahasa yang mereka gunakan sehari-hari.
3. Lagu-lagu yang Belum Sesuai Usia Remaja
Kebanyakan lagu-lagu dangdut koplo berisikan tentang cerita-cerita orang
dewasa, seperti pacaran, menikah, kekerasan, dan lain-lain. Hal tersebut bisa
menyebabkan remaja yang tidak bisa mengkonsumsi lagu dengan baik, maka
akan berdampak buruk terhadap remaja yang ada di Indonesia, khususnya
remaja di Desa Pendowoharjo, Bantul
Dari hasil penelitian juga, musik dangdut koplo memberikan pengaruh
terhadap remaja di Desa Pendowoharjo, Bantul. Pengaruh tersebut memberikan
pengaruh positif terhadap remaja yang ada disana. Karena musik dangdut koplo,
mereka memiliki dampak terhadap kehidupan sehari-hari. Ada yang memiliki
semangat belajar, perubahan sikap menjadi lebih baik, musik yang dapat menghibur
dilingkungannya, dan lain-lain. Dampak yang sangat cepat dialami Desa
Pendowoharjo Bantul terkait dengan musik dangdut, berbagai kalangan sudah
menikmati cukup banyak jenis musik, salah satunya musik dangdut dengan genre
dangdut koplo. Dari semua kalangan yang ada di Desa Pendowoharjo Bantul,
remaja yang ada di desa tersebut terkena dampak dari musik dangdut koplo itu
sendiri.
Para remaja di usia 12-15 tahun ini merupakan mereka yang ingin dan terus
menemukan jati diri mereka untuk menjadi dewasa suatu hari nanti. Melalui musik
dangdut koplo, mereka menemukan banyak pelajaran baik yang membantu mereka
untuk menjadi lebih baik lagi. Namun tidak semua remaja mendengar dan yang
sudah mendengar juga tidak semua memberikan respon yang baik. Ada juga
UPT Perpustakaan ISI Yogyakarta
10
beberapa anak yang memberikan respon negatif ketika mendengar musik dangdut
koplo. Hal tersebut bisa menjadi perhatian orangtua untuk bisa membimbing anak-
anaknya dalam mendengarkan musik yang akan mempengaruhi perilakunya. Pada
dasarnya musik dangdut sendiri merupakan media hiburan masyarakat untuk bisa
menghilangkan rasa gelisah, namun seiring perkembangan zaman juga, musik
dangdut memberikan pengaruh baik positif dan negatif terhadap semua kalangan,
khususnya remaja. Hal tersebut akan terus berjalan dan berkembangan seiring
dengan berjalannya waktu.
Para remaja yang menikmati musik dangdut koplo, tidak hanya menikmati
lagu-lagu dangdut koplo yang ada pada awaln terbentuk musik ini, tapi lebih
menikmati musik-musik dangdut koplo di zaman sekarang. Beberapa lagu, yang
sering dinikmati oleh para remaja di masa sekarang seperti lagu-lagu Via Valent,
Nella Kharisma, Wiwik Sagita, dan lain-lain. Berikut merupakan contoh-contoh
lagu yang biasa dibawakan oleh beberapa penyanyi dangdut koplo yang sudah
terkenal yang masing-masing memiliki ciri khas pada setiap lagunya.
a. Bojo Galak – Via Valent
Lagu ini merupakan salah satu lagu dangdut koplo yang bercerita tentang
bagaimana seorang istri yang “galak” terhadap suaminya untuk melakukan suatu
hal di kehidupan sehari-hari. Lagu ini juga sering dibawakan di berbagai
panggung musik dangdut koplo di berbagai daerah.
b. Sayang – Via Valent
Lagu Sayang, merupakan salah satu lagu dari musik dangdut koplo yang sangat
terkenal. Lagu yang bercerita tentang seseorang yang ingin didengar cerita
hatinya oleh seseorang yang sudah dia sukai. Penantian seorang laki-laki
terhadap wanita yang ingin dijadikan sebagai kekasihnya. Lagu ini juga sering
dibawakan di berbagai panggung musik dangdut koplo, dan banyak remaja yang
suka dan sudah hafal dengan lagu ini.
c. Kimcil Kepolen
Lagu ini merupakan lagu yang sangat dekat dengan kehidupan remaja. Lagu
dengan musik dangdut koplo juga menjadi salah satu favorit di masyarakat,
khususnya remaja. Lagu ini bercerita tentang para persaingan para remaja untuk
bisa menarik perhatian dengan apa yang mereka miliki. Disisi lain perempuan
akan tertarik dengan sebuah kendaraan mewah.
Penutup
Berdasarkan hasil penelitian yang telah peneliti dilakukan, disimpulkan bahwa:
Musik dangdut koplo sebagian besar memberikan dampak positif kepada remaja
yang ada di Desa Pendowoharjo.Musik dangdut koplo berkembang dengan pesat di
Yogyakarta, karena persebaran lagu-lagu dangdut secara online yang menyebar
luas. Salah satu Desa yang terkena dampaknya adalah Desa Pendowoharjo.
Dampak positif dari musik dangdut koplo juga terjadi di kalangan remaja Desa
Pendowoharjo, Bantul
UPT Perpustakaan ISI Yogyakarta
11
Buku Sumber:
Andrew N., Weintraub. (2012). Dangdut: Musik, Identitas dan Budaya Indonesia.
Jakarta : Kepustakaan Populer Gramedia.
Gunarsa, D. Singgih., dan Gunarsa, D. Yulia Singgih. (2011). Psikologi
Perkembangan Anak Dan Remaja. Jakarta: Libri
Koentjaraningrat. (1988). Manusia dan kebudayaan di Indonesia. Jakarta :
Djambatan.
Merriam Alan P. (1964). The Anthropology if Music, Evaston III : North Western
University Press.
Sakrie, Denny. (2015). 100 Tahun Musik Indonesia. Jakarta : Gagasmedia.
Salim, Djohan. 2009. Psikologi Musik, Yogyakarta: Best Publisher.
Suseno, B. Dharmo. (2005). Dangdut Musik Rakyat. Yogyakarya: Kreasi Wacana.
Syamsudin Ch. Haesy (1995). Semarak Dangdut 50 tahun Indonesia Emas. Pirus
Enterprise.
Soeparwoto dkk, 2005. Psikologi Perkembangan. UPT UNNES Press.
Monks, F.J., Knoers, A.M.P., Haditono. (2006). Psikologin Perkembangan:
Pengantar Dalam Berbagai Bagiannya. Yogyakarta: Gadjah Mada
University Press.
Webtografi :
https://www.scribd.com/doc/238414260/Estetika-Dangdut-Koplo, diakses pada
tanggal 1 maret 2018, jam 19.35 WIB.
https://id.wikipedia.org/wiki/Televisi_Republik_Indonesia, diakses pada tanggal
10 Maret 2018, jam 20.20 WIB.
http://pusbangkol.perpusnas.go.id/resensi-1.html, diakses pada tanggal 20 maret
2018 jam 19.37 WIB.
http:// bantulkab.go.id/profil/sekilas_kabupaten_bantul.html, diakses pada tanggal
24 Maret 2018 jam 21.37 WIB.
http://kec-sewon.bantulkab.go.id/desa/pendowoharjo, diakses pada tanggal 24
Maret 2018 jam 20.50 WIB
REFERENSI
UPT Perpustakaan ISI Yogyakarta
top related