kak longstorage.pdf
Post on 13-Sep-2015
130 Views
Preview:
TRANSCRIPT
-
45
BAB V
KERANGKA ACUAN KERJA
KERANGKA ACUAN KERJA
SID Longstorage Talang Desa Tugu
Kab. Indramayu
TAHUN ANGGARAN 2014
-
46
1. LATAR BELAKANG
Dalam rangka pembangunan jangka panjang, Pemerintah Kabupaten
Indramayu mempunyai rencana untuk menanggulangi daerah-daerah yang
dianggap rawan air bersih yang merupakan bagian dari Program Jangka
Panjang Pembangunan Indonesia. Sejalan dengan target pemerintahan
dalam bidang air bersih, bahwa tingkat pelayanan air bersih adalah 80%
penduduk perkotaan dan 60% penduduk desa. Untuk itu perlu dilakukan
penyediaan air dari waktu ke waktu selalu tetap bahkan menurun karena
kondisi lingkungan yang menurun, sedangkan kebutuhan air terus meningkat
sejalan dengan tingkat perkembangan masyarakat tersebut. Untuk
penyediaan sistem air bersih, besarnya dana yang dibutuhkan Pemerintah
Daerah, oleh karena itu perlu dilakukan penilaian terhadap beberapa
Kota/Desa sehingga dihasilkan prioritas Kota/Desa yang mendesak dalam
memenuhi kebutuhan air bersih. Berdasarkan kondisi pelayanan air bersih
saat ini dengan pertimbangan secara teknis, potensi dan kondisi sosial
masyarakat (non teknis), maka prioritas utama penyediaan air bersih adalah
mengoptimalkan pelayanan kepada masyarakat di wilayah rawan air bersih.
Mengingat wilayah-wilayah tersebut sangat membutuhkan sekali air bersih
maka perlu adanya penambahan debit air.
Tingkat pertumbuhan penduduk dan perkembangan kegiatan ekonomi yang
sangat pesat perlu dimbangi dengan penanggulangan prasarana sistem
penyediaan air bersih.
Dengan pertambahannya laju pertumbuhan penduduk maka bertambah pula
jumlah pemakai air bersih. Untuk mengatasi masalah tersebut di atas, pihak
Pemerintah Daerah akan berusaha menyediakan pelayanan sarana air bersih
untuk pelayanan Kabupaten Indramayu. Untuk itu perlu adanya
pembangunan jaringan air baku sebagai salah satu penampung air, dengan
membangun Bronkaptering dan Pipa Transmisi serta reservoir. Dengan
adanya peningkatan kapasitas air tersebut diharapkan dapat memenuhi
daerah yang kiranya sangat membutuhkan air bersih ke wilayah-wilayah
rawan air.
-
47
2. MAKSUD DAN TUJUAN
Maksud dari pekerjaan ini adalah untuk melakukan survey investigasi dan
mendesain suatu system long storage. Pembuatan long storage tersebut
dimaksudkan untuk memenuhi kebutuhan air baku bagi masyarakat sekitar.
Tujuan dari pekerjaan ini adalah mendapatkan perencanaan longstorage
sebagai salah satu tampungan air sebagai pemenuhan kebutuhan air bagi
masyarakat.
3. SASARAN
Sasaran yang diharapkan bahwa dengan pekerjaan ini adalah bertambahnya
kapasitas tampungan air untuk memenuhi kebutuhan air baku bagi
masyarakat.
4. LOKASI KEGIATAN
Lokasi pekerjaan terletak di Desa Tugu, Kecamatan Sliyeg, Kabupaten
Indramayu, Propinsi Jawa Barat.
5. SUMBER PENDANAAN
Pembiayaan pekerjaan ini bersumber dari DIPA Satuan Kerja BBWS
Cimanuk-Cisanggarung Tahun Anggaran 2014 yaitu sebesar Rp.
600.000.000,- (enam ratus juta rupiah).
6. NAMA DAN ORGANISASI PEJABAT PEMBUAT KOMITMEN
PPK Perencanaan dan Program (PPK-03), Satuan Kerja Balai Besar Wilayah
Sungai Cimanuk-Cisanggarung.
Seluruh kegiatan ini akan berada di bawah pengawasan Kepala Bidang
Program dan Perencanaan Umum Balai Besar Wilayah Sungai (BBWS)
Cimanuk-Cisanggarung.
7. DATA DASAR
Data-data primer maupun sekunder yang diperlukan dalam pekerjaan ini
antara lain:
1. Data Survey Topografi ( Pengukuran dan Pemetaan )
2. Data Hidrologi, dan Klimatologi
-
48
3. Data Geologi dan Mekanika Tanah
4. Data Geometri dan Morfologi Sungai
5. Data Sosial Ekonomi Budaya dan Lingkungan
8. STANDAR TEKNIS
Standar Teknis yang digunakan sebagai acuan dalam pekerjaan ini antara
lain:
a. Kriteria Perencanaan Jaringan Air Baku, dan
b. NSPM lainnya.
9. STUDI STUDI TERDAHULU
Pekerjaan ini harus dilakukan dengan mempelajari hasil studi terdahulu yang
telah dilakukan misalnya hasil survey terdahulu dan studi-studi yang terkait
dengan pekerjaan ini, yang dilakukan oleh berbagai Instansi.
Hasil dari studi terdahulu yang sudah ada, diharuskan hanya menjadi
referensi untuk menunjang dan melengkapi hasil dari pekerjaan ini, bukan
dijadikan sebagai hasil pekerjaan.
10. REFERENSI HUKUM
Undang-undang Dasar Tahun 1945, Pasal 33 ayat (3) Bumi dan air dan
kekayaan alam yang terkandung di dalamnya dikuasai oleh Negara dan
dipergunakan untuk sebesar-besar kemakmuran rakyat.
Undang-undang Nomor 7 Tahun 2004, tentang Sumber Daya Air.
Peraturan Pemerintah Nomor 16 Tahun 2005, tentang Pengembangan
Sistem Penyediaan Air Minum
Perhitungan/analisis mengacu pada Undang-Undang Nomor 7 tahun 2004
tanggal 18 Maret 2004 tentang Sumber Daya Air, dimana pada pasal 63
ayat 1 dan 2 diatur tentang keharusan menggunakan Norma, Standar,
Pedoman dan Manual (NSPM) dalam kegiatan pelaksanaan konstruksi
prasarana sumber daya air.
-
49
11. RUANG LINGKUP
11.1. Pengumpulan Data Sekunder
Kegiatan pengumpulan data sekunder yang dilakukan oleh Penyedia Jasa
untuk pekerjaan ini yaitu meliputi:
(1) Data Topografi
Kegiatan yang dilakukan adalah pengumpulan data peta topografi yang
sudah ada, dimana keadaan topografi suatu daerah akan
mempengaruhi bentuk dan ukuran suatu DAS. Peta topografi yang
dikumpulkan harus menampilkan kondisi tata guna lahan pada daerah
studi, dimana kondisi tataguna lahan akan berpengaruh terhadap laju
erosi, kecepatan aliran permukaan dan daya infiltrasi sesuai dengan
SNI 03-1724-1989.
Peta topografi dapat diperoleh dari Instansi yang berwenang.Jika di
Instansi terkait tidak tersedia maka pihak Penyedia Jasa dapat
memperoleh di BAKOSURTANAL dengan skala minimum 1 : 250.000.
(2) Data Hidrologi
Kegiatan pengumpulan data hidrologi untuk perencanaan longstorage
berupa pengumpulan peta stasiun curah hujan, besarnya curah hujan,
data meteorologi, debit historis baik debit minimum, rata-rata dan debit
maksimum pada suatu daerah aliran sungai (DAS) yang pelaksanaan
kegiatannya sesuai SNI 03-1724-1989. Berbagai data dan informasi
diantaranya berupa:
i. peta stasiun curah hujan dapat diperoleh dari Instansi BMG dan
Dinas Pengelolaan Sumber Daya Air Kabupaten/Provinsi, juga
Puslitbang SDA.
ii. data curah hujan harian (terbaru) dapat diperoleh dari Instansi BMG
dan Dinas Pengelolaan Sumber Daya Air Kabupaten/Provinsi, juga
Puslitbang SDA.
iii. data meteorologi berupa kondisi temperatur udara, kelembaban
relatif, lama penyinaran dan kecepatan angin. Perolehan data dapat
diperoleh dari Instansi BMG dan Dinas Pengelolaan Sumber Daya
Air Kabupaten/Provinsi, juga Puslitbang SDA.
-
50
iv. data debit terbaru dengan periode harian maupun bulanan, minimum
selama 5 tahun, yang didapat dari pengelola bangunan-bangunan
sungai eksiting misalkan longstorage.
(3) Data Geologi Teknik
Kegiatan pengumpulan data geologi untuk perencanaan longstorage,
adalah pengumpulan peta geologi regional yang memuat jenis batuan,
penyebaran jenis batuan, sifat fisik batuan serta tekstur dan struktur
tanah dengan skala minimum 1:250.000 sesuai dengan KP-01, SK DJ
Pengairan No./KPTSA/A/ 1986 Tentang Tahapan Studi Pelaksanaan
Pekerjaan atau perubahannya apabila ada.
Peta geologi regional dapat diperoleh di Direktorat Geologi Tata
Lingkungan, jika tidak didapat maka pengumpulan data dapat diperoleh
dari Instansi terkait (jika tersedia).
(5) Data Sosial, Ekonomi dan Budaya Masyarakat
Pengumpulan data meliputi jumlah penduduk, tingkat pendidikan, mata
pencaharian/pekerjaan, sikap dan aspirasi masyarakat terhadap
rencana pembangunan longstorage ini, dan pendapatan asli daerah
(PAD).
Data-data tersebut dapat diperoleh dari Kantor Kepala Desa terkait,
Kantor Camat terkait, dinas instansi terkait di Kabupaten Sumedang
maupun Provinsi Jawa Barat.
Untuk mendapatkan informasi tentang sikap dan aspirasi masyarakat,
penyedia jasa harus melakukan konsultasi publik disetiap desa
pemanfaat longstorage, dan melakukan wawancara langsung dengan
menggunakan angket dengan berbagai lapisan masyarakat disetiap
desa pemanfaat longstorage secara random sampling, dan biayanya
harus masuk di dalam rencana anggaran biaya pelaksanaan pekerjaan.
11.2. Survey
Kegiatan survey yang dilakukan untuk perencanaan bangunan longstorage
adalah sebagai berikut:
1. Pengukuran dan PemetaanTopografi
(1) Pengukuran Topografi dan Pemetaan Situasi untuk Perencanaan
Longstorage
-
51
Pemetaan situasi sungai dimana bangunan utama akan dibuat
dengan skala minimum 1:2000. Peta ini harus meliputi jarak 1,00km
ke arah hulu dan ke hilir dari lokasi rencana longstorage dan
melebar 250 m dari masing-masing tepi sungai. Peta ini juga harus
dilengkapi dengan garis ketinggian setiap 1,0 m, kecuali dasar
sungai diperlukan garis ketinggian setiap 0,50 m. Peta ini harus
mencakup lokasi alternatif yang sudah diidentifikasi serta panjang
yang diliput harus memadai agar diperoleh informasi mengenai
bentuk denah sungai dan juga untuk merencanakan tata letak dan
trase tanggul penutup. Peta situasi juga harus menampilkan titik-titik
tetap (benchmark) yang ditempatkan disekitar daerah pemetaan,
lengkap dengan koordinat dan elevasinya.
(2) Pengukuran topografi dan pemetaan situasi detail longstorage.
Pengukuran detail ini menghasilkan peta berskala 1:200 atau 1:500
untuk areal < 50 ha. Peta detail harus memperlihatkan bagian-
bagian lokasi bangunan secara lengkap. Peta ini harus dilengkapi
dengan titik ketinggian dan garis ketinggian yang tepat setiap 0,25
m.
2. Survey Hidrometri
Survey hidrometri yang dimaksud adalah pelaksanaan pengukuran
debit sesaat, dan sesuai dengan SNI 03-2414-1991 perlu diperhatikan
ketentuan dan persyaratan yang meliputi:
i. lokasi pengukuran debit perlu diperhatikan faktor: kesesuaian
dengan perencanaan; mudah pencapaian dalam segala situasi dan
kondisi; mampu melewatkan banjir; geometri dan badan sungai
harus stabil adanya kontrol penampang; bagian alur sungai yang
terbuka lurus.
ii. pertimbangan hidraulik meliputi : pola aliran yang seragam dan
mendekati sub kritis; tidak terkena pengaruh arus balik dan aliran
lahar
iii. lama dan periode pelaksanaan : lama pengukuran debit tergantung
dari keadaan aliran pada saat pengukuran. Pengukuran debit
-
52
dilakukan minimal satu kali untuk melakukan validasi debit banjir
rancangan dan debit andalan.
iv. keandalan peralatan dan sarana penunjang; peralatan dan sarana
penunjang harus dipelihara agar dapat berfungsi sebagaimana
mestinya antara lain dengan kalibrasi secara berkala, dibersihkan
dan dirawat dengan baik
v. kemampuan tim pengukurnya harus pula diperhatikan agar hasil
pengukurannya berkualitas dan dapat dipertanggungjawabkan.
Pelaksanaan pengukuran tinggi muka air, kecepatan dan debit dapat
digunakan alat ukur arus tipe baling-baling.Cara pelaksanaan
pengukuran dilakukan dengan merawas, menggunakan perahu,
menggunakan jembatan dan menggunakan kereta gantung. Kedalaman
pengukuran minimal 3,5 kali diameter baling-baling sesuai dengan SNI
03-2819-1992.
Jika metode pelaksanaan pengukuran di atas tidak dapat dipergunakan
karena berbagai hal, misal keadaan aliran membahayakan keselamatan
petugas atau peralatannya; kecepatan aliran melampaui kemampuan
spesifikasi alat menurut jenis alat ukur arus yang digunakan dan untuk
mendapatkan debit sesaat, maka dapat dilakukan pengukuran dengan
pelampung permukaan sesuai dengan SNI 03-2820-1992.
11.3. Penyelidikan
1, Penyelidikan Sampel Angkutan Sedimen Sungai
Kegiatan penyelidikan sampel angkutan sedimen sungai dilakukan untuk
mengetahui karakteristik sungai dan data-data fisik sungai seperti
kandungan dan ukuran sedimen, tipe dan ukuran sedimen dasar dan
distribusi ukuran butir. Untuk mengetahui data fisik sungai dilakukan
kegiatan sampling sedimen yang meliputi:
(a) Sampling Sedimen Layang
Kegiatan investigasi sungai adalah pengambilan sampel sedimen
baik dasar maupun layang, pengambilan sampel sedimen layang
dilakukan di lokasi yang tidak terpengaruh adanya aliran balik yang
diakibatkan oleh bangunan air dan sebelum dilakukan kegiatan
-
53
pengambilan sampel perlu dilakukan kegiatan pengukuran yang
meliputi penampang melintang dan debit. Perletakan peralatan pada
lubang pengambilan harus berada 10 cm di atas dasar sungai SNI
03-3414-1994.
(b) Sampling Sedimen Dasar
Sampel diambil dari dasar sungai pada penampang memanjang dan
penampang melintang ditempat yang dianggap dapat mewakili
kondisi material dasar sungai setempat.Metode pengambilan
disesuaikan dengan ketentuan yang berlaku.
2. Penyelidikian Geoteknik Lapangan
Kegiatan penyelidikan geoteknik lapangan diperlukan untuk mengetahui
data karakteristik mekanika tanah/batuan di lokasi bangunan utama
(longstorage), bangunan, sumber bahan galian dan timbunan.
Penyelidikan geologi teknik/mekanika tanah detail meliputi bor inti untuk
lokasi bangunan utama, dan bor tangan untuk saluran, bangunan, dan
sumur uji (test pit) pada lokasi sumber bahan galian dan timbunan,
Penyelidikan geoteknik lapangan yang diperlukan meliputi:
a) Pengeboran Inti (bor mesin)
Pengeboran dilakukan pada lokasi sisi kanan dan sisi kiri dari
rencana lokasi tembok pangkal longstorage, dan pada rencana as
longstorage masing-masing satu titik, dan dapat ditambah sesuai
dengan keperluan teknis desain.
Pemboran dilakukan dengan total kedalaman 60 meter diutamakan
pada lokasi kritis (potensi longsor).
b) Sumur Uji (Test Pit)
Dilakukan pada lokasi calon sumber bahan material (borrow area)
untuk pembangunan longstorage (tanggul penutup), dan bahan
timbunan untuk saluran.
c) Pengeboran Tangan (Hand Bor)
Pengeboran tangan dilakukan pada lokasi calon tapak bangunan
masing-masing satu titik.
d) Uji Penetrasi Standar (Standard Penetration Test/SPT)
e) Uji Sondir (Cone Penetration Test/CPT)
f) Pengujian derajat permeabilitas tanah.
-
54
11.4. Uji Laboratorium
Uji laboratorium terdiri dari:
1) Laboratorium Sedimen
Uji laboratorium sedimen diperlukan untuk mengetahui karakteristik
sedimen yang terbawa oleh aliran sungai, Uji laboratorium sedimen
meliputi:
a) Sedimen Layang
i. jika pengambilan contoh benda uji sedimen sesuai dengan SNI
03-3414-1994, maka metode pengujian laboratorium yang
digunakan untuk mengetahui kadar sedimen layang digunakan
peralatan Piknometer sesuai SNI 03-4145-1996, dengan tujuan
mengetahui kadar sedimen layang.
ii. jika pengambilan contoh benda uji sedimen layang
dalampengambilannya dilakukan dengan cara mencelupkan botol
padaposisi berada 20 cm di bawah permukaan air dengan
posisi mulut botol berlawanan dengan arah aliran maka metode
pengujiannya dilakukan secara gravimetri dengan pengendapan
sesuai SNI 03-3961-1995, dengan tujuan untuk mengetahui kadar
sedimen layang. Sedangkan untuk mengetahui distribusi butiran
maka dilakukan uji gravimetri dengan ayakan sesuai dengan SNI
03-3962-1995.
b) Sedimen Dasar
Pengujian sampel sedimen dasar dilakukan berdasarkan ketentuan
yang berlaku.
2) Penyelidikan Geoteknik Laboratorium
Penyelidikan geoteknik laboratorium untuk mengetahui index properties
dan engineering properties. Adapun uji tersebut meliputi :
1. Index properties, mencakup : berat isi, berat jenis, kadar air,
gradasi butiran dan batas-batas atteberg.
2. Engineering properties, mencakup : Triaxial UU, direct shear test,
unconfined compression test, consolidation dan compaction test
serta permeability test.
-
55
11.5. Analisis Data
1) Analisis Data Hidrologi
Perencanaan bangunan-bangunan air sama halnya dengan bendungan,
hasil analisis hidrologi merupakan informasi yang sangat penting untuk
pekerjaan perhitunganpendimensian dan karakteristik bangunannya.
Tanpa diketahui secara jelas sifat dan besaran hidrologinya, maka tidak
akan dapat menentukan sifat dan besaran hidrauliknya.
Perancangan hidraulik bangunan diperlukan patokan rancangan yang
benar, sehingga akan mendapatkan bangunan yang berfungsi secara
optimal baik secara struktural maupun fungsionalnya.
Patokan rancangan didapatkan setelah dilakukan pemahaman konsep-
konsep dasar hidrologi dan menganalisisnya dengan pemahaman
kondisi lapangan atau daerah lokasi rencana proyek. Analisis hidrologi
yang dihasilkan dan sebagai informasi (data) perencanaan hidraulik dari
bangunan yang akan dibuat adalah:
a. Evapotranspirasi
b. Infiltrasi
c. Curah hujan
d. Ketersediaan air
e. Kebutuhan air
f. Debit banjir
g. Patokan rancangan
h. Volume genangan
i. Sedimentasi
2) Analisis Data AngkutanSedimen
Analisis laju angkutan sedimen baik sedimen dasar (bed load)
maupunsedimen layang (suspended load) dengan parameter jenis
material, diameter butir dan volume atau berat per satuan waktu,
persamaan yang umum digunakan untuk analisa adalah Meyer-Peter
dan Muller, Engelund-Hansen, Einstein dan Einstein-Brown sesuai
dengan SNI 03-1724-1989.
-
56
3) Analisis Hidrolika
Analisis disini dimaksudkan sebagai kegiatan untuk mendapatkan
dimensi bangunan secara hidrolis dengan mendapatkan parameter-
parameter bangunan baik ukuran maupun parameter hidraulik lainnya.
11.6. Penggambaran
Hasil perhitungan dari perencanaan longstorage di atas ditranformasikan
kedalam bentuk gambar dengan skala tertentu.
Penggambaran dilakukan mulai dari topografi genangan, lokasi, denah,
potongan memanjang dan melintang longstorage, dan detail-detail. Hasil
penggambaran tersebut merupakan informasi mengenai jenis bangunan,
ukuran dan bahan yang akan digunakan
pada pembangunannya. Sehingga akan dijadikan dasar untuk perhitungan
anggaran biaya dan bestek dalam pelaksanaan proyek
11.7. Kajian Sosial, Ekonomi, dan Budaya
Kegiatan ini meliputi kajian tentang kondisi tatanan dan pola kehidupan
sosial, ekonomi, dan budaya termasuk sosio antropologis masyarakat
penerima manfaat pembangunan baik yang sekarang sudah bermukim di
daerah sekitar lokasi longstorage yang akan dibangun maupun masyarakat
yang mungkin akan berpindah ke lokasi longstorage setelah longstorage
telah dibangun.
Dari hasil kajian terhadap aspek-aspek diatas, diharapkan dapat diperoleh
gambaran tentang pola hidup dan kehidupan masyarakat, serta pola pikir,
pola sikap dan pola tindak masyarakat yang terkait dengan tingkat
kepercayaan masyarakat (public trust) terhadap pemerintah, dan tingkat
keberterimaan ( public acceptance ) masyarakat dalam menerima
pembangunan Longstorage Talang.
Dengan diperolehnya parameter-parameter sosial, dapat menjadi acauan
untuk evaluasi tingkat kesulitan dan kendala yang akan dihadapi didalam
pelaksanaan pembangunan Longstorage Talang, baik pada tahap pra
konstruksi terutama dalam hal pembebasan tanah maupun pada saat
pelaksanaan fisik konstruksi bahkan mungkin pada saat pasca konstruksi
yaitu tingkat kemanfaatannya.
-
57
11.8. Nota Desain
Penyedia jasa harus membuat nota perhitungan perencanaan (nota
desain) rinci secara lengkap dengan dimensinya berdasarkan kajian
hidrolis serta perhitungan struktur baik untuk bangunan utama
(longstorage) maupun bangunan penunjang dan bangunan pelengkap
serta saluran pembawa (induk dan sekunder) serta saluran pembuang.
11.9. Penggambaran Desain
Penggambaran hasil kegiatan SID ini digambar dengan program Auto CAD
pada kertas A.1, meliputi gambar;
hasil pengukuran dan pemetaan;
peta ikhtisar skala 1:10.000
peta situasi skala 1:2.000
peta layout/ situasi bangunan longstorage lengkap dengan bangunan
penunjang dan bangunan pelengkapnya, skala 1:200;
potongan memanjang dan melintang struktur longstorage, skala 1:100 -
1:200;
detail struktur longstorage, termasuk bangunan penunjang dan
bangunan pelengkapnya; 1:50 1:100;
gambar detail standar
Penggambaran mengacu dan berpedoman pada KP-07, DJ Pengairan
No. 185/KPTSA/A/1986 tentang Kriteria Perencanaan Bagian Standar
Penggambaran, dan BI-01 dan BI-02 DJ Pengairan No.
185/KPTSA/A/1986, atau perubahannya apabila ada.
11.10. Penyusunan Manual Operasi dan Pemeliharaan
Penyedia jasa harus membuat Manual Operasi Dan Pemeliharaan untuk
seluruh bangunan longstorage, dengan memperhatikan hal-hal sebagai
berikut:
a) Kegiatan operasi dan pemeliharaan harus mencakup seluruh
bangunan irigasi.
-
58
b) Kegiatan operasi dan pemeliharaan harus melibatkan semua tenaga,
alat yang digunakan pada kegiatan operasi dan pemeliharaan.
11.11. Bill of Quantity (BOQ)
Berdasarkan gambar rencana rinci yang telah dibuat, dilakukan
perhitungan volume pekerjaan konstruksi secara rinci sesuai dengan
pekerjaan konstruksi yang akan dilaksanakan, dan disusun dalam bentuk
tabel Daftar Kuantitas Dan Harga Satuan Pekerjaan.
11.12. Penyusunan Rencana Anggaran Biaya
Penyusunan perhitungan rencana anggaran biaya didasarkan pada :
i. kuantitas dan harga satuan pekerjaan
ii. harga satuan pekerjaan dihitung berdasarkan hasil dari perhitungan
suatu analisis biaya.
iii. untuk menentukan harga satuan upah dan bahan dilakukan survey
harga dilapangan dengan mengambil sampel sekurang-kurangnya 3
lokasi. Khusus untuk harga satuan bahan diperhitungkan harga beli di
tempat penjualan atau diantar ke lokasi pekerjaan
iv. menghitung biaya-biaya tambahan di luar biaya dari perhitungan
volume seperti biaya persiapan, mobilisasi dan demobilisasi personil
dan alat, dokumentasi, dewatering, dll.
v. Perhitungan perkiraan biaya operasional dan pemeliharaan.
11.13. Analisis Kelayakan Ekonomi
Analisa kelayakan ekonomi akan dilakukan dengan mengkaji tiga
parameter ekonomi yaitu:
i. Economic Internal Rate of Return (EIRR)
ii. Benefit/Cost ratio (B/C ratio)
iii. Net present value (NPV),
Sebagai evaluasi terhadap kemungkinan penundaan atau perubahan jadwal
pelaksanaan pekerjaan juga akan dikaji aspek sensitivitas EIRR.
11.17. Pekerjaan Lain lain
a. Mobilisasi dan Demobilisasi
-
59
(1) Mobilisasi
Adalah pengangkutan semua peralatan berdasarkan Jadwal
Pelaksanaan yang harus diserahkan sesudah menerima
SuratPenunjukan, dari tempat kantor ke lokasi pekerjaan.
Mobilisasi stafkantor, tenaga kerja lapangan dan lain-lain, sudah
termasuk dalam itemmobilisasi.
(2) Demobilisasi
Kegiatan Demobilisasi berupa pembongkaran tempat kerja
olehPenyedia Jasa pada saat akhir kontrak termasuk pemindahan
semuainstalasi, peralatan dan perlengkapan dari tanah milik
Pemerintah danpengembalian kondisi tempat kerja menjadi kondisi
seperti semulasebelum pekerjaan dimulai.
b. Foto Dokumentasi
(1) Penyedia Jasa harus menyerahkan foto-foto berwarna dengan
ukuranpost card (9 cm x 12 cm) kepada TimTeknis Pekerjaan
untuk setiapkemajuan progress fisik di lapangan.
(2) Pengambilan gambar/foto dapat dilakukan pada awal, selama dan
akhirpelaksanaan setiap jenis kegiatan. Foto ini harus ditempelkan
padalaporan bulanan yang diserahkan kepada Teknis Pekerjaan.
Setiap hasilcetakan foto harus diberi tanggal pengambilan dan
lokasinya.
(3) Pada akhir pelaksanaan Penyedia Jasa harus menyerahkan dua
cetakan foto berwarna disusun album beserta negative filmnya
atau soft file dalam compact disc.
11.19. Pelaporan
Penyedia jasa harus menyerahkan produk laporan selama kegiatan
pelaksanaan pekerjaan meliputi :
1) Dokumen Rencana Mutu Kontrak ( RMK )
Penyedia Jasa harus membuat dan menyerahkan dokumen rencana
mutu kontrak yang memuat seluruh prosedur dan rencana
pelaksanaan pekerjaan secara detail dari awal hingga akhir pekerjaan
dengan disertai check list dalam bentuk tabel berikut jadwal
pelaksanaan pekerjaan dan jadwal penugasan tenaga ahli. Laporan ini
-
60
merupakan media evaluasi dan monitoring yang efektif mengenai
selama pelaksanaan pekerjaan.
Dokumen Rencana Mutu Kontrak (RMK) sebanyak 3 (tiga) eksemplar
harus sudah diserahkan paling lambat 2 (dua) minggu sejak
diterbitkannya SPMK dan terlebih dahulu harus diperiksa dan disetujui
oleh Tim Unit Jaminan Mutu BBWS Cimanuk- Cisanggarung.
2) Laporan Pendahuluan
Laporan Pendahuluan berisi :
Mobilisasi personil tenaga ahli dan tenaga pendukung serta
peralatan yang digunakan untuk melaksanakan pekerjaan.
Jadwal pelaksanaan kegiatan Penyedia Jasa dan jadwal
penugasan personil tenaga ahli dan tenaga pendukungnya.
Rencana dan metoda kerja Penyedia Jasa secara menyeluruh.
Temuan-temuan dari hasil pengumpulan data sekunder dan
survey/kajian awal serta pemasalahan yang.ada.
Hal-hal tersebut di atas harus dipaparkan dan dibahas pada saat acara
Pembahasan Laporan Pendahuluan
Laporan Pendahuluan sebanyak 5 (lima) buku yang memaparkan
tentang metodologi pelaksanaan pekerjaan, hasil pengumpulan data,
hasil kunjungan lapangan, dan rencana kerja selanjutnya, harus sudah
diserahkan oleh penyedia jasa kepada petugas yang ditunjuk oleh PPK
paling lambat 1 (satu) bulan setelah Surat Perintah Mulai Kerja (SPMK)
diterbitkan, sebagi bahan presentasi dan diskusi penyedia jasa dengan
Tim Teknis dan pihak-pihak lain yang terkait.
3) Laporan Bulanan
Laporan Bulanan memuat:
Laporan mobilisasi dan demobilisasi personil, daftar hadir personil,
dan kegiatan masing-masing personil pada bulan tersebut.
Laporan penggunaan bahan dan peralatan pendukung
pelaksanaan pekerjaan.
-
61
Uraian permasalahan dan kendala/hambatan yang ditemui pada
bulan tersebut.
Realisasi progress pelaksanaan pekerjaan selama 1 (satu) bulan
bersangkutan, dan komulatif progress sampai dengan bulan
tersebut.
Laporan Bulanan sebanyak 5 (lima) buku harus sudah diserahkan
kepada petugas yang ditunjuk oleh PPK selambat-lambatnya per
tanggal 3 (tiga) setiap bulannya, selama pelaksanaan pekerjaan
berjalan sejak SPMK diterbitkan.
4) Laporan Antara/Interim
Laporan Antara/Interim memuat:
Rangkuman hasil pengumpulan data primer dan sekunder
Hasil survey topografi dan hidrometri
Hasil survey sosial, ekonomi dan budaya
Analisis data hidrologi ( debit andalan dan debit banjir)
Analisa Data Geologi/Geoteknik
Uraian kendala-kendala yang dihadapi dan langkah-langkah
kegiatan selanjutnya.
Notulen rapat/diskusi laporan pendahuluan dalam bentuk.
Juga memuat rancangan outline laporan akhir.
Hal-hal tersebut di atas harus dipaparkan dan dibahas pada saat acara
Pembahasan Laporan Interim.
Laporan Antara sebanyak 5 (lima) buku harus sudah diserahkan
kepada petugas yang ditunjuk oleh PPK selambat-lambatnya pada
pertengahan kurun waktu pelaksanaan kegiatan untuk bahan diskusi
dengan Tim Teknis dan pihak-pihak lain yang terkait.
5) Laporan Akhir Sementara
Laporan Akhir Sementara memuat rangkuman hasil pelaksanaan
pekerjaan detail desain termasuk semua hasil investigasi dan analisa
teknis serta analisa kelayakan ekonomi, kesimpulan dan rekomendasi
penting hasil pelaksanaan pekerjaan dan melaporkan seluruh
-
62
dokumen perhitungan desain, gambar desain konstruksi bangunan dan
saluran serta prasarana lainnya termasuk dokumen pendukung lainnya
yang dipersyaratkan.
Hal hal yang diuraikan di atas harus sudah dapat dipaparkan dan
dibahas pada saat acara Pembahasan Laporan Akhir.
Laporan Akhir Sementara sebanyak 5 (lima) buku harus sudah
diserahkan kepada petugas yang ditunjuk oleh PPK sebelum waktu
pelaksanaan kegiatan berakhir, sebagai bahan paparan dalam acara
diskusi antara penyedia jasa konsultansi dengan Tim Teknis dan
pihak-pihak lain yang terkait.
6) Laporan Akhir
Laporan Akhir disusun berdasarkan Laporan Akhir Sementara yang
telah diperbaiki oleh penyedia jasa konsultansi sesuai dengan
pertanyaan, saran, masukan, dan tanggapan dari Tim Teknis serta
pihak-pihak lain yang terkait yang hadir pada saat rapat pembahasan
Konsep Laporan Akhir.
Laporan Akhir sebanyak 5 (lima) buku beserta laporan-laporan
pendukungnya sebagai lampiran, harus sudah diserahkan sebelum
waktu pelaksanaan kegiatan berakhir.
Semua laporan yang dibuat penyedia jasa sebelum diserahterimakan
kepada Pejabat Pembuat Komitmen Perencanaan dan Program (PPK-
03) harus diperiksa dan disetujui oleh petugas yang ditunjuk oleh
Pejabat Pembuat Komitmen Perencanaan dan Program (PPK-03).
12. KELUARAN
Laporan ini harus diserahkan pada saat yang sama dengan pemasukan
Laporan Akhir. Laporan ini adalah laporan hasil survey dan analisa hasil
survey, yang terdiri dari :
a. Laporan Hidrologi dan Hidrometri,
b. Laporan Geologi dan Mektan,
c. Laporan Survey Pengukuran,
d. Laporan Sosial Ekonomi,
e. Laporan Pedoman O & P,
-
63
f. Laporan BoQ dan Spesifikasi Teknik,
g. Laporan Perhitungan Desain,
h. Nota Desain,
i. Gambar Desain pada kertas Kalkir A1, dibuat sebanyak 1 (satu) set
j. Album gambar A1, reproduksi blue-print,
k. Album gambar A3, reducing dari A1 ke A3,
l. Laporan dalam bentuk CD/DVD.
13. PERALATAN MATERIAL, PERSONIL DAN FASILITAS DARI PEJABAT
PEMBUAT KOMITMEN
Data dan fasilitas yang disediakan oleh Pengguna Jasa yang dapat digunakan
dan akan dipelihara oleh Penyedia Jasa:
a) Data dan informasi yang akan diberikan kepada Penyedia Jasa yaitu data dan
laporan hasil studi terdahulu yang tersedia di kantor Pengguna Jasa.
Penggunaan data dan informasi dari hasil studi terdahulu, dalam pelaksanaan
pekerjaan maupun dalam pembuatan laporan, harus berdasarkan persetujuan
dari Tim Teknis yang ditunjuk untuk pekerjaan yan terkait.
b) Pengguna Jasa akan menunjuk petugas atau tim sebagai pengarah teknis
dalam rangka pelaksanaan jasa konsultansi
14. PERALATAN DAN MATERIAL DARI PENYEDIA JASA
Penyedia Jasa akan menyediakan dan memelihara semua fasilitas dan
peralatan yang dipergunakan untuk kelancaran pelaksanaan pekerjaan.
a) Penyedia Jasa memfasilitasi : peralatan, laboratorium dan bahan yang sesuai
untuk mencapai rencana mutu desain dan biayanya harus sudah termasuk
didalam harga satuan biaya analisa laboratorium.
b) Penyedia Jasa harus memberikan hasil pekerjaan sesuai dengan rencana
mutu desain. Pekerjaan akan diperiksa sewaktu-waktu untuk menjamin
terpenuhinya persyaratan teknis yang telah ditetapkan. Penyedia Jasa
menanggung biaya pekerjaan tambahan/pengulangan bila ternyata hasil
pekerjaannya tidak memenuhi persyaratan teknis berdasarkan hasil penilaian
Tim Teknis Pekerjaan atau Nara Sumber yang ditunjuk oleh Pengguna Jasa.
-
64
15. LINGKUP KEWENANGAN PENYEDIA JASA KONSULTANSI
Konsultan Penyedia Jasa bertugas dan berkewajiban menyediakan tenaga ahli
dan pelaksana, sarana/prasarana pekerjaan serta melaksanakan pekerjaan
sesuai Kerangka Acuan Kerja (KAK) dan ketentuan lain yang berlaku.
Konsultan Penyedia Jasa harus secara proaktif melaksanakan koordinasi dan
konsultasi teknis dengan Tim Teknis agar dicapai hasil yang maksimal.
16. JANGKA WAKTU PENYELESAIAN KEGIATAN
Jangka waktu pelaksanaan adalah 180 (seratus delapan puluh) hari kalender
atau selama 6 (enam) bulan terhitung sejak dikeluarkannya Surat Perintah Mulai
Kerja (SPMK).
17. PERSONIL
A. Tenaga Ahli
1) Team Leader (Ahli Sumber Daya Air)
Seorang Pasca Sarjana Teknik Sumber Daya Air (S2) dengan sekurang-
kurangnya berpengalaman 4 tahun atau S1 Teknik Sipil/Pengairan
dnegan pengalaman 9 (sembilan) tahun dalam bidang pengairan,
terutama dalam perencanaan desain bangunan keairan, jaringan sumber
air atau dalam pekerjaan bidang sumber daya air lainnya, juga
berpengalaman managerial yang cukup baik dalam pengendalian tugas-
tugas yang serupa. Serta memiliki Surat Keterangan Ahli (SKA) dalam
bidang Sumber Daya Air yang dikeluarkan oleh asosiasi profesi yang
diakui.
2) Ahli Hidrologi (1 Orang)
Seorang Seorang Sarjana (S1) Teknik Sipil/Pengairan yang telah
berpengalaman selama 4 (empat) tahun dalam analisa hidrologi untuk
perencanaan infrastruktur SDA, memiliki Sertifikat Keahlian dalam
bidang Hidrologi/Sumber Daya Air dari Asosiasi Profesi yang diakui.
-
65
3) Ahli Struktur SDA (1 Orang)
Seorang Seorang Sarjana (S1) Teknik Sipil/Pengairan yang telah
berpengalaman selama 4 (empat) tahun dalam perencanaan bangunan
keairan, reservoir, penelitian sumber daya air, dan menguasai analisa
hidrolika untuk perencanaan infrastruktur keairan, memiliki Sertifikat
Keahlian dalam bidang Struktur/Sumber Daya Air dari Asosiasi Profesi
yang diakui.
4) Ahli Geoteknik (1 Orang)
Seorang Sarjana Teknik Sipil atau Teknik Geologi yang menguasai
Geologi Teknik (S1) yang telah berpengalaman selama 4 (empat) tahun
atau sederajat dalam bidang geologi teknik, khususnya mengenai
pemetaan geologi permukaan, mekanika tanah, mekanika batuan,
kinematika longsoran, rekayasa geoteknik dan penanganan masalah
sesar/patahan, memiliki sertifikat keahlian (SKA) di bidang
Geoteknik/Geologi Teknik/Mekanika Tanah dari Asosiasi Profesi yang
diakui.
5) Ahli Geodesi (1 Orang)
Seorang Sarjana Teknik Geodesi (S1) yang telah berpengalaman
selama 4 (empat) tahun atau sederajat dalam bidang survei topografi
sungai, sumber air/mata air untuk perencanaan/pelaksanaan bangunan
keairan, memiliki sertifikat keahlian (SKA) di bidang Survey
Topografi/Pengukuran/Teknik Geodesi dari Asosiasi Profesi yang diakui.
6) Ahli Cost Estimator (1 Orang)
Seorang Sarjana Teknik Sipil/Pengairan (S1) yang telah berpengalaman
selama 4 (empat) tahun atau sederajat dalam membuat dokumen
tender, spesifikasi teknik maupun biaya pelaksanaan konstruksi
bangunan melintang sungai, khususnya embung/situ, memiliki sertifikat
keahlian (SKA) di bidang Teknik Sipil atau Sumber Daya Air dari
Asosiasi Profesi yang diakui.
7) Ahli Sosial Ekonomi (1 Orang)
-
66
Sarjana (S1) Ekonomi yang telah berpengalaman minimal selama 4
(empat) tahun sebagai Tenaga Ahli Sosial, Ekonomi dan Budaya
dalam pekerjaan perencanaan sumberdaya air evaluasi termasuk
analisis dampak ekonomi, sosial dan budaya yang akan timbul akibat
dari pelaksanaan konstruksi longstorage, tidak diperlukan sertifikat
keahlian.
Semua Tenaga ahli tersebut di atas perlu dilengkapi dengan Daftar Riwayat
Hidup, Ijazah, SKA yang dipersyaratkan dan Referensi Pengalaman Kerja
dari Pengguna Jasa sebelumnya.
B. Tenaga Pendukung
a) Juru Ukur
1 (satu) Juru Ukur lulusan STM Sipil atau Bangunan Air yang
berpengalaman minimal 3 (tiga) tahun dalam melaksanakan pengukuran
teristerial terutama untuk pekerjaan sungai.
b) Juru Bor
1 (satu) Juru Bor lulusan STM Sipil/Geologi/Bangunan Air yang
berpengalaman minimal 3 (tiga) tahun dalam melaksanakan pekerjaan
Pemboran inti terutama untuk pekerjaan sungai.
c) Juru Gambar/Cad Operator
1 (satu) Juru gambar/Cad Operator lulusan STM Sipil atau Bangunan Air
yang berpengalaman minimal 3 (tiga) tahun dalam menyiapkan gambar-
gambar desain untuk pekerjaan sungai.
d) Tenaga Administrasi
1 (satu) Tenaga Administrasi lulusan SMA/SMEA yang berpengalaman
minimal 2 (dua) tahun dalam pekerjaan administrasi pekerjaan desain
perencanaan pekerjaan jasa konsultansi sumber daya air.
e) Tenaga Pendukung lainnya
1. Pesuruh sebanyak 1 (satu) orang
2. Pengemudi sebanyak 1 (satu) orang
3. Tenaga Lokal Pengukuran sebanyak 3 (tiga) orang
4. Tenaga Lokal Pengeboran sebanyak 3 (tiga) orang
-
67
18. PENGENDALIAN MUTU
Agar dalam pelaksanaan pekerjaan memenuhi sasaran maka perlu dilakukan
pembahasan seperti berikut ini :
a. Daftar Simak dalam Dokumen RMK setiap bulan diisi sebagai dasar diskusi
bulanan.
b. Diskusi Bulanan dilakukan dengan Pihak Pengguna Jasa untuk
keperluanmengetahui sejauh mana progres pekerjaan dan pembahasan
tentang hambatanyang dihadapi.
c. Diskusi Pendahuluan dilakukan dengan Pihak Pengguna Jasa untuk
keperluankoordinasi awal pelaksanaan pekerjaan yang meliputi kegiatan
survey, investigasilapangan dan persetujuan produk yang berupa laporan
pendahuluan.
d. Diskusi Pertengahan/Interim dilakukan dengan Pihak Pengguna Jasa untuk
menentukan arah pembahasan pemecahan masalah berdasarkan data
kondisi lapangan dan proses persetujuan produk yang berupa laporan
pertengahan/interim.
e. Diskusi Akhir dilakukan dengan Pihak Pengguna Jasa untuk keperluan
pembahasan seluruh kegiatan pekerjaan.
f. Pada setiap tahapan kegiatan dalam pelaksanaan pekerjaan Penyedia Jasa
harus selalu menjalin koordinasi dan konsultasi dengan Tim Teknis yang
ditunjuk oleh Pengguna Jasa.
19. PRODUKSI DALAM NEGERI
Semua kegiatan jasa konsultansi dalam KAK ini harus dilakukan dalam wilayah
Negara Republik Indonesia kecuali ditetapkan lain dalam angka 4 KAK dengan
pertimbangan keterbatasan kompetensi dalam negeri.
20. PERSYARATAN KERJA SAMA
Dalam Pekerjaan ini tidak diperlukan kerjasama dengan penyedia jasa lain.
-
68
21. PEDOMAN PENGUMPULAN DATA LAPANGAN
Pengumpulan data lapangan harus memenuhi NSPK yang berlaku.
Cirebon, Desember 2013
Pejabat Pembuat Komitmen (PPK) - 03
Perencanaan dan Program
ttd
Helmi Lazuardi, ST., M.Sc.
NIP. 197908122006041006
1. LATAR BELAKANG 2. MAKSUD DAN TUJUAN11. RUANG LINGKUP
top related