karakter tanaman kopi
Post on 16-Oct-2021
16 Views
Preview:
TRANSCRIPT
KARAKTER TANAMAN KOPI
PRODUKSI TIDAK STABIL
DISUATU TAHUN PRODUKSI TINGGI TAHUN BERIKUTNYA PRODUKSI RENDAH
TURUN S/D 40 %.
SANGAT TERGANTUNG IKLIM
Dengan
Pemeliharaan
yang
BENAR
BERKESINAMBUNGAN
DAPAT MENEKAN
PENURUNAN PRODUKSI
HINGGA 30 %.
PRODUKTIVITAS
TANAMAN KOPI
UNSUR HARA
- Tanah
- Pemupukan
AIR
- Distribusi
-Jumlah
-Kualitas
CAHAYA MATAHARI
-Lama & Intensitas penyinaran (Naungan)
-Tinggi Tempat (Suhu)
PEMELIHARAAN
KESEIMBANGAN FAKTOR PRODUKSI
SECARA GARIS BESAR ADA 2 MACAM :
A. PEMELIHARAAN TBM KOPI
B. PEMELIHARAAN TM KOPI
PEMELIHARAAN TANAMAN KOPI
A. PEMELIHARAAN TBM & TM KOPI
1. PENGOLAHAN TANAH
2. PENYIANGAN
3. PEMUPUKAN
4. HAMA DAN PENYAKIT
5. PENGATURAN POHON PELINDUNG/ NAUNGAN
1. PENGOLAHAN TANAH
Tujuan : Untuk memperbaiki struktur tanah agar
menjadi gembur dan subur, sehingga mampu menyimpan unsur hara dalam tanah lebih banyak.
Cara : - Pacul groal / kecruk.
- Gondang–gandung/ Rorak (100X30X40cm)
Waktu : - Menjelang musim kemarau.
- Awal musim kemarau.
- 1 tahun 1 x.
2. PENYIANGAN
Tujuan : Mengurangi terjadinya persaingan
pengambilan unsur hara dalam tanah antara tanaman pokok dengan tanaman lain.
Cara :- Manual dongkel seakar - akarnya
- Chemis herbisida (disemprot)
pada saat pertumbuhan vegetatif dalam keadaan optimal.
- Biologis Tanaman penutup tanah.
Waktu : - Menjelang pemupukan.
- Awal / akhir musim penghujan.
• Tujuan : Untuk mengembalikan unsur hara yang hilang / diserap oleh tanaman yang sesuai dan dibutuhkan tanaman.
• Untuk menentukan kebutuhan unsur hara yang dibutuhkan oleh tanaman ada 2 cara:
Analisa Daun ( Puslit ) Analisa Tanah • Ada 2 macam pupuk : Organik Kandang Anorganik Buatan
3. PEMUPUKAN
JENIS PUPUK
Pupuk Organik :
o Pupuk kandang / kompos.
o Bulan Juli / September.
o + 20 Kg / Phn
o 1 kali 1 tahun.
Pupuk Anorganik :
Ada 4 Tepat :
o Tepat Dosis Berapa (harus sesuai & Optimal)
o Tepat Waktu Kapan
o Tepat Sasaran Bagaimana
o Tepat Jenis Apa
Biasanya dilakukan minimal 2 x, tergantung
kemanpuan dan tujuan.
• Idealnya saat pemupukan harus disesuaikan kebutuhan & kondisi musim
– Oktober : ½ dosis N + 1 dosis P – April : ½ dosis N + 1 dosis K
• Pada permulaan musim hujan (oktober) tanaman memerlukan banyak N untuk pertumbuhan vegetatif dan P untuk pembentukan akar.
• Pada akhir musim hujan (april) kebutuhan K meningkat karena diperlukan untuk memasakkan buah.
DOSIS PEMUPUKAN TANAMAN KOPI
Umur tan ( Tahun )
Awal Musim Hujan ( Gr / pohon )
Akhir Musim Hujan ( Gr / pohon )
Urea SP.36 K.Cl Kiserit Urea SP.36 K.Cl Kiserit
1 20 25 15 10 20 25 15 10
2 50 40 40 15 50 40 40 15
3 75 50 50 25 75 50 50 25
4 100 50 70 35 100 50 70 35
5 – 10 150 80 100 50 150 80 100 50
> 10 200 100 125 70 200 100 125 70
• Tujuan : Menjaga agar jumlah populasi tanaman mengarah ke standar
• Setiap tahun harus membuat pembibitan sulam minimal 1% dari jumlah populasi
• Yang harus diperhatikan dalam penyulaman: • Dikondisikan seperti pada lahan TTI (lubang,
penaung, dll) • Dipelihara secara khusus sesuai umur tanaman
itu sendiri (penyiangan, pemupukan dan pangkas)
4. PENYULAMAN
PENYULAMAN
5. PENGENDALIAN HAMA DAN PENYAKIT
Tujuan : Untuk melindungi tanaman dari gangguan yang tidak diijinkan yang berdampak negatif dan merugikan tanaman dan produksi yang disebabkan oleh :
Manusia
Serangga / Binatang
Virus /Bakteri
Ada 3 cara pengendalian :
Teknis
Biologis
Kimia
Tanaman Manusia
Tidak subur Petugas
Tidak sehat Tidak tanggap
Kurang dipelihara Kurang peduli
Hama/Penyakit
Materi Lingkungan
Akibat Sebab Biaya Iklim tidak mendukung
Ada/tidak Suhu lembab/kering
FAKTOR PENYEBAB MUNCULNYA HAMA
Workshop Meningkatkan Etos Kerja dan Kepedulian Karyawan Terhadap Perusahaan
Penggerek buah kopi (Hypothenemus hampei)
Bubuk cab. Kopi (Xylosandrus sp.)
Kutu Hijau (Coccus viridis)
Kutu Putih (Planococcus citri)
Penggerek cab./btng Kopi (Zeuzera coffeae)
HAMA PENYAKIT
Karat Daun (Hemilia vastatrik)
Bercak Daun Kopi
Jamur Upas (Corticium salmonicolor)
Jamur akar (Phellinus lamaensis
Nematoda (Pratylenchus coffeae)
BAGIAN TANAMAN KOPI YANG DISERANG HAMA/ PENYAKIT
HAMA PADA TBM KOPI
1. BUBUK CABANG(Xylosandrus sp.) Serangan :
o Menggerek cabang / wiwilan yang masih muda umur 6 – 12 bulan.
o Lubang gerekan 1 mm.
o Panjang gerekan + 3 Cm.
Akibat :
Cabang kering dan mati.
Pencegahan :
Memperbaiki kondisi tanaman, musim hujan naungan jangan terlalu gelap
Memusnahkan sumber infeksi, cabang terserang dipotong dan dibakar
diadakan pengolahan tanah dan pemupukan
Hama bubuk cabang
Serangan: o seluruh bagian tanaman yang masih muda yaitu bunga,
daun, cabang dan batang dengan cara menghisap cairan tubuh
Akibat: Pertumbuhan tanaman dan buah terganggu. Pengendalian: Pengamatan dini Pengaturan penaung pada musim hujan agar kelembaban
udara cukup rendah dan sirkulasi udara baik. Disemprot menggunakan Supracide 40 EC dengan
konsentrasi 0,2%
2. Kutu hijau (Coccus viridis)
Kutu hijau
3. KUTU PUTIH (Planococcus citri)
Serangan :
o Menghisap cairan tanaman muda.
o Serangan terjadi pada musim kemarau
Akibat :
Cabang /daun kerdil
Primordia bunga/ bunga gugur
Buah muda gugur
Pencegahan :
Pengamatan dini
Pengaturan naungan pada musim kemarau
Mengendalikan semut gramang.
Dengan insektisida
Kutu putih
Ada 2 :
Pratylenchus coffeae
Radhopalus Similis
Serangan :
o Merusak akar tanaman dewasa.
o Merusak akar tanaman pembibitan.
Akibat :
Akar serabut mati. Daun kering.
Cabang bawah mati. Perkembangan tanaman
terhambat.
Mati perlahan –lahan.
4. NEMATODA (Pratylenchus coffeae)
Akar kopi yang diserang nematoda (kanan) dan yang masih sehat (kiri)
Menyehatkan tanaman, terutama pertumbuhan akar dengan pemberian pupuk ekstra N dan P.
Tanaman didongkel. Pelaparan daerah nematoda
Pembuatan parit isolasi
Dengan nematicida: Basamid (50 gr/m² tanah).
Penggunaan batang bawah dengan excelsa. Stek berakar klon BP308
• Beberapa jenis tanaman seperti rumput Guatemala (Trypsacum laxum), Tagetas patula, Crotalaria anagyroides, Crotalaria striata, Crotalaria usaramoensis efektif dalam menekan nematoda parasit, sehingga dapat digunakan sebagai tanaman rotasi pada bekas areal serangan nematoda atau sebagai penaung sementara (Wiryadiputra, 1987)
Pencegahan/ Pengendalian :
Tanaman terindikasi terserang nematoda
Tanaman terserang nematoda setelah penambahan naungan sementara Crotalaria menunjukkan pertumbuhan yang cukup baik
PENYAKIT TANAMAN KOPI
JAMUR UPAS
KELEMBABAN TINGGI
INFEKSI PADA
CABANG / RANTING
DENGAN FUNGISIDA
MEMBERSIHKAN SUMBERNYA
CENDAWAN AKAR MENYERANG AKAR MENULAR DAUN KUNING /MATI DIDONGKEL / DIBAKAR PARIT ISOLASI
PEMELIHARAAN TM KOPI
Pelaksanaan Hampir Sama Dengan Di TBM
Hama Dan Penyakit TM Ditambah !
HAMA BUBUK BUAH (Hypothenemus hampei)
Serangan :
o Menyerang biji kopi agak tua Ø 5 mm, Menggerek disekitar diskus
Akibat :
Penurunan mutu kopi s/d 30 – 50 %
penyusutan berat biji 30 – 50 %
Pengendalian :
Kultur teknis: petik bubuk, lelesan dan racutan
Buah jatuh saat petikan harus diambil
Dilakukan sanitasi berupa lelesan ulang
Bubuk buah
• Tujuan: mengisi/ menambah cabang-cabang produksi dengan harapan produksi meningkatkan dan berkesinambungan (stabil)
1. Sambung cabang (Tak ent)
• Pisau okulasi harus tajam & bersih
• Kelengkapan alat (kain lap, tali dan plastik es)
• Menggunakan entres klonal
• Tunas air yang akan di tak ent diseleksi & dipelihara
• Entres pengambilan hari itu diupayakan habis hari itu
• Harus dipelihara secara intensif.
2. Sambung samping (Split ent)
Dikerjakan apabila pohon sudah tidak bisa tumbuh tunas air (wiwilan)
PEMELIHARAAN TAJUK SAMBUNG CABANG DAN SAMBUNG SAMPING
Tunas air Pengikatan Penyungkupan
Sambungan jadi
SAMBUNG CABANG (Tak Ent)
Sambungan hidup
SAMBUNG SAMPING (Split Ent)
SAMBUNG SAMPING (Split Ent) yg Berhasil
• Kebutuhan naungan tergantung kondisi tanaman
• Semakin baik kondisi tanaman semakin sedikit dibutuhka naungan. Apabila terlalu gelap respon terhadap pemupukan sangat kurang
• Bila kondisi tanaman buruk diperlukan lebih banyak naungan, bila naungan kurang tanaman sangat mudah mengalami overdracht
6. POHON PELINDUNG/ NAUNGAN
• Mengurangi penyinaran langsung, mengurangi suhu 1-2ºC dari udara sekitar
• Humus tidak lekas hilang
• Mengurangi erosi
• Mempunyai sumber bahan organik
• Mengurangi pertumbuhan tanaman pengganggu (gulma)
• Mempunyai sumber bahan bakar untuk pengolahan kopi
Kebaikan penggunaan Naungan:
Persaingan unsur hara
Mengurangi rangsangan pembungaan
Perakaran dalam untuk mengurangi Persaingan unsur hara Mudah diatur secara periodik Menghasilkan banyak bahan organik Tidak menjadi tanaman inang hama/penyakit tanaman kopi
PENGATURAN POHON PELINDUNG/ NAUNGAN
Tujuan:
- Memberi cukup penyinaran matahari untuk merangsang pembungaan kopi
- Memperlancar peredaran udara agar penyerbukan berjalan baik
- Mengatur kelembaban udara
PELINDUNG ADA 2 :
SEMENTARA
TBM I : KEPRAS
TBM II :KEPRAS 50 %
TBM III : DONGKEL 100 %
TETAP DITOPING / RAWIS 1,5M DIATAS TAJUK KOPI 25 / 50 % MELIHAT KONDISI
Sulam naungan
WIND BREAKER (TANAMAN PEMATAH ANGIN)
Tujuan: Mengurangi tingkat kerontokan bunga dan buah karena pengaruh angin, terutama untuk daerah-daerah berangin Tambahan pendapatan Jenis tanaman: mahoni, sengon, maeopsis, jabon dll
Salah satu teknik budidaya tanaman kopi yang sangat penting adalah
“ PEMANGKASAN “
Karena berkaitan langsung terhadap penyediaan cabang-cabang yang akan menentukan produksi tahun yang akan datang.
Sifat genetik tanaman kopi Robusta: hanya akan berbuah satu kali pada satu ruas
KESALAHAN DALAM PELAKSANAAN PEMANGKASAN BERAKIBAT :
Cabang2 produktif berkurang
Kerangka tanaman
menjadi rusak
Produksi menurun
KUNCI KEBERHASILAN PELAKSANAAN
PEMANGKASAN
MEMAHAMI MACAM CABANG KOPI
MEMAHAMI TUJUAN PEMANGKASAN
SISTEM PEMANGKASAN
TEPAT WAKTU
TENAGA TERLATIH
A. MACAM CABANG KOPI
MACAM
CABANG
KOPI
Berdasarkan
Mata Tunas
Berdasarkan
Bentuk
Berdasarkan
Arah Tumbuh
1. Cabang Primer
2. Cabang Sekunder
3. Cabang Reproduksi
1. Cabang Kipas
2. Cabang Pecut
1. Cabang lanang/
Liar
2. Cabang Balik
Batang bersifat Dimorfisme pertumbuhan
• Orthotropik (tegak, vertikal) = dapat menghasilkan cab. Orto dan Plagio
• Plagiotropik (mendatar, horisontal)= hanya menghasilkan cab Plagio
Macam tunas dan cabang
• Legitim (hanya satu): primer, sekunder, kipas
• Seri (reproduksi,4-5 bh): wiwilan, balik, liar, cacing
Pola pembuahan cabang
• Buah pada buku cabang, umumnya hanya sekali
• Makin tua cabang, buah makin berkurang dan kecil-kecil
SIFAT PERTUMBUHAN TANAMAN KOPI
BATANG Bersifat Dimorfisme
Plagiotroph Orthotroph
Orthotroph
•Batang dan wiwilan/ tunas air
Plagiotroph
•Cabang primer, cabang sekunder dst
Cabang Ortotrop
Cabang Plagiotrop
Tunas legitim Tunas
Seri
Daun
Ketiak Daun
TUNAS
Disetiap Ketiak Daun, Terdapat 2 macam tunas, yaitu: 1. Tunas Legitim 2. Tunas Seri
Perbedaan Tunas Seri dan Tunas Legitim
TUNAS SERI TUNAS LEGITIM
1. Letak tunas seri di atas ketiak daun dan di bawah tunas legitim
2. Jumlah tunas seri 4-5 buah disetiap ketiak daun
3. Bila tunas seri mati, dapat tumbuh kembali
4. Ruas daun pertama pendek dan daun pertama berbentuk limas(kecil)
5. Arah tumbuh, searah dengan tempat tumbuhnya
6. Tunas seri mereproduksi, tempat asal tumbuhnya
1. Letak tunas legitim di atas tunas seri dan di atas ketiak daun
2. Jumlah tunas legitim hanya 1 buah di setiap ketiak daun
3. Bila tunas legitim mati, tidak dapat tumbuh kembali
4. Ruas daun dan bentuk daun pertana, berbentuk normal
5. Arah tumbuh tunas legitim membentuk sudut yang nyata dengan tempat tumbuhnya
6. Tunas legitim, akan membentuk bagian tanaman satu tingkat lebih rendah dari tempat tumbuhnya
BUNGA dan BUAH • Setiap ketiak daun terdapat 4-5
tandan bunga
• Setiap 1 tandan terdiri dari 3-5 bunga
• Jadi dalam setiap ketiak daun terdapat 12-25 bunga
• Dalam satu buku ruas terdapat 2 ketiak daun Bunga/buah yang tumbuh di 2 ketiak daun disebut 1dompolan
• Jadi dalam 1 dompolan terdapat 24-50 bunga
1. Cabang Primer:
Cabang yang keluar dari mata tunas legitim yang berada
dibatang.
2. Cabang Sekunder:
Cabang yang keluar dari mata tunas legitim cabang
primer.
3. Cabang Reproduksi:
Cabang yang keluar dari mata tunas serial atau
reproduksi cabang.
Cabang Berdasarkan Mata Tunas :
b. Cabang Berdasarkan Bentuk :
1. Cabang Kipas : Cabang primer atau
reproduksi yang telah mengeluarkan cabang sekunder.
2. Cabang Pecut : Cabang primer atau reproduksi yang tidak mengelurakan cabang sekunder.
c. Cabang Berdasarkan Arah Tumbuhnya :
1. Cabang Liar: Cabang yang arah tumbuhnya
menjauhi batang serta mengarah ke atas.
2. Cabang Balik: Cabang yang arah tumbuhnya
mengarah ke batang dan menutup mahkota.
Cabang Berdasar Mata Tunas
Cabang Berdasar Bentuk
Cabang pecut
Cabang kipas
Cabang sekunder
Cabang primer
Cabang reproduksi
Cabang Berdasar Arah Tumbuh
Cabang Berdasar Kemampuan berbuah
Cabang balik
Cabang liar
Cabang berek
Cabang subur
Cabang-cabang reproduksi
Cabang-cabang yang harus dibuang
Cabang cacing/liar Cabang lanang/liar
Cabang balik
Cabang kering/rusak
Cabang sakit/kering
Tunas air
• Untuk mendapatkan tanaman tetap rendah dengan percabangan yang produktif dan optimal dengan produksi tinggi dan stabil.
• Membentuk habitus tanaman sehat, Mengatur tinggi tanaman sehingga mudah perawatannya
• Pada Robusta : membentuk cabang2 produksi yang baru secara rutin dalam jumlah optimal
• Pada Arabika : Menghilangkan cabang tua, cabang liar, cabang balik, cabang cacing dan cabang yang tidak dikehendaki.
• Memudahkan masuknya cahaya dan memperlancar aerasi dalam tajuk
• Memudahkan pengendalian hama – penyakit • Mengurangi terjadinya fluktuasi produksi yg tajam
serta dampak pembuahan berlebih (Overbearing).
B. TUJUAN PEMANGKASAN
Sistem
Pemangkasan
C. SISTEM PEMANGKASAN
1. Pangkas Bentuk
2. Pangkas Pemeliharaan 1. Rempel / Kasar
2. PLP
3. Seleksi I
4. Seleksi II
5. Halus
6. Peremajaan
1. Pangkas Ketinggian
80 Cm
2. Pangkas Ketinggian
120 Cm
3. Pangkas ketinggian
180 Cm
4. Penyunatan/
pemepatan
PANGKAS BENTUK
Dilakukan seawal mungkin sebelum cabang
primer kehilangan potensinya
Pangkas bentuk dgn sistim
“BAYONET” dilakukan
bertahap tidak dilakukan
sekaligus dalam 1 tahun
Dilaksanakan secara
berkesinambungan bersama
dengan pekerjaan wiwil kasar 2 bulan 1
kali.
TOPING/ PEMENGGALAN
PENYUNATAN/ PEMEPATAN
2 KEGIATAN UTAMA PADA
PANGKAS BENTUK
• Mengatur ketinggian tanaman
• Memperkuat batang utama
TOPPING/ PEMENGGALAN
• Mengatur percabangan
• Mempersiapkan cabang pemikul buah
PENYUNATAN/ PEMEPATAN
DASAR PERTIMBANGAN PENGGUNAAN BAYONET (KETINGGIAN TOPING)
Dasar pertimbangan adanya toping/ pemenggalan adalah untuk memperkuat/ memperkokoh batang utama
TANPA BAYONET (TOPING 1X DI
KETINGGIAN 180 CM)
KESUBURAN TANAH TINGGI
PERTUMBUHAN KUAT & JAGUR (SANGAT
BAIK)
BUKAN DAERAH BERANGIN
1 BAYONET (TOPING 2X KETINGGIAN 120
CM & 180 CM)
KESUBURAN TANAH SEDANG
PERTUMBUHAN KURANG KUAT KURANG
JAGUR (BAIK)
DAERAH BERANGIN SEDANG
2 BAYONET (TOPING 3X KETINGGIAN 80CM,
120CM &180CM)
KESUBURAN TANAH RENDAH
PERTUMBUHAN LEMAH (KURANG BAIK)
DAERAH BERANGIN KENCANG
Tahap Pangkas Bentuk
1. Pangkas (Penyunatan) pada ketinggian 70-80 Cm:
Potong/ sunat/ pepat 2 bh cabang primer pada ketinggian 70-80 Cm yang letaknya menyebar ( Etape I ) .
Pemotongan/ penyunatan dilakukan pada ruas ke2 atau 3 dari pangkal pada arah yang sama atau berlawanan.
Tunas yang tumbuh setelah penyunatan diadakan pangkasan selektif .
Setelah batang utama kuat & coklat tumbuhkan tunas air sebagai bayonet (bila menggunakan sitem bayonet)
2. Pangkas (Penyunatan) pada ketinggian 110-120 Cm :
Pelaksanaan sama dengan pemangkasan / penyunatan 80 Cm .
3. Pangkas pada ketinggian 180 Cm:
Pelaksanaan sama dengan pemangkasan / penyunatan 80 /120Cm .
Boyonet yang dipelihara pangkasan 120 Cm dilakukan pemangkasan dengan ketinggian 180 cm.
Toping dan Penyunatan
Ketinggian 80 Cm Ketinggian 120 Cm Ketinggian 180 Cm
Topping & Penyunatan
Pangkas Bentuk Toping & Penyunatan/ Kliping (80 cm)
Pangkas Bentuk Toping & Penyunatan/ Kliping (120 cm)
Pangkas Bentuk Toping & Penyunatan/ Kliping (160/180 cm)
180 cm
PENAMPILAN TANAMAN KOPI SEBELUM & SETELAH DIBENTUK 2 ETAPE
Sebelum Sesudah
PENAMPILAN TANAMAN KOPI SETELAH DIBENTUK TANPA BAYONET
2. Pangkas Pemeliharaan
1.Wiwilan Kasar/ Rempel
Dilakukan 2 bulan sekali yaitu; 3 kali khusus wiwil kasar dan 3 kali bersamaan pemangkasan
Membuang semua tunas air/ wiwilan
Pangkas Lepas Panen (PLP/ Panglepan)
Dasar Pemikiran : • Tiap ruas berbuah sekali saja, bunga/ buah berikutnya
terbentuk pada buku2 yang baru; maka peremajaan cabang sangat mutlak diperlukan
• Tanaman kopi termasuk tanaman hari pendek (short day plant) artinya hanya membentuk bunga bilamana panjang hari kurang dari 12 jam
• Dibelahan bumi bagian selatan katulistiwa hari pendek terjadi mulai dari tanggal 21 Maret s/d 23 september, yaitu kedudukan matahari ada di utara Katulistiwa, saat itu (di Pulau Jawa) tanaman Kopi berada pada fase generatif (Membentuk Bunga)
• Dari Tanggal 23 September s/d 21 Maret adalah hari panjang; tanaman kopi berada pada fase Vegetatif (membentuk cabang)
• Secara teoritis untuk membentuk 1 ruas di musim hujan ±24 hari (3-4 minggu) dan ±72 hari (6-8 minggu) di musim kemarau
• Karena itu PLP harus segera dilaksanakan secepatnya, paling lambat 2 bulan setelah panen
• Kerugian yang disebabkan oleh keterlambatan Pangkasan Lepas Panen dapat diikuti dengan gambaran sebagai berikut:
Agt Sept Okt Nop Des Jan Peb Mrt Apr Mei
Gambaran waktu pangkasan
• Perkiraan pembungan terjadi pada bulan Mei-Juni tahun depan
• Akan terbentuk ± 7 ruas
Pangkas Bulan September
• Perkiraan pembungan terjadi pada bulan Mei-Juni tahun depan
• Akan terbentuk ± 5 ruas
Pangkas Bulan Desember
• Sehingga potensi kehilangan ± 2 ruas untuk setiap cabang merupakan kehilangan produksi yg cukup potensial
• Dari kenyataan tsb, itulah pentingnya PLP dilakukan seawal mungkin
Dilakukan secepatnya setelah panen.
Cabang – cabang yang dipangkas :
Cabang – cabang yang rusak, patah, kering akibat
petikan.
Cabang – cabang terserang hama / penyakit.
Cabang – cabang yang tidak berpotensi ( B1, B2 yang
tumbuhnya terlambat ).
Cabang – cabang B3 yang kurang di 4 dompal.
Ada cabang yang dipelihara karena keadaan (cabang
balik, sepanjang tidak mengganggu dan bilamana
arahnya mengisi tempat kosong dapat dipelihara dan
setelah panen tahun depan harus dibuang)
wiwilan
2. Pangkas Lepas Panen (PLP/ Panglepan)
3. Pangkas Seleksi I Tujuan : Memilih cabang reproduksi atau cabang pemikul buah untuk persedian tahun berikutnya. 1/3 cabang pemikul buah tahun I ( B1 ) 1/3 cabang pemikul buah tahun II ( B2 ) 1/3 cabang pemikul buah tahun berikutnya ( B0 ) Cabang pemikul buha tahun III sebesar 10 %. Dilakukan 2-3 bulan setelah PLP
4. Pangkas Seleksi II Tujuan memberi peluang hidup pada cabang reproduksi yang sudah terpilih pada pangkasan seleksi I.
5.Pangkas Halus Tujuan: mengurangi kelembaban, dgn membuang wiwilan, cabang kering, cabang sakit, cabang tidak berguna
6.Peremajaan Batang ( Rejuvinasi ) Tujuan: memperbaiki pohon – pohon yang rusak secara bertahap.
Perbedaan pokok PLP antara KOPI ARABIKA vs KOPI ROBUSTA
KOPI ARABIKA
KOPI ROBUSTA
Pada ruas cabang yg sama masih dapat berbuah kembali, meskipun beberapa varietas jumlahnya berkurang, sehingga pangkasan lepas panen ditujukan untuk membuang cabang non produktif, kering tanpa daun, serta membentuk tajuk tanaman lebih ramping serta menyisakan cabang-cabang yang benar-benar masih produktif (berbuah).
Pada ruas cabang yang sama
tidak dapat berbuah lagi, sehingga
pangkasan lepas panen bertujuan
untuk menyediakan cabang-
cabang baru yg akan
menghasilkan ruas cabang
produktif (berbuah)
Pangkas Bentuk 2 Etape (Puslit KOKA)
2-etape hasil tak ent konversi robusta ke arabika 2-etape KOPI arabika
MANAJEMEN CABANG KOPI
Cabang primer yang produktif adalah cabang yang sedang berbuah 1 – 2 kali.
Untuk mengusahakan kestabilan produksi, secara rasional dapat diperhitungkan sebagai berikut :
B0 : Cabang baru belum berbuah = 1/3 jumlah cabang
B1 : Cabang berbuah ke I = 1/3 jumlah cabang
B2 : Cabang berbuah ke II = 1/3 jumlah cabang
B3 : Cabang berbuah ke III = harus dipangkas,
sisa max 10 %
Perhitungan jumlah cabang yang kita butuhkan Misal : Rata – rata buah B1 = 8 dompol Rata – rata buah B2 = 6 dompol Rata – rata = 7 dompol Rata – rata per dompol = 20 glondong 7 x 20 glondong = 140 glondong = 280 biji 1 Kg untuk kopi kering = ± 6000 biji 6000 1 Kg kopi kering memerlukan = 22 Cabang ( B1, B2 ) 280 Terdiri B1= 11 cabang & B2=11 cabang Cabang B0 minimal harus =11 cabang Tambahan B3 maximal 10% = ± 3 cabang (> 4 dompol)
Jenis Cabang B0 = cabang reproduksi yang belum berbuah jumlah cabang ± 30%
B1 = Cabang reproduksi yang telah berbuah 1 kali jumlah cabang ± 30% B2 = Cabang reproduksi yang telah berbuah 2 kali jumlah cabang ± 30% B3 = Cabang reproduksi yang telah berbuah 3 kali jumlah cabang ≤ 10%
BO B1 B1
B2 B3
Terima Kasih
Terima Kasih
Terima Kasih Terima Kasih
Terima Kasih
Terima Kasih
Terima Kasih
Terima Kasih
top related