kata pengantar - bpsdm.pu.go.id filepembangunan rumah khusus i kata pengantar modul pembangunan...
Post on 20-Mar-2019
222 Views
Preview:
TRANSCRIPT
Pembangunan Rumah Khusus i
KATA PENGANTAR
Modul Pembangunan Rumah Khusus bertujuan untuk memberikan pemahaman
kepada peserta pelatihan tentang pelaksanaan dan pengawasan pembangunan
rumah khusus yang mencakup tahapan pelaksanaan dan pengawasan dalam
pembangunan rumah khusus.
Modul ini disusun dalam 4 (empat) bab yang terdiri dari Pendahuluan,
Pelaksanaan Pembangunan Rumah Khusus, Pengawasan Pembangunan Rumah
Khusus, dan Penutup. Modul ini disusun secara sistematis agar peserta pelatihan
dapat mempelajari materi dengan lebih mudah. Fokus pembelajaran diarahkan
pada peran aktif peserta pelatihan.
Ucapan terima kasih dan penghargaan kami sampaikan kepada tim penyusun
atas tenaga dan pikiran yang dicurahkan untuk mewujudkan modul ini.
Penyempurnaan maupun perubahan modul di masa mendatang senantiasa
terbuka dan dimungkinkan mengingat akan perkembangan situasi, kebijakan dan
peraturan yang terus-menerus terjadi. Semoga modul ini dapat membantu dan
bermanfaat bagi peningkatan kompetensi aparatur di Pusat dan Daerah dalam
bidang penyelenggaraan rumah khusus.
Bandung, September 2017
Kepala Pusat Pendidikan dan Pelatihan
Jalan, Perumahan, Permukiman dan
Pengembangan Infrastruktur Wilayah
ii Pembangunan Rumah Khusus
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR ................................................................................................ i
DAFTAR ISI ........................................................................................................... ii
DAFTAR TABEL ..................................................................................................... iv
DAFTAR GAMBAR ................................................................................................ v
PETUNJUK PENGGUNAAN MODUL ...................................................................... vi
A. Deskripsi ..................................................................................................... vi
B. Persyaratan ................................................................................................ vi
C. Metode....................................................................................................... vi
D. Alat Bantu/Media ....................................................................................... vi
BAB 1 PENDAHULUAN ......................................................................................... 1
A. Latar Belakang ............................................................................................ 2
B. Deskripsi Singkat ........................................................................................ 2
C. Kompetensi Dasar ...................................................................................... 3
D. Indikator Keberhasilan ............................................................................... 3
E. Materi Pokok dan Sub Materi Pokok .......................................................... 3
F. Estimasi Waktu ........................................................................................... 3
BAB 2 PELAKSANAAN PEMBANGUNAN RUMAH KHUSUS ................................. 5
A. Indikator Keberhasilan ............................................................................... 6
B. Jenis Pembangunan Rumah Khusus ........................................................... 6
C. Tahap Persiapan Konstruksi ....................................................................... 6
D. Tahap Konstruksi ...................................................................................... 11
E. Tahap Pemeliharaan Konstruksi ............................................................... 28
F. Latihan ..................................................................................................... 29
G. Rangkuman .............................................................................................. 30
BAB 3 PENGAWASAN PEMBANGUNAN RUMAH KHUSUS ................................ 33
A. Indikator Keberhasilan ............................................................................. 34
B. Pengertian Pengawasan dan Pengendalian .............................................. 34
C. Instrumen Pengawasan Pembangunan Rumah Khusus ............................ 34
D. Lingkup Pekerjaan Pengawasan Pembangunan Rumah Khusus ............... 36
E. Focus Pengawasan Pekerjaan Pembangunan Rumah Khusus .................. 37
Pembangunan Rumah Khusus iii
F. Pengendalian Pembangunan Rumah Khusus ............................................ 42
G. Kontrak Kritis ............................................................................................ 50
H. Latihan ...................................................................................................... 53
I. Rangkuman ............................................................................................... 54
BAB 4 PENUTUP ................................................................................................. 55
A. Kesimpulan ............................................................................................... 56
B. Tindak Lanjut ............................................................................................ 56
DAFTAR PUSTAKA ............................................................................................... 57
GLOSARIUM ....................................................................................................... 58
Lampiran 1 : CONTOH PETUNJUK TEKNIS ........................................................... 60
Lampiran 2 : CONTOH INSTRUKSI KERJA ............................................................ 61
BAHAN TAYANG ................................................................................................. 62
iv Pembangunan Rumah Khusus
DAFTAR TABEL
Tabel 1 Focus Pengawasan Pekerjaan Pembangunan Rumah Khusus ..... 38
Tabel 2 Daftar Simak Pengendalian Pembangunan Rumah Khusus ......... 42
Pembangunan Rumah Khusus v
DAFTAR GAMBAR
Gambar 1 Bagan Alir Tahapan Kegiatan Persiapan Konstruksi ................... 7
Gambar 2 Tahapan Pekerjaan Konstruksi Rumah Khusus ........................ 11
Gambar 3 Pekerjaan Pengadaan Sarana Kantor Lapangan ....................... 12
Gambar 4 Pekerjaan Galian Pondasi ........................................................ 13
Gambar 5 Pekerjaan Pondasi Batu Kali..................................................... 14
Gambar 6 Rusus JTGD 13-3 : Pekerjaan Beton Sloof ................................ 15
Gambar 7 Rusus JTGD 13-4 : Pasangan Dinding Batako ........................... 16
Gambar 8 Rusus JTGD 13-3 : Pekerjaan Acian dan Plesteran Dinding ...... 16
Gambar 9 Rusus JT-GD 13-3 : Pemasangan Rangka dan Penutup Atap .... 18
Gambar 10 Rusus JTGD 13-4 : Pengecatan ............................................... 21
Gambar 11 Pekerjaan Sanitari Dan Aksesoris ........................................... 22
Gambar 12 Pekerjaan Septik Tank dan Peresapan ................................... 22
Gambar 13 Prasarana, Sarana dan Utilitas Rumah Khusus ....................... 25
Gambar 14 Bagan Alir Penyerahan Pertama Pekerjaan (PHO) ................. 27
Gambar 15 Bagan Alir Penyerahan Akhir Pekerjaan (FHO) ...................... 29
Gambar 16 Kondisi Kontrak Kritis Pada Periode I, d >10% ....................... 51
Gambar 17 Kondisi Kontrak Kritis Pada Periode II, d >5% ........................ 51
vi Pembangunan Rumah Khusus
PETUNJUK PENGGUNAAN MODUL
A. Deskripsi
Mata pelatihan ini bertujuan untuk memberikan pemahaman dan keterampilan
dalam pelaksanaan dan pengawasan pembangunan rumah khusus. Mata
pelatihan ini disajikan melalui kegiatan ceramah, diskusi dan studi kasus
permasalahan pembangunan rumah khusus. Penilaian peserta dilakukan melalui
tes lisan dan tulisan serta latihan studi kasus.
Peserta pelatihan mempelajari keseluruhan modul ini dengan cara yang
berurutan. Pemahaman setiap materi pada modul ini sangat diperlukan karena
materi ini menjadi dasar pemahaman sebelum mengikuti pembelajaran modul-
modul berikutnya. Hal ini diperlukan karena masing-masing modul saling
berkaitan. Setiap kegiatan belajar dilengkapi dengan latihan atau evaluasi.
Latihan atau evaluasi ini menjadi alat ukur tingkat penguasaan peserta pelatihan
setelah mempelajari materi dalam modul ini.
B. Persyaratan
Dalam mempelajari modul ini, peserta pelatihan dilengkapi dengan peraturan
perundang-undangan dan pedoman yang terkait dengan penyelenggaraan
rumah khusus.
C. Metode
Dalam pelaksanaan pembelajaran ini, metode yang dipergunakan adalah dengan
kegiatan pemaparan yang dilakukan oleh pemberi materi (narasumber). Dalam
kegiatan pembelajaran juga diberikan kesempatan tanya jawab, curah pendapat,
bahkan diskusi.
D. Alat Bantu/Media
Untuk menunjang tercapainya tujuan pembelajaran ini, diperlukan alat
bantu/media pembelajaran tertentu, yaitu :
a. LCD/projector
b. Laptop
Pembangunan Rumah Khusus vii
c. Papan tulis atau whiteboard dengan penghapusnya
d. Flip chart
e. Bahan tayang
f. Modul dan/atau Bahan Ajar
g. Laser pointer.
Pembangunan Rumah Khusus 1
BAB 1
PENDAHULUAN
2 Pembangunan Rumah Khusus
Pendahuluan
A. Latar Belakang
Pembangunan rumah khusus di Indonesia masih memerlukan peningkatan baik
dalam hal kualitas maupun kuantitasnya. Tahapan pelaksanaan pembangunan
rumah khusus melibatkan penyedia jasa antara lain jasa pemborongan, jasa
konsultan perencana, dan jasa konsultan pengawas atau konsultan Manajemen
Konstruksi (MK) yang mengendalikan pembangunan berdasarkan regionalisasi
lokasi pembangunan rumah khusus.
Agar dapat diperoleh hasil pembangunan dengan kualitas yang baik para pihak
yang terlibat dituntut untuk bisa meningkatkan kapasitas sumber daya
manusianya.
Dalam pelaksanaan pembangunan dimana ada beberapa tahapan pra konstruksi,
konstruksi dan pasca konstruksi perlu diberikan penyampaian materi terutama
kepada sumber daya manusia pengelola rumah khusus mengenai langkah-
langkah apa saja yang harus direncanakan dan dilaksanakan agar dapat tercapai
sasaran pelaksanaan pembangunan rumah khusus dengan baik dan berkualitas.
Selain itu dalam proses pembangunan ini perlu dilakukan juga kegiatan
pengawasan untuk setiap tahapan konstruksi tersebut agar penyedia jasa
pemborongan sebagai pelaksana konstruksi dapat diawasi dengan baik untuk
mencapai hasil yang diharapkan
Untuk itu materi ini disusun agar dapat memenuhi kebutuhan-kebutuhan
tersebut serta dapat meningkatkan pemahaman peserta pelatihan dalam hal
tahapan pelaksanaan dan pengawasan pembangunan rumah khusus.
B. Deskripsi Singkat
Mata pelatihan ini bertujuan untuk memberikan pemahaman dan keterampilan
dalam pelaksanaan dan pengawasan pembangunan rumah khusus. Mata
pelatihan ini disajikan melalui kegiatan ceramah, diskusi dan studi kasus
Pembangunan Rumah Khusus 3
permasalahan pembangunan rumah khusus. Penilaian peserta dilakukan melalui
tes lisan dan tulisan serta latihan studi kasus.
C. Kompetensi Dasar
Pada akhir pembelajaran, peserta mampu menerapkan tahapan pembangunan
rumah khusus di lapangan.
D. Indikator Keberhasilan
Setelah mengikuti pembelajaran ini, peserta diharapkan mampu:
1. Menerapkan tahapan pelaksanaan pembangunan rumah khusus; 2. Menerapkan tahapan pengawasan pembangunan rumah khusus;
E. Materi Pokok dan Sub Materi Pokok
Materi pokok dan sub materi pokok mata pelatihan ini, meliputi :
1. Pelaksanaan Pembangunan Rumah Khusus
a. Jenis pembangunan rumah khusus
b. Tahap Persiapan Konstruksi
c. Tahap Konstruksi
d. Tahap Pemeliharaan Konstruksi
2. Pengawasan Pembangunan Rumah Khusus
a. Pengertian pengawasan dan pengendalian
b. Instrumen Pengawasan Pembangunan Rumah khusus
c. Lingkup Kegiatan Pengawasan Pembangunan Rumah Khusus
d. Focus Pengawasan Pembangunan Rumah Khusus
e. Pengendalian Pembangunan Rumah Khusus
f. Kontrak Kritis
F. Estimasi Waktu
Waktu yang diperlukan dalam mata pelatihan ini adalah 6 jam pembelajaran/270
menit (1 Jam Pembelajaran @ 45 menit).
4 Pembangunan Rumah Khusus
Pembangunan Rumah Khusus 5
BAB 2
PELAKSANAAN PEMBANGUNAN RUMAH
KHUSUS
6 Pembangunan Rumah Khusus
Pelaksanaan Pembangunan Rumah Khusus
A. Indikator Keberhasilan
Dengan mengikuti pembelajaran ini, peserta pelatihan diharapkan mampu
menjelaskan tahapan pelaksanaan pembangunan rumah khusus.
B. Jenis Pembangunan Rumah Khusus
Berdasarkan permenpera No. 20 Tahun 2017 pasal 4 ayat (1), bentuk penyediaan rumah khusus meliputi pembangunan rumah khusus serta prasarana, sarana, dan utilitas umum.
pembangunan rumah khusus sebagaimana dimaksud merupakan kegiatan mendirikan bangunan rumah layak huni, dengan ketentuan :
1. Luas lantai bangunan rumah khusus paling rendah 28 m2 dan paling rendah 45 m2.
2. Pembangunan rumah khusus dilakukan dengan mengembangkan teknologi dan rancang bangun yang ramah lingkungan
3. Mengutamakan pemanfaatan sumber daya dalam negeri dan
4. Mempertimbangkan kearifan lokal
Dalam pelaksanaan pembangunan rumah khusus terdapat beberapa tahapan yaitu :
1. Tahap Persiapan Konstruksi
2. Tahap Konstruksi
3. Tahap Pemeliharaan Konstruksi
C. Tahap Persiapan Konstruksi
Pelaksanaan pembangunan rumah khusus dilaksanakan oleh penyedia jasa
pemborongan atau Kontraktor, dimana proses pemilihan Kontraktor harus
dilaksanakan melalui proses pengadaan barang dan jasa / pelelangan yang
dilakukan oleh Panitia Lelang sesuai dengan ketentuan yang berlaku.
Setelah dilaksanakan penandatangan kontrak antara Pengguna Jasa/PPK dan
Penyedia Jasa/Kontraktor maka pihak penyedia jasa harus segera melakukan
Pembangunan Rumah Khusus 7
kegiatan sesuai dengan rencana kerja dan usulan pada saat lelang yang telah
dituangkan di dalam dokumen kontrak. Secara garis besar pada Tahap Persiapan
Konstruksi pelaksanaan pembangunan rumah khusus adalah mengikuti tahapan
– tahapan sbb. :
1. Serah Terima Lapangan ( Site Hand Over )
2. Penerbitan Surat Perintah Mulai Kerja ( SPMK )
3. Penyusunan Program Mutu
4. Penyusunan Rencana Keselamatan dan Kesehatan Kerja Konstruksi (RK3K)
5. Rapat Persiapan Pelaksanaan Kontrak ( Pre Construction Meeting/PCM )
6. Mobilisasi
7. Pengukuran/Pemeriksaan Bersama ( Mutual Check )
8. Tinjauan Desain
Tahapan pelaksanaan kegiatan Pra Konstruksi dapat diilustrasikan seperti pada
Gambar 1.
Gambar 1 Bagan Alir Tahapan Kegiatan Persiapan Konstruksi
Sumber : Hasil Analisa, 2017
1) Serah Terima Lapangan ( Site Hand Over )
Pengguna Jasa berkewajiban untuk menyerahkan lokasi kerja sesuai dengan kebutuhan penyedia seperti yang tercantum dalam rencana kerja yang telah
8 Pembangunan Rumah Khusus
disepakati oleh para pihak untuk melaksanakan pekerjaan tanpa ada hambatan kepada penyedia sebelum SPMK diterbitkan. Penyerahan dilakukan setelah sebelumnya dilakukan peninjauan lapangan bersama. Hasil peninjauan dan penyerahan dituangkan dalam berita acara penyerahan lokasi kerja. Jika dalam peninjauan lapangan bersama ditemukan hal-hal yang dapat mengakibatkan perubahan isi Kontrak maka perubahan tersebut harus dituangkan dalam adendum Kontrak. Jika PPK tidak dapat menyerahkan lokasi kerja sesuai kebutuhan penyedia yang tercantum dalam rencana untuk melaksanakan pekerjaan dan terbukti merupakan suatu hambatan, maka kondisi ini ditetapkan sebagai Peristiwa Kompensasi.
2) Penerbitan Surat Perintah Mulai Kerja ( SPMK )
Pengguna Jasa menerbitkan SPMK selambat lambatnya 14 (empat belas) hari sejak tanggal penandatanganan kontrak, dan dalam SPMK dicantumkan saat paling lambat dimulainya pelaksanaan kontrak oleh penyedia jasa.
3) Penyusunan Program Mutu
Penyedia berkewajiban untuk menyerahkan program mutu pada rapat persiapan pelaksanaan kontrak untuk disetujui oleh Pengguna Jasa. Program mutu disusun paling sedikit berisi :
a. informasi mengenai pekerjaan yang akan dilaksanakan; b. organisasi kerja penyedia; c. jadwal pelaksanaan pekerjaan; d. prosedur pelaksanaan pekerjaan; e. prosedur instruksi kerja; dan f. pelaksana kerja.
Program mutu dapat direvisi sesuai dengan kondisi lokasi pekerjaan. Penyedia berkewajiban untuk memutakhirkan program mutu jika terjadi adendum Kontrak dan Peristiwa Kompensasi. Pemutakhiran program mutu harus menunjukkan perkembangan kemajuan setiap pekerjaan dan dampaknya terhadap penjadwalan sisa pekerjaan, termasuk perubahan terhadap urutan pekerjaan. Pemutakhiran program mutu harus mendapatkan persetujuan Pengguna Jasa. Persetujuan Penguna Jasa terhadap program mutu tidak mengubah kewajiban kontraktual penyedia.
Pembangunan Rumah Khusus 9
4) Penyusunan Rencana Keselamatan dan Kesehatan Kerja Konstruksi (RK3K)
Penyedia berkewajiban untuk menyerahkan RK3K pada rapat persiapan pelaksanaan kontrak untuk disetujui oleh Pengguna Jasa. RK3K disusun paling sedikit berisi :
a. Kebijakan K3 Proyek b. Organisasi K3; c. Perencanaan K3; d. Pengendalian dan Program K3; e. Pemeriksaan dan Evaluasi Kinerja K3; f. Tinjauan Ulang Kinerja K3.
RK3K dapat direvisi sesuai dengan kondisi lokasi pekerjaan. Penyedia berkewajiban untuk memutakhirkan RK3K jika terjadi addendum kontrak dan peristiwa kompensasi. Pemutakhiran RK3K harus mendapatkan persetujuan Pengguna Jasa. Persetujuan Pengguna Jasa terhadap RK3K tidak mengubah kewajiban
kontraktual penyedia.
5) Rapat Persiapan Pelaksanaan Kontrak ( Pre Construction Meeting/PCM )
Selambat-lambatnya 7 hari sejak SPMK dikeluarkan, PCM harus dilaksanakan
dan membahas antara lain mengenai :
a. program mutu; b. rencana K3 Kontrak; c. organisasi kerja; d. tata cara pengaturan pelaksanaan pekerjaan; e. jadwal pelaksanaan pekerjaan, yang diikuti uraian tentang metode kerja
yang memperhatikan Keselamatan dan Kesehatan Kerja; f. jadwal pengadaan bahan/material, mobilisasi peralatan dan personil; g. penyusunan rencana dan pelaksanaan pemeriksaan lokasi pekerjaan.
6) Mobilisasi
Mobilisasi paling lambat harus sudah mulai dilaksanakan dalam waktu 30 (tiga puluh) hari kalender sejak diterbitkan SPMK, atau sesuai kebutuhan dan rencana kerja. Mobilisasi dilakukan sesuai dengan lingkup pekerjaan, yaitu :
10 Pembangunan Rumah Khusus
a. mendatangkan peralatan-peralatan terkait yang diperlukan dalam pelaksanaan pekerjaan, termasuk instalasi alat;
b. mempersiapkan fasilitas seperti direksi keet, shelter pekerja, bangsal kerja, gudang bahan bangunan dan peralatan kerja, dan sebagainya; dan/atau
c. mendatangkan personil-personil. Mobilisasi peralatan dan personil dapat dilakukan secara bertahap sesuai dengan kebutuhan pekerjaan.
7) Pengukuran/Pemeriksaan Bersama ( Mutual Check )
Pada tahap awal pelaksanaan Kontrak, Pengguna Jasa bersama-sama dengan penyedia melakukan pemeriksaan lokasi pekerjaan dengan melakukan pengukuran dan pemeriksaan detail kondisi lokasi pekerjaan untuk setiap rencana mata pembayaran (Mutual Check 0%). Untuk pemeriksaan bersama ini, Kuasa Pengguna Anggaran (KPA) dapat membentuk Panitia Peneliti Pelaksanaan Kontrak atas usul PPK. Hasil pemeriksaan bersama dituangkan dalam Berita Acara. Apabila dalam pemeriksaan bersama mengakibatkan perubahan isi Kontrak, maka harus dituangkan dalam adendum Kontrak (Berita Acara Mutual Check 0%). Jika hasil pemeriksaan menunjukkan bahwa Personil dan/atau Peralatan ternyata belum memenuhi persyaratan Kontrak maka penyedia jasa tetap dapat melanjutkan pekerjaan dengan syarat Personil dan/atau Peralatan yang belum memenuhi syarat harus segera diganti dalam jangka waktu yang disepakati bersama.
8) Tinjauan Desain
Di dalam dokumen harus diyakinkan bahwa desain telah mencakup semua
persyaratan produk atau spesifikasi teknis dan proses pelaksanaan pekerjaan.
Desain sesuai kemampuan proses (biaya dan waktu) dalam arti lingkup
kegiatan yang akan dilaksanakan masih dalam batas kemampuan anggaran
biaya yang wajar serta ketersediaan waktu yang memadai.
Desain memenuhi persyaratan fungsional dan operasional yang berarti dapat
dilaksanakan dan menjamin produk yang dihasilkan dapat difungsikan dan
dioperasionalkan.
Pembangunan Rumah Khusus 11
D. Tahap Konstruksi
Tahap konstruksi ini adalah merupakan tahapan pelaksanaan pembangunan
rumah khusus. Secara umum pembangunan rumah khusus secara konvensional
ada beberapa tahapan dan jenis pekerjaan yang harus dilakukan yaitu pekerjaan
persiapan lapangan, pekerjaan struktur, pekerjaan arsitektur, pekerjaan sanitari,
elektrikal mekanikal, serta pekerjaan prasarana, sarana dan utilitas. Secara
berurutan tahapan pelaksanaan konstruksi dapat dilihat pada bagan alir Gambar
2.
Gambar 2 Tahapan Pekerjaan Konstruksi Rumah Khusus
Sumber : Hasil Analisa, 2017
I. Pekerjaan Persiapan Lapangan
a. Pembersihan Lahan
Pembersihan lahan dilakukan di seluruh area pekerjaan sehingga
bebas dari tanaman dan puing – puing lama yang dianggap dapat
mengganggu pelaksanaan kegiatan.
Serah Terima Pekerjaan
Pekerjaan Persiapan Lapangan
Pekerjaan Struktural
Pekerjaan Arsitektur
Pekerjaan Sanitari
Pek. Mekanikal Elektrikal
Pekerjaan PSU
12 Pembangunan Rumah Khusus
b. Pekerjaan Pengamanan Lapangan dan Pengadaan Sarana
Pekerjaan ini meliputi antara lain :
1) Pembuatan Bangunan Sementara
2) Pembangkit Tenaga Sementara
3) Penyediaan Air untuk Kerja
4) Pembuatan Jalan Masuk Proyek
5) Penjagaan dan Pemagaran Sementara
Gambar 3 Pekerjaan Pengadaan Sarana Kantor Lapangan
II. Pekerjaan Struktur
a. Pekerjaan Penentuan Tinggi Peil (Level) dan Ukuran
1) Patokan Tinggi Peil Bangunan
2) Penentuan Bila Terdapat Perbedaan Ukuran
3) Penggunaan Instrumen
b. Pekerjaan Galian dan Urugan
1) Pekerjaan ini meliputi semua penggalian, penimbunan kembali,
pengurugan di bawah lantai, pengerjaan tanah kasar dan alur
pipa – pipa sub-drainase serta pekerjaan teknis. Penggalian dan
penimbunan kembali untuk pekerjaan elektrikal dan mekanikal
termasuk dalam pekerjaan ini.
Pembangunan Rumah Khusus 13
2) Pekerjaan penggalian pondasi, sloof dan poer dll. dapat
dilaksanakan secara konvensional, dan semua galian harus
dilaksanakan sampai diperoleh panjang galian, kedalaman,
kemiringan dan lengkungan yang sesuai dengan yang tertera
pada gambar.
3) Pekerjaan pengurugan/timbunan yaitu dimana permukaan tanah
yang direncanakan lebih tingi dari permukaan tanah asli
sebagaimana tertera dalam gambar, semua daerah yang akan
diurug harus dibersihkan dari semua semak, akar pohon,
sampah, puing bangunan dll. sebelum pengurugan dimulai
Gambar 4 Pekerjaan Galian Pondasi
c. Pekerjaan Pemasangan Pondasi Batu Kali
1) Pekerjaan ini meliputi pasangan pondasi batu belah/batu kali
untuk pondasi lantai dasar dan bagian-bagian lain yang dianggap
perlu sesuai dengan gambar rencana.
2) Pada bagian bawah harus dipasang urugan pasir dengan tebal
tertentu dan pondasi harus dipasang dengan campuran sesuai
spesifikasi/gambar.
3) Tiap batu harus dipasang penuh dengan adukan sehingga semua
hubungan batu melekat satu dan lainnya dengan sempurna,
semua batu harus dipasang di atas lapisan adukan dan dicetak
ditempatnya sehingga tegak. Adukan harus mengisi penuh
14 Pembangunan Rumah Khusus
rongga antara batu untuk mendapatkan masa yang kuat dan
menyatu.
Gambar 5 Pekerjaan Pondasi Batu Kali
d. Pekerjaan Beton
1) Pekerjaan ini meliputi beton sloof, beton kolom praktis, balok,
lantai beton dan lantai rabat beton, termasuk pekerjaan besi
beton dan pekerjaan bekisting/acuan.
2) Semen yang digunakan adalah jenis Portland Cement, Aggregate
berupa batu pecah yang diperoleh dari pemecahan batu dan
mempunyai ukuran tertentu, pasir dapat menggunakan pasir
alam atau pasir yang dihasilkan dari pemecah batu
3) Air yang digunakan harus bersih dan jernih dan tidak
mengandung minyak atau garam
4) Baja tulangan harus memenuhi persyaratan sesuai spesifikasi.
5) Mutu Beton harus memenuhi persyaratan kekuatan tekan
karakteristik sesuai yang dipersyaratkan dalam spesifikasi/RKS,
baik lantai kerja dan screeding lantai maupun untuk konstruksi
beton non struktural seperti ringbalk dan kolom praktis.
Pembangunan Rumah Khusus 15
Gambar 6 Rusus JTGD 13-3 : Pekerjaan Beton Sloof
III. Pekerjaan Arsitektur
a. Pekerjaan Pasangan Dinding
1) Pekerjaan pasangan dinding ini meliputi seluruh detail yang
ditunjukkan dalam gambar atau sesuai petunjuk konsultan
pengawas.
2) Bahan dinding dapat menggunakan batu bata, batako, atau bata
ringan (merk dagang Hebel)
3) Batako ukuran 10x20x30 cm atau yang umum didapat dilokasi
kegiatan dan telah disetujui oleh konsultan pengawas
4) Pasangan batako menggunakan adukan campuran pasir dan
semen dengan komposisi 1 PC : 5 PS atau sesuai spesifikasi teknis,
demikian juga untuk campuran kedap air digunakan aduk rapat
air dengan campuran 1 PC : 1,5 PS;
5) Sebelum batako digunakan harus direndam dalam bak air hingga
jenuh dan setelah batako dipasang dengan aduk nat/siar harus
dikerok sedalam 1 cm dan bersihkan dengan sapu lidi dan disiram
air.
6) Pemasangan dinding batako dilakukan bertahap, setiap tahap
berdiri maksimum 10 lapis setiap harinya, diikuti dengan cor
kolom praktis, dan setiap ketinggian 1,0 meter kolom harus
langsung dicor, agar batako tidak bergoyang;
16 Pembangunan Rumah Khusus
Gambar 7 Rusus JTGD 13-4 : Pasangan Dinding Batako
b. Pekerjaan Plesteran dan Acian Dinding
1) Pekerjaan acian dinding dikerjakan pada permukaan dinding
batako di dalam maupun di luar bangunan, pekerjaan selokan
dan sesuai/disebutkan dalam gambar
Gambar 8 Rusus JTGD 13-3 : Pekerjaan Acian dan Plesteran Dinding
Pembangunan Rumah Khusus 17
2) Penggunaan adukan plesteran , dan plesteran rapat air atau
untuk seluruh plesteran trasram sesuai dengan spesifikasi/RKS.
3) Seluruh permukaan plesteran difinish acian dari bahan PC atau
tertentu atas petunjuk Konsultan Pengawas
c. Pekerjaan Rangka Atap Baja Ringan dan Penutup Atap Genteng Metal
1) Pekerjaan rangka atap baja ringan adalah pekerjaan pembuatan
dan pemasangan struktur atap berupa rangka batang baja ringan
yang telah dilapisi lapisan anti karat
2) Pekerjaan pemasangan seluruh rangka atap kuda – kuda meliputi
struktur rangka kuda – kuda (truss), balok tembok (top
plate/murplat), gording, sekur overhang, ikatan angin dan
bracing ( ikatan pengaku ).
3) Material struktur rangka atap adalah baja mutu tinggi sesuai
spesifikasi dan diberi lapisan anti karat dengan dua jenis lapisan
anti karat.
4) Kontraktor wajib wajib menghitung dampak beban mati dan
beban hidup pada rangka atap untuk menentukan ukuran baja
ringan dan memberikan pemaparan produk sebelum
pelaksanaan pemasangan rangka atap baja ringan sesuai dengan
RKS
5) Pembuatan dan pemasangan kuda-kuda dan bahan lain terkait,
harus dilaksanakan sesuai dengan gambar dan desain yang telah
dihitung dengan aplikasi khusus perhitungan baja ringan sesuai
dengan standar perhitungan yang mengacu pada standar
peraturan yang berkompeten.
6) Penutup atap dan nok yang digunakan adalah genteng metal,
ukuran panjang, lebar dan tebal genteng metal dan nok harus
sama untuk seluruh atap, overlapping minimal sesuai dengan
spesifikasi.
7) Pekerjaan ini harus dilaksanakan oleh installer yang telah
berpengalaman melaksanakan pemasangan pekerjaan sejenis
dengan bahan yang sama dan dengan hasil yang baik.
18 Pembangunan Rumah Khusus
Gambar 9 Rusus JT-GD 13-3 : Pemasangan Rangka dan Penutup Atap
d. Pekerjaan Plafon
1) Lingkup pekerjaan ini meliputi pekerjaan pemasangan rangka
plafond dan penutup plafon plywood/triplek atau GRC atau
gypsum, sesuai yang disebutkan dalam gambar dan sesuai
petunjuk konsultan pengawas.
2) Rangka plafond dapat menggunakan besi hollow 4/6 cm dan 4/4
cm atau kayu ukuran 4/6 cm atau 5/7 cm;
3) Plywood/triplek (ketebalan 4,0 mm, GRC atau gypsum (ketebalan
6,0 mm), atau tebal sesuai spesifikasi /gambar kerja dengan
finishing cat emulsion acrylic.
4) Sebaiknya rangka plafond digantung pada rangka atap dengan
menggunakan besi hollow atau kayu;
5) Dipasang sedemikian rupa dengan penguat – penguat sehingga
menghasilkan permukaan yang rata, horisontal dan tidak
bergelombang.
6) Sebelum plafond ditutup, sebaiknya dipasang kabel listrik untuk
memudahkan pemasangan jaringan listrik di atas plafond;
7) Untuk lebih memperindah plafond, pada tepi batas plafond
dengan dinding sebaiknya dipasang lis plafond yang dapat
terbuat dari kayu, GRC atau gypsum.
Pembangunan Rumah Khusus 19
e. Pekerjaan Kusen, Daun Pintu, dan Jendela Kayu
1) Pekerjaan ini meliputi seluruh pekerjaan kusen pintu dan jendela
kayu, termasuk kaca, engsel, daun pintu dan jendela rangka kayu,
handle pintu, aksesoris jendela dan aksesoris lain yang dibutuhkan
seperti hak angin pada jendela atau sebagaimana yang ditunjukkan
dalam gambar dan spesifikasi teknis;
2) Bahan Rangka kayu harus benar-benar kayu mutu terbaik dari
jenisnya masing-masing, untuk lem perekat digunakan lem kayu
bermutu baik dan bahan panil daun pintu adalah dengan
konstruksi teak plywood/plastic laminated
3) Semua permukaan kayu harus diserut, harus rata, lurus dan kaku
dan seluruh pekerjaan kusen dan daun pintu/jendela harus
dikerjakan di workshop
f. Pekerjaan Alat Penggantung dan Pengunci
1) Pemasangan alat penggantung dan pengunci dilakukan meliputi
seluruh pemasangan pada daun pintu kayu dan jendela seperti
yang ditunjuk/disyaratkan dalam detail gambar
2) Semua anak kunci harus dilengkapi tanda pengenal
3) Untuk pekerjaan kunci dan pegangan pintu harus terpasang kuat
pada rangka daun pintu, dipasang sesuai spesifikasi/RKS pada
klos kayu yang tertanam dalam kusen.
4) Untuk pekerjaan engsel dipasang sekurang-kurangnya 3 (tiga)
buah untuk setiap daun dengan menggunakan sekerup kembang
dengan warna yang sama dengan earna engsel
g. Pekerjaan Kaca
1) Pekerjaan kaca meliputi seluruh kaca eksterior seperti
sebagaimana ditunjukkan pada gambar
2) Bahan kaca adalah terbuat dari bahan glass yang rata dengan
tebal paling tidak 5,0 mm, mempunyai sifat tembus cahaya
(bening), sesuai dengan spesifikasi teknis.
3) Sisi kaca yang tampak maupun yang tidak tampak akibat
pemotongan harus digerinda/dihaluskan dengan amplas hingga
membentuk tembereng dan tidak membahayakan tangan yang
memegangnya.
20 Pembangunan Rumah Khusus
h. Pekerjaan Finishing Lantai dan Dinding
1) Pelapisan lantai dan dinding pada tempat yang ditunjuk dalam
gambar serta lantai dan dinding toiet
2) Semua pekerjaan finishing lantai harus dikerjakan setelah
pekerjaan pendukung di bawahnyayaitu water proofing untuk
KM/WC dan area yang diminta dalam gambar, rabat beton untuk
lantai dasar dan pasir urug untuk semua lantai sudah diselesaikan
dan dinyatakan diterima oleh pengawas.
3) Pasangan pelapis ini merupakan pekerjaan final sehingga harus
diyakini bahwa pekerjaan-pekerjaan yang mendahuluinya sudah
selesai secara tuntas
4) Pemasangan keramik untuk lantai harus sudah dipasang lapis
perkerasan rabat beton atau lantai kerja/ spesi tebal 5 cm, diatas
perkerasan rabat beton dipasang urug pasir setebal 10 cm.
5) Pekerjaan pemasangan keramik dipasang menggunakan adukan
sesuai spesifikasi, semua keramik harus memenuhi kualitas
sesuai ketentuan yang ada.
i. Pekerjaan Pengecatan
1) Pekerjaan ini meliputi pengecatan seluruh permukaan plesteran,
beton, metal, kayu/plywood, plafond dan/atau bagian lain sesuai
dengan yang tertera pada gambar dan yang tidak disebutkan
secara khusus, dengan warna dan bahan yang sesuai dengan
petunjuk konsultan.
2) Cat dasar dan Cat Akhir digunakan sesuai dengan spesifikasi yang
ada.
3) Permukaan dinding yang akan dicat harus kering minimal telah
berusia 28 hari dan bebas dari kotoran, debu, minyak alie dengan
pH max 7.
4) Selanjutnya dinding diampelas permukaannya selanjutnya
dibersihkan dengan air dan biarkan dinding mengering.
5) Setelah pengecatan selesai, bidang cat harus licin, utuh,
mengkilap, tidak ada gelembung-gelembung dan dijaga terhadap
pengotoran-pengotoran.
Pembangunan Rumah Khusus 21
Gambar 10 Rusus JTGD 13-4 : Pengecatan
IV. Pekerjaan Sanitair
a. Pekerjaan Sanitair dan Aksesoris
1) Pekerjpemasangan sanitair ini adalah penyediaan tenaga kerja,
bahan, peralatan dan alat bantu lainnya yang digunakan dalam
pekerjaan ini hingga tercapai hasil pekerjaan yang bermutu.
2) Tipe sanitair yang digunakan antara lain adalah closet jongkok,
Floor drain, Roof drain, Talang PVC dan Kran Besi
3) Pemasangan sanitair harus baik, rapi, lurus dan dibersihkan dari
kotoran, noda, serta penyambungan instalasi penyambungan
plumbingnya tidak boleh ada yang bocor
22 Pembangunan Rumah Khusus
Gambar 11 Pekerjaan Sanitari Dan Aksesoris
b. Pekerjaan Septik tank dan Peresapan
1) Pekerjaan ini terdiri dari galian tanah, septic tank, pasangan
batako trasraam, pekerjaan plesteran trasraam, cor beton
bertulang tutup septic tank dan peresapan
2) Penggalian septic tank dan peresapan harus dilakukan sesuai
dengan kondisi eksisting dan penggalian harus mencapai garis
elevasi permukaan dan kedalamam yang diperlukan
3) Dinding resapan dibuat dari bahan pasangan bata dan dibagian
atas resapan ditutup cor beton dengan ketebalan sesuai gambar.
4) Pipa penghubung dari septic tank ke resapan dipakai pipa PVC
diameter sesuai gambar.
Gambar 12 Pekerjaan Septik Tank dan Peresapan
c. Pekerjaan Drainase
1) Pekerjaan ini meliputi suatu galian tanah, yang digunakan
sebagai landasan pondasi konstruksi jalan dengan kemiringan
Pembangunan Rumah Khusus 23
melintang yang benar sebelum dipasang suatu lapisan yang baru
pada suatu permukaan jalan, pembuatan drainase baru terdiri
dari pasangan gorong-gorong dan pemasangan gorong-gorong
beton
2) Ketebalan lebar dan panjang gorong-gorong seperti yang
ditunjukkan pada gambar perencanaan dan sesuai standar
spesifikasi yang ditentukan.
3) Drainase/gorong-gorong mula-mula harus dipasang dengan
menggunakan mal dari kayu balokan sebagai acuan untuk
memasang tali agar dalam pemasangan nanti tidak bengkok dan
lari dari ukuran gambar kerja,
V. Pekerjaan Mekanikal & Elektrikal
a. Pekerjaan Sistem Distribusi Daya Listrik
1) Pekerjaan ini mencakup pengadaan bahan dan alat pemasangan
serta perbaikan selama pemeliharaan untuk sistem distribusi
daya listrik
2) Sistem distribusi sesuai dengan spesifikasi dan gambar rencana.
b. Pekerjaan Penerangan dan Kontak-kontak
1) Lampu dan armature harus sesuai dengan yang dimaksud dalam
gambar detail elektrikal
2) Test penyalaan dilakukan setelah instalasi semua terpasang, dan
pada test penyalaan ini akan diuji mutu instalasi.
3) Proses pemasangan jaringan instalasi dengan menggunakan
kabel tanah mengikuti
c. Pekerjaan Plumbing
1) Pekerjaan ini meliputi antara lain, sistem pemipaan air bersih di
dalam bangunan lengkap dengan katup penyetop, elbow,
sambungan T dan perlengkapan lain yang diperlukan
2) Pompa transfer ke roof tank yang akan melayani bangunan
dengan kapasitas serta headnya
3) Semua alat plumbing (fixture) yang direncanakan dipasang di luar
dan di dalam bangunan, termasuk fitting, kran dan alat - alat yang
diperlukan
24 Pembangunan Rumah Khusus
4) Setelah pipa dipasang seluruh jaringan pipa air bersih harus diuji
dengan tekanan uji sebesar 2 (dua) kali tekanan kerja selama
paling kurang 12 jam tanpa mengalami kebocoran.
VI. Pekerjaan Prasarana, Sarana dan Utilitas
a. Pekerjaan Jalan Lingkungan
1) Pekerjaan ini meliputi pembangunan jalan lingkungan di dalam
kawasan perumahan
2) Jenis konstruksi jalan dapat berupa makadam, beton atau paving
block
3) Hal terpenting dalam pembangunan jalan lingkungan adalah
persiapan tanah dasar, tanah dasar harus dipadatkan untuk
mendapatkan konstruksi badan jalan yang kuat
4) Apabila terdapat tanah dasar yanag dibentuk dari permukaan
tanah asli yang lunak, maka diperlukan perbaikan dengan
penggantian material yang lebih baik
5) Sebelum dilakukan pelapisan konstruksi jalan, elevasi dan bentuk
permukaan tanah harus dicek dan mendapat persetujuan dari
konsultan pengawasa
b. Pekerjaan Drainase Lingkungan
1) Pekerjaan Drainase lingkungan adalah pembuatan saluran di
lingkungan kawasan perumahan untuk menampung dan
mengalirkan air hujan sampai ke tempat pembuangan
2) Pekerjaan drainase lingkungan ini dapat berupa saluran samping
atau pembuatan konstruksi gorong - gorong
3) Drainase lingkungan terdiri dari pekerjaan galian dan pekerjaan
pasangan batu sebagai lapisan saluran air atau pekerjaan
pasangan gorong – gorong atau gorong – gorong beton
Pembangunan Rumah Khusus 25
Gambar 13 Prasarana, Sarana dan Utilitas Rumah Khusus
c. Pekerjaan Instalasi Listrik Kawasan Perumahan
1) Pekerjaan ini meliputi pemasangan tiang listrik dan kabel
distribusi dari gardu terdekat sampai ke masing – masing unit
rumah
2) Tiang listrik dan kabel harus sesuai dengan standar yang telah
ditentukan
3) Harus dilakukan oleh instalatur ahli dibidang pemasangan
prasarana daya listrik
d. Pekerjaan Instalasi Suplai Air Bersih Kawasan Perumahan
1) Pekerjaan ini adalah pemasangan instalasi suplai air bersih dari
sumber sampai distribusi ke masing – masing unit rumah
2) Terdiri dari pekerjaan galian dan pemasangan pipa air bawah
tanah sampai dengan pengurugan kembali
3) Sistem pemipaan air bersih di dalam kawasan perumahan
lengkap dengan katup penyetop, elbow, sambungan T dan
perlengkapan lain yang diperlukan
26 Pembangunan Rumah Khusus
VII. Penyerahan Pertama Pekerjaan (PHO)
Tahapan serah terima pertama pekerjaan (PHO) adalah sebagai berikut :
a. Setelah kegiatan pekerjaan selesai 100% (seratus perseratus), penyedia
jasa konstruksi mengajukan permintaan secara tertulis kepada Pengguna
Jasa/PPK untuk penyerahan pertama pekerjaan.
b. PPK memberitahukan Panitia Penerima Hasil Pekerjaan (PPHP), untuk
melakukan pemeriksaan terhadap hasil pekerjaan yang telah diselesaikan
okeh penyedia jasa konstruksi selambat-lambatnya 7 hari kalender
setelah diterimanya surat permintaan dai penyedia jasa konstruksi
c. Setelah melakukan pemeriksaan terhadap hasil pekerjaan, PPHP
menyusun laporan hasil pemeriksaan lapangan dalam bentuk Berita
Acara Pemeriksaan Hasil Pekerjaan dan disampaikan kepada PPK.
d. Bila pekerjaan Penyedia Jasa Konstruksi dinilai telah memenuhi
persyaratan, PPK membuat Berita Acara PHO dan menandatanganinya
bersama dengan Penyedia Jasa Konstruksi. Bila pekerjaan belum
memenuhi persyaratan, PPK memerintahkan Penyedia Jasa Konstruksi
untuk melakukan perbaikan terhadap fisik dan administrasi sesuai
dengan hasil pemeriksaan yang dilakukan oleh PPHP.
e. PPK menyampaikan berita acara PHO kepada Kepala Satuan Kerja
f. PPK Melakukan pembayaran sebesar 100% dari nilai kontrak kepada
Penyedia Jasa Konstruksi dan Penyedia Jasa Konstruksi harus
menyerahkan jaminan pemeliharaan sebesar 5% dari nilai kontrak.
g. Penyedia Jasa Konstruksi wajib memelihara hasil pekerjaan selama masa
pemeliharaan sehingga kondisi tetap seperti pada saat PHO.
Bagan Alir proses penyerahan pertama (PHO) dapat dilihat seperti pada
Gambar 14.
Pembangunan Rumah Khusus 27
Gambar 14 Bagan Alir Penyerahan Pertama Pekerjaan (PHO)
Sumber : Petunjuk Teknis PHO dan FHO Ditrusus, 2017
Adapun kelengkapan administrasi yang diperlukan dalam tahapan PHO adalah :
a. Kontrak dari Satuan Kerja
b. Addendum kontrak (jika ada) dari Satuan Kerja
c. Surat Perintah Kerja dan Surat Perintah Mulai Kerja dari Satuan Kerja
d. Laporan Harian, Mingguan, Bulanan, Surat Izin Kerja dan Sistem Manajemen
Keselamatan dan Kesehatan Kerja oleh Penyedia Jasa Konstruksi
e. Final Quantity dibuat oleh Penyedia Jasa Konstruksi
f. Shop Drawing (Gambar Kerja) dibuat oleh Penyedia Jasa Konstruksi
g. As Built Drawing dibuat oleh Penyedia Jasa Konstruksi
h. Dokumentasi yang disediakan oleh Penyedia Jasa Konstruksi
i. Jadwal pelaksanaan yang disediakan oleh penyedia Jasa Konstruksi
28 Pembangunan Rumah Khusus
j. Struktur Organisasi yang disediakan oleh penyedia Jasa Konstruksi
k. Termin Kontrak yang disediakan oleh penyedia Jasa Konstruksi
l. Standar manajemen mutu oleh penyedia Jasa Konstruksi
m. Surat Jaminan Pelalsanaan Pekerjaan dari penyedia Jasa Konstruksi
n. Commisioning Test ( hasil test berfungsinya instalasi listrik dan air) dari PPHP
E. Tahap Pemeliharaan Konstruksi
Penyedia wajib memelihara hasil pekerjaan selama masa pemeliharaan sehingga
kondisi tetap seperti pada saat penyerahan pertama pekerjaan. Setelah masa
pemeliharaan berakhir, penyedia mengajukan permintaan secara tertulis kepada
Pengguna Jasa untuk penyerahan akhir pekerjaan.
Pengguna Jasa menerima penyerahan akhir pekerjaan setelah penyedia
melaksanakan semua kewajibannya selama masa pemeliharaan dengan baik. PPK
wajib melakukan pembayaran sisa nilai kontrak yang belum dibayar atau
mengembalikan Jaminan Pemeliharaan
Apabila penyedia tidak melaksanakan kewajiban pemeliharaan sebagaimana
mestinya, maka Pengguna Jasa berhak menggunakan uang retensi untuk
membiayai perbaikan/pemeliharaan atau mencairkan Jaminan Pemeliharaan.
Setelah selesai masa pemeliharaanberakhir, maka akan dilakukan proses
penyerahan akhir (FHO) sebagai berikut :
a. Penyedia Jasa Konstruksi mengajukan permintaan secara tertuis kepada PPK
untuk penyerahan akhir pekerjaan setelah masa pemeliharaan berakhir
b. PPK menerima permintaan FHO dari Penyedia Jasa Konstruksi
c. PPK memberiyahukan kepada PPHP untuk melakukan FHO
d. PPHP melaksanakan pemeriksaan setelah masa pemeliharaan selesai
e. Jika dalam penilaian pekerjaan Penyedia Jasa Konstruksi dipandang belum
sempurna oleh PPHP, PPHP melalui PPK memerintahkan Penyedia Jasa
Konstruksi untuk memperbaiki kerusakan terhadap fisik rumah khusus
Pembangunan Rumah Khusus 29
f. Apabila Penyedia Jasa Konstruksi tidak melaksanakan kewajiban
pemeliharaan sesuai kontrak, maka PPK berhak mencairkan jaminan
pemeliharaan untuk membiayai pemeliharaan pekerjaan dan penyedia jasa
konstruksi dikenai sanksi masuk daftar hitam selama 2 tahun
g. Jika pekerjaan diterima oleh PHPP. PPK membuat berita acara FHO dan PPK
mengembalikan jaminan pemeliharaan.
Bagan Alir proses penyerahan akhir (FHO) dapat dilihat seperti pada Gambar 15.
Gambar 15 Bagan Alir Penyerahan Akhir Pekerjaan (FHO)
Sumber : Petunjuk Teknis PHO dan FHO, Ditrusus 2017
F. Latihan
1. Jelaskan jenis kegiatan pada tahap persiapan pembangunan.
30 Pembangunan Rumah Khusus
2. Jelaskan persyaratan apa saja yang dibutuhkan dalam perizinan
membangun.
3. Mengingat rumah khusus merupakan bangunan tidak bertingkat,
jelaskan mengapa perlu dilakukan penyeledikan tanah, sebelum
merencanakan pondasi
4. Jelaskan lingkup kegiatan yang termasuk Pekerjaan Struktur.
5. Jelaskan lingkup kegiatan yang termasuk Pekerjaan Arsitektur.
6. Jelaskan lingkup kegiatan yang termasuk Pekerjaan Elektrikal dan
Mekanikal
7. Jelaskan lingkup kegiatan pada tahap pemeliharaan konstruksi.
G. Rangkuman
Materi pokok bahasan tentang pelaksanaan pembangunan rumah khusus terdiri
dari beberapa tahapan yaitu tahap persiapan konstruksi, tahap konstruksi dan
pemeliharaan konstruksi. Pada tahap persiapan konstruksi terdiri dari beberapa
kegiatan yaitu antara lain serah terima lapangan, penerbitan SPMK, penyusunan
program mutu, penyusunan RK3K, Rapat persiapan pelaksanaan kontrak/PCM,
mobilisasi, mutual check dan tinjauan desain, serta perizinan membangun.
Pada tahap konstruksi pelaksanaan pembangunan rumah khusus dibagi dalam
beberapa kelompok pekerjaan yaitu pekerjaan Persiapan, Struktur, Arsitektur,
Sanitair dan Mekanikal Elektrikal serta PSU. Pekerjaan pada tahap konstruksi
sangat tergantung pada rancangan (desain) yang dibuat dan spesifikasi teknis
yang disusun. Jika desainnya menggunakan teknologi konvensional (bukan
pracetak), maka pekerjaan persiapan yang dilakukan akan berbeda, seperti
misalnya diperlukannya lokasi untuk membuat komponen pracetak, atau jika
komponen pracetak dibuat di pabrik (workshop) maka diperlukan tempat
menumpuk komponen pracetak di lokasi, sedangkan untuk pemasangannya
diperlukan crane (hand crane atau mobile crane, tergantung dimensi dan berat
komponen) serta diperlukan tenaga trampil untuk memasang komponen
pracetak, agar sambungan dapat dibuat lebih presisi dengan grouting yang baik.
Tahap pemeliharaan konstruksi meliputi serah terima awal, pemeliharaan dan
serah terima akhir hasil pekerjaan pembangunan rumah khusus. Dengan materi
ini diharapkan peserta dapat memahami tahapan – tahapan pembangunan
Pembangunan Rumah Khusus 31
rumah khusus secara lengkap. Serah terima hasil pekerjaan berupa bangunan
melalui 2 (dua) tahap yaitu serah terima pertama (provisional hand over/PHO)
dan serah terima akhir (final hand over/FHO), dimana sesudah PHO dilakukan
pengujian atas semua komponen bangunan (kebocoran, aliran air, pembuangan,
listrik dan lainnya, dimana jika terjadi ketidak sesuaian dengan rencana dan/atau
RKS, pemborong (kontraktor) wajib memperbaiki dan menyempurnakannya.
Hasil PHO dan FHO dituangkan dalam Berita Acara Hasil Pemeriksaan (BAHP)
yang ditandatangani oleh konsultan pengawas (atau konsultan MK), pemborong
dan PPK mewakili pemilik proyek.
32 Pembangunan Rumah Khusus
Pembangunan Rumah Khusus 33
BAB 3
PENGAWASAN PEMBANGUNAN RUMAH
KHUSUS
34 Pembangunan Rumah Khusus
Pengawasan Pembangunan Rumah Khusus
A. Indikator Keberhasilan
Dengan mengikuti pembelajaran ini, peserta pelatihan diharapkan mampu
menjelaskan tahapan pengawasan pembangunan rumah khusus.
B. Pengertian Pengawasan dan Pengendalian
Pengawasan dan Pengendalian merupakan suatu tahapan dalam penerapan
manajemen konstruksi dan merupakan dua kegiatan yang saling terkait.
Pengawasan ialah suatu kegiatan untuk memperoleh kepastian pelaksanaan
pekerjaan/kegiatan telah dilakukan sesuai dengan rencana semula.
Pengendalian ialah apabila dalam pengawasan ternyata ditemukan adanya
penyimpangan atau hambatan maka segera diambil tindakan koreksi.
Pengendalian dalam arti lain ialah kegiatan memantau, menilai, dan melaporkan
kemajuan proyek disertai tindak lanjutnya.
Tujuan pengendalian adalah untuk menjamin kesesuaian antara perencanaan
dengan pelaksanaan.
Perbedaan pengawasan dan pengendalian ialah pengawasan tidak disertai
tindak lanjut, tetapi cukup melaporkan, sedangkan pengendalian disertai tindak
lanjut.
C. Instrumen Pengawasan Pembangunan Rumah Khusus
Dalam melaksanakan fungsi pengawasan pembangunan rumah khusus,
konsultan pengawas memerlukan beberapa instrumen pengawasan yang dapat
dipergunakan dalam melakukan kegiatan pengawasan dari mulai tahap awal
pekerjaan yaitu Rapat Persiapan sampai dengan serah terima pekerjaan.
Beberapa jenis instrumen yang dapat dipergunakan antara lain :
1. Petunjuk Teknis/SOP
2. Instruksi Kerja / IK
Pembangunan Rumah Khusus 35
3. Rekaman / Bukti Kerja
1. Petunjuk Teknis/ Standard Operating Procedure (SOP)
Petunjuk Teknis adalah suatu set instruksi (perintah kerja) terperinci dan
tertulis yang harus diikuti demi mencapai keseragaman dalam menjalankan
suatu pekerjaan tertentu.
Beberapa SOP yang diperlukan dalam pembangunan rumah khusus antara
lain :
I. SOP Manajemen Konstruksi
a. SOP perubahan kegiatan (CCO);
b. SOP perubahan perencanaan;
c. SOP perubahan metoda pelaksanaan dan metoda kerja;
d. SOP pembayaran;
e. SOP sistim pencatatan dan pelaporan hasil pekerjaan;
f. SOP perubahan personil pelaksana;
g. SOP permintaan dan persetujuan memulai pelaksanaan kegiatan;
h. SOP persetujuan dan penolakan material.
II. SOP Pelaksanaan Pekerjaan
a. SOP Pekerjaan Persiapan
b. SOP Pekerjaan Struktur
c. SOP Pekerjaan Arsitektur
d. SOP Pekerjaan Sanitari
e. SOP Pekerjaan Mekanikal Elektrikal
f. SOP Pekerjaan PSU
Petunjuk Teknis/SOP minimal mencakup:
a. Latar Belakang
b. Maksud dan Tujuan Petunjuk Teknis;
c. Referensi /acuan / Dasar Hukum yang digunakan;
d. Definisi (penjelasan istilah-istilah) apabila diperlukan;
e. Ruang lingkup penerapan;
f. Tahapan proses atau kegiatan (dapat menggunakan bagan alir
apabila diperlukan);
g. Ketentuan Umum (penjelasan tentang persyaratanpersyaratan yang
harus dipenuhi di dalam melaksanakan proses atau kegiatan);
36 Pembangunan Rumah Khusus
h. Tanggung jawab dan Wewenang;
i. Rekaman/Bukti Kerja (yang menjadi persyaratan dalam penerapan
Petunjuk Teknis);
j. Lampiran berupa contoh format Rekaman/Bukti Kerja yang
ditentukan dalam Petunjuk Pelaksanaan (bila diperlukan)
Contoh Petunjuk Teknis dapat dilihat seperti pada Lampiran 1.
2. Instruksi Kerja /IK
Instruksi Kerja merupakan dokumen yang berisikan petunjuk suatu kegiatan
yang spesifik dan memerlukan pengaturan agar memenuhi persyaratan
mutu.
Instruksi Kerja minimal mencakup:
a. Ruang lingkup;
b. Tujuan Instruksi Kerja;
c. Referensi atau acuan yang digunakan;
d. Tahapan proses atau kegiatan (dapat menggunakan bagan alir
apabila diperlukan);
e. Rekaman/Bukti Kerja (yang menjadi persyaratan dalam penerapan
Instruksi Kerja);
h. Lampiran berupa contoh format Rekaman/Bukti Kerja yang
ditentukan dalam Instruksi Kerja (bila diperlukan).
Contoh Instruksi Kerja dapat dilihat seperti pada Lampiran 2.
3. Rekaman/Bukti Kerja
Bukti kerja berbentuk dokumen (diantaranya: laporan, dan bukti bukti kerja
lainnya) hasil kerja, risalah, surat menyurat, berita acara, gambar, foto, bukti
penyimpangan.
D. Lingkup Pekerjaan Pengawasan Pembangunan Rumah Khusus
Lingkup Pekerjaan yang harus dilaksanakan oleh Konsultan Pengawas adalah
berpedoman pada ketentuan yang berlaku, khususnya teknis pembangunan
rumah khusus
Pembangunan Rumah Khusus 37
Lingkup Pekerjaan tersebut antara lain adalah:
1. Memeriksa dan mempelajari kondisi lahan dan dokumen untuk pelaksanaan
konstruksi yang akan dijadikan dasar dalam pengawasan pekerjaan di
lapangan.
2. Mengawasi dan menyetujui pemakaian bahan, peralatan, tenaga kerja,
metoda dan produk pelaksanaan, serta mengawasi ketepatan waktu, mutu
dan biaya pekerjaan konstruksi.
3. Mengawasi pelaksanaan pekerjaan konstruksi dari segi kualitas, kuantitas,
dan laju pencapaian volume / realisasi fisik.
4. Mengumpulkan data dan informasi di lapangan untuk memecahkan
persoalan yang terjadi selama pelaksanaan konstruksi.
5. Menyelenggarakan rapat-rapat lapangan secara berkala, membuat laporan
mingguan dan bulanan pekerjaan pengawasan, dengan masukan hasil rapat-
rapat lapangan, laporan harian, mingguan dan bulanan pekerjaan konstruksi
yang dibuat oleh Pemborong.
6. Menyusun berita acara kemajuan pekerjaan, pemeliharaan pekerjaan, serah
terima pertama dan kedua pekerjaan konstruksi.
7. Menyetujui program kerja harian/mingguan dan gambar-gambar
pelaksanaan (Shop Drawings) yang diajukan oleh Pemborong.
8. Meneliti gambar-gambar yang telah sesuai dengan pelaksanaan (As-Built
drawings) sebelum serah terima pertama.
9. Menyusun daftar cacat / kerusakan sebelum serah terima pertama,
mengawasi perbaikannya pada masa pemeliharaan, dan
10. Menyusun laporan akhir pekerjaan pengawasan.
E. Focus Pengawasan Pekerjaan Pembangunan Rumah Khusus
Dalam melaksanakan pengawasan pekerjaan pembangunan rumah khusus
terdapat beberapa hal yang harus menjadi fokus pengawasan untuk masing-
masing pekerjaan.
38 Pembangunan Rumah Khusus
Tabel 1 Focus Pengawasan Pekerjaan Pembangunan Rumah Khusus
No. Pekerjaan Fokus Pengawasan Pekerjaan
Semua Jenis Pekerjaan a. Ketersediaan Gambar Kerja b. Persetujuan Material c. Permohonan Mulai Pekerjaan
I. Pekerjaan Persiapan
1 Persiapan dan Pembersihan Lahan
a. Pengukuran dan pematokan lokasi b. Ketersediaan jalan masuk tempat
pekerjaan, fasilitas penerangan dan air bersih untuk pelaksanaan pekerjaan
c. Pembersihan lokasi pekerjaan
2 Pekerjaan Pengamanan Lapangan dan Pengadaan Sarana
a. Larangan yang tidak berkepentingan memasuki tempat pekerjaan
b. Pembongkaran Bangunan Sementara setelah berakhirnya pekerjaan
c. Perlindungan terhadap milik umum al. jalan, saluran, kebersihan lingkungan dan utilitas menjadi tanggung jawab kontraktor
II. Struktural
1 Penentuan Tinggi Peil/Level a. Elevasi Lantai dari jalan lingkungan b. Spesifikasi Alat Ukur yang
dipergunakan
2 Galian dan Urugan a. Dimensi Galian harus sesuai gambar b. Harus diperhatikan adanya
kemungkinan utilitas bawah tanah c. Permukaan urugan harus dibersihkan
sebelum pengurugan d. Ketebalan pengurugan maksimum
setiap lapisan harus sesuai spesifikasi
3 Pondasi Batu Kali a. Pada dasar galian pondasi perlu dipasang urugan pasir setebal 10 cm
b. Dipasang dengan campuran sesuai spesifikasi
c. Tiap batu dipasang penuh dengan adukan sehingga dapat melekat sempurna satu sama lain
4 Beton a. Material harus bersih b. Ada Campuran Kerja / Job Mix
Pembangunan Rumah Khusus 39
No. Pekerjaan Fokus Pengawasan Pekerjaan
c. Pengujian Kuat Tekan d. Cetakan beton harus kuat dan rapih
III. Arsitektur
1 Pasangan Dinding a. Dari permukaan sloof 30 cm dan di daerah basah setinggi 160 cm digunakan aduk rapat air.
b. Pemasangan dinding batako dilakukan bertahap berdiri maksimum 10 lapis setiap harinya, diikuti cor kolom praktis
2 Plesteran dan Acian Dinding
a. Plesteran dinding diperkenankan setelah selesai pemasangan instalasi pipa, listrik dan plumbing untuk seluruh bangunan
b. Ketebalan maksimum plesteran 2,5 cm c. Setelah acian selesai, acian harus
dibasahi terus menerus sekurang – kurangnya 7 hari.
3 Rangka dan Penutup Atap a. Harus ada pemaparan produk sebelum pelaksanaan pemasangan rangka dan penutup atap dan harus sesuai dengan brosur yang dilampirkan pada saat tender
b. Perakitan kuda-kuda harus dilakukan di workshop dengan menggunakan mesin rakit (Jig
c. Overlapping minimal penutup atap/genteng metal sesuai spesifikasi
4 Plafond a. Periksa unit ceiling penggantung untuk mengetahui ketidakrataan, ketidaksamaan dan kelembaban
b. Dipasang sedemikian rupa dengan penguat-penguat sehingga menghasilkan permukaan yang rata, horizontal dan tidak bergelombang
c. Jangan memasang ceiling mendahului pemasangan elektrikal dan mekanikal
5 Kusen, Daun Pintu dan Jendela
a. Permukaan rangka kayu harus diserut, rata, lurus dan siku
40 Pembangunan Rumah Khusus
No. Pekerjaan Fokus Pengawasan Pekerjaan
b. Pekerjaan kusen dan daun pintu/jendela harus dikerjakan di workshop
c. Seluruh kayu harus di anti rayap
6 Alat Penggantung dan Pengunci
a. Kunci – kunci tanam harus terpasang kuat pada rangka daun pintu.
b. Untuk pintu panel menggunakan engsel yang kuat dan biasanya dipasang sekurang-kurangnya 3 buah
7 Kaca dan Cermin a. Pemotongan kaca harus rapi dan lurus, harus menggunakan alat pemotongan kaca khusus
b. Sisi kaca yang tampak maupun yang tidak tampak akibat pemotongan, harus digerinda/dihaluskan
8 Finishing Lantai dan Dinding
a. Pekerjaan finishing lantai harus dikerjakan setelah pekerjaan pendukung di bawahnya (pasir urug, rabat beton, water proofing) sudah diselesaikan
b. Siar-siar diisi dengan grout semen dan cairan penambah zat pengisi, nat/perekat adhesive yang telah disetujui
9 Pengecatan a. Harus membuat mock-up pada satu bidang untuk setiap warna dan jenis cat yang diperlukan.
b. Permukaan dinding yang akan dicat harus kering minimal telah berusia 28 hari
c. Bidang cat harus licin, utuh, mengkilap, tidak ada gelembung dan dijaga dari pengotoran
IV. Sanitair
1 Sanitair dan Aksesoris a. Semua tipe sanitair dan perlengkapan yang akan dipasang harus dicek dengan baik, tidak ada bagian yang gumpil, retak atau cacat tersembunyi lainnya
Pembangunan Rumah Khusus 41
No. Pekerjaan Fokus Pengawasan Pekerjaan
b. Pemasangan santair harus baik, rapi, lurus dan penyambungan instalasi plumbingnya tidak boleh bocor
2 Septik Tank dan Peresapan a. Penggalian septic tank dan peresapan harus dilakukan dengan hati – hati dan memperhatikan kondisi sekitarnya
b. Dinding resapan dibuat dari pasangan batako sesuai gambar dan dibagian atas resapan ditutup cor beton
c. Pipa penghubung dari septic tank ke peresapan harus baik dan menggunakan pipa
3 Drainase a. Pasangan untuk drainase harus sesuai campurannya
b. Untuk pemasangan gorong-gorong beton harus diperhatikan sambungan dan elevasi inlet dan ouletnya
V. Mekanikal dan Elektrikal
1 Sistem Distribusi Daya Listrik
a. Pengadaan dan pemasangan sistem distribusi daya listrik harus sesuai dengan spesifikasi yang telah ditentukan
b. Termasuk perbaikan selama dalam masa pemeliharaan
2 Penerangan dan Kontak-Kontak
a. Test Penyalaan dilakukan setelah semua instalasi terpasang semua
b. Untuk pemasangan kabel bawah tanah perlu memperhatikan kedalaman penanaman kabel
3 Plumbing a. Sistem pengisian tangki atas menggunakan pompa sumur dangkal yang bekerja secara otomatis perlu dicek kapasitas head nya
b. Perlu dilakukan pengetesan kebocoran instalasi distribusi
42 Pembangunan Rumah Khusus
F. Pengendalian Pembangunan Rumah Khusus
Untuk pengendalian penyelenggaraan konstruksi dapat mengacu pada Peraturan
Menteri PU Nomor 06.PRT/M/2008 tentang Pedoman Pengawasan
Penyelenggaraan Dan Pelaksanaan Pemeriksaan Konstruksi Di Lingkungan
Departemen Pekerjaan Umum dimana didalamnya termuat daftar simak untuk
pengawasan penyelenggaraan pekerjaan konstruksi.
Daftar Simak pengawasan penyelenggaraan pekerjaan konstruksi ini merupakan
sarana untuk pengawasan melekat dan pengendalian penyelenggaraan
pekerjaan konstruksi yang harus dilaksanakan oleh baik setiap Unit Pelaksana
Teknis Pusat (pejabat yang ditugasi), maupun Atasan Langsung, Pembantu Atasan
dan Atasan, minimal harus digunakan pada setiap tahapan pelaksanaan kegiatan
secara sistematis dan berkesinambungan.
Berikut adalah daftar simak untuk tahapan kegiatan pembangunan fisik yang
tercantum dalam peraturan tersebut.
Tabel 2 Daftar Simak Pengendalian Pembangunan Rumah Khusus
No. Uraian Kegiatan Langkah Pengendalian
1 SPMK Surat Perintah Mulai Kerja (selambat-lambatnya 14 sejak penandatanganan kontrak). Dalam SPMK dicantumkan batas waktu selambat-lambatnya dimulainya pekerjaan
Buat SPMK secara normatif maupun substantif Cermati ketentuan umum administrasi, baik dalam dokumen maupun dalam pelaksanaannya
2 Rapat persiapan pelaksanaan kontrak (PCM) selambat-lambatnya 7 hari sejak SPMK) dibahas antara lain mengenai :
● organisasi kerja ● tata cara pengaturan
pelaksanaan pekerjaan ● jadual pelaksanaan
pekerjaan
Lakukan rapat persiapan pelaksanaan kontrak, dan buat berita acaranya Pantau proses kegiatan pelaksanaan mengenai kesesuaiannya dengan kesepakatan dalam berita acara tersebut di atas
Pembangunan Rumah Khusus 43
No. Uraian Kegiatan Langkah Pengendalian
● jadual pengadaan, mobilisasi peralatan dan personil
● penyusunan rencana dan pelaksanaan pemeriksaan lapangan
● pendekatan kepada masyarakat dan pemda setempat mengenai rencana kerja
● penyusunan program mutu proyek
Laporkan program mutu ke Atlas untuk mendapatkan penilaian dan persetujuan
3 Program mutu Paling tidak berisi : ● informasi pengadaan B/J ● organisasi proyek,pengguna
dan penyedia B/J ● jadwal pelaksanaan ● prosedur pelaksanaan
pekerjaan ● prosedur instruksi kerja ● prosedur pengujian dan
testing ● pelaksana kerja
Lakukan evaluasi terhadap program mutu yang dibuat, apakah sudah sesuai dengan kondisi lapangan, buat berita acaranya
4 Mobilisasi paling lambat 30 hari sejak SPMK, meliputi :
● mendatangkan peralatan ● mempersiapkan fasilitas ● sesuai dokumen kontrak ● mendatangkan ● personil/tenaga ahli ● mendatangkan peralatan
pendukung
Teliti hasil evaluasi terhadap kebenaran proses mobilisasi, dan berita acaranya
5 Pemeriksaan bersama (Mutual Check) Dilakukan pada awal pelaksanaan kontrak, Dilaksanakan oleh Panitia/pejabat peneliti pelaksanaan kontrak/Tim Mutual Check/ Personal Inti Satker dengan Konsultan Pengawas (bila
Cek pelaksanaan mutual check : ● Teliti pelaksanaan mutual
check ● Teliti berita acara hasil
mutual check
44 Pembangunan Rumah Khusus
No. Uraian Kegiatan Langkah Pengendalian
ada) dan Kontraktor, khususnya untuk:
● peninjauan dan penyempurnaan gambar kerja serta volume pekerjaan sesuai kondisi lapangan
● penyusunan kontrak change order, serta amandemen kontrak bila diperlukan
● Teliti hasil evaluasi, baik secara normatif maupun substantif dan laporkan ke Atlas
6 Tinjauan Desain ● Di dalam dokumen harus
diyakinkan bahwa desain telah mencakup semua persyaratan produk atau spesifikasi teknis dan proses pelaksanaan pekerjaan
● Desain sesuai kemampuan proses (biaya dan waktu) dalam arti lingkup kegiatan yang akan dilaksanakan masih dalam batas kemampuan anggaran biaya yang wajar serta ketersediaan waktu yang memadai
● Desain memenuhi persyaratan fungsional dan operasional yang berarti dapat dilaksanakannya dan menjamin produk yang dihasilkan dapat difungsikan dan dioperasionalkan
● Perubahan desain harus mendapat persetujuan dari pejabat yang berwenang sesuai dengan tingkat perubahan dan kewenanganannya
● Teliti hasil evaluasi terhadap
kesesuaian dan akurasi desain yang dipergunakan, baik secara normatif maupun substantif dan berita acaranya.
● Bila terjadi perubahan desain teliti kewenangan legalitas perubahan desain tersebut sesuai dng tingkatannya : o perubahan s.d. 10% merupakan kewenangan tingkat perencana setempat o perubahan di atas 10% harus mendapat persetujuan Eselon I
7 Pembayaran uang muka Dapat diberikan uang muka sesuai dng ketentuan dlm kontrak, dng menyerahkan jaminan uang muka
Teliti analisis rencana penggunaan uang muka yg diajukan oleh penyedia jasa dalam pelaksanaan pekerjaan.
Pembangunan Rumah Khusus 45
No. Uraian Kegiatan Langkah Pengendalian
8 Buku harian dan Laporan harian Penyedia jasa wajib membuat buku harian sebagai bahan laporan harian pekerjaan berupa rencana dan realisasi pekerjaan. Buku harian harus disetujui oleh Direksi Pekerjaan dan Konsultan Pengawas (bila ada) Laporan harian berisi : • kuantitas dan macam bahan yg ada • penempatan tenaga kerja • jumlah,jenis, dan kondisi peralatan • kuantitas pekerjaan • keadaan cuaca • catatan lain yg berkaitan dng pelaksanaan • Laporan mingguan merupakan rangkuman dari laporan harian, dan berisi kemajuan fisik pekerjaan dalam periode satu minggu beserta hal- hal yang perlu disampaikan • Laporan bulanan merupakan rangkuman dari laporan mingguan dalam periode satu bulan
9 Pengukuran Prestasi Pekerjaan Penyedia jasa beserta Direksi Pekerjaan dan Konsultan (bila ada) melakukan perhitungan prestasi fisik pekerjaan secara periodik sebagaimana ditetapkan dalam kontrak
Pantau dan evaluasi hasil pengukuran prestasi pekerjaan secara periodik dan laporan ke Atlas
10 Pembayaran prestasi pekerjaan Dapat dilakukan dengan sistem bulanan atau termijn sesuai dlm kontrak, dengan memperhitungkan potongan jaminan pemeliharaan (retention money), angsuran uang muka, dan denda (bila ada)
Pantau dan evaluasi pemeriksaan bersama dengan penyedia jasa terhadap prestasi kemajuan yang dicapai dan berita acaranya
46 Pembangunan Rumah Khusus
No. Uraian Kegiatan Langkah Pengendalian
11 Perubahan Kegiatan Pekerjaan Bila terjadi perbedaan yg signifikan antara kondisi lapangan dng dokumen kontrak, maka dapat dilakukan perubahan kontrak yg meliputi : - menambah/ mengurangi volume pekerjaan - menambah/mengurangi jenis pekerjaan - mengubah spesifikasi sesuai lapangan Pekerjaan tambah tidak boleh melebihi 10% dari kontrak awal, dng perintah perubahan secara tertulis oleh pengguna jasa
Teliti hasil evaluasi terhadap perubahan pekerjaan, baik pekerjaan tambah maupun kurang, dan hasil negosiasi (bila ada) sesuai ketentuan yang berlaku, dan berita acaranya
12 Denda dan ganti rugi Besarnya denda keterlambatan 1 per mil dari harga kontrak setiap hari keterlambatan Besarnya ganti rugi atas keterlambatan pembayaran adalah sebesar bunga thd nilai tagihan yg terlambat
Teliti hasil evaluasi terhadap keterlambatan yang berakibat diberlakukannya denda sesuai dng ketentuan yang berlaku dalam kontrak, dan berita acaranya Evaluasi adanya hambatan yang mengakibatkan adanya ganti rugi dari pengguna jasa
13 Penyesuaian / eskalasi harga : kontrak >12 bulan - berlaku bagi seluruh kegiatan mata pembayaran, tidak termasuk keuntungan dan overhead - diberlakukan dengan jadwal pelaksanaan kontrak atau addendum (on schedule) untuk pekerjaan yang terlambat menggunakan indeks jadwal kontrak awal
Teliti hasil evaluasi terhadap penyesuaian harga, baik secara normatif maupun substantif dan berita acaranya
14 Force majeure Penyedia jasa memberitahukan dalam waktu 14 hari dari hari terjadinya keadaan kahar dengan
Teliti hasil evaluasi kondisi keadaan kahar, dan berita acaranya
Pembangunan Rumah Khusus 47
No. Uraian Kegiatan Langkah Pengendalian
menyertakan pernyataan kahar dari instansi yang berwenang
15 Penghentian dan Pemutusan Kontrak : • Penghentian kontrak : a) pekerjaan selesai b) terjadi hal-hal yg diluar kekuasaan kedua belah pihak • Pemutusan kontrak/termination : a) penyedia jasa cidra janji b) terbukti KKN c) sanksi : pencairan jaminan
pelaksanaan, sisa jaminan UM, dan masuk daftar hitam
Teliti kejadianpenghentian kontrak sesuai dengan situasi dan kondisi yang terjadi berdasarkan ketentuan yang berlaku, dan berita acaranya. • Teliti kejadian pemutusan kontrak secara sepihak bila telah dilakukan upaya SCM dan tidak tercapai kesepakatan dalam three parties agreement, atau hal-hal lain diluar tersebut di atas
16 Perpanjangan waktu pelaksanaan yang layak dan wajar, yaitu : • pekerjaan tambah • perubahan desain • keterlambatan oleh pengguna jasa masalah diluar kendali penyedia jasa • keadaan kahar
Teliti analisis kelayakan dan kewajaran alasan perpanjangan waktu,dan berita acaranya
17 Kerjasama penyedia jasa dengan sub kontraktor : • Nilai kontrak >25M diwajibkan • Bukan pekerjaan utama • Persetujuan pengguna jasa • Dituangkan dalam kontrak utama
Teliti hasil evaluasi kerja sama antara penyedia barang/jasa dengan sub kontraktornya, apakah sudah sesuai dengan ketentuan yang berlaku, dan berita acaranya
18 Kompensasi Kompensasi dapat diberikan kepada penyedia jasa apabila pengguna jasa terbukti merugikan penyedia jasa sebagaimana ditentukan dlm Kepmen 257/2004 tentang Kompensasi
Pantau dan evaluasi kejadian kompensasi akibat kelemahan yang terjadi dan solusi tindak lanjutnya
19 Dispute / perselisihan Dispute settlement dapat diselesaikan melalui :
Pantau dan evaluasi adanya dispute/perselisihan akibat
48 Pembangunan Rumah Khusus
No. Uraian Kegiatan Langkah Pengendalian
• Pengadilan (court) • Di luar pengadilan : a) amicable settlement / negotiation b) conciliation (konsiliasi) c) mediation (mediasi) d) arbitration (BANI) Penyelesaian perselisihan lebih lanjut diatur dalam syarat syarat khusus kontrak. Pengeluaran biaya untuk penyelesaian perselisihan ditanggung oleh kedua belah pihak.
kelemahan yang terjadi dan solusi tindak lanjutnya
Pembangunan Rumah Khusus 49
No. Uraian Kegiatan Langkah Pengendalian
20 u. Serah terima pekerjaan: • Setelah pekerjaan selesai 100%, permintaan tertulis dari penyedia jasa kepada pengguna jasa • Penilaian dari pengguna jasa terhadap hasil pekerjaan yg selesai • Setelah sesuai ketentuan, Pengguna jasa menerima seluruh hasil (PHO) • Fisik 100% dibayar 95%, sedangkan 5% merupakan retensi selama masa pemeliharaan • Atau dibayar 100% dng jaminan bank 5% • Penyedia jasa wajib memelihara hasil pekerjaan selama masa pemeliharaan • Setelah masa pemeliharaan berakhir, penyedia jasa mengajukan permintaan secara tertulis kepada pengguna untuk penyerahan akhir • Pengguna jasa wajib menerima penyerahan akhir (FHO) setelah semua kewajiban selama masa pemeliharaan dilaksanakan dng baik sesuai dengan ketentuan yg berlaku • Bila penyedia jasa tidak melaksanakan kewajiban sebagaimana mestinya, maka retensi bisa dipergunakan utk biaya perbaikan atau mencairkan jaminan bank
Teliti pelaksanaan serah terima pekerjaan sesuai dengan ketentuan yang berlaku, dan berita acaranya. Teliti hasil evaluasi terhadap pembayaran akhir pekerjaan, apakah sudah sesuai dengan kondisi lapangan dan ketentuan yang berlaku, dan berita acaranya. Teliti hasil evaluasi pelaksanaan pemeliharaan, baik secara normatif maupun substantif dan berita acaranya
21 Laporan Hasil Penilaian Pelaksanaan Program Mutu
Teliti laporan hasil pelaksanan program mutu (SMM) sesuai ketentuan yang berlaku
50 Pembangunan Rumah Khusus
G. Kontrak Kritis
1. Kriteria Penilaian Kontrak Kritis
Dalam pelaksanaan kontrak pembangunan rumah khusus apabila terjadi
keterlambatan pekerjaan, maka perlu dilakukan evaluasi terhadap kemajuan
pekerjaan yang telah dicapai oleh penyedia jasa, apakah kontrak masih dalam
kondisi normal atau sudah pada tahap kritis. Untuk itu perlu adanya kriteria
penilaian kondisi kontrak yang berada dalam kondisi kritis. Berdasarkan
Peraturan Menteri PUPR Nomor 31/PRT/M/2015 tentang Perubahan Ketiga
Peraturan Menteri Pekerjaan Umum Nomor 07/PRT/M/2011 tentang Standar
Dan Pedoman Pengadaan Pekerjaan Konstruksi dan Jasa Konsultansi yang
tercantum dalam syarat –syarat umum kontrak pasal 43, telah ditetapkan
kriteria penilaian kondisi kritis sebagai berikut :
a) Dalam periode I (rencana fisik pelaksanaan 0% -70% dari kontrak), selisih
keterlambatan antara realisasi fisik pelaksanaan dengan rencana
pelaksanaan (d) lebih besar 10%.
b) Dalam periode II (rencana fisik pelaksanaan 70% - 100% dari kontrak),
selisih keterlambatan antara realisasi fisik pelaksanaan dengan rencana
pelaksanaan (d) lebih besar 5%;
c) Dalam periode II (rencana fisik pelaksanaan 70% - 100% dari kontrak),
selisih keterlambatan antara realisasi fisik pelaksanaan dengan rencana
pelaksanaan (d) kurang dari 5% dan akan melampaui tahun anggaran
berjalan.
Kondisi Kritis secara grafis dapat dilihat seperti pada Gambar 16 dan 17,
dimana pada gambar 16 terlihat bahwa pada periode I terjadi keterlambatan
> 10 % dan pada gambar 17 terlihat pada periode II terjadi keterlambatan >
5%.
Pembangunan Rumah Khusus 51
Gambar 16 Kondisi Kontrak Kritis Pada Periode I, d >10%
Gambar 17 Kondisi Kontrak Kritis Pada Periode II, d >5%
52 Pembangunan Rumah Khusus
2. Penanganan Kontrak Kritis
Berdasarkan Peraturan Menteri PUPR Nomor 31/PRT/M/2015 tentang
Perubahan Ketiga Peraturan Menteri Pekerjaan Umum Nomor 07/PRT/M/2011
tentang Standar Dan Pedoman Pengadaan Pekerjaan Konstruksi dan Jasa
Konsultansi yang tercantum dalam syarat –syarat umum kontrak pasal 43,
telah ditetapkan cara penanganan kontrak kritis sebagai berikut :
a) Show Cause Meeting (SCM)
1) Pada saat kontrak dinyatakan kritis direksi pekerjaan menerbitkan surat
peringatan kepada penyedia dan selanjutnya menyelenggarakan SCM.
2) Dalam SCM direksi pekerjaan,direksi teknis dan penyedia membahas dan
menyepakati besaran kemajuan fisik yang harus dicapai oleh penyedia
dalam periode waktu tertentu (uji coba pertama) yang dituangkan dalam
berita acara SCM tingkat Tahap I
3) Apabila penyedia gagal pada uji coba pertama, maka harus
diselenggarakan SCM Tahap II yang membahas dan menyepakati besaran
kemajuan fisik yang harus dicapai oleh penyedia dalam periode waktu
tertentu (uji coba kedua) yang dituangkan dalam berita acara SCM Tahap
II
4) Apabila penyedia gagal pada uji coba kedua, maka harus diselenggarakan
SCM Tahap III yang membahas dan menyepakati besaran kemajuan fisik
yang harus dicapai oleh penyedia dalam periode waktu tertentu (uji coba
ketiga) yang dituangkan dalam berita acara SCM. Tahap III
5) Pada setiap uji coba yang gagal, PPK harus menerbitkan surat peringatan
kepada penyedia atas keterlambatan realisasi fisik pelaksanaan
pekerjaan.
b) Dalam hal terjadi keterlambatan dan akan melampaui tahun anggaran
berjalan akibat kesalahan Penyedia Pekerjaan Konstruksi, sebelum
dilakukan pemutusan kontrak Penyedia Pekerjaan Konstruksi dapat diberi
kesempatan menyelesaikan pekerjaan sampai dengan 50 (lima puluh) hari
kalender sejak masa berakhirnya pelaksanaan pekerjaan dengan
diberlakukan denda sebesar 1/1000 (satu perseribu) dari nilai Kontrak atau
nilai bagian Kontrak apabila ditetapkan serah terima pekerjaan secara
Pembangunan Rumah Khusus 53
parsial untuk setiap hari keterlambatan. Kesempatan menyelesaikan
pekerjaan selama 50 (lima puluh) hari kalender tersebut dapat melampaui
tahun anggaran berjalan.
c) Dalam hal penyelesaian pekerjaan akibat keterlambatan melampaui tahun
anggaran berjalan, diterbitkan adendum untuk mencantumkan sumber
dana tahun anggaran berikutnya atas sisa pekerjaan yang akan diselesaikan
dan memperpanjang masa berlaku jaminan pelaksanaan.
d) Dalam hal keterlambatan yang termasuk kriteria kontrak kritis, setelah
dilakukan penanganan kontrak kritis sesuai poin a) , PPK dapat langsung
memutuskan kontrak secara sepihak dengan mengesampingkan Pasal 1266
Kitab Undang-Undang Hukum Perdata. PPK dapat memutuskan Kontrak
secara sepihak, apabila :
● kebutuhan barang/jasa tidak dapat ditunda melebihi batas
berakhirnya kontrak;
● berdasarkan penelitian PPK, Penyedia Barang/Jasa tidak akan
mampu menyelesaikan keseluruhan pekerjaan walaupun diberikan
kesempatan sampai dengan 50 (lima puluh) hari kalender sejak
masa berakhirnya pelaksanaan pekerjaan untuk menyelesaikan
pekerjaan; dan/atau
● setelah diberikan kesempatan menyelesaikan pekerjaan sampai
dengan 50 (lima puluh) hari kalender sejak masa berakhirnya
pelaksanaan pekerjaan, Penyedia Barang/Jasa tidak dapat
menyelesaikan pekerjaan.
H. Latihan
1. Jelaskan instrumen apa saja yang dibutuhkan dalam pengawasan
pembangunan rumah khusus.
2. Apa saja lingkup pekerjaan konsultan pengawas pembangunan rumah
khusus.
3. Jelaskan beberapa focus pengawasan pada pekerjaan struktur pada
pembangunan rumah khusus
4. Apa kriteria kontrak kritis dan bagaimana cara penanganannya.
54 Pembangunan Rumah Khusus
I. Rangkuman
Materi pokok tentang pengawasan pembangunan rumah khusus berisi tentang
instrumen yang dipergunakan dalam pengawasan, lingkup pekerjaan
pengawasan, fokus pengawasan pekerjaan pembangunan rumah khusus dan
pengendalian pembangunan rumah khusus serta kriteria dan penanganan
kontrak kritis.
Pengawasan dan pengendalian pembangunan diperlukan untuk terjaminnya
pencapaian 3 hal, yaitu mutu, biaya dan waktu, Mutu pekerjaan berkaitan
dengan ukuran komponen bangunan dan volume pekerjaan, bahan bangunan
yang dipergunakan berikut spesifikasi teknisnya, dan kerapihan pemasangan oleh
pekerja konstruksi, Biaya berkaitan dengan pengadaan bahan bangunan dan
upah pengerjaan serta hal-hal yang mempengaruhi, misalnya harus
mendatangkan bahan bangunan dan/atau tenaga kerja dari luar daerah dan
sebagainya, sedangkan waktu berkaitan dengan lamanya waktu yang dibutuhkan
(durasi) untuk pemasangan setiap komponen bangunan, termasuk metoda kerja.
Metoda borongan pekerjaan oleh mandor atau kepala tukang misalnya, biasanya
lebih cepat daripada metoda harian. Waktu dan mutu juga dipengaruhi oleh
ketrampilan tukang dalam pengerjaan yang memerlukan ketelitian lebih tinggi,
misalnya pekerjaan plesteran tidak bergelombang, pertemuan dinding yang siku
dan lurus, pemasangan keramik lantai tidak bergelomang dengan nad (karak
antar keramik terpasang) yang sama dan sebagainya.
Pembangunan Rumah Khusus 55
BAB 4
PENUTUP
56 Pembangunan Rumah Khusus
Penutup
A. Kesimpulan
Pembangunan Rumah Khusus ini menjelaskan tentang tahapan dan mekanisme
pelaksanaan pembangunan dan pengawasan serta pengendalian dalam
pembangunan rumah khusus. Peran sumber daya manusia sebagai pelaku utama
sangat penting sehingga diperlukan peningkatan kualitas SDM yang ahli dan
terampil dengan jumlah yang cukup, baik pada tahap pelaksanaan maupun
pengawasan dan pengendalian pembangunan. Selain itu diperlukan juga
penyempurnaan dan kelengkapan dari instrumen – instrumen yang akan
dipergunakan terutama dalam hal pengawasan. Dan juga diperlukan beberapa
strategi yang tepat dalam implementasinya.
B. Tindak Lanjut
Materi mengenai Pembangunan Rumah Khusus ini disampaikan agar peserta
pelatihan sebagai pengelola rumah khusus dapat memahami dan menjelaskan
tahapan – tahapan pelaksanaan pembangunan dan pengawasan serta
pengendalian pembangunan rumah khusus. Untuk lebih memperdalam
penguasaan diharapkan peserta dapat mempelajari bahan terkait dengan lebih
detail, dan melihat pelaksanaan pembangunan rumah khusus di lapangan.
Pembangunan Rumah Khusus 57
DAFTAR PUSTAKA
Rencana Kerja Dan Syarat – Syarat Rumah Khusus, Direktorat Rumah Khusus 2017
Permen PU No. 4 Tahun 2009 Tentang Sistem Manajemen Mutu Kementerian
Pekerjaan Umum.
Permen PU No. 6 Tahun 2008 Tentang Pedoman Pengawasan Penyelenggaraan
Konstruksi.
Permen PUPR No. 31/PRT/M/2015 Tentang Perubahan Ketiga Peraturan Menteri
Pekerjaan Umum Nomor 07/PRT/M/2011 tentang Standar Dan Pedoman
Pengadaan Pekerjaan Konstruksi dan Jasa Konsultansi.
Permen PU No. 06/PRT/M/2017 Tentang Izin Mendirikan Bangunan Gedung.
58 Pembangunan Rumah Khusus
GLOSARIUM
Pembangunan Pembangunan rumah baru atau rehabilitasi
bangunan rumah
Pre Construction
Meeting/PCM
Rapat persiapan pelaksanaan pekerjaan
RK3K Rencana Keselamatan dan Kesehatan Kerja
Konstruksi
Pemeriksaan Bersama/
Mutual Check
Pemeriksaan lokasi pekerjaan dengan melakukan
pengukuran dan pemeriksaan detail kondisi lokasi
pekerjaan untuk setiap rencana mata pembayaran
sebelum pelaksanaan konstruksi(Mutual Check 0%).
Pengawasan ialah suatu kegiatan untuk memperoleh kepastian
pelaksanaan pekerjaan/kegiatan telah dilakukan
sesuai dengan rencana semula.
Pengendalian ialah kegiatan memantau, menilai, dan melaporkan
kemajuan proyek disertai tindak lanjutnya
Kontrak Kritis Kontrak dimana telah terjadi keterlambatan dengan
besaran tertentu seperti telah ditetapkan dalam
peraturan
Rapat Pembuktian /
Show Cause Meeting
Rapat yang dilakukan untuk penanganan dan
pengendalian kontrak kritis
Pembangunan Rumah Khusus 59
60 Pembangunan Rumah Khusus
Lampiran 1 : CONTOH PETUNJUK TEKNIS
BUKU PETUNJUK TEKNIS
PHO DAN FHO PEKERJAAN RUMAH KHUSUS
DIREKTORAT RUMAH KHUSUSDIREKTORAT JENDERAL PENYEDIAAN PERUMAHAN
KEMENTERIAN PEKERJAAN UMUM DAN PERUMAHAN RAKYAT
i
KATA PENGANTAR
Puji dan syukur kami panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa, karena atas
karunia dan rahmatNya, Direktorat Rumah Khusus dapat menyusun Petunjuk
Teknis PHO dan FHO Pekerjaan Rumah Khusus sebagai acuan bagi Satker untuk
melaksanakan PHO dan FHO pembangunan rumah khusus.
Petunjuk Teknis PHO dan FHO Pekerjaan Rumah Khusus menyajikan
pelaksanaan PHO dan FHO dan dokumen administrasi yang perlu dilengkapi dalam
pelaksanaan serah terima rumah khusus. Petunjuk Teknis PHO dan FHO Pekerjaan
Rumah Khusus berisikan tata cara PHO, FHO dan peran masing-masing penyedia
jasa, PPK dan PPHP. Untuk kelengkapan dokumen administrasi persiapan hibah
dan alih status, dokumen-dokumen yang perlu disiapkan oleh satuan kerja.
Dengan disusun Petunjuk Teknis PHO dan FHO ini diharapkan para PPK dapat
mempersiapkan administrasi sejak awal pelaksanaan pembangunan rumah khusus
sehingga pelaksanaan PHO dan FHO secara administrasi dapat
dipenuhi/dilengkapi.
BA PHO dan FHO merupakan salah satu persyaratan dalam pelaksanaan hibah
dan alih status, sehingga pelaksanaan hibah dan alih status dapat dilaksanakan
setelah BA FHO ditandatangani.
Akhir kata, kami sampaikan terima kasih kepada semua pihak yang telah
memberikan masukan, saran dan kritikan dalam penyusunan Petunjuk Teknis PHO
dan FHO Pekerjaan Rumah Khusus. Semoga Petujuk Teknis ini dapat memberikan
manfaat bagi pihak-pihak yang berkepentingan, baik internal dan eksternal.
Jakarta, November 2017
Direktur Jenderal Penyediaan Perumahan
Syarif Burhanuddin
NIP. 19600109 198903 1 007
ii
DAFTAR ISI
Kata Pengantar ……………………………………… i Daftar Isi ……………………………………… ii
Bab I Pendahuluan ……………………………………… 1
1.1 Latar Belakang ……………………………………… 1 1.2 Maksud dan Tujuan ……………………………………… 2
1.3 Dasar Hukum ……………………………………… 2 1.4 Pengertian Umum ……………………………………… 2 1.5 Ruang Lingkup ……………………………………… 3
Bab II PHO dan FHO ……………………………………… 4
2.1 PHO ……………………………………… 4 2.2 FHO ……………………………………… 7
Bab III Persiapan Dokumen
Serah Terima Aset ……………………………………… 11
3.1 Penyiapan Dokumen Hibah Rumah Khusus
Kementerian Pekerjaan
Umum dan Perumahan Rakyat ke Pemerintah
Daerah ……………………………………… 11 3.2 Penyiapan Proses Alih
Status Rumah Khusus
Kementerian PUPR ke
Kementerian/Lembaga
……………………………………… 13
Bab IV Penutup ……………………………………… 15
Lampiran
1
PETUNJUK TEKNIS PHO DAN FHO PEKERJAAN RUMAH KHUSUS
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Penyelenggaraan perumahan untuk memenuhi kebutuhan khusus dapat
dilaksanakan oleh pemerintah dan pemerintah daerah untuk menjamin hak
setiap warga negara untuk menempati, menikmati dan/atau memiliki rumah
yang layak dalam lingkungan yang sehat, aman, serasi dan teratur.
Program pemerintah di bidang perumahan dan permukiman telah
dilaksanakan melalui pembangunan Rumah Khusus yang dianggarkan
melalui APBN Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat. Dalam
menyelenggarakan rumah untuk memenuhi kebutuhan khusus yang layak
huni, Direktorat Jenderal Penyediaan Perumahan melalui Direktorat Rumah
Khusus telah membuat program penyediaan Rumah Khusus.
Pembangunan rumah khusus sejak tahun 2006 sampai dengan tahun
2016 telah mencapai kurang lebih 20.900 unit, tentunya harus disertai
dengan proses pengelolaan dan penghunian yang tepat sehingga dapat
mencapai tujuan terbangunnya rumah khusus yaitu mengurangi jumlah
backlog kepenghunian rumah di Indonesia. Masih banyaknya rumah khusus
yang belum dilakukan serah terima aset kepada Penerima Penyediaan Rumah
Khusus dan belum dilakukan penghunian oleh Penerima Manfaat disebabkan
berbagai kendala, antara lain belum dilaksanakan serah terima pekerjaan
dari Penyedia Jasa Konstruksi kepada PPK Rumah Khusus, dan belum
dilaksanakannya proses PHO dan FHO. Hal ini mengakibatkan rumah
khusus tidak dihuni dan mengalami kerusakan.
Berdasarkan hal tersebut diatas, untuk tertib serah terima pekerjaan dan
persiapan dokumen serah terima aset di lingkungan Direktorat Jenderal
Penyediaan Perumahan dibutuhkan Petunjuk Teknis PHO Dan FHO
Pekerjaan Rumah Khusus.
2
1.2 Maksud dan Tujuan
a. Petunjuk Teknis PHO Dan FHO Pekerjaan Rumah Khusus dimaksudkan
sebagai acuan bagi Satker untuk melakukan PHO dan FHO
pembangunan rumah khusus.
b. Petunjuk Teknis PHO Dan FHO Pekerjaan Rumah Khusus bertujuan agar
tertib serah terima pekerjaan.
1.3 Dasar Hukum
a. Undang-Undang Nomor 1 Tahun 2011 tentang Perumahan dan
Permukiman (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2011 Nomor
7, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5188);
b. Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 79 Tahun 2015 tentang
Perubahan Kedua Atas Peraturan Pemerintah Nomor 29 Tahun 2000
Tentang Penyelenggaraan Jasa Konstruksi;
c. Peraturan Presiden Nomor 4 tahun 2015 tentang Perubahan Keempat
Atas Peraturan Presiden Nomor 54 Tahun 2010 Tentang Pengadaan
Barang/Jasa Pemerintahan.
1.4 Pengertian Umum
a. Rumah Khusus adalah rumah yang diselenggarakan untuk memenuhi
kebutuhan khusus;
b. Provisional Hand Over yang selanjutnya disingkat dengan PHO
merupakan masa berakhirnya pekerjaan selesai 100%;
c. Final Hand Over yang selanjutnya disingkat dengan FHO merupakan
penyerahan akhir setelah masa pemeliharaan selesai;
d. Pemeliharaan rumah khusus adalah kegiatan menjaga keandalan rumah
khusus agar rumah khusus selalu laik fungsi. Kegiatan pemeliharaan itu
merupakan kombinasi dari berbagai kegiatan yang dilakukan untuk
menjaga kualitas. Pemeliharaan adalah bagian vital untuk tetap menjaga
kualitas;
e. Pejabat Pembuat Komitmen yang selanjutnya disingkat PPK adalah
pejabat yang bertanggung jawab atas fisik dan keuangan;
f. Panitia/Pejabat Penerima Hasil Pekerjaan yang selanjutnya disingkat
dengan PPHP adalah panitia/pejabat yang ditetapkan oleh PA/KPA yang
bertugas memeriksa dan menerima hasil pekerjaan;
3
g. Penyedia Barang/Jasa adalah badan usaha atau orang perseorangan
yang menyediakan Barang/Pekerjaan Konstruksi/Jasa Konsultansi/Jasa
Lainnya.Kuasa Pengguna Barang adalah Kepala Satuan Kerja atau
pejabat yang ditunjuk oleh Pengguna Barang untuk menggunakan
barang milik negara/daerah yang berada dalam penguasaannya dengan
sebaik-baiknya;
h. Alih status rumah khusus adalah pemindahan status kepemilikan rumah
khusus dari Kementerian PUPR kepada Kementerian/ Lembaga lain;
i. Hibah rumah khusus adalah pengalihan kepemilikan rumah khusus dari
Pemerintah Pusat kepada Pemerintah Daerah atau kepada pihak lain
tanpa memperoleh penggantian.
1.5 Ruang Lingkup
Ruang lingkup Petunjuk Teknis ini adalah kegiatan setelah pembangunan
fisik rumah khusus selesai yang terdiri dari kegiatan:
Pelaksanaan PHO dan FHO;
Persiapan Dokumen Serah Terima Aset.
4
BAB II
PHO DAN FHO
2.1 PHO
PHO dilakukan setelah kegiatan pekerjaan selesai 100% sesuai dengan gambar
kerja, kuantitas dan kualitas yang dipersyaratkan dalam kontrak.
Bagan Alir PHO
Setelah kegiatan pekerjaan 100% dilakukan beberapa tahapan PHO sebagai
berikut:
a. Setelah kegiatan pekerjaan selesai 100% (seratus persen), Penyedia Jasa
Konstruksi mengajukan permintaan secara tertulis kepada PPK untuk
penyerahan pertama pekerjaan;
b. PPK memberitahukan PPHP untuk melakukan pemeriksaan terhadap hasil
pekerjaan yang telah diselesaikan oleh Penyedia Jasa Konstruksi selambat-
lambatnya 7 (tujuh) hari kalender setelah diterimanya surat permintaan dari
penyedia jasa konstruksi.
c. Setelah melakukan pemeriksaan terhadap hasil pekerjaan, PPHP menyusun
laporan hasil pemeriksaan lapangan dalam bentuk Berita Acara
Pemeriksaan Hasil Pekerjaan dan disampaikan kepada PPK;
5
d. Bila pekerjaan Penyedia Jasa Konstruksi dinilai telah memenuhi
persyaratan, PPK membuat berita acara PHO dan menandatanganinya
bersama dengan Penyedia Jasa Konstruksi. Bila perkerjaan belum
memenuhi persyaratan, PPK memerintahkan Penyedia Jasa Konstruksi
untuk melakukan perbaikan terhadap fisik dan administrasi sesuai dengan
pemeriksaan yang dilakukan oleh PPHP;
e. PPK menyampaikan berita acara PHO kepada Kepala Satuan Kerja;
f. PPK melakukan pembayaran sebesar 100% (seratus persen) dari nilai
kontrak kepada Penyedia Jasa Konstruksi dan Penyedia Jasa Konstruksi
harus menyerahkan Jaminan Pemeliharaan sebesar 5% (lima persen) dari
nilai kontrak;
g. Penyedia Jasa Konstruksi wajib memelihara hasil pekerjaan selama masa
pemeliharaan sehingga kondisi tetap seperti pada saat PHO.
Berdasarkan tahapan PHO diatas dapat dijabarkan dalam tugas dan tanggung
jawab dari masing-masing pihak terkait sebagai berikut:
No Pelaksana
Tugas dan Tanggung Jawab
1 Penyedia Jasa Konstruksi
a. memberitahukan bahwa pelaksanaan pekerjaan
sudah lebih dari 97% dan perkiraan tanggal
selesai 100 % melalui rekomendasi dari Penyedia
Jasa Konsultansi.
b. mengajukan permohonan PHO kepada PPK.
2 PPK
a. membuat rencana kerja proses PHO.
b. menugaskan Penyedia Jasa Konsultansi untuk
memeriksa kemajuan dan kelayakan pekerjaan
yang akan di PHO-kan.
c. melaporkan rencana pelaksanaan PHO kepada
Kepala Satuan Kerja.
d. memberitahukan kepada PPHP untuk
melaksanakan pemeriksaan hasil pekerjaan.
3 Penyedia Jasa Konsultansi
melaporkan hasil kemajuan dan kelayakan
pekerjaan kepada PPK.
6
4 PPHP
a. mengadakan rapat menyusun rencana kerja
pemeriksaan hasil pekerjaan.
b. melaksanakan pemeriksaan hasil pekerjaan
Pengadaan Barang/Jasa sesuai dengan
ketentuan yang tercantum dalam kontrak,
dalam hal:
tidak terdapat cacat fisik dan telah lengkap
administrasi maka dapat disusun Berita
Acara Pemeriksaan Hasil Pekerjaan serta
diserahkan kepada PPK.
Jika terdapat cacat mutu (fisik) dan tidak
lengkapnya administrasi maka hasil
pekerjaan belum bisa diterima, PPHP dengan
melalui PPK memerintahkan Penyedia Jasa
Konstruksi untuk melakukan perbaikan
dan menentukan grace period dan tanggal
definitif PHO.
Pemeriksaan lapangan kembali dilakukan
setelah Penyedia Jasa Konstruksi
melakukan perbaikan. Dan PPHP
menandatangani Berita Acara Serah Terima
Hasil Pekerjaan.
5 PPK
a. memberikan surat perintah perbaikan kepada
Penyedia Jasa Konstruksi sesuai dengan
catatan pemeriksaan lapangan.
b. menandatangani berita acara PHO bersama
dengan Penyedia Jasa Konstruksi.
c. memberikan sanksi kepada Penyedia Jasa
Konstruksi sesuai dengan aturan jika
Penyedia Jasa Konstruksi tidak melaksanakan
perbaikan sesuai tanggal definitif PHO yang
sudah ditentukan.
d. menyampaikan berita acara PHO kepada
Kepala Satuan Kerja.
7
e. melakukan pembayaran sebesar 100%
(seratus persen) dari nilai kontrak kepada
Penyedia Jasa Konstruksi dan Penyedia Jasa
Konstruksi harus menyerahkan Jaminan
Pemeliharaan sebesar 5% (lima persen) dari
nilai kontrak.
6 Penyedia Jasa
Konstruksi
mengajukan pembayaran akhir pekerjaan kepada
PPK berdasarkan Berita Acara PHO.
Adapun Kelengkapan Administrasi yang diperlukan dalam tahapan pelaksanaan
PHO adalah :
a. Kontrak dari Satuan Kerja ;
b. Addendum kontrak (jika ada) dari Satuan Kerja;
c. Surat Perintah Kerja dan Surat Perintah Mulai Kerja dari Satuan Kerja;
d. Laporan Harian, Mingguan, Bulanan, Surat Izin Kerja dan Sistem Manajemen
Keselamatan dan Kesehatan Kerja oleh Penyedia Jasa Konstruksi;
e. Final Quantity dibuat oleh Penyedia Jasa Konstruksi;
f. Shop Drawing (gambar kerja) dibuat oleh Penyedia Jasa Konstruksi;
g. As Built Drawing dibuat oleh Penyedia Jasa Konstruksi;
h. Dokumentasi yang disediakan oleh Penyedia jasa Konstruksi;
i. Jadwal Pelaksanaan yang disediakan oleh Penyedia Jasa Konstruksi;
j. Struktur Organisasi Penyedia Jasa Konstruksi;
k. Termin Kontrak yang disediakan oleh Penyedia Jasa Konstruksi;
l. Standar Manajemen Mutu (Job mix Design, Uji laboratorium,dll) oleh Penyedia
Jasa Konsultansi;
m. Surat Jaminan Pelaksanaan Pekerjaan dari Penyedia Jasa Konstruksi;
n. Commissioning test (hasil test berfungsinya instalasi listrik dan air) dari PPHP.
2.2 FHO
FHO merupakan tahapan akhir pelaksanaan konstruksi yang harus
dilaksanakan oleh Penyedia Jasa Konstruksi.
Pelaksanaan FHO dilakukan setelah PHO dan masa pemeliharaan selesai
dilaksanakan.
8
Bagan Alir FHO
Adapun tahapan FHO setelah masa pemeliharaan selesai dilakukan adalah
sebagai berikut:
a. Penyedia Jasa Konstruksi mengajukan permintaan secara tertulis kepada
PPK untuk penyerahan akhir pekerjaan setelah masa pemeliharaan berakhir;
b. PPK menerima permintaan FHO dari Penyedia Jasa Konstruksi;
c. PPK memberitahukan kepada PPHP untuk melakukan FHO;
d. PPHP melaksanakan pemeriksaan setelah masa pemeliharaan selesai;
e. Jika dalam penilaian pekerjaan Penyedia Jasa Konstruksi dipandang belum
sempurna oleh PPHP, PPHP melalui PPK memerintahkan Penyedia Jasa
Konstruksi untuk memperbaiki kerusakan terhadap fisik Rumah Khusus;
f. Apabila Penyedia Jasa Konstruksi tidak melaksanakan kewajiban
pemeliharaan sesuai kontrak, maka PPK berhak mencairkan jaminan
pemeliharaan untuk membiayai pemeliharaan pekerjaan dan penyedia jasa
konstruksi dikenakan sanksi masuk daftar hitam selama 2 (dua) tahun;
g. Jika pekerjaan konstruksi diterima oleh PPHP. PPK membuat berita acara
FHO dan PPK mengembalikan jaminan pemeliharaan.
9
Tugas dan tanggung jawab dari masing-masing pihak terkait pada tahap FHO
sebagai berikut:
No
Pelaksana
Tugas
1 Penyedia Jasa mengajukan permintaan untuk FHO.
2 PPK
memberitahukan kepada PPHP untuk melakukan
pemeriksaan terhadap fisik.
3 PPHP
a. mengadakan rapat menyusun rencana kerja
pelaksanaan pemeriksaan fisik.
b. melaksanakan pemeriksaan hasil pekerjaan
lapangan (fisik) dalam hal:
tidak terdapat cacat mutu (fisik) maka
dapat disusun Berita Acara Pemeriksaan
dan Penerimaan Hasil Pekerjaan dan
diserahkan kepada PPK.
Jika terdapat cacat mutu (fisik) dan tidak
lengkapnya administrasi maka hasil
pekerjaan belum bisa diterima, PPHP
melalui PPK memerintahkan Penyedia Jasa
Konstruksi untuk melakukan perbaikan
dan menentukan grace period dan tanggal
definitif FHO.
4 Penyedia Jasa
Konstruksi
menindaklanjuti hasil pemeriksaan dari PPHP yang
disampaikan melalui PPK.
5 PPK
a. memberikan sanksi kepada Penyedia Jasa
Konstruksi, jika tidak melakukan perbaikan
berupa daftar hitam selama 2 (dua) tahun dan
PPK mencairkan jaminan pemeliharaan untuk
perbaikan;
b. menandatangani berita acara serah terima
akhir pekerjaan jika pekerjaan Penyedia Jasa
Konstruksi dinilai telah memenuhi persyaratan
10
dan/atau Penyedia Jasa Konstruksi telah
memperbaiki kerusakan fisik.
c. menyampaikan berita acara FHO kepada
Satker.
Kelengkapan administrasi yang diperlukan dalam tahapan pelaksanaan FHO
adalah sebagai berikut:
a. Permintaan tertulis dari Penyedia Jasa Konstruksi kepada PPK untuk FHO;
b. Dokumentasi pelaksanaan pemeliharaan oleh Penyedia Jasa konstruksi;
c. Dokumen perbaikan administrasi (Jika ada) oleh Penyedia Jasa konstruksi.
11
BAB III
PERSIAPAN DOKUMEN SERAH TERIMA ASET
3.1 Penyiapan Dokumen Hibah Rumah Khusus Kementerian Pekerjaan Umum
dan Perumahan Rakyat ke Pemerintah Daerah
Dalam rangka proses hibah, satker/PPK dan pihak terkait di Lingkungan
Direktorat Jenderal Penyediaan Perumahan menyiapkan dokumen sebagai
berikut:
1. Catatan Ringkas Barang (CRB) dari satuan kerja dengan outline sebagai
berikut:
a. dasar pelaksanaan usulan;
b. penerima aset dan peruntukan;
c. nilai aset (Nilai keseluruhan mulai dari perencanaan, pelaksanaan,
pengawasan dll);
d. surat pernyataan kesediaan menerima aset.
2. Fotokopi Surat Pengesahan Daftar Isian Pelaksanaan Anggaran dari
Kementerian Keuangan;
3. Term Of Referance (TOR) ditandatangani oleh Direktur Rumah Khusus;
4. Dokumen kontrak DED dan addendum kontrak DED oleh Penanggung
Jawab Pembuat DED;
5. Surat Pertanggung Jawaban Mutlak dari Satuan Kerja Jika tidak ada
dokumen kontrak DED;
6. Dokumen Kontrak Fisik dan Addendum Kontrak oleh Satuan Kerja;
7. Dokumen Kontrak Manajemen Konstruksi (MK) dan Addendum Kontrak
oleh Satuan Kerja;
8. Dokumen Kontrak Manajemen Pusat (KMP) dan Addendum Kontrak oleh
Satuan Kerja;
9. Berita Acara PHO;
10. Berita Acara FHO;
11. Data Pendukung Informasi oleh petugas BMN Satuan Kerja yang
bersangkutan;
12
12. As Build Drawing oleh Penyedia Jasa Konstruksi yang dikordinir oleh
Penyedia Jasa Konsultansi/PPK;
13. Dokumentasi pelaksanaan pembangunan Rumah khusus oleh Penyedia
Jasa Konstruksi;
14. SK Pengelola BMN oleh Unit Akuntansi Kuasa Pengguna Barang (UAKPB);
15. IMB / Surat Keterangan Dalam Proses Pengurusan diurus oleh Satuan
Kerja;
16. Berita Acara Inventarisasi BMN oleh Kasatker.
Dalam rangka proses hibah Penerima Penyediaan rumah khusus
menyiapkan dokumen berikut:
1. Fotokopi Sertifikat Tanah / Surat Keterangan Dalam Proses / Surat
Keterangan dari Lurah dan Camat bahwa tanah tempat membangun
dalam penguasaan Pemda dan tidak dalam sengketa;
2. Surat keterangan dari Pemda bahwa lokasi pembangunan sesuai
dengan RTRW;
3. Surat pernyataan kesediaan menerima hibah rumah khusus
ditandatangani oleh Bupati/Walikota bermaterai secukupnya.
Dalam hal rumah khusus yang tidak memiliki dokumen kepemilikan dan
tidak memiliki IMB, maka dokumen kepemilikan dan dokumen penunjang
lainnya diganti dengan:
1. Fotokopi dokumen kepemilikan/penguasaan, seperti Akta Jual Beli
(AJB), Girik, Letter C, Berita Acara Serah Terima (BAST) terkait
perolehan barang, dan ledger jalan;
2. Surat Pernyataan Tanggung Jawab bermeterai cukup yang
ditandatangani oleh pejabat struktural yang berwenang di
lingkungan unit organisasi eselon I pada Kementerian/Lembaga
bersangkutan yang menyatakan bahwa tanah tersebut digunakan
dalam penyelenggaraan tugas dan fungsi Kementerian/Lembaga;
3. Surat keterangan dari Lurah/Camat setempat yang memperkuat
pernyataan di atas, jika ada; dan
4. Surat permohonan pendaftaran hak atas tanah dari satuan kerja
pada Kementerian/Lembaga kepada Kantor Pertanahan, jika ada;
13
5. Surat Pernyataan Tanggung Jawab bermeterai cukup yang ditandatangani
oleh pejabat struktural yang berwenang pada Kementerian/Lembaga
bersangkutan yang menyatakan bahwa bangunan tersebut digunakan
dalam penyelenggaraan tugas dan fungsi Kementerian/Lembaga.
3.2 Penyiapan Proses Alih Status Rumah Khusus Kementerian PUPR ke
Kementerian/Lembaga
Rumah khusus yang merupakan alih status dari Kementerian ke
Kementerian diselenggarakan untuk memenuhi kebutuhan khusus yang
dibangun di atas tanah milik Kementerian/Lembaga pengusul untuk
dibangun rumah khusus beserta Prasarana, Sarana dan Utilitas Umum, yang
bersumber dari Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN).
Dalam rangka proses alih status, satker/PPK dan pihak terkait di
Lingkungan Direktorat Jenderal Penyediaan Perumahan menyiapkan
dokumen sebagai berikut:
1. Catatan Ringkas Barang (CRB) dari satuan kerja dengan outline sebagai
berikut:
a. dasar pelaksanaan usulan;
b. penerima aset dan peruntukan;
c. nilai aset (Nomor Kontrak, pelaksana, nilai);
d. surat pernyataan kesediaan menerima aset.
2. Surat Pengesahan DIPA oleh Kasatker;
3. Term Of Referance/TOR dibuat oleh Subdit Perencanaan Direktorat Rumah
Khusus;
4. Dokumen Kontrak DED, Jika Tidak ada DED dapat berupa Surat
Pertanggung Jawaban Mutlak;
5. Dokumen Addendum Kontrak DED dari Subdit Perencanaan Direktorat
Rumah Khusus (kalau ada);
6. Dokumen Kontrak Fisik dan Addendum Kontrak oleh Satuan Kerja;
7. Dokumen Kontrak Manajemen Konstruksi (MK) dan Addendum Kontrak oleh
Satuan Kerja;
8. Dokumen Kontrak Manajemen Pusat (KMP) dan Addendum Kontrak oleh
Direktorat Rumah Khusus;
9. Berita Acara PHO;
10. Berita Acara FHO;
11. Data Pendukung Informasi oleh petugas BMN Satuan Kerja yang
bersangkutan;
14
12. As Build Drawing oleh Penyedia Konstruksi;
13. Dokumentasi BMN oleh Penyedia Konstruksi;
14. SK Pengelola BMN oleh Kasatker (UAKPB);
15. IMB / Surat Keterangan Dalam Proses Pembuatan Oleh Kasatker;
16. Berita Acara Inventarisasi BMN yang akan dihibahkan oleh Kasatker.
Dalam rangka proses alih status Penerima Penyediaan Rumah Khusus
menyiapkan dokumen berikut:
1. Fotokopi Sertifikat Tanah / Surat Keterangan Dalam Proses / Surat
Keterangan Dari Lurah dan Camat Bahwa Tanah Tempat Membangun
Dalam Penguasaan Kementerian / Lembaga Dan Tidak Dalam Sengketa;
2. Surat keterangan dari Pemda bahwa lokasi pembangunan sesuai dengan
RTRW;
3. Surat pernyataan kesediaan menerima alih status Rumah Khusus
ditandatangani oleh Menteri/Kepala Lembaga bermaterai secukupnya.
Dalam hal rumah khusus yang belum memiliki dokumen kepemilikan dan
belum memiliki IMB, maka dokumen kepemilikan dan dokumen penunjang
lainnya diganti dengan :
1. Fotokopi dokumen kepemilikan/penguasaan, seperti Akta Jual Beli
(AJB), Girik, Letter C, Berita Acara Serah Terima (BAST) terkait
perolehan barang, dan ledger jalan;
2. Surat Pernyataan Tanggung Jawab bermeterai cukup yang
ditandatangani oleh pejabat struktural yang berwenang di lingkungan
unit organisasi eselon I pada Kementerian/Lembaga bersangkutan
yang menyatakan bahwa tanah tersebut digunakan dalam
penyelenggaraan tugas dan fungsi Kementerian/Lembaga;
3. Surat keterangan dari Lurah/Camat setempat yang memperkuat
pernyataan di atas, jika ada; dan
4. Surat permohonan pendaftaran hak atas tanah dari satuan kerja pada
Kementerian/Lembaga kepada Kantor Pertanahan, jika ada;
5. Surat Pernyataan Tanggung Jawab bermeterai cukup yang ditandatangani
oleh pejabat struktural yang berwenang pada Kementerian/Lembaga
bersangkutan yang menyatakan bahwa bangunan tersebut digunakan
dalam penyelenggaraan tugas dan fungsi Kementerian/Lembaga.
15
BAB IV
PENUTUP
Petunjuk Teknis PHO dan FHO Pekerjaan Rumah Khusus diharapkan
dapat menjadi acuan pelaksanaan PHO dan FHO terhadap Rumah Khusus yang
telah dibangun bagi Satuan Kerja dilingkungan Direktorat Jenderal Penyediaan
Perumahan.
Pada setiap tahap pekerjaan pembangunan rumah khusus agar dilengkapi
dengan administrasi dan disimpan dengan rapi, guna mempermudah pada
tahap pelaksanaan PHO.
Mengingat bahwa dana pembangunan rumah khusus adalah belanja
barang yang dihibahkan kepada Pemerintah Daerah, dimana waktu proses
hinahnya hanya dalam waktu 6 bulan setelah pembangunan rumah khusus
selesai dilaksanakan, maka diharapkan agar PPK pada setiap pelaksanaan
pekerjaan sudah melengkapi data-data pendukung untuk proses hibah.
Dengan demikian diharapkan proses PHO, FHO dan hibah Rumah Khusus
dapat Terlaksanan tepat waktu.
1
Format 1
Kop Surat Dirjen PnP
PAKTA INTEGRITAS
Saya yang bertanda tangan di bawah ini :
Nama/NIP : .........(Isikan Nama dan NIP PPHP)
Jabatan : .........(Ketua/Sekretaris/Anggota)
Sesuai dengan Keputusan Pengguna Anggaran/Kuasa Pengguna Anggaran pada
Kementerian PUPR dengan Nomor ........ (SK Penetapan PPHP) Tanggal ....... (SK
Penetapan PPHP) Tentang ...... (Penetapan Panitia Penerima Hasil Pekerjaan),
ditunjuk sebagai Pejabat/Panitia Penerima Hasil Pekerjaan (PPHP) untuk paket ......
(pekerjaan/kegiatan), dengan ini menyatakan :
1. Tidak akan melakukan praktek KKN;
2. Akan melaporkan kepada pihak yang berwajib/berwenang apabila ada indikasi KKN di dalam proses serah terima pekerjaan selesai;
3. Dalam proses serah terima pekerjaan selesai, saya berjanji akan melaksanakan tugas sebagai Pejabat/Panitia Penerima Hasil Pekerjaan secara bersih,
transparan, dan profesional dalam arti akan mengerahkan segala kemampuan
dan sumber daya secara optimal untuk memberikan hasil kerja terbaik sesuai tugas dan kewenangan yang diberikan;
4. Apabila Saya melanggar hal-hal yang telah Saya nyatakan dalam Pakta Integritas ini, Saya bersedia dikenakan sanksi moral, sanksi administrasi serta dituntut
ganti rugi dan pidana sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan yang berlaku.
Jakarta, TGL...., Bulan....,20...
Yang menyatakan :
.....................................(Jabatan)
(.................................)
.................................(NIP)
Catatan :
Pakta Integritas ini dibuat sebelum PPHP melaksanakan kegiatan/pekerjaannya dan
dapat dibuat satu kali untuk semua kegiatan yang dilaksanakan atau setiap kali
paket pekerjaan (pekerjaan yang ditugaskan kepada PPHP dicantumkan dalam SK
penunjukan yang bersangkutan sebagai PPHP).
Pakta Integritas ini dipegang oleh PA/KPA, PPK dan PPHP yang bersangkutan.
2
FORMAT SERAH TERIMA PERTAMA (PHO)
3
Format 2
SERAH TERIMA PERTAMA (PHO)
Nomor: .......
Tanggal ....
PEKERJAAN:
PEMBANGUNAN .......
ANTARA
PEJABAT PEMBUAT KOMITMEN
................
DENGAN
PT. ...............
Alamat
KEMENTERIAN PEKERJAAN UMUM DAN PERUMAHAN RAKYAT
DIREKTORAT JENDERAL PENYEDIAAN PERUMAHAN
SATUAN KERJA PENYEDIAAN RUMAH KHUSUS Jl. Pattimura No. 20, Kebayoran Baru, Jakarta Selatan 12110
Telepon/Fax (021) 7245751, (021) 7226601
4
Format 3
Kop Surat Penyedia Jasa Konstruksi
Nama Tempat, ......20..
Nomor :
Perihal : Permintaan PHO Paket .........
Lampiran :
Kepada Yth.
Pejabat Pembuat Komitmen
Di
tempat
Sehubungan dengan pelaksanaan paket/Pakerjaan ........... yang
dilaksanakan sesuai kontrak nomor: ................, tanggal ............. dengan Nilai Rp
........... , dapat kami sampaikan kepada Bapak bahwa pelaksanaan pekerjaan di
lapangan telah selesai 100% pada tanggal ................, maka dengan ini kami
mengajukan permohonan untuk serah terima pekerjaan pertama (PHO).
Demikian kami sampaikan, atas kerja samanya diucapkan terima kasih.
Nama Penyedia Jasa Konstruksi
Nama
Jabatan/ Direktur/Wakil
Direktur
5
Format 4
KEMENTERIAN PEKERJAAN UMUM DAN PERUMAHAN RAKYAT DIREKTORAT JENDERAL PENYEDIAAN PERUMAHAN
SATUAN KERJA PENYEDIAAN RUMAH KHUSUS Jl. Pattimura No. 20, Kebayoran Baru, Jakarta Selatan 12110
Telepon/Fax (021) 7245751, (021) 7226601
Jakarta, ........
Nomor : ...........
Perihal : Permohonan Bantuan Pemeriksaan Pekerjaan Konstruksi
Kontrak Nomor: .... tanggal .... dalam rangka Serah
Terima Pertama Pekerjaan (PHO)
Lampiran : ...........
Kepada Yth.
Ketua Panitia Pemeriksa Hasil Pekerjaan (PPHP)
Pada Pejabat Pembuat Komitmen Penyediaan
Rumah Khusus
Di -
Tempat
Perihal:
Memperhatikan surat dari Direktur PT.... Nomor: .... tanggal ..... perihal Permohonan
Serah Terima Pekerjaan Pertama (PHO), bersama ini kami mohon bantuan Bapak untuk
melakukan pemeriksaan terhadap pekerjaan Penyedia Jasa Konstruksi PT..... dengan
mengacu pada peraturan dan ketentuan yang berlaku, sebelum kami melaksanakan
serah terima pekerjaan pertama pekerjaan tersebut di atas.
Demikian atas perhatian dan kerjasamanya, kami ucapkan terima kasih.
Satuan Kerja Penyediaan Rumah Khusus
Pejabat Pembuat Komitmen
Penyediaan Rumah Khusus
Nama
NIP.
Tembusan disampaikan Kepada Yth. :
1. Kepala Satuan Kerja Penyediaan Rumah Khusus;
2. Pertinggal.
6
Format 5
KEMENTERIAN PEKERJAAN UMUM DAN PERUMAHAN RAKYAT DIREKTORAT JENDERAL PENYEDIAAN PERUMAHAN
SATUAN KERJA PENYEDIAAN RUMAH KHUSUS Jl. Pattimura No. 20, Kebayoran Baru, Jakarta Selatan 12110
Telepon/Fax (021) 7245751, (021) 7226601
Jakarta, ......
Nomor : .....
Perihal : Undangan Evaluasi dan Pemeriksaan Bersama Pekerjaan ...., Kontrak
Nomor: .... tanggal ...., dalam rangka Serah Terima Pertama Pekerjaan
(PHO)
Lampiran : .....
Kepada Yth.
1. Para Anggota Panitia Pemeriksa Hasil Pekerjaan (PPHP)
Paket-Paket Pekerjaan .....;
2. Penyedia Jasa Konsultansi PT. .....;
3. Penyedia Jasa Konstruksi PT. .......
Di –
Tempat
Memperhatikan surat Pejabat Pembuat Komitmen Penyediaan Rumah Khusus Nomor: ....
tanggal .... perihal ...., Kontrak Nomor: .... tanggal ...., dalam rangka Serah Terima Pertama
Pekerjaan (PHO), dengan ini kami mengundang Saudara untuk hadir dalam Acara Evaluasi
dan Pemeriksaan Bersama secara visual serta penilaian mutu pekerjaan untuk pekerjaan
tersebut di atas, yang akan dilaksanakan pada:
Hari/Tanggal : ....
Waktu : ....
Tempat : ....
Mengingat pentingnya acara tersebut, dimohon untuk hadir tepat pada waktunya.
Demikian atas perhatian dan kerjasamanya, kami ucapkan terima kasih.
Panitia Pemeriksan Hasil Pekerjaan (PPHP)
Pada Pembuat Komitmen Penyediaan
Rumah Khusus
Ketua,
Nama
NIP:
Tembusan disampaikan Kepada Yth.:
1. Pejabat Pembuat Komitmen Penyediaan Rumah Khusus
7
Format 6
KEMENTERIAN PEKERJAAN UMUM DAN PERUMAHAN RAKYAT DIREKTORAT JENDERAL PENYEDIAAN PERUMAHAN
SATUAN KERJA PENYEDIAAN RUMAH KHUSUS Jl. Pattimura No. 20, Kebayoran Baru, Jakarta Selatan 12110
Telepon/Fax (021) 7245751, (021) 7226601
DAFTAR HADIR
Hari/Tanggal : ....../ ....... 20
Tempat : Kantor .............................
Acara : Rapat serah terima pertama pekerjaan (PHO) Paket .........
No Nama Kedudukan Tanda Tangan
Unsur Panitia
1 ........ Nama ........ Ketua PPHP
2 ........ Nama ........ Sekretaris PPHP
3 ........ Nama ........ Anggota
Unsur Terkait
1 ........ Nama ........ Direksi Teknis
2 ........ Nama ........ Penyedia Jasa Konsultansi
3 ........ Nama ........ Penyedia Jasa
Konstruksi
8
Format 7
KEMENTERIAN PEKERJAAN UMUM DAN PERUMAHAN RAKYAT DIREKTORAT JENDERAL PENYEDIAAN PERUMAHAN
SATUAN KERJA PENYEDIAAN RUMAH KHUSUS Jl. Pattimura No. 20, Kebayoran Baru, Jakarta Selatan 12110
Telepon/Fax (021) 7245751, (021) 7226601
NOTULEN RAPAT
PANITIA PENERIMA HASIL PEKERJAAN
KEGIATAN
PAKET /PEKERJAAN
I. PENDAHULUAN
Rapat Serah Terima pertama Pekerjaan ini, dilaksanakan pada hari
.............tanggal ............... bulan ............... tahun .............................,
dihadiri oleh:
1. Panitia Penerima Hasil Pekerjaan
2. PPK beserta Direksi Teknis
3. Penyedia Jasa Konstruksi
4. Penyedia Jasa Konsultansi
(Daftar hadir terlampir)
II. DATA KEGIATAN :
- Nomor Kontrak Awal :
- Tanggal Kontrak Awal :
- Nilai Kontrak Awal :
- Nomor Amandemen 01 :
- Tanggal Amandemen 01 :
- Nilai Amandemen 01 :
- Nomor Amandemen 02 :
- Tanggal Amandemen 02 :
- Nilai Amandemen 02 :
- Waktu Pelaksanaan :
- Waktu Pemeliharaan :
- Penyedia Jasa Konsultansi :
9
- Penyedia Jasa Konstruksi :
III. WAKTU DAN TEMPAT RAPAT :
- Hari / Tanggal :
- Jam :
- Tempat :
IV. MATERI RAPAT :
Pembahasan Serah Terima Pertama Pekerjaan Paket ................., pada Kegiatan
.............................. Tahun Anggaran ...........
V. PEMBAHASAN
Pembukaan dilaksanakan oleh Ketua Panitia Penerima Hasil Pekerjaan, dan
disepakati susunan acara sebagai berikut :
1. Jadwal Pemeriksaan :
Waktu pemeriksaan pekerjaan 100% (visual) oleh Panitia pada tanggal
............................ s/d .............................. dan apabila terdapat cacat /
kerusakan di lapangan akan segera diperbaiki oleh Penyedia Jasa
Konstruksi sesuai jadwal yang akan disepakati.
2. Pelaksanaan rapat Lanjutan dijadwalkan pada: (Disesuaikan)
H a r i : ................
Tanggal : ................
Jam : ...............
Tempat : ...................
VI. P E N U T U P
Rapat Serah Terima Pertama Pekerjaan (PHO) selesai pada hari ........... dan
ditutup oleh ketua panitia setelah tidak terdapat lagi pertanyaan dan panitia
menyatakan siap melaksanakan tugas.
Demikian Notulen Rapat Serah Terima Pertama Pekerjaan (PHO) Paket
.......................................... agar dapat dipergunakan sebagaimana mestinya.
10
Format 8
KEMENTERIAN PEKERJAAN UMUM DAN PERUMAHAN RAKYAT DIREKTORAT JENDERAL PENYEDIAAN PERUMAHAN
SATUAN KERJA PENYEDIAAN RUMAH KHUSUS Jl. Pattimura No. 20, Kebayoran Baru, Jakarta Selatan 12110
Telepon/Fax (021) 7245751, (021) 7226601
DAFTAR HADIR DI LAPANGAN
Hari/Tanggal :....../.......20
Tempat : Kantor .............................
Acara : Kunjungan Lapangan
No Nama Kedudukan Tanda Tangan
Unsur Panitia
1 ........Nama........ Ketua PPHP
2 ........Nama........ Sekretaris PPHP
3 ........Nama........ Anggota
dst
Unsur Terkait
1 ........Nama........ Direksi Teknis
2 ........Nama........ Penyedia Jasa
Konsultansi
3 ........Nama........ Penyedia Jasa
Konstruksi
11
Format 9
KEMENTERIAN PEKERJAAN UMUM DAN PERUMAHAN RAKYAT DIREKTORAT JENDERAL PENYEDIAAN PERUMAHAN
SATUAN KERJA PENYEDIAAN RUMAH KHUSUS Jl. Pattimura No. 20, Kebayoran Baru, Jakarta Selatan 12110
Telepon/Fax (021) 7245751, (021) 7226601
DAFTAR CHECK LIST PEMERIKSAAN ADMINISTRASI (untuk mendukung
pemeriksaan dilapangan)
No Uraian Ada Tidak Ada Jumlah Keterangan
1 Kontrak dan
addendum
2 SPK dan SPMK
3 Final Quantity
5 As Built Drawing
6 Shop Drawing
7 Dokumentasi
8 Laporan Harian
9 Laporan Mingguan
10 Laporan Akhir
11 SMK3
12 Jadwal Pelaksanaan Pekerjaan
13 Struktur Organisasi
Penyedia Jasa Konstruksi
14 Standar Manajemen
Mutu
15 Surat Jaminan
Pelaksanaan Pekerjaan
16 Commissioning Test
Panitia Penerima Hasil Pekerjaan
Ketua
Nama
NIP
12
Format 10
CHECK LIST PEKERJAAN RUMAH KHUSUS
Pengguna Anggaran
KEMENTERIAN PEKERJAAN UMUM DAN PERUMAHAN
RAKYAT
SATUAN KERJA...... PEJABAT PEMBUAT KOMITMEN ......
PEMBANGUNAN RUMAH KHUSUS DI KABUPATEN........
LOKASI........
Penyedia Jasa Konsultansi:
No Kontrak:
Tgl Kontrak: Tgl Addendum:
Tgl Check List:
Nomor Rumah/Unit:
Penyedia Jasa Konstruksi:
No. Uraian Pekerjaan
Pemeriksaan Pekerjaan Pemeriksaan Pekerjaan
Ket.
Volume Kualitas
Terpasang Berfungsi Baik Kurang
Baik
I Pekerjaan Struktur
A Pekerjaan Tanah, Pondasi
1 Pek. Galian Pondasi
2 Pek. Urugan Pasir Bawah Pondasi
3 Pas. Batu Kosong
4 Pek. Pondasi Menerus Batu Kali, Spesi 1 Pc:4 Ps
5 Pek. Pasang Sloof 15/20,
6 Pek. Urugan Tanah kembali yang dipadatkan
7 Pek. Rolaag pasangan bata
13
B Pekerjaan Dinding dan Rangka bangunan
1 Pek. Pasang Kolom 12 x 12
2 Kolom praktis 11x11
3 Pek. Pasang Dinding 1/2 Bata Merah
4 Pek. Pasang Ringbalk 10/15
5 Pek. Pasang Sopi-sopi
6 Pek. Dak Beton, tebal 7 cm
II Pekerjaan Arsitektur
A Pekerjaan Lantai
1 Pek. Rabat Beton Lantai tebal 5cm
2 Pek. Urugan pasir di bawah lantai
3 Pek. Urugan Tanah di bawah lantai
4 Pek. Lantai Keramik 30x30
5 Pek. Keramik 20 x 20 untuk KM
6 Pek. Keramik 20 x 25 untuk Dinding KM
7 Pek. Pasangan Batu alam andesit 3x40 vernish batu alam
8 Pek. Pasangan Batu alam andesit 20x40 vernish
batu alam
9 Pek. Ban-banan
B Pekerjaan Plafon dan Atap
1 Pek. Plafond Gypsum Dalam bangunan, t=9mm
dan assesoris + rangka hollow 1m2 40.40.2mm
2 Pek. Plafond Kalsi board kamar mandi dan luar bangunan t=3.5mm + assesories + rangka hollow
1m2 40.40.2m
3 Pas. List Plafond
4 Pas. Atap Metal
5 Rangka Baja Ringan
6 Pas. Bubungan metal
14
7 Pas.Listplank GRC
C Pekerjaan Kusen, Pintu dan Jendela
1 Pek. Pasang Pintu (P1) kusen dan daun pintu panel beserta accessories
2 Pek. Pasang Pintu (P2) kusen dan daun pintu panel
beserta accessories
3 Pek. Pasang Pintu (P3)/pintu KM PVC incl. accessories
4 Pek. Pasang Pintu & Jendela (PJ1) kusen pintu jendela dan daun pintu panel serta incl.
accessories
5 Pek. Pembuatan dan Pasang Jendela (J1)
6 Pek. Pembuatan dan Pasang Jendela (J2)
8 Pek. Pemasangan Kaca tebal 5 mm
9 Pek. Pasang Jendela Roster
10 Pek. Pasang Jendela (BV)
D Pekerjaan Plesteran
1 Pekerjaan Plesteran Dinding tebal 15 mm
2 Pekerjaan Acian Dinding
3 Pekerjaan Plesteran Ciprat 1SP:2PP
E Pekerjaan Pengecatan
1
Pek. Cat Tembok Dalam (Cat Dasar, Car Penutup
dan Plamur)
2
Pek. Cat Tembok Luar (Cat Dasar, Car Penutup
dan Plamur)
3
Pek. Cat Plafond (Cat Dasar, Car Penutup dan Plamur)
4
Pek. Cat Kayu ( Lisplank ) (Cat Dasar, Car
Penutup, Cat Meni dan Plamur)
15
III Pekerjaan MEP
A Pekerjaan Instalasi Listrik
1 Pek. Instalasi Penerangan
2 Pek. Instalasi Stop Kontak
3 Pek. Pasang Saklar Tunggal
4 Pek Pasang Saklar Ganda
5 Pek. Pasang Stop kontak
6 Pek. Pasang Box Sekring 2 Group
7 Pek. Pasang Lampu 15 W
8 Biaya Pemasangan Listrik + SLO
B Pekerjaan Plumbing
1 Instalasi air bersih pipa PVC dia 3/4" AW+
assesories
2 Kran air
3 Floor Drain Stainless
4 Pas. Closet Jongkok
5 Instalasi air kotor pipa PVC dia 3" D+ Assesories
6 Instalasi air kotoran pipa PVC dia 4" D+ Assesories
7 Pek. Pembuatan Septik Tank lengkap dengan
Resapan
9 Sumur Bor Dangkal + Jet Pump h= 25 m
10 Pek. Pembuatan Bak Kontrol
11 Pek. Pembuatan Rumah Pompa
Penerima Penyediaan Rumah
Khusus
Pemerintah Kabupaten
Nama
NIP
NIP
Penyedia Jasa Konsultansi
PT....
Nama
Penyedia Jasa Konstruksi
PT....
Nama
16
Format 11
CHECK LIST PEKERJAAN PSU RUMAH KHUSUS
Pengguna Anggaran
KEMENTERIAN PEKERJAAN UMUM DAN PERUMAHAN RAKYAT
SATUAN KERJA......
PEJABAT PEMBUAT KOMITMEN ......
PEMBANGUNAN RUMAH KHUSUS DI KABUPATEN........ LOKASI........
Penyedia Jasa Konsultansi:
No Kontrak: Tgl Kontrak: Tgl Addendum: Tgl Check List: Nomor Rumah/Unit:
Penyedia Jasa Konstruksi:
No. Uraian Pekerjaan
Pemeriksaan Pekerjaan Pemeriksaan Pekerjaan
Ket.
Volume Kualitas
Terpasang Berfungsi Baik Kurang Baik
I PEKERJAAN PERKERASAN BETON
1 Galian Badan Jalan
2 Pek. Urugan Sirtu t. 15 cm termasuk pemadatan badan jalan
3 Pekerjaan Penghamparan Lapisan Beton, (K-250, t = 15 cm)
4 Pekerjaan Pemasangan Bond Breaker ( Plastik)
5 Pekerjaan Pemasangan Bekesting
6 Pekerjaan Penulangan Ruji (Dowel) d=12 mm
17
7 Pekerjaan cuttering dan joint sealant
8 Pekerjaan Pengecoran Kanstin
9 Pekerjaan Pengecatan Kanstin
10 Pekerjaan Plat Deker Hunian
II PEKERJAAN SALURAN
1 Pek. Galian Saluran Air
2 Pasangan Batu Kali 1 : 4 Saluran
3 Pekerjaan rabat beton saluran tebal 10 cm
4 Pekerjaan pasir urug t = 5 cm
5 Pekerjaan Plesteran 1 : 4 dan Acian Saluran
III PEKERJAAN GORONG-GORONG
1 Pek. Galian Gorong-Gorong
2 Pekerjaan pasir urug t = 5 cm
3 Pekerjaan Gorong-gorong diameter 80 cm
4 Urugan tanah Kembali
Penyedia Jasa Konstruksi
PT....
Nama
NIP
Penerima Penyediaan Rumah
Khusus
Pemerintah Kabupaten
Nama
NIP
NIP
Penyedia Jasa Konsultansi
PT....
Nama
NIP
18
Format 12
KEMENTERIAN PEKERJAAN UMUM DAN PERUMAHAN RAKYAT DIREKTORAT JENDERAL PENYEDIAAN PERUMAHAN
SATUAN KERJA PENYEDIAAN RUMAH KHUSUS Jl. Pattimura No. 20, Kebayoran Baru, Jakarta Selatan 12110
Telepon/Fax (021) 7245751, (021) 7226601
Jakarta, ....
Nomor : ....
Perihal : Laporan Hasil Pemeriksaan Hasil Pekerjaan Konstruksi Paket .....,
Kontrak Nomor: .... tanggal ...., dalam rangka Serah Terima
Pekerjaan Pertama (PHO)
Lampiran : 1 (satu) berkas
Kepada Yth:
Pejabat Pembuat Komitmen
Penyediaan Rumah Khusus
Di –
Tempat
Menanggapi surat Bapak nomor ... tanggal .... perihal Permohonan Bantuan
Pemeriksaan Pekerjaan Konstruksi ...., Kontrak Nomor: .... tanggal ...., dalam
rangka serah terima pekerjaan pertama (PHO), dengan ini disampaikan laporan
hasil pemeriksaan untuk pekerjaan tersebut di atas dengan penjelasan sebagai
berikut:
1. Nama Penyedia Jasa Konstruksi : PT. ....
Alamat Kantor : ....
NPWP : ....
2. Pemeriksaan pekerjaan dalam rangka serah terima pekerjaan pertama
diadakan pada hari .... tanggal ...., dengan agenda:
a. Pemeriksaan fisik secara visual di lapangan; b. Checklist pekerjaan yang diserahterimakan;
c. Kelengkapan dokumen serah terima pekerjaan. d. ......
Mohon kiranya Bapak dapat segera menindaklanjuti hasil kesepakatan untuk
pekerjaan tersebut dan sebagai bahan pertimbangan, berikut kami lampirkan
Berita Acara Pemeriksaan Hasil Pekerjaan dalam rangka Serah Terima Pertama
(PHO).
19
Demikian laporan kami, atas perhatian dan kerjasamanya kami ucapkan terima
kasih.
Panitia Pemeriksan Hasil Pekerjaan
Ketua,
Nama
NIP
Tembusan disampaikan Kepada Yth.:
1. Kepala Satuan Kerja Penyediaan Rumah Khusus (sebagai laporan);
2. Pertinggal.
20
Format 13
KEMENTERIAN PEKERJAAN UMUM DAN PERUMAHAN RAKYAT DIREKTORAT JENDERAL PENYEDIAAN PERUMAHAN
SATUAN KERJA PENYEDIAAN RUMAH KHUSUS Jl. Pattimura No. 20, Kebayoran Baru, Jakarta Selatan 12110
Telepon/Fax (021) 7245751, (021) 7226601
BERITA ACARA PEMERIKSAAN HASIL PEKERJAAN
NOMOR : ...... (isikan nomor berita acara PPHP)
Berdasarkan surat Nomor ……. Tanggal......., perihal ……….., maka pada hari ini
……… tanggal ………….. bulan ……… tahun dua ribu ……….., Kami yang bertanda
tangan dibawah ini :
1. Nama/NIP : .............. (Nama dan NIP PPHP)
Jabatan : Ketua
2. Nama/NIP : .............. (Nama dan NIP PPHP)
Jabatan : Sekertaris
3. Nama/NIP : .............. (Nama dan NIP PPHP)
Jabatan : Anggota
telah melakukan penilaian, pemeriksaan, pengujian secara langsung terhadap hasil
pekerjaan .................... (isikan paket pekerjaan) yang dilaksanakan oleh PT
.................., dan dengan memperhatikan :
1. Surat Perjanjian/kontrak Nomor …………….. tanggal ………….,...... (isikan juga nomor dan tanggal perubahan kontrak jika ada).
2. Kelengkapan Administrasi dan Check List pekerjaan dan PSU rumah Khusus sesuai format 9,10,11.
Untuk itu Kami menyatakan menerima/menolak hasil pekerjaan tersebut dengan
penjelasan sebagai berikut :
Contoh Jika menerima, misal keterangannya berbunyi : telah sesuai dengan
spesifikasi dan kontrak, dll. Tuliskan pula disini volume pekerjaannya misalnya
untuk bangunan gedung disebutkan luas bangunan, jumlah lantai, dll. Jika menolak
karena pada hasil pemeriksaan/penilaian/pengujian ditemukan kekurangan/
cacat/kerusakan maka harus dicantumkan disini data-data kekurangan/
cacat/kerusakan yang dilampiri foto visual dan diisikan rekomendasi bahwa PPK
meminta penyedia harus memperbaiki bagian-bagian yang disebutkan dengan
sebagaimana mestinya sesuai ketentuan kontrak/SPK. PPK kemudian
memerintahkan penyedia untuk menindaklanjuti dengan sebagaimana mestinya.
Selanjutnya setelah penyedia melakukan perbaikan dengan sebagaimana mestinya
sesuai ketentuan dalam kontrak/SPK, penyedia meminta (dengan surat) kepada PPK
untuk proses penyerahan pertama dan PPK setelah menerima surat dari penyedia
selanjutnya memerintahkan PPHP kembali melakukan pemeriksaan/
21
penilaian/pengujian untuk memutuskan menerima atau menolak hasil perbaikan
yang dilakukan penyedia tersebut.
Demikian Berita Acara Pemeriksaan Hasil Pekerjaan ini kami buat agar dapat
digunakan sebagaimana mestinya.
Yang menyatakan :
Pejabat/Panitia Penerima Hasil Pekerjaan:
1. ………………......Nama jelas …………….tanda tangan
2. ………………......Nama jelas …………….tanda tangan
3. ………………......Nama jelas …………….tanda tangan
Catatan :
Kewajiban penyedia Jasa Konstruksi memperbaiki cacat/kurang hasil pekerjaan
tersebut, sebagaimana disyaratkan pada Pasal 39 ayat (3) Perpres Nomor 54 Tahun
2010 (sesuaikan dengan Perpres terbaru).
Jika diperlukan, catatan cacat/kurang dapat dibuat terpisah dari berita acara ini
dengan format yang disesuaikan keperluan namun merupakan bagian yang tidak
tidak terpisahkan dari berita acara ini dan di dalam berita acara ini dijelaskan bahwa
catatan cacat/kekurangan terlampir.
22
Format 14
KEMENTERIAN PEKERJAAN UMUM DAN PERUMAHAN RAKYAT DIREKTORAT JENDERAL PENYEDIAAN PERUMAHAN
SATUAN KERJA PENYEDIAAN RUMAH KHUSUS Jl. Pattimura No. 20, Kebayoran Baru, Jakarta Selatan 12110
Telepon/Fax (021) 7245751, (021) 7226601
BERITA ACARA SERAH TERIMA PERTAMA PEKERJAAN
NOMOR : .......(isikan nomor berita acara)
Pada hari ini …………. tanggal …………….. bulan ………….. tahun dua ribu
………….., kami yang bertanda tangan dibawah ini:
1. N a m a : ...............(Isikan nama Pejabat Pembuat Komitmen)
Jabatan : Pejabat Pembuat Komitmen
Alamat : ..............(Isikan alamat kantor Pejabat Pembuat Komitmen )
Yang selanjutnya disebut sebagai PIHAK KESATU
2. N a m a : ................(Isikan Nama Ketua PPHP)
NIP : ................(Isikan NIP Ketua PPHP)
Jabatan : Panitia Penerima Hasil Pekerjaan berdasarkan Keputusan
Pengguna Anggaran/Kuasa Pengguna Anggaran Nomor
……….. tanggal …………… tentang ………SK Penunjukkan
PPHP.
Alamat : ................(Isikan alamat kantor PPHP)
Yang selanjutnya disebut sebagai PIHAK KEDUA
Bahwa sehubungan dengan selesainya pelaksanaan pekerjaan :
Nama Pekerjaan : ............(isikan nama pekerjaan)
Nomor Kontrak/SPK : ............(isikan nomor kontrak/SPK dan perubahan
kontrak jika ada)
Tanggal Kontrak/SPK : ............(isikan tanggal kontrak dan perubahan
kontrak jika ada)
Lama/Tanggal
Pelaksanaan
: ............(isikan lama (hari/bulan, dll), isikan tanggal
mulai sampai dengan isikan tanggal berakhirnya).
23
Lama/Tanggal
Pemeliharaan
: ............(isikan lama (hari/bulan, dll), isikan tanggal
mulai sampai dengan isikan tanggal berakhirnya).
Dengan memperhatikan Berita Acara Pemeriksaan Hasil Pekerjaan Nomor
............(isikan nomor Berita Acara Pemeriksaan Hasil Pekerjaan dari PPHP) tanggal
………, maka dengan ini menyatakan sebagai berikut :
1. PIHAK KESATU melakukan penyerahan pertama hasil pekerjaan
paket/pekerjaan ...... kepada PIHAK KEDUA.
2. PIHAK KEDUA menerima penyerahan paket/pekerjaan .... dari PIHAK KESATU. 3. Terhadap hal-hal yang berkenaan dengan pasca serah terima pertama pekerjaan
ini tetap mengacu pada ketentuan .............(isikan bukti perjanjian) (kontrak/SPK) nomor ……….. tanggal ……………. dan ketentuan peraturan yang berlaku.
Demikian Berita Acara Serah Terima Pertama ini dibuat dengan sebenarnya untuk
dapat dipergunakan sebagai mestinya.
Yang Menerima :
PIHAK KEDUA
PPHP,
Tandatangan dan cap
Nama
NIP
Yang Menyerahkan :
PIHAK KESATU
Nama Pejabat Pembuat Komitmen,
Tandatangan dan cap
Nama
NIP
Catatan :
Berita acara dibuat dalam rangkap dua, untuk disimpan Penyedia dibubuhi materai
Rp. 6.000 pada kolom tanda tangan PPK, untuk disimpan PPK dibubuhi materai Rp.
6.000 dan cap pada kolom Penyedia.
24
FORMAT SERAH TERIMA AKHIR
25
Format 15
SERAH TERIMA AKHIR (FHO)
Nomor: .......
Tanggal ....
PEKERJAAN:
PEMBANGUNAN .......
ANTARA
PEJABAT PEMBUAT KOMITMEN
................
DENGAN
PT. ...............
Alamat
KEMENTERIAN PEKERJAAN UMUM DAN PERUMAHAN RAKYAT
DIREKTORAT JENDERAL PENYEDIAAN PERUMAHAN
SATUAN KERJA PENYEDIAAN RUMAH KHUSUS Jl. Pattimura No. 20, Kebayoran Baru, Jakarta Selatan 12110
Telepon/Fax (021) 7245751, (021) 7226601
26
Format 16
Kop Surat Penyedia Jasa Konstruksi
Nama Tempat, ......20..
Nomor :
Perihal : Permintaan FHO Paket .........
Lampiran :
Kepada Yth.
Pejabat Pembuat Komitmen
Di
tempat
Sehubungan dengan pelaksanaan paket/Pakerjaan ........... yang
dilaksanakan sesuai kontrak nomor: ................, tanggal ............. dengan Nilai Rp
........... , dapat kami sampaikan kepada Bapak bahwa pelaksanaan pemeliharaan
pekerjaan telah selesai dilaksanakan pada tanggal ................, maka dengan ini kami
mengajukan permohonan untuk serah terima akhir pekerjaan (FHO).
Demikian kami sampaikan, atas kerja samanya diucapkan terima kasih.
Nama Penyedia
Nama
Jabatan/ Direktur/Wakil
Direktur
27
Format 17
KEMENTERIAN PEKERJAAN UMUM DAN PERUMAHAN RAKYAT DIREKTORAT JENDERAL PENYEDIAAN PERUMAHAN
SATUAN KERJA PENYEDIAAN RUMAH KHUSUS Jl. Pattimura No. 20, Kebayoran Baru, Jakarta Selatan 12110
Telepon/Fax (021) 7245751, (021) 7226601
Jakarta, ........
Nomor : ...........
Perihal : Permohonan Bantuan Pemeriksaan Pekerjaan Konstruksi
Paket/Pekerjaan ..., Kontrak Nomor: .... tanggal .... dalam rangka
Serah Terima Akhir Pekerjaan (FHO)
Lampiran : ...........
Kepada Yth.
Ketua Panitia Pemeriksa Hasil Pekerjaan (PPHP)
Pada Pejabat Pembuat Komitmen Penyediaan
Rumah Khusus
Di -
Tempat
Memperhatikan surat dari Direktur PT.... Nomor: .... tanggal ..... perihal
Permohonan Serah Terima Akhir Pekerjaan (FHO), bersama ini kami mohon bantuan
Bapak untuk melakukan pemeriksaan terhadap pekerjaan Penyedia Jasa
Konstruksi PT..... setelah masa pemeliharaan dengan mengacu pada peraturan dan
ketentuan yang berlaku, sebelum kami melaksanakan serah terima akhir pekerjaan
tersebut di atas.
Demikian atas perhatian dan kerjasamanya, kami ucapkan terima kasih.
Satuan Kerja Penyediaan Rumah
Khusus
Pejabat Pembuat Komitmen
Penyediaan Rumah Khusus
Nama
NIP.
Tembusan disampaikan Kepada Yth. :
1. Kepala Satuan Kerja Penyediaan Rumah Khusus; 2. Pertinggal.
28
Format 18
KEMENTERIAN PEKERJAAN UMUM DAN PERUMAHAN RAKYAT DIREKTORAT JENDERAL PENYEDIAAN PERUMAHAN
SATUAN KERJA PENYEDIAAN RUMAH KHUSUS Jl. Pattimura No. 20, Kebayoran Baru, Jakarta Selatan 12110
Telepon/Fax (021) 7245751, (021) 7226601
Jakarta, ......
Nomor : .....
Perihal : Undangan Evaluasi dan Pemeriksaan Bersama Pekerjaan ....,
Kontrak Nomor: .... tanggal ...., dalam rangka Serah Terima Akhir
Pekerjaan (FHO)
Lampiran : .....
Kepada Yth.
1. Para Anggota Panitia Pemeriksa Hasil Pekerjaan (PPHP) Paket-Paket Pekerjaan .....;
2. Penyedia Jasa Konsultansi PT. .....; 3. Penyedia Jasa Konstruksi PT. ....... Di –
Tempat
Memperhatikan surat Pejabat Pembuat Komitmen Penyediaan Rumah Khusus Nomor:
.... tanggal .... perihal ...., Kontrak Nomor: .... tanggal ...., dalam rangka Serah Terima
akhir Pekerjaan (FHO), dengan ini kami mengundang Saudara untuk hadir dalam Acara
Evaluasi dan Pemeriksaan bersama secara visual serta penilaian mutu pekerjaan setelah
masa pemeliharaan, yang akan dilaksanakan pada:
Hari/Tanggal : ....
Waktu : ....
Tempat : ....
Mengingat pentingnya acara tersebut, dimohon untuk hadir tepat pada waktunya.
Demikian atas perhatian dan kerjasamanya, kami ucapkan terima kasih.
Panitia Pemeriksan Hasil Pekerjaan
(PPHP)
Pada Pembuat Komitmen Penyediaan
Rumah Khusus
Ketua,
Nama
NIP:
Tembusan disampaikan Kepada Yth.:
1. Pejabat Pembuat Komitmen Penyediaan Rumah Khusus
29
Format 19
KEMENTERIAN PEKERJAAN UMUM DAN PERUMAHAN RAKYAT DIREKTORAT JENDERAL PENYEDIAAN PERUMAHAN
SATUAN KERJA PENYEDIAAN RUMAH KHUSUS Jl. Pattimura No. 20, Kebayoran Baru, Jakarta Selatan 12110
Telepon/Fax (021) 7245751, (021) 7226601
DAFTAR HADIR
Hari/Tanggal : ....../ ....... 20
Tempat : Kantor .............................
Acara : Rapat serah terima akhir pekerjaan (FHO) Paket .........
No Nama Kedudukan Tanda Tangan
Unsur Panitia
1 ........ Nama ........ Ketua PPHP
2 ........ Nama ........ Sekretaris PPHP
3 ........ Nama ........ Anggota
Unsur Terkait
1 ........ Nama ........ Direksi Teknis
2 ........ Nama ........ Penyedia Jasa
Konsultansi
3 ........ Nama ........ Penyedia Jasa Konstruksi
30
Format 20
KEMENTERIAN PEKERJAAN UMUM DAN PERUMAHAN RAKYAT DIREKTORAT JENDERAL PENYEDIAAN PERUMAHAN
SATUAN KERJA PENYEDIAAN RUMAH KHUSUS Jl. Pattimura No. 20, Kebayoran Baru, Jakarta Selatan 12110
Telepon/Fax (021) 7245751, (021) 7226601
NOTULEN RAPAT
PANITIA PENERIMA HASIL PEKERJAAN
KEGIATAN
PAKET /PEKERJAAN
I. PENDAHULUAN
Rapat Serah Terima Akhir Pekerjaan ini, dilaksanakan pada hari
.............tanggal ............... bulan ............... tahun .............................,
dihadiri oleh:
1. Panitia Penerima Hasil Pekerjaan
2. PPK beserta Direksi Teknis
3. Penyedia Jasa Konstruksi
4. Penyedia Jasa Konsultansi
(Daftar hadir terlampir)
II. DATA KEGIATAN :
- Nomor Kontrak Awal :
- Tanggal Kontrak Awal :
- Nilai Kontrak Awal :
- Nomor Amandemen 01 :
- Tanggal Amandemen 01 :
- Nilai Amandemen 01 :
- Nomor Amandemen 02 :
- Tanggal Amandemen 02 :
- Nilai Amandemen 02 :
- Waktu Pelaksanaan :
- Waktu Pemeliharaan :
- Penyedia Jasa Konsultansi :
31
- Penyedia Jasa Konstruksi :
III. WAKTU DAN TEMPAT RAPAT :
- Hari / Tanggal :
- Jam :
- Tempat :
IV. MATERI RAPAT :
Pembahasan Serah Terima Akhir Pekerjaan Paket ................., pada Kegiatan
.............................. Tahun Anggaran ...........
V. PEMBAHASAN
Pembukaan dilaksanakan oleh Ketua Panitia Penerima Hasil Pekerjaan, dan
disepakati susunan acara sebagai berikut :
1. Jadwal Pemeriksaan :
Waktu pemeriksaan pekerjaan Pemeliharaan oleh Panitia pada tanggal
............................ s/d .............................. dan apabila terdapat cacat /
kerusakan di lapangan akan segera diperbaiki oleh Penyedia Jasa
Konstruksi sesuai jadwal yang akan disepakati.
2. Pelaksanaan rapat Lanjutan dijadwalkan pada: (Disesuaikan)
H a r i : ................
Tanggal : ................
Jam : ...............
Tempat : ...................
VI. P E N U T U P
Rapat Serah Terima Akhir Pekerjaan (FHO) selesai pada hari ........... dan
ditutup oleh ketua panitia setelah tidak terdapat lagi pertanyaan dan panitia
menyatakan siap melaksanakan tugas.
Demikian Notulen Rapat Serah Terima Akhir Pekerjaan (FHO) Paket
.......................................... agar dapat dipergunakan sebagaimana mestinya.
32
Format 21
KEMENTERIAN PEKERJAAN UMUM DAN PERUMAHAN RAKYAT DIREKTORAT JENDERAL PENYEDIAAN PERUMAHAN
SATUAN KERJA PENYEDIAAN RUMAH KHUSUS Jl. Pattimura No. 20, Kebayoran Baru, Jakarta Selatan 12110
Telepon/Fax (021) 7245751, (021) 7226601
DAFTAR HADIR DI LAPANGAN
Hari/Tanggal :....../.......20
Tempat : Kantor .............................
Acara : Kunjungan Lapangan
No Nama Kedudukan Tanda Tangan
Unsur Panitia
1 ........Nama........ Ketua PPHP
2 ........Nama........ Sekretaris PPHP
3 ........Nama........ Anggota
dst
Unsur Terkait
1 ........Nama........ Direksi Teknis
2 ........Nama........ Penyedia Jasa Konsultansi
3 ........Nama........ Penyedia Jasa
Konstruksi
33
Format 22
KEMENTERIAN PEKERJAAN UMUM DAN PERUMAHAN RAKYAT DIREKTORAT JENDERAL PENYEDIAAN PERUMAHAN
SATUAN KERJA PENYEDIAAN RUMAH KHUSUS Jl. Pattimura No. 20, Kebayoran Baru, Jakarta Selatan 12110
Telepon/Fax (021) 7245751, (021) 7226601
Jakarta, ....
Nomor : ....
Perihal : Laporan Hasil Pemeriksaan Hasil Pekerjaan Konstruksi Paket
....., Kontrak Nomor: .... tanggal ...., dalam rangka Serah Terima
Akhir Pekerjaan (FHO)
Lampiran : 1 (satu) berkas
Kepada Yth.
Pejabat Pembuat Komitmen
Penyediaan Rumah Khusus
Di –
Tempat
Menanggapi surat Bapak nomor ... tanggal .... perihal Permohonan Bantuan
Pemeriksaan Pekerjaan Konstruksi ...., Kontrak Nomor: .... tanggal ...., dalam rangka
serah terima Akhir pekerjaan (FHO), dengan ini disampaikan laporan hasil
pemeriksaan untuk pekerjaan tersebut di atas dengan penjelasan sebagai berikut:
1. Nama Penyedia Jasa Konstruksi : PT. ....
Alamat Kantor : ....
NPWP : ....
2. Pemeriksaan pekerjaan dalam rangka serah terima pekerjaan pertama diadakan
pada hari .... tanggal ...., dengan agenda:
a. Pemeriksaan fisik secara visual di lapangan; b. ......
Mohon kiranya Bapak dapat segera menindaklanjuti hasil kesepakatan untuk
pekerjaan tersebut dan sebagai bahan pertimbangan, berikut kami lampirkan Berita
Acara Pemeriksaan Hasil Pekerjaan dalam rangka Serah Terima Akhir Pekerjaan (FHO).
Demikian laporan kami, atas perhatian dan kerjasamanya kami ucapkan terima kasih.
Panitia Pemeriksan Hasil Pekerjaan
Ketua,
Nama
NIP
Tembusan disampaikan Kepada Yth.:
1. Kepala Satuan Kerja Penyediaan Rumah Khusus (sebagai laporan); 2. Pertinggal.
34
Format 23
KEMENTERIAN PEKERJAAN UMUM DAN PERUMAHAN RAKYAT DIREKTORAT JENDERAL PENYEDIAAN PERUMAHAN
SATUAN KERJA PENYEDIAAN RUMAH KHUSUS Jl. Pattimura No. 20, Kebayoran Baru, Jakarta Selatan 12110
Telepon/Fax (021) 7245751, (021) 7226601
BERITA ACARA PEMERIKSAAN HASIL PEKERJAAN
NOMOR : ...... (isikan nomor berita acara PPHP)
Berdasarkan surat Nomor ……. Tanggal......., perihal ……….., maka pada hari ini
……… tanggal ………….. bulan ……… tahun dua ribu ……….., Kami yang bertanda
tangan dibawah ini :
1. Nama/NIP : .............. (Nama dan NIP PPHP)
Jabatan : Ketua
2. Nama/NIP : .............. (Nama dan NIP PPHP)
Jabatan : Sekertaris
3. Nama/NIP : .............. (Nama dan NIP PPHP)
Jabatan : Anggota
telah melakukan penilaian dan pemeriksaan secara langsung terhadap hasil
pekerjaan .................... (isikan paket pekerjaan) yang dilaksanakan oleh PT
.................., dan dengan memperhatikan Surat Perjanjian/kontrak Nomor
…………….. tanggal ………….,...... (isikan juga nomor dan tanggal perubahan kontrak
jika ada).
Untuk itu Kami menyatakan menerima/menolak hasil pekerjaan tersebut dengan
penjelasan sebagai berikut :
Contoh Jika menerima, misal keterangannya berbunyi : telah sesuai dengan
spesifikasi dan kontrak, dll. Tuliskan pula disini volume pekerjaannya misalnya
untuk bangunan gedung disebutkan luas bangunan, jumlah lantai, dll. Jika menolak
karena pada hasil pemeriksaan/penilaian/pengujian ditemukan kekurangan/
cacat/kerusakan maka harus dicantumkan disini data-data kekurangan/
cacat/kerusakan yang dilampiri foto visual dan diisikan rekomendasi bahwa PPK
meminta penyedia harus memperbaiki bagian-bagian yang disebutkan dengan
sebagaimana mestinya sesuai ketentuan kontrak/SPK. PPK kemudian
memerintahkan penyedia untuk menindaklanjuti dengan sebagaimana mestinya.
Selanjutnya setelah penyedia melakukan perbaikan dengan sebagaimana mestinya
sesuai ketentuan dalam kontrak/SPK, penyedia meminta (dengan surat) kepada PPK
untuk proses penyerahan akhir dan PPK setelah menerima surat dari penyedia
selanjutnya memerintahkan PPHP kembali melakukan pemeriksaan/
penilaian/pengujian untuk memutuskan menerima atau menolak hasil perbaikan
yang dilakukan penyedia tersebut.
Demikian Berita Acara Pemeriksaan Hasil Pekerjaan ini kami buat agar dapat
digunakan sebagaimana mestinya.
35
Yang menyatakan :
Pejabat/Panitia Penerima Hasil Pekerjaan:
1. ………………......Nama jelas …………….tanda tangan
2. ………………......Nama jelas …………….tanda tangan
3. ………………......Nama jelas …………….tanda tangan
Catatan :
Kewajiban penyedia Jasa Konstruksi memperbaiki cacat/kurang hasil pekerjaan
tersebut, sebagaimana disyaratkan pada Pasal 39 ayat (3) Perpres Nomor 54 Tahun
2010 (sesuaikan dengan Perpres terbaru).
Jika diperlukan, catatan cacat/kurang dapat dibuat terpisah dari berita acara ini
dengan format yang disesuaikan keperluan namun merupakan bagian yang tidak
tidak terpisahkan dari berita acara ini dan di dalam berita acara ini dijelaskan bahwa
catatan cacat/kekurangan terlampir.
36
Format 24
KEMENTERIAN PEKERJAAN UMUM DAN PERUMAHAN RAKYAT DIREKTORAT JENDERAL PENYEDIAAN PERUMAHAN
SATUAN KERJA PENYEDIAAN RUMAH KHUSUS Jl. Pattimura No. 20, Kebayoran Baru, Jakarta Selatan 12110
Telepon/Fax (021) 7245751, (021) 7226601
BERITA ACARA SERAH TERIMA AKHIR PEKERJAAN
NOMOR : .......(isikan nomor berita acara)
Pada hari ini …………. tanggal …………….. bulan ………….. tahun dua ribu
………….., kami yang bertanda tangan dibawah ini:
1. N a m a : ...............(Isikan nama Pejabat Pembuat Komitmen)
Jabatan : Pejabat Pembuat Komitmen
Alamat : ..............(Isikan alamat kantor Pejabat Pembuat Komitmen )
Yang selanjutnya disebut sebagai PIHAK KESATU
2. N a m a : ................(Isikan Nama Ketua PPHP)
NIP : ................(Isikan NIP Ketua PPHP)
Jabatan : Panitia Penerima Hasil Pekerjaan berdasarkan Keputusan
Pengguna Anggaran/Kuasa Pengguna Anggaran Nomor
……….. tanggal …………… tentang ………SK Penunjukkan
PPHP.
Alamat : ................(Isikan alamat kantor PPHP)
Yang selanjutnya disebut sebagai PIHAK KEDUA
Bahwa sehubungan dengan selesainya pelaksanaan pekerjaan :
Nama Pekerjaan : ............(isikan nama pekerjaan)
Nomor Kontrak/SPK : ............(isikan nomor kontrak/SPK dan perubahan
kontrak jika ada)
Tanggal Kontrak/SPK : ............(isikan tanggal kontrak dan perubahan
kontrak jika ada)
Lama/Tanggal
Pelaksanaan
: ............(isikan lama (hari/bulan, dll), isikan tanggal
mulai sampai dengan isikan tanggal berakhirnya).
37
Lama/Tanggal
Pemeliharaan
: ............(isikan lama (hari/bulan, dll), isikan tanggal
mulai sampai dengan isikan tanggal berakhirnya).
Dengan memperhatikan Berita Acara Pemeriksaan Hasil Pekerjaan Nomor
............(isikan nomor Berita Acara Pemeriksaan Hasil Pekerjaan dari PPHP) tanggal
………, maka dengan ini menyatakan sebagai berikut :
1. PIHAK KESATU melakukan penyerahan akhir hasil pekerjaan paket/pekerjaan
...... kepada PIHAK KEDUA.
2. PIHAK KEDUA menerima penyerahan paket/pekerjaan .... dari PIHAK KESATU. 3. Terhadap hal-hal yang berkenaan dengan pasca serah terima akhir pekerjaan ini
tetap mengacu pada ketentuan .............(isikan bukti perjanjian) (kontrak/SPK) nomor ……….. tanggal ……………. dan ketentuan peraturan yang berlaku.
Demikian Berita Acara Serah Terima Akhir ini dibuat dengan sebenarnya untuk
dapat dipergunakan sebagai mestinya.
Yang Menerima :
PIHAK KEDUA
PPHP,
Tandatangan dan cap
Nama
NIP
Yang Menyerahkan :
PIHAK KESATU
Nama Pejabat Pembuat Komitmen,
Tandatangan dan cap
Nama
NIP
Catatan :
Berita acara dibuat dalam rangkap dua, untuk disimpan Penyedia dibubuhi materai
Rp. 6.000 pada kolom tanda tangan PPK, untuk disimpan PPK dibubuhi materai Rp.
6.000 dan cap pada kolom Penyedia.
38
SOP Provision Hand Over dan SOP Final Hand Over
39
SOP PELAKSANAAN PROVISION HAND OVER RUMAH KHUSUSTotal waktu 40 Hari
PPK
PANITIA
PEMERIKSA
HASIL
PEKERJAAN
(PPHP)
PENYEDIA JASA
KONSTRUKSI
Kelengkapan (Peralatan
yang digunakan)WAKTU OUTPUT
1 2 3 4 5 6 7 8 9
1
Mengajukan permohonan secara tertulis kepada
PPK untuk melakukan pemeriksaan terhadap fisik
dan kelengkapan administrasi dalam rangka
penyerahan pertama pekerjaan
Surat permohonan
penyerahan pertama1 Hari
Surat permohonan
penyerahan pertama
Progres Pekerjaan
telah 100%
2
a. Menerima surat permohonan pemeriksaan
serah terima pertama;
b. Membuat surat kepada PPHP untuk melakukan
pemeriksaan pekerjaan Penyedia Jasa
Konstruksi.
Surat permohonan
penyerahan pertama3 Hari
Surat permohonan
pemeriksaan hasil
pekerjaan Penyedia
Jasa Konstruksi
3
Menerima Surat dan Melaksanakan
pemeriksaan/penelitian terhadap administrasi
proyek dan fisik bangunan sesuai dengan
ketentuan yang tercantum dalam
Kontrak/addendum kontrak. Dan melaporkan
hasil pemeriksaan/penelitian kepada PPK dalam
bentuk BAST hasil pekerjaan.
Surat permohonan
pemeriksaan hasil
pekerjaan Penyedia
Jasa Konstruksi
7 Hari
Laporan
(administrasi dan
fisik bangunan),
Daftar Hadir,
Notulensi Rapat,
check list kerusakan
dan catatan dan
Berita Acara Serah
Terima Hasil
Pekerjaan.
Pemeriksaan
terhadap Visual, Fisik
dan Administrasi
4
Menerima laporan hasil pemeriksaan (BAST hasil
pemeriksaan) dan memeriksa laporan bersama
dengan PPHP, jika administrasi dan fisik
bangunan memenuhi persyaratan maka PPK
membuat dan menandatangani BAST pertama
pekerjaani. Jika tidak, memberikan instruksi
kepada Penyedia Jasa Konstruksi untuk segera
memperbaiki fisik dan melengkapi administrasi.
Laporan (administrasi
dan fisik bangunan),
Daftar Hadir,
Notulensi Rapat,
check list kerusakan
dan catatan dan
Berita Acara Serah
Terima Hasil
Pekerjaan.
3 Hari
- Disposisi dan
Instruksi
-Surat perintah
perbaikan sesuai cek
list
5
a. Menerima instruksi untuk memperbaiki
kerusakan fisik dan melengkapi kekurangan
administrasi proyek;
b. Memperbaiki kerusakan fisik dan melengkapi
kekurangan administrasi proyek;
c. Menyerahkan surat permohonan untuk
mengecek kembali hasil perbaikan kepada PPK.
instruksi untuk
memperbaiki
kerusakan fisik dan
melengkapi
kekurangan
administrasi proyek
7 Hari
Perbaikan dan surat
permohonan untuk
mengecek kembali
hasil perbaikan
6
a. Memberikan sanksi kepada Penyedia Jasa
Konstruksi;
b. Mengambil alih proyek.
Ketidaksediaan
Penyedia Jasa
Konstruksi untuk
memperbaiki
kerusakan rumah
khusus
3 hari
Sanksi dan
pengambila alihan
proyek
7
Menerima surat permohonan untuk mengecek
kembali hasil perbaikan dan memerintahkan
PPHP untuk mengecek hasil perbaikan oleh
Penyedia Jasa Konstruksi
Surat perintah
pemeriksaan hasil
perbaikan pekerjaan
Penyedia Jasa
2 Hari
Surat perintah
pemeriksaan hasil
perbaikan pekerjaan
Penyedia Jasa
8
Melaksanakan pemeriksaan/penelitian kembali
terhadap kelengkapan administrasi proyek dan
perbaikan fisik bangunan sesuai dengan
ketentuan yang tercantum dalam
Kontrak/addendum kontrak. Membuat dan
menyerahkan BAST hasil pekerjaan kepada
PPK.
Surat perintah
pemeriksaan hasil
perbaikan pekerjaan
Penyedia Jasa
7 Hari BA hasil pekerjaan
9
Menerima laporan hasil pemeriksaan (BAST hasil
pekerjaan) dari PPHP dan membuat Berita acara
PHO dan membayar penyedia jasa konstruksi
sebesar 100% dari nilai kontrak.
BA hasil pekerjaan 3 Hari
Berita Acara PHO
dan Pembayaran
100% Nilai Kontrak
10
Menerima pembayaran sebesar 100% dari nilai
kontrak dan menyerahkan jaminan pemeliharaan
sebesar 5% dari nilai kontrak,
Pembayaran 100%
Nilai Kontrak3 Hari
Jaminan
Pemeliharaan 5%
Nilai Kontrak
11Menerima jaminan pemeliharaan sebesar 5%
dari nilai kontrak,
Jaminan
Pemeliharaan 5%3 Hari
No. KEGIATAN
MUTU BAKU
KETERANGAN
YA
TIDAK
YA
TIDAK
YA
YA
40
SOP PELAKSANAAN FINAL HAND OVER RUMAH KHUSUSTotal waktu 46 Hari
PPK
PANITIA
PEMERIKSA
HASIL
PEKERJAAN
(PPHP)
PENYEDIA JASA
KONSTRUKSI
Kelengkapan (Peralatan
yang digunakan)WAKTU OUTPUT
1 2 3 4 5 6 7 8 9
1
Mengajukan permohonan secara tertulis kepada
PPK untuk melakukan pemeriksaan terhadap fisik
setelah masa pemeliharaan selesai dalam rangka
penyerahan akhir pekerjaan
Surat permohonan
penyerahan akhir1 Hari
Surat permohonan
penyerahan akhir
Masa Pemeliharaan
telah selesai
2
a. Menerima surat permohonan pemeriksaan
serah terima akhir;
b. Membuat surat kepada PPHP untuk melakukan
pemeriksaan pekerjaan Penyedia Jasa
Konstruksi.
Surat permohonan
penyerahan akhir3 Hari
Surat permohonan
pemeriksaan hasil
pekerjaan Penyedia
Jasa Konstruksi
3
Menerima surat dan melaksanakan pemeriksaan
fisik bangunan sesuai dengan ketentuan yang
tercantum dalam Kontrak/addendum kontrak. Dan
melaporkan hasil pemeriksaan/penelitian (BAST
Hasil Pekerjaan) kepada PPK
Surat permohonan
pemeriksaan hasil
pekerjaan Penyedia
Jasa Konstruksi
7 Hari
Laporan
(administrasi dan
fisik bangunan),
Daftar Hadir,
Notulensi Rapat,
check list kerusakan
dan catatan dan
Berita acara serah
terima hasil
pekerjaan.
Pemeriksaan
terhadap Visual, Fisik
4
Menerima laporan hasil pemeriksaan (BAST hasil
pekerjaan dan memeriksa laporan bersama
dengan PPHP, jika fisik bangunan memenuhi
persyaratan maka membuat berita acara serah
terima akhir pekerjaan. Jika tidak, memberikan
instruksi kepada Penyedia Jasa Konstruksi untuk
segera memperbaikinya.
Laporan (administrasi
dan fisik bangunan),
Daftar Hadir,
Notulensi Rapat,
check list kerusakan
dan catatan dan
Berita acara Hasil
Pemeriksaan.
3 Hari
-BAST pertama
pekerjaan
- Disposisi dan
Instruksi
-Surat perintah
perbaikan sesuai cek
list
5
a. Menerima instruksi untuk memperbaiki
kerusakan fisik;
b. Memperbaiki kerusakan fisik;
c. Menyerahkan surat permohonan untuk
mengecek kembali hasil perbaikan masa
pemeliharaan kepada PPK.
instruksi untuk
memperbaiki
kerusakan fisik
7 Hari
Perbaikan dan surat
permohonan untuk
mengecek kembali
hasil perbaikan
6
a. Menggunakan Jaminan pemeliharaan untuk
melakukan perbaikan terhadap fisik rumah
khusus;
b. Penyedia jasa Konstruksi masuk kedalam
daftar hitam.
Ketidaksediaan
Penyedia Jasa
Konstruksi untuk
memperbaiki
kerusakan rumah
khusus
3 hari
Penggunaan jaminan
pemeliharaan dan
Penyedia Jasa
Konstruksi masuk
daftar hitam
7
Menerima surat permohonan untuk mengecek
kembali hasil perbaikan dan memerintahkan
PPHP untuk mengecek hasil perbaikan oleh
Penyedia Jasa Konstruksi
Surat perintah
pemeriksaan hasil
perbaikan pekerjaan
Penyedia Jasa
2 Hari
Surat perintah
pemeriksaan hasil
perbaikan pekerjaan
Penyedia Jasa
8
Melaksanakan pemeriksaan perbaikan fisik
bangunan sesuai dengan ketentuan yang
tercantum dalam Kontrak/addendum kontrak.
Membuat dan menyerahkan BAST hasil
pekerjaan kepada PPK
Surat perintah
pemeriksaan hasil
perbaikan pekerjaan
Penyedia Jasa
7 Hari BAST hasil pekerjaan
9
Menerima laporan hasil pemeriksaan dan BAST
hasil pekerjaan dari PPHP serta membuat dan
menandatangani Berita acara serah terima akhir
pekerjaan dan mengembalikan jaminan
pemeliharaan 5%
BAST hasil pekerjaan 3 Hari
BAST akhir
pekerjaan dan
Pengembalian
jaminan
pemeliharaan 5%
10Menerima kembali jaminan pemeliharaan 5% dan
menyerahkan fisik pekerjaan
Pengembalian
jaminan pemeliharaan
5%
3 Hari Penyerahan Fisik
11
a. Menerima fisik pekerjaan
b. Menyerahkan fisik pekerjaan kepada PA/KPA
untuk dicatatkan menjadi BMN
Penyerahan Fisik 7 Haridicatatkan menjadi
BMN
No. KEGIATAN
MUTU BAKU
KETERANGAN
YA
TIDAK
YA
TIDAK
YA
YA
41
Format 25
KEMENTERIAN PEKERJAAN UMUM DAN PERUMAHAN RAKYAT DIREKTORAT JENDERAL PENYEDIAAN PERUMAHAN
DIREKTORAT RUMAH KHUSUS Jl. Pattimura No. 20, Kebayoran Baru, Jakarta Selatan 12110
Telepon/Fax (021) 7245751, (021) 7226601
CATATAN RINGKAS BARANG
UNTUK USULAN ALIH KEPEMILIKAN
Nama barang : Rumah Khusus ........
Lokasi : Kabupaten ...... Provinsi .....
T. A. : ....
1. DASAR PELAKSANAAN USULAN
a) Peraturan Pemerintah (PP) Nomor 27 Tahun 2014 tentang Pengelolaan
Barang Milik Negara/Daerah;
b) Peraturan Menteri Pekerjaan Umum Nomor 02/PRT/M/2009 Tentang
Pedoman Pelaksanaan Penetapan dan Pengalihan Status Penggunaan,
Pemanfaatan, Penghapusan, dan Pemindahtanganan Barang Milik Negara di
Lingkungan Departemen Pekerjaan Umum;
c) Peraturan Menteri Keuangan Nomor 111/PMK.06/2016 tentang Tata Cara
Pelaksanaan Pemindahtanganan Barang Milik Negara.
d) .......
2. PENERIMA ASET DAN PERUNTUKAN
a) Penerima Aset
Penerima aset adalah Pemerintah kabupaten ....., dengan kondisi barang
dalam keadaan .... sesuai Surat Pernyataan Kesediaan Menerima Barang Milik Negara Nomor: .... tanggal ....
b) Peruntukan
Masyarakat Berpenghasilan Rendah (MBR) Masyarakat .... bentuk
pengalihan Aset adalah dengan .....( Hibah/alih Status).
c) Pengelola
Satuan Organisasi Pengelola adalah ....
42
3. NILAI ASET
Jumlah BMN Rumah Khusus dengan model Rumah .... 1 (satu) lantai Type : ..., jumlah : ... Unit, nilai seluruhnya .... yang terdiri atas :
No Uraian Kontrak
Pelaksana Nilai
(Rp) Nomor Tanggal
1.
Bangunan
Rumah
Khusus
....
.....
PT. ....
....
2. Konsultan Pengawas
(MK)
.... .... PT. .... ....
3. Konsultan Manajemen
Pusat (KMP)
.... .... PT. .... ....
Jumlah : ....
4. DATA PERNYATAAN
Pernyataan Kesediaan Menerima Aset
Pernyataan Kesediaan Menerima Aset Rumah Khusus ditandatangani oleh
Bupati Kabupaten .... Provinsi .... Nomor : ..... tanggal .....
Pembangunan Rumah Khusus 61
Lampiran 2 : CONTOH INSTRUKSI KERJA
KEMENTERIAN PEKERJAAN UMUMDIREKTORAT JENDERAL BINA MARGADIREKTORAT BINA PELAKSANAAN WILAYAH I
IK – PENGAWASAN PEKERJAAN
PASANGAN BATU DENGAN MORTAR (2.2) No. Dokumen : Tgl berlaku :
LEVEL 3 No. Revisi : 00 Tgl. Kaji Ulang :
ppppppppppppppppppppppp
PERSETUJUAN
URAIAN NAMA & JABATAN TANDA TANGAN TANGGAL
DISUSUN
DIPERIKSA
DISAHKAN
STATUS DOKUMEN
NO. DISTRIBUSI
TANGGAL
INSTRUKSI KERJA PENGAWASAN PEKERJAAN PASANGAN BATU DENGAN MORTAR (2.2)
No. Dokumen : Tgl berlaku : LEVEL 3
No. Revisi : 00 Tgl. Kaji Ulang :
DAFTAR ISI
Daftar isi
1. Ruang lingkup 1
2. Tujuan 1
3. Acuan 1
4. Definisi dan Pengertian 1
4.1 Pekerjaan Pasangan Batu dengan Mortar 1
5. Ketentuan Umum 1
5.1 Ketentuan Pelaksanaan Pengawasan 1
5.2 Ketentuan Bahan 2
5.3 Ketentuan Peralatan 3
5.4 Ketentuan Pemasangan Batu dengan Mortar 3
5.5 Ketentuan Toleransi 3
5.6 Ketentuan Landasan Adukan Semen 4
5.7 Ketentuan pada masing-masing langkah kerja 4
1. Persiapan 4
2. Penyiapan Batu 5
3. Kondisi Tempat Kerja 5
4. Pemeriksaan 5
5. Perbaikan 5
6. Pasangan Batu dengan Mortar 5
7. Pemeriksaan 5
8. Perbaikan 5
6. Bagan Alir dan Tata Cara 6
7. Bukti Kerja 8
7.1 Test Mortar 8
INSTRUKSI KERJA PENGAWASAN PEKERJAAN PASANGAN BATU DENGAN MORTAR (2.2)
No. Dokumen : Tgl berlaku : LEVEL 3
No. Revisi : 00 Tgl. Kaji Ulang : 7.2 Daftar Simak Seksi (2.2) Pengawasan Pekerjaan Pasangan Batu Mortar 8
8. Lampiran
8.1 Daftar Simak Seksi (2.2) Pengawasan Pekerjaan Pasangan Batu Dengan Mortar
9
INSTRUKSI KERJA PENGAWASAN PEKERJAAN PASANGAN BATU DENGAN MORTAR (2.2)
No. Dokumen : Tgl berlaku : LEVEL 3
No. Revisi : 00 Tgl. Kaji Ulang :
1. Ruang Lingkup :
a. Lingkup Penerapan
Instruksi kerja ini berlaku untuk pengawasan Pasangan Batu Dengan Mortar, pada Unit Pelaksana Kegiatan di Lingkungan Direktorat Bina Pelaksanaan Wilayah I.
b. Lingkup Kegiatan
Instruksi kerja ini berlaku untuk pengawasan Pasangan Batu Dengan Mortar, yang mencakup penyiapan material/batu kondisi tempat kerja dan kegiatan pasangan batu dengan mortar sesuai dengan spesifikasi teknik.
2. Tujuan :
Memberikan panduan tata cara pengawasan kegiatan Pasangan Batu Dengan Mortar agar diperoleh hasil yang sesuai dengan ketentuan/persyaratan yang berlaku.
3. Acuan :
1. Spesifikasi Umum 2010.
2. Gambar Kerja.
4. Definisi dan Pengertian :
4.1 Pekerjaan Pasangan Batu dengan Mortar
Pekerjaan Pasangan Batu dengan Mortar : pasangan batu yang terdiri dari batu alam yang diberi adukan mortar yang terdiri dari adukan semen untuk pasangan.
5. Ketentuan Umum
5.1 Ketentuan pelaksanaan pengawasan
a. Pengawasan pelaksanaan pekerjaan pasangan batu dengan mortar hanya dilakukan pada lokasi pekerjaan yang requestnya telah mendapatkan persetujuan dari semua pihak yang berkompeten.
b. Pengawasan pekerjaan pasangan batu dengan mortar dilakukan sepanjang waktu pelaksanaan pekerjaan pada masing-masing lokasi kegiatan, sekurang-kurangnya 1 (satu) kali setiap hari sampai pekerjaan dimaksud dinyatakan selesai.
INSTRUKSI KERJA PENGAWASAN PEKERJAAN PASANGAN BATU DENGAN MORTAR (2.2)
No. Dokumen : Tgl berlaku : LEVEL 3
No. Revisi : 00 Tgl. Kaji Ulang :
c. Waktu pencatatan dilakukan oleh petugas lapangan (Inspektor) pada saat mana dianggap bahwa pencatatan tersebut perlu dilakukan.
d. Catatan penyimpangan atau kondisi seketika yang dapat mempengaruhi mutu, harus dicatat pada kolom catatan yang telah disediakan.
5.2 Ketentuan Bahan
a. Batu
1) Batu harus terdiri dari batu alam atau batu dari sumber bahan yang tidak terbelah, yang utuh (sound), keras, awet, padat, tahan terhadap udara dan air, dan cocok dalam segala hal untuk fungsi yang dimaksud.
2) Mutu dan ukuran batu harus disetujui oleh Direksi Pekerjaan sebelum digunakan. Batu untuk pelapisan selokan dan saluran air sedapat mungkin harus berbentuk persegi.
3) Kecuali ditentukan lain oleh Gambar atau Spesifikasi, maka semua batu yang digunakan untuk pasangan batu dengan mortar harus tertahan ayakan 10 cm.
(Spesifikasi pasal 2.2.2(1))
b. Mortar (Spesifikasi pasal 2.2.2(2))
Mortar haruslah merupakan adukan semen yang memenuhi ketentuan Seksi 7.8 seperti berikut ini : Adukan semen untuk pasangan harus mempunyai kuat tekan paling sedikit 50 kg/cm2 pada umur 28 hari. (Spesifikasi pasal 7.8.2(2).b)
Campuran Mortar :
1) Jumlah air tidak boleh lebih dari 70 % dari berat semen.
2) Pencampuran harus dilakukan dalam 5 – 10 menit.
3) Adukan boleh ditambah air bila tidak lebih dari 30 menit setelah pencampuran.
4) Adukan yang tidak digunakan dalam 45 menit setelah penambahan air harus dibuang.
(Spesifikasi pasal 7.8.3.1)
INSTRUKSI KERJA PENGAWASAN PEKERJAAN PASANGAN BATU DENGAN MORTAR (2.2)
No. Dokumen : Tgl berlaku : LEVEL 3
No. Revisi : 00 Tgl. Kaji Ulang :
5.3 Ketentuan Peralatan
a. Alat bantu.
b. Concrete Mixer
5.4 Ketentuan Pemasangan Batu dengan Mortar
a. Batu ditanam dengan Kuat diatas Landasan Adukan Semen.
Batu harus ditanam dengan kuat di atas landasan adukan semen sedemikian rupa sehingga satu batu berdekatan dengan lainnya sampai mendapatkan tebal pelapisan yang diperlukan dimana tebal ini akan diukur tegak lurus terhadap lereng.
Rongga yang terdapat di antara satu batu dengan lainnya harus disi adukan dan adukan ini harus dikerjakan sampai hampir sama rata dengan permukaan lapisan tetapi tidak sampai menutupi permukaan lapisan. (Spesifikasi pasal 2.2.3(3).b)
b. Langkah Pekerjaan Pasangan Batu.
Pekerjaan harus dimulai dari dasar lereng menuju ke atas, dan permukaan harus segera diselesaikan setelah pengerasan awal (initial setting) dari adukan dengan cara menyapunya dengan sapu yang kaku. (Spesifikasi pasal 2.2.3(3).c)
c. Permukaan yang telah selesai dikerjakan harus dirawat. (Spesifikasi pasal 2.2.3(3).d)
d. Situasi Lereng dengan Bahu Jalan.
Lereng yang bersebelahan dengan bahu jalan harus dipangkas dan dirapikan untuk memperoleh bidang antar muka yang rapat dan halus dengan pasangan batu dengan mortar sehingga akan memberikan drainase yang lancar dan mencegah gerusan pada tepi pekerjaan pasangan batu dengan mortar dan tidak menimbulkan sedimentasi pada dasar saluran. (Spesifikasi pasal 2.2.3(3).e)
5.5 Ketentuan Toleransi
a. Sisi muka batu dari permukaan pasangan tidak boleh melebihi 1 cm dari profil permukaan rata-rata pasangan sekitarnya. (Spesifikasi pasal 2.2.1(4).a)
INSTRUKSI KERJA PENGAWASAN PEKERJAAN PASANGAN BATU DENGAN MORTAR (2.2)
No. Dokumen : Tgl berlaku : LEVEL 3
No. Revisi : 00 Tgl. Kaji Ulang :
b. Profil permukaan rata-rata selokan dan saluran air tidak boleh berbeda lebih dari 3 cm, dan tidak boleh bergeser lebih dari 5 cm dari permukaan yang ditentukan. (Spesifikasi pasal 2.2.1(4).b)
c. Tebal minimum setiap pekerjaan pasangan batu dengan mortar haruslah 20 cm. (Spesifkasi pasal 2.2.1(4).c)
d. Profil akhir untuk struktur kecil seperti lubang penangkap dan lantai golak tidak boleh bergeser 3 cm dari profil yang ditentukan. (Spesifikasi pasal 2.2.1(4).d)
5.6 Ketentuan Landasan Adukan Semen
Suatu landasan dari adukan semen paling sedikit setebal 3 cm harus dipasang pada formasi yang telah disiapkan. Landasan adukan ini harus dikerjakan sedikit demi sedikit sedemikian rupa sehingga permukaan batu akan tertanam pada adukan sebelum mengeras. (Spesifikasi pasal 2.2.3(3).a)
5.7 Ketentuan pada masing-masing langkah kerja
1. Persiapan
a. Petugas pengawas harus melakukan pengecekan kesesuaian lokasi kegiatan dengan gambar kerja.
b. Petugas pengawas harus melakukan pengecekan kesesuaian kesiapan bahan, peralatan, tenaga kerja, metoda kerja dan gambar kerja sebagaimana yang diusulkan.
c. Harus dipastikan penanggung jawab kegiatan telah ditetapkan dan berada di lokasi kegiatan.
d. Referensi seperti patok-patok ketinggian telah dipasang dan sesuai.
e. Penyedia Pekerjaan Konstruksi menyediakan petugas pengendalian lalu-lintas.
f. Penyedia Pekerjaan Konstruksi menyediakan petugas pengendalian Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3).
g. Penyedia Pekerjaan Konstruksi menyediakan petugas penanganan lingkungan.
INSTRUKSI KERJA PENGAWASAN PEKERJAAN PASANGAN BATU DENGAN MORTAR (2.2)
No. Dokumen : Tgl berlaku : LEVEL 3
No. Revisi : 00 Tgl. Kaji Ulang :
2. Penyiapan Batu
a. Batu harus dibersihkan dari bahan yang merugikan, yang dapat mengurangi kelekatan dengan adukan. (Spesifikasi pasal 2.2.3(2).a)
b. Sebelum pemasangan, batu harus dibasahi seluruh permukaannya dan diberikan waktu yang cukup untuk proses penyerapan air sampai jenuh. (Spesifikasi pasal 2.2.3(2).b)
3. Kondisi Tempat Kerja
Menjaga tempat kerja agar senantiasa kering dan menjamin fasilitas sanitasi yang memadai tersedia di lapangan untuk para pekerja, harus juga berlaku untuk pekerjaan pasangan batu dengan mortar. (Spesifikasi pasal 2.2.1(7))
4. Pemeriksaan
Tempat kerja harus selalu terjaga agar bebas dari air dan menyediakan semua bahan dan perlengkapan yang diperlukan untuk pengeringan.
5. Perbaikan
Harus segera dilakukan perbaikan apabila terjadi kerusakan atau kekurangan.
6. Pasangan Batu Dengan Mortar
Kegiatan Pasangan Batu dengan Mortar dapat dilihat pada Ketentuan Umum butir 5.4, Pemasangan Batu dengan Mortar.
7. Pemeriksaan
a. Kegiatan pemeriksaan dapat dilihat pada Ketentuan Umum butir 5.5, Ketentuan Toleransi.
b. Tebal adukan semen dan cara pemanasan dapat dilihat pada Ketentuan Umum butir 5.6, Ketentuan Landasan Adukan Semen.
8. Perbaikan
Pekerjaan Pasangan Batu dengan mortar yang tidak memenuhi toleransi yang disyaratkan dalam Spesifikasi Teknik pasal 2.2.1(4), harus diperbaiki.
INSTRUKSI KERJA PENGAWASAN PEKERJAAN PASANGAN BATU DENGAN MORTAR (2.2)
No. Dokumen : Tgl berlaku : LEVEL 3
No. Revisi : 00 Tgl. Kaji Ulang :
6. Bagan Alir dan Tata Cara
MULAI
SESUAI ? PERBAIKAN
KONDISITEMPAT KERJA
PASANGAN.BATU DENGAN MORTAR
SESUAI ?PERBAIKAN
Ya
Tdk
Ya Tdk
SELESAI
PENYIAPANBATU
PERSIAPAN 1
2 3
4
PEMERIKSAAN
5
PEMERIKSAAN
6
7
8
INSTRUKSI KERJA PENGAWASAN PEKERJAAN PASANGAN BATU DENGAN MORTAR (2.2)
No. Dokumen : Tgl berlaku : LEVEL 3
No. Revisi : 00 Tgl. Kaji Ulang :
TATA CARA PADA MASING – MASING LANGKAH KERJA
Verifikasi 1 (Persiapan) • Cek ulang lokasi kegiatan sesuai dengan gambar kerja
• Cek ulang kesiapan bahan, peralatan, tenaga kerja dan metode kerja • Ada penanggung jawab kegiatan. • Cek kecukupan untuk referensi seperti patok-patok ketinggian. • Ada petugas pengendalian lalu-lintas. • Ada pengendalian Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3). • Ada kesiapan penanganan lingkungan.
Verifikasi 2 (Penyiapan Batu) • Batu harus dibersihkan dari bahan yang merugikan.
• Sebelum pemasangan, batu harus dibasahi seluruh permukaannya.
Verifikasi 3 (Kondisi Tempat Kerja) • Tempat kerja senantiasa tetap kering.
• Fasilitas sanitasi memadai untuk para pekerja tersedia di lapangan.
Verifikasi 4 (Pemeriksaan) • Cek kesesuaian tempat kerja
• Cek fasilitas kesesuaian sanitasi
Verifikasi 5 (Perbaikan) • Apabila ada kekurangan telah diperbaiki.
Verifikasi 6 (Pasangan Batu dengan Mortar) • Batu dipasang diatas adukan semen.
• Batu ditutup dengan adukan agar mendapat ukuran yang diperlukan. • Pekerjaan harus dilakukan dari dasar lereng menuju atas. • Pekerjaan yang telah selesai dikerjakan harus dirawat. • Lereng yang bersebelahan dengan bahu jalan harus dipangkas dan dirapikan.
Verifikasi 7 (Pemeriksaan) • Sisi muka batu dari permukaan pasangan tidak melebihi 1 cm dari profil permukaan
rata-rata pasangan sekitarnya. • Profil permukaan rata-rata selokan pasangan batu tidak berbeda lebih dari 3 cm dan
tidak bergeser lebih dari 5 cm dari permukaan yang ditentukan. • Tebal minimum pasangan batu dengan mortar harus 20 cm. • Profil akhir untuk struktur kecil tidak boleh bergeser 3 cm dari profil yang ditentukan.
INSTRUKSI KERJA PENGAWASAN PEKERJAAN PASANGAN BATU DENGAN MORTAR (2.2)
No. Dokumen : Tgl berlaku : LEVEL 3
No. Revisi : 00 Tgl. Kaji Ulang :
Verifikasi 8 (Perbaikan) • Dilakukan perbaikan apabila tidak sesuai dengan hasil pemeriksaan (tidak memenuhi
toleransi)
7. Bukti Kerja
7.1 Test Mortar
7.2 Daftar Simak Seksi (2.2) Pengawasan Pekerjaan Pasangan Batu Mortar
8. Lampiran
8.1 Daftar Simak Seksi (2.2) Pengawasan Pekerjaan Pasangan Batu dengan Mortar
( F:01 DBPW I/SMM/IK/. . ./Rev:00 )
INSTRUKSI KERJA PENGAWASAN PEKERJAAN PASANGAN BATU DENGAN MORTAR (2.2)
No. Dokumen : Tgl berlaku : LEVEL 3
No. Revisi : 00 Tgl. Kaji Ulang :
Lampiran 8.1
Daftar Simak
Seksi (2.2) Pengawasan Pekerjaan Pasangan Batu dengan Mortar
( F:01 DBPW I/SMM/IK/. . ./Rev:00 )
Tgl. Pemeriksaan : . . . . . . . . . . . . Lokasi : . . . . . . . . . . . .
Pemenuhan Persyaratan No Uraian
Ya Tdk Acuan
PERSIAPAN
1 Lokasi kegiatan sesuai dengan gambar kerja.
2 Kesiapan bahan, peralatan, tenaga kerja,
metoda kerja, terpenuhi.
3 Ada penanggung jawab kegiatan.
4 Kecukupan untuk referensi seperti patok-patok
ketinggian, terpenuhi.
5 Ada petugas pengendalian lalu-lintas.
6 Ada pengendalian Keselamatan dan Kesehatan
Kerja (K3).
7 Ada kesiapan penanganan lingkungan.
PENYIAPAN BATU
8 Batu dibersihkan dari bahan yang merugikan. pasal 2.2.3.(2).a
9 Sebelum pemasangan, batu dibasahi seluruh pasal 2.2.3.(2).b
permukaannya.
KONDISI TEMPAT KERJA
10 Tempat kerja dalam keadaan kering, sesuai. pasal 2.2.1.7
11 Fasilitas sanitasi untuk para pekerja memadai, pasal 2.2.1.7
sesuai.
INSTRUKSI KERJA PENGAWASAN PEKERJAAN PASANGAN BATU DENGAN MORTAR (2.2)
No. Dokumen : Tgl berlaku : LEVEL 3
No. Revisi : 00 Tgl. Kaji Ulang :
Pemenuhan Persyaratan No Uraian
Ya Tdk Acuan
PERBAIKAN
14 Diperlukan perbaikan.
15 Perbaikan sesuai.
PASANGAN BATU DENGAN MORTAR
16 Batu dipasang diatas adukan semen. pasal 2.2.3.(3).a
17 Batu ditutup dengan adukan agar mendapat pasal 2.2.3.(3).b
ukuran yang diperlukan.
18 Pekerjaan dilakukan dari dasar lereng menuju pasal 2.2.3.(3).c
atas.
19 Pekerjaan yang telah selesai dikerjakan dirawat. pasal 2.2.3.(3).d
20 Lereng yang bersebelahan dengan bahu jalan pasal 2.2.3.(3).e
dipangkas dan dirapikan.
PEMERIKSAAN
21 Sisi muka batu dari permukaan pasangan tidak pasal 2.2.1.(4).a
melebihi 1 cm dari profil permukaan rata-rata
pasangan sekitarnya.
22 Profil permukaan rata-rata selokan dan saluran pasal 2.2.1.(4).b
air tidak berbeda lebih dari 3 cm, dan tidak
bergeser lebih dari 5 cm dari permukaan yang
ditentukan.
23 Tebal minimum pasangan batu dengan mortar pasal 2.2.1.(4).c
20 cm.
24 Profil akhir untuk struktur kecil seperti lubang pasal 2.2.1.(4).d
penangkap dan lantai golak tidak bergeser
3 cm dari profil yang ditentukan.
INSTRUKSI KERJA PENGAWASAN PEKERJAAN PASANGAN BATU DENGAN MORTAR (2.2)
No. Dokumen : Tgl berlaku : LEVEL 3
No. Revisi : 00 Tgl. Kaji Ulang :
Petugas Pemeriksa
( …………………………… )
Pemenuhan Persyaratan No Uraian
Ya Tdk Acuan
PERBAIKAN
25 Toleransi sesuai.
CATATAN :
62 Pembangunan Rumah Khusus
BAHAN TAYANG
Pembangunan Rumah Khusus 63
64 Pembangunan Rumah Khusus
Pembangunan Rumah Khusus 65
66 Pembangunan Rumah Khusus
Pembangunan Rumah Khusus 67
68 Pembangunan Rumah Khusus
Pembangunan Rumah Khusus 69
70 Pembangunan Rumah Khusus
Pembangunan Rumah Khusus 71
72 Pembangunan Rumah Khusus
Pembangunan Rumah Khusus 73
74 Pembangunan Rumah Khusus
Pembangunan Rumah Khusus 75
76 Pembangunan Rumah Khusus
Pembangunan Rumah Khusus 77
78 Pembangunan Rumah Khusus
Pembangunan Rumah Khusus 79
80 Pembangunan Rumah Khusus
Pembangunan Rumah Khusus 81
82 Pembangunan Rumah Khusus
Pembangunan Rumah Khusus 83
84 Pembangunan Rumah Khusus
Pembangunan Rumah Khusus 85
86 Pembangunan Rumah Khusus
top related