kata pengantar - web viewpuji dan syukur kami panjatkan kehadirat allah swt, atas segala limpahan...
Post on 30-Jan-2018
233 Views
Preview:
TRANSCRIPT
RUMUSAN MASALAH
OLEH :
NAMA : LA ASI
SITI HASNAWATI
ASLINA
ROSMAWATI
SEMESTER : IV
KELAS : B
PROGRAM STUDI TARBIYAH
FAKULTAS PENDIDIKAN AGAMA ISLAM
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH BUTON
BAUBAU
2015
1
KATA PENGANTAR
Puji dan syukur kami panjatkan kehadirat Allah SWT, atas segala limpahan
rahmat dan hidayah-Nya. Sehingga kami dapat menyelesaikan penyusunan
makalah ini.
Kami telah menyusun makalah ini dengan sebaik-baiknya dan semaksimal
mungkin. Namun tentunya sebagai manusia biasa tidak luput dari kesalahan dan
kekurangan. Harapan kami, semoga bisa menjadi koreksi di masa mendatang agar
lebih baik lagi dari sebelumnya.
Tak lupa ucapan terima kasih kami sampaikan kepada Dosen Pembimbing
Bapak Jufri, S.Pd.I., M.Pd.I atas bimbingan, dorongan dan ilmu yang telah
diberikan kepada kami. Sehingga kami dapat menyusun dan menyelesaikan
makalah ini tepat pada waktunya dan insya Allah sesuai yang kami harapkan. Dan
kami ucapkan terimakasih pula kepada rekan-rekan dan semua pihak yang terkait
dalam penyusunan makalah ini.
Mudah-mudahan makalah ini bisa memberikan sumbangsih pemikiran
sekaligus pengetahuan bagi kita semuanya. Amin...
Baubau, Mei 2015
Penyusun
i
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL................................................................................................
KATA PENGANTAR.............................................................................................i
DAFTAR ISI..........................................................................................................ii
BAB I PENDAHULUAN.......................................................................................1
A. Latar Belakang...................................................................................1
B. Rumusan Masalah..............................................................................2
C. Tujuan................................................................................................2
BAB II BAHASAN MATERI...............................................................................3
A. Identifikasi Perumusan Masalah Penelitian.......................................3
1. Definisi Masalah............................................................................3
2. Sumber Permasalahan....................................................................4
3. Pemilihan Masalah.........................................................................5
4. Perumusan Masalah Penelitian.....................................................7
B. Tujuan Penelitian...............................................................................9
C. Kegunaan Penelitian........................................................................11
BAB III KESIMPULAN......................................................................................12
DAFTAR PUSTAKA...........................................................................................13
ii
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Manusia merupakan makhluk Tuhan yang paling sempurna. Kesempurnaan
manusia bukan hanya dari segi fisik, akan tetapi manusia juga dianugerahi
kesempurnaan akal. Akal manusia merupakan sesuatu yang khas yang
membedakan manusia dengan mahluk lainnya. Kesempurnaan akal manusia ini
menyebabkan pengetahuan manusia terus berkembang dari waktu ke waktu. Rasa
keingintahuan manusia menuntutnya untuk mencari tahu hal-hal yang ingin
diketahuinya. Sehingga manusia dapat memperoleh hal yang ingin diketahuinya
tersebut. Untuk hal-hal yang ingin diketahuinya tersebut, manusia dapat
melakukan dua jenis usaha. Usaha yang paling sering dilakukan adalah melalui
penalaran akal sehat (common sense). Akan tetapi tidak semua keingintahuan
manusia bisa terjawab melalui penalaran akal sehat. Apabila keingintahuan yang
tidak bisa terjawab melalui mekanisme penalaran akal sehat, maka alternatif lain
yang dapat dilakukan adalah melalui penelitian ilmiah.
Penelitan ialah suatu kegiatan untuk memilih judul, merumuskan masalah,
kemudian diikuti dengan pengumpulan, pengolahan, penyajian dan analisis data
yang dilakukan dengan metode ilmiah secara efisien dan sistematis yang hasilnya
berguna untuk mengetahui suatu keadaan atau masalah dalam usaha
pengembangan ilmu pengetahuan atau untuk membuat keputusan dalam rangka
pemecahan masalah.
“Penelitian dapat dilihat sebagai proses yang mencakup dua tahap: penemuan
masalah dan pemecahan masalah”1. Penemuan masalah dalam penelitian meliputi:
identifikasi bidang masalah, penentuan pemilihan pokok masalah (topik) dan
perumusan atau formulasi masalah. Penemuan masalah merupakan tahap
penelitian yang paling sulit karena masalah penelitian mempengaruhi strategi
yang diterapkan dalam pemecahan penelitian. Seperti yang dikemukakan oleh
1 Indriantoro dan Supomo, 1999 “Penelitian dapat dilihat sebagai proses yang mencakup dua tahap: penemuan masalah dan pemecahan masalah”
1
Einstein dan Infield dalam (Indriantoro dan Supomo, 1999), formulasi masalah
penelitian sering merupakan tahap penelitian yang jauh lebih esensial
dibandingkan dengan tahap pemecahan masalah. Bahkan menurut Isaac dan
Michael dalam (Indriantoro dan Supomo, 1999), formulasi masalah penelitian
dengan baik merupakan setengah dari tahap pemecahan masalah.
Tidak mudah bagi peneliti untuk merumuskan masalah penelitian, terutama
bagi penelitian pemula. Masalah penelitian yang sering dirumuskan terlalu umum
sehingga dengan pokok permasalahan yang tidak jelas akan menyulitkan tahap
pemecahan masalah, yang meliputi penentuan konsep-konsep teoritis yang
ditelaah dan pemilihan metode pengujian data. Semakin spesifik perumusan
masalah, penelitian semakin mudah dilakukan pengujian secara empiris, perlu
pendekatan sistematis untuk merumuskan masalah penelitian yang baik
memudahkan tahap pemecahan masalah sehingga memudahkan pula untuk
menetapkan suatu tujuan penelitian.
Mengingat arti penting dari masalah tersebut, maka alangkah baiknya apabila
pengetahuan mengenai masalah yang mencakup pengertian, serta proses
penentuan masalah sampai proses perumusan masalah dapat dipahami secara lebih
mendalam.
B. Rumusan Masalah
1. Bagaimana tahap-tahap yang perlu diperhatikan dalam proses
identifikasi perumusan masalah?
2. Apa macam-macam tujuan dalam penelitian?
C. Tujuan
1. Mengetahui tahap-tahap yang perlu diperhatikan dalam proses
identifikasi perumusan masalah.
2. Mengetahui macam-macam tujuan dalam penelitian.
2
BAB II
BAHASAN MATERI
A. Identifikasi Perumusan Masalah Penelitian
1. Definisi Masalah
Beberapa definisi masalah dari beberapa literature yang berbeda antara lain
sebagai berikut:
Masalah adalah hal yang sulit untuk menangani atau mengerti; pertanyaan
yang harus dijawab atau dipecahkan oleh penalaran atau menghitung (Kamus
Oxford, 1995 dalam Notohadiprawiro, 2006).
Masalah diartikan sebagai sesuatu yang harus diselesaikan (dipecahkan); soal,
persoalan. Permasalahan: hal yang menjadikan masalah; hal yang
dimasalahkan. “Masalah adalah faktor yang dapat menyebabkan tidak
tercapainya tujuan” 2.
Masalah merupakan suatu kesulitan yang dirasakan, konkrit dan memerlukan
solusi. Suatu kesenjangan antara apa yang seharusnya dengan apa yang ada
dalam kenyataan atau antara apa yang diperlukan dengan apa yang tersedia
atau antara harapan dengan kenyataan dan sebagainya (Suryabrata, 2000).
Persolan juga dapat diartikan sebagai tafsir sesuatu yang teramati lewat
tanggap rasa, cerapan dan konsep yang ketiganya merupakan cetusan alam
fikir dan alam rasa (Notohadiprawiro, 2006)
Hal-hal yang dapat dipermasalahkan dalam penelitian merupakan masalah
atau peluang, dimana pendefinisiannya harus jelas baik keluasannya maupun
kedalamannya. Masalah diartikan sebagai suatu situasi dimana suatu fakta
yang terjadi sudah menyimpang dari batas-batas toleransi yang diharapkan.
Sedangkan peluang merupakan suatu kondisi eksternal yang menguntungkan
jika dapat diraih dengan usaha-usaha tertentu, tetapi juga dapat menjadi
ancaman bila peluang itu dapat dimanfaatkan oleh pesaing (Subiyanto, 1999).
2 (Kamus Besar Bahasa Indonesia dalam Sugiono 1999) “Masalah adalah faktor yang dapat menyebabkan tidak tercapainya tujuan”
3
Contoh statement masalah:
a. Adanya gejala penurunan kualitas perairan danau
b. Penjualan pakan ikan tidak meningkat dan menurun dari waktu ke waktu
padahal biaya promosi meningkat.
Contoh Peluang:
a. Adanya potensi sumber daya perairan yang potensial tetapi belum
dimanfaatkan secara optimal.
b. Adanya tawaran SDM yang menguasai teknologi tertentu yang ternyata
dibutuhkan dalam usaha budidaya ikan.
c. Penggunaan sistem yang terkomputersasi akan mempercepat proses
transaksi.
Jadi berdasarkan beberapa pengertian diatas, masalah dalam penelitian yang
dimaksud ialah merupakan pangkal penelitian. Tidak akan ada penelitian jika
tidak ada persoalan. Persoalan (masalah) ialah segala sesuatu yang dihadapi atau
dirasakan seseorang yang menimbulkan dalam diri orang yang bersangkutan suatu
keinginan atau kebutuhan untuk membahasnya, mencari jawabannya atau
menetapkan cara penyelesaiannya.
2. Sumber Permasalahan
Suatu masalah tidak harus menuntut/menimbulkan suatu penelitian tetapi
penelitian dilakukan karena adanya masalah. Jadi seseorang yang akan melakukan
penelitian harus menentukan terlebih dulu masalahnya.
Sumber permasalahan berada di dalam lingkungan tempat pengamat berada atau
dapat berada di jasmani pengamat. Menurut Purwanto (2008), upaya untuk
melakukan pencarian dan pendataan masalah-masalah yang akan dibahas dapat
dilakukan dari sumber-sumber masalah sebagai berikut:
1. Bacaan, terutama bacaan yang berisi laporan hasil penelitian
2. Pengamatan Sepintas/Fakta di lapangan
3. Pengalaman Pribadi
4. Pertemuan Ilmiah: Seminar, Diskusi, Lokakarya, Konferensi dan lain-lain
4
5. Pernyataan Pemegang Otoritas
6. Perasaan Intuitif Pribadi
Sumber persoalan adalah sesuatu yang obyektif, akan tetapi persoalan selalu
bersifat subyektif “Kejadian yang sama dapat menimbulkan persoalan yang
berbeda dalam diri pengamat yang berbeda” 3.
3. Pemilihan Masalah
Dalam dunia nyata banyak masalah yang harus diselesaikan dengan segera dalam
waktu tertentu, namun tidak semua masalah tersebut dapat diangkat menjadi
maslaah penelitian. Oleh karena identifikasi masalah merupakan hal yang sangat
penting untuk dilakukan.
Selanjutnya Notohadiprawiro (2006) menjelaskan bahwa setelah masalah-masalah
diidentifikasi, belum menjadi jaminan bahwa semua masalah tersebut layak dan
sesuai untuk diteliti. Sehingga perlu dipilih salah satu atau beberapa masalah yang
paling baik dan layak untuk diteliti.
Menurut Suryabrata (2000), beberapa kesalahan yang terjadi dalam memilih
permasalahan penelitian antara lain:
1. Permasalahan penelitian tidak diambil dari akar masalah yang sesungguhnya
2. Permasalahan yang akan dipecahkan tidak sesuai dengan kemampuan
peneliti baik dalam penguasaan teori, waktu, tenaga dan dana.
3. Permasalahan yang akan dipecahkan tidak sesuai dengan faktor-faktor
pendukung yang ada.
Untuk itu perlu diperhatikan beberapa pertimbangan dalam memilih masalah yang
akan digunakan sebagai dasar penelitian. Berdasarkan Suryabrata (2000),
pertimbangan pemilihan masalah ini dapat dilakukan dengan 2 arah yaitu:
3 Notohadiprawiro. 2006 “Kejadian yang sama dapat menimbulkan persoalan yang berbeda dalam diri pengamat yang berbeda”
5
1. Dari Arah Masalahnya
Pertimbangan kelayakan berdasarkan arah masalah atau sudut obyektifnya atau
nilai penelitiannya. Apakah penelitian memberikan sumbangan kepada
pengembangan dan penerapan IPTEKS atau pemecahan masalah praktis ?
2. Dari Arah Penelitiannya
Pertimbangan berdasarkan kelayakan dan kesesuaian penelitinya menyangkut
kelayakan biaya, waktu, sarana, kemampuan keilmuan
Sedangkan menurut Notohadiprawiro (2006), beberapa pertimbangan dalam
pemilihan masalah diuraikan menjadi 3 hal yaitu:
1. Pertimbangan Ilmiah:
a. Apakah masalah tersebut dapat diteliti secara ilmiah? Yaitu masalah
yang realitasnya dapat diamati dan datanya tersedia dan dapat
dikumpulkan.
b. Apakah masalah tersebut memberikan manfaat dalam pengembangan
ilmu pengetahuan?
c. Dengan metode bagaimana masalah dapat diteliti?
2. Pertimbangan Non-Ilmiah:
a. Apa manfaat hasil penelitian bagi kepentingan praktis atau masyarakat?
b. Apakah masalah terlalu peka untuk diteliti? Resistensi sosial, budaya,
ideologi
3. Pertimbangan Peneliti:
a. Penguasaan teori dan metodologi
b. Minat peneliti terhadap masalaah
c. Kemampuan pengumpulan dan analisis data
d. Ketersediaan waktu, dana dan sumberdaya
Lebih lanjut Notohadiprawiro (2006) menjelaskan bahwa permasalahan dalam
penelitian yang baik yaitu:
1. Bermanfaat, artinya mempunyai nilai dan kelayakan penelitian dari segi
manfaat/kontribusi dan berguna untuk mengembangkan suatu teori
6
2. Fisibel/dapat dipecahkan (konkrit) dimana ada data dan metode
pemecahannya
3. Dapat dilaksanakan yang meliputi kemampuan teori dari peneliti, waktu
yang tersedia, tenaga yang tersedia, danan yang tersedia, adanya factor
pendukung, tersedianya data, treedianya izin dari pihak yang berwenang.
4. Adanya factor pendukung yang meliputi tersedianya data dan tersedianya
izin dari pihak yang berwenang.
5. Spesifik mengenai bidang tertentu (jelas ruang lingkup pembahasannya).
4. Perumusan Masalah Penelitian
Setelah masalah diketahui, selanjutnya dibuat suatu rumusan masalah lebih
lanjut “Rumusan masalah dapat diartikan sebagai suatu pertanyaan yang lengkap
dan rinci mengenai ruang lingkup masalah yang akan diteliti berdasarkan
identifikasi dan pembatasan masalah”4 menjelaskan bahwa, merumuskan masalah
berarti mendeskripsikan dengan jelas masalah yang dihadapi atau proses
penyederhanaan masalah yang kompleks, menjadi masalah yang dapat diteliti atau
dapat juga diartikan sebagai merumuskan kaitan-kaitan antara kesenjangan
pengetahuan ilmiah atau teknologi yang akan diteliti dengan kesenjangan
pengetahuan ilmiah yang lebih luas. Rumusan masalah penelitian biasanya terdiri
atas beberapa kalimat pertanyaan yang dibuat secara jelas dan tegas yang dapat
mengarahkan solusi atau alternatif solusinya.
Perumusan persolan adalah sangat penting dan justru merupakan syarat untuk bisa
memakai prosedur ilmiah, sebab akan memudahkan di dalam pengarahan
pengumpulan data dalam rangka untuk memperoleh relevan data. Merumuskan
persolan berarti merinci lebih lanjut persoalan yang masih umum sifatnya, kalau
perlu mempersempit persolan agar menjadi lebih professional serta membuat
daftar soal-sola yang akan diselidiki (list of problem) dengan demikian
memudahkan untuk pembuatan data yang diperlukan yang berhubungan dengan
4 Notohadiprawiro(2006) “Rumusan masalah dapat diartikan sebagai suatu pertanyaan yang lengkap dan rinci mengenai ruang lingkup masalah yang akan diteliti berdasarkan identifikasi dan pembatasan masalah”
7
persoalan-persolan tersbut (list of relevant data). Hal ini memudahkan pembuatan
questionnaire (Subiyanto, 1999).
Tujuan dilakukannya perumusan masalah adalah Pada dasarnya merumuskan
persolan bertujuan untuk memperjelas ruang lingkup penelitian, serta agar peneliti
maupun pengguna hasil penelitian mempunyai persepsi yang sama dengan
penelitian yang dihasilkan.
Berdasarkan Indriantoro dan Supomo (1999), di dalam rangka perumusan
persoalan penelitian perlu diperhatikan beberapa syarat yang sangat berguna untk
mendalami persoalan yang sedang dalam penyelidikan sehingga dapat dirumuskan
dengan mudah.
Syarat-syarat tersebut yang perlu diperhatikan ialah sebgai berikut:
1. Mendapat informasi dari tangan pertama (first hand information)
Maksudnya ialah agar memperoleh ide-ide baru atau memperjelas persoalan
yang sedang dihadapi dengan menanyakan langsung kepada orang yang
berkepentingan atau yang paling mengetetahui masalahnya. Misalnya persolan
perdangangan ditanyakan kepada pejabat dari Departemen Perdagangan,
persoalan pertanian kepada pejabat Departemen Pertanian persoalan perikanan
kepada pejabat Departemen Perikanan dan lain sebagainya.
2. Mempelajari semua informasi yang mungkin ada dengan membaca
literatur-literatur (by reading)
Mempelajari literatur serta pengalaman-pengalaman orang lain sebetulnya
sudah berarti mempelajari subjek penelitian itu sendiri. Literatur-literatur yang
digunakan dapat berupa buku-buku, majalah, jurnal, atau bentuk publikasi-
publikasi lainnnya. Dengan bantuan informasi yang diperoleh melalui literatur-
literatur atau pengalaman-pengalaman orang lain ditambah dengan ketajaman
daya fikir sendiri, orang yang melakukan penelitian (researcher) mencoba untuk
menganalisis hubungan factor-faktor (relationship among the factors) dan
kekuatan-kukuatan (forces) di dalam persolan berdasarkan logika, konsep-konsep
8
serta hokum-hukum ilmu pengethuan yang telah dipelajarinya. Di dalam usaha
mengenal literatur, pedoman-pedoman yang perlu diperhatikan yaitu:
a. Pelajari hasil-hasil yang telah dikemukakan orang lain dalam bidang
yang bersangkuatan atau dalam bidang yang hampir bersamaan
b. Pelajari metode-metode penelitian yang telah dipergunakan
c. Kumpulkan data dari sumber-sumber yang telah ada
d. Pelajari analisis—analisis yang telah dibuat
3. Masalah harus dirumuskan dengan jelas, singkat dan padat serta tidak
menimbulkan penafsiran yang berbeda.
4. Hendaknya dilakukan pembatasan masalah yang bertujuan agar penelitian
dapat mengarah ke inti masalah yang sesungguhnya maka diperlukan
pembatasan penelitian sehingga penelitian yang dihasilkan menjadi lebih
fokus dan tajam.
5. Rumusan masalah hendaknya dapat mengungkapkan hubungan antara dua
variabel atau lebih.
6. Rumusan masalah hendaknya dinyatakan dalam kalimat Tanya.
7. Memberi petunjuk dimungkinkannya pengumpulan data dan adanya metode
Pemecahannya.
B. Tujuan Penelitian
Berdasarkan Indriantoro dan Supomo (1999), menetapkan tujuan meliputi
beberapa hal sebagai berikut:
1. Pengenalan/identifikasi masalah
2. Jangkauan proyek penelitian
3. Sifat dan landasan yang mendasari
4. Merumuskan tujuan
Rumusan tujuan penelitian harus selalu konsisten dengan rumusan masalah.
Berapa banyak masalah dirumuskan, sebanyak itu pula tujuan yang akan dicapai.
Untuk itu, perlu ditetapkan suatu tujuan penelitian berdasarkan persoalan yang
dipilih. Tujuan yang jelas memberikan landasan untuk perancangan proyek
9
penilitian, untuk pemilihan metode yang paling tepat dan untuk pengolahan
proyek setelah dimulai serta memberikan bentuk dan makna bagi laporan akhir “Tujuan penelitian hendakanya harus dirumuskan secara spesifik dan jelas yaitu
mengenai kejadian apa, dimana, bilamana terjadinya dan bagaiamana. Kaburnya tujuan
penelitian akan berakibat kaburnya hasil penelitian yang akan diperoleh”5. Dengan
menentukan tujuan penelitian secara singkat dan jelas, researcher dapat menyaring
data apa saja yang benar-benar diperlukan artinya yang relevan terhadap
persoalan, sehingga dengan demikian akan mempermudah pembuatan daftar
pertanyaan (questionnaire) yang akan dipergunakan untuk memperoleh data
tersebut.
Berdasarkan Suryabrata (2000), menurut tujuannya maka penelitian dikategorikan
menjadi 4 yaitu:
1. Untuk memperoleh familiaritas (familiarity) dari suatu fenomena atau
mencari hubungan-hubungan baru (new relationship), agar bisa merumuskan
persoalan penelitian lebih tepat lagi dan dapat pula untuk menentukan
hipoteis. Dalam hal ini persoalan riset terlalu luas dan sifat exploratif
(mencari/menyelidiki) dalam upaya menemukan pengetahuan baru.
2. Untuk mengetahui atau memperoleh gambaran tentang sesuatu dengan jelas.
Menguraikan karakerustik atau sifat-sifat dari suatu keadaan. Untuk
menentukan frekuensi terjadiya suatu peristiwa (event) tertentu. Biasanya
disertai atau tidak disertai dengan hipotesis-hipotesis. Descriptive studies
bertujuan untuk menguraikan tentang suatu keadaan pada waktu tertentu
dalam upaya pengembangan pengetahuan.
3. Experimental studies bertujuan untuk menguji hipotesis-hipotesis. Tentang
adanya hubungan antara variable-variabel dalam upaya untuk mengetahui
sebab akibat. Penelitian ini berupa percobaan-percobaan dalam upaya untuk
menguji kebenaran suatu pengetahuan.
4. Forecast study (studi peramalan) untuk mendapatakan data peramen sebagai
dasar perencanaan. Tujuan Penelitian ini bersifat prediktif.
5 Sugiono (1999) “Tujuan penelitian hendakanya harus dirumuskan secara spesifik dan jelas yaitu mengenai kejadian apa, dimana, bilamana terjadinya dan bagaiamana. Kaburnya tujuan penelitian akan berakibat kaburnya hasil penelitian yang akan diperoleh”
10
C. Kegunaan Penelitian
Kegunaan penelitian mempunyai dua hal yaitu mengembangkan ilmu
pengetahuan (secara teoritis) dan membantu mengatasi, memecahkan dan
mencegah masalah yang ada pada objek yang diteliti. Kegunaan hasil penelitian
terhubung dengan sarana-sarana yang diajukan setelah kesimpulan. Kegunaan
hasil penelitian merupakan follow up pengguna informasi yang didapat dari
kesimpulan.
Secara singkat manfaat penelitian kesehatan dapat diidentifikasikan sebagai
berikut :
a. Hasil penelitian dapat digunakan untuk menggambarkan tentang
keadaan atau status kesehatan individu, kelompok, maupun masyarakat
b. Hasil penelitian kesehatan dapat digunakan untuk menggambarka
kemampuan sumber daya, dan kemungkunan sumbernya tersebut guna
mendukung pengembangan pelayanan kesehatan yang direncanakan
c. Hasil penelitian kesehatan dapat dijadikan sarana diagnosis dalam
mencari sebab masalah kesehatan, atau kegagalan yang terjadi didalam
sistem pelayanan kesehatan. Dengan demikian akan memudahkan
pencarian alternatif pemecahan masalah-masalah tersebut
d. Hasil penelitian kesehatan dapat dijadikan sarana untuk meyusun
kebijaksanaan dalam menyusun strategi pengembangan sistem
pelayanan kesehatan
e. Hasil penelitian kesehatan dapat melukiskan kemampuan dalam
pembiayaan, peralatan, dan ketenaga kerjaan baik secara kuantitas
maupun secara kualitas guna mendukung sistem kesehatan
11
BAB III
KESIMPULAN
Berdasarkan literatur-literatur yang ada mengenai identifikasi perumusan masalah
dan tujuan penelitian, maka kesimpulan yang diperoleh dari bahasan tersebut
adalah sebagai berikut:
1. Tahap-tahap yang perlu diperhatikan dalam proses identifikasi perumusan
masalah ialah:
a. Memilih/menetapkan masalah sebagai landasan/pangkal penelitian
berdasarkan syarat-syarat tertentu yang diperoleh dari berbagai sumber
permasalahan yang terkait.
b. Merumuskan masalah yang berarti proses penyederhanaan masalah
yang kompleks, menjadi masalah yang dapat diteliti menggambarkan
suatu pernyataan yang lengkap dan rinci mengenai ruang lingkup
masalah yang akan diteliti berdasarkan identifikasi dan pembatasan
masalah.
2. Tujuan penelitian harus selalu konsisten dengan rumusan masalah. Berapa
banyak masalah dirumuskan, sebanyak itu pula tujuan yang akan dicapai.
Untuk itu, perlu ditetapkan suatu tujuan penelitian berdasarkan persoalan
yang dipilih, baik penelitian yang bertujuan mencari familiaritas/ hubungan
baru (Familiarity/ New Relationship), Descriptive Studies, Experimental
Studies, dan atau Forecast Studies.
12
DAFTAR PUSTAKA
Indriantoro, N dan B. Supomo. 1999. Metodologi Penelitian Bisnis untuk Akuntansi dan Bisnis. Yogyakarta: BPFE.
Notohadiprawiro, T. 2006. Metode Penelitian dan Penulisan Ilmiah. Yogyakarta: Universitas Gajah Mada.
Purwanto, E. 2008. Metode Penelitian Remaja. http://metodekir.blogspot.com 20 Desember 2009.
Subiyanto. 1999. Metode Penelitian Akuntansi. Yogyakarta: STIE YKPN.
Sugiono. 1999. Metode Penelitian Bisnis. Bandung: Alfabeta.
Suryabrata, I. 2000. Langkah-Langkah Penelitian. http://ibnurusdi.wordpress.com [20 Desember 2009.
13
top related