katapengantar - pengadilan tinggi …pta-kupang.go.id/laporan/rb/lap rb pta kupang2016.pdfg....
Post on 18-Apr-2019
222 Views
Preview:
TRANSCRIPT
Laporan Evaluasi Reformasi Birokrasi - Pengadilan Tinggi Agama Kupang i
KATA PENGANTAR
Puji syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa karena atas izinnya Laporan
Pelaksanaan Reformasi Birokrasi di Pengadilan Tinggi Agama Kupang Tahun
2016 telah selesai disusun. Tujuan dari pembuatan laporan ini adalah sebagai
media komunikasi dan akuntabilitas tim reformasi birokrasi dalam menjalankan
amanatnya mengemban reformasi birokrasi di lingkungan Pengadilan Tinggi
Agama Kupang.
Pengadilan Tinggi Agama Kupang, dalam hal ini seluruh anggota
pokja, tim sekretariat reformasi birokrasi serta seluruh mendukung dan
berupaya keras dalam meningkatkan kualitas pelaksanaan reformasi birokrasi.
Meski demikian, masih banyak ruang-ruang perbaikan yang menjadi target
reformasi birokrasi di tahun selanjutnya.
Laporan ini diharapkan dapat memberikan informasi tentang
keseluruhan proses dan hasil reformasi birokrasi yang ada di Pengadilan
Tinggi Agama Kupang.
Kami sampaikan ucapan terimakasih kepada semua pihak yang telah
memberikan kontribusi terhadap pelaksanan reformasi birokrasi. Semoga
Laporan Pelaksanaan Reformasi Birokrasi Pengadilan Tinggi Agama Kupang
Tahun 2016 dapat menjadi bahan evaluasi dan umpan balik untuk peningkatan
Laporan Evaluasi Reformasi Birokrasi - Pengadilan Tinggi Agama Kupang ii
capaian reformasi birokrasi Pengadilan Tinggi Agama Kupang, hal tersebut
diperlukan untuk mendukung terwujudnya Pengadilan Tinggi Agama Kupang
yang bersih dan akuntabel, efektif dan efisien, dan memiliki pelayanan publik
yang berkualitas.
Salam Perubahan!
Kupang, 10 Maret 2017Ketua,
Drs. H. Haryono Sunaryo, SH., MHNIP. 19500702 197603 1 003
Laporan Evaluasi Reformasi Birokrasi - Pengadilan Tinggi Agama Kupang iii
DAFTAR ISI
Kata Pengantar ……………………………………………………………………………………………………… i
Daftar Isi ……………………………………………………………………………………………………………… iii
Bab I Pendahuluan ……………………………………………………………………………………………… 1
A. Latar Belakang …………………………………………………………………………………………… 1
B. Arah Kebijakan Reformasi Birokrasi …………………………………………………… 7
C. Sasaran Reformasi Birokrasi ………………………………………………………………… 10
Bab II Capaian Pelaksanaan Reformasi Birokrasi ………………………………………… 14
A. Manajemen Perubahan ……………………………………………………………………………… 14
B. Penataan Peraturan Perundang-undangan …………………………………………… 28
C. Penataan dan Penguatan Organisasi ……………………………………………………… 29
D. Penataan Tata Laksana …………………………………………………………………………… 30
E. Penataan Sistem Manajemen SDM ………………………………………………………… 33
F. Penguatan Akuntabilitas ………………………………………………………………………… 37
G. Penguatan Pengawasan ……………………………………………………………………………… 39
H. Peningkatan Kualitas Pelayanan Publik ………………………………………………… 44
Bab III Penilaian Reformasi Birokrasi …………………………………………………………… 48
Bab IV Penutup ……………………………………………………………………………………………………. 55
Laporan Evaluasi Reformasi Birokrasi - Pengadilan Tinggi Agama Kupang 1
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Kebijakan pembangunan reformasi birokrasi dilaksanakan dalam
rangka meningkatkan tata kelola pemerintahan yang lebih baik dan
merupakan bagian terpenting dalam meningkatkan pelaksanaan
pembangunan nasional. Kebijakan reformasi birokrasi pada akhirnya
diharapkan dapat mencapai peningkatan kualitas pelayanan publik yang
lebih baik, peningkatan kapasitas dan akuntabilitas kinerja birokrasi, dan
peningkatan profesionalisme sumber daya aparatur pemerintah, serta
penyelenggaraan pemerintahan yang bersih dan bebas KKN.
Reformasi adalah pengubahan, perombakan, penataan, perbaikan
atau penyempurnaan. Birokrasi adalah aparatur, lembaga/instansi,
organisasi pemerintah, pegawai pemerintah, system kerja, dan perangkat
kerja. Layanan kepada masyarakat harus berkualitas, bebas KKN, efektif
dan efisien, empati, terjangkau, akuntabel, adil dan tidak diskriminatif.
Reformasi Birokrasi merupakan upaya sistematis, terpadu dan
komprehensif untuk mewujudkan kepemerintahan yang baik (good
governance) yang meliputi aspek kelembagaan, sumber daya manusia
aparatur, ketatalaksanaan, akuntabilitas, pengawasan, dan pelayanan
Laporan Evaluasi Reformasi Birokrasi - Pengadilan Tinggi Agama Kupang 2
publik. Reformasi Birokrasi dihadapkan pada upaya mengatasi inefisiensi,
inefektivitas, tidak professional, tidak netral, tidak disiplin, tidak patuh
pada aturan, rekrutmen PNS tidak transparan, belum ada perubahan
mindset, KKN yang marak di berbagai jenjang pekerjaan, abdi masyarakat
belum terbangun, pemerintahan belum akuntabel, transparan, partisipatif,
dan kredibel, pelayanan public belum berkualitas dan pelayanan public
prima belum terbangun secara luas.
Dalam grand design reformasi birokrasi yang ditetapkan dalam
Peraturan Presiden No. 81 Tahun 2010 menargetkan bahwa Indonesia
memiliki pemerintahan yang berkelas dunia. Sejalan dengan hal tersebut,
pelaksanaan reformasi birokrasi merupakan salah satu bidang utama dalam
pembangunan nasional. Bahkan sejak RPJM 2004-2009 dan 2010-2014,
pelaksanaan reformasi birokrasi menjadi prioritas nasional. Oleh karena
itu, keberlanjutan pelaksanaan reformasi birokrasi memiliki peran penting
dalam mewujudkan tata kelola pemerintahan yang baik. Hasil-hasil yang
telah diperoleh dari pelaksanaan reformasi birokrasi pada periode 2010–
2014 menjadi dasar bagi pelaksanaan reformasi birokrasi pada tahapan
selanjutnya (2015–2019). Dengan kata lain, pelaksanaan reformasi
birokrasi 2015–2019 merupakan penguatan dari pelaksanaan reformasi
Laporan Evaluasi Reformasi Birokrasi - Pengadilan Tinggi Agama Kupang 3
birokrasi tahapan sebelumnya serta pembaharuan dalam menghadapi
permasalahan baru di masa mendatang.
Pengadilan Tinggi Agama Kupang adalah lembaga Yudikatif dalam
Pemerintahan Indonesia yang memiliki peran strategis dalam menentukan
strategi pembangunan di bidang Hukum. Berdasarkan Undang-Undang
Nomor No. 7 Tahun 1989 jo Undang-Undang Nomor 50 Tahun 2009 dan
Perma Nomor 7 Tahun 2015 tentang Organisasi dan Tata Kerja
Kepaniteraan dan Kesekretariatan Peradilan.
Dalam rangka menata kembali organisasi dan tata kerja Pengadilan,
pada akhir tahun 2015 Mahkamah Agung mengeluarkan Perma Nomor 7
Tahun 2015 tentang organisasi dan tata kerja Kepaniteraan dan
Kesekretariatan Peradilan. Perma ini mengatur pemisahan jabatan Panitera
dan Sekretaris Pengadilan, dan terbitnya Perma ini melahirkan jabatan
struktural baru. Mengingat begitu banyaknya rekomendasi dan agenda
perbaikan atau perubahan yang harus dilakukan, maka diperlukan suatu
perencanaan yang komprehensif dan terpadu untuk memastikan
tercapainya hasil yang diharapkan. Oleh karenanya sejak akhir 2009,
telah dilakukan upaya penyusunan cetak biru Mahkamah Agung RI Tahun
2010–2035 yang merupakan kelanjutan dari cetak biru 2004 –2009.
Laporan Evaluasi Reformasi Birokrasi - Pengadilan Tinggi Agama Kupang 4
Mahkamah Agung (MA) sebagai pemegang kekuasaan kehakiman
serta peradilan negara tertinggi mempunyai posisi dan peran strategis di
bidang kekuasaan kehakiman karena tidak hanya membawahi 4 (empat)
lingkungan peradilan tetapi juga sebagai puncak manajemen di bidang
administratif, personil dan finansial serta sarana prasarana. Kebijakan
“satu atap”, memberikan tanggungjawab dan tantangan karena MA dituntut
untuk menunjukkan kemampuannya guna mewujudkan organisasi sebagai
lembaga yang profesional, efektif, efisien, transparan serta akuntabel.
Penyatuan satu atap beserta semua konsekuensi logis yang muncul
untuk menjadi lembaga yang mumpuni dalam bidang peradilan dan mampu
mengelola administratif, personil, finansial dan sarana prasarana, membuat
Mahkamah Agung telah melakukan perubahan atau pembaruan di semua
aspek secara hampir bersamaan melalui 8 (delapan) area perubahan, yaitu:
1) Area I Manajemen Perubahan
2) Area II Peraturan Perundang-undangan
3) Area III Penataan dan Penguatan Organisasi
4) Area IV Penataan Tata Laksana
5) Area V Penataan Sistem Manajemen SDM Aparatur
6) Area VI Penguatan Akuntabilitas
7) Area VII Penguatan Pengawasan
Laporan Evaluasi Reformasi Birokrasi - Pengadilan Tinggi Agama Kupang 5
8) Area VIII Pelayanan Publik
Kondisi tersebut diatas secara bertahap akan mengarahkan pada
perubahan yang menyangkut sikap mental dan perubahan struktur
organisasi Badan-Badan Peradilan yang berada dibawah Mahkamah Agung
seperti Peradilan Umum, Agama, Militer dan TUN. Pemisahan Panitera dan
Sekretaris pada Peradilan Tingkat Banding dan Pertama. Beberapa sistem
pengelolaan organiasai dengan Teknologi Informasi yang terpadu (IT)
merupakan sarana dukungan untuk tercapainya Tranparansi Pengelolaan
Putusan maupun pengelolaan organisasi yang modern, yang didukung
Profesionalitas Sumber Daya Manusia dengan Perubahan Sikap Mental
Aparatur.
Beberapa Program unggulan (Quick Wins) yang telah dicanangkan
oleh Mahkamah Agung sejak Tahun 2009 seperti :
1) Transparansi putusan
2) Pengembangan Teknologi Informasi
3) Pengelolaan PNBP
4) Kode etik hakim.
5) Manajemen SDM, khususnya analisa pekerjaan, evaluasi pekerjaan
dan sistem remunerasi (dalam hal ini yang dimaksud adalah tunjangan
kinerja).
Laporan Evaluasi Reformasi Birokrasi - Pengadilan Tinggi Agama Kupang 6
Kemudian dilanjutkan dengan Program unggulan (Quick Wins)
Mahkamah Agung 2015-2019 yang meliputi:
1) Revolusi Mental/perubahan mental model/perilaku aparatur
2) Restrukturisasi organisasi Mahkamah Agung
3) PengembanganTeknologi Informasi
4) Penguatan Pengawasan
5) Sumber Daya Manusia Aparatur
6) Peningkatan Pelayanan Publik
Keenam (Quick Wins) tersebut diatas merupakan program unggulan
yang menjadi target terlaksananya Road Map Mahkamah Agung 2015–2019
dalam rangka mewujudkan tatanan perubahan sikap mental sumber daya
manusia menjadi sumber daya manusia yang profesional dan mempunyai
integritas yang tinggi, organisasi yang tepat ukuran dan tepat fungsi,
birokrasi yang efektif dan efisien, e-government, dalam rangka
mewujudkan birokrasi yang bersih dan akuntabel, birokrasi yang efektif
dan efisien serta pelayanan publik yang berkualitas.
Pengadilan Tinggi Agama Kupang selaku kawal depan Mahkamah
Agung selalu melaksanakan tugas dengan sebaik-baiknya untuk mendukung
quick wins yang telah dicanangkan oleh Mahkamah Agung Republik
Indonesia.
Laporan Evaluasi Reformasi Birokrasi - Pengadilan Tinggi Agama Kupang 7
B. Arah Kebijakan Reformasi Birokrasi
Berbagai peraturan pemerintah sebagai landasan legal dan
operasional untuk mempercepat pelaksanaan Reformasi Birokrasi periode
2015-2019, antara lain sebagai berikut:
1) Peraturan Pemerintah Nomor 81 Tahun 2010 tentang Grand Design
Reformasi Birokrasi;
2) Peraturan Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara Nomor
PER/15/M.PAN/7/2008 tentang Pedoman Umum Reformasi;
3) Peraturan Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan RBRI Nomor 11
Tahun 2016 tentang Road Map Reformasi Birokrasi 2016–2019;
4) Surat Keputusan Ketua Mahkamah Agung Nomor:
033/KMA/SK/III/2011 tentang Pembentukan Tim Pembaharuan
Peradilan. (Tim pembaruan peradilan bertanggung jawab untuk
melaksanakan dan menyelesaikan program RB sesuai dengan areanya;
5) Keputusan Ketua Mahkamah Agung Nomor 43/KMA/SK/III/2013
tentang Penunjukan Koordinator Assesor Penilaian Mandiri Pelaksanaan
Reformasi Birokrasi;
6) Surat Keputusan Kepala Badan Pengawasan Mahkamah Agung RI Nomor:
05/BP/SK/II/2013 tentang Pembentukan Tim Penilaian Pelaksanaan
Reformasi Birokrasi.
Laporan Evaluasi Reformasi Birokrasi - Pengadilan Tinggi Agama Kupang 8
Dalam Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional (RPJM)
2015–2019 telah disusun strategi pembangunan melalui tiga dimensi
pembangunan yaitu dimensi pembangunan manusia, dimensi pembangunan
sektor unggulan, serta dimensi pemerataan dan kewilayahan. Ketiga
dimensi tersebut tentunya juga dilaksanakan oleh Mahkamah Agung yang
berdasarkan Undang-Undang Nomor 3 Tahun 2009 tentang Perubahan
Kedua atas Undang-Undang Nomor 14 Tahun 1985 tentang Mahkamah
Agung; Undang-Undang Nomor 48 Tahun 2009 tentang Kekuasaan
Kehakiman; Undang-Undang Nomor 50 Tahun 2009 tentang Perubahan
Kedua atas Undang-undang Nomor 7 Tahun 1989 tentang Peradilan Agama;
Peraturan Presiden Nomor 13 Tahun 2005 tentang Sekretariat Mahkamah
Agung RI dan Peraturan Presiden Nomor 14 tahun 2005 tentang
Kepaniteraan Mahkamah Agung.
Untuk menjamin terlaksananya ketiga dimensi tersebut tentunya
juga didukung dengan kepastian dan penegakan hukum, keamanan, dan
ketertiban, politik dan demokrasi serta tata kelola reformasi birokrasi
yang seharusnya berjalan dengan baik. Oleh karena itu pelaksanaan
reformasi birokrasi di Pengadilan Tinggi Agama Kupang memiliki peran
yang penting untuk mendukung pelaksanaan pembangunan yang dilakukan
oleh Mahkamah Agung dalam rangka Penyelesaian perkara dan pelayanan
Laporan Evaluasi Reformasi Birokrasi - Pengadilan Tinggi Agama Kupang 9
masyarakat. Evaluasi pelaksanaan reformasi birokrasi di Pengadilan Tinggi
Agama Kupang pada tahun 2010–2014 menjadi dasar bagi pelaksanaan
reformasi birokrasi pada tahun 2015–2019. Strategi pembangunan nasional
tahun 2015–2019 dapat di gambarkan dengan penguatan yang dilakukan
melalui langkah–langkah umum sebagai berikut:
1) Memelihara dan/meningkatkan/memperkuat.
2) Melanjutkan upaya perubahan.
3) Mengidentifikasi masalah lain dan mencari solusi pemecahannya.
4) Memastikan internalisasi pelaksanaan reformasi birokrasi di Pengadilan
Tinggi Agama Kupang.
Keempat langkah tersebut merupakan langkah strategis yang akan
dilaksanakan, sehingga pada tujuan akhir lima tahun ke depan diharapkan
Pengadilan Tinggi Agama Kupang sudah beranjak pada tahapan penguatan
reformasi birokrasi dengan berbasis kinerja yang akan mencapai visi
Reformasi Birokrasi secara Nasional pada tahun 2025 “Terwujudnya
Pemerintahan Kelas Dunia”, yaitu pemerintahan yang professional dan
berintegritas tinggi yang mampu memberikan pelayanan prima kepada
masyarakat dan manajemen pemerintahan yang demokratis.
Reformasi Birokrasi Pengadilan Tinggi Agama Kupang dengan
berbasis kinerja ditandai dengan beberapa hal, antara lain:
Laporan Evaluasi Reformasi Birokrasi - Pengadilan Tinggi Agama Kupang 10
1) Pelaksanaan tugas, pokok, wewenang dan fungsi berorientasi pada
prinsip efektif, efisien, dan ekonomis dengan tetap menjamin Kepastian
Hukum bagi masyarakat pencari keadilan;
2) Kinerjadi fokuskan pada upaya untuk mewujudkan outcome (hasil);
3) Seluruh unit kerja menerapkan manajemen kinerja yang didukung
dengan penerapan sistem berbasis elektronik untuk memudahkan
pengelolaan data kinerja;
4) Setiap individu pegawai memiliki kontribusi yang jelas terhadap kinerja
unit kerja terkecil, satuan unit kerja diatasnya, hingga pada organisasi
secara keseluruhan. Setiap unit kerja, sesuai dengan tugas dan
fungsinya, secara terukur juga memiliki kontribusi terhadap kinerja
Mahkamah Agung secara keseluruhan.
C. Sasaran Reformasi Birokrasi
Pelaksanaan Reformasi Birokrasi pada Pengadilan Tinggi Agama
Kupang 2015-2019 diarahkan pada tiga sasaran yang disesuaikan dengan
sasaran pembangunan subsektor aparatur negara, sebagaimana dituangkan
dalam Peraturan Presiden Nomor 2 Tahun 2016 tentang RPJMN Tahun
2015-2019. Ketiga sasaran reformasi birokrasi tersebut adalah:
1.Birokrasi yang bersih dan akuntabel
Laporan Evaluasi Reformasi Birokrasi - Pengadilan Tinggi Agama Kupang 11
2.Birokrasi yang efektif dan efisien
3.Birokrasi yang memiliki pelayanan publik berkualitas
Dari ketiga sasaran Reformasi Birokrasi tersebut diturunkan ke
dalam sasaran reformasi birokrasi pokja-pokja reformasi birokrasi
Pengadilan Tinggi Agama Kupang.
Sasaran Pokja Reformasi Birokrasi Pengadilan Tinggi Agama Kupang
Program Kerja Sasaran
Pokja Manajemen
Perubahan
1. Meningkatnya integritas aparatur
2. Meningkatnya efektivitas pelaksanaan reformasi
birokrasi
3. Meningkatnya citra positif aparatur sebagai
pelayanan masyarakat
Pokja Penataan
Peraturan dan
Perundang-
undangan
1. Meningkatnya keterlibatan public dalam proses
perumusan kebijakan
2. Meningkatnya kualitas regulasi yang melindungi,
berpihak pada publik, harmonis, tidak tumpang tindih
dan mendorong iklim kondusif bagi public.
Pokja Penataan 1. Meningkatnya ketepatan fungsi dan ukuran di unit
Laporan Evaluasi Reformasi Birokrasi - Pengadilan Tinggi Agama Kupang 12
dan Penguatan
Organisasi
kerja
2. Meningkatnya sinergisme dan penguatan
kelembagaan
Pokja Penataan
Tata Laksana
1. Meningkatnya penerapan sistem, proses dan prosedur
kerja yang jelas, efektif, efisien, cepat, terukur,
sederhana, transparan dan partisipatif, dan
berbasise-Government
2. Meningkatnya penerapan sistem pengadaan barang
dan jasa secara elektronik (e-procurement)
3. Meningkatnya penerapan manajemen kearsipan
yang handal
4. Implementasi Undang-Undang Keterbukaan
Informasi Publik
Pokja Penataan
Sistem
Manajemen SDM
Aparatur
Meningkatnya profesionalisme SDM Aparatur di
lingkungan Pengadilan Tinggi Agama Kupang
Pokja Penguatan
Akuntabilitas
1. Meningkatnya kualitas penerapan sistem
akuntabilitas keuangan dan kinerja yang terintegrasi
Laporan Evaluasi Reformasi Birokrasi - Pengadilan Tinggi Agama Kupang 13
2. Meningkatnya penerapan sistem manajemen kinerja
3. Meningkatnya akuntabilitas aparatur
4. Meningkatnya kualitas akuntabilitas pengelolaan
keuangan Negara
Pokja Penguatan
Pengawasan
1. Meningkatnya penerapan sistem pengawasan yang
independen, profesionalisme dan sinergis
2. Meningkatnya penerapan penyelenggaraan
pemerintah yang bersih dan bebas KKN
3. Menurunnya tingkat penyimpangan oleh aparatur
Pokja Pelayanan
Publik
1. Meningkatnya kualitas pelayanan public sesuai
kebutuhan dan harapan masyarakat
2. Meningkatnya sistem monitoring dan evaluasi
kinerja pelayanan public
Tabel 1. Sasaran Pokja Reformasi Birokrasi Pengadilan Tinggi Agama Kupang 2015-2019
Laporan Evaluasi Reformasi Birokrasi - Pengadilan Tinggi Agama Kupang
14
BAB II
CAPAIAN PELAKSANAAN REFORMASI BIROKRASI
A. Manajemen Perubahan
Kemajuan pelaksanaan Reformasi Birokrasi di lingkungan Mahkamah
Agung RI di bidang manajemen perubahan Reformasi Birokrasi
melanjutkan kegiatan berdasarkan masukan pada evaluasi yang dilakukan.
Pengadilan Tinggi Agama Kupang telah menyusun Road Map Reformasi
Birokrasi tahun 2015-2019 sebagai dasar dan acuan bagi pelaksanaan
reformasi birokrasi. Road Map tersebut telah disosialisasikan tetapi belum
terpadu pada Rencana Kerja (RENJA), SOP dan kegiatan lainnya.
Adapun beberapa capaian yang sudah diraih oleh Pokja Reformasi
Birokrasi Pengadilan Tinggi Agama Kupang Salah satu area penting dalam
reformasi birokrasi adalah perubahan mindset (pola pikir) dan culture set
(budaya kerja). Perubahan pola pikir dan budaya kerja birokrasi
ditujukan untuk mewujudkan peningkatan integritas dan kinerja birokrasi
yang tinggi. Manajemen perubahan dalam proses reformasi birokrasi di
Pengadilan Tinggi Agama Kupang dilaksanakan sesuai dengan Pedoman
Pelaksanaan Manajemen Perubahan yang diatur dalam Permenpan dan
Reformasi Birokrasi Nomor 10 Tahun 2011 serta PERMENPAN 2014
Laporan Evaluasi Reformasi Birokrasi - Pengadilan Tinggi Agama Kupang
15
No. 027 tentang Pedoman Pembangunan Agen Perubahan Di Instansi
Pemerintah.
Sasaran yang ingin dicapai tahun 2016 pada Pengadilan Tinggi Agama
Kupang adalah:
a) Meningkatnya integritas aparatur
b) Meningkatnya efektivitas pelaksanaan reformasi birokrasi
Pada tahun 2016 Pokja Manajemen Perubahan telah melaksanakan
berbagai kegiatan yang mendukung bagi pelaksanaan Reformasi Birokrasi di
lingkungan Pengadilan Tinggi Agama Kupang, antara lain adalah:
a) Telah menetapkan role model/Agen perubahan di lingkungan Pengadilan
Tinggi Agama Kupang;
Foto role mode di lingkungan PTA Kupang
Laporan Evaluasi Reformasi Birokrasi - Pengadilan Tinggi Agama Kupang
16
b) Peningkatan motivasi pegawai melalui pertemuan antara pegawai dan
pimpinan Pengadilan Tinggi Agama Kupang serta siraman rohani melalui
pelaksanaan Bintal yang dilakukan setiap hari Senin setelah pelaksanaan
Apel.
Foto pelaksanaan Bintal dan Apel setiap hari senin
c) Pengembangan nilai-nilai untuk menegakkan integritas;
d) Perumusan dan penetapan kebijakan untuk mendorong peningkatan
komitmen pelaksanaan Reformasi Birokrasi dengan cara :
Pembuatan SK Tim RB dan Tim Pokja-Pokja RB
SK yang terkait pelaksanaan RB
e) Pelaksanaan Rapat Pimpinan dan para Pegawai setiap bulan selama Tahun
2016
Laporan Evaluasi Reformasi Birokrasi - Pengadilan Tinggi Agama Kupang
17
Foto rapat pimpinan dan para pegawai
f) Pelaksanaan Rapat Koordinasi antar bagian
g) Pencanangan budaya kerja positif seperti melaksanakan sholat
berjamaah baik waktu dzuhur maupun ashar secara berjamaah
Berdasarkan capaian yang telah didapat oleh Pokja Manajemen
Perubahan pada tahun 2016 telah memberikan rekomendasi terhadap
beberapa hal yang perlu ditingkatkan dan diprioritaskan untuk dijadikan
salah satu agenda penting dalam rencana aksi tahun 2016 antara lain:
a) Rapat persiapan pelaksanaan Reformasi Birokrasi Pengadilan Tinggi
Agama Kupang ini akan meningkatkan kualitas Reformasi Birokrasi itu
sendiri secara signifikan. Melalui kegiatan ini akan dapat memotivasi
SDM yang ada di Pengadilan Tinggi Agama Kupang untuk menjadi agen
perubahan (agent of change). Dampak jangka panjangnya, akan
Laporan Evaluasi Reformasi Birokrasi - Pengadilan Tinggi Agama Kupang
18
memberikan semangat dalam menciptakan perubahan di internal
Pengadilan Tinggi Agama Kupang semakin besar;
b) Pengembangan nilai-nilai untuk menegakkan integritas juga sangat
prioritas untuk dimasukkan ke dalam rencana aksi tahun 2016.
Khususnya implementasi di unit - unit Pengadilan Tinggi Agama Kupang,
cita-cita ataupun semangat Reformasi Birokrasi dalam menciptakan
pemerintahan yang bersih dan bebas dari praktek Kolusi, Korupsi dan
Nepotisme (KKN) atau menciptakan prinsip clean government and good
governance dapat bisa menjadi lebih nyata. Dengan impelementasi
mekanisme internal yang berjalan secara otomatis dalam mengawal
pelaksanaan realisasi capaian kinerja dan anggaran;
c) Public campaign untuk mendorong peran serta masyarakat sebagai
unsur pengawas juga hal yang tidak kalah penting untuk dijadikan
rencana aksi pokja Manajemen Perubahan di tahun 2016. Melalui hal
ini, masyarakat akan ikut serta/berperan dalam mewujudkan pelayan
publik yang sesuai cita - cita Reformasi Birokrasi.
Selain itu, peran serta masyarakat juga bisa menjadi saksi
perubahan RB Pengadilan Tinggi Agama Kupang itu sendiri. Dengan
terlaksananya 3 hal diatas, diharapkan dapat mempercepat arus
Laporan Evaluasi Reformasi Birokrasi - Pengadilan Tinggi Agama Kupang
19
perubahan Reformasi Birokrasi di lingkungan internal Pengadilan Tinggi
Agama Kupang.
1. Tim Reformasi Birokasi
Telah dibentuk Tim Reformasi Birokrasi pada Pengadilan Tinggi Agama
Kupang sesuai kebutuhan organisasi yaitu mengacu pada:
a) Surat Keputusan Ketua Pengadilan Tinggi Agama Kupang Nomor:
W23-A/348 .a/OT.00 . 1/II/2017 tanggal 27 Februari 2017
tentang Pembentukan Tim Reformasi Birokrasi pada Pengadilan
Tinggi Agama Kupang bertanggung jawab untuk melaksanakan dan
menyelesaikan program RB sesuai dengan areanya.
b) Tim Reformasi Birokrasi telah melaksanakan tugas sesuai dengan
rencana kerja melalui tabel Pelaksanaan program kegiatan RB,
laporan Pelaksanaan Evaluasi RB dan kegiatan PMPRB
No Pelaksana Program dan KegiatanReformasi Birokrasi
1. Kelompok Kerja ManajemenPerubahan
a. Penataan dan PenguatanOrganisasi
b. Penata Tata Laksana2. Kelompok Kerja Manajemen
Sumber Daya Manusia,Perencanaan dan Keuangan
a. Penataan dan PenguatanOrganisasi
b. Penataan Tata Laksanac. Penataan SDM aparatur
3. Kelompok Kerja Kelembagaan a. Penataan dan penguatanorganisasi
b. Penataaan manajemen SDMAparatur
Laporan Evaluasi Reformasi Birokrasi - Pengadilan Tinggi Agama Kupang
20
4. Kelompok Kerja Pengawasan a. Penguatan PengawasanIntern
b. Penguatan AKuntabilitasKinerja
c. Peningkatan kualitaspelayanan public
d. Monitoring, evaluasi, danpelaporan
5. Kelompok kerja peningkatanpelayanan public
a. Manajemen perubahanb. Penataan perundang-
undanganc. Peningkatan kualitas
pelayanan public
c) Tim Reformasi Birokrasi telah melakukan monitoring dan evaluasi
rencana kerja, dan hasil evaluasi telah ditindaklanjuti melalui:
Evaluasi Hasil Tugas Pokja RB/Pembaruan
Laporan Kegiatan Evaluasi RB
Program Prioritas Pembaruan 2015-2019.
Laporan Hasil Monitoring dan supervisi dalam rangka reformasi
birokrasi keseluruh wilayah hukum Pengadilan Tinggi
Agama Kupang melalui pelaksanaan Pengawasan.
2. Road Map Reformasi Birokrasi
a) Perencanaan penyusunan Road Map yang mengacu pada Road Map
Mahkamah Agung yang nantinya dijadikan dasar sebagai dokumen
formal/alas pijak dalam pelaksanaan Reformasi Birokrasi pada
Laporan Evaluasi Reformasi Birokrasi - Pengadilan Tinggi Agama Kupang
21
Pengadilan Tinggi Agama Kupang hal tersebut dapat kita temui
dalam cetak biru Pembaruan Peradilan 2010 – 2035
b) Road Map yang mencakup Quick wins yang telah sesuai dengan
ekspektasi dan dapat diselesaikan dalam waktu cepat melalui
Program Quick Wins Mahkamah Agung RI dan capaiannya.
Program Quick Wins Mahkamah Agung sesuai Cetak Biru 2010-2035
Laporan Evaluasi Reformasi Birokrasi - Pengadilan Tinggi Agama Kupang
23
3. Pemantauan dan Evaluasi Reformasi Birokrasi
a) PMPRB telah direncanakan dan diorganisasikan dengan baik melalui
Surat Keputusan Ketua Pengadilan Tinggi Agama Kupang Nomor
W23-A/348.a/OT.00.1/II/2017 tanggal 27 Februari 2017.
b) Ketua Mahkamah Agung Nomor: 43/KMA/SK/III/2013 tentang
Penunjukan Koordinator Asesor Penilaian Mandiri Pelaksanaan
Reformasi Birokrasi.
Foto Kegiatan PMPRB 2016
Laporan Evaluasi Reformasi Birokrasi - Pengadilan Tinggi Agama Kupang
24
c) Pelaksanaan PMPRB dilakukan dan telah sesuai dengan ketentuan
yang berlaku dan terdapat penunjukan keikut sertaan pejabat
struktural maupun Fungsional sebagai pelaksana PMPRB yang
terlibat sepenuhnya sejak tahap awal hingga akhir proses PMPRB
melalui:
Surat Ketua Pengadilan Tinggi Agama Kupang Nomor W23-
A/348.a/OT.00.1/II/2017 tentang Pembentukan Team
Reformasi Birokrasi dilingkungan Pengadilan Tinggi Agama
Kupang.
Surat Keputusan Ketua Mahkamah Agung RI Nomor:
43/KMA/SK/III/2013 tentang Penunjukan Koordinator
Asesor Penilaian Mandiri Pelaksanaan Reformasi Birokrasi.
Surat Keputusan Kepala Badan Pengawasan Mahkamah Agung RI
Nomor: 05/BP/SK/II/2013 tentang Pembentukan Tim Penilaian
Pelaksanaan Reformasi Birokrasi
Surat Keputusan Kepala Badan Urusan Administrasi Mahkamah
Agung RI Nomor: 35/BUA/SK/III/2013 tentang Penunjukan
Asesor dan Pembantu Asesor PMPRB BUA.
d) Para Tim Penilai Pelaksanaan Reformasi Birokrasi telah mencapai
konsensus atas pengisian kertas kerja sebelum menetapkan nilai
Laporan Evaluasi Reformasi Birokrasi - Pengadilan Tinggi Agama Kupang
25
PMPRB instansi dan membahas seluruh kriteria melalui Rapat PMPRB
seluruh bidang masing-masing yang dipimpin oleh Sekretaris
Pengadilan Tinggi Agama Kupang.
e) Terdapat Rencana Aksi dan Tindak Lanjut (RATL) yang telah
dilaksanakan melalui Rencana Aksi dan Tindak Lanjut PMPRB 2016.
Adapun rencana aksi yang telah disepakati oleh Tim Reformasi
Birokrasi pada Pengadilan Tinggi Agama Kupang adalah :
1. Pelaksanaan Reformasi Birokrasi di Pengadilan Tinggi Agama
Kupang terus mengiringi upaya pencapaian visi, misi, dan kinerja
pada Pengadilan Tinggi Agama Kupang yang dilaksanakan
dengan penuh semangat dan melibatkan semua aspek yang
mendukung. Faktor kunci keberhasilan Reformasi Birokrasi di
Pengadilan Tinggi Agama Kupang.
2. Komitmen semua level manajemen mengawal keberhasilan
Reformasi Birokrasi dalam seluruh tahap Reformasi Birokrasi di
Pengadilan Tinggi Agama Kupang, komitmen pimpinan selalu
didapatkan, ditandai dengan penandatangan kesiapan pimpinan
Pengadilan Tinggi Agama Kupang untuk melaksanakan Reformasi
Birokrasi, serta pelaksanaan Reformasi Birokrasi menjadi fokus
prioritas kegiatan Reformasi Birokrasi yang dicetuskan.
Laporan Evaluasi Reformasi Birokrasi - Pengadilan Tinggi Agama Kupang
26
3. Internalisasi Reformasi Birokrasi melalui integrasi kegiatan
utamanya terkait revolusi mental pada aparatur Pengadilan
Tinggi Agama Kupang. Pada hakikatnya, seluruh pelaksanaan
program dan kegiatan di Pengadilan Tinggi Agama Kupang
merupakan program dan kegiatan yang mengalami proses
perbaikan secara terus menerus, dengan tujuan utama untuk
kepentingan masyarakat.
4. Mengerahkan seluruh sumber daya untuk mendukung Reformasi
Birokrasi. Keterlibatan seluruh komponen organisasi, merupakan
salah satu bentuk komitmen pimpinan Pengadilan Tinggi Agama
Kupang untuk mensukseskan Reformasi Birokrasi di lingkungan
Pengadilan Tinggi Agama Kupang. Upaya pengerahan seluruh
sumber daya juga akan dijalankan seiring dengan peningkatan
efisiensi penggunaan anggaran dan efektifitas pemanfaatan
sarana dan prasarana.
5. Pelaksanaan Reformasi Birokrasi secara konsisten. Reformasi
Birokrasi di lingkungan Pengadilan Tinggi Agama Kupang
diupayakan menjadi kebutuhan pimpinan akan tetapi seluruh
steak holder yang terkait ketika Reformasi Birokrasi menjadi
Laporan Evaluasi Reformasi Birokrasi - Pengadilan Tinggi Agama Kupang
27
prioritas pemerintah, tetapi sudah merupakan kebutuhan
organisasi.
6. Upaya perbaikan dilakukan secara terus-menerus, holistik,
terstruktur, dan berorientasi pada hasil. Upaya perbaikan
terus menerus akan dilakukan baik dari sisi dokumen (akan
menjadi living document) maupun pada tahap implementasi serta
monitoring dan evaluasinya melalui pengawasan internal yang
terus menerus.
4. Perubahan Pola Pikir dan Budaya Kinerja
a) Seluruh jajaran pimpinan se lur uh l eve l pada Pengad i lan
T ingg i Agama Kupang telah terlibat secara aktif dan
berkelanjutan dalam pelaksanaan Reformasi Birokrasi melalui rapat
Reformasi Birokrasi yang dipimpin oleh Wakil Ketua Pengadilan
Tinggi Agama Kupang yang melibatkan seluruh unsur pejabat
Struktural maupun Fungsional yang terlibat dalam kegiatan
Reformasi Birokrasi.
b) Telah terdapat media komunikasi secara reguler untuk
mensosialisasikan tentang reformasi birokrasi yang sedang dan akan
dilakukan, yang cakupannya menjangkau seluruh pegawai dan
Laporan Evaluasi Reformasi Birokrasi - Pengadilan Tinggi Agama Kupang
28
pemangku kepentingan terkait serta dilaksanakan secara berkala
antara lain melalui Website Pengadilan Tinggi Agama Kupang.
B. Penataan Peraturan Perundang-Undangan
1. Sosialisasi peraturan perundang-undangan pada wilayah Pengadilan
Tinggi Agama Kupang meliputi:
a. PERMA No. 1 Tahun 2014 tentang Pedoman Pemberian Layanan
Hukum bagi Masyarakat tidak Mampu di Pengadilan
b. SEMA No. 6 Tahun 2014 tentang Penanganan Bantuan
Panggilan/Pemberitahuan.
c. PERMA No. 1 Tahun 2016 tentang Prosedur Mediasi di Pengadilan
d. PERMA No. 7 Tahun 2016 tentang Penegakan Disiplin Kerja Hakim
pada Mahkamah Agung dan Badan Peradilan yang ada di bawahnya.
e. PERMA No. 8 Tahun 2016 tentang Pengawasan dan Pembinaan
atasan Langsung di Lingkungan Mahkamah Agung dan Badan
Peradilan di bawahnya.
f. PERMA No. 9 Tahun 2016 tentang Pedoman Penanganan
Pengaduan (Whistleblowing System) di Mahkamah Agung dan
Badan Peradilan yang berada di bawahnya.
2. Implementasi JDIH di Pengadilan Tinggi Agama Kupang pada
website Pengadilan Tinggi Agama Kupang sudah tersedia menunya
tetapi sebatas terkoneksi dengan JDIH website Mahkamah Agung.
3. Tim pengelola JDIH di Pengadilan Tinggi Agama Kupang telah
dibentuk berdasarkan surat keputusan Ketua Pengadilan Tinggi
Agama Kupang No. W23-A/242.b/OT.01.3/II/SK/2017 tanggal 27
Laporan Evaluasi Reformasi Birokrasi - Pengadilan Tinggi Agama Kupang
29
Februari 2017 tentang Tim Pengelola Jaringan Dokumentasi dan
Informasi Hukum (JDIH) di Pengadilan Tinggi Agama Kupang.
Kemajuan pelaksanaan Reformasi Birokrasi di lingkungan
Mahkamah Agung RI dibidang Penataan Peraturan Perundang-Undangan
yakni sebagai berikut:
Surat Keputusan Ketua Mahkamah Agung RI Nomor
271/KMA/SK/X/2013 tentang Pedoman Penyusunan Kebijakan
Mahkamah Agung.
Surat Keputusan Ketua Mahkamah Agung RI Nomor:
26/KMA/SK/II/2014 tentang Pembentukan Kelompok Kerja
Penyusunan Surat Edaran Mahkamah Agung tentang Penyelesaian
Perkara di Pengadilan dan Sistem Informasi Manajemen Perkara
Berbasis Elektronik.
Surat Keputusan Ketua Pengadilan Tinggi Agama Kupang tentang panjar
biaya perkara banding.
C. Penataan dan Penguatan Organisasi
Program ini bertujuan untuk meningkatkan efiktivitas dan efisiensi
kelembagaan secara professional sesuai dengan kebutuhan pelaksanaan
tugas sehingga organisasi menjadi tepat fungsi dan tepat ukuran (right
sizing). Ada 6 Sasaran yang telah dibuat berdasarkan IKU Pengadilan
Laporan Evaluasi Reformasi Birokrasi - Pengadilan Tinggi Agama Kupang
30
Tinggi Agama Kupang yang telah dilaksanakan pada tahun ini yakni
adalah:
1. Mengefektifkan Manajemen Penyelesaian Perkara.
2. Peningkatan Akseptabilitas Putusan Hakim.
3. Peningkatan Efektivitas Pengelolaan Penyelesaian Perkara.
4. Peningkatan Akseptabilitas Masyarakat Terhadap Peradilan.
5. Meningkatkan Profesionalisme SDM melalui pendidikan dan
pelatihan.
6. Meningkatkan Kualitas Pengawasan melalui SIWAS MARI.
Capaian Pokja Penataan dan Penguatan Organisasi pada tahun 2016
antara lain adalah :
a) Telah dilakukan penataan organisasi berdasarkan PERMA nomor 7
tahun 2015
b) Dilakukan penyusunan Tugas dan Fungsi serta Job discription di
lingkungan Pengadilan Tinggi Agama Kupang ;
c) Telah dilakukan evaluasi pelaksanaan kegiatan analisis jabatan,
evaluasi jabatan dan analisis beban kerja di lingkungan Pengadilan
Tinggi Agama Kupang ;
D. Penataan Tata Laksana
1.Proses Bisnis dan Standar Operasional Prosedur (SOP)
a) Seluruh unit organisasi telah memiliki peta proses bisnis yang sesuai
dengan tugas dan fungsi berupa Surat Keputusan Ketua
Mahkamah Agung RI Nomor: 026/KMA/SK/II/2012 tentang
Laporan Evaluasi Reformasi Birokrasi - Pengadilan Tinggi Agama Kupang
31
Standar Pelayanan Peradilan, Persema Nomor 01 tahun 2012 tentang
Pedoman Monev Terhadap SOP di lingkungan Mahkamah Agung RI
dan badan Peradilan di bawahnya dan Peraturan Sekretaris
Mahkamah Agung RI Nomor: 02 tahun 2012 tentang Pedoman
Penyusunan SOP dilingkungan Mahkamah Agung RI dan badan
Peradilan Dibawahnya.
b) Seluruh unit organisasi telah menerapkan standar operasional
prosedur (SOP) pada masing-masing unit yang ada dilingkungan
Pengadilan Tinggi Agama Kupang.
c) Telah dilakukan evaluasi terhadap efisiensi dan efektivitas secara
berkala dan seluruh hasilnya telah ditindaklanjuti berupa evaluasi
SOP yang mengacu pada SK Sekma Nomor 01 dan 02 tahun 2012, SK
Dirjen Badilag Nomor 0012/DJA.1/SK/KU/II/2014 tentang
Kegiatan Penyusunan Naskah Ketata Laksanaan Monitoring dan
Evaluasi SOP Ditjen Badilag.
2.E-Government
a) Sudah dilakukan implementasi pengembangan e-government secara
terintegrasi berdasarkan SK KMA Nomor 1-144/KMA/SK/I/2011,
SIMARI, Website MARI, Meja pengaduan di 4 (empat) lingkungan
peradilan.
Laporan Evaluasi Reformasi Birokrasi - Pengadilan Tinggi Agama Kupang
32
b) Sudah dilakukan implementasi pengembangan e-government secara
terintegrasi berupa: Pengaduan/Proses Berpekara, sistem
Penelusuran Perkara (SIPP), Direktori Putusan pada MA dan 4
(empat) Lingkungan Peradilan/One Day Publish.
3.Keterbukaan Informasi Publik
a) Telah ada kebijakan pimpinan tentang keterbukaan informasi
berdasarkan SK KMA Nomor 1-144 tahun 2011, Surat Dirjen
Badilag Nomor 2189/DJA.l/HM.00/VII/2011 tentang Pedoman
Pelayanan Meja Informasi Dilingkungan Peradilan Agama, Keputusan
Sekretaris MA No.1/SEK/SK/I/2014 tentang penerapan unit
layanan pengadaan pada Ditjen Badilum, Badilag, Badimiltun dan
Bawas MA-RI dan Surat Sekretaris MA tentang Permintaan
Lembar Pengesahan Rencana Umum Pengadaan (RUP) tahun anggaran
2016.
b) Seluruh informasi publik telah dapat diakses melalui Meja
Informasi dan Website seluruh pengadilan.
Laporan Evaluasi Reformasi Birokrasi - Pengadilan Tinggi Agama Kupang
33
E. Penataan Sistem Manajemen SDM
Kemajuan pelaksanaan Reformasi Birokrasi di lingkungan Mahkamah Agung
RI dibidang penataan sistem manajemen SDM dapat dilihat dari capaian pada
8 (delapan) program reformasi sebagai berikut:
1.Perencanaan kebutuhan pegawai sesuai dengan kebutuhan organisasi
Telah dilakukan analisis beban jabatan dan analisis beban kerja
kepada seluruh jabatan di lingkungan Mahkamah Agung RI melalui
Dokumen Analisis Jabatan dan Analisis Beban Kerja tertuang dalam:
Surat Sekretaris Mahkamah Agung RI Nomor:340/Bua.2/Peng.
01.2/XII/2012 tentang Penyusunan Formasi Calon Pegawai Negeri
Sipil di Lingkungan Mahkamah Agung RI dan 4 (empat) Lingkungan
Peradilan Tahun Anggaran 2013.
SK Ketua Mahkamah Agung RI Nomor: 192/KMA/SK/XI/2014
tentang pembaruan pola promosi dan mutasi hakim peradilan
agama.
SK Ketua Mahkamah Agung RI Nomor: 193/KMA/SK/XI/2014
tentang pembaruan pola promosi dan mutasi kepaniteraan
peradilan agama.
Laporan Evaluasi Reformasi Birokrasi - Pengadilan Tinggi Agama Kupang
34
2.Pengembangan Pegawai Berbasis Kompetensi
a) Telah terdapat kebijakan tentang kompetensi jabatan yang tertuang
dalam:
Surat Keputusan Sekretaris Mahkamah Agung RI Nomor:
019A/SEK/SK/3/2012 tentang Standar Kompetensi Jabatan
Struktural Pegawai Negeri Sipil Mahkamah Agung dan 4
(empat) Lingkungan Peradilan di Bawah Mahkamah Agung
tanggal 29 Maret 2012;
Pengembangan pegawai pada lingkungan Pengadilan Tinggi Agama
Kupang sesuai dengan bidangnya namun masih banyak pegawai
yang belum mengikuti diklat penjenjangan karir.
b) Telah diidentifikasi kebutuhan pengembangan kompetensi kepada
seluruh pegawai yang tertuang dalam:
Dokumen hasil Analisa Kebutuhan pendidikan dan pelatihan
(AKP);
Dokumen Identifikasi Kebutuhan Pengembangan Kompetensi
Pegawai berdasarkan perhitungan analisis jabatan dan beban
kerja (masing-masing pegawai);
c) Telah disusun rencana pengembangan kompetensi seluruh pegawai
dengan dukungan anggaran yang mencukupi yang tertuang dalam
Laporan Evaluasi Reformasi Birokrasi - Pengadilan Tinggi Agama Kupang
35
Rencana Kegiatan Pelatihan Cakim, Prajabatan, Sertifikasi (TOR,
RKA-KL).
d) Telah dilakukan pengembangan berbasis kompetensi kepada
sebagian besar pegawai sesuai dengan rencana dan kebutuhan
pengembangan kompetensi yang ada.
3.Penetapan Kinerja Individu
a) Penerapan penetapan kinerja individu telah dilakukan terhadap
seluruh pegawai yang tertuang dalam:
SK Penetapan SKP Peraturan Kepala BKN Nomor 1 Tahun 2013
Tanggal 3 Januari 2013 tentang Pelaksanaan Peraturan
Pemerintah Nomor 46 tahun 2011 tentang Penilaian Prestasi
Kerja PNS.
Peraturan Sekretaris Mahkamah Agung RI Nomor: 03 Tahun
2013 tentang Pedoman SKP di Lingkungan Mahkamah Agung RI.
Seluruh pegawai telah melakukan penilaian kinerja individu yang
terkait dengan kinerja organisasi melalui Sasaran Kerja Pegawai
(SKP) pada masing-masing Unit Eselon I
b) Sebagian besar pegawai telah memiliki ukuran kinerja individu yang
sesuai dengan indikator kinerja individu diatasnya melalui SKP
seluruh pegawai Pengadi lan Tingg i Agama Kupang .
Laporan Evaluasi Reformasi Birokrasi - Pengadilan Tinggi Agama Kupang
36
c) Pengukuran kinerja individu dilakukan setiap triwulan yang dapat
dilihat dari:
Surat Sekretaris Mahkamah Agung RI Nomor:
30A/SEK/KU.01/1/2014 tanggal 22 Januari 2014 tentang
Penyusunan Laporan Evaluasi Sasaran Kerja Pegawai
d) Capaian kinerja individu telah dijadikan dasar untuk pemberian
tunjangan kinerja kepada seluruh pegawai melalui Analisis Jabatan,
Evaluasi Jabatan, Nilai Jabatan dan Harga Jabatan dengan Metode
HAY yang telah diubah menjadi metode Faktor Evaluasi Sistem
(FES).
4.Penegakan Aturan Disiplin/Kode Etik/Kode Perilaku Pegawai
a) Telah terdapat kebijakan tentang disiplin/kode etik/kode perilaku
yaitu Kode Etik dan Pedoman Perilaku Hakim, Kode Etik panitera
dan Jurusita serta Kode Etik tentang aturan PNS Mahkamah
Agung.
b) Aturan disiplin/kode etik/kode perilaku instansi telah
diimplementasikan kepada seluruh pegawai di lingkungan Pengadilan
Tinggi Agama Kupang.
c) Adanya monev atas pelaksanaan aturan disiplin/kode etik/kode
perilaku instansi secara berkala yaitu Monev SKB KMA dan KY No :
Laporan Evaluasi Reformasi Birokrasi - Pengadilan Tinggi Agama Kupang
37
047/KMA/SK/IV/2009-02/SKB/P.KY/IV/2009 dirubah menjadi
Peraturan Bersama MA dan KY No: 02/PB/MA/IX/2012 -
02/PB/P.KY/09/2012 tentang Panduan Penegakan Kode Etik dan
PPH.
5.Sistem Informasi Pegawai
a) Telah terdapat sistem informasi kepegawaian (SIKEP) yang memuat
seluruh data pegawai dan E-Dokumen kepegawaian.
b) Data seluruh pegawai terus dimutakhirkan pada Sistem Informasi
Kepegawaian yang terlihat dari proses update data kepegawaian
yang dilakukan oleh masing-masing Pengadilan Agama di wilayah
Pengadilan Tinggi Agama Kupang.
c) Sistem informasi kepegawaian digunakan sebagai pendukung
pengambilan kebijakan manajemen SDM diantaranya melalui proses
pengisian jabatan dalam Rapat Baperjakat Pengadilan Tinggi Agama
Kupang.
F. Penguatan Akuntabilitas
Kemajuan pelaksanaan Reformasi Birokrasi di lingkungan Mahkamah
Agung RI dibidang penguatan akuntabilitas dapat dilihat dari capaian pada
2 (dua) program reformasi sebagai berikut:
Laporan Evaluasi Reformasi Birokrasi - Pengadilan Tinggi Agama Kupang
38
1.Keterlibatan Pimpinan
a) Seluruh pimpinan telah terlibat secara langsung pada saat
penyusunan Renstra dengan ditetapkan SK Ketua Pengadilan Tinggi
Agama Kupang Nomor: W23-A/02/OT.01.1/SK/I/2017 tentang
Pembentukan Tim Penyusun Review Renstra Pengadilan Tinggi Agama
Kupang Tahun 2015 s.d 2019.
b) Seluruh pimpinan telah terlibat secara langsung pada saat
penyusunan Penetapan Kinerja, dengan ditetapkan Penetapan Kinerja
Pengadilan Tinggi Agama Kupang Tahun 2017
c) Seluruh pimpinan telah memantau pencapaian kinerja secara
berkala dengan dilaksanakannya hasil Review Renstra Pengadilan
Tinggi Agama Kupang tahun 2015 s.d 2019.
2.Pengelolaan Akuntabilitas Kinerja
a) Telah ditetapkan pedoman akuntabilitas kinerja berupa SK Ketua
Pengadilan Tinggi Agama Kupang No: W23-A/01/OT.01.1/I/2017
tentang Penetapan Review Indikator Kinerja Utama Pengadilan
Tinggi Agama Kupang.
b) Telah dilaksanakan pemutakhiran data kinerja dilakukan secara
berkala melalui laporan SIMARI dan Komdanas, e-monev Bappenas
dan e-monev anggaran.
Laporan Evaluasi Reformasi Birokrasi - Pengadilan Tinggi Agama Kupang
39
G. Penguatan Pengawasan
Kemajuan pelaksanaan Reformasi Birokrasi di lingkungan Mahkamah
Agung RI dibidang penguatan pengawasan dapat dilihat dari capaian pada 7
(tujuh) program reformasi sebagai berikut:
1.Gratifikasi
a) Telah terdapat kebijakan dalam penanganan gratifikasi yang
diantaranya termuat dalam:
SK Ketua Mahkamah Agung RI Nomor:
138A/KMA/SK/VIII/2014 tentang Pembentukan Unit
Pengendali Gratifikasi Lingkungan Mahkamah Agung dan Badan
Peradilan dibawahnya.
Peraturan Sekma Nomor: 3 Tahun 2014 tentang Penanganan
Gratifikasi di Lingkungan Mahkamah Agung dan Badan Peradilan
dibawahnya.
Peraturan Sekma Nomor: 01B Tahun 2014 tentang Unit
Pengendalian Gratifikasi di Lingkungan Mahkamah Agung RI
b) Public campaign telah dilakukan secara berkala diantaranya
melalui website, brosur dan banner di Pengadilan Tinggi Agama
Kupang.
Laporan Evaluasi Reformasi Birokrasi - Pengadilan Tinggi Agama Kupang
40
Gambar Publick Campaign Anti Gratifikasi
2.Penerapan SPIP
Telah terdapat peraturan Pimpinan organisasi tentang SPIP yaitu
SK Ketua Mahkamah Agung RI Nomor: 151A/KMA/SK/IX/2011
tentang Penyelenggaraan Sistem Pengendalian Intern di Lingkungan
MA-RI dan Badan Peradilan yang ada di bawahnya.
3.Pengaduan Masyarakat
a) Telah ditetapkan kebijakan tentang penanganan pengaduan melalui
Peraturan Mahkamah Agung RI nomor 9 tahun 2016 tentang
Pedoman Penanganan Pengaduan di Mahkamah Agung dan Badan
Peradilan yang berada di bawahnya
Laporan Evaluasi Reformasi Birokrasi - Pengadilan Tinggi Agama Kupang
41
b) Seluruh hasil penanganan pengaduan masyarakat telah
ditindaklanjuti dan dapat diakses melalui https://www.pta-
kupang.go.id dan Meja Pengaduan Pengadilan Tinggi Agama Kupang.
c) Seluruh hasil penanganan pengaduan masyarakat ditindaklanjuti
diantaranya melalui:
Hukuman disiplin sudah dipublikasikan pada website Pengadilan
Tinggi Agama Kupang.
Surat pemberitahuan kepada Pelapor bahwa pengaduan sudah
ditindaklanjuti
4.Whistle-Blowing System
a) Telah terdapat kebijakan tentang Whistle Blowing System yang
ditampung pada SK Kabawas No: 62a/BP/SK/X/2014 tentang
Laporan Evaluasi Reformasi Birokrasi - Pengadilan Tinggi Agama Kupang
42
Pedoman Pelaksanaan Penanganan Pengaduan Internal (Whistle
Blower) di Lingkungan MA dan badan peradilan dibawahnya.
b) Whistle blowing system telah disosialisasikan ke seluruh organisasi
yang termuat didalam Laporan Tahunan MA Tahun 2013
c) Kebijakan whistle blowing system telah diimplementasikan dimana
penyampaian pengaduan berkaitan dengan whistle blower justice
collabulator melalui aplikasi sistem web bawas dengan alamat
http://bawas.mahkamagung.goidportal/whistleblowing-system/wbs-
login.
5.Penanganan Benturan Kepentingan
Telah terdapat peraturan/kebijakan Penanganan Benturan Kepentingan
yaitu SK Sekma No: 59A/Sek/SK/11/2014 tentang Pedoman
Penanganan Benturan Kepentingan di Lingkungan Mahkamah Agung dan
Badan Peradilan dibawahnya.
6.Pembangunan Zona Integritas
Telah terdapat Dokumen Pencanangan Zona Integritas ditandatangani
sesuai ketentuan yaitu SK KMA No: 194A/KMA/SK/XI/2014 tentang
Pembentukan Tim Pembangunan Zona Integritas Mahkamah Agung.
Laporan Evaluasi Reformasi Birokrasi - Pengadilan Tinggi Agama Kupang
43
Foto Banner Anti Korupsi
7.Aparat Pengawasan Intern Pemerintah (APIP)
a) Seluruh rekomendasi yang memerlukan komitmen pimpinan telah
ditindaklanjuti dalam 2 tahun terakhir diataranya terdapat dalam
monitoring pemeriksaan regular
b) Sebagian besar fungsi pengawasan internal tertangani oleh SDM
yang kompeten baik secara kuantitas maupun kualitas dengan cara
menugaskan Hakim Tinggi untuk melakukan pembinaan dan
pengawasan.
c) APIP didukung dengan anggaran yang memadai yang terdapat dalam
DIPA Pengadilan Tinggi Agama Kupang.
d) Seluruh fungsi pengawasan internal berfokus pada client dan audit
berbasis risiko yang terdapat dalam Program Kerja Pengawasan
Tahunan.
Laporan Evaluasi Reformasi Birokrasi - Pengadilan Tinggi Agama Kupang
44
H. Peningkatan Kualitas Pelayanan Publik
Kemajuan pelaksanaan Reformasi Birokrasi di lingkungan Mahkamah
Agung RI di bidang peningkatan kualitas pelayanan publik dapat dilihat dari
capaian pada 5 (lima) program reformasi sebagai berikut:
1.Standar Pelayanan
a) Telah terdapat kebijakan standar pelayanan yang mencakup
kejelasan biaya, waktu, persyaratan perijinan melalui SK Ketua
Mahkamah Agung RI Nomor: 026/KMA/SK/II/2012 tentang
Standar Pelayanan Peradilan dan SK Ketua Mahkamah Agung RI
Nomor: 1-144/KMA/SK/I/2011.
b) Standar pelayanan telah dimaklumatkan pada seluruh jenis
pelayanan melalui Website Mahkamah Agung, informasi standar
pelayanan dan jadwal sidang.
c) Telah disusun SOP bagi pelaksanaan standar pelayanan pada seluruh
jenis pelayanan melalui SOP Kehumasan tentang standar pelayanan
2.Maklumat Standar Pelayanan
Telah tersedianya maklumat standar pelayanan di Pengadilan Tinggi
Agama Kupang.
Laporan Evaluasi Reformasi Birokrasi - Pengadilan Tinggi Agama Kupang
45
3.SOP bagi Pelaksanaan Standar Pelayanan
Tersedianya SOP bagi pelaksanaan standar pelayanan di Pengadilan
Tinggi Agama Kupang berupa SOP pelayanan informasi dan SOP
Pengaduan
4.Dilakukannya Review dan Perbaikan atas SOP
Telah dilakukan review dan perbaikan SOP secara berkala melalui surat
keputusan Ketua Pengadilan Tinggi Agama Kupang No. W23-
A/351.b/OT.00.1/SK/II/2017 tanggal 27 Februari 2017 tentang
Pembentukan Kelompok Kerja dalam Rangka Reformasi Birokrasi
Pengadilan Tinggi Agama Kupang.
5.Budaya Pelayanan Prima
Telah dilakukan sosialisasi/pelatihan dalam upaya penerapan Budaya
Pelayanan Prima bagi seluruh pegawai di lingkungan Pengadilan
Tinggi Agama Kupang.
6.Informasi tentang Pelayanan Mudah Diakses melalui Berbagai Media
Telah dilaksanakan pelayanan informasi yang mudah diakses melalui
media website pta-kupang.go.id dan SIPP
7.Terdapat Sistem Reward dan Punishment (sanksi)
Telah terdapat sistem reward dan punishment (sanksi) bagi
pelaksanaan layanan serta pemberian kompensasi kepada penerima
Laporan Evaluasi Reformasi Birokrasi - Pengadilan Tinggi Agama Kupang
46
layanan bila layanan tidak sesuai standar dan sudah diimplementasikan
dengan adanya:
Reward berupa piagam penghargaan role model/agen perubahan di
lingkungan Pengadilan Tinggi Agama Kupang sesuai SK Ketua
Pengadilan Tinggi Agama Kupang No. W23-
A/372/OT.00.1/III/SK/2017 tanggal 3 Maret 2017 tentang
Penetapan Role Model Pengadilan Tinggi Agama Kupang dan Pedoman
Pembentukan Role Mode dalam prestasi kerja, pola pikir (mind set)
dan budaya kerja (culture set) dalam proses perubahan dalam suatu
organisasi.
punishment terdapat dalam Laporan Triwulan Hukuman Disiplin di
Web Mahkamah Agung.
8.Sarana Layanan Terpadu/Terintegrasi
Telah dilakukan pelayanan secara terpadu/terintegrasi melalui sarana
layanan berupa:
Adanya Meja 1, Meja 2 dan Meja 3 dalam Pelayanan Perkara;
DESK INFO dan LEAFLET;
9.Pengelolaan Pengaduan
a) Telah ditetapkan media pelayanan pengaduan secara jelas dan
terbuka melalui Meja Pengaduan dan SIWAS MARI.
Laporan Evaluasi Reformasi Birokrasi - Pengadilan Tinggi Agama Kupang
47
b) Telah ditetapkan unit pengelola pengaduan yaitu melalui Layanan
Pengaduan pada Meja Informasi di Pengadilan Tinggi Agama Kupang
c) Telah dilakukan tindak lanjut atas seluruh pengaduan pelayanan
untuk perbaikan kualitas pelayanan melalui Laporan Penanganan
Pengaduan.
10.Pemanfaatan Teknologi Informasi
a) Telah memiliki rencana penerapan teknologi informasi dalam
pemberian pelayanan melalui meja informasi berupa website, SIPP,
dan SIWAS MARI
b) Telah dilakukan perbaikan secara terus menerus berupa Dokumen
Teknis Pengembangan Sistem IT Pengadilan Tinggi Agama Kupang.
Laporan Evaluasi Reformasi Birokrasi - Pengadilan Tinggi Agama Kupang 48
BAB III
PENILAIAN REFORMASI BIROKRASI
Dalam rangka menilai dan mengawal pelaksanaan reformasi birokrasi,
KEMENPAN dan RB membentuk program Penilaian Mandiri Pelaksanaan
Reformasi Birokrasi (PMPRB). PMPRB adalah instrumen penilaian kemajuan
pelaksanaan reformasi birokrasi yang dilakukan secara mandiri (self
assessment) oleh Kementerian/Lembaga/ dan Pemerintah Daerah. Program
Penilaian Mandiri Pelaksanaan Reformasi Birokrasi (PMPRB) memiliki
kemampuan untuk :
a. mengidentifikasi kekuatan dan kelemahan yang ada pada Pengadilan
Tinggi Agama Kupang, serta memperbaikinya;
b. meningkatkan kinerja instansi pemerintah;
c. memberikan motivasi dan mendorong keterlibatan para pegawai dalam
proses dan pengelolaan pelaksanaan kebijakan;
d. meningkatkan kepekaan para pegawai; dan
e. sebagai bench learning/proses pembanding untuk perbaikan kinerja
instansi pemerintah.
Laporan Evaluasi Reformasi Birokrasi - Pengadilan Tinggi Agama Kupang 49
Tujuan dilaksanakannya PMPRB adalah:
a. Untuk memperoleh informasi mengenai perkembangan pelaksanaan
reformasi birokrasi di Pengadilan Tinggi Agama Kupang dan upaya-upaya
perbaikan yang perlu dilakukan;
b. Untuk melakukan penilaian mandiri (self-assessment) atas pelaksanaan
reformasi birokrasi di Pengadilan Tinggi Agama Kupang;
c. Bagi Kementerian PAN dan RB, PMPRB digunakan sebagai sarana
untuk menyusun profil nasional pelaksanaan reformasi birokrasi
Penilaian Mandiri Pelaksanaan Reformasi Birokrasi Tahun 2016
dilaksanakan berdasarkan Peraturan Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara
dan Reformasi Birokrasi Nomor 14 Tahun 2014 tentang Pedoman Evaluasi
Reformasi Birokrasi Instansi Pemerintah
Gambar 9. Skema Penilaian Mandiri Pelaksanaan Reformasi Birokrasi
Laporan Evaluasi Reformasi Birokrasi - Pengadilan Tinggi Agama Kupang 50
Gambar 10. Photo Pelaksanaan Submit Penilaian Mandiri Pelaksanaan ReformasiBirokrasi (PMPRB) Pengadilan Tinggi Agama Kupang
Dikarenakan pada tahun 2016 untuk PMPRB tidak lagi dilakukan verifikasi
lapangan oleh Kementerian Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi
Birokrasi. Sehingga verifikasi lapangan pelaksanaan Reformasi Birokrasi
dilakukan secara mandiri oleh Pengadilan Tinggi Agama Kupang sebagai
berikut:
Laporan Evaluasi Reformasi Birokrasi - Pengadilan Tinggi Agama Kupang 51
No Komponen Penilaian
Nila
i
Maksima
l
Nilai
Capaian
%
Capaia
n
A Pengungkit1 Manajemen Perubahan 5,0
0
3,70 74,002 Penataan Peraturan Perundang-
Undangan5,0
0
3,34 66,80
3 Penataan dan Penguatan
Organisasi
6,0
0
5,00 83,334 Penataan Tatalaksana 5,0
0
4,09 81,805 Penataan Sistem Manajemen SDM 15,0
0
14,13 94,206 Penguatan AKuntabilitas 6,0
0
5,27 87,837 Penguatan Pengawasan 12,0
0
9,98 83,178 Peningkatan Kualitas Pelayanan
Publik
6,0
0
4,50 75,0060,0
0
50,01 83,35
No Komponen Penilaian
Nila
i
Maksima
l
Nilai
Capaian
%
Capaia
n
B Hasil1.
1
Kapasitas Dan Akuntabilitas
Kinerja
Organisasi
20,0
0
14,91 74,55
2 Pemerintah Yang Bersih Dan Bebas
KKN
10,0
0
9,13 91,303 Kualitas Pelayanan Publik 10,0
0
7,50 75,00Sub Total Komponen Hasil 40,0
0
31.54 78,85Indeks Reformasi Birokrasi 100,0
0
81,55 81,55Tabel 13. Hasil Penilaian Evaluasi Pelaksanaan Reformasi Birokrasi Pengadilan Tinggi Agama Kupang
Laporan Evaluasi Reformasi Birokrasi - Pengadilan Tinggi Agama Kupang 52
A. Pengungkit 60 %
020406080
100120140
B. Hasil : 40 %
2010 10
0
20
40
60
80
100
120
Kapasitas dan Akuntabilitas Pemerintah yang bersih Kualitas Pelayanan Publik
Laporan Evaluasi Reformasi Birokrasi - Pengadilan Tinggi Agama Kupang 53
Sesuai dengan hasil penilaian di atas, ada beberapa rekomendasi koreksi
terhadap pelaksanaan reformasi birokrasi Pengadilan Tinggi Agama Kupang,
yaitu:
a) Diharapkan keterlibatan pimpinan secara langsung pada saat melakukan
penyusunan Renstra, perjanjian kerja, serta melakukan pemantauan
secara berkala terhadap kinerja yang akan dicapai;
b) Hasil penilaian individu hendaknya dijadikan dasar bagi pengembangan
karir individu dan pemberian reward;
c) Dalam menata Sistem Manajemen SDM, Pengadilan Tinggi Agma Kupang
agar mengimplementasikan aturan disiplin/kode etik/kode perilaku
instansi yang telah ditetapkan;
d) Pengadilan Tinggi Agama Kupang diharapkan melakukan evaluasi berkala
terhadap penanganan gratifikasi, pengaduan masyarakat, dan whistle
blowing system;
e) Mengatur penanganan benturan kepentingan dalam suatu ketetapan
formal;
f) Melaksanakan pembangunan Zona Integritas sesuai dengan Peraturan
MENPAN RB No. 52 tahun 2014, dan segera mengusulkan unit kerja
menuju WBK/WBBM kepada Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara
dan Reformasi Birokrasi;
Laporan Evaluasi Reformasi Birokrasi - Pengadilan Tinggi Agama Kupang 54
g) Melakukan evaluasi secara berkala terhadap pelayanan yang telah
diberikan sebagai dasar perbaikan dan penyempurnaan pemberian
pelayanan Pengadilan Tinggi Agama Kupang kedepannya
Laporan Evaluasi Reformasi Birokrasi - Pengadilan Tinggi Agama Kupang 55
BAB IV
PENUTUP
Pelaksanaan reformasi birokrasi 2015–2019 merupakan penguatan dari
pelaksanaan reformasi birokrasi tahapan sebelumnya (2010–2014) serta
pembaharuan dalam menghadapi permasalahan baru dimasa mendatang. Tahun
2016 merupakan tahun transisi, dimana setiap Kementerian / Lembaga /
Pemerintah Daerah diwajibkan untuk menyusun renstra dan road map
reformasi birokrasi 2015–2019 berdasarkan peraturan dari KEMENPAN-RB
sebagai arahan bagi pelaksanaan pemerintahan dan reformasi birokrasi pada 5
(lima) tahun mendatang.
Secara keseluruhan, penyelenggaraan Reformasi Birokrasi di Lingkungan
Pengadilan Tinggi Agama Kupang pada tahun 2016 bernilai baik, dengan
mendapatkan indeks RB 81,55. Penilaian dari PMPRB tersebut sebagai dasar
untuk mengetahui sejauh mana pelaksanaan Reformasi Birokrasi dilingkungan
Pengadilan Tinggi Agama Kupang. Hal ini membuat seluruh pegawai dan pejabat
di Pengadilan Tinggi Agama Kupang semakin bersemangat untuk terus
melaksanakan reformasi birokrasi di tahun mendatang. Salah satunya adalah
dengan terus- menerus memperbaiki kualitas pelayanan publik.
Laporan Evaluasi Reformasi Birokrasi - Pengadilan Tinggi Agama Kupang 56
Pengadilan Tinggi Agama Kupang tetap berupaya menuju sasaran dalam
rangka mengoptimalisasi 8 (delapan) area perubahan program reformasi
birokrasi. Diharapkan dengan pelaksanaan dan capaian yang telah didapat oleh
Pengadilan Tinggi Agama Kupang serta telah disusunnya Road Map Reformasi
Birokrasi Pengadilan Tinggi Agama Kupang 2015 – 2019, pelaksanaan reformasi
birokrasi Pengadilan Tinggi Agama Kupang semakin mendapat kemajuan seiring
perbaikan diberbagai lini area perubahan. Pengadilan Tinggi Agama Kupang
berusaha untuk memposisikan diri (birokrasi) kembali ke arah yang benar,
dalam rangka menyesuaikan diri dengan dinamika lingkungan yang dinamis.
Hidup Reformasi Birokrasi Pengadilan Tinggi Agama Kupang!
top related