keberatan pengurangan pbb
Post on 19-Jul-2015
1.015 Views
Preview:
TRANSCRIPT
PASAL 15KEBERATAN PBB
PASAL 15KEBERATAN PBB
PASAL 16PEMBETULAN KESALAHAN TULIS, KESALAHAN HITUNG, DAN/ATAU KEKELIRUAN PENERAPAN KETENTUAN TERTENTU DALAM PERATURAN
PASAL 16PEMBETULAN KESALAHAN TULIS, KESALAHAN HITUNG, DAN/ATAU KEKELIRUAN PENERAPAN KETENTUAN TERTENTU DALAM PERATURAN
PASAL 19 PENGURANGAN KETETAPAN PBB
PASAL 19 PENGURANGAN KETETAPAN PBB
PELAYANAN PBB
PASAL 20PENGURANGAN DENDA ADMINISTRASI KARENA HAL-HAL TERTENTU
PASAL 20PENGURANGAN DENDA ADMINISTRASI KARENA HAL-HAL TERTENTU
PASAL 36 (1) HURUF APENGURANGAN ATAU PENGHAPUSAN SANKSI ADMINISTRASI PBB
PASAL 36 (1) HURUF APENGURANGAN ATAU PENGHAPUSAN SANKSI ADMINISTRASI PBB
PASAL 36 (1) HURUF B PENGURANGAN ATAU PEMBATALAN SPPT, SKP PBB, STP PBB YANG TIDAK BENAR
PASAL 36 (1) HURUF B PENGURANGAN ATAU PEMBATALAN SPPT, SKP PBB, STP PBB YANG TIDAK BENAR
KETENTUAN UMUM DAN TATA CARA PERPAJAKANKETENTUAN UMUM DAN
TATA CARA PERPAJAKAN
UNDANG UNDANG PBBUNDANG UNDANG PBB
PEMBATALAN SPPT, SKP PBB, STPPBB YANG TIDAK BENAR
PEMBATALAN SPPT, SKP PBB, STPPBB YANG TIDAK BENAR
PENGURANGAN SPPT, SKP PBB, STP PBB YANG TIDAK BENAR
PENGURANGAN SPPT, SKP PBB, STP PBB YANG TIDAK BENAR
PASAL 23TERHADAP HAL-HAL YANG TIDAK DIATUR SECARA KHUSUS DALAM UNDANG UNDANG PBB BERLAKU KETENTUAN DALAM UU KUP
PASAL 23TERHADAP HAL-HAL YANG TIDAK DIATUR SECARA KHUSUS DALAM UNDANG UNDANG PBB BERLAKU KETENTUAN DALAM UU KUP
RESUMERESUME
Keberatan PBB (PASAL 15 UU PBB)
Satu surat permohonan untuk satu SPPT atau SKP, kecuali permohonan secara kolektif Diajukan secara tertulis dalam bahasa Indonesia Diajukan kepada Direktur Jenderal Pajak dan disampaikan ke KPP Pratama Dilampiri Asli SPPT atau SKP yang diajukan keberatan Mengemukakan jumlah pajak terutang menurut WP disertai alasan yang mendukung
pengajuan keberatan Diajukan dalam jangka waktu 3 bulan sejak tanggal diterima SPPT atau SKP Ditandatangani oleh WP, dalam hal surat ditandatangani oleh bukan WP maka harus
dilampiri surat kuasa/surat kuasa khusus Khusus untuk permohonan secara kolektif surat permohonan diajukan melalui Kepala
Desa/Lurah setempat dan PBB yang terutang untuk setiap SPPT paling banyak Rp 200.000,-
Keberatan PBB (PASAL 15 UU PBB)
Wajib Pajak dapat mengajukan keberatan atas: SPPT PBB SKP PBB
Wajib Pajak dapat mengajukan keberatan dalam hal: Wajib Pajak berpendapat bahwa luas objek pajak bumi dan/atau
bangunan atau nilai jual objek pajak bumi dan/atau bangunan tidak sebagaimana mestinya
Terdapat perbedaan penafsiran peraturan perundang-undangan PBBPengajuan permohonan keberatan:
Perseorangan : atas SPPT PBB atau SKP PBB Kolektif : atas SPPT PBB
Keberatan tidak menunda pembayaran
Keberatan PBB (PASAL 15 UU PBB)
ARISTASI KEPUTUSANKepala Kanwil DJP an Direktur Jenderal PajakARISTASI PENELITIAN
KPP Pratama:untuk objek pajak yang berada tidak dalam satu kabupaten ataukota dengan Kanwil dan keberatan diajukan secara kolektif atauperseorangan dengan batasan PBB terutang:Kota/Kab. Kediri : s.d. Rp 2.500.000,-Kab. Nganjuk : s.d. Rp 2.500.000,-Kota Tulungagung : s.d. Rp 2.500.000,-Kab. Trenggalek : s.d. Rp 2.500.000,-Kota/Kab. Blitar : s.d. Rp 2.500.000,-Kota. Batu : s.d. Rp 2.500.000,-Kab. Malang : s.d. Rp 2.500.000,-Kota /Kab. Pasuruan : s.d. Rp 2.500.000,-Kota /Kab. Probolinggo : s.d. Rp 2.500.000,-Kab. Lumajang : s.d. Rp 2.500.000,-Kab. Jember : s.d. Rp 2.500.000,-Kab. Bondowoso : s.d. Rp 2.500.000,-Kab. Situbondo : s.d. Rp 2.500.000,-
Keberatan PBB (PASAL 15 UU PBB)
DASAR HUKUMPengurangan PBB (PASAL 19 UU PBB)
Satu surat permohonan untuk satu SPPT atau SKP PBB
Diajukan secara tertulis dalam bahasa Indonesia dengan mencantumkan besarnya persentase pengurangan yang dimohon disertai alasan yang jelas
Diajukan kepada Kepala KPP Pratama
Dilampiri fotokopi SPPT atau SKP PBB yang dimohonkan pengurangan;
Surat permohonan ditandatangani Wajib Pajak, dalam hal surat ditandatangani bukan oleh Wajib Pajak maka harus dilampiri surat kuasa/surat kuasa khusus
Diajukan dalam jangka waktu: 3 (tiga) bulan terhitung sejak diterimanya SPPT; 1 (satu) bulan terhitung sejak diterimanya SKP PBB; 1 (satu) bulan terhitung sejak diterimanya SK Keberatan 3 (tiga) bulan terhitung sejak terjadinya bencana alam atau tanggal terjadinya sebab lain yang luar biasa
Tidak memiliki tunggakan PBB Tahun Pajak sebelumnya kecuali dalam hal objek pajak terkena bencana alam atau sebab lain yang luar biasa
Tidak diajukan keberatan atas SPPT atau SKP PBB yang dimohonkan pengurangan atau dalam hal diajukan keberatan telah diterbitkan SK keberatan dan atas SK keberatan dimaksud tidak diajukan banding.
PERSYARATAN PENGAJUANPengurangan PBB (PASAL 19 UU PBB)
Wajib Pajak dapat mengajukan pengurangan ketetapan PBB atas: SPPT PBB SKP PBB
Pengajuan permohonan pengurangan ketetapan PBB: Perseorangan : atas SPPT PBB atau SKP PBB Kolektif : atas SPPT PBB
Pengurangan PBB (PASAL 19 UU PBB)
Pengurangan PBB (PASAL 19 UU PBB)Pengurangan dapat diberikan kepada Wajib Pajak:
Karena kondisi tertentu objek pajak yang ada hubungannya dengan subjek pajak dan/atau karena sebab-sebab tertentu lainnya;
Dalam hal objek pajak terkena bencana alam atau sebab lain yang luar biasa. Kondisi tertentu objek pajak yang ada hubungannya dengan subjek pajak dan/atau karena sebab-sebab tertentu lainnya untuk:
A. Wajib Pajak orang pribadi meliputi: Objek pajak yang Wajib Pajak-nya orang pribadi veteran pejuang kemerdekaan, veteran pembela kemerdekaan, penerima
tanda jasa bintang gerilya, atau janda/dudanya; Objek pajak berupa lahan pertanian/perkebunan/perikanan/peternakan yang hasilnya sangat terbatas yang Wajib Pajak-
nya orang pribadi yang berpenghasilan rendah; Objek pajak yang Wajib Pajak-nya orang pribadi yang penghasilannya semata-mata berasal dari pensiunan, sehingga
kewajiban PBB-nya sulit dipenuhi; Objek pajak yang Wajib Pajak-nya orang pribadi yang berpenghasilan rendah, sehingga kewajiban PBB-nya sulit dipenuhi;
dan/atau Objek pajak yang Wajib Pajak-nya orang pribadi yang berpenghasilan rendah yang Nilai Jual Objek Pajak per meter
perseginya meningkat akibat perubahan lingkungan dan dampak positif pembangunan; B. Wajib Pajak badan meliputi:
Objek pajak yang Wajib Pajak-nya adalah Wajib Pajak badan yang mengalami kerugian dan kesulitan likuiditas pada Tahun Pajak sebelumnya sehingga tidak dapat memenuhi kewajiban rutin.
Bencana alam adalah bencana yang diakibatkan oleh peristiwa atau serangkaian peristiwa yang disebabkan oleh alam antara lain gempa bumi, tsunami, gunung meletus, banjir, kekeringan, angin topan, dan tanah longsor.
Sebab lain yang luar biasa sebagaimana meliputi kebakaran, wabah penyakit tanaman, dan/atau wabah hama tanaman.
Aristasi Keputusan: Kepala KPP Pratama an. Menteri Keuangan: Untuk PBB terutang s.d. Rp 500 juta Kepala Kanwil DJP an. Menteri Keuangan : Untuk PBB terutang > Rp 500 juta s.d. Rp 1,5 Milyar Direktur Jenderal Pajak an. Menteri Keuangan :Untuk PBB Terutang > Rp 1,5 Milyar
Waktu Penyelesaian: Kepala KPP Pratama:
Paling lama 3 (tiga) bulan sejak tanggal penerimaan surat permohonan pengurangan Kepala Kanwil DJP:
Paling lama 4 (empat) bulan sejak tanggal penerimaan surat permohonan pengurangan Direktur Jenderal Pajak:
Paling lama 6 (enam) bulan sejak tanggal penerimaan surat permohonan pengurangan
Pengurangan PBB (PASAL 19 UU PBB)
DASAR HUKUMPengurangan Denda Administrasi PBB (Karena Hal-Hal Tertentu ) (PASAL 20 UU PBB)
Pengurangan Denda Administrasi PBB (Karena Hal-Hal Tertentu ) (PASAL 20 UU PBB)
Permintaan pengurangan denda administrasi sebagaimana dimaksud dalam harus memenuhi persyaratan sebagai berikut : satu permintaan diajukan untuk 1 (satu) SPPT, SKP PBB, atau STP PBB, kecuali yang diajukan secara kolektif; diajukan kepada Kepala KPP Pratama; diajukan secara tertulis dalam bahasa Indonesia; mengemukakan besarnya persentase pengurangan denda administrasi yang diminta disertai alasan yang jelas; melampirkan surat kuasa khusus dalam hal surat permintaan ditandatangani bukan oleh Wajib Pajak sebagaimana diatur dalam Pasal 32 UU KUP kecuali permintaan yang diajukan secara kolektif; melunasi pokok pajak yang dimintakan pengurangan denda administrasi; tidak memiliki tunggakan tahun-tahun sebelumnya dan belum daluwarsa menurut ketentuan perpajakan yang berlaku; permintaan pengurangan secara kolektif hanya untuk SPPT dan/atau SKP PBB, atau STP PBB Tahun Pajak yang sama; diajukan dalam jangka waktu 3 bulan sejak pelunasan pokok pajak yang dimintakan pengurangan denda administrasi.
Permintaan pengurangan denda administrasi harus disertai dengan bukti pendukung.
PERSYARATAN PENGAJUAN
Bukti pendukung permintaan pengurangan denda administrasi sebagaimana dimaksud dalam :
Wajib Pajak Orang Pribadi : fotokopi SPPT/SKP PBB/STP PBB yang dimintakan pengurangan denda administrasi; fotokopi bukti pelunasan PBB 5 (lima) tahun sebelumnya, atau bukti pelunasan tahun-tahun sebelumnya dalam hal Wajib Pajak memiliki, menguasai, dan/atau memanfaatkan objek pajak yang bersangkutan kurang dari 5 tahun. fotokopi bukti pelunasan pokok pajak tahun yang dimintakan pengurangan denda administrasi; fotokopi slip gaji atau dokumen lain yang menyatakan besarnya penghasilan dan/atau surat keterangan kesulitan keuangan dari Kepala Desa/Lurah; fotokopi bukti pendukung lainnya.
Wajib Pajak orang pribadi secara kolektif : fotokopi SPPT/SKP PBB/STP PBB yang dimintakan pengurangan denda administrasi; fotokopi bukti pelunasan PBB 5 (lima) tahun sebelumnya, atau bukti pelunasan tahun-tahun sebelumnya dalam hal Wajib Pajak memiliki, menguasai, dan/atau memanfaatkan objek pajak yang bersangkutan kurang dari 5 (lima) tahun; fotokopi bukti pelunasan pokok pajak tahun yang dimintakan pengurangan denda administrasi; surat keterangan kesulitan keuangan dari Kepala Desa/Lurah; dan fotokopi bukti pendukung lainnya.
Wajib Pajak badan : fotokopi SPPT/SKP PBB/STP PBB yang dimintakan pengurangan denda administrasi; fotokopi bukti pelunasan PBB 5 tahun sebelumnya, atau bukti pelunasan tahun-tahun sebelumnya dalam hal Wajib Pajak memiliki, menguasai, dan/atau memanfaatkan objek pajak yang bersangkutan kurang dari 5 (lima) tahun; fotokopi bukti pelunasan pokok pajak tahun yang dimintakan pengurangan denda administrasi; fotokopi laporan keuangan; dan fotokopi bukti pendukung lainnya.
Pengurangan Denda Administrasi PBB (Karena Hal-Hal Tertentu ) (PASAL 20 UU PBB)
Direktur Jenderal Pajak atas permintaan Wajib Pajakdapat mengurangkan denda administrasi karena hal-hal tertentu
Denda administrasi yang dapat dikurangkan sesuai Pasal 20 UU PBB adalah denda administrasi yang PBB yang pengenaannya:
Telah sesuai dengan peraturan perundang-undangan yang berlaku; Tidak dipersengketakan Wajib Pajak Bukan karena sebab-sebab sebagaimana dimaksud dalam Pasal 36
ayat (1) huruf a UU KUP.
Pengajuan permohonan pengurangan denda administrasi (Pasal 20 UU PBB):PerseoranganKolektif
Pengurangan Denda Administrasi PBB (Karena Hal-Hal Tertentu ) (PASAL 20 UU PBB)
Denda Administrasi PBB yang dapat dikurangkan karena hal-hal tertentu meliputi:a. Denda administrasi sebesar 25% dihitung dari pokok pajak yang tercantum dalam SKP PBB
sebagaimana dimaksud dalam Pasal 10 ayat (3) UU PBBb. Denda administrasi sebesar 2% sebulan sebagaimana dimaksud Pasal 11 ayat (3) dan (4) UU PBB
Hal-hal tertentu berkenaan pengurangan denda administrasi PBB Pasal 20 UU PBB adalah :a. Wajib Pajak Orang Pribadi yang mengalami kesulitan keuangan yang dibuktikan dengan :
Surat Keterangan tidak mampu dari Kepala Desa/ Lurah dalam hal Wajib Pajak tidak menyelenggarakan Pembukuan
Rasio aktiva lancar terhadap hutang lancar kurang dari 1b. Wajib Pajak Badan yang mengalami kesulitan likuiditas
Pengurangan Denda Administrasi PBB (Karena Hal-Hal Tertentu ) (PASAL 20 UU PBB)
DASAR HUKUM
Pembetulan Kesalahan Tulis, Kesalahan Hitung, dan/atau Kekeliruan Ketentuan Tertentu Dalam Peraturan Per-UU (PASAL 16 UU KUP)
(1) Permohonan pembetulan secara perorangan harus memenuhi persyaratan sebagai berikut : setiap permohonan hanya dapat diajukan untuk 1 (satu) surat keputusan atau surat ketetapan; diajukan secara tertulis dalam bahasa Indonesia disertai alasan yang mendukung permohonannya; diajukan kepada pejabat; dan surat permohonan ditandatangani oleh Wajib Pajak, dan dalam hal surat permohonan ditandatangani bukan oleh Wajib Pajak :
harus dilampiri dengan Surat Kuasa Khusus, bagi Wajib Pajak orang pribadi dengan pokok pajak lebih besar dari Rp 5.000.000,00 (lima juta rupiah) dan Wajib Pajak badan; atauharus dilampiri dengan surat kuasa, bagi Wajib Pajak orang pribadi dengan pokok pajak sampai dengan Rp 5.000.000,00 (lima juta rupiah).
(2) Permohonan pembetulan secara kolektif harus memenuhi persyaratan sebagai berikut : diajukan untuk SPPT Tahun Pajak yang sama dengan pajak yang terutang untuk setiap SPPT paling banyak Rp 100.000,00 (seratus ribu rupiah); diajukan secara tertulis dalam bahasa Indonesia disertai alasan yang mendukung permohonannya;diajukan kepada Pejabat; dan diajukan melalui Kepala Desa/Lurah setempat.
Pembetulan Kesalahan Tulis, Kesalahan Hitung, dan/atau Kekeliruan Ketentuan Tertentu Dalam Peraturan Per-UU (PASAL 16 UU KUP)
PERSYARATAN PENGAJUAN
Kesalahan atau kekeliruan yang dapat dibetulkan adalah kesalahan tulis, kesalahan hitung atau kekeliruan penerapan ketentuan peraturan perundang-undangan yang bersifat manusiawi yang tidak mengandung persengketaan antara fiskus dan wajib pajak
Surat Keputusan/Ketetapan yang dapat dibetulkan : SPPT, SKP PBB, STP PBB SK Pemberian Pengurangan PBB Pasal 19 UU PBB SK Pengurangan denda administrasi PBB Pasal 20 UU PBB SK Pembetulan, SK Keberatan, SK Pemberian Imbalan Bunga SK Pengurangan/Penghapusan Sanksi Administrasi, Pengurangan/Pembatalan
Ketetapan Pajak Yang Tidak Benar
Pembetulan dapat dilakukan atas dasar permohonan WP secara perseorangan (kecuali atas SPPT) atau secara jabatan
Pembetulan Kesalahan Tulis, Kesalahan Hitung, dan/atau Kekeliruan Ketentuan Tertentu Dalam Peraturan Per-UU (PASAL 16 UU KUP)
Pembetulan Kesalahan Tulis, Kesalahan Hitung, dan/atau Kekeliruan Ketentuan Tertentu Dalam Peraturan Per-UU (PASAL 16 UU KUP)
Aristasi Keputusan :Pejabat yang menerbitkan Surat Keputusan atau Surat Ketetapan
Batas Waktu Penyelesaian :Keputusan diterbitkan dalam jangka waktu paling lama 6 (enam) bulan sejak
tanggal surat permohonan pembatalan diterima
DASAR HUKUMPengurangan atau Penghapusan Sanksi Administrasi PBB (PASAL 36 AYAT (1) HURUF A UU KUP)
• Dapat Dilakukan Atas SKP PBB atau STP PBB
• Sanksi administrasi dikenakan karena kekhilafan Wajib Pajak atau bukan karena kesalahan Wajib Pajak
• Berbeda dengan pengurangan denda administrasi Pasal 20 UU PBB• Dapat dilakukan karena jabatan atau permohonan Wajib Pajak• Dapat diajukan oleh Wajib Pajak paling banyak 2 (dua) kali
Pengurangan atau Penghapusan Sanksi Administrasi PBB (PASAL 36 AYAT (1) HURUF A UU KUP)
Pengurangan atau Penghapusan Sanksi Administrasi PBB (PASAL 36 AYAT (1) HURUF A UU KUP)
Aristasi Keputusan :Kepala Kanwil DJP atas nama Dirjen Pajak
Batas Waktu Penyelesaian :Keputusan diterbitkan dalam jangka waktu paling lama 6 (enam) bulan sejak
tanggal surat permohonan pembatalan diterima
Pengurangan SPPT, SKP PBB, STP PBB Yang tidak Benar (PASAL 36 AYAT 1 HURUF B UU KUP)
DASAR HUKUM
Dapat dilakukan atas SPPT, SKP PBB atau STP yang tidak benarPengurangan ketetapan PBB dapat dilakukan dalam hal terdapat ketidakbenaran
atas : Luas objek pajak bumi dan/atau bangunan; Nilai Jual objek pajak bumi dan/atau bangunan Penafsiran peraturan perundang-undangan PBBBerbeda dengan pengurangan Pasal 19 UU PBBDapat dilakukan atas permohonan Wajib Pajak paling banyak 2 (dua) kali atau
secara jabatan
Pengurangan SPPT, SKP PBB, STP PBB Yang tidak Benar (PASAL 36 AYAT 1 HURUF B UU KUP)
Aristasi Keputusan :Kepala Kanwil DJP atas nama Dirjen Pajak
Aristasi Keputusan :Kepala Kanwil DJP atas nama Dirjen Pajak
Batas Waktu Penyelesaian :Keputusan diterbitkan dalam jangka waktu paling lama 6 (enam) bulan sejak
tanggal surat permohonan pembatalan diterima
Pengurangan SPPT, SKP PBB, STP PBB Yang tidak Benar (PASAL 36 AYAT 1 HURUF B UU KUP)
DASAR HUKUMPembatalan SPPT, SKP PBB, STP PBB Yang tidak Benar (PASAL 36 AYAT 1 HURUF B UU KUP)
Dapat dilakukan dalam hal SPPT, SKP PBB atau STP yang seharusnya tidak diterbitkan, antara lain : SPPT, SKP PBB, STP PBB untuk objek pajak yang sama diterbitkan lebih
dari satu SPPT, SKP PBB, STP PBB untuk objek pajak yang seharusnya tidak
dikenakan PBB
Dapat dilakukan atas permohonan Wajib Pajak paling banyak 2 (dua) kali atau secara jabatan
Pembatalan SPPT, SKP PBB, STP PBB Yang tidak Benar (PASAL 36 AYAT 1 HURUF B UU KUP)
Aristasi Keputusan :Kepala Kanwil DJP atas nama Dirjen Pajak
Batas Waktu Penyelesaian :Keputusan diterbitkan dalam jangka waktu paling lama 6 (enam) bulan sejak
tanggal surat permohonan pembatalan diterima
Pembatalan SPPT, SKP PBB, STP PBB Yang tidak Benar (PASAL 36 AYAT 1 HURUF B UU KUP)
DASAR HUKUM
Keberatan PBB
Pengurangan PBB
Pengurangan Denda
Administrasi PBB (Karena
Hal-Hal Tertentu )
Pembetulan Kesalahan
Tulis, Kesalahan
Hitung, dan/atau
Kekeliruan Ketentuan Tertentu Dalam
Peraturan Per-UU
Pengurangan atau
Penghapusan Sanksi
Administrasi PBB
Pembatalan SPPT, SKP PBB, STP PBB Yang
tidak Benar
Pengurangan SPPT, SKP PBB, STP PBB Yang
tidak Benar
Dasar Permohonan WP
Permohonan WP Permohonan WP Permohonan Wajib Pajak atau secara jabatan
Permohonan Wajib Pajak atau secara jabatan
Permohonan Wajib Pajak atau secara jabatan
Permohonan Wajib Pajak atau secara jabatan
Diajukan Atas SPPT atau SKP
SPPT atau SKPSPPT/SKP PBB/STP PBB
)** SKP atau STPSPPT, SKP atau STP
SPPT, SKP atau STP
Aristasi Penelitian: Keputusan: Keputusan: Keputusan: Keputusan: Keputusan: Keputusan:
KPP & Kanwil -Ka KPP Pratama an. Menkeu
-Ka KPP Pratama an. Dirjen Pajak
Pejabat yang menerbitkan surat keputusan atau surat ketetapan
Kakanwil DJP a.n. Dirjen Pajak
Kakanwil DJP a.n. Dirjen Pajak
Kakanwil DJP a.n. Dirjen Pajak
Keputusan: (sd Rp 500 jt) (sd Rp 500 jt)
Kakanwil an. Dirjen Pajak
-KaKanwil DJP an Menkeu (500 jt-Rp 1,5 M)
-Kanwil DJP an. Dirjen Pajak
-Dirjen Pajak an. Menkeu(> Rp 1,5M)
(> Rp500 jt)
Batas Waktu Penyelesaian
Paling lama 12 (dua belas) bulan sejak tgl permohonan
KPP : 3 bulan KPP : 3 bulan
Paling lama 6 (enam) bulan sejak tgl permohonan
Paling lama 6 (enam) bulan sejak tgl permohonan
Paling lama 6 (enam) bulan sejak tgl permohonan
Paling lama 6 (enam) bulan sejak tgl permohonan
Kanwil: 4 bulan Kanwil : 3 bulan
Dirje : 6 bulan
)** SPPT, SKP PBB, STP PBB, SK Pemberian Pengurangan PBB Pasal 19 UU PBB, SK Pengurangan denda administrasi PBB Pasal 20 UU PBB, SK Pembetulan, SK Keberatan, SK Pemberian Imbalan Bunga, SK Pengurangan/Penghapusan Sanksi Administrasi, Pengurangan/Pembatalan Ketetapan Pajak Yang Tidak Benar
DASAR HUKUM
Keberatan PBB
Pengurangan PBB
Pengurangan Denda
Administrasi PBB (Karena
Hal-Hal Tertentu )
Pembetulan Kesalahan
Tulis, Kesalahan
Hitung, dan/atau
Kekeliruan Ketentuan Tertentu Dalam
Peraturan Per-UU
Pengurangan atau
Penghapusan Sanksi
Administrasi PBB
Pembatalan SPPT, SKP PBB, STP PBB Yang
tidak Benar
Pengurangan SPPT, SKP PBB, STP PBB Yang
tidak Benar
Undang-undang
Pasal 15 UU No 12/1985 stdd UU No 12/1994
Pasal 19 UU No 12/1985 stdd UU No 12/1994
Pasal 20 UU No 12/1985 stdd UU No 12/1994
Pasal 16 UU No 6/1983 stdtd UU No 28/2007
Pasal 36 ayat (1) huruf a UU KUP
Pasal 36 ayat (1) huruf b UU KUP
Pasal 36 ayat (1) huruf b UU KUP
Peraturan Menteri Keuangan
PMK 110/PMK.03/2009 Tgl 17/06/2009
PMK 111/PMK.03/2009 Tgl. 17/06/2009
PMK 111/PMK.03/2009 Tgl. 17/06/2009
PMK 111/PMK.03/2009 Tgl. 17/06/2009
Peraturan Dirjen Pajak
PER-16/PJ./2010 Tgl 26/03/2010
PER-46/PJ/2009 Tgl 24/08/2009
PER-18/PJ/2010 Tgl 26/03/2010
PER-37/PJ./2008 Tgl 23/09/2008
PER-17/PJ/2010 Tgl 25/03/2010
PER-17/PJ/2010 Tgl 25/03/2010
PER-17/PJ/2010 Tgl 25/03/2010
Surat Edaran Dirjen Pajak SE-32/PJ./2009
Tgl 16/03/2009SE-77/PJ/2009 Tgl 24/08/2009
SE-26/PJ/2008 Tgl 02/05/2008
SE-79/PJ/2008 Tgl 22/12/2008
SE-97/ PJ/2009 Tgl 05/10/2009
SE-97/ PJ/2009 Tgl 05/10/2009
SE-97/ PJ/2009 Tgl 05/10/2009
Keputusan Kakanwil DJP Jawa Timur III
Keputusan Kakanwil Jawa Timur III no. Kep.01/WPJ.12/BD.06/2009
31
top related