kebijakan pengelolaan pnbp
Post on 18-Jan-2017
246 Views
Preview:
TRANSCRIPT
Kementerian KeuanganRepublik Indonesia p
PENGELOLAAN PENERIMAAN NEGARA BUKAN PAJAKBUKAN PAJAK
Jakarta, November 2016
PENERIMAANPENERIMAAN NEGARANEGARAPENERIMAANPENERIMAAN NEGARA NEGARA BUKANBUKAN PAJAKPAJAK
Dasar Hukum Pengelolaan PNBP (1)…UU No.20 Tahun 1997 serta paket UU Keuangan Negara (UU No.17/2003, UUNo.1/2004 dan UU No.15/2004 ) merupakan dasar hukum pengelolaan PNBP….
UU NO 20 TAHUN 1997 TENTANG
UU NO. 1 TAHUN 2004 TENTANG PERBENDAHARAAN NEGARA
UU NO. 20 TAHUN 1997 TENTANG PENERIMAAN NEGARA BUKAN PAJAK
PAKET PAKET UUUUPENGELOLAANPENGELOLAAN
PNBPPNBP
UU NO 17 TAHUN 2003 TENTANGUU NO. 17 TAHUN 2003 TENTANG KEUANGAN NEGARA
UU NO. 15 TAHUN 2004
INTEGRITAS; PROFESIONALISME; SINERGI; PELAYANAN; KESEMPURNAAN 3
TENTANG PEMERIKSAAN PENGELOLAAN DAN TANGGUNG JAWAB KEUANGAN NEGARA
Dasar Hukum Pengelolaan PNBP (2)Pengelolaan didasarkan pada berbagai peraturan dari undang‐undang, peraturanpemerintah hingga keputusan Menteri Keuangan….
UU NO. 20 TAHUN 1997 TENTANG PNBP
PP NO. 22 TAHUN 1997 PP NO. 73 TAHUN 1999 TENTANG TATA CARA PP NO. 1 TAHUN 2004 TENTANG
TATA CARA PENYAMPAIANTENTANG JENIS DAN PENYETORAN PNBP
PENGGUNAAN PNBP YANG BERSUMBER DARI KEGIATAN
TERTENTU
TATA CARA PENYAMPAIAN RENCANA DAN LAPORAN
REALISASI PNBP
KMK TENTANG PERSETUJUAN PMK No 152/PMK 02/2014PP TENTANG JENIS DAN TARIF ATAS JENIS PNBP YANG BERLAKU
PADA K/L
KMK TENTANG PERSETUJUAN PENGGUNAAN SEBAGIAN DANA
PNBP PADA K/L
PMK No.152/PMK.02/2014 TENTANG PETUNJUK
PENYUSUNAN RENCANA PNBP K/L
PP NO. 22 TAHUN 2005 TENTANG PEMERIKSAAN PNBP
PP NO. 29 TAHUN 2009 TENTANG TATA CARA PENENTUAN JUMLAH, PEMBAYARAN DAN PENYETORAN
PNBP YANG TERUTANG
PP NO. 34 TAHUN 2010 TENTANG TATA CARA PENGAJUAN DAN
PENYELESAIAN KEBERATAN ATAS PENETAPAN PNBP YANG TERUTANG
INTEGRITAS; PROFESIONALISME; SINERGI; PELAYANAN; KESEMPURNAAN
PMK 3/PMK.02/2013 TENTANG TATA CARA PENYETORAN PNBP OLEH BENDAHARA PENERIMA
PMK 231/PMK.02/2009 TENTANG PEDOMAN UMUM
PEMERIKSAAN
DEFINISI PENERIMAAN NEGARA BUKAN PAJAK (PNBP):
Apakah Penerimaan Negara Bukan Pajak itu…???
• adalah seluruh penerimaan Pemerintah pusat yang tidak berasal dari
PNBPp p y g
penerimaan perpajakan.
•Pasal 1 angka 1 UU Nomor 20 Tahun 1997 tentang PNBP
PNBP t di i d i• penerimaan sumber daya alam, pendapatan bagian laba BUMN, PNBP lainnyaserta pendapatan BLU
l k h
PNBP terdiri dari
•Pasal 1 angka 6 UU Nomor 27 Tahun 2015 tentang APBN 2016
• PNBP dari pengelolaan dana Pemerintah, pemanfaatan SDA, hasil pengelolaan
Kelompok PNBP
PNBP dari pengelolaan dana Pemerintah, pemanfaatan SDA, hasil pengelolaankekayaan negara yang dipisakhan, kegiatan pelayanan yang dilaksanakan olehPemerintah, putusan pengadilan dan pengenaan denda administratif, hibah yang merupakan hak pemerintah serta penerimaan lainnya yang diatur dalam UUtersendiri
INTEGRITAS; PROFESIONALISME; SINERGI; PELAYANAN; KESEMPURNAAN
•Pasal 2 ayat (1) UU Nomor 17 Tahun 1997
Kontribusi PNBP dalam APBN …PNBP dan Pajak merupakan sumber penerimaan utama APBN…
Penerimaan PNBP meningkatsetiap tahunnya. p yNamun seiring perubahan parameter
Migas, terutama penurunan harga minyak (ICP),
sejak tahun 2015 mengalami penurunan
Kementerian Keuangan 6
Komponen PNBP dalam APBN..Dominasi Penerimaan SDA Migas mengalami penurunan akibat parameter perhitungan yang cenderung menurun sejak tahun 2015...
21 30400
450
Miliar Rp
31 3440 40
7373
8570
85 882022 23 25
23250
300
350
1920
23
2329 2431
3136
34
3738
90
8284
3536
150
200
198 206181
204 212 217
81 78 69
3823
22
3834
0
50
100
APBN‐P REALISASI APBN‐P REALISASI APBN‐P REALISASI APBN‐P REALISASI APBN‐P
2012 2013 2014 2015 2016
BLU 20 22 23 25 21 30 23 35 36
PNBP Lainnya 73 73 85 70 85 88 90 82 84
Bagian Laba BUMN 31 31 36 34 40 40 37 38 34
0
Kementerian Keuangan
agian aba UMN 31 31 36 34 40 40 37 38 34
Non Migas 19 20 23 23 29 24 38 23 22
Migas 198 206 181 204 212 217 81 78 69
7
Struktur PNBP berdasarkan mekanisme pengelolaan…pembagian struktur PNBP ini didasarkan pada pengelolaan PNBP yang dibagidalam PNBP Umum, Fungsional dan BLU….
P
Pemanfaatan BMN
Sewa Tanah danBangunan
PENG
Umum Jasa Giro
Sisa Anggaran TAYL
Denda Keterlambatan
Hasil penjualan dokumen lelangE
LOL
TAYL
Sesuai Tusi KL
dokumen lelang
Termasuk SDA Non Migas: Pertambangan
Minerba, Kehutanan danLAAN
K/L FungsionalMigas
Perikanan
PNB
BLU
BUN Panas Bumi
BUMN
INTEGRITAS; PROFESIONALISME; SINERGI; PELAYANAN; KESEMPURNAAN 8
BP
Perbandingan Dasar Hukum Pada Pengelolaan PNBP : ..dasar hukum tata cara pengelolaan pada PNBP fungsional, PNBP BLU dan PNBPUmum telah diatur dalam UU hingga Peraturan Menteri Keuangan/KMK…
JENIS PNBPDASAR HUKUM
UU PP PMK/KMK
PNBP Fungsional • UU No. 17 Tahun 2003 tentang Keuangan Negara
• UU No. 20 Tahun 1997
• 6 PP Turunan PNBP • PP Tentang Jenis dan Tarif Atas Jenis
KMK TentangPersetujuan Penggunaan PNBP
tentang PNBP PNBP pada K/L
PNBP Badan Layanan UU No 1 Tahun 2004 PP No 23 Tahun 2005 • KMK TentangPNBP Badan LayananUmum (BLU)
UU No. 1 Tahun 2004 tentang PerbendaharaanNegara
PP No. 23 Tahun 2005 & PP No. 74 Tahun 2012 tentang Pengelolaan KeuanganBLU
• KMK Tentang Penetapan SatkerBLU
• PMK Tentang Tarif Layanan SatkerBLU
PNBP Pemanfaatan Barang Milik Negara (BMN)
UU No. 1 Tahun 2004 tentang PerbendaharaanNegara
PP No. 6 Tahun 2006 tentang PengelolaanBMN/BMD
Surat Persetujuandan PenetapanBesaran Tarif
INTEGRITAS; PROFESIONALISME; SINERGI; PELAYANAN; KESEMPURNAAN
(BMN) Negara BMN/BMD Besaran TarifPemanfaatan BMN
Perbandingan Karakteristik Pengelolaan PNBP : ..dasar hukum tata cara pengelolaan pada PNBP fungsional, PNBP BLU dan PNBPUmum telah diatur dalam UU hingga Peraturan Menteri Keuangan/KMK…
URAIAN
KARAKTERISTIK PENGELOLAAN PNBP
PNBP FUNGSIONAL BLU PEMANFAATAN BMN
Dasar HukumPemungutan (Jenis
UU atau PP Peraturan MenteriKeuangan, yang dapatdidelegasikan kepada
Surat persetujuanMenteri Keuangan(didelegasikan padadan Tarif) didelegasikan kepada
Pimpinan Kementerian/Lembaga atau PimpinanSatker BLU
(didelegasikan padaDirjen Kekayaan Negara, Kepala Kanwil DJKN, dan/atau Kepala KPKNL)
Penerimaan Disetorkan ke Kas Negara Tidak disetorkan ke KasNegara
Disetorkan ke Kas Negara
P Di k b i Di k l Tid k d t di kPenggunaan Digunakan sebagiansesuai KMK PersetujuanPenggunaan PNBP
Digunakan langsung Tidak dapat digunakan
INTEGRITAS; PROFESIONALISME; SINERGI; PELAYANAN; KESEMPURNAAN
Unit in Charge di Kemenkeu
Ditjen Anggaran (Dit. PNBP)
Ditjen Perbendaharaan(Dit. PPK BLU)
Ditjen Kekayaan Negara
Unsur PNBP dalam UU APBN: PNBP terdiri dari penerimaan yang bersumber dari penerimaan sumber Daya Alam, Penerimaan Laba BUMN, Penerimaan PNBP Lainnya dan Penerimaan BLU…
Penerimaan Sumber Daya Alam:1. Penerimaan Minyak dan Gas Alam2 Penerimaan Pertambangan Mineral
Penerimaan PNBP Lainnya:Penerimaan yang diperoleh dari pelayananKementerian Lembaga misalnya:2. Penerimaan Pertambangan Mineral
(emas, nikel, tembaga, perak dll) danBatubara
3. Penerimaan Pertambangan Panas Bumi4 Penerimaan Di Sektor Kehutanan (Dana
Kementerian Lembaga misalnya:1. Pelayanan Penelitian2. Pelayanan SIM3. Pelayanan di Bidang Keimigrasi4. Pelayanan di Bidang Kepelabuhan4. Penerimaan Di Sektor Kehutanan (Dana
Reboisasi, Provisi Sumber DayaHutan, Penggunaan Kawasan Hutan)
5. Penerimaan di Sektor Perikanan
. e aya a d da g epe abu a5. Pelayanan di Bidang Pendidikan dan
Pelatihan6. Pelayanan di Bidang Kesehatan7. Dll
Penerimaan dari Laba BUMN:1. Penerimaan dari Laba Perbankan misal:
Bank Mandiri BNI BRI
Penerimaan Badan Layanan Umum1. Penerimaan BLU Rumah Sakit2 Penerimaan BLU PendidikanBank Mandiri, BNI BRI
2. Penerimaan dari Laba PT Angkasa Pura3. Penerimaan dari Laba PT Pertamina4. Penerimaan dari Laba PT KAI5. Penerimaan dari LabaPT Telkom
2. Penerimaan BLU Pendidikan3. Penerimaan BLU di bidang pengelolaan
Keuangan4. Dll
INTEGRITAS; PROFESIONALISME; SINERGI; PELAYANAN; KESEMPURNAAN 11
6. Penerimaan dari Laba PT Pelindo7. Dll
ARAHARAH KEBIJAKANKEBIJAKAN PNBPPNBP
Faktor‐Faktor Pendorong Optimalisasi PNBP : …SDM merupakan faktor penting yang perlu diupayakan….
H
Legal Reform Administrative Reform
Institutional Reform
Human Resources (CapacityBuilding)
IT Support
.
.
INTEGRITAS; PROFESIONALISME; SINERGI; PELAYANAN; KESEMPURNAAN 13
Parameter dalam Pengelolaan PNBPPotensi PNBP masih memiliki tantangan baik sisi regulasi, tarif dan pelayanan
PenerimaanMigas
SDA Non Migas Bagian Pemerintah atas Laba BUMN
PNBP K/L
Lifting migas,Cost Recovery,Harga minyakmentah
Pertambangan Umum harga jual mineral dan batubara, volume mineral dan batubara luas wilayah kerja
Pay Out RatioLabaKepemilikan SahamPemerintah
Jenis dan Tarifatas JenisPNBPVolumementah
Indonesia(Indonesia CrudePrice/ICP),Nilai tukar Rupiah
batubara, luas wilayah kerja,kurs, tarif.
Perikanan harga ikan, produktivitas kapaldan tarif
Pemerintah Volume
Nilai tukar Rupiah(Rp) terhadap USDolar (US$)Kewajibankontraktual
dan tarif.Kehutanan
harga kayu, volume produksi kayu dan tarif.
Panas Bumikontraktual Panas BumiNOI, produksi, harga, revenue, cost, setoran pemerintah dan komponen pajak.
INTEGRITAS; PROFESIONALISME; SINERGI; PELAYANAN; KESEMPURNAAN 14
JENIS TEMUAN BPK ATAS LKPP TERKAIT PENGELOLAAN PNBP PADA KEMENTERIAN/LEMBAGA
PEMUNGUTAN PNBP PENYETORAN PNBP PENGGUNAAN LANGSUNG PNBP
PNBP KURANG DIPUNGUTPNBP KURANG DIPUNGUT
PNBP TIDAK
DIPUNGUT
PNBP TIDAK
DIPUNGUT
PNBP TERLAMBAT DISETORPNBP TERLAMBAT DISETOR
PNBP BELUM
DISETOR
PNBP BELUM
DISETOR
PNBP DIPUNGUT SESUAI PP DAN DIGUNAKAN LANGSUNGPNBP DIPUNGUT SESUAI PP DAN DIGUNAKAN LANGSUNG
PNBP DIPUNGUT TANPA DASAR HUKUM DAN
DIGUNAKAN LANGSUNG
PNBP DIPUNGUT TANPA DASAR HUKUM DAN
DIGUNAKAN LANGSUNG
TAHUN JENIS TEMUAN JUMLAH K/L NILAI TEMUAN
2012 ‐ ‐ ‐PNBP terlambat/belum disetor, kurang/tidak dipungut,berindikasi setoran fiktif dan digunakan langsung di luar
30 KL Rp384,98 miliar dan USD1 000 000berindikasi setoran fiktif, dan digunakan langsung di luar
mekanisme APBNUSD1,000,000
terdapat penggunaan langsung atas penerimaan jasinonsipada LPP RRI dan LPP TVRI serta PNBP atas penggunaanprasarana perkeretaapian/TAC pada PT Kereta Api Indonesi(PT KAI)
LPP RRI Rp27,28 miliar, LPP TVRI Rp162,66, dan PT KAI
Rp1,71 triliun
2013
(PT KAI)
2014
PNBP Terlambat/Belum Disetor Sebesar Rp361,41 Miliar,Kurang/Tidak Dipungut Sebesar Rp132,67 Miliar,Digunakan Langsung di Luar Mekanisme APBN SebesarRp304,53 Miliar serta Belum Dikelola Dengan Tertib SebesarRp317 86 Miliar dan USD28 24 Juta
44 KL Rp1,12 triliun dan USD28,24 Juta
INTEGRITAS; PROFESIONALISME; SINERGI; PELAYANAN; KESEMPURNAAN
Rp317,86 Miliar dan USD28.24 Juta
2015Pengelolaan PNBP Kementerian/Lembaga Belum SesuaiKetentuan dan Penatausahaan Piutang PNBP KurangMemadai
26 KL Rp2,75 triliun dan USD206.87
15
Langkah‐langkah yang Telah dan Akan Dilakukan : ……. Bidang Administrasi, Regulasi, Sistem Informasi……..
BIDANG ADMINISTRASI
BIDANG ADMINISTRASI
BIDANG REGULASIBIDANG REGULASI
BIDANG SISTEM INFORMASI
BIDANG SISTEM INFORMASIADMINISTRASIADMINISTRASI
MEMINTA K/L UNTUK MEMBERIKAN SANKSI KEPADA PENGELOLA PNBP YANG TIDAK
REGULASIREGULASI
REVISI UU PNBP
SISTEM INFORMASISISTEM INFORMASI
PENYEMPURNAANTERTIB
MEMINTA K/L UNTUK MENGOPTIMALKAN FUNGSI ITJEN DALAM PENGAWASAN
REVISI PP TARIF PNBP
PENYEMPURNAAN APLIKASI TRPNBP DALAM PENYUSUNAN RENCANA DAN LAPORAN REALISASI
PNBP
PENGELOLAAN KEUANGAN
MELAKUKAN SOSIALISASI PENGELOLAAN PNBP
KEPADA K/L
PNBP
PERUMUSAN KEPADA K/L
MEMINTA BPKP UNTUK MEMERIKSA PENGELOLAAN PNBP PADA BEBERAPA K/L
MEKANISME PENYETORAN PNBP SECARA BERKALA
PEMBANGUNAN SISTEM APLIKASI BILLING PNBP
ONLINE DALAM PENYETORAN PNBP
INTEGRITAS; PROFESIONALISME; SINERGI; PELAYANAN; KESEMPURNAAN 16
PNBP PADA BEBERAPA K/L
Upaya Penghapusan Potensi Pungutan Liar Setiap instansi yang terlibat dalam pengelolaan PNBP turut berperan dalam penghapusan potensi pungutan liar.
PERAN KEMENKEU PERAN K/L PERAN INSTANSI PEMERIKSA
• Proses penyusunan tarif‐ Melakukan Assessment terhadap
Penajaman SOP‐ Meningkatkan waktu layanan
⁻ Memperkuat Pengawasanterhadap pelaksanaan prosesMelakukan Assessment terhadap
pugutan, dikaitkan dengankewenangan denganmempertimbangkan prinsip efektifefisien
Meningkatkan waktu layananuntuk memperkecilkemungkinan fraud
‐ Membangun sistem layananonline
terhadap pelaksanaan prosesbisnis dan pelayanan yangdiselenggarakan oleh InstansiPemerintah
⁻ Melakukan pendampingan dan‐ Melibatkan banyak stakeholders‐ Melalui proses harmonisasi untuk
menghindari tumpang tindihpungutan
‐ Menginterkoneksikan denganMPN G2
‐ Melakukan review terhadapperaturan‐peraturan di tingkat
p p gasistensi kepada pengelolakeuangan di Instansi Pemerintah
⁻ Melakukan review terhadapproses perencanaan anggaran
• Pembayaran Ke Kas NegaraPembangunan sistem PembayaranOnline (MPN G2)‐ Mengarahkan ke pembayaran
cashless
teknis dan melakukanderegulasi untuk meningkatkaniklim investasi
‐ memberikan transparansilayanan (biaya/tarif waktu
dalam berbagai tahapnya⁻ Memperkuat koordinasi denganpenegak hukum dalam rangkapenindakan
cashless‐ Mengurangi tatap muka‐ Online realtime untuk mempercepat
negara mendapatkan haknya‐ Akses monitor bagi semua pihak
layanan (biaya/tarif, waktu,Prosedur) dan menyediakansarana pengaduan
INTEGRITAS; PROFESIONALISME; SINERGI; PELAYANAN; KESEMPURNAAN 17
Akses monitor bagi semua pihakterkait
• Aplikasi whistle blower Kemenkeu
Roadmap Pengelolaan PNBP 2015‐2019
a. Penyempurnaan regulasi di bidang PNBP (new regime of non tax revenue);
Pelayanan K/L yang memungut PNBP semakin transparan, akuntabel, dan profesional(prime services);(prime services);Tingkat kepatuhan instansi pengelola PNBP yang semakin tinggi (higher compliancelevel);Perubahan paradigma dalam penyusunan tarif dari semula tariff costing menjadi tariffanalystPerubahan paradigma dalam penyusunan ijin penggunaan dari semula cost allocationmenjadi cost‐sharing analyst
b. Kebijakan pengelolaan PNBP secara terpadu (one‐gate policy);Harmonisasi kebijakan PNBP, khususnya yang terkait dengan aset dan BLUPengembangan kelembagaan regulator PNBP (one‐stop service)
c. Pengelolaan PNBP sumber daya alam yang lebih mendukung pembangunanberkelanjutan (sustainable development)
d. Pemanfaatan riset di bidang PNBP dalam rangka perumusan kebijakan PNBP(research based policy);
e. Pemanfaatan teknologi informasi yang terintegrasi dalam rangka peningkatanefektivitas kebijakan PNBP (information technology based policy)
f. Peningkatan edukasi stakeholoders terhadap PNBP (non‐tax revenue awareness)
Roadmap Pengelolaan PNBP 2020‐2024
a. Segmentasi kebijakan tarif dalam rangka memperkuat peran negara gunamelindungi hajat hidup orang banyak (down‐to‐earth tariff policy);
Zero tariff untuk kebutuhan dasar (basic needs) yang kebutuhanZero tariff untuk kebutuhan dasar (basic needs) yang kebutuhanpendanaannya lebih terprediksi (manageable).Minimum tariff untuk kebutuhan dasar khusunya yang terkait kesehatandan pendidikanOptimum tariff untuk pemanfaatan sumber daya alam dan asetOptimum tariff untuk pemanfaatan sumber daya alam dan aset
b. Tingkat kepatuhan instansi pengelola PNBP mendekati seratus persen (towardsfull compliance)
c. Peningkatan peran strategis regulator PNBP dalam menjaga kepatuhan dibid PNBP (l f t)bidang PNBP (law enforcement)
d. Peningkatan sinergi kebijakan pengelolaan PNBP SDA dengan kebijakan energinasional (non tax revenue and energy policy sinergy)
e. Peningkatan PNBP dari pemanfaatan aset negara (idle asset empowerment)g p g ( p )f. Peningkatan hak negara terkait kompensasi pengelolaan sumber daya alam
(feasible compensation)g. Peningkatan riset di bidang PNBP dalam mendukung perumusan kebijakan
PNBP (research based policy enhancement).PNBP (research based policy enhancement).
Terima Kasih
DIREKTORAT PNBP DITJEN ANGGARAN KEMENTERIAN KEUANGANDIREKTORAT PNBP, DITJEN ANGGARAN, KEMENTERIAN KEUANGANGED. SUTIKNO SLAMET LT. 16, JL. DR. WAHIDIN NO. 1, JAKARTA
TELP: (021) 34357759, FAKS: (021) 3811379, SITUS: www.anggaran.depkeu.go.id
top related