kebijakan terkait ulp dan pelelangan diniulp.pu.go.id/website/uploads/berita/files/ppt bahan rakor...
Post on 02-Mar-2019
226 Views
Preview:
TRANSCRIPT
KEMENTERIAN PEKERJAAN UMUM DAN PERUMAHAN RAKYAT
KEBIJAKAN TERKAIT ULP DAN PELELANGAN DINI
Jakarta, 8 September2016
1
PENGADAAN BARANG/JASA
KEMENTERIAN PUPR
Sekitar 70% pagu yang dimiliki Kementerian
PUPR digunakan melalui lelang
Total lebih 10 ribu paket yang harus dilelangkan dengan pagu
sekitar 80 triliun
35 ULP747 Pokja
Sekitar 3.735 Anggota Pokja
Diperlukan satu kesatuan pandangan dan keseragaman langkah dalam pelaksanaan PBJ
Ujung tombak
pengadaanKemenPUPR
2
2017PELELANGAN DINI TA 2017
dilaksanakan pada mulai Oktober
2016
Terkait pelelangan dini diharapkan pada bulan
Januari 2017 paket pekerjaan sudah
40% - 50% TERKONTRAK
TERTIB ADMINISTRASI, TERTIB MUTU, TERTIB WAKTU
3
“A MUST”
LEBIH TERTIB
DAN BAIK
HINDARI PERBUATAN
TERCELAINTEGRITAS
DAN KREDIBILITAS
4
Jabatan Fungsional Pengelola PBJ
Telah diterbitkan regulasi terkait Jafung Pengelola PBJ, namunpeminatnya masih sangat terbatas;
Tercatat baru 10 orang yang menjadi Jafung pengelola pengadaanbarang/jasa Kementerian PUPR
Dengan besarnya kegiatan PBJ Kementerian PUPR, diharapkan jumlahPejabat Fungsional Pengelola PBJ dapat meningkat;
Oleh karena itu akan dilaksanakan sosialisasi untuk peningkatankapasitas Jafung Pengelola PBJ, pembinaan terhadap seluruh JafungPengelola PBJ untuk peningkatan kualitas SDM di bidang PBJ sertaprosedur penilaian angka kredit dan kenaikan pangkat Jafung PengelolaPBJ;
Diharapkan agar seluruh Satker di lingkungan Kementerian PUPRmengusulkan pegawai yang berpotensi di bidang PBJ menjadi JafungPengelola PBJ.
5
PORTALSISTEM INFORMASI ULP
KONTEN :
1. Berita terkait kegiatan-kegiatan yang dilakukan ULP;
2. Forum untuk berkonsultasi terkait PBJ;
3. Regulasi-regulasi terkait PBJ;
4. Knowledge Centre untuk sharing informasi;
5. Agenda kegiatan ULP dan agenda sertifikasi LKPP;
6. Peraturan/perhitungan angka kredit Jafung PBJ; dan
7. SOP dan Standar Dokumen untuk seluruh ULP.
KEMENTERIAN PEKERJAAN UMUM DAN PERUMAHAN RAKYAT
KEPMEN PUPR NO. 602/KPTS/M/2016
TENTANG PENETAPAN ULP
7
POKOK-POKOK PERUBAHAN
KEPMEN NO. 646/KPTS/M/2014
KEPMEN NO. 602/KPTS/M/2016
ULP KANTOR PUSAT
ULP Pusat 1 : Biro PAKLNULP Pusat 2 : Biro PBMN & LP
ULP Pusat : Biro PBMN & LP
TIM PELAKSANA HARIAN ULP
Tidak Diatur Kepala ULP dapat membentuk Tim Pelaksana untuk membantumelaksanakan tugas harian Kepala danSekretaris ULP
ALOKASI DANAOPERASIONAL DAN PENGEMBANGAN ULP
Tidak Diatur Unit Kerja Biro/Balai Besar/Balai yang ditugaskan sebagai ULP wajibmenyediakan alokasi dana yang memadai untuk operasional danpengembangan ULP
Catatan : Semua ULP wilayah adalah ULP existing.
8
MENUJU ULP MANDIRI DI LINGKUNGAN SEKRETARIAT JENDERAL
Kepala ULP Kantor Pusat membentuk Tim Pelaksana Harian ULPP
ULP Kantor Pusat membentuk Pokja berdasarkan usulan dari masing-masing Satker Biro/Pusat
Pokja tersebutakanmelelangkanseluruh paketkontraktual di lingkunganSekretariatJenderal
KEMENTERIAN PEKERJAAN UMUM DAN PERUMAHAN RAKYAT
Surat Sekjen No. PL 0206-Sj/606 Tgl 18 Agustus 2016
TentangPersiapan Pelelangan Dini TA.2017
10
TAHAPAN PROSES PEMILIHAN PBJ TA. 2017
Untuk kegiatan yang pemaketannya sudah dapat dipastikan dan kesiapannya telah selesai, berdasarkan RKA-KL pagu anggaran, dapat segera dimulai pada bulan Oktober 2016;
Untuk kegiatan yang menjadi komitmen Pimpinan dan kesiapannya belum selesai agar segera diselesaikan, sehingga dapat dilaksanakan pelelangannya Oktober 2016;
Segera setelah pembahasan alokasi anggaran selesai, kegiatan sisanya dapat segera dilelangkan. Demikian juga kegiatan yang akan dilaksanakan secara swakelola mulaidisiapkan, sehingga pelaksanaannya dapat dimulai awalJanuari 2017.
11
PELAKSANA PBJ DI LINGK. KEMENTERIAN PUPR
ULP yang digunakan sesuai Kepmen PUPR No. 302/KPTS/M/2016 tentang Penetapan ULP KementerianPUPR;
Layanan Pengadaan Secara Elektronik (LPSE) dilaksanakanoleh Pusat Data dan Teknologi Informasi (Pusdatin), sedangkan fasilitasi proses PBJ secara umum oleh Biro Pengelolaan BMN dan Layanan Pengadaan;
Pokja PBJ dapat menggunakan Pokja yang ada atauditetapkan baru oleh Satker yang ada. Apabila adapenyesuaian Satker, maka Satker yang baru dapatmenetapkan Pokja yang baru untuk proses pengadaanberikutnya;
12
PEDOMAN DAN ACUAN DALAM PROSES PEMILIHAN PBJ
Pelaksanaan Pemilihan PBJ mengacu pada Perpres No 54-2010 sebagaimana telah diubah beberapa kali terakhirdengan Perpres No 4-2015 tentang Perubahan Keempat atasPerpres No 54-2010 tentang PBJ Pemerintah;
Standar dan Pedoman Pengadaan Pekerjaan Konstruksi danJasa Konsultansi mengacu pada Permen PUPR No. 31/PRT/M/2015, sedangkan untuk pengadaan barang danjasa lainnya menggunakan peraturan-peraturan terkaitlainnya;
Bagi ULP, Satker, PPK, dan Pokja yang merasa perlu untukmendapatkan sosialisasi dan pelatihan penggunaan SPSE, dapat mengajukan ke Biro PBMN-LP dan/atau Pusdatinuntuk dapat difasilitasi.
13
SISTEM YANG DIGUNAKAN
Pekerjaan Konstruksi/Jasa Konsultansi Konstruksi, menggunakan SPSE LKPP versi 3.6;
Pengadaan Barang/Jasa Lainnya/Jasa Konsultansi
Non Konstruksi menggunakan SPSE LKPP versi3.6 atau versi 4.0;
Paket-paket ICB menggunakan SPSE LKPP versi ICB atau sesuai kesepakatan denganLender.
14
HAL-HAL YANG PERLU DIPERHATIKAN
Dalam menyusun dokumen pemilihan penyedia barang/jasa agardicantumkan ketentuan bahwa apabila alokasi dalam dokumen anggaran(DIPA TA. 2017) yang disahkan tidak tersedia dan/atau tidak mencukupi,maka PBJ dapat dibatalkan dan Penyedia Barang/Jasa tidak dapatmenuntut ganti rugi dalam bentuk apapun.
Surat Penunjukan Penyedia Barang/Jasa (SPPBJ) dan penandatanganankontrak PBJ dilakukan setelah DIPA TA. 2017 disahkan.
Untuk lebih meningkatkan kualitas proses pemilihan penyediabarang/jasa di Lingkungan Kementerian PUPR, agar terus dipantau dandiawasi para pelaksana PBJ sehingga tetap memegang prinsip PBJ sepertieffisien, efektif, transparan, terbuka, bersaing, adil/tidak diskriminatif,dan akuntabel, serta memegang teguh etika pengadaan.
15
KEMENTERIAN PEKERJAAN UMUM DAN PERUMAHAN RAKYAT
TERIMA KASIH
top related