kedudukan hukum circumstantial evidence · 2017. 4. 1. · nyoman ariasih, made rai wardana, ida...
Post on 21-Jan-2021
8 Views
Preview:
TRANSCRIPT
SKRIPSI
KEDUDUKAN HUKUM CIRCUMSTANTIAL EVIDENCE
DALAM PEMBUKTIAN KASUS KARTEL
DI INDONESIA (ANALISIS UNDANG-UNDANG
NOMOR 5 TAHUN 1999)
IDA AYU PUTU WIDYA INDAH SARI
NIM. 1203005051
FAKULTAS HUKUM
UNIVERSITAS UDAYANA
DENPASAR
2016
ii
KEDUDUKAN HUKUM CIRCUMSTANTIAL EVIDENCE
DALAM PEMBUKTIAN KASUS KARTEL
DI INDONESIA (ANALISIS UNDANG-UNDANG
NOMOR 5 TAHUN 1999)
Skripsi ini dibuat untuk memperoleh Gelar Sarjana Hukum
pada Fakultas Hukum Universitas Udayana
IDA AYU PUTU WIDYA INDAH SARI
NIM. 1203005051
FAKULTAS HUKUM
UNIVERSITAS UDAYANA
DENPASAR
2016
iii
Lembar Persetujuan Pembimbing
iv
SKRIPSI INI TELAH DIUJI
PADA TANGGAL : 15 APRIL 2016
v
KATA PENGANTAR
Puji syukur penulis panjatkan kehadapan Ida Sang Hyang Widhi Wasa /
Tuhan Yang Maha Esa, karena atas berkat rahmat-Nya, skripsi yang berjudul
“KEDUDUKAN HUKUM CIRCUMSTANTIAL EVIDENCE DALAM
PEMBUKTIAN KASUS KARTEL DI INDONESIA (ANALISIS UNDANG-
UNDANG NOMOR 5 TAHUN 1999)” dapat diselesaikan sebagai tugas akhir
mahasiswa sebagai syarat untuk memperoleh gelar Sarjana Hukum di Fakultas
Hukum Universitas Udayana.
Melalui kesempatan ini tidak lupa penulis sampaikan rasa terima kasih kepada
berbagai pihak yang berperan dalam proses penyelesaian skripsi ini, diantaranya:
1. Bapak Prof. Dr. I Gusti Ngurah Wairocana, S.H.,M.H., Dekan Fakultas
Hukum Universitas Udayana.
2. Bapak I Ketut Sudiarta, S.H.,M.H., Pembantu Dekan 1 Fakultas Hukum
Universitas Udayana.
3. Dr. I Wayan Wiryawan, S.H.,M.H. Ketua Bagian Hukum Perdata Fakultas
Hukum Universitas Udayana.
4. Bapak I Made Dedy Priyanto, S. H., M.kn., selaku Sekretaris Bagian Hukum
Perdata.
5. Dr. I Gede Artha, S.H.,M.H, sebagai Pembimbing Akademik yang telah
membimbing penulis dari awal kuliah di Fakultas Hukum Universitas
Udayana.
vi
6. Dr. I Ketut Westra, S.H.,M.H, Dosen Pembimbing I atas waktu, bimbingan,
masukan serta motivasinya selama penyelesaian skripsi ini.
7. Dr. I Made Udiana, S.H.,M.H, Dosen Pembimbing II atas waktu, bimbingan,
dan masukan yang telah diberikan selama penyelesaian skripsi.
8. Bapak dan Ibu Dosen lain di lingkungan Fakultas Hukum Universitas
Udayana yang telah sangat berjasa dalam memberikan ilmu pengetahuan
selama penulis duduk di bangku perkuliahan.
9. Seluruh Staf Administrasi dan Pegawai di lingkungan Fakultas Hukum
Universitas Udayana.
10. Untuk orang tua penulis, Ida Bagus Surya Wedanta, Cokorda Istri Agung
Nilam Kencana Dewi, Ida Ayu Resi Sudewi, S.T., dan Bobby Setyo Nugroho
atas dukungan semangat, materi dan doa selama penulis menempuh studi di
Fakultas Hukum Universitas Udayana.
11. Untuk kakak Muhammad Zainal Abidin Koa, S.H. dan I Wayan Arya
Kurniawan, S.H., yang telah memberikan arahan serta dukungan kepada
penulis dari awal menjadi mahasiswa Fakultas Hukum sampai pada tahap
penyelesaian skripsi ini.
12. Untuk sahabat, Nik Mirah Mahardani, Ni Made Asri Mas Lestari, Gede
Angga Prawirayuda, Made Mas Maha Wihardana, I Gst Ngr Satria Wibawa,
Zhafran Raihan Zaky, Zhanniza Elrian Angelita, S.H., Ayu Lahuru, teman-
teman ALSA serta teman-teman yang tidak dapat disebutkan satu persatu
yang telah memberikan dukungan dan motivasi.
vii
13. Untuk bapak I Made Ardika, S.H.,M.H., selaku kepala stasiun RRI Denpasar,
bapak Nyoman Ariadi Putra, S.H., Ibu I Gst Ayu Kt Rasminiati, S.H.,
Nyoman Ariasih, Made Rai Wardana, Ida Bagus Ngurah Tri Pramana, S.S.,
Made Diah Ayuni Karang, Komang Pramana Putra, Desak Putu Kurnia Dewi,
Yogi Ari Dwipayana serta rekan-rekan lainnya di Programa 2 RRI Denpasar
yang telah membantu penulis untuk mengatur jadwal siaran dan selalu
memotivasi penulis dalam menyusun skripsi ini.
14. Seluruh pihak yang tidak dapat penulis sebutkan satu per satu, yang selalu
memberi doa, dukungan, bantuan, atau pun semangat yang tiada henti-
hentinya kepada penulis.
Penulis menyadari sepenuhnya masih banyak kekurangan dalam penulisan
hasil penelitian ini, meskipun demikian penulis tetap bertanggung jawab terhadap isi
skripsi ini dan berharap semoga skripsi ini bermanfaat.
Denpasar, Februari 2016
Penulis
viii
SURAT PERNYATAAN KEASLIAN
Dengan ini penulis menyatakan bahwa Karya Ilmiah/Penulisan
Hukum/Skripsi ini merupakan hasil karya asli penulis, tidak terdapat karya yang
pernah diajukan untuk memperoleh gelar kesarjanaan di suatu perguruan tinggi
manapun dan sepanjang pengetahuan penulis juga tidak terdapat karya atau pendapat
yang pernah ditulis atau diterbitkan oleh penulis lain, kecuali yang secara tertulis
diacu dalam naskah ini dan disebutkan dalam daftar pustaka.
Apabila Karya Ilmiah/Penulisan Hukum/Skripsi ini terbukti merupakan
duplikasi ataupun plagiasi dari hasil karya penulis lain dan/atau dengan sengaja
mengajukan karya atau pendapat yang merupakan hasil karya penulis lain, maka
penulis bersedia menerima sanksi akademik dan/atau sanksi hukum yang berlaku.
Demikian Surat Pernyataan ini saya buat sebagai pertanggungjawaban ilmiah
tanpa ada paksaan maupun tekanan dari pihak manapun juga.
Denpasar, 4 Februari 2016
Yang menyatakan,
(Ida Ayu Putu Widya Indah Sari)
NIM. 1203005051
ix
DAFTAR ISI
HALAMAN SAMPUL DEPAN
HALAMAN SAMPUL DALAM
HALAMAN PRASYARAT GELAR SARJANA HUKUM ................... ii
HALAMAN PERSETUJUAN PEMBIMBING ...................................... iii
HALAMAN PENETAPAN PENGUJI SKRIPSI ................................... iv
KATA PENGANTAR ................................................................................ v
HALAMAN SURAT PERNYATAAN KEASLIAN ................................ viii
DAFTAR ISI ............................................................................................... ix
ABSTRAK .................................................................................................. xii
ABSTRACT ................................................................................................. xiii
BAB I PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang Masalah……………………………………….. 1
1.2 Rumusan Masalah …………………………………………….. 6
1.3 Ruang Lingkup Masalah………………………………………. 6
1.4 Orisinalitas Penelitian…………………………………………. 6
1.5 Tujuan Penelitian………………………………………………. 8
1.5.1 Tujuan Umum .................................................................... 8
1.5.2 Tujuan Khusus ................................................................... 8
1.6 Manfaat Penelitian ...................................................................... 8
1.6.1 Manfaat Teoritis ................................................................. 8
1.6.2 Manfaat Praktis .................................................................. 9
1.7 Landasan Teoritis ........................................................................ 9
1.8 Metode Penelitian ....................................................................... 12
1.8.1 Jenis Penelitian ................................................................... 12
x
1.8.2 Jenis Pendekatan ................................................................ 13
1.8.3 Bahan Hukum .................................................................... 16
1.8.4 Teknik Pengumpulan Bahan Hukum ................................. 17
1.8.5 Teknik Analisis Bahan Hukum .......................................... 17
BAB II TINJAUAN UMUM TENTANG CIRCUMSTANTIAL EVIDENCE,
PEMBUKTIAN DALAM HUKUM PERSAINGAN USAHA,
DAN KARTEL
2.1 Pengertian Tentang Circumstantial Evidence……………………. 19
2.1.1 Jenis-jenis Circumstantial Evidence…………………….. 22
2.2 Pengertian Tentang Pembuktian Dalam Hukum Persaingan Usaha 22
2.2.1 Teori Pembuktian Dalam Hukum Persaingan Usaha…….. 26
2.2.2 Pendekatan Pembuktian Dalam Hukum Persaingan Usaha 28
2.2.3 Alat Bukti Dalam Hukum Persaingan Usaha…………….. 31
2.3 Pengertian Tentang Kartel………………………………………… 40
2.3.1 Landasan Hukum Kartel…………………………………. 45
2.3.2 Jenis-Jenis Kartel………………………………………… 47
2.3.3 Dampak Kartel………………………………………….. 47
BAB III PENGATURAN CIRCUMSTANTIAL EVIDENCE
DALAM PERATURAN PERUNDANG-UNDANGAN
DALAM RANGKA PEMBUKTIAN KASUS KARTEL DI INDONESIA
3.1 Circumstantial Evidence Dalam Pembuktian Kasus Kartel 50
3.2 Prinsip Rule Of Reason Dalam Pembuktian Kasus Kartel di Indonesia 53
xi
3.3 Pengaturan Circumstantial Evidence Dalam Peraturan
Perundang Undangan Dalam Rangka
Pembuktian Kasus Kartel Di Indonesia 57
BAB IV KEDUDUKAN HUKUM CIRCUMSTANTIAL EVIDENCE
DALAM PEMBUKTIAN KASUS KARTEL DI INDONESIA
4.1 Perkembangan Circumstantial Evidence Dalam Pembuktian Kasus
Kartel di Indonesia ……………………………………………….. 65
4.2 Analisis Circumstantial Evidence Dalam Putusan KPPU
Nomor 25/KPPU-I/2009 Tentang Kasus Kartel Fuel Surcharge 67
4.3 Kedudukan Hukum Circumstantial Evidence Dalam Putusan KPPU
Nomor 25/KPPU-I/2009 Tentang Kasus Kartel Fuel Surcharge 71
BAB V PENUTUP
5.1 Kesimpulan……………………………………………….. 73
5.2 Saran…………………………………………………….... 73
DAFTAR PUSTAKA
RINGKASAN
xii
ABSTRAK
Kartel merupakan salah satu bentuk perjanjian pelaku usaha yang dilarang
dalam hukum persaingan usaha karena berdampak buruk bagi perekonomian negara.
Dalam mengungkap kasus kartel, KPPU sebagai lembaga pengawas persaingan usaha
di Indonesia menggunakan alat bukti circumstantial evidence, yaitu berupa bukti
ekonomi dan bukti komunikasi. Circumstantial evidence digunakan dalam
pembuktian kasus kartel sebagai implikasi dari penerapan prinsip rule of reason
dalam Pasal 11 UU No. 5/1999, yaitu adanya penilaian dampak yang ditimbulkan
dari perjanjian pelaku usaha yang bersengkongkol untuk melakukan praktik kartel.
Namun, dalam pasal 42 UU No. 5/1999 tidak dijelaskan secara eksplisit mengenai
kedudukan hukum circumstantial evidence ke dalam jenis alat-alat bukti yang
digunakan dalam penanganan kasus persaingan usaha. Dari uraian tersebut,
permasalahan yang dapat diangkat ialah bagaimana pengaturan hukum serta
kedudukan hukum dari circumstantial evidence dalam pembuktian kasus kartel di
Indonesia.
Metode penulisan yang digunakan dalam penulisan karya ilmiah ini ialah
penelitian hukum normatif, karena pembahasan karya ilmiah ini menganalisis
undang-undang dan beberapa literatur terkait. Adapun pendekatan masalah yang
digunakan yaitu pendekatan perundang-undangan, pendekatan fakta, dan pendekatan
konseptual analisis.
Adapun hasil yang diperoleh dari penelitian ini ialah, Pengaturan
circumstantial evidence dalam peraturan perundang-undangan dalam rangka
pembuktian kasus kartel di Indonesia tidak diatur secara jelas dan tidak termasuk ke
dalam jenis alat bukti yang dalam pasal 42 UU No. 5/1999 jo. pasal 72 ayat (1)
Peraturan KPPU No. 1/2010. Circumstantial evidence merupakan fakta- fakta yang
mampu memberikan penjelasan lebih lanjut terhadap alat bukti yang termuat dalam
pasal 42 UU No. 5/1999 jo. pasal 72 ayat (1) Peraturan KPPU No. 1/2010 dan hal ini
telah digunakan dalam salah satu kasus kartel di Indonesia, yaitu kasus fuel
surcharge. Kedudukan hukum dari circumstantial evidence dalam pembuktian kasus
kartel adalah sebagai alat bukti pendukung dari jenis alat bukti lainnya yang tertera
dalam Pasal 42 UU No. 5/1999.
Kata Kunci: Circumstantial Evidence, Alat Bukti, Kartel
xiii
ABSTRACT
Cartel is a form of agreement which is prohibited in antitrust law, because of
its bad impact for the country's economy. In revealing cartel cases, KPPU as
business competition controller uses circumstantial evidence, in the form of economic
analysis and communications evidence. Circumstantial evidence used in proving the
cartel case, as the implications of the rule of reason principle in Article 11 Act No.
5/1999, namely the impact assessment of the businesses agreement between parties
for cartel practices. However, in article 42 of Act Number 5 of 1999 do not explicitly
clarify legal position of circumstantial evidence to the types of evidence used in
handling business competition cases. Thus, from description above, the problem that
can be raised is how the rule of law and legal position of circumstantial evidence
applied as proof of cartel cases in Indonesia.
The method used in writing this study is a normative legal research, due to its
discussion analyzing the legislation and some related literature. This study use
several approaches, they are statutory approach, cases approach, and analytical
conceptual approach.
The finding shows that although, the role of circumstantial evidence in
handling Indonesia’s cartelis not clearly regulated and does not belong to the kind of
evidence based in legislation as mentioned on the article 42 Act No. 5/1999 jo.
Article 72 paragraph (1) Commision Regulation No. 1/2010. Circumstantial evidence
are facts that provide further explanation of the evidence contained in article 42 of
Act No. 5/1999 jo. Article 72 paragraph (1) Commision Regulation No. 1/2010, it has
been used in handling a cartel case in Indonesia, namely the case of the fuel
surcharge. The legal position of circumstantial evidence in cartel cases is used as
supporting evidence of other types evidence listed in Article 42 Act Number 5/1999.
Keywords: Circumstantial Evidence, Evidence, Cartel
top related