kejang, dehidrasi & px fisik
Post on 27-Jun-2015
305 Views
Preview:
TRANSCRIPT
HAND OUT IKA IIKEJANG
Kejang anak 6 bulan – 4 tahun paling sering : kejang demamKejang demam :
1. Kejang demam sederhana2. Kejang epilepsi yang dipicu demam
KEJANG DEMAM SEDERHANACiri-ciri :1. Usia 6 bulan – 6 tahun2. Singkat (< 30 menit)3. Bersifat umum4. Tidak disertai gejala neurologis lain5. Gambaran EEG normal6. Sekitar 16 jam pasca demamTerapi :1. Menurunkan suhu : kompres, antipiretik2. Anti kejang : - Diazepam
- Luminal
KEJANG EPILEPSI YANG DIPICU DEMAM
- Merupakan manifestasi lepas muatan listrik yang berlebihan neuron
otak- Ciri-ciri :
1. Timbul berulang2. Disertai kelainan gambaran EEG (Terdapat kelainan otak)
- Etiologi :1. Idiopatis2. Trauma persalinan3. Trauma kapitis4. Ensefalitis 5. Tumor otak6. Perdarahan otak7. Hipoksia8. Kelaian otak konginetal9. Gangguan metabolisme
10. Faktor heriditer
KLASIFIKASI1. Grand mal epilepsi umum2. Petit mal pada anak3. Psikomotor/lobus temporalis gx psikologis4. Fokal/Jackson setempat
GEJALA EPILEPSI GRAND MAL
1. Aura peringatan akan terjadinya serangan epilepsi2. Crying epilepsi3. Tidak sadar terjatuh4. Kejang : a. Tetanik b. Klonik5. Tertidur6. Sadar nyeri kepala, nyeri otot, amnesia7. Gejala yang menyertai : - hipersalivasi - inkontinensia uri et alvi
PENATALAKSANAAN KEJANG EPILEPSI YANG DIPICU DEMAM
1. Terapi kausal2. Maintenance :
a. Dilantinb. Fenobarbitalc. Diazepam
3. Sewaktu serangan :a. Anticonvulsan : diazepam IV / Per-rektalb. Mencegah :
- Lidah tergigit- Cedera, terutama kepala- Gangguan pernafasan
KEJANG BAYI BARU LAHIR
Etiologi :1. Hipoksia saat kehamilan atau persalinan2. Trauma perdarahan otak3.Faktor metabolik :
a. Hipoglikemia : - BBLR, Dismatur, Postmatur - Meningitis - Hipotermis - Sepsis - Perdarahan intrakranial - Kelainan : tumor adrenal, galaktosemia)
b. Hipokalsemia c. Hipomagnesemia
d. Defisiensi piridoksin e. Hiperbilirubinemia
f. Hipo/hiper natremia g. Gangguan herediter metabolisme4. Faktor infeksi5. Faktor farmakologi :Ibu adiksi narkotik, OAD ibu, anestesi ibu6. Faktor teratologi: kelainan konginetal SSP7. Idiopatis
PENATALAKSANAAN
1. Perawatan umum Lingkungan : - pengaturan suhu dan kelembaban2. Medikamentosa : - Luminal 30 mg IM, dilanjutkan maintenance 3 mg / kgBB - Dilantin 5 – 8 mg/kg BB - Diazepam 0,5 mg/kgBB3. Terapi kausalPrognosis :1- Kematian oleh karena oedem/perdarahan otak bila
kejang terjadi 36 jam terus menerus2- Terjadi : epilepsi, cerebralpalsi, retardasi mental
TETANUS NEONATORUM
Etiologi :Clostridium Tetani : - Kuman anaerob
- Eksotoksin neurotropik- Pada bayi ditularkan melalui tali pusat : Misalkan : a. Pemotongan tali pusat yang asteril
b. Obat, bubuk, daun dalam perawatan- Mortalitas sangat tinggi dapat mencapai 80%- Patologi : a. Kelainan pada otak dan sumsum tulang belakang b. Kematian disebabkan oleh :
- Spasme laring- Kejang otot pernafasan- Pneumonia aspirasi- Sepsis
GEJALA TETANUS NEONATORUM
1. Masa tunas 3 – 10 hari2. Manifestasi kejang :
a. Trismusb. Karpermouthc. Kesulitan minumd. Kejang umume. Leher kaku f. Epistotonusg. Demamh. Sianosis
PENATALAKSANAAN TETANUS NEONATORUM
1. PERAWATAN :a. Isolasi di tempat yang tenang dengan penerangan
redupb. Saluran pernafasanc. Oksigend. Makan dengan hati-hatie. Bila perli IVFD
2.MENGATASI KEJANG :a. Mengurangi rangsanganb. Obat-obatan :
- Luminal/fenobarbital 30 – 60 mg perparenteral
dilanjutkan per oral 100 mg/hari- Largaktil 7,5 mg perparenteral dilanjutkan
6 x 2,5 mg / hari- Kombinasi luminal & largaktil- Kombinasi liminal & diazepam- ATS 10.000 unit/hari 2 hari- Antibiotika
CAIRAN TUBUH
Jumlah air tubuh dalam persentase (%) Berat Badan
Intra Uterin Ekstra Uterin Bulan Lahir Bulan Tahun
3 5 0 0-1 1-2 1-12 12+ 94% 80% 78% 75% 70% 65% 60%
DISTRIBUSI AIR TUBUH DALAM PERSENTASE (%) BERAT BADAN
Intra Uterin Ekstra Uterin
Saat lahir Bulan Tahun
5 bulan 0-1 1-12 1-12
Intra Sel 25% 33% 45% 45% 45%
Ekstra Sel 60% 45% 30% 25% 20%
IN TAKE DAN OUT PUT CAIRAN
In take cairan :Makanan, minuman, IVFD, hasil metabolisme
Out put cairan :Saluran cerna, saluran kemih, ginjalInsensible water loss : kulit, pernafasan = 500 cc
Kehilangan cairan abnormal :- Saluran cerna : diare, muntah- Saluran kemih : poliuria- Kulit : hiperhidrosis
DEHIDRASI
Tubuh kekurangan cairan :Kekurangan air, elektrolit atau air + elektrolit
Klasifikasi dehidrasi berdasar etiologi :1. Dehidrasi primer : Kekurangan pemasukan air dehidrasi intra sel haus
2. Dehidrasi sekunder : Kehilangan terlalu banyak air tidak terdapat dehidrasi
intra sel tidak ada perasaan haus
KLASIFIKASI DEHIDRASI
Berdasarkan berat dehidrasi :
1. Dehidrasi ringan : kehilangan berat badan 4 – 5%
2. Dehidrasi sedang : kehilangan berat badan 6 – 9%
3. Dehidrasi berat : kehilangan berat badan 10% atau lebih
Kematian terjadi apabila kehilangan cairan mencapai 22%
PENENTUAN DERAJAD DEHIDRASI MENURUT WHO (1980)
Gejala Ringan Sedang Berat
1. Keadaan umum : - haus, sadar, - haus, gelisah - letargi, lemas,
gelisah letargi, iritabel ekstremitas dingin,
berkeringat,
sianotik, koma
2. Nadi radialis : - normal - cepat & lemah - cepat, halus,
kadang tak teraba
3. Pernafasan : - normal - dalam, mngkn. - dalam & cepat
cepat
4. UUB : - normal - cekung - sangat cekung
5. Elastisitas kulit : - pencubitan - lambat - sangat lambat
kulit segera > 2 detik
kembali
6. Mata : - normal - cekung - sangat cekung
7. Air mata : - ada - kering - sangat kering
8. Selaput lendir : - lembab - kering - sangat kering
9. Urine : - normal - berkurang - tak ada urine
warna tua kandung kemih kosong
10. Sistolik : - normal - normal rendah - < 80, mungkin tak terukur
11. % ase BB ↓ - 4-5% - 6-9% - 10% atau lebih
12. Prakiraan kehi –
langan cairan : - 40-50 ml/kg BB - 60-90 ml/kg BB - 100-110 ml/kg BB
REHIDRASI
- Penambahan cairan untuk mengganti cairan yang hilang
- Kehilangan cairan tidak sekedar kehilangan air tetapi juga
kehilangan elektrolit
1. Dehidrasi ringan :
- per oral
- cairan oralit, larutan gula garam, air tajin, kuah sayur
- jumlah 50 ml/kg BB dalam 4 – 6 jam
- dilanjutkan dosis rumatan (kebutuhan cairan dalam keadaan normal
2. Dehidrasi sedang :
- cairan oralit per oral
- 100 ml/kg BB dalam 4 – 6 jam
- dilanjutkan dosis rumatan
REHIDRASI DARI DEHIDRASI BERAT(DISERTAI SHOCK)
1. Tahap inisial (awal) : - Tujuan mengisi cairan intravaskuler - IVFD : 20-30 ml/kgBB secepatnya maksimal 1 jam2. Tahap lanjut : - Tujuan mengisi cairan interstisiil - Lama : tahap inisial + lanjut sekitar 8 jam - Dosis cairan sama3. Tahap akhir : - Dosis rumatan disesuaikan dengan rata-rata
pengeluaran kalori/24 jam (100 ml / 100 kalori /24 jam)
DOSIS CAIRAN RUMATAN
Kebutuhan cairan :- Disesuaikan dengan rata-rata pengeluaran kalori- Rumus : 100 ml / 100 kal / 24 jam
Pengeluaran kalori dikaitkan dengan berat badan :
Berat Badan Kalori / 24 jam
< 10 kg 100 kal/kg
11-20 kg 1000 kal + 50 kal utk setiap kg kenaikan bb
di atas 10 kg
> 20 kg 1500 kal + 20 kal utk setiap kg kenaikan bb
di atas 20 kg
MACAM-MACAM CAIRAN
CAIRAN aa :Glukosa 5% + NaCl 0,9 %
CAIRAN 3a :Glukosa 5% + NaCl 0,9% + Na Laktat
Ringer Laktat
DIARE PADA BAYI
Pengertian :Defekasi cair lebih dari 4 kali dalam sehari
Etiologi :1. Faktor infeksi :
a. Infeksi saluran cerna : bakteri, virus, parasitb. Infeksi di luar saluran cerna : OMA, Tonsilofaringitis, Bronkitis,
bronkopneumoni2. Faktor malabsorbsi3. Faktor makanan : basi, beracun, banyak lemak,
tidak/kurang masak4. Faktor psikologis
PATOGENESIS DAN PATOFISIOLOGI
Patogenesis :- Hipersekresi usus akibat toksin- Malabsorbsi- Hiperperistaltik
Patofisiologi :- Dehidrasi gangguan keseimbangan cairan dan elektrolit- Gangguan gizi- Hipoglikemia
PENGOBATAN DIARE
1. Kausal2. Rehidrasi :
a. Komposisi cairan : - cairan 3a (bila ada asidosis) - cairan 2a b. Penambahan cairan :
- Ringan : 150 cc/kg bb/24 jam- Sedang : 200 cc/kg bb/24 jam
Penambahan cairan maksimal untuk bayi kurang dari satu tahun :
1,5 liter / 24 jam
PEMERIKSAAN BAYI DAN ANAK
SUHU BADAN :
- Rektal : pada bayi, telungkup di meja periksa / bed
- Aksilar : pada anak 0,5 o Celcius lebih rendah dari suhu rektal
- Oral : untuk anak > 6 tahun/lebih
- Interpretasi :
- Tinggi : infeksi, dehidrasi, kelainan otak
- Hipotermi : kedinginan, shock
PEMERIKSAAN BAYI DAN ANAK
TINGGI BADAN
Bayi dibaringkan pada alat pengukur : - tumit pada angka nol - dibaca pada ujung kepala
Pada anak diukur berdiri
Interpretasi :
- Dwarfisme (sangat pendek) - penyakit menahun gangguan nutrisi
- hiposomatotropin- Gigantisme (sangat tinggi) hipersomatotropin
PEMERIKSAAN BAYI DAN ANAK
BERAT BADANAnak sebaiknya ditimbang secara teratur :1. 6 bulan pertama: setiap bulan sekali2. 6 bulan kedua : 2-3 bulan sekali3. 3 tahun berikutnya : 2 kali setahun4. > 3 tahun : sekali setahun
Interpretasi :1. Penurunan berat badan : penyakit kronis, makanan tidak
memadai, kelainan pencernaan, retardasi mental, kelainan ginjal, jantung2. Kenaikan berat badan berlebih : makan berlebihan
PEMERIKSAAN BAYI DAN ANAK
TEKANAN DARAHDilakukan pada keadaan tenangBesar manset : ½ - 2/3 panjang lengan atasInterpretasi :- Bayi baru lahir sistol 60-90 mm Hg, diastol 20-60 mmHg- Naik 2-3 mmHg setiap tahun- Pubertas sama dengan dewasa- Sampai usia 1 tahun tekanan sistol di lengan = paha- Sesudahnya tekanan di paha lebih tinggi 1—30 mmHg- Tekanan diastol lengan dan paha sama
PEMERIKSAAN BAYI DAN ANAK
KEADAAN UMUM- Apakah tampak sakit- Kesadaran : kompos mentis, letargi, somnolen, koma ?- Kondisi gizi : kurus atau obesitas- Tangisan :
- keras kesakitan, ketakutan, menunjukkan anak tidak lemah
- lemah lemah, debil, sakit keras- menjerit dengan nada tinggi : kenaikan tekanan
intra kranial, kelainan susunan saraf
- terus menerus sakit- Raut muka :
- tertawa dan banyak bicara sehat atau tidak sakit keras- diam, tidak banyak bergerak, memandang kesatu arah mungkin
sakit keras- tenang tetapi menjerit bila diangkat kelainan susunan saraf- kulit dan lidah kering- mata cekung, anemis- cuping hidung gerakan pernafasan ?
PEMERIKSAAN BAYI DAN ANAK(KEADAAN UMUM)
- Cara tidur miring kesatu sisi, sendi paha dan lutut ditekuk apendisitis
- Kulit :- warna : sianosis, ikterus, pucat, eritema- oedem- tanda perdarahan- pelebaran pembuluh darah- hemangioma- naevus- tonus dan turgor
- Kelenjar getah bening submaksila, belakang telinga, leher, ketiak, lipat
paha, suboksipital
PEMERIKSAAN BAYI DAN ANAK
- Kepala ukuran, asimetri, fontanela, moulage, rambut- Mata fotopobi, nystagmus, ptosis, eksopthalmus,
endopthalmus, konjunktiva- Hidung gerakan cuping hidung, mukosa- Mulut : - bibir : warna, fisura, asimetri
- gigi pertumbuhan gigi - lidah kering, kotor, tremor : - halus saraf
- kasar serebralpalsy
- Palatum : warna, terbelah, perforasi- Tenggorokan :
- Sebaiknya dilakukan terakhir- Menggunakan spatel lidah uvula, epiglotis, tonsil
- Telinga : sekret warna, bau
PEMERIKSAAN BAYI DAN ANAK (TORAKS)
INSPEKSI :< 2 tahun lingkar dada < kepala> 2 tahun lingkar dada > kepalaBayi, bentuk dada hampir bulatPrematur : iga tipis ikut tertarik sewaktu bernafasMacam-macam bentuk toraks :1. Funel Chest : sternum bagian bawah masuk kedalam (kelainan konginetal)2. Pigeon Chest : dada membusung, sternum menonjol keluar
(rickets, osteoporosis)3. Barrel Chest : dada yang bulat (emfisematous) penyakit
paru menahun, asma bronkiale
PEMERIKSAAN BAYI DAN ANAK(TORAKS)
Pernafasan :- Frekwensi- Dalamnya- Simetrisitas
Macam-macam pernafasan :1. Cheyne Stoke : terdapat stadium apneu kelainan otak2. Kussmaul : cepat dan dalam asidosis3. Biot : tidak teratur kelainan susunan saraf
PEMERIKSAAN BAYI DAN ANAK (PERKUSI, PALPASI & AUSKULTASI)
Perkusi :- Langsung dengan satu jari- Tidak langsung dengan dua jari- Perkusi normal sonor
Palpasi :Dada simetris, fremitus, sela iga
Auskultasi :- Dada : - jantung murni, bising, irama
- paru- Perut : peristaltik
top related