kelistrikan pada otak & jantung kel 8

Post on 23-Jun-2015

6.788 Views

Category:

Documents

5 Downloads

Preview:

Click to see full reader

TRANSCRIPT

Kelistrikan Otak dan Jantung

Fio NovianyRizza Permana Suci

Rika ChaerunisaNovila Tari

Siti Ulfah BilqisSutar

Philia Permaiswari Pratiwi

Kelistrikan Pada Otak

a. Semua sinyal saraf dari dan ke otak melibatkan arus listrik

b. Fungsi listrik dalam otak : untuk mengoperasikan saraf,otot dan berbagai organ.

c. Otak dapat dikatakan sebagai “generator” listrik

dalam tubuh manusia

d. Aliran listrik ini berlangsungsecara otomatis

Kejadian

Proses

Muncul Stimulasi

dalam Otak

Sinyal Listrik dikirim ke

Otak

Mengaktifkan Bagian Otak

Tertentu

Mengirimkan Sinyal Balik Respon

• Pengiriman sinyal ke seluruh tubuh kecepatannya 120 meter/sekon

• Tegangan listrik saat istirahat -90 mvolt. Saat dalam keadaan puncak +40 mvolt

• Skemanya :

• Dalam keadaan puncak itulah dihasilkan sinyal sinyal listrik dalam waktu 1/1000 detik

• Arus listrik dalam otak dapat direkam dengan EEG ( Electro Ensefalogram )

Istirahat Stimulasi Keadaan puncak Istirahat

Electro Ensefalogram

Sebuah alat medis yangberfungsi untuk merekam arus

listrik yang lemah yang dihasilkan oleh otak tanpa harus

membuka tengkoraknya

Ditemukan oleh Hans Berger pada tahun 1929

Pemakaian pertama juga pada tahun 1929 untuk mengatasi

anak yang malas belajar

Mendiagnosa penyakit otak seperti epilepsi, gangguan tidur atau tumor

otak

Perak Klorida

Membandingkan tegangan antaraelektroda aktif dan elektroda

referensi pada telinga/ bagian lain

Monopolar : 1 elektrodaBipolar : 2 elektroda

Fungsi EEG

Cara Membac

a

Macam Macam EEG

Bahan Pembuat

Cara Kerja

Elektroda diletakkan di kulit kepala pada titik titik yang telah ditentukan Catat perbedaan potensial antara titik titik tersebut

Catatan :Ganjil untuk kiri dan Genap untuk

kanan

Peralatan EEG

Input amplifier Filter Writing Port Trace

Amplifier

Amplitudo EEG rendah jadi harus di kuatkan

fILTER

Mengurangi kerusakan otot

Sistem Penulisan

Penulisan langsung dengan tinta. Respon frekuensi 60 Hz – 40 Hz

Sinyal EEG• Dalam pemeriksaannya menggunakan

pemeriksaan getaran, gelombang, frekuensi daan sinyal

• Jenis jenis gelombang yang dihasilkan oleh otak dikelompokkan menjadi :

A. GAMMA ( 20 Hz – 40 Hz )

- Terendah amplitudonya kecil gelombangnya tecepat%$

- Gelombang saat seseorang mengalami aktivitas mental yang sangat tinggi ( kesadaran Penuh )

- Contoh : saat dalam pertandingan, saat ketakutan

B. BETA ( 12 Hz – 20 Hz )

- Saat mengalami aktivitas mental yang terjaga

- Contoh : melakukan kegiatan sehari hari- Terbagi menjadi :

A. High beta :(transisi dengan Gamma) > 19 HzB. Beta 15 Hz – 18 HzC. Low Beta 12 Hz – 15 Hz

- Untuk mendapatkan pemikiran yang rasional dalam pemecahan masalah

C. ALPHA ( 8 Hz – 12 Hz )

- Saat relaksasi, istirahat atau mengantuk

- Keadaan antara sadar dan tidak sadar

- Biasa digunakan untuk hypnosis ( pemberian sugesti ), saat mulai meditasi

- Hubungan antara pikiran sadar dan tidak sadar

- Juga terjadi saat bangun tidur, mimpi malam harinya ada yang teringat dan ada yang tidak

D. THETA ( 4 Hz – 8 Hz )

- Saat tidur ringan- Untuk hypnosis, ritual agama dan

aliran energi saat berolahraga chi- Anak anak dapat cepat

menangkap pelajaran dan berimajinasi tinggi karena berada pada gelombang ini.

E. DELTA

- Amplitudo besar, frekuesi rendah- Saat tidur lelap- Merupakan fase istirahat- Frekuensi seseorang tidak mungkin 0

karena berarti seseorang tersebut telah meninggal

- Frekuensinya antara 0.5-4 Hz. Orang mengalami gelombang ini adalah ketika tidur tanpa mimpi. Fase delta adlh fase istirahat bagi tubuh dan badan

Schumman Resonnance

1. Merupakan sebuah ketentuan frekuensi getaran dari alam semesta

2. Nilainya 7, 83 Hz3. Ada pada gelombang Theta4. Seseorang yang dapat

mempertahankan frekuensi getaran ini biasanya mempunyai kekuatan supranatural seperti yang terjadi pada anak anak indigo

Kelistrikan Pada Jantung

Jantung berkontraksi akibat impuls listrik yang ditimbulkannya sendiri (pemukaan dan penutupan selektif dari kanal membran plasma untuk natrium, kalium dan kalsium), suatu sifat yang dikenal sebagai otoritmisitas.

Sel-sel jantung yang mampu mengalami otoritmisitas adalah :

1. Nodus sinoatrium (SA): tempat impuls ritmis dicetuskan.

2. Nodus atriumventricel (AV): : tempat impuls dari atrium mengalami perlambatan sebelum masuk ke ventrikel

3. Berkas His (berkas atrioventrikel): menghantarkan impuls dari atrium ke ventrikel.

4. Serat purkinje: : menghantarkan impuls jantung ke seluruh ventrikel.

Arus listrik yang dihasilkan oleh otot jantung menyebar ke jaringan di sekitar jantung dan dihantarkan melalui cairan-cairan tubuh.

Adapun urutan kemampuan pembentukkan potensial aksi berbagai susunan penghantar khusus jantung yaitu:

• Nodus SA (pemacu normal) : 60-80 kali per menit

• Nodus AV : 40-60 kali per menit • Berkas His dan serat purkinje : 20-

40 kali per menit

Denyut jantung ditentukan oleh kecepatan dari signal listrik. Denyut jantung yang tidak teratur disebut aritmia (disebut juga dysrhythmia). Pada keadaan normal dan istirahat, jantung orang dewasa akan berdenyut secara teratur antara 60-100 detak/menit.

Kecepatan dari denyut jantung ditentukan oleh kecepatan dari signal listrik yang berasal dari pemacu jantung, SA node.

Kecepatan denyut jantung ini dapat meningkat sesuai aktfitas yang dikerjakannya. Sel-sel khusus jantung itu sendiri tidak mempunyai potensial istirahat.

EKG (Elektrokardiogram)

Untuk mengetahui aktifitas listrik di jantung, bisa dilihat pada suatu grafik yang menggambarkan rekaman listrik jantung,

yang dinamakan elektrokardiogram.

Orang pertama yang mengadakan pendekatan sistematis pada jantung dari

sudut pandang listrik adalah Augustus Waller, yang bekerja di St. Mary's Hospital

di Paddington, London.

Pada dasarnya EKG terdiri dari banyak gelombang, yang tiap gelombang

mewakilkan satu denyut jantung (satu kali aktifitas listrik jantung).

Cara penggunaan EKG terhadap pasien

Untuk memperoleh rekaman EKG dipasang elektroda-elektroda di kulit pada tempat-tempat tertentu. Lokasi penempatan elektroda (sandapan) sangat penting diperhatikan, karena penempatan yang salah akan menghasilkan pencatatan yang berbeda.

Terdapat 3 jenis sandapan (lead) pada EKG, yaitu :

a. Sadapan Prekordial (sadapan yang ditempatkan secara langsung di dada).

b. Bipolar (Kaki dan Tangan dengan 2 elektroda)

c. Unipolar (Kaki dan Tangan dengan 3 elektroda).

Cara kerja EKG

EKG melacak dan mencatat sinyal-sinyal listrik kecil yang mengkoordinasi denyut

jantung yang dapat menunjukkan penyakit jantung. Sinyal tersebut

“berdesir” keluar dan dipungut oleh sensor-sensor logamnya yang ditempelkan dikulit pasien.

Pada gelombang standar memperlihatkan bahwa pada listrik terkoordinasi dan jantung berdetak dengan internal yang teratur. Pada

gelombang yang tidak teratur memperlihatkan tidak terkoordinasinya listrik dan jantung sedang bekerja keras,

bukannya berdetak seperti biasa.

Dalam satu gelombang EKG terdiri dari titik interval dan segmen. Titik interval ini terdiri dari titik P, Q, R, S, T dan U

a. Titik P mempunyai arti bahwaterjadinya denyutan/kontraksi

pada atrium jantung

b. Titik Q, R dan S mempunyai arti bahwa terjadinya

denyutan/kontraksi (listrik) pada ventrikel jantung

c. Sedangkan titik T berarti relaksasi pada ventikel jantung.

Kegunaan EKG

• EKG memandu tingkatan terapi dan risiko untuk pasien yang dicurigai ada infark otot jantung akut.

• EKG membantu menemukan gangguan elektrolit (mis. hiperkalemia dan hipokalemia)

• EKG memungkinkan penemuan abnormalitas konduksi

• EKG digunakan sebagai alat tapis penyakit jantung iskemik selama uji stres jantung

• EKG kadang-kadang berguna untuk mendeteksi penyakit bukan jantung (mis. emboli paru atau hipotermia)

Daftar Pustaka

• Gabriel, J. F. 1996. Fisika Kedokteran. Jakarta: EGC

• Cameron, John R. 2006. Fisika Tubuh Manusia. Jakarta: EGC

• Oswari, E. 2005. Bedah dan Perawatannya. Jakarta: Balai Penerbit FKUI

• Sherwod, Lauralee. 2001. Fisiologi Manusia dari Segi Sel ke Sistem. Jakarta: EGC

top related